31
DAFTAR PUSTAKA Abas R. 2005. Mekanisme Perencanaan Partisipasi Stakeholder Taman Nasional Gunung Rinjani [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Abidin R, Ontarjo J, Wasis B. 2003. Kehutanan : Masa Lalu, Kini dan Mendatang. Bogor: Alqaprint Jatinangor bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan IPB. Amirudin, Suardji, Usman A. 2001. Studi Dampak Keberhasilan Program HKm di NTB [Laporan Penelitian]. Mataram: Pusat Kajian Sumberdaya Kehutanan (PKSK), Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Anwar JZS, Asikin M. 2001. Aplikasi Perhitungan Neraca Sumberdaya Hutan di Indonesia. Di dalam: Natural Resources Accounting [Prosiding]. Jakarta: Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam, BPPT. Arief S. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: UI-Press. Azwar S. 2007. Sikap Manusia. Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arman C. 2007. Pengembangan Usaha Ternak Sapi Menggunakan Sistem Pengkadasan Lombok Tengah [Laporan Penelitian]. Mataram: Fakultas Peternakan, Universitas Mataram. Balai Taman Nasional Meru Betiri. 2002. Identifikasi Sosial Ekonomi Budaya Masyarakat Sekitar Penyangga Taman Nasional Meru Betiri [Laporan Penelitian]. Jawa Timur: kerjasama Balai Pengelolaan DAS Sampean – Madura, Balai Taman Nasional Meru Betiri, dan Universitas Jember. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. 2006a. Buku Informasi Taman Nasional Gunung Rinjani. Mataram: Balai TNGR. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. 2006b. Data Dasar Sumberdaya Alam Taman Nasional Gunung Rinjani. Mataram: Balai TNGR. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. 2007. Laporan Daftar Daerah Rawan Gangguan di Taman Nasional Gunung Rinjani. Balai TNGR. Mataram: Balai TNGR. Bappeda Propinsi NTB. 2004. Sumberdaya Alam Spasial Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Mataram: Bappeda NTB. Bappeda Propinsi NTB. 2006. Sumberdaya Alam Spasial Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Mataram: Bappeda NTB. Basari Z. 2004. Analisis Biaya Pemanenan Kayu Bulat Sistem Kemitraan HPH- Koperasi Desa di Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Volume 22 No. 2 Agustus 2004.

Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

DAFTAR PUSTAKA

Abas R. 2005. Mekanisme Perencanaan Partisipasi Stakeholder Taman Nasional

Gunung Rinjani [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Abidin R, Ontarjo J, Wasis B. 2003. Kehutanan : Masa Lalu, Kini dan Mendatang.

Bogor: Alqaprint Jatinangor bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan IPB.

Amirudin, Suardji, Usman A. 2001. Studi Dampak Keberhasilan Program HKm di

NTB [Laporan Penelitian]. Mataram: Pusat Kajian Sumberdaya Kehutanan (PKSK), Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Anwar JZS, Asikin M. 2001. Aplikasi Perhitungan Neraca Sumberdaya Hutan di

Indonesia. Di dalam: Natural Resources Accounting [Prosiding]. Jakarta: Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam, BPPT.

Arief S. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: UI-Press. Azwar S. 2007. Sikap Manusia. Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-2.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arman C. 2007. Pengembangan Usaha Ternak Sapi Menggunakan Sistem

Pengkadasan Lombok Tengah [Laporan Penelitian]. Mataram: Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.

Balai Taman Nasional Meru Betiri. 2002. Identifikasi Sosial Ekonomi Budaya

Masyarakat Sekitar Penyangga Taman Nasional Meru Betiri [Laporan Penelitian]. Jawa Timur: kerjasama Balai Pengelolaan DAS Sampean – Madura, Balai Taman Nasional Meru Betiri, dan Universitas Jember.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. 2006a. Buku Informasi Taman Nasional

Gunung Rinjani. Mataram: Balai TNGR. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. 2006b. Data Dasar Sumberdaya Alam

Taman Nasional Gunung Rinjani. Mataram: Balai TNGR. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. 2007. Laporan Daftar Daerah Rawan

Gangguan di Taman Nasional Gunung Rinjani. Balai TNGR. Mataram: Balai TNGR.

Bappeda Propinsi NTB. 2004. Sumberdaya Alam Spasial Daerah Propinsi Nusa

Tenggara Barat. Mataram: Bappeda NTB. Bappeda Propinsi NTB. 2006. Sumberdaya Alam Spasial Daerah Propinsi Nusa

Tenggara Barat. Mataram: Bappeda NTB. Basari Z. 2004. Analisis Biaya Pemanenan Kayu Bulat Sistem Kemitraan HPH-

Koperasi Desa di Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Volume 22 No. 2 Agustus 2004.

Page 2: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

208

Bergson. 1954. On the Concept of Social Welfare, Quarterly Journal of Economics. The Foundations of Welfare Economics. Economic Journal. Vol. 69. (http://cepa.newschool.edu/het/essays/paretian/paretosocial.htm)

Bulo D, Prabowo A dan Sabran M. 1992. Pemanfaatan Daun Kaliandra sebagai

Tambahan Pakan Kambing yang Diberi Rumput Benggala. Prosiding Sarasehan Usaha Ternak Domba dan Kambing Menyongsong Era PJPT II, hal 56-58.

Campbel BM. 2004. Empowering Forest Dwellers and Managing Forests More

Sustainability in the Landscapes of Borneo. www.cifor.cigar.org.case4.pdf Carson RT, Flores N, Meade NF. 2000. Contingent Valuation: Kontroversi dan

Bukti. Departement of Economics University of California. San Diego Notional Oceanic and Atmospheric Administration, US. Departement of Commerce.

Chambers R. 1987. Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. Jakarta: LP3ES. Cochran WG. 1991. Teknik Penarikan Sampel. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Colin P. 2000. Valuation of Unpriced Products: Contingent Valuation, Cost-

Benefit Analysis and Participatory Democracy. Land Use Policy 17 (2000) 187-196. Bangor: School of Agricultural and Forest Sciences, University of Wales.

Darusman, D. 2002. Pembenahan Kehutanan Indonesia. Bogor: Laboratorium

Politik Ekonomi dan Sosial Kehutanan, Fakultas Kehutanan IPB. Dephut RI. 2003. Pedoman Umum Pengembangan Social Forestry. Jakarta:

Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Dephut RI, UNESCO, CIFOR. 2004. Buku Panduan 41 Taman Nasional di

Indonesia. Bogor: Departemen Kehutanan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization dan Center for International Forestry Research.

