16

DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat
Page 2: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

DAFTAR ISI

PROMOTING LIVELIHOOD SUSTAINABILITY THROUGH

AGRICULTURAL RESOURCES MANAGEMENT

Panomsak Promburom

EKSOTISME BUDIDAYA GANDUM TROPIS MENDUKUNG

KERGAMANAN TANAMAN DAN PANGAN

Dr. Ir. Nugraheni Widyawati, MP

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TANAMAN KORO PEDANG

DI LAHAN SUB-OPTIMAL SEBAGAI PENDUKUNG KEMANDIRIAN

PANGAN

Maria Theresia Darini, Sri Endah Prasetyowati, Yacobus Sunaryo

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIE SUSU APEL PADA UMKM

Aurelia Tamba, Effy Yuswita, Heptari Elita Dewi

KAJIAN PELUANG USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN

MAJALENGKA DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PAKAN TERNAK

Zumi Saidah,Rani Andriani Budi Kusumo, Erna Rachmawati

MOTIVASI KERJA UTAMA PETANI DALAM KEMITRAAN

(Studi Kasus di Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali)

Vianeylisari dan Maria

ANALISIS PROYEK USAHA PETERNAKAN AYAM BURAS PEDAGING

Sri Haryani Sitindaon, Suroto, Alfan Sagito

FENOMENA PERMINTAAN BUAH LOKAL MASA PANDEMI COVID 19

DI DUA PASAR TRADISIONAL DI KOTA SALATIGA

Nur Baiti Cahya Ningrum W R H dan Tinjung Mary Prihtanti

STRATEGI PROMOSI PENJUALAN MADU

(Studi Kasus di PO. Madu Asli Senjaya)

Tito Alfaro Primaputra, Maria, Liska Simamora

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN PRODUK ORGANIK

Monika Shania Meisy, Maria, Liska Simamora

KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI KONSUMEN SAYURAN

YANG MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

Martiana Nur Nugraheni dan Tinjung Mary Prihtanti

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYUR ORGANIK MERBABU

Danada Adita Putri, Maria

1-26

27-62

63-74

75-91

92-104

105-114

115-126

127-134

135-142

143-154

155-164

165-178

i

Page 3: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP MANAJEMEN DAN

STRATEGI PEMASARAN SAYUR ORGANIK

(Studi Kasus di Kelompok Tani Tranggulasi Desa Batur, Kabupaten Semarang)

Illene Naomi Nugroho dan Yuliawati

PERKEMBANGAN KOMODITAS BASIS DAN NON-BASIS

SUB-SEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN BANTUL

Dewi Masitoh, Abi Pratiwa Siregar, Meita Puspa Dewi, Moh. Ali Abdur Rohman, Ahmad

Samsudin

KONSEP PERANCANGAN SKATEPARK KOTA SALATIGA

Bio Pravasadipta dan Endang Pudjihartati

PENGARUH PERIODE KRITIS BEBAS GULMA PADA TANAMAN

GANDUM (Triticum aestivum L.)

Endi Irfani dan Yohanes Hendro Agus

UJI KUALITAS JAMU DARI BEBERAPA VARIAN “S’JAMU SALATIGA”

Wisnu Tri Hanggoro, Rama Wisnu Putra, Agung Rimayanto Gintu

POTENSI KADAR MINERAL “MUD VOLCANO” BANYU ASIN SANGIRAN

SEBAGAI SUMBER MINERAL UNTUK PERTANIAN LAHAN KERING

Agung Rimayanto Gintu, Rejo Wagiman, Marchelia Welma Salenussa dan Dwi Pramana

PENGARUH KONSENTRASI ENZIM PEKTINASE DARI LIMBAH KULIT

PISANG OLEH KAPANG Aspergillus niger TERHADAP KLARIFIKASI

MINUMAN FUNGSIONAL JAHE LEMON

Dyan Yulianti dan Maria Marina Herawati

KEANEKARAGAMAN HAYATI SEMUT (Hymenoptera: Formicidae)

DI HUTAN KOTA BENDOSARI, KOTA MADYA SALATIGA

Titus Septianjaya dan Yohanes Hendro Agus

TAHAPAN PENYUSUNAN ROADMAP DIVERSIFIKASI

PERKEBUNAN RAKYAT DENGAN TANAMAN OBAT

Akhmad Jufri, Djatmiko Pinardi, Armelia Tanjung

KAJIAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI BUNGA DAN BENIH SEBAGAI

INDIKATOR KEMASAKAN BENIH Artemisia annua L

Putri Rizky Lestari dan Endang Pudjihartati

TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM

TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI

Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong

TEKNOLOGI PENGOLAHAN VCO DENGAN DRY PROCESS

SKALA PEDESAAN DAN PENGARUH MUTUNYA SELAMA

PENYIMPANAN Adhitya Yudha Pradhana dan Ismail Maskromo

179-192

193-198

199-210

211-218

219-228

229-240

241-250

251-260

261-270

271-278

279-286

287-293

Page 4: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

115

ISSN 2460 - 5506

PROSIDING WEBINAR

KONSER KARYA ILMIAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2020

“Pengembangan Komoditas Unggulan Mewujudkan Wilayah Perdesaan yang Berkelanjutan”

