35
KADIN INDONESIA Dialog Dengan Dunia Usaha Dalam Rangka Penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025

Dialog Dengan Dunia Usaha Dalam Rangka Penyusunan ... · FTA.FPA Persaingan Global Kemakmuran & Kemajuan Indonesia SASARAN STRATEGIS ROADMAP KADIN INDONESIA Kemandirian ... KUANTITATIF

  • Upload
    lamhanh

  • View
    228

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

KADIN INDONESIA

Dialog Dengan Dunia Usaha Dalam Rangka Penyusunan Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025

KADIN INDONESIA

1. Forum dialog strategis integrasi fungsi perencanaan, proses dan pelaksanaan untuk tingkat pencapaian yang optimal

2. Delegasi pengusaha nasional dan daerah, BUMN, Asosiasi, Ketua Umum KADIN Provinsi, pengurus KADIN Indonesia

3. Sasaran strategis KADIN Indonesia 2010-2015

1. Pemberdayaan ekonomi daerah

2. Percepatan pembangunan infrastruktur

3. Kemandirian pangan dan energi

4. Penciptaan wirausaha baru

5. Optimalisasi hubungan internasional

KADIN INDONESIA

Penciptaan Iklim Usaha yang sehat, Berkepastian

Hukum, Bersih & Berwawasan Lingkungan

Percepatan KebangkitanEkonomi Daerah

Penguatan Kapasitas& Kapabilitas Organisasi

Kadin

Peningkatan Kualitas& Kuantitas SDM

Pengusaha Indonesia

Peningkatan & Optimalisasi Hubungan

InternasionalP

RO

GR

AM

-

KADIN INDONESIA SASARAN STRATEGIS 2010 - 2015

KADINDA

PROPINSI,

KABUPATEN,

KOTA

ASOSIASI/

HIMPUNAN

KOMITE

BILATERAL/

KADIN INT’L

PENGUSAHA

NASIONAL &

ASING

BUMN

UMKM &

KOPERASI

MASYARAKAT

PE

ME

TA

AN

KE

KU

AT

AN

KEPEMIMPINAN EFEKTIF,

KAPASITAS & KAPABILITAS

INDEPENDEN

INOVATIF

DUKUNGAN

PEMERINTAH & DPR

EKONOMI TANGGUH &

BERKEADILAN

Masyarakat

Ekonomi

Asean

2015

Anti

Korupsi

1

Kemandirian

Nasional

2

Industri

Berdaya

Saing

Tinggi

3

Pilihan

Tujuan

Investasi

4

Pemerataan

Pembangunan

Daerah

5

Sumber Daya Manusia

Unggul

Proses Demokrasi

Lingkungan

Hidup

Globalisasi

WTO,EU,ASEA

N

APEC,ASEM,

FTA.FPA

Persaingan Global

Kemakmuran

& Kemajuan

Indonesia

SASARAN

STRATEGIS

ROADMAP KADIN INDONESIA

Kemandirian

Pangan dan

Energi

Percepatan

Infrastruktur

Wirausaha

Baru

Peningkatan

ekspor dan

investasi

KADIN INDONESIA Sasaran Strategis 2010-2015

Investasi

Daerah

KADIN INDONESIA

Rekomendasi KADIN Indonesia

1. Percepatan penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah

2. Percepatan pembuatan RUU Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan

3. Penyusunan peraturan pelaksanaan pendukung UU

4. Koridor Ekonomi Indonesia

5. Insentif fiskal dan non fiskal

6. Pelaksanaan Public Private Partnership dengan semangat berbagi resiko antara pemerintah dan pengusaha

KADIN INDONESIA

Investasi swasta 2011-2015

Diperkirakan USD 62 Milyar oleh pengusaha nasional dan asing dalam pembangunan infrastruktur dan perekonomian

Indonesia

15 Maret 2011

Dalam rangka menindaklanjuti direktif Presiden RI terkait dengan penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025.

