24
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG DEMOKRASI ERA REFORMASI Oleh : MISNA ANGRIYANI (2015049) DOSEN PEMBIMBING : Dr(c). Renton Mebori, MM YAYASAN SEKUNDANG BENGKULU SELATAN AKADEMI KEBIDANAN MANNA Jl. Datuk Nazir Nomor : 02 Telp & Fax (0739) 21218

Demokrasi Era Reformasi Misna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

demokrasi era reformasi misna

Citation preview

Page 1: Demokrasi Era Reformasi Misna

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TENTANG

DEMOKRASI ERA REFORMASI

Oleh :

MISNA ANGRIYANI

(2015049)

DOSEN PEMBIMBING : Dr(c). Renton Mebori, MM

YAYASAN SEKUNDANG BENGKULU SELATAN

AKADEMI KEBIDANAN MANNA

Jl. Datuk Nazir Nomor : 02 Telp & Fax (0739) 21218

Kode Pos 38511

Email: [email protected]

Website: www.akbidmanna.com

Page 2: Demokrasi Era Reformasi Misna

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan

pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi

langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini bersal

dari bahasa Yunani (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari

kata (dêmos)”rakyat” dan (Kratos)“kekuasaan”, Istilah demokrasi di

perkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan,

yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan

orang banyak (rakyat).

Demokrasi merupakan suatu sistem negara yang dimana kewenangan

berada ditangan rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai

kewenangan penuh terhadap keputusan pemerintahan.  Demokrasi terbentuk

menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum

yang ingin menyuarakan aspirasi mereka. Dengan adanya sistem demokrasi,

kekuasaaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan

otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan kebebasan

berpendapat bagi rakyat.

Di Indonesia, para masyarakat mencita-citakan pembentukan negara

demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme, dengan

tujuan membentuk masyarakat sosialisasi. Landasan demokrasi adalah

keadilan , dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga

otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur

hidupnya, sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah keadilan menjadi

penting dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri

jalan hidupnya. 

Sebagai bentuk dari landasan tersebut  suatu negara kesatuan

berkewenangan penuh atas sistem pemerintahan yang hendak dijalankan

1

Page 3: Demokrasi Era Reformasi Misna

dalam bernegara, seperti di Indonesia dalam mejalankan sistem kenegaraannya

sering terjadi masalah yang harus dihadapi.

Dari latar belakang diatas, makalah ini akan menguraikan tentang

bagaimana konsep dan sistem demokrasi yang diterapkan dan gerakan

demokratisasi di Indonesia, bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di

Indonesia pada era reformasi.

B. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk membahas materi yang berkaitan dengan

demokrasi pada masa reformasi.

2

Page 4: Demokrasi Era Reformasi Misna

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang

berarti rakyat atau “kratos” berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti

pemerintahan rakyat atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang

kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan

negara.

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan

warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap

Demokrasi Pancasila. Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan

praktik penyelenggaraan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan

demokrasi pada Orde Reformasi sekarang ini, yaitu:

1. Pemilihan umum lebih demokratis

2. Partai politik lebih mandiri

3. Pengaturan hak asasi manusia

4. Lembaga demokrasi lebih berfungsi

5. Konsep Trias politika masing-masing bersifat otonom penuh

Saat ini tampaknya kekuatan rakyat sangat dominan. Bahkan etika, 

moral dan aturan hukum diinjak-injak demi demokrasi keblabasan yang  telah

diyakini banyak pihak. Kekuatan rakyat yang tanpa etika dan aturan  itu

sangat mungkin menjadi kontraproduktif yang akan menghancurkan  bangsa

ini.  Namun dalam perjalanan demokrasi dalam era reformasi berjalan terlalu

cepat dan tidak terarah. Dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan

perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan

peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan

3

Page 5: Demokrasi Era Reformasi Misna

fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan

kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif,

legislatif dan yudikatif. Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan

terbentuknya DPR–MPR hasil

Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta

terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang

demokratis antara lain:

1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok

reformasi

2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang

Referandum

3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang

bebas dari KKN

4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan

Presiden dan Wakil Presiden RI

5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV

B. Pengertian dan Tujuan Reformasi

Reformasi  merupakan suatu perubahan yang bertujuan untuk

memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diwariskan oleh Orde Baru atau

merombak segala tatanan politi, ekonomi, social dan budaya yang berbau

Orde baru. Atau membangun kembali, menyusun kembali.