Kamis, 24 September 2020 | Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW

ANALISIS PROYEK USAHA PETERNAKAN

AYAM BURAS PEDAGING

Sri Haryani Sitindaon, Suroto, Alfan Sagito

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara

Jl. A.H Nasution No 1 B Medan 20143

Email: [email protected]

ABSTRAK

Budidaya ternak ayam buras bukan hanya sebatas memelihara ternaknya saja tetapi perlu

memperhatikan aspek-aspek finansial. Perhitungan finansial diperlukan untuk mengetahui apakah

usaha peternakan ayam buras yang dilakukan layak atau tidak, melalui perhitungan arus kas

(cashflow). Arus kas (cashflow) terdiri dari komponen arus penerimaan (inflow) dan arus

pengeluaran (outflow). Hasil arus kas yang diperoleh akan dilakukan analisis aspek finansial

melalui analisi laba rugi, penilian kriteria investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Interna Rate of

Return (IRR), Net B/C, dan Payback Period (PP) (Serli, 2013). Hasil analisis kriteria kelayakan

investasi usaha peternakan ayam buras pedaging menunjukkan bahwa usaha tersebut layak

untuk dijalankan hal ini karena hasil perhitungan NPV diperoleh sebesar Rp 34.857.168. Nilai NPV

lebih besar dari nol, nilai IRR yang diperoleh yaitu 17,28% maka dinyatakan layak apabila nilai IRR

lebih besar dari discount rate (5.75 %), nilai Net B/C yang diperoleh sebesar 1.33 dinyatakan

layak juga karena nilai Net B/C lebih dari 1. Nilai Payback Periode yang diperoleh adalah selama

1 tahun 3 bulan maka dinyatakan layak karena lebih kecil dari umur bisnis (10 tahun). Laba bersih

yang diterima setiap tahunnya berbeda-beda, yang paling rendah pada tahun ke 6 (Rp.4.251.500).

Untuk memperoleh laba bersih yang lebih besar diharapak jumlah (kapasitas) ternak yang dipelihara

juga dalam jumlah yang lebih besar.

Kata kunci: Budidaya ternak ayam buras, aspek finansial, investasi, laba rugi

PENDAHULUAN

Ayam lokal yang sering kita kenal dengan

sebutan ayam kampung atau buras (bukan ras)

memiliki peran penting sebagaipenghasildaging

dan telur. Sumbangan buras terhadap produksi

daging nasional sebesar 8,50% atau sebesar

284.900 ton dan terhadap produksi unggas

kontribusinya mencapai 12,86%. Begitu pula

produksi telur ayam lokal pada tahun 2017

sebanyak 196.700 ton atau 9,70% terhadap

produksi telur secara keseluruhan (Dirjen PKH,

2017).

Saat ini permintaan dan minat masyarakat

terhadap daging ayam buras mengalami

peningkatan. Data dari Dirjen PKH (2018)

menunjukkan bahwa konsumsi daging ayam

buras terusmengalamipeningkatan(tahun 2013:

0,469 kg/kapita, tahun 2014: 0,521 kg/kapita,

Page 5: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

116

tahun 2015 dan 2016 : 0,626 kg/kapita). Hal

ini disebabkan karena kesadaran masyarakat

akan pentingnya gizi seimbang dan produk

pangan sehat yang semakin meningkat juga.

Dengan semakintingginya permintaan terhadap

daging ayam buras menyebabkan usaha

beternak ayam buraspun semakin diminati.

Sumber protein hewani yang diperoleh dari

usaha ternak ayam buras bisa berupa telur

maupun daging (Suryana dan Hasbianto,

2008).

Sudah banyak masyarakat yang melakukan

usaha budidaya ternak ayam buras, baik itu

secara modern maupun tradisional. Tetapi tidak

banyak juga yang mampu bertahan bahkan

berkembang menjadi usaha skala bisnis. Hal

ini bisa disebabkan kurangnya manajemen dari

awal. Sianturi (2011) menyatakan bahwa

keberlanjutan usaha peternakan ayam dilihat

dari kelayakan aspek teknis pemeliharaan

seperti lokasi kandang, budidaya dan teknologi

saja.Budidaya ternak ayam buras bukan hanya

sebatas memelihara ternaknya saja tetapi perlu

memperhatikan aspek-aspek keuntungan yang

akan didapat dari hasil usaha budidaya yang

dilakukan. Halinijustru menjadiperhatian utama

sebelum memulai usaha beternak ayam.

