16
NUTRISI DIET PADA PENYAKIT KANKER DAN HIV/AIDS Disusun Oleh : KELOMPOK 5 FEBRI AMELIANTA MANTAU JUSAK P. LIRA MESTI LUSIANA DEWI MARIA ULFAH .R ROBI DARMINTO TINGKAT 1B PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU TAHUN AJARAN 2012/2013

Diet Penyakit Kanker

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 1/15

NUTRISI

DIET PADA PENYAKIT

KANKER DAN HIV/AIDS

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

FEBRI AMELIANTAMANTAU JUSAK P.

LIRA MESTILUSIANA DEWI

MARIA ULFAH .R 

ROBI DARMINTO

TINGKAT 1B

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN 

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN AJARAN 2012/2013

Page 2: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 2/15

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan hidayah-Nya , saya dapat menyelesaikan Makalah Nutrisi tepat padawaktunya. Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memahami tentang Diet pada

 penyakit kanker dan HIV/AIDS dan juga sebagai tugas mata kuliah Nutrisi.

Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Tetapi,

 jika ada kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangatlah kami

harapkan. Akhir kata , tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini.

Semoga dapat membantu para pembaca untuk memahami tentang Diet pada penyakit

kanker dan HIV/AIDS.

Bengkulu, 05 April 2013

Kelompok 5

i

Page 3: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 3/15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i 

DAFTAR ISI ............................................................... ii 

BAB I PENDAHULUAN  ............................................................... 1 BAB II ISI 

Diet pada penyakit Kanker .................................................... 2 

Diet pada penyakit HIV/AIDS .................................................... 5

Diet AIDS I .................................................... 6

Diet AIDS II .................................................... 8

Diet AIDS III ................................................... 10

ii

Page 4: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 4/15

BAB I

PENDAHULUAN

 Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk 

membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk 

 berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).Status nutrisi normal menggambarkan keseimbangan yang baik antara asupan

nutrisi dengan kebutuhan nutrisi (Denke, 1998; Klein S, 2004). Kekurangan nutrisi

memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua

organ dan sistem tubuh (Suastika, 1992).

Malnutrisi dan Cachexia sering terjadi pada penderita kanker (24% pada stadium

dini dan > 80% pada stadium lanjut), AIDS dan penyakit kronis lainnya. Malnutrisi dan

Cachexia meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta menurunkan kualitas hidup,

“survival” penderita. Penderita dengan malnutrisi sering tidak dapat mentoleransi terapi

termasuk radiasi khemoterapi dan lebih mempunyai kecenderungan mengalami

“adverase effect” terhadap terapi kanker (Lutz, 1994; Denke, 1998, Bruera, 2003;

Jakowiak, 2003;Trujillo, 2005; Watson, 2005).

Cachexia adalah keadaan malnutrisi yang ditandai dengan anorexia, penurunan

 berat badan, muscle wasting, asthenia, depresi, nausea kronik dan anemia yang

menyebabkan distress psikologis, perubahan dalam komposisi tubuh, gangguan dalam

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, cairan jaringan, keseimbangan asam basa,

kadar vitamin dan elektrolit (Trujillo, 2005).

Anorexia adalah tidak adanya keinginan untuk makan dan menunjukkan bahwa

seseorang tidak mempunyai ketertarikan (interest) terhadap semua makanan.

Pengendalian terhadap asupan makanan adalah kompleks yang dipengaruhi oleh

 berbagai organ, environment dan mekanisme perifer (dinding usus berperan terhadap

regulasi apetite dan beraksi terhadap stimuli mekanis dan kemis seperti peptide yang

diproduksi diusus antara lain cholecycstokinin, somatostatin, glucagons) dan sentral

(jalur hipotalamaus: dipengaruhi oleh perciuman, rasa kecap, stimuli visual, temperature,

stimuli gastrointestinal melalui N.vagus, kadar glukosa dan asam amino dalam darah

dan pusat kortikal: dipengaruhi oleh environment, kultural, faktor ekonomi dan

emosional) (Walsh, 1989; Woodruff, 1997, Strasser, 2002).

