132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PUNGSARI 1 KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: LINA FATIN HAIFA X 7109062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI PUNGSARI 1 KECAMATAN PLUPUH

KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

LINA FATIN HAIFA

X 7109062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI PUNGSARI 1 KECAMATAN PLUPUH

KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

LINA FATIN HAIFA

X 7109062

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skirpsi dengan judul :

Penerapan Pengajaran Remedial Untuk Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pungsari 1

Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011

Oleh :

Nama : Lina Fatin Haifa

NIM : X7109062

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pada Hari : ……………………………

Tanggal : ……………….....................

Pembimbing I

Drs. Chumdari, M.Pd

NIP. 19560512 198111 1 001

Pembimbing II

Drs. Marwiyanto, M.Pd

NIP. 19591205 198303 1 002

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

Penerapan Pengajaran Remedial Untuk Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pungsari 1

Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011

Oleh :

Nama : Lina Fatin Haifa

NIM : X7109062

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : …………………….

Tanggal : …………………….

Tim Penguji :

Nama Terang :

Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd

Sekretaris : Drs. Kartono, M.Pd

Anggota I : Drs. Chumdari, M.Pd

Anggota II : Drs. Marwiyanto, M.Pd

Tanda Tangan

…………………

…………………

…………………

…………………

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Lina Fatin Haifa. NIM X7109062. Penerapan pengajaran Remedial Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk meningkatkan motivasi belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan menerapankan pengajaran remedial, (2) untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan menerapkan pengajaran remedial.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh guru kelas di tempat mengajar. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamaatn Plupuh Kabupaten Sragen yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berjumlah 11 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, tes, kuesioner, dan dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif dari Milles Huberman yang terdiri dari tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa : 1) Penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dari sebelum tindakan hingga disetiap siklus tindakan. Sebelum tindakan hingga siklus I rata-rata motivasi belajar siswa dikategorikan masih rendah. Pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa dapat dikategorikan sedang. Dan pada siklus III rata-rata motivasi belajar siswa dapat dikategorikan tinggi. 2) Penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang sangat berarti pada nilai rata-rata belajar siswa dari sebelum tindakan hingga disetiap siklusnya. Sebelum tindakan diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 31,15. Pada siklus I nilai rata-rata kelas menjadi 49,54. Nilai ini mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 64,32 dan selanjutnya meningkat lagi pada siklus III hingga mencapai 71,13. Pada siklus III ini sebanyak 9 siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 60 dan sisanya 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dan diberikan pengayaan berupa pendalam materi. Kata kunci : Prestasi belajar, Motivasi belajar, dan Pengajaran Remedial

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Lina Fatin Haifa. NIM X7109062. The application of remedial teaching to improve the mathematics learning motivation and achievement in the V graders of SD Negeri Pungsari 1 of Plupuh Subdistrict of Sragen Regency in the School Year of 2010/2011. Minithesis, Surakarta, Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, June 2011.

The objectives of research are: (1) to improve the mathematics learning motivation in the V graders of SD Negeri Pungsari 1 of Plupuh Subdistrict of Sragen Regency in the School Year of 2010/2011 by applying the remedial teaching, and (2) to improve the mathematics learning achievement in the V graders of SD Negeri Pungsari 1 of Plupuh Subdistrict of Sragen Regency in the School Year of 2010/2011 by applying the remedial teaching.

This study belongs to a classroom action research conducted by the classroom teachers in which they teaches. This study consisted of 3 cycles with the V graders of SD Negeri Pungsari 1 of Plupuh Subdistrict of Sragen Regency who have not achieved the Minimum Passing Criteria (KKM) as the subject of research, consisting of 11 students. Techniques of collecting data used were interview, observation, test, questionnaire and document. Technique of analyzing data used was Miles Huberman’s interactive model of analysis consisting of three components: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.

Considering the result of research, it can be concluded that: 1) the application of remedial teaching can improve the mathematics learning motivation and achievement in the V graders of SD Negeri Pungsari 1 of Plupuh Subdistrict of Sragen Regency in the School Year of 2010/2011. It is indicated by the increased learning motivation of student from pre-cycle to each cycle of action. In pre-cycle up to cycle I, the mean student learning motivation is categorized as low. In cycle II, it is categorized as medium. And in cycle III, it is categorized as high. 2) The application of remedial teaching can improve the mathematics learning motivation and achievement in the V graders of SD Negeri Pungsari 1 of Plupuh Subdistrict of Sragen Regency in the School Year of 2010/2011. It is indicated by the very significant increase in the mean value of student learning from the pre-cycle to each cycle. In the pre-cycle the mean class obtained is 31.15. This figure increases to 49.5 in cycle I, 64.32 in cycle II, and 71.13 in cycle III. In this cycle III 9 students achieve the learning passing with KKM of 60 and other 2 students who have not achieved the learning passing and given enrichment in the form of material deepening.

Key words: learning achievement, learning motivation, and Remedial Teaching

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Pelajarilah ilmu dan mengajarlah kamu, rendahkanlah dirimu terhadap guru-

gurumu dan berlakulah lemah lembut terhadap murid-muridmu.

(Terjemahan HR. Tabrani)

‘’Man jadda wa jadda ‘’

Barang siapa bersungguh –sungguh pasti akan berhasil.

(Pepatah Bangsa Arab)

Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina

(Hadits Nabi Muhammad SAW)

Hal –hal besar tidak bisa dicapai scara tiba-tiba melainkan melalui perpaduan

dari serentetan hal-hal kecil yang dilakukan dengan baik dan sempurna

(Vicent Van Gogh)

Ujian bagi seseorang yang sukses bukanlah pada kemampuan nya untuk

mencegah munculnya masalah , tetapi pada waktu menghadapi dan

menyelesaikan setiap kesulitan saat masalah terjadi

(David J. Schartz)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Ayah dan ibu tercinta

Terimakasih atas segala do’a dan upaya

Adik-adikku Faishal Azzamudin, Ummirul Khasanah

Terimakasih untuk selalu tersenyum dan mendukung

Bapak dan Ibu Dosen PGSD yang saya hormati

Terima kasih atas ilmu dan bimbingannya

Almamater FKIP PGSD UNS Surakarta

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat,

hidayah serta inayah-Nya skripsi yang berjudul Penerapan Pengajaran remedial

Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa

Kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011 dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan

untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan

skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, khususnya

kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

4. Drs. Chumdari, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah mengarahkan dan

membimbing hingga selesainya proposal skripsi ini.

5. Drs. Marwiyanto, M.Pd. selaku Pembimbing II yang mengarahkan dan

membimbing hingga selesainya proposal skripsi ini.

6. Sunarni, A.Ma.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan

Plupuh Kabupaten Sragen yang telah mengijinkan mengadakan penelitian di

SD tersebut.

7. Siswa-siswi kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 yang telah bersedia menjadi subyek dalam

penelitian ini.

8. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Harapan penulis semoga proposal skripsi ini dapat memberi

manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca umumnya

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 5

2. Manfaat Praktis ...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 7

1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ......................................... 7

a. Pengertian Motivasi Belajar .............................................. 7

b. Macam-macam Motivasi.................................................. . 8

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Belajar................................................................ ............. 10

d. Bentuk dan Cara Menumbuhkan Motivasi ........................ 12

2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ......................................... 15

a. Pengertian Belajar ............................................................. 15

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Tujuan Belajar ................................................................... 16

c. Pengertian Prestasi Belajar ................................................ 17

d. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................... 18

e. Pengertian Matematika ...................................................... 20

f. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD .......................... 23

g. Pengertian Pecahan ........................................................... 24

h. Jenis-jenis Pecahan ............................................................ 26

i. Operasi Pecahan.................................................................. 27

3. Tinjauan Tentang Pengajaran Remedial……………………. 30

a. Pengertian Pengajaran Remedial……………………… ... 30

b. Tujuan Pengajaran Remedial…………………………… 31

c. Fungsi Pengajaran Remedial…………………………….. 32

d. Pengajaran Remedial Dalam Konteks Belajar Tuntas ...... 33

e. Bentuk Pendekatan Pengajaran Remedial ......................... 34

f. Metode Pengajaran Remedial ........................................... 35

g. Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Remedial ..................... 36

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 38

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 40

D. Perumusan Hipotesis Kerja ............................................................. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 43

1. Tempat Penelitian ................................................................. 43

2. Waktu Penelitian ................................................................... 43

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ........................................................ 43

C. Subjek Penelitian ........................................................................... 44

D. Sumber Data ................................................................................... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 45

F. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 50

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 53

H. Indikator Kerja ............................................................................... 55

I. Prosedur Penelitian ......................................................................... 55

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 62

A. Profil Tempat Penelitian .................................................................. 62

B. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................. 63

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian ................................................. 64

1. Tindakan Siklus I ................................................................... 64

2. Tindakan Siklus II .................................................................. 79

3. Tindakan Siklus III................................................................. 93

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... 107

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 112

B. Implikasi ......................................................................................... 112

C. Saran ......................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 115

LAMPIRAN

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................. 41

Gambar 2. Spiral Tindakan .................................................................................. 44

Gambar 3. Skema Proses Analisis Interaktif ....................................................... 55

Gambar 4. Tahapan Siklus I, II dan III ................................................................. 60

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus I ................. 68

Tabel 2. Data Sebaran Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor Pada

Pertemuan 1 Siklus I ............................................................................. 69

Tabel 3. Data Nilai Hasil belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus I .................. 73

Tabel 4. Data Sebaran Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor pada

Pertemuan 2 Siklus 1 ........................................................................... 75

Tabel 5. Rekap Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ............................ 76

Tabel 6. Rekap Skor Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I ............................... 77

Tabel 7. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus II ............... 81

Tabel 8. Data Sebaran Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor Pada

Pertemuan 1 Siklus II ........................................................................... 82

Tabel 9. Data Nilai Hasil belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus II ................. 87

Tabel 10. Data Sebaran Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor pada

Pertemuan 2 Siklus 1I .......................................................................... 88

Tabel 11. Rekap Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II .......................... 90

Tabel 12. Rekap Skor Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II.............................. 91

Tabel 13. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus III .............. 95

Tabel 14. Data Sebaran Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor Pada

Pertemuan 1 Siklus III .......................................................................... 96

Tabel 15. Data Nilai Hasil belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus III………...101

Tabel 16. Data Sebaran Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor pada

Pertemuan 2 Siklus 1II

………………………………………………102

Tabel 17. Rekap Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III………………104

Tabel 18. Rekap Skor Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus III……………….. 105

Tabel 19. Skor Motivasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II

Siklus III……………………………………………………………..109

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus I ......................... 68

Grafik 2. Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor Pada Pertemuan 1

Siklus I .................................................................................................. 70

Grafik 3. Nilai Hasil belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus I ........................... 74

Grafik 4. Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor pada Pertemuan 2

Siklus 1 ................................................................................................ 75

Grafik 5. Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus II ........................ 82

Grafik 6. Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor Pada Pertemuan 1

Siklus II ................................................................................................ 83

Grafik 7. Nilai Hasil belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus II .......................... 87

Grafik 8. Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor pada Pertemuan 2

Siklus 1I ............................................................................................... 89

Grafik 9. Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus III ....................... 96

Grafik 10. Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor Pada Pertemuan 1

Siklus III ............................................................................................... 97

Grafik 11. Nilai Hasil belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus III……………...102

Grafik 12. Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor pada Pertemuan 2

Siklus 1II …………………………………………………………….103

Grafik 13. Skor Perbandingan Tingkat Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan,

Siklus I, Siklus II Siklus III………………………………………….107

Grafik 14. Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan,

Siklsu I, Siklsu II dan Siklus III……………………………………..108

Grafik 15. Perbandingan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori

Sebelu Tindakan, Siklus I, SIklus Ii dan Siklus III………………….109

Grafik 16. Perbandingan Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Sebelum

Tindakan, Siklus I, Siklus II dan Siklus III………………………….110

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Siswa Kelas V ....................................................................... 117

Lampiran 2. Kisi-kisi Angket Motivasi ................................................................ 118

Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

Matematika ...................................................................................... 122

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Matematika ...... 133

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus I .............. 145

Lampiran 6. Soal Pertemuan 1 Siklus I ................................................................ 149

Lampiran 7. Rekap Skor dan Nilai Siswa Sebelum Tindakan ............................. 153

Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus I ............... 154

Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 1 Siklus I ................. 155

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I ............ 157

Lampiran 11. Soal Pertemuan 2 Siklus I............................................................... 161

Lampiran 12. Rekap Nilai dan Skor Siswa Pada Siklus I ..................................... 164

Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus I .............. 165

Lampiran 14. Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2 Siklus I ............... 166

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus II ........... 168

Lampiran 16. Soal Pertemuan 1 Siklus II ............................................................. 172

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus II ............. 175

Lampiran 18. Lembar Observasi Guru Pertemuan 1 Siklus II .............................. 176

Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II ........... 178

Lampiran 20. Soal Pertemuan 2 Siklus II ............................................................. 182

Lampiran 21. Rekap Nilai dan Skor Siswa Pada Siklus II .................................... 185

Lampiran 22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus II ............. 186

Lampiran 23. Lembar Observasi Guru Pertemuan 2 Siklus II .............................. 187

Lampiran 24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus III .......... 189

Lampiran 25. Soal Pertemuan 1 Siklus III ............................................................ 195

Lampiran 26. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus III ........... 198

Lampiran 27. Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 1 Siklus III ............. 199

Lampiran 28. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus III ......... 202

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 29. Soal Pertemuan 2 Siklus III ............................................................ 206

Lampiran 30. Kunci Jawaban................................................................................ 209

Lampiran 31. Rekap Nilai dan Skor Siswa Pada Siklus III .................................. 211

Lampiran 32. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus III ........... 212

Lampiran 33. Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2 Siklus III ............. 213

Lampiran 34. Rekap Skor dan Nilai Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I,

Siklus II, dan Siklus III .................................................................... 215

Lampiran 35. Rekap Aktivitas Siswa dan Guru Sebelum Tindakan, Siklus I,

Siklus II, dan Siklus III ................................................................... 216

Lampiran 36. Foto-foto Penelitian ....................................................................... 218

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama teknologi

informasi, menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini

berdampak langsung pada berbagai bidang kehidupan, tanpa kecuali bidang

pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai bagian dari sistem kehidupan telah

berupaya mengembangkan struktur kurikulum, sistem pendidikan, dan metode

pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan sumber daya manusia

yang berkualitas. Untuk menghadapi perubahan tersebut dibutuhkan pendidikan

yang memberikan kecakapan hidup (life skill), yaitu memberikan ketrampilan dan

keahlian dengan kompetensi tinggi. Dengan dimilikinya life skill diharapkan

nantinya peserta didik dapat bertahan dalam suasana yang selalu akan berubah dan

berkembang.

Matematika sebagai salah satu sarana berfikir ilmiah sangat diperlukan

untuk menumbuhkembangkan kemampuan berfikir logis, sistematis, dan kritis

dalam diri peserta didik. Matematika memegang peranan yang sangat penting

dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan bantuan

matematika, ilmu pengetahuan dan teknologi akan maju lebih pesat. Demikian

pula matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan oleh siswa untuk

menunjang keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih

tinggi. Karena itulah, kemampuan siswa dalam menguasai matematika perlu

ditingkatkan sehingga siswa memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapi

masa depan dan juga diharapkan dapat memberikan andil untuk meningkatkan

mutu pendidikan.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah-sekolah dengan frekuensi jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan

dengan mata pelajaran yang lainnya. Namun, dalam proses belajar mengajar pada

umumnya guru menyadari bahwa matematika dipandang sebagai mata pelajaran

yang kurang diminati, ditakuti, dan dihindari oleh sebagian besar siswa. Banyak

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa yang masih kurang mampu dalam mempelajari matematika karena dianggap

sebagai pelajaran yang sulit, Secara ilmiah tidak ada anak yang ingin belajar

matematika sebelum ia sendiri tahu bahwa matematika itu ada, yang diinginkan

anak adalah memperoleh informasi tentang hal-hal yang ada disekitarnya dalam

keadaaan yang sebenarnya. Prersepsi-persepsi tersebut dapat menyebabkan

kegiatan belajar mengajar menjadi tidak efektif sehingga prestasi belajar yang

diharapkan tidak tercapai.

Bagi seorang guru, kenyataan ini tidak boleh dipandang sebagai suatu

hambatan yang harus disingkiri, tetapi harus dipandang sebagai suatu tantangan

yang harus dihadapi, dicari akar permasalahannya, dan dicari pula jalan keluarnya

atau solusinya, sehingga permasalahan dapat diselesaikan, dan prestasi belajar

mata pelajaran matematika dapat tercapai sesuai harapan guru dan orang tua

siswa.

Sebagai seorang guru tentunya sudah memahami betul bahwa untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan oleh UU No 20

Tahun 2003, bukanlah hal yang mudah. Belum lagi guru dihadapkan pada

permasalahan baru dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

lebih dikenal dengan KTSP, pada kurikulum tersebut guru dituntut harus bisa

menyusun sendiri kurikulum tersebut agar dapat dilaksanakan pada sekolah yang

menjadi tempatnya bekerja.

Pada kehidupan nyata tidak selamanya harapan yang besar terwujud dalam

kenyataan yang sesuai. Pada kasus ini contohnya harapan para siswa memiliki

prestasi belajar matematika yang memuaskan, kenyataannya banyak siswa yang

prestasi belajar matematikanya justru rendah. Rendahnya prestasi belajar

matematika salah satunya tentang mayoritas soal yang diberikan guru matematika

di Indonesia terlalu kaku. Akibatnya, siswa sering kali merasa bosan dan

menganggap matematika sebagai pelajaran yang kurang menyenangkan.

Salah satu bagian mata pelajaran matematika yang masih sulit untuk

dipahami para siswa kelas V adalah materi pokok tentang operasi hitung pecahan.

Pada pembelajaran matematika materi pokok tentang operasi hitung pecahan di

SD Negeri Pungsari 1 kelas V Kecamatan Plupuh, ternyata setelah peneliti

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menganalisa hasil ulangan formatif belum menunjukkan hasil yang memuaskan

karena siswa yang tuntas baru mencapai 38,9% (7 siswa) sedangkan yang belum

tuntas mencapai 61,1% (11 siswa) dengan nilai ketuntasan minimal 60 dan jika

tidak ditindak lanjuti maka dikhawatirkan di kelas selanjutnya akan mengalami

berbagai kesulitan dalam mengikuti mata pelajaran matematika karena

kemampuan berhitung merupakan dasar kemampuan yang harus dimiliki setiap

siswa dalam jenjang sekolah dasar.

Penyebab rendahnya nilai hasil matematika siswa kelas V SD Negeri

Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen yaitu masih banyak siswa dalam

menguasai teknik perkalian. Padahal dalam materi pokok operasi hitung pecahan

siswa dituntut untuk banyak melakukan penghitungan, seperti harus menyamakan

penyebut jika penyebut dalam sebuah operasi hitung pecahan belum sama, dengan

mencari KPK dari pecahan-pecahan tersebut kemudian baru dioperasikan. Hal

lain yang mempengaruhi karena guru masih menggunakan metode ceramah lebih

banyak daripada melaksanakan praktek secara langsung dengan siswa. Jadi siswa

kurang bisa menerima pelajaran yang telah disampaikan guru sehingga

kemampuan yang dimiliki siswa kurang dari yang diharapkan.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas V, peneliti

mengidentifikasi bahwa rendahnya prestasi belajar matematika disebabkan karena

rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini dipicu

dengan sistem pengajaran guru yang kaku, siswa lebih banyak mengerjakan soal

yang diekspresikan dengan bahasa dan simbol matematika yang diset dalam

konteks yang jauh dari realitas kehidupan sehari-hari. Apalagi masih banyak siswa

yang belum menguasai teknik perkalian. Akibatnya siswa seringkali merasa bosan

dan menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang tidak menyenangkan

dan sulit.

Motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan kegiatan belajar yang

diharapkan tujuan tercapai. Motivasi inilah yang yang mendorong seseorang

untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, begitu juga untuk belajar. Hasil

belajar akan lebih optimal jika ada motivasi, karena motivasi dapat

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, mengarahkan dan memelihara ketekunan

dalam melakukan kegiatan belajar.

Pemberian layanan bimbingan belajar merupakan salah satu alternatif

yang dapat ditempuh untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar. Salah satu bentuk layanan bimbingan belajar diantaranya dengan

pengajaran remedial. Pengajaran remedial merupakan salah satu bentuk

pengajaran yang bertujuan membetulkan atau membuat PBM menjadi baik.

Pengajaran remedial sifatnya lebih khusus, disesuaikan dengan karakteristik

kesulitan belajar yang dialami siswa. Layanan ini ditekankan pada perbaikan cara-

cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi pelajaran, dan mengurangi

hambatan yang dihadapi siswa yang bertujuan agar siswa mencapai prestasi

belajar yang optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dari uraian yang telah di paparkan di atas, maka agar siswa mempunyai

motivasi belajar yang tinggi terhadap mata pelajaran Matematika dan prestasi

belajar Matematika yang baik sesuai KKM yang diharapan, salah satu cara yang

dapat dilakukan adalah dengan memberikan bantuan kepada siswa yang

mengalami kesulitan belajar, yakni dengan penerapan pengajaran remedial. Hal

inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul PTK “Penerapan

Pengajaran Remedial Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar

Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang

akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan motivasi belajar

Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011?

2. Apakah penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan prestasi belajar

Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011?

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan motivasi belajar Matematika pada siswa kelas V SD

Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011 dengan menerapkan pengajaran remedial.

2. Untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas V SD

Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun pelajaran

2010/2011 dengan menerapkan pengajaran remedial.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan masukan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan

ataupun kualitas pembelajaran, khususnya yang bersangkutan dengan

“Penerapan pengajaran remedial untuk meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar Matematika pada siswa kelas V”.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Dari penelitian ini siswa dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan

mendapatkan ketrampilan konsep dasar operasi hitung pecahan dengan

tepat.

2) Siswa dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat serta motivasi

belajar siswa pada pelajaran Matematika sehingga prestasi belajar

Matematika siswa meningkat.

b. Bagi Guru

1) Dari penelitian ini guru sekaligus peneliti mendapatkan pengalaman

langsung dalam merancang dan menerapkan multi metode, media, dan

strategi pembelajaran yang lebih inovatif dalam pembelajaran

Matematika,

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Dari penelitian ini guru mendapatkan pengalaman langsung dalam

mengembangkan ketrampilan dalam usaha layanan

bimbingan/perbaikan cara-cara belajar, cara mengajar, penyesuaian

materi, dan mengurangi hambatan yang dihadapi siswa.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada

peningkatan mutu sekolah yang bersangkutan.

d. Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan

kreativitas dan potensi yang ada dalam diri peneliti serta memberi

pengalaman yang berharga dan positif bagi peneliti.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan faktor penting bagi seseorang untuk melakukan

sesuatu. Anita Woolfolk (2009: 186) mengatakan bahwa “Motivasi adalah sebagai

keadaan internal yang membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan

perilaku”.

Menurut Ngalim Purwanto (2005: 71) “Motivasi adalah ”pendorongan”

suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia

tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu”. Duncan dalam Ngalim purwanto (2005: 72) mengemukakan

bahwa “Motivasi merupakan usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai

tujuan organisasi”.

Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi

pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang

dikehendaki. Kemudian John P.Campbell dan kawan-kawan mengemukakan

bahwa “”Motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan

respons, dan kegigihan tingkah laku” (dalam Ngalim Purwanto, 2005: 72).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivaasi mengandung tiga

komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku

manusia.

Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan kegiatan belajar,

diharapkan tujuan tercapai (Sardiman AM, 2007: 73). Sedangkan Mc. Donald

dalam Sardiman AM (2007: 73) “Motivation is an energy change with in the

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.

Pengertian lain dikemukakan oleh Biehler dan Snowman seperti dikutip

Brennen (2003: 1) menyatakan bahwa ”As the level of effort an individual is

willing to expend toward the achievement of a certain goal. Motivation is

tupically defined as the forces that account for arousal, selection, direction, and

continuation of behavior”. Motivasi adalah tingkat upaya individu dalam

mencapai tujuan tertentu. Motivasi secaha khusus didefinisikan sebagai upaya

yang membutuhkan pembangkit, pemilihan, pengarahan, dan perilaku

kontinyuitas.