Dalam rangka menanggapi tuntutan reformasi dari masyarakat dan agar dapat

mewijudkan tujuan dari reformasi tersebut maka B.J.Habibie mengeluarkan

beberapa kebijakan, antaranya:

1. Kebijakan dalam bidang politik

Reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima paket

undang-undang masa orde baru dengan tiga undang-undang politik yang

lebih demokratis. Berikut ini tiga undang-undang tersebut.

a. UU No. 2 Tahun 1999 tentang partai politik

4

Page 6: Demokrasi Era Reformasi Misna

b. UU No. 3 Tahin 1999 tentang pemilihan umum

c. UU No. 4 Tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR

2. Kebijakan Dalam Bidang Ekonomi

Untuk memperbaiki prekonomian yang terpuruk, terutama dalam

sektor perbankan, pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan

Nasional ( BPPN ). Selanjutnya pemerintah mengeluarkan UU No 5

Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

3. Kebebasan Dalam Menyampaikan Pendapat dan Pers

Kebebasan menyampaikan pendapat dalam masyarakat mulai

terangkat kembali. Hal ini terlihat dari mumculnya partai-partai politik

dari berbagaia golongan dan ideology. Masyarakat dapat menyampaikan

kritik secara terbuka kepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam

menyampaikan pendapat, kebebasan juga diberikan kepada Pers.

Reformasi dalam Pers dilakukan dengan cara menyederhanakan

permohonan Surat Ijin Usaha Penerbitan ( SIUP ).

4. Pelaksanaan Pemilu

Pada masa pemerintahan B.J. Habibie berhasil diselenggarakan

pemilu multipartai yang damai dan pemilihan presiden yang demokratis.

Pemilu tersebut diikuti oleh 48 partai politik. Dalam pemerintahan B. J.

Habibie juga berhasil menyelesaikan masalah Timor Timur . B.J.Habibie

mengambil kebijakan untuk melakukan jajak pendapat di Timor Timur.

Referendum tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 dibawah

pengawasan UNAMET. Hasil jajak pendapat tersebut menunjukan bahwa

mayoritas rakyat Timor Timur lepas dari Indonesia. Sejak saat itu Timor

Timur lepas dari Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 2002 Timor Timur

mendapat kemerdekaan penuh dengan nama Republik Demokratik Timor

Leste.

5

Page 7: Demokrasi Era Reformasi Misna

Selain dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

B.J. Habibie, perubahan juga dilakukan dengan penyempurnaan

pelaksanaan dan perbaikan peraturan-peraturan yan tidakk demokratis,

dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara

dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu

kepada prinsip pemisahan kekuasaan dn tata hubungan yang jelas antara

lembaga Eksekutuf, Legislatif dan Yudikatif. Masa reformasi berusaha

membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain :

a. Keluarnya ketetapan MPR RI No X / MPR/1998 Tentang Pokok-

Pokok Reformasi.

b. Ketetapan No VII/MPR/ 1998 tentang pencabutan Tap MPR tentang

referendum

c. Tap MPR RI No XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang

bebas dari KKN.

d. Tap MPR RI No XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan

presiden dan wakil presiden RI.

e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai Amandemen I,II,III,IV.

C. Sistematika Pelaksanaan UU 1945 pada Masa Orde Reformasi

Pada masa orde Reformasi demokrasi yang dikembangkan pada

dasarnya adalah demokrasi dengan berdasarkan kepada Pancasila dan UUD

1945. Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Reformasi dilandasi

semangat Reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerkyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi

nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan

Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan sosila bagi seluruh rakyat

Indonesia. Pelaksanaan demokasi Pancasila pada masa Reformasi telah banya

member ruang gerak kepada parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk

lembaga permusyawaratan rakyat dan perwakilan rakyat mengawasi dan

mengontrol pemerintah secara kritis sehingga dua kepala negara tidak dapat

6

Page 8: Demokrasi Era Reformasi Misna

melaksanakan tugasnya sampai akhir masa jabatannya selama 5 tahun karena

dianggap menyimpang dari garis Reformasi.