Malnutrisi adalah hilangnya/ penurunan berat badan diatas 10% atau berat badan

kurang dari 80% BB ideal, dalam kurun waktu 3 bulan (Suastika, 1992; Waller, 1996;

Strasser, 2002, Trujillo, 2005).

Ketika seseorang didiagnosis menderita kanker, maka nutrisi merupakan bagian

dari terapi. Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker adalah mempertahankanatau meningkatkan status nutrisi sehingga dapat memperkecil terjadinya komplikasi

meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah, kemoterapi, radiasi) kualitas hidup dan

survival penderita (Lutz, 1994; Bruera, 2003; Trujillo, 2005).

1

Page 5: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 5/15

BAB II ISI

Diet Pada penyakit kanker

1.  Gambaran umum

Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak dapat dicontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini merusak jaringan tubuh sehingga

menggangu fungsi organ tubuh yang terkena. Kanker juga disebut neoplasma maligna.

 Neoplasma adalah masa jaringan yang di bentuk oleh sel-sel kanker sedangkan maligna

 berarti ganas

2.  Masalah gizi pada penyakit kanker

Disebabkan kurangnya asupan makanan, tindakan medic, efek psikologik, dan

 pengaruh keganasan sel kanker. Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan

CACBEXIA yang manifestasinya secara klinis adalah anoreksia, penurunan berat badan,

gangguan reflek, lemas, anemia, kurang energy protein dan keadaan deplesi secarakeseluruhan

Beberapa factor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit

kanker:

1.  Kurang nafsu makan disebabkan factor psikologik dan lost respon terhadap

kanker berupa cepat kenyak atau perubahan pada indra pengecap

2.  Gangguan asupan dan gangguan gizi karena: a. gangguan pada saluran cerna

 b. gangguan absorbs zat gizi

c. kehilangan cairan dan elektrolit

3. perubahan metebolisme protein, kabohidrat dan lemak 

4. peningkatan pengeluaran energy

3.  Tujuan diet

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara:

a.  Memberikan makannan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit

serta daya terima pasien

 b.  mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan

c.  mengurangi rasa mual muntahdan diare

d.  mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan

oleh pasien dan keluarganya

2

Page 6: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 6/15

 

4.  syarat diet

a.  energy tinggi yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32kkal/kg BB untuk 

wanita. apabila pasien berada pada keadaan giza kurang, maka kebutuhan

energy menjadi 40kkal/kgBB untuk laki-laki dan 36kkal/kgBB utuk wanita.

 b.   protein tinggi yaitu 1-1,5gram/kgBBc.  lemak sedang yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total

d.  karbohidrat cukup yaitu sisa DARI KEBUTUHAN ENERgi total

e.  vitamin dan mineral cukup, terutama vit.A, B kompleks C dan E.

f.  rendah Iodium bila sedang menjalani meditasi radio aktif internal.

g.  Bila imunitas menurun( leukosit < 10 UL) atau pasien akan menjalani kemotrapi

agresif, pasien harus mendapat makanan steril

h.  Porsi makan kecil dan sering diberikan

5.  Jenis diet dan indikasi pemberian

Jenis diet untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk menerina makanan, oleh sebab itudiet

hengdaknya disusun secara individual. Jenis makanan atau diet yang diberikan

hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra pengecap, rasa cepat kenyang,

mual, penurunan berat badan, dan akibat pengobatan. Sesuai dengan keadaan pasien,

makanan dapa diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral. Makanan dapat

diberikan dalam bentu makananpadat, cair atau kombinaasi. Untuk makanan padat dapat

 berbentuk makanan biasa, makanan lunak atau makanan lumat.