Menurut Salvin dalam Nabisi Lapono (2008:133),”Motivation is one of

the most important components of learning as an internal prosess that activities,

guides, and mountains behavior time ”. Motivasi merupakan salah satu komponen

yang sangat penting dalam pembelajaran, di dalam melakukan kegiatan

pembelajaran individu tidak sekedar membaca buku, mendengarkan penjelasan

dan kegiatan fisik yang teramati. Dengan kata lain, di dalam melakukan kegiatan

belajar, individu secara mental menjadi aktif terarah pada hal tertentu. Keaktifan

mental invididu yang belajar tersebut dapat bertahan lama dan terarah apabila

individu memiliki motivasi yang tinggi, dan sebaliknya apabila individu memiliki

motivasi rendah, maka keaktifan belajar pun tidak akan bertahan lama dan tidak

akan terarah.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah suatu daya penggerak yang disadari untuk menggerakkan,

mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu, yang

dipengaruhi pula faktor internal dan eksternal.

b. Macam-macam Motivasi

Motivasi dapat dibedakan dari berbagai aspek. Baik berdasarkan dasar

pembentukan, keperluan, sumber asal dan sebagainya. Berdasarkan teori motivasi

yang dikemukan para ahli, motivasi dapat dibedakan sebagai berikut :

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Teori Motivasi Klasik

Teori ini dikemukakan oleh Frederik winslow Taylor. Menurutnya,

motivasi yang ada pada seseorang adalah motivasi untuk memenuhi

kebutuhan dan motivasi untuk memenuhi kepuasan biologis.

2) Teori Herarki Kebutuhan Maslow (Maslow’s Need Hierarchy Theory)

Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow, yang menyatakan bahwa

ada lima tingkatan kebutuhan pokok manusia, dari kebutuhan inilah manusia

termotivasi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasaan dirinya. Motivasi

tersebut yaitu : (1) motivasi untuk memenuhi kebutuhan fisiologi, (2)

motivasi untuk memperoleh akan rasa aman, (3) motivasi untuk memenuhi

kebutuhan sosial, (4) motivasi untuk memperoleh penghargaan, dan (5)

motivasi akan aktualisasi diri. (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 81).

3) Teori Motivasi Berprestasi Mc. Clelland (Mc. Clelland’s Achievement

Motivation Theory)

Teori ini dikemukakan oleh David Mc. Clelland yang mengemukakan

bahwa ada tiga hal yang dapat memotivasi gairah seseorang, yaitu : (1)

motivasi akan prestasi, (2) motivasi akan afiliasi, dan (3) motivasi akan

kekuasaan (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 82).

4) Teori Motivasi Human Relations

Menurut teori ini, hal yang memotivasi seseorang akan berprestasi

baik, jika ia diterima dan diakui dalam pekerjaan dan lingkungannya.

5) ERG Theory Alderfer

Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer yang mengemukakan

bahwa ada tiga hal yang menjadi motivasi utama manusia, yaitu : (1) motivasi

akan keberadaan, (2) motivasi akan afiliasi, dan (3) motivasi akan kemajuan.

(Diakses dalam http://putrajaya.blogspot.com/2009/11/teori-motivasi-html,

Senin 18 April 2011)

Namun demikian pada dasarnya secara umum motivasi dibedakan

menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Sardiman AM,

2006: 89). Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sudah ada dorongan untuk melakuakn sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang akan aktif dan berfungsinya karena ada perangsangan

dari luar.

Berdasarkan teori motivasi dari para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa motivasi dalam diri seseorang dapat dibangkitkan apabila apa yang

menjadi kebutuhan-kebutuhan manusia terpenuhi atau terpuaskan, maka akan

diperoleh hasil yang lebih baik dalam setiap aktivitas. Sedangkan berdasarkan

sifatnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu : (1) motivasi intrinsik/dalam diri

siswa, (2) motivasi ekstrinsik/luar diri siswa.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar tidak tercipta dengan sendirinya, ada faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Gagne (1999: 374) faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar adalah kebutuhan, sikap, motif, nilai, aspirasi, dan

insentif. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 97-100), faktor-faktor

yang mempengaruhi motivasi belajar diantaranya adalah :

1) Cita-cita atau Aspirasi

Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang hendak dicapai.

Penentuan cita-cita tersebut tidak sama bagi semua siswa. Hal ini berdasarkan

bahwa cita-cita merupakan tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang

mengandung makna bagi seseorang, sehingga cita-cita siswa yang satu dengan

yang lain tidak sama.

2) Kemampuan Belajar

Dalam belajar membutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini

meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misal :

pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi. Dalam kemampuan belajar

ini, taraf perkembanagan berpikir konkrit tidak sama dengan siswa yang sudah

sampai pada taraf perkembangan operasional. Jadi, siswa yang mempunyai

kemampuan belajar tinggi lebih termotivasi dalam belajarnya.

3) Kondisi Siswa

Kondisi siswa sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa itu sendiri.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kondisi ini berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis siswa. Kondisi fisik

siswa yang sehat dalam kesegaran jasmaninya akan lebih berhasil dalam

mencapai tujuan belajarnya bila dibandingkan dengan siswa yang dalam

keadaan lelah/capek. Sebab dalam belajar menuntut seluruh peran jasmani

secara keseluruhan. Sedangkan kondisi psikis siswa merupakan kondisi siswa

mengenai gejala kehidupan kejiwaan yang berpengaruh terhadap proses

belajar.

4) Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan yang unsur datang dari luar diri siswa.

Lingkungan siswa pada umumnya ada tiga, yaitu lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Dari lingkungan tersebut akan membentuk individu

siswa baik langsung maupun tidak langsung. Jika lingkungan keluarga dan

masyarakat banyak terdapat orang yang terlibat dalam bidang pendidikan,

maka faktor ini dapat mendukung keberhasilan siswa dalam belajar.

Sedangkan lingkungan sekolah adalah sarana dan prasarana yang ditata dan

dikelola secara menarik, maka akan tercipta suasana belajar yang menarik dan

menyenangkan sehingga siswa akan termotivasi dalam belajarnya.

5) Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar

Unsur dinamis dalam belajar adalah unsur yang keberadaannya dalam

proses belajar tidak stabil, kadang kuat, kadang lemah bahkan hilang sama

sekali, khususnya kondisional, misalnya : emosi siswa, gairah belajar dan lain-

lainnya.

6) Upaya Guru Membelajarkan Siswa

Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan

diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara

menyampaikannya, menarik perhatikan siswa, mengevaluasi hasil belajar

siswa, dan lain-lainnya. Bila upaya tersebut dilakukan dengan berorientasi

pada kepentingan siswa, maka upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya

keberhasilan guru yang menjadi tolak ukur, besar kemungkinan siswa tidak

tertarik untuk belajar. Dengan kata lain, motivasi belajar siswa melemah atau

hilang.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

dipengaruhi oleh faktor cita-cita/aspirasi, kemampuan belajar, kondisi siswa,

kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan upaya guru dalam

membelajarkan siswa. Di mana dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi

sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan motivasi siswa dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara

ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

d. Bentuk dan Cara Menumbuhkan Motivasi

Menurut Sardiman AM (2007: 92-95) ada beberapa bentuk dan cara

menumbuhkan motivaasi dalam kegiatan belajar di sekolah, diantaranya :

1) Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai dari nilai kegiatan belajarnya. Angka yang

baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi juga, banyak

siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Hal

ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila

dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik.

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu

demikain. Karena hadiah suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi

seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan

tersebut. Sebagai contoh, hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik

mungkin tidak akan menarik bagi siswa yang tidak memiliki bakat

menggambar.

3) Saingan/Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar

siswa terutama prestasi belajar siswa.

4) Ego Evolvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang

cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk

mencapai prestasi yang baik denagn menjaga harga dirinya. Penyelesaian

tugas dengan baik adalah symbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga

untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras dan giat

bisa jadi karena harga dirinya.

5) Memberi Ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalu mengetahui aka nada ulangan.

Oleh karena itu, member ulanagn juga merupakan sarana motivasi. Tetapi

yang harus diperhatikan adalah jangan terlalu sering memberikan ulanagn

karena menyebabkan bosan. Dalam hal ini guru harus terbuka, artinya apabila

ada ulangan harus diberitahukan kepada para siswa.

6) Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, akan mendorong siswa untuk lebih

giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik prestasi belajar meningkat,

maka motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan

prestasi belajar akan terus meningkat.

7) Pujian

Apabila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas

denagn baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement

yang positif dan sekaligus merupakan motivasi, pemberian harus tepat. Dengan

pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan

mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membengkitkan harga diri.

8) Hukuman

Hukuman sebagia reinforcement yang negative tetapi apabila diberikan

secara tepat dan bijaksana akan menjadi alat membangkitkan motivasi. Oleh

karena itu, guru harus memahami prinsip-prisnsip pemberian hukuman.

9) Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesenjangan, ada maksud untuk

belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa memang ada

motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu prestasi belajar akan lebih

baik.

10) Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul

dikarenakan ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah apabila minat

merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau

disertai dengan minat. Minat ini dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai

berikut : (1) membangkitkan adanya suatu kebutuhan, (2) menghubungkan

denagn persoalan pengalaman yang lampau, (3) member kesempatan untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik, dan (4) menggunakan berbagai macam

bentuk mengajar.

11) Tujuan yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa akan merupakan

alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus

dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan maka akan timbul

gairah untuk terus belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai

dan memperoleh tujuan yang hendak dicapai, yaitu motivasi belajar yang

meningkat dan prestasi belajar yang maksimal bagi siswa yang mengalami

kesulitan belajar, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan

menumbuhkan motivasi belajar siswa, diantaranya dengan cara memberikan

angka, hadiah, saingan/kompetisi, ego-ivolvement, memberi ulangan, mengetahui

hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui.

Dimana hal-hal tersebut akan dapat memacu siswa untuk belajar lebih giat yang

akan berdampak pada meningkatnya prestasi dan motivasi belajar siswa.

Dalam penelitian ini motivasi belajar yang diharapkan adalah motivasi

belajar untuk berprestasi dalam mata pelajaran Matematika. Dimana motivasi

belajar untuk berprestasi ini sebagai pendorong untuk mencapai hasil atau tujuan

tertentu, yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh internal dan eksternal.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Umum WJS. Purwodarminto kata

belajar diberi pengertian berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian.

Menurut James O. Whittaker dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002: 12), belajar

merupakan suatu proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

latihan atau pengalaman.

Cronbach dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002: 13) berpendapat bahwa

learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai

suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by

which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice

or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas)

ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan (dalam Syaiful Bahri

Djamarah, 2002: 13 ). Sedangkan Geoch mengatakan bahwa learning is change is

performance as a result of practice. Belajar adalah perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari sebuah latihan (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 13 ).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat dipahami bahwa belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Slametto (2003: 2), yang menyatakan bahwa “Belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.

Menurut W.S Winkel (1991: 36), “Belajar adalah suatu proses aktivitas

mental, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan

sikap”.

Dari pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, yang menyangkut kognitif, afektif,

dan psikomotor.

b. Tujuan Belajar

Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 11)

mengelompokkan kondisi belajar (situasi lingkungan belajar) sesuai dengan

tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne mengemukakan lima macam

kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar, yaitu : 1) Ketrampilan

Intelektual, 2) Strategi Kognitif, 3) Informasi Verbal, 4) Ketrampilan Motorik,

dan 5) Sikap.

Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam

aktifitas internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 18).

Ranah kognitif menurut Bloom ada enam jenis perilaku, yaitu : (1)

pengetahuan, (2) pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis, (5) sintesis, dan (6)

evaluasi. Siswa yang belajar akan memperbaiki kemampuan internalnya dari

kemampuan awal kepada pra-belajar, meningkat memperoleh kemampuan-

kemampuan yang tergolong pada keenam jenis perilaku yang dididikan di sekolah

(Diamyati dan Mudjiono, 2002: 26).

Ranah afektif menurut Krathwohl, Bloom, dkk terdiri dari lima perilaku,

yaitu (1) penerimaan, (2) kesipan, (3) penilaian, (4) organisasi, dan (5)

pembentukan pola hidup. Siswa yang belajar akan memperbaiki kemampuan-

kemampuan internalnya yang afektif. Siswa mempelajari kepekaan tentang

sesuatu hal sampai pada penghayatan nilai sehingga menjadi suatu pegangan

hidup (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 27).

Ranah psikomotorik menurut Simpson terdiri dari tujuh jenis perilaku,

yaitu : (1) persepsi, (2) kesiapan, (3) gerakan terbimbing, (4) gerakan yang

terbiasa, (5) gerakan kompleks, (6) penyesuaian pola gerakan, dan (7) kreatifitas.

Belajar berbagai kemampuan gerak dapat dimulai dengan kepekaan memilah-

milah sampai pada kreatifitas pola gerakan baru (Dimyati dan Mudjiono, 2002:

29) .

