40
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI BPIH TAHUN 1441 H/2020 M DENGAN PANJA PEMERINTAH Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : I Jenis Rapat/ke- : Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VIII DPR RI / ke-27 Sifat Rapat : Terbuka Hari, Tanggal : Selasa, 10 Desember 2019 Waktu : 13.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II lantai 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270 Ketua Rapat : H. Marwan Dasopang Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020 M. Hadir : 1. 16 orang dari 26 orang Anggota Panja BPIH Komisi VIII DPR RI; 2. Dirjen PHU Kementerian Agama RI beserta jajaran

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA KOMISI VIII DPR RI MENGENAI BPIH TAHUN 1441 H/2020 M DENGAN PANJA PEMERINTAH

Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : I

Jenis Rapat/ke- : Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VIII DPR RI

/ ke-27

Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Selasa, 10 Desember 2019

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara

II lantai 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto – Jakarta 10270

Ketua Rapat : H. Marwan Dasopang

Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si.

Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020 M.

Hadir : 1. 16 orang dari 26 orang Anggota Panja BPIH

Komisi VIII DPR RI;

2. Dirjen PHU Kementerian Agama RI beserta jajaran

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 2 -

KETUA RAPAT (H. MARWAN DASOPANG / F-PKB): Pimpinan dan para Anggota khususnya Panja BPIH Komisi VIII DPR RI, Panja Pemerintah yang kami hormati yang dipimpin oleh Dirjen PHU beserta jajaran, Siang hari ini kita melanjutkan pembahasan tentang rincian BPIH yang akan kita tetapkan di penyelenggaraan ibadah haji 1441 H/2020 M. Untuk mengawali Rapat kita pada hari ini mari kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat yang diberikan kepada kita semua mudah-mudahan kita mendapat barokah dan lancar untuk Panja kali ini. Sebagaimana biasa di Komisi VIII maka Panja pun mengikuti kebiasaan Rapat-rapat di Komisi VIII ini dengan membacakan doa terlebih dahulu. Doa kita bacakan dengan ummul kitab, bagi para Anggota yang selain Agama Islam dipersilakan menyesuaikan.

(BERDOA MULAI)

(BERDOA SELESAI)

Terima kasih. Rapat Panja kita hari ini menurut Setkom sudah ditandatangani 13, hadir dari 8 Fraksi, izin 2 orang. Sebagaimana biasanya Panja ini setelah kita buka di Rapat pertama Panja nanti akan ditutup yang kita rencanakan kira-kira akhir dari Januari, karena itu pembahasan kita mulai dari awal pembentukan Rapat pertama sampai akhir nanti sebetulnya tidak membutuhkan quorum lagi karena quorumnya quorum awal. Karena itu atas persetujuan kita semua untuk hari ini pada 10 Desember mari kita membuka Rapat kita dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 13.53 WIB) Rapat kita pada hari ini:

1. Pengantar; 2. Penjelasan dari Pimpinan Panja BPIH Kementerian Agama Republik

Indonesia; 3. Tanya jawab; 4. Kesimpulan; 5. Penutup.

Maka Rapat ini kita selesaikan dengan agenda itu nanti kira-kira selesai pada cukup 1 jam? Atau jam 14.30 WIB ya, ya 14.30 ya. Terima kasih. Maaf 15.30 WIB, itu 14.00 sudah hampir kurang 1 menit, sorry 15.30 WIB.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 3 -

(RAPAT:SETUJU)

Panja Pemerintah perlu kami sampaikan bahwa Panja DPR tentang BPIH sudah melakukan Rapat-rapat, ada beberapa mitra yang berkaitan dengan penetapan BPIH ini kita sudah mengundang untuk RDPU sekalipun Rapat-rapat itu belum mengambil kesimpulan, baru sebagian besar catatan-catatan. Mulai dari pihak penerbangan, Garuda beserta seluruh komponen yang terkait, Kebandaraan, Navigasi, Dirjen perhubungan, kemudian Pertamina sudah kita melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum, terakhir kemarin kita sudah mengundang Saudia Airlines dan sebelumnya kita mendengarkan beberapa pendapat dari para penyelenggara ibadah haji khusus dan beberapa hal lain. Semuanya itu baru bagian dari seluruh pelayanan yang akan kita berikan kepada para Jemaah, belum berkaitan dengan komponen biaya yang akan kita tetapkan nanti. Pelayanan-pelayanan apa saja yang menjadi koreksi kita selama penyelenggaraan ibadah haji yang perlu ditingkatkan, yang perlu diperbaiki, kemudian yang perlu dipertahankan baru disitu yang kita bicarakan. Tentu ada beberapa catatan-catatan yang menjadi perbincangan kita seperti kemarin bersama transportasi angkutan udara sebagian para Anggota mencatatkan beberapa hal.

Pertama, berkaitan dengan Garuda mengenai Kopertas itu perlu menjadi catatan itu permintaan bahkan ada yang agak keras kemarin ya kalau Garuda nggak bisa ya sudah angkat saja minta ampun nggak bisa sudah, sampai begitu karena tidak kunjung selesai urusan tas, selalu menemukan tas yang jebol dan tas yang menjadi persoalan. Kemudian kemarin kalau dibandingkan dengan Saudi Airlines memang agak berbeda Pak, jadi tasnya Saudi itu lebih kokoh kelihatan dibanding yang Garuda yang demikian menjadi pertimbangan teman-teman. Ada catatan lain bahwa berbanding Saudi dengan Garuda, Saudi itu mengangkut zam-zam pada saat kosong, pada saat kosong berangkat dari menuju Indonesia karena zam-zam ini menurut para Anggota Panja sebagian besar Jemaah sebetulnya menunggu air zam-zam bukan menunggu ceret kuning, kalaupun masih ada ditunggu tapi kurma dan lain-lain sesungguhnya bukan itu, air zam-zam. Maka air zam-zam kalau bisa pihak Pemerintah melobby lagi Pemerintah Arab bukan hanya mendapatkan 1 galon tapi 2 galon dan diangkut ketika pesawat kosong menuju Indonesia, kemarin itu Saudia Airlines siap untuk itu mengangkut itu mereka siap kalau mendapatkan 2 galon.

Catatan-catatan itu tentu nanti ada yang perlu di teruskan di

Pemerintah Arab, ada yang perlu perbaikan di internal kita, dan ada hal-hal lain, semua ujungnya nanti akan kita tetapkan sebagai besaran ongkos haji atau BPIH kita untuk 2020/1441. Karena itu kami ingin mendengarkan dari Pemerintah setelah menyampaikan usulan komponen biaya haji yang disampaikan oleh Menteri dalam Raker yang lalu kita belum pernah membahas item-item yang ada didalamnya. Selain membahas item yang ada didalamnya kami tentu memantau juga perjalanan Pemerintah yang mengunjungi Saudi Arabia, komitmen apa saja yang telah didapatkan di Saudi Arabia, mungkin saja berkaitan dengan kuota yang kita dapatkan, kemudian hak-hak kita yang selalu diperbincangkan oleh teman-teman disini,

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 4 -

termasuk fast track yang diinginkan seluruh Jemaah kemungkinan itu apakah bisa didapatkan atau tidak.

Rapat kita terbuka ya Panjanya terbuka saja, tadi kami lupa

menyebutkan karena ini tidak ada hal-hal yang dirahasiakan dalam pembahasan itu kita nyatakan lagi terbuka.

(RAPAT:SETUJU)

Kami ingin mendengarkan itu Pak, selain menyampaikan komponen-komponen hal apa saja yang berubah dari komponen biaya haji dan apa saja yang tetap dan kalau disebutkan ongkos haji dalam usulan Pemerintah itu tidak mengalami kenaikan tapi apa yang berubah didalamnya karena menurut bacaan kita dalam usulan ini ada perubahan yang mendasar. Pada 2019 itu yang dipakai indirect cost hanya seputar Rp7Triliun, di 2020 diusulkan itu Rp8Triliun karena itu tentu teman-teman nanti akan bertanya apakah Pemerintah sudah berunding dengan BPKH tentang pemakaian indirect cost dan setelah itu nanti para Anggota Panja akan membahas. Prinsipnya adalah DPR yang diwakili oleh Panja ini pelayanan terbaik terhadap Jemaah dan ongkos semurah-murahnya, itu Bang John Kenedy Azis selalu menyampaikan itu kalau bisa semurah-murahnya begitu, itu prinsipnya. Karena itu kami ingin penjelasan dan kami persilakan Pemerintah menyampaikan, mungkin diawali dulu kesepakatan yang di capai di Pemerintah Arab Saudi. Kami persilakan. DIRJEN PHU: Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua, Selamat siang, Yang saya hormati Ketua Panja BPIH Komisi VIII DPR RI beserta seluruh Anggota Panja DPR Komisi VIII, Teman-teman dari Panja Pemerintah baik dari Kementerian Agama maupun dari instansi lain yang hadir pada kesempatan ini, Izin saya akan menyampaikan laporan hasil penandatanganan MoU antara Menteri Agama dengan Menteri Haji pada tanggal 2 Desember 2019 kemarin. Yang pertama soal yang dibahas dalam itu soal kuota haji. Jadi ternyata kuota haji itu kuota tambahan yang tahun 2019 itu tidak masuk dalam kuota yang ditetapkan di 2020, alasannya adalah:

1. Kuota tambahan itu adalah kuota yang diberikan secara khusus oleh Raja kepada Pemerintah Indonesia. Tidak permanen karena itu khusus lex specialist untuk tahun 2019 sehingga kuotanya kembali seperti kuota sebelum ada tambahan yakni 221000 Jemaah, terdiri dari 204000 reguler dan 17000 Jemaah Haji khusus;

2. Didalam MoU kita memaksakan untuk mencantumkan tetap meminta tambahan 10000 di item dibawahnya bahwa ini agar supaya paling

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 5 -

tidak ini harus secepatnya dibereskan agar supaya sebelum penetapan BPIH itu sudah clear karena nanti kalau sudah penetapan kita akan terjadi lalu lalang yang luar biasa dlaam konteks ini. Dan saat itu Menteri Haji beserta jajarannya termasuk dari Kemlu, kemudian dari Imigrasi dan terkait itu menyampaikan silakan buat surat nanti akan saya langsung sampaikan ke Diwan Al Malaki, Diwan Al Malaki yang punya otoritas untuk memberikan tambahan kuota dalam konteks ini. Lalu kemudian saat itu pula ditunggu kemudian pasca penandatanganan kita serahkan permohonan tambahan 10000 untuk dijadikan kuota ini, tapi sementara yang ada dalam MoU itu adalah 204000 Jemaah untuk jalur reguler dan 17000 Jemaah Haji khusus dalam konteks ini.

Jadi itu yang pertama Pak Ketua dan teman-teman Panja BPIH Komisi VIII yang terhormat. Yang ke-2, soal Pak Menteri juga menyampaikan item tentang pembebanan visa, kalau dulu adalah untuk Jemaah Haji yang datang pertama itu tidak dikenakan biaya visa yang dikenakan adalah visa progresif yang sudah berhaji sebesar 2000 Riyal. Tahun ini pemberlakuannya adalah bukan istilahnya bukan bayar visa setiap orang asing yang hadir ke Tanah Suci itu kena biaya kedatangan 300 Riyal baik untuk Umroh maupun untuk Haji maupun bahkan untuk visa-visa yang lain untuk visa kunjungan, visa ummal dan lain sebagainya. Jadi ini berlaku umum untuk baik Indonesia maupun negara-negara di dunia, berlaku setiap kali datang pertama ataupun kedua ataupun ketiga kena biaya kedatangan itu 300 Riyal dalam konteks ini. Kemudian setelah itu karena itu sudah ada suratnya, suratnya mungkin nggak dilampirkan disini ada surat resmi keputusan Qarar namanya Qarar dari Majmu’ah Al wuzara Ruwasa Al wuzara Pimpinan Menteri-menteri itu memutuskan itu ada biaya itu visa visit, visa haji, visa umroh itu semuanya 300 dalam konteks ini baik yang pertama kali datang maupun yang sudah berkali-kali dalam konteks ini. Kemudian kita masih nego waktu itu kalau memang ini tidak bisa maka kemudian kalau paling tidak adalah visa untuk petugas haji yang jumlahnya sekitar 4200 itu kita minta agar supaya ini karena ini petugas maka kalau bisa dibebaskan dari biaya masuk visa, tetap ini tidak bisa menjawab langsung juga kita diminta untuk mengirim surat dispensasi dan saat itu sudah kita serahkan di Kementerian Haji dalam konteks ini. Jadi ini soal yang kedua soal visa. Yang ke-3, zam-zam seperti tadi yang disampaikan. Zam-zam juga sama Pak kita minta 10 Liter tapi Menteri Haji mengatakan dalam Taklimatul Hajj itu hanya 5 Liter dalam konteks ini, jadi kita memang tidak bisa sama Pak Ketua itu pengangkutannya juga ketika pulang yang dalam keadaan kosong itu dimungkinkan juga kalau 10 Liter masih meng-cover zam-zam yang bisa dibawa ke Tanah Air dalam konteks ini, tapi lagi-lagi kita berbenturan pada Taklimatul Hajj yang hanya iya. Tapi Pak Menteri kemarin menyampaikan tetap kalau bisa diusahakan bisa karena ini penting zam-zam sangat penting bagi Jemaah Haji Indonesia bahkan daripada mereka nanti ambil sendiri secara sembunyi-sembunyi masukan koper lebih berbahaya lebih baik resmi

