dian puspita (130721616040)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DAMPAK PENAMBANGAN MINYAK BUMI ILEGAL TERHADAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG, SUMATERA SELATAN

Citation preview

DAMPAK PENAMBANGAN MINYAK BUMI ILEGAL TERHADAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG, SUMATERA SELATANDian Puspita Anggreni (130721616040)Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu SosialJurusan GeografiEmail: [email protected]

Abstrak

Minyak bumi dapat dikatakan sebagai sumber daya alam yang bernilai tinggi. Sehingga adanya minyak bumi yang terdapat disuatu negara menjadi keuntungan tersendiri bagi negara yang memilikinya. Keuntungan terseb nut secara tidak langsung juga dimanfaatkan oleh berbagai pihak, baik pemerintahan hingga penambang ilegal dalam mengeksploitasinya. Adanya penambang ilegal ini secara tidak langsung akan mengakibatkan berbagai dampak yang ditimbulkan terutama pada kondisi masyarakat dan lingkungannya. Eksploitasi yang dilakukan secaral ilegal oleh masyrakat dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, karena kurangannya pemahaman mengenai penambangan sehingga kurang memperhatikan aspek peran dan fungsi alam terhadap lingkungan yang nantinya dapat mendatangkan berbagai macam bencana seperti tanah longsor, banjir, kabut asap, pemanasan global dan juga ledakan didaerah penambangan.

Dian Puspita Anggreni Mahasiswa Pendidikan Geografi FIS UM MalangKata kunci: Sumber daya alam, minyak bumi, penambang ilegal

PENDAHULUANLatar BelakangIndonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam, salah satunya hasil tambang (batubara, minyak bumi, gas alam, timah). Di era globalisasi ini, setiap negara membangun perekonomiannya melalui kegiatan industri dengan mengolah sumber daya alam yang ada di negaranya. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dengan negara lain dan memajukan perekonomiannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan dari sektor privat maupun sektor swasta yang mengolah hasil tambang untuk diproduksi.Salah satu daerah yang memiliki potensi cadangan minyak bumi yang besar di Indonesia terletak di daerah Palembang, Sumatra selatan. Potensi minyak bumi di daerah ini diperkirakan sebesar 5.034.082 MSTB. Potensi sumber daya minyak bumi yang besar ini memunculkan banyaknya ekplorasi dan eksploitasi baik secara resmi maupun secara ilegal. Eksploitasi sumber daya minyak bumi ini akan memberikan keuntungan dan manfaat tersendiri, akan tetapi permasalahannya terletak pada eksploitasi atau penambangan sumber daya minyak bumi yang dilakukan secara ilegal oleh warga sekitar. Penambangan ilegal dilakukan di sumur tua yang sudah tidak digunakan lagi oleh perusahaan tambang minyak yang selama ini beroperasional. Sumur-sumur tua ini, pada umumnya memiliki potensi cadangan minyak bumi yang masih dapat digunakan, oleh karena itu banyak masyrakat di daerah ini yang menjadikan penambangan minyak ilegal ini sebagai pendapatan keluarganya. Namun beberapa tahun terakhir, masyarakat yang merasakan keuntungan dan nikmatnya menambang minyak bumi di sumur tua, berupaya mencari sumber baru dengan melakukan pengeboran sumur minyak tanpa mengikuti prosedur keselamatan dan izin sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan tambang minyak bumi, yang kemudian malah memberikan kerugian untuk masyarakat sekitar.

MetodePada langkah penulisan jurnal ini menggunakan penggabungan data dari jurnal, artikel maupun dokumentasi tertulis dalam bentuk buku yang tentunya sesuai dengan tema permasalah yang dibahas pada jurnal ini. Penggunaan langkah ini dikarenakan akan memudahkan dalam merangkai beragam hal yang berkaitan dengan judul jurnal yaitu dampak yang ditimbulkan akibat penambangan minyak bumi yang ilegal di masyarakat. Jurnal ini merupakan jenis jurnal non penelitian. Sehingga dalam pengumpulan bahan menggunakan referensi-referensi dari berbagai sumber data. Sumber data yang tersedia dapat dijadikan suatu kesatuan yang nantinya akan memuat data-data yang dapat digunakan untuk bahan utama, untuk melengkapi pembuatan jurnal ini dan juga dapat digunakan dalam menjelaskan lebih rinci dari permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini. Dari sumber-sumber tersebut dikutip dengan terlebih dulu dengan cara melakukan pemahaman dari setiap pokok permasalahan yang akan dibahas.

