Upload
dinhdang
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP USAHA SENI KERAJINAN TANGAN GERABAH DI DESA PENAKAK KECAMATAN
MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
OLEH
ABDUL HAMID
152 125 146
DAN EKONOMI ISLAM
JURSAN EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
i
TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP USAHA SENI KERAJINAN TANGAN GERABAH DI DESA PENAKAK KECAMATAN
MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam
OLEH
ABDUL HAMID
152 125146
DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Abdul Hamid, NIM. 152.125 146 Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah di Desa Penekak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur disetujui untuk di-munaqasyah-kan. Disetujui pada tanggal 17-07-2017.
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I
Drs. H. Moh. Tamimi. M.AgNIP. 196702271994031003
Pembimbing II
Ulya Sofiana. M.HNIP. 198206102009012011
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING Mataram, ..................2017
Hal : Munaqasyah
Kepada
Yth. Rektor UIN Mataram
di-
Mataram
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan
pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Abdul Hamid, NIM.
152.125.146 Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhdap Usaha Seni Kerajinan
Tangan Gerabah di Desa Penekak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyahskripsi Fakultas
dan Ekonomi Islam (FSEI) Mataram.
Demikian atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu,alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Drs. H. Moh. Tamimi. M.AgNIP. 196702271994031003
Pembimbing II
Ulya SofianaNIP. 198206102009012011
iv
Pernyataan Keaslian Skripsi
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Abdul Hamid
NIM : 15.2.12.5.146
Jurusan : Ekonomi Islam
Fakultas : Syari ah
Institusi : UIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul Tinjauan
Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah di Desa Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timurini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir gelar
kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Mataram.
Mataram, 2017
Saya yang menyatakan,
ABDUL HAMID152 125 146
v
DEPARTEMEN AGAMA RIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
Jl. Pendidikan No. 35 Telp (0370) 621928-634490 fak. 625337 Mataram
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul judul Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni
Kerajinan Tangan Gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur yang diajukan oleh Abdul Hamid, NIM. 152.125.146., Jurusan Ekonomi
IN Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Selasa, 17-07-2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana Ekonomi Islam
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/Pemb. I : Drs.H. Moh Tamimi, M.Ag (.........................)Nip. 196702271994031003
2. Sekretaris Sidang/Pemb. II : Ulya Sofiana, MH (.........................) Nip. 198206102009012011
3. Penguji I : Dr. Zainudin Mansyur, M.Ag (.........................)NIP.197709142005011003
4. Penguji II : H. Zulyadain, MA (.........................)NIP.197305072006041002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Syari ah dan Ekonomi Islam
Dr. H. Musawar, M.Ag.NIP. 196312311999031005
vi
Motto:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu
sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu. (Qs. An-Nisa : 29)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap
Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten
Lombok Timur dapat penulis selesaikan.
Skripsi ini merupakan suatu hasil penelitian yang disusun untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan studi S1 pada Jurusan Ekonomi Fakultas dan
Ekonomi Islam UIN Mataram Tahun 2017
Melalui kesempatan ini, penulis berharap agar skripsi ini bisa bermanfaat sebagai
salah satu informasi tentang Etika Bisnis Islam
Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,
petunjuk serta saran-saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis dengan rendah hati
mengaturkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram
2. Dr IN
Mataram
3. Drs. H. Moh, Tamimi, M.Ag selaku dosen pembimbing I dan Ulya
Sofiana, M.H selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan
inspirasi dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran.
4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bimbingan selama menggali Ilmu
pengetahuan di UIN Mataram khususnya jurusan Ekonomi Islam.
5. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi hingga dapat terselesaikan
dengan baik.
ix
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat penulis
harapkan, semoga skripsi ini bisa menjadi salah satu sumbangan ilmiah bagi dunia
pendidikan
Mataram, 2017
Penyusun
Abdul Hamid
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii
NOTA DINAS PEMBIMBING ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
E. Telaah Pustaka ........................................................................ 7
F. Landasan Teori ...................................................................... 12
1. Pengertian Etika ................................................................. 12
2. Pengertian Bisnis ............................................................... 13
3. Pengertian Etika Bisnis Islam ............................................ 15
4. Perinsip Etika Dalam Berbisnis ......................................... 15
5. Pengertian Kerajinan Tangan ............................................. 17
xi
6. Pengertian Gerabah ............................................................ 18
7. Alat-Alat Dalam Pembuatan Gerabah ............................... 18
8. Peroses Pembuatan Gerabah .............................................. 19
G. Metodelogi Penelitian ............................................................. 23
1. Jenis Penelitian .................................................................. 24
2. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 25
3. Sumber dan Jenis Data ....................................................... 28
4. Analisis Data ...................................................................... 29
5. Keabsahan Data ................................................................. 30
6. Sistematika Penulisan ........................................................ 31
BAB II: PAPARAN DATA DAN TEMUAN .................................................. 33
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................... 33
1. Sejarah Desa Masbagik Timur (Penakak) ..................... 33
2. Letak Geografis Wialayah............................................. 35
3. Keadaan Sosial .............................................................. 39
B. Pola Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah ....................... 47
1. Pengadaan Bahan............................................................. 47
2. Peroses Pembuatan/Produksi ........................................... 48
3. Jenis Gerabah Yang di Produksi...................................... 49
C. Cara Pemasaran Pengusaha Gerabah dalam Melancarkan
Bisnis .................................................................................... 50
1. Dari segi Produksi ........................................................... 51
2. Dari Segi Harga ............................................................... 52
xii
3. Dari Segi Lokasi / Saluran Distribusi .............................. 53
4. Dari Segi Promosi ........................................................... 55
BAB III ANALISIS/PEMBAHASAN
A. Analisis Pola Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah di Dusun
Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
1. Pengadaan Bahan............................................................. 56
2. Peroses Pembuatan/Produksi ........................................... 57
3. Jenis Gerabah Yang diproduksi ....................................... 57
B. Analisis Pemasaran Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah di
Dusun Penakak Kecanatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur .................................................................................... 58
1. Dari segi Produksi .......................................................... 58
2. Dari Segi Harga .............................................................. 59
3. Dari Segi Lokasi / Saluran Distribusi ............................. 59
4. Dari Segi Peromosi......................................................... 59
C. Analisis Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni
Kerajinan Tanagan Gerabah di Dusun Penakak Kecamatan
Masbagik Kabupaten Lombok Timur. ................................. 62
1. Perinsip Otonomi............................................................ . 66
2. Perinsip Kejujuran .......................................................... 66
3. Perinsip Keadilan ........................................................... 67
4. Prinsip Integritas moral .................................................. 68
xiii
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan............................................................................... 69
B. Saran ..................................................................................... 70
ii
ABSTRAK
Dunia bisnis tidak lepas dari etika bisnis islam, banyak hal penelitian
menunjukan adanya hubungan positif antara etika bisnis dengan kesuksesan
perusahaan. Pada akhirnya peraktek bisnis yang tidak jujur, hanya memikirkan
keuntungan maksimal dan merugikan pihak lain. Semakin besarnya kesadaran
etika dalam berbisnis, orang mulai menekankan pentingnya keterkaintan faktor-
faktor etika dalam berbisnis. Maka tujuan dari penelitian ini adalah Tinjauan Etika
Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah Di Desa Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang
menggambarkan secara sistematis tentang fokus penelitian yaitu tentang tinjauan
etika bisnis islam dalam sebuah usaha gerabah yang ada di Desa Penakak. Subjek
penelitian terdiri dari 5 Arshop yaitu : Handika Lombok Potery, KSP Rasa
Sayang, Sasak Craft, Sasak Potery, Yanti Arshop. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, teknik dokumentasi, studi pustaka.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, para pengusaha masih belum
menerapkan perinsip etika bisnis islam dalam perinsip kejujuran dan dalam
perinsip keadilan, dari temuan hasil penelitian, para pengusaha tidak adil dalam
memebrikan harga kepada para pengusaha luar negeri dengan pengusaha dalam
negeri, harga yang diberikan kepada pengusaha luar negeri lebih tinggi
dibandingkan pengusaha dalam negeri.
1
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Tradisi pembuatan seni kerajinan tangan gerabah merupakan tradisi
yang termasuk tua dalam perkembangan kebudayaan manusia. Manusia mulai
mengenal seni kerajinan sejak dikenal tradisi bercocok tanam.1 Hasilnya
berkisar pada bentuk-bentuk perkakas dan perlengkapan dapur seperti
tungku, periuk, kendi, gentong, jambangan, dan lain-lain dalam ukuran besar
maupun kecil.
Seiring dengan perkembangannya, produk seni kerajinan gerabah masih
bertahan sampai sekarang, bahkan para perajin melakukan kegiatannya di
setiap rumah. Gerabah sebagai hasil dari aktivitas hidup merupakan warisan
nenek moyang untuk perlengkapan alat rumah tangga yang fungsinya terus
berkembang perkembangan zaman dan kebutuhan manusia itu sendiri.
Bermula dari pembuatan benda-benda yang diciptakan manusia untuk
kepentingan praktis dalam kehidupan sehari-hari.2 Kebudayaan yang
berkembang dan dimiliki manusia umumnya disadari sebagai suatu
perpaduan dari berbagai sistem yang menunjuk adanya kesinambungan dari
hasil budidaya masa lalu.Telah berabad-abad tanah liat digunakan sebagai
1Sartono Kartodirdjo, Sejarah Nasional Indonesia. Jilid I, (Jakarta : Depdikbud, 1975), h.
174.
2Soedarso, Trilogi Seni; Penciptaan, Estetika, dan Kegunaan Seni(Yogyakarta : BP ISI, 2006), h. 109.
2
bahan yang dipakai untuk membuat wadah melalui teknik sederhana sebagai
alat dan barang yang dapat dipakai sehari-hari di rumah.
Gerabah sebagai produk seni telah berkembang menjadi bentuk yang
lebih indah sebagai penunjang dalam kehidupan. Produk yang dihasilkan
terus mengalami perbaikan bentuk dengan desain baru berdasarkan
pengalaman batin perajin.Karya seni yang dihasilkan adalah ungkapan jiwa
yang kreatif, bukan sekedar objek melainkan sebuah hasil renungan
mendalam mengenai segala sesuatu yang ada,3 selanjutnya nilai bentuk dalam
karya tersebut merupakan cerminan dari kualitas kepandaian dan kreativitas
dalam memvisualkan ide atau gagasannya.
Etika merupakan studi sistimatis tentang akibat kosep baik dan buruk,
harus, benar, salah, dan lain sebagainaya dan perinsip-perinsip umum yang
membenarkan kita untuk mengaplikasikannya. Etika dapat dimaknai sebagai
dasar moralitas seseorang dan disaat bersamaan juga sebagai filusufnya dalam
berperilaku.4 Etika bisnis sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, dan
salah dalam dunia bisnis berdasarkan perinsip-perinsip moralitas. Dalam arti
lain etika bisnis berarti seperangkat perinsip dan norma dimana para pelaku
bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna
mencapai tujuan bisnisnya.
Secara umum, prinsip-prinsip yang dipakai dalam bisnis tidak akan
pernah lepas dari kehidupan keseharian kita. Prinsip-prinsip yang berlaku
dalam bisnis sesungguhnya adalah implementasi dari prinsip etika pada
3A.D. Pirous, Melukis itu Menulis, (Bandung : ITB 2003), h. 14. 4 Faesal badroen, et al.,Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 6
3
umumnya,diantaranya :Pertama prinsip Otonomi yakni orang bisnis yang
otonom sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia
bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu saja mengikuti saja norma dan nilai
moral yang ada, namun juga melakukan sesuatu karena tahu dan sadar bahwa
hal itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara
masak-masak. Kedua, prinsip kejujuran yakni bisnis tidak akan bertahan lama
jika tidak ada kejujuran, karena kejujuran merupakan modal utama untuk
memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan
komersial, material, maupun moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan
dan kebenaran. Ketiga, prinsip keadilan yakni prinsip ini menuntut agar
setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
kriteria yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip ini
menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu
sama lain. Prinsip ini menuntut persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan
suatu win-win situation.Keempat, prinsip integritas moral. Prinsip ini
menyarankan dalam berbisnis selayaknya dijalankan dengan tetap menjaga
nama baiknya dan nama baik perusahaan.5
Usaha seni kerajinan gerabah di Indonesia tersebar di beberapa wilayah,
termasuk di wilayah Nusa Tenggara Barat, salah satunya terdapat di desa
Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Kerajinan gerabah
di Desa Penakak berkembang menampilkan ciri-ciri utama dari sifat
tradisionalnya, seperti teknik pembuatan dan sistem pemasaranya masih
5Hasan Aedy.Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 6.
