69
Hukum Acara Pidana Hukum Acara Pidana - Nurul Hudi,S.H.,M.H. Nurul Hudi,S.H.,M.H.

Dasar h.acara Pidana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hukum acara pidana

Citation preview

Page 1: Dasar h.acara Pidana

Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana

-Nurul Hudi,S.H.,M.H.Nurul Hudi,S.H.,M.H.

Page 2: Dasar h.acara Pidana

Pengertian menurut beberapa pakar adalah Suatu rangkaian peraturan-peraturan yg memuat cara bagaimana

badan pemerrintah yg berkuasa (polisi, jaksa, pengadilan hrs bertindak guna mencapai tujuan negara dengan menjalankan hk.pidana (Wirjono Projodikoro)

Hukum yg mempelajari peraturan yg diadakan oleh negara dlm hal adanya persangkaan telah dilanggarnya undang-undang pidana (R.Achamd Soemadipradja)

Aturan-aturan yang memberi petunjuk apa yang harus dilakukan oleh aparat penegak hukum (Sudarto)

J.De Bosch Kenyar: Sejumlah asas-asas dan peraturan per UU an yang mengatur hak negara untuk menghukum bilamana UU Pidana dilanggar

Simon: Hukum yg mengatur cara negara dengan alat perlengkapannya mempergunakan haknya untuk menghukum dan menjatuhkan hukuman

Page 3: Dasar h.acara Pidana

Asas-asas Hukum Acara Pidana

1. Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya ringan

2. Asas Praduga Tak Bersalah3. Asas Bantuan Hukum4. Asas pemberian ganti rugi dan

Rehabilitasi5. Asas Peradilan Terbuka Untuk

Umum6. Pemeriksaan secara langsung dan

lisan serta dihadiri oleh terdakwa

Page 4: Dasar h.acara Pidana

Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya ringan

Asas Cepat :Tersangka atau terdakwa berhak :

Segera mendapat pemeriksaan dari penyidik

Segera diajukan kepada penuntut umum oleh penyidik

Segera daijukan ke pengadilan oleh penuntut umum

Segera diadili oleh pengadilan

Page 5: Dasar h.acara Pidana

Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya ringan

Asas sederhana dan biaya ringan Penggabungan pemeriksaan perkara pidana

dengan tuntutan ganti rugi Penggunaan Acara Singkat bagi pemeriksaan

perkara pidana yang muda pembuktiannya Penggunaan Acara Cepat bagi pemeriksaan

perkara lalu-lintas dan tindak pidana ringan. Pembagian wewenang antar aparat penegak

hukum

Pembatasan masa penahanan

Page 6: Dasar h.acara Pidana

Asas Praduga Tak Bersalah

Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Page 7: Dasar h.acara Pidana

Asas Praduga Tak Bersalah

menempatkan tersangka atau terdakwa sebagai “Subyek” bukan “Obyek”.

Sebagai subyek, tersangka atau terdakwa harus didudukan dan diperlakukan dalam kedudukan sebagai manusia yang mempunyai harkat martabat dan harga diri (Prinsip Akusatur/Akusator atau Accusatory Prosedure).

terdakwa bukan sebagai “obyek” dengan memperalkukan tersangka atau terdakwa dengan sewenang-wenang (Inkusitur/Inkisitor sistem)

Page 8: Dasar h.acara Pidana

Asas Bantuan hUKUM

Pemberian bantuan hukum kepada tersangka atau terdakwa pada setiap tingkat pemeriksaan, yaitu setiap orang yang tersangkut perkara pidana sejak saat dilakukan penangkapan dan atau penahanan wajib kepadanya diberitahukan tentang haknya untuk memperoleh bantuan hukum guna kepentingan pembelaan atas dirinya.

Page 9: Dasar h.acara Pidana

asAS Ganti Rugi &REhaBiLiTasi

Tersangka/terdakwa/terpidana berhak menuntut ganti kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut dan diadili atau dikenakan tindakan lain secara melawan hukum / tanpa alasan berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orang atau hukum yang diterapkan. Bagi terdakwa yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum berhak mendapatkan rehabilitasi.

Page 10: Dasar h.acara Pidana

Asas Peradilan terbuka untuk umum

Prinsip atau asas terbuka untuk umum berlandaskan pada makna bahwa penegakan hukum di Indonesia harus dilandasi oleh persamaan dan keterbukaan serta menerapkan prinsip musyawarah bagi majelis hakim dalam memutus suatu perkara. Tidak dipenuhinya asas ini dapat menyebabkan putusan batal demi hukum.

