Upload
yuri-adeline-chandra
View
215
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Demam rematik dan penyakit jantung rematik berhubungan dengan
kemiskinan, dan terutama pada perumahan miskin dan terlalu padat, keadaan ini
cenderung menyebarkan kuman streptokokus pada infeksi saluran nafas atas. Di
beberapa negara maju, demam rematik berkurang mulai pada awal abad dua
puluh., sudah lama diketahui sebelum dikenalkan tentang keefektifan obat
sulfonamide dan penisilin (Gambar 1.7) sekarang penyakit ini hampir hilang dari
negara dengan penghasilan tinggi meskipun insiden masih relatif tinggi diantara
populasi secara sosial dan ekonomi belum beruntung di negara ini. .
Studi epidemiologi membahas sampai dimana factor social dan ekonomi
mempengaruhi demam rematik dan menyebarkan infeksi streptokokus di
tenggorokan.Jelasnya, penyebab dari penyakit ini banyak faktor dari pada
keracunan metal merkuri, dimana hanya ada satu penyebab spesifik.
Gambar 1.7 Dilaporkan demam rematik di Denmark, 1862–196217
PENYAKIT DEFISIENSI YODIUM
Defisiensi yodium sering ditemukan pada daerah pegunungan, menyebabkan
hilangnya energinfisik dan mental yang berhubungan dengan tidak cukupnya
produksi yodium yang mengandung hormone tiroid. Gondok dan kretiniisme
pertama kali dijelaskan secara mendetail sekitar 400 tahun lalu, tetapi tidak
sampai abad dua puluh, pengetahuan yang memadai secara efektif mencegah
dan mengontol penyakit ini.. pada tahun 1915 gondok endemic mudah dicegah
dan menggunakan garam yodium untuk control gondok dirancang pada tahun
yang sama di Swis. Percobaan dengan skala besar pertama dengan yodium telah
dilakukan dengan singkat di Ohio, Amerika Serikat, pada 5000 wanita umur antara
11-18 tahun. Efek profilaksis dan pengobatan mencengangkan dang arum yodium
diperkenalkan pada masyarakat umum di beberapa Negara pada tahun 1924.
Penggunaan garam yodium adalah efektif karena garam digunakan pada
setiap orang tiap tahun.keberhasilan tergantung produksi yang efektif dan
distribusi garam dan membutuhkan pemerintah, control kualitas dan kesadaran
masyarakat. (kotak 1.6).
PENGGUNAAN TEMBAKAU, ASBESTOS DAN KANKER PARU
Kanker Paru dulu jarang akan tetapi sejak tahun 1930 meningkat drastic, awalnya pada
laki-laki. Sekarang jelas bahwa penyebab utama dari angka kematian kanker paru
adalah penggunaan tembakau. Studi epidemiologi pertama adalah adanya hubungan
kanker Paru dan merokok , dipublikasi tahun 1950; Lima studi kasus control melaporkan
bahwa penggunaan tembakau berhubungan dengan kanker Paru pada laki-laki.
Kekuatan hubungan studi dokter-dokter British (gambar 1,1) seharusnya sudah cukup
menimbulkan respon kuat dan segera, terutama studi lain menyatakan hubungan
populasi yang beraneka ragam. Metode untuk kalkulasi dan interpretasi odds rasio dapat
dilakukan sekaligus, studi British merujuk Gambar 1,1 melaporkan risiko relative dari
14 perokok disbanding bukan perokok, terlalu tinggi untuk dihilangkan sebagai
bias.the
Paparan lain seperti debu asbes dan polusi udara kota bisa meningkatkan beban
kanker Paru. Efek kombinasi dari perokok dan paparan terhadap debu asbes adalah
perkalian akan meningkatkan derajat kanker Paru yang sangat tinggi. (table 1,2).
Studi epidemiologi dapat memberikan pengukuran kwantitatif dari kontribusi
penyebab penyakit dari factor lingkungan yang berbeda. Penyebab ini akan
dibahas lebih terperinci pada Bab 5.