4
sangat terbatas. Hal ini di sebabkan karena seni kerajinan gerabah di Desa
Penakak awalnya adalah bentuk buah karya dan sekaligus teradisi nenek
moyang turun-temurun yang diterapkan sampai sekarang dan menjadi sumber
penghasilan bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa
Penakak menemukan bahwa sebagaimana yang ada pengelolaan usaha seni
kerajinan tangan gerabah menimbulkan kerugian bagi para pembeli
sebagaimana yang dipaparkan oleh bapak H. Edi Marzuki mengatakan:
Apabila barang yang sudah dibeli dan sudah masuk ke dalam kontener atau
ke dalam truk maka kita sebagai pengusaha sudah lepas tangung jawab atas
barang tersebut.6 Dari segi harga yang diberikan kepada konsumen juga
berbeda-beda.
Sebagimana yang dipaparkan oleh Hj. Sumiati mengatakan: saya hanya
mengambil keuntungan yang lebih dari pengusaha luar dan saya memberikan
harga yang standar kepada para pengusaha lokal jika tidak begitu maka
bisnis yang saya jalankan akan macet. Inilah salah satu setrategi saya untuk
bisa melaancarkan usaha dengan pengusaha lokal.7
Sedangkan prinsip keadilandalam etika bisnis Islam dikatakan bahwa
setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
kriteria yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip ini
menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu
sama lain.
6 Obsevasi awal, Wawancara, H. Edi Marzuki, Desa Penakak, Kabupaten Lombok Timur,
Tgl 8 November 20016 7 Obsevasi awal, Wawancara, Hj Sumiati, Desa Penakak, Kabupaten Lombok Timur, Tgl
12 November 20016
5
Disamping itu juga bahan baku terutama tanah liat yang akan digunakan
sebagai bahan utama pembuatan kerajinan tangan gerabah didatangkan dari
daerah yang berbeda-beda adapun tanah liat yang diambil dari pedesaan di
Desa Penakak itupun kebanyakan tanah liat yang diambil dari sawah-sawah
yang ada di Desa Penakak. Dalam hal ini masyarakat tidak mengetahui secara
jelas asal usul bahan baku untuk membuat seni kerajinan tangan gerabah
tersebut8. Dalam etika bisnis Islam asal usul segala sesuatu harus bersifat
jelas dan diketahui secara pasti. Fenomena tersebut sangat bertentangan
dengan bisnis yang diajarakan berdasarkan prinsip Islam.
Dari kesemua paparan latar belakang di atas, yang menarik penulis
untuk melakukan penelitian yang berjudul Tinjauan Etika Bisnis Islam
Terhadap Usaha Seni Kerajinan Tangan Grabah di Desa Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Pola Produksi Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah di Desa
Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur ?
2. Bagaimana Setrategi Pemasaran Pengusaha Seni Kerajinan Tangan
Gerabah Dalam Melancarkan Bisnis ?
3. Bagaimana Tinjaun Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni Kerajinan
8Observasi awal, di DesaPenakak, Masbagik Timur, kabupaten Lombok timur, tanggal 8 November 2016
6
Tangan Gerabah di Desa PenakakKecamatanMasbagikKabupaten Lombok
Timur?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui Pola Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah di Desa Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur.
2. Mengetahui Tentang Setrategi Pemasaran Usaha Seni Kerajinan Tangan
Gerabah Dalam Melancarkan Bisnis
3. Mengetahui Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni Kerajinan
Tangan Gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten
Lombok Timur.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis
Hasil kajian ini diharapkan menjadi sumbangan informasi dan bahan
pemikiran yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang
tinjauan etika bisnis Islam, terhadap usaha seni kerajinan tangan gerbah.
2. Secara praktis
a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini penulis mengharapkan kepada mahasiswa/i
khususnya kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk lebih
7
menambah wawasan dan pengetahuan tentang tinjauan etika bisnis
Islam terhadap usaha seni kerajinan tangan gerabah.
b. Bagi Masyarakat
Untuk mengetahui tentang tinjauan etika bisnis Islam terhadap
usaha seni kerajinan gerabah dan hubungannya dengan kehidupan sosial
masyarakat perajin serta mengetahui perkembangan jenis produk, alat,
bahan, fungsi serta kelangsungan dan perubahan seni kerajinan tangan
gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur
c. Bagi Penelitian
Wahana mengembangkan ilmu tentang tinjauan etika bisnis
Islam terhadap pengusaha kerajinan tangan gerabah seheingga peneliti
lebih memahami penerapan etika bisnis Islam yang hakiki dalam
menjalankan suatu usaha seni kerajinan tangan gerabah di Desa Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur.
E. Telaah Pustaka
Pada telaah pustaka ini, penulis akan mengangkat beberapa penelitian
terdahulu yang sudah meneliti dan mempunyai kaitan erat dengan judul
penelitian yang penulis sedang lakukan. Namun demikian, penelitian yang
sedang dilakukan peneliti adalah berbeda dari penelitian-penelitian
sebelumnya.Untuk itu, dalam rangka mempertegas perbedaan sekaligus posisi
penelitian, maka berikut adalah uraian mengenai penelitian-penelitian yang
sebelumnya.
8
1. Indra Hastuti, Pengembangan Usaha Industri Kerajinan Gerabah, Faktor
Yang Mempengaruhi, Dan Strategi Pemberdayaannya Pada Masyarakat
di Desa Melikan Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten, Tahun 2009.9
Skripsi ini membahas tentang Masyarakat desa Melikan,
Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten merupakan masyarakat industri skala
kecil menengah, karena warganya mayoritas bekerja di sektor industri
kerajinan gerabah, maka desa tersebut saat ini berstatus sebagai daerah
sentra industri gerabah. Usaha kerajinan gerabah ini merupakan aktivitas
yang telah turun temurun. Kapan mulainya ada aktivitas, penduduk
setempat tidak dapat menerangkan dengan jelas, karena aktivitas ini ada
sejak mereka dilahirkan merupakan warisan dari para pendahulu warga
masyarakat setempat.Sudah menjadi tradisi bagi warga desa setempat
untuk mewariskan pengetahuan mereka dalam membuat gerabah kepada
anak cucu mereka. Sehingga keahlian dan keterampilan mereka dapat
lestari. Usaha pembuatan gerabah ini meskipun merupakan mata
pencaharian yang turun-temurun tetapi mempunyai arti penting bagi
pengusahanya. Sebagai daerah sentra industri, masyarakat desaMelikan
berpeluang untuk bisa mengembangkan usahanya lebih baik lagi dan lebih
maju, sehingga akan bisa berpengaruh pada tingkat penghasilannya yang
tinggi.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu skripsi di
atas mengarah kepada perkembangan usaha kerajinan gerabah, faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kerajinan gerabah, dan
9Indra Hastuti,Pengembangan Usaha Industri Kerajinan Gerabah, Faktor Yang
Mempengaruhi, Dan Strategi Pemberdayaannya Pada Masyarakat Di Desa Melikan KecamatanWedi Kabupaten Klaten, (Skripsi Universitas Sebelas Maret : Fakultas Ekonomi, Surakarta, 2013), h. 12.
9
strategi pemberdayaan apa yang tepat diterapkan untuk meningkatkan
usaha dan kesejahteraan masyarakat pengrajin gerabah di desa melikan
Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten tersebut.Sedangkan yang peneliti
teliti lebih terfokus pada pola usaha seni kerajinan tangan gerabah di Desa
Penakak Kecamatan Masbagik kabupaten Lombok Timur, dan tinjauan
etika bisnis Islam terhadap usaha seni kerajinan tangan gerabah di Desa
Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten lombok timur.
2. David Tri Mukti, Strategi Pengembangan Produk Dan Promosi Kerajinan
Gerabah di Desa Kasongan Kabupaten Bantul Yogyakarta, Tahun 2012.10
Skripsi ini membahas tentang usahauntuk dapat menciptakan
permintaan atas produk dan kemudian, dipelihara serta dikembangkan
maka diperlukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi adalah kegiatan
untuk menyampaikan informasi, membujuk dan komunikasi yang
dapat memuaskan konsumen, mendorong penjualan dan memberikan
kontribusi terhadap kinerja laba perusahaan. Kegiatan promosi yang
dilakukan harus sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruh dan
harus dikendalikan dengan baik. Sehingga diharapkan dapat berperan
secara berarti dalam meningkatkan penjualan. Industri kecil dan
menengah yang merupakan komoditi unggulan di kabupaten Bantul
salah satunya industri kerajinan gerabah yang membutuhkan kegiatan
pemasaran untruk memasarkan produknya. Gerabah itu sendiri yaitu
perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar
10David Tri Mukti, Strategi Pengembangan Produk Dan Promosi Kerajinan Gerabah Di Desa Kasongan Kabupaten Bantul Yogyakarta, (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Yogyakarta, 2012), h. 15.
10
untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu
kehidupan.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu penelitian
di atas mengarah kepada deskripsi produk dan strategi produk yang
dilakukan oleh para pengusaha gerabah di Desa Kasongan kabupaten
Bantul Yogyakarta, strategi promosi yang dilakukan oleh para pengusaha
gerabah di Desa Kasongan Kabupaten Bantul Yogyakarta, kelebihan dan
kelemahan strategi yang dilakukan oleh para pengusaha gerabah di
Desa Kasongan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Sedangkan yang peneliti
teliti lebih terfokus pada bagaimana pola usaha seni kerajinan tangan
gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur dan tinjauan etika bisnis Islam terhadap usaha seni kerajinan
tangan gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten
Lombok Timur.
3. Ali Akbar, Kajian komparasi kerajinan gerabah di desa Jasri kab.
Karangasem Dan di Desa Tojan kab.Klungkung Bali, Tahun 201211
Berdasarkan kenyataaan bahwa kerajinan gerabah tradisional Bali
pada umumnya dapat dikatakan berkembang pesat sesuai dengan laju
pertumbuhan pariwisata.Berbeda kalau dilihat secara mendalam perajin di
desa Jasri dan desa Tojan, belum dapat dikatakan berkembang pesat.
Perjin masih banyak kekurangannya sehingga kerajinan gerabah di kedua
desa tini mengalami kepunahan.
11Ali Akbar, Kajian komparasi kerajinan gerabah di desa Jasri kab. Karangasem Dan di desa Tojan kab.Klungkung Bali, (Sekripsi Institut Seni Indonesia: Fakultas Seni Rupa dan Desain, Denpasar, 2012), h. 5
11
Permasalahan pokok perajin ini adalah masalah kurangnya
kepedulian generasi muda dan instansi terkait untuk menjaga,
meneruskan danmengembangkan kerajinan gerabah yang sudah
diwariskan secara turun-temurun. Begitu dengan bentuk desain yang
masihminim, keterampilan perajin yang menyangkut peralatan, bahan
baku, permodalan dan keadaan sosial masyarakat,serta masih banyak
permasalahan lain yang berpengaruh pada perkembangan keramik di
kedua desa tersebut.
Sehing perlu kiranya dilakukan sebuah kajian komparasi
kerajinan gerabah dari kedua desa tersebut sehingga ditemukan
solusi-solusi yang bias membantu memecahkan permasalaha yang di
jelaskan diatas.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu penelitian
diatas mengarah kepada kurangnya kepedulian generasi muda dan
instansi terkait untuk menjaga, meneruskan dan mengembangkan
kerajinan gerabah yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Begitu
dengan bentuk desain yang masihminim, keterampilan perajin yang
menyangkut peralatan, bahan baku, permodalan dan keadaan sosial
masyarakat,serta masih banyak permasalahan lain yang berpengaruh
pada perkembangan keramik di kedua desa tersebut. Sedangkan yang
peneliti teliti lebih fokus pada bagaimana pola usaha seni kerajinan tangan
gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik kabupaten Lombok Timur
12
dan tinjauan etika bisnis Islam terhadap usaha seni kerajinan tangan
gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik kabupaten Lombok Timur.