Dephut RI. 2005. Statistik Kawasan Konservasi Sampai dengan Februari 2005.

Departemen Kehutanan. Dephut RI. 2006. Master Plan Pengembangan Pariwisata Alam di Taman

Nasional Gunung Rinjani. Bogor: PT. Sarbi Moerhani Lestari. Dinas Kehutanan Dati I NTB. 1997. Rencana Pengelolaan Taman Nasional

(RPTN) Gunung Rinjani 1998–2003 (Buku I, II dan III). Mataram: Dinas Kehutanan Provinsi Dati I NTB.

Dinas Kehutanan Propinsi NTB. 2005. Laporan GN-RHL Propinsi Nusa Tenggara

Barat. Mataram: Dinas Kehutanan NTB. Direktorat Bina Hutan Kemasyarakatan, Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan

Sosial Dephut RI bekerjasama dengan The Ford Foundation. 2004. Jakarta: Kumpulan Laporan Studi Lapang Praktik-Praktik Social Forestry.

Page 3: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

209

Direktorat Bina Hutan Kemasyarakatan, Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dephut RI bekerjasama dengan The Ford Foundation. 2004. Jakarta: Belajar dari Praktisi Lokal.

Dunleavy. 1991. Rational Choice Theory.

http://en.wikipedia.org/wiki/Welfare_economics#Paretian_Welfare_Econo-mics (22/4/2008: 12 wita).

FAO. 1981. Feasibility Study of the Rinjani Complex Lombok. Field Report of

Project National Park Development. Jakarta: Food and Agricultural Organization - UNDP.

Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Forest Watch Indonesia. 2003. Keadaan Hutan Indonesia. Bogor: Forest Watch

Indonesia dan Washington D.C. Global Forest Watch. Gaspersz V. 1992. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Edisi Pertama.

Bandung: Tarsito. Goodman DJ and Rizer G. 2003. Teori Sosiologi Modern. Edisi Keenam.

Alimandan, penerjemah. Jakarta: Perpustakaan Nasional. Haeruman HJs, Eriyatno. 2001. Kemitraan Dalam Pengembangan Ekonomi

Lokal (Bunga Rampai). Jakarta: Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota dan Bussiness Innovation Center of Indonesia.

Hairiah K, Sarjono, Agung M, Sambas S. 2003. Pengantar Agroforestry. Word

Agroforestry Centre (ICRAFT) Southeast Asia. Web Site: http/www.worldagroforestrycenter.org/sea atau

http: www.icraft.cigar.org/sea. Hardin G. 1968. The Tragedy of the Commons. Science 162, 1243 (1968); DOI:

10.1126/Science.162.3859.1243. http//www.sciencemag.org/cgi/content/full/162/3859/1243. March 25, 2007.

Hidayati RD, Tambunan CCH, Nugraha A, Amunudin I. 2006. Pemberantasan

Illegal Logging dan Penyelundupan Kayu. Tangerang-Banten: Wana Aksara.

Howel RE, Olsen ME and Olsen D. 1987. Designing A Citizen Involvement

Program. Guide Book for involving Citizens in the Resolution of Environment Issues. Western Rural Development Center. USA: Oregon State University. Corvallis Oregon.

Inoue M. 1998. Characteristics of Participatory Forest Management Systems in

Southeast Asian Countries. Japan: Laboratory of Forest Policy, The University of Tokyo, Japan/Institute for Global Environment Strategies.

Page 4: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

210

Iskandar J. 1998. Swidden Cultivation as a form of cultural identity: the Baduy case. [Dissertation]. University of Kent at Canterbury.

Iskandar U, Nugroho A. 2004. Politik Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Isu dan

Agenda Mendesak. Jogjakarta: Debut Press. IUCN. 1980. World Conservation Strategy: Living Resource Conservation for

Sustainable Development. Gland, Switzerland: International Union for Conservation of Nature and Natural Resources - UNEP - WWF.

IUCN. 1985. United Nations List of National Parks and Protected Area. Gland,

Switzerland: International Union for Conservation of Nature and Natural Resources.

Just RE, Hueth DL, Schmitz A. 1982. Applied Welfare Economics and Public

Policy. USA: Prentice-Hall Inc. Kadarsih S. 2004. Performans Sapi Bali Berdasarkan Ketinggian Tempat di

Daerah Transmigrasi Bengkulu. Jurnal Penelitian UNIB. Vol X No 2. Juli 2004. Bengkulu: h 119-126.

Karki M. 2001. Institusional and Socioeconomic Factors and Enabling Policies for

Non-Timber Product-Based Development in Northeast India. Paper presented in the Pro-Identification Workshop for NTFP and Published IFAD Report No.1145-In March 2001.

Kartasubrata J. 2003. Social Forestry dan Agroforestry di Asia. Buku I. Bogor:

Laboratorium Politik Ekonomi dan Sosial Kehutanan, Fakultas Kehutanan IPB.

Kertanegara, Maskur. 2007. Aplikasi Teknologi Reproduksi Dalam Rangka

Pemberdayaan Peternak Kerbau di Lombok Tengah [Laporan Penelitian]. Mataram: Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.

Komite PPA-MFA, Yayasan WWF-Indonesia. 2006. Kemitraan Dalam

Pengelolaan Taman Nasional: Pelajaran untuk Transformasi Kebijakan. Jakarta: WWF-Indonesia and MFP Dephut DFID.

Kusmuljono BS. 2007. Sistem Pengembangan Usaha Pertanian Berbasis

Lingkungan Didukung Lembaga Keuangan Mikro [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kusumo BH et al. 2004. Penyusunan Rencana Pengelolaan PHBM di

Kabupaten Lombok Timur. Mataram: Pusat Penelitian dan Pembangunan Perdesaan (P3P) Universitas Mataram.

Kurniawati D. 2006. Analisis Pemanfaatan hasil Hutan Non Kayu Pakis dan

Nangka di Desa Penyangga TNGR [Laporan Penelitian]. Mataram: Balai TNGR.

Page 5: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

211

Liswanti N, Indrawan A, Sumardjo, Sheil D. 2004. Persepsi Masyarakat Dayak Merap dan Punan tentang Pentingnya Hutan di Lansekap Hutan Tropis, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. Volume X No. 2. Juli - Desember 2006.

MacKinnon J, MacKinnon K, Child G, Thorsell J. 1992. Managing Protected

Areas in the Tropics. Gland, Switzerland: IUCN. Marimin. 2004. Pengambilan Keputusan Kreteria Majemuk. Teknik dan Aplikasi.

Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.. Markum, Sutedjo EB, Hakim MR. 2004. Dinamika Hubungan Kemiskinan dan

Pengelolaan Sumberdaya Alam Pulau Kecil Kasus Pulau Lombok. Mataram: WWF Indonesia Program Nusa Tenggara.

Maskur. 2006. Analisis Pengembangan Ternak Sapi di Pulau Lombok. Mataram

[Laporan Penelitian]. Fakultas Peternakan, Universitas Mataram. McNelly JA. 1988. Economis and Biological Diversity; Developing and Using

Economics Incentives to Conserve Biological Resources. Gland, Switzerland: IUCN.

Miller KR. 1978. Planning National Park for Ecodevelopment: Method and Case

from Latin Amerika. Madrid: Institute de la Craza Fotographics Ciencias de la Naturaleza Centro Iberamericane de Cooperation.

Meuller DJ. 1996. Mengukur Sikap Sosial: Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi.

Kartawidjaja ES, penerjemah; Jakarta: Bumi Aksara. Terjemahan dari: Meaturing a Social Attitudes: A Handbook for Researchers and Practitioners.

Muktasam et al. 2003. Implementasi Agroforestry dan Sistem Usahatani Terpadu

Melalui Partisipasi Masyarakat Daerah Pinggiran Hutan dan Lahan Kering Miring [Laporan Penelitian]. Mataram: P3P Universitas Mataram

NRC (National Research Council). 1983. Calliandra: a Versatile Small Tree for

the Humid Tropics. Washington DC: National Academy Press. 52 p. Nurrochmat DR. 2006. Dasar-Dasar Valuasi Ekonomi. Bahan Pelatihan

Penyusunan PDRB Hijau Departemen Kehutanan. Bogor: Lab. Politik Ekonomi dan Sosial Kehutanan IPB.

Pane I. 1990. Upaya Peningkatan Mutu Genetik Sapi Bali. Proyek Pembibitan

dan Pengembangan Sapi Bali (P3 Bali). [Proseding Seminar Nasional]: h11–14.

Parera E, Darusman D, Simangunsong B. 2006. Nilai Ekonomi Total Hutan Kayu

Putih: Kasus di Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Propinsi Maluku. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. Volume XII No. 1. Januari - April 2006.

Paretian Welfare Economics.

http://en.wikipedia.org/wiki/Welfare_economics#Paretian_Welfare_Economics (22/4/2008: 12 WITA)

Page 6: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

212

Parson RJ, Jorgensen JD, Hernandez SH. 1994. The Integration of Social Work Practice. California: Brooks/Cole.

Pearce DW, Turner RK. 1990. Economics of Natural Resourcer and The

Environment. BPCC Wheatons Ltd, Exeter. Pindyck RS, Rubinfeld DL. 1991. Econometric Models and Economic Forecasts.

Third Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.

Primack RB, Supriatna J, Indrawan M, Kramadibrata P. 1998. Biologi Konservasi. Supriatna J, Indrawan M, Kramadibrata M, penerjemah. Jakarta: Yayasan Obor. Terjemahan dari: a Primer of Conservation Biology.

Pottinger AJ, Dunsdon AJ. 2000. Provenance Trials. In: J.R. Chamberlain, (ed.) Calliandra calothyrsus: an Agroforestry Tree for the Humid Tropics. OFI Tropical Forestry Paper No. 40. Oxford Forestry Institute, Oxford, UK. p 49-62.

Pusat Penelitian Perencanaan Regional (P3R) Unram. 2004. Rencana

Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama Badan Pengelola Kapet Bima dengan P3R Unram.

Puslitbang Peternakan. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbasis

Kotoran Sapi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Putri EIK. 2004. Ekonomi Lingkungan. Bogor: PS PSL Sekolah Pasca sarjana

IPB. Rakhmat J. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rapport J. 1984. Studies in Empowerment. Introduction to The Issues.

Prevention in Human Issue. USA. Rhiti H. 2005. Kompleksitas Permasalahan Lingkungan Hidup. Yogyakarta:

Universitas Atma Jaya. Rianto B. 2005. Pemberdayaan Masyarakat sekitar Hutan Dalam Perlindungan

Kawasan Pelestarian Alam. Bogor: Lembaga Pengkajian Hukum Kehutanan dan Lingkungan.

Roshetko JM. 2000. Calliandra Calathyrsus di indonesia. Proseding Lokakarya

Produksi Benih dan Pemanfaatan Kaliandra. Bogor: 14-16 Nopember 2000 p 27 – 30.

Roshetko JM, Lesueur D, Sarrailh JM. 1997. Establishment. In: M.H. Powell, ed.

Calliandra calothyrsus Production and Use: A field Manual. Forest, Farm, and Community Tree Network. Morrilton, Arkansas, USA: Winrock International and Taiwan Forestry Research Institute. p 11-22

Page 7: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

213

Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan Dalam situasi yang Kompleks. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Sanin B. 2006. Ekonomi Lingkungan dan Analisis Kebijakan. Bogor: Sekolah

Paskasarjana Institut Pertanian. Schonhuth M, Kievelitz U. 1994. Participatory Learning Approaches: an

Introductory Guide. Germany: GTZ. Setyowati AB. 2006. Metodologi Partisipasi dalam Kolaborasi: Tinjauan Kritis

terhadap Partisipasi. Sinergi, Jurnal Manajemen Kolaborasi. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2006. Bogor: h 49-54.

Siegel S. 1990. Statistic Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Sayuti Z dan

Simatupang L, penerjemah. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama. Terjemahan dari: nonparametric Statistics.

Sila AM. 1996. Calliandra for Community Development in Sulawesi. In: D.O.

Evans, ed. International Workshop on the Genus Calliandra. Proceedings of a Workshop held January 23-27, in Bogor, Indonesia. Forest, Farm, and Community Tree Research Reports (Special Issues). Morrilton, Arkansas, USA: Winrock International. p 134-136

Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soemarwoto O. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:

Djambatan. Soemarwoto O. 2005. Menyinergikan Pembangunan dan Lingkungan.

Yogyakarta: PD Anindya. Storey D. 1999. Issues of Integration, Partcipation and Empowerment in Rural

Development: The Case of LEADER in the Republic of Ireland. Journal of Rural Studies 15(3):307-315.

Stuart TH. 1993. Participation for Empowerment and Sustainability: How

Development Support Communication (DSC) Spels the Difference. Philippines: University of the Philippines Los Banos.