D. Ciri-ciri Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Reformasi

Masa demokrasi pancasila pada Era Reformasi berusaha

menembalikan perimbanan kekuatan antara lembaga Negara,antara eksekutif,

legeslatif dan yudikatif . Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan

sekarang. Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol dan menjadi

nafas baru buat indonesia.

Ciri-ciri demokrasi Pancasila masa Reformasi

1. Mengutamakan musyawarah mufakat

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara

3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan

5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil

musyawarah

6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur

7. Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Than Yang

Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan

8. Penegakan kedaulatan rakyat dengan memperdayakan pengawasan sebagai

lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat

9. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif,

Eksekutif dan Yudikatif.

10. Penghormatan kepada beragam asas, cirri, aspirasi dan program parpol

yang memiliki partai

11. Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan

hak asasi manusia

7

Page 9: Demokrasi Era Reformasi Misna

E. Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa

Reformasi

Periode Kelebihan Kekurangan

21 Mei 1998

s.d. sekarang

- Berhasil menata

kehidupan

ketatanegaraan dengan

amandemen UUD 1945

- Mendorong

warganegara

meningkatkan kapasitas

pribadinya; misalnya

meningkatkan

kesadaran politik,

meningkatkan

pengetahuan pribadi dll

- Kebebasan bicara dan

berpendapat mulai

berjalan

- Lebih mudah

diterapkan dalam

masyarakat yang lebih

kompleks

- Menjamin stabilitas

politik

- Penegakan hukum dan

diplomasi antar bangsa

- terbukanya pintu

informasi yang begitu

lebar. Sehingga banyak

manfaat yang dapat

dipetik.

- Masyarakat yang terlalu

bebas, dan mengartikan

kebebasan dengan boleh

berbuat sebebas-

bebasnya. Akibatnya :

banyak demo yang

berakhir rusuh, pilkada

yang berakhir rusuh

- Kebijakan pemerintah

yang tidak

menguntungkan publik

tidak dapat dikontrol

langsung oleh rakyat,

tetapi harus melalui

DPR

- Masih banyak

pemaksaan yang

dilakukan pihak-pihak

tertentu

- Pendidikan politik

rakyat masih rendah

- Masih adanya

diskriminasi dalam

pengambilan keputusan

- KKN

- Lemahnya stabilitas

keamanan (konflik

kebangsaan)

Periode Kelebihan Kekurangan

8

Page 10: Demokrasi Era Reformasi Misna

- Jumlah partai politik

tidak dibatasi

- Politisasi birokrat

- Membangun

klientelisme ekonomi

- banyak

orang/masyarakat yang

salah tafsir mengenai

reformasi

9

Page 11: Demokrasi Era Reformasi Misna

Perbandingan pada Masa Reformasi dengan Orde Lama dan Orde Baru

periode Berkenaan dengan kedaulatan rakyat Berkenaan

dengan

Mekanisme

Pengambilan

Keputusan

21 Mei 1998

s.d. sekarang

- Kekuasaan Presiden sebagai

Kepala Pemerintahan (Eksekutif)

maupun Kepala Negara jauh

berkurang karena harus dibagi

kepada DPR (Legislatif).

- Kekuasaan Presiden dibidang

legislasi (pembentukan undang-

undang termasuk UU-

APBN) lebih lemah

dibandingkan kekuasaan DPR

(Legislatif). Bahkan sebuah

Rancangan Undang-Undang yang

telah disetujui oleh DPR dapat

berlaku meskipun tidak disetujui

dan tidak diundangkan oleh

Presiden/Pemerintah.

- Kekuasaan Presiden sebagai

Kepala Pemerintahan

(Eksekutif) menjadi semakin

berkurang dengan

dilaksanakannya Otonomi

Daerah.