F. Landasan Teori
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya
(ta etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dari pengertian di atas maka
etika bisnis dapat didefinisikan sebagai seperangkat moral yang
membedakan yang baik dari yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang
bersifat normatif karna ia berperan menetukan apa yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu. Etika bisnis, kadangkala
merujuk pada etika manajemen atau etika organisasi, yang secara
sederhana membatasi kerangka acuannya pada koprasi sebuah
organisasi.12
Istilah dalam Islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan
istilah etika dalam al-Quran adalah Khuluq
sejumlah istilah lain untuk megambarkan konsep tentang kebaikan: khyar
(kebaikan), birr (kebenaran), qist (persamaan), (kesetaraan dan
keadilan), haqq (kebenaran dan kebaikan), (mengetahui dan
menyetujui), dan taqwa (ketakwaan). tindakan yang terpuji disebut sebagai
salihat dan tindakan yang tercela disebut sebagai 13
12 Veithzal Rivai. Islamic Businees And Economic Ethics (Jakarta : Bumi Aksara, 2012),
h. 11 13 Rafik Issa Bekum. Etika Bisnis Islam. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), h. 3
13
Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran moral (moral
consciousness) yang memuat keyakinan, benar dan tidaksesuatu. Perasaan
yang muncul bahwa ia akan salah apabila melakukan sesuatu yang
diyakininya tidak benar berangkat dari norma-norma moral dan perasaan
self-repect(menghargai diri) bila ia meningalkannya. Tindakan yang
diambil olehnya harus ia pertanggung jawabkan pada diri sendiri. Begitu
juga dengan sikapnya terhadap orang lain bila pekerjaan tersebut
mengganggu atau sebaliknya mendapat pujian.
2. Pengertian Bisnis
Bisnis dapat didefinisikan sebagai pertukaran barang, jasa, atau
uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Menurut arti
dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai
bisnis berlangsung karena adanya kebergantungan
antarindividu, adanya peluang internasional, usaha untuk mempertahankan
dan meningkatkan setandar hidup, dan lain sebagainya.14
Dari pengertian bisnis tersebut, dapat dipahami bahwa setiap
pelaku bisnis akan melakukan aktivitas bisnisnya dalam bentk; Pertama,
memproduksi dan atau mendistribusikan barang dan atau jasa; Kedua,
mencari fropit (keuntungan); dan Ketiga, mencoba memuaskan keinginan
konsumen.
14Ika yunia fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri,
2013), h. 3
14
Islam mewajibkan setiap muslim (khususnya) mempunyai
tanggungan untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok
yang memungkinkan manusia untuk mencari nafkah (rizki). Allah
melapangkan bumidan seisinya dengan berbagai pasilitas yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencari rizki, anatara lain dalam firman
Allah SWT.
Surah Al-Muluk ayat 15:15
Artinya: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya
Selanjutnya, firman-Nya dalam surah Al- 16
Artinya: Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu sekalian dimuka bumi dan kami adakan bagimu dimuka bumi (sumber) penghidupan.
Demikian pula firman Allah SWT. dalam Surah Hud ayat 61:17
. Artinya: Dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya.
Bisnis Islam dapat diartikan sebagi serangkaian aktivitas bisnis
dalam berbagai bentuknya (yang tidak dibatasi), namun dibatasi dalam
15 Qs. Al-muluk. Ayat 15 16 Qs. Al- 17 Qs. Al-hudud. Ayat 61
15
cara perolehan dan pendayaan hartanya (ada aturan halal dan haram).
Pelaksanaan bisnis harus tetap berpegang pada ketentuan syari at (aturan-
aturan dalam Al- -Hadist). Kata lain, syariat merupakan
nilai utama yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi.18
3. Pengertian Etika Bisnis Islam
Etika Bisnis Islam adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam
berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan (barang/jasa)
termasuk perofitnya, namun dibatasi oleh cara memperolehnya dan
pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram.19
Prinsip-prisip etika bisnis Islam yang sesuai dengan sumber
ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Quran memberikan pandangan
bahwa antara bisnis dan etika tidak bisa terpisah, ibarat dua bangunan
yang bisa terpisah, melainkan suatu kesatuan. Karena dalam etika bisnis
Islam yang diatur dalam Al-Quran bukan semata-semata upaya meraih
keuntungan material, tetapi sekaligus berupaya mencapai tujuan spiritual,
yakni pencapaian tujuan kemanusian sebagai makhluk dan khalifah untuk
mencapai keridhaan Allah SWT.20
4. Prinsip Etika Dalam Berbisnis
Secara umum, prinsip-prinsip yang dipakai dalam bisnis tidak
akan pernah lepas dari kehidupan keseharian kita. Prinsip-prinsip yang
18 Veithzal Rivai.Islamic Businees And Economic Ethics. (Jakarta : Bumi Aksara, 2012),
h. 11 19Veithrizal Rivai. Islamic Ekonomics, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 234 20Yusuf Ali Anwar.Studi Agama Islam. (Bandung : Pustaka Setia, 2003), h. 45.
16
berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah implementasi dari prinsip etika
pada umumnya, yaitu :
1. Prinsip Otonomi
Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa yang
menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak
begitu saja mengikuti saja norma dan nilai moral yang ada, namun
juga melakukan sesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik,
karena semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-
masak.
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena
kejujuran merupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari
mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun
moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara
sama sesuai dengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional
objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada
pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.
4. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menyarankan dalam berbisnis selayaknya dijalankan
dengan tetap menjaga nama baiknya dan nama baik perusahaan
17
Keempat prinsip yang telah dipaparkan di atas, menurut
Adam Smith, prinsip keadilanlah yang merupakan prinsip yang
paling penting dalam berbisnis. Prinsip ini menjadi dasar dan jiwa dari
semua aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak akan
terabaikan.21
5. Pengertian Kerajinan Tangan ( Kriya )
Kerajinan tangan (Kriya) adalah hasil kereasi individu seseorang
atau kerjasama beberapa karyawan.22 Selain itu, menurut Lahiya faktor
keindahan membuat kerajinan tangan memiliki nilai jual. Kerajinan tangan
dengan kualitas tinggi tentu nilai jualnya semakin tinggi.
Menurut Lahiya kerajinan tangan dibagi menjadi 2:
1. Kerajinan bahan keras alami
Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan dengan bahan baku
pembuatanya berasal dari alam atau mengalami pengolahan tanpa
merubah bentuk benda tersebut.
2. Kerajinan bahan lunak
Kerajinan bahan lunak adalah suatu kerajinan yang bahan dasarnya
bersipat lunak, baik yang alami ataupun buatan. Benda kerajinan
merupakan karya seni rupa yang dibuat dengan keterampilan manual.23
21Hasan Aedy.Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam.(Bandung :Alfabeta, 2011), h. 6. 22 Harry Sulistiono. Senei Budaya, (Jakarta: Grapindo Media Pratama, 2006), h. 2 23 Lahiya dalam http://www.lahiya.com/kerajinan tangan/tgl 21-11-2016 jam 11:47 Am
18
6. Pengertian Gerabah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata gerabah
/ge;ra;bah/ adalah alat-alat dapur (untuk masak-masak dan sebagainya)
yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar (misalnya Kendi,
belaga).24 Perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian
dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu
kehidupan manusia. Keterampilan membuat gerabah telah dilakukan sejak
jaman dahulu dan telah menjadi bagian dari perkembangan peradaban
bangsa dinusantara, jejak historinya pun jelas yaitu terwariskan hingga
masa kini, menurut kajian arkeologis, keahlian membuat gerabah ini baru
dikenal di masa bercocok tanam, siklus cocok tanam yang menyisahkan
waktu luang cukup panjang bagi para petani sehingga memberikan
kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keahlian ini dan jenis
gerabah yang dihasilkan kebanyakan berupa peralatan rumah tangga.25
7. Alat Dalam Pembuatan Gerabah
Menurut A Sainawarna ada beberapa alat yang digunakan
pengerajin dalam peroses pengambilan tanah liat seperti:
24http://kbbi.web. id/ gerabah 25Yesi Amalia dalam http://yesiamalia.bologspot.co.id/2013/10/tugas-seni-budaya-
gerabah html. tgl 24/02/2016. jam 09:48 Am
19
1. Linggis
Linggis (bahasa makasar : linggisi, bahasa bugis : panroli). Lingis
tersebut terbuat dari besi, bentuk memanjang, berfungsi sebagai alat
yang dipergunakan untuk mengambil tanah liat
2. Cangkul
Cangkul (bahasa Makasar : Bingkung, bahasa Bugis : Bingkung).
Menyerupai hurup L, berfungsi sebagai alat yang dipergunakan untuk
membongkah tanah hasil galian dari linggis
3. Sekop
Sekop (bahasa Makasar : sikopang, bahasa Bugis : sikkopang). Sekop
terbuat dari besi dan kayu, berfungsi sebagai alat yang dipergunakan
untuk menaikan tanah liat dari lobang galian ke dalam keranjang.
4. Keranjang
Keranjang (bahasa Makasar : karanjang, bahasa Bugis : karanjang).
Keranjang terbuat dari rotan, berfungsi sebagi alat yang dipergunakan
untuk mengangkat tanah.
8. Proses Pembuatan Gerabah
Menerut A Sainawarnacara pembuatan gerabah terdiri dari 2 tahap
yaitu:
1. Tahap persiapan
a. tahap persiapan bahan
20
terlebih dahulu disiapkan bahan dasar berupa tanah liat (clay), yang
lokasinya tidak jauh dari rumah mereka atau rumah pengerajin
kendi atau yang sering disebut papare Gendi.
b. Untuk mendapatkan tanah liat yang baik, sedapat mungkin digali
dengan kedalaman 50 cm. tanah liat yang telah ada kemudian di
saring atau di bersihkan dari kotoran-kotoran yang terkandung
dalam tanah liat.
c. Tahap penjemuran
Tanah liat yang telah ada atau telah dibersihkan dari kotoran
kemudian di keringkan. Lama tidaknya peruses pengeringan tanah
liat tergantung dari cuaca. Apabila musim kemarau tanah liat di
jemur selama satu hari, tetapi dalam musim hujan pengeringan
tanah liat bisa sampai satu bulan. Mengingat tanah liat yang
dipergunakan benar-benar kering.
d. Setelah tahap pengeringan tanah liat selesai, kemudian tanah liat
direndam ditempat yang telah disediakan, dalam bahasa ( makasar :
pangammeang butta atau pangonjokang butta ), (Bugis : kalibbong),
di campur dengan air ukuranya 1 ember keranjang tanah liat
dicampur 2 ember keranjang air.
21
e. Peroses pencampuran tanah liat dan abu gosok
Setelah tanah danair dicampur, kemudian dicampur lagi dengan abu
gosok. Ukuranya 1 ember keranjang tanah liat dicampur dengan 1 ½
ember keranjang abu gosok. Setelah ketiganya bersatu antara air,
tanah liat, dan abu gosok didiamkan sampai agak kering.
f. Peroses penginjakan bahan
Adonan yang sudah tersedia kemudian diinjak-injak, sampai adonan
tersebut bercampur betul atau tidak dapat dibedakanantara abu
gosok dan tanah liat.
g. Setelah selesai tahap penginjakan tanah, kemudian tanah tersebut
dibuat menjadi adonan dibentuk menjadi bulatan-bulatan sebesar
kepalan tangan dan dijemur dengan cara diangin-anginkan agar
tidak kering.
h. Selanjutnya harus diperhatikan pula kasar dan halusnya pemukaan
kendi. Begitu pula dengan tingkat kerapatan pori-porinya, supaya
air tidak keluar dari diding kendi.
2. Tahap pembuatan
Pada peroses pembuatannya terdiri dari beberapa tahap yaitu
sebagai berikut :
a. Pembentukan pertama
Bulatan-bulatan tanah liat diletakkan diatas roda pemutar,
kemudian mulailah dibentuk mulai dari pantat (paramba) sampai
badan (kale).
22
b. Pembentukan kedua
Dimulai apabila badan kendi sudah mulai mengering, dilanjutkan
dengan pembentukan atau disambung sampai dengan batang leher,
lalu diangin-anginkan selama setengah hari.
c. Pembentukan terahir
Peroses pembuatan bibir atau mulut kendi. Apabila kendi yang
diinginkan memakai cerat ditempel pada lubang yang telah
disediakan. Pada tahap penempelan cerat tidak menggunakan roda
putar. Setelah selesai didiamkan selama satu malam ditutup dengan
plastik. Maksudkan agar kendi yang telah selesai dibuat tidak
kering.
d. Peroses selanjutnya adalan penggarapan permukaan kendi
23
G. METODE PENELITIAN
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu
yang mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan metodologi
adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu
metode.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti suatu obyek
atau suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan
akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.26
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambar atau melukiskan keadaan
subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
sebagaimana adanya.27
26Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, ( Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 54. 27Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, ( Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2005 ), h. 63.
