Diagnostik Postmortem Menggunakan MSCT Dan MRI Dari Infeksi Letal Streptokokus Grup a Pada Bayi

7/23/2019 Diagnostik Postmortem Menggunakan MSCT Dan MRI Dari Infeksi Letal Streptokokus Grup a Pada Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/diagnostik-postmortem-menggunakan-msct-dan-mri-dari-infeksi-letal-streptokokus 1/11

Diagnostik Postmortem Menggunakan MSCT dan MRI dari Infeksi

Letal Streptokokus Grup A pada Bayi: Seua! laporan kasus

Christian Jackowski

a,

*, Stephan Dirnhofer

b

, Michael Thali

a

, Emin Aghayeva,ichar! Dirnhofer a, Martin Sonnenschein c

a "nstit#t $e!okteran %orensik, &niversitas 'ern, "M ( '#ehlstrasse ), C+-.) 'ern, Swit/erlan!

b "nstit#t 0atologi, &niversitas 'asel, Swit/erlan!

c "nstit#t a!iologi Diagnostik, "nselspital, 'ern, Swit/erlan!

Diterima 1 September )23 Diak#i )2 Jan#ari )4

Terse!ia online ) Maret )4

Atrak

0encitraan cross-sectional postmortem mengg#nakan multislice computed tomography

5MSCT6 !an magnetic resonance imaging 5M"6 !ianggap sebagai !asar pemeriksaan

postmortem invasif minimal pa!a ke!okteran forensik seperti !alam pen!ekatan virtopsi7 $ami

menya8ikan seb#ah kas#s seorang ga!is - tah#n !engan infeksi letal streptokok#s gr#p A !an

tem#an pencitraan postmortem yang mati alami !alam 8enis ini7 0ostmortem MSCT !an M"

meng#ngkapkan okl#si e!ema laring pa!a tingkat pita s#ara, pne#monia berat !engan atelektasis

bagian !ari ke!#a lob#s atas !an atelektasis lengkap !ari ke!#a lob#s bawah, bronk#s kanan

berp#r#len, pembesaran kelen8ar getah bening servikal !an tonsil faring, !an tambahan, sisa kista

glossopharinge#s !isertai #reter fiss#s !ari gin8al kanan7 Sem#a tem#an otopsi yang relevan

!apat !iperoleh !an !ivis#alisasikan oleh pencitraan postmortem !an !ikonfirmasikan oleh

pemeriksaan histologis !an mikrobiologis men!#k#ng gagasan teknik otopsi invasif minimal7

Kata kunci9 "lm# forensik3 a!iologi forensik3 Virtopsy3 :topsi virt#al3 :topsi noninvasif3

;ambaran postmortem3 Computed tomography3 Magnetic resonance imaging 3 ;ambaran otopsi,

0ne#monia3 Streptokok#s



"# $ata Pengantar

Aplikasi postmortem !ari teknik mo!ern cross-section seperti multislice computed

tomography 5MSCT6 !an magnetic resonance imaging 5M"6 men8a!i semakin penting #nt#k

menilai penyebab kematian !engan cara invasif minimal <..)=7 +al ini !i!#ga men8a!i alternatif

#nt#k otopsi tra!isional pa!a kas#s tertent# ketika otopsi tra!isional masih men8a!i stan!ar emas

penyeli!ikan postmortem yang keberatan !ari perbe!aan alasan7 $e#nt#ngan akan men8a!i

ob8ektif, pengamat !ok#mentasi in!epen!en !ari tem#an, !iik#ti !engan kem#ngkinan

penyimpanan !ata permanen !an pert#karan !ata telemedical. Dengan !emikian, pertanyaan

yang bar# m#nc#l !apat ter8awab bahkan bertah#ntah#n kem#!ian7 $ami menya8ikan seb#ah

kas#s pne#monia strepkok#s gr#p A pa!a bayi !alam proyek virtopsy7 Tem#an cross-section

postmortem men#n8#kkan kelayakan saat pencitraan postmortem7

%# Ba!an dan Metode

)7.7 >aporan kas#s

Seorang anak perem#an - tah#n !ibawa ke r#ang gawat !ar#rat !engan bat#k !an !ispnea