Suadnya IW, Muktasam, Martindah E, Saptati A. 2007. Pemberdayaan Peternak

Sapi Dalam Rangka Peningkatan Produksi Daging: Sebuah Aplikasi Pendekatan Participatory Action Research di Pulau Lombok – NTB. [Laporan Penelitian]. Kerjasama Universitas Mataram dengan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Balai Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor.

Sudarmadji. 2002. Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya

Konservasi Sumberdaya Alam Hayati di Era Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jurnal Ilmu Dasar. Volume 3 No 1 2002: 50-55.

Suhendang E. 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Bogor: Yayasan Penerbit

Fakultas Kehutanan (YPFK) IPB.

Page 8: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

214

Suhendang E. 2004. Kemelut Dalam Pengurusan Hutan. Sejarah Panjang Kesenjangan antara Konsepsi Pemikiran dan Kenyataan. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Sukadaryati. 2006. Potensi Hutan Rakyat di Indonesia dan Permasalahannya.

Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan. Bogor: p 49-57. Sukardi L, Tajidan, Sahri. 2001. Pengembangan Spesifikasi Lokalita Wilayah

Sentra Industri Pariwisata di Kabupaten Lombok Barat [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama Pusat Penelitian Perencanaan Regional (P3R) Unram dengan Balitbang dan Diklat Kabupaten Lombok Barat.

Sunaryo. 2003. Laporan Kunjungan ke Costa Rica. Jakarta: Departemen

Kehutanan. Suparmoko. 2006. Panduan dan Analisis Valuasi Ekonomi Sumberdaya alam

dan Lingkungan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Syahyuti, 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan

Pertanian: Penjelasan tentang “Konsep, Istilah, Teori dan Indikator serta Variabel. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.

Tanari M. 2007. Usaha Pengembangan Sapi Bali Sebagai Ternak Lokal Dalam

Menunjang Pemenuhan Kebutuhan Protein Asal Hewani di Indonensia. Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. http://peternakanuin.blogspot.com/.

Tangendjaja B, Wina E, Palmer B, Ibrahim T, penyunting. 1992. Kaliandra dan

Pemanfaatannya. ACIAR dan Balitnak. Trasform, ICCON, 2007. Membingkai Pengalaman Merajut Harapan. Belajar dari

Mitra MFP Mengelola Sumberdaya Hutan di Nusa Tenggara. Tolomundu, F, Markum, Editor. Mataram: Lembaga Trasform dan ICCON..

Ty HX, et al. 1997. Uses. In: M.H. Powell, ed. Calliandra calothyrsus Production

and Use: A field Manual. Forest, Farm, and Community Tree Network. Morrilton, Arkansas, USA: Winrock International and Taiwan Forestry Research Institute. p 23-28

Yuwono DM, Subiharta, Prasetyo A, Bulu JG. 2005. Pemberdayaan Petani

Melalui Pelatihan Pembuatan Kompos Kotoran Sapi di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu, di Kabupaten Pemalang. http://ntb.litbang.deptan.go.id/2005/TPH/pemberdayaanpetani.doc

Warner W. 1997. Consensus participation: An Example for Protected Areas

Planning. Public Administration and Development, Vol.17, p. 413-432. Warsi. 2002. WARSI Dorong Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat.

http://www.warsi.or.id/News/2002/News_200206_CBFM.htm

Page 9: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

215

Widada. 2008. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Upaya Pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun. http://72.14.235.132/search?q=cache:qCbxgtrg9ywJ:tumoutou.net/3_sem1_012/widada.htm+pemberdayaan+masyarakat+sekitar+taman+nasional&hl=id&ct=clnk&cd=35&gl=id

Widodo T. 2006. Perencanaan Pembangunan : Aplikasi Komputer. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN. Wikipedia Indonesia. Hutan Rakyat. http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_rakyat. Wina E, Tangendjaja B, Palmer B. 2000. Free and Bound Tannin Analysis in

Legume Forage. In: Brooker, J. (ed). Tannins in livestock and Human Nutrition. ACIAR Proceeding no 92: 82-85.

Wiratno, Indriyo D, Syarifudin A, dan Kartikasari A. 2004. Berkaca di Cermin

Retak. Refleksi Konservasi dan Implikasi bagi Pengelolaan Taman Nasional. Jakarta: Departemen Kehutanan, The Gibbon Foundation Indonesia, PILI-NGO Movement.

Wrihatnolo RR, Dwidjowijoto RN. 2007. Manajemen Pemberdayaan: Sebuah

Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia.

Wulandari C. 2005. Tingkatan Penerimaan Sosial Masyarakat Sekitar Hutan

dalam Mengatasi Agroforestri di Lahan Pekarangan. Jurnal Hutan Rakyat. Vol VII No. 1 Tahun 2005.

Wulandari C et al. 2006. Prinsip-prinsip Penerapan Community Empowerment

Dalam Agenda Konservasi WWF-Indonesia. Jakarta: WWF-Indonesia. WWF Program Nusa Tenggara. 2002a. Penilaian Ekonomi Sumberdaya

Kawasan Gunung Rinjani. Mataram: WWF-Indonesia. WWF Program Nusa Tenggara. 2002b. Economic Change, Poverty and

Environment [Research Report]. Mataram: WWF-Indonesia. WWF-Indonesia. 2006. Kemitraan Dalam Pengelolaan Taman Nasional.

Pelajaran untuk Transformasi Kebijakan. WWF-Indonesia.

Page 10: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

237

L A M P I R A N

Page 11: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

216

Lampiran 1.

Es tim as i Nilai M anfaat Jasa Pariwisata A lam TNGR Terhadap Ekonom i Internas ional, Nas ional dan Lokal Periode 2001 s .d 2005

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

Tahun

Nila

i Man

faat

Eko

nom

i (m

ilyar

rp)

E s tim as i Nilai M anfaatJasa Pariwisata A lamTHD Ekonom iInternas ional

85 1.175 1.291 2.030 2.090

Estim as i Nilai M anfaatJasa Pariwisata A lamTHD Ekonom iNas ional

7 63 68 107 111

Estim as i Nilai M anfaatJasa Pariwisata A lamTHD Ekonom i Lokal

4 39 42 66 68

2001 2002 2003 2004 2005

Grafik Nilai Manfaat Ekonomi Jasa Pariwisata Alam di TNGR

Terhadap Ekonomi Internasional, Nasional dan Lokal (Sumber : Dephut RI 2006)

Keterangan:

Estimasi nilai ekonomi internasional dari pengeluaran transportasi luar negeri Estimasi nilai ekonomi nasional dari pengeluaran transportasi dari luar NTB ke NTB Estimasi nilai ekonomi lokal NTB adalah dari jumlah pengeluaran selama di NTB

Page 12: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

217

.Lampiran 2.