24
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan
kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan kualitatif adalah proses
penelitian yang menghasilkan deskripsi yang berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang atau perilaku yang peneliti amati.28
Dalam penelitian kualitatif manusia adalah sebagai sumber data
utama dan hasil penelitiannya berupa kata-kata atau pernyataan yang
sesuai dengan keadaan sebenarnya (alamiah). Hal ini sesuai dengan
pendapat Denzin dan Lincoln yang mangatakan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode yang ada.29
Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian ini
didasarkan pada fenomena yang akan diteliti yakni tinjaun etika bisnis
islam terhadap usaha seni kerajinan tangan gerabah di Desa Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Pendekatan penelitian
kualitatif dalam penelitian ini akan bisa mendapatkan data sesuai dengan
prosedur yang ada. Hal ini sesuai dengan konsep penelitian kualitatif yaitu
suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
28 Bodgan dan Tylor dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 3. 29 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006), h. 5
25
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan persepsi
pemikiran orang secara individual maupun kelompok.30
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan masalah yang
diteliti maka dalam hal ini peneliti akan menggunakan tiga metode, yaitu
metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kasus. Supaya lebih
jelas, keempat metode ini akan diuraikan sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan da
Pengidaran.31 Lebih lanjut makna dari observasi lebih luas dari sekedar
pengamatan, yaitu meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra seperti
penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.32 Dalam observasi
melibatkan dua komponen, yaitu si pelaku observasi yang di kenal
dengan observer dan obyek yang diobservasi disebut sebagai observe.
Merujuk pada pendapat Suharsimi, observasi diklasifikasikan
menjadi dua bentuk, yaitu observasi partisipant dan nonpartisipant.
Observasi partisipant merupakan suatu teknik pencarian data dimana
peneliti terlibat langsung sebagai bagian dari subjek yang diteliti.
Sedangkan observasi nonpartisipatif merupakan suatu teknik pencarian
30 Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.
60. 31 Burhan, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 5 32 Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h.156-157.
26
data dimana peneliti hanya sebagai pemantau setiap peristiwa atau
perkembangan dan tidak terlibat sebagai bagian dari subjek yang
sedang diteliti.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian
yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap
muka secara langsung.33 Dengan wawancara, maka peneliti akan
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal itu
tidak dapat dilakukan dengan metode observasi.34 Sugiono menjelaskan
pada umumnya terdapat tigajenis wawancara, yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tak terstruktrur.
1) Wawancara terstruktur adalah wawancara yang langsung dilengkapi
dengan instrumen wawancara berupa daftar pertanyaan yang menjadi
acuan baku pada saat proses wawancara dilangsungkan.
2) Wawancara semistruktur adalah pendekatan yang menggunakan
kombinasi wawancara terpimpin dan tak terpimpin yang
menggunakan beberapa inti pokok pertanyaan yang akan diajukan.
3) Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas yang
mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.35
33ibid, h. 83 34Ibid, h. 232. 35 Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methodos (Bandung: Alfabeta.2011),h.
233.
27
Dalam hal ini, teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti
adalah wawancara terstruktur. Dalam hal ini, wawancara yang dilakukan
adalah wawancara bebas dan tetap terkontrol dimana peneliti
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap yang baku namun hanya berbagai catatan atau garis besar agar
memudahkan dalam wawancara. Adapun orang yang diteliti antara lain :
Para pengusaha seni kerajinan tangan gerabah yang ada di Desa Penakak,
para karyawan usaha seni kerajinan tangan gerabah yang ada di Desa
Penakak , para pembeli gerabah di Desa Penakak, dan tetangga-tetangga
terdekat dengan para pengusaha.
c. Tehnik Dokumentasi
Menurut Arikunto, metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya.36 Pengertian lain
diungkapkan oleh Nana Syaodih, bahwa studi dokumenter
(dokumentasi) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, maupun elektronik.37
Data dalam bentuk dokumentasi tersebut utamannya berkenaan
dengan kompetensi manajerial pimpinan dan pengurus data yang akan
diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi
36 Suharsimi, , h. 231. 37Nana Syaodih, Metode Penelitian..., h. 221.
28
d. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalahsegala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti.38
3. Sumber dan Jenis Data
Dilihat dari bentuknya sumber data dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu person, place, dan paper. Person berarti sumber data berupa orang,
place berarti sumber data berupa lingkungan dan situasi, sedangkan paper
merupakan sumber data berupa catatan, angka, gambar-gambar, simbol,
dengan kata lain sumber data ini merupakan data yang diperoleh melalui
metode dokumentasi.39
Sumber data dalam penelitian ini adalah manusia dan non manusia.
Data dari manusia diperoleh dari orang yang mengetahui tentang
permasalahan sesuai dengan fokus penelitian,Sumber data yang berasal
dari dokumentasi dipilih berdasarkan relevansi dengan judul
penelitianseperti catatan-catatan, rekaman gambar atau foto, dan hasil-
hasil observasi yang ada hubungannya dengan fokus penelitian ini.
Jenis data dalam penelitian ini ada dua:
a) Data perimer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) data
primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan
38Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, h. 25.
39 Suharsimi,Prosedur Pene h. 129.
29
penelitian.40 Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah
data yang diperoleh dengan wawancara langsung dengan para
pengusaha gerabah, para pengerajin, para karyawan, dan orang-orang
yang terlibat dalam sebuah transaksi.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan
kedua).Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro
Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
4. Analisis Data
Analisis data adalah upaya mencari dan menata secara sistematis
catatan hasil observasi, wawancara dan lain sebagainya untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti.41 Pendapat
lain menjelaskan, bahwa analisis data adalah mendefinisikan data sebagai
proses yang merinci usaha secara formal untuk menentukan tema dan
merumuskan ide, seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk
memberikan bantuan pada tema dan ide itu sendiri.
Dengan demikian data yang terkumpul tersebut dibahaskan,
ditafsirkan dan dikumpulkan secara deduktif, sehingga dapat diberikan
gambaran yang tepat mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi. Mengingat
peneliti ini hanya menampilkan data-data kualitatif, maka peneliti
menggunakan analisis data induktif. Teknik induktif adalah berpikir
40Indrianto dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2006), h.146.
41Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian , h. 43
30
dengan menggunakan kesimpulan dari data yang bersifat khusus, yaitu
berpikir induktif dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang
konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.
Dari pengertian di atas peneliti menggunakan teknik ini adalah
untuk menyimpulkan hasil observasi, wawancara dan hasil peneliti
lainnya. Dengan demikian, maka teknik yang dipergunakan adalah
menganalisa data penelitian ini dengan menggunakan teknik induktif.
5. Keabsahan Data
a. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksa melalui
sumber lain. Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai
teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
penyidik dan teori.42
b. Pemeriksaan Sejawat
Pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi, bertujuan untuk
memperoleh kritikan dan pernyataan yang tajam atas hasil yang telah
didapatkan sehingga menuju ke tingkat kepercayaan dan kebenaran
dari data hasil penelitian.43 Ini dilakukan dengan cara mengekspor
hasil sementara atau hasil lain yang diperoleh dalam bentuk diskusi
42Lexy, Metodologi..., h.330. 43Ibid,.h.178.
31
dengan teman sejawat, sehingga memiliki derajat keabsahan.
Penggunaan teknik ini menunjukkan, bahwa peneliti terbuka terhadap
hasil interprestasi dengan menerima kritikan dengan hasil temuan.
c. Kecukupan Referensi
Kecukupan referensi adalah sebagai alat untuk menjaring data
dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi.
Kecukupan referensi ini digunakan sebagai landasan teoritis yang
cukup kuat merumuskan permasalahan. Oleh karena itu, selaku peneliti
selalu berpedoman pada kemuktahiran referensi dengan banyak
membaca referensi-referensi yang mendukung.
d. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan isu yang
sangat rinci dengan kata lain ketentuan pengamat menyediakan ke
dalam. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik ini dengan
menggunakan pengamatan yang diteliti dan rinci berkesinambungan
terhadap fokus penelitian.
6. Sistematika Penulisan
Bab satu, bab ini menguraikan tentang konteks penelitian, rumusan
masalah, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka
teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
32
Bab dua, bab ini menguraikan tahap paparan data dan temuan,
gambaran umum lokasi penelitian, pola usaha seni kerajinan tangan
gerabah, cara pemasaran pengusaha gerabah dalam melancarkan bisnis.
Bab ketiga, bab ini menguraikan tentang pembahasan atau analisis
, analisis pola usaha kerajinan tangan gerabah, analisis pemasaran usaha,
analisis tinjauan etika bisnis Islam.
Bab empat, bab ini berisi tentang uraian kesimpulan berdasarkan
hasil analisis data peneltian. Pada bab ini penulis juga akan menyampaikan
keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian serta memberikan
beberapa saran sebagai masukan bagi para pengusaha gerabah ksusunya
para pengusaha yang ada di Dusun Penakak.
33
BAB II
PAPARAN DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Desa Masbagik Timur ( Penakak )
Desa Masbagik Timur berdiri sejak tahun 1966.Sebelum Desa
Masbagik Timur termasuk Desa wilayah kekadusan dari dua desa yakni,
Desa Masbagik Utara dan Desa Masbagik Selatan. Masyarakat Desa
Masbagik sendiri oleh sebagian orang, khususnya masyarakat Masbagik
lebih dikenal sebagai masyarakat Penakak. Hal ini disebabkan karna dulu
Desa Masbagik Timur bagian selatan seluruhnya merupakan wilayah
Desa Masbaik Selatan. Disamping itu masyarakat Penakak mata
pencaharian utamanya adalah sebagai pengerajin gerabah.44
Pada awalnya hasil kerajinan masih hanya berupa peralatan
memasak seperti cobek, kemek (periuk), ceret (kendi), jangkih (tungku)
dan sebagainya. Selanjutnya oleh kaum perianya keliling ke plosok pulau
Lombok dengan cara dengan cara dipikul atau dalam bahasa Lombok
lah yang membuat Desa Penakak terkenal dimana-
mana sampai sekarang.45
Kegiatan pembuatan gerabah ini dilakukan secara turun temurun
oleh warga masyarakat Dusun Penakak dan sekitarnya terutama oleh
kaum wanita. Kini aktivitas pengerajin gerabah tersebut telah memberikan
44 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017 45 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
34
dampak yang signifikan dalam bidang peningkatan pendapatan dan taraf
ekonomi serta sosial masyarakat.
Hal ini bermula ketika pada tahun 1984 pemerintah Indonesia
bekerja sama dengan pemerintah Selandia Baru, mengadakan sebuah
program pengembangan wilayah Nusa Tengara. Untuk wilayah Lombok
dipilih pengerajin gerabah Desa Masbagik Timur (Penakak dan
sekitarnya) sebagai salah satu objek binaan. Dalam perkembangan
gerabah produksi masyarakat Desa Penakak menjadi komoditas ekspor
andalan karna motif dan kualitasnya yang ekslusif. Bahkan gerabah
yang dipasarkan terluas kemancanegara adalah
gerabah Desa Penakak.46
Pada tahun 1966, sejalan dengan perkembangan penduduk
kecamatan Masbagik akhirnya Dusun Penakak yang merupakan wilayah
Desa Masbagik selatan dan Dusun Pungkang (Rugah, Otak Lendang, dan
Desa Pungkang) yang merupakan wilayah Masbagik Utara Dimekarkan
menjadi suatu Desa yakni Desa Masbagik Timur yang pada waktu itu
dibagi menjadi tiga Keliang yakni: Keliang Ds. Pungkang dipimpin oleh
Amaq Maknah, Keliang Penakak dipimpin oleh H.Sayuti, dan Keliang
Penyaong dipimpin oleh Amaq Dirun47
46 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017 47 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
35
2. Letak Geograpis Wilayah
Kondisi suatu wilayah sangat besar pengaruhnya terhadap berbagai
aspek, baik aspek ekonomi, pendidikan maupun aspek sosial dan budaya.
