Upload
amallia-nanda-sari
View
52
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
III. 2 Analisis Diagnosis
Untuk mendiagnosis pasien di dalam kasus ini maka nefrokalsinosis karena
hiperkalsemia akibat intoksikasi vitamin D yang dialami pasien dapat di tegakkan
dengan cara berikut:
Keadaan umum :
Dari keadaan umum biasanya pasien nefrokalsinosis karena hiperkalsemia tampak
lemas dan kesadaran menurun. (pada kasus tidak di jelaskan)
Vital sign :
Untuk vital sign biasanya pasien mengalami peningkatan nadi dan tekanan darah.
(pada kasus tidak di jelaskan)
Gejala hiperkalsemia :
Ginayah (2011) menyatakan bahwa gejala hiperkalsemia tidak spesifik, manifestasi
klinis bervariasi tergantung beratnya serta saat perubahan kalsium serum. Beberapa
gejala yang dapat ditemukan adalah mual, muntah, nyeri perut, obstipasi, dehidrasi,
dan poliuria. Sedangkan untuk pemeriksaan hiperkalsemia paling sering didapatkan
secara kebetulan pada pemeriksaan darah penderita asimptomatik. Kadar kalsium
serum normal adalah 8 - 10 mg/dL (2 - 2,5 mmol/L) dan kadar ion kalsium normal
yaitu 4 - 5,6 mg/ dL(1 - 1,4mmol/L). Berikut merupakan kadar kalsium serum dari
normal hingga hiperkalsemia :
10
Berikut merupakan bagan investigasi hiperkalsemia :
Untuk menegakkan diagnosis nefrokalsinosis pada kasus dapat dilakukan
dengan pemeriksaan (Khan dkk, 2009):
Gambaran Radiologis
11
Mayoritas kasus nefrokalsinosis bersifat asimtomatik dan teridentifikasi dengan
pemeriksaan radiologi. Nefrokalsinosis medular terlihat oleh ultrasonografi sebagai
gambaran ekogenik pada piramida sebelum nefrokalsinosis dapat dideteksi dengan
foto polos abdomen.2 Kalsifikasi ginjal pada nefrokalsinosis dapat terlihat pada foto
polos dan CT Scan abdomen berupa daerah radioopak yang melapisi piramida medula
atau di dalam parenkim ginjal. Kalsifikasi pada gambaran ultrasonografi berupa
daerah hiperekoik, biasanya di dalam piramida medula. Sebagian besar
nefrokalsinosis adalah sistemik, maka kalsifikasi biasanya bilateral.
Foto Polos
Deteksi dengan foto polos dapat dilakukan jika kadar terkumpul dalam parenkim
ginjal telah mencapai 100 HU. Gambaran kalsifikasi juga tergantung pada ukuran
batu (< 2 mm jarang terdeteksi), resolusi spasial teknik perekaman, dan faktor kontras
Computed Tomography Scan (CT Scan)
Pemeriksaan CT Scan dianggap sebagai modalitas paling sensitif untuk mendiagnosis
nefrokalsinosis. Pemeriksaan ini dapat mengetahui nefrokalsinosis pada tahap paling
awal, memberikan gambaran densitas yang jelas, dan ukuran luasnya nefrokalsinosis,
serta mampu membedakan dengan kista ginjal. Pemeriksaan ini juga sensitif untuk
mendeteksi nefrokalsinosis akibat hiperoksaluria dan hiperkalsemia akibat
hiperparatiroidisme.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan MRI jarang digunakan untuk mendiagnosis nefrokalsinosis karena tidak
mampu membedakan deposit kalsium.
Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG memberikan gambaran ekogenik pada sudut-sudut piramida ginjal
dan ekolusen pada pusat piramida. Piramida ginjal terlihat baik sebagai gambaran
melingkar atau struktur ekogenik. Gambaran ini dapat dilihat oleh USG sebelum
12
terlihat oleh foto polos. Kalsifikasi di korteks menyebabkan meningkatnya ekogenitas
kortikal dengan bayangan lengkap pada kasus berat. Fibrosis piramida ginjal
memberikan gambaran ekogenik.
Berdasarkan keseluruhan data diatas maka dapat terlihat bahwa ada beberapa
hal yang mendukung untuk penegakan diagnosis nefrokalsinosis yang diakibatkan
oleh hiperkalsemia akibat keracunan vitamin D, yaitu:
1. Dari hasil anamnesis diketahui bahwa orang tua pasien telah memberikan
asupan oral vitamin D secara berlebihan kepada anak (300,000 IU)
2. Pasien diantarkan ke rumah sakit dalam keadaan diare dan penurunan nafsu
makan yang merupakan gejala bagi pasien hiperkalsemia
3. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan bahwa pasien mengalami dehidrasi ringan
4. Terjadi peningkatan di atas normal level serum kalsium 11.7 mg/dl
(Hiperkalsemia)
5. Peningkatan phosporus level serum di atas normal (7 mg/dl)
6. Peningkatan rasio kalsium/kreatinin urin menjadi 0.58
7. Peningkatan 25-hidroxy vitamin D di atas normal menjadi 90 ng/ml
8. Pada USG abdomen terlihat adanya kalsifikasi pada parenkim ginjal
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan
kepada pasien maka diagnosis nefrokalsinosis et.causa intoksikasi vitamin D dapat di
tegakkan.
13