91

DAFTAR ISI - dumaikota.go.id · BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI ... BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN ... Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015 BAB II GAMBARAN PELAYANAN

  • Upload
    buicong

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

DAFTAR ISI

HalamanKata Pengantar............................................................................................ 1

Daftar Isi ...................................................................................................... 1

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 2

I.1 Latar Belakang ..................................................................... 2

I.2 Landasan Hukum ................................................................. 3

I.3 Maksud dan Tujuan .............................................................. 3

BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI ................................................. 7

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ............................... 7

2.2 Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai ....................... 10

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai ................ 10

2.4 Analisis Kondisi Eksternal dan Tantangan Pengembangan-

Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai ........................... 38

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 46

3.1 Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Kota Dumai ................. 46

3.2 Rencana dan Prioritas Pembangunan SDM Kota Dumai-

2011-2015 ............................................................................. 50

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN DINAS PENDIDIKAN-KOTA DUMAI ............................................................................. 54

4.1 Visi dan Misi Pendidikan Kota Dumai ................................... 54

4.2 Tata Nilai Dinas Pendidikan.................................................. 54

4.3 Pilar-Pilar Strategis Strategi Pembangunan Pendidikan-

Kota Dumai Sebagaimana UU Sisdiknas ............................. 54

4.4 Tujuan Yang Akan Dicapai Dalam 5 (lima) Tahun Ke Depan56

4.5 Sasaran Strategis 2011-2015 ............................................... 56

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN .................................. 67

5.1 Program Strategis................................................................. 67

5.2 Kegiatan Tiap Program......................................................... 67

Daftar Lampiran.

[1]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

akhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2011-

2015 dapat diwujudkan. Kiranya RENSTRA ini dapat menjadi sarana bagi Kota Dumai

untuk mewujudkan pendidikannya yang berkualitas, baik aparatur, tenaga pendidik

dan kependidikan, maupun lembaga pendidikan yang mampu membangun manusia

yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian tinggi, serta mandiri.

Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan hasrat mulia tersebut RENSTRA

ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada yang akan difokuskan

pada: 1). Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; 2). Peningkatan mutu,

relevansi, dan daya saing; dan 3). Peningkatan tata kelola pemerintahan,

akuntabilitas, dan pencitraan publik seluruh jajaran pendidikan.

Upaya untuk mewujudkan hasrat tersebut bukanlah hal yang mudah. Oleh

karena itu, diperlukan tekad yang kuat, kerjasama yang baik, dengan tindakan yang

sungguh-sungguh dari pemerintah kota, satuan pendidikan, dan unsur masyarakat

lainnya.

Akhirnya dengan rampungnya RENSTRA ini, kami masih mengharapkan saran,

dan masukan dari semua pihak, demi suksesnya capaian seluruh target yang telah

diprogramkan dalam RENSTRA ini.

Dumai, Oktober 2011KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KOTA DUMAI

Drs. H. SYA’ARI, MPPembina Utama Muda,

NIP. 19600816198601 1 001

[2]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidkan Kota Dumai Tahun 2011-2015

merupakan penjelasan tentang visi, misi, tujuan, strategis kebijakan, program,

dan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di Kota Dumai dalam lima tahun ke

depan.

Program Pembangunan Pendidikan Kota Dumai diarahkan pada efesiensi dan

akuntabilitas pengelolaan pendidikan agar secara efektif dapat memacu

peningkatan mutu, relevansi pendidikan dan daya saing, serta pemerataan

kesempatan belajar secara berkelanjutan.

RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2011 – 2015 akan menjadi

acuan untuk penetapan kebijakan pendidikan dan perencanaan program

tahunan dan jangka menengah lima tahun ke depan.

Selain itu RENSTRA Dinas Pendidikan juga merupakan komitmen dari seluruh

aparatur dan jajaran Dinas Pendidikan Kota Dumai yang harus dipedomani

secara konsisten, karena RENSTRA ini merupakan perencanaan pendidikan

yang tak dapat dipisahkan dari Program Pembangunan Daerah Kota Dumai.

I.2. Landasan Hukum

RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Dumai disusun dengan mengacu pada :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

[3]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8

Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

10. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

[4]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor

96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3721);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 3952).

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintahan Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

penyelenggaraan Pemerintah daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah Kepada masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4693);

17. Peraturan Pemerintah nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

83, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738)

18. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur

Penyusunan Produk Hukum Daerah;

[5]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

21. Peraturan Menteri Dalam negeri Noor 13 Tahun 2006 tentang 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 59 Tahun tentang Perubahan

atasan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

23. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010 Nomor : 0199/M

PPN/04/2010 Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 Tentang Penyelarasan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah

25. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun

2009-2013.

I.3. Maksud dan Tujuan

Secara umum penyusunan RENSTRA Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan

sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan sekaligus untuk memacu dan

mempercepat pencapaian dan pelaksanaannya.

Sedangkan tujuannya adalah:

1. Memberikan arah kebijakan pendidikan Kota Dumai khususnya pada

periode 2011-2015.

2. Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana program tahunan

pengembangan pendidikan di Kota Dumai

3. Sebagai pedoman dalam mencapai target capaian (keberhasilan)

pengembangan pendidikan di Kota Dumai.

[6]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

I.4. Sistematika Penulisan

RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015 disusun berdasarkan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota

Dumai

2.2. Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Dinas Pendidikan Kota

Dumai

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Dumai

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan Kota

Dumai

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Dumai

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

[7]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

1. Tugas

Dinas Pendidikan Kota Dumai mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

di bidang pendidikan dalam merumuskan kebijaksanaan,

mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan program pendidikan dan

tenaga kependidikan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh Walikota Dumai.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagai mana tersebut di atas Dinas Pendidikan

mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijaksanaan di bidang pendidikan;

2) Pembinaan dan pengendalian pendidikan pra sekolah dan luar

sekolah;

3) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan

pengawasan pendidikan dasar dan menengah;

4) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan, dan

pengawasan manajemen pendidikan dasar dan menengah;

5) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan

pengawasan tenaga kependidikan;

6) Pembinaan dan pengendalian kurikulum dan muatan lokal;

7) Pembinaan dan pengawasan teknis edukatif dan administratif

kepada unsur terkait dengan bidang pendidikan;

8) Pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan ketatausahaan;

9) Perumusan Kebijakan peningkatan mutu pendidikan.

3. Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Pendidikan Kota Dumai dimuat dalam

Peraturan Walikota Dumai Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tugas,

Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pendidikan Kota Dumai. Susunan

Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari:

[8]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

1. Kepala Dinas;

2. Sekretaris;

3. Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah;

4. Kepala Bidang Pendidikan Pra Sekolah dan Luar Sekolah;

5. Kepala Bidang Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidkan.

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan

dibantu oleh Sekretariat dan Kepala Bidang. Kepala Bagian dan Kepala

Bidang Dibantu oleh Kepala Subbagian dan Kepala Seksi. Yaitu :

1). Sekretaris dibantu oleh Kepala Subbagian terdiri dari :

a. Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum;

b. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan.

c. Kepala Sub Bagian Kepegawaian.

2). Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dibantu

oleh:

Kepala Seksi terdiri dari :

a. Kepala Seksi Pendidikan Dasar;

b. Kepala Seksi Pendidikan Menengah Umum

c. Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan.

3). Kepala Bidang Pendidikan Pra Sekolah dan Luar Sekolah dibantu oleh

Kepala Seksi terdiri dari :

a. Kepala Seksi Pendidikan Pra Sekolah;

b. Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah.

4). Kepala Bidang Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dibantu oleh

Kepala Seksi terdiri dari :

4. Kepala Seksi Kurikulum;

5. Kepala Seksi Profesi dan Ketenagaan;

6. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kependidikan.

[9]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

[10]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.2. Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai

Dalam upaya akselerasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendidikan

Kota Dumai dibantu oleh 68 personel. Dengan kualifikasi pendidikan, S-2

sebanyak 7 orang, S-1 sebanyak 41 orang, D-III sebanyak 6 orang, D-II

sebanyak 10 orang , D-I sebanyak 1 orang, SMA sebanyak 28 orang, dan SMP

sebanyak 1 orang. Komposisi PNS menurut Pangkat dan Golongan dapat

dilihat pada tabel di bawah.

Jumlah PNS Menurut Pangkat dan GolonganPada Dinas Pendidikan Kota Dumai

No. PANGKAT GOL. RUANG JUMLAH (ORANG)

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Pembina Utama

Muda

Pembina Tk.I

Pembina

Penata Tk.I

Penata

Penata Muda Tk.I

Penata Muda

Pengatur Tk.I

Pengatur

Pengatur Muda Tk.I

IV/C

IV/b

IV/a

III/d

III/c

III/b

III/a

II/d

II/c

II/b

II/a

1

7

23

5

2

7

10

-

5

3

5

Jumlah 68

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai

Dalam penyusunan rencana lima tahun ke depan perlu dilihat kondisi

pendidikan yang sudah dicapai selama lima tahun terakhir. Oleh karena itu

berikut dijabarkan kondisi pendidikan Kota Dumai berdasarkan aspek-aspek

yakni kondisi akses; mutu, relevansi, dan daya saing; dan tata kelola dan

good governance.

Setelah itu kondisi masing-masing jenjang pendidikan juga akan dipaparkan

berdasarkan aspek-aspek sebagai mana disebutkan di atas. Hal ini penting

[11]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

untuk dapat melihat kondisi pendidikan secara lebih jelas di masing-masing

jenjang pendidikan tersebut.

2.3.1. Akses Pendidikan di Kota Dumai

Ketersediaan akses pendidikan ditunjukkan dengan keberadaan lembaga pendidikan

formal dan non formal di Kota Dumai. Dari tabel di bawah terlihat persebaran

sekolah negeri dan swasta (TK dan SD) berdasarkan kecamatan, sebagai berikut :

NO KECAMATAN

TK / R.A SD / MI

NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH

1 Bukit Kapur 0 4 4 14 3 17

2 Dumai Barat 0 21 21 18 6 24

3 Dumai Timur 1 19 20 27 6 33

4 Medang Kampai 1 1 2 7 - 7

5 Sungai Sembilan 0 5 5 16 2 18

JUMLAH 2 50 52 82 17 99

Sedangkan persebaran satuan pendidikan pada tingkatan SMP/MTs dan

SMA/MA/SMK di Kota Dumai (per kecamatan) dapat dilihat sebagaimana tabel di

bawah ini :

NO KECAMATANSMP / MTS MA / SMA / SMK

NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH

1 Bukit Kapur 6 5 11 2 3 5

2 Dumai Barat 4 8 12 5 8 13

3 Dumai Timur 5 11 16 1 5 6

4 Medang Kampai 2 1 3 1 - 1

5 Sungai Sembilan 3 2 5 2 1 3

JUMLAH 20 27 47 11 17 28

Ketersediaan sarana belajar/ pendidikan berupa lembaga satuan pendidikan di tiap

kecamatan sebagaimana table di atas juga dapat menggambarkan persebaran siswa

per jenjang pendidikan per kecamatan. Tabel di bawah ini menunjukan persebaran

[12]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

siswa di masing-masing kecamatan tersebut khususnya pada jenjang pendidikan

TK/RA dan SD/MI:

NO KECAMATANTK / R.A SD / MI

NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH

1 Bukit Kapur - 300 300 4165 275 4440

2 Dumai Barat - 1511 1511 7987 1348 9335

3 Dumai Timur 139 1390 1529 11405 2509 13914

4 Medang Kampai 49 54 103 1235 - 1235

5 Sungai Sembilan 135 135 3309 36 3345

JUMLAH 188 3390 3578 28101 4168 32269

Sedangkan persebaran siswa pada tahun 2010 berdasarkan jenjang pendidikan

SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di Kota Dumai (per kecamatan) dapat dilihat

sebagaimana tabel di bawah ini :

NO KECAMATANSMP / MTS SMA/MA/SMK

NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH

1 Bukit Kapur 931 716 1647 596 83 679

2 Dumai Barat 5,171 2,461 7632 3527 3107 6634

3 Dumai Timur 3,041 4,609 7650 979 1343 2322

4 Medang Kampai 244 134 378 289 - 289

5 Sungai Sembilan 256 874 1130 427 123 550

JUMLAH 9,643 8,794 18,437 5818 4656 10,474

Dapat kita lihat bahwa pada tingkat pendidikan SD dengan jumlah murid lebih

banyak berada di Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Dumai Barat. Di samping

jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMU, pada tingkat TK didominasi oleh sekolah

[13]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

swasta. Hal ini menunjukan tingginya partisipasi pihak swasta dalam pengelolaan

pendidikan di Kota Dumai.

Untuk lebih jelasnya menggambarkan kondisi ketersediaan akses pendidikan di Kota

Dumai, berikuti dipaparkan beberapa indikator akses pendidikan seperti angka

partisipasi kasar (APK), rasio ruang kelas per siswa, dan rasio rombongan belajar per

siswa.

1. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka partisipasi kasar (APK) adalah perbandingan antara penduduk usia sekolah di

daerah tertentu dengan jumlah siswa usia sekolah yang tertampung di sekolah.

Berdasarkan database SIAK Kota Dumai penduduk usia 4-6 tahun di Kota Dumai saat

ini berjumlah 15.165 jiwa, sedangkan jumlah siswa TK se-Kota Dumai saat ini

berjumlah 3.565 orang. Dengan demikian APK TK Kota Dumai adalah 23,51 %.

Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Dumai sebenarnya cukup

cepat. Tahun 2006 tercatat ada 31 TK di Kota Dumai, dan pada tahun 2010 angka

itu bertambah menjadi 52 TK/RA. Namun kalau kita lihat APK TK/RA, jumlah usia

sekolah 4-6 tahun yang bersekolah di TK/RA masih sedikit yakni 24 %. Hal ini selain

masih kurangnya orang tua yang menyekolahkan anaknya di TK/RA juga karena

sebagian orang tua memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan agama seperti

TPA/MDA yang dianggap sejajar dengan PAUD/TK/RA.

Pertumbuhan jumlah sekolah TK/RA mayoritas digerakkan oleh sektor swasta yang

mana sekolah-sekolah tersebut memiliki daya tampung yang masih cukup terbatas.

Jumlah TK Negeri di Kota Dumai saat ini hanya 2 (dua) sekolah yakni di Kecamatan

Dumai Timur dan Medang Kampai. Diharapkan ke depan Kota Dumai memiliki TK

Negeri minimal 1 (satu) per kecamatannya, sehingga masih dibutuhkan

pembangunan sekolah baru di Kecamatan Dumai Barat, Bukit Kapur, dan Medang

Kampai. Dengan demikian diharapkan kehadiran TK Negeri tersebut dapat berfungsi

sebagai pembina TK swasta yang ada di kecamatan masing-masing.

Oleh karena itu untuk meningkatkan akses pendidikan PAUD Formal (TK/RA) yang

dilakukan ke depan adalah dengan mencanangkan pembangunan TK Negeri di setiap

kecamatan yang belum memiliki TK Negeri yakni kecamatan Dumai Barat, Bukit

Kapur, dan Sungai Sembilan. Diharapkan dalam 5 tahun ke depan hal tersebut telah

terwujud baik melalui APBD Kota Dumai, Provinsi, dan Pusat.

[14]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Pada jenjang pendidikan tingkat SD/MI, jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun di

Kota Dumai saat ini 28.610 jiwa. Sedangkan jumlah siswa SD/MI se-Kota Dumai

32.034 orang. Dengan demikian APK tingkat SD/MI adalah 112 %. Untuk tingkat

SMP/MTs, jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun di Kota Dumai adalah 13.562

jiwa, sedangkan jumlah siswa tingkat SMP/MTs 14.459 orang. dengan demikian APK

SMP/MTs Kota Dumai adalah 108 %.

Jika dilihat dari APK tingkat SD/MI dan SMP/MTs secara umum memang dapat

dikatakan bahwa Kota Dumai telah berhasil dalam menuntaskan wajib belajar

pendidikan dasar sembilan tahun. Namun jika kita lihat APK per kecamatan maka

terdapat disparitas yang cukup siqnifikan antar kecamatan. Hal tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut :

APK SD/MI DAN SMP/MTs PER KECAMATAN

No KecamatanSD/MI SMP/MTs

Pddk Usia6-12 thn

Siswa APKPddk Usia 12-

15 thnSiswa APK

1 Dumai Timur 11.527 13.971 103,85 5.086 3.564 70,102 Dumai Barat 10.921 10.088 92,37 5.078 7.695 151,543 Bukit Kapur 5.394 5.224 96,85 2.035 1.592 78,224 Sungai Sembilan 3.861 3.823 99,02 1.729 1.135 65,645 Medang Kampai 1.179 1.372 116,37 561 483 86,01

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa aktifitas pendidikan dasar tingkat SD/MI di

Kota Dumai terkonsentrasi pada Kecamatan Dumai Barat dan Dumai Timur,

sedangkan untuk tingkat SMP/MTs banyak terkonsentrasi di Kecamatan Dumai Barat.

Hal ini dikarenakan persebaran sekolah SMP/MTs yang lebih banyak berada di Dumai

Barat sehingga penduduk usia sekolah dari kecamatan lain bersekolah di Dumai

Barat. Oleh karena itu kecamatan lainnya terutama Sungai Sembilan masih

membutuhkan perluasan akses pendidikan dasar seperti pembangunan unit sekolah

baru dan penambahan ruang kelas.

Oleh karena itu untuk mengatasi masalah akses pendidikan dasar tersebut yang akan

dilakukan dalam 5 tahun ke depan adalah sebagai berikut :

1. Membangun unit sekolah baru di wilayah pinggir kota Dumai dengan tujuan agar

konsentrasi sekolah-sekolah di pusat kota bisa dipecah.

[15]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2. Pemerataan fasilitas dan mutu pendidikan dengan meningkatan kapasitas

sekolah-sekolah potensial. Misalnya memfokuskan peningkatan mutu di beberapa

SMP seperti SMPN 11, SMPN 12, SMPN 13, SMPN 14, dan SMPN 15.

3. Melakukan revitalisasi bangunan sekolah di wilayah padat penduduk seperti di

Jayamukti, Pangkalan Sesai, Bintan, Sukajadi, Tanjung Palas, Dumai Kota, Buluh

Kasap, dan Teluk Binjai.