Begitu juga halnya dengan wilayah Desa Penakak Kecamatan Masbagik
yang berbagai macam dan ragam kehidupanya tentu saja semua itu
dipengaruhi oleh letak wilayah geografisnya dan juga dipengaruhi pula
letak wilayahnya. Desa penakak merupakan salah satu Desa yang secara
administrative berada di lingkungan pemerintah Kecamatan Masbagik
Kabupaten Lombok Timur.
a. Tipologi Desa (Batas Desa)
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Peringga Sela
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dasan Lekong
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Masbagik Selatan dan Desa
Masbagik Utara
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rempung dan Sukamulia.48
b. Potensi Sumber Daya Manusia
1) Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
Jumlah Laki-laki : 3927 Jiwa
Jumlah Permpuan : 5403 Jiwa
Jumlah Total : 9330 Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga : 3305 KK
Kepadatan Penduduk : 2,98 per Km
48 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
36
Luas Wilayah :432 Ha.49
2) Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan,
baik dalam kehidupan sosial, ekonomi maupun dalam kehidupan
beragama. Tanpa adanya pendidikan maka pengetahuan yang
dimiliki oleh masyarakat rendah, pendidikan merupakan sarana
penting untuk meningkatkan pengetahuan yang selanjutnya dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup baik didunia
maupun di akhirat. Masalah pendidikan dalam suatu masyarakat
sanagt dipentingkan untuk dilestarikan karna dengan pendidikan
yang bagus akan didapatkan kadar-kadar dan tenaga-tenaga ahli
yang menetap dan tangguh sebagai tulang punggung masyarakat.
Berkembangnya sektor pendidikan diharapkan menjadi aset
desa khususnya untuk melanjutkan pengembagan usaha yang ada di
Desa Penakak. Tinkat pendidikan di Desa Penakak bervareasi.
Untuk lebih jelasnya tentang tingkat pendidikan di Desa Penakak
dapat dilihat pada table dibawah ini.50
49 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017 50 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
37
Table 1.
Jumlah penduduk Desa Penakak berdasarkan usia dan tingkat
pendidikan.
No Usia dan Tingkat
pendidikan
Laki-laki Permpuan
1 3-6 tahun yang sedang
masuk TK
127 Orang 197 Orang
2 3-6 tahun yang belum
masuk TK
108 Orang 120 Orang
3 7-18 tahun yang sedang
sekolah
190 Orang 207 Orang
4 7-18 yang tidak sekolah 247 Orang 159 Orang
5 18-56 tahun yang tidak
pernah sekolah
984 Orang 1927 Orang
6 18-56 yang pernah sekolah
tetapi tidak tamat
987 Orang 1128 Orang
7 Tamat SD/ sederajat 383 Orang 808 Orang
8 12-56 tahun yang tamat
SLTP
112 Orang 98 Orang
9 18-56 tahun yang tidak
tamat SLTP
225 Orang 270 Orang
10 Tamat SMA/sederajat 448 Orang 410 Orang
38
11 Tamat D-1/ sederajat 17 Orang 9 Orang
12 Tamat D-2/ sederajat 9 Orang 5 Orang
13 Tamat D-3/ sederajat 10 Orang 6 Orang
14 Tamat S-1/ sederajat 72 Orang 57 Orang
15 Tamat S-2/ sederajat
Jumlah
Total
8 Orang
3927 Orang
9330 Orang
2 Orang
5403Orang
c. Sarana Pendidikan51
Sarana pendidikan dibentuk dalam rangka lebih meningkatkan
kualitas pendidikan, kualitas pemahaman dan pengalaman terhadap
ajaran agama pemeliharaan budaya masyarakat dari tahun ketahun
telah dibangun sarana dan perasarana yang dapat dimanfaatkan SDM
seutuhnya oleh masyarakat.
Adapun sarana pendidikan di Desa Penakak yaitu52
1) SLTA/MA : 3 Unit
2) SLTP/MTs : 3 Unit
3) SD/MI : 5 Unit
4) PAUD : 7 Unit
5) TPQ : 3 Unit
51 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017 52 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
39
3. Keadaan Sosial
a. Jumah Penduduk53
Desa penakak mempunyai penduduk sebanyak 11751 orang, yang
tersebar di
Dusun yaitu:
1) Dusun Tuntel
2) Dusun Penyaong
3) Dusun Penakak
4) Dusun Tangkak
5) Dusun Pungkang
6) Dusun Ambung
b. Keagamaan54
Penduduk Desa Penakak mayoritas beragama Islam dengan jumlah
masjid sebanyak 9 masjid dan 36 mushalla.
c. Mata Pencaharian55
Mata pencaharian di Desa Penakak berbeda-beda, tetapi
kebanyakan warga masyarakat Penakak berprofesi sebagai petani dan
pengerajin gerabah.
53 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017 54 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017 55 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
40
Adapun sektor-sektor mata pencaharian di Desa Penakak
meliputi56
1. Sektor Pertanian
- Petani
- Buruh Tani
- Pemilik Usaha Pertanian
749 Orang
249 Orang
9 orang
2. Sektor Perternakan
- Buruh Usaha Peternakan
- Pemilik Usaha peternakan
35 Orang
10 Orang
3. Sektor Perikanan
- Nelayan
-
4. Sektor Industri Kecil, Kerajinan rumah
Tangga
- Montir
- Tukang Batu
- Tukang Kayu dan anyaman
- Tukang Sumur
- Pemulung
- Tukang Jahit
- Tukang Kue
- Tukang Rias
7 Orang
55 Orang
3 Orang
5 Orang
7 Orang
8 Orang
6 Orang
4 Orang
7 Orang
56 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
41
- Industri Tahu
- Industri Jajan Opak-Opak
- Industri Gerabah
15 Orang
12 Orang
1264 Orang
d. Lahan Pertanian57
Desa Penkak memiliki tanah pertanian seluas 260,70 M2,
dengan perincian penggunaan untuk tanah sawah seluas 237,16
M2 dan untuk tanah kebun dan ladang seluas 23,63 M2.
Komoditi pertanian adalah padi, jagung, umbi-umbian,
sayur-sayuran, dan lalin-lalin.Di Desa Penakak terdapat 10 buah
mata air yang merupakan urat nadi bagi perikanan dan pertanian.
Ada 15 toko gerabah yang beroprasi di Dusun Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok timur.
Tabel 1.
No Nama Toko
1 Seni Lombok (Handik Lombok Potry)
2 Sasak Craf
3 Sasak Craf Protry Enterprice
4 UD. Lombok Mulia potry Suplier
5 Yanti Artshop
6 KSP Rasa Sayang
57 Fropil Desa Penakak, 15 Maret 2017
42
7 Artshop Teguh Karya
8 Sasak Potry
9 Yantika Artshop
10 Koprasi Wanita Industry
11 Lombok Putri Tanggak
12 Arni Artshop
13 Warisan Artshop (Art Collection)
14 Lombok Potry Center
15 Kopwan Matahari Terbit
Dari 15 (lima belas) toko gerabah yang ada di Dusun Penakak ada
5 (Lima) yang menurut peneliti yang perlu untuk diteliti
Tabel 2.
No Nama Toko Nama
Pemilik Toko
Umur Jenis
Kelamin
Penghasilan/
Bln
1 Handikraf
Lombok
Potry
H. Khairudin 54 L Rp1.000.000
2 KSP Rasa
Sayang
Mulyadi 50 L Rp 5.500.000
3 Sasak craft Hj. Fauziah 49 P Rp
10.500.000
43
4 Sasak
Pottery
H. Edi
Marzuki
45 L Rp
15.000.000
5 Yanti
Artshop
Hj. Sumiati 51 P Rp 2.000.000
Ada beberapa alasan mengapa peneliti melakukan penelitian
terhadap kelima arshop di atas, kelima arshop tersebut merupakan:
a. Pengepul gerabah hasil kerajinan para pengerajin masyarakat Dusun
Penakak.
b. Pemasarannya juga sudah menembus pasar luar Negri.
c. Memiliki jumlah kariyawan yang paling banyak.
1. Handika Lombok Potry
Lombok potry merupakan toko gerabah yang pertama kali
berdiri sejak tahun 1991.Toko ini di dirikan oleh kepala Dusun
Tengak bernama H. Khairudin, menurut H. Khairudin walnya
kerajinan ini di buat untuk perlengkapan perabotan rumah tangga
saja dan di pasarkan sekitar pasar-pasar teradisional yang berada
di wilayah Lombok timur.Namun kini pemasaranya sudah menembus
pasar luar negri.Salah satunya yaitu ke New Zealand.58
58 H. Khairudin, Wawancara, Desa Penakak, 05 Februari 2017
44
Adapun karyawan yang bekerja di Handika Lombok Potry
adalah kariawan-kariawan yang tidak tetap, maksudnya kariawan
yang tidak bekerja setiap hari namun mereka bekerja disaat ada
pesanan gerabah. Adapun jumlah kariawan yang bekerja di Handika
Lombok Potry sebanyak 9 orang.
2. KSP Rasa Sayang
KSP Rasa Sayang adalah koprasi yang berdiri sejak tahun
2012 KSP Rasa Sayang merupakan koprasi yang berfungsi selain
sebagai tempat simpan pinjam namun sekailgus menjadi toko. Akan
tetapi, di KSP Rasa Sayang gerabah yang dijual hanya berasal dari
hasil para anggotanya.
Sisi menarik koprasi sekaligus toko tersebut adalah ketika
anggota yang minjam uang, tetapi tidak mempunyai uang untuk
mengantinya dan uang tersebut bisa diganti oeleh gerabah.
Adapun banyak kariawan yang bekerja sebagai pegawai
koprasi sebanyak 12 orang selain menjadi kariawan mereka juga
menjadi pengerajin bagi koprasi KSP Rasa Sayang.
KSP Rasa Sayang sudah berjalan 5 tahun dan
pemasarannya sudah menembus pasar luar negeri.Tidak jarang
wisatawan mancanegara datang berkunjung untuk melihat-lihan
maupun membeli hasil kerajinan para anggota KSP Rasa Sayang.
Menurut Mulyadi ketua dari koprasi Rasa Sayang:
saing
45
dalam hal bisnis, hasil kerajinan dari para anggota koprasi KSP
Rasa Sayang kami pasarkan keluar daerah dan bahkan sampai
59
3. Yanti Arshop
Yanti arshop sudah berdiri selama 15 tahun yang lalu,
menurut Hj. Sumiati pemasaran gerabah tidak hanya untuk pasar
lokal tetapi juga sudah menembus pasar luar Negri seperti : Rusia,
Belanda, Perancis akan tetapi pemasaran gerabah yang paling
banyak adalah kedaerah Bali.60
Yanti arshop memiliki kariawan yang paling banyak
diantara arshop-arshop yang lain, kariawan yanti arshop berjumlah
18 orang , namun kariawan yang bekerja di yanti arshop juga tidak
menjadi kariawan tetap karna pesanan gerabah tidak setiap hari.
Adapun kariawan tetap yang bekerja di yanti arshop ada satu orang
bernama pak Ilham itupun pekerjaannya hanya menjaga dan
membersihkan gerabah-gerabah yang kotor.
Menurut Pak Ilham:
Ibu Hj. Sumiati mengenai pemasaran tidak hanya untuk pasar lokal
akan tetapi beliau memasarkan gerabah ke mancan Negara sperti
Rusia, Perancis, Jerman, dll. Adapun pemasaran ke luar daerah
yang paling banyak ke Bali.61
59 Muliadi, wawancara, Desa Penakak, 08 Februari 2017 60 Hj. Sumiati, wawancara, Desa Penakak, 13 Februari 2017 61Ilham (Kariawan), wawancara, Desa Penakak, 13 Februari 2017
46
4. Arshop Sasak Potery
Arshop Sasak Potery berdiri sejak tahun 1999, menurut H.
Edi Marzuki Dulu Arshop Sasak Poteri hanya memasarkan
barangnya untuk pasar lokal dan bentuk gerabahnya masih
berbentuk seperti cobek, ceret, tunggku (jankih), Periuk (kemek),
dan lain-lain.Namun sekarang pemasarannya sudah mencapai pasar
luar Negri speerti Rusia, Jerman, Belanda.62
Adapun kariawan dari Arshop Sasak Potery sebanyak 13
orang, itupun kariawan tidak tetap, karna pemesana gerabah dari luar
negri ataupun luar daerah berkurang.
5. Sasak Craft artshop
Sasak Craft Artshop sudah berdiri dari tahun 2000 terkait
masalah pemasaran menurut Hj. Faoziah Pemasarannya tidak
hanya menerima orderan untuk pasar lokal saja namun juga pasar
luar Negri. Biasanya orderan gerabah biasanya berasal dari Italia,
Singapura, Amerika, dan lain-lain.63
begitu juga dengan Sasak Craft Arsthop para kariawan yang
bekerja di Sasak Craft Artsop juga tidak menjadi kariawan tetap,
adapun jumlah kariawan dari Sasak Craft Artshop sebanyak 7 orang,
Sasak Craft Artsof mempunyai kariawan yang paling sedikit dari
Artshof-Artshof yang lain.