Page 11: Dasar h.acara Pidana

Pemeriksaan secara langsung dan lisan serta dihadiri terdakwa

Pemeriksaan di sidang Pengadilan dilakukan oleh hakim ( Majelis Hakim ) secara langsung artinya langsung kepada terdakwa dan para saksi secara lisan. Berbeda dengan acara perdata dimana tergugat dapat diwakili oleh kuasanya

Page 12: Dasar h.acara Pidana

Tahapan Pemeriksaan Tahapan Pemeriksaan

Pemeriksaan :Pemeriksaan : Pemeriksaan Pendahuluan adalah Pemeriksaan Pendahuluan adalah

pemeriksaan yang pertama kali dilakukan pemeriksaan yang pertama kali dilakukan oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun penyidik, atas adanya dugaan telah penyidik, atas adanya dugaan telah dilanggar nya hukum pidana materilldilanggar nya hukum pidana materill

Pemeriksaan di sidang Pengadilan adalah Pemeriksaan di sidang Pengadilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan apakah seseorang yang menentukan apakah seseorang yang diduga melakukan tindak pidana dapat diduga melakukan tindak pidana dapat dipidana atau tidak.dipidana atau tidak.

Page 13: Dasar h.acara Pidana

Proses Proses PenyelidikanPenyelidikan dan dan PenyidikanPenyidikan

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga tindak pidana guna menentukan dapat atau tidak nya dilakukan penyidikan.

Tujuan penyelidikan adalah : untuk mengetahui dan menentukan untuk mengetahui dan menentukan

peristiwa apa yang sesungguhnya telah peristiwa apa yang sesungguhnya telah terjadi ; terjadi ;

bertugas membuat berita acara serta bertugas membuat berita acara serta laporan yang nantinya merupakan dasar laporan yang nantinya merupakan dasar permulaan penyidikan. permulaan penyidikan.

Page 14: Dasar h.acara Pidana

Penyidikan (Penyidikan (osporing, pengusutan) adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara tertentu untuk mencari serta mengumpulkan keterangan, bukti-bukti, guna mengungkap tentang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya.

(see Pasal.1 butir 2 KUHAP) Keterangan meliputi :

Tindak apa yang telah dilakukan Kapan dan dimana tindak tersebut dilakukan Dengan apa dan bagaimana tindak tersebut

dilakukan Mengapa (motif) tindak tersebut dilakukan dan

siapa pembuat. Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian

integral sistematis dari tindakan lain berupa integral sistematis dari tindakan lain berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan penyerahan berkas kepada penuntut penyitaan dan penyerahan berkas kepada penuntut umumumum

Page 15: Dasar h.acara Pidana

Petugas Penyelidik dan PenyidikPetugas Penyelidik dan Penyidik

Penyelidik adalah setiap pejabat polisi Penyelidik adalah setiap pejabat polisi (Pasal 4 KUHAP)(Pasal 4 KUHAP)

Wewenang Penyelidik (Pasal 5 KUHAP) :Wewenang Penyelidik (Pasal 5 KUHAP) : Menerima laporan atau pengaduan dari Menerima laporan atau pengaduan dari

seseorang tentang adanya tindak pidanaseseorang tentang adanya tindak pidana Mencari keterangan & barang buktiMencari keterangan & barang bukti Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai

dan menanyakan memeriksa tanda dan menanyakan memeriksa tanda pengenal diri.pengenal diri.

Mengadakan “Mengadakan “tindakan laintindakan lain” menurut ” menurut hukum yang bertanggung jawab.hukum yang bertanggung jawab.

Page 16: Dasar h.acara Pidana

Syarat “ tindakan lain “ untuk Syarat “ tindakan lain “ untuk kepentingan penyelidikankepentingan penyelidikan

Tidak bertentangan dengan aturan hukumTidak bertentangan dengan aturan hukum Selaras dengan kewajiban hukum, tindakan Selaras dengan kewajiban hukum, tindakan

tersebut patut, menghormati HAM dan tersebut patut, menghormati HAM dan masuk akal dalam lingkungan jabatan nyamasuk akal dalam lingkungan jabatan nya

Atas perintah penyidik, penyelidik dapat :Atas perintah penyidik, penyelidik dapat :

Melakukan penangkapan, peneriksaan dan Melakukan penangkapan, peneriksaan dan penyitaan surat, mengambil sidik jari, penyitaan surat, mengambil sidik jari, mempotret dan membuat laporan hasil mempotret dan membuat laporan hasil penyelidikan kepada penyidik. penyelidikan kepada penyidik.

Page 17: Dasar h.acara Pidana

PenyidikPenyidik

Pasal 6 KUHAP, Penyidik adalah: Pejabat Polisi RI ( > Pembantu Letnan Dua atau

Komandan Sektor Kepolisian berpangkat Bintara di bawah Pembantu Letnan Dua yang karena jabatan nya adalah penyidik)

Pejabat PPNS yang diberi wewenang oleh UU ( Pengatur Muda tingkat I atau Gol.II/b)

Wewenang Penyidik (Pasal 7 KUHAP), antara lain melakukan tindakan pertama di tempat kejadian & penghentian penyidikan,

Page 18: Dasar h.acara Pidana

Pelaksanaan Penyelidikan & PenyidikanPelaksanaan Penyelidikan & Penyidikan

Persangkaan atau pengetahuan telah Persangkaan atau pengetahuan telah terjadi suatu tindak pidana dari 2 terjadi suatu tindak pidana dari 2 sumber :sumber :