4. Menambah ruang kelas di sekolah-sekolah yang lahannya masih cukup, dengan

memperhatikan standar maksimal rombongan belajar dan kapasitas kelas.

Dalam beberapa tahun terakhir APK Pendidikan Kota Dumai dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan pada semua jenjang pendidikan (SD, SMP, dan SMA). Hal

ini disebabkan jumlah siswa lebih banyak dibandingkan dengan usia wajar penduduk.

Sedangkan pertambahan APK SD, SMP, dan SMA selama 5 tahun sebesar 11,99 %,

6,42%, dan 14,18

Perkembangan Angka Partisipasi KasarTahun 2004 - 2009

JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009

SD 97,56 99,89 102,53 109,99 111,82 112,01

SMP 92,51 94,23 98,65 102,78 105,12 107,53

SMA 78,60 79,89 80,12 80,39 82,34 82,96

Dengan mencermati data APM dan APK tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa Pemerintah Kota Dumai telah berhasil menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun

sejak tahun ajaran 2008-2009.

Pada jenjang pendidikan sekolah menengah, jumlah penduduk usia sekolah 16-18

tahun di Kota Dumai berjumlah 13.851 jiwa, sedangkan siswa SMA/MA/SMK se-Kota

Dumai berjumlah 11.701 orang. Dengan demikian APK SMA/MA/SMK Kota Dumai

adalah 84,48 %. Dari APK tersebut tidak serta merta dapat disimpulkan bahwa

masih banyak penduduk usia sekolah 16-18 tahun yang tidak tertampung di sekolah.

Hal ini dapat dibuktikan dengan angka putus sekolah (APS) tingkat SMA/MA/SMK

yang rendah (0,1 %) dan angka melanjutkan (AM) dari SMP sederajat ke tingkat

SMA sederajat yang cukup tinggi (105 %). APK tersebut lebih dikarenakan

banyaknya siswa SMP sederajat Kota Dumai yang melanjutkan pendidikan ke luar

[16]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

daerah dibandingkan jumlah siswa asal luar daerah yang melanjutkan pendidikan di

Kota Dumai.

Namun dalam hal pemerataan akses pendidikan dapat dilihat dari persebaran

pendidikan di tiap kecamatan sebagaimana tabel berikut.

APK SMA/MA/SMK PER KECAMATAN

No KecamatanSMA Sederajat

Pddk Usia 16-18 thn Siswa APK1 Dumai Timur 4.779 3.328 69,642 Dumai Barat 5.108 6.057 118,583 Bukit Kapur 1.940 1.159 59,744 Sungai Sembilan 1.759 872 49,575 Medang Kampai 509 285 55,99

Penumpukan siswa terutama terjadi di Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Barat

seperti di SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, SMKN 2, dan SMK Taruna Persada. Hal ini

disebabkan karena peserta didik yang berasal dari Kecamatan Bukit Kapur, Sungai

Sembilan, dan Medang Kampai memilih bersekolah di sekolah-sekolah di Kecamatan

Dumai Barat. Pada sekolah-sekolah yang disebut di atas masih membutuhkan

penambahan ruang kelas baru dan sarana lainnya.

Upaya yang dilakukan dalam 5 tahun ke depan dalam mengatasi masalah akses

pendidikan menengah adalah :

1. Merencanakan pembangunan unit sekolah baru SMA/ SMK Negeri di Dumai

Timur.

2. Memberikan beasiswa miskin secara bertahap sehingga mencapai pendidikan

menengah yang murah dan terjangkau.

3. Mendorong dan memfasilitasi sekolah swasta agar meningkatkan mutunya

sehingga membantu pemenuhan akses pendidikan menengah.

Jika dilihat dari indikator APK, jelaslah bahwa Kota Dumai sebenarnya sudah

mencapai target wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dengan asumsi

bahwa seluruh penduduk usia sekolah 7-12 tahun dan 13-15 tahun sudah terserap di

dalam lembaga pendidikan formal satuan pendidikan (sekolah). Bahkan jika dilihat

angkanya melebihi 100 % dapat diambil kesimpulan bahwa tidak hanya mereka yang

terdaftar sebagai penduduk Kota Dumai saja yang mendapatkan fasilitas akses

[17]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

pendidikan di Kota Dumai, melainkan kawasan yang masuk wilayah administrasi

kabupaten-kabupaten tetangga seperti Bengkalis dan Rokan Hilir.

Namun terserapnya penduduk usia sekolah pendidikan dasar tersebut belum diikuti

dengan efisiensi pendidikan berdarkan umur. Hal ini dapat dilihat dari angka

partisipasi murni (APM). Jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun di Kota Dumai

saat ini sebanyak 28.645 jiwa. Jika dibandungkan dengan penduduk usia sekolah 7-

12 tahun di Kota Dumai yang sebanyak 29.853 jiwa maka APM tingkat SD/MI

sebesar 96 %. Untuk tingkat SMP/MTs, jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun di

Kota Dumai adalah 13.562 jiwa, sedangkan jumlah siswa berusia 13-15 tahun tingkat

SMP/MTs sebesar 9.978 orang. Dengan demikian APM SMP/MTs Kota Dumai baru

mencapai 75 %.

Belum tercapainya APM 100% disebabkan banyaknya penduduk yang masuk sekolah

meskipun usianya belum mencukupi. Hal ini dapat dipandang bahwa antusiasme

orang tua memasukkan anaknya sekolah sebelum mencapai usia menggambarkan

kondisi ekonomi keluarga yang sudah baik, namun di sisi lain dapat juga dipandang

sebagai inefesiensi dalam memaksimalkan perkembangan anak berdasarkan usianya.

Angka Partisipasi Murni Pendidikan Kota Dumai dari tahun 2005 sampai tahun 2009

mengalami peningkatan secara signifikan pada setiap jenjang pendidikan. Ini berarti

persentase penduduk kelompok usia sekolah yang bersekolah dijenjang pendidikan

tertentu cukup tinggi terutama pada jenjang SD dan SMA. Sedangkan APM SMP

tahun 2009 mencapai 73,62 %. Hal ini disebabkan adanya jumlah anak yang

bersekolah pada jenjang SMP di bawah kelompok usia Wajar (13-15 tahun).

Pertambahan APM SD, SMP, dan SMA selama 5 tahun sebesar 2,48 %, 2,3 %, dan

6,32 %.

Perkembangan Angka Partisipasi Murni Tahun 2005 – 2009

JENJANG 2005 2006 2007 2008 2009

SD 89,55 90,25 91,71 92,09 95,39

SMP 61,35 63,05 67,57 70,81 73,62

SMA 49,83 51,23 53,67 54,82 55,61

[18]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2. Rasio Siswa/Ruang Kelas/Rombongan Belajar

Untuk menjamin perluasan akses dapat diikuti dengan mutu pembelajaran, jumlah

siswa per ruang kelasnya harus dibatasi sampai batas efektif seorang pendidik dapat

memantau perkembangan setiap peserta didiknya. Untuk tingkat TK/RA jumlah

ruang kelas di Kota Dumai saat ini berjumlah 140 unit sedangkan jumlah siswanya

3.565 orang. Maka rasio siswa per ruang kelas adalah 1 : 25.

Untuk tingkat SD sederajat jumlah ruang kelas yang tersedia di Kota Dumai adalah

847 unit dengan jumlah siswa sebanyak 34.478 orang. Dengan demikian rasio siswa

per ruang kelas tingkat SD sederajat adalah 1 : 40. Jumlah ruang kelas tingkat SMP

sederajat di Kota Dumai adalah 461 unit, sedangkan jumlah siswa sebanyak 14.459

orang. Dengan demikian rasio siswa per ruang kelas tingkat SMP sederajat adalah 1 :

32. Untuk tingkat SMA sederajat ruang kelas yang tersedia sebanyak 408, sedangkan

jumlah siswa 11.701 orang. Maka rasio siswa per kelas tingkat SMA sederajat di Kota

Dumai adalah 1 : 29.

Radio Jumlah Siswa/KelasTahun 2004 - 2009

JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009

SD 41 40 40 39 39 38

SMP 36 35 35 34 32 32

SMA 34 33 31 29 27 26

Dari data beberapa tahun terakhir di atas terlihat bahwa kita masih membutuhkan

tambahan perluasan akses pendidikan khusunya untuk tingkat SD. Kenyataan ini

semakin dikuatkan dengan melihat rasio siswa per kelas dan rasio ruang kelas

berbanding rombongan belajar yang cukup tinggi. Untuk tingkat TK sederajat

rasionya adalah 1 : 1,38. Untuk tingkat SD sederajat rasionya 1 : 1,67. Untuk tingkat

SMP sederajat rasionya 1 : 1,14, dan untuk tingkat SMA sederajat rasionya 1 : 0,89.

Dapat dilihat bahwa rata-rata 1 (satu) unit ruang kelas (bangunan fisik) dipakai lebih

dari 1 (satu) rombongan/ kelompok belajar, yang mana pada prakteknya hal ini

disebut masih banyak sekolah yang menerapkan double shift (terutama SD dan SMP

Negeri), sebagian kelas belajar sore, sehingga dipandang kurang efektif dalam mutu

proses pembelajaran.

[19]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Rasio Ruang Kelas/RombelTahun 2004 - 2009

JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009

SD 2,17 2,05 2,07 2,01 1,87 1,67

SMP 1,67 1,71 1,80 1,87 1,04 1,14

SMA 1,90 1,70 1,57 1,68 0,87 0,83

Selain hal di atas persoalan persebaran peserta didik yang terjadi adalah

penumpukan pada sekolah negeri terutama di Kecamatan Dumai Barat dan Dumai

Timur. Hal ini terjadi karena memang tingkat kepadatan penduduk Kota Dumai juga

terjadi di kecamatan yang disebut di atas.

Untuk mengatasinya selain dengan meningkatkan mutu pendidikan sekolah-sekolah

di daerah pinggir kota dan sekolah-sekolah swasta, juga dengan membuka sekolah

baru dan menambah ruang kelas sekolah-sekolah yang lahannya masih

memungkinkan di kecamatan yang padat penduduknya.

2.3.2. Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan

Kualitas Pendidikan tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dalam satu sistem dan saling

berpengaruh. Mutu keluaran pendidikan dipengaruhi oleh mutu masukan, mutu

proses, dan mutu keluaran.

Secara eksternal, komponen masukan pendidikan yang secara signifikan

berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan meliputi: (I) ketersediaan

pendidik dan tenaga kependidikan (kuantitas dan kualitas) maupun kesejahteraan

pendidik; (2) prasarana dan sarana belajar yang tersedia dan didayagunakan; dan

(3) pendanaan pendidikan yang memadai untuk menunjang mutu pembelajaran;

serta (4) proses pembelajaran efisien dan efektif.

1. Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan

Salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan adalah

ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sampai dengan Tahun 2010

terdapat sekitar 3.443 guru dari jenjang pendidikan SD/MI hingga sekolah

menengah/Tsanawiyah/Aliyah, baik pada sekolah negeri maupun swasta. Angka

menunjukkan rasio guru terhadap siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA Tahun

[20]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2010 yaitu 1:17, 1:15, dan 1:10. Apabila dibandingkan dengan rasio guru terhadap

siswa berdasarkan standar nasional pendidikan, maka jumlah guru pada jenjang

tersebut sudah sangat mencukupi. Rasio ini tidak diikuti dengan pendayagunaan

guru secara efisien. Beberapa faktor penyebab ketidakefisienan tersebut disebabkan

adanya penumpukan guru di daerah perkotaan.

Masalah guru atau tenaga pendidik lainnya adalah masih terdapatnya kesenjangan

guru dilihat dari keahlian atau latar belakang bidang keilmuannya. Guru yang

mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya (mismatch) masih banyak terjadi

pada jenjang SD, yang dalam hal ini erat kaitannya dengan kelayakan mengajar

guru.

Proporsi guru yang berpendidikan di bawah kualifikasi minimal tersebut tentu tidak

memadai jika pemerintah daerah ingin menyediakan pelayanan pendidikan yang

berkualitas. Untuk jenjang pendidikan SD menggunakan sistem guru kelas, SMP dan

SMA yang menggunakan sistem guru mata pelajaran. Namun sebagaimana

dipaparkan di atas banyak terjadi ketidaksesuaian anatara pelajaran yang diajarkan

dengan latar belakang pendidikan guru tersebut. Hal ini perlu mendapat perhatian,

khususnya dalam rekrutmen tenaga pendidik, penempatan, mutasi, dan

pengendaliannya.

Tenaga fungsional lain (pengawas) di Dinas Pendidikan Kota Dumai masih banyak

yang berpendidikan D2 dan D3. Padahal untuk melakukan supervisi dan pengawasan

terhadap kinerja sekolah diperlukan tingkat kualifikasi tertentu. Karenanya diperlukan

peningkatan kualifikasi pengawas sebagai profesi.

Masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan di Kota Dumai dipengaruhi oleh

sejumlah faktor, diantaranya adalah masih banyaknya pendidik/kepala sekolah yang

belum memenuhi kualifikasi.

Dalam memenuhi amanat UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

pemerintah Kota Dumai menyadari bahwa ada banyak hal yang harus dibenahi. Hal

ini terutama karena masih banyak sekali tenaga pendidik belum memiliki tingkat

pendidikan setara S-1, sebagaimana tuntutan undang-undang.

[21]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Kondisi tenaga pendidik yang belum berpendidikan setara S-1 dikategorikan sebagai

tenaga pendidik yang belum berwewenang mengajar, dengan rincian sebagai

berikut:

Persentase guru layak mengajar ( S 1 )Tahun 2004 – 2009

JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009

SD 12,21 12,54 14,48 15,48 17,17 18,74

SMP 56,69 56,69 58,85 59,65 60,65 62,04

SMA 70,42 71,12 71,65 72,25 72,55 73,31

Sebagaimana kita lihat pada tabel bahwa rata-rata jumlah tenaga pendidik yang

memenuhi kualifikasi baru mencapai 51,27%. Tentu saja masih banyak tenaga

pendidik yang harus membenahi diri. Oleh karena itu untuk mempercepat

pemenuhan tuntutan undang-undang, selain terbatasnya anggaran untuk

menyekolahkan para guru, Dinas Pendidikan Kota Dumai berkoordinasi dengan

Universitas Terbuka dan Universitas Riau sehingga dapat menambah akses bagi para

guru dalam mencapai pendidikan setara sarjana.

Oleh karena itu sejak tahun 2007 sampai sekarang telah dilaksanakan program

penyetaraan guru dengan memberikan bantuan pendidikan termasuk kerjasama

dengan Universitas Riau (UR) dan Universitas Terbuka (UT) dalam meningkatkan

kualifikasi pendidikan para guru. Salah satu yang penting bahwa syarat kualifikasi

guru adalah berpendidikan strata satu (S-1). Oleh karena itu sejak tahun 2007

Pemerintah Kota Dumai telah memulai kerjasama dengan pihak Universitas Riau

dalam membantu proses perkuliahan S-1 tersebut sebanyak 350 peserta yang biaya

pendidikannya ditanggung oleh APBD Kota Dumai.

Dan untuk 5 (lima) tahun ke depan Pemerintah Kota Dumai harus semakin aktif

dalam membuka akses dan memfasilitasi tenaga pendidik yang belum berpendidikan

S-1 untuk mencapai kualifikasi tersebut. Hal ini dikarenakan dalam UU No. 34 tahun

2005 tentang Guru dan Dosen ditargetkan setelah tahun 2015 seluruh tenaga

pendidik di Indonesia harus sudah mencapai kualifikasi S-1. Oleh karena itu selain

menganggarkan dukungan biaya pendidikan melalui APBD Kota Dumai, pemerintah

harus aktif membangun kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau

maupun pemerintah pusat.

[22]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Kualifikasi tenaga pendidik juga berdasarkan UU Guru dan Dosen telah dianggap

sebagai profesi, sehingga tenaga pendidik harus memiliki sertifikasi profesionalisme.

Proses sertifikasi tersebut saat ini masih dikoordinir oleh pemerintah pusat termasuk

quota setiap kabupaten/ kota setiap tahunnya.

Sampai dengan tahun 2010/2011 ini jumlah tenaga pendidik dan pengawas sekolah

yang telah mendapatkan sertifikasi sebanyak 1.011 orang dari 3.637 tenaga pendidik

(27,8%).

Selain pemenuhan kualifikasi tenaga pendidik berpendidikan setingkat sarjana,

Pemerintah Kota Dumai juga berupaya menghasilkan tenaga pendidik yang dapat

menjadi fasilitator dan menguasai metodologi penelitian pendidikan. Hal ini dapat

dicapai melalui pendidikan lanjutan bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada

tingkat program magister (S-2) dan doktoral (S-3).

Peningkatan tenaga kependidikan dalam hal ini dititikberatkan kepada pengelola

laboratorium (laboran) dan perpustakaan (pustakawan). Selama ini diakui bahwa

tenaga laboran dan pustakawan belum memenuhi kualifikasi keahlian profesinya.

Mereka seharusnya mendapat pendidikan khusus yang kualifikasinya diakui secara

nasional bahkan internasional. Pelatihan terhadap laboran dan pustakawan tersebut

dapat dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga pelatihan lainnya.

Hal ini penting dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia pendidikan selain

untuk membantu program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) pada

beberapa sekolah di Kota Dumai. Terutama sekali karena pada tahun 2010 ini

Pemerintah Kota Dumai sudah melakukan kerjasama dengan Universitas Riau untuk

membuka program magister pendidikan di Kota Dumai.

2. Kondisi Ruang Kelas

Pada tahun 2009, di tingkat SD ruang kelas yang dalam kondisi baik 86,74%, rusak

ringan 12,32 %, dan rusak berat 3,01 %. Di tingkat SMP/MTs yang dalam kondisi

baik 89,76%, rusak ringan 3,12 % dan rusak berat 2,90 %. Di tingkat SMA/MA ruang

kelas yang dalam kondisi baik 90,26 %, rusak ringan 1,58, dan rusak berat 0 %.

[23]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Kondisi rusak ringan yang dimaksud terutama lantai ruang kelas yang berdebu (tidak

berkeramik), teras dan rabat kelas yang turun/ retak, dan atap kelas/ rangka atap

yang sudah dimakan usia sehingga beberapa bagian bocor/ tempias jika hujan turun.