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 6 -

10 Liter tapi ini belum dapat jawaban dalam konteks ini tapi Pak Menteri sudah menyampaikan ke Menteri Haji dalam konteks ini. Kemudian yang ke-4 adalah fast track. Fast track ini Kementerian Haji dan Imigrasi kemungkinan mereka tambahnya hanya cuma 1 Bandara mungkin Surabaya, karena apa? Karena terkait persoalan cost, cost yang dikeluarkan Pemerintahan Arab Saudi ketika petugas Imigrasi Arab Saudi datang ke Cengkareng. Jakarta dan Surabaya karena terkait pertama adalah SDM-nya sangat terbatas karena ini tidak melayani Indonesia tapi seluruh dunia sehingga kalau nanti dikirim ke Indonesia tentu akan mengurangi SDM Imigrasi Arab Saudi. Yang kedua cost yang dikeluarkan juga naik bahkan hitung-hitungan kata Menteri Haji untuk mengirim petugas haji ke Indonesia itu kalau dihitung Jemaahnya katanya 100 Riyal cost dalam konteks ini. Lalu kemudian paling tidak tambahan itu insyaa Allah Embarkasi Surabaya Embarkasi tambah Embarkasi Surabaya karena terkait juga yang nomor ke-3 syaratnya adalah soal fasilitas di Bandara jadi sebagian besar luas berapa counter check-in itu disediakan dalam konteks ini ya maka karena dia sudah kalau Surabaya saya pastikan segi infrastruktur tidak ada masalah karena sudah pernah survei tahun kemarin ke Embarkasi Surabaya dalam konteks ini, itu yang ke-4. Lalu yang ke-5 ini yang problem yang sangat krusial yang bertahun-tahun dari awal sampai akhir ini masalah adalah masalah di toilet di Mina Pak. Karena ini terkait juga soal kuota tadi kenapa memang ketika di awal, kenapa kuota ini? justru sebenarnya kalau kuota ini 221000 ini sebenarnya dari segi ini nyaman untuk Jemaah Haji Indonesia, kenapa? Karena kalau tambah kuota ini akan space yang ada di Mina akan berkurang dalam konteks ini. Tetapi 2 tahun ke depan Pemerintah Arab Saudi berjanji akan membangun toilet 60000 toilet di Mina, toiletnya tingkat jadi di mulai awal tahun ini sehingga kemungkinan 2 tahun ini selesai 60000 tetapi kemarin Pak Menteri minta supaya pembangunan awal mulanya di kemahnya Indonesia di maktabnya Indonesia dalam konteks ini yang dari segi jumlahnya kan sangat banyak dalam konteks ini, jadi kita ada terowongan muasin dalam konteks ini. Jadi itu soal pembangunan toilet bertingkat di Mina khususnya karena di Arafah sudah banyak, di Musdalifah juga banyak, yang belum memang di Mina dan kemarin sempat kita sama tim juga sama Pak Menteri juga meninjau toilet yang ini. Jadi rencananya itu toiletnya dibongkar diganti yang baru lantai 2 minimal dalam konteks ini sehingga nanti problem itu insyaa Allah mungkin bisa terselesaikan, ini janjinya di MoU itu ada ya Pak ya di MoU disebutkan dalam konteks ini jadi insyaa Allah proyek itu akan selesai sekitar 2 tahun ke depan dalam konteks ini. Kemudian untuk yang kemah bertingkat itu rampung insyaa Allah akan 2030 sesuai dengan visinya Pemerintah Arab Saudi ya jadi visinya itu 2030 jumlah haji 5 juta, sekarang kan baru 3 jutaan tadi visinya itu sedangkan memang linier terhadap semua fasilitas-fasilitas yang ada termasuk juga metro Thawaf itu yang untuk disabilitas dan seterusnya itu bisa terbantu dengan yang jalan itu jalannya yang muter bukan orangnya mengelilingi Kakbah dalam konteks ini, itu masuk juga dalam konteks proyek 2030 Arab

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 7 -

Saudi. Jadi barangkali itu hasil MoU termasuk hal-hal yang lain termasuk sistem zonasi di akan di usahakan zonasi yang ada di Makkah nanti akan dibawa juga di Arafah, Musdalifah, Mina dalam konteks ini sehingga nanti tetap ada pada konteks sama dalam wilayahnya dalam konteks ini. Jadi itu beberapa hal yang kemarin disepakati oleh tapi kita masih menunggu ini Direktur Layanan Luar Negeri masih disana untuk selalu bernegosiasi mungkin 2 hari kedepan baru pulang setelah melakukan Rapat dengan Muassasah dalam konteks ini. Jadi itu yang pertama Pak Ketua dan Anggota Panja yang terhormat. Sekedar informasi hasil-hasil dari MoU, mudah-mudahan ini bisa membawa manfaat buat Jemaah Haji kita dalam konteks ini. Kemudian yang kedua terkait dengan komponen biaya BPIH Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji yang ada 2 komponen: komponen Bipih dan BPIH. Memang Bipih atau dana optimalisasi manfaat dari setoran awal maka langsung saja di halaman 12. Di halaman 12 jadi tadi Pak Ketua sudah menyampaikan apa yang beda kalau harganya sama apa yang beda layanannya kayak apa malah disini dalam konteks Bipih itu istilahnya dulu adalah direct cost kalaudi bahasa yang dulu sekarang namanya Bipih, itu 3 komponen yang dibebankan kepada Jemaah Haji:

1. Sebagian biaya penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi PP; 2. Living cost; 3. Visa. Visa yang tadi yang kita minta, sebenarnya kalau visa ini berhasil

tentu akan turun dari tahun kemarin tapi ini karena sudah jadi qarar ya kemungkinan tidak bisa dalam konteks ini.

Jadi 3 komponen Bipih yang kami usulkan. Yang pertama adalah biaya penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi PP ini di pagu rata-rata nasional itu Rp30.764.781,- tetapi di bebankan kepada Jemaah itu Rp28.419.596,- sementara diambilkan dari dana optim itu sekitar Rp2.345.185,- ini yang saya rasa tahun kemarin beda Pak Ketua. Kalau tahun kemarin adalah yang lainnya dari yang untuk dana dari optim yang diberikan supporting kepada penerbangan ini sekitar Rp523.000,- tapi sekarang ini Rp2.345.185,- dalam konteks ini, jadi ini yang berbeda dari usulan tahun lalu dalam konteks ini. Kemudian living cost ini sama dengan tahun lalu 1500. Kemudian yang ke-3 adalah biaya visa, ini yang sebagai tambahan yang dibebankan kepada Jemaah Haji atau Bipih dalam konteks ini. Nah ini sebenarnya kemarin kita bertarungnya disini tetapi karena sudah ada keputusan dari Ruwasa Al Wuzara jadi sudah ada keputusan yang mungkin nanti bisa disampaikan ke Ketua Panja dan para Anggota, jadi ini kita hanya bisa mungkin pada level petugas haji dalam konteks ini itupun kalau disetujui dalam konteks ini. Jadi ini yang berbeda karena tahun lalu yang biaya Jemaah Haji yang baru itu kan tidak kena biaya visa, yang kena adalah biaya visa progresif bagi yang sudah berhaji sehingga dalam konteks ini yang berbeda dengan tahun kemarin. Praktis 3 komponen inilah yang dialokasikan untuk biaya perjalanan ibadah haji yang dibebankan kepada Jemaah Haji, itu perbandingan di halaman 14 antara tahun 2019 dengan 2020 yang akan kita usulkan. Dan perlu kami sampaikan juga ini mungkin kemungkinan ini analisis kami itu pada level penerbangan sebenarnya nanti kalau anu bisa ditekan Pak Ketua dan teman-teman Anggota sehingga nego-

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 8 -

nego jadi mungkin biaya kebandarudaraan, biaya handling koper, biaya parkir kalau bisa free nanti tentu akan turun dalam konteks ini. Yang kedua adalah kalau itu dibuka bagi Maskapai lain dan kita sudah buka insyaa Allah mungkin Flynas akan masuk, kemudian Lion akan masuk, kalau syukur-syukur Citilink bisa masuk mungkin akan menjadi persaingan sehat dalam konteks ini ya mungkin itu. Jadi nanti kita tapi sebagaimana yang ada dalam perjanjian kita bahwa antara Maskapai kita istilahnya apa resiprokal jadi penerbangan yang di Indonesia sama Arab Saudi itu sebenarnya 50:50 sehingga nanti kalau Flynas masuk pun itu harus bisa mengurangi kuotanya yang ada di Saudia dalam konteks ini, sementara Lion dan seterusnya nanti bisa di Garuda dalam konteks ini kira-kira bayangan itu. Tapi yang kedua tren avtur juga karena asumsi ini adalah asumsi pertama adalah US$ nya itu per US$1 itu adalah Rp14.200,- tentu kalau nanti kursnya bagus tentu ini akan bisa turun biaya penerbangan dalam konteks ini, jadi sesuai tahun kemarin kenapa kemarin bisa itu karena kemarin dipatok juga Rp14.200,- ternyata implikasinya hanya Rp14.100,- sehingga ini efisiensi banyak dalam konteks ini. Kemudian termasuk avtur dalam konteks ini, jadi dalam konteks ini kalau itu bisa di anu mungkin seperti biasanya mungkin kami mohon waktu untuk bernegosiasi dengan Maskapai nanti kalau Maskapai agak banyak nanti akan tentu persaingannya akan jauh lebih menarik dalam konteks ini sehingga ini insyaa Allah biayanya ini bisa kita tekan yang dibebankan kepada Jemaah Haji dalam konteks ini. Kemudian rinciannya itu ada di halaman 15 dan seterusnya Pak Ketua dan para Anggota Panja yang terhormat. Yang kedua, komponen dari BPIH beban dana nilai manfaat tahun 2020:

1. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi; 2. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji di dalam Negeri.

Oh ya perlu kami sampaikan bahwa sesuai dengan Rapat Koordinasi kemarin antara Menteri Agama dan Menteri Perhubungan yang mengamanahkan kita sesuai kesepakatan adalah Bandara Kertajati untuk dijadikan Bandara Haji dalam konteks ini, tapi kami akan sesuai dengan rekomendasi dari DPR akan kita melakukan kajian-kajian karena apa? karena kalau disana, satu, belum punya Asrama haji yang dekat di Kertajati, tapi itu bisa kita lakukan asal pemberangkatannya tetap dari Embarkasi Bekasi karena apa jalan tol yang layang itu sudah operasional sehingga bisa memangkas waktu dalam konteks ini, tapi kalau dilakukan di hotel kemudian disulap jadi asrama haji ini menyalahi standar pelayanan minimal Jemaah Haji. Nanti yang mestinya dan tentu akan implikasinya besar nanti x ray dia dipindah disitu kemudian petugas imigrasi disitu, tapi kalau di Asrama Haji Bekasi tentu ini tidak mengurangi layanan yang selama ini kita lakukan dalam konteks ini hanya bedanya perjalanannya agak sedikit jauh tapi kalau dari hitungan waktu itu hampir sama. Kalau hitungan waktu dari Bekasi ke Cengkareng itu juga lebih dari 1 jam dalam konteks ini, kalau dari Bekasi ke Kertajati itu paling 2 jam paling lama kalau itu menggunakan nanti layang itu bisa dipakai dalam konteks ini, jadi selisihnya hanya sedikit dalam konteks ini. Tapi ini lagi-lagi butuh kajian dalam konteks ini tapi ini adalah hasil pembicaraan antara Kementerian Perhubungan sama Kementerian Agama dalam konteks ini ya sesuai dengan sebenarnya tahun kemarin karena belum ada itu dan siapnya

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 9 -

karena asrama haji baru sesuai dengan persetujuan dari Komisi VIII, Indramayu baru kita bangun 2020 sehingga bulan Mei itu belum mungkin jadi karena Juni tanggal 26 itu sudah kloter pertama sudah berangkat dalam konteks ini sehingga mungkin siapnya di 2021 dalam konteks ini, jadi itu informasi tambahan. Kembali lagi kita ke komponen nilai manfaat, 2 komponen itu yang selanjutnya bisa dilakukan di halaman 19 terkait angka-angka. Jadi 2 komponen yang dialokasikan dari dana manfaat dan lainnya adalah untuk biaya penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi dan biaya penyelenggaraan ibadah haji di dalam negeri. Sebagaimana kita tahu tadi yang biaya yang ditanggung oleh Jemaah Haji adalah komponen pesawat dan living cost yang living cost itu dikembalikan kepada Jemaah dan juga visa, sekarang yang lainnya tentu adalah berasal dari komponen nilai manfaat dari BPKH dalam konteks ini karena itu ada 2 komponen: 1. Layanan di Arab Saudi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi

itu sekitar nominalnya adalah tujuh Triliun seratus sembilan puluh empat Miliar lima ratus empat , tapi mohon maaf ini asumsi untuk Jemaah Haji 214 Pak ya kalau 212 tentu tidak, lebih sedikit dalam konteks ini Pak Ketua dan teman-teman, ini asumsinya masih 214 karena apa, karena kita persiapan kalau-kalau 10000 masuk dalam kuota yang ditetapkan tambahan dalam konteks ini.

2. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji didalam Negeri itu Rp867.465.974.770,-.

Rinciannya nilai komponen manfaat itu ada di halaman 20 ya di 2. 1. Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi, ada 8 komponen:

a) Akomodasi untuk biaya hotel di Madinah dan di Makkah; b) Konsumsi di 3 domain, di Bandara 1 kali, kemudian di Madinah 18 kali,

kemudian 50 kali di Makkah. Ini yang berbeda Pak Ketua, kalau kemarin masa peak season masa crowded 3 hari sebelum Arafah, 2 hari setelah Nafar Tsani itu layanan konsumsi off maka tahun ini akan kita cover usulan kami kepada Pemerintah. Karena apa? karena menurut saya ini masa-masa yang puncak mau ibadah puncak kok malah off konsumsinya, gizinya kan malah jadi turun sehingga wajar kalau banyak yang fisiknya menurun ketika ini. Nah ini banyak yang mengusulkan ini di cover karena kemarin kendalanya ada pada level distribusi maka sekarang sudah banyak makanan siap saji, maka di masa inilah 3 hari sebelum Arafah 2 hari setelah Nafar Tsani itu kita backup melalui makanan siap saji dalam konteks ini sehingga ini sangat membantu Jemaah. Karena rata-rata hotel tidak ada dapur, mencari makanan juga susah dalam konteks ini maka ini memang sewajarnya kita pikirkan untuk nah ini yang berbeda dari tahun kemarin, tahun kemarin tidak ada sekarang layanan tambah itu dalam konteks ini. Sebenarnya dari sisi ini ada perbedaan yang signifikan Ketua, jadi kalau kemarin itu visa tidak masuk ini masuk berarti kan ini sebenarnya ada komponen yang mestinya dulu ditanggung oleh Jemaah dialihkan ke indirect cost. Yang kedua ada sisi tambahan layanan konsumsi di masa-masa peak season yakni 3 hari sebelum

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 10 -

Arafah, 2 hari setelah Nafar Tsani itu hanya 10 kali makan, kalau total kemarin 40 kali makan sekarang kita usulkan 50 kali makan, nah tentu ini sangat bermanfaat dalam konteks ini;

c) Transportasi ini sekian Rp860.048.760.065,- tidak ada kenaikan; d) Pelayanan di Arafah, Musdalifah, dan Mina ini Rp848.627.642.678,-; e) Perlindungan ini Asuransi sama dengan tahun kemarin 50000 untuk

Jemaah ini Rp2.557.895.585,-; f) Pembianaan Jemaah Haji di Arab Saudi Rp3,6Miliar; g) Pelayanan umum di Arab Saudi Rp2,5Miliar; dan h) Pengelolaan BPIH ini untuk Atase Haji operasional adalah

Rp781.398.287,-. Atau total biaya untuk pelayanan ibadah haji di Arab Saudi itu Rp7.194.505.347.041,- dalam konteks ini.