Hasil dan PembahasanIndonesia merupakan Negara yang memiliki potensi sumber daya minyak bumi yang sangat besar. Kualitas minyak bumi di Indonesia juga cukup baik, dengan kadar sulfur (belerang) yang sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran yang ada di udara. Dengan potensi yang besar ini, Indonesia dapat menduduki peringkat ke 25 sebagai negara yang memiliki potensi minyak terbesar, yaitu sebesar 4.3 milyar barrel, dan merupakan peringkat ke-21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari.

Salah satu daerah yang memiliki potensi cadangan minyak bumi adalah Palembang, Sumatra selatan. Dengan luas wilayah Provinsi Sumsel mencapai 87.014,42 Km2 yang terdiri dari 10 Kabupaten dan 4 Kota. Jumlah penduduk daerah ini berkisar 6.518.791 jiwa (tahun 2003). Potensi petambangan yang banyak di daerah ini meruapakan daya tarik yang kuat bagi masuknya penanaman modal untuk meningkatkan perekonomian daerah. Didukung lagi dengan letaknya yang strategis secara geografis karena berdekatan dengan tiga negara yaitu, Malaysia, Singapura dan Thailand, yang nantinya memberikan keuntungan secara geoekonomis karena berdekatan dengan kawasan kerjasama regional IMS-GT/Indonesia-Malaysia-Singapura-Growth Triangledan IMT-GT/Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle. Potensi pertambangan energi minyak bumi, telah memberikan kontribusi yang besar terhadap laju pembangunan di Provinsi Sumatra Selatan sendiri. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi telah dilaksanakan oleh beberapa perusahaan migas antara lain : PT.Pertamina DOH Sumbagsel, PT.Medco E&P Indonesia, PT.Tropic Energy Pandan, PT.Selaraya Merangin Dua, TAC-PTM Akar Ariguna Energy, PT.Conocco Philip, PT.Petrochina Int Bangko,KSO-Eksplorasi-Produksi Pertamina Indrico Hulu Energy,Ltd. Produksi Minyak BumiProduksi Gas Bumi