Hal tersebut cukup mengganggu proses belajar mengajar di kelas.

Kondisi rusak berat yang dimaksud adalah bangunan sekolah negeri yang semula

dibangun atas inisiatif masyarakat. Karena keterbatasan dana sekolah tersebut pada

sebagian kelasnya masih kurang layak ditinjau dari kualitas bangunan misalnya atap

kelas yang sudah lapuk, kelas yang masih berlantai tanah, dan dinding sekolah yang

masih terbuat dari kayu/ papan.

Persentase Bangunan Sekolah yang BaikTahun 2004 - 2009

JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009

SD 75,77 77,39 78,40 80,50 82,75 86,74

SMP 67,39 68,15 74,80 78,20 85,75 89,76

SMA 60,39 65,15 69,70 74,27 85,20 90,26

Jumlah sekolah seperti ini sebenarnya hanya sedikit dan lokasinya berada jauh dari

pusat kota seperti di daerah transmigrasi di Kecamatan Sungai Sembilan dan

Kecamatan Bukit Kapur. Pemerintah Kota Dumai dalam 3 (tiga) tahun terakhir telah

memfokuskan dana dan perhatian untuk memperbaiki infrastruktur di daerah

tersebut, namun untuk menuntaskan sekolah dalam kondisi rusak berat dan rusak

ringan membutuhkan dana yang cukup besar yang berasal dari APBD Kota Dumai,

APBD Provinsi Riau, dan dari APBN Pemerintah Pusat.

3. Angka Putus Sekolah dan Angka Mengulang Kelas

Tingkat siswa putus sekolah di Kota Dumai dapat dikatakan sedikit. Di tingkat SD/MI

pada tahun 2010 tercatat hanya ada 4 (empat) orang siswa yang putus sekolah,

sedangkan pada tingkat SMP/MTs ada 5 (lima) orang, dan di tingkat sekolah

menengah terdapat 30 orang.

[24]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Perkembangan Angka Putus SekolahTahun 2005 - 2009

JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009

SD 0,12 0,20 0,18 0,18 0,12 0,12

SMP 0,11 0,09 0,07 0,07 0,04 0,04

SMA 0,18 0,18 0,15 0,08 0,08 0,08

Dalam beberapa tahun terakhir angka putus sekolah di Kota Dumai dapat dikatakan

cukup kecil. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Dumai

ternyata telah mampu membiayai pendidikan anaknya pada pendidikan dasar mulai

sejak mendaftar sampai dengan selesainya. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa

program pembebasan biaya pendidikan pada jenjang pendidikan dasar melalui

berbagai program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), subsidi pendidikan

melalui dana APBD Kota Dumai, beasiswa siswa miskin, beasiswa retrival, dan

program-program lainnya sudah cukup berhasil.

Angka mengulang dimaksudkan untuk melihat kesiapan peserta didik di dalam

mengikuti proses pembelajaran, khususnya pada tingkat I. Angka mengulang peserta

didik di Kota Dumai sebenarnya sudah cukup baik, meskipun tentunya memerlukan

peningkatan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari tabel

berikut.

Perkembangan Angka Mengulang KelasTahun 2005 - 2009

JENJANG 2005 2006 2007 2008 2009

SD 3,12 3,16 2,83 2,71 2,53

SMP 1,10 0,93 0,88 0,51 0,34

SMA 0,98 0,82 0,70 0,88 0,51

Jumlah siswa mengulang memang cenderung lebih besar di tingkat pertama jenjang

pendidikan, namun angka tersebut semakin berkurang di tingkatan selanjutnya. Hal

ini dipandang positif karena menunjukkan bahwa peserta didik semakin siap

menghadapi proses pembelajaran dari tahun ke tahun.

[25]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

4. Rasio Guru per Siswa

Jumlah guru di Kota Dumai sebenarnya sudah mencukupi kalau dilihat dari rasio guru

berbanding siswa. Bahkan tidak berlebihan dikatakan bahwa Kota Dumai sudah

berkelebihan tenaga pendidik. Hanya saja kalau kita lihat persentase jumlah guru

dengan status PNS dengan yang non PNS maka perbandingannya hanya sekitar 53%

guru yang berstatus PNS.

Dari sisi kesejahteraan dan fasilitas jelas guru PNS lebih baik daripada non PNS.

Sementara tuntutan di sekolah hampir tidak ada bedanya. Tentu saja hal ini bisa

menimbulkan kurangnya motivasi guru dalam mengajar yang berdampak pada mutu

pendidikan.

Mengharapkan kinerja guru bantu sama dengan tuntutan terhadap guru PNS harus

diikuti dengan kejelasan jenjang karir dan status bagi guru bantu serta peningkatan

kesejahteraan. Ke depan kedua hal tersebutlah yang menjadi fokus dalam

pemerataan kebutuhan guru di Kota Dumai yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Kota Dumai bersama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kota Dumai.

5. Ketersediaan Sarana Pendidikan Lainnya

Untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan, sarana yang harus tersedia harus

memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan

Nasional khususnya Standar Sarana Pendidikan yang diatur dalam Perarutan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 dan Program Pendidikan Untuk Semua

(PUS) atau Education for All (EfA), sekolah harus memiliki sarana di antaranya

Tabel Rasio Siswa/Warga Belajar per Guru/ Tutor2009/2010

Jenjang Siswa / Guru/ Rasio

PendidikanWargaBelajar Tutor

(1) (2) (3) (4)=(2)/(3)Persekolahan

TK/RA 3,409 274 12SD/MI 32,034 1,906 17

SMP/MTs 14,621 988 15SMA/MA/SMK 10,641 948 11Jumlah/Total 60,705 4,116 13.82Luar Sekolah

Paket B Setara 80 12 7Paket C Setara 240 36 7Jumlah/Total 320 48 7

[26]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, ruang praktek untuk SMK, alat

praktik siswa, sarana kegiatan kesiswaan, dan sarana sanitasi sekolah.

Dalam pelaksanaan peningkatan kegiatan belajar dan mengajar diperlukan media

pembelajaran disamping kurikulum pembelajaran mulai dari SD/MI sampai dengan

SMA/MA, media pembelajaran SD dan MI sebanyak 125, media pembelajaran

SMP/MTs sebanyak 121, dan media pembelajaran SMA/MA sebanyak 106. Secara

keseluruhan media pembelajaran di Kota Dumai dilihat dari jenjang pendidikan

SD/MI belum memadai dalam penyediaan media, hal ini disebabkan pendidikan lebih

memfokuskan kepada jenjang pendidikan yang lebih tinggi terutama SMA/MA,

seperti terlihat dalam tabel berikut.

PERKEMBANGAN SARANA PENDIDIKAN BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKANKOTA DUMAI TAHUN 2010

NO RUANG KELAS SD + MI SLTP + MTs SMA + MA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Perpustakaan

Lapangan Olah Raga

UKS

Laboratorium

Keterampilan

BP

Gedung Serba Guna

Bengkel

Ruang Praktek

2

23

70

30

5

1

1

0

6

25

19

12

41

7

9

7

0

1

13

10

9

43

2

10

9

7

2

JUMLAH 125 121 105

Sedangkan persentase sekolah yang memiliki sarana pendidikan sebagaimana di atas

dijabarkan dalam tabel di bawah ini.

PERSENTASE KELENGKAPAN SARANA PENDIDIKANNo Jenjang Perpustakaan

( % )Laboratorium

IPA ( % )LaboratoriumBahasa ( % )

LaboratoriumKomputer (%)

1 SD/MI 91 65 - 45

2 SMP/MTs 96 75 50 70

3 SMA/MA 100 96 75 70

4 SMK 100 88 75 75

Dari tabel di atas dapat dilihat masih cukup banyak kebutuhan akan ruangan

perpustakaan dan laboratorium yang harus dipenuhi di Kota Dumai. Perpustakaan

dan laboratorium yang dimaksud adalah yang sesuai dengan standar pelayanan

[27]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

minimal yang diatur oleh peraturan perundang-undangan. Sebagian sekolah

khususnya SD tidak dapat memiliki lahan yang cukup untuk membangun sarana

yang sesuai dengan standar, sehingga menggunakan ruangan lain difungsikan

sebagai perpustakaan/ laboratorium.

Selain itu dengan digiatkannya program pendidikan vokasional jumlah jurusan di

SMK semakin bertambah yang seharusnya diikuti dengan pertambahan ruang praktik

dan alat peraga siswa berdasarkan jurusan masing-masing. Hal-hal tersebut di atas

menunjukkan bahwa masih banyak sarana/ pra sarana pendidikan yang harus

dipenuhi Pemerintah Kota Dumai.

Dari aspek fisik, kondisi sarana dan pra sarana pendidikan belum sepenuhnya

memadai. Hal ini antara lain dapat dilihat dari ketersediaan perpustakaan di sekolah.

Saat ini baru 35 % sekolah yang sudah memiliki perpustakaan. Selain kondisi fasilitas

yang demikian juga masih banyak ruang belajar dan sarana belajar lain seperti

laboratorium dan sarana olahraga yang rusak. Kondisi demikian selain akan

berpengaruh pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada keengganan

orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

Fasiliitas lainnya yang turut mempengaruhi mutu pendidikan ialah ketersediaan buku.

Secara nasional, rasio buku per siswa SD, SMP, dan SMK berturut-turut adalah 0,75;

0,65; 0,60 dan 0,25. Kondisi ini masih jauh dari kondisi ideal yakni rasio 1:1 (satu

siswa satu buku). Masalah yang lebih besar tidak hanya terletak pada ketersediaan

buku tetapi juga pendayagunaan buku pelajaran tersebut untuk meningkatan mutu

pendidikan. Kecenderungan sekolah untuk mengganti buku setiap tahun ajaran baru

semakin memberatkan orang tua siswa. Selain itu juga menimbulkan pemborosan

yang tidak perlu, karena buku yang ada di sekolah tidak dapat dimanfaatkan oleh

siswa tahun berikutnya. Faktor lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan

daya saing adalah anggaran pendidikan yang belum memadai, baik dalam

ketersediaannya maupun dalam efisiensi pengelolaannya.

6. Daya Saing Hasil Pembelajaran

Pemerintah Kota Dumai sudah serius dan berupaya dalam memperhatikan persoalan

pendidikan. Pada dasarnya kuantitas lulusan yang dihasikan sejalan dengan

kualitasnya. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar

[28]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

dan Menengah telah menetapkan kriteria kompetensi lulusan yang mana untuk

mencapai hasil tersebut dipersiapkan melalui kurikulum, rencana pokok

pembelajaran, dan silabus yang disusun oleh setiap tenaga pendidik (guru).

Berbagai instrumen tersebut diterjemahkan di dalam pembelajaran sehari-hari dan

dievaluasi secara berkala oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan pemerintah.

Secara berkala kualitas setiap peserta didik (murid) dievaluasi melalui ujian bulanan,

semesteran, dan tahunan, termasuk ujian nasional. Oleh karena itu hasil ujian

nasional dapat dianggap mewakili kualitas peserta didik.

Di tahun 2009 Dinas Pendidikan berupaya meningkatkan mutu hasil pembelajaran

melalui berbagai upaya. Salah satunya adalah melaksanakan try out kepada calon

peserta ujian nasional di setiap jenjang pendidikan. Hal ini dipandang penting karena

mengingat di tahun sebelumnya prestasi pendidikan Kota Dumai khususnya jika

dilihat dari persentase kelulusan belum membanggakan. Di tingkat SD/MI Kota

Dumai menempati urutan ke-4 di Riau dan berada pada peringkat 110 dari 436

kabupaten/kota seluruh Indonesia. Untuk tingkat SMP/MTs Kota Dumai berada di

posisi ke-10, di tingkat SMA/MA berada pada posisi ke-11, dan untuk SMK berada di

posisi ke-9 untuk tingkat Provinsi Riau.

Oleh karena itu di tahun 2008/2009 dilakukan pembenahan sebagai hasil evaluasi

hasil ujian nasional 2007/2008. Pelaksanaan try out tetap dijadikan pilihan meskipun

di tahun sebelumnya juga dilaksanakan. Hal ini didasarkan pandangan bahwa belum

semua siswa terbiasa dengan model ujian dengan sistem komputerisasi.

Di tahun 2008/2009 hasil ujian nasional Kota Dumai mengalami peningkatan

meskipun belum bersifat drastis. Untuk tingkat SD/MI Kota Dumai naik di posisi ke-2

di Provinsi Riau; untuk tingkat SMP/MTs tetap berada di posisi ke-10; untuk tingkat

SMA/MA naik dua tingkat menjadi posisi ke-9, sedangkan untuk SMK tetap berada di

posisi ke-9 untuk tingkat Provinsi Riau.

Hasilnya memang mengalami peningkatan meskipun belum begitu baik. Khususnya

untuk tingkat SMA/MA dan SMK peningkatannya cukup baik. pada tahun 2007/2008

angka kelulusan SMA/MA sebesar 91,18 %, dan pada tahun 2008/2009 meningkat

menjadi 96,29 % untuk SMA dan 94,05 % untuk tingkat MA. Berarti ada kenaikan

sebeser lebih kurang 4-5%. Namun di tahun 2008/2009 Kota Dumai mengalami

[29]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

penurunan kelulusan di tingkat SMP/MTs. Di mana tahun 2007/2008 angka kelulusan

sebesar 93,08 % dan menurun menjadi 85,02 %. Ini menjadi pembelajaran

tersendiri bagi Dinas Pendidikan Kota Dumai untuk membenahi mutu pembelajaran

dan persiapan menjelang ujian nasional di tahun mendatang.

Sebagai tambahan berikut ditampilkan rata-rata nilai ujian nasional Kota Dumai yang

dibandingkan dengan rata-rata nilai ujian se-Provinsi Riau. Meskipun kebanyakan

nilai rata-rata yang diperoleh Dumai melebihi rata-rata di Provinsi Riau namun

prestasi ini belumlah begitu memuaskan, dan ke depan harus dilakukan banyak

pembenahan untuk mendongkrak mutu pendidikan, khususnya hasil ujian nasional.

Nilai rata-rata ujian nasional Kota Dumai juga mengalami peningkatan yang cukup

baik. Pada tahun 2007/2008 nilai rata-rata untuk tingkat SMP/MTs adalah 6,34 dan

meningkat menjadi 7,01 di tahun 2008/2009. Untuk tingkat SMA/MA Jurusan IPA

tahun 2008/2009 nilai rata-rata ujian nasional sebesar 7,93 meningkat dari 7,70 di

tahun 2007/2008. Pada jurusan IPS di tahun 2007/2008 nilai rata-rata ujian nasional

6,35, dan meningkat menjadi 7,43 di tahun 2008/2009. Dan untuk tingkat SMK juga

terjadi peningkatan dari 6,37 di tahun 2007/2008 menjadi 7,25 di tahun 2008/2009.

Namun menariknya, meskipun jumlah kelulusan ujian nasional tingkat SMP di Kota

Dumai mengalami penurunan di tahun 2009, namun ternyata mutu pembelajaran

tingkat SMP Kota Dumai justru terbaik di Riau. Hal ini dapat dipelajari dari Indeks

Capaian Mutu Pendidikan (ICPM) yang belum lama ini dipublikasikan sebagai hasil

penelitian Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Riau untuk tingkat

pendidikan SMP dan sederajat menempatkan Kota Dumai sebagai urutan teratas

dengan nilai indeks 0,54. Di urutan ke 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah Kabupaten

Indragiri Hulu dengan indeks 0,52, Kebupaten Pelalawan dengan indeks 0,52, dan

Kota Pekanbaru dengan indeks 0,50.

[30]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Penilaian tersebut menggunakan indikator-indikator dari 8 (delapan) standar

pendidikan nasional. Dengan memperhatikan hasil penelitian dan publikasinya yang

dimuat pada beberapa media massa lokal Riau, Kota Dumai ternyata mempunyai

mutu pendidikan terbaik di Riau karena parameternya lebih lengkap daripada hanya

melihat hasil ujian nasional.

Meskipun demikian prestasi yang telah dicapai ini perlu dimaknai sebagai bagian dari

evaluasi kinerja peningkatan mutu pendidikan yang selama ini telah dilaksanakan di

Kota Dumai. Dan ke depan perlu lebih banyak mempelajari hal-hal apa saja yang

sangat menentukan penilaian mutu pendidikan di suatu daerah, sehingga

pembenahan mutu pendidikan dapat dilakukan lebih kompherensif.

Khususnya mengenai kualitas kelulusan siswa pada tiap jenjang pendidikan

disamping kuantitas kelulusan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional tahun 2009

yang lalu bahwa pada tingkat SD Kota Dumai memperoleh peringkat kedua setelah

Kota Pekan Baru dengan memperoleh nilai rata-rata 7,09 dibanding nilai rata-rata

provinsi Riau 6,80 dan berada pada peringkat 110 dari 436 kabupaten/kota seluruh

Indonesia. Sedangkan untuk tingkat SMP diperoleh nilai rata-rata 7.15 berada pada

peringkat empat di Provinsi Riau.

[31]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Sementara untuk tingkat SMA/MA diperoleh nilai rata rata 7.71 dibanding nilai rata-

rata Riau 7.60 berada pada peringkat kedua setelah Kota Pekanbaru di Provinsi

Riau. Dapat disimpulkan bahwa meskipun Kota Dumai belum menjadi terbaik di

dalam kompetensi lulusan siswanya, namun tetap menunjukkan bahwa melalui hasil

tersebut Kota Dumai sudah cukup serius dalam memperhatikan pendidikan.

Pada tahun 2010 dan 2011 perkembangan daya saing pendidikan berdasarkan

evaluasi kualitas hasil pembelajaran yang dilihat dari tingkat kelulusan dan nilai akhir

ujian nasional pada setiap jenjang pendidikan dibandingkan dengan peringkat se-

Provinsi Riau terus mengalami dinamika.

Dari tabel yang disajikan di bawah ini tergambar bahwa dalam 4 (empat) tahun

terakhir nilai rata-rata ujian nasional secara umum mengalami peningkatan termasuk

angka kelulusan. Namun hal ini tidak serta merta diikuti dengan perbaikan peringkat

di Provinsi Riau. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat persaingan perkembangan

yang cukup siqnifikan dari kabupaten/ kota yang lain di Riau.