6.  Pedoman untuk Mengatasi Masalah Makan

  Pasien dengan anoreksia atau cepat merasa kenyang, dianjurkan

a.  Makan makanan yang disukai dan dapat diterima walau tidak merasa lapar.

 b.  Makan lebih banyak bila ada rasa lapar 

c.  Hindari minum dekat dengan waktu makan.

d.  Memotivasi diri bahwa makan adalah bagian penting dalam program pengobatan.

e.  Porsi makanan kecil dan diberikan sering ( lebih dari 3 kali sehari).

f.  Olahraga sesuai kemampuan.

g.  Makan dalam situasi yang nyaman.

  Pasien dengan perubahan rasa pengecapan:

1.  Makanan dan minuman diberikan pada suhu kamar atau dingin.

2.  Tambahkan bumbu yang sesuai untuk menambah rasa.

3.  Minuman segar misalnya sari buah atau jus.

4.  Gunakan alat makan plastik bila sering merasa makanan berbau logam.

5.  Berkumur dengan larutan soda (larutan 5 gram soda dalam 500 ml air).

3

Page 7: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 7/15

  Pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan dianjurkan:

1.  Banyak minum, 8-10 gelas per hari. Bila perlu minum dengan menggunakan

sedotan.

2.  Makanan dan minuman diberikan pada suhu kamar atau dingin.

3.  Bentuk makanan saring atau cair.

4.  Hindari makanan terlalu asam atau asin

5.  Sering berkumur.

6.  Makan tiap 2 jam dengan diselingi minum.

  Pasien dengan mulut kering dianjurkan

1.  Makanan dan minuman diberikan dengan suhu dingin.

2.  Makanan sering berkuah atau berbentuk makanan cair.

3.  Minum yang hangat atau asam untuk meningkatkan produksi saliva.

4.  Kunyah permen karet atau hard candy. 

  Pasien dengan keluhan mual dan muntah dianjurkan:

1.  Beri makanan bentuk kering

2.  Hindari makanan yang beraroma tajam/ merangsang, berlemak tinggi dan minuman

yang terlalu manis.

3.  Batasi cairan pada waktu makan.

4.  Makan dan minum perlahan-lahan.

5.  Setelah selesai makan, tetap dalam posisi duduk selama 1-2 jam.

4

Page 8: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 8/15

DIET PADA PENYAKIT HIV/AIDS

1.  Gambaran umum

Aids (the acquired immuno deficiency syndrome) merupakan tahap akhir penyakitinfeksi yang disebabkan oleh HIV(human immuno deficiency virus) yang dapat

menimbulkan infeksi pada organ tubuh termasuk otak sehingga menyababkan rusaknya

sistem kekebalan tubuh, gangguaan gizi pada pasien aids umumnya terlihat pada

 penurunan berat badan.ada dua tipe penurunan berat badan pada aids yaitu: penurunan

 berat badan yang lambat dan yang cepat. Penurunan berat badaanlebih dari 20% BB

sulit diperbaiki dan sering mempunyai prognosa yang buruk. Karena gangguan gizi

memegang peran penting dalam patogenesis penyakit HIV/AIDS, terapi diet dan terapi

gizi memegang peran penting dalam upaya penyambuhan

2.  Tujuan diet

  Tujuan Umum :

1.  Memberikan intervensi gizi secara cepat dan optimal dengan memperhatikan

seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini penyakit HIV.

2.  Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang

diharapkan.3.  Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

4.  Mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga, dan relaksasi.

  Tujuan Khusus :

1.  Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual dan muntah.

2.  Meningkatkan kemampuan untuk memussatkan perhatian, yang terlihat pada

 pasien dapat membedakan antara gejala anoreksia, perasaan kenyang, perubahan

indera pengecap dan kesulitan menelan.

3.  Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.

4.  Mencegah penurunan berat badan normal.

5.  Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat sesuai

dengan kemampuan makan dan jenis terapi yang diberikan.