Dalam rangka mempersiapkan agar Rapat Kerja antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 28 Maret 2011 nanti berlangsung efektif.

Sebagai informasi, dalam rangka MP3EI ini telah diselenggarakan beberapa kali pertemuan, yaitu: Retreat pada tanggal 30 Desember 2010, Rapat Kerja antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan BUMN pada tanggal 21-22 Februari 2011.

MESKIPUN KITA SUDAHMENJALANKAN PEMBANGUNAN EKONOMI,

BERDASARKAN

RPJMN TH 2010 – 2014

RKP & RKPD TAHUNAN

APBN & APBD TAHUNAN

KITA MESTI MELAKUKAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN

PEMBANGUNAN EKONOMI KITA5 – 10 TH MENDATANG

4

5

AGAR PERCEPATAN & PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI EFEKTIF, KITA MEMERLUKAN

KITA SUSUN BERSAMA PEMERINTAH (PUSAT & DAERAH) PELAKU EKONOMI & USAHA (NEGARA & SWASTA) PEMANGKU KEPENTINGAN LAIN

MASTER PLAN

“TOP-DOWN” & BOTTOM-UP” APPROACH

6MASTER PLAN P3EI

KONKRIT SASARAN JELAS

KUANTITATIF & KUALITATIF

DENGAN “TIME LINE”

TUGAS & KEWAJIBAN PUSAT & DAERAH JELAS

SIAPA “INVEST” DI MANA, BERAPA BANYAK

LAPANGAN KERJA YANG DIBUKA (JOB CREATION) DAPATDIHITUNG

KEBIJAKAN & REGULASI YG TEPAT DITENTUKAN

“DISPUTE SETTLEMENT MECHANISM” (JIKA ADA) DISUSUN

AKUNTABILITAS KPD PUBLIK MENJADI PENTING

“WORLD CLASS”, DALAM ARTI MASTER PLAN YG CREDIBLE

7

SEKARANG INI, SAMBIL MEMPERSIAPKAN MASTER PLAN, KITA TELAH & TERUS BEKERJA

IMPLEMENTASINYA

MASTER PLAN PENTING

TAPI LEBIH PENTING

• MENJELASKAN KPD CALON INVESTOR BUMN, SWASTA DLM NEGERI, DAN MITRA INVESTOR DARI NEGARA SAHABAT

• KITA BICARA KORIDOR EKONOMI, ZONA EKONOMI DAN KLASTER INDUSTRI

• KITA MENENTUKAN DI MANA INVESTASI ITU DIHARAPKAN, KAPAN DAN BERAPA BESAR

CONTOH :

KITA INGIN JUMLAH INVESTASI (GABUNGAN) MENCAPAIUS$ 200 MILYAR

KITA INGIN BUMN MENJADI PILAR & KONTRIBUTORUTAMA

KITA INGIN BUKAN HANYA KOMITMEN, TETAPI SUDAH“AGREEMENT”

KETIKA MASTER PLAN SAYA SYAHKAN NANTI,SEMUA SUDAH SIAP

8ALHAMDULILLAH

PROSES BERLANGSUNG BAIK, SEJAUH INI SEMUA “ON TRACK”

9“PENYAKIT” DAN FAKTOR-FAKTOR

YG BIKIN GAGAL”

PEM PUSAT (UTAMANYA BIROKRASI) LAMBAT & TIDAK SEJALAN DGN MASTER PLAN

PEM DAERAH (KARENA ADA KEPENTINGAN SENDIRI) TIDAK MEMPERLANCAR & CENDERUNG MENGHAMBAT (CONTOH SIKAP BUP/WAKOT)

INVESTOR “INGKAR JANJI” GAGAL MEMENUHI KOMITMEN & RENCANANYA

ADA REGULASI YG MENGHAMBAT, TAPI TIDAK SEGERA KITA PERBAIKI

KEPENTINGAN & PROSES POLITIK YG TIDAK SEHAT

SIAPA YG MENGHAMBAT ?