bertambah berat pa!a malam hari !an !i!iagnosis cro#p faringitis7 Setelah terapi oral !engan

betamethason 5'etnesol6 !an boleh p#lang !engan orang t#a memanta# anaknya7 0a!a sore hari

berik#tnya, anak it# tibatiba men#n8#kkan ins#fisiensi respirasi cepat !iik#ti oleh henti napas7

es#sitasi oleh orang t#a !an kem#!ian oleh !okter !ar#rat ti!ak s#kses, !an setelah

men#n8#kkan tan!atan!a kematian otak selama beberapa 8am !ip#t#skan #nt#k menghentikan

terapi7

)7)7 ;ambaran

Mayat yang !ib#ngk#s !alam !#a kantong 5#!olph Egli A;, 'ern, Swiss6 men8alani

gab#ngan pemeriksaan MSCT !an M" !alam wakt# ) 8am setelah kematian sebel#m otopsi

tra!isional7 0emeriksaan MSCT !ilak#kan pa!a scanner empat baris 5>ightspee! ?@", ;eneral

Electric Co, Milwa#kee, B"67 Sel#r#h mayat !ipin!ai !engan collimation 2 mm .,)4 mm7

Aksial cross-section !ihit#ng !ari !ata vol#me7 Data wakt# ak#isisi sebesar .4 menit7



0emeriksaan M" !ilak#kan pa!a .,4Tesla Signa Echospeed Horizon unit 5versi 47, eneral

Medical Systems !istrik" Mil#aukee" $% 67 Ter#tama gambar T)#eighted yang berbe!a 5TE, 4

ms3 T, 22) ms6 !iperoleh !i aksial, koronal !an sagital7 Setelah otopsi MSCT scan

!an M" scan mengg#nakan g#l#ngan pergelangan konvensional !ari potongan laring yang telah

!ilak#kan7 0engolahan !ata MSCT !an M" yang !iperoleh !ilak#kan !i #orkstation

5 &dvantage $indo#s '.(" eneral Electric Co" Mil#aukee" $% 67 "nterpretasi gambar !ilak#kan

oleh !ewan ahli ra!iologi yang tersertifikasi !an otopsi tra!isional !ilak#kan oleh !ewan

patologi forensik yang tersertifikasi7

;ambar7 .7 ekonstr#ksi str#kt#r #!ara !ari !ata MSCT kepala !an leher 5a6 men#n8#kkan laring ters#mbat !i

tingkat pita s#ara 5panah67 Firt#al en!oskopi 5tampilan !ari trakea ke laring6 meng#ngkapkan !iagnosis yang sama

5b67 ;ambar kecil 5e6 men#n8#kkan contoh !ari tem#an laring normal postmortem pa!a en!oskopi virt#al7 Aksial

T)#eighted 5TE ms ms T26 5c6 !an pasca otopsi koronal T)#eighted 5TE4 ms T2 ms6

gambaran laring 5!6 !apat memvis#alisasi okl#si yang menyebabkan e!ema !alam m#kosa 5panah67 0emeriksaan



mikroskopis men#n8#kkan nekrosis, laringitis pse#!omembraneo#s !engan eks#!at fibrinoi! pa!a lapisan l#ar7

Catatan 8#mlah besar le#kosit polimorfon#klear !an e!ema prominen pa!a m#kosa !an s#bm#kosa, masingmasing

5 ) * g 6 5pewarnaan +E3 . !an 267 Sebagai tambahan tem#an seb#ah sal#ran kista tiroglos#s terlihat 5panah

p#t#sp#t#s6 !an !iformalinkan otopsinya 5h67

;ambar7 )7 ekonstr#ksi str#kt#r #!ara !ari !ata MSCT str#kt#r intratoraks 5a6 !an gambar M T) #eighted 5TE

ms ms T26 5c6 !an ke!#a berkorelasi !engan tampilan belakang otopsi !ari trakea !an bronk#s yang

terb#ka 5b67 MSCT 8elas men#n8#kkan bahwa bronk#s kanan ti!ak mengan!#ng #!ara !an M" meng#ngkapkan

bronk#s kanan berp#r#len sepen#hnya benar7 0en#gasan intensitas sinyal !ari cairan !i !alam bronk#s !an