3.  Syarat diet

a.  Energy tinggi, tambahan energy sebanyak 13% untuk setiap kenaiikansuhu 10C.

 b.  Protein tinggi, yaitu 1,1-1,5g/kgBB namun tidak lebih dari 20% total

energy perhari untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang

rusak.

c.  Lemak cukup 10-25% dari kebutuhan energy total. Bila terdapat

malabsorpsi lemak gunakan MCT. Dapat pula diberikan omega 3 yang

diberikan bersama MCT yang berfungsi meningkatkan fungsi kekebalan.

d.  Mengkonsumsi cukup serat terutama serat yang mudah larut.

e.  Diberikan elektrolit, kehilangan elektrolit disebabkan karena mual danmuntah sehingga perlu diganti. Elektrolit yang utama antara lain Na, K,

Cl.

5

Page 9: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 9/15

f.  Bentuk makanan sesuai dengan keadaan pasien.

g.  Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,

termik, dan kimia.

h.  Vitamin dan mineral tinggi yaitu 1½ kali ( 150%) angka kecukupan gizi

yang dianjurkan, terutama vitamin A, B12, C, E, asam folat, kalsium,

Mg, Zn, Se. Hindari suplemen megadosis karena dapat menekankekebalan tubuh

i.  Kebutuhan Cairan cukup (disesuaikan dengan kondisi pasien, jika ada

gangguan menelan àkonsistensi makanan harus sesuai dan bertahap).

Cairan 30-35 cc/kg BBI/hari ( 20% dari makanan, 80% dari minuman)

 j.  makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering

k.  Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,

termik, dan kimia

4.  Jenis diet dan indikasi pemberian

Diet AIDS diberikan pada pasien akut setelah terkena infeksi HIV, yaitu kepada

 pasien dengan:

1. Infeksi HIV positif tanpa gejala

2. Infeksi HIV dengan gejala ( misalnya panas lama, batuk, diare, kesulitan

menelan,

sariawan, dan pembesaran kelenjar getah bening)

3. Infeksi HIV dengan gangguan syaraf 4. Infeksi HIV dengan TBC

5. Infeksi HIV dengan kanker dan HIV Wasting Syndrome.

Makanan untuk pasien AIDS dapat diberikan melalui 3 cara yaitu secara oral,

entral, dan parentral. Asupan makanan secara oral sebaiknya dievaluasi secara rutin.

Bila tidak mencukupi, dianjurkan pemberian makanan entral atau parentral sebagai

tambahan atau makanan utama. Ada 3 macam diet AIDS yaitu Diet AIDS I, II, III

a.  Diet AIDS I

Diberikan kepada pasien infeksi HIV akut, denagn gejala panas tinggi, sariawan,

kesulitan menelan, sesak nafas berat, diare akut, kesadaran menurun, atau segera setelah

 pasien dapat diberi makan. Makanan berupa cairan dan bubur susu, diberikan selama

 beberapa hari sesuai dengan keadaan pasien, dalam porsi kecil setiap 3 jam. Bila ada

kesulitan menelan, makanan di berikan dalam bentuk sonde atau dalam bentuk 

kombinasi makanan cair dan makanan sonde. Makanan dapat di buat sendiri atau

menggunakan makanan entral komersial energy dan protein tinggi. Makanan ini cukup

energy, zat besi, tiamin, dan vitamin.C. bila dibutuhkan lebih banyak energy dapat di