Tertangkap tangan (Tertangkap tangan (ontdekking op ontdekking op heterdaadheterdaad) :) : Pada waktu sedang melakukan tindak pidanaPada waktu sedang melakukan tindak pidana Sesudah setlah beberapa saat tindak pidanaSesudah setlah beberapa saat tindak pidana Sesaat setelah diserukan oleh khalayak ramai Sesaat setelah diserukan oleh khalayak ramai

sebagai pelakusebagai pelaku Penyelidik dapat bertindak tanpa perintah Penyelidik dapat bertindak tanpa perintah

penyidikpenyidik

Page 19: Dasar h.acara Pidana

Di Luar Tertangkap Tangan, informasi Di Luar Tertangkap Tangan, informasi diperoleh dari :diperoleh dari : Laporan, pemberitahuan oleh seseorang Laporan, pemberitahuan oleh seseorang

karena hak atau kewajiban nya kepada karena hak atau kewajiban nya kepada pejabat berwenang tentang telah, sedang, pejabat berwenang tentang telah, sedang, atau diduga akan terjadi tindak pidanaatau diduga akan terjadi tindak pidana

Pengaduan, pemberitahuan yang disertai Pengaduan, pemberitahuan yang disertai permintaan untuk menindak menurut hukum permintaan untuk menindak menurut hukum seseorang merugikan nyaseseorang merugikan nya

Pengetahuan sendiri penyelidik atau penyidikPengetahuan sendiri penyelidik atau penyidik

Page 20: Dasar h.acara Pidana

Perbedaan Perbedaan Laporan & PengaduanLaporan & Pengaduan

No Laporan Pengaduan

1 PemberitahuanPemberitahuan Pemberitahuan +PermintaanPemberitahuan +Permintaan

2 Delik BiasaDelik Biasa Delik Aduan (Hanya orang Delik Aduan (Hanya orang yang berkepentingan) yang berkepentingan)

3 Laporan tidak Laporan tidak dapat dicabutdapat dicabut

Pengaduan dapat dicabutPengaduan dapat dicabut

4 Tidak sertamerta Tidak sertamerta sebagai dasar sebagai dasar penangkapanpenangkapan

Langsung dapat dijadikan Langsung dapat dijadikan sebagai dasar penangkapansebagai dasar penangkapan

Page 21: Dasar h.acara Pidana

Penangkapan & PenahananPenangkapan & Penahanan

Penangkapan = Pengekangan sementara Penangkapan = Pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka, apabila terdapat waktu kebebasan tersangka, apabila terdapat cukup bukti, untuk kepentingan penyidikancukup bukti, untuk kepentingan penyidikan

Masa waktu 1 x 24 jam (Pasal 19 KUHAP)Masa waktu 1 x 24 jam (Pasal 19 KUHAP) Tertangkap tangan tanpa perlu surat perintah Tertangkap tangan tanpa perlu surat perintah

(Pasal 18 KUHAP)(Pasal 18 KUHAP) Penahanan adalah :Penahanan adalah :

penempatan tersangka atau terdakwa di tempat penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik/ penuntut umum/hakim, tertentu oleh penyidik/ penuntut umum/hakim,

dengan suatu surat penetapan dan dengan suatu surat penetapan dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

Page 22: Dasar h.acara Pidana

PENAHANAN

Ps.1 butir 21

Penempatan tersangka atau terdakwa ditempat tertentu oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini

Page 23: Dasar h.acara Pidana

TUJUAN PENAHANAN

Untuk Kepentingan Penyidikan Penyidik Penuntutan Penuntut Umum Pemeriksaan di Pengadilan HakimPasal 20 ayat 1,2,3

Page 24: Dasar h.acara Pidana

SYARAT PENAHANAN

Syarat Obyektif (Ps.21 ayat 4) :a. Ancaman pidana penjara lima tahun

atau lebihb. Tindak pidana yang diatur dalam

beberapa pasal di KUHP ( Ps.282 ayat 3, 296, 335 ayat 1, 353 ayat 1, 372, 378, 379 a, 453, 454, 455,459, 480 dan 506 KUHP)

c. Tindak pidana yang diatur dalam Undang-undang Khusus

Page 25: Dasar h.acara Pidana

SYARAT PENAHANAN

Syarat Subyektif (Ps.21 ayat 1) :keadaan yang menimbulkan

kekuatirana. Tersangka atau terdakwa akan

melarikan diri.b. Merusak atau menghilangkan

barang buktic. Mengulangi tindak pidana

Page 26: Dasar h.acara Pidana

JENIS PENAHANAN

Penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN)

Penahanan Rumah Penahanan Kota

Page 27: Dasar h.acara Pidana

BATAS WAKTU PENAHANAN

IDIK PU PN PT MA

20 40 20 30 30 60 30 60 50 60

60 50 90 90 110

400

Page 28: Dasar h.acara Pidana

PENANGGUHAN PENAHANAN

Pasal 31 mengeluarkan tsk atau tdw dari penahanan sebelum batas waktu penahannya habis

Penangguhan penahanan tidak sama dengan pembebasan dari tahanan.