Perlu adanya perencanaan atau perhitungan

modal awal untuk meminimalisasi terjadinya

kesalahan dan kerugian dengan membuat

asumsi-asumsi awalyang memprediksikan total

dana yang dibutuhkan dan berapa keuntungan

yang diperoleh. Pemahaman tentang perhitungan

finansial dan skala usaha justru menjadi faktor

penentu keberlanjutan usaha. Gittinger (1986),

mengungkapkan bahwa kegiatan pertanian

merupakan suatu kegiatan investasi yang

mengubah sumber-sumber finansial menjadi

barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan

keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

setelah beberapa periode tertentu. Selain

perencanaan perlu adanya suatu analisis untuk

mengetahui apakah usaha peternakan ayam

buras yang dilakukan layak atau tidak. Hal ini

bisa ditentukan dengan memperhatikan aspek-

aspek finansial yang digunakan. Dengan adanya

makalah ini diharapkan dapat memberikan

gambaran perhitungan finansial untuk

menentukan kelayakan usaha ternak ayamburas

pedaging.

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi dilakukan dengan melakukan

perhitungan aspek finansial yaitu dengan cara

perhitungan semua biaya yang dikeluarkan dan

penerimaan yang diperoleh, dan akan

dimasukan kedalam arus kas (cashflow). Arus

kas (cashflow) terdiri dari komponen arus

penerimaan (inflow) dan arus pengeluaran

(outflow). Hasil arus kas yang diperoleh akan

dianalisis aspek finansialmelalui analisi laba rugi,

penilian kriteria investasi yaitu Net Present Value

(NPV), Interna Rate of Return (IRR), Net B/

C, dan Payback Period (PP) (Serli, 2013).

Penilaian Kriteria Investasi:

1. Net Present Value (NPV):

Net Present Value adalah kriteria investasi yang

banyak digunakan dalam mengukur apakah

suatu proyek layak atau tidak. Menurut Ibrahim

(1998), NPV merupakan selisih antara present

value dari benefit dan present value dari

biaya. Net Benefit merupakan selisih antara

cash inflow dengan cash outflow yang terjadi

pada setiap tahun. Net Benefit selanjutnya

didiscounted dengan opportunity cost of

capital menghasilkan present value. Jumlah

dari hasil present value net benefit

menghasilkan NPV. Menurut (Nurmalina et al,

Page 6: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

117

2010) penentuan nilai NPV dapat dituliskan

sebagai berikut:

Keterangan:

NPV = Net Present Value sampai dengan tahun

ke-t

Bt

= Manfaat pada tahun t (Rp)

Ct

= Biaya pada tahun t (Rp)

t = Tahun kegiatan bisnis (t = 1,2,3,. ,n)

i = Tingkat suku bunga (%)

n = Umur proyek

Apabila hasil perhitungan NPV 0 maka

usaha peternakan tersebut layak untuk

dijalankan. Jika nilai NPV = 0, maka proyek

tersebut berada pada posisi tidak menguntung-

kan dan tidak merugikan, dengan kata lain usaha

peternakan tersebut berada pada posisi break

event point (BEP). Jika nilai NPV 0, maka

usaha peternakan tersebut tidak layak untuk

dijalankan.

2. Interna Rate of Return (IRR)

Untuk menentukan berapa tepatnya tingkat

bunga adalah dengan menggunakan metoda

interpolasi, yakni dengan menyisipkan tingkat

bunga diantara bunga yang menghasilkan NPV

positif dan tingkat bunga yang menghasilkan

NPV negatif (Umar, 1997). Metode tersebut

diformulasikan dengan rumus berikut

(Nurmalina et al 2010):

Keterangan :

IRR = Tingkat pengembalian internal

NPVý= Nilai Net Present Value yang positif

NPV2= Nilai Net Present Value yang negatif

i1= Tingkat suku bunga pada tahun NPV positif

i2

= Tingkat suku bunga pada tahun NPV negatif

Usaha peternakan dinyatakan layak untuk

dikembangkan jika nilai IRR lebih besar dari

tingkat suku bunga berlaku. Jika IRR sama

dengan tingkat suku bunga berlaku maka usaha

dinyatakan tidak untung atau tidak rugi.

Sedangkan usaha dinyatakan tidak layak untuk

dikembangkan jika IRR kurang dari tingkat

suku bunga berlaku.

3. Net B/C

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) merupakan

perbandingan antara jumlah manfaat nilai

sekarang yang bernilai positif dengan jumlah

manfaat sekarang yang bernilai negatif. Net B/

C ratio digunakan untuk melihat berapa besar

manfaat bersih yang dapat diterima suatu

proyek untuk setiap satu rupiahyang dikeluarkan.