2. Dari nilai manfaat itu untuk pelayanan haji didalam negeri termasuk tadi

penerbangan kenapa penerbangan karena ada subsidi dari ini ya karena mestinya tiga puluh Jemaah bayarnya dua puluh delapan sehingga butuh dari indirect cost dalam konteks ini. Ini yang tahun kemarin itu hanya subsidinya lima ratus dua puluh tiga sekarang dua juta sekian dalam konteks ini, jadi ada ini. Kemudian akomodasi, konsumsi, transportasi, perlindungan, pelayanan di Embarkasi atau Debarkasi, pelayanan keimigrasian, premi asuransi dan perlindungan lainnya, dokumen perjalanan, pembinaan Jemaah Haji di tanah Air, pelayanan umum didalam negeri, oh ya ini yang tadi perlindungan ini untuk operisional bukan asuransi tadi untuk pinjam kalau ada misalkan Jemaah Haji sakit, pemakaman Jemaah dan seterusnya itu di support oleh dalam konteks ini, yang ini adalah untuk asuransi yang didalam negeri dalam konteks ini di premi asuransi dan perlindungan lainnya sehingga totalnya Rp867.465.974.770,-.

Untuk komponen rincian dari tadi 2 hal layanan di Arab Saudi dan Dalam Negeri yaitu di halaman 24 dan seterusnya Pak Ketua dalam konteks ini selesai ini bisa di anu komponennya. Kemudian rincian juga komponen rinci secara rinci ada di 42 akomodasi dan seterusnya itu ada di 42 dan seterusnya dalam konteks ini. Saya rasa itu Pak Ketua paparan dari saya, mohon arahan dan saran demi perbaikan dan kebaikan pelaksanaan operasional haji tahun 2020. Terima kasih. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Para Anggota Panja dan Pimpinan. Pemerintah sudah menyampaikan berbagai hal termasuk komponen biaya penyelenggaraan ibadah haji yang terdiri dari 2 komponen:

1. Bipih yang langsung dibebankan kepada para Jemaah; 2. Dari nilai manfaat.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 11 -

Maka itulah nanti yang kita tetapkan sebagai BPIH untuk tahun 2020, ada beberapa catatan-catatan tadi disini. Pertama, ada peningkatan konsumsi dari 40 kali menjadi 50 kali. Ini saya pikir termasuk bagian dari nyinyirnya Pak Ace ini selama ini, disitu saatnya Jemaah perlu dilayani malah tidak kita beri padahal teknologi sudah banyak yang berkembang bisa menyimpan makanan ya makanan saji kalaupun sebetulnya kita melihat jelas bahwa pada saat-saat itu memang crowded angkutan perjalanan di Saudi, di Makkah, tapi kalau sudah ditemukan siapa yang siap untuk menyediakan makanan cepat saji tentu ini menjadi terobosan baru. Kemudian ada beberapa hal catatan tadi termasuk pelayanan kita yang mungkin berpengaruh terhadap besaran BPIH termasuk mengenai visa bagi penyelenggara ibadah haji atau petugas haji kita. Atau bagaimana perubahan yang kemarin kalau Jemaah yang tahun lalu itu ada progres progresif, yang tahun ini tidak ada lagi progresif tapi biaya kunjungan dari setiap orang asing menjadi 300, ini semua hitung-hitungannya nanti seperti apa. Dan perlu kami sampaikan bahwa ketika kemarin Saudia Airlines kita dengarkan penjelasan yang menurut mereka kalau mengikuti periode yang lalu Jawa Barat itu termasuk bagian yang mereka angkut Jemaah yang mereka layani Jemaah kita, maka kemudian mereka menyampaikan agak rumit membawa Jemaah dari Bekasi menuju Kertajati. Tidak cukup waktu 2 jam, sekalipun ada tol layang itu masih tetap membutuhkan 4 jam, 4 jam itu harus diawali juga 2 jam sebelumnya proses keluar dari Asrama itu menuju bus sampai kesana maka akan memakan waktu 6 jam. Jemaah yang kelelahan 6 jam sampai ke Bandara itu ditambah lagi 8 jam di Bandara menurut mereka itu agak kasihan terhadap Jemaah, itupun kalau mereka yang melayani Jemaah kita yang di Jawa Barat atau kalau mereka tidak melayani saran mereka itu agak melelahkan buat Jemaah. Teorinya memang bisa 2 jam perjalanan tapi itu teori itu akan memakan waktu 4 jam dan biasanya mereka sebagai pelayan Jemaah di angkutan darat menuju Bandara itu paling tidak 1 jam sebelum rentang waktu itu harus dimulai, ini saran mereka nanti mohon kita pertimbangkan. Kalau perlu kita coba sebetulnya berapa jam dari Bekasi menuju Kertajati, tapi kan komitmen Pemerintah untuk memakai Bandara Kertajati ini apalagi pemangku Dapil ada disini Pak, pemangku Dapil Jawa Barat ada disini jadi ini Kertajati ini sekalipun kampungnya penting juga Asrama Haji di Banten jadi 2 Dapil ini penting. Kemudian nanti para Anggota Panja perlu mencermati beberapa hal item-item yang disampaikan oleh Pemerintah tentu yang kita perbincangkan kemarin itu mereka belum menyebut, itu saya ingat Pak John mendesak coba disebutkan dulu angkanya. Oleh Garuda sendiri menyebutkan mereka tidak mau menyebutkan itu mereka masih menunggu tawaran permintaan dari Pemerintah, sementara dari Saudi menyebutkan baru saja Pemerintah menyampaikan ke mereka, mereka lagi mengkaji. Jadi dua-dua Airlines ini belum menyebutkan sebetulnya berapa yang mereka usulkan atau yang mereka sanggupi untuk penerbangan ini karena itu dari beberapa penyampaian Pemerintah tadi itu sebetulnya ada yang bisa kita turunkan tentu ada yang naik seperti makan tadi itu tentu akan naik karena frekuensi jumlahnya bertambah 40 menjadi 50. Karena itu kami persilakan para Anggota untuk menyampaikan pandangan mudah-mudahan atau kira-kira

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 12 -

begini, apakah kita perlu perbincangkan hari ini atau cukup Pemerintah dulu menyampaikan seperti itu nanti kita akan mengumpulkan semua mitra yang lain nanti kita panggil lagi Garuda. Kemarin itu agak lucu juga agak lucu juga Pak Pemerintah, pada saat kita ngotot Direktur Garuda harus hadir pada saat ngotot itu Direkturnya dipecat Pak, ngotot disini supaya datang gitu termasuk Pak Bukhori ngotot eh dipecat. Kemudian ada lagi yang ngotot Ketua, Pak Yandri itu ngotot Pramugari harus dihadirkan karena itu bagian dari layanan yang selalu dikeluhkan Jemaah, ada Pramugari disini tapi Pramugarinya pun pergi juga Bu Lisda gitu. Kami persilakan para Anggota. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): Pimpinan interupsi Pimpinan. Pak Pimpinan dan teman-teman Anggota Komisi VIII yang terhormat, Pak Dirjen dan seluruh jajaran yang saya hormati, Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami karena ini bahan detailmnya juga baru kita terima pada sekarang ini sementara setiap angka ini kan mas uulun amamallahi azza wa jalla, setiap angka ini kan dipertanggungjawabkan bukan saja kepada yang terhormat Pak Marwan tapi juga dipertanggungjawabkan ke publik dan juga yang punya publik gitu. Karena itu saya kira gagasan Ketua tadi sangat wise sangat bijak kalau kemudian kali ini memang saat untuk penyampaian saja sehingga nanti kita bisa lakukan beberapa masukan atau pengkritisan, kita diberikan kesempatan untuk pendalaman dirumah masing-masing dan dengan adanya pendalaman itu nanti mudah-mudahan masukan kita akan semakin lebih konstruktif. Saya kita itu. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT: Terima kasih. Saya yakin kalau Pemerintah ya cepat-cepat saja kita bahas sekarang mumpung kita belum mencermati satu per satu, kalau sudah kita bahas satu-satu ya banyak pertanyaan dan banyak pelototan kita kan semakin tajam. Tapi sebetulnya disini sudah ada ini, tapi tawaran ini tadi bagaimana kalau kita mencukupkan saja dulu Pemerintah sudah menyampaikan, tadi layanan yang ada perubahan baik di Saudi baik yang ada di Tanah Air kemudian komponen yang tercakup didalamnya sudah disampaikan. Beberapa hal ini menurut saya ada beberapa hal yang bisa kita rundingkan termasuk dengan berkaitan dengan pihak lain termasuk Garuda kemudian Saudi, kemungkinan juga menambah penerbangan lain. Kalau masuk katakanlah Lion Air atau yang lain, persaingan ini tentu akan lebih menarik. Ada usulan Bang John? Silakan.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 13 -

F-PG (H. JOHN KENEDY AZIS, SH.): Terima kasih Pimpinan. Bismillahirrahmanirrahim. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Panja BPIH yang saya hormati, Prof. Dr. Nizar Ali Dirjen PHU beserta seluruh jajaran yang saya hormati, Menghormati dan menghargai apa yang sudah disampaikan oleh Pak Dirjen dalam paparannya tetapi perlu kami sampaikan Pak Dirjen bahwa Pimpinan dan Anggota Panja sekarang ada berbeda dengan Pimpinan Panja tahun sebelumnya 2019. Jadi walaupun misalnya dibayangkan tadi dan setelah saya lihat-lihat ada perbedaan ada kemiripan-kemiripan biaya di tahun 2019 sampai dengan tahun 2020, mudah-mudahan saja dengan Pimpinan dan Anggota Panja sekarang bisa dilakukan perubahan-perubahan. Yang kedua adalah menurut ramalan cuaca gitu ya mungkin haji yang akan datang itu adalah puncak panasnya, kalau orang-orang bilang itu puncak panasnya adalah Bulan Juli. Di tahun 2017 saya berkesempatan

bersama Pak Dirjen Haji dan itupun sangat panas 52 kita satu kemah waktu itu di Arafah. Sebagai masukan mungkin disampaikan kepada Pemerintah Arab Saudi bagaimana pentingnya adalah pendingin udara di Mina itu, selain tadi toilet disampaikan oleh Pak Dirjen bagaimana penyejuk udara atau pendingin udara itu adalah sangat penting menurut hemat saya khususnya adalah di Arafah. Ingat ketika tahun 2017 itu petugas-petugas lapor ke Pak Menteri dan saya satu kemah Pak Menteri dia bilang Pak disitu jatuh satu orang, satu jam kemudian pak disitu jatuh satu orang, kemudian satu jam lagi jatuh satu orang disitu gitu kan ya, ini kan mudah-mudahan kemarin-kemarin jaraknya mungkin 1 jam atau setengah jam mudah-mudahan jaraknya kedepannya itu 4 jam atau 5 jam bahkan tidak ada jarak itu gitu loh. Jadi saya memberikan masukan adalah mungkin di negosiasikan saya yakin Pak Dirjen dulu juga menegosiasikan itu dengan apik, kemudian ditambah penyejuk udara apa kipas yang keluar air itu kan kalau nggak salah saya ingat waktu itu itupun sudah sangat memadai tetapi alangkah baiknya kalau misalnya itu ditambah, supaya artinya udaranya tidak terlalu pengap khususnya kepada Jemaah-jemaah kita yang sudah lanjut usia. Yang kedua Pak Dirjen selalu banyak dipertanyakan kepada saya, dengan jumlah total haji yang menjadi tanggungan Jemaah katakanlah tiga puluh lima Jutaan sekian tadi memang sudah disampaikan bahwa nilai manfaat daripada haji 1441/2020 adalah delapan Triliun enam puluh satu Miliar sembilan ratus tujuh puluh satu Jutaan sekian gitu kan, setelah saya bagi-bagi kalau dengan 204 berarti kurang lebih sekitar tiga puluh sembilan Jutaan, apakah sejumlah itu jumlah per orang yang kurang lebihnya? ini saya bagi-bagi dengan kalkulator yang ada di handphone saya adalah tiga puluh sembilan lima ratus sembilan belas juta, apakah jumlahnya sekian gitu kan. Kalau memang begitu jumlahnya ditambahkan dengan jumlah yang

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 14 -

ditanggung oleh Jemaah tinggi juga biaya haji kita, tinggi juga biaya haji kita gitu loh, ini yang sering ditanya oleh masyarakat oleh kita berapa sih sebenarnya biaya riil haji itu? Berapa yang ditanggung oleh masyarakat dan berapa yang ditanggung oleh BPKH nilai manfaat? Kalau saya hitung-hitung Pak Dirjen dari Rp8Triliun itu dibagi 204000 dapatnya adalah tiga puluh sembilan jutaan lima ratus sembilan belas, nah ditambah dengan jumlah yang dibayar oleh masyarakat kurang lebih berapa gitu kan ya. Jadi itu yang ingin penjelasan dari Pak Dirjen sebenarnya per orangnya itu jumlah per orang sebab kita menyebut jumlah per orang nih Pak Dirjen gitu kan bukan secara kolektif berapa jumlah yang sebenarnya gitu kan ya, supaya kita tahu komponen-komponen mana barangkali yang mungkin bisa kita minta yang masih bisa kita negosiasikan dengan mitra BPIH.

