Upload
maria-ulfah-ra
View
357
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 1/15
NUTRISI
DIET PADA PENYAKIT
KANKER DAN HIV/AIDS
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
FEBRI AMELIANTAMANTAU JUSAK P.
LIRA MESTILUSIANA DEWI
MARIA ULFAH .R
ROBI DARMINTO
TINGKAT 1B
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2012/2013
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 2/15
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya , saya dapat menyelesaikan Makalah Nutrisi tepat padawaktunya. Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memahami tentang Diet pada
penyakit kanker dan HIV/AIDS dan juga sebagai tugas mata kuliah Nutrisi.
Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Tetapi,
jika ada kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangatlah kami
harapkan. Akhir kata , tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini.
Semoga dapat membantu para pembaca untuk memahami tentang Diet pada penyakit
kanker dan HIV/AIDS.
Bengkulu, 05 April 2013
Kelompok 5
i
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 3/15
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1 BAB II ISI
Diet pada penyakit Kanker .................................................... 2
Diet pada penyakit HIV/AIDS .................................................... 5
Diet AIDS I .................................................... 6
Diet AIDS II .................................................... 8
Diet AIDS III ................................................... 10
ii
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 4/15
BAB I
PENDAHULUAN
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).Status nutrisi normal menggambarkan keseimbangan yang baik antara asupan
nutrisi dengan kebutuhan nutrisi (Denke, 1998; Klein S, 2004). Kekurangan nutrisi
memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua
organ dan sistem tubuh (Suastika, 1992).
Malnutrisi dan Cachexia sering terjadi pada penderita kanker (24% pada stadium
dini dan > 80% pada stadium lanjut), AIDS dan penyakit kronis lainnya. Malnutrisi dan
Cachexia meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta menurunkan kualitas hidup,
“survival” penderita. Penderita dengan malnutrisi sering tidak dapat mentoleransi terapi
termasuk radiasi khemoterapi dan lebih mempunyai kecenderungan mengalami
“adverase effect” terhadap terapi kanker (Lutz, 1994; Denke, 1998, Bruera, 2003;
Jakowiak, 2003;Trujillo, 2005; Watson, 2005).
Cachexia adalah keadaan malnutrisi yang ditandai dengan anorexia, penurunan
berat badan, muscle wasting, asthenia, depresi, nausea kronik dan anemia yang
menyebabkan distress psikologis, perubahan dalam komposisi tubuh, gangguan dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, cairan jaringan, keseimbangan asam basa,
kadar vitamin dan elektrolit (Trujillo, 2005).
Anorexia adalah tidak adanya keinginan untuk makan dan menunjukkan bahwa
seseorang tidak mempunyai ketertarikan (interest) terhadap semua makanan.
Pengendalian terhadap asupan makanan adalah kompleks yang dipengaruhi oleh
berbagai organ, environment dan mekanisme perifer (dinding usus berperan terhadap
regulasi apetite dan beraksi terhadap stimuli mekanis dan kemis seperti peptide yang
diproduksi diusus antara lain cholecycstokinin, somatostatin, glucagons) dan sentral
(jalur hipotalamaus: dipengaruhi oleh perciuman, rasa kecap, stimuli visual, temperature,
stimuli gastrointestinal melalui N.vagus, kadar glukosa dan asam amino dalam darah
dan pusat kortikal: dipengaruhi oleh environment, kultural, faktor ekonomi dan
emosional) (Walsh, 1989; Woodruff, 1997, Strasser, 2002).
Malnutrisi adalah hilangnya/ penurunan berat badan diatas 10% atau berat badan
kurang dari 80% BB ideal, dalam kurun waktu 3 bulan (Suastika, 1992; Waller, 1996;
Strasser, 2002, Trujillo, 2005).
Ketika seseorang didiagnosis menderita kanker, maka nutrisi merupakan bagian
dari terapi. Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker adalah mempertahankanatau meningkatkan status nutrisi sehingga dapat memperkecil terjadinya komplikasi
meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah, kemoterapi, radiasi) kualitas hidup dan
survival penderita (Lutz, 1994; Bruera, 2003; Trujillo, 2005).
1
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 5/15
BAB II ISI
Diet Pada penyakit kanker
1. Gambaran umum
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak dapat dicontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini merusak jaringan tubuh sehingga
menggangu fungsi organ tubuh yang terkena. Kanker juga disebut neoplasma maligna.