Untuk menghitung Net B/C ratio dihitung

terlebih dahulu benefit bersih yang telah di

discount factor untuk setiap tahun. Net benefit

cost ratio merupakan perbandingan antara net

benefit yang bernilai postifif dengan net benefit

yang telah di discount bernilai negatif. (Ibrahim,

1998). Rumusnya adalah sebagai berikut

(Nurmalina et al 2010):

Keterangan:

Bt = Manfaat pada tahun t (Rp)

Ct = Biaya pada tahun t (Rp)

t = Tahun kegiatan bisnis (t = 1,2,3,.,n)

i = Tingkat suku bunga (%)

n = Umur proyek

Usaha peternakan investasi dapat dikatakan

layak bila Net B/C 1, dan dikatakan tidak

layak bila Net B/C 1.

4. Payback Period (PP)

Payback period adalah waktu minimum untuk

mengembalikan investasi awal dalam bentuk

Page 7: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

118

aliran kas yang didasarkan atas totalpenerimaan

dikurangi semua biaya. Semakin pendek

payback period, menunjukkan bahwa investasi

yang dikeluarkan dalam proyek tersebut

semakin cepat kembali. Nilai Payback period

dapat dihitung dari pembagian investasi dengan

net benefit rata-rata (Nurmalina et al 2010).

Rumus periode pengembalian adalah sebagai

berikut (Nurmalina et al 2010):

Keterangan :

I = Total investasi dalam proyek

Ab

= Manfaat bersih yang diperoleh setiap

tahunnya

Payback period tidak dipakai untuk menilai

layak tidaknya usaha peternakan tetapi melihat

berapa lama proyek dapat mengembalikan

biaya investasinya. Perhitungan payback period

belummemperhitungkan nilaiwaktu akan uang.

Nilai Asumsi Dasar yang Digunakan

Analisis kelayakan usaha peternakan ayam

buras pedaging yang dilakukan menggunakan

beberapa asumsi, yaitu:

1. Sistem pemeliharaan yang dilakukan secara

intensif dengan tujuan untuk produksidaging

dengan lama pemeliharaan 3 bulan.

2. Umur bisnis yang dilakukan 10 tahun,

dimana dalam 1 tahun 3 kali siklus

pemeliharaan, di tahun pertama hanya 2 kali

siklus pemeliharaan karena 3 bulan di tahun

pertama masih pembangunan kandang. Satu

siklus panen 3 bulan (satu tahun 3 kali siklus,

1 bulan istirahat kandang).

3. Kandang terdiri dari 4 unit (ukuran 8 m x

30 m) = 240 m2, total kapasitas 3.000 ekor.

4. Tingkat mortalitas diasumsikan konstan:

8,53% sehingga jumlah sampai panen 2.745

ekor

5. Penjualan dilakukan bobot hidup, bukan

bobot potong dengan harga dianggap

kontan Rp. 40.000/kg, dengan bobot jual

(umur 3 bulan) rata-rata; 0,915 kg.

6. Tingkat suku bunga yang digunakan 5,75%,

tingkat suku bunga deposito BI yang paling

rendah.

7. Pakan yang diberikan pakan semi konven-

sional, fase stater dengan pakan komersial

GF 511, sedangkan pakan untuk fase grower

menggunakan pakan formula sendiri

menggunakan bahan pakan lokal yang ada.

Penyusunan pakan ayam buras pada

prinsipnya adalah membuat pakan dengan

kandungan gizi sesuaidengan kebutuhan fase

pertumbuhannya (Sinurat, 1999).

a Stater (1 Bln) Pakan Komersil GF 511: Protein 21-23%

Asumsi Konsumsi Pakan Umur (minggu) Jumlah (kg) Harga (Rp) Total harga (Rp)

0,005 gr/ekor/hari Minggu 1 105 798,000 7,980,000

0,01 gr/ekor/hari Minggu 2 210 1,596,000

0,15 gr/ekor/hari Minggu 3 315 2,394,000

0,20 gr/ekor/hari Minggu 4 420 3,192,000

Page 8: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

119

b Pembesaran (>4 minggu), Pakan Konvensional: Protein Kasar 18%, Energi metabolisme;

2.600 kkal/kg, Lemak Kasar 5,62%, Serat kasar 5,36, Calsium 1%, Fosfor 0,8%, Zink

19,17%

Asumsi Konsumsi Pakan Umur (minggu) Jumlah (kg) Harga (Rp) Total harga (Rp

25gr/ekor/hari Minggu 5 525 2,566,969 58,013,502

35 gram/ekor/hari Minggu 6 735 3,593,757

55 gram/ekor/hari Minggu 7 1,155 5,647,332

65 gram/ekor/hari Minggu 8 1,365 6,674,120

85 gram/ekor/hari Minggu 9 1,785 8,727,695

95 gram/ekor/hari Minggu 10 1,995 9,754,483

100 gram/ekor/hari Minggu 11 2,100 10,267,877

105 gram/ekor/hari Minggu 12 2,205 10,781,270

Komposisi Pakan: Asumsi Harga

(per kg)

Jagung 4,000

3,100 8,000 9,000

6,000 150

10,000

Dedak Halus

Bkl Kedelai

Tepung Ikan

Minyak Sawit

Kapur

Top M ix

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi kelayakan proyek merupakan suatu pe-

nelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek

usaha yang biasanya merupakan suatu investasi.