Kondisi Neraca Air DAS di Pulau Lombok

Potensi (juta m3)

Kebutuhan (juta m3)

Neraca Air (juta m3)

DAS / SSWS

Luas (Km2) 2003 2005 2003 2005 2003 2005

Jelateng

Dodokan*

Putih*

Menanga*

502

2.027

1.197

1.013

198

1.167

1.015

532

194

1.266

1.429

702

78,25

2.925,59

225,61

934,58

72,81

3.422,89

313,60

960,15

119,75

-1.758,59

79,39

-402,58

121,19

-2.156,89

1.115,40

-258,15

Sumber : Bappeda NTB, 2004 dan 2006. Keterangan : * = catchment area di Kawasan Hutan Rinjani.

Lampiran 3.

Kondisi Debit Air di SSWS Dodokan dan Menanga, Tahun 2000 & 2003

Debit Air (liter/detik) No

DAS/SSWS

Mata Air 2000 2003 Penurunan

(%)

1 Dodokan 1. Aik Nyet 170,00 79,90 53,00 2. Aik Bukak 11,00 9,60 12,70 3. Skidek 52,00 10,00 80,80 4. Montong kemo 150,00 40,00 73,30 5. benang Stukel 74,00 42,90 42,00 6. Bual 315,00 39,40 87,50 7. Nyeredet 45,00 9,50 78,90 Rata-rata 61,20

2 Menanga 8. Kembang Sri 164,00 39,80 75,70 9. Perempungan 60,00 14,20 76,30 10. Gading I 37,00 4,10 88,90 11. Aik Dewa I 50,00 15,90 68,20 12. Nyiur Sundung 100,00 81,00 19,00 Rata-rata 65,60

Sumber : Bappeda NTB 2004.

Page 13: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

218

Lampiran 4. Desa-desa Sekitar Hutan Rinjani

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11

12 13

14 15 16

17 18

19 20 21 22

23 26

24 25

27

28 29 30 31 32 33

34 35 36

37

38 39 40 41 42

Keterangan nama-nama desa di sekitar Hutan Rinjani: 1. Kekait 8. Tanaq Beaq 15. Jurit 22. Labuhan Lombok 29. Loloan 36. Gondang 2. Gunungsari 9. Teratak 16. Pengadangan 23. Sambelia 30. Bayan 37. Bentek 3. Penimbung 10. Aik Bukak 17. Aikmel Utara 24. Sembalun Bumbung 31. Sukadana 38. Jenggala 4. Duman 11. Wajageseng 18. Lenek Daya 25. Sembalun Lawang 32. Akar-akar 39. Tanjung 5. Batu Kumbung 12. Pringgajurang 19. Karang Baru 26. Sajang 33. Selengen 40. Sokong 6. Sesaot 13. Kembang Kuning 20. Sapit 27. Belanting 34. Sesait 41. Pemenang Timur 7. Pemepek 14. Tete Batu 21. Perigi 28. Obel-obel 35. Rempek 42. Gili Indah

PETA DESA SEKITAR HUTAN

RINJANI, PULAU LOMBOK

SKALA 1 : 300.000

Page 14: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

219

Lampiran 5. Topografi Kawasan TNGR

(Sumber : Kanwil Kehutanan Prop. NTB, 1997).

Page 15: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

220

Lampiran 6 Peta Hidrologi TNGR (Sumber : Kanwil Kehutanan Prop. NTB, 1997).

Page 16: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

221

Lampiran 7

Luas DAS dan Sub DAS yang Tercakup Dalam Kawasan TNGR No. Nama DAS dan Sub Sub Luas (Ha) Keterangan 1. DAS Jurit 3.545 2. DAS Putih 2.842 3. DAS Lekok Reak 4.344 4. DAS Lokok Reaangan 2.419 5. DAS Lokok Peria 2.484 6. DAS Amoranmor 2.002 7. DAS Terutuk 3.478 8. Sub DAS Gerengengan 2.889 9. Sub DAS Segara Anak 3.221 10. Sub DAS Anak Manongge 3.379 11. Sub DAS Lenek 1.032 DAS 12. Sub DAS Teratak DAS Dodongan 3.867 DAS 13. Sub DAS Kokok Belek 2.168 14. Sub DAS Jaga 3.669

J u m l a h 41.330

Sumber : RPTN Gunung Rinjani 1998 - 2023

Page 17: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

222

Lampiran 8 Hasil Olahan Citra Landsat Mengenai Penutupan Lahan TNGR Tahun 1997.

Lampiran 9 Hasil Olahan Citra Landsat Mengenai Penutupan Lahan TNGR Tahun 2002

Page 18: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

223

Lampiran 10 Hasil Olahan Citra Landsat Mengenai Penutupan Lahan TNGR Tahun 2006

Lampiran 11 Hasil Olahan Citra Landsat Mengenai Kerapatan Vegetasi TNGR Tahun 1997.

Page 19: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

224

Lampiran 12 Hasil Olahan Citra Landsat Mengenai Kerapatan Vegetasi TNGR Tahun 2002

Lampiran 13 Hasil Olahan Citra Landsat Mengenai Kerapatan Vegetasi TNGR Tahun 2006

Page 20: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

225

Lampiran 14 Hasil analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi interakisi masyarakat dengan hutan Regression

Model Summary

,630a ,397 ,343 4,992Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), SAPI, TOTLL, LOKASI, KMAK,ATLOKAL, PLH, KNMAK, WTP, HKM

a.

ANOVAb

1657,044 9 184,116 7,387 ,000a

2517,299 101 24,9244174,342 110

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), SAPI, TOTLL, LOKASI, KMAK, ATLOKAL, PLH, KNMAK, WTP,HKM

a.

Dependent Variable: FHHKb.

Coefficientsa

4,574 2,150 2,128 ,0365,135 1,307 ,417 3,929 ,000 ,531 1,883

-6,24E-05 ,000 -,235 -2,339 ,021 ,592 1,6908,041E-06 ,000 ,149 1,547 ,125 ,648 1,5447,378E-06 ,000 ,125 1,186 ,239 ,541 1,849-4,62E-06 ,000 -,150 -1,650 ,102 ,726 1,378

-,206 ,553 -,039 -,372 ,711 ,545 1,8352,085 1,120 ,162 1,861 ,066 ,785 1,274

-3,944 1,448 -,309 -2,723 ,008 ,464 2,153-1,411 1,060 -,114 -1,331 ,186 ,819 1,221

(Constant)LOKASIWTPKMAKKNMAKPLHTOTLLATLOKALHKMSAPI

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: FHHKa.