KOTAK 1.6. DEFISIENSI YODIUM
Ahli Epidemiologi membantu memecahkan maslah defisiensi Yodium;ada
pengukuran yang efektif dari pencegahan massa dan cara monitor program
iodinisasi. Seharusnya menggunakan pengetahuan untuk mengurangi jutaan
penderita di Negara berkembang dimana defisiensi yodium masih endemik. Sekitar
sepertiga anak-anak usia sekolah di dunia minum yodium yang kurang optimal.
Perkembangan yang bermakna telah dilaksanakan pada akhir decade dengan
hamper 70% rumah tangga mempunyai akses garam beryodium disbanding
dengan 20–30% pada tahun 1990.20
Tabel 1.2. umur terstandar- angka kematian kanker Paru (per 100.000 populasi)
dalam hubungan penggunaan tembakau dan pekerjaan terpapar debu asbestosin 22
Paparan Riwayat peng- Angka kematian kan-
asbestosgunaan tembakauker Paru per 100 000
Tidak Tidak 11
Ya Tidak 58
Tidak Ya 123
Ya Ya 602
FRAKTUR PINGGUL
Penelitian Epidemiologi pada orang yang terluka melibatkan gabungan antar
peneliti epidemiologi dan bidang kesehatan social dan lingkungan. Luka karena
jatuh-terutama fraktur leher dari femur (fraktur pinggul) pada orang tua-telah
menarik perhatian yang besar beberapa tahun ini karena akan member efek
kebutuhan pelayanan kesehatan bagi populasi yang sudah berumur. Fraktur
pinggul meningkat berlipat dengan bertambah umur sebagai hasil dari umur
berhubungan dengan penurunan massa tulang pada proksimal femur dan jatuh
akan meningkat dengan bertambahnya umur. Dengan meningkatnya jumlah
orang tua pada suatu populasi, diperkirakan akan meningkat sebanding dengan
insiden fraktur pinggul jika tidak dilakukan usaha pencegahan.
Pengeluaran biaya diperlukan karena fraktur pinggul diperlukan perawatan di
rumah sakit yang lama, studi tentang biaya luka di Belanda didapati fraktur
pinggul mendarat urutan ke 14 dari 25 daftar luka berdasar insiden diagnosis
luka dlihat dari biaya, fraktur pinggul menghabiskan 20% dari semua biaya yang
berhubungan dengan luka
Pada umumnya fraktur pinggul sebagai akibat dari jatuh dan umumnya kematian
dihubungkan dengan orang tua jatuh sebagai akibat dari komplikasi fraktur
pinggul..25 Strategi optimal untuk mencegah fraktur pinggul belum jelas. Ahli
epidemiologi menggunakan pemeriksaan penting dengan factor yang bisa
termodifikasi dan yang tidak bisa modifikasi untuk mengurangi beban fraktur pinggul .
HIV/AIDS
Acquired immunodeficiency tahun 1981 di Amerika Serikat. 26 Pada tahun 1990,
diperkirakan ada 10 juta orang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV).
Setelah itu 25 juta orang meninggal karena AIDS dan lebih dari 40 juta terinfeksi
HIV27 membuat satu catatan sejarah tentang infeksi yang paling merusak (Gambar
syndrome (AIDS) pertama kali diidentifikasi sebagai penyakit tersendiri pada 1,8) .28
Dari 3,1 juta kematian dari AIDS tahun 2005, sekitat 95% timbul pada Negara
penghasilan menengah dan miskin, 70%timbul di Afrika bagian Sahara dan 20% di
Asia.27 Kebanyakan dari 4,3-6,6 juta orang terkena infeksi baru HIV pada tahun
2005 hidup didaerah ini. Dalam area Negara mereka, derajat infeksi dan
perjalanan transmisi bervariasi.(Kotak 1.7).