Neoplasma adalah masa jaringan yang di bentuk oleh sel-sel kanker sedangkan maligna
berarti ganas
2. Masalah gizi pada penyakit kanker
Disebabkan kurangnya asupan makanan, tindakan medic, efek psikologik, dan
pengaruh keganasan sel kanker. Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan
CACBEXIA yang manifestasinya secara klinis adalah anoreksia, penurunan berat badan,
gangguan reflek, lemas, anemia, kurang energy protein dan keadaan deplesi secarakeseluruhan
Beberapa factor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit
kanker:
1. Kurang nafsu makan disebabkan factor psikologik dan lost respon terhadap
kanker berupa cepat kenyak atau perubahan pada indra pengecap
2. Gangguan asupan dan gangguan gizi karena: a. gangguan pada saluran cerna
b. gangguan absorbs zat gizi
c. kehilangan cairan dan elektrolit
3. perubahan metebolisme protein, kabohidrat dan lemak
4. peningkatan pengeluaran energy
3. Tujuan diet
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara:
a. Memberikan makannan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit
serta daya terima pasien
b. mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
c. mengurangi rasa mual muntahdan diare
d. mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan
oleh pasien dan keluarganya
2
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 6/15
4. syarat diet
a. energy tinggi yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32kkal/kg BB untuk
wanita. apabila pasien berada pada keadaan giza kurang, maka kebutuhan
energy menjadi 40kkal/kgBB untuk laki-laki dan 36kkal/kgBB utuk wanita.
b. protein tinggi yaitu 1-1,5gram/kgBBc. lemak sedang yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total
d. karbohidrat cukup yaitu sisa DARI KEBUTUHAN ENERgi total
e. vitamin dan mineral cukup, terutama vit.A, B kompleks C dan E.
f. rendah Iodium bila sedang menjalani meditasi radio aktif internal.
g. Bila imunitas menurun( leukosit < 10 UL) atau pasien akan menjalani kemotrapi
agresif, pasien harus mendapat makanan steril
h. Porsi makan kecil dan sering diberikan
5. Jenis diet dan indikasi pemberian
Jenis diet untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk menerina makanan, oleh sebab itudiet
hengdaknya disusun secara individual. Jenis makanan atau diet yang diberikan
hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra pengecap, rasa cepat kenyang,
mual, penurunan berat badan, dan akibat pengobatan. Sesuai dengan keadaan pasien,
makanan dapa diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral. Makanan dapat
diberikan dalam bentu makananpadat, cair atau kombinaasi. Untuk makanan padat dapat
berbentuk makanan biasa, makanan lunak atau makanan lumat.
6. Pedoman untuk Mengatasi Masalah Makan
Pasien dengan anoreksia atau cepat merasa kenyang, dianjurkan
a. Makan makanan yang disukai dan dapat diterima walau tidak merasa lapar.
b. Makan lebih banyak bila ada rasa lapar
c. Hindari minum dekat dengan waktu makan.
d. Memotivasi diri bahwa makan adalah bagian penting dalam program pengobatan.
e. Porsi makanan kecil dan diberikan sering ( lebih dari 3 kali sehari).
f. Olahraga sesuai kemampuan.
g. Makan dalam situasi yang nyaman.
Pasien dengan perubahan rasa pengecapan:
1. Makanan dan minuman diberikan pada suhu kamar atau dingin.
2. Tambahkan bumbu yang sesuai untuk menambah rasa.
3. Minuman segar misalnya sari buah atau jus.
4. Gunakan alat makan plastik bila sering merasa makanan berbau logam.
5. Berkumur dengan larutan soda (larutan 5 gram soda dalam 500 ml air).
3
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 7/15
Pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan dianjurkan:
1. Banyak minum, 8-10 gelas per hari. Bila perlu minum dengan menggunakan
sedotan.
2. Makanan dan minuman diberikan pada suhu kamar atau dingin.
3. Bentuk makanan saring atau cair.
4. Hindari makanan terlalu asam atau asin
5. Sering berkumur.
6. Makan tiap 2 jam dengan diselingi minum.
Pasien dengan mulut kering dianjurkan
1. Makanan dan minuman diberikan dengan suhu dingin.
2. Makanan sering berkuah atau berbentuk makanan cair.
3. Minum yang hangat atau asam untuk meningkatkan produksi saliva.
4. Kunyah permen karet atau hard candy.
Pasien dengan keluhan mual dan muntah dianjurkan:
1. Beri makanan bentuk kering
2. Hindari makanan yang beraroma tajam/ merangsang, berlemak tinggi dan minuman
yang terlalu manis.