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

M. Sobry Sutikno (2006: 6) merumuskan tujuan belajar sebagai berikut :

(1) pengumpulan pengetahuan, (2) penanaman konsep dan kecekatan, (3)

pembentukan sikap dan perbuatan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah

mengubah tingkah laku berbagai ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik)

menjadi lebih baik.

c. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Hamalik (2002: 11) adalah hasil belajar yang

dicapai dari usaha seseorang untuk mengubah dirinya dengan jalan memperoleh

kecakapan baru dan hasil perubahan itu diperoleh melalui latihan dan pengalaman.

Sedangkan Mochtar Buchori (2001: 94) mengemukakan bahwa “Prestasi belajar

adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya,

baik berupa angka-angka atau huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil

belajar yang dicapai masing-masing siswa dalam perilaku tertentu. Dari pendapat

tersebut dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan hasil proses

pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, yang berupa angka, huruf atau

tindakan yang mencerminkan hasil yang telah dicapai tersebut.

Dimyati Mahmud (2003: 13) mengatakan “Prestasi belajar adalah

perubahan yang terjadi sebagai akibat berlangsungnya kegiatan belajar”. Menurut

Nasution (2001: 34) bahwa “Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku berkat

pengalaman dan latihan”. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002: 23)

“Prestasi belajar adalah hasil yang diperobel yang berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam

belajar”. Dari pendapat ini dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah berupa

kesan-kesan dan perubahan tingkah laku dalam hal ini berupa nilai yang

diwujudkan dalam angka.

Pengertian prestasi belajar yang sejalan dengan pendapat di atas adalah

pendapat Sutratinah Tirtonegoro (2001: 83) bahwa “Prestasi belajar adalah

penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol,

angka, atau huruf yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa dalam periode tertentu “. Prestasi belajar merupakan penilaian hasil usaha

siswa dalam jangka waktu tertentu yang berbentuk angka atau huruf. Adapun

prestasi belajar tertentu adalah setalah siswa melakukan kegiatan belajar, dan

diadakan penilaian atau evaluasi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan

belajar dan diadakan evaluasi atau penilaian yang berbentuk simbol, angka atau

huruf dalam jangka waktu tertentu.

d. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Pencapaian prestasi belajar anak tidak hanya tergantung dari anak itu

sendiri, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor luar dari anak yang sedang

melakukan pembelajaran. Menurut Slameto (2003: 54) prestasi belajar

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal

adalah faktor berasal dari dalam diri anak dan faktor eksternal adalah faktor yang

berasal dari luar anak. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 138)

prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut :

1) Faktor Intern/Dalam

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang belajar.

Faktor intern diantaranya :

a) Faktor jasmani, adalah kondisi fisik yang terjadi atau dialami individu saat

belajar. Kondisi jasmani pada umumnya sangat berperan terhadap siswa.

Faktor fisiologis diantaranya : (1) kondisi fisik dan (2) kondisi panca

indera.

b) Faktor Psikologis, adalah suatu keadaan atau kondisi mengenai gejala-

gejala kehidupan kejiwaan yang berpengaruh terhadap proses belajar.

Faktor psikologis antara lain : (1) bakat, (2) minat, (3) motivasi, (4)

kecerdasan, (5) perhatian, (6) kesiapan dan (7) kematangan.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Faktor kelelahan, faktor kelelahan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan

lemah lunglainya tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan atau untuk mendapatkan sesuatu menjadi hilang.

2) Faktor Ekstern/Luar

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat

mempengaruhi hasil belajar. Faktor ekstern diantaranya :

a) Faktor keluarga, adalah faktor yang berasal dari dalam keluarga. Dengan

kondisi yang kurang mendukung dapat menyebabkan seseorang yang

tengah belajar tidak dapat berkonsentrasi. Faktor ini diantaranya : (1) cara

orang tua mendidik, (2) relasi antar anggota keluarga, (3) suasana rumah,

(4) keadaan ekonomi keluarga, (5) pengertian orang tua, dan (6) latar

belakang kebudayaan.

B. Faktor sekolah, faktor ini diantaranya : (1) metode mengajar, (2)

kurikulum, (3) relasi guru dengan siswa, (4) relasi siswa dengan siswa, dan

(5) disipin sekolah.

C. Faktor masyarakat, kondisi masyarakat yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar diantaranya : (1) kegiatan siswa dalam masyarakat dan (2) bentuk

kehidupan masyarakat (Slametto, 2003: 54-72).

Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi anak, pendidik harus

lebih berhati-hati dalam setiap menjalankan tugas keprofesionalannya, karena dari

tugas guru ini akan menumbuhkan generasi bangsa yang siap meneruskan

kepemimpinan bangsa, mewujudkan manusia yang berkualitas, mampu

membangun dirinya, bangsa dan negara.

Menurut Ngalim Purwanto (2005: 102) membagi faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar menjadi 2, yaitu :

1) Faktor individual

Faktor individual merupakan faktor yang ada pada diri individu sendiri

yang terdiri dari aspek fisiologi bersifat jasmani, aspek psikologi bersifat

rohani, latihan dan ulangan, motivasi, dan sifat-sifat pribadi seseorang.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Faktor dari luar individu

Faktor dari luar individu meliputi faktor keluarga, guru, dan cara

mengajarnya, alat-alat belajar serta lingkungan dan kesempatan.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar adalah faktor individu yang belajar dan sebagai faktor pendukung

adalah faktor dari luar individu.

Dalam penelitian ini prestasi belajar yang dimaksudkan adalah prestasi

belajar dalam mata pelajaran Matematika. Prestasi belajar merupakan hasil yang

telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar dan diadakan evaluasi atau

penilaian yang berbentuk simbol, angka atau huruf dalam jangka waktu tertentu.

Angka, bilangan, simbol, ataupun huruf adalah sebagai lambang. Secara skematis

dapat digambarkan sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10, dimana

angka-angka itu berarti:

1 = amat buruk 6 = cukup

2 = buruk 7 = lebih dari cukup

3 = amat kurang 8 = baik

4 = kurang 9 = amat baik

5 = tidak cukup 10 = istimewa

Dapat juga dengan huruf sebagai berikut :

A = Istimewa

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

E = Sangat Kurang

e. Pengertian Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa yunani “Mathematikos”, berarti

secara ilmu pasti, atau “Matheis” berarti ajaran, pengetahuan abstrak dan deduktif,

dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kesimpulan yang ditarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi (Depdikbud,

1999: 91).

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan

memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan

penguasaan matematika yang kaut sejak dini. Dalam setiap kesempatan

pembelajaran matematika hendahnya dimulai dengan pengenalan masalah yang

sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah

kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep

matematika (KTSP Kelas V, 2009: 9).

Menurut Soedjadi (2000: 13) merumuskan pengertian matematika

sebagai berikut : 1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan

terorganisir secara sistematik, 2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan

dan kalkulasi, 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan

berhubungan dengan bilangan, 4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-

fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, 5) Matematika adalah

pengetahuan tentangn struktur-struktur yang logik, 6) Matematika adalah

pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Matematika menurut Ruseffendi dalam Heruman (2007: 1), adalah

bahasa symbol, ilmu dedektif yang tidak menerima pembuktian secara induktif,

ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur-

unsur yang tidak didefinisaikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau

postulat, dan akhirnya ke dalil.

Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman

(2003:252) “Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan

fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan manusia berpikir.” Sedangkan

Lerner dalam Mulyono Abdurrahman (2003:252) mengemukakan bahwa

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Matematika di samping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa

universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat dan

mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas”. Kline dalam Mulyono

Abdurrahman (2003: 252) juga mengemukakan bahwa “Matematika merupakan

bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif,

tetapi juga melupakan cara bernalar induktif “.

Menurut Paling dalam Mulyono Abdurrahman (2003:252), “Matematika

adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi

manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang

bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang

paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat

dan menggunakan hubungan-hubungan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2002:723) ditulis pengertian matematika sebagai berikut, “Matematika adalah

ilmu tentang bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam

penyelesaian masalah mengenai bilangan.”

Taylor dan Francis Group (2008), “Mathematics is pervanding every study and technique in our modern world. Bringing ever more sharpy into focus the responsibilities laid upon those whose task it is to tech it. Most prominent among these is the difficulty of presenting an interdisciplinary approach so that one professional group may benefit from the experience of others. Taylor dan Francis Group (2000), mengemukakan bahwa “Matematika

mencakup setiap pelajaran dan teknik di dunia modern ini.Matematika

memfokuskan pada teknik pengerjaan tugas-tugasnya. Hal yang sangat mencolok

yaitu mengenai kesulitan dalam mengaplikasi pendekatan interdisciplinary (antar

cabang ilmu pengetahuan), oleh karena itu para pakar bisa memperoleh

pengetahuan dari cabang ilmu pengetahuan yang lainnya. (www.tandf.Co.uk/.../

0020739x.asp Journal International of Mathematical Education in Sciencise and

Technology Acces, Kamis 16 Maret 2011).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu deduktif dan universal yang mengkaji benda abstrak yang disusun

dengan menggunakan bahasa simbol untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif

dan keruangan yang mendaasri perkembangan teknologi modern dan memajukan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

daya pikir manusia, serta berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

f. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD

Tujuan kurikulum yang harus dicapai oleh pengajaran matematika sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:

Dengan matematika diharapkan dapat memberikan pemahaman logika

dan kemampuan dasar matematika dalam rangka penguasaaan ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK).

Tujuan umum diberikannya matematika dijenjang Pendidikan dasar dan

Pendidikan Umum adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan anak didik agar dapat menggunakan matematika secara tepat

dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan

teknologi.

2. Mempersiapkan anak didik agar sanggup menghadapi perubahan-perubahan

keadaaan di dalam dunia yang senantiasa berubah ini, melalui latihan bertindak

atas dasar pemikiran secara logis da rational, tertib dan cermat, obyektif, kreatif

dan efektif (KTSP Dipdiknas, 2009: 27).

Sedangkan tujuan khusus pengajaran Matematika di SD berdasarkan

KTSP SD/MI adalah sebagai berikut :

1) Siswa memiliki kemampuan dalam memahami konsep Matematika,

menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau

algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2) Siswa dapat menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi

Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan Matematika.

3) Siswa dapat memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merencanakan model Matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Siswa dapat mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Siswa dapat memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki raas ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

masalah (KTSP Depdiknas, 2009: 27).

g. Pengertian Pecahan

Menurut Muchtar A. Karim (1998: 6.4), “Pecahan adalah perbandingan

bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian

yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan terhadap himpunan

semula”. Maksud dari “perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari

suatu benda” adalah apabila suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang

sama, maka perbandingan setiap bagian tersebut dengan keseluruhan bendanya

menciptakan lambang dasar suatu pecahan. Sedangkan maksud dari “himpunan

bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan terhadap himpunan

semula” yaitu suatu himpunan dibagi atas himpunan bagian yang sama, maka

perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap keseluruhan

himpunan semula akan menciptakan lambang dasar sutu pecahan.

Menurut Heruman (2007: 43), “Pecahan diartikan sebagai bagian dari

sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian

yang diperhatiakn, yang biasanya ditandai denagn arsiran. Bagian inilah yang

dinamakan denagn pembilang. Adapaun bagian yang utuh adalah bagian yang

dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut”.

Cholis Sa’dijah (2003: 73) mengemukakan bahwa “Pecahan merupakan

bilangan yang dapat dinyatakan sebagai perbandinagn dua bilangan cacah a dan b,

ditulis "贫 dengan syarat b 0. Dengna demikian secara simbolik pecahan dapat

dinyatakan sebagai salah satu : (1) pecahan biasa, (2) pecahan decimal, (3)

pecahan persen, (4) pecahan campuran”.

Menurut Wikipedia (2010: 1), “Pecahan adalah bagian dari keseluruhan

atau merupakan hasil bagi suatu bilangan cacah dengan bilangan cacah bukan nol

yang lain. Dari pendapat tersebut dapat dirumuskan atau digambarkan menjadi �婆.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jika p dan q bilangan cacah dengan q 0, maka �婆 merupakan bilangan pecahan

dengan p disebut pembilang dan q disebut penyebut”

Bertolak dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pecahan adalah bilangan yang mempunyai jumlah kurang atau lebih dari utuh,

terdiri dari pembilang dan penyebut, pembilang merupakan bilangan terbagi, dan

penyebut merupakan bilanagn pembagi.