tambahkan glukosa polimer misalnya Polyjoule

6

Page 10: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 10/15

  Bahan Makan Sehari

Makanan cair oral

Bahan makanan Berat (g) URT

Susu whole bubuk  200 40 sdm

Tepung meizena/kacanghijau/beras/ havermout 100 20 sdm

Telur ayam 150 3 btr 

Margarine/ minyak  25 2½ sdm

Gula pasir 100 10 sdm

Makanan lewat Pipa atau sonde

BUATAN SENDIRI  KOMERSIAL 

Bahan

makanan

Berat (g) urt Bahan

makanan

Berat (g) urt

Susu whole

bubuk 

160 32 sdm Enteral energy

dan protein

tinggi

500 100 sdm

Susu skin

bubuk 

100 20 sdm Cairan 2000 ml 8 gls

Tepung

maizena

20 4 sdm

Telur ayam 150 3 btr 

Gula pasir 100 10 sdm

cairan 2000 ml 8 gls

 Nilai GIZI

Makanan cair oral

Makanan lewat pipa atau sonde

Buatan sendiri komersial

Energy (kkal) 2207 2240 2100

Protein (g) 73 95 90

Lemak (g) 103 83 61

Karbohidrat (g) 251 284 306

Kalsium (mg) 190 280 320

Besi (mg) 6,4 6,3 42,5

Vitamin A (RE) 1361 1349 1800

Tiamin ( mg) 0.7 1 4,1

Vitamin C (mg) 12 66 540

7

Page 11: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 11/15

  Pembagian makanan Sehari

Makanan cair oral

Pukul 06.00 susu Pukul 07.00 susu

Pukul 10.00 bubur havermout Pukul 13.00 bubur susu

Pukul 16.00 bubur susu Pukul 20.00 bubur susu

Pukul 21.00 susu

Makanan sonde buatan sendiri atau komersial diberikan dalam 4 porsi

b.  Diet AIDS II

Diet AIDS II diberikan sebagai perpindahan Diet AIDS I setelah tahap akut teratasi.

Makanan diberikan dalam bentuk saring atau cincang setiap 3 jam. Makanan ini rendahnilai gizinya dan membosankan. Untuk memenuhi kebutuhan energy dan zat gizinya

diberiakan makanan enteral atau sonde sebagai tambahan atau sebagai makanan utama.

   bahan makanan Sehari

Makanan saring oral Makanan entral komersial

Bahan makanan Berat

(g)

urt Bahan makanan Berat

(g)

urt

Beras 90 3 gls bbr Makanan enteral

energy dan protein tinggi

500 4 gls +4

sdm

Maizena 15 3 sdm Cairan 2000ml 8 gls

Daging 100 2 ptg sdg

Telur ayam 100 2 btr 

Tahu 75 ¾ bh bst

Sayuran 100 1 gls

Buah 200 2 ptg sdg

 ppy

Margarine 30 3 sdm

Gula pasir 60 6sdm

Susu 800 4 gls

8

Page 12: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 12/15

 Nilai gizi

Makanan

saring oral

Makanan enteral

komersial

Energy (kkal) 1900 2100

Protein (g) 72 90

Lemak (g) 83 61Karbohidrat (g) 223 306

Kalsium (mg) 1300 32500

Besi (mg) 25.6 42.5

Vitamin A (RE) 2940 1800

Tiamin (mg) 0.8 4.5

Vitamin C (mg) 176 540

Pembagian bahan makanan sehari

Pagi siang/malam 

Beras 30 g=1 gls bubur beras 30 g=1 gls bubur 

Telur ayam 50 g=1 btr daging 50 g=1 ptg sdg

Tahu 25 g=¼ bh bsr tahu 25 g=½ bh bsr 

Susu 200 g=1 gls sayuran 50 g=½ gls

Gula pasir 10 g=1 sdm papaya 100 g=1 ptg sdg

Margarine 15 g=1½ sdm

Pukul 10.00 pukul 16.00

Telur ayam 50 g=1 btr maizena 15 g=3 sdm

Susu 200 g=1 gls susu 200 g=1 gls

Gula pasir 10 g=1sdm gula pasir 30 g = 3 sdm

Pukul 20.00

Susu 200g = 1gls

Gula pasir 10g = 1 sdm

9

Page 13: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 13/15

3. Diet AIDS III

Diet AIDS II diberikan sebagai perpindahan dari Diet AIDS II atau kepada pasien

dengan infeksi HIV tanpa gejala. Bentuk makanan lunak atau biasa, diberikan dalam

 porsi kecil atau sering. Diet ini tinggi energy, protein, vitamin, dan mineral apabila

kemampuan makan melalui mulut terbatas dan masih terjadi penurunan berat badan

maka di anjurkan pemberian makanan sonde sebagai makanan tambahan atau makananutama.