AIDS mempunyai waktu inkubasi yang lama dan tanpa pengobatan sekitar
setengah dari terinfeksi HIV akan berkembang menjadi AIDS dalam waktu 9 tahun
setelah infeksi (lihat Bab 7). Virus ditemukan di darah, cairan semen dan sekresi
serviks dan vagina. Transmisi timbul terutama melalui hubungan seksual atau
penggunaan jarum terkontaminasi, tetapi virus bisa juga ditransmisi melalui
transfuse darah terkontaminasi atau produk darah dan dari wanita terinfeksi ke
bayinya sewaktu hamil atau setelah melahirkan melalui air susu ibu
SARS
Meskipun angka mortalitas ataupun kejadian penyakit rendah, tapi kejadian
mendadak dari SARS mengingatkan dunia pelayanan kesehatan masyarakat, tidak
hanya di Asia
tetapi juga di Negara maju seperti Kanada. SARS pertama kali muncul pada
November 2002 di Selatan Cina dengan 2 pasien atypical pneumonia yang tidak
diketahui penyebabnya.first. Penyebarannya berkembang dengan cepat setelah
beberapa bulan dengan difasilitasi oleh perjalanan udara dari orang terinfeksi berat ,
menyebabkan 8.000 kasus dan sekitar 900 kematian di 12 negara 31. Angka
kematian SARS lebih rendah di masyarakat dibanding dengan di rumah sakit
karena pekerja kesehatan dekat dan sering kontak ulang dengan orang-orang
terinfeksi
KOTAK 1.7. EPIDEMIOLOGI, PENCEGAHAN HIV
Studi epidemiological dan sosiologikal memegang peranan utama dalm mengidentifikasi
epidemic, menentukan pola penyebaran, identifikasi factor risiko dan pengaruh social
dan evaluasi intervensi untuk mencegah, pengobatan dan control. Skrining darah donor,
memperkenalkan hubungan seksual yang aman, pengobatan infeksi transmisi seksual
yang lain, menghindari penggunaan jarum bersama dan mencegah transmisi ibu dan
anak dengan obat antiretroviral adalah cara utama mengontrol penyebaran HIV/AIDS.
Dengan berkembangnya obat baru kombinasi antiretroviral, hidup bisa lebih lama
dan membaik pada orang dengan HIV pada negara maju. Harga obat ini membatasi
penggunaan obat dan mereka adalah orang yang sangat terinfeksi. Skala utama
usaha internasional terhadap pengobatan HIV/AIDS adalah – “kampanye 3 × 5” (3
juta orang diobati pada akhir tahun 2005),29 – berusaha mengobati 1 juta,
menghindari kematian antara 250 000 dan 350 000. Selanjutnya tujuan global
adalah akses universal untuk pengobatan pada tahun 2010. Epidemiologi
merupakan kontribusi utama untuk mengetahui pandemic AIDS, sementara
pengetahuan sendiri tidak menjamin pencegahan yang cocok untuk dilakukan.
Pelajaran penting bisa diambil dari perjalanan merespon terhadap epidemic
SARS. Contohnya, SARS telah memperlihatkan begitu epidemic yang secara
bermakna mempengaruhi ekonomi dan sosial dalam mengganggu kesehatan .32 Efek
demikian menunjukkan pentingnya bahwa suatu penyakit baru yang berat dapat
dianggapkan bahwa dunia semakin dekat dalam hal antar kebebasan dan mobilitas
yang tinggi.30
Pertanyaan studi
1.1 Tabel 1.1 menunjukkan ada 40 kali lebih kasus kolera di suatu daerah dan
lainnya. Apakah ini menggambarkan risiko dari terkena kolera di setiap
daerah?
1.2 Bagaimana mengatur dalam menguji penyediaan air yang menyebabkan
kematian dari kolera?
1.3 Mengapa studi dalam Gambar 1,2 ditolak dokter-dokter? Kesimpulan apa yang
bisa ditarik dari Gambar 1,2?
1.4 Faktor mana yang perlu dipikirkan sewaktu menginterpretasikan
penyakit berdasar distribusi geografi?
1.5 Perubahan apa yang ditimbulkan oleh laporan kejadian demam rematik
di Denmak sewaktu masa penyembuhan dalam Gambat 1.7?
bagaimana menjelaskannya? Apakah table 1.2 menjelaskan tentang
kontribusi paparan asbestos dan perokok dalam menhadapi risiko
kanker paru?