62 H. Edi Marzuki, wawancara, Desa Penakak, 15 Februari 2017 63 Hj. Faoziah, wawancara, Desa Penakak, 20 Februari 2017
47
B. Pola Usaha Kerajinan Tangan Gerabah
1. Pengadaan Bahan
Proses produksi di mulai dengan pengadaan bahan, bahan gerabah
yang digunakan adalah:
a. Tanah liat
Tanah liat yang digunakan dalam pembuatan gerabah para
pengerajin kebanyakan didatangkan dari daerah lain seperti Spolong
dan sekitarnya, harga per dam tanah liat mencapai 350.000 hingga
400.000 per dam, adapun tanah liat yang diambil dari pedesaan
Desa Penakak para pengerajin mengambil dari persawahan yang ada
di Desa Penakak.
b. Tanah uruk
Tanah uruk yang digunakan pengerajin juga di datangkan dari
daerah lain sperti Desa Ijobalit, harga dari per dam tanah uruk bisa
mencapai 150.000 hingga 200.000 per dam.
Sperti yang dipaparkan oleh pengerajin gerabah bernama Ibu Roh :
oleh Pak H. Edi Marzuki pemilik Arshop Sasak Potery, saya diberikan modal untuk membeli tanah liat dan tanah usruk sekitar 700.000 waktu itu, saya membeli tanah liat 1 dam dan harga per dam tanah liat waktu itu seharga 350.000 dan saya membeli tanah uruk 1 dam dan harga per dam tanah uruk watu itu seharga 200.000, saya diberikan waktu dalam pembuatan gerabah sekitar 2 bulan dan alhamdulilah sebelum 2
.64
64 Ibu Roh (Pengerajin Gerabah), Wawancara, Desa Penakak, 16 Maret 2017
48
2. Peroses Pembuatan/Peroduksi
Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan bahan, pengolahannya
adalah:
a. Penjemuran tanah liat minimal 2-3 hari tergantung dari cuacanya
b. Tanah liat yang sudah dijemur di rendam kembali di bak atau ember
yang sudah terisi dengan air
c. Setelah tanah liat direndam di campur lagi dengan tanah uruk setelah
tercampur kemudian di diamkan sampai kering
d. Setelah semuanya tercampur kemudian diijnak-injak sampai semuanya
tercampur rata sehingga tidak bisa dibedakan tanah liat, dan tanah
uruk.
Adapun pengerajin gerabah sperti Inaq Etun mengantakan:
kita membuat gerabah terlebih dahulu tanah liat dan tanah urunk di
rendan selama 2 sampai 3 hari setelah itu baru kita bisa membuat
gerabah sesuai yang kita inginkan atau sesuai pesanan apabila kita
tidak mencampurkan tanah liat dengan tanah uruk maka pas waktu
e. Alat-alat yang harus di persiapkan
1) Papan pemutar
2) Papan pengalas
3) Kain atau bambu
4) Tempat air
49
f. Langkah pembuatan gerabah
1. Tanah liat yang sudah tercampur rata ditaruh di roda pemutar
2. Pembentukan badan gerabah
3. Pembentukan leher atau mulut gerabah
4. Peroses penghalusan
5. Proses pembakaran
6. Tahap terahir pemberian warna pada gerabah
3. Jenis gerabah yang diproduksi
Adapun jenis dan jumlah harga gerabah yang di peroduksi oleh
para pengerajin yang ada di dusun Penakak Kecamatan Masbagik.
Tabel
No Nama Gerabah Harga Gerabah
1 Vas Buga Rp.30.000
2 Piring segi 4 Rp.15.000
3 Piring panjang Rp.20.000
4 Piring segi 4 + kaki Rp.20.000
5 Guci Rp.45.000
6 Aren kotak Rp.20.000
7 Mangkuk Tutup Rp.15.000
8 Cangkir Rp.5.000
9 Jambangan Rp.10.000
10 Alat Tungku Rp.7.000
50
11 Asbak Rp.7.000
12 Cobek Rp.10.000
13 Tungku Rp.15.000
14 Ceret Rp.10.000
15 Vas Bola Rp.20.000
16 Gelas Rp.5.000
17 Mangkuk Kecil Rp.5.000
18 Botol Rp.7.000
19 Kerotok Gepeng Rp.10.000
20 Piring Bundar Rp.20.000
21 Periuk Rp. 10.000
C. Cara Pemasaran Pengusaha Gerabah Dalam Melancarkan Bisnis
Pemasaran kerajian tangan gerabah oleh pengepul biasanya sesuai
pesanan, apabila ada pesanan pengepul memesan kepengerajin, apabila
pesanannya banyak maka modal awal ditanggung oleh pengepul dan
apabila pesanannya sedikit modal awal ditanggung oleh pengerajin.
Bentuk dan harga yang sudah disepakati bersama oleh pengepul dan
pembeli.
Adapun cara-cara pemasaran yang digunakan pengusaha gerabah
dalam Melancarkan bisnisnya yaitu :
51
1. Dari segi produksi
Peroduksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan menambah nilai guna suatu benda sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan
Peroduk yang awalnya hanya bentuk-bentuk peralatan dapur
seperti cobek, periuk, dan lain-lain.Tetapi sekarang bentuknya sudah
perfariasi.Adapun jenis-jenis peroduk yang di peroduksi adalah seperti
pasbunga, bola, piring segi 4, kendi, cangkir, dll.Peroduknyapun
sudah dikemas dengan semenarik mungkin, dengan menambahkan
ukiran-ukiran di gerabah tersebut.
Sperti yang dipaparkan oleh H.Khairudin :
gerbah hanya bentuk biasa saja maka sangat sulit dipasarkan keluar
Negri dan pasti usaha yang dijalankan akan bangkrut, karna yang
saya tau orang luar Negri sangat senag dengan kebentuk gerabah
yang unik- .65
Adapun pendapat dari M. Yunus kariawan dari Handikraft
Lombik Potery mengatakan: Dengan bentuk gerabah yang berbeda-
beda itulah salah satu cara para pengusaha untuk bisa menarik hati
para konsumen66
65 H. Khairudin, Wawancara, Desa Penakak, 05 Februari 2017 66M. Yunus (kariawan), wawancara, Desa Penakak, 05 Februari 2017
52
2. Dari Segi Harga
Harga yang ditawarkan kepada konsumen juga berfariasi
sesuai dengan biaya peroduksinya dan tergantung dari konsumen yang
memesan apalila konsumen yang memesan dari luar negri sperti
Rusia, Belanda, New Zailnd maka harga yang diberikan tinggi dan
apabila konsumen yang memesn dari antar daerah sperti Bayumulek,
senggigi, maka harga yang diberikan rendah atau harga standar. Jika
gerabah berukuran besar dan mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi
dalam peroses pembuatanya, maka tentunya harga yang di tawarkan
juga akan relative mahal. Begitu juga sebaliknya, jika ukuran kecil
dan peroses pembuatanya tidak terlalu sulit, maka harganyapun akan
lebih murah.
Menurut H. Edi marzuki pemilik dari Arshop Sasak Potery
mengatakan:
lokal biasanya saya memberikan harga yang tidak terlalu tinggi atau
harga yang standar meskipun keuntungan yang saya dapat juga tidak
terlalu banyak dan biasanya saya mengambil keuntungan lebih dari
pengusaha yang berasal dari luar Negri minsalkan asbak, saya
menjual asbak ke pengusaha lokal dengan harga 5000 dan saya
mengambil keuntungan yang lebih kepengusaha luar negri dengan
menaikkan harga 3 .67
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan peroduk atau jasa yang dibelinya guna
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya.
67 H. Edi Marzuki, Wawancara, Desa Penakak, 15 Februari 2017
53
Adapun pendapat dari salah satu pengusaha yang bernama Hj
Sumiati mengatakan ernah sekali pengunjung datang dari luar
negri membeli gerabah sebagai oleh-oleh, para turis itu menayakan
harga dari masing-masing gerabah jika saya bilang 100.000 mungkin
saya tidak enak hati karna barang yang dia tawar berukuran kecil,
kebetulan waktu itu para turis itu membawa guid lalu guid itu
nanti kalok saya menjual gerabahmu dengan
harga 1 juta kita bagi 2 ya Ibu Hj dapat 500 ribu dan saya 500 ribu,
lalu saya menjawab kalok barang saya diambil banyak saya tidak
mau kalok barang
3. Dari Segi Lokasi / Saluran Distribusi
Untuk membangun sebuah usaha, lokasi sangat
berpengaruh dalam mencapai kesuksesaan setiap usaha. Dalam
memilih lokasi yang harus diperhatikan adalah tempat yang setrategis
agar pendistribusian barang bisa sampai dengan mudah ke tangan
konsumen.
Peroses pendistribusian barang dilakukan langsung kepada
konsumen, artinya konsumen langsung datang ke lokasi untuk
membeli barang dan konsumen bebas memilih barang mana yang
akan di beli.
Salah satu pengusaha gerabah yang bernama Hj. Sumiati mengatakan: Lokasi pemasaran atau pendistribusian gerabah ke pada konsumen terletak dipinggir jalan raya, ini bertujuan supaya para pembeli atau para pengunjung yang datang langsung bisa melihat secara jelas gerabah yang ditawarkan. Lokasi ini sangat strategis dan bisa dijadikan sebagai sarana promosi yang bagus dilihat dari sisi lokasi usaha gerabah .68
68 Hj. Sumiati, wawancara, Desa Penakak, 13 Februari 2017
54
4. Dari Segi Peromosi
Peromosi merupakan cara yang dilakukan oleh pelaku
bisnis dalam mengimpormasikan dan mempengaruhi para konsumen
atau masyarakat sehingga dapat tertarik untuk membeli serta
menggunakan peroduk atau barang yang kita peromosikan.
Melakukan peromosi merupakan cara yang paling ampuh
untuk menarik konsumen, adapun media yang digunakan dalam
melakukan promosi yaitu: melalui Via internet, Fax, Email, BBM, dan
menyebar brosur-brosur.
Menurut Mulyadi, kegiatan peromosi bertujuan agar
peroduk yang dijual dikenal oleh masyarakat lokal maupun orang-
orang luar negri. 69
Adapun menurut pendapat dari Marunah kepala Desa
Penakak mengatakan: ulu pernah kami mengadakan acara
pameran-pameran gerabah se Desa Penakak untuk memperkenalkan
sekaligus mempromosikan hasil kerajinan dari
masyarakat.Alhamdulilah ternyata bukan orang daerah ataupun luar
daerah saja yang datang tetapi banyak juga pengunjung dari luar
negrei yang datang untuk melihat-lihat hasil kerajinan para 70
Pemasaran gerabah dimasing-masing arshop sudah menempuh
pasar luar negeri, namun kesulitan dari segi pemasarannya yaitu tidak adanya
pelabuhan barang, sehingga peroses pengiriman barangnya melalui bali dan
Surabaya. Menurut bapak H. Edi Marzuki: Situasi inilah yang dimanfaatkan
69 Mulyadi, wawancara, Desa Penakak, 08Februari 2017 70Marunah (Kepala Desa Penakak), wawancara, 15 maret 2017
55
oleh Bali untuk menggunakan L ,
71
71 H. Edi Marzuki, wawancara, Desa Penakak 15 Februari 2017
56
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Pola Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah Di Desa Penakak
Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Tatimur
Bisnis merupakan salah satu usaha yang dapat membantu
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Termasuk usaha kerajinan
tangan gerabah di Desa Penakak, mereka membuat berbagai motif gerabah
agar dapat menarik minat simpati konsumen kerajinan gerabah, berbagai
usaha yang dilakukan merupakan bagian dari bisnisnya untuk menarik
konsumen dan memberikan keuntungan bagi hasil peroduksinya.
Dalam membuat gerabah para pengrajin harus memiliki inisiatif
atau kreatif yang tinggi untuk dapat membuat berabgai motif gerabah,
tujuanya adalah untuk dapat menarik minat konsumen untuk membeli hasil
kerajinan yang dibuat oleh para pengrajin, apalagi konsumen yang datang
kepengusaha kebanyakan yang datang dari luar negeri dan orang luar negeri
sangat senang dengan model gerabah yang unik-unik. Oleh sebab itu para
pengrajin gerabah harus memiliki jiwa yang seni dalam membuat gerabah.