2005 > 2.863,49 MSTB2005 > 27.334,57 MMBTU

2006 > 2.428,07 MSTB2006 > 40.317,15 MMBTU

2007 > 2.048,34 MSTB2007 >59.163,55 MMBTU

2008 > 2.546,63 MSTB2008 >94.603,63 MMBTU

Munculnya industri-industri pertambangan ini memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat dan negara. Dampak positif adanya industri pertambangan antara lain menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, hasil produksi tambang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun pasar internasional, sehingga hasil ekspor tambang tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara. Industri pertambangan juga dapat menarik investasi asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.Namun, terdapat masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah, yaitu masalah penambangan ilegal. Penambangan ilegal dilakukan tanpa izin, prosedur operasional, dan aturan dari pemerintah. Hal ini membuat kerugian bagi negara karena mengeksploitasi sumber daya alam secara ilegal, mendistribusikan, dan menjual hasil tambangnya secara ilegal, sehingga terhindar dari pajak negara. Oleh karena itu, pemerintah harus menerapkan aturan yang tegas terhadap para pihak yang melakukan penambangan ilegal. Pada umumnya penambangan ilegal ini dilakukan oleh masyrakat setempat untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.Dari data pemerintah daerah ini dapat diketahui bahwa penambangan minyak bumi ilegal yang terjadi di daerah Palembang, Sumatra selatan. Diperkirakan sekitar 500-an dari 1.500 sumur tua yang ada. Sumur minyak tua di daerah ini merupakan sumur bekas penambangan industri perusahaan besar, karena potensi minyak buminya yang semakin berkurang dan tidak cukup untuk memenuhi produksi perusahaan, menyebabkan perusahaan penambangan ini meninggal sumur minyak tua ini, dan kemudian di kelola oleh masyrakat sekitar secara swadaya.Berdasarkan survei Distamben di daerah ini penambangan sumur minyak tua, sebanyak 26 sumur ada di wilayah Keluang, di Desa Rantau Kasih Lawang Wetan sebanyak 50 sumur, di Lubuk Bintialo 61 sumur, Desa Tampang Baru, Kecamatan Tungkal Jaya terdapat 34 sumur, di Sungai Angit terdapat 50 sumur dan di Mangun jaya ada 15 sumur dan menurut data PT Pertamina khusus di Mangun Jaya ada 71 sumur tua, dan masih ada lagi sumur tua yang lainnya. Dari sumur-sumur tua inilah masyrakat disekitarnya mencari uang sebagai mata mencarian mereka. Namun beberapa tahun terakhir, masyarakat yang merasakan keuntungan dan nikmatnya mengusahakan sumur minyak tua, berupaya mencari sumber baru dengan melakukan pengeboran sumur minyak tanpa mengikuti prosedur keselamatan dan izin sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan tambang minyak dan gas bumi yang memiliki izin di Kabupaten Musi Banyuasin seperti PT Pertamina, Medco, dan Conoco Philips.Dengan adanya penambangan minyak yang ilegal oleh masyarakat jelas memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat itu sendiri. Pegelolaan sumur minyak yang dilakukan tanpa peralatan yang standard,tidak adanya jaminan keselamatan dan dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya. Hal-hal inilah yang sangat dikhawatirkan akan menimbulkan masalah keamanan, dan kemungkinan besar bahaya seperti ledakan di sumur migas pasti bisa terjadi kapan saja.Ledakkan ini pernah terjadi di sumur migas yang dikelola warga di Desa Keban I. Sembilan sumur migas ilegal di lahan warga Desa Keban I, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba, Jumat (29/11) meledak dan menimmbulkan kobaran api yang hingga Selasa sore belum bisa dipadamkan. Tidak hanya terjadi di Desa Keban I itu saja tetapi juga sebelumnya cukup bayak menimpa warga lainnya bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia.Bahkan tidak sedikit yang mencoba melakukan jalan pintas dengan melakukan pencurian minyak mentah (illegal tapping) dengan cara memotong dan melubangi pipa distribusi milik PT Pertamina yang ada di sepanjang jalan lintas timur Sumatera penghubung Kota Palembang dengan Jambi itu. Modus dari pencurian minyak bumi dari pipa ini adalah:1. Melubangi pipa, kemudian memasang keran pada beberapa titik (tiga hingga empat titik). Minyak disalurkan dengan selang ke daerah yang dianggap aman, lalu dimasukkan ke mobil penampung.2. Melubangi pipa, kemudian memasan keran, lokasinya di dekat gorong-gorong. Minyak kemudian dialirkan dengan selang melalui gorong-gorong menuju mobil penampung yang telah menunggu di seberang jalan.3. Melubangi pipa, kemudian memasang keran pada bagian pipa yang berada di rumah hunian di ruas-ruas tertentu.4. Melubangi pipa dan memasang keran, kemudian mengalirkan minyak dengan selang ke mobil penampung. Pasca-pencurian minyak, lubang di pipa dibiarkan terbuka, sehingga minyak mengalir ke lingkungan sekitar. Ini dilakukan sebagai tindakan sabotase dan seringkali di daerah aliran minyak sengaja disediakan sumber api agar terjadi kebakaran.5. Melubangi pipa menggunakan bor horizontal