Upload
buicong
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DAFTAR ISI
HalamanKata Pengantar............................................................................................ 1
Daftar Isi ...................................................................................................... 1
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 2
I.1 Latar Belakang ..................................................................... 2
I.2 Landasan Hukum ................................................................. 3
I.3 Maksud dan Tujuan .............................................................. 3
BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI ................................................. 7
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ............................... 7
2.2 Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai ....................... 10
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai ................ 10
2.4 Analisis Kondisi Eksternal dan Tantangan Pengembangan-
Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai ........................... 38
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 46
3.1 Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Kota Dumai ................. 46
3.2 Rencana dan Prioritas Pembangunan SDM Kota Dumai-
2011-2015 ............................................................................. 50
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN DINAS PENDIDIKAN-KOTA DUMAI ............................................................................. 54
4.1 Visi dan Misi Pendidikan Kota Dumai ................................... 54
4.2 Tata Nilai Dinas Pendidikan.................................................. 54
4.3 Pilar-Pilar Strategis Strategi Pembangunan Pendidikan-
Kota Dumai Sebagaimana UU Sisdiknas ............................. 54
4.4 Tujuan Yang Akan Dicapai Dalam 5 (lima) Tahun Ke Depan56
4.5 Sasaran Strategis 2011-2015 ............................................... 56
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN .................................. 67
5.1 Program Strategis................................................................. 67
5.2 Kegiatan Tiap Program......................................................... 67
Daftar Lampiran.
[1]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
akhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2011-
2015 dapat diwujudkan. Kiranya RENSTRA ini dapat menjadi sarana bagi Kota Dumai
untuk mewujudkan pendidikannya yang berkualitas, baik aparatur, tenaga pendidik
dan kependidikan, maupun lembaga pendidikan yang mampu membangun manusia
yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian tinggi, serta mandiri.
Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan hasrat mulia tersebut RENSTRA
ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada yang akan difokuskan
pada: 1). Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; 2). Peningkatan mutu,
relevansi, dan daya saing; dan 3). Peningkatan tata kelola pemerintahan,
akuntabilitas, dan pencitraan publik seluruh jajaran pendidikan.
Upaya untuk mewujudkan hasrat tersebut bukanlah hal yang mudah. Oleh
karena itu, diperlukan tekad yang kuat, kerjasama yang baik, dengan tindakan yang
sungguh-sungguh dari pemerintah kota, satuan pendidikan, dan unsur masyarakat
lainnya.
Akhirnya dengan rampungnya RENSTRA ini, kami masih mengharapkan saran,
dan masukan dari semua pihak, demi suksesnya capaian seluruh target yang telah
diprogramkan dalam RENSTRA ini.
Dumai, Oktober 2011KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KOTA DUMAI
Drs. H. SYA’ARI, MPPembina Utama Muda,
NIP. 19600816198601 1 001
[2]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidkan Kota Dumai Tahun 2011-2015
merupakan penjelasan tentang visi, misi, tujuan, strategis kebijakan, program,
dan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di Kota Dumai dalam lima tahun ke
depan.
Program Pembangunan Pendidikan Kota Dumai diarahkan pada efesiensi dan
akuntabilitas pengelolaan pendidikan agar secara efektif dapat memacu
peningkatan mutu, relevansi pendidikan dan daya saing, serta pemerataan
kesempatan belajar secara berkelanjutan.
RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2011 – 2015 akan menjadi
acuan untuk penetapan kebijakan pendidikan dan perencanaan program
tahunan dan jangka menengah lima tahun ke depan.
Selain itu RENSTRA Dinas Pendidikan juga merupakan komitmen dari seluruh
aparatur dan jajaran Dinas Pendidikan Kota Dumai yang harus dipedomani
secara konsisten, karena RENSTRA ini merupakan perencanaan pendidikan
yang tak dapat dipisahkan dari Program Pembangunan Daerah Kota Dumai.
I.2. Landasan Hukum
RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Dumai disusun dengan mengacu pada :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
[3]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
10. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
[4]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3721);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 3952).
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Pemerintahan Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
penyelenggaraan Pemerintah daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Kepada masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4693);
17. Peraturan Pemerintah nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
83, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738)
18. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
19. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur
Penyusunan Produk Hukum Daerah;
[5]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
21. Peraturan Menteri Dalam negeri Noor 13 Tahun 2006 tentang 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 59 Tahun tentang Perubahan
atasan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010 Nomor : 0199/M
PPN/04/2010 Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 Tentang Penyelarasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah
25. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun
2009-2013.
I.3. Maksud dan Tujuan
Secara umum penyusunan RENSTRA Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan
sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan sekaligus untuk memacu dan
mempercepat pencapaian dan pelaksanaannya.
Sedangkan tujuannya adalah:
1. Memberikan arah kebijakan pendidikan Kota Dumai khususnya pada
periode 2011-2015.
2. Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana program tahunan
pengembangan pendidikan di Kota Dumai
3. Sebagai pedoman dalam mencapai target capaian (keberhasilan)
pengembangan pendidikan di Kota Dumai.
[6]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
I.4. Sistematika Penulisan
RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015 disusun berdasarkan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota
Dumai
2.2. Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Dinas Pendidikan Kota
Dumai
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Dumai
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan Kota
Dumai
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Dumai
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
[7]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
1. Tugas
Dinas Pendidikan Kota Dumai mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
di bidang pendidikan dalam merumuskan kebijaksanaan,
mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan program pendidikan dan
tenaga kependidikan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh Walikota Dumai.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagai mana tersebut di atas Dinas Pendidikan
mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijaksanaan di bidang pendidikan;
2) Pembinaan dan pengendalian pendidikan pra sekolah dan luar
sekolah;
3) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan
pengawasan pendidikan dasar dan menengah;
4) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan, dan
pengawasan manajemen pendidikan dasar dan menengah;
5) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan
pengawasan tenaga kependidikan;
6) Pembinaan dan pengendalian kurikulum dan muatan lokal;
7) Pembinaan dan pengawasan teknis edukatif dan administratif
kepada unsur terkait dengan bidang pendidikan;
8) Pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan ketatausahaan;
9) Perumusan Kebijakan peningkatan mutu pendidikan.
3. Struktur Organisasi
Susunan organisasi Dinas Pendidikan Kota Dumai dimuat dalam
Peraturan Walikota Dumai Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tugas,
Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pendidikan Kota Dumai. Susunan
Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari:
[8]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris;
3. Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Kepala Bidang Pendidikan Pra Sekolah dan Luar Sekolah;
5. Kepala Bidang Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidkan.
Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan
dibantu oleh Sekretariat dan Kepala Bidang. Kepala Bagian dan Kepala
Bidang Dibantu oleh Kepala Subbagian dan Kepala Seksi. Yaitu :
1). Sekretaris dibantu oleh Kepala Subbagian terdiri dari :
a. Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum;
b. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan.
c. Kepala Sub Bagian Kepegawaian.
2). Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dibantu
oleh:
Kepala Seksi terdiri dari :
a. Kepala Seksi Pendidikan Dasar;
b. Kepala Seksi Pendidikan Menengah Umum
c. Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan.
3). Kepala Bidang Pendidikan Pra Sekolah dan Luar Sekolah dibantu oleh
Kepala Seksi terdiri dari :
a. Kepala Seksi Pendidikan Pra Sekolah;
b. Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah.
4). Kepala Bidang Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dibantu oleh
Kepala Seksi terdiri dari :
4. Kepala Seksi Kurikulum;
5. Kepala Seksi Profesi dan Ketenagaan;
6. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kependidikan.
[10]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.2. Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai
Dalam upaya akselerasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendidikan
Kota Dumai dibantu oleh 68 personel. Dengan kualifikasi pendidikan, S-2
sebanyak 7 orang, S-1 sebanyak 41 orang, D-III sebanyak 6 orang, D-II
sebanyak 10 orang , D-I sebanyak 1 orang, SMA sebanyak 28 orang, dan SMP
sebanyak 1 orang. Komposisi PNS menurut Pangkat dan Golongan dapat
dilihat pada tabel di bawah.
Jumlah PNS Menurut Pangkat dan GolonganPada Dinas Pendidikan Kota Dumai
No. PANGKAT GOL. RUANG JUMLAH (ORANG)
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pembina Utama
Muda
Pembina Tk.I
Pembina
Penata Tk.I
Penata
Penata Muda Tk.I
Penata Muda
Pengatur Tk.I
Pengatur
Pengatur Muda Tk.I
IV/C
IV/b
IV/a
III/d
III/c
III/b
III/a
II/d
II/c
II/b
II/a
1
7
23
5
2
7
10
-
5
3
5
Jumlah 68
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Dumai
Dalam penyusunan rencana lima tahun ke depan perlu dilihat kondisi
pendidikan yang sudah dicapai selama lima tahun terakhir. Oleh karena itu
berikut dijabarkan kondisi pendidikan Kota Dumai berdasarkan aspek-aspek
yakni kondisi akses; mutu, relevansi, dan daya saing; dan tata kelola dan
good governance.
Setelah itu kondisi masing-masing jenjang pendidikan juga akan dipaparkan
berdasarkan aspek-aspek sebagai mana disebutkan di atas. Hal ini penting
[11]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
untuk dapat melihat kondisi pendidikan secara lebih jelas di masing-masing
jenjang pendidikan tersebut.
2.3.1. Akses Pendidikan di Kota Dumai
Ketersediaan akses pendidikan ditunjukkan dengan keberadaan lembaga pendidikan
formal dan non formal di Kota Dumai. Dari tabel di bawah terlihat persebaran
sekolah negeri dan swasta (TK dan SD) berdasarkan kecamatan, sebagai berikut :
NO KECAMATAN
TK / R.A SD / MI
NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH
1 Bukit Kapur 0 4 4 14 3 17
2 Dumai Barat 0 21 21 18 6 24
3 Dumai Timur 1 19 20 27 6 33
4 Medang Kampai 1 1 2 7 - 7
5 Sungai Sembilan 0 5 5 16 2 18
JUMLAH 2 50 52 82 17 99
Sedangkan persebaran satuan pendidikan pada tingkatan SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK di Kota Dumai (per kecamatan) dapat dilihat sebagaimana tabel di
bawah ini :
NO KECAMATANSMP / MTS MA / SMA / SMK
NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH
1 Bukit Kapur 6 5 11 2 3 5
2 Dumai Barat 4 8 12 5 8 13
3 Dumai Timur 5 11 16 1 5 6
4 Medang Kampai 2 1 3 1 - 1
5 Sungai Sembilan 3 2 5 2 1 3
JUMLAH 20 27 47 11 17 28
Ketersediaan sarana belajar/ pendidikan berupa lembaga satuan pendidikan di tiap
kecamatan sebagaimana table di atas juga dapat menggambarkan persebaran siswa
per jenjang pendidikan per kecamatan. Tabel di bawah ini menunjukan persebaran
[12]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
siswa di masing-masing kecamatan tersebut khususnya pada jenjang pendidikan
TK/RA dan SD/MI:
NO KECAMATANTK / R.A SD / MI
NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH
1 Bukit Kapur - 300 300 4165 275 4440
2 Dumai Barat - 1511 1511 7987 1348 9335
3 Dumai Timur 139 1390 1529 11405 2509 13914
4 Medang Kampai 49 54 103 1235 - 1235
5 Sungai Sembilan 135 135 3309 36 3345
JUMLAH 188 3390 3578 28101 4168 32269
Sedangkan persebaran siswa pada tahun 2010 berdasarkan jenjang pendidikan
SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di Kota Dumai (per kecamatan) dapat dilihat
sebagaimana tabel di bawah ini :
NO KECAMATANSMP / MTS SMA/MA/SMK
NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH
1 Bukit Kapur 931 716 1647 596 83 679
2 Dumai Barat 5,171 2,461 7632 3527 3107 6634
3 Dumai Timur 3,041 4,609 7650 979 1343 2322
4 Medang Kampai 244 134 378 289 - 289
5 Sungai Sembilan 256 874 1130 427 123 550
JUMLAH 9,643 8,794 18,437 5818 4656 10,474
Dapat kita lihat bahwa pada tingkat pendidikan SD dengan jumlah murid lebih
banyak berada di Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Dumai Barat. Di samping
jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMU, pada tingkat TK didominasi oleh sekolah
[13]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
swasta. Hal ini menunjukan tingginya partisipasi pihak swasta dalam pengelolaan
pendidikan di Kota Dumai.
Untuk lebih jelasnya menggambarkan kondisi ketersediaan akses pendidikan di Kota
Dumai, berikuti dipaparkan beberapa indikator akses pendidikan seperti angka
partisipasi kasar (APK), rasio ruang kelas per siswa, dan rasio rombongan belajar per
siswa.
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka partisipasi kasar (APK) adalah perbandingan antara penduduk usia sekolah di
daerah tertentu dengan jumlah siswa usia sekolah yang tertampung di sekolah.
Berdasarkan database SIAK Kota Dumai penduduk usia 4-6 tahun di Kota Dumai saat
ini berjumlah 15.165 jiwa, sedangkan jumlah siswa TK se-Kota Dumai saat ini
berjumlah 3.565 orang. Dengan demikian APK TK Kota Dumai adalah 23,51 %.
Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Dumai sebenarnya cukup
cepat. Tahun 2006 tercatat ada 31 TK di Kota Dumai, dan pada tahun 2010 angka
itu bertambah menjadi 52 TK/RA. Namun kalau kita lihat APK TK/RA, jumlah usia
sekolah 4-6 tahun yang bersekolah di TK/RA masih sedikit yakni 24 %. Hal ini selain
masih kurangnya orang tua yang menyekolahkan anaknya di TK/RA juga karena
sebagian orang tua memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan agama seperti
TPA/MDA yang dianggap sejajar dengan PAUD/TK/RA.
Pertumbuhan jumlah sekolah TK/RA mayoritas digerakkan oleh sektor swasta yang
mana sekolah-sekolah tersebut memiliki daya tampung yang masih cukup terbatas.
Jumlah TK Negeri di Kota Dumai saat ini hanya 2 (dua) sekolah yakni di Kecamatan
Dumai Timur dan Medang Kampai. Diharapkan ke depan Kota Dumai memiliki TK
Negeri minimal 1 (satu) per kecamatannya, sehingga masih dibutuhkan
pembangunan sekolah baru di Kecamatan Dumai Barat, Bukit Kapur, dan Medang
Kampai. Dengan demikian diharapkan kehadiran TK Negeri tersebut dapat berfungsi
sebagai pembina TK swasta yang ada di kecamatan masing-masing.
Oleh karena itu untuk meningkatkan akses pendidikan PAUD Formal (TK/RA) yang
dilakukan ke depan adalah dengan mencanangkan pembangunan TK Negeri di setiap
kecamatan yang belum memiliki TK Negeri yakni kecamatan Dumai Barat, Bukit
Kapur, dan Sungai Sembilan. Diharapkan dalam 5 tahun ke depan hal tersebut telah
terwujud baik melalui APBD Kota Dumai, Provinsi, dan Pusat.
[14]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Pada jenjang pendidikan tingkat SD/MI, jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun di
Kota Dumai saat ini 28.610 jiwa. Sedangkan jumlah siswa SD/MI se-Kota Dumai
32.034 orang. Dengan demikian APK tingkat SD/MI adalah 112 %. Untuk tingkat
SMP/MTs, jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun di Kota Dumai adalah 13.562
jiwa, sedangkan jumlah siswa tingkat SMP/MTs 14.459 orang. dengan demikian APK
SMP/MTs Kota Dumai adalah 108 %.
Jika dilihat dari APK tingkat SD/MI dan SMP/MTs secara umum memang dapat
dikatakan bahwa Kota Dumai telah berhasil dalam menuntaskan wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun. Namun jika kita lihat APK per kecamatan maka
terdapat disparitas yang cukup siqnifikan antar kecamatan. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut :
APK SD/MI DAN SMP/MTs PER KECAMATAN
No KecamatanSD/MI SMP/MTs
Pddk Usia6-12 thn
Siswa APKPddk Usia 12-
15 thnSiswa APK
1 Dumai Timur 11.527 13.971 103,85 5.086 3.564 70,102 Dumai Barat 10.921 10.088 92,37 5.078 7.695 151,543 Bukit Kapur 5.394 5.224 96,85 2.035 1.592 78,224 Sungai Sembilan 3.861 3.823 99,02 1.729 1.135 65,645 Medang Kampai 1.179 1.372 116,37 561 483 86,01
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa aktifitas pendidikan dasar tingkat SD/MI di
Kota Dumai terkonsentrasi pada Kecamatan Dumai Barat dan Dumai Timur,
sedangkan untuk tingkat SMP/MTs banyak terkonsentrasi di Kecamatan Dumai Barat.
Hal ini dikarenakan persebaran sekolah SMP/MTs yang lebih banyak berada di Dumai
Barat sehingga penduduk usia sekolah dari kecamatan lain bersekolah di Dumai
Barat. Oleh karena itu kecamatan lainnya terutama Sungai Sembilan masih
membutuhkan perluasan akses pendidikan dasar seperti pembangunan unit sekolah
baru dan penambahan ruang kelas.
Oleh karena itu untuk mengatasi masalah akses pendidikan dasar tersebut yang akan
dilakukan dalam 5 tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Membangun unit sekolah baru di wilayah pinggir kota Dumai dengan tujuan agar
konsentrasi sekolah-sekolah di pusat kota bisa dipecah.
[15]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2. Pemerataan fasilitas dan mutu pendidikan dengan meningkatan kapasitas
sekolah-sekolah potensial. Misalnya memfokuskan peningkatan mutu di beberapa
SMP seperti SMPN 11, SMPN 12, SMPN 13, SMPN 14, dan SMPN 15.
3. Melakukan revitalisasi bangunan sekolah di wilayah padat penduduk seperti di
Jayamukti, Pangkalan Sesai, Bintan, Sukajadi, Tanjung Palas, Dumai Kota, Buluh
Kasap, dan Teluk Binjai.
4. Menambah ruang kelas di sekolah-sekolah yang lahannya masih cukup, dengan
memperhatikan standar maksimal rombongan belajar dan kapasitas kelas.