NO TINGKAT TAHUN JURUSA

N

PERSENTASECAPAIAN

KELULUSAN

PRESTASIDARI TAHUNSEBELUMNYA

CAPAIANRERATANILAI UN

PRESTASIDARI TAHUNSEBELUMNYA

PERINGKAT SE-PROV

RIAU

1 SD/MI

2008 ~ 99.79% NAIK 6.71 NAIK 52009 ~ 99.83% NAIK 7.09 NAIK 22010 ~ 99.98% NAIK 6.67 TURUN 22011 ~ 7.38 NAIK 4

2 SMP/MTs

2008 ~ 93.08% NAIK 6.43 NAIK 72009 ~ 88.64% TURUN 6.35 TURUN 42010 ~ 91.06% NAIK 7.53 NAIK 32011 ~ 99.57% NAIK 7.61 NAIK 9

3 SMK

2008 ~ 91.77% NAIK 6.37 NAIK 62009 ~ 94.22% NAIK 7.26 NAIK 22010 ~ 88.12% NAIK 6.78 TURUN 52011 ~ 99.57% NAIK 7.65 NAIK 6

4SMA/MA

MENURUTJURUSAN

2008IPA 97.87% NAIK 7.7 NAIK 3IPS 88.56% TURUN 6.34 TURUN 10

2009IPA 98.43% NAIK 7.96 NAIK 4IPS 88.79% TURUN 7.54 NAIK 2

2010IPA 98.76% TURUN 8.3 NAIK 4IPS 90.24% Naik 7.46 TURUN 6

2011IPA 100% NAIK 8.17 TURUN 6IPS 99.46% NAIK 7.66 NAIK 8

[32]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Ujian nasional memang dapat menjadi indikator mutu pendidikan di sebuah daerah.

Dan yang menjadi pembanding adalah hasil ujian nasional di daerah lain. Namun

ujian nasional bukan satu-satunya indikator keberhasilan atau mutu pendidikan. Dan

hasil ujian nasional sangat dipengaruhi oleh banyak hal lain seperti kualitas guru,

metode pembelajaran, dan kurikulum.

Jika hanya melihat hasil ujian nasional ini meskipun mengalami peningkatan namun

belum membuat prestasi pendidikan Kota Dumai dalam hal hasil ujian nasional

menjadi kebanggaan bersama. Dalam waktu 5 (lima) tahun ke depan diharapkan

minimal dalam hal kelulusan dan rata-rata nilai ujian nasional Kota Dumai dapat

berada pada posisi 5 besar, bahkan di akhir tahun 2015 diharapkan dapat menembus

peringkat 3 besar di Riau. Oleh karena itu harus dilakukan banyak pembenahan

terutama di dalam peningkatan kualitas pendidik, penyediaan sarana dan pra sarana

yang memadai, serta peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan

melalui berbagai program dan kegiatan sebagaimana termuat di dalam RENSTRA

Pendidikan ini.

2.3.3. Tata Kelola Pemerintahan, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik.

Tujuan dari program perluasan dan pemerataan pendidikan; peningkatan mutu,

relevansi, dan daya saing akan tercapai dengan baik apabila dibarengi dengan

peningkatan mutu tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik penyelenggara

pendidikan. Penerapan manajemen sumber daya pendidikan di Dinas dan sekolah-

sekolah yang efektif dan efesien akan tercapai apabila dikembangkan dengan sistem

pengelolaan pendidikan dan didukung oleh sumber daya manusia yang handal.

Salah satu tujuan desentralisasi pendidikan adalah peningkatan mutu layanan

pendidikan kepada masyarakat dan juga sebagai alat pelayanan pendidikan.

Desentralisasi pendidikan harus sampai ke sekolah dan sekolah diberi kewenangan

mengatur rumah tangga sekolah yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat

setempat dan dilakukan secara partisipatif (Manajemen Berbasis Sekolah). Namun

hal tersebut masih terasa sulit bagi sekolah untuk memberdayakan masyarakat

dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip kemandirian dalam otonomi

daerah dalam arti kata peran serta masyarakat belum optimal.

[33]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Program dan pengelolaan pendidikan masih belum berjalan dengan baik terutama

program penuntasan wajib belajar 9 Tahun, karena masih lemahnya koordinasi dan

sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota. Di sisi lain, pelaksanaan

monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan pendidikan masih belum optimal.

Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini program-program dapat dipantau dan

dipastikan bahwa proses implementasi kegiatan pendidikan berlangsung dengan baik

dan tujuan dicapai dengan opimal.

Manajemen data dan informasi pendidikan Kota Dumai yang masih lemah, data

kependidikan kurang akurat, masih menjadi kendala sehingga dalam merumuskan

program dan kegiatan setiap tahunnya belum optimal sebagai mana mestinya.

Masih belum tertata dengan baik sistem perencanaan, aktualisasi, implementasi,

koordinasi, monitoring, dan evaluasi program dan kegiatan yang dilaksanakan di

lingkungan Dinas Pendidikan Kota Dumai, serta belum optimalnya sumber daya

manusia yang melaksanakan berbagai program dan kegiatan tersebut dapat terlihat

dari :

Masih terdapatnya miskoorndinasi antara bidang dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya yang sebagian disebabkan karena masih terdapatnya ego

sektoral;

Koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat baik dalam

hal pelaksanaan program nasional dan provinsi maupun dalam upaya bantuan

kegiatan dan anggaran belum tertata dan cenderung berjalan sendiri-sendiri;

Kegiatan belum benar-benar berfokus pada pencapaian hasil sebagaimana

yang ditetapkan di dalam dokumen perencanaan dan tindak lanjut

(keberlanjutannya) masih belum optimal;

Data base, sistem informasi manajemen, dan pengembangan teknologi

berbasis web yang belum optimal;

Sarana dan pra sarana gedung kantor serta fasilitas yang belum mendukung

dinamika dan mobilisasi layanan pendidikan.

2.3.4. Anggaran Pendidikan Kota Dumai

Anggaran pendidikan memang telah melebihi 20% dari APBD Kota Dumai dalam

kurun 4 (empat) tahun terakhir. Namun jika dilihat komposisinya maka sebagian

besar anggaran tersebut terserap untuk membiayai gaji pegawai, honor dan

[34]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

transportasi guru/pegawai tidak tetap, dan biaya operasional sekolah negeri mulai

dari tingkat TK hingga sekolah menengah. Selebihnya anggaran yang ada

diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan sarana/ pra sarana pendidikan,

kegiatan peningkatan mutu guru, kegiatan rutin kesiswaan, pembinaan pelayanan

sekolah, dan penyediaan beasiswa bagi siswa kurang mampu.

Hal ini dapat dilihat dari komposisi anggaran Dinas Pendidikan T.A, 2011 sebagai

mana tabel berikut :

N0 JENIS KEGIATAN ANGGARAN (Rp) %

1 Belanja Tidak Langung 175.494.088.899 78,4

2 Kegiatan Pelayanan Rutin Kantor 2.054.276.200 0,92

3 BOS Pusat 16.457.575.000 7,35

4 Ujian Akhir Sekolah dan Nasional 1.491.833.200 0,67

5 Honorarium Guru/Pegawai Tidak Tetap 7.746.539.200 3,47

6 Pelatihan dan Pendidikan Guru/

Pegawai

438.562.500 0,2

7 Belanja Operasional Sekolah 13.635.253.838 6,1

8 Kegiatan Kesiswaan Bersifat Nasional 758.362.400 0,33

9 Penyediaan Beasiswa Miskin 944.000.000 0,42

10 Penyediaan Sarana dan Pra Sarana

Pendidikan (fisik, pengadaan, rehab

gedung)

4.256.908.300 1,9

11 Peningkatan Tata Kelola dan

Manajemen

279.473.000 0,12

12 Dan lain-lain 266.175.500 0,12

TOTAL 223.823.048.037 100

Dengan anggaran yang sangat terbatas, program-program pendidikan harus secara

ketat menetapkan skala prioritas selama jangka menengah. Kita mengetahui ada

banyak persoalan pendidikan yang harus dijawab seperti: sarana pendidikan yang

masih banyak belum memenuhi standar khususnya di daerah pinggiran dan sekolah

[35]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

swasta, masih perlunya peningkatan akses pendidikan, meringankan biaya

pendidikan terutama bagi yang kurang mampu, masih banyaknya pendidik yang

belum memenuhi kualifikasi, proses belajar mengajar yang belum optimal,

kurangnya kegiatan peningkatan prestasi siswa, terdapat ancaman penurunan

moralitas siswa, kurangnya kegiatan peningkatan kompetensi tenaga pendidik,

kurangnya manajemen pelayanan pendidikan, belum meratanya alat pembelajaran di

setiap sekolah, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan anggaran

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melakukan rasionalisasi dan evaluasi terhadap penggunaan dan penyerapan

anggaran di setiap program dan kegiatan serta hasil dan efektivitas program/

kegiatan tersebut terhadap upaya pencapaian target pembangunan pendidikan

sebagai mana mengacu kepada dokumen perencanaan lima tahunan.

2. Untuk mendukung pembangunan sarana dan pra sarana pendidikan dilakukan

berbagai upaya seperti membangun komunikasi yang intensif dengan Pemerintah

Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat serta perusahaan-perusahaan di Kota Dumai

melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR). Hasilnya sudah mulai terlihat

di mana tahun 2011 ini pemerintah provinsi mengalokasikan dana pembangunan

yang lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang difokuskan pada

R-SBI, SMPN 15, SMAN 2, SMKN 1, dan SMK Taruna Persada. Dan untuk tahun

depan sudah disepakati dengan Pemprov. Riau dana sharing untuk pendidikan

Kota Dumai melalui Rakor Pendidikan Se-Riau dan Musrenbang Provinsi.

Beberapa perusahaan di Kota Dumai seperti PT.CPI dan Pertamina (Persero) juga

sudah menyatakan komitmennya untuk mendukung penyediaan sarana/ pra

sarana khususnya di daerah pinggir kota.

3. Mengevaluasi penggunaan berbagai dana operasional termasuk sekolah dengan

menetapkan indeks kebutuhan siswa/ tahun sebagai mana yang diatur dalam

ketentuan pemerintah pusat.

4. Melakukan penghematan dalam penyediaan honor pantia kegiatan di lingkungan

Dinas Pendidikan Kota Dumai.

Namun diharapkan dalam tahun-tahun mendatang penyediaan anggaran pendidikan

diharapkan dapat semakin ditingkatkan terutama dalam kegiatan yang diarahkan

untuk mengejar target pembangunan pendidikan seperti penyediaan sarana dan

prasarana, peningkatan kualitas dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan,

serta peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

[36]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.3.5. Siswa Kurang Mampu dan Siswa Berprestasi.

Pemerintah Kota Dumai menyadari bahwa memperoleh pendidikan yang layak dan

bermutu adalah hak setiap warga negara yang dijamin dalam UUD 1945. Namun di

sisi lain kita juga menyadari bahwa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apalagi mengingat kondisi ekonomi

masyarakat kita yang sebagiannya masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Meskipun angka putus sekolah Kota Dumai relatif kecil (dibawah 2%) namun

berdasarkan pengamatan dan laporan yang diterima masih banyak keluarga yang

sangat kesulitan dalam membiayai pendidikan anak-anaknya. Hal ini terutama pada

saat memasuki tahun ajaran baru yakni berupa kebutuhan pakaian, buku, tas, dan

biaya lainnya. Selain itu sebagian siswa didapati terpaksa bekerja atau membantu

orang tua mencari uang setelah pulang sekolah. Akibatnya di waktu malam mereka

kurang bisa maksimal lagi mengulang pelajaran akibat kelelahan.Terutama sekali

Pemerintah Kota Dumai mulai tahun 2011 ini sedang dalam persiapan

mencanangkan program wajib belajar pendidikan dasar dua belas tahun.

Selain perlunya subsidi pendidikan bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang

mampu, siswa yang berprestasi juga wajib diberikan apresiasi. Mereka mendapat

prestasi di sekolah dan yang berhasil membawa nama baik Kota Dumai dalam

berbagai perlombaan sains, olahraga, dan seni, terutama sekali jika mereka berasal

dari keluarga yang sederhana, harus mendapatkan penghargaan bahkan jaminan

pendidikan sampai selesai tingkat sekolah menengah bahkan sampai tingkat sarjana.

Terutama dalam mendukung pemberdayaan sumber daya manusia Kota Dumai

dalam rangka visi Pemerintah Kota Dumai yakni menjadikan Kota Dumai menjadi

Kota “Pengantin” (Pelabuhan, Perdagangan, Tourism, dan Industri), maka dalam hal

ini siswa tamatan SMK diharapkan dapat bersaing dan mengisi peran strategis. Oleh

karena itu siswa tamatan SMK harus dibekali dengan pendidikan lanjutan setara

sarjana (minimal diploma), sehingga peran dan keahlian mereka dapat

diperhitungkan dan diterima para investor yang menanamkan modalnya di Kota

Dumai.

[37]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.3.6. Forum-Forum Pendidikan

Peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan tidak dapat dihasilkan hanya oleh

pemerintah semata, harus ada kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat.

Dengan adanya kesadaran untuk terus mengembangkan diri secara mandiri atau

difasilitasi oleh pemerintah diharapkan kendala-kendala yang dihadapi dunia

pendidikan dapat terus diatasi.

Oleh karena itu forum-forum seperti Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) tingkat

SD/ sederajat, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMP sederajat dan

SMA sederajat, Kelompok Kerja Guru (KKG) tingkat SD sederajat, dan Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat harus benar-

benar diberdayakan, termasuk forum komite sekolah.

Selama ini forum-forum tersebut sudah berjalan dengan cukup baik di Kota Dumai.

Mereka dapat secara mandiri melakukan pemetaan terhadap mutu pendidikan

berdasarkan hasil diskusi secara mandiri. Bahkan mereka sudah melakukan berbagai

pelatihan dengan mengundang narasumber lokal secara mandiri.

Namun kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dana. Dalam beberapa aspek

kapasitas narasumber lokal belum mampu secara maksimal untuk secara langsung

ikut serta dalam mengatasi berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi sekolah.

Oleh karena itu diperlukan profesional baik dari tingkat provinsi maupun nasional

untuk membantu mentransfer pengetahuan dan pengalaman, yang tentunya diikuti

oleh pembiayaan yang sesuai. Selain itu dibutuhkan juga dana untuk biaya konsumsi

pertemuan/ rapat dan pelatihan, alat tulis kantor, dan perlengkapan lainnya.

Pada tahun 2007 dan 2008 Pemerintah Kota Dumai telah menganggarkan dana

pemberdayaan forum-forum pendidikan di atas. Namun mengingat keterbatasan

dana maka di tahun 2009 dan 2010 dana tersebut tidak dapat dimasukkan di dalam

APBD Kota Dumai.

Diharapkan ke depan forum-forum seperti ini semakin diberdayakan dan

dimandirikan secara kelembagaan sehingga persolan-persoalan pendidikan dapat

diselesaikan oleh seluruh pihak yang berkepentingan tersebut.

[38]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.4. Analisis Kondisi Eksternal dan Tantangan Pengembangan Pelayanan

Dinas Pendidikan Kota Dumai

2.4.1. Hasil Identifikasi dan Analisis Potensi Kependudukan Kota Dumai

A. Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan bila kualitas

penduduknya baik, namun sebaliknya dapat menjadi beban pembangunan bila

kualitasnya rendah. Jumlah Penduduk Kota Dumai pada sampai dengan 31

Desember tahun 2006 adalah berjumlah 215.362 jiwa (47.246 KK) yang tersebar

pada lima wilayah Kecamatan seperti pada table berikut :

Jumlah pendudukan dan KK berdasarkan kecamatan tahun 2008No. Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Kepadatan

(KM²)

1

2

3

4

5

Dumai Barat

Dumai Timur

Bukit Kapur

Medang Kampai

Sungai Sembilan

73.085

81.992

30.771

7.719

21.795

16.175

17.607

6.788

1.721

4.955

609,04

1.389,69

153,86

20,69

22,35

Jumlah 215.362 47.246 124,68

Penduduk Kota Dumai sebagian besar terkosentrasi di Kecamatan Dumai Barat dan

Kecamatan Dumai Timur. Bila dibandingkan jumlah penduduk dengan luas masing-

masing Kecamatan maka daerah yang paling padat adalah Kecamatan Dumai Timur

yaitu 1.390 jiwa/km².

B. Umur Penduduk

Melihat komposisi penduduk berdasarkan usia, dapat dilihat secara rinci dalam table

berikut :

Jumlah Penduduk Menurut Struktur Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

6.368

5.506

4.014

2.988

1.770

6.130

5.109

3.647

2.199

1.369

12.498

10.615

7.661

5.187

3.166

[39]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

65 – 69

70 – 74

> 75

1.128

528

407

884

544

44

2.012

1.072

852

Jumlah 107.372 107.990 215.362

Melihat komposisi penduduk menurut umur, di mana penduduk yang berusia kaerja

yaitu yang berusia 15 – 55 tahun mempunyai jumlah yang cukup dominan. Hal ini

berhubungan dengan kondisi Kota Dumai sebagai salah satu kota tujuan migrant

tersebut pada umunya adalah penduduk yang berusia muda atau yang berusia kerja.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Penduduk Dumai 2000 – 2007

Tahun

Year

P E N D U D U KSEX

RATIOLAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUAN

2000 89,952 83,236 173,188 108.00

2001 93,871 89,274 183,144 105.15

2002 99,514 92,476 191,99 107.61

2003 106,696 94,567 201,263 112.83

2004 111,851 99,133 210,984 112.83

2005 112,924 106,427 219,351 106.10

2006 112,958 112,291 225,249 100.59

2007 115,902 115,219 231,121 100.59

Dari tabel tersebut dapat dilihat terjadi peningkat pada perempuan dalam 2 tahun

terakhir. Peningkatan ini disebabkan karena kebutuhan tenaga kerja perempuan

sangat diperlukan dalam sektor perdagangan terutama dalam sektor industri. Selain

itu juga Kota Dumai merupakan sebagai salah satu kota tujuan migran dan migran.

C. Perkembangan penduduk

Melihat pertumbuhan penduduk Kota Dumai lima tahun terakhir mempunyai

perkembang yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dalam tabel berikut.

Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Dumai

Tahun Jumlah Penduduk Laju pertumbuhan (%)

2001

2002

2003

2004

2005

174.706

178.125

190.457

194.536

203.256

-

2,27

6,92

2,14

4,48

[40]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2006

2007

2008

2009

215.362

231.121

222.966

222.479

5,96

-

-

-

Peningkatan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Dumai disebabkan karena terjadi

peningkatan diberbagai sektor. Peningkatan perekonomian di berbagai sektor

merupakan daya tarik masyarakat. Sehingga banyak penduduk dari luar dating ke

Kota Dumai untuk mencari penghidupan. Diperkirakan pada tahun kedepan

peningkatan jumlah penduduk di Kota Dumai akan terus meningkat. Pada tahun

2008 terjadi penurunan jumlah penduduk hal ini disebabkan karena terjadinya

penurunan ini disebabkan oleh variable-variabel :

a. Menurunnya jumlah kelahiran, yakni dari 273 (2008) menjadi 214 (2009),

b. Meningkatnya jumlah migrasi keluar, dari 503 (2008) menjadi 578 (2009).

1. Wilayah kecamatan yang tinggi tingkat penurunan kelahirannya adalah Dumai

Barat (40%), sedangkan terendah adalah Dumai Timur (15,9%). Sebaliknya

kecamatan yang tidak menurun, bahkan meningkat kelahirannya adalah

Kecamatan Medang Kampai, walaupun secara absolute hanya 2 kelahiran, namun

bila dilihat angka presentasenya mencapai 33,3%.

2. Berikut, grafik jumlah kelahiran dan kematian di Kota Dumai, dan jumlah migrasi

masuk dan keluar di kecamatan-kecamatan dalam Kota Dumai, keadaan bulan

Februari 2008 dan 2009.

Prediksi Jumlah Penduduk Kota Dumai Menurut Kecamatan Tahun 2006,2007,dan 2012

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

2006 2007 2008

1

2

3

4

5

Bukit Kapur

Medang Kampai

Sungai Sembilan

Dumai Barat

Dumai Timur

30.771

7.719

21.795

73.085

81.992

30.764

7.731

24.109

86.616

85.501

39.347

9.624

32.254

105.895

99.844

Kota Dumai 215.362 234.721 289.964

Pertumbuhan penduduk Kota Dumai ynag 4,3%, diperkirakan akan menambah ±

65.000 jiwa pada tahun 2012. Perkembangan penduduk Kota Dumai dalam 5 tahun

terakhir yang paling tinggi terjadi pada tahun 2003 dan yang paling rendah terjadi

[41]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

pada tahun 2004, dan rasio pertumbuhan Kota Dumai melebihi angka pertumbuhan

Nasional maupun pertumbuhan penduduk Riau.

D. Agama

Guna mengarahkan kehidupan beragama untuk umat dan kepentingan bersama

telah tersedia tempat-tempat ibadah menurut agama yang dianut baik yang

dibangun oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Data yang dikumpulkan dari

Kantor Departemen Agama Kota Dumai menunjukkan bahwa pada tahun 2005

terdapat 147 mesjid, 58 gereja, 130 mushola dan 2 viara.

Berdasarkan data angka statistik Kota Dumai menunjukkan bahwa agama yang

dominan dianut oleh penduduk Kota Dumai adalah agama islam. Hal ini terlihat

dalam tabel berikut :

Jumlah Penduduk Kota Dumai Menurut Agama 2005No Agama Jumlah penduduk %

1

2

3

4

5

Islam

Kristen

Katolik

Hindu

Budha

172.259

19.110

15.591

690

7.71

79,99

8,81

7,24

0,32

3,58

Jumlah 215.362 99,94

Tabel diatas menjelaskan 79,99% penduduk Dumai menganut agama islam, 8,81

kristen, 7,24 katolik 0,32 Hindu dan 3,58 budha. Dari table tersebut bervariasi. Akan

tetapi variasi agama tersebut tidak mempengaruhi peningkatan perekonomian di

Kota Dumai.

E. Kesehatan

Tujuan dari pembangunan kesehatan diantaranya adalah pelayanan kesehatan

secara merata dan murah kepada masyarakat. Hal tersebut akan sangat berkait erat

dengan pola hidup sehat, produktif, dan kualitas sumber daya manusia. Kondisi

pelayanan kesehatan yang digambarkan oleh Pemko Dumai (RPJMD, 2006) di lihat

dari beberapa indicator rasio pel;ayanan kesehatan terhadap jumlah penduduk. Rasio

rumah sakit terhadap penduduk adalah 7,3 : 500.000 penduduk, atau setiap 1 rumah

sakit melayani 68.500 penduduk. Rasio puskesmas terhadap jumlah penduduk

adalah 3,39 : 100.000, atau 1 puskesmas melayani 29.500 orang. Rasio Pustu

[42]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

terhadap jumlah penduduk adalah 5,8 : 100.000, atau 1 pustu melayani 17.000

penduduk.

Banyaknya rumah sakit, puskesmas pembantu di Kota Dumai pada tahun 2006

adalah berturut-turut 3 rumah sakit, 7 puskesmas, dan 13 pustu terdiri dari 36

dokter umum, 20 dokter spesialis, dan 17 dokter gigi (profil Kota Dumai, 2007).

F. Tenaga Kerja

Peningkatan tenaga kerjadi di Kota Dumai dari tahun ketahun semakin meningkat.

Peningkatan tersebut dapat dilihat pada table dibawah. Tabel tersebut menunjukkan

banyak pencari kerja yang belum terdaftar di tenaga kerja. Dimana jumlah penduduk

yang belum ditempatkan atau terdaftar pada dinas tenaga kerja sebanyak 6935.

Diperkirakan pada tahun kedepan masih banyak lagi tenaga kerja yang dating ke

Kota Dumai untuk mencari penghidupan.

Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar Pada Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan

BULAN

KELOMPOK UMUR JUMLAH

Total

10 – 19 20 – 39 40-49

Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita

JANUARI 24 7 281 131 3 1 308 139

FEBRUARI 27 18 518 137 13 0 558 155

MARET 27 14 750 313 11 3 788 330

APRIL 14 10 271 88 11 1 296 99

MEI 25 2 526 61 30 0 581 63

JUNI 37 10 200 42 10 0 247 52

JULI 102 58 227 79 18 0 347 137

AGUSTUS 62 18 294 320 4 4 360 342

SEPTEMBER 36 98 142 225 3 0 181 323

OKTOBER 108 86 557 577 10 1 675 664

NOVEMBER 46 115 272 379 5 2 323 496

DESEMBER 24 18 125 96 4 1 153 115

[43]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

G. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Dumai

Pencapaian standar kualitas masyarakat Kota Dumai dapat dilihat dari pencapaian

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Secara umum pembangunan manusia di Kota

Dumai periode 2005 – 2009 mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada Tabel

2.6. berikut:

No Tahun IPM Reduction Shortfall

1 2005 75,3 6,12 2006 75,5 0,813 2007 76,4 3,24 2008 76,5 3,25 2009 76,6 3,2

Sumber : BPS Kota Dumai, 2009

Pada Tahun 2009, IPM Kota Dumai tercatat 76,9. Angka IPM ini cenderung

meningkat dibandingkan angka IPM Tahun 2005 dan Tahun 2006 serta Tahun 2007.

IPM Kota Dumai selama Tahun 2007 – 2009 mengalami pengurangan jarak

(Reduction Shorfall) IPM terhadap IPM ideal (100) mencapai 2,5 menurut kategori

IPM Kota Dumai masuk dalam status menengah atas.

Meningkatnya status pembangunan manusia dipengaruhi oleh meningkatnya

indikator yang digunakan dalam penghitungan IPM (Tabel 2.6). Angka harapan hidup

yang selalu meningkat disertai peningkatan rata-rata pengeluaran riil perkapita serta

peningkatan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah akhirnya membawa

pengaruh terhadap IPM Kota Dumai.

Tabel Perkembangan Komponen IPM Kota Dumai Tahun 2005 - 2009 (%)

No TahunAngka

HarapanHidup

Angka MelekHuruf

Rata2Lama

Sekolah

Rata2Pengeluaranper Kapita

Riil

IPM

1 2005 70,3 99,1 9,7 632,2 75,3

2 2006 70,4 99,1 9,7 633,7 75,5

3 2007 70,8 99,3 9,7 640,9 76,4

4 2008 71 99,3 9,7 645,7 76,5

5 2009 70,9 99,3 9,7 645,7 76,6

Sumber : BPS Kota Dumai, 2009

[44]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.4.2 Tantangan Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Berdasarkan uraian kondisi internal dan eksternal pendidikan Kota Dumai di atas,

maka tantangan yang harus dijawab Pemerintah Kota Dumai khususnya Dinas

Pendidikan Kota Dumai dalam lima tahun ke depan dalam rangka pembangunan

pendidikan untuk mendukung pembangunan sektor lain dijabarkan sebagai berikut :

1. Menjadikan biaya pendidikan terjangkau sampai tingkat pendidikan menengah

oleh semua kalangan dan lapisan masyarakat baik di wilayah kota (urban)

maupun di pinggiran kota (sub urban).

2. Mengurangi disparitas mutu sekolah antara sekolah negeri dengan swasta dan

antara sekolah yang berada di wilayah kota (urban) maupun di pinggiran kota

(sub urban) dengan berpedoman kepada 8 (delapan) standar pendidikan

nasional sehingga seluruh sekolah di Kota Dumai dikategorikan sebagai Sekolah

Standar Nasional (SSN).

3. Meminimalisir resiko siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan sampai ke

tingkat pendidikan menengah, terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga

kurang mampu (miskin).

4. Menjadikan pembinaan karakter (kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, dan

toleransi) sebagai salah satu tujuan utama bagi peserta didik di dalam setiap

mata pelajaran dan kegiatan belajar mengajar.

5. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kehadiran sekolah bertaraf

internasional (SBI) atau minimal rintisan SBI di setiap jenjang pendidikan.

6. Menata agar ketersediaan guru tercukupi di seluruh kecamatan, mengajar

sesuai dengan latar belakang keilmuannya, serta adanya pengembangan dan

penghargaan kualitas dan profesi yang berkelanjutan.

7. Meningkatkan kualifikasi guru menjadi setingkat S-1/ D4 sebagai mana tuntutan

Undang-Undang Guru dan Dosen.

8. Menjadikan pendidik sebagai profesional melalui program sertifikasi,

peningkatan kapasitas mengajar, dan pembinaan soft skill (sikap, mentalitas,

dan etos kerja).

9. Meningkatkan perlindungan, penghargaan, dan kesejahteraan tenaga pendidik

khususnya guru bantu dan guru/ pegawai tidak tetap.

10. Menjadikan sekolah sebagai bangunan publik yang nyaman sehingga dapat

menjadi pusat belajar dan sosialisasi masyarakat, pembinaan budi pekerti,

pengembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berparadigma

lingkungan (green school).

[45]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

11. Menjadikan mutu pendidikan Kota Dumai dikenal di tingkat lokal dan nasional

melalui prestasi akademis dan non akademis sekolah, kepala sekolah, pengawas

sekolah, guru, dan siswa dalam berbagai event.

12. Menjadikan sekolah sebagai institusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai

demokrasi, keterbukaan, profesionalisme, dan akuntabilitas.

13. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha, dan industri dalam

mendukung penyediaan sarana dan pra sarana pendidikan.

14. Menjadikan SMK sebagai lembaga yang relevan dalam pengembangan ekonomi

masyarakat dan penghasil tenaga kerja yang terampil sehingga siap

ditempatkan dalam dunia usaha dan industri.

15. Meningkatkan kualitas pendidik/ tentor sehingga mampu menjadi tenaga ahli

yang diakui sehingga dapat membantu meningkatkan daya jual pendidikan oleh

dunia usaha dan industri di Kota Dumai.

16. Menjadikan Dinas Pendidikan Kota Dumai sebagai pusat layanan pendidikan

yang mampu memberikan layanan prima.

17. Menciptakan payung hukum yang dapat menjamin program-program

pembangunan pendidikan di Kota Dumai terlaksana dengan baik dan optimal.

[46]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Kota Dumai

Persoalan pendidikan di Kota Dumai dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga) bagian

utama yakni : 1. Akses, daya tampung, dan pemerataan; 2. Mutu, relevansi, dan

daya saing; dan 3. Tata kelola dan good governance.

Ketiga persoalan utama di atas dapat diringkas dalam 16 persoalan/ isu utama

pendidikan di Kota Dumai sebagai hasil analisa pada bagian sebelumnya

sebagaimana di bawah ini.

A. Persoalan Akses dan Pemerataan Pendidikan

1. Belum sepenuhnya penduduk usia sekolah memperoleh kesempatan/ akses

dalam memperoleh pendidikan yang bermutu terutama pendidikan anak usia

dini dan menengah.

2. Masih tingginya disparitas angka partisipasi per kecamatan di Kota Dumai.

3. Belum tercukupinya sarana ruang kelas untuk menampung peserta didik

dengan kapasitas dan jadwal belajar sesuai dengan standar proses belajar

yang efektif terutama tingkat pendidikan dasar

4. Masih terdapatnya siswa yang putus sekolah dan terdapatnya sekelompok

masyarakat dengan tingkat pendapatan per kapita yang rendah sebagai

kelompok siswa yang rentan putus sekolah.

[47]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

B. Persoalan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

5. Belum terpenuhinya standar pelayanan minimal sarana/pra sarana di setiap

jenjang pendidikan dan ketimpangan sarana dan pra sarana antara sekolah di

daerah kota dengan di pinggir kota.

6. Jumlah tenaga pendidik sudah lebih dari cukup, namun kualifikasinya masih

banyak yang belum memenuhi standar (S-1) dan terjadinya missmatch antara

latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diajarkan.

7. Kesejahteraan sebagian tenaga pendidik (PNS) sudah baik, namun belum

diikuti dengan peningkatan produktifitas kerja. Sedangkan sebagian tenaga

pendidik lainnya (non PNS) masih perlu peningkatan kesejahteraan terutama

guru honor daerah. Permasalahan lainnya status sebagian guru/pegawai tidak

tetap masih belum kuat legalitasnya dan proses pengangkatannya belum

didasarkan analisa kebutuhan.

8. Terdapat ketimpangan mutu antara sekolah negeri dengan sekolah swasta

dan agama.

9. Masih banyak satuan pendidikan (sekolah) yang belum memenuhi dan dinilai

sejauh mana telah memenuhi indikator-indikator yang terdapat pada 8

(delapan) standar pendidikan nasional.

10.Masih belum banyaknya prestasi akademik dan non akademik yang dicapai

pendidikan Kota Dumai di tingkat Provinsi Riau dan nasional.

11.Terjadinya kemerosotan akhlak dan moral yang disebabkan berbagai

pengaruh kemajuan teknologi dan globalisasi. Hal ini terlihat dari :

Penggunaan handphone untuk hal-hal yang negatif

Terdapatnya siswa yang berada di warung internet pada saat jam

sekolah

Kesopanan dan rasa segan kepada guru dan orang yang lebih tua

cenderung menurun

Ancaman narkoba dan pergaulan bebas yang semakin kuat dengan

ditemukannya beberapa kasus yang melibatkan pelajar.

[48]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

12.Masih belum optimalnya peran lembaga pendidikan dan pendidiknya di dalam

menggali dan mengembangkan potensi setiap peserta didik. Hal ini

ditunjukkan dari :

Pola pendidikan dan penilaian yang menyamaratakan pembelajaran

bagi setiap peserta didik

Pengenalan dan pendekatan proses pendidikan terhadap latar belakang

peserta didik secara pribadi belum optimal

Belum terpolanya penjurusan peserta didik berdasarkan minat dan

bakatnya.

13.Masih belum berkembangnya peran serta masyarakat dalam pengambilan

kebijakan pendidikan, budaya membaca, dan produk-produk hasil

pengembangan dan penelitian pendidikan. Hal ini terlihat dari :

Forum-forum guru dan kepala sekolah yang belum fokus dan konsisten

dalam menyelesaikan berbagai kelelamahan mutu pendidikan yang

dihadapi

Masih sangat sedikit tulisan (hasil penelitian, artikel, berita, opini, dsb)

guru yang dipublikasikan

Masih belum berkembangnya pengembangan berbagai instrumen

pembelajaran yang kreatif dan kontekstual.

14.Belum terhubungnya dengan baik (link and match) output pendidikan Kota

Dumai dengan kebutuhan tenaga kerja dan dunia usaha/industri, serta masih

belum banyaknya masyarakat Kota Dumai mencapai pendidikan S-1/

sederajat. Hal ini terlihat dari :

Masih banyak alumni SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi

Alumni SMK teknik hanya sebagian kecil yang terserap di dunia industri

Belum berkembangnya jiwa dan kemandirian wira usaha bagi alumni

SMK

Kurikulum dan metode pembelajaran di SMK belum match dengan apa

yang dibutuhkan dunia industri di Kota Dumai dan sekitarnya sehingga

melemahkan bargaining position SMK dengan dunia industri.

[49]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

C. Masalah Tata Kelola dan Akuntabilitas

15.Masih lemahnya manajemen dan kualitas kepemimpinan lembaga pendidikan

terutama dalam rangka manajemen berbasis sekolah. Hal ini terlihat dari :

Dokumen pengembangan sekolah dan anggaran belanja sekolah belum

tersusun sesuai dengan prinsip-prinsip perencanaan

Belum optimalnya peran komite sekolah (masyarakat) dalam

pengembangan sekolah maupun pengawasan penggunaan keuangan

sekolah

Masih terdapatnya kasus-kasus disharmonisasi antara kepala sekolah

dengan pendidik, tenaga kependidikan, maupun komite sekolah.

16.Masih belum tertata dengan baik sistem perencanaan, aktualisasi,

implementasi, koordinasi, monitoring, dan evaluasi program dan kegiatan

yang dilaksanakan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Dumai, serta belum

optimalnya sumber daya manusia yang melaksanakan berbagai program dan

kegiatan tersebut. Hal ini terlihat dari :

Masih terdapatnya misskoorndinasi antara bidang dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya yang sebagian disebabkan karena masih

terdapatnya ego sektoral

Koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat baik

dalam hal pelaksanaan program nasional dan provinsi maupun dalam

upaya bantuan kegiatan dan anggaran belum tertata dan cenderung

berjalan sendiri-sendiri

Kegiatan belum benar-benar berfokus pada pencapaian hasil

sebagaimana yang ditetapkan di dalam dokumen perencanaan dan

tindak lanjut (keberlanjutannya) masih belum optimal

Data base, sistem informasi manajemen, dan pengembangan teknologi

berbasis web yang belum optimal.