3. Batasi cairan pada waktu makan.
4. Makan dan minum perlahan-lahan.
5. Setelah selesai makan, tetap dalam posisi duduk selama 1-2 jam.
4
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 8/15
DIET PADA PENYAKIT HIV/AIDS
1. Gambaran umum
Aids (the acquired immuno deficiency syndrome) merupakan tahap akhir penyakitinfeksi yang disebabkan oleh HIV(human immuno deficiency virus) yang dapat
menimbulkan infeksi pada organ tubuh termasuk otak sehingga menyababkan rusaknya
sistem kekebalan tubuh, gangguaan gizi pada pasien aids umumnya terlihat pada
penurunan berat badan.ada dua tipe penurunan berat badan pada aids yaitu: penurunan
berat badan yang lambat dan yang cepat. Penurunan berat badaanlebih dari 20% BB
sulit diperbaiki dan sering mempunyai prognosa yang buruk. Karena gangguan gizi
memegang peran penting dalam patogenesis penyakit HIV/AIDS, terapi diet dan terapi
gizi memegang peran penting dalam upaya penyambuhan
2. Tujuan diet
Tujuan Umum :
1. Memberikan intervensi gizi secara cepat dan optimal dengan memperhatikan
seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini penyakit HIV.
2. Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang
diharapkan.3. Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
4. Mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga, dan relaksasi.
Tujuan Khusus :
1. Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual dan muntah.
2. Meningkatkan kemampuan untuk memussatkan perhatian, yang terlihat pada
pasien dapat membedakan antara gejala anoreksia, perasaan kenyang, perubahan
indera pengecap dan kesulitan menelan.
3. Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
4. Mencegah penurunan berat badan normal.
5. Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat sesuai
dengan kemampuan makan dan jenis terapi yang diberikan.
3. Syarat diet
a. Energy tinggi, tambahan energy sebanyak 13% untuk setiap kenaiikansuhu 10C.
b. Protein tinggi, yaitu 1,1-1,5g/kgBB namun tidak lebih dari 20% total
energy perhari untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang
rusak.
c. Lemak cukup 10-25% dari kebutuhan energy total. Bila terdapat
malabsorpsi lemak gunakan MCT. Dapat pula diberikan omega 3 yang
diberikan bersama MCT yang berfungsi meningkatkan fungsi kekebalan.
d. Mengkonsumsi cukup serat terutama serat yang mudah larut.
e. Diberikan elektrolit, kehilangan elektrolit disebabkan karena mual danmuntah sehingga perlu diganti. Elektrolit yang utama antara lain Na, K,
Cl.
5
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 9/15
f. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan pasien.
g. Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,
termik, dan kimia.
h. Vitamin dan mineral tinggi yaitu 1½ kali ( 150%) angka kecukupan gizi
yang dianjurkan, terutama vitamin A, B12, C, E, asam folat, kalsium,
Mg, Zn, Se. Hindari suplemen megadosis karena dapat menekankekebalan tubuh
i. Kebutuhan Cairan cukup (disesuaikan dengan kondisi pasien, jika ada
gangguan menelan àkonsistensi makanan harus sesuai dan bertahap).
Cairan 30-35 cc/kg BBI/hari ( 20% dari makanan, 80% dari minuman)
j. makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
k. Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,
termik, dan kimia
4. Jenis diet dan indikasi pemberian
Diet AIDS diberikan pada pasien akut setelah terkena infeksi HIV, yaitu kepada
pasien dengan:
1. Infeksi HIV positif tanpa gejala
2. Infeksi HIV dengan gejala ( misalnya panas lama, batuk, diare, kesulitan
menelan,
sariawan, dan pembesaran kelenjar getah bening)
3. Infeksi HIV dengan gangguan syaraf 4. Infeksi HIV dengan TBC
5. Infeksi HIV dengan kanker dan HIV Wasting Syndrome.
Makanan untuk pasien AIDS dapat diberikan melalui 3 cara yaitu secara oral,
entral, dan parentral. Asupan makanan secara oral sebaiknya dievaluasi secara rutin.
