2
Definisi Erosi dan Ulser Erosi adalah destruksi superfisial dari area permukaan jaringan yang dapat diakibatkan karena inflamasi, kelukaan, atau sebab lain yang terbatas hingga mukosa, tidak mencapai mukosa muskularis (Studdert et al., 2012). Ulser adalah lesi lokal pada kulit atau lapisan mukosa yang menunjukkan epitel superfisial hancur dan jaringan yang lebih dalam juga terkena. Lesi ditandai dengan peradangan, nekrosis, dan pengelupasan jaringan yang rusak (Studdert et al., 2012). Tumor Necrosis FactorTumor Necrosis Factor-α (TNF-α) adalah protein yang diproduksi terutama oleh makrofag dan sel mast yang teraktivasi. Prekursor molekul TNF a dikeluarkan dari permukaan makrofag oleh protease yang disebut TNF-α konvertase (Tizard, 2004). Pneumonia Granulomatosa Kejadian aspergillosis pada unggas, biasanya ditemukan adanya pneumonia granulomatosa pada pemeriksaan histopatologi (Tabbu, 2000; Tokarzewski et al., 2007; Arne et al., 2011;). Sumber:

Definisi Erosi Dan Ulser

  • Upload
    dee-dee

  • View
    227

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengertian erosi dan ulser

Citation preview

Page 1: Definisi Erosi Dan Ulser

Definisi Erosi dan Ulser

Erosi adalah destruksi superfisial dari area permukaan jaringan yang dapat diakibatkan

karena inflamasi, kelukaan, atau sebab lain yang terbatas hingga mukosa, tidak

mencapai mukosa muskularis (Studdert et al., 2012).

Ulser adalah lesi lokal pada kulit atau lapisan mukosa yang menunjukkan epitel

superfisial hancur dan jaringan yang lebih dalam juga terkena. Lesi ditandai dengan

peradangan, nekrosis, dan pengelupasan jaringan yang rusak (Studdert et al., 2012).

Tumor Necrosis Factor-α

Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α) adalah protein yang diproduksi terutama oleh

makrofag dan sel mast yang teraktivasi. Prekursor molekul TNF a dikeluarkan dari

permukaan makrofag oleh protease yang disebut TNF-α konvertase (Tizard, 2004).

Pneumonia Granulomatosa

Kejadian aspergillosis pada unggas, biasanya ditemukan adanya pneumonia

granulomatosa pada pemeriksaan histopatologi (Tabbu, 2000; Tokarzewski et al., 2007;

Arne et al., 2011;).

Sumber:

Arne, P., Thierry, S. Wang, D., Deville, M., LeLoch, G., Desoutter, A., Huang, W., Chermette, R., dan Guillot, J. 2011. Aspergillus fumigatus in Poultry. International Journal of Microbiology, 10: 1-14.

Studdert, V. P., Gay, C. C., dan Blood, D. C. 2012. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. 4th Edition. Philadelphia: Saunders Ltd.

Tabbu, C. R. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya Volume 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Tizard, I. R. 2004. Veterinar Immunology An Introduction. 7th Edition. Iowa: Elsevier Health Science.

Page 2: Definisi Erosi Dan Ulser

Tokarzewski, S., Ziółkowska, G., Łopuszyński, W., dan Nozdryn-Płotnicki, Z. 2007. Aspergillus fumigatus Infection in a Pigeon Flock. Bull Vet Inst Pulawy 51, 563-567.

Yogyakarta, 22 Oktober 2015 Mengetahui,

Dosen Penguji Kodilis

(drh. Sugiyono, M.Sc.) (Riyandini Putri, S.K.H)