Sarana dan pra sarana gedung kantor serta fasilitas yang belum

mendukung dinamika dan mobilisasi pelayanan pendidikan.

[50]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

3.2. Rencana dan Prioritas Pembangunan SDM Kota Dumai 2011-2015

A. Visi Pembangunan Kota Dumai Tahun 2011-2015

Visi pembangunan daerah merupakan pandangan ke depan yang

menggambarkan arah, dan tujuan yang ingin dicapai guna menyamakan

komitmen seluruh pihak yang berkepentingan dalam menjalankan roda

pemerintahan dan melaksanakan pembangunan Kota Dumai.

Dalam penetapan Visi dan Misi Pembangunan Kota Dumai mengacu kepada

Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun 2009-

2013. Adapun Visi Pembangunan Propinsi Riau adalah Terwujudnya

Pembangunan Ekonomi yang Mapan dan Pengembangan Budaya Melayu secara

Proporsional melalui Kesiapan Infrastruktur dan Peningkatan Pembangunan

Pendidikan dalam Masyarakat yang Agamis.

Mengacu kepada Visi Visi Propinsi Riau dan bertolak pada kondisi empirik maka

ditetapkan Visi pembangunan Kota Dumai yang hendak diwujudkan pada tahun

2015 adalah :

“Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhanan,

Perdagangan, Tourism dan Industri (PENGANTIN) yang Berbudaya

Melayu dan Agamis Menuju Dumai Sejahtera, Harmonis, Aman dan

Tertib (SEHAT) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Tahun 2015”

Pernyataan visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

a. Pengertian Kota Dumai sebagai Pusat Pelayanan Ekonomi merupakan Dumai

sebagai Kota ”Pengantin” merupakan pilar penting dalam mendukung

pembangunan Kota Dumai, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pe : Pelabuhan, Ngan : Perdagangan , T: Tourism dan In: Industri

Juga mempunyai maksud sebagai Penggerak kemajuan ekonomi, artinya yang

menggerakkan atau membangkitakan upaya dalam mencapai tingkat peradaban

dan tata kehidupan perekonomian ke arah yang lebih baik.

b. Di Kawasan Pantai Timur Sumatera artinya daerah yang mempunyai karakter

wilayah pesisir sumatera terletak di jalur pelayaran dan perdagangan

internasional.

[51]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

c. Budaya Melayu artinya berpikiran dan berakal budi resam melayu.

d. Dumai “ SEHAT” Tahun 2015 yang akan wujudkan, yaitu :

- Se-Sejahtera, Mencerminkan suatu kehidupan yang sejahtera adanya

Kemajuan dan Pemerataan Pembangunan serta Peningkatan Sosial Ekomoni dan

Daya Beli Masyarakat.

- H–Harmonis, Mencerminkan Kebineikaan kehidupan bermasyarakat yang

heterogen tanpa memandang kesukuan, budaya dan agama, Guyup Rukun,

Tolong-menolong, Bahu-membahu bersatu membangun Kota Dumai baik dalam

kehidupan bermasyarakat, dunia usaha dan struktur pemerintahan semua

mendapat hak dan peluang yang sama.

- A–Aman, Mencerminkan kehidupan yang tentram bebas dari kejahatan,

kreminalitas, dan peredaran Obat-obatan terlarang ( Ayem Tentrem Kerto Toto

Raharjo ).

- T-Tertib, Mencerminkan tata pemerintahan yang baik , Supremasi Hukum

(Rule of Law), serta terciptanya Kota Dumai yang Bersih, Apik dan Indah.

B. Misi Yang Berkaitan Dengan Pendidikan

Pembangunan pendidikan Kota Dumai yang tertuang dalam RENSTRA Dinas

Pendidikan Kota Dumai bersumber dari misi ketiga Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Kota Dumai 2011-2015 sebagai berikut :

Misi Ketiga :

”Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya

manusia yang tangguh dan profesional melalui pendidikan,

pelatihan, kesehatan dan kesempatan kerja yang dilandasi

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”

Misi ketiga ini mengandung makna bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) menjadi sektor prioritas yang akan dilakukan Pemerintah Kota

Dumai untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan khusus maupun agama, serta penguasaan teknologi yang

dihasilkan melalui pendidikan kejuruan dan politeknik serta melalui Balai

Latihan Kerja (BLK) guna mengisi peluang kerja. Disisi lain pemerintah juga

mempersiapkan kader pemimpin masyarakat/ birokrat dan guru-guru yang

[52]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

tangguh dan berilmu melalui pengiriman putra-putra tempatan/birokrat/guru-

guru terbaik yang ada dimasyarakat maupun di birokrat.

Untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang umum/kejuruan maupun agama

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi baik didalam maupun luar negeri

dalam rangka mempersiapkan diri pulang ke kampung untuk membangun

negeri sendiri.

Untuk meningkatkan percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM)

di Kota Dumai maka diperlukan strategi sehingga mampu mendorong

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan sekaligus

meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik harus didukung oleh

kebijakan yang tepat pula. Adapun kebijakan dan strategi pembangunan SDM

yang ditempuh dalam kurun waktu 2011-2015 adalah:

a. Membangun dan meningkatkan pusat-pusat pendidikan formal

kejuruan dan politeknik serta pendidikan informal seperti Balai Latihan

Kerja/BLK dan pusat pelatihan keterampilan dengan meningkatkan

kemampuan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan yang

difokuskan disetiap kecamatan.

b. Mengembangkan kualitas pendidikan bidang keagamaan melalui

madrasah yang telah ada serta mendirikan pesantren bagi menampung

anak didik yang berkeinginan untuk khusus mendalami bidang agama

c. Mendorong peran serta dunia usaha besar, swasta nasional dan

BUMN/BUMD untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam

penyiapan tenaga kerja terampil, profesional dan siap pakai.

d. Menegakkan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan ketentuan

tentang prioritas pemakaian tenaga kerja tempatan.

e. Meningkatkan kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah dalam rangka

menciptakan Pemerintah yang bersih, berwibawa dan amanah serta

menitikberatkan kepada pelayanan prima kepada masyarakat.

f. Menyempurnakan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang

sesuai dengan kebutuhan setempat.

g. Mengevaluasi kebijakan sekolah-sekolah yang memberatkan

masyarakat dan selanjutnya menetapkan kebijakan baru yang lebih

baik yang didasarkan pada payung hukum yang ada.

[53]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

h. Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidik

pada tingkat dasar dan menengah.

i. Menyeimbangkan distribusi tenaga pendidik pada tingkat dasar dan

menengah.

j. Memperluas jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, khususnya bagi mereka yang belum berkemampuan.

k. Mempertinggi profesionalisme tenaga para medis dan medis.

l. Mengoptimalkan fungsi dan peningkatan status institusi pelayanan

kesehatan masyarakat.

m. Mengoptimalkan profesionalisme pengelola institusi pelayanan

kesehatan.

n. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing di tengah masyarakat.

o. Meningkatkan kemampuan dan keahlian bagi anak-anak Yatim-Piatu

selepas keluar dari binaan Rumah Yatim Piatu.

p. Menciptakan sikap aparatur pemerintahan yang berwibawa, sehingga

terwujudnya clean and good goverment.

q. Mempelopori sikap hidup sederhana di tengah-tengah masyarakat.

r. Menyiapkan dan melaksanakan Peraturan Daerah tentang Program

kependudukan dalam rangka mengentaskan kemiskinan yang

dikaitankan dengan kegiatan santunan kesejahteraan.

[54]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI

4.1. Visi dan Misi Pendidikan Kota Dumai

Dinas Pendidikan Kota Dumai Merumuskan Visi dan Misi Tahun 2015 adalah

sebagai berikut :

Visi :

“ Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan Kota Dumai yang bermutu untuk

membentuk insan yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia .”

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu menuju pendidikan dasar

dua belas tahun.

2. Meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme pendidik dan

tenaga kependidikan.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan

4.2. Tata Nilai Dinas Pendidikan

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut diperlukan evaluasi dan penguatan nilai-

nilai yang harus menjadi ciri seluruh pegawai yang berada di lingkungan Dinas

Pendidikan Kota Dumai. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :

1. Amanah

2. Integritas

3. Jujur

4. Profesional

5. Demokratis

6. Transparan

7. Layanan prima

4.3. Pilar-Pilar Strategis Strategi Pembangunan Pendidikan Kota Dumai

sebagaimana UU Sisdiknas:

Berdasarkan tantangan dan masalah pendidikan di atas, ditetapkan pilar-pilar

pembangunan pendidikan Kota Dumai sebagai pokok-pokok pemecahan

masalah :

[55]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

1. Pendidikan agama serta akhlak mulia

2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi

3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis

4. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan

5. Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik

7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan

berkeadilan

8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata

9. Pelaksanaan wajib belajar

10.Pelaksanaan otonomi satuan pendidikan

11.Pemberdayaan peran masyarakat

12.Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat

13.Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional

[56]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

4.4. Tujuan Yang Akan Dicapai Dalam 5 (lima) Tahun Ke Depan

Sejalan dengan Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Dumai maka ditetapkan

sebanyak 4 (empat) tujuan yang akan diwujudkan, sebagai berikut:

1. Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD yang berkualitas;

2. Tersedia, terjangkau, dan terjaminnya kepastian memperoleh pendidikan dasar

yang bermutu;

3. Tersedia, terjangkau, dan terjaminnya kepastian memperoleh pendidikan

menengah yang bermutu dan relevan;

4. Meningkatkan penataan dan pengelolaan pendidikan yang efesien dalam

menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang prima.

4.5. Sasaran Strategis 2011-2015

Untuk mengukur keberhasilan program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kota Dumai

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, berdasarkan 4 (empat) sasaran

pendidikan diatas, maka di tetapkan indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut :

NO IKUCapaian

2010

TARGET

2011 2012 2013 2014 2015

1 Angka Partisipasi Kasar

TK/RA

24,55 % 25 % 27 % 30 % 33 % > 35 %

2 Angka Melek Huruf

Penduduk Usia > 15 Tahun

99,95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

3 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SD/MI/SDLB

113 % >115 % >115 % >115 % >115 % >115 %

4 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMP/MTs/SMPLB

108 % > 110 % > 110 % > 110 % > 110 % > 110 %

5 Angka Partisipasi Kasar

(APK)

SMA/MA/SMK/SMALB

85 % 86 % 88 % 89 % 90 % >90 %

[57]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

6 Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI/SDLB

96 % 97 % 97,5 % 98 % > 98 % > 98 %

7 Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP/MTs/SMPLB

75 % 76 % 78 % 80 % > 80 % > 80 %

8 Angka Partisipasi Murni

(APM)

SMA/MA/SMK/SMALB

60 % 61 % 63 % 65 % 67 % 70 %

9 Angka Putus Sekolah SD/MI 0,06 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 %

10 Angka Putus Sekolah

SMP/MTs

0,04 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 %

11 Angka Putus Sekolah

SMA/SMK/MA

0,26 % 0,20 % 0,15 % 0,1 % 0,05 % < 0,05 %

12 Angka Kelulusan

SD/MI/SDLB

99,93

%

99,95 % 99, 96 % 99,97 % 99,98 % >99,98 %

13 Angka Kelulusan SMP/MTs 91,06

%

95 % 97 % 99 % 99,5 % >99,5 %

14 Angka Kelulusan

SMA/MA/SMK

91,85

%

95 % 97 % 99 % 99,5 % >99,5 %

15 Angka Melanjutkan dari

SD/MI ke SMP/MTs

115,35

%

> 116 % > 116 % > 116 % > 116 % > 116 %

16 Angka Melanjutkan dari

SMP/MTs ke SMA/MA/SMK

102,07

%

> 105 % > 105 % > 105 % > 105 % > 105 %

17 Guru Berkualifikasi

Pendidikan S-1/ D4

49 % 50 % 55 % 60 % 65 % > 70 %

[58]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan Kota Dumai 2011-2015

dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, dan tujuan strategis Dinas Pendidikan Kota

Dumai serta mengacu kepada RPJMD Kota Dumai 2011-2015.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan 2011-2015 disusun untuk

memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan dengan cara-cara

yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis .

I. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

1. Internal

1.1. Kekuatan (Strenght)

1.1.1. Adanya Komitmen dan dukungan pimpinan daerah/Pemko

1.1.2. Adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

1.1.3. Adanya dana, sarana, dan pra sarana pendidikan.

1.1.4. Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan.

1.1.5. Banyaknya penduduk usia sekolah.

1.1.6. Adanya trasportasi dan komunikasi.

1.1.7. Adannya wewenang Dinas Pendidikan dalam menerbitkan Surat

Izin Operasional bagi lembaga pendidikan baik formal maupun

non formal.

1.1.8. Adanya wewenang Dinas Pendidikan untuk menindak pelanggaran

peraturan bagi aparat pendidikan.

1.1.9. Adanya lahan untuk pembangunan unit sekolah baru, ruang kelas

dan ruang penunjang lainnya.

1.1.10.Adanya Badan Akredasi Sekolah (BAS)

1.2. Kelemahan (weaknes)

1.2.1. Masih adanya beberapa gedung sekolah yang belum layak.

1.2.2. APK, APM SMP/MTs dan SM/MA masih rendah.

1.2.3. Adanya sebagian pendidik yang belum layak mengajar, belum

merata dan belum merata dan belum berkemampuan akademik.

1.2.4. Masih adanya anak putus sekolah

1.2.5. Sarana dan prasarana pendidikan masih sangat kurang.

1.2.6. Belum adanya TKN Pembina di tiap kecamatan.

1.2.7. Belum Optimalnya penyelenggaraan Sekolah Binaan Khusus dan

pembinaan sekola biasa.

[59]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

1.2.8. Rendahnya tingkar disiplin pengelola pendidikan.

1.2.9. Manajemen pendidikan sebagian masih dipegang oleh aparatur

yang belum layak dan kurang memiliki daya inovasi.

1.2.10.Belum adanya standarisasi kualitas kualitas kompetensi siswa.

1.2.11.Kurangnya minat belajar anak.

1.2.12.Masih kurangnya fasilitas sarana olah raga bagi siswa.

1.2.13.Wadah-wadah pendidik dan tenaga kependidikan belum optimal (

MGMP, KKG, K3S dan MKKS ).

2. Eksternal

1.1 Peluang (Opportunity)

1.1.1. Letak geografis yang strategis.

1.1.2. Besarnya minat belajar siswa dari luar kota.

1.1.3. Adanya kesempatan untuk mengikuti penyetaraan dan pelatihan

guru dan sertifikasi guru.

1.1.4. Adanya kerjasama dengan negara asing untuk membantu

pendidikan.

1.1.5. Adanya dukungan masyarakt, organisasi, perusahaan terhadap

pendidikan.

1.1.6. Adanya Dewan Pendidikan sebagai mitra kerja pendidikan.

1.2. Ancaman (Treat).

1.2.1. Kondisi perekonomian masih belum stabil.

1.2.2. Terjadinya krisis moral karena pengaruh budaya asing yang tidak

sesuai.

1.2.3. Lemahnya penegakan peraturan terhadap pengelola pendidikan.

1.2.4. Besarnya pengaruh negatif budaya asing, teknologi, dan narkoba

(perilaku konsumtif dan salah dalam memahami modernitas).

[60]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

II. Analisis dengan Menggunakan MATRIK SWOT/ KKPA

1. Strategi mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk dapat

memanfaatkan peluang (SO / KP ).

1.1. Melibatkan seluruh potensi dalam upaya melaksanakan program

pendidikan.

1.2. Memanfaatkan dana APBD, APBN, dan dunia usaha untuk

mengembangkan pendidikan.

1.3. Regulasi kewenangan Dinas Pendidikan memberi izin operasional

dalam manajemen dan mutu pendidikan pada lembaga pendidikan.

1.4. Implementasi wewenang Dinas pendidikan memberikan sanksi

terhadap pelanggar peraturan bagi aparat pengelola pendidikan.

2. Strategi menggunakan kekuatan yang ada untuk mencegah

dan mengatasi ancaman (ST/ KA)

2.1. Mengusahakan dukungan dana dari masyarakat.

2.2. Mengadakan kerjasama dengan daerah lain dalam menghadang

pengaruh negatif budaya asing, teknologi, dan narkoba.

2.3. Birokrasi yang pendek dalam pemberian sanksi kepada aparat

pengelola pendidikan.

2.4. Melaksanakan komunikasi dengan wadah-wadah kependidikan dan

pihak lainnya.

3. Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan peluang

yang ada (WO/ KP).

3.1. Memberdayakan masyarakat untuk beperan aktif melakukan

perbaikan-perbaikan gedung sekolah melalui swakelola dan imbal

swadaya dan lain-lain.

3.2. Memberi kesempatan guru untuk mengikuti penyetaraan, pelatihan,

dan sertifikasi guna meningkatkan kemampuan akademik.

3.3. Adanya kesempatan pembangunan TK Negeri Pembina di

kecamatan.

3.4. Adanya peluang dan kerjasama dengan organisasi, perusahaan

untuk pengembangan Sekolah Binaan Khusus.

3.5. Adanya pengalihan sekolah biasa menjadi sekolah

binaan/unggul/model dan kelas unggul.

[61]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

4. Strategi mengurangi kelemahan untuk mencegah dan

mengatasi ancaman (WT/ KA).

4.1. Menigkatkan disiplin pengelola pendidikan sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

4.2. Memberdayakan masyarakat dan orang tua untuk peduli terhadap

pendidikan sehingga dapat mengurangi pengaruh negatif budaya

asing, teknologi, dan narkoba.

4.3. Memotifasi minat belajar anak dengan memberikan beasiswa pada

siswa ekonomi lemah dan memberikan penghargaan kepada siswa

yang berbakat dan berprestasi.

5.1. Strategi Pembangunan Pendidikan

Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis yang

telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dari tujuan strategis

tersebut. Tiap strategi menjelaskan komponen-komponen penyelanggaraan layanan

pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategisnya.