Laporan studikelayakanbisnis yang telah dibuat

dibutuhkan oleh berbagai pihak (Umar, 1997).

Laporan hasil evaluasi investasi adalah sebagai

bahan pengambilan keputusan manajemen

apakahrencana investasitersebut layak atau tidak

layak dilaksanakan (Sinaga, 2009). Perhitungan

aspek finansial usaha peternakan ayam buras

pedaging yang dilakukan dalam bentuk arus

biaya (autflow). Salah satu komponen biaya

yang dikeluarkan mencakup biaya investasi,

biaya tetap, serta biaya operasional.

a. Biaya investasi

Biaya investasi adalah biaya yang umumnya

dikeluarkan pada tahun pertama saat

menjalankan usaha yang tidak dapat habis

dalam satu kali periode produksi serta jumlah

biaya yang dikeluarkan relatif besar. Adapun

rincian biaya investasi yang digunakan pada

usaha peternakan ayam buras selama pemeli-

haraan 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 1.

Dapat dilihat bahwa nilai investasiyang diguna-

kan pada tahun pertama jumlahnya lebih besar

(Rp. 75.178.000). Ada bahan-bahan yang

masih perlu diinvestasikan pada tahun-tahun

berikutnya seperti alat semprot kecil untuk

fumigasiyang harus dikeluarkan setiap tahunnya

karena barang tersebut dapat rusak disetiap

tahunnya. Sedangkan barang masih perlu

diinvestasikan pada tahun ke tiga sepert:i sapu

lidi, ember plastic, sekop, gayung, cangkul dan

gerobak dorong perlu tetap diivestasikan pada

tahun ketiga karena barang tersebut diasumsi-

kan rusak pada tahun ketiga. Pada tahun ke

empat yang masih perlu diinvestasikan yaitu

cangku, lampu emergency. Pada tahun kelima

yang perlu diinvestasikan kembali yaitu: sapu

lidi, sekop, gayung, ember plastik, tempat pakan,

tempat minum, lampu hannoc (pemanas), dan

gerobak dorong begitu barang yang sama

dianggap tetap di iinvesatikan pada tahun ke 9

karena barang ini dianggap rusak pada tahun

ke 7 dan ke 9.

Page 9: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

Tabel 1 Rincian Biaya Investasi yang digunakan Pada Usaha Peternakan Ayam Buras Pedaging

No Uraian Tahun ke-1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kandang 40,000,000

2 Gudang dan saung 15,000,000

3 Paralon 1,000,000 1,000,000

4 Keran Air 250,000 250,000

5 Toren/tendon air 2,000,000 6,000,000

6 Mesin Pompa Air 1,000,000 1,000,000

7 Timbangan 300,000 300,000

8 Sapu Lidi 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000

9 Ember Plastik 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000

10 Sekop 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000

11 Gayung 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000

12 Cangkul 300,000 300,000 300,000 300,000

13 Alat Semprot Besar 450,000 450,000

14 Alat Semprot Kecil 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000

15 Tabung Gas Elpiji 402,000 402,000

16 Tampat Pakan 3,000,000 - 3,000,000 3,000,000 3,000,000

17 Tempat Minum 3,000,000 - 3,000,000 3,000,000 3,000,000

18 Lumpu Hannoc 2,700,000 - 2,700,000 2,700,000 2,700,000

19 Lampu Emergency 206,000 206,000 206,000 206,000

20 Terpal Plastik 650,000

21 Alat Pemanas 1,500,000 5,500,000

22 Gerobak dorong 800,000 800,000 800,000 800,000 800,000

23 Alat Pembatas (Seng) 2,250,000

TOTAL BIAYA INVESTASI 75,178,000 100,000 1,170,000 606,000 9,870,000 15,002,000 10,376,000 100,000 9,870,000 606,000

12

0

Page 10: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

121

b. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya

tergantung dengan jumlah produk yang

dihasilkan. Adapun rincian biaya variabel usaha

peternakan ayam buras selama pemeliharaan

10 tahun dapat dilihat pada Tabel 2.

a. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak

mengalamiperubahan, walaupun ada perubahan

volume produksiatau penjualan. Adapun rincian

biaya variabel usaha peternakan ayam buras

Tabel 2 Rincian Biaya Variabel Pada Usaha Peternakan Ayam Buras Pedaging

No

Uraian

Tahun ke-

1 2 dst tahun

ke 4 s.d 10

1 Pembelian DOC 45,000,000 67,500,000 67,500,000

2 Biaya Pakan Komersil 15,960,000 23,940,000 23,940,000

3 Pakan basal 116,027,004 174,040,507 174,040,507

4 Biaya Obat-obatan 3,000,000 258,000 258,000

5 Biaya Vaksin dan Vitamin 1,000,000 814,500 814,500

6 Biaya Sekam Padi 2,000,000 5,000,000 5,000,000

8 Biaya Kapur 1,500,000 1,500,000 1,500,000

TOTAL BIAYA VARIABEL 184,487,004 273,053,007 273,053,007

Pada usaha peternakan ayam buras pedaging

biaya variabel berupa biaya pembelian DOC,

biaya pakan komersil, pakan basal, obat-

obatan, vaksin dan vitamin, biaya sekam padi

dan pembelian kapur pada tahun ke-1 jumlah

yang dikeluarkan sebesar Rp 184.487.000.

Pada tahun ke-2 hingga ke-10 besarnya biaya

variabel yang dikeluarkan jumlahnya sama yaitu

sebesar Rp 273.053.007 per tahun. Perbedaan

jumlah biaya variabel pada tahun 1 dikarenakan

jumlah produk yang dihasilkan pada tahun 1

lebih sedikit yaitu pemeliharaan dilakukan hanya

2 silkus sehingga biaya pembelian DOC hanya

untuk 2 siklus (Rp. 45.000.000) maka

menyusul biaya pakan, obat-obatan dll)

mengikuti jumlah produksi yang dilakukan.

selama pemeliharaan 10 tahun dapat dilihat

pada Tabel 3.

Usaha peternakan ayam buras pedaging biaya

tetap berupa biaya pembelian sewa lahan, biaya

listrik, pemeliharaan kandang dan upah tenaga

kerja yang merupakan jumlahnya tetap

dikeluarkan setiap tahunnya mulai tahun ke-1

dan seterusnya hingga tahun ke 10 yaitu sebesar

Rp. 25.400.000.

Arus Manfaat (Inflow)

Manfaat yang diterima dari usaha Peternakan

ayam buras pedaging adalah pemasukan atau

penerimaan selama menjalankan usaha, yaitu

hasil penjualan ayam buras dan hasil sampingan

dari usaha ternak ayam buras (kotoran yang

Tabel 3 Rincian Biaya Tetap Pada Usaha Peternakan Ayam Buras Pedaging

No Uraian Tahun ke-

1 2

1 Biaya Sewa Lahan 3,000,000 3,000,000

2 Biaya Listrik 300,000 300,000

3 Biaya Pemeliharaan Kandang 500,000 500,000

5 Biaya tenaga kerja 21,600,000 21,600,000

TOTAL BIAYA TETAP 25,400,000 25,400,000

Page 11: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

Tabel 4 Rincian Penerimaan Pada Usaha Peternakan Ayam Buras Pedaging

No Uraian Tahun ke

1 Penjualan Ayam 200,934,000 301,401,000 301,401,000 301,401,000

2 Pupuk kandang 12,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000

Total Inflow 212,934,000 319,401,000 319,401,000 319,401,000

dapat digunakan sebagaipupuk juga dimasukan

ke dalam penerimaan, karena dapat dijual

sebagai pupuk kandang). Rincian penerimaan

usaha Peternakan ayam buras pedaging dapat

dilihat pada Tabel 4.

Penerimaan usaha peternakan ayam buras

pedaging pada tahun pertama sebesar

Rp. 212.934.000,dan pada tahun ke 2 sampai

tahun ke 10 sebesar Rp. 319.4001.000. Hal

ini karena di tahun pertama produksi hanya 2

kali (pemeliharaan dua siklus) sedangkan pada

tahun ke-3 sampai tahun ke-10 setiap tahunnya

3 kali berproduksi (satu tahun 3 kali siklus

pemeliharaan).

Analisis Kriteria Kelayakan Investasi

Analisis kelayakan investasi dilakukan untuk

mengetahui kalayakan pelaksanaan usaha

peternakan ayam buras pedaging ditinjau dari

aspek finansial. Kriteria yang digunakan adalah

Net Present Value (NPV), Internal Rate of

Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net

B/C), dan Payback Period (PP). Hasil analisis

kriteria kelayakan investasi dapat dilihat pada

Tabel 5.

Berdasarkan hasil analisis kriteria kelayakan

investasi pada Tabel 5 dapat disimpulkan

Berdasarkan hasil analisis kriteria kelayakan

investasi pada Tabel 5 dapat disimpulkan

bahwa usaha peternakan ayam buras pedaging

layak untuk dijalankan berdasarkan aspek

finansial. Hasilperhitungan NPV yang diperoleh

sebesar Rp 34.857.168 yang dapat dikatakan

layak apabila lebih besar dari nol. Nilai IRR

yang diperoleh yaitu 17,28% yang dikatakan

layak apabila nilai IRR lebih besar dari discount

rate (5.75%). Nilai Net B/C yang diperoleh

sebesar 1.33 yang dapat dikatakan layak

apabila besarnya nilai Net B/C lebih dari 1.