Cara pengenalan konsep pecahan akan lebih bermakna apabila didahului

denagn soal cerita yang menggunakan obyek nyata, misalnya buah apel, sawo,

jeruk atau kue. Alat peraga selanjutnya berupa bangun datar seperti persegi,

lingkaran yang nantinya akan sangat membantu dalam pemahaman konsep.

Misalnya pada pecahan 挠̊. Pada pecahan tersebut dapat diperagakan

dengan langkah sebagi berikut :

1) Melipat kertas berbentuk lingkaran atau persegi sehingga menjadi dua bagian

yang lipatannya tepat menutupi bagian yang lainnya.

2) Bagian yang dilipat dibuka dan diarsir sesuai bagian yang dikehendaki,

sehingga didapat gambar sebagai berikut :

3) Pecahan 挠̊ dibaca setengah atau satu per dua atau seperdua.

4) Angka “1” disebut pembilang, yaitu merupakan daerah pembilangan.

5) Angka “2” disebut penyebut, yaitu merupakan 2 bangian yang sama dari

keseluruhan.

Selain mengenalkan pecahan dengan melipat kertas, peragaan dapat pula

dengan pita atau tongkat yang dipotong dengan pendekatan pengukuran panjang,

yang dapat pula mengenalkan letak pecahan pada garis bilangan.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Jenis-jenis Pecahan

Banyak ahli yang menyebutkan tentang jenis-jenis pecahan. Muchtar A.

Karim dan Djamus Widagjo (1998: 6.8) membagi pecahan menjadi dua macam,

yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran.

1) Pecahan Murni atau Sejati

Pecahan murni atau sejati meripakan pecahan yang pembilangnya lebih kecil

dari penyebutnya. Contohnya 脑呢,挠挠, 脑̊,闹呢 dan seterusnya.

2) Pecahan Campuran

Pecahan campuran merupakan pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dengan

pecahan murni, misalnya 1挠呢, 2 脑̊, 4脑恼,dan seterunya. Cara penulisan pecahan

campuran di atas dapat ditulis sebagai berikut : )呢,呢脑, ̊)恼,dans seterusnya.

Wikipedia (2010: 1) berpendapat bahwa jenis-jenis pecahan ada 6 jenis,

yaitu :

1) Pecahan biasa, adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari

pennyebutnya, misalnya 挠̊,挠脑, 闹淖,dan seterusnya.

2) Pecahan campuran, meripakan pecahan yang terdiri dari pecahan biasa dan

bilangan bulat. Misalnya 2挠脑, 1 恼̊, 1 挠̊,dan seterusnya.

3) Pecahan desimal, merupakan bilangan yang didapat dari hasil pembagian

suatu pembilang dengan penyebutnya dan ditulis dengan menggunakan tanda

koma (,).

Contoh : 0,3 didapat dari 3 dibagi10

0,65 didapat dari 65 dibagi 100

4) Pecahan persen artinya perseratus, yaitu suatu bilangan yang dibagi dengan

angka seratus.

Contoh : 2 % berarti 挠̊ƼƼ sama dengan 0,02

10 % berarti ̊Ƽ̊ƼƼ sama dengan 0,10 atau 0, 1

5) Pecahan permil atau perseribu, artinya pecahan dengan pembagi seribu dan

memiliki tanda %o

Contoh : 20 %o dibaca 20 permil

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25 %o dibaca 25 permil

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pecahan

banyak jenisnya, yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan decimal,

persen, dan permil.

i. Operasi Pecahan

Operasi atau yang lebih akrab disebut sebagai menghitung atau berhitung

adalah membilang, menjumlah, mengurangi, mengkali, membagi, yaitu

mengerjakan hitungan (Nurhasanah dan Didik Tuminto, 2007: 243). Dalam

penelitian ini, operasi yang akan disampaikan adalah tentang penjumlahan dan

pengurangan pecahan biasa, campuran, dan desimal.

1) Operasi Penjumlahan (additional) Pecahan

Menurut Didik Junaedi (2008: 8) jumlah adalah total dari beberapa

bilangan yang ditambah semuanya. Misalnya 2 + 5 + 4 =11. Sedangkan

menurut David Glover (2008: 4) additional is finding the total of two or more

number the plus (+) in an additional sum show that numbers are being added

together. Maksudnya penjumlahan adalah cara menemukan jumlah total dua

bilangan atau lebih dengan menggunakan tanda “+”.

Dengan demikian operasi penjumlahan adalah menjumlahkan yang terkait

dengan pecahan.

Contoh 1 : 脑呢+ 恼呢= ⋯

Langkah awal dalam menyelesaikan operasi pecahan biasa dan

campuran adalah dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu jika

penyebutnya belum sama, yaitu dengan menentukan Kelipatan Persekutuan

Terkecil (KPK) dari penyebut pecahan tersebut. Namun, apabila sudah sama

maka tinggal dioperasikan sesuai dengan operasi yang dibutuhkan. Namun

perlu diingat, bahwa dalam operasi pecahan yang dioperasikan hanyalah

pembilangnya saja. Kemudian langkah berikutnya adalah

menyederhanakannya.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Karena penyebut dari 脑呢+ 恼呢 sudah sama, dengan demikian

脑呢+ 恼呢= ⋯

tinggal dioperasikan saja, sehingga menjadi 呢呢 dan disederhanakan menjadi 1.

Contoh 2 : 脑呢+ 1 挠̊= ⋯

Karena pada soal di atas penyebutnya belum sama, maka harus

disamakan dulu dengan cara menentukan KPK dari 7 dan 2, yaitu 14.

Maka 脑呢+ 1 挠̊= 脑铺挠呢铺挠+ 1 ̊铺呢挠铺呢

= 614 + 1 714

= 1 1314

Contoh 3 : 0,81 + 0,65 + 0,21 = …

Kerena soal dia atas merupakan penjumlahan pecahan decimal, maka

kita harus memperhatikan nilai tempat. Soal di atas dapat diselesaikan dengan

cara bersusun ke bawah.

0,81

0,65 +

1,46

0,21 +

1,67

2) Operasi Pengurangan (subtraction) Pecahan

Contoh 1 : 脑恼− 恼̊= ⋯

Dalam operasi pengurangan, langkah yang dipergunakan hampir sama

dengan operasi penjumlahan, hanya saja dikurangkan pembilangnya setelah

sama penyebutnya.

Dengan demikian 脑恼− 恼̊= 挠恼= 挠̊

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Contoh 2 : 2脑恼− 脑̊= ⋯

Langkah yang dipergunakan dalam menyelesaikan pecahan campuran

sama dengan pecahan biasa, namun apabila penyebutnya belum sama, maka

harus disamakan dulu, dengan cara menentukan KPK dari kedua penyebut

pecahan tersebut, kemudian baru dioperasikan sesuai pertanyaan. KPK dari 4

dan 3 adalah 12, maka soal di atas dapat diselesaikan sebagai berikut : 2 34 − 13 = 2 3果34果3 − 1果43果4 = 2 912 − 412

= 2 512

Contoh 3 : 4,45 – 2,13 – 0,3 = …

Kerena soal dia atas merupakan pengurangan pecahan decimal, maka

kita harus memperhatikan nilai tempat. Soal di atas dapat diselesaikan dengan

cara bersusun ke bawah.

4,45

2,13 +

2,32

0,3 +

2,02

3) Menyelesaikan Soal Cerita

Dalam menyelesaikan soal cerita, langkah yang perlu diperhatikan

adalah mengubah soal menjadi kalimat matematika.

Contoh : Ayah membeli tali rafia 脑̊ m. kemudian membeli lagi 挠恼 m. berapa

jumlah tali raffia ayah ?

Jawab : 脑̊+ 挠恼= ⋯ 13 + 24 = 1果43果4 + 2果34果3

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

= 412 + 612

= 1012 = 56

Dengan demikian panjang raffia ayah adalah 闹淖 m.

3. Tinjauan tentang Pengajaran Remedial

a. Pengertian Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial adalah pengajaran yang berfungsi untuk

menyembuhkan dan membuat jadi lebih baik. Pembelajaran remedial ini bertolak

dari konsep belajar tuntas (mastery learning). Pada tiap akhir kegiatan

pembelajaran dari suatu unit pelajaran, guru melakukan evaluasi formatif, dan

bagi anak-anak yang belum menguasai bahan pelajaran ini, diberikan pengajaran

remedial, agar tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai.

Menurut Mukhtar dan Rusmini (2003: 7) menyatakan bahwa “Pengajaran

remedial merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat mengobati,

menyembuhkan, atau membetulkan pengajaran dan membuat menjadi lebih baik

dalam rangka mencapai tujuan yang maksimal”. Pengajaran remedial adalah

pengajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

pada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian

untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik. Pada hakikatnya

semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan,

hanya waktu pencapaian berbeda.

Menurut Mulyadi (2010: 44), “Pengajaran remedial adalah suatu bentuk

pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan, yang bermaksud

membuat baik atau penyembuhan”.

Sementara itu menurut Henry Guntur Tarigan (2000: 43) menyatakan

bahwa, “Pengajaran remedial dalam pendidikan berarti tindakan atau proses

penyembuhan atau remedy atau penanggulangan ketidakmampuan atau masalah-

masalah pembelajaran”. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 144)

“Remedial teaching atau pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, tau dengan singkat pengajaran

yang membuat menjadi baik”.

“Remedial education is an educational effort to help learners to overcome their difficulties in learning, specifically in reading, writing and arithmetic (3Rs). This effort is realized through the teaching and learning activities which help learners through the use of suitable alternative approach, learning materials activities to suit their difficulties in learning. In addition, it also stresses on changing learners attitude towards their learning.” International journal of special education. (http://www.internationalsped.com/Bolich2.DO, diakses Senin, 18 April 2011). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengajaran

remedial adalah pengajaran yang ditujukan kepada peserta didik yang mengalami

hambatan dalam proses belajar yang bersifat menyembuhkan dan membetulkan

anak menjadi baik untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara optimal.

b. Tujuan Pengajaran Remedial

Menurut Abu Ahmadi & Widodo Supriyono (2004: 146), pengajaran

remedial mempunyai beberapa tujuan, diantaranya :

1) Agar siswa memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya, dapat mengenal

kelemahannya dalam mempelajari suatu bidang studi dan juga kekuatannya.

2) Agar siswa dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar kearah yang lebih

baik.

3) Agar siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.

4) Agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat

mendorong tercapainya hasil yang lebih baik.

5) Agar siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya,

setelah ia mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab

kesulitan belajarnya, dan dapat mengembangkan sikap serta kebiasaan yang

baru dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran

remedial pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa agar

memahami dirinya terutama mengenai prestasi belajarnya sehingga ia dapat

mengubah atau memperbaiki cara belajar atau mengatasi hambatan-hambatan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lainnya yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya. Melalui pengajaran remedial

bertujaun mengembangkan sikap serta kebiasaan baru dalam belajar.

c. Fungsi Pengajaran Remedial

Dalam keseluruhan proses pembelajaran, pengajaran remedial menurut

Mukhtar dan Rusmini (2003: 22), berfungsi sebagai : (1) korektif, (2)

pemahaman, (3) penyesuaian, (4) pengayaan, (5) akselerasi, dan (6) terapeutik.

Fungsi-fungsi tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1) Fungsi Korektif

Fungsi koreksi ini berarti bahwa melalui pengajaran remedial dapat

dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum

memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran,

antara lain mencakup perumusan tujuan, penggunaan metode, cara belajar,

materi dan alat pelajaran, evaluasi, dan lain-lain. Dengan perbaikan terhadap

hal-hal di atas, maka prestasi siswa beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya dapat diperbaiki.

2) Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman ini berarti bahwa dengan pengajaran remedial

memungkinkan guru, siswa, atau pihak-pihak lainnya akan dapat memperoleh

pemahaman langsung yang lebih baik dan komprehensif mengenai pribadi

siswa.

3) Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian berarti bahwa pengajaran remedial dapat

membentuk siswa untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan

lingkungannya (proses belajarnya). Artinya, siswa dapat belajar sesuai dengan

kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang lebih baik

semakin besar. Hal ini harus disesuaikan dengan sifat, jenis, dan latar

belakang kesulitannya, sehingga diharapkan siswa lebih terdorong untuk

belajar.

4) Fungsi Pengayahan

Fungsi pengayahan berarti bahwa pengajaran remedial akan dapat

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memperkaya proses pembelajaran, sehingga materi yang tidak disampaikan

dalam pengajaran regular akan dapat diperoleh melalui pengajaran remedial.

