32
Diare Pada Anak

Diare pada anak Tiodora.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • Diare Pada Anak

  • Buang air besar dengan peningkatan frekuensi 3 kali atau lebih dalam 24 jam dengan konsistensi lembek atau bahkan dapat berupa air saja, dengan atau tanpa darah dan lendir ,dan dapat disertai gejala lain seperti mual, muntah, demam, atau nyeri perutNeonatus - frekuensi buang air besar > 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak - frekuensinya > 3 kaliDEFINISI DIARE

  • KLASIFIKASI

  • DIARE AKUT

    American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan diare akut dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3 7 hari

  • Diare merupakan penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia

    Berdasarkan hasil survey morbiditas dari diare yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI, angka morbiditas diare meningkat dari tahun 1996 hingga tahun 2006 lalu kemudian menurun pada tahun 2010EPIDEMIOLOGI

  • Causes of Mortality in Under-five Children in IndonesiaBasic Health Research (Riskesdas), 2007DIARRHEA 28%PNEUMONIA20%

  • ETIOLOGY OF U5 DIARRHEA IN INDONESIAHospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2 research, 200584% RV; 16% bacterial 10 yrs0303

    Total9210212206

    Bakteri

    NPF888711186

    Shigella Flexnedi0505

    Aeromonas Hydrophilla0101

    Aeromonas Sp0011

    S. Sonnei0101

    Salmonella C20101

    Salmonella E1203

    Salmonella Typki0101

    Campylobacter Jejuni2305

    S. Enteritidis0101

    Ve Inaba1001

    Total9210212206

    Parasit

    Negative9110210203

    Giardia Lambila1001

    No Result0022

    Total9210212206

    Sheet1

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    Sheet2

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    Sheet3

  • Etiologi1.Infeksia.Infeksi Enteral(penyebab utama diare pada anak) Meliputi :Infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella, Bacillus cereus,Clostridium perfringensInfeksi virus: Enterovirus (virus Echo,Coxsackie), Adenovirus, Rotavirus.Investasi parasit: cacing (Ascaris,Trichiuris,Oxyuris), ProtozoaOxyuris), Protozoa(Entamoeba histolytica,jamur (candida albicans)

  • Etiologib. Infeksi ParenteralInfeksi di bagian tubuh lain di luar alatpencernaan (OMA, tonsilofaringitis, bronchopneumonia, enchepalitis) terutama terdapat pada bayi dan anak< 2 tahun

    2. Malabsorbsia. Malabsorbsi karbohidratPada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosab.Malabsorbsi lemakc.Malabsorbsi Protein

  • Etiologi3.Makanan (basi, beracun, alergi terhadap makanan)4.Immunodefisiensi5.Psikologis : Rasa takut dan cemas

  • Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare:

    1.Gangguan osmotikMakanan/zattidak dapatdiserap tekanan osmotikdalam rongga usus meningkat pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga ususIsi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya diare osmotik

  • 2. Gangguan sekresiRangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus3. Gangguan motilitas ususHiperperistaltik berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan diare.Bila peristaltik usus menurun bakteri tumbuh berlebihan diare

  • Patogenesis Diare

  • Melanjutnya Kerusakan mukosa

  • Faktor Resiko DiareKuman penyebab diareKeadaan giziMalnutrisi korelasi positif dengan lama dan beratnya diare, menurunnya aktifitas enzim usus & hilangnya integrasi ususHigiene dan sanitasiSosial budayaPemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan tidak tepat ( faktor penting ) . diareKepadatan pendudukSosial ekonomi

  • Manifestasi KlinikCengeng, gelisah, suhu tubuh meningkatNafsu makan biasanya tidak ada timbul diareTinja cair mungkin disertai lendir dan atau darahWarna tinja kehijau-hijauan (tercampur empedu)Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)

  • Manifestasi KlinikMuntah (sebelum/ sesudah diare) lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan elektrolitKehilangan banyak cairan dan elektrolit dehidrasi ( BB turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering)

  • Gejala klinikRotavirusShigellaSalmonellaE .coli entero sigenikE . coli entero invasifcholeraMual muntahSeringJarangSering+-SeringPanas+++++-++-Nyeri perutTenesmusTenesmus kolikTenesmus kolikKadangTenesmus kolikKolikGejala lainSering distensi abdomenPusing ,dapat ada kejangHipotensiPusing bakterimia ,Toksemia sistemik

    VolumeSedangSedikitSedikitBanyakSedikitBanyakfrekuensi5-10 kali>10kaliSeringSeringSeringTerus-menerusKonsistensiCairLembekLembekCairLembekCairDarah-SeringKadang-+-Bau--BusukTdk spesifik-AmisWarnaKuning hijauMerah hijauHijauTdk berwarnaMerah hijauSeperti cucian berasLeukosit-++---Sifat lainanoreksiaKejangSepsisMeteorismusInfeksi sistemik-

  • DIAGNOSIS

  • Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan konsistensi tinja, lendir atau darah dalam tinja

    Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, buang air kecil terakhir, demam, sesak, kejang, kembung

    Jumlah cairan yang masuk selama diare

    Jenis makanan dan minuman yang diminum sebelum dan selama diare, mengkonsumsi makanan yang tidak biasa

    Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum

  • Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital

    Tanda utama : keadaan umum gelisah/cengeng atau lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen menurun

    Tanda tambahan : ubun-ubun besar, kelopak mata, air mata, mukosa bibir, mulut dan lidah

    Berat badan dan status gizi (antropometri)

    Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit seperti napas cepat dan dalam (asidosis metabolik), kembung (hipokalemia), kejang (hipo atau hipernatremia)

    Penilaian derajat dehidrasi

  • 1. Pemeriksaan tinjaMakroskopis dan mikroskopis.Biakan kuman untuk mencari kumam penyebab.Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika.pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus , bila diduga terdapat intoleransi glukosa. 2. Pemeriksaan darahDarah lengkap.pH, cadangan alkali dan elektrolit untuk menentukan gangguan keseimbangan asam basa.Kadar ureum untuk mengetahui adanya gangguan faal ginjal.

    3. Pemeriksaan Elektrolit, terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum (terutama pada penderita yang disertai kejang).

  • PrebiotikTATALAKSANA

  • DEHIDRASIDehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak daripada pemasukan air (input).

  • KlasifikasiTanda atau gejalaPengobatanDehidrasi beratTerdapat dua atau lebih dari tanda dibawah ini :Letargis/tidak sadarMata cekungTidak bisa minum atau malas minumCubitan kulit perut kembali sangat lambat (>2 detik)Beri cairan untuk diare dengan dehidrasi berat ( Rencana terapi C ) Dehidrasi ringan-sedangTerdapat dua atau lebih tanda dibawah in :Rewel, gelisahMata cekungMinum dengan lahap, hausCubitan kulit kembali lambatBeri cairan dan makanan untuk dehidrasi ringan ( Rencana terapi B )Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk penanganan di rumah dan kapan kembali segeraKunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaikTanpa dehidrasiTidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau beratBeri cairan dan makanan untuk menangani diare di rumah ( Rencana terapi A )Nasihati kapan kembalik segeraKunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik

  • TERIMA KASIH

    Last report from Basic health Research in Indon, diarrhea is even much higher compared to the others cause of death in U5 *