Strategi pembangunan pendidikan didasarkan kepada 3 (tiga) isu utama pendidikan

yakni : Perluasan dan pemerataan akses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi,

dan daya saing; serta tata kelola dan good governance;

1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan.

Perluasan dan pemerataan akses pendidikan adalah hal mendasar dalam

pembangunan pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Dumai. Hal ini merupakan

amanat dari UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia

berhak mendapatkan pendidikan.

Bentuk nyata dari pilar pembangunan ini adalah menuntaskan Program Wajib

Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Hasil yang diharapkan adalah tidak ada

lagi penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah, jumlah peserta didik yang putus

sekolah karena alasan ekonomi, dan tidak ada lagi peserta didik yang tidak mampu

melanjutkan pendidikan di tingkat pedidikan dasar dan menengah karena tidak ada

biaya.

[62]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Oleh karena itu pendidikan yang diselenggarakan adalah pendidikan yang

terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Pendidikan yang terjangkau ini juga

harus diikuti dengan pembinaan kualitas pengelolaannya, sehingga selain

memerlukan subsidi dari pemerintah dan melibatkan peran serta masyarakat luas

termasuk dunia usaha juga harus dikelola dengan manajemen/profesional yang

berbasis sekolah.

Selanjutnya perlu dijamin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif

dan merata melalui perbandingan antara jumlah peserta didik dengan pendidik serta

dengan sarana dan pra sarana yang digunakan. Hal ini tidak hanya berlaku di

daerah perkotaan tetapi juga harus sampai ke daerah yang di pinggir kota dan yang

terpencil.

Beberapa kebijakan strategis yang dilakukan untuk perluasan dan pemerataan akses

pendidikan sebagai berikut :

a. Pembangunan sarana dan sarana pendidikan yang memadai

b. Perbaikan gedung dan fasilitas sekolah yang rusak

c. Penyediaan bantuan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang

mampu

d. Penyediaan subsidi operasional sekolah (khususnya sekolah negeri) sebagai

pendamping Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat,

sehingga meminimalisir pungutan dana dari peserta didik

e. Meningkatkan sarana dan pra sarana pendidikan di daerah yang terletak di

daerah pinggiran kota

f. Mengupayakan perluasan lahan sekolah dan revitalisasi gedung sekolah di

daerah padat penduduk

g. Sosialisasi program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

h. Bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam

menjangkau sarana pendidikan dasar di daerah terpencil melalui program

SD/SMP Satu Atap

i. Pembinaan kelompok belajar masyarakat dan pembelajaran pendidikan

kesetaraan.

[63]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan.

Pendidikan adalah variabel yang sangat penting dalam perubahan masyarakat

menuju ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu pendidikan haruslah memiliki

kualitas tertentu untuk menjawab tantangan tersebut. Kualitas yang dimaksudkan

mencakup semua bidang yakni kualitas peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, serta pengelolaan pendidikan.

Oleh karena itu sebagai arah peningkatan kualitas pendidikan kita mengacu kepada

UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengamanatkan

pengembangan standar pendidikan nasional yang memberikan otonomi yang luas

kepada satuan pendidikan.

Sebagai kelanjutan dari amanat UU Sisdiknas tersebut maka diterbitkan PP No.19

Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yang terdiri dari 8 (delapan)

standar pendidikan sebagai berikut :

a. Standar Isi

b. Standar Kompetensi Lulusan

c. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

d. Standar Sarana dan Prasarana

e. Standar Penilaian

f. Standar Proses

g. Standar Pengelolaan, dan

h. Standar Biaya

Mutu pendidik dan tenaga kependidikan mengacu kepada UU No.14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen. Sejalan dengan semangat menjadikan guru sebagai

profesional, maka arah peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di

Kota Dumai diarahkan kepada peningkatan kualifikasi, profesionalisme, yang disertai

dengan peningkatan penghargaan dan kesejahteraan pendidik dan tenaga

kependidikan.

Kebijakan strategis dalam peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan

Kota Dumai adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik sesuai dengan amanat UU No.14 tahun

2005 tentang Guru dan Dosen.

b. Memfasilitasi tenaga pendidik menuju profesionalisme

[64]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

c. Pengangkatan guru bantu dan tenaga honor daerah untuk memenuhi

kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di daerah yang membutuhkan

d. Penyediaan alat praktek dan peraga siswa

e. Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan

f. Strategi pembelajaran dan kurikulum yang meningkatkan partisipasi dan hasil

belajar peserta didik

g. Pembinaan nilai-nilai akhlak mulia, minat, dan bakat siswa untuk mencapai

prestasi pendidikan dan pembentukan moral peserta didik

h. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas pendidik dan tenaga kependidikan

i. Peningkatan mutu kepemimpinan dan kemampuan manajerial kepala sekolah

j. Peningkatan kapasitas supervisi pengawas sekolah

k. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa

l. Peningkatan mutu pengelolaan pendidikan menuju standar nasional dan

standar internasional

m. Meningkatkan jumlah siswa SMK berbanding siswa SMA yang diikuti dengan

penambahan dan pembinaan jurusan baru

n. Pembinaan pendidikan life skill disertai dengan peningkatan kompetensi

keahlian pendidikan kejuruan

o. Pembinaan pendidikan non formal

p. Pengembangan sistem manajemen informasi di bidang pendidikan

3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik.

Lembaga pendidikan merupakan satuan pendidikan yang dipercayakan publik dalam

mencerdaskan masyarakat. Karenan itu pengelolaannya harus professional, dapat

dipertanggungjawabkan, dan berasaskan tata kelola yang baik. Dalam mewujudkan

peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik ditetapkan arah kebijakan

strategis sebagai berikut :

a. Pemetaan kualifikasi lembaga pendidikan berdasarkan akreditasi

b. Pembinaan Komite Sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah

c. Peningkatan kapasitas tenaga tata usaha lembaga pendidikan

d. Peningkatan manajemen sekolah tertentu sesuai dengan standar mutu

manajemen yang diakui lembaga yang dipercaya publik

e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengelolaan keuangan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi berbagai program pendidikan

[65]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

g. Penyebarluasan informasi pencapaian pembangunan pendidikan Kota Dumai

dan pengembangan sistem teknologi informasi

h. Pembinaan data base pendidikan yang aktual dan mudah diakses

i. Penegakan disiplin pegawai dan lembaga pendidikan berdasarkan asas reward

and punishment.

5.2. Kebijakan Pembangunan Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan

Nasional, Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014,

RPJMD Kota Dumai Tahun 20011-2015, dan Rencana Strategis Pendidikan Kota

Dumai 2011-2015, serta Visi dan Misi yang diemban, maka ditentukan arah dan

kebijakan pendidikan Kota Dumai, sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan terjangkau bagi seluruh peserta didik sampai

dengan tingkat sekolah menengah berupa pembebasan biaya pendidikan

(SPP) dan dilakukan secara bertahap.

2. Meningkatkan pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan sehingga

menghasilkan nilai-nilai profesionalisme dan berwawasan lingkungan.

3. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu menuju terciptanya SDM yang berkualitas.

4. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme serta

kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mampu berfungsi

secara optimal terutama dalam peningkatan mutu pendidikan dan budi

pekerti.

5. Memberikan perhatian dan penghargaan kepada pendidik dan tenaga

kependidikan terutama bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus

guru bantu, guru honor daerah, atau tenaga kependidikan tidak tetap.

6. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah

senagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan serta meningkatkan

partisipasi keluarga dan masyarakat.

7. Pemberian penghargaan bagi pendidik, tenaga kependidikan, pengawas

sekolah, dan siswa yang berprestasi.

8. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah.

9. Mengembangkan model pendidikan yang aktif dan menyenangkan serta

berorientasi kepada pembentukan karakter peserta didik

10.Penyediaan buku teks murah dan terjangkau

[66]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

11.Rasionalisasi anggaran pendidikan satuan pendidikan sesuai dengan

kebutuhan dan karakter sekolah.

12.Pengembangan penelitian ilmiah siswa dan guru.

13.Perhatian khusus pengembangan pendidikan di daerah terpencil dan kantong-

kantong kemiskinan.

14.Peningakatn koordinasi dengan instansi lokal, Pemerintah Provinsi Riau, dan

Pemerintah Pusat.

15.Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

16.Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan

17.Pemantauan/Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan.

[67]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

6.1. Program Strategis

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan sebagai implementasi dan

penjabaran visi dan misi, serta sesuai dengan strategi dan kebijakan dalam

pencapaian tujuan dan sasaran, maka ditetapkan program yang akan

dilaksanakan:

I. Program Dinas Pendidikan Kota Dumai sebagai Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD)

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan.

4. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS.

5. Program Penigkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan.

II. Program Urusan Wajib

1. Program Pembinaan Pendidikan Pra Sekolah / Anak Usia Dini.

2. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun.

3. Program Pembinaan Pendidikan Menengah.

4. Program Pendidikan Non-Formal.

5. Program Pendidikan Luar Biasa.

6. Program Penigkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

6.2. Kegiatan Tiap Program

I. Program SKPD

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.1. Penyediaan jasa surat menyurat

1.2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

1.3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor.

[68]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

1.4. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS

1.5. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

1.6. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

1.7. Penyediaan jasa administrasi keuangan

1.8. Penyediaan jasa kebersihan kantor

1.9. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

1.10. Penyediaan alat tulis kantor

1.11. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

1.12. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan

kantor

1.13. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

1.14. Penyediaan peralatan rumah tangga

1.15. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

1.16. Penyediaan bahan logistik kantor

1.17. Penyediaan makanan dan minuman

1.18. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

2. Program Penigkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.1. Pembangunan rumah jabatan

2.2. Pembangunan rumah dinas

2.3. Pembangunan gedung kantor

2.4. Pengadaan mobil jabatan

2.5. Pengadaan kendaraan dinas/operasional

2.6. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas

2.7. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

2.8. Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas

2.9. Pengadaan peralatan gedung kator

2.10. Pengadaan meubiler

2.11. Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan

2.12. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas

2.13. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

2.14. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan

2.15. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

2.16. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas

2.17. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

[69]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.18. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas

2.19. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

2.20. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

2.21. Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan

2.22. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas

2.23. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

2.24. Rehabilitasi sedang/berat mobil jabatan

2.25. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional

3. Program Penigkatan disiplin Aparatur.

3.1. Pengadaan mesin/kartu absensi

3.2. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan nya

3.3. Pengadaan pakaian kerja lapangan

3.4. pengadaan pakaian KORPRI

3.5. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4.1. Pendidikan dan pelatihan formal

4.2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan

4.3. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan.

5. Program Penigkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan.

5.1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan realisasi kinerja SKPD

5.2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

5.3. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

5.4. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

II. Program Urusan Wajib

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini.

1.1. Pembangunan gedung sekolah

1.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

1.3. Penambahan ruang kelas sekolah

1.4. Penambahan ruang guru sekolah

1.5. Pembangunan ruang locker siswa

1.6. Pembangunan sarana dan prasarana olah raga

[70]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

1.7. Pembangunan sarana dan prasarana bermain

1.8. Pembangunan ruang serbaguna/aula

1.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

1.10. Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah

1.11. Pembangunan ruang ibadah

1.12. Pembangunan perpustakaan daerah

1.13. Pembangunan jaringan instalasai listrik sekolah dan perlengkapannya

1.14. Pembangunan sarana air bersih dan sanitary

1.15. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa

1.16. Pengadaan pakaian seragam sekolah

1.17. Pengadaan pakaian olahraga

1.18. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

1.19. Pengadaan mebeluer sekolah

1.20. Pengadaan perlengkapan sekolah

1.21. Pengadaan alat rumah tangga sekolah

1.22. Pengadaan sarana mobilitas sekolah

1.23. Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah

1.24. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga

sekolah

1.25. Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah

1.26. Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah

1.27. Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa

1.28. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga

1.29. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana bermain

1.30. Pemeliharaan rutin/berkala ruang serbaguna/aula

1.31. Pemeliharaan rutin/berkala taman,lapangan upacara dan fasilitas parkir

1.32. Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah

1.33. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah

1.34. Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah

1.35. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan

peralatannya

1.36. Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary

1.37. Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa

1.38. Pemeliharaan rutin/berkala meubeluer sekolah

1.39. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah

1.40. Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah

[71]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

1.41. Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah

1.42. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah

1.43. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga

sekolah

1.44. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa

1.45. Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah

1.46. Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah

1.47. Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa

1.48. Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga

1.49. Rehabilitasi sedang/berat sarana bermain

1.50. Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/ aula

1.51. Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

1.52. Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah

1.53. Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah

1.54. Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah

1.55. Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik sekolah dan

perlengkapannya

1.56. Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary

1.57. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik

1.58. Pengembangan pendidikan anak usia dini

1.59. Penyelenggaraan pendidika anak usia dini

1.60. Pengembangan data dan informasi pendidikan anak usia dini

1.61. Penyusunan kebijakan pendidikan anak usia dini

1.62. Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran

pendidikan anak usia dini

1.63. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama pendidikan anak usia dini

1.64. Perencanaan dan penyusunan program pendidikan anak usia dini

1.65. Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini

1.66. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2. Program Wajib Belajar 9 Tahun

2.1. Pembangunan gedung sekolah

2.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

2.3. Penambahan ruang kelas sekolah

2.4. Penambahan ruang guru sekolah

2.5. Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah

[72]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.6. Pembangunan ruang locker siswa

2.7. Pembangunan sarana dan prasarana olah raga

2.8. Pembangunan ruang serbaguna/aula

2.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

2.10. Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah

2.11. Pembangunan ruang ibadah

2.12. Pembangunan perpustakaan daerah

2.13. Pembangunan jaringan instalasai listrik sekolah dan perlengkapannya

2.14. Pembangunan sarana air bersih dan sanitary

2.15. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa

2.16. Pengadaan pakaian seragam sekolah

2.17. Pengadaan pakaian olahraga

2.18. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

2.19. Pengadaan mebeluer sekolah

2.20. Pengadaan perlengkapan sekolah

2.21. Pengadaan alat rumah tangga sekolah

2.22. Pengadaan sarana mobilitas sekolah

2.23. Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah

2.24. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga

sekolah

2.25. Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah

2.26. Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah

2.27. Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa

2.28. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga

2.29. Pemeliharaan rutin/berkala ruang serbaguna/aula

2.30. Pemeliharaan rutin/berkala taman,lapangan upacara dan fasilitas parkir

2.31. Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah

2.32. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah

2.33. Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah

2.34. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan

peralatannya

2.35. Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary

2.36. Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa

2.37. Pemeliharaan rutin/berkala meubeluer sekolah

2.38. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah

2.39. Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah

[73]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.40. Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah

2.41. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah

2.42. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga

sekolah

2.43. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa

2.44. Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah

2.45. Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah

2.46. Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan ruang praktikum sekolah

2.47. Rehabilitasi sedang/berat sarana mobilitas sekolah

2.48. Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa

2.49. Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga

2.50. Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/ aula

2.51. Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

2.52. Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah

2.53. Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah

2.54. Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah

2.55. Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik sekolah dan

perlengkapannya

2.56. Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary

2.57. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik

2.58. Pelatihan kompetensi siswa berprestasi

2.59. Pelatihan penyusunan kurikulum

2.60. Pembinaan forum masyarakat peduli masyarakat

2.61. Pembinaan SMP terbuka

2.62. Penambahan ruang kelas baru SMP/MTS/SMPLB

2.63. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB

dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non-

Islam setara SD dan SMP

2.64. Penyediaan Biaya operasional madrasah

2.65. Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS

2.66. Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTS

2.67. Penyelenggraan paket A setara SD

2.68. Penyelenggraan paket B setara SMP

2.69. Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah dengan

penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan

dasar

[74]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

2.70. Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa

2.71. Pengembangan comprehensive teaching and learning (CTL)

2.72. Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran

dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi

2.73. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar

2.74. Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah

2.75. Penyediaan beasiswa transisi

2.76. Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar

2.77. Penyelenggaraan Multi-Grade Teaching di daerah terpencil

2.78. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

3. Progam Pembinaan Pendidikan Menengah

3.1. Pembangunan gedung sekolah

3.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

3.3. Penambahan ruang kelas sekolah

3.4. Penambahan ruang guru sekolah

3.5. Pembangunan laboratorium dsan ruang praktikum sekolah

(laboratorium bahasa, Komputer, IPA, IPS dan lain-lain)

3.6. Pembangunan ruang locker siswa

3.7. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga

3.8. Pembangunan ruang serba guna/aula

3.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

3.10. Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah

3.11. Pembangunan ruang ibadah

3.12. Pembangunan perpusatakaan sekolah

3.13. Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

3.14. Pembangunan sarana air bersih dan sanitary

3.15. Pengadan buku-buku dan alat tulis siwa

3.16. Pengadaan pakaian seragam sekolah

3.17. Pengadaan pakaian olahraga

3.18. Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa

3.19. Pengadaan mebeluer sekolah

3.20. Pengadaan perlengkapan sekolah

3.21. Pengadaaan alat rumah tangga sekolah

3.22. Pengadaaan sarana mobilitas sekolah

3.23. Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah

[75]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

3.24. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga

sekolah

3.25. Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah

3.26. Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah

3.27. Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa

3.28. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga

3.29. Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula

3.30. Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan uapacara dan fasilitas

parkir

3.31. Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah

3.32. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah

3.33. Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah

3.34. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan

perlengkapannya

3.35. Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary

3.36. Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa

3.37. Pemeliharaan rutin/berkala meubeluer sekolah

3.38. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah

3.39. Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah

3.40. Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah

3.41. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah

3.42. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga

sekolah

3.43. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa

3.44. Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah

3.45. Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah

3.46. Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan ruang praktikum sekolah

3.47. Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa

3.48. Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga

3.49. Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/ aula

3.50. Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

3.51. Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah

3.52. Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah

3.53. Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah

3.54. Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik sekolah dan

perlengkapannya

[76]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

3.55. Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary

3.56. Rehabilitasi sedang/berat sarana mobilitas sekolah

3.57. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik

3.58. Pelatihan penyusunan kurikulum

3.59. Pembinaan forum masyarakat peduli pendidikan

3.60. Pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah untuk daerah-

daerah pedesaaan, terpencil dan kepulauan

3.61. Penyediaan bantuan operasional manajemen mutu (BOMM)

3.62. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu

3.63. Penyelenggraan paket C setara SMU

3.64. Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajem n sekolah dengan

penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS)

