3
Diagnosis Banding Pneumonia 1. Bronkiolitis 1) Definisi Bronkiolitis adalah penyakit IRA-bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi pada bronkiolus. Umumnya infeksi disebabkan oleh virus. 2) Etiologi Sekitar 95% secara serologis disebabkan oleh invasi RSV. Beberapa penyebab lain seperti adenovirus, virus influenza, virus parainfluenza, rhinovirus, dan mikoplasma. 3) Diagnosis I. Anamnesis Gejala awal seperti pilek ringan, batuk, dan demam. Satu hingga dua hari kemudian timbul batuk disertai sesak napas, wheezing, sianosis, merintih (grunting), napas berbunyi, muntah setelah batuk, rewel dan penurunan nafsu makan. II. Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik ditemukan takipnea, takikardi dan peningkatan suhu > 38,5 o C dan ditemukan konjungtivitis ringan dan faringitis. Obstruksi akibat inflamasi akut akan menimbulkan gejala ekspirasi memanjang hingga wheezing, adanya napas cuping hidung, dan retaksi intercostal. Pada auskultasi ditemukan ronkhi III. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang Pemeriksaan darah rutin kurang bermakna karena jumlah leukosit biasanya normal, juga elektrolit. AGD diperlukan untuk anak dengan sakit berat. Pada foto rontgen torak didaptkan gambaran hiperinflasi dan infiltrate. Dapat juga

Diagnosis Banding Pneumonia

  • Upload
    jia

  • View
    7

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yyy

Citation preview

Page 1: Diagnosis Banding Pneumonia

Diagnosis Banding Pneumonia

1. Bronkiolitis

1) DefinisiBronkiolitis adalah penyakit IRA-bawah yang ditandai dengan adanya

inflamasi pada bronkiolus. Umumnya infeksi disebabkan oleh virus.

2) Etiologi

Sekitar 95% secara serologis disebabkan oleh invasi RSV. Beberapa penyebab lain seperti adenovirus, virus influenza, virus parainfluenza, rhinovirus, dan mikoplasma.

3) DiagnosisI. Anamnesis

Gejala awal seperti pilek ringan, batuk, dan demam. Satu hingga dua hari kemudian timbul batuk disertai sesak napas, wheezing, sianosis, merintih (grunting), napas berbunyi, muntah setelah batuk, rewel dan penurunan nafsu makan.

II. Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik ditemukan takipnea, takikardi dan

peningkatan suhu > 38,5 oC dan ditemukan konjungtivitis ringan dan faringitis. Obstruksi akibat inflamasi akut akan menimbulkan gejala ekspirasi memanjang hingga wheezing, adanya napas cuping hidung, dan retaksi intercostal. Pada auskultasi ditemukan ronkhi

III. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang Pemeriksaan darah rutin kurang bermakna karena jumlah leukosit

biasanya normal, juga elektrolit. AGD diperlukan untuk anak dengan sakit berat. Pada foto rontgen torak didaptkan gambaran hiperinflasi dan infiltrate. Dapat juga ditemukan gambran atelectasis, terutama pada saat konvalesens akibat secret pekat bercampur sel-sel mati yang menyumbat, air trapping, diafragma datar, dan peningkatan diameter anteroposterior

2. Tuberculosis Paru1) Definisi

TB paru merupakan penyakit melular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberkulosis. Tuberculosis merupakan salah satu penyebab tingginya angka morbiditas dan mortalitas.

2) Manifestasi klinis

Page 2: Diagnosis Banding Pneumonia

- Demam lama (≥ 2 minggu) dan/ atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid, ISK, malaria), yang dapat disertai keringat malam. Demam umumnya tidak tinggi

- Batuk lama > 3 minggu dan sebab lain telah disingkirkan.- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau tidak naik dalam satu bulan

dengan penanganan gizi yang adekuat.- Nafsu makan tidak ada dengan gagal tumbuh .- Lesu atau malaise- Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare.

3) DiagnosaDiagnose pasti TB ditegakkan dengan ditemukannya M. tuberculosis pada pemeriksaan sputum, bilas lambung, cairan serebrospinal (CSS), jaringan pleura atau biopsy jaringan.

3. Aspirasi Benda AsingAspirasi benda asing merupakan kejadian yang cukup sering terjadi pada anak.

Kemungkinan yang dapat terjadi akibat aspirasi benda asing mulai dari tanpa gejala sampai timbulnya keadaan darurat yang dapat mengancam jiwa.

1) Etiologi Benda asing yang dapat masuk kedalam saluran respiratorik sangat beragam. Penggolongan dapat dilakukan berdasarkan asal, jenis, dan sifatnya.

2) Gejala klinisBenda asing yang berukuran besar dapat menutup total saluran respiratorik bagian atas yang dapat mengancam jiwa. Sedangkan benda asing yang berukuran lebih kecil, berada didalam cabang utama atau saluran bronkus lobaris dan akan menimbulkan gejala yang lebih lama dan lebih ringan. Gejala awal yang timbul dapat berupa, tersedak, serangan batuk keras dan tiba-tiba, sesak napas, rasa tidak enak di dada, mata berair, rasa perih ditenggorokan dan dikerongkongan.

Sumber : Nastiti N. Rahajoe, Bambang Supriatno, Darmawan Budi Styanto. Buku Ajar Respirologi Anak edisi Pertama. Badan Pernerbit IDAI. 2012.