SIAPA YG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB

SIAPA YG INGKAR JANJI ?

AKHIRNYA, SIAPA YG BIKIN GAGAL ?

RAKYAT PERLU TAHU

10DI ERA DEMOKRASI DAN TRANSPARANSI

MARI SAMA-SAMABERTANGGUNG-JAWAB KEPADA RAKYAT

11

MASTER PLAN

DOKUMEN UTAMA DITANDA-TANGANI PRESIDEN

DOKUMEN “PELAKSANAAN” DITANDA-TANGANI BERSAMA : MENTERI, GUBERNUR DAN INVESTOR UTAMA

Adanya kesamaan pandangan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Dunia usaha menyangkut lingkup perbaikan regulasi dan peningkatan infrastruktur utama yang dibutuhkan untuk mendorong percepatan investasi oleh para pelaku usaha.

Komitmen dari para pengusaha untuk merencanakan investasi dalam rangka mendukung Masterplan P3EI, setidaknya sampai dengan 2014, setelah seluruh hambatan tersebut di atas diselesaikan (inidikatif).

No. Regulasi Isu/Permasalahan Status/Keterangan

UNDANG - UNDANG

1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan

Berkenaan dengan belum proporsional-

nya kedudukan antara pengusaha dan

pekerja, terutama di dalam hal kontrak

kerja, outsourcing, dan pesangon.

--

2. UU No. 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan

Batubara

Berkenaan dengan belum jelasnya ber-

bagai aturan pelaksanaan, terutama:

• Mekanisme pengubahan dari PKP2B

dan KK menjadi ijin usaha sesuai UU

• Adanya ketetapan bahwa 1 perush, 1

jenis mineral/komoditi

• Jangka waktu ijin usaha yang total 40

tahun (20+10+10) tanpa adanya ke-

pastian usaha.

--

No. Regulasi Isu/Permasalahan Status/Keterangan

UNDANG – UNDANG

3 Pelaksanaan UU No. 26 Tahun

2006 tentang Tata Ruang

Proses penetapan menjadi Perda

yang berkepanjangan sangat

berpotensi mengganggu percepatan

investasi

• Rencana tata ruang yang

sah ini menjadi syarat

untuk implementasi

investasi di banyak sektor

• Lamanya proses penetap-

annya sendiri terkait de-

ngan mekanisme dalam

UU 41/1999 Tentang

Kehutanan

4 Pelaksanaan UU No. 23 Tahun

2007 Tentang Perkeretaapian

Masih belum adanya kepastian

mengenai pemisahan antara penye-

lenggara prasarana (kel) dan sarana

(rolling stock)

PT. KAI masih berfungsi

ganda, sebagai regulator dan

sekaligus sebagai pelaku

(investor)

No. Regulasi Isu/Permasalahan Status/Keterangan

UNDANG - UNDANG

5 Pelaksanaan UU No. 1 Tahun

2008 Tentang Penerbangan

Terkait dengan pemisahan operator

bandar udara (badan usaha), otoritas

bandar udara (regulator) dan penyeleng-

gara pelayanan navigasi penerbangan

6 UU No. 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran

Terkait dengan pemisahan antara otoritas

pelabuhan (yang menjalankan fungsi

pengaturan, pengendalian, dan

pengawasan kegiatan) dan operator yang

pada intinya adalah Badan Usaha

(BUMN/D dan swasta)

7 Percepatan RUU Pengadaan

Tanah untuk Kepentingan

Pembangunan

Dibutuhkan untuk memperkuat dasar

hukum pengadaan tanah yang sangat

diperlukan untuk pembangunan serta

mempercepat proses yang ada

Saat ini sedang dalam

pembahasan di DPR.

Direncanakan selesai

pada pertengahan 2011.