Keterangan Lampiran 14 LOKASI = Lokasi Interaksi (TNGR =1; luar TNGR = 0) WTP = Willingness to pay (Rp/bulan) KMAK = Pengeluaran konsumsi untuk makanan (Rp/bulan) KNMAK = Pengeluaran konsumsi untuk keperluan selain makanan (Rp/bulan) PLH = Penghasilan rumahtangga dari luar hutan (Rp/bulan) TOTLL = Total luas lahan responden (ha) ATLOKAL = Adanya aturan/kebiasaan turun temurun dalam pengambilan kayu di hutan (ada = 1, tidak = 0) HKm = Keikutsertaan dalam program HKm (ikut = 1, tidak = 0) SAPI = Kepemilikan/Pemeliharaan Sapi (ada -= 1, tidak = 0

Page 21: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

226

Lampiran 15 Jumlah Rumahtangga Menurut Penggunaan Bahan Bakar

No Nama Desa Resort Minyak Tanah

Kayu Bakar

Gas/ Listrik

Lain-nya Jumlah Persen

Kayu Kec. Bayan 1 Bayan Senaru 40 473 - 513 1.026 46,102 Loloan 68 861 - - 929 92,683 Sambik Elen 92 581 - - 673 86,334 Senaru 286 592 - 878 1.756 33,715 Akar-Akar Anyar 117 1.364 - - 1.481 92,106 Sukadana 114 1.417 - - 1.531 92,557 Anyar 299 1.538 - - 1.837 83,728 Mumbul Sari 120 761 - - 881 86,38

Kec.Kayangan 1 Kayangan Santong 172 1.245 1 - 1.418 87,802 Sesait 337 1.641 - - 1.978 82,963 Santong 191 1.410 - - 1.601 88,074 Selengen 168 .508 - - 1.676 89,985 Gumantar 33 1.349 - - 1.382 97,616 Dangiang 53 788 - - 841 93,707 Salut 66 944 - - 1.010 93,478 Pendua 6 488 - - 494 98,79

Kec. Kopang 1 Wajageseng Stiling 632 2,450 - - 3,082 79.49

Kec. Batukliang Utara 1 Setiling 283 1,097 - - 1,380 79.492 Aikberik Aikberik 314 1,217 - - 1,531 79.493 Lantan 289 ,121 - - 1,410 79.494 Karang Sidemen 283 1,096 - - 1,379 79.49

Kec. Montong Gading 1 Pringgajurang Joben 847 1.893 11 - 2.751 68,812 Montong Betok 1.436 2.991 21 - 4.448 67,243 Perian 697 1.619 7 - 2.323 69,694 Jenggik Utara 211 .248 - - 1.459 85,54

Kec. Sikur 1 Tete Batu Kembang 1.053 1.699 2 - 2.754 61,692 Kembang

Kuning Kuning 87 707 1 - 795 88,93

Kec. Pringgasela 1 Jurit 1.322 1.712 2 - 3.036 56,392 Pengadangan 986 2.698 3 - 3.687 73,18

Kec. Aikmel 1 Lenek Daye Aikmel 470 1.480 - - 1.950 75,902 Aikmel Utara 515 .721 - - 3.236 84,09

Kec. Suela 1 Sapit 256 852 - - 1.108 76,90

Kec. Wanasaba 1 Karang Baru 897 2.703 - - 3.600 75,082 Bebidas* 472 763 - - 1.235 61,78

Page 22: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

227

Lanjutan Lampiran 15

No Nama Desa Resort Minyak Tanah

Kayu Bakar

Gas/ Listrik

Lain-nya Jumlah Persen

Kayu Kec. Sembalun 1 S. Bumbung Sembalun 140 1.397 - - 1.537 90,892 S. Lawang 147 .743 - - 1.890 92,223 Sajang 44 746 - - 790 94,43

JUMLAH 13.543 50.913 48 1.391 65.895 77,26

Page 23: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

228

Lampiran 16 Desa-desa yang telah Mendapatkan Kegiatan Pembinaan Daerah Penyangga oleh Taman Nasional Gunung Rinjani

No. Kecamatan/ Desa Luas

Penyangga (Km2)

Jumlah Penduduk

Jumlah KK

Jenis Pembinaan

Luas/ Jumlah

Sasaran/ KK

Thn

I. SKW I Lombok Barat 1. Bayan 1 Akar-akar 6,76 6.761 1.872 Ternak sapi 6 ekor 60 1999/2000 2 Sukadana 45,9 5.288 1.121 Ternak

Kambing 40 ekor 20 2000

MPTS/ Coklat

5.000 btg 2003

3 Loloan 7,10 5.467 1.720 Ternak Sapi 6 ekor 6 1999/2000 Ternak

Kambing 60 ekor 2006

4 Sambik Elen - - - MPTS 5.000 btg 100 2004 2. Kayangan 5 Sesait 1,8 8.380 1.820 Ternak sapi 6 ekor 60 2000 6 Santong 8,8 5.112 1.286 Ternak sapi 6 ekor 60 2002 7 Selengen 4,06 6.918 1.676 Ternak sapi 6 ekor 60 1999 8 Gumantar - - - MPTS 5.000 btg 100 2003 9 Mumbul Sari - - - MPTS 5.000 btg 100 2004 II. SKW II Lombok Timur 1 Terara 10 Perian 9,75 7.940 2.377 Ternak itik 225 eko 50 1999/2000 2 Sikur 11 Tete Batu 26,24 9.308 2.553 Ternak itik 225 ekor 30 1999/2000 12 Kembang Kuning MPTS/Kelap

a dan urian 5000 btg 100 2003

3 Masbagik 13 Jurit 8,64 10.806 2.551 Ternk itik 225 ekor 59 1999/2000 4 Pringgasela 14 Pengadangan 9,67 12.703 2.733 Ternak sapi 6 ekor 60 2002 5 Aikmel 15 Lenek Utara 26,29 6.357 1.669 MPTS 5000 btg 200 2002 16 Aikmel Utara 57,09 10.506 2.793 optic hidup 10 Ha 20 1998/1999 Ternak sapi 6 ekor 60 2002 6 Sembalun 17 Sembalun

