Upload
nanqo-tanqo
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hukum acara pidana
Citation preview
Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana
-Nurul Hudi,S.H.,M.H.Nurul Hudi,S.H.,M.H.
Pengertian menurut beberapa pakar adalah Suatu rangkaian peraturan-peraturan yg memuat cara bagaimana
badan pemerrintah yg berkuasa (polisi, jaksa, pengadilan hrs bertindak guna mencapai tujuan negara dengan menjalankan hk.pidana (Wirjono Projodikoro)
Hukum yg mempelajari peraturan yg diadakan oleh negara dlm hal adanya persangkaan telah dilanggarnya undang-undang pidana (R.Achamd Soemadipradja)
Aturan-aturan yang memberi petunjuk apa yang harus dilakukan oleh aparat penegak hukum (Sudarto)
J.De Bosch Kenyar: Sejumlah asas-asas dan peraturan per UU an yang mengatur hak negara untuk menghukum bilamana UU Pidana dilanggar
Simon: Hukum yg mengatur cara negara dengan alat perlengkapannya mempergunakan haknya untuk menghukum dan menjatuhkan hukuman
Asas-asas Hukum Acara Pidana
1. Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya ringan
2. Asas Praduga Tak Bersalah3. Asas Bantuan Hukum4. Asas pemberian ganti rugi dan
Rehabilitasi5. Asas Peradilan Terbuka Untuk
Umum6. Pemeriksaan secara langsung dan
lisan serta dihadiri oleh terdakwa
Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya ringan
Asas Cepat :Tersangka atau terdakwa berhak :
Segera mendapat pemeriksaan dari penyidik
Segera diajukan kepada penuntut umum oleh penyidik
Segera daijukan ke pengadilan oleh penuntut umum
Segera diadili oleh pengadilan
Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya ringan
Asas sederhana dan biaya ringan Penggabungan pemeriksaan perkara pidana
dengan tuntutan ganti rugi Penggunaan Acara Singkat bagi pemeriksaan
perkara pidana yang muda pembuktiannya Penggunaan Acara Cepat bagi pemeriksaan
perkara lalu-lintas dan tindak pidana ringan. Pembagian wewenang antar aparat penegak
hukum
Pembatasan masa penahanan
Asas Praduga Tak Bersalah
Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Asas Praduga Tak Bersalah
menempatkan tersangka atau terdakwa sebagai “Subyek” bukan “Obyek”.
Sebagai subyek, tersangka atau terdakwa harus didudukan dan diperlakukan dalam kedudukan sebagai manusia yang mempunyai harkat martabat dan harga diri (Prinsip Akusatur/Akusator atau Accusatory Prosedure).
terdakwa bukan sebagai “obyek” dengan memperalkukan tersangka atau terdakwa dengan sewenang-wenang (Inkusitur/Inkisitor sistem)
Asas Bantuan hUKUM
Pemberian bantuan hukum kepada tersangka atau terdakwa pada setiap tingkat pemeriksaan, yaitu setiap orang yang tersangkut perkara pidana sejak saat dilakukan penangkapan dan atau penahanan wajib kepadanya diberitahukan tentang haknya untuk memperoleh bantuan hukum guna kepentingan pembelaan atas dirinya.
asAS Ganti Rugi &REhaBiLiTasi
Tersangka/terdakwa/terpidana berhak menuntut ganti kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut dan diadili atau dikenakan tindakan lain secara melawan hukum / tanpa alasan berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orang atau hukum yang diterapkan. Bagi terdakwa yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum berhak mendapatkan rehabilitasi.
Asas Peradilan terbuka untuk umum
Prinsip atau asas terbuka untuk umum berlandaskan pada makna bahwa penegakan hukum di Indonesia harus dilandasi oleh persamaan dan keterbukaan serta menerapkan prinsip musyawarah bagi majelis hakim dalam memutus suatu perkara. Tidak dipenuhinya asas ini dapat menyebabkan putusan batal demi hukum.
Pemeriksaan secara langsung dan lisan serta dihadiri terdakwa
Pemeriksaan di sidang Pengadilan dilakukan oleh hakim ( Majelis Hakim ) secara langsung artinya langsung kepada terdakwa dan para saksi secara lisan. Berbeda dengan acara perdata dimana tergugat dapat diwakili oleh kuasanya
Tahapan Pemeriksaan Tahapan Pemeriksaan
Pemeriksaan :Pemeriksaan : Pemeriksaan Pendahuluan adalah Pemeriksaan Pendahuluan adalah
pemeriksaan yang pertama kali dilakukan pemeriksaan yang pertama kali dilakukan oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun penyidik, atas adanya dugaan telah penyidik, atas adanya dugaan telah dilanggar nya hukum pidana materilldilanggar nya hukum pidana materill
Pemeriksaan di sidang Pengadilan adalah Pemeriksaan di sidang Pengadilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan apakah seseorang yang menentukan apakah seseorang yang diduga melakukan tindak pidana dapat diduga melakukan tindak pidana dapat dipidana atau tidak.dipidana atau tidak.