Dalam beberapa tahun terakhir APK Pendidikan Kota Dumai dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan pada semua jenjang pendidikan (SD, SMP, dan SMA). Hal
ini disebabkan jumlah siswa lebih banyak dibandingkan dengan usia wajar penduduk.
Sedangkan pertambahan APK SD, SMP, dan SMA selama 5 tahun sebesar 11,99 %,
6,42%, dan 14,18
Perkembangan Angka Partisipasi KasarTahun 2004 - 2009
JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009
SD 97,56 99,89 102,53 109,99 111,82 112,01
SMP 92,51 94,23 98,65 102,78 105,12 107,53
SMA 78,60 79,89 80,12 80,39 82,34 82,96
Dengan mencermati data APM dan APK tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Pemerintah Kota Dumai telah berhasil menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun
sejak tahun ajaran 2008-2009.
Pada jenjang pendidikan sekolah menengah, jumlah penduduk usia sekolah 16-18
tahun di Kota Dumai berjumlah 13.851 jiwa, sedangkan siswa SMA/MA/SMK se-Kota
Dumai berjumlah 11.701 orang. Dengan demikian APK SMA/MA/SMK Kota Dumai
adalah 84,48 %. Dari APK tersebut tidak serta merta dapat disimpulkan bahwa
masih banyak penduduk usia sekolah 16-18 tahun yang tidak tertampung di sekolah.
Hal ini dapat dibuktikan dengan angka putus sekolah (APS) tingkat SMA/MA/SMK
yang rendah (0,1 %) dan angka melanjutkan (AM) dari SMP sederajat ke tingkat
SMA sederajat yang cukup tinggi (105 %). APK tersebut lebih dikarenakan
banyaknya siswa SMP sederajat Kota Dumai yang melanjutkan pendidikan ke luar
[16]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
daerah dibandingkan jumlah siswa asal luar daerah yang melanjutkan pendidikan di
Kota Dumai.
Namun dalam hal pemerataan akses pendidikan dapat dilihat dari persebaran
pendidikan di tiap kecamatan sebagaimana tabel berikut.
APK SMA/MA/SMK PER KECAMATAN
No KecamatanSMA Sederajat
Pddk Usia 16-18 thn Siswa APK1 Dumai Timur 4.779 3.328 69,642 Dumai Barat 5.108 6.057 118,583 Bukit Kapur 1.940 1.159 59,744 Sungai Sembilan 1.759 872 49,575 Medang Kampai 509 285 55,99
Penumpukan siswa terutama terjadi di Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Barat
seperti di SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, SMKN 2, dan SMK Taruna Persada. Hal ini
disebabkan karena peserta didik yang berasal dari Kecamatan Bukit Kapur, Sungai
Sembilan, dan Medang Kampai memilih bersekolah di sekolah-sekolah di Kecamatan
Dumai Barat. Pada sekolah-sekolah yang disebut di atas masih membutuhkan
penambahan ruang kelas baru dan sarana lainnya.
Upaya yang dilakukan dalam 5 tahun ke depan dalam mengatasi masalah akses
pendidikan menengah adalah :
1. Merencanakan pembangunan unit sekolah baru SMA/ SMK Negeri di Dumai
Timur.
2. Memberikan beasiswa miskin secara bertahap sehingga mencapai pendidikan
menengah yang murah dan terjangkau.
3. Mendorong dan memfasilitasi sekolah swasta agar meningkatkan mutunya
sehingga membantu pemenuhan akses pendidikan menengah.
Jika dilihat dari indikator APK, jelaslah bahwa Kota Dumai sebenarnya sudah
mencapai target wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dengan asumsi
bahwa seluruh penduduk usia sekolah 7-12 tahun dan 13-15 tahun sudah terserap di
dalam lembaga pendidikan formal satuan pendidikan (sekolah). Bahkan jika dilihat
angkanya melebihi 100 % dapat diambil kesimpulan bahwa tidak hanya mereka yang
terdaftar sebagai penduduk Kota Dumai saja yang mendapatkan fasilitas akses
[17]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
pendidikan di Kota Dumai, melainkan kawasan yang masuk wilayah administrasi
kabupaten-kabupaten tetangga seperti Bengkalis dan Rokan Hilir.
Namun terserapnya penduduk usia sekolah pendidikan dasar tersebut belum diikuti
dengan efisiensi pendidikan berdarkan umur. Hal ini dapat dilihat dari angka
partisipasi murni (APM). Jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun di Kota Dumai
saat ini sebanyak 28.645 jiwa. Jika dibandungkan dengan penduduk usia sekolah 7-
12 tahun di Kota Dumai yang sebanyak 29.853 jiwa maka APM tingkat SD/MI
sebesar 96 %. Untuk tingkat SMP/MTs, jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun di
Kota Dumai adalah 13.562 jiwa, sedangkan jumlah siswa berusia 13-15 tahun tingkat
SMP/MTs sebesar 9.978 orang. Dengan demikian APM SMP/MTs Kota Dumai baru
mencapai 75 %.
Belum tercapainya APM 100% disebabkan banyaknya penduduk yang masuk sekolah
meskipun usianya belum mencukupi. Hal ini dapat dipandang bahwa antusiasme
orang tua memasukkan anaknya sekolah sebelum mencapai usia menggambarkan
kondisi ekonomi keluarga yang sudah baik, namun di sisi lain dapat juga dipandang
sebagai inefesiensi dalam memaksimalkan perkembangan anak berdasarkan usianya.
Angka Partisipasi Murni Pendidikan Kota Dumai dari tahun 2005 sampai tahun 2009
mengalami peningkatan secara signifikan pada setiap jenjang pendidikan. Ini berarti
persentase penduduk kelompok usia sekolah yang bersekolah dijenjang pendidikan
tertentu cukup tinggi terutama pada jenjang SD dan SMA. Sedangkan APM SMP
tahun 2009 mencapai 73,62 %. Hal ini disebabkan adanya jumlah anak yang
bersekolah pada jenjang SMP di bawah kelompok usia Wajar (13-15 tahun).
Pertambahan APM SD, SMP, dan SMA selama 5 tahun sebesar 2,48 %, 2,3 %, dan
6,32 %.
Perkembangan Angka Partisipasi Murni Tahun 2005 – 2009
JENJANG 2005 2006 2007 2008 2009
SD 89,55 90,25 91,71 92,09 95,39
SMP 61,35 63,05 67,57 70,81 73,62
SMA 49,83 51,23 53,67 54,82 55,61
[18]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2. Rasio Siswa/Ruang Kelas/Rombongan Belajar
Untuk menjamin perluasan akses dapat diikuti dengan mutu pembelajaran, jumlah
siswa per ruang kelasnya harus dibatasi sampai batas efektif seorang pendidik dapat
memantau perkembangan setiap peserta didiknya. Untuk tingkat TK/RA jumlah
ruang kelas di Kota Dumai saat ini berjumlah 140 unit sedangkan jumlah siswanya
3.565 orang. Maka rasio siswa per ruang kelas adalah 1 : 25.
Untuk tingkat SD sederajat jumlah ruang kelas yang tersedia di Kota Dumai adalah
847 unit dengan jumlah siswa sebanyak 34.478 orang. Dengan demikian rasio siswa
per ruang kelas tingkat SD sederajat adalah 1 : 40. Jumlah ruang kelas tingkat SMP
sederajat di Kota Dumai adalah 461 unit, sedangkan jumlah siswa sebanyak 14.459
orang. Dengan demikian rasio siswa per ruang kelas tingkat SMP sederajat adalah 1 :
32. Untuk tingkat SMA sederajat ruang kelas yang tersedia sebanyak 408, sedangkan
jumlah siswa 11.701 orang. Maka rasio siswa per kelas tingkat SMA sederajat di Kota
Dumai adalah 1 : 29.
Radio Jumlah Siswa/KelasTahun 2004 - 2009
JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009
SD 41 40 40 39 39 38
SMP 36 35 35 34 32 32
SMA 34 33 31 29 27 26
Dari data beberapa tahun terakhir di atas terlihat bahwa kita masih membutuhkan
tambahan perluasan akses pendidikan khusunya untuk tingkat SD. Kenyataan ini
semakin dikuatkan dengan melihat rasio siswa per kelas dan rasio ruang kelas
berbanding rombongan belajar yang cukup tinggi. Untuk tingkat TK sederajat
rasionya adalah 1 : 1,38. Untuk tingkat SD sederajat rasionya 1 : 1,67. Untuk tingkat
SMP sederajat rasionya 1 : 1,14, dan untuk tingkat SMA sederajat rasionya 1 : 0,89.
Dapat dilihat bahwa rata-rata 1 (satu) unit ruang kelas (bangunan fisik) dipakai lebih
dari 1 (satu) rombongan/ kelompok belajar, yang mana pada prakteknya hal ini
disebut masih banyak sekolah yang menerapkan double shift (terutama SD dan SMP
Negeri), sebagian kelas belajar sore, sehingga dipandang kurang efektif dalam mutu
proses pembelajaran.
[19]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Rasio Ruang Kelas/RombelTahun 2004 - 2009
JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009
SD 2,17 2,05 2,07 2,01 1,87 1,67
SMP 1,67 1,71 1,80 1,87 1,04 1,14
SMA 1,90 1,70 1,57 1,68 0,87 0,83
Selain hal di atas persoalan persebaran peserta didik yang terjadi adalah
penumpukan pada sekolah negeri terutama di Kecamatan Dumai Barat dan Dumai
Timur. Hal ini terjadi karena memang tingkat kepadatan penduduk Kota Dumai juga
terjadi di kecamatan yang disebut di atas.
Untuk mengatasinya selain dengan meningkatkan mutu pendidikan sekolah-sekolah
di daerah pinggir kota dan sekolah-sekolah swasta, juga dengan membuka sekolah
baru dan menambah ruang kelas sekolah-sekolah yang lahannya masih
memungkinkan di kecamatan yang padat penduduknya.
2.3.2. Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan
Kualitas Pendidikan tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dalam satu sistem dan saling
berpengaruh. Mutu keluaran pendidikan dipengaruhi oleh mutu masukan, mutu
proses, dan mutu keluaran.
Secara eksternal, komponen masukan pendidikan yang secara signifikan
berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan meliputi: (I) ketersediaan
pendidik dan tenaga kependidikan (kuantitas dan kualitas) maupun kesejahteraan
pendidik; (2) prasarana dan sarana belajar yang tersedia dan didayagunakan; dan
(3) pendanaan pendidikan yang memadai untuk menunjang mutu pembelajaran;
serta (4) proses pembelajaran efisien dan efektif.
1. Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan
Salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan adalah
ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sampai dengan Tahun 2010
terdapat sekitar 3.443 guru dari jenjang pendidikan SD/MI hingga sekolah
menengah/Tsanawiyah/Aliyah, baik pada sekolah negeri maupun swasta. Angka
menunjukkan rasio guru terhadap siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA Tahun
[20]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2010 yaitu 1:17, 1:15, dan 1:10. Apabila dibandingkan dengan rasio guru terhadap
siswa berdasarkan standar nasional pendidikan, maka jumlah guru pada jenjang
tersebut sudah sangat mencukupi. Rasio ini tidak diikuti dengan pendayagunaan
guru secara efisien. Beberapa faktor penyebab ketidakefisienan tersebut disebabkan
adanya penumpukan guru di daerah perkotaan.
Masalah guru atau tenaga pendidik lainnya adalah masih terdapatnya kesenjangan
guru dilihat dari keahlian atau latar belakang bidang keilmuannya. Guru yang
mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya (mismatch) masih banyak terjadi
pada jenjang SD, yang dalam hal ini erat kaitannya dengan kelayakan mengajar
guru.
Proporsi guru yang berpendidikan di bawah kualifikasi minimal tersebut tentu tidak
memadai jika pemerintah daerah ingin menyediakan pelayanan pendidikan yang
berkualitas. Untuk jenjang pendidikan SD menggunakan sistem guru kelas, SMP dan
SMA yang menggunakan sistem guru mata pelajaran. Namun sebagaimana
dipaparkan di atas banyak terjadi ketidaksesuaian anatara pelajaran yang diajarkan
dengan latar belakang pendidikan guru tersebut. Hal ini perlu mendapat perhatian,
khususnya dalam rekrutmen tenaga pendidik, penempatan, mutasi, dan
pengendaliannya.
Tenaga fungsional lain (pengawas) di Dinas Pendidikan Kota Dumai masih banyak
yang berpendidikan D2 dan D3. Padahal untuk melakukan supervisi dan pengawasan
terhadap kinerja sekolah diperlukan tingkat kualifikasi tertentu. Karenanya diperlukan
peningkatan kualifikasi pengawas sebagai profesi.
Masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan di Kota Dumai dipengaruhi oleh
sejumlah faktor, diantaranya adalah masih banyaknya pendidik/kepala sekolah yang
belum memenuhi kualifikasi.
Dalam memenuhi amanat UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
pemerintah Kota Dumai menyadari bahwa ada banyak hal yang harus dibenahi. Hal
ini terutama karena masih banyak sekali tenaga pendidik belum memiliki tingkat
pendidikan setara S-1, sebagaimana tuntutan undang-undang.
[21]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Kondisi tenaga pendidik yang belum berpendidikan setara S-1 dikategorikan sebagai
tenaga pendidik yang belum berwewenang mengajar, dengan rincian sebagai
berikut:
Persentase guru layak mengajar ( S 1 )Tahun 2004 – 2009
JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009
SD 12,21 12,54 14,48 15,48 17,17 18,74
SMP 56,69 56,69 58,85 59,65 60,65 62,04
SMA 70,42 71,12 71,65 72,25 72,55 73,31
Sebagaimana kita lihat pada tabel bahwa rata-rata jumlah tenaga pendidik yang
memenuhi kualifikasi baru mencapai 51,27%. Tentu saja masih banyak tenaga
pendidik yang harus membenahi diri. Oleh karena itu untuk mempercepat
pemenuhan tuntutan undang-undang, selain terbatasnya anggaran untuk
menyekolahkan para guru, Dinas Pendidikan Kota Dumai berkoordinasi dengan
Universitas Terbuka dan Universitas Riau sehingga dapat menambah akses bagi para
guru dalam mencapai pendidikan setara sarjana.
Oleh karena itu sejak tahun 2007 sampai sekarang telah dilaksanakan program
penyetaraan guru dengan memberikan bantuan pendidikan termasuk kerjasama
dengan Universitas Riau (UR) dan Universitas Terbuka (UT) dalam meningkatkan
kualifikasi pendidikan para guru. Salah satu yang penting bahwa syarat kualifikasi
guru adalah berpendidikan strata satu (S-1). Oleh karena itu sejak tahun 2007
Pemerintah Kota Dumai telah memulai kerjasama dengan pihak Universitas Riau
dalam membantu proses perkuliahan S-1 tersebut sebanyak 350 peserta yang biaya
pendidikannya ditanggung oleh APBD Kota Dumai.
Dan untuk 5 (lima) tahun ke depan Pemerintah Kota Dumai harus semakin aktif
dalam membuka akses dan memfasilitasi tenaga pendidik yang belum berpendidikan
S-1 untuk mencapai kualifikasi tersebut. Hal ini dikarenakan dalam UU No. 34 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen ditargetkan setelah tahun 2015 seluruh tenaga
pendidik di Indonesia harus sudah mencapai kualifikasi S-1. Oleh karena itu selain
menganggarkan dukungan biaya pendidikan melalui APBD Kota Dumai, pemerintah
harus aktif membangun kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau
maupun pemerintah pusat.
[22]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Kualifikasi tenaga pendidik juga berdasarkan UU Guru dan Dosen telah dianggap
sebagai profesi, sehingga tenaga pendidik harus memiliki sertifikasi profesionalisme.
Proses sertifikasi tersebut saat ini masih dikoordinir oleh pemerintah pusat termasuk
quota setiap kabupaten/ kota setiap tahunnya.
Sampai dengan tahun 2010/2011 ini jumlah tenaga pendidik dan pengawas sekolah
yang telah mendapatkan sertifikasi sebanyak 1.011 orang dari 3.637 tenaga pendidik
(27,8%).
Selain pemenuhan kualifikasi tenaga pendidik berpendidikan setingkat sarjana,
Pemerintah Kota Dumai juga berupaya menghasilkan tenaga pendidik yang dapat
menjadi fasilitator dan menguasai metodologi penelitian pendidikan. Hal ini dapat
dicapai melalui pendidikan lanjutan bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada
tingkat program magister (S-2) dan doktoral (S-3).
Peningkatan tenaga kependidikan dalam hal ini dititikberatkan kepada pengelola
laboratorium (laboran) dan perpustakaan (pustakawan). Selama ini diakui bahwa
tenaga laboran dan pustakawan belum memenuhi kualifikasi keahlian profesinya.
Mereka seharusnya mendapat pendidikan khusus yang kualifikasinya diakui secara
nasional bahkan internasional. Pelatihan terhadap laboran dan pustakawan tersebut
dapat dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga pelatihan lainnya.
Hal ini penting dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia pendidikan selain
untuk membantu program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) pada
beberapa sekolah di Kota Dumai. Terutama sekali karena pada tahun 2010 ini
Pemerintah Kota Dumai sudah melakukan kerjasama dengan Universitas Riau untuk
membuka program magister pendidikan di Kota Dumai.
2. Kondisi Ruang Kelas
Pada tahun 2009, di tingkat SD ruang kelas yang dalam kondisi baik 86,74%, rusak
ringan 12,32 %, dan rusak berat 3,01 %. Di tingkat SMP/MTs yang dalam kondisi
baik 89,76%, rusak ringan 3,12 % dan rusak berat 2,90 %. Di tingkat SMA/MA ruang
kelas yang dalam kondisi baik 90,26 %, rusak ringan 1,58, dan rusak berat 0 %.
[23]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Kondisi rusak ringan yang dimaksud terutama lantai ruang kelas yang berdebu (tidak
berkeramik), teras dan rabat kelas yang turun/ retak, dan atap kelas/ rangka atap
yang sudah dimakan usia sehingga beberapa bagian bocor/ tempias jika hujan turun.
Hal tersebut cukup mengganggu proses belajar mengajar di kelas.