Bila tidak mencukupi, dianjurkan pemberian makanan entral atau parentral sebagai
tambahan atau makanan utama. Ada 3 macam diet AIDS yaitu Diet AIDS I, II, III
a. Diet AIDS I
Diberikan kepada pasien infeksi HIV akut, denagn gejala panas tinggi, sariawan,
kesulitan menelan, sesak nafas berat, diare akut, kesadaran menurun, atau segera setelah
pasien dapat diberi makan. Makanan berupa cairan dan bubur susu, diberikan selama
beberapa hari sesuai dengan keadaan pasien, dalam porsi kecil setiap 3 jam. Bila ada
kesulitan menelan, makanan di berikan dalam bentuk sonde atau dalam bentuk
kombinasi makanan cair dan makanan sonde. Makanan dapat di buat sendiri atau
menggunakan makanan entral komersial energy dan protein tinggi. Makanan ini cukup
energy, zat besi, tiamin, dan vitamin.C. bila dibutuhkan lebih banyak energy dapat di
tambahkan glukosa polimer misalnya Polyjoule
6
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 10/15
Bahan Makan Sehari
Makanan cair oral
Bahan makanan Berat (g) URT
Susu whole bubuk 200 40 sdm
Tepung meizena/kacanghijau/beras/ havermout 100 20 sdm
Telur ayam 150 3 btr
Margarine/ minyak 25 2½ sdm
Gula pasir 100 10 sdm
Makanan lewat Pipa atau sonde
BUATAN SENDIRI KOMERSIAL
Bahan
makanan
Berat (g) urt Bahan
makanan
Berat (g) urt
Susu whole
bubuk
160 32 sdm Enteral energy
dan protein
tinggi
500 100 sdm
Susu skin
bubuk
100 20 sdm Cairan 2000 ml 8 gls
Tepung
maizena
20 4 sdm
Telur ayam 150 3 btr
Gula pasir 100 10 sdm
cairan 2000 ml 8 gls
Nilai GIZI
Makanan cair oral
Makanan lewat pipa atau sonde
Buatan sendiri komersial
Energy (kkal) 2207 2240 2100
Protein (g) 73 95 90
Lemak (g) 103 83 61
Karbohidrat (g) 251 284 306
Kalsium (mg) 190 280 320
Besi (mg) 6,4 6,3 42,5
Vitamin A (RE) 1361 1349 1800
Tiamin ( mg) 0.7 1 4,1
Vitamin C (mg) 12 66 540
7
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 11/15
Pembagian makanan Sehari
Makanan cair oral
Pukul 06.00 susu Pukul 07.00 susu
Pukul 10.00 bubur havermout Pukul 13.00 bubur susu
Pukul 16.00 bubur susu Pukul 20.00 bubur susu
Pukul 21.00 susu
Makanan sonde buatan sendiri atau komersial diberikan dalam 4 porsi
b. Diet AIDS II
Diet AIDS II diberikan sebagai perpindahan Diet AIDS I setelah tahap akut teratasi.
Makanan diberikan dalam bentuk saring atau cincang setiap 3 jam. Makanan ini rendahnilai gizinya dan membosankan. Untuk memenuhi kebutuhan energy dan zat gizinya
diberiakan makanan enteral atau sonde sebagai tambahan atau sebagai makanan utama.
bahan makanan Sehari
Makanan saring oral Makanan entral komersial
Bahan makanan Berat
(g)
urt Bahan makanan Berat
(g)
urt
Beras 90 3 gls bbr Makanan enteral
energy dan protein tinggi
500 4 gls +4
sdm
Maizena 15 3 sdm Cairan 2000ml 8 gls
Daging 100 2 ptg sdg
Telur ayam 100 2 btr
Tahu 75 ¾ bh bst
Sayuran 100 1 gls
Buah 200 2 ptg sdg
ppy
Margarine 30 3 sdm
Gula pasir 60 6sdm
Susu 800 4 gls
8
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 12/15
Nilai gizi
Makanan
saring oral
Makanan enteral
komersial
Energy (kkal) 1900 2100
Protein (g) 72 90
Lemak (g) 83 61Karbohidrat (g) 223 306
Kalsium (mg) 1300 32500
Besi (mg) 25.6 42.5
Vitamin A (RE) 2940 1800
Tiamin (mg) 0.8 4.5
Vitamin C (mg) 176 540
Pembagian bahan makanan sehari
Pagi siang/malam
Beras 30 g=1 gls bubur beras 30 g=1 gls bubur
Telur ayam 50 g=1 btr daging 50 g=1 ptg sdg
Tahu 25 g=¼ bh bsr tahu 25 g=½ bh bsr
Susu 200 g=1 gls sayuran 50 g=½ gls
Gula pasir 10 g=1 sdm papaya 100 g=1 ptg sdg
Margarine 15 g=1½ sdm
Pukul 10.00 pukul 16.00
Telur ayam 50 g=1 btr maizena 15 g=3 sdm
Susu 200 g=1 gls susu 200 g=1 gls
Gula pasir 10 g=1sdm gula pasir 30 g = 3 sdm
Pukul 20.00
Susu 200g = 1gls
Gula pasir 10g = 1 sdm
9
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 13/15
3. Diet AIDS III
Diet AIDS II diberikan sebagai perpindahan dari Diet AIDS II atau kepada pasien
dengan infeksi HIV tanpa gejala. Bentuk makanan lunak atau biasa, diberikan dalam
porsi kecil atau sering. Diet ini tinggi energy, protein, vitamin, dan mineral apabila
kemampuan makan melalui mulut terbatas dan masih terjadi penurunan berat badan
maka di anjurkan pemberian makanan sonde sebagai makanan tambahan atau makananutama.