Proses Proses PenyelidikanPenyelidikan dan dan PenyidikanPenyidikan
Penyelidikan adalah serangkaian tindakan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga tindak pidana guna menentukan dapat atau tidak nya dilakukan penyidikan.
Tujuan penyelidikan adalah : untuk mengetahui dan menentukan untuk mengetahui dan menentukan
peristiwa apa yang sesungguhnya telah peristiwa apa yang sesungguhnya telah terjadi ; terjadi ;
bertugas membuat berita acara serta bertugas membuat berita acara serta laporan yang nantinya merupakan dasar laporan yang nantinya merupakan dasar permulaan penyidikan. permulaan penyidikan.
Penyidikan (Penyidikan (osporing, pengusutan) adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara tertentu untuk mencari serta mengumpulkan keterangan, bukti-bukti, guna mengungkap tentang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya.
(see Pasal.1 butir 2 KUHAP) Keterangan meliputi :
Tindak apa yang telah dilakukan Kapan dan dimana tindak tersebut dilakukan Dengan apa dan bagaimana tindak tersebut
dilakukan Mengapa (motif) tindak tersebut dilakukan dan
siapa pembuat. Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian
integral sistematis dari tindakan lain berupa integral sistematis dari tindakan lain berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan penyerahan berkas kepada penuntut penyitaan dan penyerahan berkas kepada penuntut umumumum
Petugas Penyelidik dan PenyidikPetugas Penyelidik dan Penyidik
Penyelidik adalah setiap pejabat polisi Penyelidik adalah setiap pejabat polisi (Pasal 4 KUHAP)(Pasal 4 KUHAP)
Wewenang Penyelidik (Pasal 5 KUHAP) :Wewenang Penyelidik (Pasal 5 KUHAP) : Menerima laporan atau pengaduan dari Menerima laporan atau pengaduan dari
seseorang tentang adanya tindak pidanaseseorang tentang adanya tindak pidana Mencari keterangan & barang buktiMencari keterangan & barang bukti Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai
dan menanyakan memeriksa tanda dan menanyakan memeriksa tanda pengenal diri.pengenal diri.
Mengadakan “Mengadakan “tindakan laintindakan lain” menurut ” menurut hukum yang bertanggung jawab.hukum yang bertanggung jawab.
Syarat “ tindakan lain “ untuk Syarat “ tindakan lain “ untuk kepentingan penyelidikankepentingan penyelidikan
Tidak bertentangan dengan aturan hukumTidak bertentangan dengan aturan hukum Selaras dengan kewajiban hukum, tindakan Selaras dengan kewajiban hukum, tindakan
tersebut patut, menghormati HAM dan tersebut patut, menghormati HAM dan masuk akal dalam lingkungan jabatan nyamasuk akal dalam lingkungan jabatan nya
Atas perintah penyidik, penyelidik dapat :Atas perintah penyidik, penyelidik dapat :
Melakukan penangkapan, peneriksaan dan Melakukan penangkapan, peneriksaan dan penyitaan surat, mengambil sidik jari, penyitaan surat, mengambil sidik jari, mempotret dan membuat laporan hasil mempotret dan membuat laporan hasil penyelidikan kepada penyidik. penyelidikan kepada penyidik.