Penangguhan, penahanan masih sah dan resmi (dlm batas waktu penahanan) namun mengeluarkan tahanan dgn syarat-syarat yang harus dipenuhi tahanan

Pembebasan penahanan, pemeriksaan telah selesai tidak perlu dilakukan penahanan atau penahanan tidak sah atau batas waktu penahanan telah habis

Page 29: Dasar h.acara Pidana

Tempat & Jangka waktu Penahanan

Untuk kepentingan penyidikan, penyidik berwenang melakukan penahanan

Untuk kepentingan penuntutan, PU berwenang melakukan penahanan atau penahanan lanjutan

Untuk kepentingan pemeriksaan, hakim si sidang pengadilan dengan penetapannya berwenang melakukan penahanan.

See Pasal 20 dan 21 (1)-(4) KUHAP

Page 30: Dasar h.acara Pidana

Pengurangan masa tahanan

Masa penangkapan dan atau penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ( Pasal 22 ayat 4 KUHAP), bersifat imperatif.

Untuk tahanan kota = 1/5 dari jumlah lamanya waktu penahanan.min.

Untuk tahanan rumah/RS = 1/3 dari jumlah lamanya waktu penahanan.

Kota – rumah, min 5 hari Rumah – rutan, min 3 hari

Page 31: Dasar h.acara Pidana

Pertemuan ke-6Pertemuan ke-6Penggeledahan Badan dan RumahPenggeledahan Badan dan Rumah

Hanya dapat dilakukan untuk kepentingan Hanya dapat dilakukan untuk kepentingan penyidikanpenyidikan

Dengan surat perintah untuk tindakan tersebutDengan surat perintah untuk tindakan tersebut Untuk mencari benda yang patut diduga ada pada Untuk mencari benda yang patut diduga ada pada

badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita.badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita. Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan

dengan surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat dengan surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat oleh penyidik. oleh penyidik.

Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka harus ada surat perintah untuk itu dari penyidikharus ada surat perintah untuk itu dari penyidik

Disertai dengan 2 orang saksi bila penghuni Disertai dengan 2 orang saksi bila penghuni menyetujui nya, bila penghuni menolak atau tidak menyetujui nya, bila penghuni menolak atau tidak hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan wajib hadir dalam proses penggeledahan.wajib hadir dalam proses penggeledahan.

File monang

Page 32: Dasar h.acara Pidana

Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua lingkungan/saksi.lingkungan/saksi.

Bila tersangka/keluarga tidak mau Bila tersangka/keluarga tidak mau menandatangani,dicatat dalam berita acara di menandatangani,dicatat dalam berita acara di sertai alasan nya (126 KUHAP) sertai alasan nya (126 KUHAP)

Keadaan mendesak Keadaan mendesak penyidik dapat melakukan penyidik dapat melakukan penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) :penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) : Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas

nya.nya. Di tempat tindak pidana dilakukanDi tempat tindak pidana dilakukan Di tempat penginapan dan tempat umum lain nyaDi tempat penginapan dan tempat umum lain nya

Page 33: Dasar h.acara Pidana

Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita surat, buku, tulisan lain surat, buku, tulisan lain yang tidakyang tidak merupakan merupakan benda yang berhubungan dengan tindak pidana benda yang berhubungan dengan tindak pidana bersangkutanbersangkutan

Apabila diketemukan benda yang diduga telah Apabila diketemukan benda yang diduga telah dipergunakan/berhubungan untuk melakukan dipergunakan/berhubungan untuk melakukan tindak pidana, maka penyidik wajib melapor tindak pidana, maka penyidik wajib melapor kepada ketua PN setempat guna memperoleh kepada ketua PN setempat guna memperoleh persetujuan persetujuan

Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan selama proses upacara keagamaan, sidang selama proses upacara keagamaan, sidang pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)

Page 34: Dasar h.acara Pidana

Penyitaan (Penyitaan (beslagnemingbeslagneming))

Penyitaan adalah :Penyitaan adalah : Serangkaian tindakan penyidikSerangkaian tindakan penyidik Untuk mengambil alih dan/atau menyimpanUntuk mengambil alih dan/atau menyimpan Dibawah penguasaan nyaDibawah penguasaan nya Benda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujudBenda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujud Untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, Untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan,

penuntutan dan peradilanpenuntutan dan peradilan Bersifat sementaraBersifat sementara, bila tidak digunakan lagi , bila tidak digunakan lagi

dikembalikan kepada pemiliknyadikembalikan kepada pemiliknya Dengan izin ketua Pengadilan NegeriDengan izin ketua Pengadilan Negeri Sitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank Sitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank

pemerintah, atau tempat semula barang tersebut disitapemerintah, atau tempat semula barang tersebut disita