No. Regulasi Isu/Permasalahan Status/Keterangan

PERATURAN PEMERINTAH

1 Revisi PP 1/2007 jo 62/2008

Fasilitas pajak penghasilan un-

tuk penanaman modal di bi-

dang-bidang usaha tertentu

dan/atau di daerah-daerah

tertentu

Dengan keluarnya UU 39/2009 Tentang

KEK, perlu adanya penyesuaian definisi

dari “daerah-daerah tertentu”

RPP tentang Pemberian

fasilitas perpajakan dan

kepabeanan untuk KEK

sedang disusun.

2 Pelaksanaan PP No. 94/2010

Tentang penghitungan pengha-

silan kena pajak dan pelunasan

pajak penghasilan dalam tahun

berjalan

Terutama terkait dengan pasal 29 yang

mengatur tentang fasilitas pembebasan

pajak (tax holiday) dan fasilitas

pengurangan pajak penghasilan badan

sesuai UU 25/2007 tentang Penanaman

Modal

Agar segera dikeluarkan

petunjuk pelaksanaannya

(Permenkeu) agar segera

bisa diimplementasikan

Selain daftar di atas, selama diskusi di dalam Gugus Tugas Koridor selama 3 minggu terakhir ini juga

diidentifikasi sejumlah bottlenecks (per sektor/per koridor) yang perlu segera diselesaikan (daftarnya

terdapat dalam bahan yang dibagikan)

Agar daftar tersebut juga dicermati apakah ada isu/permasalahan yang belum teridentifikasi

Besarnya investasi

Waktu implementasi

Bidang usaha

Lokasi

Rencana penyerapan tenaga kerja

(bila sudah berjalan) Kendala yang dihadapi saat ini

Koridor Total Investasi

(Triliun Rupiah)

Sumatera 371.7

Jawa 250.2

Kalimantan 266.8

Sulawesi - Maluku Utara 511.0

Bali Nusa Tenggara 112.0

Papua - Maluku 169.8

Total 1,681.5

Keterangan : BUMN 50% Swasta 50%

1 KE Sumatera

2 KE Jawa

KE Bali – Nusa Tenggara3 KE Kalimantan

KE Papua – Maluku 4 KE Sulawesi – Maluku Utara

Pusat ekonomiPusat ekonomi mega Usulan lokasi KEK Usulan lokasi KEK yang merupakan FTZ

Denpasar

Mataram

Jakarta

Medan

Pekanbaru

Jambi

Lampung

Semarang

Banjarmasin

Palangkaraya

Pontianak

Makassar

Manado

Kendari

GorontaloManokwari

Jayapura

1

2

3 4

Serang

Mamuju

IMT-GT

BIMP-EAGA

Surabaya

Merauke

Kupang

SamarindaSofifi

Wamena

Sorong

Ambon

Palu

Banda Aceh

Padang

Bengkulu

Jogjakarta

Palembang

Tj. Pinang

Pkl. Pinang

6 Koridor Ekonomi Prioritas: Berbasis Komoditi/Sektor Unggulan Wilayah

6

6

5

5

20

Rangkuman Tema Pengembangan Koridor

Ekonomi Indonesia

21

Koridor Ekonomi Sumatera "Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung

energi nasional"

Sektor Fokus dan Strateginya

1. Minyak Kelapa Sawit/CPO Fokus pada industri hulu melalui peningkatan panen dan konversi mature plantation.

2. Karet Meningkatkan hasil panen dan memperluas industri hilir

3. Batubara Meningkatkan produksi pertambangan melalui percepatan infrastruktur rel kereta api.

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan

Pelabuhan:• Metro Medan, Dumai, Palembang

Rel Kereta/Jalan:• Trans Sumatera (Rel kereta/Jalan), termasuk rel kereta

untuk CPO di Riau. Pembangkit Listrik di Sumatera

• Pembangkit Listrik di Sumatera untuk menumbuhkan industri hilir

• Mine-mouth dan processing plant untuk batubara di Sumatera Selatan

Overview

Terdiri dari 7 hub: Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Serang, Jakarta