Nilai Payback Periode yang didapatkan yaitu

selama 1 tahun 3 bulan yang dapat dikatakan

layak apabila lebih kecil dari umur bisnis (10

tahun). Dengan demikian, usaha pembesaran

ayam buras pedaging dapat direalisasikan

selama umur usaha yaitu 10 tahun. Rincian arus

kas (cash flow) dapat dilihat pada Lampiran.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil analisis kriteria kelayakan investasi usaha

peternakan ayam buras pedaging layak untuk

dijalankan berdasarkan aspek finansial. Hasil

perhitungan NPV yang diperoleh sebesar

Rp 34.857.168 yang dapat dikatakan layak

Tabel 5 Hasil Analisis Kriteria Kelayakan Investasi Usaha

Ternak Ayam Buras Pedaging

No Kriteria Kelayakan Hasil Penilaian

1 NPV 34,857,168

2 NET B/C 1.33

3 IRR 17,28%

4 PP 1 Tahun 3 bulan

122

Page 12: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

123

apabila lebih besar dari nol. Nilai IRR yang

diperoleh yaitu 17,28% yang dikatakan layak

apabila nilai IRR lebih besar dari discount rate

(5.75 %). Nilai Net B/C yang diperoleh sebesar

1.33 yang dapat dikatakan layak apabila

besarnya nilai Net B/C lebih dari 1. Nilai

Payback Periode yang didapatkan yaitu selama

1 tahun 3 bulan yang dapat dikatakan layak

apabila lebih kecil dari umur bisnis (10 tahun).

Saran

Walaupun hasil analisis kriteria kelayakan

investasi usaha peternakan ayam buras

pedaging layak untuk dijalankan berdasarkan

aspek finansial tetapi laba bersih yang diterima

setiap tahunnya berbeda-beda, yang paling

rendah pada tahun ke 6 (Rp.4.251.500). Hal

ini menunjukkan bahwa walaupun usaha

peternakan ayam buras pedaging layak

dilakukan tetapi laba bersih yang diperoleh

tergolong sangat kecil. Agar laba bersih yang

diperoleh dalam jumlah yang lebih besar maka

jumlah (kapasitas) ternak yang dipelihara

disarankan dalam jumlah yang lebih besar juga.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan (PKH). 2017. Statistik dan

Kesehatan Hewan 2017. Direktorat

Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan. Kementerian Pertanian RI.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan (PKH). 2018. Statistik dan

Kesehatan Hewan 2018. Direktorat

Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan. Kementerian Pertanian RI.

Gittinger JP. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-

Proyek Pertanian. Edisi Kedua. Mangiri

K, Sutomo S, penerjemah. Jakarta (ID).

UI Pr. Terjemahan dari: Economic

Analysis of Agriculture Project.

Ibrahim Y. 1998. Studi kelayakan Bisnis. Edisi

Revisi. Jakarta (ID): PT Rineka Cipta.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2010.

Studi Kelayakan Bisnis. Bogor (ID):

Departemen Agribisnis Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor.

Serli P M. 2013. Analisis Kelayakan Usaha

Petrnakan Ayam buras Pedaging pada

Kelompok Tani Sehatidi Desa Sirnagalih

Kabupaten Bogor. Departemen

Agribisnis Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Sianturi ECJ. 2011. Analisis Kelayakan Usaha

Ayam Ras Petelur Pada Dian Layer

Farm di Desa Sukadamai Kecamatan

Dramaga Kabupaten Bogor [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sinaga D. 2009. Studi Kelayakan Bisnis

dalam Ekonomi Global. Teori dan

Aplikasinya dalam Evaluasi Proyek.

Edisi Pertama. Jakarta (ID): Penerbit

Mitra Wacana Media.

Suryana dan Hasbianto. 2008. Usaha Tani

Ayam Buras di Indonesia: Permasalahan

dan Tantangan. Jurnal Litbang Pertanian.

27(3). 2008.

Sinurat, A.P. 1999. Penggunaan bahan pakan

lokal dalam pembuatan ransum ayam

buras. Wartazoa 9(1): 12"20.

Umar H. 1997. Studi Kelayakan Bisnis.

Manajemen, Metode dan Kasus.