3.65. Pengembangan materi belajar mengajar dengan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi

3.66. Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan industri

3.67. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan

menengah

3.68. Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah

3.69. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

4. Program Pendidikan Non Formal

4.1. Pemberdayaan tenaga pendidikan non formal

4.2. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal

4.3. Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan

4.4. Pengembangan pendidikan keaksaraan

4.5. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup

4.6. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal

4.7. Pengambangan data dan informasi pendidikan non formal

4.8. Pengembangan kebijakan pendidikan non formal

4.9. Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran

pendidikan non formal

4.10.Pengembangan sertifikasi pendidikan non formal

4.11.Perencanaan dan penyusunan pendidikan non formal

4.12.Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal

4.13.Monitoring, evaluasi dan pelaporan

[77]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

5. Program Pendidikan Luar Biasa

5.1. Pembangunan gedung sekolah

5.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

5.3. Penambahan ruang kelas sekolah

5.4. Penambahan ruang guru sekolah

5.5. Pembangunan laboratorium dsan ruang praktikum sekolah

(laboratorium bahasa, komputer, IPA, IPS dan lain-lain)

5.6. Pembangunan ruang locker siswa

5.7. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga

5.8. Pembangunan ruang serba guna/aula

5.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parker

5.10.Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah

5.11.Pembangunan ruang ibadah

5.12.Pembangunan perpusatakaan sekolah

5.13.Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

5.14.Pembangunan sarana air bersih dan sanitary

5.15.Pengadan buku-buku dan alat tulis siswa

5.16.Pengadaan pakaian seragam sekolah dan kelengkapannya serta

pakaian olahraga

5.17.Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa

5.18.Pengadaan mebeluer sekolah

5.19.Pengadaan perlengkapan sekolah

5.20.Pengadaaan alat rumah tangga sekolah

5.21.Pengadaaan sarana mobilitas sekolah

5.22.Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah

5.23.Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru,

penjaga sekolah

5.24.Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah

5.25.Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah

5.26.Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa

5.27.Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga

5.28.Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula

5.29.Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas

parker

5.30.Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah

5.31.Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah

[78]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

5.32.Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah

5.33.Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan

perlengkapannya

5.34.Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary

5.35.Pemeliharaan rutin/berkala buku-buku ajar

5.36.Pemeliharaan rutin/berkala alat peraktik dan peraga siswa

5.37.Pemeliharaan rutin/berkala meneluer sekolah

5.38.Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah

5.39.Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah

5.40.Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah

5.41.Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah

5.42.Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga

sekolah

5.43.Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa

5.44.Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah

5.45.Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah

5.46.Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan praktikum sekolah

5.47.Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa

5.48.Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga

5.49.Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/aula

5.50.Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas

parker

5.51.Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah

5.52.Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah

5.53.Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah

5.54.Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik dan

perlengkapannya

5.55.Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary

5.56.Pelatihan kompetensi tenaga pendidik

5.57.Pelatihan penyusunan kurikulum

5.58.Pembinaan forum masyarakat peduli pendidikan

5.59.Monitoring, evaluasi, dan pelaporan

6. Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

6.1. Pelaksanaan sertifikasi pendidik

6.2. Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

[79]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

6.3. Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi

6.4. pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)

6.5. Pembinaan lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP)

6.6. Pembinaan pusat pendidikan dan pelatihan guru (PPPG)

6.7. Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi.

6.8. Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan

bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

6.9. Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga

kependidikan

6.10.Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap

profesi pendidik

6.11.Pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program

profesi pendidik dan tenaga kependidikan

6.12.Monitoring, evaluasi dan pelaporan

7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

7.1. Melaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan

7.2. Melaksanaan kerjasama secara kelembangan di bidang pendidikan

7.3. Pengendalian dan pengawasan penerapan azas efesiensi dan

efektifitas penggunaan dana dekonsentrasi dan dana pembantuan

7.4. Sosialisasi dan advokasi bebagai peraturan pemerintah di bidang

pendidikan

7.5. Pembinaan dewan pendidikan

7.6. Pembinaan komite sekolah

7.7. Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan

7.8. Penyelenggaraan pelatihan , seminar, dan lokalnya , serta diskusi

ilmiah tentang berbagai isu pendidikan

7.9. Monitoring , evaluasi, dan pelaporan

[80]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Indikator Penyerapan Kasar (ASK)

1. a. Angka Penyerapan Kasar (ASK)Defenisi : Persentase siswa baru kelas I SD ( semua usia ) terhadap penduduk

usia 7 tahunRumus :

Jumlah siswa baru kelas I SDASK : x 100

Jumlah penduduk usia 7 tahun

b. Angka Melanjutkan (AM)

Defenisi : Persentase jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih tinggi

a. SMP : Persentase lulusan tingkat SD yang melanjutkan ke SMPb. SM : Perserntase lulusan tingkat SMP yang melanjutkan ke SM

Rumus :

Jumlah siswa baru kelas I Pada jenjang pendidikan tertentuAM : x 100

Jumlah lulusan pada jenjang pendidikan yang lebihrendah tahun ajaran sebelumnya

2. Angka Partisipasi MurniDefenisi : Persentase penduduk kelompok usia sekolah yang bersekolah di

jenjang pendidikan tertentu.

a. SD : Siswa kelompok usia 7-12 tahun di SD dibandingkan dengankelompok usia 7-12 tahun

b. SMP : kelompok usia 13-15 tahun di SMP dibandingkan dengan kelompokusia 13-15 tahun

c. SM : kelompok usia 16-18 tahun di SMP dibandingkan dengan kelompokusia 16-18 tahun

Rumus :

Jumlah siswa kelompok usia sekolah jenjang pendidikan tertentuAM : x 100

Jumlah penduduk kelompok usia sekolah tertentu

3. Angka Partisipasi Kasar (APK)Defenisi : Persentase jumlah siwa pada jenjang pendidikan tertentu

dibandingkan dengan penduduk kelompok usia sekolah tertentu.Persekolahan

[81]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

a. TK : Siswa TK dibandingkan dengan kelompok usia 4 - 6 tahunb. SD : Siswa SD dibandingkan dengan kelompok usia 7 - 12 tahunc. SMP : Siswa SMP dibandingkan dengan kelompok usia 13 - 15 tahund. SM : Siswa SM dibandingkan dengan kelompok usia 16 - 18 tahun

Non Formala. Paket B : Warga belajar paket B dibandingkan dengan penduduk kelompok usia

13 – 15 tahunb. Paket C : Warga belajar paket C dibandingkan dengan penduduk kelompok usia

16 - 18 tahun

Rumus :

Jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentuAPK : x 100

Jumlah penduduk kelompok usia sekolah tertentu

4. Angka Partisipasi Sekolah Swasta (APPS)Defenisi : Persentase jumlah sekolah/lembaga swasta terhadap

sekolah/lembaga seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu

a. TK : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa TKseluruhnya.

b. SD : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SDseluruhnya

c. SMP : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMPseluruhnya

d. SM : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMseluruhnya

Rumus :

Jumlah sekolah/lembaga pada jenjang pendidikan tertentuAPPS : x 100

Jumlah sekolah/lembaga seluruhnya pada jenjang pendidkan tertentu

5. Angka Partisipasi Masyarakat (APMS)Defenisi : Persentase jumlah siswa/Mahasiswa swasta terhadap

siswa/mahasiswa seluruhnya pada jenjang pendidikan

a. TK : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa TKseluruhnya.

b. SD : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SDseluruhnya

c. SMP : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMPseluruhnya

[82]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

d. SM : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMseluruhnya

Rumus :

Jumlah siswa swasta pada jenjang pendidikan tententuAPPS : x

100Jumlah siswa/mahasiswa seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu

6. Rasio siswa per sekolah (RSS)

Defenisi : Perbandingan antara jumlah siswa/mahasiswa dengansekolah/lembaga pada jenjang pendidikan tertentu

a. TK : Jumlah siswa dibandingkan dengan jumlah siswa TKb. SD : Jumlah siswa dibandingkan dengan jumlah siswa SDc. SMP : Jumlah siswa dibandingkan dengan jumlah siswa SMPd. SM : Jumlah siswa dibandingkan denga jumlah siswa SM

Rumus :

Jumlah siswa swasta pada jenjang pendidikan tententuRSS : x

100Jumlah sekolah/lembaga pada jenjang pendidikan tertentu

7. Rasio siswa per kelas (RSK)

Defenisi : Perbandingan antara jumlah siswa/mahasiswa dengansekolah/lembaga belajar dengan kelas/kelompok pada jenjangpendidikan tertentu/pendidikan laur sekolah.

Persekolahan

a. TK : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas TKb. SD : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas SDc. SMP : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas SMPd. SM : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas Sm

Non Formal

a. PBH : Perbandingan jumlah warga belajar dengan kelompok belajar PBH

b. Paket B: Perbandingan jumlah warga belajar dengan kelompok belajarPaket B

c. Paket C : Perbandingan jumlah warga belajar dengan kelompok belajarPaket C

Rumus :

Jumlah siswa/warga belajar pada jenjang pendidikan tertentu pendidkan

[83]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

RSK : x100

Jumlah kelas/kelompok belajar jenjang penididikantertentu/pendidikan luar sekolah

8. Rasio Siswa per Ruang Kelas (RSRK)Defenisi : Perbandingan antara siswa dengan ruang kelas pada jenjang

pendidikan tertentua. TK : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas TKb. SD : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas SDc. SMP : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas SMPd. SM : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas SM

Rumus :

Jumlah siswa pada jenjang pendidikan tententuRSS : x

100Jumlah ruang kelas milik pada jenjang pendidikan tertentu

9. Rasio Siswa per Guru (RSG)

Defenisi : Perbandingan antara jumlah siswa/mahasiswa/warga belajar denganjumlah guru /tutor pada jenjang pendidikan tertentu/pendidikan luarsekolah

Persekolahan

a. TK : Penbandingan jumlah siswa dengan guru TKb. SD : Penbandingan jumlah siswa dengan guru SDc. SMP : Penbandingan jumlah siswa dengan guru SMPd. SM : Penbandingan jumlah siswa dengan guru SM

Non Formal

a. Paket B : Perbandingan jumlah warga belajar dengan tutorPaket A

b. Paket C : Perbandingan jumlah warga belajar dengan Dosen Paket C

Rumus :

Jumlah siswa pada jenjang pendidikan tententu/Pendidikan luar sekolah

RSG : x100

Jumlah guru/ tutor pada jenjang pendidikan tertentu/Pendidikan luar sekolah

[84]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

10. Persentase Siswa Kejuruan SM (%SK)Defenisi : Persentase jumlah siswa SMK menurut kelompok kejuruan dengan

jumlah siswa seluruhnya.Rumus :

Jumlah siswa menurut kelompok kejuruan%SK : x 100

Jumlah siswa kejuruan seluruhnya

11. Persentase Guru perempuan (%GP)Defenisi : Persentase guru perempuan yang mengajar dijenjang pendidikan

a. SD : Penbandingan guru perempuan dengan seluruh guru SDb. SMP : Penbandingan guru perempuan dengan seluruh guru SMPc. SM : Penbandingan guru perempuan dengan seluruh guru SM

Rumus :

Jumlah guru/dosen perempuan pada jenjang pendidikan%GP : x 100

Jumlah guru/dosen seluruhnya pada jenjang pendidikan

13. Presentase Siswa /Warga Belajar PerempuanDefenisi : Presentase siswa/mahasiswa/warga belajar perempuan yang belajar

di jenjang pendidikan.

Persekolahan

a. TK : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa TKb. SD : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa SDc. SMP : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa SMPd. SM : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa SM

Non Formal

a. PBH : Perbandingan warga belajar perempuan dengan seluruh wargabelajar PBH

b. Paket B : Perbandingan warga belajar perempuan dengan seluruh wargabelajarPaket A

c. Paket C : Perbandingan warga belajar perempuan dengan seluruh wargabelajar

Paket BRumus :

Jumlah siswa /warga belajar perempuan

[85]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

%SP : x 100Jumlah siswa/mahasiswa/warga belajar seluruhnya

Indikator Mutu/Indicators of Quality

I.a. Angka Mengulang (AU)Defenisi : Presentase siswa mengulang pada tingkat yang sama pada jenjang

pendidikan tertentu.a. SD : Perbandingan antara jumlah mengulang SD dengan jumlah siswa SD

dengan jumlah siswa SD tahun ajaran sebelumnya.B. SMP : Perbandingan antara jumlah mengulang SMP dengan jumlah siswa

SMP dengan jumlah siswa SMP tahun ajaran sebelumnya.c. SM : Perbandingan antara jumlah mengulang SM dengan jumlah siswa

SM dengan jumlah siswa SM tahun ajaran sebelumnya.

Rumus :

Jumlah mengulang pada jenjang pendidikan tertentuAU : x

100Jumlah siswa tahun sebelumnya pada jenjang pendidikan yang sama

Catatan :Untuk angka mengulang per tingkat digunakan rumusan yang sama misalnya angkamengulang tingkat I = mengulang tingakat 1 dibagi dengan siswa tingkat I tahunajaran sebelumnya dikalikan 100.

I.b. Angka Putus SekolahDefenisi : Presentase siswa yang meningalkan sekolah sebelum naik tingkat

atau lulus pada jenjang pendidikan tertentu.a. SD : Penbandingan antara putus sekolah SD dengan siswa SD tahun

ajaran sebelumnya.b. SMP : Penbandingan antara putus sekolah SMP dengan siswa SMP tahun

ajaran sebelumnyac. SM : Perbandingan antara putus sekolah SM dengan siswa SM tahun

ajaran sebelumnyaRumus :

Jumlah putus pada jenjang pendidikan tertentuAPS :

x100Jumlah siswa tahun sebelumnya pada jenjang pendidikan yang sama

[86]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Catatan :Menghitung putus sekolah per tingkat digunakan rumusan yang sama misalnya,putus sekolah tingkat I sama dengan putus sekolah tingkat I dibagi dengan siswatingkat I tahun ajaran sebelumnya dikalikan 100.

I.c. Angka Naik Tingkat (AN)Defenisi : Presentase siswa yang naik ke tingkat yang lebih tinggi pada jenjang

pendidikan tertentu.a. SD : Perbandingan siswa SD yang naik tingkat terhadap siswa SD tingkat

sebelumnya pada tahun sebelumnya.b. SMP : Perbandingan siswa SMP yang naik tingkat terhadap siswa SMP

tingkat sebelumnya pada tahun sebelumnyac. SM : Perbandingan siswa SM yang naik tingkat terhadap siswa SM tingkat

sebelumnya pada tahun sebelumnyaRumus :

Jumlah siswa naik tingkat pada jenjang pendidikan tertentuAN : x100

Jumlah siswa tahun sebelumnya pada jenjang pendidikan yang sama

2. Angka Lulusan (AL)Defenisi : Presentase jumlah siswa tingkat tertinggi dari jenjang pendidikan

tertentu yang lulus.a. SD : Perbandingan jumlah lulusan dengan siswa tingkat VI tahun

sebelumnya.b. SMP : Perbandingan jumlah lulusan dengan siswa tingkat IIII tahun

sebelumnya.c. SM : Perbandingan jumlah lulusan dengan siswa tingkat III tahun

sebelumnya.

Rumus :

Jumlah lulusan pada jenjang pendidikan tertentuAL : x100

Jumlah siswa tingkat tertinggi tahun sebelumnya pada jenjangpendidikan tertentu.

3. Presentase Guru Berwenang Mengajar (% GB )Defenisi : Persentase guru yang berwenang mengajar dikaitkan kan dengan

ijazah yang memiliki sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu.a. TK : Guru TK berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah yaang

lebih tinggi.b. SD : Guru SD berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah yaang

lebih tinggc. SMP : Guru SMP berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah

yaang lebih tinggid SM : Guru SM berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah

yaang lebih tinggiRumus :

[87]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Jumlah guru yang berwenang pada jenjang pendidikan tertentu% GB :

x100Jumlah guru seluruhnya pada jenjang pendidikan yang sama

4. Presentase Guru menurut Ijazah Tertinggi (% GI )Defenisi : Presentase guru/dosen menurut ijazah yang memiliki pada jenjang

pendidikan.a. TK : Penbandingan antara guru TK menurut ijazah tertentu dengan seluruh

guru TK.b. SD : Penbandingan antara guru SD menurut ijazah tertentu dengan seluruh

guru SDc. SMP : Penbandingan antara guru SMP menurut ijazah tertentu dengan

seluruh guru SMPd. SM : Penbandingan antara guru SM menurut ijazah tertentu dengan seluruh

guru SMe. PT : Penbandingan antara guru PT menurut ijazah tertentu dengan seluruh

guru PT.

Rumus :

Jumlah guru/dosen ijazah a pada jenjang pendidikan tertentu% GIa :

x100Jumlah seluruhnya guru/dosen pada jenjang pendidikan yang sama

5. Persentase Ruang Kelas Milik Baik (% RKb)

Defenisi : Persentase jumlah ruang kelas milik yang baik dibandingkan denganjumlah kelas milik seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu.

a. TK : Penbandingan ruang kelas TK milik yang baik dengan ruang kelas milikTK seluruhnya.

b. SD : Penbandingan ruang kelas SD milik yang baik dengan ruang kelas milikSD seluruhnya

c. SMP : Penbandingan ruang kelas SMP milik yang baik dengan ruang kelasmilik SMP seluruhnya

d. SM : Penbandingan ruang kelas SM milik yang baik dengan ruang kelas milikSM seluruhnya.

Rumus :

Jumlah ruang kelas yang baik pada jenjang pendidikan tertentu% RKb :

x100Jumlah ruang kelas seluruhnya pada jenjang pendidikan yang sama

[88]

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

6. Rasio Tutor Kelompok Belajar (RTKB)

Defenisi : Rata-rata jumlah tutor pada setiap kelompok belajar di pendidikan nonformal

a. PBH : Perbandingan jumlah tutor dengan kelompok belajar programPBH

b. Paket A : Perbandingan jumlah tutor dengan kelompok belajar programPaket A

c. Paket B : Perbandingan jumlah tutor dengan kelompok belajar programPaket B

Rumus :

Jumlah tutor% RKb : x100

Jumlah kelompok belajar