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~3.4x dari $139 milyar di 2010 ke $473 milyar di 2030 denganlaju pertumbuhan koridor sebesar 6.3% dibandingkan estimasi baseline 4.5%

Klaster industri karet dan sawit,

KEK

Klaster industri sawit, KEK

FTZ

22

Koridor Ekonomi Jawa"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"

Fokus Sektor & Strategi – basis manufaktur yang luas:1. Produk makanan Fokus untuk memindahkan hambatan

untuk mengkapitalisasi tumbuhnya permintaan domestik2. Tekstil Merebut pasar domestik dari impor dan memperkuat

Indonesia sebagai negara pilihan sumber produksi 3. Industri Alat angkut Mengembangkan kapabilitas untuk

nilai tambah pengolahan yang lebih tinggi, menarik lebih banyak peralatan pengolahan asli.

Overview

Terdiri dari 4 hub: Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~4.2x dari $304 milyar di 2008 ke $1,282 milyar di 2030 denganestimasi laju pertumbuhan koridor 7.5% dibandingkan estimasi baseline 5.8%

Infrastruktur Kunci yang DibutuhkanPelabuhan:

• Jakarta, Semarang, SurabayaRel Kereta/Jalan:

• Trans Jawa (Jakarta-Cikampek-Bandung-Semarang-Surabaya

Pembangkit Listrik• Ekspansi Pelabuhan di Jakarta• Pembangkit listrik di Jawa Barat dan Jawa Tengah

Klaster industri perkapalan

Klaster industri petrochem

Klaster industri makanan & minuman

Klaster industri tekstil

Klaster industri mesin , alat

angkut

23

OverviewTerdiri dari 4 hub: Pontianak, Palangka Raya, Balikpapan dan Samarinda

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~2.6x dari $59 milyar di 2008 ke $152 milyar di 2030 dengan estimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 3.6% dibandingkan estimasi baseline sebesar 5.8%

Industri Berkelanjutan di Masa Depan1. Perikanan memperluas industri akuakultur udang2. Kayu Membangun industri hutan yang berkelanjutan &

memperluas ke produksi bernilai tambah tinggi (kertas)3. Karet Meningkatkan industri karet

Fokus Sektor Saat Ini1. Migas Eksplorasi lebih banyak untuk memastikan

pertumbuhan produksi yang stabil 2. Minyak Kelapa Sawit Meningkatkan produksi panen,

beralih ke produk dgn nilai tambah tinggi dan produk hilir. 3. Batubara Meningkatkan produksi dgn membangun

infrastruktur yg dapat mencapai tambang di pedalaman

Infrastruktur Kunci yang DibutuhkanPelabuhan Sungai Fasilitas Barge Loading Pelabuhan yang menghubungkan Rel Kereta Api untuk membawa batubara melalui sungai; Sungai Barito dan MahakamRel Kereta Api Dibutuhkan untuk membuat pertambangan batubara di pedalaman layak secara ekonomi; Kal-TengJalan Tol Konektivitas yg lebih baik antara perkebunan kelapa sawit dan pertambangan dapat meningkatkan produksi CPO; Kalimantan Tengah dan Barat

Koridor Ekonomi Kalimantan"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang &

Lumbung Energi Nasional"

Klaster industri besi-baja

24

Koridor Ekonomi Sulawesi''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian,

Perkebunan, dan Perikanan Nasional''

Sektor Fokus dan Strategi

1. Tanaman Pangan Meningkatkan produktivitas yang menjamin ketahanan pangan nasional

2. Perkebunan Beralih ke produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi

3. Perikanan Mengurangi tangkapan perikanan laut, membangun produksi akuakultur

4. Pertambangan Nikel Meningkatkan ekspor nikel setengah-jadi

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan

Irigasi – Kebutuhan peningkatan panen pertanian pangan dan perkebunan; Sulawesi Selatan.