Kondisi rusak berat yang dimaksud adalah bangunan sekolah negeri yang semula
dibangun atas inisiatif masyarakat. Karena keterbatasan dana sekolah tersebut pada
sebagian kelasnya masih kurang layak ditinjau dari kualitas bangunan misalnya atap
kelas yang sudah lapuk, kelas yang masih berlantai tanah, dan dinding sekolah yang
masih terbuat dari kayu/ papan.
Persentase Bangunan Sekolah yang BaikTahun 2004 - 2009
JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009
SD 75,77 77,39 78,40 80,50 82,75 86,74
SMP 67,39 68,15 74,80 78,20 85,75 89,76
SMA 60,39 65,15 69,70 74,27 85,20 90,26
Jumlah sekolah seperti ini sebenarnya hanya sedikit dan lokasinya berada jauh dari
pusat kota seperti di daerah transmigrasi di Kecamatan Sungai Sembilan dan
Kecamatan Bukit Kapur. Pemerintah Kota Dumai dalam 3 (tiga) tahun terakhir telah
memfokuskan dana dan perhatian untuk memperbaiki infrastruktur di daerah
tersebut, namun untuk menuntaskan sekolah dalam kondisi rusak berat dan rusak
ringan membutuhkan dana yang cukup besar yang berasal dari APBD Kota Dumai,
APBD Provinsi Riau, dan dari APBN Pemerintah Pusat.
3. Angka Putus Sekolah dan Angka Mengulang Kelas
Tingkat siswa putus sekolah di Kota Dumai dapat dikatakan sedikit. Di tingkat SD/MI
pada tahun 2010 tercatat hanya ada 4 (empat) orang siswa yang putus sekolah,
sedangkan pada tingkat SMP/MTs ada 5 (lima) orang, dan di tingkat sekolah
menengah terdapat 30 orang.
[24]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Perkembangan Angka Putus SekolahTahun 2005 - 2009
JENJANG 2004 2005 2006 2007 2008 2009
SD 0,12 0,20 0,18 0,18 0,12 0,12
SMP 0,11 0,09 0,07 0,07 0,04 0,04
SMA 0,18 0,18 0,15 0,08 0,08 0,08
Dalam beberapa tahun terakhir angka putus sekolah di Kota Dumai dapat dikatakan
cukup kecil. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Dumai
ternyata telah mampu membiayai pendidikan anaknya pada pendidikan dasar mulai
sejak mendaftar sampai dengan selesainya. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa
program pembebasan biaya pendidikan pada jenjang pendidikan dasar melalui
berbagai program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), subsidi pendidikan
melalui dana APBD Kota Dumai, beasiswa siswa miskin, beasiswa retrival, dan
program-program lainnya sudah cukup berhasil.
Angka mengulang dimaksudkan untuk melihat kesiapan peserta didik di dalam
mengikuti proses pembelajaran, khususnya pada tingkat I. Angka mengulang peserta
didik di Kota Dumai sebenarnya sudah cukup baik, meskipun tentunya memerlukan
peningkatan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari tabel
berikut.
Perkembangan Angka Mengulang KelasTahun 2005 - 2009
JENJANG 2005 2006 2007 2008 2009
SD 3,12 3,16 2,83 2,71 2,53
SMP 1,10 0,93 0,88 0,51 0,34
SMA 0,98 0,82 0,70 0,88 0,51
Jumlah siswa mengulang memang cenderung lebih besar di tingkat pertama jenjang
pendidikan, namun angka tersebut semakin berkurang di tingkatan selanjutnya. Hal
ini dipandang positif karena menunjukkan bahwa peserta didik semakin siap
menghadapi proses pembelajaran dari tahun ke tahun.
[25]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
4. Rasio Guru per Siswa
Jumlah guru di Kota Dumai sebenarnya sudah mencukupi kalau dilihat dari rasio guru
berbanding siswa. Bahkan tidak berlebihan dikatakan bahwa Kota Dumai sudah
berkelebihan tenaga pendidik. Hanya saja kalau kita lihat persentase jumlah guru
dengan status PNS dengan yang non PNS maka perbandingannya hanya sekitar 53%
guru yang berstatus PNS.
Dari sisi kesejahteraan dan fasilitas jelas guru PNS lebih baik daripada non PNS.
Sementara tuntutan di sekolah hampir tidak ada bedanya. Tentu saja hal ini bisa
menimbulkan kurangnya motivasi guru dalam mengajar yang berdampak pada mutu
pendidikan.
Mengharapkan kinerja guru bantu sama dengan tuntutan terhadap guru PNS harus
diikuti dengan kejelasan jenjang karir dan status bagi guru bantu serta peningkatan
kesejahteraan. Ke depan kedua hal tersebutlah yang menjadi fokus dalam
pemerataan kebutuhan guru di Kota Dumai yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kota Dumai bersama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kota Dumai.
5. Ketersediaan Sarana Pendidikan Lainnya
Untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan, sarana yang harus tersedia harus
memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional khususnya Standar Sarana Pendidikan yang diatur dalam Perarutan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 dan Program Pendidikan Untuk Semua
(PUS) atau Education for All (EfA), sekolah harus memiliki sarana di antaranya
Tabel Rasio Siswa/Warga Belajar per Guru/ Tutor2009/2010
Jenjang Siswa / Guru/ Rasio
PendidikanWargaBelajar Tutor
(1) (2) (3) (4)=(2)/(3)Persekolahan
TK/RA 3,409 274 12SD/MI 32,034 1,906 17
SMP/MTs 14,621 988 15SMA/MA/SMK 10,641 948 11Jumlah/Total 60,705 4,116 13.82Luar Sekolah
Paket B Setara 80 12 7Paket C Setara 240 36 7Jumlah/Total 320 48 7
[26]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, ruang praktek untuk SMK, alat
praktik siswa, sarana kegiatan kesiswaan, dan sarana sanitasi sekolah.
Dalam pelaksanaan peningkatan kegiatan belajar dan mengajar diperlukan media
pembelajaran disamping kurikulum pembelajaran mulai dari SD/MI sampai dengan
SMA/MA, media pembelajaran SD dan MI sebanyak 125, media pembelajaran
SMP/MTs sebanyak 121, dan media pembelajaran SMA/MA sebanyak 106. Secara
keseluruhan media pembelajaran di Kota Dumai dilihat dari jenjang pendidikan
SD/MI belum memadai dalam penyediaan media, hal ini disebabkan pendidikan lebih
memfokuskan kepada jenjang pendidikan yang lebih tinggi terutama SMA/MA,
seperti terlihat dalam tabel berikut.
PERKEMBANGAN SARANA PENDIDIKAN BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKANKOTA DUMAI TAHUN 2010
NO RUANG KELAS SD + MI SLTP + MTs SMA + MA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Perpustakaan
Lapangan Olah Raga
UKS
Laboratorium
Keterampilan
BP
Gedung Serba Guna
Bengkel
Ruang Praktek
2
23
70
30
5
1
1
0
6
25
19
12
41
7
9
7
0
1
13
10
9
43
2
10
9
7
2
JUMLAH 125 121 105
Sedangkan persentase sekolah yang memiliki sarana pendidikan sebagaimana di atas
dijabarkan dalam tabel di bawah ini.
PERSENTASE KELENGKAPAN SARANA PENDIDIKANNo Jenjang Perpustakaan
( % )Laboratorium
IPA ( % )LaboratoriumBahasa ( % )
LaboratoriumKomputer (%)
1 SD/MI 91 65 - 45
2 SMP/MTs 96 75 50 70
3 SMA/MA 100 96 75 70
4 SMK 100 88 75 75
Dari tabel di atas dapat dilihat masih cukup banyak kebutuhan akan ruangan
perpustakaan dan laboratorium yang harus dipenuhi di Kota Dumai. Perpustakaan
dan laboratorium yang dimaksud adalah yang sesuai dengan standar pelayanan
[27]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
minimal yang diatur oleh peraturan perundang-undangan. Sebagian sekolah
khususnya SD tidak dapat memiliki lahan yang cukup untuk membangun sarana
yang sesuai dengan standar, sehingga menggunakan ruangan lain difungsikan
sebagai perpustakaan/ laboratorium.
Selain itu dengan digiatkannya program pendidikan vokasional jumlah jurusan di
SMK semakin bertambah yang seharusnya diikuti dengan pertambahan ruang praktik
dan alat peraga siswa berdasarkan jurusan masing-masing. Hal-hal tersebut di atas
menunjukkan bahwa masih banyak sarana/ pra sarana pendidikan yang harus
dipenuhi Pemerintah Kota Dumai.
Dari aspek fisik, kondisi sarana dan pra sarana pendidikan belum sepenuhnya
memadai. Hal ini antara lain dapat dilihat dari ketersediaan perpustakaan di sekolah.
Saat ini baru 35 % sekolah yang sudah memiliki perpustakaan. Selain kondisi fasilitas
yang demikian juga masih banyak ruang belajar dan sarana belajar lain seperti
laboratorium dan sarana olahraga yang rusak. Kondisi demikian selain akan
berpengaruh pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada keengganan
orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Fasiliitas lainnya yang turut mempengaruhi mutu pendidikan ialah ketersediaan buku.
Secara nasional, rasio buku per siswa SD, SMP, dan SMK berturut-turut adalah 0,75;
0,65; 0,60 dan 0,25. Kondisi ini masih jauh dari kondisi ideal yakni rasio 1:1 (satu
siswa satu buku). Masalah yang lebih besar tidak hanya terletak pada ketersediaan
buku tetapi juga pendayagunaan buku pelajaran tersebut untuk meningkatan mutu
pendidikan. Kecenderungan sekolah untuk mengganti buku setiap tahun ajaran baru
semakin memberatkan orang tua siswa. Selain itu juga menimbulkan pemborosan
yang tidak perlu, karena buku yang ada di sekolah tidak dapat dimanfaatkan oleh
siswa tahun berikutnya. Faktor lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan
daya saing adalah anggaran pendidikan yang belum memadai, baik dalam
ketersediaannya maupun dalam efisiensi pengelolaannya.
6. Daya Saing Hasil Pembelajaran
Pemerintah Kota Dumai sudah serius dan berupaya dalam memperhatikan persoalan
pendidikan. Pada dasarnya kuantitas lulusan yang dihasikan sejalan dengan
kualitasnya. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar
[28]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
dan Menengah telah menetapkan kriteria kompetensi lulusan yang mana untuk
mencapai hasil tersebut dipersiapkan melalui kurikulum, rencana pokok
pembelajaran, dan silabus yang disusun oleh setiap tenaga pendidik (guru).
Berbagai instrumen tersebut diterjemahkan di dalam pembelajaran sehari-hari dan
dievaluasi secara berkala oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan pemerintah.
Secara berkala kualitas setiap peserta didik (murid) dievaluasi melalui ujian bulanan,
semesteran, dan tahunan, termasuk ujian nasional. Oleh karena itu hasil ujian
nasional dapat dianggap mewakili kualitas peserta didik.
Di tahun 2009 Dinas Pendidikan berupaya meningkatkan mutu hasil pembelajaran
melalui berbagai upaya. Salah satunya adalah melaksanakan try out kepada calon
peserta ujian nasional di setiap jenjang pendidikan. Hal ini dipandang penting karena
mengingat di tahun sebelumnya prestasi pendidikan Kota Dumai khususnya jika
dilihat dari persentase kelulusan belum membanggakan. Di tingkat SD/MI Kota
Dumai menempati urutan ke-4 di Riau dan berada pada peringkat 110 dari 436
kabupaten/kota seluruh Indonesia. Untuk tingkat SMP/MTs Kota Dumai berada di
posisi ke-10, di tingkat SMA/MA berada pada posisi ke-11, dan untuk SMK berada di
posisi ke-9 untuk tingkat Provinsi Riau.
Oleh karena itu di tahun 2008/2009 dilakukan pembenahan sebagai hasil evaluasi
hasil ujian nasional 2007/2008. Pelaksanaan try out tetap dijadikan pilihan meskipun
di tahun sebelumnya juga dilaksanakan. Hal ini didasarkan pandangan bahwa belum
semua siswa terbiasa dengan model ujian dengan sistem komputerisasi.
Di tahun 2008/2009 hasil ujian nasional Kota Dumai mengalami peningkatan
meskipun belum bersifat drastis. Untuk tingkat SD/MI Kota Dumai naik di posisi ke-2
di Provinsi Riau; untuk tingkat SMP/MTs tetap berada di posisi ke-10; untuk tingkat
SMA/MA naik dua tingkat menjadi posisi ke-9, sedangkan untuk SMK tetap berada di
posisi ke-9 untuk tingkat Provinsi Riau.
Hasilnya memang mengalami peningkatan meskipun belum begitu baik. Khususnya
untuk tingkat SMA/MA dan SMK peningkatannya cukup baik. pada tahun 2007/2008
angka kelulusan SMA/MA sebesar 91,18 %, dan pada tahun 2008/2009 meningkat
menjadi 96,29 % untuk SMA dan 94,05 % untuk tingkat MA. Berarti ada kenaikan
sebeser lebih kurang 4-5%. Namun di tahun 2008/2009 Kota Dumai mengalami
[29]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
penurunan kelulusan di tingkat SMP/MTs. Di mana tahun 2007/2008 angka kelulusan
sebesar 93,08 % dan menurun menjadi 85,02 %. Ini menjadi pembelajaran
tersendiri bagi Dinas Pendidikan Kota Dumai untuk membenahi mutu pembelajaran
dan persiapan menjelang ujian nasional di tahun mendatang.
Sebagai tambahan berikut ditampilkan rata-rata nilai ujian nasional Kota Dumai yang
dibandingkan dengan rata-rata nilai ujian se-Provinsi Riau. Meskipun kebanyakan
nilai rata-rata yang diperoleh Dumai melebihi rata-rata di Provinsi Riau namun
prestasi ini belumlah begitu memuaskan, dan ke depan harus dilakukan banyak
pembenahan untuk mendongkrak mutu pendidikan, khususnya hasil ujian nasional.
Nilai rata-rata ujian nasional Kota Dumai juga mengalami peningkatan yang cukup
baik. Pada tahun 2007/2008 nilai rata-rata untuk tingkat SMP/MTs adalah 6,34 dan
meningkat menjadi 7,01 di tahun 2008/2009. Untuk tingkat SMA/MA Jurusan IPA
tahun 2008/2009 nilai rata-rata ujian nasional sebesar 7,93 meningkat dari 7,70 di
tahun 2007/2008. Pada jurusan IPS di tahun 2007/2008 nilai rata-rata ujian nasional
6,35, dan meningkat menjadi 7,43 di tahun 2008/2009. Dan untuk tingkat SMK juga
terjadi peningkatan dari 6,37 di tahun 2007/2008 menjadi 7,25 di tahun 2008/2009.
Namun menariknya, meskipun jumlah kelulusan ujian nasional tingkat SMP di Kota
Dumai mengalami penurunan di tahun 2009, namun ternyata mutu pembelajaran
tingkat SMP Kota Dumai justru terbaik di Riau. Hal ini dapat dipelajari dari Indeks
Capaian Mutu Pendidikan (ICPM) yang belum lama ini dipublikasikan sebagai hasil
penelitian Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Riau untuk tingkat
pendidikan SMP dan sederajat menempatkan Kota Dumai sebagai urutan teratas
dengan nilai indeks 0,54. Di urutan ke 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah Kabupaten
Indragiri Hulu dengan indeks 0,52, Kebupaten Pelalawan dengan indeks 0,52, dan
Kota Pekanbaru dengan indeks 0,50.
[30]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Penilaian tersebut menggunakan indikator-indikator dari 8 (delapan) standar
pendidikan nasional. Dengan memperhatikan hasil penelitian dan publikasinya yang
dimuat pada beberapa media massa lokal Riau, Kota Dumai ternyata mempunyai
mutu pendidikan terbaik di Riau karena parameternya lebih lengkap daripada hanya
melihat hasil ujian nasional.
Meskipun demikian prestasi yang telah dicapai ini perlu dimaknai sebagai bagian dari
evaluasi kinerja peningkatan mutu pendidikan yang selama ini telah dilaksanakan di
Kota Dumai. Dan ke depan perlu lebih banyak mempelajari hal-hal apa saja yang
sangat menentukan penilaian mutu pendidikan di suatu daerah, sehingga
pembenahan mutu pendidikan dapat dilakukan lebih kompherensif.
Khususnya mengenai kualitas kelulusan siswa pada tiap jenjang pendidikan
disamping kuantitas kelulusan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional tahun 2009
yang lalu bahwa pada tingkat SD Kota Dumai memperoleh peringkat kedua setelah
Kota Pekan Baru dengan memperoleh nilai rata-rata 7,09 dibanding nilai rata-rata
provinsi Riau 6,80 dan berada pada peringkat 110 dari 436 kabupaten/kota seluruh
Indonesia. Sedangkan untuk tingkat SMP diperoleh nilai rata-rata 7.15 berada pada
peringkat empat di Provinsi Riau.
[31]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Sementara untuk tingkat SMA/MA diperoleh nilai rata rata 7.71 dibanding nilai rata-
rata Riau 7.60 berada pada peringkat kedua setelah Kota Pekanbaru di Provinsi
Riau. Dapat disimpulkan bahwa meskipun Kota Dumai belum menjadi terbaik di
dalam kompetensi lulusan siswanya, namun tetap menunjukkan bahwa melalui hasil
tersebut Kota Dumai sudah cukup serius dalam memperhatikan pendidikan.
Pada tahun 2010 dan 2011 perkembangan daya saing pendidikan berdasarkan
evaluasi kualitas hasil pembelajaran yang dilihat dari tingkat kelulusan dan nilai akhir
ujian nasional pada setiap jenjang pendidikan dibandingkan dengan peringkat se-
Provinsi Riau terus mengalami dinamika.
Dari tabel yang disajikan di bawah ini tergambar bahwa dalam 4 (empat) tahun
terakhir nilai rata-rata ujian nasional secara umum mengalami peningkatan termasuk
angka kelulusan. Namun hal ini tidak serta merta diikuti dengan perbaikan peringkat
di Provinsi Riau. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat persaingan perkembangan
yang cukup siqnifikan dari kabupaten/ kota yang lain di Riau.