dari titik pelubangan menyeberang jalan. Selang yang digunakan sejenis selang yang digunakan oleh "Telkom". Hal ini dimungkinkan ada kerja sama dengan kontraktor fasilitas Telkom dan sejenisnya. Kemudian pencuri menyalurkan minyak ke mobil yang diparkir di seberang jalur pipa.6. Melubangi pipa di daerah perairan. Minyak yang mengalir dan berceceran dikumpulkan warga masyarakat. Selanjutnya minyak itu dijual kepada penampung yang berada di dekat lokasi.7. Melubangi pipa, kemudian mengalirkan ke tempat penampung yang telah disiapkan atau sudah ada, seperti sumur gali dan kolam-kolam. Setelah itu, melibatkan masyarakat untuk mengambil minyak itu, kemudian menjualnya kepada penampung yang ada di lokasi. Untuk memuluskan operasi ini, oknum aparat selalu dilibatkan.Minyak mentah yang dicuri ini mengalir ke kilang tradisional, dan juga mengalir ke berbagai lokasi. Dari Bangka Belitung hingga Jawa. Pun demikian dengan minyak jadi hasil olahan kilang tradisional mengalir ke Bangka Belitung, Jawa, dan Sumatera. Belakangan, ditengarai minyak mentah hasil jarahan itu diangkut pula dengan tugboat ke Singapura (lihat: Minyak Curian Mengalir Sampai Jauh).Kemudian minyak mentah hasil curian ini ada yang di jual sebelum diolah atau juga yang sudah diolah. Bayung Lencir adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang banyak berdiri kilang rakyat tradisional yang mengolah minyak mentah menjadi bensin, solar, dan minyak tanah. Keberadaan kilang tradisional yang jumlahnya sekitar 300 unit itu ilegal. Sebab usaha penyulingan minyak mentah harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan.Kegiatan pemanfaatan sumur minyak tua yang berkembang ke arah tindakan pencurian seperti inilah yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi negara dan berpotensi menimbulkan ledakan dan kobaran api yang dapat mengancam keselamatan jiwa masyarakat dan harta bendanya. Bukan hanya itu saja, Penambangan ilegal dilakukan tanpa izin, prosedur operasional, dan aturan dari pemerintah. Hal ini membuat kerugian bagi negara karena mengeksploitasi sumber daya alam secara ilegal, mendistribusikan, dan menjual hasil tambangnya secara ilegal, sehingga terhindar dari pajak negara. Oleh karena itu, pemerintah harus menerapkan aturan yang tegas terhadap para pihak yang melakukan penambangan ilegal.Selain dampak-dampak tersebut, penambangan minyak secara ilegal ini juga memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan karena pegelolaan sumur minyak yang dilakukan tanpa peralatan yang standard, tidak adanya jaminan keselamatan dan dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya. Seperti yang kita ketahui, bahwa penambangan minyak yang dilakukan oleh para ahli dan sesuai prosedur saj tetap merusak lingkung. Apalagi bila dilakukan oleh orang-orang yang bukan ahlinya yang juga tidak memiliki alat-alat yang memadai untuk penambangan, otomatis mereka tidak akan memperhitungkan kerusakan lingkungan yang ditumbulkan oleh penambangan minyak ini. Masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan menambang sumur minyak tua, terkadang merasa tidak cukup hanya dengan penghasilan menambang di sumur minyak tua tersebut. Ditambah lagi dengan berkurangnya penghasilan minyak bumi per harinya akibat terus diambil, keadaan yang seperti ini menyebabkan masyarakat memberanikan diri untuk mencari sumber minyak bumi lainnya tanpa menggunaka prosedur yang sudah ditetapkan. Pencarian minyak bumi yang dilakukan tanpa menggunakan alat pendeteksi, menimbulkan masalah karena banyaknya penggundulan hutan, tanpa adanya penanaman kembali oleh masyarakat.Penggundulan hutan yang dilakukan oleh masyarakat ini akan menyebabkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor karena formasi tanah akan menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin pada saat terjadi hujan dengan tidak adanya vegetasi yang menahannya. Sehingga bencana banjir yang disertai tanah longsor tidak dapat dihindarkan lagi. Selain itu, ada juga masalah global warming dan efek rumah kaca yang disebabkan oleh penambangan minyak bumi yang dilakukan secara non ilegal maupun ilegal, yang nantinya akan meningkatkan kadar CO2 diudara dengan cepat. Polusi gas CO2 yang paling besar memang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan besar penambang minyak bumi, ditambah lagi bila perusahaan itu tidak memperhitungkan masalah lingkungan dalam pengelolaan minyak bumi. Akan tetapi masalah penggundulan hutan yang sering terjadi di daerah ini, nantinya akan memperparah keaadaan lingkungannya. Kadar CO2 yang dihasilkan oleh penambangan yang ada, akan terus bertambah tanpa adanya pengurangan. Seperti yang diketahui bahwa hutan merupakan paru-paru dunia, hal ini karena vegetasi yang ada di hutan memiliki kemampuan untuk mengambil CO2, sebagai salah satu faktor yang diperlukan untuk proses fotosintesis dan kemudian menghasilkan oksigen (O2) yang sangat diperlukan bagi manusia. Dengan begitu, apabila hutan ini di jaga tanpa adanya penggundulan oleh masyarakat atau oknum-oknum tertentu, maka kadar CO2 di atmosfer dapat dikontrol yang kemudian mengurangi kemungkinan global warming dan efek rumah kaca akibat polusi yang di keluarkan pabrik.KesimpulanIndonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam, salah satunya hasil tambang (batubara, minyak bumi, gas alam, timah). Di era globalisasi ini, setiap negara membangun perekonomiannya melalui kegiatan industri dengan mengolah sumber daya alam yang ada di negaranya. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dengan negara lain dan memajukan perekonomiannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan dari sektor privat maupun sektor swasta yang mengolah hasil tambang untuk diproduksi.Munculnya industri-industri pertambangan di Indonesia mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat dan negara. Dampak positif adanya industri pertambangan antara lain menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, hasil produksi tambang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun pasar internasional, sehingga hasil ekspor tambang tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara. Industri pertambangan juga dapat menarik investasi asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.Namun, terdapat masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah, yaitu masalah penambangan ilegal. Penambangan ilegal dilakukan tanpa izin, prosedur operasional, dan aturan dari pemerintah. Hal ini membuat kemungkinan kerusakan alam yang lebih besar karena kurangnya pengetahuan akan akibat yang ditimbulkan dari penambangan minyak bumi dan juga akan menimbulkan kerugian bagi negara karena mengeksploitasi sumber daya alam secara ilegal, mendistribusikan, dan menjual hasil tambangnya secara ilegal, sehingga terhindar dari pajak negara. Oleh karena itu, pemerintah harus menerapkan aturan yang tegas terhadap para pihak yang melakukan penambangan ilegal. Kemudian, di sisi lain, industri pertambangan juga mempunyai dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan. Wilayah yang menjadi area pertambangan akan terkikis, sehingga dapat menyebabkan erosi. Limbah hasil pengolahan tambang juga dapat mencemari lingkungan. Kegiatan industri tambang yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan CO2yang dapat menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Ditambah lagi dengan penebangan hutan yang dilakukan penambangan minyak ilegal yang berupaya mencari sumber minyak bumi yang baru, menyebabkan kadar CO2 yang berada di atsmosfer tidak dapat terkontrol. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini perlu ada kepuliaan setiap lapisan masyarakat atas kerugian yang dialami Negara maupun kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Baik pihak perusahaan pertambangan, pemerintahan, masyarakat, dan penambang minyak ilegal ini. Untuk perusahan penambangan minyak sebaiknya harus adanya penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan. Prinsip pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi masa depan. Salah satu contoh seperti reklamasi area bekas tambang, menanam bibit pohon, dan mengolah limbah dengan cara daur ulang. Jadi, tidak hanya mengambil keuntungan dengan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, tetapi juga harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Selanjutnya untuk pemerintah daerah kota Palembang Sumatra Selatan sebaik lebih mempertegas peraturan mengenai penambangan minyak bumi secara ilegal, tidak hanya peraturan yang tegas akan tetapi juga tindak lanjut dari masalah penambangan dan pencurian minyak secara ilegal. Pada dasarnya pemerintah sendiri dapat memberikan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai permasalahan penambangan minyak bumi ini. Selain itu, bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan menambang minyak bumi dan ingin tetap mengelola sumur tua atau mengelola kekayaan migas, sebaiknya mereka mengikuti anjuran Pemkab Musi Banyuasin agar bergabung dalam wadah koperasi sehingga memiliki badan hukum yang jelas dan melakukan kegiatan pengelolaan secara professional dan tidak ilegal. Sehingga Negara tidak mengalami kerugian besar karena pengelolaan salah satu sumber daya ala mini.

Daftar Rujukan

Aries. 2013. Sumur Minyak Ilegal Masih Banyak Beroperasi di Muba. http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/09/09/msujrl-sumur-minyak-ilegal-masih-banyak-beroperasi-di-muba

Http://www.esdm.go.id/berita/37-umum/3205-pemerintah-prov-sumatera-selatan-bertekad-optimalkan-potensi-sumber-daya-energi-daerah.html(online)Sirait. 2011. Para Penjarah Minyak Mentah. http://jogie-sirait.blogspot. com/2012/09/para-penjarah-minyak-mentah_1523.html

Sukandarrumidi. 1999.Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

TribunSumsel. 2013. http://www.tribunnews.com/regional/2013/11/30/lima-korban-ledakan-sumur-minyak-masih-dirawat-intensif