Bumbung - - - MPTS/mang

ga 3000 btg 2003

18 Sembalun Lawang - - - MPTS 5.000 btg 100 2003 19 Sajang 42,39 4.619 1.322 MPTS 5.000 btg 100 2001 7 Swela 20 Sapit 17,00 3.667 1.170 MPTS 5000 btg 100 2001 8 Wanasaba 21 Karaeang baru 37,38 17.681 4.185 Ternak sapi 6 ekor 60 2000 9 Montong gading 22 Pringga jurang Ternak sapi 5 ekor 50 2003 23 Montong Betok Ternak sapi 5 ekor 50 2004 10 Kopang 24 Wajageseng 14,34 11.489 2.878 MPTS 5.000 btg 100 2001 11 Batukliang Utara 25 Aik Berik Ternak sapi 5 ekor 50 2004 26 Steling Ternak Sapi 8 kor 2006

Page 24: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

229

Lampiran 17 PERKEMBANGAN JUMLAH SAPI UNTUK PEMBERDAYAAN PADA 9 RESORT TNGR Skenario A Tingkat Reproduksi Sapi Bali = 100% Tingkat Kematian = 0% Sex Ratio = 50%

Klp

Sasaran

Jlh sapi (ekor) Keterangan

INDUK SAPI AWAL 4 270 270 3 270 2 270 1 270

.- Jumlah induk tetap

.- Pemeliharaan bergulir

1 2 3 4 ANAK SAPI MILIK KLP 4 180 180 SASARAN 3 180 180 2 180 180 1 180 90 270 1 2 3 4 810

.- Anak sapi 50% jantan: untuk penggemukan dan 50% betina untuk dikembangbiakkan .- Pada akhir tahun ke-4, sapi milik kelompok tahun I (50% betina) melahirkan pertama

ANAK SAPI MILIK 4 90 90 TNGR + KLP 3 90 90 2 90 90 1 90 dijual 90

- Dipelihara sampai tahun ke-4 oleh peternak yang bersangkutan .- Tahun ke-4 dijual dengan alokasi: (1) Nilai Tambah dibagi oleh peternak dan kelompok (2) Nilai awal menjadi biaya konservasi TNGR

1 2 3 4 360 Jlh kumulatif sapi 540 810 1080 1440 TAHUN

Page 25: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

230

Lanjutan Lampiran 17 Skenario B Tingkat Reproduksi Sapi Bali = 85% Tingkat Kematian = 5% Sex Ratio = 50%

Klp

Sasaran

Jlh sapi (ekor) Keterangan

INDUK SAPI AWAL 4 270 270 3 270 2 270 1 270

.- Jumlah induk tetap

.- Pemeliharaan bergulir

1 2 3 4 ANAK SAPI MILIK KLP 4 145 145 SASARAN 3 145 145 2 145 145 1 145 59 204 1 2 3 4 639

.- Anak sapi 50% jantan: untuk penggemukan dan 50% betina untuk dikembangbiakkan .- Pada akhir tahun ke-4, sapi milik kelompok tahun I (50% betina) melahirkan pertama

ANAK SAPI MILIK 4 73 73 TNGR + KLP 3 73 73 2 73 73 1 73 dijual 73

.- Dipelihara sampai tahun ke-4 oleh peternak yang bersangkutan .- Tahun ke-4 dijual dengan alokasi: (1) Nilai Tambah dibagi oleh peternak dan kelompok (2) Nilai awal menjadi biaya konservasi TNGR

1 2 3 4 292 Jlh kumulatif sapi 488 706 924 1201 TAHUN

Page 26: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

231

Lanjutan Lampiran 17 Skenario C Tingkat Reproduksi Sapi Bali = 85% (dihitung mulai pada sapi milik peternak) Tingkat Kematian = 5% (dihitung mulai pada sapi milik peternak) Sex Ratio = 50%

Klp

Sasaran

Jlh sapi (ekor) Keterangan

INDUK SAPI AWAL 4 270 270 3 270 2 270 1 270

.- Jumlah induk tetap

.- Pemeliharaan bergulir

1 2 3 4 ANAK SAPI MILIK KLP 4 180 180 SASARAN 3 180 180 2 180 180 1 180 73 253 1 2 3 4 793

.- Anak sapi 50% jantan: untuk penggemukan dan 50% betina untuk dikembangbiakkan .- Pada akhir tahun ke-4, sapi milik kelompok tahun I (50% betina) melahirkan pertama

ANAK SAPI MILIK 4 90 90 TNGR + KLP 3 90 90 2 90 90 1 90 dijual 90

- Dipelihara sampai tahun ke-4 oleh peternak yang bersangkutan .- Tahun ke-4 dijual dengan alokasi: (1) Nilai Tambah dibagi oleh peternak dan kelompok (2) Nilai awal menjadi biaya konservasi TNGR

1 2 3 4 360 Jlh kumulatif sapi 540 810 1080 1423 TAHUN

Page 27: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

232

Lampiran 18

MITRA KERJA BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

NO NAMA LEMBAGA DASAR PELAKSANAAN JENIS KEGIATAN KETERANGAN

1. Badan Pengelola Trekking Rinjani (BPTR/RTMB)

Dibentuk berdasarkan SK Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 15 tahun 2003

Perjanjian kerjasama antara Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan Badan Pengelola Trekking Rinjani tentang pengelolaan Objek Wisata Pendakian Gunung Rinjani di TNGR tanggal 9 Juli 2004

1. membantu terselenggara nya kegiatan ekonomi produktif dalam masya rakat secara mandiri dan professional

2. membantu menyelesaiakan persoalan 2x yang timbul dalam pengelolaan TNGR khususnya dalam pengem bangan ekowisata trekking

3. membantu pengamanan dan penataan kawasan untuk pengembangan ekowisata dan trekking

4. mebantu pemantauan terhadap pelaksanaan pemungutan biaya masuk kawasan TNGR

5. rapat koordinasi 6. membentuk RTC di Senaru dengan

koperasi pengelola Kop. Citra Wisata 7. membentuk RIC di Semba lun dengan

koperasi peng elola Kop. Sinar Rinjani 8. terbentuknya wadah organisasi

pemandu, porter di senaru, sembalun dan sapit

9. pengembangan usaha kecil masyarakat dan kapasitas local

10. peningkatan pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani

11. peningkatan SDM/Staf TNGR 12. peningkatan pelayanan pengunjung 13. program peningkatan profil rinjani

Sejak Juni 2005 Donor RTMB yaitu NZAID sudah habis masa kontraknya, sehingga perlu upaya pengemba ngan organisasi yang lebih mandiri/swadaya

Trekking Rinjani telah memberikan kontri busi yang besar untuk pengembangan ekonomi masyarakat khususnya Tavel Agent, Track Organiser, Guide, Porter, Home Stay, Logistik,home indstri, transportasi, dll.