Page 35: Dasar h.acara Pidana

Perampasan (Perampasan (verbeurdverklaringverbeurdverklaring))

Perampasan adalah :Perampasan adalah : Tindakan pengambialihan barang dari pemiliknyaTindakan pengambialihan barang dari pemiliknya Dengan tujuan mencabut hak milik atas barang Dengan tujuan mencabut hak milik atas barang

tersebuttersebut Bersifat selama nyaBersifat selama nya Untuk dipergunakan bagi kepentingan negaraUntuk dipergunakan bagi kepentingan negara Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak

dapat dipergunakan lagidapat dipergunakan lagi Merupakan pidana tambahanMerupakan pidana tambahan

Page 36: Dasar h.acara Pidana

Penyitaan berupa apa saja..? (Pasal 39 Penyitaan berupa apa saja..? (Pasal 39 KUHAP)KUHAP)

Benda atau tagihan tersangka/terdakwa sebagian atau seluruh nya yang diduga diperoleh dari hasil tindak pidana

Benda yang digunakan langsung untuk melakukan tindak pidana dan/atau mempunyai hubungan langsung

Benda yang khusus dibuat untuk melakukan tindak pidana

Benda yang digunakan untuk menghalangi penyidikan

Catatan :Prosedur sama dengan proses penangkapan & penahanan

Page 37: Dasar h.acara Pidana

Pemeriksaan SuratPemeriksaan Surat

Pemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung Pemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan kuat.kuat.

Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda terimaterima

Apabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan Apabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan dengan tindak pidana, maka surat tersebut dengan tindak pidana, maka surat tersebut dikembalikan rapi dengan catatan” telah dibuka dikembalikan rapi dengan catatan” telah dibuka penyidik” tanggal dan tanda tangan penyidik, penyidik” tanggal dan tanda tangan penyidik, dicatat dalam berita acara. dicatat dalam berita acara.

Page 38: Dasar h.acara Pidana

Pemeriksaan TersangkaPemeriksaan Tersangka

Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP)didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP)

Wajib didamping penasehat hukum :Wajib didamping penasehat hukum : Perkara yang ancaman > 15 tahunPerkara yang ancaman > 15 tahun Perkara yang ancaman hukuman matiPerkara yang ancaman hukuman mati Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, < Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, <

15 tahun15 tahun Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan

(melihat dan mendengar)(melihat dan mendengar) Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum

hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).

1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera 1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)

Page 39: Dasar h.acara Pidana

Pemeriksaan SaksiPemeriksaan Saksi

Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang dia dengar sendiri, lihat sendiri, dan ia alami sendiri (see Pasal 184 KUHAP tentang alat bukti yang sah)

Dipanggil untuk datang sebagai saksi (dipanggil penyidik (Pasal 216 KUHAP) dan/atau hadir di pengadilan (Pasal 224 KUHAP)) adalah kewajiban, bila ditolak dikenakan pidana.

Kemajuan teknologi menghadirkan silent witness yang dpat lebih dipercaya kebenaran nya

Kelemahan saksi hidup : Kecakapan pancaindera Kemampuan mengingat suatu peristiwa Kemampuan menceritakan kembali mind record

Page 40: Dasar h.acara Pidana

Sehingga penyidik dituntut bukan hanya Sehingga penyidik dituntut bukan hanya cerdas, pandai dan ahli melainkan juga cerdas, pandai dan ahli melainkan juga kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan tentang manusiatentang manusia

Keterangan saksi diperiksa tersendiri, Keterangan saksi diperiksa tersendiri, namun dapat juga dipertemukan namun dapat juga dipertemukan ((confrontatieconfrontatie))

Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani berita acara, penyidik cukup mencatatkan berita acara, penyidik cukup mencatatkan didalam berita acara dengan menyebutkan didalam berita acara dengan menyebutkan alasan nya alasan nya (Pasal 118 KUHAP).(Pasal 118 KUHAP).

Page 41: Dasar h.acara Pidana

Pemeriksaan & Permintaan Pemeriksaan & Permintaan Keterangan AhliKeterangan Ahli

Pasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, Pasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, penyidik dapat meminta bantuan orang ahli penyidik dapat meminta bantuan orang ahli (misal.dokter forensik untuk bedah mayat, (misal.dokter forensik untuk bedah mayat, psikologi)psikologi)

Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib memperoleh izin dari pihak keluargamemperoleh izin dari pihak keluarga

Lewat 2 hari atau pihak yang perlu Lewat 2 hari atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik diberitahu tidak diketemukan, penyidik dapat mengirimkan mayat tersebut untuk dapat mengirimkan mayat tersebut untuk dilakukan outopsi ke Rumah sakit (Pasal dilakukan outopsi ke Rumah sakit (Pasal 134 KUHAP)134 KUHAP)

Page 42: Dasar h.acara Pidana

Penyelesaian & Penghentian Penyelesaian & Penghentian PenyidikanPenyidikan

Penyidikan dikatakan selesai bila : Dalam waktu 7 hari setelah penuntut umum menerima hasil

penyelidikan & penyidikan ada pemberitahuan dari penuntut umum (Pasal 138 KUHAP)

Penuntut Umum mempelajari hasil penyidikan & menelitinya apakah sudah lengkap atau tidak

Meneliti adalah tindakan PU dalam mempersiapkan penuntutan, telah memenuhi syarat pembuktian dan telah sesuai objek dan orang dalam berkas perkara

Dalam waktu 14 hari penuntut umum tidak mengembalikan berkas perkara kepada penyidik (Pasal 110 ayat 4 KUHAP)

Penyelidikan & penyidikan dihentikan bila : menurut pendapat penyidik tidak terdapat cukup alat bukti, atau peristiwa tersebut bukan merupakan peristiwa pidana, atau penyidikan dihentikan demi hukum. Dengan diterbitkan nya Surat Penetapan Penghentian Penyidikan (SP3)

dan memberitahukan kepada jaksa, tersangka dan keluarganya..

Page 43: Dasar h.acara Pidana

Pertemuan ke-7Pertemuan ke-7PenuntutanPenuntutan

Sebelum adanya suatu kekuasaan sentral untuk melakukan tugas peradilan, cara penuntutan terbuka (accusatoir murni) dilakukan langsung secara perseorangan dari pihak yang dirugikan

Proses pidana dan perdata menjadi satu Sehingga penuntutan kesalahan seseorang menjadi sulit

karena yang bersangkutan memperoleh kesempatan menghilangkan barang bukti, Kerapkali tuntutan pidana tidak dilakukan karena takut terhadap pembalasan dendam atau tidak mampu mengungkapkan kebenaran

Oleh karena itu tuntutan pidana diserahkan kepada badan negara khusus diadakan (Openbaar Ministrie) sebagai Penuntut Umum

Sejak saat itu tuntutan pidana tidak lagi merupakan persoalan pribadi, tetapi persoalan kepentingan umum

File monang

Page 44: Dasar h.acara Pidana

Lembaga Penuntutan Berasal dari negara Prancis Belanda Indonesia

(Asas Konkordansi) Belanda Wetbook van Strafvoerdering (KUHAP Hindia

Belanda 1838)

Tugas & wewenang Penuntut Umum : Dasar hukum nya UU Pokok Kejaksaan No.15 tahun

1961 Kejaksaan adalah alat negara penegak hukum yang

mempunyai wewenang, antara lain : Menerima & memeriksa berkas perkara penyidikan dari

penyidik Membuat surat dakwaan, melimpahkan perkara ke

pengadilan Melakukan penuntutan, menutup perkara demi

kepentingan hukum, melaksanakan penetapan hakim

Page 45: Dasar h.acara Pidana

Surat DakwaanSurat Dakwaan PU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di PU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di

sidang pengadilan sidang pengadilan membuat surat dakwaan membuat surat dakwaan Surat Dakwaan adalah :Surat Dakwaan adalah :

suatu surat atau aktesuatu surat atau akte Memuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakanMemuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakan Yang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan Yang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan

dari penyidikdari penyidik Yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan Yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan

pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan hakim di sidang pengadilan pemeriksaan hakim di sidang pengadilan

Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan tersebuttersebut

Page 46: Dasar h.acara Pidana

Tujuan Surat DakwaanTujuan Surat Dakwaan merupakan alasan-alasan merupakan alasan-alasan yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa pidana, terhadap terdakwa karena telah pidana, terhadap terdakwa karena telah melanggar peraturan hukum pidana pada suatu melanggar peraturan hukum pidana pada suatu saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan individual.individual.

Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 KUHAP) :KUHAP) :

a. a. syarat formalsyarat formal, harus disebut nama lengkap, , harus disebut nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama, pekerjaan & alamatagama, pekerjaan & alamat

b. b. syarat materialsyarat material, uraian lengkap mengenai , uraian lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu & tempat tindak pidana menyebutkan waktu & tempat tindak pidana dilakukan (dilakukan (tempus et locus delictietempus et locus delictie).).

Page 47: Dasar h.acara Pidana

TAHAPAN ACARA PIDANA PENYELIDIKAN :

“Serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam

Undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan

bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna

menemukan tersangkanya (Vide Pasal 1 ayat 2 KUHAP)”.

PRA PENYIDIKAN LAPORAN :

“Pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena Hak atau Kewajiban

berdasarkan Undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah

atau sedang atau diduga akan terjadi peristiwa pidana (Vide Pasal 1 ayat 24

KUHAP)”.

PENGADUAN :

“Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada

pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah

melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya (Vide Pasal 1 ayat 25

KUHAP)”.