Demikian juga metode dan alat pembelajaran yang digunakan, sehingga hasil

yang diperoleh siswa diharapkan menjadi lebih banyak, lebih dalam atau

singkatnya prestasi belajarnya lebih kaya.

5) Fungsi Akselerasi

Fungsi akselerasi berarti bahwa dengan pengajaran remedial akan dapat

diperoleh hasil belajar yang lebih baik denagan menggunakan waktu yang

lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, dapat mempercepat proses

pembelajaran, baik dari segi waktu maupun materi.

6) Fungsi Terapeutik

Fungsi terapeutik berarti bahwa secara langsung atau tidak, pengajaran

remedial dapat membantu menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi

kepribadian siswa yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpanagn. Hal

ini tentunya akan dapat menunjang tercapainya prestasi belajar yang lebih baik

akan dapat mempengaruhi pribadi (timbal balik) (Abu Ahmadi dan Widodo

Supriyono, 2004: 146-147) .

d. Pengajaran Remedial dalam Konteks Belajar Tuntas

Pengajaran remedial bertitik tolak dari konsep belajar tuntas, yang

ditandai dengan adanya system pembelajaran dengan modul. Artinya pada setiap

kegiatan pembelajaran dari suatu unit pembelajaran, guru harus melakukan

evaluasi formatif, dan setelah adanya evaluasi formatif, siswa-siswa yang belum

mengausai bahan pelajaran hendaknya diberikan pengajaran remedial, agar tujuan

belajar yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai secara optimal.

Menurut Iscak SW dan Warji R (2002: 7), bahwa “belajar tuntas

(mastery learning) adalah suatu system yang menginginkan sebagian besar siswa

dapat menguasai tujuan instruksional (pembelajaran) umum (basic learning

objectives) dari suatu satuan atau unit pembelajaran secara tuntas”.

Belajar tuntas ini merupakan salah satu pendekatan yang mencoba untuk

melihat kesulitan belajar yang disebabkan oleh rendahnya penguasaan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ketrampilan akademik. Rendahnya pengausaan ketrampilan akademik ini

disebabkan siswa belum mengausai materi yang disajikan guru secara tuntas.

Untuk mengausai suatu materi/bahan pelajaran diperlukan waktu yang

berbeda-beda bagi setiap siswa. Apabila waktu yang disediakan cukup dan

pelayanannya tepat, setiap siswa akan mampu mengausai materi/bahan pelajaran

yang diberikan kepadanya,

Block & Burn (1976) dalam Arnie Fajar (2004: 236), menyatakan bahwa

ada 3 kelebihan dari pembelajaran tuntas, yaitu ;

1) Pembelelajaran tuntas lebih efektif daripada pembelajaran yang tidak

menganut paham pembelajaran tuntas. Keunggulan pembelajaran tuntas

termasuk juga pencapaian siswa dan retensi (daya tahan konsep yang

dipelajari) lebih lama.

2) Efisiensi belajar siswa keseluruhan lebih tinggi pada pembelajaran tuntas.

Siswa yang tergolong lambat menguasai standar kompetensi/pokok bahasan

secara tuntas dapat belajar hampir sama dengan siswa yang mempunyai

kemampuan yang lebih tinggi.

3) Sikap yang ditimbulkan akibat siswa mengikuti pembelajaran tuntas positif,

dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menganut faham pembelajaran

tuntas. Adanya sikap positif dan rasa keingintahuan yang besar terhadap suatu

materi yang dipelajarinya. Sikap positif lainnya misalkan adanya rasa percaya

diri yang berarti, kemampuan belajar secara kooperatif atau dengan yang

lainnya, dan sikap positif terhadap pemelajaran dengan memberikan perhatian

yang besar.

e. Bentuk-bentuk Pendekatan Pengajaran Remedial

Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran remedial adalah

pendekatan yang bersifat kuratif, preventif, dan pengembangan. Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono (2004: 169-174) menguraikan tiga pendekatan dalam

pengajaran remedial tersebut sebagai berikut :

1) Pendekatan Kuratif

Pendekatan ini dilakukan setelah diketahui adanya siswa yang

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikembangkan oleh guru, yaitu : (1) strategi pengulangan, (2) strategi

pengayahan dan pengukuhan, dan (3) strategi percepatan/akselerasi.

2) Pendekatan Preventif

Pendekatan ini ditujukan kepada siswa yang pada awal kegiatan belajar

telah diduga akan mengalami kesulitan belajar.

3) Pendekatan Pengembangan

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kesulitan siswa harus

diketahui guru sedini mungkin agar dapat diberikan bantuan untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efisien.

f. Metode Pengajaran Remedial

Metode yang digunakan dalam pengajaran remedial adalah metode yang

dilakukan dalam keseluruhan bimbingan belajar, mulai dari tingkat identifikasi

kasus sampai dengan tindak lanjut. Metode tersebut antara lain :

1) Metode Tanya Jawab

Metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk

mengetahui jenis dan sifat kesulitan belajar yang dialami siswa.

2) Metode Diskusi

Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu

dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami oleh

kelompok siswa.

3) Metode Tugas

Metode ini digunakan dalam rangka mengenal kasus dan pemberian

bantuan kepada siswa berkesulitan belajar.

4) Metode Kerja Kelompok

Sasaran metode ini adalah interaksi di antara anggota kelompok dengan

harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami kesulitan belajar.

5) Metode Tutor

Metode ini menggunakan teman sebaya yang memiliki prestasi tinggi di

dalam kelas sebagai tutor. Tutor ini diberikan tugas oleh guru untuk

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membantunya dalam melakukan pembelajaran. Dengan adanya tutor dari

teman sendiri, diharapkan siswa termotivasi untuk belajar.

6) Metode Pengajaran Individual

Pengajaran individual ini adalah interaksi antara guru-guru secara

individual dalam proses belajar mengajar. Pengajaran ini bersifat terapeutik,

artinya mempunyai sifat penyembuhan dengan cara memperbaiki cara-cara

belajar siswa. Hasil dari pengajaran individual adalah perubahan prestasi

belajar serta perubahan dalam pemahaman diri siswa (Abu Ahmadi & Widodo

Supriyono, 2004: 182).

g. Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial yang merupakan salah satu bentuk bimbingan

belajar dapat dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut ;

1) Meneliti kasus dengan permasalahannya

Tujuan penelitian kasus ini adalah peneliti memperoleh gambaran yang

lebih jelas mengenai kasus yang sedang diteliti, serta cara dan kemungkinan

pemecahannya. Berdasarkan atas penelitian kasus ini akan dapat ditemukan

murid-murid yang perlu mendapatkan pengajaran remedial (remedial

teaching). Selanjutnya meneliti dalam domain apa mengalami kesulitan

apakah kognitifnya seperti hafalan, pemahaman ataukah aplikasinya : efektif

seperti pengganggapan, sikap maupun penghargaan, ataukah psikomotornya :

ketrampilan, kemampuan ekspresinya dan lain-lainnya.

2) Menentukan tindakan yang harus dilakukan

Langkah ini sebagai usaha untuk melakukan karakteristik kasus yang

ditangani. Setelah karakteristik ditentukan, maka tindakan pemecahan sebagai

berikut :

a) Kasus ringan, tindakan yang ditentukan adalah memberikan pengajaran

remedial.

b) Kasusnya cukup dan berat, maka sebelum diberikan pengajaran remedial

harus diberi layanan konseling lebih dahulu, yaitu untuk mengatasi

hambatan-hambatan emosional yang mempengaruhi cara belajarnya.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Pemberian layanan khusus yaitu bimbingan dan konseling

Tujuan dari layanan khusus ini adalah mengusahakan agar siswa yang

menjadi kasus itu terbebas dari hambatan mental emosional (ketegangan

batin), sehingga siap menghadapi kegiatan belajar secara wajar.

Dalam kenyataannya, guru juga dapat menghadapi masalah sendiri,

apabila :

a) Kasus yang mempunyai latar belakang kurang termotivasi dan minat

belajar.

b) Kasus mempunyai latar belakang sikap negative terhadap guru.

c) Kasus mempunyai latar belakng kebiasaan belajar salah.

d) Kasus mempunyai latar belakang ketidakcocokkan antara keadaan pribadi

dengan lingkungan dan programnya.

Beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan mengenai berhasil

tidaknya layanan pada langkah ke-3 ini yaitu :

a) Menunjukkan minat untuk mencari pemecahan masalahnya.

b) Adanya sikap terbuka karena ketegangan mulai berkurang.

c) Mulai menyadari masalahnya secara realistis.

d) Menunjukkan sikap positif dalam memilih langkah pemecahan berikutnya.

e) Menunjukkan kesediaan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungnnya.

4) Langkah pelaksanaan pengajaran remedial

Sasaran pokok langkah ini adalah peningkatan prestasi belajar

matematika dan peningkatan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan

operasi hitung pecahan.

5) Melakukan pengukuran terhadap prestasi belajar

Pengukuran ini untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan

dalam pengajaran remedial sesuai dengan pembelajaran. Pengukuran prestasi

ini dilakukan dengan alat tes.

6) Melakukan re-evaluasi dan re-diagnostik

Langkah ini adalah menafsirkan dengan membandingkan kriteria pada

proses belajar mengajar. Hasil penafsiran dapat terjadi 3 kemungkinan : (1)

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kasus menunjukkan kenaikan prestasi yang dihasilkan sesuai dengan kriteria

yang diharapkan, (2) kasus menunjukkan kenaikan prestasi, namun belum

memenuhi kriteria yang diharapkan, dan (3) kasus belum menunjukkan

perubahan yang berarti dalam hal prestasi (Abu Ahmadi dan Widodo

Supriyono, 2004: 174-179).

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penyusun dapat menarik

kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu penggerak atau pendorong dalam diri

seseorang yang sangat penting. Dengan adanya motivasi seseorang dapat

melakukan segala sesuatu untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu, termasuk

prestasi belajar yang baik. Maka dengan adanya motivasi belajar yang tinggi dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Motivasi

belajar dapat ditumbuhkan dengan beberapa cara, diantaranya denagn pemberian

angka, hadiah, sainagn/kompetisi, ego evolvement, member ulanagn, mengetahui

hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui.

Sedangkan bagi siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah

sangat rentan sekali untuk mengalami kesulitan dalam belajar Matematika. Hal ini

dapat diatasi dengan pemberian pengajaran perbaikan atau pengajaran remedial,

dimana pengajaran remedial ini bersifat mengobati, menyembuhkan atau

membetulkan pengajaran dan membuat menjadi lebih baik dalam rangka

mencapai tujaun yang maksimal.

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sigit Wirawan (2009)

disimpulkan bahwa penerapan pengajaran remedial bilangan bulat dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa berkesulitan belajar pada mata

pelajaran matematika di kelas V SD Negeri Wonorejo Kecamatan Jatiyoso

Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009.

Dari penelitian Siti Rohmaning Dyah Annahiyah (2010) disimpulkan

bahwa penggunaan pembelajaran remedial dapat meningkatkan ketrampilan

membaca dan menulis permulaan pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa

kelas I SD Negeri Ngoresan Surakarta Tahun 2009/2010. (Pada tahap pra tindakan

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nilai rata-rata membaca 50,33 meningkat menjadi 57,28 pada siklus I, dan 71,94

pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata menulis pada tahap pra tindakan sebesar

49,17 meningkat menjadai 57,04 pada siklus I dan 70 pada siklus II, untuk siswa

belajar tuntas yang semula 0% meningkat menjadi 35,67% pada siklus I dan

93,33% pada siklus II).

Hasil penelitian Sri disimpulkan bahwa dengan remedial teaching hasil

belajar kemampuan membaca lancar siswa dapat meningkat, pada pembelajaran

siklus I diperoleh nilai rata-rata 61,83, sedangkan siklus II nilai rata-rata 66,00 dan

siklus III nilai rata-rata yang dicapai siswa 80,33.