Page 28: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

233

Lanjutan Lampiran 18

NO NAMA LEMBAGA DASAR PELAKSANAAN JENIS KEGIATAN KETERANGAN

2 WWF Indonesia Nusa Tenggara Programe

Perjanjian kerjasama antara Dep. Kehutanan dengan Yayasan WWF Indonesia

No. 188/DJ-VI/Binprog/1998

No.CR/026/III/98

1. Invnetarisasi flora dan fauna kawasan Rinjani

2. Penilaian ekonomi sumber daya alam gunung rinjani

3. mendukung kegiatan penyusunan rencana zonasi Taman Nasional Gunung Rinjani

4. Pengkajian Pengelolaan SDA dan sengketa kawasan Rinjani (PAR Rinjani)

5. Studi Economic Change, Poverty and Environment (ECPE) disekitar kawasan Gunung Rinjani

6. Memfasilitasi pertemuan Regional Pengembangan Kawasan Konservasi secara kolaboratif

7. Ekspose dan kampanye di Televisi local.

Perjanjian bilateral antara WWF Indonesia Nusa Tenggara Programe baru dilakukan sekali yaitu pada tahun 2000, dan selanjutnya untuk tajuan monitoring hasil yang telah dicapai perlu dibuat/disusun perjanjian kerjasama bilateral dalam kurun waktu tertentu.

9. Pengembangan kebijakan daerah untuk pengelolaan jasa lingkungan di kabupaten Lombok Barat

10. Pengembangan model desain integrasi hulu hilir dan pesisir di Sub Das Poh Gading Sunggen dan Labuan Lombok Das Menanga Kab. Lotim

11. Pembuatan film-film documenter 12. Memfaslitasi Pertemuan Pra Konggres

Dewan Kehutanan Nasional Tingkat Kawasan/ Nusa Tenggara

Page 29: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

234

Lanjutan Lampiran 18

NO NAMA LEMBAGA DASAR PELAKSANAAN JENIS KEGIATAN KETERANGAN

3 Gabungan Pemuda Peduli Lingkungan (GP2L) Sebau Lestari

- 1. mengadakan seminar/dialog sehari mencari solusi alternative tentang kerusakan hutan

2. penyuluhan kepada pengun jung dan masy.

3. membantu, menjaga dan merawat fasilitas sarpras di sekitra object

4. membantu mencegah kerusakan kawasan/hutan disekitar lokasi

5. mejaga kebersihan kawa an dari aktifitas pengunjung

Sudah ada draf perjanjian kerjasama antara BTNGR dengan GP2L

4 Perorangan (R. Nino Soedjono)

Perjanjian kerjasama antara BTNGR dgn R. Nino Soedjono tgl. 16 Maret 2005

1. Rehabilitasi lahan secara swadaya di hutan Orong Grisak, Tetebatu, Sikur Lombok Timur seluas 10 ha

-

5 TRANSFORM - 1. Penyusunan desain model pengelolaan integrative hulu-hilir dan pesisir di Sub DAS Labuan Lombok dan Poh Gading Sunggen DAS Menangan Kab.Lotim

Sebagai anggota penyusun

6 KOSLATA - 1. Identifikasi dan pengembangan hutan adat di sekitar kawasan Rinjani

Sebagai anggota tim

7 Gabungan Pecinta Alam (GPA) Santong

- 1. Penyuluhan 2. Membantu perlindungan dan

keamanan kawasan 3. Persemaian untuk kebutuhan

masyarakat

Berdiri September 2004

Page 30: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

235

Lanjutan Lampiran 18

NO NAMA LEMBAGA DASAR PELAKSANAAN JENIS KEGIATAN KETERANGAN

8 Kelompok Masyarakat Peduli Hutan (KMPH) Jeruk Manis-Kembang Kuning

- 1. Membantu pengelolaan objek wisata alam air terjun jeruk manis di Kembang Kuning

2. Penyuluhan 3. Membantu perlindungan dan

keamanan kawasan

-

9 Kelompok masyarakat peduli Arboretum (KMPA) Otak Kokok

- 1. Membantu pengelolaan objek wisata alam Sumber air Joben Otakl Kokok Gading di Montang Betok Kec. Montong Gading Lombok Timur

2. Penyuluhan 3. Membantu perlindungan dan keamanan

kawasan

10 FK3I - 1. Pendidikan dan pelatihan konservasi -

11 PAR Rinjan Dasar SK Tim Inti SK Gubernur No. 339 tahun 2001 Dasar Tim Peneliti SK Ketua BAPPEDA Prop. Nusa Tenggara Barat No. 2/tahun 2002

1. Recruitment calon peneliti - Kaji Lapangan - Kaji Kebijakan 2. Penyusunan kurikulum pelatihan 3. Orientasi calon peneliti 4. Pelatihan calon peneliti tim lapangan

dan tim kebijakan 5. Uji coba Metodologi Kaji lapangan dan

Kaji Kebijakan 6. Lokakarya penulisan laporan uji coba

Page 31: Desain Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam ... · Pengembangan Usaha (Bisnis Plan) KAPET Bima dan Pra Studi Kelayakan Peluang Investasi [Laporan Penelitian]. Mataram: Kerjasama

236

Lanjutan Lampiran 18

NO NAMA LEMBAGA DASAR PELAKSANAAN JENIS KEGIATAN KETERANGAN

7. Seminar sehari hasil Uji Coba Kaji Lapangan dan Kaji Kebijakan

8. Evaluasi metodologi dan instrumen kajian

9. Pertemuan korodinasi tim inti 10. Pelaksanaan putaran I dan II Kaji

Lapangan partisipatif di 2x12 desa sekitar Kawasan Rinjani

11. Workshop instrument kajian kebijakan 12. FGD kajian kebijakan di tingkat desa 13. Kajian partisipatif kebijakan di tingkat

instansi pemerintah 14. Pelaksanaan kajian lapangan

partisipatif putaran III di 16 desa sekitar Kawasan Rinjani

15. kajian partisipatif kebijakan (lanjutan) - Pleno sub kawasan - Pleno kawasan - Pleno propinsi dan kajian lintas

sektoral kebijakan PSDA Rinjani 4

Kegiatan yang akan Dilakukan : 1. seminar dan lokakarya penulisan 2. Perundingan dan mediasi

perencanaan bersama 3. Pelaksanaan program/rencana tindak

lanjut

Kegiatan pendukung : 1. Pemantauan dan evaluasi program 2. Pengembangan media dan penyaluran 3. Dokumentasi dan pelaporan

Sumber : Kantor Balai TNGR, 2008.