Ada beberapa tahap dalam pembuatan gerabah yaitu :
1. Tahap pengambilan/pengadaan bahan
Bahan dasar yang digunakan para pengrajin untuk membuat
gerabah adalah tanah liat dan tanah uruk. Adapun tanah liat dan tanah uruk
yang digunakan pengrajin dalam membuat gerabah didatangkan dari
daerah yang berbeda-beda, tanah liat yang digunakan para pengrajin
57
didatangkan dari daerah Sepolong (Lendang Nangka) dan tanah uruk yang
digunakan pengerajin untuk membuat gerabah di datangkan dari daerah
Ijobalit, adapun tanah liat yang diambil dari pedesaan Penakak diambil
dari pesawahan-pesawahan yang ada di Desa Penakak, itupun mereka
mengamil tanah liat dari pesawahan apabila ada pesanan membuat gerabah
yang sedikit, dan apabila ada pesanan yang banyak mereka mendatangkan
tanah liat dan tanah uruk dari daerah Sepolong dan ijobalit.
2. Tahap pembuatan/produksi
Tahap pengolahan bahan untuk membuat gerabah para pengrajin
menjemur tanah liat selama 2-3 hari, setelah tanah dijemur lalu direndam
didalam bak yang sudah terisi dengan air, di dalam peroses perendaman
para pengrajin mencampurkan tanah liat dan tanah uruk, para pengrajin
mencampurkan tanah liat dan tanah uruk supaya nanti disaat pembakaran
gerabah tidak retak.
Tanah liat yang sudah tercampur lalu para pengrajin mulai
membuat bentuk gerabah setelah bentuk gerabah jadi dilanjutkan dengan
peroses penghalusan gerabah setelah peroses penghalusan selasai
dilanjutkan keproses pembakaran, di dalam peroses pembakaran para
pengrajin biasanya memberikan warna gerabah sesuai dengan pesanan.
3. Jenis gerabah yang diproduksi
Adapun jenis-jenis gerabah yang di peroduksi oleh para pengerajin
seperti: vas bunga, piring segi 4, piring panjang, piring degi 4+kaki, guci,
58
aren kotak, mangkuk tutup, cangkir, dan dll, tergantung dari bentuk yang
dipesan oleh para pengusaha.
B. Analisis Pemasaran Usaha Seni Kerajinan Tangan Gerabah Di Desa
Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Tingkat perekonomian masyarakat di Desa Penakak dapat
digolongkan kedalam masyarakat ekonomi menengah karna kebudayaan
masyarakat mempunyai penghasilan rendah dan sedang walaupun ada yang
dapat digolongkan kaya. Namun bagi kebanyakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari harus bekerja keras demi memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya. Oleh karna itu ada beberapa cara pengusaha
gerabah dalam memasaran hasil peroduksinya untuk meningkatkan
penghasilan.
Adapun cara pemasaran yang dilakukan pengusaha gerabah dalam
melancarkan bisnis usahanya adalah:
1. Dari segi peroduksi
Peroduk yang awalnya hanya berbentuk peralatan dapur sperti
cobek, periuk, dan lain-lain. Para pengusaha meningkatkan peroduksi
kebentuk yang lebih unik sperti : pas buga, bola, piring segi 4, kendi,
cangkir dan lain-lain, guna untuk menarik minat konsumen, dengan
bentuk gerabah yang berbeda-beda usaha yang dijalankan akan
semakin lancar.
59
2. Dari Segi Harga
Harga yang diberikan oleh pengusaha kepada konsumen berbeda-
beda tergantung dari bentuk gerabah, apabila bentuk gerabah yang di
pesan berukuran besar maka harga yang diberikan juga tentunya akan
mahal dan apabila bentuk gerabah yang di pesan berukuran kecil maka
harganya juga tidak terlalu mahal, dan juga tergantung dari orang yang
memesan apabila pemesan berasal dari antar daerah, harga yang
diberikan pengusaha kepada konsumen tidak terlalu mahal meskipun
gerabah yang berukuran besar maupun kecil, dan apabila pemesan
berasal dari luar negeri harga yang diberikan kepada konsumen cukup
mahal.
3. Dari segi lokasi
Penentuan lokasi sangatlah penting bagi sebuah usaha dikarnakan
lokasi yang baik akan memberikan keuntungan yang optimal bagi
pengusaha. Desa Penakak merupakan satu-satunya Desa pengerajin
gerabah terbesar di Lombok Timur selaian terkenal di luar maupun di
dalam daerah, juga terkenal ke beberapa negara sehingga pemasaran
gerabah para pengusaha kebanyakan ke luar Negeri.
4. Dari segi peromosi
Penjualan hasil kerajinan tangan gerabah dilakukan di acara
pameran-pameran. Selain hanya untuk menjual di acara pameran-
pameran pengusaha juga bertujuan untuk memperomosikan gerabah
kesemua lapisan masyarakat termasuk pengusaha dalam negeri
60
maupun pengusaha luar negeri yang datang mengunjungi pameran
yang diikuti.
Penjualan gerabah keluar daerah atau keluar negeri biasanya dilakukan
oleh pengusaha dengan konsumen atau kenalan konsumen yang sudah melihat
hasil kerajinan di pameran-pameran, sehingga konsumen sudah mengenal dan
tahu barang yang ingin dipesan. Pemesanannya biasanya dilakukan melalui media
sosial seperti : email, fax, BBM, telpon dll, dan konsumen menyebutkan barang-
barang pesanan yang ingin di pesan. Kemudian pengusaha menyebutkan waktu
pengiriman sesuai dengan kesanggupan waktu peroduksi barang setelah terjadi
kesepakatan antara pengusaha dengan konsumen, maka konsumen akan
memberikan DP kepada pengusaha setelah barang sampai ke konsumen dan
konsumen langsung membayar lunas.
Sistem jual beli lahir dalam dunia usaha semata-mata untuk saling
membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan dan saling memberi manfaat antara
pengusaha dan konsumen serta pihak-pihak yang terlibat dalam jual beli.Namun
yang menjadi permasalahanya adalah di dalam memeberikan harga yang berbeda
kepada para pengusaha luar negeri dan pengusaha lokal, di dalam perinsip etika
bisnis Islam sudah disebutkan tentang perinsip keadilan. Prinsip ini menuntut
agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
61
Dalam Al-Quran surat Al-maidah ayat 8 dijelaskan tentang keadilan.72
Artinya :Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan
adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.(Qs. Al-maidah : 8)
Konsep keadilan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah tidak berat
sebelah jika harus memihak maka berpihaklah kepada kebenaran, dan
mensalahkan apa yang seharusnya salah.
Namun kenyataan yang terjadi di lapangan di Desa Penakak para
pengusaha gerabah memberikan harga yang berbeda kepada pengusaha lokal dan
pengusaha luar negeri. Harga yang diberikan ke pengusaha luar negeri lebih tinggi
dari pada pengusaha lokal. Dengan memberikan harga yang lebih tinggi para
pengusaha mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
72 Qs, Surat Al-Maidah, ayat 8
62
C. Analisis Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Usaha Seni Kerajinan
Tangan Grabah di Desa Penakak Lombok Timur
Keigiatan bisnis merupakan sebuah sistem ekologis yang sangat
terkait dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai sebuah sistem, kegiatan bisnis
yang dilakukan perusahaan tidak lepas dari masyarakat.73
Dalam dunia bisnis penuh dengan persaingan maka peraturan-
peraturan dalam bisnis akan berbeda dengan aturan-aturan dalam persaingan
kehidupan sosial, orang-orang yang mematuhi peraturan moral akan
tersingkir dan berbeda pada posisi yang tidak menguntungkan di tengah-
tengah persaingan ketat yang menghalalkan segala cara. Maka berkeyakinan
sebuah bisnis tidak mempunyai tanggung jawab sosial dan bisnis terlepas dari
Sedangkan etika dari persepektif Islam dapat dilihat dari pandangan
Rasulullah SAW dalam memandang harta bahwa pada hakikatnya harta
adalah milik Allah SWT dan manusia hanya amanah untuk mengelolanya
dengan baik.74
Dalam Islam, manusia sebagai individu dan kelompok mempuyai
kebebasan dalam melakukan kegiatan bisnis. Namun dalam menjalankan
manusia harus mengimplementasikan kaedah-kaedah Islam, manusia sebagai
pelaku bisnis, mempunyai tanggung jawab moral kepada Tuhan atas perilaku
bisnisnya.
73Annisaruna dalam, http:// Tulisanannisia.Blogspot.Com. Etika-Bisnis-Dalam-
Persepektif-islam.Ttml Senin 03-04-2017 Jam 12.40. 74ibid
63
Rasulullah SAW banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis,
diantaranya ialah :75
1. Bahwa perinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran dalam doktrin
Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis,
Rasulullah sangat menganjurkan dalam aktivitas bisnis.
2. Dalm Islam tidak hanya mengejar keuntungan saja (profit oriented) tapi,
juga harus memperhatikan sikap (tolong menolong) diantara kita
sebagai implikasi sosial bisnis.
3. Tidak melakukan sumpah palsu. Nabi Muhammad SAW sangat intens
melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan
transaksi bisnis.
4. Bisnis dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan.
Firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 114 yang berbunyi :76
Artinya : Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan
bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan; mereka itu termasuk
orang-orang yang saleh.(Qs. Ali-Imran : 114)
75 Ahmad Dzawil Faza Rofik, Dalam http://.blogspot.com./2012/04/etika-bisnis-dalam-
persepektif-islam. html tgl 03-04-2017 jam 01.15. 76 Qs. Al-Imran, ayat 114
64
Berdasarkan ayat di atas, asas-asas utama yang perlu
dititikberatkan dalam kerja-kerja kesukarelaan ialah memelihara hubungan
yang rapat dengan Allah SWT (hablu min Allah) dan, pada waktu yang
sama, memelihara hubungan sesama manusia ( ).
Keyakinan ini harus menjadi bagian dari integral dari setiap muslim dalam
berbisnis. Hal ini karena bisnis dalam Islam tidak semata-mata dalam
orientasi dunia tapi harus mempunyai visi akhirat yang jelas. Dengan
kerangka pemikiran seperti itulah maka persoalan etika bisnis menjadi
sorotan penting dalam ekonomi Islam.
Yang tidak kalah pentingnya adalah usaha untuk mencapai
pendapatan yang halal tentunya tidak mengurangi usaha dalam memenuhi
kewajiban yang lebih utama.77
Mayoritas penduduk Desa Masbagik Timur (Penakak) menganut
agama Islam dan tentunya usaha yang mereka jalankan harus memiliki
nilai-nilai etika bisnis yang sesuai dengan syariat Islam. Sebagai pelaku
bisnis hendaknya mampu bersikap adil, jujur kepeda para konsumen baik
itu konsumen yang berasal dari luar atau dalam daerah maupun konsumen
yang berasal dari luar negeri. Karena keadilan dan kejujuran dalam
melakukan bisnis adalah salah satu kunci untuk meraih kesuksesan.
Namun di dalam pemasarannya para pengusaha gerabah yang ada
di Desa Masbagik Timur (Penakak) untuk dapat melancarkan binisnya
dengan pengusaha yang berasal dari dalam daerah mereka memberikan
77 Faesal Badroen Dkk, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana, 2007), hal.133
65
harga yang berbeda yaitu dengan harga yang relatif murah, sedangkan
harga yang diberikan kepada pengusaha luar negeri para pengusaha
memberikan harga yang tinggi untuk bisa mendapatkan keuntungan yang
lebih.
Perilaku yang dilakukan oleh penjual kerajinan tangan gerabah di
atas jelas mengandung unsur ketidak adilan atau berpihak kepada satu
orang, yakni dalam memberikan harga yang berbeda kepada konsumen.
Mereka mengambil keuntungan yang lebih kepada pengusaha luar negeri
dan memberikan harga yang rendah kepada konsumen dalam daerah.
Pada dasarnya, Islam menganut perinsip kebebasan terikat, yaitu
kebebasan berdasarkan keadilan. Dan etika sebagai peraturan perdagangan
Islam terdapat norma, etika, dan perikemanusiaan yang menjadi landasan
pokok bagi pasar Islami yang bersih. Oleh karena itu, hukum Islam
menetapkan aturan-aturan untuk keperluan manusia, sehingga manusia
memperoleh keinginan dan tujuan tanpa memberi mudharat pada orang
lain.
Aktivitas bisnis dalam Islam selalu terkait oleh aturan-aturan yang
bersumber dari ajaran Islam yang terdapat dalam Al-
Karena tanpa aturan dan nilai, tidak akan mungkin aktivitas bisnis akan
berjalan dengan lancar, karena setiap pelaku bisnis usaha pasti akan saling
merendahkan satu sama lain untuk dapat menjadi yang terbaik tanpa
memperhatikan satu dengan yang lainya.