Itu mungkin Pak Pimpinan, terima kasih.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT: Baik terima kasih. Karena Bang John sudah langsung pertanyaan, karena selain aspek komponen Pak masih ada aspek pelayanan yang perlu kita dialog kan. Jadi dilanjut saja kalau bisa disentuh persoalan komponen silakan saja karena memang penetapan ktia masih panjang, masih ada beberapa kali Rapat kita untuk mengelaborasi bertanya kepada para pihak karena ada kaitan-kaitan yang lain tapi aspek pelayanan perlu kita perdalam lagi selain mengenai kalau ongkosnya sekian pelayanannya bisa dinaikkan 1, 2, 3 mungkin bisa diperdalam, termasuk yang tadi sebetulnya seperti apa itu kalau ada toilet yang berlantai 2 itu, itu akan menampung berapa.

Kami persilakan lanjutan yang sudah ada di meja Pimpinan Ibu Diah Pitaloka. F-PDIP (DIAH PITALOKA, S.Sos, M.Si): Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jadi biaya haji tahun ini untuk indirect cost-nya naik Rp1Triliun ya Pak? Kurang lebih ya, untuk jumlah Jemaah yang turun. Kita ambil hitung-hitungan kasar saja, makin banyak komponennya makin besar biayanya. Nah satu ini kita masih bicara umum saja, satu yang saya cermati kenaikan Rp1Triliun dari indirect cost. Indirect cost ini kan juga dana haji juga, saya takutnya dana.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 15 -

WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si / F-PG): Izin Ketua. Itu harus clear 231000. F-PDIP (DIAH PITALOKA, S.Sos, M.Si): 231000 itu termasuk yang haji khusus, termasuk haji khusus kan? WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si / F-PG): Iya termasuk dengan asumsinya. F-PDIP (DIAH PITALOKA, S.Sos, M.Si): Nah jadi, iya satu indirect cost itu naik, yang harus diperhatikan ini kan bisa jadi lebih besar dari manfaat dana haji di BPKH ya. Artinya kan bisa jadi kalau tambah tahun tambah naik itu kan bisa mengurangi pokok, ini yang harus kita pikirkan mengenai substance-nya dana haji, keberlangsungan dana haji kedepan bicara dana indirect cost. Nah yang kedua, kita belum pernah bicara standar pelayanan, jadi sejauh ada peningkatan-ada peningkatan tapi kita belum pernah membahas secara khusus standar minimal pelayanan haji. Misalnya hotelnya standarnya ada standar 1, 2, 3 nah itu kan mempengaruhi harga, nah kita juga nggak pernah cek berdasarkan standar yang kita bikin karena memang kita nggak pernah membangun standarisasi pelayanan haji. Nah itu 2 yang saya cermati ini secara umum. Dan yang ketiga, kuota yang tidak terpakai tahun lalu 520 orang. Nah itu kan pertanyaannya apakah tiket pesawatnya jadi hangus, biaya yang sudah di charge ke 520 orang itu bagaimana. Nah apakah kita perlu bikin komponen kayak misalnya visa cadangan terus diskusi sama maskapai kan saya pikir sayang juga ya kalau kursinya nggak terpakai gitu kan, terus visanya juga nggak terpakai gitu, nah ini mungkin perlu dibicarakan juga Pak mengenai sisa kuota ini. Nah itu saja selanjutnya nanti yang pelayanan haji dalam negeri adanya ini Embarkasi Bekasi ke Kertajati ini juga hal baru jadi mungkin nanti kita perlu eksplor karena kan menyangkut jarak tempuh, masalah Bis, dan lain-lain. Dan untuk kendaraan transport di Makkah juga jangan Bisnya itu ada yang bagus ada yang jelek, kita kalau lihat yang bagusnya saja tapi begitu dapat keluhan ternyata ada juga yang mogok kita nggak tahu gitu. Nah jadi inilah standar pelayanan ini menurut saya harus jadi hal yang kita garisbawahi di tahun ini. Itu saja. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 16 -

KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam. Itu catatan dari Bu Diah, apakah pemakaian indirect cost itu sudah makan pokok, makan tabungan atau tidak. Atau paling tidak komunikasinya dengan BPKH bagaimana? jangan sampai selain menghindari makan pokok tentu memakan hak orang lain tahun depan, jadi kalau dipakai itu karena catatan lagi itu kan harus memberikan virtual account. Kesepakatan kita kemarin itu satu koma tiga, satu koma dua, kemudian masih ada lagi biaya penyelenggara semua memakai indirect cost, itu perlu catatan khusus untuk dijelaskan nanti Pak. Kami persilakan Pak Asli Chaidir. F-PAN (H. MHD ASLI CHAIDIR, SH): Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan beserta Anggota Komisi VIII yang saya hormati, Pak Direktur Haji beserta seluruh Dirjen, serta Seluruh rombongan yang saya hormati, Pertama sekali kita punya semangat bagaimana biaya haji ini seperti apa yang disampaikan Ketua Panja biaya bisa rendah, profesional, tapi pelayanan tetap meningkat. Tapi salah satu sudah ada ditampung aspirasi memang selama ini di Arafah itu tidak dikasih makan tadi Pak Dirjen bilang kan sudah dikasih makan dalam Anggaran ini. Nah pertama yang saya langsung saja pertanyaannya, apakah kita menetapkan Anggaran kita ini dengan Rupiah atau apakah dengan Dollar gitu loh, karena nanti kalau kita akan menganggarkan dengan Rupiah tentu kita harus mengatakan melalui hedging supaya nanti tidak punya risiko sebab Garuda Indonesia kemarin menawarkan pembiayaan melalui hedging untuk mengantisipasi fluktuasi harga nilai tukar mata uang. Itu kemarin termasuk yang disarankan dan diminta oleh orang Garuda, tapi kalau sudah kita tetapkan dengan Dollar ya kita nggak perlu lagi pakai itu gitu, jadi ini pertanyaan saya apakah pakai Dollar atau pakai Rupiah gitu Anggaran haji kita. Yang kedua, sesuai dengan dari BPKH bahwa kondisi di tahun 2020 ini BPKH itu bisa mendapatkan targetnya nilai manfaatnya Rp8,05Triliun, dipotong dengan virtual account satu koma dua dan dikurangi biaya BPKH tiga ratus lima puluh, tinggal lah uang nilai manfaat itu Rp6,6Triliun. Nah kalau BPKH waktu itu usulkan naik biaya haji Rp36.000.000,- dengan living cost 1000 Riyal, nah tentu kita mempunyai kekurangan dari nilai manfaat ini. Nah tentu kita disini punya prinsip dan punya niat janganlah memakai seperti apa kata mba Pitaloka tadi kita memakai pokok, kita nanti akan teraniaya Jemaah yang belum berangkat. Nah ini yang perlu kita sangat hati-hati disini karena yang kita berpikir yang sekarang saja yang akan berangkat kita lindungi, kita

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 17 -

subsidi, kita berikan dengan dana keuntungan nilai manfaat, tapi yang nanti kekurangannya yang satu koma sekian itu, itu kita ambilkan dari mana nanti? Nah terkecuali mungkin ada dana efisiensi yang belum terpakai atau apa segala macam tapi jangan sekali-kali kita memakai uang Jemaah yang belum berangkat, itu. Ya kalau mau juga nggak bisa kita prediksi untuk bisa mempertahankan tidak naik tentu kita harus mencari solusi yang lain gitu loh. Itu Pak Dirjen, jadi kita berharap kita bagaimanapun naik atau tidak naik tentu kita tidak bisa mengelakkan itu tapi kita berprinsip janganlah memakai memakai uang Jemaah yang belum berangkat. Terima kasih Pimpinan. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam. Lanjut Ibu Hj. Nur Azizah Tamhid. F-PKS (Hj. NUR AZIZAH TAMHID, B.A., M.A.): Terima kasih. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim. Yang saya hormati Bapak Pimpinan Panja Komisi VIII dan seluruh Anggota Panja, Bapak-bapak dari Penyelenggara Ibadah Haji dari Pemerintah Bapak Dirjen dan lain-lainnya, Yang ingin saya tanyakan langsung saja, penyelenggaraan tahun 2020 apakah sudah menjadi prioritas bagi Jemaah yang umur 70 tahun. Kemudian apakah sudah ada data dari yang mendaftar dari Jemaah itu yang umur 75 tahun keatas sehingga barangkali sudah ada rencana pemberangkatan tahun ke tahunnya. Kemudian yang ke-3 terkait akomodasi dan lain-lainnya juga konsumsi dan transportasi dan lain-lainnya kalau dilihat dari uraian ini sepertinya nggak ada beda antara Jemaah reguler dan yang khusus, apakah memang demikian kenyataannya gitu di pelayanan dan sebagainya bagi Jemaah reguler dan khusus. Itu saja Pak 3 hal. Terima kasih. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 18 -

KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam. Itu tentang umur Pak. Ini kan para Anggota Komisi VIII ini selalu di mintai tolong atau dibebani lah ini kalau keluarganya sudah umur 80, 70 bisa nggak dipercepat. Kita belum tahu seperti apa datanya sekarang kita punya Jemaah yang disebut lansia itu kategori Lansia sudah berapa karena ini menyulitkan kita juga karena dia akan memakai antrian yang sudah panjang, setiap Lansia harus ada pendamping lagi, pendamping inilah yang akan memakai antrian yang panjang. Mungkinkah itu diselesaikan dalam waktu satu penyelenggaraan Ibadah haji katakanlah 2020 kita selesaikan semua yang Lansia, tahun depan tidak ada lagi Lansia sehingga pendamping tidak ada itu memberikan kesempatan ke antrian yang panjang, mungkin itu memperjelas yang ditanyakan oleh Ibu Nur Azizah tadi. Kami persilakan Ibu Lisda. F-NASDEM (Hj. LISDA HENDRAJONI, S.E., MMTr.): Terima kasih Pimpinan. Bismillahirrahmanirrahim. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Panja, Yang saya hormati Bapak Dirjen dan seluruh rombongan yang hadir pada kesempatan ini, Pertama-tama yang akan saya tanggapi masalah ini Pak kalau kita sebagai Wakil Rakyat pasti berjuang bagaimana menekan harga supaya rendah ya Pak ya, tapi namun demikian kita juga menyadari Pak bahwa kualitas itu akan menentukan nilai dan nilai itu akan menentukan harga gitu. Jadi jangan dipaksakan rendah, rendah, rendah, terus robek tasnya misalnya, rendah, rendah, rendah tapi pesawat kita tua sekali misalnya seperti itu, jadi faktor-faktor khususnya masalah keselamatan penerbangan tentu itu akan menjadi prioritas kita sehingga kalau masalah harga tentu yang sesuai artinya jangan terlalu ambil untung banyak-banyak tapi Jemaah kita dapat terlayani dengan baik, kenyamanan dan lain-lainnya. Dan juga untuk konsumsi yang sudah disiapkan insyaa Allah tahun depan saya juga berterima kasih untuk itu Pak karena tentu saatnya disana adalah khusus ibadah sehingga Jemaah itu tidak perlu lagi pusing-pusing untuk memikirkan makanan selama berada di Tanah Suci. Kemudian yang terakhir dari saya yaitu saya harap ada diberi kesempatan kepada Maskapai Penerbangan dari Indonesia untuk bisa

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 19 -

mengangkut Jemaah Haji ini, karena kenapa Pak? Pertama pendapatan daripada Maskapai sendiri otomatis itu masuk kepada Maskapai Penerbangan Indonesia. Kemudian masalah tenaga kerja, tenaga kerja yang akan direkrut juga akan banyak adalah orang Indonesia. Dan yang terakhir yang penting sekali dalam yang ada didalam pesawat tersebut yaitu masalah pelayanan, baik itu masalah safety maupun pelayanan service karena seperti yang kita lihat dan dari beberapa kali saya mengikuti penerbangan haji baik itu Garuda maupun di Saudi itu akan berbeda sekali Pak. Apalagi kita saja misalnya kita duduk di business class ataukah economy class dengan penerbangan biasa kalau Pramugarinya itu orang asing Pak ada rasa kita segan ya, kita bisa berbahasa inggris saja kita masih rasa sungkan-sungkan apalagi orang yang terkendala dengan bahasa, apalagi Jemaah kita orang yang sekian persen yang banyak ini adalah orang-orang yang belum pernah naik pesawat gitu. Nah sehingga kalau Pramugarinya, awak kabinnya ini adalah orang Indonesia asli saya melihat disini berbeda Pak, sejutek-juteknya orang Indonesia tetap tidak akan sejutek orang luar sana gitu. Ya seramah-ramahnya mereka orang kita tetap juga segan gitu, kadang-kadang mereka menahan minum, mungkin waktu minuman ada mereka tidur, mau minta lagi mereka takut nah sehingga bisa dehidrasi juga gitu ya. Jadi saya harap itu diberi kesempatan kepada Indonesia kalau dia memang memungkinkan secara safety dan lain-lainnya kenapa tidak gitu. Mungkin demikian. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam. Penting juga suara ini, suara kepentingan nasionalisme Pak, selain itu juga kenyamanan Jemaah. Kemarin kita sudah mendengar Saudi itu menyediakan hanya 7 Pramugari dari 14, jadi 7 bukan Indonesia, 7 Indonesia, dapat dibayangkan yang Jemaah yang baru pertama kali naik pesawat dengan orang asing perlu yakin kita mereka gagap gitu, selain itu ya ini pengalaman Bu Lisda bagaimana perbedaan Garuda dengan Saudi, belum ada yang menyampaikan ini tadi. Kami kira para Anggota Panja, oh masih ada Pak Abdul Wachid. Ya silakan Pak Abdul Wachid. F-PGERINDRA (ABDUL WACHID): Terima kasih. Pimpinan Panja dan Wakil Pimpinan dan juga teman-teman dari Komisi VIII yang kami hormati, Juga dari BPIH Pak Dirjen bersama jajarannya yang kami hormati, Tadi sudah banyak hal disampaikan oleh teman-teman didepan. Saya terus terangnya ini tadi menarik ya disampaikan meskipun nanti untuk