PenyidikPenyidik
Pasal 6 KUHAP, Penyidik adalah: Pejabat Polisi RI ( > Pembantu Letnan Dua atau
Komandan Sektor Kepolisian berpangkat Bintara di bawah Pembantu Letnan Dua yang karena jabatan nya adalah penyidik)
Pejabat PPNS yang diberi wewenang oleh UU ( Pengatur Muda tingkat I atau Gol.II/b)
Wewenang Penyidik (Pasal 7 KUHAP), antara lain melakukan tindakan pertama di tempat kejadian & penghentian penyidikan,
Pelaksanaan Penyelidikan & PenyidikanPelaksanaan Penyelidikan & Penyidikan
Persangkaan atau pengetahuan telah Persangkaan atau pengetahuan telah terjadi suatu tindak pidana dari 2 terjadi suatu tindak pidana dari 2 sumber :sumber :
Tertangkap tangan (Tertangkap tangan (ontdekking op ontdekking op heterdaadheterdaad) :) : Pada waktu sedang melakukan tindak pidanaPada waktu sedang melakukan tindak pidana Sesudah setlah beberapa saat tindak pidanaSesudah setlah beberapa saat tindak pidana Sesaat setelah diserukan oleh khalayak ramai Sesaat setelah diserukan oleh khalayak ramai
sebagai pelakusebagai pelaku Penyelidik dapat bertindak tanpa perintah Penyelidik dapat bertindak tanpa perintah
penyidikpenyidik
Di Luar Tertangkap Tangan, informasi Di Luar Tertangkap Tangan, informasi diperoleh dari :diperoleh dari : Laporan, pemberitahuan oleh seseorang Laporan, pemberitahuan oleh seseorang
karena hak atau kewajiban nya kepada karena hak atau kewajiban nya kepada pejabat berwenang tentang telah, sedang, pejabat berwenang tentang telah, sedang, atau diduga akan terjadi tindak pidanaatau diduga akan terjadi tindak pidana
Pengaduan, pemberitahuan yang disertai Pengaduan, pemberitahuan yang disertai permintaan untuk menindak menurut hukum permintaan untuk menindak menurut hukum seseorang merugikan nyaseseorang merugikan nya
Pengetahuan sendiri penyelidik atau penyidikPengetahuan sendiri penyelidik atau penyidik
Perbedaan Perbedaan Laporan & PengaduanLaporan & Pengaduan
No Laporan Pengaduan
1 PemberitahuanPemberitahuan Pemberitahuan +PermintaanPemberitahuan +Permintaan
2 Delik BiasaDelik Biasa Delik Aduan (Hanya orang Delik Aduan (Hanya orang yang berkepentingan) yang berkepentingan)
3 Laporan tidak Laporan tidak dapat dicabutdapat dicabut
Pengaduan dapat dicabutPengaduan dapat dicabut
4 Tidak sertamerta Tidak sertamerta sebagai dasar sebagai dasar penangkapanpenangkapan
Langsung dapat dijadikan Langsung dapat dijadikan sebagai dasar penangkapansebagai dasar penangkapan
Penangkapan & PenahananPenangkapan & Penahanan
Penangkapan = Pengekangan sementara Penangkapan = Pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka, apabila terdapat waktu kebebasan tersangka, apabila terdapat cukup bukti, untuk kepentingan penyidikancukup bukti, untuk kepentingan penyidikan
Masa waktu 1 x 24 jam (Pasal 19 KUHAP)Masa waktu 1 x 24 jam (Pasal 19 KUHAP) Tertangkap tangan tanpa perlu surat perintah Tertangkap tangan tanpa perlu surat perintah
(Pasal 18 KUHAP)(Pasal 18 KUHAP) Penahanan adalah :Penahanan adalah :
penempatan tersangka atau terdakwa di tempat penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik/ penuntut umum/hakim, tertentu oleh penyidik/ penuntut umum/hakim,
dengan suatu surat penetapan dan dengan suatu surat penetapan dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
PENAHANAN
Ps.1 butir 21
Penempatan tersangka atau terdakwa ditempat tertentu oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini
TUJUAN PENAHANAN
Untuk Kepentingan Penyidikan Penyidik Penuntutan Penuntut Umum Pemeriksaan di Pengadilan HakimPasal 20 ayat 1,2,3
SYARAT PENAHANAN
Syarat Obyektif (Ps.21 ayat 4) :a. Ancaman pidana penjara lima tahun
atau lebihb. Tindak pidana yang diatur dalam
beberapa pasal di KUHP ( Ps.282 ayat 3, 296, 335 ayat 1, 353 ayat 1, 372, 378, 379 a, 453, 454, 455,459, 480 dan 506 KUHP)
c. Tindak pidana yang diatur dalam Undang-undang Khusus
SYARAT PENAHANAN
Syarat Subyektif (Ps.21 ayat 1) :keadaan yang menimbulkan
kekuatirana. Tersangka atau terdakwa akan
melarikan diri.b. Merusak atau menghilangkan
barang buktic. Mengulangi tindak pidana
JENIS PENAHANAN
Penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN)
Penahanan Rumah Penahanan Kota
BATAS WAKTU PENAHANAN
IDIK PU PN PT MA
20 40 20 30 30 60 30 60 50 60
60 50 90 90 110
400
PENANGGUHAN PENAHANAN
Pasal 31 mengeluarkan tsk atau tdw dari penahanan sebelum batas waktu penahannya habis
Penangguhan penahanan tidak sama dengan pembebasan dari tahanan.