NO TINGKAT TAHUN JURUSA
N
PERSENTASECAPAIAN
KELULUSAN
PRESTASIDARI TAHUNSEBELUMNYA
CAPAIANRERATANILAI UN
PRESTASIDARI TAHUNSEBELUMNYA
PERINGKAT SE-PROV
RIAU
1 SD/MI
2008 ~ 99.79% NAIK 6.71 NAIK 52009 ~ 99.83% NAIK 7.09 NAIK 22010 ~ 99.98% NAIK 6.67 TURUN 22011 ~ 7.38 NAIK 4
2 SMP/MTs
2008 ~ 93.08% NAIK 6.43 NAIK 72009 ~ 88.64% TURUN 6.35 TURUN 42010 ~ 91.06% NAIK 7.53 NAIK 32011 ~ 99.57% NAIK 7.61 NAIK 9
3 SMK
2008 ~ 91.77% NAIK 6.37 NAIK 62009 ~ 94.22% NAIK 7.26 NAIK 22010 ~ 88.12% NAIK 6.78 TURUN 52011 ~ 99.57% NAIK 7.65 NAIK 6
4SMA/MA
MENURUTJURUSAN
2008IPA 97.87% NAIK 7.7 NAIK 3IPS 88.56% TURUN 6.34 TURUN 10
2009IPA 98.43% NAIK 7.96 NAIK 4IPS 88.79% TURUN 7.54 NAIK 2
2010IPA 98.76% TURUN 8.3 NAIK 4IPS 90.24% Naik 7.46 TURUN 6
2011IPA 100% NAIK 8.17 TURUN 6IPS 99.46% NAIK 7.66 NAIK 8
[32]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Ujian nasional memang dapat menjadi indikator mutu pendidikan di sebuah daerah.
Dan yang menjadi pembanding adalah hasil ujian nasional di daerah lain. Namun
ujian nasional bukan satu-satunya indikator keberhasilan atau mutu pendidikan. Dan
hasil ujian nasional sangat dipengaruhi oleh banyak hal lain seperti kualitas guru,
metode pembelajaran, dan kurikulum.
Jika hanya melihat hasil ujian nasional ini meskipun mengalami peningkatan namun
belum membuat prestasi pendidikan Kota Dumai dalam hal hasil ujian nasional
menjadi kebanggaan bersama. Dalam waktu 5 (lima) tahun ke depan diharapkan
minimal dalam hal kelulusan dan rata-rata nilai ujian nasional Kota Dumai dapat
berada pada posisi 5 besar, bahkan di akhir tahun 2015 diharapkan dapat menembus
peringkat 3 besar di Riau. Oleh karena itu harus dilakukan banyak pembenahan
terutama di dalam peningkatan kualitas pendidik, penyediaan sarana dan pra sarana
yang memadai, serta peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan
melalui berbagai program dan kegiatan sebagaimana termuat di dalam RENSTRA
Pendidikan ini.
2.3.3. Tata Kelola Pemerintahan, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik.
Tujuan dari program perluasan dan pemerataan pendidikan; peningkatan mutu,
relevansi, dan daya saing akan tercapai dengan baik apabila dibarengi dengan
peningkatan mutu tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik penyelenggara
pendidikan. Penerapan manajemen sumber daya pendidikan di Dinas dan sekolah-
sekolah yang efektif dan efesien akan tercapai apabila dikembangkan dengan sistem
pengelolaan pendidikan dan didukung oleh sumber daya manusia yang handal.
Salah satu tujuan desentralisasi pendidikan adalah peningkatan mutu layanan
pendidikan kepada masyarakat dan juga sebagai alat pelayanan pendidikan.
Desentralisasi pendidikan harus sampai ke sekolah dan sekolah diberi kewenangan
mengatur rumah tangga sekolah yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat
setempat dan dilakukan secara partisipatif (Manajemen Berbasis Sekolah). Namun
hal tersebut masih terasa sulit bagi sekolah untuk memberdayakan masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip kemandirian dalam otonomi
daerah dalam arti kata peran serta masyarakat belum optimal.
[33]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Program dan pengelolaan pendidikan masih belum berjalan dengan baik terutama
program penuntasan wajib belajar 9 Tahun, karena masih lemahnya koordinasi dan
sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota. Di sisi lain, pelaksanaan
monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan pendidikan masih belum optimal.
Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini program-program dapat dipantau dan
dipastikan bahwa proses implementasi kegiatan pendidikan berlangsung dengan baik
dan tujuan dicapai dengan opimal.
Manajemen data dan informasi pendidikan Kota Dumai yang masih lemah, data
kependidikan kurang akurat, masih menjadi kendala sehingga dalam merumuskan
program dan kegiatan setiap tahunnya belum optimal sebagai mana mestinya.
Masih belum tertata dengan baik sistem perencanaan, aktualisasi, implementasi,
koordinasi, monitoring, dan evaluasi program dan kegiatan yang dilaksanakan di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Dumai, serta belum optimalnya sumber daya
manusia yang melaksanakan berbagai program dan kegiatan tersebut dapat terlihat
dari :
Masih terdapatnya miskoorndinasi antara bidang dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya yang sebagian disebabkan karena masih terdapatnya ego
sektoral;
Koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat baik dalam
hal pelaksanaan program nasional dan provinsi maupun dalam upaya bantuan
kegiatan dan anggaran belum tertata dan cenderung berjalan sendiri-sendiri;
Kegiatan belum benar-benar berfokus pada pencapaian hasil sebagaimana
yang ditetapkan di dalam dokumen perencanaan dan tindak lanjut
(keberlanjutannya) masih belum optimal;
Data base, sistem informasi manajemen, dan pengembangan teknologi
berbasis web yang belum optimal;
Sarana dan pra sarana gedung kantor serta fasilitas yang belum mendukung
dinamika dan mobilisasi layanan pendidikan.
2.3.4. Anggaran Pendidikan Kota Dumai
Anggaran pendidikan memang telah melebihi 20% dari APBD Kota Dumai dalam
kurun 4 (empat) tahun terakhir. Namun jika dilihat komposisinya maka sebagian
besar anggaran tersebut terserap untuk membiayai gaji pegawai, honor dan
[34]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
transportasi guru/pegawai tidak tetap, dan biaya operasional sekolah negeri mulai
dari tingkat TK hingga sekolah menengah. Selebihnya anggaran yang ada
diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan sarana/ pra sarana pendidikan,
kegiatan peningkatan mutu guru, kegiatan rutin kesiswaan, pembinaan pelayanan
sekolah, dan penyediaan beasiswa bagi siswa kurang mampu.
Hal ini dapat dilihat dari komposisi anggaran Dinas Pendidikan T.A, 2011 sebagai
mana tabel berikut :
N0 JENIS KEGIATAN ANGGARAN (Rp) %
1 Belanja Tidak Langung 175.494.088.899 78,4
2 Kegiatan Pelayanan Rutin Kantor 2.054.276.200 0,92
3 BOS Pusat 16.457.575.000 7,35
4 Ujian Akhir Sekolah dan Nasional 1.491.833.200 0,67
5 Honorarium Guru/Pegawai Tidak Tetap 7.746.539.200 3,47
6 Pelatihan dan Pendidikan Guru/
Pegawai
438.562.500 0,2
7 Belanja Operasional Sekolah 13.635.253.838 6,1
8 Kegiatan Kesiswaan Bersifat Nasional 758.362.400 0,33
9 Penyediaan Beasiswa Miskin 944.000.000 0,42
10 Penyediaan Sarana dan Pra Sarana
Pendidikan (fisik, pengadaan, rehab
gedung)
4.256.908.300 1,9
11 Peningkatan Tata Kelola dan
Manajemen
279.473.000 0,12
12 Dan lain-lain 266.175.500 0,12
TOTAL 223.823.048.037 100
Dengan anggaran yang sangat terbatas, program-program pendidikan harus secara
ketat menetapkan skala prioritas selama jangka menengah. Kita mengetahui ada
banyak persoalan pendidikan yang harus dijawab seperti: sarana pendidikan yang
masih banyak belum memenuhi standar khususnya di daerah pinggiran dan sekolah
[35]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
swasta, masih perlunya peningkatan akses pendidikan, meringankan biaya
pendidikan terutama bagi yang kurang mampu, masih banyaknya pendidik yang
belum memenuhi kualifikasi, proses belajar mengajar yang belum optimal,
kurangnya kegiatan peningkatan prestasi siswa, terdapat ancaman penurunan
moralitas siswa, kurangnya kegiatan peningkatan kompetensi tenaga pendidik,
kurangnya manajemen pelayanan pendidikan, belum meratanya alat pembelajaran di
setiap sekolah, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan anggaran
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melakukan rasionalisasi dan evaluasi terhadap penggunaan dan penyerapan
anggaran di setiap program dan kegiatan serta hasil dan efektivitas program/
kegiatan tersebut terhadap upaya pencapaian target pembangunan pendidikan
sebagai mana mengacu kepada dokumen perencanaan lima tahunan.
2. Untuk mendukung pembangunan sarana dan pra sarana pendidikan dilakukan
berbagai upaya seperti membangun komunikasi yang intensif dengan Pemerintah
Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat serta perusahaan-perusahaan di Kota Dumai
melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR). Hasilnya sudah mulai terlihat
di mana tahun 2011 ini pemerintah provinsi mengalokasikan dana pembangunan
yang lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang difokuskan pada
R-SBI, SMPN 15, SMAN 2, SMKN 1, dan SMK Taruna Persada. Dan untuk tahun
depan sudah disepakati dengan Pemprov. Riau dana sharing untuk pendidikan
Kota Dumai melalui Rakor Pendidikan Se-Riau dan Musrenbang Provinsi.
Beberapa perusahaan di Kota Dumai seperti PT.CPI dan Pertamina (Persero) juga
sudah menyatakan komitmennya untuk mendukung penyediaan sarana/ pra
sarana khususnya di daerah pinggir kota.
3. Mengevaluasi penggunaan berbagai dana operasional termasuk sekolah dengan
menetapkan indeks kebutuhan siswa/ tahun sebagai mana yang diatur dalam
ketentuan pemerintah pusat.
4. Melakukan penghematan dalam penyediaan honor pantia kegiatan di lingkungan
Dinas Pendidikan Kota Dumai.
Namun diharapkan dalam tahun-tahun mendatang penyediaan anggaran pendidikan
diharapkan dapat semakin ditingkatkan terutama dalam kegiatan yang diarahkan
untuk mengejar target pembangunan pendidikan seperti penyediaan sarana dan
prasarana, peningkatan kualitas dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan,
serta peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
[36]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.3.5. Siswa Kurang Mampu dan Siswa Berprestasi.
Pemerintah Kota Dumai menyadari bahwa memperoleh pendidikan yang layak dan
bermutu adalah hak setiap warga negara yang dijamin dalam UUD 1945. Namun di
sisi lain kita juga menyadari bahwa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apalagi mengingat kondisi ekonomi
masyarakat kita yang sebagiannya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Meskipun angka putus sekolah Kota Dumai relatif kecil (dibawah 2%) namun
berdasarkan pengamatan dan laporan yang diterima masih banyak keluarga yang
sangat kesulitan dalam membiayai pendidikan anak-anaknya. Hal ini terutama pada
saat memasuki tahun ajaran baru yakni berupa kebutuhan pakaian, buku, tas, dan
biaya lainnya. Selain itu sebagian siswa didapati terpaksa bekerja atau membantu
orang tua mencari uang setelah pulang sekolah. Akibatnya di waktu malam mereka
kurang bisa maksimal lagi mengulang pelajaran akibat kelelahan.Terutama sekali
Pemerintah Kota Dumai mulai tahun 2011 ini sedang dalam persiapan
mencanangkan program wajib belajar pendidikan dasar dua belas tahun.
Selain perlunya subsidi pendidikan bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang
mampu, siswa yang berprestasi juga wajib diberikan apresiasi. Mereka mendapat
prestasi di sekolah dan yang berhasil membawa nama baik Kota Dumai dalam
berbagai perlombaan sains, olahraga, dan seni, terutama sekali jika mereka berasal
dari keluarga yang sederhana, harus mendapatkan penghargaan bahkan jaminan
pendidikan sampai selesai tingkat sekolah menengah bahkan sampai tingkat sarjana.
Terutama dalam mendukung pemberdayaan sumber daya manusia Kota Dumai
dalam rangka visi Pemerintah Kota Dumai yakni menjadikan Kota Dumai menjadi
Kota “Pengantin” (Pelabuhan, Perdagangan, Tourism, dan Industri), maka dalam hal
ini siswa tamatan SMK diharapkan dapat bersaing dan mengisi peran strategis. Oleh
karena itu siswa tamatan SMK harus dibekali dengan pendidikan lanjutan setara
sarjana (minimal diploma), sehingga peran dan keahlian mereka dapat
diperhitungkan dan diterima para investor yang menanamkan modalnya di Kota
Dumai.
[37]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.3.6. Forum-Forum Pendidikan
Peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan tidak dapat dihasilkan hanya oleh
pemerintah semata, harus ada kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat.
Dengan adanya kesadaran untuk terus mengembangkan diri secara mandiri atau
difasilitasi oleh pemerintah diharapkan kendala-kendala yang dihadapi dunia
pendidikan dapat terus diatasi.
Oleh karena itu forum-forum seperti Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) tingkat
SD/ sederajat, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMP sederajat dan
SMA sederajat, Kelompok Kerja Guru (KKG) tingkat SD sederajat, dan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat harus benar-
benar diberdayakan, termasuk forum komite sekolah.
Selama ini forum-forum tersebut sudah berjalan dengan cukup baik di Kota Dumai.
Mereka dapat secara mandiri melakukan pemetaan terhadap mutu pendidikan
berdasarkan hasil diskusi secara mandiri. Bahkan mereka sudah melakukan berbagai
pelatihan dengan mengundang narasumber lokal secara mandiri.
Namun kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dana. Dalam beberapa aspek
kapasitas narasumber lokal belum mampu secara maksimal untuk secara langsung
ikut serta dalam mengatasi berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi sekolah.
Oleh karena itu diperlukan profesional baik dari tingkat provinsi maupun nasional
untuk membantu mentransfer pengetahuan dan pengalaman, yang tentunya diikuti
oleh pembiayaan yang sesuai. Selain itu dibutuhkan juga dana untuk biaya konsumsi
pertemuan/ rapat dan pelatihan, alat tulis kantor, dan perlengkapan lainnya.
Pada tahun 2007 dan 2008 Pemerintah Kota Dumai telah menganggarkan dana
pemberdayaan forum-forum pendidikan di atas. Namun mengingat keterbatasan
dana maka di tahun 2009 dan 2010 dana tersebut tidak dapat dimasukkan di dalam
APBD Kota Dumai.
Diharapkan ke depan forum-forum seperti ini semakin diberdayakan dan
dimandirikan secara kelembagaan sehingga persolan-persoalan pendidikan dapat
diselesaikan oleh seluruh pihak yang berkepentingan tersebut.
[38]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.4. Analisis Kondisi Eksternal dan Tantangan Pengembangan Pelayanan
Dinas Pendidikan Kota Dumai
2.4.1. Hasil Identifikasi dan Analisis Potensi Kependudukan Kota Dumai
A. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan bila kualitas
penduduknya baik, namun sebaliknya dapat menjadi beban pembangunan bila
kualitasnya rendah. Jumlah Penduduk Kota Dumai pada sampai dengan 31
Desember tahun 2006 adalah berjumlah 215.362 jiwa (47.246 KK) yang tersebar
pada lima wilayah Kecamatan seperti pada table berikut :
Jumlah pendudukan dan KK berdasarkan kecamatan tahun 2008No. Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Kepadatan
(KM²)
1
2
3
4
5
Dumai Barat
Dumai Timur
Bukit Kapur
Medang Kampai
Sungai Sembilan
73.085
81.992
30.771
7.719
21.795
16.175
17.607
6.788
1.721
4.955
609,04
1.389,69
153,86
20,69
22,35
Jumlah 215.362 47.246 124,68
Penduduk Kota Dumai sebagian besar terkosentrasi di Kecamatan Dumai Barat dan
Kecamatan Dumai Timur. Bila dibandingkan jumlah penduduk dengan luas masing-
masing Kecamatan maka daerah yang paling padat adalah Kecamatan Dumai Timur
yaitu 1.390 jiwa/km².
B. Umur Penduduk
Melihat komposisi penduduk berdasarkan usia, dapat dilihat secara rinci dalam table
berikut :
Jumlah Penduduk Menurut Struktur Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
6.368
5.506
4.014
2.988
1.770
6.130
5.109
3.647
2.199
1.369
12.498
10.615
7.661
5.187
3.166
[39]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
65 – 69
70 – 74
> 75
1.128
528
407
884
544
44
2.012
1.072
852
Jumlah 107.372 107.990 215.362
Melihat komposisi penduduk menurut umur, di mana penduduk yang berusia kaerja
yaitu yang berusia 15 – 55 tahun mempunyai jumlah yang cukup dominan. Hal ini
berhubungan dengan kondisi Kota Dumai sebagai salah satu kota tujuan migrant
tersebut pada umunya adalah penduduk yang berusia muda atau yang berusia kerja.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Penduduk Dumai 2000 – 2007
Tahun
Year
P E N D U D U KSEX
RATIOLAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
2000 89,952 83,236 173,188 108.00
2001 93,871 89,274 183,144 105.15
2002 99,514 92,476 191,99 107.61
2003 106,696 94,567 201,263 112.83
2004 111,851 99,133 210,984 112.83
2005 112,924 106,427 219,351 106.10
2006 112,958 112,291 225,249 100.59
2007 115,902 115,219 231,121 100.59
Dari tabel tersebut dapat dilihat terjadi peningkat pada perempuan dalam 2 tahun
terakhir. Peningkatan ini disebabkan karena kebutuhan tenaga kerja perempuan
sangat diperlukan dalam sektor perdagangan terutama dalam sektor industri. Selain
itu juga Kota Dumai merupakan sebagai salah satu kota tujuan migran dan migran.