Fasilitas Pelabuhan – Dibutuhkan untuk penanganan yang lebih baik bagi produk industri pertanian; Pelabuhan Makassar, Bitung, Kendari.

Suplai Listrik - Listrik merupakan kebutuhan kunci untuk pemrosesan nikel; Sulawesi Tenggara

Overview

Terdiri dari 5 hub: Manado, Gorontalo, Kendari, Mamuju dan Makassar

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~4.4x dari $21 milyar di 2008 ke $94 milyar di 2030 denganestimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 7.7% dibandingkan estimasi baseline 6.0%

Klaster perkebunan

(kakao, jagung)

Klaster industri Nikel

25

Koridor Ekonomi Bali-NT''Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan

Nasional''

Sektor Fokus dan Strategi

1. Pariwisata Meningkatkan jumlah kunjungan turismaupun pengeluaran pariwisata. Memanfaatkan Bali sebagai gerbang untuk mempromosikan kunjungan kedaerah tujuan wisata lain

2. Pertanian dan Peternakan Meningkatkan produktifitaslahan dan mengembangkan kegiatan produksi sampaidengan hilir

Overview

Terdiri dari 3 hub: Denpasar, Mataram dan Surabaya

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~4.3x dari $18 milyar di 2008 ke $76 milyar di 2030 denganestimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 7.6% dibandingkan estimasi baseline 5.6%

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan

Bandara: Ekspansi Ngurah Rai, pembangunan bandarainternasional baru di BaliPelabuhan: Terminal cruise Tanah Ampo / BenoaJalan: Trans-Bali toll road, akses Sarangan – Tj. BenoaEnergi: Pembangkit listrik di Bali

Klaster Peternakan

Pintu gerbang pariwisata nasional

26

Bali Based Hub

Lombok based Hub

Koridor Ekonomi Papua-Maluku"Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan

SDM yang Sejahtera"

Sektor Fokus dan Strategi

1. Pertambangan (terutama tembaga dan emas)Mendorong eksplorasi lokasi tambang baru melaluidukungan infrastruktur. Mendorong "forward integration" dengan melalui kegiatan produksi hilir

2. Pertanian dan Perkebunan Meningkatkan produksimelalui Merauke Integrated Food dan Energy Estate (MIFEE) & menghasilkan produk bernilai tambah tinggi

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan

Jalan – Jalan Trans-Papua dan jalan akses MeraukePelabuhan – Pelabuhan di Jayapura dan MeraukeEnergi – Mengembangkan PLTA Urumka untuk mengurangiketergantungan pembangkit listrik BBM

Overview

Terdiri dari 5 hub: Sorong, Manokwari, Wamena, Jayapura dan Merauke

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~6.3x dari $13 milyar di 2008 ke $83 milyar di 2030 denganestimasi laju pertumbuhan koridor sebesar 9.6% dibandingkan estimasi baseline sebesar 7.0%

Klaster pertanian (MIFEE)

Klaster industri Migas

27

“Konsultasi dan Pengembalian

Formulir Is ian”

Hari/Tanggal: Rabu, 16 Maret 2011

Tempat: Ruang Puri Asri Lt.1

Hotel Le Meridien, Jakarta

Hari/Tanggal: Kamis – Jumat, 17 – 18 Maret

2011

Tempat: Ruang Topaz Lobby Level Hotel Nikko

Jakarta

Waktu: 10.00 – 16.00 WIB

CP: Sdr. Ronald Sianipar (087887273694)

Email:[email protected]

Liason Officer KADIN

Didie W. Soewondho

Email: [email protected]

[email protected]

www.kadin-indonesia.or.id

HP: 08161869382

CP: Sdr. Ronald Sianipar (087887273694)

Email: [email protected]