Penangguhan, penahanan masih sah dan resmi (dlm batas waktu penahanan) namun mengeluarkan tahanan dgn syarat-syarat yang harus dipenuhi tahanan
Pembebasan penahanan, pemeriksaan telah selesai tidak perlu dilakukan penahanan atau penahanan tidak sah atau batas waktu penahanan telah habis
Tempat & Jangka waktu Penahanan
Untuk kepentingan penyidikan, penyidik berwenang melakukan penahanan
Untuk kepentingan penuntutan, PU berwenang melakukan penahanan atau penahanan lanjutan
Untuk kepentingan pemeriksaan, hakim si sidang pengadilan dengan penetapannya berwenang melakukan penahanan.
See Pasal 20 dan 21 (1)-(4) KUHAP
Pengurangan masa tahanan
Masa penangkapan dan atau penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ( Pasal 22 ayat 4 KUHAP), bersifat imperatif.
Untuk tahanan kota = 1/5 dari jumlah lamanya waktu penahanan.min.
Untuk tahanan rumah/RS = 1/3 dari jumlah lamanya waktu penahanan.
Kota – rumah, min 5 hari Rumah – rutan, min 3 hari
Pertemuan ke-6Pertemuan ke-6Penggeledahan Badan dan RumahPenggeledahan Badan dan Rumah
Hanya dapat dilakukan untuk kepentingan Hanya dapat dilakukan untuk kepentingan penyidikanpenyidikan
Dengan surat perintah untuk tindakan tersebutDengan surat perintah untuk tindakan tersebut Untuk mencari benda yang patut diduga ada pada Untuk mencari benda yang patut diduga ada pada
badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita.badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita. Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan
dengan surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat dengan surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat oleh penyidik. oleh penyidik.
Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka harus ada surat perintah untuk itu dari penyidikharus ada surat perintah untuk itu dari penyidik
Disertai dengan 2 orang saksi bila penghuni Disertai dengan 2 orang saksi bila penghuni menyetujui nya, bila penghuni menolak atau tidak menyetujui nya, bila penghuni menolak atau tidak hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan wajib hadir dalam proses penggeledahan.wajib hadir dalam proses penggeledahan.
File monang
Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua lingkungan/saksi.lingkungan/saksi.
Bila tersangka/keluarga tidak mau Bila tersangka/keluarga tidak mau menandatangani,dicatat dalam berita acara di menandatangani,dicatat dalam berita acara di sertai alasan nya (126 KUHAP) sertai alasan nya (126 KUHAP)
Keadaan mendesak Keadaan mendesak penyidik dapat melakukan penyidik dapat melakukan penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) :penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) : Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas
nya.nya. Di tempat tindak pidana dilakukanDi tempat tindak pidana dilakukan Di tempat penginapan dan tempat umum lain nyaDi tempat penginapan dan tempat umum lain nya
Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita surat, buku, tulisan lain surat, buku, tulisan lain yang tidakyang tidak merupakan merupakan benda yang berhubungan dengan tindak pidana benda yang berhubungan dengan tindak pidana bersangkutanbersangkutan
Apabila diketemukan benda yang diduga telah Apabila diketemukan benda yang diduga telah dipergunakan/berhubungan untuk melakukan dipergunakan/berhubungan untuk melakukan tindak pidana, maka penyidik wajib melapor tindak pidana, maka penyidik wajib melapor kepada ketua PN setempat guna memperoleh kepada ketua PN setempat guna memperoleh persetujuan persetujuan
Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan selama proses upacara keagamaan, sidang selama proses upacara keagamaan, sidang pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)
Penyitaan (Penyitaan (beslagnemingbeslagneming))
Penyitaan adalah :Penyitaan adalah : Serangkaian tindakan penyidikSerangkaian tindakan penyidik Untuk mengambil alih dan/atau menyimpanUntuk mengambil alih dan/atau menyimpan Dibawah penguasaan nyaDibawah penguasaan nya Benda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujudBenda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujud Untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, Untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan,
penuntutan dan peradilanpenuntutan dan peradilan Bersifat sementaraBersifat sementara, bila tidak digunakan lagi , bila tidak digunakan lagi
dikembalikan kepada pemiliknyadikembalikan kepada pemiliknya Dengan izin ketua Pengadilan NegeriDengan izin ketua Pengadilan Negeri Sitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank Sitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank
pemerintah, atau tempat semula barang tersebut disitapemerintah, atau tempat semula barang tersebut disita
Perampasan (Perampasan (verbeurdverklaringverbeurdverklaring))
Perampasan adalah :Perampasan adalah : Tindakan pengambialihan barang dari pemiliknyaTindakan pengambialihan barang dari pemiliknya Dengan tujuan mencabut hak milik atas barang Dengan tujuan mencabut hak milik atas barang
tersebuttersebut Bersifat selama nyaBersifat selama nya Untuk dipergunakan bagi kepentingan negaraUntuk dipergunakan bagi kepentingan negara Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak
dapat dipergunakan lagidapat dipergunakan lagi Merupakan pidana tambahanMerupakan pidana tambahan
Penyitaan berupa apa saja..? (Pasal 39 Penyitaan berupa apa saja..? (Pasal 39 KUHAP)KUHAP)
Benda atau tagihan tersangka/terdakwa sebagian atau seluruh nya yang diduga diperoleh dari hasil tindak pidana
Benda yang digunakan langsung untuk melakukan tindak pidana dan/atau mempunyai hubungan langsung
Benda yang khusus dibuat untuk melakukan tindak pidana
Benda yang digunakan untuk menghalangi penyidikan
Catatan :Prosedur sama dengan proses penangkapan & penahanan
Pemeriksaan SuratPemeriksaan Surat
Pemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung Pemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan kuat.kuat.
Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda terimaterima
Apabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan Apabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan dengan tindak pidana, maka surat tersebut dengan tindak pidana, maka surat tersebut dikembalikan rapi dengan catatan” telah dibuka dikembalikan rapi dengan catatan” telah dibuka penyidik” tanggal dan tanda tangan penyidik, penyidik” tanggal dan tanda tangan penyidik, dicatat dalam berita acara. dicatat dalam berita acara.
Pemeriksaan TersangkaPemeriksaan Tersangka
Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP)didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP)
Wajib didamping penasehat hukum :Wajib didamping penasehat hukum : Perkara yang ancaman > 15 tahunPerkara yang ancaman > 15 tahun Perkara yang ancaman hukuman matiPerkara yang ancaman hukuman mati Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, < Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, <
15 tahun15 tahun Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan
(melihat dan mendengar)(melihat dan mendengar) Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum
hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).
1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera 1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)
Pemeriksaan SaksiPemeriksaan Saksi
Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang dia dengar sendiri, lihat sendiri, dan ia alami sendiri (see Pasal 184 KUHAP tentang alat bukti yang sah)
Dipanggil untuk datang sebagai saksi (dipanggil penyidik (Pasal 216 KUHAP) dan/atau hadir di pengadilan (Pasal 224 KUHAP)) adalah kewajiban, bila ditolak dikenakan pidana.
Kemajuan teknologi menghadirkan silent witness yang dpat lebih dipercaya kebenaran nya
Kelemahan saksi hidup : Kecakapan pancaindera Kemampuan mengingat suatu peristiwa Kemampuan menceritakan kembali mind record
Sehingga penyidik dituntut bukan hanya Sehingga penyidik dituntut bukan hanya cerdas, pandai dan ahli melainkan juga cerdas, pandai dan ahli melainkan juga kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan tentang manusiatentang manusia
Keterangan saksi diperiksa tersendiri, Keterangan saksi diperiksa tersendiri, namun dapat juga dipertemukan namun dapat juga dipertemukan ((confrontatieconfrontatie))
Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani berita acara, penyidik cukup mencatatkan berita acara, penyidik cukup mencatatkan didalam berita acara dengan menyebutkan didalam berita acara dengan menyebutkan alasan nya alasan nya (Pasal 118 KUHAP).(Pasal 118 KUHAP).