  Bahan makanan sehari

Bahan

makanan

Makanan biasa / lunak  Bahan

makananMakanan enteral

(sonde)

Berat (g) Urt Berat (g) urt

Beras 350 5¼gls nasi Makanan

enteral energy

dan protein

tinggi

600 5 gls

Daging 100 2 ptg sdg Cairan 2000 ml 8 gls

Telur ayam 100 2 btr 

Tempe 100 4 ptg sdg

Kacang

hijau

25 2½ sdm

Sayuran 200 2 gls

Buah 150 1½ ptg sdg

 ppy

Minyak  25 2½ sdm

Gula pasir 40 4 sdm

Susu 200 1 gls

 Nilai gizi

Makanan

biasa/ lunak 

Makanan sonde

Energy (kkal) 2503 2520

Protein (g) 90 107

Lemak (g) 65 73

Karbohidrat (g)387 367

Kalsium (g) 673 39000

Besi (mg) 27,9 50,9

Vitamin A (RE) 29502 2163

Tiamin (mg) 1,2 4,98

Vitamin C (mg) 145 644

10

Page 14: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 14/15

  Pembagian bahan makanan sehari

Pagi Siang/malam

Beras 50g=¾gls nasi Beras 150g=2¼gls nasi

Telur ayam 50g=1btr Daging 50g=1ptg sdg

Sayuran 50g=½gls Telur ayam 50g= 1btr (siang)

Susu 200g=1gls Tempe 50g=2 ptg sdgGula pasir 10g=1sdm Sayuran 75g=¾gls

Minyak  5gr=½sdm Papaya 75g=¾ptg sdg

Minyak 10g=1sdm

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Kacang hijau 25 g = 2½ sdm Gula pasir 10 g= 1 sdm

Gula pasir 20 g = 2 sdms

Contoh menu sehari

Waktu Makanan lunak Makanan biasa

Pagi

Pukul 10.00 siang

Pukul 16.00 malam

Bubur havermout

Telur ½ masak 

Susu

Pudding caramel

Bubur nasi

Semur daging

Orak-arik telur 

Tumis tempe

Setup wortel

Air jeruk 

Sirup

 bubur nasi

sup daging + tomat

tim tahu

sayur bening bayam

 papaya

 Nasi

Telur dadar 

Setup buncis +wortel susu

Bubur kacang hijau

 Nasi

Ikan goreng

Telur bumbu rujak 

Sambal goreng tahu

Sayur asam

Papaya

Sirup

 Nasi

Empal daging

Oseng-oseng tempe

Sup syuran

 pisang

  Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak di anjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber karbohidrat

Sumber protein hewani

Sumber protein nabati

Semua bahan makanan

kecuali yang menimbulkan

gas

Susu, telur, daging, dan

ayam tidak berlemak, ikan

Tempe, tahu, dan kacang

Bahan makanan yang

menimbulkan gas seperti

ubi jalar 

Daging dan ayam berlemak,

kulit ayam

Kacang merah

Page 15: Diet Penyakit Kanker

7/16/2019 Diet Penyakit Kanker

http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 15/15

Sumber lemak 

Sayuran

Buah-buahan

Bumbu

Minuman

hijau

Minyak , margarine,

santan, dan kelapa dalam

 jumlah terbatas

Sayuran yang tidak 

menimbulkan gas seperti

labu kunung , wortel,

 bayam, kangkung, buncis,

kacang panjang, dan tomat

Papaya, pisang, jeruk, apel,

dan sebagainya

Bumbu yang tidak 

merangsang, seperti, bawang merah, bawang

 putih, daun salam,

ketumbar, laos, kecap

Sirup, the, dan kopi

Semua makanan yang

mengandung lemak tinggi

( digoreng,santan kental)

Sayuran yang menimbulkan

gas seperti kol, sawi, dan

ketimun

Buah-buahan yang

menimbulkan gas seperti

nangka dan durian

Bumbu yang merangsang

seperti cabe, lada, asam,

cuka, dan jahe

Minuman bersoda dan

mengandung alkohol

11