perban!ingan !engan intensitas sinyal cairan yang transparan seperti misalnya ascites antara hati !an !iafragma

pa!a hal ini !alam gambar M T)#eighted mem#ngkinkan kesimp#lan, bahwa cairan !alam bronk#s mengan!#ng

air lebih se!ikit tetapi lebih banyak komponen sel#ler 5ata# lebih6 !an karena it# terlihat k#ningberl#mp#r pa!a

otopsi 5b67 +istologi 5!6 men#n8#kkan bronkitis p#r#len7 >#men bronk#s benarbenar !iisi !engan p#r#lent eks#!at

yang menghanc#rkan epitel pernapasan !an menyerang 8aringan alveolar yang ber!ekatan 5+E, .67



&# 'asil

-7.7 ;ambaran

$e!#a MSCT !an M" meng#ngkapkan okl#si sal#ran pernapasan pa!a tingkat pita s#ara7

M#kosa laring bengkak !an e!ema 5;ambar .67 'ronk#s kanan !iisi !engan cairan yang

men#n8#kkan pen#r#nan intensitas sinyal !iban!ingkan !engan ascites ata# ser#m !alam gambar

M T)#eighted yang sama 5;ambar )c67 +anya bagian !ari par#par# yang berventilasi seperti

lob#s tengah !an bagian apikal lob#s kanan atas !an bagian ventral !ari lob#s kiri atas7 'agian

!orsal !ari lob#s atas !an lob#s bawah yang terisi cairan !an atelektasis 5;ambar -67 Distensi

pembesaran kelen8ar getah bening serviks paratrakeal !an pembesaran tonsil faring terlihat pa!a

M" postmortem 5;ambar 267 Tem#an aksesori a!alah sisa kista glossopharinge#s 5;ambar .!6

!an #reter fiss#s !ari gin8al kanan 5ti!ak !itampilkan67 Distensi pembek#an postmortem terlihat

!i sem#a bagian pemb#l#h !arah besar !an rongga 8ant#ng 5;ambar 467

-7)7 :topsi

:topsi men#n8#kkan e!ema m#kosa pita s#ara7 :kl#si bisa !engan m#!ah !ib#ka oleh

se!ikit melebarkan laring7 Dalam bronk#s kanan ter!apat cairan berl#mp#r !an p#r#len 5;ambar

)6 !an m#kosa trakea !an bronk#s se!ikit memerah7 $e!#a bagian bawah !an !orsal lob#s atas

telah atelektasis !an terisi cairan 5;ambar -67 Tonsiil faring !an serviks kelen8ar getah bening

paratrakeal telah membesar 5;ambar 267 $ista glossopharinge#s 8#ga bisa !itampilkan !i otopsi5;ambar .h67 0emeriksaan mikroskopis 5pewarnaan ;ram6 !ari cairan !alam bronk#s kanan

men#n8#kkan limpahan kokobasil#s7 +istologi men#n8#kkan nekrosis ak#t, laringitis

pse#!omembraneo#s !engan e!ema prominen !alam m#kosa yang ber!ekatan !engan sal#ran

pernapasan termas#k pita s#ara 5;amba7 .67 0emeriksaan mikrobiologi !ari cairan p#r#len !an

eks#!at intraalveolar meng#ngkapkan infeksi berat !engan betahemolitik strepkok#s gr#p A



;ambar7 -7 0ar# yang terisolasi !i otopsi 5a6 berkorelasi !engan gambar M T) #eighted koronal toraks 5TE

ms T2 ms6 5b6 !an rekonstr#ksi str#kt#r #!ara !ari !ata MSCT torak meng#ngkapkan hanya lob#s tengah

!an bagian apikal lob#s kanan atas !an bagian ventral !ari kiri atas yang berventilasi7 $orelasi meng#ngkapkan

bagian yang ti!ak berventilasi !ari par#par# sebagai besar terisi cairan 5karena tampak cerah pa!a gambar M T)