Pemeriksaan & Permintaan Pemeriksaan & Permintaan Keterangan AhliKeterangan Ahli
Pasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, Pasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, penyidik dapat meminta bantuan orang ahli penyidik dapat meminta bantuan orang ahli (misal.dokter forensik untuk bedah mayat, (misal.dokter forensik untuk bedah mayat, psikologi)psikologi)
Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib memperoleh izin dari pihak keluargamemperoleh izin dari pihak keluarga
Lewat 2 hari atau pihak yang perlu Lewat 2 hari atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik diberitahu tidak diketemukan, penyidik dapat mengirimkan mayat tersebut untuk dapat mengirimkan mayat tersebut untuk dilakukan outopsi ke Rumah sakit (Pasal dilakukan outopsi ke Rumah sakit (Pasal 134 KUHAP)134 KUHAP)
Penyelesaian & Penghentian Penyelesaian & Penghentian PenyidikanPenyidikan
Penyidikan dikatakan selesai bila : Dalam waktu 7 hari setelah penuntut umum menerima hasil
penyelidikan & penyidikan ada pemberitahuan dari penuntut umum (Pasal 138 KUHAP)
Penuntut Umum mempelajari hasil penyidikan & menelitinya apakah sudah lengkap atau tidak
Meneliti adalah tindakan PU dalam mempersiapkan penuntutan, telah memenuhi syarat pembuktian dan telah sesuai objek dan orang dalam berkas perkara
Dalam waktu 14 hari penuntut umum tidak mengembalikan berkas perkara kepada penyidik (Pasal 110 ayat 4 KUHAP)
Penyelidikan & penyidikan dihentikan bila : menurut pendapat penyidik tidak terdapat cukup alat bukti, atau peristiwa tersebut bukan merupakan peristiwa pidana, atau penyidikan dihentikan demi hukum. Dengan diterbitkan nya Surat Penetapan Penghentian Penyidikan (SP3)
dan memberitahukan kepada jaksa, tersangka dan keluarganya..
Pertemuan ke-7Pertemuan ke-7PenuntutanPenuntutan
Sebelum adanya suatu kekuasaan sentral untuk melakukan tugas peradilan, cara penuntutan terbuka (accusatoir murni) dilakukan langsung secara perseorangan dari pihak yang dirugikan
Proses pidana dan perdata menjadi satu Sehingga penuntutan kesalahan seseorang menjadi sulit
karena yang bersangkutan memperoleh kesempatan menghilangkan barang bukti, Kerapkali tuntutan pidana tidak dilakukan karena takut terhadap pembalasan dendam atau tidak mampu mengungkapkan kebenaran
Oleh karena itu tuntutan pidana diserahkan kepada badan negara khusus diadakan (Openbaar Ministrie) sebagai Penuntut Umum
Sejak saat itu tuntutan pidana tidak lagi merupakan persoalan pribadi, tetapi persoalan kepentingan umum
File monang
Lembaga Penuntutan Berasal dari negara Prancis Belanda Indonesia
(Asas Konkordansi) Belanda Wetbook van Strafvoerdering (KUHAP Hindia
Belanda 1838)
Tugas & wewenang Penuntut Umum : Dasar hukum nya UU Pokok Kejaksaan No.15 tahun
1961 Kejaksaan adalah alat negara penegak hukum yang
mempunyai wewenang, antara lain : Menerima & memeriksa berkas perkara penyidikan dari
penyidik Membuat surat dakwaan, melimpahkan perkara ke
pengadilan Melakukan penuntutan, menutup perkara demi
kepentingan hukum, melaksanakan penetapan hakim
Surat DakwaanSurat Dakwaan PU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di PU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di
sidang pengadilan sidang pengadilan membuat surat dakwaan membuat surat dakwaan Surat Dakwaan adalah :Surat Dakwaan adalah :
suatu surat atau aktesuatu surat atau akte Memuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakanMemuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakan Yang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan Yang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan
dari penyidikdari penyidik Yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan Yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan
pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan hakim di sidang pengadilan pemeriksaan hakim di sidang pengadilan
Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan tersebuttersebut
Tujuan Surat DakwaanTujuan Surat Dakwaan merupakan alasan-alasan merupakan alasan-alasan yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa pidana, terhadap terdakwa karena telah pidana, terhadap terdakwa karena telah melanggar peraturan hukum pidana pada suatu melanggar peraturan hukum pidana pada suatu saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan individual.individual.
Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 KUHAP) :KUHAP) :
a. a. syarat formalsyarat formal, harus disebut nama lengkap, , harus disebut nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama, pekerjaan & alamatagama, pekerjaan & alamat
b. b. syarat materialsyarat material, uraian lengkap mengenai , uraian lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu & tempat tindak pidana menyebutkan waktu & tempat tindak pidana dilakukan (dilakukan (tempus et locus delictietempus et locus delictie).).
TAHAPAN ACARA PIDANA PENYELIDIKAN :
“Serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
Undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya (Vide Pasal 1 ayat 2 KUHAP)”.
PRA PENYIDIKAN LAPORAN :
“Pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena Hak atau Kewajiban
berdasarkan Undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah
atau sedang atau diduga akan terjadi peristiwa pidana (Vide Pasal 1 ayat 24
KUHAP)”.
PENGADUAN :
“Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada
pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah
melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya (Vide Pasal 1 ayat 25
KUHAP)”.