Cetakan satu. Jakarta (ID): Gramedia

Pustaka Utama

Page 13: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

Lampiran 1 Proyeksi Arus Kas (cashflow) Usaha Ternak Ayam Buras Pedaging

N o Uraian

Tahun ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. In? ow

1. Pen jualan Ayam 200,934,000 301,401,000 30 1,401,000 301,401,000 301,401,000 301,401,000 301,401,000 301,401,000 301,401,000 301,401,000

2. Pup uk kandang 12,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,00 0 18,000,000 18,000,000 18,000,000

Total In? ow 212,934,000 319,401,000 31 9,401,000 319,401,000 319,401,000 319,401,000 319,401,000 319,401,000 319,401,000 319,401,000

B. OUTFLOW a. Biaya Investasi

1 Ka ndang 40,000,000

2 Gudang dan saung 15,000,000

3 Paralon 1,000,000 1,000,000

4 Ke ran Air 250,000 250,000

5 Toren/te ndon air 2,000,000 6,000,000

6 M esin Pompa Air 1,000,000 1,000,000

7 Tim bangan 300,000 300,000

8 Sapu Lidi 30,000 30 ,000 30,000 30,000 30,000

9 Embe r Plas k 80,000 80 ,000 80,000 80,000 80,000

10 Se kop 120,000 120,000 120,000 120,00 0 120,000

11 Gayun g 40,000 40 ,000 40,000 40,000 40,000

12 Cangkul 300,000 300,000 300,00 0 300,000

13 A lat S em prot Besar 450,000 450,000

14 A lat Semprot Kecil 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,00 0 100,000 100,000 100,000

15 Tabung Gas Elpiji 402,000 402,000

16 Tampat Pakan 3,000,000 - 3,000,000 3,000,000 3,000,000

17 Temp at M in um 3,000,000 - 3,000,000 3,000,000 3,000,000

18 Lum pu H an noc 2,700,000 - 2,700,000 2,700,000 2,700,000

19 Lam pu Emergency 206,000 206,000 206,00 0 206,000

20 Terpal Plas k 650,000

21 A lat Pem anas 1,500,000 5,500,000

22 Gerobak dorong 800,000 800,000 800,000 800,00 0 800,000

23 A lat Pem batas (Seng) 2,250,000

TOTAL BIAYA INVESTA SI 75,178,000 100,000 1,170,000 606,000 9,870,000 15,002,000 10,376,000 100,000 9,870,000 606,000

12

4

Page 14: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

Lampiran 1 (Lanjutan) Proyeksi Arus Kas (cashflow) Usaha Ternak Ayam Buras Pedaging

b. Biaya Variabel

1 Pembelian DOC 45,000,000 67,500,000 67,500,000 67,500,000 67,500,000 67,500,000 67,500,000 67,500,000 67,500,000 67,500,000

2 Biaya Pakan Komersil 15,960,000 23,940,000 23,940,000 23,940,000 23,940,000 23,940,000 23,940,000 23,940,000 23,940,000 23,940,000

3 Pakan basal 116,027,004 174,040,507 174,040,507 174,040,507 174,040,507 174,040,507 174,040,507 174,040,507 174,040,507 174,040,507

4 Biaya Obat-obatan 3,000,000 258,000 258,000 258,000 258,000 258,000 258,000 258,000 258,000 258,000

5 Biaya Vaksin dan Vitamin 1,000,000 814,500 814,500 814,500 814,500 814,500 814,500 814,500 814,500 814,500

6 Biaya Sekam Padi 2,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

7 Biaya Kapur 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

TOTAL BIAYA VARIABEL 184,487,004 273,053,007 273,053,007 273,053,007 273,053,007 273,053,007 273,053,007 273,053,007 273,053,007 273,053,007

c. Biaya Tetap

1 Biaya Sewa Lahan 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000

2 Biaya Listrik 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000

3 Bi.Pemeliharaan Kandang 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000

5 Biaya tenaga kerja 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000

TOTAL BIAYA TETAP 25,400,000 25,400,000 25,400,000 25,400,000 25,400,000 25,400,000 25,400,000 25,400,000 25,400,000 25,400,000

TOTAL OUTFLOW 285,065,004 298,553,007 299,623,007 299,059,007 308,323,007 313,455,007 308,829,007 298,553,007 308,323,007 299,059,007

III. Laba Bersih (72,131,004) 20,847,993 19,777,993 20,341,993 11,077,993 5,945,993 10,571,993 20,847,993 11,077,993 20,341,993

Suku Bunga

V DF (5.75%) 0.95 0.89 0.85 0.80 0.76 0.72 0.68 0.64 0.60 0.57

VI PV (Net Bene?t) (68,208,988) 18,642,472 16,724,036 16,265,672 8,376,435 4,251,500 7,148,160 13,329,727 6,697,885 11,630,269

VII NPV 34857167.96

VIII NET B/C 1.333342007

IX IRR 0.17282168

X PP 1 Tahun 3 bulan

125

Page 15: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat

Lampiran 2. Jadwal Palang Usaha Tenak Ayam Buras Pedaging Tahun 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Pembangunan Kandang Persiapan Sapronak

Pemeliharaan

Panen

Is rahat

Pemeliharaan

Panen

Is rahat

Tahun ke- 2 s/d 10 Mei Juni Juli Agust Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Ppemeliharaan Panen Is rahat Ppemeliharaan Panen Is rahat Pemeliharaan Panen Is rahat

12

6

Page 16: DAFTAR - UKSW...merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapitalyang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat