17
DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck) SETELAH TERPAPAR EKSTRAK DAUN PEPAYA DAN EKSTRAK DAUN SIRIH SITI PRAMITHA RETNO WARDHANI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck)

SETELAH TERPAPAR EKSTRAK DAUN PEPAYA DAN

EKSTRAK DAUN SIRIH

SITI PRAMITHA RETNO WARDHANI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

ABSTRAK

SITI PRAMITHA RETNO WARDHANI. Daya Hidup Keong Mas (Pomacea canaliculata

Lamarck) Setelah Terpapar Ekstrak Daun Pepaya dan Ekstrak Daun Sirih. Dibimbing oleh TRI

HERU WIDARTO dan TRI ATMOWIDI.

Hama keong mas masuk ke-Indonesia tahun 1980-an, hama ini menyebabkan penurunan produktivitas padi. Pengendalian keong mas saat ini umumnya menggunakan pestisida kimia

dengan kerusakan lingkungan sebagai efek sampingnya. Oleh karena itu diperlukan metode

alternatif seperti penggunaan pestisida nabati yang aman bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan

mengetahui pengaruh pestisida nabati ekstrak daun pepaya dan ekstrak daun sirih terhadap daya

hidup keong mas. Keong yang digunakan memiliki ukuran diameter operkulum 1, 3, 5, 7, 9, 11,

13, dan 15 mm. Ekstrak daun pepaya dan ekstrak daun sirih yang digunakan berkonsentrasi 0, 1,

10, 50, dan 100 g/l dengan tiga ulangan. Daya hidup keong diamati selama 24, 48, dan 72 jam di

dalam toples plastik. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun pepaya lebih efektif menurunkan

daya hidup keong mas daripada ekstrak daun sirih. Efektivitas ekstrak daun pepaya dan daun sirih

tidak tergantung pada ukuran keong tetapi tergantung pada konsentrasi dan waktu. Semakin tinggi

konsentrasi, ekstrak semakin efektif membunuh keong mas. Demikian pula dengan waktu, semakin lama waktu pemaparan, ekstrak bekerja semakin efektif membunuh keong. Kemampuan

ekstrak daun pepaya dan daun sirih membunuh keong mas mungkin karena kandungan saponin,

flavonoid, papain, dan fenol.

Kata kunci: keong mas, ekstrak daun pepaya, ekstrak daun sirih, daya hidup

ABSTRACT

SITI PRAMITHA RETNO WARDHANI. The Survival of Golden Apple Snails (Pomacea

canaliculata Lamarck) After Exposure Carica papaya leaf and Piper betle leaf extracts.

Supervised by TRI HERU WIDARTO and TRI ATMOWIDI.

The golden apple snail (GAS) entered Indonesia in the 1980s. This pest causes a decrease

in rice productivity. Controlling GAS is currently using chemical pesticides, but causing damage

for the environment. Therefore, alternative methods are needed to control GAS, such as using

biopesticide which is save for the environment. This study aimed to determine the effect of papaya

and betel leaf extracts against the GAS survival. The GAS used have an operculum diameter of 1,

3, 5, 7, 9, 11, 13, and 15 mm. The concentration of papaya and betel leaf extracts used were 0, 1, 10, 50, and 100 g/l with three replications. Their survival were observed and recorded after 24, 48,

and 72 hours in a plastic jar. The result showed that papaya leaf extract was more toxic than the

betel leaf extracts. The effectiveness of papaya and betel leaf extracts did not depend on the snail

size, but depended on the exposure the concentration and time. Efectivity of leaf extract increase

with increasing of concentration extract and exposure time. The ability of papaya and betel leaf

extract to kill the GAS maybe caused by saponin, flavonoid, and phenol in the extracts.

Key words: golden apple snail (GAS), papaya leaf extract, betel leaf extract, the survival

Page 3: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck)

SETELAH TERPAPAR EKSTRAK DAUN PEPAYA DAN

EKSTRAK DAUN SIRIH

SITI PRAMITHA RETNO WARDHANI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 4: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

Judul : Daya Hidup Keong Mas (Pomacea Canaliculata Lamarck) Setelah

Terpapar Ekstrak Daun Pepaya dan Ekstrak Daun Sirih

Nama : Siti Pramitha Retno Wardhani

NRP : G34051261

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Tri Heru Widarto, M.Sc Dr. Tri Atmowidi, M.Si

NIP : 19620513 198703 1002 NIP : 19670827 199303 1003

Mengetahui,

Ketua Departemen Biologi

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, MS

NIP : 19641002 198903 1002

Tanggal lulus :

Page 5: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Penelitian ini berjudul “Daya Hidup Keong Mas

(Pomacea Canaliculata Lamarck) Setelah Terpapar Ekstrak Daun Pepaya dan Ekstrak Daun Sirih”

yang dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2011 di Laboratorium Zoologi Departemen

Biologi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, IPB.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ir. Tri Heru Widarto, M.Sc dan Dr. Tri Atmowidi,

M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan saran dan bimbingan selama melaksanakan

penelitian hingga akhir penulisan. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Dr. Triadiati, M.Si

selaku penguji atas saran yang telah diberikan. Keluarga Ibu Acha dan Ibu Mahati yang telah

menyediakan keong mas sebagai objek penelitian. Sahabatku Suci Dwi Apriliana dan Rahmatina, S.Pt atas semua doa, dukungan, dan bantuannya selama penelitian. La Ode Abdul Rahman, M.Si,

dan Andi Darmawan, S.Si, M.Si atas bantuannya dalam pengolahan data penelitian.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ir. Abdul Basith, MS, Dr. Dra. Nisa Rachmania

Mubarik, M.Si, Dr. Ir. Utut Widyastuti, M.Si, dan Dr. Ir. Gayuh Rahayu yang telah memberikan

dukungan, nasihat, dan motivasi selama penulis masa perkuliahan. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Om Joni dan Ibu Eti atas doa, waktu, dan nasihatnya selama penulis

mengurusi kolokium, seminar, dan skripsi. Seluruh staf laboratorium Zoologi dan Fisiologi

Tumbuhan yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat. Tidak lupa

penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan mahasiswa biologi angkatan 42, 43, 44, dan 45

atas doa, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua dan adikku Erni

Listyaningrum atas doa dan dukungannya selama proses pendidikan. Kost Calista (Ajenk, Icha, Kania, Gita, Lisa, Alfi, Dewi, Nisa, dan Cici) atas pengertiannya selama penelitian. Sahabatku

(Nana, Ria, Nunu, Chyna, Lee Lian, Irul, Hery, Maryam, Annisa, nurul, erna, aisyah, erni, evi,

mutia dan Echa) atas doa, bantuan, dan dukungannya. Disamping itu, ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada sahabatku Siti Fatimah atas kesabarannya mengelola Jasmine

Collection selama penulis melakukan penelitian dan penulisan skripsi. Seluruh distributor Jasmine

Collection atas doa, bantuan, dan dukungannya selama penelitian. Rekan Jasmine Collection (Sigit

Susilo-Mr. Brownco, Green Co IPB, Bp Daspi dan Bp Ahmad-Al-amin, Amin-Home Recycle,

teman-teman Hanifah Fuzaini, Bursa Darmaga, Ika Faperta, Gudang Buku) atas semua doa,

kesabaran, pengertian, dan nasihatnya.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, 17 Desember 2011

Siti Pramitha Retno Wardhani

Page 6: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada 23 April 1987 dari pasangan Bapak Sidarto Dwi

Hascaryo dan Ibu Samsiti. Penulis merupakan putri pertama dari dua bersaudara. Tahun 2005

penulis lulus dari SMAN 113 Jakarta Timur dan lolos seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Mayor di Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 2009, penulis

melakukan Praktik Kerja Lapang di PT. DaFa Agro Mandiri Bogor Divisi Kultur Jaringan, selama

lima minggu. Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis aktif menjadi panitia MPKMB 43

(Masa Perkenalan Mahasiswa Baru) Institut Pertanian Bogor angkatan 43.

Page 7: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vii

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

BAHAN DAN METODE

Pemeliharaan dan Persiapan Keong Mas .................................................................... 2

Ekstraksi Bahan Nabati ............................................................................................. 2

Aplikasi Bahan Nabati............................................................................................... 2

Pengamatan Daya Hidup Keong Mas ......................................................................... 2

Analisis Data ............................................................................................................. 2

HASIL

Pengaruh Ukuran Tubuh Keong Mas Terhadap Daya Hidupnya Pada Pemaparan

Ekstrak Daun Pepaya ................................................................................................ 3

Pengaruh Ukuran Tubuh Keong Mas Terhadap Daya Hidupnya Pada Pemaparan

Ekstrak Daun Sirih .................................................................................................... 4

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Pepaya Terhadap Daya Hidup Keong Mas ......... 4

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Terhadap Daya Hidup Keong Mas............. 5

PEMBAHASAN

Efek Ekstrak Daun Pepaya Terhadap Daya Hidup Keong Mas ................................... 5

Efek Ekstrak Daun Sirih Terhadap Daya Hidup Keong Mas ....................................... 6

Perbandingan Efek Ekstrak Daun Pepaya dan Daun Sirih Terhadap Daya Hidup

Keong Mas ............................................................................................................... 7

SIMPULAN ........................................................................................................................... 7

SARAN .................................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 7

Page 8: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Daya hidup keong mas berbagai ukuran yang terpapar ekstrak daun pepaya dengan

konsentrasi yang berbeda-beda selama a. 24 jam, b. 48 jam, dan c. 72 jam .................... .........3

2 Daya hidup keong mas berbagai ukuran yang terpapar ekstrak daun sirih dengan

konsentrasi yang berbeda-beda selama a. 24 jam, b. 48 jam, dan c. 72 jam .................... .........4

3 Daya hidup keong mas berbagai ukuran a. 1 mm, b. 3 mm, c. 5 mm, d. 7 mm, e. 9 mm,

f. 11mm, g. 13 mm, dan h. 15 mm yang terpapar ekstrak daun pepaya dengan

konsentrasi berbeda-beda selama 24, 48, dan 72 jam.................................. ...................... .........5

4 Daya hidup keong mas berbagai ukuran a. 1 mm, b. 3 mm, c. 5 mm, d. 7 mm, e. 9 mm,

f. 11mm, g. 13 mm, dan h. 15 mm yang terpapar ekstrak daun pepaya dengan

konsentrasi berbeda-beda selama 24, 48, dan 72 jam ...................................................... .........5

DAFTAR TABEL

Halaman

1 LD50 Ekstrak Daun Pepaya (g/l) ..................................................................................... ……3

2 LD50 Ekstrak Daun Sirih (g/l) ........................................................................................ ……3

Page 9: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pomacea canaliculata (Lamarck)

atau keong mas termasuk keluarga

Ampullaridae. Keong mas merupakan spesies

asli dari Amerika Selatan yang masuk secara

illegal ke Asia pada tahun 1979 sebagai

binatang aquarium dan pangan sumber protein

(Cowie 2002). FAO pada tahun 1989

menyatakan bahwa dunia mengalami kehilangan hasil panen padi akibat hama

keong mas hingga mencapai 40 %. Hama

keong mas ini memotong pangkal batang padi

yang masih muda sehingga banyak rumpun

padi yang mati.

Hama keong mas ini masuk ke

Indonesia pada tahun 1980-an. Keong mas

menyebabkan tanaman padi mengalami

kerusakan hingga mencapai 80-100% dari

kasus di sebagian provinsi Jawa, Sumatra,

Sulawesi, dan Papua. Berdasarkan hasil

penelitian pada tahun 1995 menunjukkan bahwa delapan propinsi sudah terkontaminasi

hama ini, yaitu Aceh, Sumut, Jambi,

Lampung, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta,

dan Jawa Timur (Susanto 1995). Selain di

Indonesia, keong mas juga menginvasi negara

Taiwan (1982), Jepang (1983), Korea dan

Cina (1985), Okinawa (1986), Serawak

(1987), dan Thailand (1991) (Litsinger &

Estano 1993).

Keong mas meletakkan telur secara

kelompok di atas permukaan air untuk menghindari serangan dari predator,

peletakkan telur dilakukan pada waktu malam

hari, awal pagi hari, dan sore hari. Kelompok

telur berisi 235-860 butir dengan rata-rata 485

butir. Daya tetas telur berkisar 61-75 % dan

telur menetas pada saat hari ke-8-14 dengan

kelembaban 80-90% (Kurniawati et al. 2007).

Daya tetas telur dipengaruhi perilaku keong

mas betina serta distribusi telurnya (Wu et al.

2001). Daya tetas keong mas yang tinggi

setiap tahun menimbulkan ancaman serius

bagi pertanian di Indonesia. Penanganan keong mas di Indonesia

sudah dilakukan dengan berbagai cara, antara

lain: pengumpulan telur, penyulaman tanam,

pemasangan kayu pada tanaman padi,

pembuatan parit-parit di sekitar persawahan,

pemasangan saringan pada saluran masuk,

pemberian umpan, penggunaan pestisida

kimia dan pestisida nabati (Budiyono 2006).

Cara lain untuk mengurangi populasi hama

keong mas yaitu penanaman padi dengan

umur berbeda (Sanico et al. 2002). Selain itu,

hama keong mas ini juga dikontrol dengan

menggunakan musuh alaminya seperti

penggunaan bebek (Teo 2001) dan ikan (Teo

2006).

Namun demikian, keong mas juga

bermanfaat sebagai alternatif pengganti

protein walaupun masih belum banyak

diterapkan. Hal ini disebabkan keong mas ini

merupakan pembawa Gnathostoma

spinigerum, penyebab penyakit Gnasthomasis

atau gatal-gatal pada kulit (Komalamisra et al. 2009).

Dewasa ini petani Indonesia lebih

memilih penggunaan pestisida kimia

dibandingkan pestisida nabati. Pestisida kimia

lebih dipilih karena penggunaannya mudah,

reaksinya cepat dan efektif (Djojosumarto

2008). Pestisida kimia yang umum digunakan

untuk mengendalikan keong mas adalah

niklosamida. Pestisida ini mampu mengurangi

80% populasi keong mas dan mengurangi

daya tetas telur hingga mencapai 15% (Joshi et al. 2005).

Niklosamida banyak digunakan

untuk mengontrol hama keong mas di Asia,

kecuali Jepang. Niklosamida tidak diizinkan

penggunaannya di Jepang karena residunya

berbahaya bagi lingkungan (Wada 2004).

Penggunaan niklosamida di Filipina

menyebabkan kulit petani menjadi gatal-gatal.

Selain itu, organisme air tawar seperti katak

dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al.

2005). Badan dunia WHO pada tahun 2002

telah mengevaluasi efek niklosamida terhadap

kesehatan manusia. Efek yang dihasilkan pada

toksisitas akut rendah bisa menyebabkan

iritasi pada kulit dan mata. Kandungan

etanoline dan piperazine pada niklosamida

pada dosis tinggi bisa menyebabkan mutasi

sel pada Salmonella sp (WHO 2002).

Penggunaan pestisida secara terus

menerus dapat menyebabkan hama menjadi

resisten terhadap pestisida kimia, sehingga

masalah hama menjadi rumit dan sulit diatasi (Walker et al. 2001) dan bisa menyebabkan

perubahan spesies pada skala genom (Terra et

al. 2009). Namun, pemahaman yang kurang

mengenai dampak pestisida kimia terhadap

lingkungan bisa menyebabkan kerusakan

ekosistem yang serius, berubahnya siklus

biologis hewan target dan non target, serta

kepunahan hewan secara tiba-tiba (Walker et

al. 2001).

Pestisida nabati bisa dijadikan

alternatif untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh pestisida kimia.

Menurut Isman (2007) menyatakan bahwa

Page 10: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

2

penggunaan pestisida nabati dapat digunakan

untuk membasmi hama, karena bersifat ramah

lingkungan, biaya murah dan aman bagi

spesies non target. Penggunaan ekstrak daun

pepaya (Carica papaya Linn) dan daun sirih

(Piper betle Linn) diharapkan bisa dijadikan

alternatif untuk mengontrol hama keong mas.

Daun pepaya memiliki kandungan

papain yang dapat dimanfaatkan untuk

memecah protein pada daging liat (El

Moussaoi et al. 2001) dan sebagai pelindung tanaman pepaya terhadap serangan musuh

alaminya (Dubey et al. 2007). Selain itu,

ekstrak daun pepaya juga dapat digunakan

sebagai insektisida nabati untuk

mengendalikan larva Aedes aegypty

(Kovendan et al. 2011).

Daun sirih memiliki banyak manfaat

dibidang kesehatan (Kumar et al. 2010) dan

dapat digunakan sebagai pestisida untuk

membasmi hama penyerang tanaman jagung

Sitophilus zeamai Motchulsky dan Rhizopertha dominica F (Gragasin et al.

2006).

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh sebagai pestisida nabati

ekstrak daun pepaya dan ekstrak daun sirih

terhadap daya hidup keong mas.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan April sampai Juni 2011 di Laboratorium

Zoologi, Departemen Biologi FMIPA IPB.

Persiapan dan Pemeliharaan Keong Mas

Keong mas yang digunakan berasal

dari desa Carangpulang, Bogor, Jawa Barat.

Keong mas yang digunakan memiliki

diameter operkulum berukuran 1, 3, 5, 7, 9,

11, 13 dan 15 mm. Keong mas yang telah

diseleksi berdasarkan ukuran diameter

operkulum dipelihara dalam aquarium. Pada

bagian atas aquarium dilubangi untuk sirkulasi udara. Aerator dimasukkan ke dalam

aquarium untuk menjaga suhu air tetap stabil.

Air ditambahkan sebanyak 1/3 x volume

wadah. Pakan diberikan sebanyak dua kali

dalam satu hari secara ad libitum.

Ekstraksi Bahan Nabati

Ekstraksi bahan nabati yang

digunakan adalah daun pepaya dan daun sirih.

Pemilihan daun ialah daun dewasa yang

berwarna hijau tua. Sebelum digunakan, daun

dicuci dan dibersihkan, kemudian masing-

masing ditimbang dengan bobot 0, 1, 10, 50,

dan 100 gram. Setelah itu masing-masing

daun dicincang dan diekstrak dengan 1 liter

air. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan

blender selama 15 menit. Hasil ekstraksi

didiamkan selama 24 jam kemudian disaring

menggunakan saringan 2 mm kemudian

disaring kembali menggunakan kain halus.

Aplikasi Bahan Nabati Ekstrak daun pepaya dan daun sirih

yang sudah siap digunakan kemudian

dimasukkan ke dalam toples terpisah dengan

diameter toples 7-13 cm yang disesuaikan

dengan ukuran diameter operkulum. Keong

mas dengan diameter operkulum yang sama

sebanyak 10 ekor dimasukkan ke dalam toples

yang berisi ekstrak nabati.

Pengamatan Daya Hidup Keong Mas.

Pengamatan daya hidup keong mas dilakukan dengan cara keong di dalam toples

dikeluarkan lalu keong yang mati dihitung

jumlahnya. Keong mas yang belum pasti

hidup atau mati (keong masih dalam

cangkang) dikeluarkan dari dalam toples

kemudian dimasukkan kembali ke dalam

wadah berisi makanan dan ditunggu respon

keong selama ± 5-15 menit. Jika keong belum

keluar dari cangkang, tekan tubuhnya dengan

tusuk gigi secara perlahan, untuk memastikan

keong tersebut mati atau hidup. Keong mas yang hidup 24 jam terus diamati sampai 48

jam dan 72 jam. Perlakuan diulangi tiga kali

ulangan.

Analisis Data

Analisis data menggunakan program

Minitab 14 dengan analisis two-way ANOVA

dengan program Minitab 14 dan LD50 diolah

dengan analisa probit.

HASIL

Dari Tabel 1 dan 2 terlihat bahwa

tidak semua ukuran operkulum keong mas dan waktu pemaparan terdeteksi LD50nya. Dari

LD50 yang terdeteksi tidak terlihat pola yang

jelas dalam kaitan antara LD50, lama

pemaparan, dan ukuran diameter operkulum

keong mas. Hanya LD50 ekstrak daun sirih

dengan lama pemaparan 24 jam yang

menunjukkan peningkatan seiring dengan

peningkatan ukuran tubuh keong mas (Tabel

2).

Page 11: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

3

Tabel 1 LD50 Ekstrak Daun Pepaya (g/l)

Operkulum

(mm)

24 Jam 48 Jam 72 Jam

1 15.6 - -

3 55.86 16.16 -

5 - 34.19 134.782

7 - - -

9 7.21 5.71 6.70

11 26.63 68.95 73.24

13 30.96 20.58 20.16

15 24.66 38.92 16.88

Tabel 2 LD50 Ekstrak Daun Sirih (g/l)

Operkulum

(mm)

24 Jam 48 Jam 72 Jam

1 - - 91.36

3 - - -

5 - - -

7 - - -

9 26.42 20.37 -

11 - 73.78 -

13 54.03 53.54 -

15 61.38 - -

Pengaruh Ukuran Tubuh Keong Mas

Terhadap Daya Hidupnya Pada

Pemaparan Ekstrak Daun Pepaya

Keong mas semua ukuran 100 %

hidup pada perlakuan kontrol selama 72 jam

pemaparan (Gambar 1c) dan daya hidup

keong mas semakin menurun pada perlakuan

50 g/l dan 100 g/l selama 24, 48, dan 72 jam

pemaparan. Penurunan daya hidup keong mas

disebabkan pemberian ekstrak daun pepaya

pada konsentrasi tinggi.

Daya hidup keong mas ukuran di atas 7 mm 80-100% pada perlakuan 1 g/l dan 10

g/l dan pada perlakuan 50 g/l dan 100 g/l

sebesar 10-20 % selama 24 jam pemaparan

(Gambar 1a).

Gambar 1b, menunjukkan keong mas

semua ukuran 100 % mati pada perlakuan 100

g/l selama 48 jam pemaparan. Keong mas

ukuran 1, 3, dan 9 mm 100 % mati pada

perlakuan 50 g/l dan daya hidup keong mas

ukuran 3 mm menurun sebesar 20-46.67%

selama 48 jam pemaparan. Daya hidup keong

mas ukuran 7 mm terlihat 96.67 % pada perlakuan 1 g/l selama 48 jam pemaparan

(Gambar 1b).

Keong mas semua ukuran 100 %

mati pada perlakuan 100 g/l dan keong mas

ukuran 1, 3, dan 9 mm 100 % mati pada

perlakuan 50 g/l selama 72 jam pemaparan

(Gambar 1c). Keong mas ukuran 1 mm tidak

menunjukkan penurunan daya hidupnya

terhadap ekstrak daun pepaya pada perlakuan

1 g/l dan 10g/l selama 72 jam pemaparan.

Penurunan daya hidup keong mas ukuran di

atas 1 mm terjadi pada perlakuan 50 g/l dan

100 g/l selama 72 jam pemaparan (Gambar

1c).

Gambar 1 Daya hidup keong mas berbagai ukuran yang

terpapar ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi

yang berbeda-beda selama (a) 24 jam, (b) 48

jam, dan (c) 72 jam.

Page 12: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

4

Pengaruh Ukuran Tubuh Keong Mas

Terhadap Daya Hidupnya Pada

Pemaparan Ekstrak Daun Sirih

Keong mas semua ukuran 100 %

mati pada perlakuan kontrol selama 72 jam

pemaparan (Gambar 2c). Penurunan daya

hidup keong mas semua ukuran terjadi pada

perlakuan 50 g/l dan 100 g/l selama 24, 48,

dan 72 jam pemaparan. Penurunan daya hidup

keong mas disebabkan pemberian ekstrak daun sirih pada konsentrasi tinggi (Gambar 2).

Daya hidup keong mas semua ukuran

menurun pada perlakuan 50 g/l dan 100 g/l

kecuali pada keong mas ukuran 1 dan 3 mm

selama 24 jam pemaparan. Gambar 2a,

menunjukkan terjadi penurunan daya hidup

keong mas semua ukuran pada perlakuan 10

g/l kecuali pada keong mas ukuran di bawah 9

mm selama 24 jam pemaparan. Keong mas

ukuran 9 dan 15 mm mulai menunjukkan

penurunan daya hidup pada perlakuan 1 g/l (Gambar 2a).

Penurunan daya hidup keong mas

semua ukuran terjadi pada perlakuan 100 g/l

selama 48 jam pemaparan. Gambar 2b,

menunjukkan keong mas semua ukuran daya

hidupnya menurun pada perlakuan 50 g/l

kecuali keong mas ukuran 1 dan 3 mm daya

hidupnya tetap 100 % dan keong mas ukuran

15 mm 100 % mati selama 48 jam pemaparan.

Keong mas ukuran di atas 7 mm mulai

menunjukkan penurunan daya hidup pada perlakuan 1 g/l dan 10 g/l selama 48 jam

pemaparan. Daya hidup keong mas di bawah

9 mm sebesar 100% selama 48 jam

pemaparan (Gambar 2b).

Keong mas ukuran 15 mm 100 %

mati pada perlakuan 100 g/l ekstrak daun sirih

selama 72 jam pemaparan. Penurunan daya

hidup terjadi pada keong mas semua ukuran

kecuali keong mas ukuran 3 mm pada

perlakuan ekstrak daun sirih 50 g/l selama 72

jam pemaparan. Daya hidup keong mas

ukuran 1 mm dan ukuran di atas 7 mm terlihat adanya penurunan pada perlakuan 10 g/l dan

pada keong mas ukuran di atas 1 mm 100 %

hidup selama 72 jam pemaparan. Penurunan

daya hidup keong mas ukuran di atas 7 mm

terjadi pada perlakuan 1 g/l dan daya hidup

keong mas ukuran di bawah 7 mm 100 %

selama 72 jam pemaparan (Gambar 2c).

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun

Pepaya Terhadap Daya Hidup Keong Mas

Gambar 3, menunjukkan bahwa

semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun

pepaya maka semakin besar persentase keong

yang mati selama pemaparan 24, 48, dan 72

jam. Keong mas semua ukuran 100 % hidup

pada kontrol selama 72 jam pemaparan.

Penurunan daya hidup keong mas

semua ukuran terjadi pada perlakuan 100 g/l

selama pemaparan 24, 48, dan 72 jam. Daya

hidup keong mas semua ukuran umumnya

sangat rendah, kecuali keong mas ukuran 3

mm. Daya hidup keong mas semua ukuran

masih tinggi kecuali keong mas ukuran 9 mm. Keong mas semua ukuran daya hidupnya 90-

100% pada perlakuan 1 g/l.

Gambar 2 Daya hidup keong mas berbagai ukuran yang

terpapar ekstrak daun sirih dengan konsentrasi

yang berbeda-beda selama (a) 24 jam, (b) 48

jam, dan (c) 72 jam.

Page 13: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

5

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

(g) (h)

Gambar 3 Daya hidup keong mas berbagai ukuran (a) 1

mm, (b) 3 mm, (c) 5 mm, (d) 7 mm, (e) 9 mm, (f)

11 mm, (g) 13 mm, dan (h) 15 mm yang terpapar

ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi

berbeda-beda selama 24, 48, dan 72 jam.

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih

Terhadap Daya Hidup Keong Mas

Keong mas semua ukuran 100%

hidup hingga 72 jam pemaparan (Gambar 4).

Daya hidup keong mas semua ukuran rendah

selama pemaparan 24, 48, dan 72 jam,

khususnya pada keong mas ukuran 15 mm. Daya hidup semua keong mas pada perlakuan

50 g/l rendah kecuali pada keong mas ukuran

15 mm dan daya hidup keong mas semua

ukuran tinggi pada perlakuan 10 g/l dan 1 g/l.

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

(g) (h)

Gambar 4 Daya hidup keong mas berbagai ukuran (a) 1

mm, (b) 3 mm, (c) 5 mm, (d) 7 mm, (e) 9 mm, (f)

11 mm, (g) 13 mm, dan (h) 15 mm yang terpapar

ekstrak daun sirih dengan konsentrasi berbeda-

beda selama 24, 48, dan 72 jam.

PEMBAHASAN

Efek Ekstrak Daun Pepaya Terhadap

Daya Hidup Keong Mas

Hasil pengamatan pada uji toksisitas

akut ekstrak daun pepaya menunjukkan

adanya gejala klinis akibat keracunan yang

berupa sekresi lendir terlihat pada keong mas

setelah pemaparan 24 jam terutama pada

konsentrasi 50 g/l dan 100 g/l. Hasil

pengamatan ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Musman (2010) dan Joshi (2008) bahwa keong mas menutup rapat

Page 14: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

6

operkulumnya dan mengeluarkan lendir yang

berlebihan. Zat kimia yang dihasilkan ekstrak

daun papaya dan daun sirih dapat

mengganggu proses pernafasan sehingga

membuat difusi oksigen terhambat dan dapat

menyebabkan kematian secara langsung

(Musman 2010). Gejala lain yang terlihat

adalah tubuh keong mas yang mati mengalami

pelunakan. Pelunakan di tubuh keong mas

terjadi karena pecahnya protein yang ada

akibat enzim papain yang ada di daun pepaya (El Moussaoui et al. 2001). Kematian keong

mas pada uji toksisitas akut mungkin

disebabkan oleh masuknya ekstrak daun

pepaya ke dalam tubuh keong mas melalui

penyerapan langsung lewat kulit dan

pengambilan air lewat membran insang.

Pengaruh sublethal ekstrak daun

pepaya mulai konsentrasi 1 g/l dapat

menurunkan daya hidup keong mas.

Penurunan ini mungkin disebabkan oleh

kandungan saponin pada ekstrak daun pepaya. Menurut Asoulu et al. (2010) daun

pepaya 100 gr memiliki kandungan saponin

sebesar 0.91 %. Saponin mampu menghambat

daya tetas telur dan daya hidup keong mas

(Kurniawati et al. 2007). Penurunan daya

hidup keong mas mungkin terjadi karena

saponin yang terakumulasi menyebabkan

organ tubuh keong mas mengalami gangguan

sehingga mengurangi nafsu makan (Francis et

al. 2002).

Selain saponin, daun pepaya juga mengandung aterol, tannin, flavonoid,

alkaloid, phenol, phlobatanin, atraquinose,

triterpen, cardiac glikosides (Asoulu et al.

2010). Pada Gambar 3, tidak memperlihatkan

adanya pengaruh diameter operkulum

terhadap penurunan daya hidup keong mas

yang dipaparkan ekstrak daun pepaya 24 jam,

48 jam, dan 72 jam. Hasil ini tidak sesuai

dengan penelitian Kurniawati et al. (2007),

yang menyatakan bahwa daya hidup keong

mas yang terpapar saponin pada ukuran

diameter besar lebih toleran daripada keong dengan ukuran diameter kecil. Daya hidup

keong mas yang terpapar ekstrak daun pepaya

dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak dan lama

waktu pemaparan.

Menurut Wiresyamsi dan Haryanto

(2008), daun pepaya juga dapat digunakan

sebagai atraktan atau umpan untuk menarik

perhatian keong mas betina untuk meletakkan

telurnya di daunnya. Selain itu, daun pepaya

juga dimanfaatkan sebagai insektisida nabati

untuk mengontrol larva Lepidoptera yaitu Oligophagous samiaricini, Mamistra

brassicae dan Spodoptera litura (Konno et al.

2004).

Efek Ekstrak Daun Sirih Terhadap Daya

Hidup Keong Mas

Berdasarkan hasil uji toksisitas akut

terjadi penurunan daya hidup keong mas yang

terpapar ekstrak daun sirih. Penurunan daya

hidup keong mas ini diperkirakan karena

adanya saponin pada ekstrak daun sirih. Hasil pengamatan menunjukkan timbulnya

gelembung mirip busa sabun pada daun sirih

yang dilarutkan dengan air. Menurut Francis

et al. (2002) bahwa saponin memiliki sifat

seperti deterjen atau sabun

Hasil pengamatan pada uji toksisitas

akut ekstrak daun sirih menunjukkan gejala

klinis akibat keracunan yang terlihat pada

keong mas semua ukuran setelah pemaparan

24 jam pada konsentrasi 100 g/l. Gejala yang

ditimbulkan antara lain, keong mas menghindari ekstrak daun sirih, warna kulit

memucat, dan frekuensi pergerakan buka-

tutup operkulum lebih sering. Gejala tersebut

merupakan tanggapan yang terjadi saat zat

kimia mengganggu proses metabolisme sel,

yang bertujuan untuk mengeluarkan zat-zat

kimia dari tubuh keong (Henderson &

Triebskorn 2002).

Daun sirih memiliki senyawa aktif

fenol (Dharma 1985), hydroxychavicol,

chavibetol, piperbetol, methylpiperbetol, piperol A dan piperol B (Kumar et al 2010).

Fenol diduga sebagai penyebab pengerasan

tubuh keong yang membawa kepada

kematian.

Environmental Protection Agency

(EPA) pada tahun 2002 menyatakan bahwa

fenol masuk ke dalam tubuh hewan melalui

organ pernafasan, kulit, hati, dan ginjal. Pada

kadar rendah terbentuk kompleks protein

fenol dengan ikatan yang lemah dan segera

mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol

ke dalam sel yang menyebabkan presipitasi serta denaturasi protein. Selain itu fenol dalam

kadar tinggi mampu membunuh hewan dan

manusia.

Ekstrak daun sirih dapat juga

dimanfaatkan sebagai insektisida nabati untuk

mengontrol larva Aedes aegypty, Culex

quinque fasciatus (Tawatsin et al. 2006) dan

untuk membasmi hama tanaman bayam

Callosbruchus sp. (Gragasin et al. 2006).

Page 15: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

7

Perbandingan Ekstrak Daun Pepaya dan

Ekstrak Daun Sirih Terhadap Daya Hidup

Keong Mas

Daya hidup kedua ekstrak nabati

menunjukkan bahwa daun pepaya lebih efektif

mengurangi daya hidup keong mas daripada

ekstrak daun sirih. Hal ini terlihat dari daya

hidup keong mas pada perlakuan 100 g/l

ekstrak daun pepaya lebih rendah

dibandingkan daya hidup ekstrak daun sirih selama pemaparan 24, 48, dan 72 jam.

SIMPULAN

Ekstrak daun pepaya dan ekstrak

daun sirih mempengaruhi daya hidup keong mas. Daya hidup keong mas dipengaruhi oleh

jenis pestisida nabati, konsentrasi pestisida,

dan lama waktu aplikasi. Diameter operkulum

tidak mempengaruhi penurunan daya hidup

keong mas yang dipaparkan ekstrak daun

pepaya maupun ekstrak daun sirih.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut untuk mengetahui secara tepat

konsentrasi ekstrak daun pepaya yang efektif

mengurangi daya hidup keong mas dan

dilakukan kajian mengenai distribusi keong

mas dari berbagai ukuran diameter

operkulumnya, serta diterapkannya ekstrak

daun pepaya sebagai alternatif pestisida di

lapang.

DAFTAR PUSTAKA

Asaolu MF, Asaolu SS, Adanlawo IG. 2010.

Evaluation of phytochemichals and

antioxidants of four botanicals with

antihyperstensive properties. IJPBS 1(2):1-7.

Budiyono S. 2006. Teknik mengendalikan

keong mas pada tanaman padi.

Jurnal Ilmu - Ilmu Pertanian

2(2):128-133.

Cowie RH. 2002. Apple snail (Ampullaridae)

as agricultural pest: their biology,

impacts, and management. Molluscs

as crop pest:145-192.

Dharma. 1985. Tanaman Obat Tradisional

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djojosumarto P. 2008. Teknik Aplikasi

Pestisida Pertanian. Jogjakarta:

Kanisius.

Dubey VK, Pande M, Singh BK,

Jagamadham MV. 2007. Papain-like

proteases: applications of their

inhibitors. Afr J Biotechnol 6(9):1077-1086.

El Moussaoui A et al. 2001. Revisiting the

enzymes stored in the laticifiers of

Carica papaya in the context of their

possible participation in the plant

defence mechanism. Cell Mol Life

Sci 58:556-570. [EPA] Environmental Protection Agency.

2002. Toxicological review of

phenol. Washington DC: EPA.

Francis G, Kerem Z, Makkar Harindar PS,

Becker K. 2002. The biological

action of saponins in animal system:

a review. British Journal of Nutrition

88:587-605. Gragasin MB et al. 2006. Insecticidal

activities of essential oil from Piper

betle Linn, against storage insect

pest. Philippine Agricultural

Scientist 89(3):212-216.

Henderson I, Tribskorn R. 2002. Chemical

control of terrestrial gastropods.

Mollusc as Crop Pest:1-31.

Isman MB. 2008. Perspective botanical

insecticides: for richer, for poorer. Pest Manag Sci 64:8-11.

Joshi RC. 2005. Managing invasive alien

mollusk species in rice. IRRN

30(2):5-13.

Joshi RC et al. 2008. Efficicacy of Quinoa

(Chenopodium quinoa) saponin

against golden apple snail (Pomacea

canaliculata) in the Philippines

under laboratory conditions. Crop

protection 27:553-557.

Komalamisra C, Nuamtanong S, Dekumyoy P. 2009. Pila ampullaceal and

Pomacea canaliculata, As new

paratenic hosts of Gnathostoma

spinigerum. Southeast Asian J Trop

Med Public Health 40(2):243-246.

Konno K et al. 2004. Papain protects papaya

trees from herbivorous insects: role

of cysteine proteases in latex. The

plant Journal 37:370-378.

Kovendan K et al. 2011. Bioefficacy of

larvicidial and pupicidal properties

of Carica papaya (Caricaceae) leaf extract and bacterial insecticide,

spinosad, against chikungunya

vector, Aedes aegypti (Diptera:

Culicidae). Biomedical and life

Sciences:1-5.

Page 16: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

8

Kumar N et al. 2010. Piper betle Linn a

maligned Pan-Asiatic plant with

array of pharmacological activities

and prospects for drug discovery.

Current science 99(7):922-932.

Kurniawati N, Hidayat W, Suharto H. 2007.

Daya tetas telur dan daya hidup

keong mas pada perlakuan pestisida

nabati dan insektisida. Apresiasi

hasil penelitian padi:393-402.

Litsinger JA, Estano DB. 1993. Management of the golden apple snail Pomacea

canaliculata (Lamarck) in rice. Crop

protection 12:363-370.

Musman M. 2010. Toxicity of Barringtonia

racemosa (L) kernel extract on

Pomacea canaliculata

(Ampullaridae). Tropical Life

Sciences Research 21(2):41-50.

Sanico AL, Peng S, Laza RC, Visperas RM.

2002. Effect of seedling age and

seedling number per hill on snail damage in irrigated rice. Crop

protection 21:137-143.

Susanto H. 1995. Siput Murbei, Pengendalian

dan Pemanfaatannya. Yogyakarta:

Kanisius.

Tawatsin A et al. 2006. Reppellency of

essential oils extracted from plants in

Thailand against four mosquito

vectors (Diptera: Culicidae) and

oviposition deterrent effects against

Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). Southeast Asian J Trop Med Public

Health 37(5): 915-931.

Teo SS. 2001. Evaluation of different duck

varieties for the control of the golden

apple snail (Pomacea canaliculata)

in transplanted and direct seeded

rice. Crop protection 20:599-604.

Teo SS. 2006. Evaluation of different species

of fish for biological control of

golden apple snail Pomacea

canaliculata (Lamarck) in rice. Crop

Protection 25:1004-1012.

Terra NR, Lernieszek MB, Souza GD, Feiden

IR, Vargas VME. 2009.

Ecotoxicological assessment moden

to evaluate industrial effluents using

different biological end-points and

traditional chemical parameters. Acta Limnol Bras 21 (1):1-10.

Wada T. 2004. Strategies for controlling the

apple snail Pomacea canaliculata

(Lamarck) (Gastropoda:

Ampullaridae) in Japanese direct-

shown paddy fields. JARQ 38(2):75-

80.

Walker CH, Hopkin SP, Sibly RM, Peakall

DB. 2001. Principles of

Ecotoxicology Second Edition.

London: Taylor & Francis. [WHO] World Health Organization. 2002.

WHO specifications and evaluations

for public health pesticides

Niclosamides 2’, 5-dicloro-4-

nitrosalicylanilide. Geneva: WHO.

Wiresyamsi A, Haryanto H. 2008.

Pengendalian hama keong mas

(Pomacea canaliculata L.) dengan

teknik perangkap dan jebakan.

CropAgro 1(2):137-143.

Wu JY et al. 2011. Reproduction and juvenile growth of the invasive aplle snails

Pomacea canaliculata and P.

scalaris (Gastropoda: Ampullaridae)

in Taiwan. Zoological Studies 50

(1):61-68.

Page 17: DAYA HIDUP KEONG MAS (Pomacea canaliculata  · PDF fileDAYA HIDUP KEONG MAS ... pemberian umpan, penggunaan pestisida ... dan ikan juga ikut terbunuh (Joshi et al. 2005)

9