PEMANGGILAN & PEMERIKSAAN :
1. Saksi-saksi
2. Tersangka
PENYIDIKAN TINDAKAN KEPOLISIAN :
1. Penangkapan (Vide Pasal 16 s/d Pasal 19 KUHAP)
2. Penahanan (Vide Pasal 20 s/d Pasal 31 KUHAP)
3. Penggeledahan (Vide Pasal 32 s/d Pasal 37 KUHAP)
4. Penyitaan (Vide Pasal 38 s/d Pasal 46 KUHAP)
5. Pemeriksaan Surat (Vide Pasal 47 s/d Pasal 49 KUHAP)
PEMBERKASAN :
- Tahap Awal SPDP Vide Pasal 109 ayat (1) KUHAP
Lengkap Penyerahan TSK BB
- Tahap Lanjutan
(Vide Pasal 110 KUHAP) Tidak Lengkap P.18 + P.19
Penerimaan Berkas
PRA PENUNTUTAN
(Vide Pasal 14 ayat (b) KUHAP Penelitian ( Pasal 138 KUHAP)
Jo Pasal 110 ayat (3), ayat (4)
KUHAP) Penerimaan TSK + BB
PENUNTUTAN
Pembuatan Surat Dakwaan
(Vide Pasal 140 ayat (1) KUHAP)
PEMBERKASAN
Pelimpahan Perkara
(Vide Pasal 143 ayat (1) KUHAP)
Pemanggilan Terdakwa(Pasal 145 KUHAP)
PRA PERSIDANGAN Penelitian Berkas
(Pasal 147)
Penunjukan Majelis Hakim(Pasal 152 ayat 1 KUHAP)
TAHAP PERSIDANGAN
Pembacaan DakwaanEksepsi PHPutusan Sela
ACARA PEMERIKSAAN BIASA Pemeriksaan Saksi
Keterangan AhliPemeriksaan TerdakwaPembacaan TuntutanPembelaanJawaban Atas PembelaanPutusan
ACARA PEMERIKSAAN SINGKAT :
“Perkara kejahatan atau Pelanggaran yang tidak termasuk ketentuan
Pasal 205 dan menurut Penuntut Umum Pembuktian serta
penerapan hukumnya mudah dan sifat nya sederhana”
(Vide Pasal 203 ayat (1) KUHAP).
ACARA Dalam Acara Pemeriksaan Singkat :
PEMERIKSAAN SIDANG - Pada umumnya berpedoman pada Acara Biasa
- Pelimpahan Acara Singkat tanpa Surat Dakwaan
- Pemberitahuan lisan Tindak Pidana yang didakwakan
- Pemberitahuan Dakwaan dicatat dalam Berita acara Sidang
- Putusan tidak dibuat secara khusus, tetapi dicatat dalam Berita
Acara Sidang
ACARA PEMERIKSAAN CEPAT :
Terbagi atas :
1. Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan (Pasal 205 ayat
(1) KUHAP)
2. Acara Pemeriksaan Pelanggaran Lalin.
(Pasal 211 KUHAP)
HAK-HAK TERSANGKA/ TERDAKWA
DALAM PENYIDIKAN/ PENUNTUTAN DALAM PERSIDANGAN
1. Mendapat Pemeriksaan segera dari Penyidik
2. Pelimpahan segera berkas perkara oleh Penyidik kepad PU
3. Pelimpahan segera Berkas perkara ke Pengadilan
4. Berhak atas Juru Bahasa
5. Mendapatkan Bantuan Hukum
6. Pemberitahuan segera atas Penangkapan/ Penahanan]
7. Hak mendapatkan Turunan Berita acara
1. Pemeriksaan segera di pengadilan
2. Bebas memberikan keterangan
3. Berhak atas Juru Bahasa
4. Mendapatkan Bantuan Hukum
5. Pemberitahuan segera atas penahanan
6. Diadili dalam sidang terbuka untuk umum
7. Menunjukkan saksi at de charge
8. Mengajukan Uapya Hukum Banding, Kasasi, atau PK
9. Menuntut ganti kerugian dan Rehabilitasi
10.Mendapatkan turunan Surat Pelimpahan Berkas Perkara dan Surat Dakwaan
Pembuktian
Pedoman atau tata cara yg dibenarkan uu membuktikan kesalahan terdakwa
PU berwenang membuktikan kesalahan terdakwa
Terdakwa berhak menyangkal pembuktian yang diajukan oleh PU
Pengakuan tdk melenyapkan kewajiban pembuktian
Sistem Pembuktian
Conviction in Time = keyakinan hakim Conviction Raisonee = keyakinan hakim dibatasi
atau didukung dengan alasan yang jelas Menurut uu secara Positif=berdasarkan alat
bukti yang ditentukan oleh uu Menurut uu secara Negatif(negatief wettelijk
stelsel)=Alat bukti dan keyakinan hakim
Sistem Pembuktian KUHAP
Pasal 183 KUHAP : Pembuktian menurut uu secara negatif
Prinsip Batas Minimum Pembuktian = sekurang-kurangnya dua alat bukti yg sah
Alat bukti menurut KUHAP diatur dalam pasal 184 KUHAP
Alat Bukti