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 20 -

pendalaman berikutnya ya ada terkait dengan kita keterbukaan dengan Maskapai yang lain untuk persaingan harga. Jadi kemarin Pak Dirjen memang saya terus terangnya sampaikan kepada Saudia Airlines ya kalau ongkos dari Haji ini terutama yang besar adalah di persoalan masalah ongkos flight ya di penerbangan ya itu sampai angkanya sampai Rp30 juta dan Rp20Juta, kami sampaikan ini harus ada nggak ini dari Pak Dirjen kalau kita ini selama ini dari Garuda dan Saudia Airlines penawarannya memang apa sama apa memang ada perbedaan? Kalau memang ada sama ini berarti ada kongkalikong berarti Garuda sama Saudia Airlines kan gitu. Jadi kalau saya lihat ini kan penerbangan ini kan ya saya pernah baca di satu media sosial ya ongkos haji dari Amerika ke Saudi itu yang haji katakan yang haji plus-plus ya Haji Furoda ya berarti ya itu lebih murah Pak, dari kita itu angkanya US$20000 iya kan berarti angkanya kan sekitar Rp280.000.000,-, kalau dari Amerika hanya seratus tiga belas ribu, seribu tiga ratus ya, tiga belas ribu atau ada yang tiga belas ribu yang mahal itu sekitar sampai angka seratus enam puluh ribu ya di kita angkanya segitu. Itu apakah berbeda padahal itu kalau dihitung perolehan daripada hotel, penerbangannya kalau dihitung penerbangan dari sana ke sini ke Arab Saudi ke Amerika lebih jauh lagi daripada ke kita, kita 8 jam mungkin dari 8 jam sampai 9 jam dari Arab Saudi ke Amerika lebih jauh lagi gitu kan, itu kenapa bisa lebih murah gitu, ini kaitannya dengan penerbangan. Saya lihat ini memang ini meskipun belum sampai kita pendalaman sampai sedetail ini, ini baru sepintas kita kemarin dengan masalah dengan penerbangan. Yang kedua nanti kaitannya dengan pelayanan-pelayanan kita belum lihat masalah hotel, makanan, catering ya dan yang lain. Kalau saya mendengar dari beberapa Jemaah yang tahun kemarin ya itu memang sudah lebih maju lebih cukup bagus lah daripada sebelumnya. Nah ini terutama ini kita kami dari wakil rakyat ini selalu mengatakan rakyat ini kalau bisa ongkos haji jangan naik lah kita ada yang mengatakan pembandingnya Malaysia itu lebih murah katanya begitu kan, kita nggak tahu kan. Nah ini kalau bisa ini memang kita kalau ini nanti kalau bisa diturunkan ya dengan kualitas, pelayanan, dan catering yang bagus. Kalau memang tidak bisa harus kita tingkatkan dari makanan kita tingkatkan, tadi sudah ada Pak Dirjen sampaikan nanti yang masa tunggu itu nanti ada makanan-makanan yang seperti kemarin disampaikan ya yang tadi disampaikan itu. Itu saya harapkan ini harus nanti pelayanan selalu tiap tahun harus selalu meningkat ya dan selalu lebih baik ini dengan masyarakat. Yang terakhir kaitannya dengan yang perlu kami sampaikan pada Pak Dirjen negosiasi daripada Arab Saudi kaitannya dengan penambahan kuota ya. Ini kalau bisa memang kita tidak hanya perawan kota, bagaimana kita merencanakan kedepan itu Indonesia punya satu Maktab tersendiri khusus ya Indonesia bisa nggak itu? Dan itu bisa dimanfaatkan ya untuk orang Indonesia sampai mulai dari Haji sampai Umroh iya kan, Umroh pakai Maktab itu katakan pakai hotel itu khusus ya meskipun ini besar ya, tapi kita ini perlu diketahui Jemaah Haji dunia ini yang paling terbesar Indonesia ini perlu perbandingan antara G to G antara Arab Saudi dengan Indonesia itu bisa nggak seperti itu? Kaitannya nanti juga sampai masalah makanan itu nanti

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 21 -

yang masak orang Indonesia, supirnya Indonesia, yang disampaikan seperti itu nanti kita harapkan untuk bisa sampai kesana karena kita termasuk andil besar dalam Jemaah Haji yang kirim maupun Umroh itu terbesar saya kira dari Indonesia. Saya kira begitu Pimpinan, terima kasih. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam. Baik Pak sudah selesai dari para Anggota. Ada beberapa poin yang perlu dijelaskan atau paling tidak ini sering disebutkan dibanding-banding dengan Jemaah Malaysia gitu tabung haji Malaysia, apakah benar lebih baik mereka? Datanya mana seperti apa ini kan Pemerintah Indonesia dengan Malaysia sering bertemu tolong dijelaskan. Kami persilakan Pak. DIRJEN PHU: Baik, Terima kasih semuanya. Saya kira ini masukan yang sangat bagus untuk jadi perhatian kita dalam mengolah layanan Jemaah. Baik yang pertama untuk Pak John, Pak John mulai 2019 kemarin itu di Arafah sudah menggunakan Air Condition Pak jadi tidak lagi pakai kipas Pak jadi sudah nyaman Pak, jadi sudah bahkan kemarin sudah dicoba cuma kemarin ada problem ada badai lalu hujan akhirnya listrik padam tapi itu sudah proses Arafah sudah selesai tapi secara umum sudah nyaman lah kira-kira sudah kita antisipasi. Sudah air condition sejak 2019 ini berkat teman-teman Komisi VIII juga, iya sudah nggak ada lagi Pak itu, karena Pak John pindah ke lain hati soalnya. Lalu yang kedua soal biaya Pak John. Jadi di halaman 9 itu sudah ada Pak John kita cantumkan untuk tahun 2020 biaya totalitas sebetulnya ini kalau disetujui ini kalau disetujui itu Rp73.158.764, kemudian yang tahun 2019 itu Rp70Juta Pak, kemudian pembagiannya adalah 49 dan 51% dalam konteks ini. Jadi itu Pak John ya saya rasa, terima kasih tapi perhatiannya sangat luar biasa. Kemudian untuk Bu Diah Pitaloka. Jadi yang pertama adalah tidak mengurangi biaya pokok karena itu namanya nilai manfaat karena pokok luar biasa dan perlu kami sampaikan bahwa ini sebenarnya logika ini masuk Pak karena apa? setiap perkembangan itu agak rasional. Taruhlah 2018 itu pemakaian indirect cost itu Rp6,8Triliun, 2019 Rp7,25Triliun, kalau sekarang 8 juga ke rasional menurut saya begitu Pak Ketua dalam konteks ini, maka agak anulah jadi kalau tadi ada Pak Asli 6 itu wong kemarin saja sudah memakai Rp7,2Triliun dan itupun sudah ada virtual account masuk disitu dalam konteks ini, sebagai informasi saja. Kemudian untuk soal tadi apa namanya tiket hangus ini tidak tiket itu add cost, jadi selain hotel di Makkah maksudnya itu semuanya add cost, jadi kalau yang berangkat misalkan 210

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 22 -

bayarnya ya 210 yang itu tidak bayar untuk penerbangan, termasuk hotel di Madinah juga add cost siapa yang menempati dalam konteks ini. Jadi sebenarnya tidak sudah kita sedemikian rupa lah dalam konteks ini, efisiensi-efisiensi dalam konteks ini jadi nggak ada hangus. Kemudian soal yang perlu ditanyakan juga visa cadangan ini yang memang kita harus kemarin memang ada tambahan 10000 itu kemudian regulasi kita kan cadangan itu hanya di anu 5% Pak John, jadi ketika tambah 10000 otomatis cadangan ini kan dipakai akhirnya perbandingan sebenarnya yang sudah membayar dan visanya sudah jadi siap berangkat itu sebenarnya adalah 217000 padahal kita hanya butuh dua ratus dua belas sekian. Tetapi di akhir-akhir dan proses perjalanan itu banyak yang mundur, mundur banyak yang sakit dan ada yang meninggal dunia, ada yang sakit apa TBC dan sebagainya tidak bisa berangkat akhirnya sampai batas akhir itu masih ada yang tersisa dalam konteks ini. Nah kemudian kita antisipasi mungkin regulasi kita atur supaya ini kuota ini diminimalisir supaya tidak Muspro lah dalam konteks ini tidak mubazir sehingga bisa teroptimalkan dalam konteks ini, maka mungkin cadangan yang diberi kesempatan untuk melunasi mungkin 10% sehingga itu bisa siap untuk memanfaatkan kuota dalam konteks ini. F-PGERINDRA (ABDUL WACHID): Pimpinan, interupsi Pimpinan. Pak Dirjen itu kaitannya dengan ngomong kaitannya dengan yang mundur ya persiapan ini tolong, kemarin itu Pak Duta Besar Arab Saudi menyampaikan bahwa kita kok minta tambahan kuota sedangkan banyak yang kuota yang kita berikan itu banyak tidak terpakai, ini diantaranya masalah ini ya? Nah ini tolong ini jangan sampai mencuat seperti itu masa antara komunikasi sama Pak Dirjen sana dengan Kementerian disini ya terutama ini BPIH Pak Dirjen itu yang kena kan begitu, jadi ini tolong ini nanti memang kita daftar tunggu yang banyak tapi ternyata ada yang nggak terpakai kan begitu Pak. Terima kasih. DIRJEN PHU: Baik, jadi perlu kami sampaikan sebenarnya pada level teknis mohon maaf mungkin Dubes tidak mengerti operasional sesungguhnya. Karena begini yang terhormat Pak Abdul Wachid, jadi kemarin ini pengalaman sebelum-sebelumnya ya, jadi ketika pengurusan visa closed itu Jemaah Haji kita masih dalam operasional masih berangkat, jadi kemarin operasional terakhir closed itu tanggal 6 Agustus sementara proses visanya itu 26 Juni itu sudah closed gitu Pak Wachid. Jadi ketika operasional ini ketika dia sudah sampai Asrama Haji meninggal, otomatis kan nggak bisa digantikan karena apa? proses dokumen tidak memungkinkan untuk itu, itu problemnya dan ini tidak diketahui oleh Dubes dalam konteks ini, belum lagi dia ketika anu belum ngurus paspornya butuh waktu, ngurus visanya macam-macam dalam konteks ini sehingga ini memang maka kita upayakan dalam konteks ini kita

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 23 -

minta negosiasi agar supaya masa visa ini kalau bisa 3 hari sebelum akhir closed itu bisa dibuka, kalau itu sudah clear insyaa Allah ini clear itu salah satu upaya yang kita lakukan dalam konteks ini. KETUA RAPAT: Mungkin nanti begini Pak. Negonya itu kalaupun mungkin cadangan ya, jadi ada Jemaah cadangan yang siap itu, jadi kita minta kepada pihak Saudi kalau selama ini kita sisa 1000 kita buatkan cadangan 2000 nanti kita perlebar lagi 3000 umpamanya cadangan yang kita minta khusus ketika sewaktu-waktu tidak sempat lagi. Tapi tentu harus ada pendekatan khusus kepada yang cadangan jangan malah menuntut, jadi sifatnya cadangan, itu nanti kita buat kesimpulan. Apa tambahan Pak John silakan. F-PG (H. JOHN KENEDY AZIS, SH.): Sedikit saja. Tanya Pak Dirjen, kalau begitu batas terakhir bisa diganti itu penetapannya sejak visa closed atau sejak kapan Pak Dirjen, sebenarnya dari artinya dari cadangan menjadi Jemaah itu kapan terakhirnya? DIRJEN PHU: Makanya kan begini, ketika kita sudah mengupayakan yang penting visanya sudah jadi. Kalau visa jadi berarti kan pada sampai terakhir berarti kan bisa berangkat asumsinya, nah problemnya kemarin cadangan itu banyak yang mundur saya belum siap berangkat tahun ini, karena apa? Belum walimatul safar, belum macam-macam itu. Jadi sebenarnya makanya ini ada upaya dinaikkan gitu Pak Wachid, jadi 217 visanya sudah siap, artinya kan ini tidak terkait dengan persoalan batas akhir visanya kan karena sudah jadi kok, nah problemnya itu tadi mereka nggak siap sehingga akhir-akhir ini mau kemana lagi wong cadangan saja sudah nggak mau berangkat dalam konteks ini itu saja. Maka usulan kami kan yang ditambah cadangan tetapi tidak dijanjikan karena kalau ada batal ganti itu bisa masuk dalam konteks ini, itu upaya kami kedepan lah kira-kira begitu Pak John ya. Jadi sebenarnya sudah siap karena visanya sudah jadi kok kan sudah nggak terkait meskipun tanggal 26 closed kita visanya sudah siap 217000 padahal kuotanya kan cuma 214000 dikurangi petugas 212000 sekitar kan artinya sudah ada lebih dari 3000 yang kita cadangkan untuk itu, tapi itu ketika ditanya sampai ya wah saya nggak siap belum walimatul safar, belum ada sangu untuk itu, macam-macam lah dalam konteks ini. Tapi ini kita upayakan cadangan betul-betul yang siap sewaktu-waktu diundang besok berangkat dalam konteks ini. F-PGERINDRA (ABDUL WACHID): Pak Dirjen, Pak Pimpinan, jadi begini mohon maaf. Ini biasanya kalau ini rata-rata saya lihat ini reguler kan begitu, kalau reguler memang orang Desa itu ada macam-macam, selamatan macam-

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 24 -

macam lah ya, bagaimana kalau ini juga disosialisasikan kepada ONH Plus mungkin barangkali itu mereka akan mau dengan seperti itu karena biasanya yang berangkat dari situ biasanya disitu itu biasanya orang-orang yang mampu nggak perlu lah berangkat haji sudah biasa berangkat berangkat kan begitu, jadi ini seperti itu, ini yang perlu kami sampaikan. Terus ini ada tambahan sedikit Pak Dirjen, memang saya terus terangnya dengan perbankan kemarin perbankan syariah ya kemarin saya sampaikan tolong kami dikasih data jumlah Jemaah Haji yang umur 65 sampai 70 lebih ya 72 lebih, kaitannya untuk mengurangi daripada antrian yang panjang ini, itu masalahnya, ini tolong ini nanti juga diutamakan Pak Dirjen.