C. Perkembangan penduduk
Melihat pertumbuhan penduduk Kota Dumai lima tahun terakhir mempunyai
perkembang yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dalam tabel berikut.
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Dumai
Tahun Jumlah Penduduk Laju pertumbuhan (%)
2001
2002
2003
2004
2005
174.706
178.125
190.457
194.536
203.256
-
2,27
6,92
2,14
4,48
[40]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2006
2007
2008
2009
215.362
231.121
222.966
222.479
5,96
-
-
-
Peningkatan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Dumai disebabkan karena terjadi
peningkatan diberbagai sektor. Peningkatan perekonomian di berbagai sektor
merupakan daya tarik masyarakat. Sehingga banyak penduduk dari luar dating ke
Kota Dumai untuk mencari penghidupan. Diperkirakan pada tahun kedepan
peningkatan jumlah penduduk di Kota Dumai akan terus meningkat. Pada tahun
2008 terjadi penurunan jumlah penduduk hal ini disebabkan karena terjadinya
penurunan ini disebabkan oleh variable-variabel :
a. Menurunnya jumlah kelahiran, yakni dari 273 (2008) menjadi 214 (2009),
b. Meningkatnya jumlah migrasi keluar, dari 503 (2008) menjadi 578 (2009).
1. Wilayah kecamatan yang tinggi tingkat penurunan kelahirannya adalah Dumai
Barat (40%), sedangkan terendah adalah Dumai Timur (15,9%). Sebaliknya
kecamatan yang tidak menurun, bahkan meningkat kelahirannya adalah
Kecamatan Medang Kampai, walaupun secara absolute hanya 2 kelahiran, namun
bila dilihat angka presentasenya mencapai 33,3%.
2. Berikut, grafik jumlah kelahiran dan kematian di Kota Dumai, dan jumlah migrasi
masuk dan keluar di kecamatan-kecamatan dalam Kota Dumai, keadaan bulan
Februari 2008 dan 2009.
Prediksi Jumlah Penduduk Kota Dumai Menurut Kecamatan Tahun 2006,2007,dan 2012
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)
2006 2007 2008
1
2
3
4
5
Bukit Kapur
Medang Kampai
Sungai Sembilan
Dumai Barat
Dumai Timur
30.771
7.719
21.795
73.085
81.992
30.764
7.731
24.109
86.616
85.501
39.347
9.624
32.254
105.895
99.844
Kota Dumai 215.362 234.721 289.964
Pertumbuhan penduduk Kota Dumai ynag 4,3%, diperkirakan akan menambah ±
65.000 jiwa pada tahun 2012. Perkembangan penduduk Kota Dumai dalam 5 tahun
terakhir yang paling tinggi terjadi pada tahun 2003 dan yang paling rendah terjadi
[41]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
pada tahun 2004, dan rasio pertumbuhan Kota Dumai melebihi angka pertumbuhan
Nasional maupun pertumbuhan penduduk Riau.
D. Agama
Guna mengarahkan kehidupan beragama untuk umat dan kepentingan bersama
telah tersedia tempat-tempat ibadah menurut agama yang dianut baik yang
dibangun oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Data yang dikumpulkan dari
Kantor Departemen Agama Kota Dumai menunjukkan bahwa pada tahun 2005
terdapat 147 mesjid, 58 gereja, 130 mushola dan 2 viara.
Berdasarkan data angka statistik Kota Dumai menunjukkan bahwa agama yang
dominan dianut oleh penduduk Kota Dumai adalah agama islam. Hal ini terlihat
dalam tabel berikut :
Jumlah Penduduk Kota Dumai Menurut Agama 2005No Agama Jumlah penduduk %
1
2
3
4
5
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Budha
172.259
19.110
15.591
690
7.71
79,99
8,81
7,24
0,32
3,58
Jumlah 215.362 99,94
Tabel diatas menjelaskan 79,99% penduduk Dumai menganut agama islam, 8,81
kristen, 7,24 katolik 0,32 Hindu dan 3,58 budha. Dari table tersebut bervariasi. Akan
tetapi variasi agama tersebut tidak mempengaruhi peningkatan perekonomian di
Kota Dumai.
E. Kesehatan
Tujuan dari pembangunan kesehatan diantaranya adalah pelayanan kesehatan
secara merata dan murah kepada masyarakat. Hal tersebut akan sangat berkait erat
dengan pola hidup sehat, produktif, dan kualitas sumber daya manusia. Kondisi
pelayanan kesehatan yang digambarkan oleh Pemko Dumai (RPJMD, 2006) di lihat
dari beberapa indicator rasio pel;ayanan kesehatan terhadap jumlah penduduk. Rasio
rumah sakit terhadap penduduk adalah 7,3 : 500.000 penduduk, atau setiap 1 rumah
sakit melayani 68.500 penduduk. Rasio puskesmas terhadap jumlah penduduk
adalah 3,39 : 100.000, atau 1 puskesmas melayani 29.500 orang. Rasio Pustu
[42]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
terhadap jumlah penduduk adalah 5,8 : 100.000, atau 1 pustu melayani 17.000
penduduk.
Banyaknya rumah sakit, puskesmas pembantu di Kota Dumai pada tahun 2006
adalah berturut-turut 3 rumah sakit, 7 puskesmas, dan 13 pustu terdiri dari 36
dokter umum, 20 dokter spesialis, dan 17 dokter gigi (profil Kota Dumai, 2007).
F. Tenaga Kerja
Peningkatan tenaga kerjadi di Kota Dumai dari tahun ketahun semakin meningkat.
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada table dibawah. Tabel tersebut menunjukkan
banyak pencari kerja yang belum terdaftar di tenaga kerja. Dimana jumlah penduduk
yang belum ditempatkan atau terdaftar pada dinas tenaga kerja sebanyak 6935.
Diperkirakan pada tahun kedepan masih banyak lagi tenaga kerja yang dating ke
Kota Dumai untuk mencari penghidupan.
Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar Pada Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan
BULAN
KELOMPOK UMUR JUMLAH
Total
10 – 19 20 – 39 40-49
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
JANUARI 24 7 281 131 3 1 308 139
FEBRUARI 27 18 518 137 13 0 558 155
MARET 27 14 750 313 11 3 788 330
APRIL 14 10 271 88 11 1 296 99
MEI 25 2 526 61 30 0 581 63
JUNI 37 10 200 42 10 0 247 52
JULI 102 58 227 79 18 0 347 137
AGUSTUS 62 18 294 320 4 4 360 342
SEPTEMBER 36 98 142 225 3 0 181 323
OKTOBER 108 86 557 577 10 1 675 664
NOVEMBER 46 115 272 379 5 2 323 496
DESEMBER 24 18 125 96 4 1 153 115
[43]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
G. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Dumai
Pencapaian standar kualitas masyarakat Kota Dumai dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Secara umum pembangunan manusia di Kota
Dumai periode 2005 – 2009 mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada Tabel
2.6. berikut:
No Tahun IPM Reduction Shortfall
1 2005 75,3 6,12 2006 75,5 0,813 2007 76,4 3,24 2008 76,5 3,25 2009 76,6 3,2
Sumber : BPS Kota Dumai, 2009
Pada Tahun 2009, IPM Kota Dumai tercatat 76,9. Angka IPM ini cenderung
meningkat dibandingkan angka IPM Tahun 2005 dan Tahun 2006 serta Tahun 2007.
IPM Kota Dumai selama Tahun 2007 – 2009 mengalami pengurangan jarak
(Reduction Shorfall) IPM terhadap IPM ideal (100) mencapai 2,5 menurut kategori
IPM Kota Dumai masuk dalam status menengah atas.
Meningkatnya status pembangunan manusia dipengaruhi oleh meningkatnya
indikator yang digunakan dalam penghitungan IPM (Tabel 2.6). Angka harapan hidup
yang selalu meningkat disertai peningkatan rata-rata pengeluaran riil perkapita serta
peningkatan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah akhirnya membawa
pengaruh terhadap IPM Kota Dumai.
Tabel Perkembangan Komponen IPM Kota Dumai Tahun 2005 - 2009 (%)
No TahunAngka
HarapanHidup
Angka MelekHuruf
Rata2Lama
Sekolah
Rata2Pengeluaranper Kapita
Riil
IPM
1 2005 70,3 99,1 9,7 632,2 75,3
2 2006 70,4 99,1 9,7 633,7 75,5
3 2007 70,8 99,3 9,7 640,9 76,4
4 2008 71 99,3 9,7 645,7 76,5
5 2009 70,9 99,3 9,7 645,7 76,6
Sumber : BPS Kota Dumai, 2009
[44]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.4.2 Tantangan Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Berdasarkan uraian kondisi internal dan eksternal pendidikan Kota Dumai di atas,
maka tantangan yang harus dijawab Pemerintah Kota Dumai khususnya Dinas
Pendidikan Kota Dumai dalam lima tahun ke depan dalam rangka pembangunan
pendidikan untuk mendukung pembangunan sektor lain dijabarkan sebagai berikut :
1. Menjadikan biaya pendidikan terjangkau sampai tingkat pendidikan menengah
oleh semua kalangan dan lapisan masyarakat baik di wilayah kota (urban)
maupun di pinggiran kota (sub urban).
2. Mengurangi disparitas mutu sekolah antara sekolah negeri dengan swasta dan
antara sekolah yang berada di wilayah kota (urban) maupun di pinggiran kota
(sub urban) dengan berpedoman kepada 8 (delapan) standar pendidikan
nasional sehingga seluruh sekolah di Kota Dumai dikategorikan sebagai Sekolah
Standar Nasional (SSN).
3. Meminimalisir resiko siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan sampai ke
tingkat pendidikan menengah, terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga
kurang mampu (miskin).
4. Menjadikan pembinaan karakter (kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, dan
toleransi) sebagai salah satu tujuan utama bagi peserta didik di dalam setiap
mata pelajaran dan kegiatan belajar mengajar.
5. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kehadiran sekolah bertaraf
internasional (SBI) atau minimal rintisan SBI di setiap jenjang pendidikan.
6. Menata agar ketersediaan guru tercukupi di seluruh kecamatan, mengajar
sesuai dengan latar belakang keilmuannya, serta adanya pengembangan dan
penghargaan kualitas dan profesi yang berkelanjutan.
7. Meningkatkan kualifikasi guru menjadi setingkat S-1/ D4 sebagai mana tuntutan
Undang-Undang Guru dan Dosen.
8. Menjadikan pendidik sebagai profesional melalui program sertifikasi,
peningkatan kapasitas mengajar, dan pembinaan soft skill (sikap, mentalitas,
dan etos kerja).
9. Meningkatkan perlindungan, penghargaan, dan kesejahteraan tenaga pendidik
khususnya guru bantu dan guru/ pegawai tidak tetap.
10. Menjadikan sekolah sebagai bangunan publik yang nyaman sehingga dapat
menjadi pusat belajar dan sosialisasi masyarakat, pembinaan budi pekerti,
pengembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berparadigma
lingkungan (green school).
[45]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
11. Menjadikan mutu pendidikan Kota Dumai dikenal di tingkat lokal dan nasional
melalui prestasi akademis dan non akademis sekolah, kepala sekolah, pengawas
sekolah, guru, dan siswa dalam berbagai event.
12. Menjadikan sekolah sebagai institusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi, keterbukaan, profesionalisme, dan akuntabilitas.
13. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha, dan industri dalam
mendukung penyediaan sarana dan pra sarana pendidikan.
14. Menjadikan SMK sebagai lembaga yang relevan dalam pengembangan ekonomi
masyarakat dan penghasil tenaga kerja yang terampil sehingga siap
ditempatkan dalam dunia usaha dan industri.
15. Meningkatkan kualitas pendidik/ tentor sehingga mampu menjadi tenaga ahli
yang diakui sehingga dapat membantu meningkatkan daya jual pendidikan oleh
dunia usaha dan industri di Kota Dumai.
16. Menjadikan Dinas Pendidikan Kota Dumai sebagai pusat layanan pendidikan
yang mampu memberikan layanan prima.
17. Menciptakan payung hukum yang dapat menjamin program-program
pembangunan pendidikan di Kota Dumai terlaksana dengan baik dan optimal.
[46]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Kota Dumai
Persoalan pendidikan di Kota Dumai dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga) bagian
utama yakni : 1. Akses, daya tampung, dan pemerataan; 2. Mutu, relevansi, dan
daya saing; dan 3. Tata kelola dan good governance.
Ketiga persoalan utama di atas dapat diringkas dalam 16 persoalan/ isu utama
pendidikan di Kota Dumai sebagai hasil analisa pada bagian sebelumnya
sebagaimana di bawah ini.
A. Persoalan Akses dan Pemerataan Pendidikan
1. Belum sepenuhnya penduduk usia sekolah memperoleh kesempatan/ akses
dalam memperoleh pendidikan yang bermutu terutama pendidikan anak usia
dini dan menengah.
2. Masih tingginya disparitas angka partisipasi per kecamatan di Kota Dumai.
3. Belum tercukupinya sarana ruang kelas untuk menampung peserta didik
dengan kapasitas dan jadwal belajar sesuai dengan standar proses belajar
yang efektif terutama tingkat pendidikan dasar
4. Masih terdapatnya siswa yang putus sekolah dan terdapatnya sekelompok
masyarakat dengan tingkat pendapatan per kapita yang rendah sebagai
kelompok siswa yang rentan putus sekolah.
[47]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
B. Persoalan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing
5. Belum terpenuhinya standar pelayanan minimal sarana/pra sarana di setiap
jenjang pendidikan dan ketimpangan sarana dan pra sarana antara sekolah di
daerah kota dengan di pinggir kota.
6. Jumlah tenaga pendidik sudah lebih dari cukup, namun kualifikasinya masih
banyak yang belum memenuhi standar (S-1) dan terjadinya missmatch antara
latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diajarkan.
7. Kesejahteraan sebagian tenaga pendidik (PNS) sudah baik, namun belum
diikuti dengan peningkatan produktifitas kerja. Sedangkan sebagian tenaga
pendidik lainnya (non PNS) masih perlu peningkatan kesejahteraan terutama
guru honor daerah. Permasalahan lainnya status sebagian guru/pegawai tidak
tetap masih belum kuat legalitasnya dan proses pengangkatannya belum
didasarkan analisa kebutuhan.
8. Terdapat ketimpangan mutu antara sekolah negeri dengan sekolah swasta
dan agama.
9. Masih banyak satuan pendidikan (sekolah) yang belum memenuhi dan dinilai
sejauh mana telah memenuhi indikator-indikator yang terdapat pada 8
(delapan) standar pendidikan nasional.
10.Masih belum banyaknya prestasi akademik dan non akademik yang dicapai
pendidikan Kota Dumai di tingkat Provinsi Riau dan nasional.
11.Terjadinya kemerosotan akhlak dan moral yang disebabkan berbagai
pengaruh kemajuan teknologi dan globalisasi. Hal ini terlihat dari :
Penggunaan handphone untuk hal-hal yang negatif
Terdapatnya siswa yang berada di warung internet pada saat jam
sekolah
Kesopanan dan rasa segan kepada guru dan orang yang lebih tua
cenderung menurun
Ancaman narkoba dan pergaulan bebas yang semakin kuat dengan
ditemukannya beberapa kasus yang melibatkan pelajar.
[48]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
12.Masih belum optimalnya peran lembaga pendidikan dan pendidiknya di dalam
menggali dan mengembangkan potensi setiap peserta didik. Hal ini
ditunjukkan dari :
Pola pendidikan dan penilaian yang menyamaratakan pembelajaran
bagi setiap peserta didik
Pengenalan dan pendekatan proses pendidikan terhadap latar belakang
peserta didik secara pribadi belum optimal
Belum terpolanya penjurusan peserta didik berdasarkan minat dan
bakatnya.
13.Masih belum berkembangnya peran serta masyarakat dalam pengambilan
kebijakan pendidikan, budaya membaca, dan produk-produk hasil
pengembangan dan penelitian pendidikan. Hal ini terlihat dari :
Forum-forum guru dan kepala sekolah yang belum fokus dan konsisten
dalam menyelesaikan berbagai kelelamahan mutu pendidikan yang
dihadapi
Masih sangat sedikit tulisan (hasil penelitian, artikel, berita, opini, dsb)
guru yang dipublikasikan
Masih belum berkembangnya pengembangan berbagai instrumen
pembelajaran yang kreatif dan kontekstual.
14.Belum terhubungnya dengan baik (link and match) output pendidikan Kota
Dumai dengan kebutuhan tenaga kerja dan dunia usaha/industri, serta masih
belum banyaknya masyarakat Kota Dumai mencapai pendidikan S-1/
sederajat. Hal ini terlihat dari :
Masih banyak alumni SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi
Alumni SMK teknik hanya sebagian kecil yang terserap di dunia industri
Belum berkembangnya jiwa dan kemandirian wira usaha bagi alumni
SMK
Kurikulum dan metode pembelajaran di SMK belum match dengan apa
yang dibutuhkan dunia industri di Kota Dumai dan sekitarnya sehingga
melemahkan bargaining position SMK dengan dunia industri.
[49]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
C. Masalah Tata Kelola dan Akuntabilitas
15.Masih lemahnya manajemen dan kualitas kepemimpinan lembaga pendidikan
terutama dalam rangka manajemen berbasis sekolah. Hal ini terlihat dari :
Dokumen pengembangan sekolah dan anggaran belanja sekolah belum
tersusun sesuai dengan prinsip-prinsip perencanaan
Belum optimalnya peran komite sekolah (masyarakat) dalam
pengembangan sekolah maupun pengawasan penggunaan keuangan
sekolah
Masih terdapatnya kasus-kasus disharmonisasi antara kepala sekolah
dengan pendidik, tenaga kependidikan, maupun komite sekolah.
