12
DETEKSI KANKER OVARIUM MENGGUNAKAN BIOMARKER HUMAN EPIDIDYMIS PROTEIN 4 (HE4) Viviyanti, Uleng Bahrun, Ruland DN Pakasi Bagian Ilmu Patologi Klinik FK UNHAS-BLU RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar I. PENDAHULUAN Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal dan mesodermal) dengan sifat-sifat biologis maupun histologis yang beraneka ragam. Klasifikasi kanker ovarium menurut World Health Organization (WHO) terbagi tiga yaitu kanker ovarium epitelial, kanker ovarium germinal dan kanker ovarium strumal . 1 Kanker ovarium didiagnosis setiap tahun lebih dari 200.000 perempuan di seluruh dunia, dengan insiden tertinggi di Amerika Serikat dan Eropa Utara, dan terendah di Afrika dan Asia. Cancer Statistics 2006 melaporkan sekitar 20.180 kasus baru kanker ovarium terdiagnosis tiap tahun dan sekitar 15.310 mengalami kematian. Angka kematian yang tinggi disebabkan karena penyakit ini pada awalnya bersifat asimtomatik dan baru menimbulkan keluhan 1 Tutorial Imunologi

DETEKSI KANKER OVARIUM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DETEKSI KANKER OVARIUM

DETEKSI KANKER OVARIUM MENGGUNAKAN BIOMARKER HUMAN EPIDIDYMIS PROTEIN 4 (HE4)

Viviyanti, Uleng Bahrun, Ruland DN Pakasi

Bagian Ilmu Patologi Klinik FK UNHAS-BLU RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar

I. PENDAHULUAN

Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka

ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal dan

mesodermal) dengan sifat-sifat biologis maupun histologis yang beraneka

ragam. Klasifikasi kanker ovarium menurut World Health Organization

(WHO) terbagi tiga yaitu kanker ovarium epitelial, kanker ovarium germinal

dan kanker ovarium strumal .1

Kanker ovarium didiagnosis setiap tahun lebih dari 200.000 perempuan

di seluruh dunia, dengan insiden tertinggi di Amerika Serikat dan Eropa

Utara, dan terendah di Afrika dan Asia. Cancer Statistics 2006 melaporkan

sekitar 20.180 kasus baru kanker ovarium terdiagnosis tiap tahun dan sekitar

15.310 mengalami kematian. Angka kematian yang tinggi disebabkan karena

penyakit ini pada awalnya bersifat asimtomatik dan baru menimbulkan

keluhan apabila terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada

stadium lanjut. Angka kejadian kanker ovarium di Indonesia belum diketahui

pasti, sebagai gambaran di RS. Kanker Dharmais ditemukan kira-kira 30

penderita setiap tahun.2,3

Semakin dini kanker ovarium ditemukan dan mendapat pengobatan

harapan hidup akan semakin baik. Diagnosis kanker ovarium dapat

ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik pelvik, radiologi

(ultrasonografi, CT scan, MRI) dan tes laboratorium (biomarker).2,4

Saat ini biomarker yang paling banyak digunakan untuk diagnosis,

tindak lanjut dan prognosis kanker ovarium adalah Cancer Antigen 125 (CA

1

Tutorial Imunologi

Page 2: DETEKSI KANKER OVARIUM

125). Cancer Antigen 125 memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya hanya

meningkat 50-60% pada wanita dengan kanker ovarium stadium dini,

meningkat pada endometriosis, kehamilan, kista ovarium dan penyakit

radang panggul. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan sensitifitas CA 125

pada kanker ovarium stadium dini menjadi rendah yaitu 43,3%.4,5

Saat ini telah diteliti biomarker baru untuk mendeteksi kanker ovarium

yaitu Human Epididymis protein 4 (HE4) yang mempunyai sensitifitas lebih

tinggi dibanding CA 125 yaitu 72,9%. Human Epididymis protein 4 awalnya

ditemukan pada epitelium distal epididymis dengan berat molekul 25kD,

mengandung dua dari empat domain disulfida yang merupakan karakter

famili Whey Acidic Protein atau disebut juga whey acidic protein four

disulphide core protein 2 (WFDC2). Gen WFDC2 ini menyandi protein HE4

yang mencerminkan konsentrasi protein dalam serum yang diduga bersifat

menghambat tripsin. Protein HE4 diekspresikan pada jaringan normal

termasuk epitel respiratorik dan jaringan reproduksi. Dr. Richard Moore

(2008), seorang ahli onkologi di Women and Infants Hospital di Rhode Island

(USA) dan koleganya telah menggunakan biomarker HE4 sebagai penanda

kanker ovarium stadium awal.3,6-8

Tutorial ini akan membahas tentang tes HE4 dengan metode ELISA.

II. TUJUAN

Deteksi kanker ovarium menggunakan biomarker HE4.3-8

III. METODE

A. Pra Analitik9,10

1. Persiapan pasien

Tidak ada persiapan khusus

2. Persiapan sampel

2

Page 3: DETEKSI KANKER OVARIUM

Serum didapatkan dari darah vena menggunakan tabung tanpa

antikoagulan dan disentrifus selama 15 menit pada kecepatan

1000xG.