Terima kasih. F-NASDEM (Hj. LISDA HENDRAJONI, S.E., MMTr.): Izin Pimpinan, Lisda Pimpinan. Maaf Pak Dirjen. Kita disini selalu mendorong-mendorong yang tua didahulukan dan kita semua sepakat untuk itu, tapi Pak setahu saya di pesawat itu kan ada ketentuan untuk handicap passengers gitu loh berapa persen dia harus gitu sehingga ini tidak bisa didorong-dorong, dipaksa-paksa. Ketentuannya 20 orang ya 20 orang secara safety, nah ini kita harus perhatikan juga jadi jangan kita menjanjikan oh yang tua duluan yang tua duluan ternyata memang secara safety mereka tidak memungkinkan untuk naik, mungkin itu diperhatikan. Terima kasih. DIRJEN PHU: Baik, terima kasih. Pak Wachid, jadi kita harus tahu bahwa visa untuk haji reguler itu berbeda dengan visa haji khusus. Jadi istilahnya disitu adalah haji isyarekat, jadi artinya layanan disana itu beda maktabnya saja beda, hotelnya beda. Jadi kalau reguler di alokasikan ke Haji khusus itu secara anu tidak bisa karena di e-hajj nya itu berbeda entry masuknya dalam konteks ini, tapi ide itu memang bagus sudah kita lakukan dalam konteks ini.

Baik, kita lanjutkan izin nanti ke Bu Lisda nanti yang kita bisa lihat data-data orangtua mulai 65 sampai akhir berapa ribu, kalau mau berangkatkan semuanya berarti yang tunggu tahun ini harus mundur semuanya, orangtua ini semuanya, ada datanya Bu, setuju Bu.

Kemudian yang berikutnya Pak ya tadi Pak Asli sudah ya, kemudian

Bu Woro Azizah. Ini terkait usia, jadi Bu memang di regulasi itu kalau yang sebelum Undang-undang di sahkan itu 75 tahun keatas, tapi dengan disahkannya Undang-undang itu 65 tahun keatas tetapi kita harus membandingkan prinsip keadilan. Kalau orangtua ini seperti dimana Bu Lisda

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 25 -

katakan ini akan di afirmasi tentu yang pertama adalah mengganggu kuota yang ada dalam antrian yang lain, yang mestinya berangkat akhirnya dengan mendorong ini akhirnya mundur dalam konteks ini, ini juga nanti bermasalah. Saya ambil contoh misalkan data, kalau kita 65 tahun keatas data Jemaah Haji sampai waiting list itu jumlahnya ada 424.917 orang, ini kan melebihi kuota kita 2 kali musim haji, berarti yang mestinya berangkat 2020, 2021 kalau ini di afirmasi berarti ribut, ini otomatis persentase tertentu. Kalau 70 tahun keatas masih ada juga 188.900 orang, ini hampir juga satu kuota, yang 75 tahun keatas masih juga banyak 78.842 orang, ini artinya kalau mau di afirmasi berangkatin semua 75 tahun keatas ini kan mengganggu kuota yang mestinya antrian ya makanya perlu wisdom berapa sih persentasenya, secara bertahap mungkin 5 tahun atau 10 tahun akan habis dalam konteks ini, ya 5 tahun lah. Kemudian yang 80 tahun keatas itu masih 26.817 iya nanti kan persentase kalau 26000 berarti kan 10%, 10% nya kan 21000 kan kalau diberangkatin berarti usia 80 tahun keatas habisin semua tapi catatannya 26000 ini mengganggu kuotanya itu dalam konteks ini meskipun ini Undang-undang, ini perlu dipertimbangkan juga. 85 tahun keatas itu masih 9.093 orang, 90 tahun keatas 2479 orang, masih ada 95 tahun keatas 571, banyak kan makanya kita problem. Problemnya begini makanya kita dalam menentukan nanti persentase sebagaimana yang di uji Undang-undang kita harus punya data ini ya maka lebih sepakat yang tua misalkan tadi Pak John memberikan yang 85 tahun keatas berarti kan hanya sekitar 12000 berarti nanti tahun depan umur 95 tahun keatas tidak ada lagi. Itu data Bu Azizah ya jadi itu sudah, jadi itu data kita dalam konteks ini ya jadi. F-PG (H. JOHN KENEDY AZIS, SH.): Maaf. Menyikapi apa yang Pak Dirjen sampaikan tadi, kalau boleh tahu bagaimana Pak Dirjen membuat komposisi persentase berdasarkan umur tadi Pak Dirjen? Kan ada yang Pak Dirjen dari 65 tahun keatas jangan keras-keras Pak Dirjen saya sudah 65 soalnya. Terima kasih Pak Dirjen. DIRJEN PHU: Mungkin secara bertahap begini, kita kalau di Undang-undang itu kan dihitungnya itu berdasarkan usia artinya yang diprioritaskan pertama memang usia yang paling tua dalam konteks ini kan itu kan konteksnya. Jadi dengan data ini mungkin okelah berarti kemungkinan yang kita juga tidak menganggu banyak terhadap kuota masa antrian yang mestinya berangkat itu prinsip keadilannya juga harus ada, maka mungkin tahun 2020 boleh lah 85 tahun keatas berangkatin semuanya, berarti tahun berikutnya kan sudah tidak ada lagi usia yang itu Pak John. Tahun 2021 kita ambil, berarti kan 80 tahun keatas 86000 dikurangi 12000 berarti kan bisa oh 80 tahun keatas berangkatin tahun 2021 sehingga nanti 5 tahun sudah 65 tahun kebawah Jemaah Haji semua. Kira-kira begitu skemanya Pak John, karena di Undang-undang kan sesuai dengan prioritas usia, artinya yang paling tua itu yang

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 26 -

didahulukan kalau perlu hitungan hari tanggal lahirnya dalam konteks ini, jadi itu skemanya begitu. Kemudian untuk Bu Lisda. Baik Bu jadi Maskapai memang selama ini yang mengajukan penawaran itu banyak, tetapi ketika sampai pada aanwijzing-nya banyak tapi ketika menawarkan ini hanya 2 Maskapai itu, Saudia dan Garuda. Dan tadi soal-soal harga, harganya ini beda dalam konteks ini yang kita ambil tadi adalah jadi misalkan ini kan ada 13 Embarkasi Pak Wachid, jadi misalnya dari Jakarta, Saudia mengajukan untuk per Jemaah itu berapa? Misalkan Rp30.000.000,-, Garuda dua puluh sembilan, yang kita ambil tentu yang lebih murah dalam konteks ini, itu sistem lelang dalam konteks ini. Jadi dihitung dari penawaran dalam konteks ini jadi harus tentu penawaran dengan negosiasi tentu lebih murah negosiasi, itupun ketika sudah deal masih kita minta diskon-diskon dalam konteks ini bantuan teman-teman Komisi VIII yang tadi itu dengan pengunduran diri terutama dan seterusnya dan seterusnya dalam konteks ini ya. Sebelum itu kita juga negosiasi sekitar 3 sampai 4 kali dengan Garuda dalam konteks ini, kalau kami mentok kami minta bantuan teman-teman Komisi VIII dalam konteks ini. Kemudian juga sejak 2018 Bu Lisda kita sudah menerapkan termasuk Pak Wachid ya:

1. Konsumsi adalah konsumsi bahan bakunya adalah bahan baku Indonesia, tukang masaknya adalah tukang masak Indonesia, itu sudah tahun 2018 kita mulai. Sehingga ini juga mengangkat tadi orang-orang yang punya keahlian memberdayakan orang Indonesia yang melayani Jemaah Haji itu 2018 sudah kita bahkan ada 2019 kita kencang pokoknya ada sanksi kalau mereka tidak mentaati bahkan kita memberikan layanan safe-nya ini adalah pelatihan masak menu Indonesia dalam konteks ini. Jadi sebenarnya sudah kita mulai dalam konteks 2018 itu mulai, sejak itu kita mulai pemberlakuan dan ini teman-teman sudah bahwa memang cita rasa juga memang berbeda-beda dalam konteks ini.

KETUA RAPAT: Sebelum dilanjut Pak kita tambah dulu maksimal pukul 16.00 WIB. Lanjut.

(RAPAT:SETUJU)

DIRJEN PHU: Baik. Jadi untuk tadi Pramugari tentu kami sangat setuju juga termasuk dari pemberdayaan orang Indonesia yang bisa melayani Jemaah Haji dalam konteks ini, tinggal dalam kontraknya kan gampang Bu dulu ketika kami 2017 kita melihat sama yang disampaikan oleh teman-teman Komisi VIII ini uang konsumsi ini banyak tetapi tukang masaknya Bangladesh, tukang masaknya Pakistan, lalu kemudian dalam kontrak kita pokoknya chef-nya harus orang Indonesia, bumbu masaknya Indonesia itu kita punya power dalam konteks ini. Nah kalau itu mungkin disepakati ya sama Pramugari harus memakai

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 27 -

Pramugari sekian persen itu Bu siap pokoknya, siap dalam konteks ini ya Bu ya, tentu lain-lain tentu akan kita perhatikan dalam konteks ini. Kemudian yang terakhir Pak Wachid, jadi kalau menanyakan komponen biaya itu tidak bisa dihitung secara parsial misalkan penerbangan tok murah negara mana, itu seluruh paket dalam konteks ini. Saya ambil misalkan kemarin yang disebut oleh Pak Wachid itu Amerika Serikat, Amerika Serikat itu adalah wilayahnya itu adalah wilayah ketika di Saudi itu di Syisyah itu dibelakang Daker kita, jadi secara itu jauh sehingga layanan hotelnya tentu murah banget dalam konteks ini ya sementara teman-teman kita Haji khusus yang 13000 itu di Zamzam Tower, di Sofwah tentu beda dalam konteks ini. Jadi dari sisi penerbangan itu dia murah tapi sisi hotelnya dia mahal dalam konteks ini ya kita mahal lebih mahal, jadi ambil sehingga dia murah ambil hotelnya murah sehingga penerbangannya murah dia cost-nya juga anu dalam konteks ini. Kemudian kalau Malaysia, Malaysia itu kita hitung justru mengapresiasi kita Pak Wachid, jadi biayanya itu kalau dihitung adalah total biaya cost-nya ya itu 5000 Ringgit, kalau kita dihitung dengan versi Ringgit itu hanya 4500 Ringgit itu Jemaah Haji kita. Itu unit cost totalitas loh bukan yang dibebankan Jemaah, kalau yang dibebankan Jemaah malah justru separuhnya, lebih murah dalam konteks ini. Maka kemarin Misi Haji Malaysia itu mengapresiasi kita termasuk Turki dalam konteks ini bagaimana manajemen haji kita itu orangnya besar tapi tidak ada kendala yang signifikan dalam konteks ini. Kemudian ya itu terkait hotel, catering sudah kita manfaatkan itu ya. Kalau kita tanya ada standar pelayanan ada, jadi standar pelayanan minimalnya adalah hotel bintang 3 jadi kalau dibawah itu kita nggak pakai ya bahkan di Madinah itu pakai bintang 5 yang kita pakai dalam konteks ini, jadi itu sebenarnya sudah ada standar pelayanan minimal yang kita pakai dalam konteks ini. Kemudian soal negosiasi tambahan kuota atau Indonesia punya maktab, jadi perlu kami sampaikan Pak Wachid. Jadi ada aturan Pemerintah Saudi, orang asing itu tidak boleh memiliki properti di 2 Kota suci, di Makkah dan Madinah, selain itu silakan. Maka karena itu ide-ide untuk membangun hotel kampung Indonesia di Makkah itu hampir-hampir tidak bisa terlaksana karena berbenturan pada regulasi Arab Saudi. Pernah ada suatu beberapa Telkomsel, kemudian Pertamina kerjasama soal ini juga termasuk BUMN kita WIKA itu juga kena tipu orang Arab karena namanya orang sana sahamnya kan bebas disana tapi kena tipu dalam konteks ini, ini sulitnya dalam konteks ini. Tapi saya terima kasih yang luar biasa pada Komisi VIII yang kemarin menyetujui kita punya kantor yang pembelian kantor di Jeddah itu boleh atas nama Pemerintah Indonesia dan itu baru Anggota Komisi VIII yang kemarin yang diujung terakhir yang kita menyetujui. Jadi kita sudah punya tanah yang akan kita bangun untuk semacam wisma Indonesia tapi itu bisanya di Jeddah kalau di Makkah dan Madinah mustahil itu bisa dilakukan, bisanya hanya kerjasama istithmar atau investasi dalam konteks ini, tapi itu berisiko ini bukan wilayahnya Kementerian Agama tapi wilayahnya BPKH kalau berani dalam konteks ini. Saya rasa itu ya beberapa hal yang anu. Terima kasih.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 28 -

F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): Pak Ketua saya mau pendalaman boleh kalau ini sedikit Pak? Baik, terima kasih Pak. Pak Dirjen yang saya hormati, Sebenarnya saya tadi mengusulkan kalau kita dikasih kesempatan waktu untuk melakukan pendalaman bahan ini akan lebih konstruktif dalam kita memberikan masukan, tapi ternyata teman-teman sudah langsung memulai apa boleh buat gitu. Meskipun mungkin mohon maaf kalau misalnya pertanyaan-pertanyaan kami belum menunjukkan pertanyaan yang matang gitu. Jadi pertama saya masih membayangkan ya untuk memberikan jawaban kepada publik kalau biaya Jemaah Haji plus itu kan rata-rata Rp80-90 Juta ya itu Jemaah Haji plus. DIRJEN PHU: Nggak Pak, US$8000 itu minimal. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): Berarti Rp150.000.000,- DIRJEN PHU: Seratus dua puluhan. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): seratus tiga puluh? Seratus tiga puluh. Nah sementara biaya kita kan sebenarnya termasuk pelayanan haji yang premium lah bukan eksekutif lah atau menengah kebawah itu, biayanya cukup 30 biayanya kan Rp73.158.000,- artinya biaya ini kan sebenarnya biaya cukup besar biaya yang lebih dari separuh daripada biaya haji plus gitu. Nah kira-kira sebenarnya komponen yang paling terbesar itu kan dibedahnya jelas, yang pertama adalah komponen terkait dengan masalah penerbangan dan yang kedua adalah komponen masalah akomodasi, akomodasi kalau kita buka juga paling mahal paling persoalan juga adalah masalah pemondokan gitu. Nah pertanyaan saya ini misalnya bagaimana cara menjelaskan kalau kemudian biaya Rp73Juta itu memang rasional untuk sebuah satu pelayanan haji yang kita punya, itu yang pertama.