16.Masih belum tertata dengan baik sistem perencanaan, aktualisasi,
implementasi, koordinasi, monitoring, dan evaluasi program dan kegiatan
yang dilaksanakan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Dumai, serta belum
optimalnya sumber daya manusia yang melaksanakan berbagai program dan
kegiatan tersebut. Hal ini terlihat dari :
Masih terdapatnya misskoorndinasi antara bidang dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya yang sebagian disebabkan karena masih
terdapatnya ego sektoral
Koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat baik
dalam hal pelaksanaan program nasional dan provinsi maupun dalam
upaya bantuan kegiatan dan anggaran belum tertata dan cenderung
berjalan sendiri-sendiri
Kegiatan belum benar-benar berfokus pada pencapaian hasil
sebagaimana yang ditetapkan di dalam dokumen perencanaan dan
tindak lanjut (keberlanjutannya) masih belum optimal
Data base, sistem informasi manajemen, dan pengembangan teknologi
berbasis web yang belum optimal.
Sarana dan pra sarana gedung kantor serta fasilitas yang belum
mendukung dinamika dan mobilisasi pelayanan pendidikan.
[50]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
3.2. Rencana dan Prioritas Pembangunan SDM Kota Dumai 2011-2015
A. Visi Pembangunan Kota Dumai Tahun 2011-2015
Visi pembangunan daerah merupakan pandangan ke depan yang
menggambarkan arah, dan tujuan yang ingin dicapai guna menyamakan
komitmen seluruh pihak yang berkepentingan dalam menjalankan roda
pemerintahan dan melaksanakan pembangunan Kota Dumai.
Dalam penetapan Visi dan Misi Pembangunan Kota Dumai mengacu kepada
Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun 2009-
2013. Adapun Visi Pembangunan Propinsi Riau adalah Terwujudnya
Pembangunan Ekonomi yang Mapan dan Pengembangan Budaya Melayu secara
Proporsional melalui Kesiapan Infrastruktur dan Peningkatan Pembangunan
Pendidikan dalam Masyarakat yang Agamis.
Mengacu kepada Visi Visi Propinsi Riau dan bertolak pada kondisi empirik maka
ditetapkan Visi pembangunan Kota Dumai yang hendak diwujudkan pada tahun
2015 adalah :
“Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhanan,
Perdagangan, Tourism dan Industri (PENGANTIN) yang Berbudaya
Melayu dan Agamis Menuju Dumai Sejahtera, Harmonis, Aman dan
Tertib (SEHAT) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Tahun 2015”
Pernyataan visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :
a. Pengertian Kota Dumai sebagai Pusat Pelayanan Ekonomi merupakan Dumai
sebagai Kota ”Pengantin” merupakan pilar penting dalam mendukung
pembangunan Kota Dumai, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pe : Pelabuhan, Ngan : Perdagangan , T: Tourism dan In: Industri
Juga mempunyai maksud sebagai Penggerak kemajuan ekonomi, artinya yang
menggerakkan atau membangkitakan upaya dalam mencapai tingkat peradaban
dan tata kehidupan perekonomian ke arah yang lebih baik.
b. Di Kawasan Pantai Timur Sumatera artinya daerah yang mempunyai karakter
wilayah pesisir sumatera terletak di jalur pelayaran dan perdagangan
internasional.
[51]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
c. Budaya Melayu artinya berpikiran dan berakal budi resam melayu.
d. Dumai “ SEHAT” Tahun 2015 yang akan wujudkan, yaitu :
- Se-Sejahtera, Mencerminkan suatu kehidupan yang sejahtera adanya
Kemajuan dan Pemerataan Pembangunan serta Peningkatan Sosial Ekomoni dan
Daya Beli Masyarakat.
- H–Harmonis, Mencerminkan Kebineikaan kehidupan bermasyarakat yang
heterogen tanpa memandang kesukuan, budaya dan agama, Guyup Rukun,
Tolong-menolong, Bahu-membahu bersatu membangun Kota Dumai baik dalam
kehidupan bermasyarakat, dunia usaha dan struktur pemerintahan semua
mendapat hak dan peluang yang sama.
- A–Aman, Mencerminkan kehidupan yang tentram bebas dari kejahatan,
kreminalitas, dan peredaran Obat-obatan terlarang ( Ayem Tentrem Kerto Toto
Raharjo ).
- T-Tertib, Mencerminkan tata pemerintahan yang baik , Supremasi Hukum
(Rule of Law), serta terciptanya Kota Dumai yang Bersih, Apik dan Indah.
B. Misi Yang Berkaitan Dengan Pendidikan
Pembangunan pendidikan Kota Dumai yang tertuang dalam RENSTRA Dinas
Pendidikan Kota Dumai bersumber dari misi ketiga Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kota Dumai 2011-2015 sebagai berikut :
Misi Ketiga :
”Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya
manusia yang tangguh dan profesional melalui pendidikan,
pelatihan, kesehatan dan kesempatan kerja yang dilandasi
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”
Misi ketiga ini mengandung makna bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) menjadi sektor prioritas yang akan dilakukan Pemerintah Kota
Dumai untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan khusus maupun agama, serta penguasaan teknologi yang
dihasilkan melalui pendidikan kejuruan dan politeknik serta melalui Balai
Latihan Kerja (BLK) guna mengisi peluang kerja. Disisi lain pemerintah juga
mempersiapkan kader pemimpin masyarakat/ birokrat dan guru-guru yang
[52]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
tangguh dan berilmu melalui pengiriman putra-putra tempatan/birokrat/guru-
guru terbaik yang ada dimasyarakat maupun di birokrat.
Untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang umum/kejuruan maupun agama
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi baik didalam maupun luar negeri
dalam rangka mempersiapkan diri pulang ke kampung untuk membangun
negeri sendiri.
Untuk meningkatkan percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM)
di Kota Dumai maka diperlukan strategi sehingga mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan sekaligus
meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik harus didukung oleh
kebijakan yang tepat pula. Adapun kebijakan dan strategi pembangunan SDM
yang ditempuh dalam kurun waktu 2011-2015 adalah:
a. Membangun dan meningkatkan pusat-pusat pendidikan formal
kejuruan dan politeknik serta pendidikan informal seperti Balai Latihan
Kerja/BLK dan pusat pelatihan keterampilan dengan meningkatkan
kemampuan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan yang
difokuskan disetiap kecamatan.
b. Mengembangkan kualitas pendidikan bidang keagamaan melalui
madrasah yang telah ada serta mendirikan pesantren bagi menampung
anak didik yang berkeinginan untuk khusus mendalami bidang agama
c. Mendorong peran serta dunia usaha besar, swasta nasional dan
BUMN/BUMD untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam
penyiapan tenaga kerja terampil, profesional dan siap pakai.
d. Menegakkan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan ketentuan
tentang prioritas pemakaian tenaga kerja tempatan.
e. Meningkatkan kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah dalam rangka
menciptakan Pemerintah yang bersih, berwibawa dan amanah serta
menitikberatkan kepada pelayanan prima kepada masyarakat.
f. Menyempurnakan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang
sesuai dengan kebutuhan setempat.
g. Mengevaluasi kebijakan sekolah-sekolah yang memberatkan
masyarakat dan selanjutnya menetapkan kebijakan baru yang lebih
baik yang didasarkan pada payung hukum yang ada.
[53]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
h. Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidik
pada tingkat dasar dan menengah.
i. Menyeimbangkan distribusi tenaga pendidik pada tingkat dasar dan
menengah.
j. Memperluas jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, khususnya bagi mereka yang belum berkemampuan.
k. Mempertinggi profesionalisme tenaga para medis dan medis.
l. Mengoptimalkan fungsi dan peningkatan status institusi pelayanan
kesehatan masyarakat.
m. Mengoptimalkan profesionalisme pengelola institusi pelayanan
kesehatan.
n. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing di tengah masyarakat.
o. Meningkatkan kemampuan dan keahlian bagi anak-anak Yatim-Piatu
selepas keluar dari binaan Rumah Yatim Piatu.
p. Menciptakan sikap aparatur pemerintahan yang berwibawa, sehingga
terwujudnya clean and good goverment.
q. Mempelopori sikap hidup sederhana di tengah-tengah masyarakat.
r. Menyiapkan dan melaksanakan Peraturan Daerah tentang Program
kependudukan dalam rangka mengentaskan kemiskinan yang
dikaitankan dengan kegiatan santunan kesejahteraan.
[54]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI
4.1. Visi dan Misi Pendidikan Kota Dumai
Dinas Pendidikan Kota Dumai Merumuskan Visi dan Misi Tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
Visi :
“ Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan Kota Dumai yang bermutu untuk
membentuk insan yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia .”
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu menuju pendidikan dasar
dua belas tahun.
2. Meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
4.2. Tata Nilai Dinas Pendidikan
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut diperlukan evaluasi dan penguatan nilai-
nilai yang harus menjadi ciri seluruh pegawai yang berada di lingkungan Dinas
Pendidikan Kota Dumai. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :
1. Amanah
2. Integritas
3. Jujur
4. Profesional
5. Demokratis
6. Transparan
7. Layanan prima
4.3. Pilar-Pilar Strategis Strategi Pembangunan Pendidikan Kota Dumai
sebagaimana UU Sisdiknas:
Berdasarkan tantangan dan masalah pendidikan di atas, ditetapkan pilar-pilar
pembangunan pendidikan Kota Dumai sebagai pokok-pokok pemecahan
masalah :
[55]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
1. Pendidikan agama serta akhlak mulia
2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis
4. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan
5. Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik
7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan
berkeadilan
8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata
9. Pelaksanaan wajib belajar
10.Pelaksanaan otonomi satuan pendidikan
11.Pemberdayaan peran masyarakat
12.Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat
13.Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional
[56]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
4.4. Tujuan Yang Akan Dicapai Dalam 5 (lima) Tahun Ke Depan
Sejalan dengan Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Dumai maka ditetapkan
sebanyak 4 (empat) tujuan yang akan diwujudkan, sebagai berikut:
1. Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD yang berkualitas;
2. Tersedia, terjangkau, dan terjaminnya kepastian memperoleh pendidikan dasar
yang bermutu;
3. Tersedia, terjangkau, dan terjaminnya kepastian memperoleh pendidikan
menengah yang bermutu dan relevan;
4. Meningkatkan penataan dan pengelolaan pendidikan yang efesien dalam
menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang prima.
4.5. Sasaran Strategis 2011-2015
Untuk mengukur keberhasilan program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kota Dumai
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, berdasarkan 4 (empat) sasaran
pendidikan diatas, maka di tetapkan indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut :
NO IKUCapaian
2010
TARGET
2011 2012 2013 2014 2015
1 Angka Partisipasi Kasar
TK/RA
24,55 % 25 % 27 % 30 % 33 % > 35 %
2 Angka Melek Huruf
Penduduk Usia > 15 Tahun
99,95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3 Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI/SDLB
113 % >115 % >115 % >115 % >115 % >115 %
4 Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/SMPLB
108 % > 110 % > 110 % > 110 % > 110 % > 110 %
5 Angka Partisipasi Kasar
(APK)
SMA/MA/SMK/SMALB
85 % 86 % 88 % 89 % 90 % >90 %
[57]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
6 Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/SDLB
96 % 97 % 97,5 % 98 % > 98 % > 98 %
7 Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/SMPLB
75 % 76 % 78 % 80 % > 80 % > 80 %
8 Angka Partisipasi Murni
(APM)
SMA/MA/SMK/SMALB
60 % 61 % 63 % 65 % 67 % 70 %
9 Angka Putus Sekolah SD/MI 0,06 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 %
10 Angka Putus Sekolah
SMP/MTs
0,04 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 %
11 Angka Putus Sekolah
SMA/SMK/MA
0,26 % 0,20 % 0,15 % 0,1 % 0,05 % < 0,05 %
12 Angka Kelulusan
SD/MI/SDLB
99,93
%
99,95 % 99, 96 % 99,97 % 99,98 % >99,98 %
13 Angka Kelulusan SMP/MTs 91,06
%
95 % 97 % 99 % 99,5 % >99,5 %
14 Angka Kelulusan
SMA/MA/SMK
91,85
%
95 % 97 % 99 % 99,5 % >99,5 %
15 Angka Melanjutkan dari
SD/MI ke SMP/MTs
115,35
%
> 116 % > 116 % > 116 % > 116 % > 116 %
16 Angka Melanjutkan dari
SMP/MTs ke SMA/MA/SMK
102,07
%
> 105 % > 105 % > 105 % > 105 % > 105 %
17 Guru Berkualifikasi
Pendidikan S-1/ D4
49 % 50 % 55 % 60 % 65 % > 70 %
[58]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan Kota Dumai 2011-2015
dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, dan tujuan strategis Dinas Pendidikan Kota
Dumai serta mengacu kepada RPJMD Kota Dumai 2011-2015.
Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan 2011-2015 disusun untuk
memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan dengan cara-cara
yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis .
I. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
1. Internal
1.1. Kekuatan (Strenght)
1.1.1. Adanya Komitmen dan dukungan pimpinan daerah/Pemko
1.1.2. Adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
1.1.3. Adanya dana, sarana, dan pra sarana pendidikan.
1.1.4. Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan.
1.1.5. Banyaknya penduduk usia sekolah.
1.1.6. Adanya trasportasi dan komunikasi.
1.1.7. Adannya wewenang Dinas Pendidikan dalam menerbitkan Surat
Izin Operasional bagi lembaga pendidikan baik formal maupun
non formal.
1.1.8. Adanya wewenang Dinas Pendidikan untuk menindak pelanggaran
peraturan bagi aparat pendidikan.
1.1.9. Adanya lahan untuk pembangunan unit sekolah baru, ruang kelas
dan ruang penunjang lainnya.
1.1.10.Adanya Badan Akredasi Sekolah (BAS)
1.2. Kelemahan (weaknes)
1.2.1. Masih adanya beberapa gedung sekolah yang belum layak.
1.2.2. APK, APM SMP/MTs dan SM/MA masih rendah.
1.2.3. Adanya sebagian pendidik yang belum layak mengajar, belum
merata dan belum merata dan belum berkemampuan akademik.
1.2.4. Masih adanya anak putus sekolah
1.2.5. Sarana dan prasarana pendidikan masih sangat kurang.
1.2.6. Belum adanya TKN Pembina di tiap kecamatan.
1.2.7. Belum Optimalnya penyelenggaraan Sekolah Binaan Khusus dan
pembinaan sekola biasa.
[59]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
1.2.8. Rendahnya tingkar disiplin pengelola pendidikan.
1.2.9. Manajemen pendidikan sebagian masih dipegang oleh aparatur
yang belum layak dan kurang memiliki daya inovasi.
1.2.10.Belum adanya standarisasi kualitas kualitas kompetensi siswa.
1.2.11.Kurangnya minat belajar anak.
1.2.12.Masih kurangnya fasilitas sarana olah raga bagi siswa.
1.2.13.Wadah-wadah pendidik dan tenaga kependidikan belum optimal (
MGMP, KKG, K3S dan MKKS ).
2. Eksternal
1.1 Peluang (Opportunity)
1.1.1. Letak geografis yang strategis.
1.1.2. Besarnya minat belajar siswa dari luar kota.
1.1.3. Adanya kesempatan untuk mengikuti penyetaraan dan pelatihan
guru dan sertifikasi guru.
1.1.4. Adanya kerjasama dengan negara asing untuk membantu
pendidikan.
1.1.5. Adanya dukungan masyarakt, organisasi, perusahaan terhadap
pendidikan.
1.1.6. Adanya Dewan Pendidikan sebagai mitra kerja pendidikan.
1.2. Ancaman (Treat).
1.2.1. Kondisi perekonomian masih belum stabil.
1.2.2. Terjadinya krisis moral karena pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai.
1.2.3. Lemahnya penegakan peraturan terhadap pengelola pendidikan.
1.2.4. Besarnya pengaruh negatif budaya asing, teknologi, dan narkoba
(perilaku konsumtif dan salah dalam memahami modernitas).
[60]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
II. Analisis dengan Menggunakan MATRIK SWOT/ KKPA
1. Strategi mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk dapat
memanfaatkan peluang (SO / KP ).
1.1. Melibatkan seluruh potensi dalam upaya melaksanakan program
pendidikan.
1.2. Memanfaatkan dana APBD, APBN, dan dunia usaha untuk
mengembangkan pendidikan.
1.3. Regulasi kewenangan Dinas Pendidikan memberi izin operasional
dalam manajemen dan mutu pendidikan pada lembaga pendidikan.
1.4. Implementasi wewenang Dinas pendidikan memberikan sanksi
terhadap pelanggar peraturan bagi aparat pengelola pendidikan.
2. Strategi menggunakan kekuatan yang ada untuk mencegah
dan mengatasi ancaman (ST/ KA)
2.1. Mengusahakan dukungan dana dari masyarakat.
2.2. Mengadakan kerjasama dengan daerah lain dalam menghadang
pengaruh negatif budaya asing, teknologi, dan narkoba.
2.3. Birokrasi yang pendek dalam pemberian sanksi kepada aparat
pengelola pendidikan.
2.4. Melaksanakan komunikasi dengan wadah-wadah kependidikan dan
pihak lainnya.
3. Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan peluang
yang ada (WO/ KP).
3.1. Memberdayakan masyarakat untuk beperan aktif melakukan
perbaikan-perbaikan gedung sekolah melalui swakelola dan imbal
swadaya dan lain-lain.
3.2. Memberi kesempatan guru untuk mengikuti penyetaraan, pelatihan,
dan sertifikasi guna meningkatkan kemampuan akademik.
3.3. Adanya kesempatan pembangunan TK Negeri Pembina di
kecamatan.
3.4. Adanya peluang dan kerjasama dengan organisasi, perusahaan
untuk pengembangan Sekolah Binaan Khusus.
3.5. Adanya pengalihan sekolah biasa menjadi sekolah
binaan/unggul/model dan kelas unggul.
[61]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
4. Strategi mengurangi kelemahan untuk mencegah dan
mengatasi ancaman (WT/ KA).
4.1. Menigkatkan disiplin pengelola pendidikan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4.2. Memberdayakan masyarakat dan orang tua untuk peduli terhadap
pendidikan sehingga dapat mengurangi pengaruh negatif budaya
asing, teknologi, dan narkoba.
4.3. Memotifasi minat belajar anak dengan memberikan beasiswa pada
siswa ekonomi lemah dan memberikan penghargaan kepada siswa
yang berbakat dan berprestasi.