66
Untuk meraih keberkahan dalam melakukan kegiatan bisnisatau
usaha, seseorang harus memperhatikan perinsip etika dalam berbisnis yang
sudah digariskan dalam Islam dan perlu diterapkan oleh para pengusaha
dalam menjalankan usahanya seperti :
1. Perinsip Otonomi
Perinsip otonomi merupakan sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Seseorang
dikatakan memiliki prinsip otonomi dalam berbisnis jika ia sadar
sepenuhnya akan kewajibannya dalam dunia bisnis. Ia tahu mengenai
bidang kegiatannya, situasi yang dihadapinya, tuntutan dan aturan yang
berlaku bagi bidang kegiatannya. Ia sadar dan tahu akan keputusan dan
tindakan yang akan diambilnya serta risiko atau akibat yang akan
timbul baik bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain.
2. Perinsip Kejujuran
Sifat jujur akan membawa kepercayaan kepada rekan bisnis dan
masyarakat sehingga peroses dalam berwirausaha akan mudah
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sifat jujur juga akan
memberikan berkah bagi usaha pembisnis karna sifat yang tidak jujur
atau cendrung akan membawa kecelakaan. Dan sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bersikap jujur.
67
sebagaimana firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 21:
Artinya : Ta'at dan mengucapkan Perkataan yang baik (adalah lebih
baik bagi mereka). apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak
menyukainya). tetapi Jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah,
niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. ( Qs. Muhammad :
21 )78
3. Perinsip Keadilan
Dalam melakukan sesuatu hendaknya kita memiliki sifat yang adil
tidak terkecuali dalam berwirausaha, untuk dapat menjalankan usaha
dengan baik dan sukses agar dapat mendapat ridho Allah SWT.
Sebagaimana firmanNya dalam Qs An Nisaa' ayat 58 yang berbunyi
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi
Maha Melihat. (Qs. An Nisa Ayat 58).79
78 Qs. Muhammad, Ayat 21 79 Qs. An Nisa, Ayat 58
68
4. Perinsip Integritas Moral
Prinsip ini menganjurkan agar orang-orang yang menjalankan
bisnis tetap dapat menjaga nama baik suatu usaha. Seorang pengusaha
harus megelola bisnisnya sedemikian rupa agar tetap dipercaya, tetap
paling unggul dan tetap yang terbaik. Dengan kata lain prinsip ini
merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku bisnis untuk
menjadi yang terbaik dan dibanggakan. Hal ini tercermin dalam seluruh
perilaku bisnisnya dengan siapa saja, baik pegusaha dalam negeri
maupun luar negeri.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dipaparkan pada bab pembahasan peneliti
menyimpulkan bahwa
1. Pola usaha kerajinan tangan gerabah di Desa Penakak Kecamatan
Masbagik Kabupaten Lombok Timur yakni a) Pengadaan bahan. b)
Produksi gerabah. c) Menentukan jenis yang diperoduksi.
2. Strategi pemasaran usaha gerabah di Desa Penakak Kecamatan Masbagik
Kabupaten Lombok Timur yakni a) Memproduksi gerabah yang lebih
menarik dan unik, b) Memberikan potongan harga jika pembelian gerabah
dalam jumlah besar, c) Lokasi usaha gerabah sangat strategis, d)
Mempromosikan hasil olahan gerabah kepada halayak ramai.
3. Perilaku yang dilakukan pengusaha gerabah sudah jelas tidak sesuai
dengan etika bisnis Islam di dalam perinsip keadilan, para pelaku bisnis
gerabah tidak adil dalam memberikan harga, seharusnya para pengusaha
harus memeberikan harga kepada para konsumen dengan harga yang
sama meskipun konsumen tidak tahu harga yang aslinya. Para pengusaha
mengambil keuntungan yang lebih kepada konsumen yang berasal dari
luar negeri namun di dalam perinsip etika bisnis Islam diajurkan untuk
bersikap adil, jujur di dalam melakukan bisnis, karena seseorang yang
bersikap adil dan jujur dalam sebuah usaha akan mendatangkan sebuah
kesuksesan.
70
B. Saran-Saran
1. Kepada semua muslim hendaknya senantiasa memperaktikkan dan
mengamalkan cara-cara untuk melakukan bisnis sesuai aturan dalam
ekonomi Islam yang menerapkan etika bisnis yang sesuai syariat.
2. Untuk penjual keraijinan seharusnya lebih mendalami ajaran agama agar
dapat mengetahui cara berbisnis yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam
atau mengikuti tuntunan etika bisnis. Selain itu dalam menjalankan usaha
tidak hanya mencari keuntungan semata melainkan juga agar mendapatkan
ridho Allah SWT dengan menerapkan sifat-sifat yang disukai Allah dalam
bermuamalah seperti adil, jujur, dan amanah dalam mencari rizkinya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sainawarna, Purmawati, dan Sairah. 2008. Kendi di Sulawesi Selatan. Makasar: Mitra Media.
A.D. Pirous. 2003. Melukis Itu Menulis, Bandung : ITB
Aedy, Hasan. 2011. Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam. Bandung : Alfabeta.
Ali Akbar, Kajian Komparasi Kerajinan Gerabah Di Desa Jasri Kab. Karangasem Dan di Desa Tojan Kab.Klungkung Bali, Sekripsi Institut Seni Indonesia: Fakultas Seni Rupa Dan Desain, Denpasar, Tahun 2012
Annisaruna dalam, http:// Tulisanannisia. Blogspot. Com. Etika-Bisnis-Dalam-
Persepektif-islam. Ttml Ahmad Dzawil Faza Rofik, Dalam http://.blogspot.com./2012/04/etika-bisnis-
dalam-persepektif-islam. html Badroen, Faesal. 2006 Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta : Kencana,
Badroen, Faesal. 2007. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup.
Bodgan dan Tylor dalam Lexy J. Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.
David Tri Mukti, Strategi Pengembangan Produk Dan Promosi Kerajinan
Gerabah di Desa Kasongan Kabupaten Bantul Yogyakarta, Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Yogyakarta, Tahun 2012
http://kbbi.web. id/ gerabah Harry Sulistiono. 2006. Senei Budaya. Jakarta: Grapindo Media Pratama. Hadari Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial, ( Yogyakarta: Gajah
Mada University Press Indra Hastuti, Pengembangan Usaha Industri Kerajinan Gerabah, Faktor Yang
Mempengaruhi, Dan Strategi Pemberdayaannya Pada Masyarakat di Desa
Melikan Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten, Skripsi Universitas Sebelas Maret: Fakultas Ekonomi, Surakarta, Tahun 2013
Iqbal Hasan. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia
Indonesia. Ika yunia fauzia. 2013. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta : PT Fajar Interpratama
Mandiri Indrianto dkk. 2006. Metodelogi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE Lexy J Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Kartodirdjo, Sartono. 1975. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I. Jakarta: Depdikbud.
Lahiya dalam http://www.lahiya.com/kerajinan tangan/
Moleong, Lexy J.. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Observasi awal, di Desa Penakak, Masbagik Timur, kabupaten Lombok timur,
tanggal 8 November 2016 Obsevasi awal, Wawancara, Hj Sumiati, Desa Penakak, Kabupaten Lombok
Timur, Tgl 12 November 20016 Rafik, Issa Bekum. 2004. Etika Bisnis Islam. Yogyakart : Pustaka pelajar.
Rivai, Veithzal. 2012. Islamic Businees And Economic Ethics. Jakarta : Bumi
Aksara.
Soedarso. 2006. Trilogi Seni; Penciptaan, Estetika, dan Kegunaan Seni, Yogyakarta: BP ISI.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung :
Alfabeta.
Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syaodih, Nana. 2012. Metode Penelitian. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Veithrizal Rivai. 2009. Islamic Ekonomics. Jakarta : Bumi Aksara.
Yesi Amalia dalam http://yesiamalia.bologspot.co.id/2013/10/tugas-seni-budaya-
gerabah html. Yusuf Ali Anwar. 2003. Studi Agama Islam. Bandung : Pustaka Setia.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran: 01
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
Jln. Pendidikan No. 35 Tlp. (0370) 621298 Fax. 625337 Mataram
KUISIONER PENELITIAN
Nama : ABDUL HAMID
Nim : 152125146
Untuk : Melaksanakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul:
TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP USAHA SENI KERAJINAN
TANGAN GERABAH DI DESA MASBAGIK TIMUR (PENAKAK) KECAMATAN
MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Lokasi : di Desa Masbagik Timur (Penakak) Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur
Waktu : Selama 1 (Satu) Bulan
Adapun pedoman wawancara yang digunakan peneliti antara lain:
1. Apakah tanah liat yang anda gunakan diambil dari satu tempat ataukah dari bermacam-
macam tempat ?
2. Bagaimana peoses/cara dalam pembuatan gerabah ?
3. Apakah ada campuran yang dimasukkan ke dalam gerabah di saat peroses
pembuatannya ?
4. Apakah ada tanah liat yang anda gunakan dalam peroses pembuatan gerabah di
datangkan dari daerah lain ?
5. Bagaimana jika tanah liat yang anda gunakan sudah tercampur dengan pasir atau dengan
tanah lainnya apakah anda tetap menggunakannya ?
6. Apakah gerabah yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi ?
7. Berapa pendapatan anda perhari ?
8. Apakah ada pembeli yang datang dari luar daerah atau luar negeri ?
9. Apakah sama harga barang yang anda berikan kepada pembeli lokal dengan non lokal ?
10. Bagaimana cara anda meyakinkan para pembeli bahwa gerabah yang anda jual
berkualitas bagus ?
11. Gerabah yang bagaimana yang sering anda jadikan bisnis ?
12. Bagaimana Jika pengepul gerabah mengalami kerugian apakah anda memberikan
potongan harga atau pengepul gerabah harus membayar sesuai kesepakatan awal ?
Lampiran: 02
Tabel. 1 Nama-nama toko gerabah yang ada di desa masbagik timur (penakak)
No Nama Toko
1 Seni Lombok (Handik Lombok Potry)
2 Sasak Craf
3 Sasak Craf Protry Enterprice
4 UD. Lombok Mulia potry Suplier
5 Yanti Artshop
6 KSP Rasa Sayang
7 Artshop Teguh Karya
8 Sasak Potry
9 Yantika Artshop
10 Koprasi Wanita Industry
11 Lombok Putri Tanggak
12 Arni Artshop
13 Warisan Artshop (Art Collection)
14 Lombok Potry Center
15 Kopwan Matahari Terbit
Tabel 2 Nama-nama toko gerabah yang di teliti
No Nama Toko Nama
Pemilik Toko
Umur Jenis
Kelamin
Penghasilan/
Bln
1 Handikraf
Lombok
Potry
H. Khairudin 54 L Rp1.000.000
2 KSP Rasa
Sayang
Mulyadi 50 L Rp 5.500.000
3 Sasak craft Hj. Fauziah 49 P Rp
10.500.000
4 Sasak
Pottery
H. Edi
Marzuki
45 L Rp
15.000.000
5 Yanti
Artshop
Hj. Sumiati 51 P Rp 2.000.000
Tabel 3 Jenis-jenis gerabah yang di produksi
No Nama Gerabah Harga Gerabah
1 Vas Buga Rp.30.000
2 Piring segi 4 Rp.15.000
3 Piring panjang Rp.20.000
4 Piring segi 4 + kaki Rp.20.000
5 Guci Rp.45.000
6 Aren kotak Rp.20.000
7 Mangkuk Tutup Rp.15.000
8 Cangkir Rp.5.000
9 Jambangan Rp.10.000
10 Alat Tungku Rp.7.000
11 Asbak Rp.7.000
12 Cobek Rp.10.000
13 Tungku Rp.15.000
14 Ceret Rp.10.000
15 Vas Bola Rp.20.000
16 Gelas Rp.5.000
17 Mangkuk Kecil Rp.5.000
18 Botol Rp.7.000
19 Kerotok Gepeng Rp.10.000
20 Piring Bundar Rp.20.000
21 Periuk Rp. 10.000
Lampiran : 03
Gambar Peroses Pembuatan Gerabah
Peroses pengadaan bahan Peroses penjemuran tanah liat
Bahan yang sudah di campur dengan tanah uruk. Tahap pembuatan badan
Tahap pembuatan leher Tahap pembuatan bibir dan penghalusan
Nama-Nama Gerabah Beserta Gambar
Periuk Gelas Ceret
Cobek Asbak Cangkir
Guci Pot bunga Piring