#eighted !an menghilang !alam rekontr#ksi str#kt#r #!ara MSCT7 +istologi 5!6 !ari 8aringan par#par# ini

men#n8#kkan e!ema !i sem#a alveoli 5+E , )67



;ambar7 27 ;ambaran M #r#tan inversi pem#lihan aial pen!ek 5stir6 5TE.4 ms T".) ms T2 ms6 5a, b6

men#n8#kkan pembesaran tonsil faring !an kelen8ar getah bening servikal 5c, !67 +iperplasia folikel 5e6 !ari kelen8ar

getah bening servikal, khas #nt#k infeksi bakteri 5+E, )67 0erhatikan GG rasp+erry tounge GG !i 5c6 5panah p#t#s

p#t#s67

(# Diskusi

$ami menya8ikan tem#an ra!iologi infeksi berat streptokok#s gr#p A pa!a seorang anak

peremp#an ber#m#r - tah#n !alam laporan kas#s ini7 Seperti yang telah !it#n8#kkan rekonstr#ksi

str#kt#r #!ara !apat sangat baik memvis#alisasikan tem#an patomorfologikal #!ara gas yang

mengisi organ <.)=7 Disa8ikan okl#si laring postmortem !isebabkan oleh e!ema m#kosa yang

!ib#ktikan oleh peningkatan sinyal !alam gambar M7 +al ini masih !iper!ebatkan apakah

okl#si it# sebel#m int#basi, yang menyebabkan prose!#r int#basi men8a!i r#mit seperti yang

!i8elaskan oleh !okter yang menangani ata# laring hanya menyempit !an int#basi sen!iri

meningkatkan iritasi m#kosa !an e!ema pita s#ara meny#mbat laring setelah ekst#basi

postmortem7 0a!a otopsi okl#si bisa !engan m#!ah !ib#ka !engan melebarkan laring7

Cairan p#r#len !alam bronk#s ter!eteksi !alam pencitraan postmortem !an kami menyeli!iki

kelayakan ra!iologi !ari isi !iferensiasinya7 Diban!ingkan !engan ascites serosa antara hati !an



!iafragma, it# men#n8#kkan pen#r#nan sinyal 5421 HI26 yang !i#k#r !alam gambar T)

#eighted lemak 8en#h !an yang men#n8#kkan pen#r#nan ratarata fraksi air7 Setelah peningkatan

fraksi !ari komponen sel#ler ini ata# lebih !apat !ias#msikan7 Dalam MSCT tambahannya

men#n8#kkan peningkatan !ensitas foto rontgen !iban!ingkan !engan ascites 54 +& )- +&

<Air +&=, ti!ak !itampilkan67 Densitas ini seban!ing !engan !ensitas !arah vital <.-= ata#

nanah !an men#n8#kkan 8#mlah yang seban!ing komponen sel#ler !alam cairan7 Kang memb#at

hit#ngan besar streptokok#s !engan !iik#iti le#kositosis !alam caian seperti yang !ib#ktikan

oleh pemeriksaan mikrobiologi !an histologis beras#msi menyebabkan peningkatan !ensitas7

Sebaliknya, kita mempertimbangkan pen#r#nan sinyal #r#tan T)#eighted !i samping

peningkatan !ensitas !i MSCT sebagai pet#n8#k ra!iologi #nt#k cairan men8a!i p#r#len, ketika

alasan lebih lan8#t #nt#k peningkatan !ensitas seperti aspirasi ata# per!arahan !apat

!ikec#alikan7

0encitraan postmortem !apat ak#rat men#n8#kkan lob#s par# yang berventilasi !an

pemeriksaan histologis terb#kti ti!ak a!anya alveoli yang berventilasi !alam lob#s ini 5;ambar7

-67 Menyes#aikan !engan peningkatan intensitas sinyal str#kt#r par# terventilasi !i gambar M

men#n8#kkan fraksi tinggi !ari air yang men#n8#kkan e!ema intraalveolar 5;ambar -6 !alam

pemeriksaan histologis7 Tem#an kami mengkonfirmasikan hasil Shiotani !ll7 <.2= yang

menggambarkan di))use ground glass !i pemeriksaan MSCT postmortem !ari kas#s ser#pa !ari

bayi pne#monia7 $ami menilai !aerah massif meng#rangi ventilasi area alveolar !alam

kombinasi !engan e!ema laring yang bertangg#ng 8awab #nt#k letal ins#fisiensi respirasi

sebagai penyebab kematian pa!a kas#s ini7

Selan8#tnya !alam tan!atan!a pera!angan seperti pembesaran kelen8ar getah bening servikal

