7
Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis), dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat di apex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis (Muffichatum, 2006). 6. Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan kondisi psikis (Muffichatum, 2006). a. Usia Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut jantung menetap dan iramanya terratur. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampai dengan usia dewasa, denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia. b. Jenis Kelamin Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum, sub maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja

Denyut Denyut Nadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddn

Citation preview

Page 1: Denyut Denyut Nadi

Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu

jari tangan (Arteri radialis), dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues

(Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat di apex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis

(Muffichatum, 2006).

6. Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi

Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan,

riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan kondisi psikis

(Muffichatum, 2006).

a. Usia

Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen selama

pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut jantung menetap dan iramanya terratur. Pada orang

dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih

tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi denyut nadi pada

berbagai usia, dengan usia antara bayi sampai dengan usia dewasa, denyut nadi paling tinggi ada

pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia.

b. Jenis Kelamin

Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum, sub maksimum pada wanita lebih tinggi

dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai

128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi

kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

c. Keadaan Kesehatan

Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung secara tidak

teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit frekuensi jantungnya cenderung

meningkat.

d. Riwayat Kesehatan

Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja

jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah) akan mengalami peningkatan

kebutuhan oksigen sehingga mengakibatkan peningkatan denyut nadi.

e. Intensitas dan Lama Kerja

Page 2: Denyut Denyut Nadi

Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi, lama kerja, waktu

istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut mempengaruhi

frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas maksimal. Apabila melakukan pekerjaan yang

berat dan waktu yang lama akan mengakibatkan denyut nadi bertambah sangat cepat

dibandingkan dengan melakukan pekerjaan yang ringan dan dalam waktu singkat.

f. Sikap Kerja

Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri mengakibatkan

ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk. Sehingga pada posisi

berdiri denyut nadi lebih cepat dari pada saat mekakukan pekerjaan dengan posisi duduk.

g. Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorang. Semakin berat

atau gemuk maka denyut nadi akan lebih cepat.

h. Kondisi Psikis

Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan kegembiraan dapat

mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan, dan kesedihan juga dapat

memperlambat frekuensi nadi seseorang.

Sumber :

Muffichatum, 2006. Hubungan antara Tekanan Panas, Denyut Nadi dan Produktivitas Kerja

pada pekerja Pandai Besi Paguyuban Wesi Aji Dororejo Batang. Available from :

http://digilib.unnes.ac.id. [3 April 2010]

Page 3: Denyut Denyut Nadi

Menempelkan telapak / punggung tangan ke dahi sering dan biasa dilakukan, namun bukan cara yang tepat untuk mengukur suhu tubuh panas, normal atau dingin. Meningkatnya suhu tubuh bukan serta merta menjadi petunjuk seseorang harus minum obat turun panas.

Setiap kali anak mengeluh tidak enak badan, pasti tindakan pertama kita adalah dengan menempelkan tangan ke dahi atau lehernya. Tapi sesungguhnya telapak tangan sebagai alat ukur panas tubuh sangat bersifat subjektif. Artinya hal tersebut tidak bisa digunakan sebagai patokan untuk mengkategorikan suhu seseorang panas, normal atau dingin.

Seseorang  dengan metabolisme tubuh yang rendah atau menderita anemia, suhu tangannya umumnya lebih dingin, sehingga akan menjadi lebih peka ketika meraba seseorang yang suhu tubuhnya tinggi, dibandingkan dengan mereka yang metabolisme tubuhnya normal dan suhu tangannya lebih hangat. Karena tingkat metabolisme dan mekanisme sirkulasi darah tiap individu berbeda, maka mengukur suhu badan seseorang dengan punggung atau telapak tangan menjadi tidak akurat.

Ada baiknya setiap keluarga menyediakan termometer air raksa yang harganya relatif murah atau yang sudah lebih canggih dalam bentuk termometer digital. Alat pengukur suhu ini lebih bisa diandalkan.

Suhu rata-rata tubuh normal dan sehat seseorang menurut beberapa peneliti Barat seperti Becquerel dan Berscher (1855) dan Wunderlisch (1868) adalah 37oC. Suhu normal tubuh sesungguhnya bervariasi tergantung pada waktunya (pagi, siang atau malam), tempat pengukuran (dalam rongga mulut, diketiak atau dalam dubur), faktor usia serta tingkat metabolisme (sebelum atau sesudah makan, sebelum atau setelah melakukan aktivitas fisik). Pengukuran suhu dengan termometer lewat rongga mulut atau dubur akan lebih tepat daripada lewat ketiak.