- Berkenaan dengan Mekanisme

Pengambilan Keputusan

- Semua

keputusan di

lembaga

perwakilan

rakyat (MPR

dan DPR)

didalam

prakteknya

langsung

diambil

berdasarkan

voting dengan

suara

terbanyak.

10

Page 12: Demokrasi Era Reformasi Misna

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan melihat hal tersebut diatas maka kesimpulan daripada

pelaksanaan demokrasi di Indonesia belum mencapai titik yang pasti dan

masih belajar untuk memulai demokrasi pancasila yang sudah dilakukan

selama 40 tahun sampai sekarang masih belum bisa dilaksanakan secara baik

dan benar.

Keberhasilan dalam pelaksaan demokrasi pada masa reformasi, yaitu:

1. Salah satu hasil reformasi yang telah dicapai adalah bangsa Indonesia

mampu mengadakan pemilihan umum secara langsung sehingga anggota-

anggota MPR, DPR, DPD, serta DPRD yang terpilih sesuai dengan

aspirasi rakyat.

2. Di Negara Indonesia, setelah bergulir reformasi terdapat banyak partai

poltik. Hal ini menunjukkan terpenuhinya syarat untuk terwujudnya suatu

demokrasi seperti halnya Negara-negara yang menganut paham

demokrasi.

Adapun ketidakberhasilan pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi ,

yaitu:

1. Kesadaran hukum di dalam masyarakat terhadap pancasila, UUD 1945 dan

perundang-undangan lainnya masih belum merata dan menyeluruh,

sehingga masih terdapat penyalahgunaan wewenang ataupun main hakim

sendiri

2. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat dan tingkat pertumbuhan

ekonomi di Indonesia

3. Dimasyarakat Indonesia masih sering terjadi gejolak-gejolak yang

bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Aliran Kepercayaan) yang dapat

menimbulkan keresahan-keresahan sosial yang dapat mengakibatkan

ketegangan-ketegangan politik

11

Page 13: Demokrasi Era Reformasi Misna

4. Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih

rendah

B. Saran

1. Demokrasi pancasila di era reformasi  Indonesia harus lebih di pehami

karna agar semua masyarakat Indonesia bisa membedakan antara

demokrasi pancasila di Indonesia dengan Negara lain.

2. Diharapkan kita sebagai generasi bangsa agar tetap menjunjung tinggi

nilai-nilai pancasila dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menghargai pendapat orang lain serta menyelesaikan masalah secara

musyawarah mufakat tanpa adanya kekerasan sehimgga negara kita tetap

damai dan tenteram.

12

Page 14: Demokrasi Era Reformasi Misna

DAFTAR PUSTAKA

Sunardi, H.S.Drs. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Solo : Tiga Serangkai.

Asy, Mas`udi, Drs. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Solo : Tiga Serangkai.

Suwarni, dkk. Dra. Pendidikan Kewarganegaraan. 2006. Jakarta : Arya Duta.

Rubianto, dkk, Drs. 2066. Pendidikan Kewarganegaraan.Kartasura surakarta : Eksis.

13

Page 15: Demokrasi Era Reformasi Misna

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur seraya kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

rahmatnya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul

“Demokrasi Era Reformasi”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah

limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tidak lupa ucapan rasa terima kasih kami haturkan kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam pembuatan

makalah ini. Sehingga pembuatan makalah ini bisa berjalan dengan baik dan

lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini

adalah untuk menambah pengetahuan penulis dalam menganalisis perkembangan

kognitif.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis, kami

mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan

kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita

semua.

Wassalamualaikum Wr,Wb.

Penulis

i

14

Page 16: Demokrasi Era Reformasi Misna

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Tujuan................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................ 3

A. Pengertian Demokrasi ....................................................................... 3

B. Pengertian dan Tujuan Reformasi ..................................................... 4

C. Sistematika Pelaksanaan UU 1945 pada Masa Orde Reformasi....... 6

D. Ciri-ciri Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Reformasi .................. 7

E. Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa

Reformasi .......................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ...............................................................................................

11

A. Kesimpulan .......................................................................................

11

B. Saran .................................................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA

ii

15