Page 48: Dasar h.acara Pidana

PEMANGGILAN & PEMERIKSAAN :

1. Saksi-saksi

2. Tersangka

PENYIDIKAN TINDAKAN KEPOLISIAN :

1. Penangkapan (Vide Pasal 16 s/d Pasal 19 KUHAP)

2. Penahanan (Vide Pasal 20 s/d Pasal 31 KUHAP)

3. Penggeledahan (Vide Pasal 32 s/d Pasal 37 KUHAP)

4. Penyitaan (Vide Pasal 38 s/d Pasal 46 KUHAP)

5. Pemeriksaan Surat (Vide Pasal 47 s/d Pasal 49 KUHAP)

PEMBERKASAN :

- Tahap Awal SPDP Vide Pasal 109 ayat (1) KUHAP

Lengkap Penyerahan TSK BB

- Tahap Lanjutan

(Vide Pasal 110 KUHAP) Tidak Lengkap P.18 + P.19

Page 49: Dasar h.acara Pidana

Penerimaan Berkas

PRA PENUNTUTAN

(Vide Pasal 14 ayat (b) KUHAP Penelitian ( Pasal 138 KUHAP)

Jo Pasal 110 ayat (3), ayat (4)

KUHAP) Penerimaan TSK + BB

PENUNTUTAN

Pembuatan Surat Dakwaan

(Vide Pasal 140 ayat (1) KUHAP)

PEMBERKASAN

Pelimpahan Perkara

(Vide Pasal 143 ayat (1) KUHAP)

Page 50: Dasar h.acara Pidana

Pemanggilan Terdakwa(Pasal 145 KUHAP)

PRA PERSIDANGAN Penelitian Berkas

(Pasal 147)

Penunjukan Majelis Hakim(Pasal 152 ayat 1 KUHAP)

TAHAP PERSIDANGAN

Pembacaan DakwaanEksepsi PHPutusan Sela

ACARA PEMERIKSAAN BIASA Pemeriksaan Saksi

Keterangan AhliPemeriksaan TerdakwaPembacaan TuntutanPembelaanJawaban Atas PembelaanPutusan

Page 51: Dasar h.acara Pidana

ACARA PEMERIKSAAN SINGKAT :

“Perkara kejahatan atau Pelanggaran yang tidak termasuk ketentuan

Pasal 205 dan menurut Penuntut Umum Pembuktian serta

penerapan hukumnya mudah dan sifat nya sederhana”

(Vide Pasal 203 ayat (1) KUHAP).

ACARA Dalam Acara Pemeriksaan Singkat :

PEMERIKSAAN SIDANG - Pada umumnya berpedoman pada Acara Biasa

- Pelimpahan Acara Singkat tanpa Surat Dakwaan

- Pemberitahuan lisan Tindak Pidana yang didakwakan

- Pemberitahuan Dakwaan dicatat dalam Berita acara Sidang

- Putusan tidak dibuat secara khusus, tetapi dicatat dalam Berita

Acara Sidang

ACARA PEMERIKSAAN CEPAT :

Terbagi atas :

1. Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan (Pasal 205 ayat

(1) KUHAP)

2. Acara Pemeriksaan Pelanggaran Lalin.

(Pasal 211 KUHAP)

Page 52: Dasar h.acara Pidana

HAK-HAK TERSANGKA/ TERDAKWA

DALAM PENYIDIKAN/ PENUNTUTAN DALAM PERSIDANGAN

1. Mendapat Pemeriksaan segera dari Penyidik

2. Pelimpahan segera berkas perkara oleh Penyidik kepad PU

3. Pelimpahan segera Berkas perkara ke Pengadilan

4. Berhak atas Juru Bahasa

5. Mendapatkan Bantuan Hukum

6. Pemberitahuan segera atas Penangkapan/ Penahanan]

7. Hak mendapatkan Turunan Berita acara

1. Pemeriksaan segera di pengadilan

2. Bebas memberikan keterangan

3. Berhak atas Juru Bahasa

4. Mendapatkan Bantuan Hukum

5. Pemberitahuan segera atas penahanan

6. Diadili dalam sidang terbuka untuk umum

7. Menunjukkan saksi at de charge

8. Mengajukan Uapya Hukum Banding, Kasasi, atau PK

9. Menuntut ganti kerugian dan Rehabilitasi

10.Mendapatkan turunan Surat Pelimpahan Berkas Perkara dan Surat Dakwaan

Page 53: Dasar h.acara Pidana

Pembuktian

Pedoman atau tata cara yg dibenarkan uu membuktikan kesalahan terdakwa

PU berwenang membuktikan kesalahan terdakwa

Terdakwa berhak menyangkal pembuktian yang diajukan oleh PU

Pengakuan tdk melenyapkan kewajiban pembuktian

Page 54: Dasar h.acara Pidana

Sistem Pembuktian

Conviction in Time = keyakinan hakim Conviction Raisonee = keyakinan hakim dibatasi

atau didukung dengan alasan yang jelas Menurut uu secara Positif=berdasarkan alat