(http://digilib.fkip.uns.ac.id/contents/skripsi.php, diakses 12 April 2011

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Neneng Rosmawati

tahun 2010 disimpukan bahwa melalui pengajaran remedial dengan strategi active

knowledge sharing dapat mengurangi kesulitan belajar siswa. Adapun kesulitan

siswa ditinjau dari aspek konsep dari 27 siswa (71,79%)sebelum tindakan, pada

putaran I berkurang menjadi 24 siswa (61,54%), putaran II berkurang menjadi 15

siswa (38,46%), pada putaran III berkurang menjadi 9 siswa (23,08%). Kesulitan

siswa ditinjau dari aspek prasyarat (siswa yang tuntas atau berhasil dalam

menguasai pelajaran matematika) sebelum penelitian sebanyak 23 siswa

(58,97%), pada putaran I berkurang menjadi 20 siswa (51,28%), pada putaran II

berkurang menjadi 12 siswa (30,76%), pada putaran III berkurang menjadi 8

siswa (20,51%). Siswa yang tuntas atau berhasil dalam menguasai pelajaran

matematika, sebelum penelitian 10 siswa (25,64%), pada putaran I menjadi 16

siswa (41,03%), pada putaran II menjadi 25 siswa (64,10%), pada putaran III

menjadi 30 siswa (76,93%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui

pengajaran remedial dengan strategi active knowledge sharing dapat

meminimalisasikan kesulitan belajar siswa. (http://digilib.ums.ac.id/gsdl/collect/

skripsi/archives/HASH01c2/d3c20582.dir/doc.pdf, diakses 12April 2011)

C. Kerangka Berpikir

Sebelum diadakan tindakan, proses pembelajaran matematika pokok

bahasan operasi hitung pecahan di kelas V diikuti oleh 18 siswa. Setelah diadakan

evaluasi, diketahui masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rendah. Hal ini terlihat dari nilai hasil belajar siswa yang masih jauh dari KKM

yang telah ditetapkan, yaitu 60. Dari 18 siswa di kelas V hanya 8 siswa (44,4%)

yang mampu mencapai KKM. Selain itu dalam proses pembelajaran peneliti

mengadakan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa. Terlihat sebagian besar

siswa tampak jenuh, bosan, dan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran.

Diharapkan setelah guru menerapkan pembelajaran remedial dapat

meningkatkan motivasi dan pretasi belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran

matematika. Pada siklus I guru akan menerapkan pembelajaran remedial dengan

harapan tercapai prestasi belajar siswa 60 yaitu 50% dan motivasi belajar

berkategori baik mencapai 50 %. Pada siklus II penelitian akan menerapkan

pembelajaran remedial dengan menggunakan media gambar pecahan dan metode

diskusi kelompok, dengan harapan tercapainya prestasi belajar siswa 70 yaitu

75% dan motivasi belajar baik mencapai 60%. Sedangkan pada siklus III peneliti

akan menerapkan pembelajaran remedial dengan menggunakan media gambar

pecahan, metode diskusi kelompok dan pendekatan secara intensif terhadap siswa

yang berkesulitan belajar matematika, dengan harapan tercapainya prestasi belajar

siswa 60 yaitu 100 % dan motivasi belajar baik mencapai 75%

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dibuat kerangka berfikir

dalam bentuk bagan sebagaimana gambar 1.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Tindakan II (perbaiakan)

Tindakan 1

Dalam pembelajaran guru menerapkan pengajaran

remedial

Dalam pembelajaran guru menerapkan pengajaran

remedial

Siklus II (perbaikan) Tercapainya prestasi belajar siswa 60 yaitu 75 % dan tercapainya motivasi baik

60%

Siklus I Tercapai prestasi belajar

siswa 60 yaitu 50% dan tercapainya motivasi kategori baik 50 %

Kondisi Awal

Guru : Belum menerapkan pengajaran

remedial

Siswa : Prestasi belajar rendah Motivasi belajar rendah

Kondisi Akhir

Dalam pembelajaran guru menerapkan pengajaran remedial

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang mengalami

kesulitan belajar dalam pembelajaran Matematika

Dalam pembelajaran guru menerapkan pengajaran remedial dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang mempunyai motivasi rendah dalam pembelajaran Matematika

Tindakan III (perbaiakan)

Dalam pembelajaran guru menerapkan pengajaran

remedial

Siklus III (perbaikan) Tercapainya prestasi belajar siswa 60 yaitu 100 % dan

tercapainya motivasi baik 75%

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Perumusan Hopotesis Kerja

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di

atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

3. Penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan motivasi belajar

Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

4. Penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan prestasi belajar

Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun pelajaran 2010/2011.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Pungsari 1

yang terletak di wilayah Kelurahan Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Kabupaten

Sragen. Alasan memilih lokasi penelitian adalah sebagai berikut :

a. Hasil pembelajaran Matematika di kelas V SD Negeri Pungsari 1 menunjukkan

ketidaktuntasan, sehingga prestasi belajar siswa cenderung rendah.

b. Peneliti ingin meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran bangun ruang.

c. Masalah ini belum pernah diteliti di kelas V SD Negeri Pungsari 1.

d. SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen merupakan tempat

bekerja peneliti sehingga dapat menghemat tenaga, biaya, dan waktu.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2010/2011. Penelitian ini akan dimulai pada bulan Februari hingga Juli 2011, atau

selama 6 bulan.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Data yang akan diperoleh atau dikumpulkan dalam penelitian ini berupa

data yang langsung tercatat dari kegiatan di lapangan maka bentuk pendekatan

yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan jenis

penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K

Wardhani, dkk, (2007: 13), “Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari

Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

kelas”.

Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah penelitian yang melaksanakan,

dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam penelitian ini, model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan

menggambarkan sebagai serangkaian langkah yang membentuk siklus atau

putaran tindakan. Setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)

(Taggart (1988) dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2009: 66). Langkah-langkah

tersebut dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Spiral Tindakan Kelas

Tahap-tahap di atas digambarkan sebagai siklus, yang dapat dilanjutkan

ke siklus berikutnya secara berulang sampai permasalahan yang dihadapi dapat

teratasi/terpecahkan. Pada tahap perencanaan berisi rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disiapkan sebelum pelaksanaan tindakan. Kemudian dilakukan

tindakan sebagai implementasi perencanaan.

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri Pungsari 1

Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah subyek

18 siswa, dengan rincian 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

D. Data dan Sumber Data

Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji

dalam penelitian ini sebagian besar berupa kualitatif. Informasi tersebut akan

digali dari berbagai sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan dalam

penelitian ini meliputi:

planning acting

reflecting observing

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Informan atau nara sumber, yaitu peneliti dan siswa di kelas V SD Negeri

Pungsari 1.

2. Aktivitas pembelajaran siswa di kelas V SD Negeri Pungsari 1 yang berupa

angket motivasi dan wawancara.

3. Dokumen atau arsip, yaitu : Nilai hasil belajar siswa pada pelajaran

Matematika.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes,

dokumentasi, wawancara dan angket motivasi

1. Observasi

Obervasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional mengenai

fenomena-fenomena yang diselidiki (Zainal Arifin, 2001: 90).

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 30) bahwa, ”Pengamatan atau

observasi (observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”.

Nana Sudjana dan Ibrahim (2001: 109) mengemukakan bahwa, ”Observasi

sebagai alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkah laku

individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan”.

Pauline V. Young dalam Bimo Walgito (1999: 49) mengemukakan bahwa,

”Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematik

dan dengan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (mata)

terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu

terjadi”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 31), ada 3 jenis observasi, yaitu :

a. Observasi partisipan

Observasi partisipan ini dilakukan oleh pengamat sendiri dimana pengamat

(peneliti) memasuki dan mengikuti semua kegiatan yang sedang

diamatinya.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Observasi sistematik

Observasi ini semua semua aspek yang akan diamati sudah terdaftar secara

sistematik. Observasi ini dilakukan oleh pengamat (peneliti) tanpa

memasuki dan mengikuti semua kegiatan yang sedang diamatinya.

c. Observasi eksperimental

Observasi ini, pengamat (peneliti) tidak ikut berperan dalam pengamatan,

tetapi pengamat mengendalikan unsur-unsur observasi dengan tujuan

evaluasi.

Dalam penelitian ini bentuk observasi yang digunakan adalah observasi

partisipan, dimana pengamat (peneliti) berperan langsung atau aktif dalam

semua kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan observasi partisipan ini,

pengamat lebih menghayati, merasakan, dan mengalami sendiri semua

kegiatan dalam pembelajaran.

Observasi ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1

Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Observasi

ini dilaksanakan untuk mendapatkan data-data yang dipergunakan sebagai

dasar untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut, dan dengan observasi ini

akan diperoleh data-data mengenai aktivitas tingkah laku siswa dan guru

dalam proses pembelajaran sebelum tindakan, pada tindakan siklus I, siklus II

dan siklus III dengan menerapkan pengajaran remedial.

2. Tes

Amir Daien Indrakusuma dalam Suharsimi Arikunto (2002: 31-32)

mengemukakan bahwa, "Tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan

obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang

seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.” Sedangkan

Muchtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto (2002: 32) “Tes ialah suatu

percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil

pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid.”

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan

suatu pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat lain tes

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Suharsimi

Arikunto, 2002: 33).

Zainal Arifin (2001: 22) mengemukakan bahwa, “Tes adalah suatu

teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang

didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus

dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu

menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut.”

Menurut Zainal Arifin (2001: 46), jenis tes hasil belajar ada 4 macam,

yaitu :

a. Tes formatif

Tes ini dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama

proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan (feed back) bagi

penyemburnaan program belajar mengajar, serta untuk mengetahui

kelemahan-keleamahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar

mengajar menjadi lebih baik.

b. Tes sumatif

Tes ini diberikan dengan maksud untuk menetapkan apakah seorang siswa

berhasil mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan atau

tidak. Tujuan tes sumatif ini adalah menetukan angka berdasarkan

tingkatan hasil belajar siswa yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor.

c. Tes penempatan (placement test)

Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki

ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program

belajar, dan sampai di mana siswa telah mencapai tujuan instruksional

sebagaimana yang tercantung dalam pelajaran.

d. Tes diagnostik

Tes ini digunakan untuk mengetahui kelemahan/kesulitan siswa

berdasarkan tescformatif sebelumnya. Tes ini digunakan untuk menjajaki

pengetahuan dan ketrampilan pada siswa yang telah dikuasainya.

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes formatif, yang

diberikan pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan tujuan untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan siswa dalam mempelajari matematika

khususnya operasi hitung pecahan, sehingga dapat diadakan perbaikan guna

meningkatkan hasil belajar.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting

dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini metode dokumentasi

dilakukan untuk mendapatkan data tentang nama-nama yang menjadi subyek

penelitian, yaitu nama siswa-siswi kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan

Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

4. Wawancara

Metode wawancara (disebut pula interview) adalah salah satu teknik

pengumpulan dan pencatatan data, informasi, dan atau pendapat yang

dilakikan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak

langsung dengan sumber data (Zainal Arifin, 2001: 54).

Suharsimi Arikunto (2002: 30) mengungkapkan bahwa, “Wawancara

atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.

Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi

kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya

diajukan oleh subyek evaluasi.”

Suharsimi Arikunto (2002: 30), mengungkapkan bahwa interview

dapat dilakukan dengan 2 cara :

a. interview bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk

mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang

telah dibuat oleh subyek evaluasi.

b. interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh subyek evaluasi

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun

terlebih dahulu.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada penelitian ini wawancara atau interview yang dilakukan

merupakan interview bebas. Wawancara dilakukan pada siswa kelas V SD

negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011 yang memperoleh nilai hasil belajar yang rendah, hal ini dilakukan

untuk mengetahui permasalahan atau kesulitan-kesulitan yang dialami siswa

dan keinginan-keinginan siswa dalam pembelajaranan Matematika.

Subyek wawancara dipilih berdasarkan hasil analisis tes, yaitu siswa-

siswa dengan hasil belajar setengah ke bawah dari jumlah kelompok belajar

dan siswa yang mewakili kelompok siswa bawah dengan prestasi belajar

rendah.

5. Angket atau Kuesioner

Angket juga biasa disebut dengan kuesioner. Suharsini Arikunto

(2002: 128) menjelaskan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Menurut Bimo Walgito (1999: 49), “Angket adalah sutau metode

penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau

dikerjakan oleh orang yang menjadi objek dari penelitian tersebut”. Dengan

angket ini dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan

sikap atau pendapat responden dan lain-lain.

Zainal Arifin (2001: 63), mengungkapkan bahwa ada beberapa bentuk

angket, diantaranya :

a. Angket terstruktur, yaitu angket yang dapat menyediakan kemungkinan

jawaban. Bentuk angket terstruktur diantaranya :

1) Bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang pada setiap pertanyaannya

sudah tersedia berbagai alternatif jawaban.

2) Bentuk jawaban tertutup tetapi alternatif jawaban terakhir diberikan

secara terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan

kepada responden untuk menjawab secara bebas.