Yang kedua, pemondokan itu model lelangnya ini setiap tahun atau kemudian kita bisa melakukan sewa panjang misalnya kita bisa menyewa 10 tahun bayar didepan sehingga kemudian itu menjadi lebih murah sehingga cost-nya menjadi lebih bisa di distribusi kepada yang lain. Nah termasuk juga persoalan pesawat, saya juga nggak ngerti kenapa kemudian tadi pesawat itu

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 29 -

ketika di lelang kok yang mengajukan lelang cuma Garuda sama Saudia Airlines padahal misalnya ketika diundang ada 4-5 Maskapai. Nah walaupun saya kira di kepala kita semua juga tahu lah a lelang wama adraka ma lelang gitu kira-kira ngerti lah Pak kira-kira. Nah itu saya kira perlu memang dikembangkan, jadi misalnya kalau memang unsur penerbangan ini dianggap terlalu cost-nya terlalu mahal apa tidak memungkinkan kemudian di negosiasi sebut saja misalnya, ketika misalnya Jemaah Haji itu memiliki sewa pesawat gitu sewa pesawat ini kan satu musim yang bikin mahal tapi mungkin nggak misalnya kita memiliki beberapa pesawat tersendiri yang kita sewa sepanjang tahun sehingga kemudian nanti cost-nya itu menjadi lebih murah gitu. Contoh misalnya dulu ketika kami Mahasiswa di Saudi itu kalau kami nyewa 1 syukoh atau 1 apartemen untuk 1 musim itu selisihnya cuma hanya tinggal 200-300 Riyal bisa pakai menyewa selama 1 tahun penuh sehingga kami lebih bagus menyewa satu tahun karena sepanjang tahun bisa dipakai camp teman-teman dari Mahasiswa yang mau Umroh setiap musim panas, setiap musim dingin sehingga dengan kondisi free. Nah kira-kira apakah kemudian misalnya pola penyewaan rumah tadi seperti tadi dan kemudian penyewaan penerbangan seperti apa sehingga kemudian cost-nya kemudian begitu besar.

Yang ketiga, Pak Dirjen jadi kalau setelah kita mendengar berbagai

macam informasi dari beberapa kanwil itu profile Jemaah kita itu menujukkan 2 hal sama saya. Pertama adalah hampir 70% Jemaah Haji kita ini Ibu Rumah Tangga. Yang kedua untuk khususnya untuk di Provinsi tertentu, tapi intinya yang kedua adalah hampir 70% mereka itu adalah pendidikannya SD atau tidak lulus SD. Nah pertanyaan saya supaya kemudian pola Jemaah itu kita menjadi lebih khusyu gitu kira-kira model seperti apa sih yang kemudian bisa memberikan mereka itu tidak saja baik dalam melaksanakan ibadah tetapi juga dalam konteks kebersihan dan seterusnya. Misalnya secara pribadi saya ketika naik pesawat disitu ada mayoritas Jemaah Umroh atau mayoritas Jemaah Haji pasti toiletnya nggak karu-karuan, itu pasti itu tidak bisa ini. Yang kedua misalnya berbagai tempat, saya perhatikan misalnya antrian wudhu, antrian ke toilet yang ada di Mina itu, hampir mayoritas mereka tidak mengerti mana itu najis mana tidak najis, ini fatal sekali ini Jemaah-jemaah kita lah mungkin karena saking awamnya mereka itu. Nah bagaimana sih kira-kira desain pembimbingan yang untuk mayoritasnya mereka-mereka dengan profile seperti ini yang tentu saya berhusnudzon pasti sudah dilakukan sudah jauh lebih awal, cuma barangkali mungkin pertanyaan ini untuk ...(suara tidak jelas) kira-kira bagaimana perbaikan-perbaikannya, apa yang kemudian harus dilakukan supaya orang yang tingkat paling rendah sekalipun kemudian mendapatkan ...(suara tidak jelas) yang lebih baik.

Saya kira itu Pak Ketua. Terima kasih.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 30 -

KETUA RAPAT: Sebelum Pak Dirjen, ini dari meja Pimpinan masih ada. Silakan Pak Ace. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si / F-PG): Terima kasih Pak Ketua dan para Anggota. Pak Dirjen saya kira pembicaraan kita ini lebih kepada mencoba mendalami ya, nanti kan soal keputusannya tapi saya ingin melakukan exercise terhadap apa yang disampaikan oleh Pak Dirjen bahwa memang dibandingkan tahun yang lalu. Misalnya pada halaman 9 jelas disebutkan ada kenaikan yang sangat tajam dari sumber dana optimalisasi atau nilai manfaat yaitu kontribusinya terbesar ternyata memang dari nilai manfaat ya, yang nilai manfaat sekarang ini akan mengalami kenaikan menjadi delapan Triliun sekian gitu jadi dari Rp7,2Triliun pada tahun yang lalu. Nah memang ini semua yang nanti memang kita harus carikan solusi kepada BPKH apakah BPKH mampu atau tidak menyediakan angka sebesar itu dan dicoba oleh kita karena dalam beberapa kesempatan yang lalu BPKH juga hanya menyampaikan kepada kita untuk tahun 2020 Rp8Triliun ya. Ya mirip dengan ini gitu tapi memang kita harus pastikan bahwa itu tadi disampaikan oleh Pak Asli Chaidir jangan sampai mengambil setoran modal yang sudah disimpan oleh mereka atau bahkan mungkin saya kira nilai manfaat yang sudah ada gitu ya. Yang kedua, kalau yang dijelaskan oleh Pak Dirjen pada pertemuan di Puncak maupun yang di sekarang ini memang untuk pembiayaan Bipihnya itu walaupun sudah disebutkan misalnya biaya penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi Rp30Juta per orang, tetapi kan disini masih disebutkan juga ada yang dibiayai oleh nilai manfaat ya kalau nggak salah disini untuk penerbangan ditanggung oleh nilai manfaat sebesar hampir Rp500Miliar, iya kan? Jadi ini penerbangan Rp498Miliar, jadi artinya penerbangan pun juga masuk dalam konteks subsidi sebesar Rp498Miliar gitu yang biasanya kalau kemarin-kemarin kalau biaya penerbangan sepenuhnya berasal dari dana setoran kan atau dana dari Bipih atau direct cost gitu. Nah saya ingin coba juga nanti mohon pada pertemuan yang akan datang Pak Dirjen mengurai dari masing-masing komponen misalnya biaya penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi totally berapa begitu yang berasal dari Bipih ya. Demikian pula juga dengan akomodasi Makkah jadi 4350 SAR gitu kali dua ratus disini karena kita masih simpang siur jumlahnya ini dengan asumsi 214000 kan, nah misalnya kali sekian gitu supaya nanti kita mencoba mengkomparasikan dengan komponen yang lebih detail yang saya lihat di nilai manfaat ini. Jadi mohon nanti pada pertemuan yang akan datang supaya nanti kita bisa menjawab seperti yang dibilang oleh Pak KH.Bukhori tadi bahwa karena walaupun saya sudah beberapa tahun di Komisi VIII masyarakat itu masih belum memahami bahwa ada nilai manfaat katakanlah yang di subsidi gitu dari dana optimalisasi yang kalau dalam tahun ini bahkan lebih besar dana

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 31 -

optimalisasinya daripada dana yang berasal dari setoran mereka. Nah oleh karena itu ini yang perlu terus menerus disampaikan dan bahkan Pak Dirjen ada kenaikan yang cukup tajam sebetulnya dari jumlah besaran per Jemaah itu kalau dulu kalau nggak salah enam puluh sembilan Juta tujuh ratus sekian atau sembilan ratus sekian per orangnya, kalau sekarang kan sebetulnya naik kan tujuh puluh tiga gitu. Itu menurut saya juga perlu disampaikan ke publik gitu soal penambahan pembiayaan haji tahun ini tetapi tetap tidak terjadi kenaikan nah ini buat teman-teman di Komisi VIII kan, yang di Ketuai oleh Ketua Panjanya Pak Marwan gitu.

Saya kira itu. Terima kasih. KETUA RAPAT: Baik Pak itu catatan tadi tahun lalu memang kita gagal memberikan penjelasan ke masyarakat bahwa pembahasan kita yang cukup alot juga ya disini sehingga yang disebutkan dengan pembiayaan Rp70Juta itu tidak sampai ke masyarakat bahwa mereka hanya menyetor Rp35Juta itu tidak mereka rasakan kalau sesungguhnya mereka Rp70Juta. Nah karena itu ada yang mengolok-olok Pemerintah dan bahkan mengolok-olok Komisi VIII sebagian uang Haji dipakai untuk infrastruktur jalan tol kira-kira begitu kan, itu karena kegagalan kita karena itu saya setuju Rapat kita ini merekomendasikan nanti kalau Pemerintah menyampaikan itu harus tuntas Pak penjelasan itu bahwa di Komisi VIII kita sudah mengurai seluruh komponen pembiayaan itu sehingga kalaupun tidak naik sesungguhnya naik, itu yang penting. Jadi meminta bahwa Komisi VIII bernego dengan Pemerintah apakah itu BPKH apakah itu unsur-unsur yang lain sesungguhnya itu memudahkan masyarakat, kami tentu nanti akan menyampaikan tapi Pemerintah juga tolong tuntas menyampaikan ini. Kami persilakan Pak. DIRJEN PHU: Baik, terima kasih. Terima kasih Pak Bukhori yang telah memberikan, cuma saya mungkin ada kaitannya dengan Pak Ketua tadi. Jadi komponen biaya yang jelas ada 2, biaya Bipih sama nilai manfaat, Bipih ini adalah biaya yang dibebankan kepada Jemaah.

1. Tadi penerbangan yang itupun hanya sebagian juga sebagian besar karena yang disubsidi oleh nilai manfaat itu adalah sekitar Rp2,3Juta itu masuk dalam konteks ini Rp2,3Juta;

2. Biaya makan biaya akomodasi di Makkah itu per orangnya 4250 Riyal itu kalau di Rupiahkan sudah hampir Rp15Juta lebih selama di Makkah 25 hari kan di Arafah kan ndak ada masuk dalam konteks ini.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 32 -

KETUA RAPAT: Yang disampaikan Pak Ace tadi itu kan Pak yang ada peningkatan yang signifikan itu, kalau kemarin kan kita pakai untuk penerbangan itu lima ratus sekian. DIRJEN PHU: Lima ratus dua puluh tiga. KETUA RAPAT:

Sekarang sudah dua juta koma?

DIRJEN PHU: Dua juta tiga ratus lima puluh, itu Pak. Oke.

KETUA RAPAT: Nah itu yang disampaikan Pak Ace tadi itu.

DIRJEN PHU:

3. Biaya hotel di Madinah itu rata-rata 1250 Riyal, 1250 Riyal itu kan berarti sudah lebih dari lima Jutaan;

4. Biaya konsumsi di Makkah 40 kali makan kemarin ini 40 kali makan kali 13,23 Riyal;

5. Biaya konsumsi di Madinah 18 kali itu kali 13,23; 6. Biaya konsumsi di Armuzna selama Arafah, Muzdalifah, Mina,

kemudian general service di Armuzna; 7. Biaya AC 315 Riyal AC di Arafah; 8. Biaya Naqabah antar Kota antar Provinsi. Ini layanan yang di luar

negeri. 9. Konsumsi di Bandara; 10. Bis Sholawat.

Jadi itu komponen itulah yang akumulasi sehingga itu menjadi tujuh puluh, kemarin tujuh puluh Juta atau enam puluh sembilan koma sekian dalam konteks ini. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): Kalau untuk akomodasi saja itu per orang kenanya berapa Pak totally selama satu musim. DIRJEN PHU: Kalau di anu sekitar tiga koma sekian Miliar, Triliun maaf.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 33 -

F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): Satu orang, satu orang. DIRJEN PHU: Satu orang 4250 itu pagu yang diberikan. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): 4250 Riyal? DIRJEN PHU: Riyal. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): 4250 Riyal per orang? itu sudah termasuk sakan, sudah termasuk Bis Sholawat, sudah semuanya di Madinah? DIRJEN PHU: Bukan, khusus hotelnya saja. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): Ini hotel saja? Kalau kemudian dengan biaya semuanya per orang kena berapa itu Pak? DIRJEN PHU: Itu di tujuh puluh, kalau kemarin di tujuh puluh Jutaan, enam puluh sembilan koma sekian, enam puluh sembilan koma sembilan. Sekarang tujuh puluh tiga. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si / F-PG): Pak saya mohon penjelasan juga ini soal angka tiket pesawat naiknya tajam loh Pak ya tajam sekali. Dulu tiga puluh Juta lima ratus sekian, sekarang itu menjadi tiga puluh dua bahkan Rp33Juta, ditambah dengan subsidi. DIRJEN PHU: Rp30Juta Pak di halaman 14.