Bahan makanan sehari
Bahan
makanan
Makanan biasa / lunak Bahan
makananMakanan enteral
(sonde)
Berat (g) Urt Berat (g) urt
Beras 350 5¼gls nasi Makanan
enteral energy
dan protein
tinggi
600 5 gls
Daging 100 2 ptg sdg Cairan 2000 ml 8 gls
Telur ayam 100 2 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Kacang
hijau
25 2½ sdm
Sayuran 200 2 gls
Buah 150 1½ ptg sdg
ppy
Minyak 25 2½ sdm
Gula pasir 40 4 sdm
Susu 200 1 gls
Nilai gizi
Makanan
biasa/ lunak
Makanan sonde
Energy (kkal) 2503 2520
Protein (g) 90 107
Lemak (g) 65 73
Karbohidrat (g)387 367
Kalsium (g) 673 39000
Besi (mg) 27,9 50,9
Vitamin A (RE) 29502 2163
Tiamin (mg) 1,2 4,98
Vitamin C (mg) 145 644
10
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 14/15
Pembagian bahan makanan sehari
Pagi Siang/malam
Beras 50g=¾gls nasi Beras 150g=2¼gls nasi
Telur ayam 50g=1btr Daging 50g=1ptg sdg
Sayuran 50g=½gls Telur ayam 50g= 1btr (siang)
Susu 200g=1gls Tempe 50g=2 ptg sdgGula pasir 10g=1sdm Sayuran 75g=¾gls
Minyak 5gr=½sdm Papaya 75g=¾ptg sdg
Minyak 10g=1sdm
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Kacang hijau 25 g = 2½ sdm Gula pasir 10 g= 1 sdm
Gula pasir 20 g = 2 sdms
Contoh menu sehari
Waktu Makanan lunak Makanan biasa
Pagi
Pukul 10.00 siang
Pukul 16.00 malam
Bubur havermout
Telur ½ masak
Susu
Pudding caramel
Bubur nasi
Semur daging
Orak-arik telur
Tumis tempe
Setup wortel
Air jeruk
Sirup
bubur nasi
sup daging + tomat
tim tahu
sayur bening bayam
papaya
Nasi
Telur dadar
Setup buncis +wortel susu
Bubur kacang hijau
Nasi
Ikan goreng
Telur bumbu rujak
Sambal goreng tahu
Sayur asam
Papaya
Sirup
Nasi
Empal daging
Oseng-oseng tempe
Sup syuran
pisang
Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak di anjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat
Sumber protein hewani
Sumber protein nabati
Semua bahan makanan
kecuali yang menimbulkan
gas
Susu, telur, daging, dan
ayam tidak berlemak, ikan
Tempe, tahu, dan kacang
Bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti
ubi jalar
Daging dan ayam berlemak,
kulit ayam
Kacang merah
7/16/2019 Diet Penyakit Kanker
http://slidepdf.com/reader/full/diet-penyakit-kanker 15/15
Sumber lemak
Sayuran
Buah-buahan
Bumbu
Minuman
hijau
Minyak , margarine,
santan, dan kelapa dalam
jumlah terbatas
Sayuran yang tidak
menimbulkan gas seperti
labu kunung , wortel,
bayam, kangkung, buncis,
kacang panjang, dan tomat
Papaya, pisang, jeruk, apel,
dan sebagainya
Bumbu yang tidak
merangsang, seperti, bawang merah, bawang
putih, daun salam,
ketumbar, laos, kecap
Sirup, the, dan kopi
Semua makanan yang
mengandung lemak tinggi
( digoreng,santan kental)
Sayuran yang menimbulkan
gas seperti kol, sawi, dan
ketimun
Buah-buahan yang
menimbulkan gas seperti
nangka dan durian
Bumbu yang merangsang
seperti cabe, lada, asam,
cuka, dan jahe
Minuman bersoda dan
mengandung alkohol
11