3. Alat dan bahan

3.1 Bahan

a. Microplate tes

b. Larutan standar konsentrasi 120 pmol/ml, 60 pmol/ml,

20 pmol/ml, 8 pmol/ml

c. HRP-konjugat (Horse Radish Peroxidase)

d. Substrat A (Tetra Metil Benzidin/TMB)

e. Substrat B (Hidrogen Peroksida)

f. Stop solution ( Asam Sulfat)

g. Air suling (H2O)

3.2 Alat

a. Microplate reader dengan panjang gelombang 450nm

b. Pipet dan pipet tips

c. Pencuci microplate otomatis

d. Inkubator yang stabil pada suhu 37±0,50C

B. Analitik7,9

1. Prinsip tes

Tes HE4 menggunakan metode ELISA dengan prinsip direct

sandwich. Microplate terdiri dari sumur-sumur yang telah

diselubungi oleh antibodi spesifik untuk HE4. Sampel dan

Horse Radish Peroxidase (HRP) konjugat dimasukkan ke

dalam sumur bersamaan. Bila dalam sampel terdapat antigen

HE4 maka akan berikatan dengan antibodi spesifik terhadap

HE4 dan antibodi berlabel HRP membentuk sandwich yang

3

Page 4: DETEKSI KANKER OVARIUM

menghasilkan warna biru. Substrat dan stop solution

ditambahkan untuk mengubah warna biru menjadi kuning

yang dapat dibaca oleh spektrofotometer pada panjang

gelombang 450nm. Semakin banyak jumlah antigen yang

dideteksi dalam sampel maka semakin jelas warna kuning yang

dihasilkan.(Gambar 1)

Gambar 1. Prinsip tes HE4 ELISA7

2. Cara kerja

a. Masukkan serum atau larutan standar 50 µl dalam tiap

sumur (kosongkan satu sumur untuk pembuangan sisa

diluent standar).

b. Tambahkan 50 µl HRP-konjugat pada tiap sumur (kecuali

yang kosong).

c. Inkubasi selama 1 jam pada suhu 370C.

d. Buang larutan dalam tiap sumur dan cuci dengan air suling

200 µl dengan pencuci otomatis sebanyak 3 kali.

4

Page 5: DETEKSI KANKER OVARIUM

Gambar

2. Proses pencucian dengan pencuci otomatis11

e. Tambahkan masing-masing 50 µl substrat A dan B pada

tiap sumur.

f. Inkubasi ulang selama 15 menit pada suhu 370C.

g. Tambahkan 50 µl stop solution pada tiap sumur pada saat

sumur kontrol membentuk warna biru yang sangat jelas.

Pastikan terjadi perubahan warna biru menjadi kuning.

Gambar 3. Isi sumur berubah warna biru menjadi kuning11

h. Tentukan densitas optik dari tiap sumur menggunakan

microplate reader.

5

Page 6: DETEKSI KANKER OVARIUM

Gambar 4. Mocroplate reader11

C. Pasca Analitik7,8,10

Interpretasi:

0 – 150 pmol/L : dalam batas normal, tumor jinak ginekologi

150,1 - 500 pmol/L : kanker ovarium, kanker endometrium,

kanker paru- paru

> 500,1 pmol/L : kanker ovarium

Daftar Pustaka

6

Page 7: DETEKSI KANKER OVARIUM

1. Mardjikoen P. Tumor Ganas Alat Genital. Ilmu Kandungan. Edisi IV. Cetakan

ke-5. Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI. Jakarta. 2010

2. Gracia AA. Ovarian Cancer, eMedicine. 2004. Available from

www.emedicine.com, accessed on February 2011

3. Allard WJ and Moore RG. HE4 and CA125 combined for the improved

management ovarian cancer. Department of Obstetrics and Gynecology.

Women and infants’ hospital. Alpert Medical School. Brown University.2008

4. Architect HE4. Human Epididymal Protein 4. Abbott Diagnostics Europe.

2011. Available from www.abbottdiagnostics.com. accessed on February

2011

5. Liu YN et al. measurement of serum human epididymis secretory protein 4

combined with CA125 assay in differential diagnosis of endometriosis cyst

and ovarian benign and malignant tumors. PubMed. 2010 May;45(5):363-6

6. Anonime. HE4: Biomarker baru untuk kanker ovarium. Informasi

Laboratorium No. 4/2010. Laboratorium Klinik Prodia

7. Barbieri RL. Have you tried this new ovarian Ca biomarker. OBG

Management. Vol. 22 No. 4. 2010

8. Fujirebio. HE4 Related Publications. Fujirebio Diagnostics nc. July 2009.

Available from www.fdi.com. accessed on February 2011

9. Catalog No. CSB-E12923h. Human Epididymal Protein 4 (HE4) Elisa Kit.

Available from www.Cubasio.com, accessed on January 2011

10. LabHorizons. Human Epididymis Protein 4. Laboratory Corporation of

America. Volume X. No. 2. February 2010

11. Anonimous. Enzyme Immunoassay. Imunochemical Laboratory of ICT.

Institute of chemical Technology. Available from www.immunoassay.com,

Accessed on February 2011.

Tutorial Imunologi

DETEKSI KANKER OVARIUM MENGGUNAKAN

7

Page 8: DETEKSI KANKER OVARIUM

BIOMARKER HUMAN EPIDIDYMIS PROTEIN 4 (HE4)

OLEH:

VIVIYANTI ZNC21020803

MENGETAHUI:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

d r . Uleng Bahrun , PhD., SpPK(K) dr. Ruland DN Pakasi, SpPK(K)

BAGIAN PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS

BLU-RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

2011

8