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 34 -

WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si / F-PG): Nggak, tapi kan ada dana yang disubsidinya itu sekitar lima ratus sekian Miliar kan itu artinya kalau misalnya mengacu kepada yang Rapat kita yang lalu itu terjadi kenaikan tajam ya yang asalnya tiga puluh Juta lima ratus ya itu menjadi tiga puluh dua bahkan tiga puluh empat Pak, eh sorry Rp33Juta, jadi coba lihat ini. DIRJEN PHU: Izin Pak Ace, halaman 14 mungkin lebih terang Pak. Mohon maaf, jadi begini karena komponen itu hanya yang ditanggung Jemaah itu kan hanya penerbangan, living cost, tahun kemarin kan. Konsekuensinya kalau ini ada tambahan beban visa otomatis ini kan kalau ingin harganya sama berarti kan harus menambah komponen indirect cost pada level penerbangan. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si / F-PG): Visa segala masuk itu masuknya di penerbangan? DIRJEN PHU: Perbedaan antara tahun ini dengan tahun kemarin. Kalau tahun kemarin yang ditanggung Jemaah itu praktis hanya tiket dan living cost, iya kan itu hanya Rp35Juta. Sementara sekarang ada tambahan beban visa maka itu kemudian caranya apa? Ya sudah kalau begitu penerbangannya disubsidi tinggi, kalau kemarin hanya subsidinya Rp523.688, maka tahun ini Rp2.345.000,- tapi harganya tetap tiga puluh ini hanya kenaikan tujuh ratusan itu gitu. Jadi begini kan harga tiket penawarannya ini kan Rp30.764.781. KETUA RAPAT: Saya kira begini ya Pak para Anggota, ini nanti kita cari forum lain ya ini kita baru mendengarkan penyampaian ini yang diminta oleh Kiai Bukhori tadi kita khusus masuk kesini tapi kita cari lagi dulu waktu karena memberikan kesempatan kepada Pemerintah:

1. Memastikan tambahan kuota sebelum penetapan supaya tidak bolak balik kita Rapat;

2. Kita berikan kesempatan kepada Panja Pemerintah berunding dengan BPKH dengan seluruh yang kita sampaikan tadi saran-saran itu sehingga nanti ketika kita mengurai komponen-komponen ini sudah final bagi kita, sambil kita mempelajari Pak, kita dirumah kita pelajari sebetulnya mana perbedaan antara 2019, 2020 yang akan ada ini.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 35 -

Kemudian kalau kita belum tahu ini informasinya sikap dari BPKH seperti apa reaksi mereka tentang ini belum tahu kita, makanya kita belum mengundang Rapat nanti kita yang akhir saja dengan BPKH supaya tidak 2 kali. Karena itu dalam hal angka-angka ini boleh kita dalami dulu sehingga nanti kita bisa mempertajam sikap kita, sebetulnya ini bisa dikurangi umpamanya, ini bisa dikurangi, sambil kita bisa mempercepat keyakinan kita Pemerintah bisa melobby Pemerintah Arab katakan tadi mengenai visa. Visa kalau hanya dibebankan kepada Jemaah lepas dari petugas itu cukup lumayan juga angkanya, hal-hal ini sebetulnya masih ada waktu bagi Pemerintah untuk melobby ini sehingga nanti pada saat kita finalisasi angka-angka ini kita sudah tidak menunggu lagi. Kami masih ingin berunding dengan Pemerintah Arab kira-kira begitu, jadi masih ada waktu kita.

Silakan, ini takut kita kalau Pak Ihsan. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (M. R. IHSAN YUNUS, BA,B,Comm,ME.Con / F-PDIP): Ndak ndak saya sedikit saja. Pak Dirjen saya cuma mau tanya sedikit, ini semua angka-angka yang ada disini dengan asumsi:

1. Visa itu tetap dikenakan, gitu kan ya? Tadi kan sudah dimasukkan komponen biaya visa;

2. Ini belum tambahan kuota yang 10000 seperti tahun lalu ya? Oh ini sudah, 231000 ini sudah masuk? dengan syarat itu dikasihnya sudah deal belum sama Saudi Arabnya? Belum, oke. Berarti asumsinya itu ya, berarti ada beberapa asumsi nih kalau kita di ekonomi biasanya angkanya segini dengan asumsi segini syarat prasyarat gitu ya.

3. Dengan asumsi juga bahwa BPKH tadi berapa Rp8Triliun ya? Dengan asumsi BPKH menyediakan Anggaran sebesar Rp8Triliun walaupun kita tahu sesungguhnya itu total manfaat setelah ditambah biaya operasional Rp300Miliar dan biaya virtual account Rp1,2Triliun kan gitu ya, kira-kira gitu Pak ya? Oke, terima kasih.

KETUA RAPAT: Konfirmasi, oh ya silakan. F-PKS (KH. BUKHORI, L.C., M.A.): Saya agak menggelitik juga visa Arab Saudi ini ya alasannya Pak mereka kenapa kemudian tiba-tiba mengenakan visa yang saya pikir walaupun itu adalah hak Arab Saudi tetapi ada etika reprosika etika keseimbangan. Arab Saudi kalau ke Indonesia free kok dan selama ini Jemaah Haji free, kenapa kemudian tiba-tiba dia naikan. Jadi maksud saya adalah supaya negosiasi dari Pemerintah Indonesia itu negosiasi yang

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 36 -

memang memiliki bargaining yang kuat karena Indonesia. Paham-paham tahu Pak bangkrut, bangkrut itu karena dibuat ulahnya sendiri kita tahu, anda paham lah bagaimana situasi Arab Saudi sampai dalam-dalamnya saya tahu hutangnya juga tahu, tapi kemudian ketika dia memperlakukan Jemaah seperti ini justru nanti justru akan semakin panjang bangkrutnya gitu. Jadi maksud saya, saya sih mengharap misalnya Pemerintah Indonesia bisa negosiasi yang diatas gitu loh, arti dengan mereka harus equal tidak kemudian nerimo apa yang disampaikan oleh mereka.

Itu saja menurut saya, terima kasih. DIRJEN PHU: Terima kasih. Pemberlakukan visa ini tidak saja untuk Indonesia Pak, bahkan kita punya perkumpulan Misi Haji Asia Tenggara itu juga pernah komplain pemberlakuan ini tapi karena ini adalah qarar itu nggak bisa. Alasannya tadi Pak John tadi bilang, memang daripada dia ngambil visa progresif 2000 dari Jemaah Haji seluruh dunia yang pendapatannya itu hanya sedikit maka lebih baik dia mengalihkan pokoknya yang datang saja dikasih 300 tinggal mengalikan angka-angka itu akan menjadi masukan negara yang luar biasa, alasannya itu mungkin ya dalam konteks ini. Ada yang taruhlah Indonesia saja, Indonesia saja progresif hanya sekitar 2000-an Pak, 2000 kali 2000 Riyal itu sekian, tapi kalau 300000 kali 215 angka-angkanya Pak Ihsan saya rasa sudah ketahuan, kira-kira begitu. KETUA RAPAT: Oke baik Pak. Kita masih panjang waktu kita, kita jadwalkan di akhir Januari kita putuskan karena itu kita masih berbagai ya komponen masyarakat yang perlu kita undang yang terkait dengan penetapan BPIH, baik di penerbangan, baik di kelompok masyarakat atau penyelenggara ibadah haji khusus masih perlu kita undang lagi. Karena itu kita cukupkan dan hari ini tentang pembiayaan atau penetapan komponen atau penetapan belum kita ada kesimpulan, maka kesimpulan kita hanya saran-saran dari Komisi VIII Panja BPIH. Boleh ditayang, ya ini kesimpulan draft kita.

Rapat Dengar Pendapat Panitia Kerja Komisi VIII DPR RI mengenai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji bersama Panja BPIH Kementerian Agama Republik Indonesia dengan agenda pembahasan komponen BPIH tahun 1441 H bertepatan dengan 2020 M disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Panja Komisi VIII DPR RI mengenai BPIH tahun 1441 H/2020 M telah memperoleh penjelasan dari Ketua Panja BPIH Kementerian Agama Republik Indonesia mengenai rincian komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1441 H bertepatan dengan 2020 M;

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 37 -

2. Panja Komisi VIII DPR RI mengenai BPIH tahun 1441 H/2020 M mendesak Ketua Panja BPIH Kementerian Agama Republik Indonesia untuk: a. Meningkatkan negosiasi dan diplomasi dengan Pemerintah Arab

Saudi terkait dengan penambahan kuota Jemaah Haji sebelum penetapan BPIH, pengecualian pengenaan biaya visa yang baru dikenakan pada tahun 2020, kebijakan fast track, dan penambahan jumlah zamzam bagi Jemaah Haji menjadi 10 liter. Jadi ada 3: 1) Penambahan kuota; 2) Pengecualian biaya visa minimal untuk petugas haji; 3) Kebijakan fast track; 4) Zamzam menjadi 10 liter.

b. Koordinasi dengan BPKH mengenai rencana penggunaan nilai manfaat keuangan haji tahun 1441 H bertepatan 2020 M;

c. Negosiasi dengan Maskapai Penerbangan, Perusahaan penyedia Avtur, Kebandaraan, ground handling, Navigation, dan pihak terkait lainnya untuk menurunkan biaya penerbangan agar lebih efisien dari Embarkasi ke Arab Saudi (PP) dan penyampaian hasilnya pada Rapat Panja berikutnya;

3. Panja Komisi VIII DPR RI meminta Panja BPIH Pemerintah untuk meningkatkan semua jenis pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 H/2020 M.

Apakah ada butuh penambahan atau perbaikan? F-PGERINDRA (ABDUL WACHID): Pimpinan. Tadi terkait dengan cadangan yang perlu tadi disampaikan. Jadi cadangan 10% dan itu yang cadangan ini tapi ini kaitannya dengan nanti kalau ada yang meninggal, ada yang mundur ini perlu pemanfaatan kuota itu ya Pimpinan. KETUA RAPAT: Iya saya pikir ya tambahan memaksimalkan kuota, bukan cadangan visa, memaksimalkan. Bukan, jadi yang mau disebutkan ini rekomendasi kita adalah menambah cadangan pelunasan BPIH untuk memanfaatkan memaksimalkan kuota haji, sisa kuota haji sebesar 10% iya. Menambah cadangan pelunasan apa gitu? Oke cukup ya. F-PAN (H. MHD ASLI CHAIDIR, SH): Pimpinan. Ini kan ada dalam penambahan jumlah zamzam bagi Jemaah menjadi 10 liter. Sesuai dengan usulan Garuda kemarin, untuk pulang dari pesawat itu

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 38 -

kosong untuk membawa zamzam ini perlu ditambahkan disini nggak? Diusulkan disini, karena kan nanti dia negosiasi dengan pesawatnya. KETUA RAPAT: Saya pikir kalau dengan penerbangan nggak perlu kita masukan ya karena itu nego kita tanpa kesimpulan bisa. F-PAN (H. MHD ASLI CHAIDIR, SH): Karena ini sudah nambah banyak loh, nambah 5 liter nanti Jemaah itu nggak mampu karena kemarin kan usulan dari Garuda kalau bisa diusulkan katanya begitu. Diusulkan supaya kami kosong ini bisa membawa air zamzam ini katanya kan begitu, gitu Pimpinan kalau bisa dipertimbangkan. Menindaklanjuti apa yang diminta oleh orang Garuda, kalau kita mau menindaklanjuti gitu. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (M. R. IHSAN YUNUS, BA,B,Comm,ME.Con / F-PDIP): Iya Pimpinan saya menambahkan dari Pak Asli kemarin dari teman-teman Airlines khususnya Garuda meminta kepada Kemenag untuk lobby ke Kerajaan Saudi Arabia supaya ketika pulang bisa membawa air zamzam gitu. Jadi kalau bisa dimasukkan dalam sini berarti kan kita meminta Kemenag ini Pimpinan supaya melakukan lobby. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si / F-PG): Ini dengan penambahan jumlah zamzam bagi Jemaah menjadi 10 liter melalui misalnya Maskapai. KETUA RAPAT: Kemarin kan jawaban dari Saudi Airlines mereka sudah mengangkut itu Pak yang 5 liter itu, kalau Saudi sudah pas pulangnya, Garuda belum. DIRJEN PHU: Sama Pak, sama. Ketika pulang dia membawa zamzam kemudian zamzam ini ditaruh di Asrama haji. Sudah, cuma kita minta tambah 5 liter lagi itu saja. KETUA RAPAT: Berarti yang rekomendasi kita itu saja yang tambah 5 liter.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 39 -

WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (M. R. IHSAN YUNUS, BA,B,Comm,ME.Con / F-PDIP): Itu soal teknis saya kira kalau soal angkutan, yang penting kan substansi saja 10 liter. DIRJEN PHU: Yang penting anu, kalau Maskapai mau angkut berapapun ndak ada masalah karena pulangnya itu dia kosong. Cuma ini ketentuan regulasi Arab Saudi boleh ndak dapat izin ngangkut ke 5 jadi 10 karena mereka membatasi setiap Jemaah 5 liter yang diangkat oleh Maskapai penerbangan, itu saja kalau itu bisa dilakukan berarti bisa, Maskapai nggak ada masalah. KETUA RAPAT: Terima kasih. Ini Pak Dirjen sampaikan ke Pemerintah Arab Saudi, di Komisi VIII sudah ada keputusan Pak gitu. Ini sudah disebutkan penambahan 5 liter menjadi 10 liter gitu Pak. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (M. R. IHSAN YUNUS, BA,B,Comm,ME.Con / F-PDIP): Pimpinan sedikit, masalah editorial saja tadi dibawah tadi yang masalah tambahan cadangan coba yang C, yang D sorry D. Menambah Jemaah cadangan sebesar 10% dari kuota haji reguler untuk mengisi sisa kuota. Menambah Jemaah cadangan sebesar 10% dari kuota haji reguler untuk mengisi sisa kuota. Oke, terima kasih. KETUA RAPAT: Memang kalau Pak Ihsan ini top, jadi kalau begini kan orang tidak bingung mana yang ditambah gitu kan, 10%-nya dibelakang, regulernya dibelakang gitu. Terima kasih Pak Ihsan. Kami kira cukup ya Rapat kita pada hari ini. Sebelum kita tutup ada perlu yang disampaikan Pak Pemerintah dipersilakan. DIRJEN PHU: Baik, saya rasa terima kasih atas support, dukungan dari Komisi VIII yang telah ya dengan cukup intens dan sangat care terhadap layanan Jemaah Haji karena itu saya terima kasih dan mudah-mudahan ini bisa segera persoalan ini bisa kita selesaikan dalam waktu yang singkat. Terima kasih.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Membahas tentang Rincian dan Besaran Komponen BPIH Tahun 1441 H/ 2020

- 40 -

KETUA RAPAT: Baik terima kasih kami ucapkan kepada para Anggota, Panja Pemerintah. Demikian Rapat kita pada hari ini mari kita akhiri dengan ucapan alhamdulillahirrabil'alamin. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 16.08 WIB)