bukti yang ditentukan oleh uu Menurut uu secara Negatif(negatief wettelijk

stelsel)=Alat bukti dan keyakinan hakim

Page 55: Dasar h.acara Pidana

Sistem Pembuktian KUHAP

Pasal 183 KUHAP : Pembuktian menurut uu secara negatif

Prinsip Batas Minimum Pembuktian = sekurang-kurangnya dua alat bukti yg sah

Alat bukti menurut KUHAP diatur dalam pasal 184 KUHAP

Page 56: Dasar h.acara Pidana

Alat Bukti

1. Keterangan Saksi

2. Keterangan Ahli

3. Surat

4. Petunjuk

5. Keterangan Terdakwa

Page 57: Dasar h.acara Pidana

Keterangan Saksi

Apa yang dilihat, didengar dan dialami sendiri Testimonium de auditu = tidak mempunyai nilai

sebagai alat bukti “Pendapat” atau “Rekaan”=bukan merupakan

ket saksi Keterangan saksi harus diberikan di sidang

pengadilan Keterangan seorang saksi saja tidak cukup

(Unus testis nullus testis) Adanya hubungan keterangan beberapa saksi

Page 58: Dasar h.acara Pidana

Keterangan Ahli

Keterangan saksi Ps.1 angka 28, Ps.120, Ps.133, Ps.179

Diminta penyidik pada taraf penyidikan:a. Bentuknya Laporan tertulis atau Visum et Repertumb. Dibuat atas dasar sumpah c. Memiliki nilai sbg alat bukti yang sah Diberikan pada saat sidanga. Atas permintaan hakim, JPU, PHb. Berbentuk keterangan lisanc. Diberikan di bawah kekuatan sumpah

Page 59: Dasar h.acara Pidana

Kekuatan keterangan ahli

Karena bentuknya bisa berupa laporan tertulis dan keterangan lisan (Ps.133 dan Ps.187 KUHAP)

Sebagai alat bukti surat atau keterangan ahli memiliki nilai pembuktian yang bebas

Page 60: Dasar h.acara Pidana

Alat Bukti Surat (Ps.187 KUHAP)a. Berita Acara

b. Surat yg berbentuk menurut ketentuan perundang-undangan

c. Surat keterangan dari seorang ahli

d. Surat Lain

Page 61: Dasar h.acara Pidana

Kekuatan Pembuktian Surat

Ditinjau dari segi formal : a, b, dan c alat bukti yang sempurna krn dibuat menurut formalitas UU (atas sumpah jabatan)

Ditinjau dari segi materiil bukan alat bukti yang memiliki kekuatan mengikat hrs dihubungkan dengan alat bukti lainnya

Page 62: Dasar h.acara Pidana

Alat Bukti Petunjuk

Suatu “Isyarat” Perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaian yang satu dengan yang lainnya yang membentuk kenyataan terjadinya tindak pidana

Petunjuk hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa (hakim tdk boleh sesuka hati mencari sumber lain)

Alat bukti petunjuk baru digunakan apabila sdh tidak mungkin diperoleh alat bukti lainnya

Page 63: Dasar h.acara Pidana

Kekuatan Pembuktian Petunjuk

Petunjuk sbg alat bukti tidak bisa berdiri sendiri

Hakim tidak terikat pada kebenaran persesuaian yang diwujudkan oleh petunjuk

Petunjuk harus didukung sekurang-kurangnya satu alat bukti yang lain

Page 64: Dasar h.acara Pidana

Keterangan Terdakwa

Apa yang terdakwa nyatakan atau jelaskan di sidang pengadilan

Berhubungan dengan perbuatan pidana yang dilakukan oleh terdakwa sendiri

Sifat kekuatan pembuktiannya adalah bebas

Harus memenuhi batas minimum pembuktian

Page 65: Dasar h.acara Pidana

Putusan Pengadilan

Putusan Bebas Putusan Pemidanaan Putusan Lepas dari segala Tuntutan

Hukum Penetapan tidak berwenang mengadili Putusan dakwaan tidak dapat diterima Putusan Dakwaan Batal Demi Hukum

Page 66: Dasar h.acara Pidana

Putusan Bebas

Vrij spraak Terdakwa dibebaskan dari tuntutan hukum Dari hasil pemeriksaaan di pengadilan

kesalahan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan

Tidak memenuhi asas Pembuktian Tidak memenuhi asas batas minimum

pembuktian

Page 67: Dasar h.acara Pidana

Putusan Lepas dari Tuntutan Hukum Onslag van recht vervolging Perbuatan yang didakwakan terbukti

namun bukan merupakan perbuatan pidana ( Perdata atau adat )

Page 68: Dasar h.acara Pidana

Pemidanaan

Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan

Berisi perintah untuk menghukum terdakwa Dalam putusan hrs ditetapkan status

penahanan terdakwa. Tetap ditahan atau tidak ditahan

Page 69: Dasar h.acara Pidana

FORMAT PUTUSAN

a. “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

b. Identitas Terdakwac. Dakwaand. Pertimbangan hukum yang lengkape. Tuntutan Pidana f. Peraturan Perundang-undangan yg menjadi dasar

pemidanaang. Hari dan tanggal musyawarah Hakimh. Pernyataan Kesalahan Terdakwai. Pembebanan biaya Perkara dan Penentuan Barang Bukti