Suhu tubuh mencapai suhu paling rendah pada pagi hari (05.00-06.00) dan paling tinggi di sore hingga malam hari. Perbedaan antara suhu terendah dan tertinggi juga bervariasi, rata-rata 0,3-1,5oC. Semula perbedaan itu diduga hanya karena perbedaan cuaca, suhu serta kelembaban namun ternyata juga karena faktor irama diurnal (saat tidur dan melek) yang berkembang sejak usia 1-2 tahun dan berlangsung terus seumur hidup.

Suhu tubuh orang dewasa rata-rata di bawah 37oC. Pada anak usia dibawah 12 tahun, suhu tubuh di malam hari seringkali lebih tinggi, rata-rata 37,4oC. Sebagai pedoman kasar, suhu tubuh anak yang tidak melebihi 38oC (antara 36oC - 38oC) tidak perlu dirisaukan karena belum merupakan indikasi untuk diberi obat penurun panas. Karena sesungguhnya suhu yang agak panas justeru dibutuhkan untuk pertumbuhan dan merupakan salah satu mekanisme untuk mempertahankan tubuh dari serangan infeksi atau masuknya benda asing ke dalam tubuh.

Hal ini pernah dikemukan oleh seorang ahli imunologi – infeksi dari Belanda, Van Der Meer dimana ia mengingatkan bahwa pemakaian obat penurun panas yang terlalu dini justeru tidak memberikan kesempatan pada tubuh untuk melaksanakan fungsi mekanisme pertahanan tubuh

Page 4: Denyut Denyut Nadi

(kekebalan). Kalau jamur yang sedang tumbuh (misalnya pada oncom dan tempe) menghasilkan panas dan membutuhkan kalori, demikinan pula manusia. Tumbuh kembang anak lebih pesat daripada orang dewasa sehingga secara otomatis menghasilkan panas yang lebih banyak.

Berikut ini adalah  Bagaimana Cara Mengukur Suhu Tubuh :

Mengukur suhu aksila (di bawah ketiak) untuk demam

Suhu aksila tidak seakurat pengukuran rektal atau oral, dan ini umumnya mengukur 1 derajat lebih rendah dari suhu oral jika diukur secara bersamaan.1. Tempatkan ujung termometer digital di ketiak anak Anda.2. Tinggalkan di tempat sekitar satu menit atau sampai Anda mendengar bunyi bip untuk memeriksa bacaan digital.

Mengukur demam dengan cara mengukur suhu gendang telinga

Tympanic Termometer (termometer telinga) harus ditempatkan dengan benar di telinga anak Anda agar akurat. Terlalu banyak kotoran telinga dapat menyebabkan membaca tidak benar.Pengukuran suhu gendang telinga tidak akurat pada anak-anak kecil dan tidak boleh digunakan pada anak di bawah 3 tahun (36 bulan. Hal ini terutama berlaku pada bayi dibawah 3 bulan dimana pengukuran suhu yang akurat adalah sangat penting.

Mengukur demam dengan suhu oral:

Anak dengan usia lebih dari 4 tahun dapat diukur suhunya dengan termometer digital di bawah lidah dengan mulut tertutup.1. Bersihkan termometer dengan air sabun atau alkohol gosok dan bilas.2. Hidupkan termometer dan tempat ujung termometer sejauh mungkin di bawah lidah.3. Mulut harus tetap tertutup, karena mulut terbuka dapat menyebabkan pembacaan tidak akurat.4. Termometer harus tetap di tempat selama sekitar satu menit atau sampai Anda mendengar bunyi bip. Periksa pembacaan digital.

Hindari minuman panas atau dingin dalam 15 menit pengukuran suhu oral untuk memastikan pembacaan yang benar.

Mengukur demam dengan suhu rektal:

American Academy of Pediatrics merekomendasikan pengukuran suhu rektal untuk anak di bawah usia 3 tahun, karena hal ini memberikan bacaan yang paling akurat dari suhu utama tubuh.1. Bersihkan termometer dengan air sabun atau alkohol gosok dan bilas dengan air dingin.

Page 5: Denyut Denyut Nadi

2. Gunakan sedikit pelumas, seperti vaselin, di ujungnya.3. Tempatkan bagian rawan anak (perut-sisi bawah) pada permukaan keras, atau tempat wajah anak Anda dan menekuk kakinya ke dada.4. Setelah membuka bagian bokong, masukkan termometer sekitar ½ sampai 1 inci ke dalam rektum. Jangan memasukkan terlalu jauh.5. Pegang termometer di tempat, tempatkan tangan Anda di atas termomter tersebut dan sambil di tahan perlahan untuk menjaga agar termometer tidak sengaja meluncur lebih jauh ke dalam rektum. Biarkan sekitar satu menit, sampai Anda mendengar bunyi bip.Cabut termometer, dan periksa bacaan digital.6. Beri label pada termometer rektal agar tidak digunakan dengan sengaja untuk pengukuran suhu oral (mulut).