!an tonsil faring !apat !i!eteksi !an !inilai !engan mengg#nakan pencitraan postmortem !an

morfologi !apat men!#k#ng !iagnosis infeksi berat streptokok#s

Sem#a tem#an otopsi aksesori seperti sisa kista glossopharinge#s !an #reter fiss#s bisa!i!eteksi mengg#nakan pencitraan postmortem bahkan tanpa penerapan agen kontras7 Distensi

pembek#an postmortem !i sem#a pemb#l#h besar !an rongga 8ant#ng sebagai pet#n8#k #nt#k

res#sitasi berkepan8angan !alam kas#s ini yang 8#ga ter!eteksi7



:topsi ti!ak meng#ngkapkan lebih 8a#h per#bahan morfologi yang terkait tetapi masih

memberikan sat#sat#nya cara #nt#k memperoleh 8aringan !an spesimen cairan t#b#h #nt#k

histologis !an toksikologi ata# seperti !alam kas#s ini, pemeriksaan mikrobiologi sampai teknik

biopsi gambar terpan!# !iimplementasikan7

Selain it#, pengalaman otopsi tra!isional !iperl#kan #nt#k mengec#alikan patologi organ

lan8#t yang lebih l#as !aripa!a mengg#nakan pencitraan postmortem sampai sekarang7 Tapi serta

!isa8ikan sat# setiap kas#s virtopsy lan8#t akan memberikan lebih banyak !an lebih pengalaman7

Seb#ah teknik otopsi invasif minimal m#ngkin berlak# seh#b#ngan !engan tangg#ngan !alam

pemilihan kas#skas#s forensik ketika teknik angiografi invasive minimal postmortem !an teknik

biopsy gambar terpan!# telah !ilaksanakan #nt#k mengatasi keterbatasan saat ini !an masih

meningkatkan biaya #nt#k pencitraan sel#r#h mayat postmortem lebih 8a#h men#r#n karena

perbaikan teknis7

;ambar7 47 ;ambar M T)#eighted koronal 5TE ms T2 ms6 men#n8#kkan !istensi pembek#an

postmortem !alam atri#m kanan vena cava !an trakt#s ventrikel kiri aorta !an arteri p#lmonalis 5panah p#t#s

p#t#s67



)# $esimpulan

Dalam kas#s ini sem#a per#bahan patologi !an makromorfologi yang relevan !ari pnemonia

berat yang menyebabkan kematian s#!ah !apat !i!iagnosis !engan mengg#nakan pencitraan

postmortem7 0emeriksaan histologi !an mikrobiologi lebih lan8#t menegaskan bahwa a!anya

infeksi streptokok#s gr#p A7 Dalam kas#s t#nggal !an seban!ing, pencitraan postmortem

termas#k teknik otopsi invasif minimal !apat berf#ngsi sebagai alternatif !alam pemeriksaan

postmortem !i masa men!atang setelah keterbatasan pemeriksaan ini s#!ah teratasi

*+apan Terima $asi!

$ami ingin meng#capkan terima kasih kepa!a tim MTA ini 5$arin Lwygart, Ferena

'e#tler, Elke Spielvogel, Christoph >aeser, Carolina Dobrowolska6 #nt#k bant#an mereka yang

sangat baik !alam memperoleh pin!aian !alam proyek virtopsy serta &rs $onigs!orfer !an

olan! Dorn #nt#k pengalaman asistensi mereka !i otopsi !an Therese 0erinat #nt#k pewarnaan

histologis yang ak#rat7

Referensi

.7 M7J7 Thali, $7 Ken, B7 Schweit/er, 07 Fock, C7 'oesch, C7 :/!oba, ;7 Schroth, M7 "th, M7

Sonnenschein, T7 Doernhoefer, E7 Sche#rer, T7 0lattner, 7 Dirnhofer, Firtopsy, a new

imaging hori/on in forensic pathology9 virt#al a#topsy by postmortem m#ltislice comp#te!