5.1. Strategi Pembangunan Pendidikan
Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis yang
telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dari tujuan strategis
tersebut. Tiap strategi menjelaskan komponen-komponen penyelanggaraan layanan
pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategisnya.
Strategi pembangunan pendidikan didasarkan kepada 3 (tiga) isu utama pendidikan
yakni : Perluasan dan pemerataan akses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi,
dan daya saing; serta tata kelola dan good governance;
1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan.
Perluasan dan pemerataan akses pendidikan adalah hal mendasar dalam
pembangunan pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Dumai. Hal ini merupakan
amanat dari UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia
berhak mendapatkan pendidikan.
Bentuk nyata dari pilar pembangunan ini adalah menuntaskan Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Hasil yang diharapkan adalah tidak ada
lagi penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah, jumlah peserta didik yang putus
sekolah karena alasan ekonomi, dan tidak ada lagi peserta didik yang tidak mampu
melanjutkan pendidikan di tingkat pedidikan dasar dan menengah karena tidak ada
biaya.
[62]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Oleh karena itu pendidikan yang diselenggarakan adalah pendidikan yang
terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Pendidikan yang terjangkau ini juga
harus diikuti dengan pembinaan kualitas pengelolaannya, sehingga selain
memerlukan subsidi dari pemerintah dan melibatkan peran serta masyarakat luas
termasuk dunia usaha juga harus dikelola dengan manajemen/profesional yang
berbasis sekolah.
Selanjutnya perlu dijamin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif
dan merata melalui perbandingan antara jumlah peserta didik dengan pendidik serta
dengan sarana dan pra sarana yang digunakan. Hal ini tidak hanya berlaku di
daerah perkotaan tetapi juga harus sampai ke daerah yang di pinggir kota dan yang
terpencil.
Beberapa kebijakan strategis yang dilakukan untuk perluasan dan pemerataan akses
pendidikan sebagai berikut :
a. Pembangunan sarana dan sarana pendidikan yang memadai
b. Perbaikan gedung dan fasilitas sekolah yang rusak
c. Penyediaan bantuan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang
mampu
d. Penyediaan subsidi operasional sekolah (khususnya sekolah negeri) sebagai
pendamping Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat,
sehingga meminimalisir pungutan dana dari peserta didik
e. Meningkatkan sarana dan pra sarana pendidikan di daerah yang terletak di
daerah pinggiran kota
f. Mengupayakan perluasan lahan sekolah dan revitalisasi gedung sekolah di
daerah padat penduduk
g. Sosialisasi program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
h. Bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam
menjangkau sarana pendidikan dasar di daerah terpencil melalui program
SD/SMP Satu Atap
i. Pembinaan kelompok belajar masyarakat dan pembelajaran pendidikan
kesetaraan.
[63]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan.
Pendidikan adalah variabel yang sangat penting dalam perubahan masyarakat
menuju ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu pendidikan haruslah memiliki
kualitas tertentu untuk menjawab tantangan tersebut. Kualitas yang dimaksudkan
mencakup semua bidang yakni kualitas peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, serta pengelolaan pendidikan.
Oleh karena itu sebagai arah peningkatan kualitas pendidikan kita mengacu kepada
UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengamanatkan
pengembangan standar pendidikan nasional yang memberikan otonomi yang luas
kepada satuan pendidikan.
Sebagai kelanjutan dari amanat UU Sisdiknas tersebut maka diterbitkan PP No.19
Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yang terdiri dari 8 (delapan)
standar pendidikan sebagai berikut :
a. Standar Isi
b. Standar Kompetensi Lulusan
c. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
d. Standar Sarana dan Prasarana
e. Standar Penilaian
f. Standar Proses
g. Standar Pengelolaan, dan
h. Standar Biaya
Mutu pendidik dan tenaga kependidikan mengacu kepada UU No.14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Sejalan dengan semangat menjadikan guru sebagai
profesional, maka arah peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di
Kota Dumai diarahkan kepada peningkatan kualifikasi, profesionalisme, yang disertai
dengan peningkatan penghargaan dan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan.
Kebijakan strategis dalam peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan
Kota Dumai adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik sesuai dengan amanat UU No.14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
b. Memfasilitasi tenaga pendidik menuju profesionalisme
[64]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
c. Pengangkatan guru bantu dan tenaga honor daerah untuk memenuhi
kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di daerah yang membutuhkan
d. Penyediaan alat praktek dan peraga siswa
e. Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan
f. Strategi pembelajaran dan kurikulum yang meningkatkan partisipasi dan hasil
belajar peserta didik
g. Pembinaan nilai-nilai akhlak mulia, minat, dan bakat siswa untuk mencapai
prestasi pendidikan dan pembentukan moral peserta didik
h. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas pendidik dan tenaga kependidikan
i. Peningkatan mutu kepemimpinan dan kemampuan manajerial kepala sekolah
j. Peningkatan kapasitas supervisi pengawas sekolah
k. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa
l. Peningkatan mutu pengelolaan pendidikan menuju standar nasional dan
standar internasional
m. Meningkatkan jumlah siswa SMK berbanding siswa SMA yang diikuti dengan
penambahan dan pembinaan jurusan baru
n. Pembinaan pendidikan life skill disertai dengan peningkatan kompetensi
keahlian pendidikan kejuruan
o. Pembinaan pendidikan non formal
p. Pengembangan sistem manajemen informasi di bidang pendidikan
3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik.
Lembaga pendidikan merupakan satuan pendidikan yang dipercayakan publik dalam
mencerdaskan masyarakat. Karenan itu pengelolaannya harus professional, dapat
dipertanggungjawabkan, dan berasaskan tata kelola yang baik. Dalam mewujudkan
peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik ditetapkan arah kebijakan
strategis sebagai berikut :
a. Pemetaan kualifikasi lembaga pendidikan berdasarkan akreditasi
b. Pembinaan Komite Sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah
c. Peningkatan kapasitas tenaga tata usaha lembaga pendidikan
d. Peningkatan manajemen sekolah tertentu sesuai dengan standar mutu
manajemen yang diakui lembaga yang dipercaya publik
e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengelolaan keuangan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi berbagai program pendidikan
[65]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
g. Penyebarluasan informasi pencapaian pembangunan pendidikan Kota Dumai
dan pengembangan sistem teknologi informasi
h. Pembinaan data base pendidikan yang aktual dan mudah diakses
i. Penegakan disiplin pegawai dan lembaga pendidikan berdasarkan asas reward
and punishment.
5.2. Kebijakan Pembangunan Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan
Nasional, Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014,
RPJMD Kota Dumai Tahun 20011-2015, dan Rencana Strategis Pendidikan Kota
Dumai 2011-2015, serta Visi dan Misi yang diemban, maka ditentukan arah dan
kebijakan pendidikan Kota Dumai, sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan terjangkau bagi seluruh peserta didik sampai
dengan tingkat sekolah menengah berupa pembebasan biaya pendidikan
(SPP) dan dilakukan secara bertahap.
2. Meningkatkan pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan sehingga
menghasilkan nilai-nilai profesionalisme dan berwawasan lingkungan.
3. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu menuju terciptanya SDM yang berkualitas.
4. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme serta
kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mampu berfungsi
secara optimal terutama dalam peningkatan mutu pendidikan dan budi
pekerti.
5. Memberikan perhatian dan penghargaan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan terutama bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus
guru bantu, guru honor daerah, atau tenaga kependidikan tidak tetap.
6. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah
senagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan serta meningkatkan
partisipasi keluarga dan masyarakat.
7. Pemberian penghargaan bagi pendidik, tenaga kependidikan, pengawas
sekolah, dan siswa yang berprestasi.
8. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah.
9. Mengembangkan model pendidikan yang aktif dan menyenangkan serta
berorientasi kepada pembentukan karakter peserta didik
10.Penyediaan buku teks murah dan terjangkau
[66]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
11.Rasionalisasi anggaran pendidikan satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan dan karakter sekolah.
12.Pengembangan penelitian ilmiah siswa dan guru.
13.Perhatian khusus pengembangan pendidikan di daerah terpencil dan kantong-
kantong kemiskinan.
14.Peningakatn koordinasi dengan instansi lokal, Pemerintah Provinsi Riau, dan
Pemerintah Pusat.
15.Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
16.Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan
17.Pemantauan/Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan.
[67]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
6.1. Program Strategis
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan sebagai implementasi dan
penjabaran visi dan misi, serta sesuai dengan strategi dan kebijakan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran, maka ditetapkan program yang akan
dilaksanakan:
I. Program Dinas Pendidikan Kota Dumai sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
4. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS.
5. Program Penigkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
II. Program Urusan Wajib
1. Program Pembinaan Pendidikan Pra Sekolah / Anak Usia Dini.
2. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun.
3. Program Pembinaan Pendidikan Menengah.
4. Program Pendidikan Non-Formal.
5. Program Pendidikan Luar Biasa.
6. Program Penigkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
6.2. Kegiatan Tiap Program
I. Program SKPD
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Penyediaan jasa surat menyurat
1.2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
1.3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor.
[68]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
1.4. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS
1.5. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
1.6. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
1.7. Penyediaan jasa administrasi keuangan
1.8. Penyediaan jasa kebersihan kantor
1.9. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
1.10. Penyediaan alat tulis kantor
1.11. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
1.12. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan
kantor
1.13. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
1.14. Penyediaan peralatan rumah tangga
1.15. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
1.16. Penyediaan bahan logistik kantor
1.17. Penyediaan makanan dan minuman
1.18. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2. Program Penigkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1. Pembangunan rumah jabatan
2.2. Pembangunan rumah dinas
2.3. Pembangunan gedung kantor
2.4. Pengadaan mobil jabatan
2.5. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
2.6. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas
2.7. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2.8. Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas
2.9. Pengadaan peralatan gedung kator
2.10. Pengadaan meubiler
2.11. Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
2.12. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
2.13. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
2.14. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
2.15. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
2.16. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas
2.17. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
[69]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.18. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas
2.19. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
2.20. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
2.21. Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan
2.22. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas
2.23. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
2.24. Rehabilitasi sedang/berat mobil jabatan
2.25. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional
3. Program Penigkatan disiplin Aparatur.
3.1. Pengadaan mesin/kartu absensi
3.2. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan nya
3.3. Pengadaan pakaian kerja lapangan
3.4. pengadaan pakaian KORPRI
3.5. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.1. Pendidikan dan pelatihan formal
4.2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
4.3. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan.
5. Program Penigkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
5.1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan realisasi kinerja SKPD
5.2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
5.3. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
5.4. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
II. Program Urusan Wajib
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini.
1.1. Pembangunan gedung sekolah
1.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
1.3. Penambahan ruang kelas sekolah
1.4. Penambahan ruang guru sekolah
1.5. Pembangunan ruang locker siswa
1.6. Pembangunan sarana dan prasarana olah raga
[70]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
1.7. Pembangunan sarana dan prasarana bermain
1.8. Pembangunan ruang serbaguna/aula
1.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
1.10. Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah
1.11. Pembangunan ruang ibadah
1.12. Pembangunan perpustakaan daerah
1.13. Pembangunan jaringan instalasai listrik sekolah dan perlengkapannya
1.14. Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
1.15. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa
1.16. Pengadaan pakaian seragam sekolah
1.17. Pengadaan pakaian olahraga
1.18. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
1.19. Pengadaan mebeluer sekolah
1.20. Pengadaan perlengkapan sekolah
1.21. Pengadaan alat rumah tangga sekolah
1.22. Pengadaan sarana mobilitas sekolah
1.23. Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah
1.24. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah
1.25. Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah
1.26. Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah
1.27. Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa
1.28. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga
1.29. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana bermain
1.30. Pemeliharaan rutin/berkala ruang serbaguna/aula
1.31. Pemeliharaan rutin/berkala taman,lapangan upacara dan fasilitas parkir
1.32. Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah
1.33. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah
1.34. Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah
1.35. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan
peralatannya
1.36. Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary
1.37. Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa
1.38. Pemeliharaan rutin/berkala meubeluer sekolah
1.39. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah
1.40. Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah
[71]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
1.41. Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah
1.42. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
1.43. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah
1.44. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa
1.45. Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah
1.46. Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah
1.47. Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa
1.48. Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga
1.49. Rehabilitasi sedang/berat sarana bermain
1.50. Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/ aula
1.51. Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
1.52. Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah
1.53. Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah
1.54. Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah
1.55. Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik sekolah dan
perlengkapannya
1.56. Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary
1.57. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
1.58. Pengembangan pendidikan anak usia dini
1.59. Penyelenggaraan pendidika anak usia dini
1.60. Pengembangan data dan informasi pendidikan anak usia dini
1.61. Penyusunan kebijakan pendidikan anak usia dini
1.62. Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran
pendidikan anak usia dini
1.63. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama pendidikan anak usia dini
1.64. Perencanaan dan penyusunan program pendidikan anak usia dini
1.65. Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini
1.66. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2. Program Wajib Belajar 9 Tahun
2.1. Pembangunan gedung sekolah
2.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
2.3. Penambahan ruang kelas sekolah
2.4. Penambahan ruang guru sekolah
2.5. Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah
[72]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.6. Pembangunan ruang locker siswa
2.7. Pembangunan sarana dan prasarana olah raga
2.8. Pembangunan ruang serbaguna/aula
2.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
2.10. Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah
2.11. Pembangunan ruang ibadah
2.12. Pembangunan perpustakaan daerah
2.13. Pembangunan jaringan instalasai listrik sekolah dan perlengkapannya
2.14. Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
2.15. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa
2.16. Pengadaan pakaian seragam sekolah
2.17. Pengadaan pakaian olahraga
2.18. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
2.19. Pengadaan mebeluer sekolah
2.20. Pengadaan perlengkapan sekolah
2.21. Pengadaan alat rumah tangga sekolah
2.22. Pengadaan sarana mobilitas sekolah
2.23. Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah
2.24. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah
2.25. Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah
2.26. Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah
2.27. Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa
2.28. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga
2.29. Pemeliharaan rutin/berkala ruang serbaguna/aula
2.30. Pemeliharaan rutin/berkala taman,lapangan upacara dan fasilitas parkir
2.31. Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah
2.32. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah
2.33. Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah
2.34. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan
peralatannya
2.35. Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary
2.36. Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa
2.37. Pemeliharaan rutin/berkala meubeluer sekolah
2.38. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah
2.39. Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah
[73]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.40. Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah
2.41. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
2.42. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah
2.43. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa
2.44. Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah
2.45. Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah
2.46. Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan ruang praktikum sekolah
2.47. Rehabilitasi sedang/berat sarana mobilitas sekolah
2.48. Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa
2.49. Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga
2.50. Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/ aula
2.51. Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
2.52. Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah
2.53. Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah
2.54. Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah
2.55. Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik sekolah dan
perlengkapannya
2.56. Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary
2.57. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
2.58. Pelatihan kompetensi siswa berprestasi
2.59. Pelatihan penyusunan kurikulum
2.60. Pembinaan forum masyarakat peduli masyarakat
2.61. Pembinaan SMP terbuka
2.62. Penambahan ruang kelas baru SMP/MTS/SMPLB
2.63. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB
dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non-
Islam setara SD dan SMP
2.64. Penyediaan Biaya operasional madrasah
2.65. Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS
2.66. Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTS
2.67. Penyelenggraan paket A setara SD
2.68. Penyelenggraan paket B setara SMP
2.69. Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah dengan
penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan
dasar
[74]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
2.70. Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa
2.71. Pengembangan comprehensive teaching and learning (CTL)
2.72. Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
2.73. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar
2.74. Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah
2.75. Penyediaan beasiswa transisi
2.76. Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar
2.77. Penyelenggaraan Multi-Grade Teaching di daerah terpencil
2.78. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
3. Progam Pembinaan Pendidikan Menengah
3.1. Pembangunan gedung sekolah
3.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
3.3. Penambahan ruang kelas sekolah
3.4. Penambahan ruang guru sekolah
3.5. Pembangunan laboratorium dsan ruang praktikum sekolah
(laboratorium bahasa, Komputer, IPA, IPS dan lain-lain)
3.6. Pembangunan ruang locker siswa
3.7. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
3.8. Pembangunan ruang serba guna/aula
3.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
3.10. Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah
3.11. Pembangunan ruang ibadah
3.12. Pembangunan perpusatakaan sekolah
3.13. Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya
3.14. Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
3.15. Pengadan buku-buku dan alat tulis siwa
3.16. Pengadaan pakaian seragam sekolah
3.17. Pengadaan pakaian olahraga
3.18. Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa
3.19. Pengadaan mebeluer sekolah
3.20. Pengadaan perlengkapan sekolah
3.21. Pengadaaan alat rumah tangga sekolah
3.22. Pengadaaan sarana mobilitas sekolah
3.23. Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah
[75]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
3.24. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah
3.25. Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah
3.26. Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah
3.27. Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa
3.28. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga
3.29. Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula
3.30. Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan uapacara dan fasilitas
parkir
3.31. Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah
3.32. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah
3.33. Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah
3.34. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan
perlengkapannya
3.35. Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary
3.36. Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa
3.37. Pemeliharaan rutin/berkala meubeluer sekolah
3.38. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah
3.39. Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah
3.40. Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah
3.41. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
3.42. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah
3.43. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa
3.44. Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah
3.45. Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah
3.46. Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan ruang praktikum sekolah
3.47. Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa
3.48. Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga
3.49. Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/ aula
3.50. Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
3.51. Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah
3.52. Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah
3.53. Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah
3.54. Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik sekolah dan
perlengkapannya
[76]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
3.55. Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary
3.56. Rehabilitasi sedang/berat sarana mobilitas sekolah
3.57. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
3.58. Pelatihan penyusunan kurikulum
3.59. Pembinaan forum masyarakat peduli pendidikan
3.60. Pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah untuk daerah-
daerah pedesaaan, terpencil dan kepulauan
3.61. Penyediaan bantuan operasional manajemen mutu (BOMM)
3.62. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu
3.63. Penyelenggraan paket C setara SMU
3.64. Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajem n sekolah dengan
penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS)
3.65. Pengembangan materi belajar mengajar dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi
3.66. Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan industri
3.67. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan
menengah
3.68. Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah
3.69. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
4. Program Pendidikan Non Formal
4.1. Pemberdayaan tenaga pendidikan non formal
4.2. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal
4.3. Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan
4.4. Pengembangan pendidikan keaksaraan
4.5. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup
4.6. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal
4.7. Pengambangan data dan informasi pendidikan non formal
4.8. Pengembangan kebijakan pendidikan non formal
4.9. Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran
pendidikan non formal
4.10.Pengembangan sertifikasi pendidikan non formal
4.11.Perencanaan dan penyusunan pendidikan non formal
4.12.Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal
4.13.Monitoring, evaluasi dan pelaporan
[77]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
5. Program Pendidikan Luar Biasa
5.1. Pembangunan gedung sekolah
5.2. Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
5.3. Penambahan ruang kelas sekolah
5.4. Penambahan ruang guru sekolah
5.5. Pembangunan laboratorium dsan ruang praktikum sekolah
(laboratorium bahasa, komputer, IPA, IPS dan lain-lain)
5.6. Pembangunan ruang locker siswa
5.7. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
5.8. Pembangunan ruang serba guna/aula
5.9. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parker
5.10.Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah
5.11.Pembangunan ruang ibadah
5.12.Pembangunan perpusatakaan sekolah
5.13.Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya
5.14.Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
5.15.Pengadan buku-buku dan alat tulis siswa
5.16.Pengadaan pakaian seragam sekolah dan kelengkapannya serta
pakaian olahraga
5.17.Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa
5.18.Pengadaan mebeluer sekolah
5.19.Pengadaan perlengkapan sekolah
5.20.Pengadaaan alat rumah tangga sekolah
5.21.Pengadaaan sarana mobilitas sekolah
5.22.Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah
5.23.Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru,
penjaga sekolah
5.24.Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah
5.25.Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah
5.26.Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa
5.27.Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga
5.28.Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula
5.29.Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas
parker
5.30.Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah
5.31.Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah
[78]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
5.32.Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah
5.33.Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan
perlengkapannya
5.34.Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary
5.35.Pemeliharaan rutin/berkala buku-buku ajar
5.36.Pemeliharaan rutin/berkala alat peraktik dan peraga siswa
5.37.Pemeliharaan rutin/berkala meneluer sekolah
5.38.Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah
5.39.Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah
5.40.Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah
5.41.Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
5.42.Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah
5.43.Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa
5.44.Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah
5.45.Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah
5.46.Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan praktikum sekolah
5.47.Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa
5.48.Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga
5.49.Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/aula
5.50.Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas
parker
5.51.Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah
5.52.Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah
5.53.Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah
5.54.Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik dan
perlengkapannya
5.55.Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary
5.56.Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
5.57.Pelatihan penyusunan kurikulum
5.58.Pembinaan forum masyarakat peduli pendidikan
5.59.Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
6.1. Pelaksanaan sertifikasi pendidik
6.2. Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
[79]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
6.3. Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi
6.4. pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)
6.5. Pembinaan lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP)
6.6. Pembinaan pusat pendidikan dan pelatihan guru (PPPG)
6.7. Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi.