1. Keterangan Saksi
2. Keterangan Ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa
Keterangan Saksi
Apa yang dilihat, didengar dan dialami sendiri Testimonium de auditu = tidak mempunyai nilai
sebagai alat bukti “Pendapat” atau “Rekaan”=bukan merupakan
ket saksi Keterangan saksi harus diberikan di sidang
pengadilan Keterangan seorang saksi saja tidak cukup
(Unus testis nullus testis) Adanya hubungan keterangan beberapa saksi
Keterangan Ahli
Keterangan saksi Ps.1 angka 28, Ps.120, Ps.133, Ps.179
Diminta penyidik pada taraf penyidikan:a. Bentuknya Laporan tertulis atau Visum et Repertumb. Dibuat atas dasar sumpah c. Memiliki nilai sbg alat bukti yang sah Diberikan pada saat sidanga. Atas permintaan hakim, JPU, PHb. Berbentuk keterangan lisanc. Diberikan di bawah kekuatan sumpah
Kekuatan keterangan ahli
Karena bentuknya bisa berupa laporan tertulis dan keterangan lisan (Ps.133 dan Ps.187 KUHAP)
Sebagai alat bukti surat atau keterangan ahli memiliki nilai pembuktian yang bebas
Alat Bukti Surat (Ps.187 KUHAP)a. Berita Acara
b. Surat yg berbentuk menurut ketentuan perundang-undangan
c. Surat keterangan dari seorang ahli
d. Surat Lain
Kekuatan Pembuktian Surat
Ditinjau dari segi formal : a, b, dan c alat bukti yang sempurna krn dibuat menurut formalitas UU (atas sumpah jabatan)
Ditinjau dari segi materiil bukan alat bukti yang memiliki kekuatan mengikat hrs dihubungkan dengan alat bukti lainnya
Alat Bukti Petunjuk
Suatu “Isyarat” Perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaian yang satu dengan yang lainnya yang membentuk kenyataan terjadinya tindak pidana
Petunjuk hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa (hakim tdk boleh sesuka hati mencari sumber lain)
Alat bukti petunjuk baru digunakan apabila sdh tidak mungkin diperoleh alat bukti lainnya
Kekuatan Pembuktian Petunjuk
Petunjuk sbg alat bukti tidak bisa berdiri sendiri
Hakim tidak terikat pada kebenaran persesuaian yang diwujudkan oleh petunjuk
Petunjuk harus didukung sekurang-kurangnya satu alat bukti yang lain
Keterangan Terdakwa
Apa yang terdakwa nyatakan atau jelaskan di sidang pengadilan
Berhubungan dengan perbuatan pidana yang dilakukan oleh terdakwa sendiri
Sifat kekuatan pembuktiannya adalah bebas
Harus memenuhi batas minimum pembuktian
Putusan Pengadilan
Putusan Bebas Putusan Pemidanaan Putusan Lepas dari segala Tuntutan
Hukum Penetapan tidak berwenang mengadili Putusan dakwaan tidak dapat diterima Putusan Dakwaan Batal Demi Hukum
Putusan Bebas
Vrij spraak Terdakwa dibebaskan dari tuntutan hukum Dari hasil pemeriksaaan di pengadilan
kesalahan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
Tidak memenuhi asas Pembuktian Tidak memenuhi asas batas minimum
pembuktian
Putusan Lepas dari Tuntutan Hukum Onslag van recht vervolging Perbuatan yang didakwakan terbukti
namun bukan merupakan perbuatan pidana ( Perdata atau adat )
Pemidanaan
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan
Berisi perintah untuk menghukum terdakwa Dalam putusan hrs ditetapkan status
penahanan terdakwa. Tetap ditahan atau tidak ditahan
FORMAT PUTUSAN
a. “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
b. Identitas Terdakwac. Dakwaand. Pertimbangan hukum yang lengkape. Tuntutan Pidana f. Peraturan Perundang-undangan yg menjadi dasar
pemidanaang. Hari dan tanggal musyawarah Hakimh. Pernyataan Kesalahan Terdakwai. Pembebanan biaya Perkara dan Penentuan Barang Bukti