tomography 5MSCT6 an! magnetic resonance imaging 5M"6a feasibility st#!y, J7

%orensic Sci7 2 5)-6 -I(2-7

)7 K7 Donchin, A7"7 ivkin!, J7 'arLiv, J7 +iss, J7 Almog, M7 Drescher, &tility of postmortem

comp#te! tomography in tra#ma victims, J7 Tra#ma -1 5.26 44)(4447

-7 M7 Thali, 07 Fock, ole of an! techniN#es in forensic imaging, in9 J7 0ayenJames, A7

'#s#ttil, B7 Smock 5E!s76, %orensic Me!icine9 Clinical an! 0athological Aspects, ;reenwich

Me!ical Me!ia, >on!on, )-, pp7 1-.(1247

27 S7$7 Ballace, B7A7 Cohen, E7J7 Stern, D7T7 eay, J#!icial hanging9 postmortem ra!iographic,

CT an! M imaging feat#res with a#topsy conOrmation, a!iology .- 5.26 )I-( )I17



47 &7 %arkash,A7 Scope, M7 >ynn, C7 $#gel, 7 Maor, A7 Abargel, A7 El!a!, 0reliminary

eperience with postmortem comp#te! tomography in military penetrating tra#ma, J7 Tra#ma

2 5)6 --(-7

I7 >7 0atriN#in, A7 $assar8ian, M7 'arish, >7 Casserley, M7 :P'rien, C7 An!ry, S7 E#stace,

0ostmortem wholebo!y magnetic resonance imaging as an a!8#nct to a#topsy9 preliminary

clinical eperience, J7 Magn7 eson7 "mag7 .- 5).6 )11()17

17 M7J7 Thali, $7 Ken, 07 Fock, C7 :/!oba, '707 $ne#b#ehl, M7 Sonnenschein, 7 Dirnhofer,

"mageg#i!e! virt#al a#topsy On!ings of g#nshot victims performe! with m#ltislice

comp#te! tomography an! magnetic resonance imaging an! s#bseN#ent correlation between

ra!iology an! a#topsy On!ings, %orensic Sci7 "nt7 .- 5)-6 (.I7

7 7A7 'isset, Q7'7 Thomas, "7B7 T#rnb#ll, S7 >ee, 0ostmortem eaminations #sing magnetic

resonance imaging9 fo#r year review of a working service, 'MJ -)2 5))6 .2)-( .2)27

7 7A7 'isset, Magnetic resonance imaging may be alternativeto necropsy, 'MJ -.1 5.6.247

.7 E7 Aghayev, $7 Ken, M7 Sonnenschein, C7 :/!oba, M7 Thali, C7 Jackowski, 7 Dirnhofer,

Firtopsy postmortem m#ltislice comp#te! tomograhy 5MSCT6 an! magnetic resonance

imaging 5M"6 !emonstrating !escen!ing tonsillar herniation9 comparison to clinical st#!ies,

Qe#rora!iology 2I 5)26 44(4I27

..7 C7 Jackowski, B7 Schwei/er, M7 Thali, $7 Ken, E7 Aghayev, M7 Sonnenschein, 07 Fock, 7

Dirnhofer, Firtopsy9 postmortem imaging of the h#man heart in sit# #sing MSCT an! M",

%orensic Sci7 "nt7 .2 5)46 ..()-7

.)7 C7 Jackowski, M7 Thali, M7 Sonnenschein, E7 Aghayev, $7 Ken, 7 Dirnhofer, 07 Fock,

Fis#ali/ation an! N#antiOcation of air embolism str#ct#re by processing postmortem MSCT

!ata, J7 %orensic Sci7 2 5)26 .--(.-2)7.-7 A7J7 Collins, S7 ;illespie, '7E7 $elly, Can comp#te! tomography i!entify patients with

anaemiaR &lster Me!7 J7 1 5).6 ..I(..7

14.S7 Shiotani, M7 $ohno, Q7 :hashi, $7 Kama/aki, +7 Qakayama, $7 Batanabe, K7 :yake, K7

"tai, Qontra#matic postmortem comp#te! tomographic 50MCT6 On!ings of the l#ng,

%orensic Sci7 "nt7 .- 5)26 -(27

Documents

Diagnostik Postmortem Menggunakan MSCT Dan MRI Dari Infeksi Letal Streptokokus Grup a Pada Bayi