6.8. Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan
bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
6.9. Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga
kependidikan
6.10.Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap
profesi pendidik
6.11.Pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program
profesi pendidik dan tenaga kependidikan
6.12.Monitoring, evaluasi dan pelaporan
7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
7.1. Melaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan
7.2. Melaksanaan kerjasama secara kelembangan di bidang pendidikan
7.3. Pengendalian dan pengawasan penerapan azas efesiensi dan
efektifitas penggunaan dana dekonsentrasi dan dana pembantuan
7.4. Sosialisasi dan advokasi bebagai peraturan pemerintah di bidang
pendidikan
7.5. Pembinaan dewan pendidikan
7.6. Pembinaan komite sekolah
7.7. Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan
7.8. Penyelenggaraan pelatihan , seminar, dan lokalnya , serta diskusi
ilmiah tentang berbagai isu pendidikan
7.9. Monitoring , evaluasi, dan pelaporan
[80]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Indikator Penyerapan Kasar (ASK)
1. a. Angka Penyerapan Kasar (ASK)Defenisi : Persentase siswa baru kelas I SD ( semua usia ) terhadap penduduk
usia 7 tahunRumus :
Jumlah siswa baru kelas I SDASK : x 100
Jumlah penduduk usia 7 tahun
b. Angka Melanjutkan (AM)
Defenisi : Persentase jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih tinggi
a. SMP : Persentase lulusan tingkat SD yang melanjutkan ke SMPb. SM : Perserntase lulusan tingkat SMP yang melanjutkan ke SM
Rumus :
Jumlah siswa baru kelas I Pada jenjang pendidikan tertentuAM : x 100
Jumlah lulusan pada jenjang pendidikan yang lebihrendah tahun ajaran sebelumnya
2. Angka Partisipasi MurniDefenisi : Persentase penduduk kelompok usia sekolah yang bersekolah di
jenjang pendidikan tertentu.
a. SD : Siswa kelompok usia 7-12 tahun di SD dibandingkan dengankelompok usia 7-12 tahun
b. SMP : kelompok usia 13-15 tahun di SMP dibandingkan dengan kelompokusia 13-15 tahun
c. SM : kelompok usia 16-18 tahun di SMP dibandingkan dengan kelompokusia 16-18 tahun
Rumus :
Jumlah siswa kelompok usia sekolah jenjang pendidikan tertentuAM : x 100
Jumlah penduduk kelompok usia sekolah tertentu
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)Defenisi : Persentase jumlah siwa pada jenjang pendidikan tertentu
dibandingkan dengan penduduk kelompok usia sekolah tertentu.Persekolahan
[81]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
a. TK : Siswa TK dibandingkan dengan kelompok usia 4 - 6 tahunb. SD : Siswa SD dibandingkan dengan kelompok usia 7 - 12 tahunc. SMP : Siswa SMP dibandingkan dengan kelompok usia 13 - 15 tahund. SM : Siswa SM dibandingkan dengan kelompok usia 16 - 18 tahun
Non Formala. Paket B : Warga belajar paket B dibandingkan dengan penduduk kelompok usia
13 – 15 tahunb. Paket C : Warga belajar paket C dibandingkan dengan penduduk kelompok usia
16 - 18 tahun
Rumus :
Jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentuAPK : x 100
Jumlah penduduk kelompok usia sekolah tertentu
4. Angka Partisipasi Sekolah Swasta (APPS)Defenisi : Persentase jumlah sekolah/lembaga swasta terhadap
sekolah/lembaga seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu
a. TK : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa TKseluruhnya.
b. SD : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SDseluruhnya
c. SMP : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMPseluruhnya
d. SM : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMseluruhnya
Rumus :
Jumlah sekolah/lembaga pada jenjang pendidikan tertentuAPPS : x 100
Jumlah sekolah/lembaga seluruhnya pada jenjang pendidkan tertentu
5. Angka Partisipasi Masyarakat (APMS)Defenisi : Persentase jumlah siswa/Mahasiswa swasta terhadap
siswa/mahasiswa seluruhnya pada jenjang pendidikan
a. TK : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa TKseluruhnya.
b. SD : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SDseluruhnya
c. SMP : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMPseluruhnya
[82]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
d. SM : Persentase jumlah siswa swasta terhadap jumlah siswa SMseluruhnya
Rumus :
Jumlah siswa swasta pada jenjang pendidikan tententuAPPS : x
100Jumlah siswa/mahasiswa seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu
6. Rasio siswa per sekolah (RSS)
Defenisi : Perbandingan antara jumlah siswa/mahasiswa dengansekolah/lembaga pada jenjang pendidikan tertentu
a. TK : Jumlah siswa dibandingkan dengan jumlah siswa TKb. SD : Jumlah siswa dibandingkan dengan jumlah siswa SDc. SMP : Jumlah siswa dibandingkan dengan jumlah siswa SMPd. SM : Jumlah siswa dibandingkan denga jumlah siswa SM
Rumus :
Jumlah siswa swasta pada jenjang pendidikan tententuRSS : x
100Jumlah sekolah/lembaga pada jenjang pendidikan tertentu
7. Rasio siswa per kelas (RSK)
Defenisi : Perbandingan antara jumlah siswa/mahasiswa dengansekolah/lembaga belajar dengan kelas/kelompok pada jenjangpendidikan tertentu/pendidikan laur sekolah.
Persekolahan
a. TK : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas TKb. SD : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas SDc. SMP : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas SMPd. SM : Penbandingan jumlah siswa dengan kelas Sm
Non Formal
a. PBH : Perbandingan jumlah warga belajar dengan kelompok belajar PBH
b. Paket B: Perbandingan jumlah warga belajar dengan kelompok belajarPaket B
c. Paket C : Perbandingan jumlah warga belajar dengan kelompok belajarPaket C
Rumus :
Jumlah siswa/warga belajar pada jenjang pendidikan tertentu pendidkan
[83]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
RSK : x100
Jumlah kelas/kelompok belajar jenjang penididikantertentu/pendidikan luar sekolah
8. Rasio Siswa per Ruang Kelas (RSRK)Defenisi : Perbandingan antara siswa dengan ruang kelas pada jenjang
pendidikan tertentua. TK : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas TKb. SD : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas SDc. SMP : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas SMPd. SM : Penbandingan jumlah siswa dengan ruang kelas SM
Rumus :
Jumlah siswa pada jenjang pendidikan tententuRSS : x
100Jumlah ruang kelas milik pada jenjang pendidikan tertentu
9. Rasio Siswa per Guru (RSG)
Defenisi : Perbandingan antara jumlah siswa/mahasiswa/warga belajar denganjumlah guru /tutor pada jenjang pendidikan tertentu/pendidikan luarsekolah
Persekolahan
a. TK : Penbandingan jumlah siswa dengan guru TKb. SD : Penbandingan jumlah siswa dengan guru SDc. SMP : Penbandingan jumlah siswa dengan guru SMPd. SM : Penbandingan jumlah siswa dengan guru SM
Non Formal
a. Paket B : Perbandingan jumlah warga belajar dengan tutorPaket A
b. Paket C : Perbandingan jumlah warga belajar dengan Dosen Paket C
Rumus :
Jumlah siswa pada jenjang pendidikan tententu/Pendidikan luar sekolah
RSG : x100
Jumlah guru/ tutor pada jenjang pendidikan tertentu/Pendidikan luar sekolah
[84]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
10. Persentase Siswa Kejuruan SM (%SK)Defenisi : Persentase jumlah siswa SMK menurut kelompok kejuruan dengan
jumlah siswa seluruhnya.Rumus :
Jumlah siswa menurut kelompok kejuruan%SK : x 100
Jumlah siswa kejuruan seluruhnya
11. Persentase Guru perempuan (%GP)Defenisi : Persentase guru perempuan yang mengajar dijenjang pendidikan
a. SD : Penbandingan guru perempuan dengan seluruh guru SDb. SMP : Penbandingan guru perempuan dengan seluruh guru SMPc. SM : Penbandingan guru perempuan dengan seluruh guru SM
Rumus :
Jumlah guru/dosen perempuan pada jenjang pendidikan%GP : x 100
Jumlah guru/dosen seluruhnya pada jenjang pendidikan
13. Presentase Siswa /Warga Belajar PerempuanDefenisi : Presentase siswa/mahasiswa/warga belajar perempuan yang belajar
di jenjang pendidikan.
Persekolahan
a. TK : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa TKb. SD : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa SDc. SMP : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa SMPd. SM : Penbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa SM
Non Formal
a. PBH : Perbandingan warga belajar perempuan dengan seluruh wargabelajar PBH
b. Paket B : Perbandingan warga belajar perempuan dengan seluruh wargabelajarPaket A
c. Paket C : Perbandingan warga belajar perempuan dengan seluruh wargabelajar
Paket BRumus :
Jumlah siswa /warga belajar perempuan
[85]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
%SP : x 100Jumlah siswa/mahasiswa/warga belajar seluruhnya
Indikator Mutu/Indicators of Quality
I.a. Angka Mengulang (AU)Defenisi : Presentase siswa mengulang pada tingkat yang sama pada jenjang
pendidikan tertentu.a. SD : Perbandingan antara jumlah mengulang SD dengan jumlah siswa SD
dengan jumlah siswa SD tahun ajaran sebelumnya.B. SMP : Perbandingan antara jumlah mengulang SMP dengan jumlah siswa
SMP dengan jumlah siswa SMP tahun ajaran sebelumnya.c. SM : Perbandingan antara jumlah mengulang SM dengan jumlah siswa
SM dengan jumlah siswa SM tahun ajaran sebelumnya.
Rumus :
Jumlah mengulang pada jenjang pendidikan tertentuAU : x
100Jumlah siswa tahun sebelumnya pada jenjang pendidikan yang sama
Catatan :Untuk angka mengulang per tingkat digunakan rumusan yang sama misalnya angkamengulang tingkat I = mengulang tingakat 1 dibagi dengan siswa tingkat I tahunajaran sebelumnya dikalikan 100.
I.b. Angka Putus SekolahDefenisi : Presentase siswa yang meningalkan sekolah sebelum naik tingkat
atau lulus pada jenjang pendidikan tertentu.a. SD : Penbandingan antara putus sekolah SD dengan siswa SD tahun
ajaran sebelumnya.b. SMP : Penbandingan antara putus sekolah SMP dengan siswa SMP tahun
ajaran sebelumnyac. SM : Perbandingan antara putus sekolah SM dengan siswa SM tahun
ajaran sebelumnyaRumus :
Jumlah putus pada jenjang pendidikan tertentuAPS :
x100Jumlah siswa tahun sebelumnya pada jenjang pendidikan yang sama
[86]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Catatan :Menghitung putus sekolah per tingkat digunakan rumusan yang sama misalnya,putus sekolah tingkat I sama dengan putus sekolah tingkat I dibagi dengan siswatingkat I tahun ajaran sebelumnya dikalikan 100.
I.c. Angka Naik Tingkat (AN)Defenisi : Presentase siswa yang naik ke tingkat yang lebih tinggi pada jenjang
pendidikan tertentu.a. SD : Perbandingan siswa SD yang naik tingkat terhadap siswa SD tingkat
sebelumnya pada tahun sebelumnya.b. SMP : Perbandingan siswa SMP yang naik tingkat terhadap siswa SMP
tingkat sebelumnya pada tahun sebelumnyac. SM : Perbandingan siswa SM yang naik tingkat terhadap siswa SM tingkat
sebelumnya pada tahun sebelumnyaRumus :
Jumlah siswa naik tingkat pada jenjang pendidikan tertentuAN : x100
Jumlah siswa tahun sebelumnya pada jenjang pendidikan yang sama
2. Angka Lulusan (AL)Defenisi : Presentase jumlah siswa tingkat tertinggi dari jenjang pendidikan
tertentu yang lulus.a. SD : Perbandingan jumlah lulusan dengan siswa tingkat VI tahun
sebelumnya.b. SMP : Perbandingan jumlah lulusan dengan siswa tingkat IIII tahun
sebelumnya.c. SM : Perbandingan jumlah lulusan dengan siswa tingkat III tahun
sebelumnya.
Rumus :
Jumlah lulusan pada jenjang pendidikan tertentuAL : x100
Jumlah siswa tingkat tertinggi tahun sebelumnya pada jenjangpendidikan tertentu.
3. Presentase Guru Berwenang Mengajar (% GB )Defenisi : Persentase guru yang berwenang mengajar dikaitkan kan dengan
ijazah yang memiliki sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu.a. TK : Guru TK berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah yaang
lebih tinggi.b. SD : Guru SD berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah yaang
lebih tinggc. SMP : Guru SMP berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah
yaang lebih tinggid SM : Guru SM berwenang adalah lulusan program Sarjana dan ijazah
yaang lebih tinggiRumus :
[87]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
Jumlah guru yang berwenang pada jenjang pendidikan tertentu% GB :
x100Jumlah guru seluruhnya pada jenjang pendidikan yang sama
4. Presentase Guru menurut Ijazah Tertinggi (% GI )Defenisi : Presentase guru/dosen menurut ijazah yang memiliki pada jenjang
pendidikan.a. TK : Penbandingan antara guru TK menurut ijazah tertentu dengan seluruh
guru TK.b. SD : Penbandingan antara guru SD menurut ijazah tertentu dengan seluruh
guru SDc. SMP : Penbandingan antara guru SMP menurut ijazah tertentu dengan
seluruh guru SMPd. SM : Penbandingan antara guru SM menurut ijazah tertentu dengan seluruh
guru SMe. PT : Penbandingan antara guru PT menurut ijazah tertentu dengan seluruh
guru PT.
Rumus :
Jumlah guru/dosen ijazah a pada jenjang pendidikan tertentu% GIa :
x100Jumlah seluruhnya guru/dosen pada jenjang pendidikan yang sama
5. Persentase Ruang Kelas Milik Baik (% RKb)
Defenisi : Persentase jumlah ruang kelas milik yang baik dibandingkan denganjumlah kelas milik seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu.
a. TK : Penbandingan ruang kelas TK milik yang baik dengan ruang kelas milikTK seluruhnya.
b. SD : Penbandingan ruang kelas SD milik yang baik dengan ruang kelas milikSD seluruhnya
c. SMP : Penbandingan ruang kelas SMP milik yang baik dengan ruang kelasmilik SMP seluruhnya
d. SM : Penbandingan ruang kelas SM milik yang baik dengan ruang kelas milikSM seluruhnya.
Rumus :
Jumlah ruang kelas yang baik pada jenjang pendidikan tertentu% RKb :
x100Jumlah ruang kelas seluruhnya pada jenjang pendidikan yang sama
[88]
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai 2011-2015
6. Rasio Tutor Kelompok Belajar (RTKB)
Defenisi : Rata-rata jumlah tutor pada setiap kelompok belajar di pendidikan nonformal
a. PBH : Perbandingan jumlah tutor dengan kelompok belajar programPBH
b. Paket A : Perbandingan jumlah tutor dengan kelompok belajar programPaket A
c. Paket B : Perbandingan jumlah tutor dengan kelompok belajar programPaket B
Rumus :
Jumlah tutor% RKb : x100
Jumlah kelompok belajar