3) Bentuk jawaban bergambar, yaitu angket yang memberikan jawaban

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam bentuk gambar.

b. Angket tak terstruktur, yaitu angket yang memberikan jawaban secara

terbuka yang respondennya secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.

Angket dalam penelitian ini adalah angket motivasi. Bentuk angket ini

adalah terstruktur dengan jawaban tertutup, dimana responden hanya

memberikan jawaban pada setiap pertanyaan yang sudah tersedia. Angket ini

diberikan pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 guna mengetahui peningkatan

motivasi siswa berkesulitan belajar Matematika sebelum dan sesudah

dilaksanakan pengajaran remedial pada pokok bahasan Pecahan.

F. Uji Coba Instrumen

1. Validitas instrumen

Sebelum angket dan tes diujikan kepada subjek penelitian, terlebih

dahulu tes tersebut diujukan kepada subjek lain yang memiliki pengetahuan dan

kemampuan yang relative sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui valibitas tes

agar dapat diperoleh data yang akurat. Tes dapat dikatakan valid apabila dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Valibitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid

apabila instrumen tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi

Arikunto, 2002: 63). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi,

karena susunan soal-soal yang dipakai untuk tes disusun dalam sebuah kisi-kisi,

sehingga diharapkan item-item soal yang disusun melalui indikator-indikator

dapat benar-benar memenuhi fungsinya untuk mengukur faktor-faktor yang

dimaksudkan.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur

mempunyai ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk

mengukur validitas kuesioner yang diberikan kepada responden digunakan rumus

korelasi Product Moment sebagai berikut :

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rumus :

沽骨谷= 梗∑弓巩能纵∑弓邹(∑巩)税走梗∑弓弥能(∑弓)弥奏走梗∑巩弥能(∑巩)弥奏

Keterangan : 辊铺 = Koefisien korelasi antara variable X dan Y, dua variable yang

dikorelasikan.

X = Skor Pertanyaan

Y = Skor Total

N = Jumlah responden ∑贯光 = Jumlah perkalian X dan Y ∑贯 = Skor item no ∑光 = Skor total ∑贯挠 = Jumlah kuadrat X ∑光挠 = Jumlah kuadart Y (Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Harga 辊铺 kemudian dikonsultasikan dengan harga 辊Ǵ"贫Ė评 Product

moment. Jika harga 辊铺 lebih besar dari 辊Ǵ"贫Ė评, maka dikatakan bahwa item

tersebut valid, sebaliknya item yang tidak valid apabila harga 辊铺 lebih kecil dari 辊Ǵ"贫Ė评, sehingga diputuskan tidak dipakai.

2. Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji bahwa instrumen yang

digunakan untuk penelitian dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

Suharsimi Arikunto (2002: 154) menjelaskan bahwa “Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga”.

Untuk mencari reliabilitas instrument test prestasi belajar matematika

digunakan rumus Spearman-Brown dengan cara belah dua ganjil-genap

(Suharsimi Arikunto, 2002: 154). Hal ini dilakukan karena skor yang digunakan

adalah bilangan diskrit, yaitu skor 0 atau 1. Adapun rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut :

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rumus :

Kerangan : 辊̊̊ = reliabilitas seluruh soal r̊/挠 /̊挠 = 辊铺 yang disebutkan sebagai indeks korelasi

Untuk mencari reliabilitas instrumen angket motivasi belajar digunakan

rumus alpha. Hal ini dilakukan karena skor yang digunakan berupa rentang antara

1 sampai 5. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan : 辊̊̊ = Reliabilitas instrumen ∑徽贫挠 = Jumlah varians butir 徽挠̊ = Varians total 诡 = Total soal (Suharsimi Arikunto, 2002: 171)

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

Berdasarkan hasil uji validitas instrument tes matematika yang

diuji cobakan kepada 40 orang siswa SDN Jabung 1 diperoleh hasil bahwa

dari 40 butir soal, terdapat 2 butir soal yang dinyatakan tidak valid atau

gugur, yaitu soal nomor 19 dan 24. Butir tersebut diganti dengan soal baru,

dengan demikian jumlah butir soal yang digunakan untuk penelitian

adalah sebanyaak 40 butir soal. Hasil uji validitas diperoleh nilai 辊萍平Ǵ粕*苹 =

0,863. Nilai 辊Ǵ dengan N = 40 pada taraf signifikan 5 % adalah sebesar

0,312, karena 辊萍> 辊Ǵ atau 0, 0,312, maka berarti instrument tes prestasi

belajar matematika adalah valid.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil uji reliabel instrumen tes matematika yang dilakukan dengan

menggunkan rumus Spearman Brown diperoleh hasil bahwa tingkat

reliabilitas instrument adalah sebesar 0,926 yang berarti tinggi.dengan

demikian instrumen tes matematika yang dipergunakan dinyatakan reliable

atau andal.

b. Uji Valibitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Belajar

Matematika

Berdasarkan hasil uji validitas instrument angket motivasi belajar

yang diuju cobakan kepada 40 oarang siswa SDN Jabung 1 diperoleh hasil

bahwa dari 30 butir pertanyaan, terdapat empat butir yang dinyatakan tidak

valid atau ugur, yaitu butir nomor 10, 16, 29, dan 30. Dengan demikain

jumlah butir yang digunakan untuk penelitian adalah sebanyak 26 butir.

Hasil uji validitas diperoleh nilai 辊萍平Ǵ粕*苹 = 0,819. Nilai 辊Ǵ dengan N = 40

pada taraf signifikan 5 % adalah sebesar 0,312, karena 辊萍> 辊Ǵ atau 0,819

0,312, maka berarti instrument angket motivasi belajar matematika

adalah valid.

Hasil uji reliabilitas instrumen angket motivasi belajar matematika

yang dilakukan dengan menggunakan rumus Alfa diperoleh hasil bahwa

tingkat reliabilitas instrument adalah sebesar 0,819 yang berarti

tinggi.dengan demikian instrumen angket motivasi belajar matematika

yang dipergunakan dinyatakan reliabel atau andal.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif mempunyai

tiga buah komponen pokok yaitu: Reduksi data, Sajian data, Penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan

proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu proses pemilihan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan informasi data yang telah muncul dari

beberapa catatan tertulis yang diperoleh di lapangan. Reduksi data merupakan

bentuk analisis yang menajamkan, membuang yang tidak perlu, mengarahkan,

menggolongkan, dan mengorganisasi data sehingga diperoleh suatu kesimpulan.

Dalam penelitian yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Pungsari 1

peneliti memperoleh beberapa data berupa nilai tes operasi hitung pecahan siswa,

skor angket motivasi belajar siswa, observasi kegiatan siswa, Alat Penilaian

Kemampuan Guru (APKG), hasil wawancara guru. Semua data tersebut

digunakan dalam hasil penelitian, tetapi data Alat Penilaian Kemampuan Guru

(APKG) tidak diolah dan tidak disajikan dalam penyusunan laporan.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan

memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data tersebut dengan menggabungkan berbagai informasi

yang telah didapat selama kejadian berlangsung.

Dalam penelitian yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri pungsari 1,

data yang disajikan meliputi data yang berasal dari nilai tes operasi hitung

pecahan siswa, skor motivasi belajar siswa, observasi kegiatan siswa, dan hasil

wawancara guru.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali pada

benar tidaknya data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian. Setelah semua

data disajikan dalam laporan, peneliti menarik simpulan yang merupakan jawaban

dari hipotesis penelitian

Untuk lebih jelasnya proses analisis kualitatif dengan model interaktif

dapat digambarkan dengan skema gambar 3 berikut.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3

Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif Milles Huberman,

(2000: 19)

H. Indikator Kerja

Rumusan kinerja keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut :

1. 100 % siswa dapat menunjukkan peningkatan hasil belajar Matematika yaitu

memperoleh nilai minimal 60 (batas ketuntasan).

2. 75 % siswa dapat menunjukkan peningkatan motivasi yang baik.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus.Tiap-tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah

didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.

Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur

pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi; perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi, dalam setiap siklus.

Secara rinci prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dijabarkan

dalam uraian berikut:

1. Siklus I

a. Tahap perencanaan

1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian data

Penarikan Data

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Merencanakan skenario pembelajaran matematika dengan cara

membuat rencana pembelajaran (RPP)

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas

4) Menyiapkan soal latihan kerja

5) Menyiapkan blangko wawancara

6) Menyiapkan angket motivasi

7) Menyiapkan blangko observasi kegiatan guna pengamatan tahap

aktivitas siswa dalam pembelajaran

8) Menyiapkan blangko evaluasi

b. Tahap pelaksanaan tindakan

a) Guru memberikan angket motivasi sebelum dilaksanakan

pembelajaran.

b) Guru menerapkan pembelajaran Matematika di kelas V sesuai

prosedur pengajaran remedial dengan pokok bahasan operasi hitung

pecahan.

c) Siswa melakukan proses belajar Matematika sesuai dengan RPP pada

program pengajaran remedial dengan pokok bahasan operasi hitung

pecahan.

d) Membantu secukupnya pada tiap siswa berdasarkan tingkatan kesulitan

belajar yang dialami.

c. Tahap observasi

a) Guru memantau dan mengamati proses belajar dari siswa yang satu ke

siswa yang lain.

b) Guru membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa

berkesuliatn belajar.

c) Selama proses belajar berlangsung, guru melakukan observasi terhadap

keaktifan siswa sesuai lembar observasi yang telah dibuat.

d) Mengamati pemahaman masing-masing anak terhadap penguasaan

materi.

e) Memberikan soal evaluasi.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f) Melakukan wawancara.

d. Tahap refleksi

a) Mencatat hasil wawancara dan hasil observasi.

b) Mengevaluasi hasil angket motivasi sebelum dan seseudah

pembelajaran.

c) Mengevaluasi hasil pembelajaran.

d) Menganalisis hasil wawancara, hasil observasi, hasil angket motivasi,

dan hasil belajar.

e) Melakukan perbaikan untuk daur urang atau siklus berikutnya

berdasarkan hasil analisis.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan.

2) Mengoptimalkan waktu.

3) Memadukan hasil refleksi daur ulang siklus I agar daur ulang siklus II

lebih efektif.

4) Menyiapkan blangko wawancara.

5) Menyiapkan blangko lembar kerja.

6) Menyiapkan blangko angket motivasi.

7) Menyiapkan blangko observasi aktivitas siswa.

8) Menyaipkan blangko evaluasi.

9) Menyiapkan media pembelajaran dan sarana pendukung lainnya.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

1) Guru memberikan angket motivasi sebelum dilaksanakan

pembelajaran.

2) Guru menerapkan pembelajaran Matematika di kelas V sesuai

prosedur pengajaran remedial yang telah direncanakan dalam RPP

pada program pengajaran remedial operasi hitung pecahan.

3) Siswa melaksanakan proses belajar Matematika sesuai denagn RPP

pada program pengajaran remedial operasi hitung pecahan.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Memberikan bantuan pada tiap siswa sesuai tingkat kesulitan

belajarnya.

c. Tahap observasi

a) Mengamati perilaku siswa terhadap penerapan pengajaran remedial

pada pembelajaran Matematika dan proses transfer informasi.

b) Guru memantau, membimbing, dan memberikan motivasi kepada

siswa dalam menyelesaikan tugas belajarnya.

c) Selama proses belajar berlangsung, guru melakukan observasi terhadap

keaktivan siswa sesuai lembar observasi yang telah dibuat.

d) Mengamati cacatan dan pemahaman masing-masing anak terhadap

penguasaan materi.

e) Memberikan soal evaluasi.

f) Melakukan wawancara.

d. Tahap refleksi

a) Mencatat hasil wawancara, hasil observasi, hail angket motivasi

sebelum dan sesudah diadakan pembelajaran dan mencatat hasil

pembelajaran.

b) Mengevaluasi hasil wawancara, hasil observasi, hasil angket motivasi,

dan hasil pembelajaran.

c) Menganalisis hasil wawancara, hasil observasi, hasil angket motivasi,

dan hasil pembelajaran.

d) Menyusun laporan.

3. Siklus III

a. Tahap perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan.

2) Mengoptimalkan waktu.

3) Memadukan hasil refleksi daur ulang siklus I agar daur ulang siklus II

lebih efektif.

4) Menyiapkan blangko wawancara.

5) Menyiapkan blangko lembar kerja.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) Menyiapkan blangko angket motivasi.

7) Menyiapkan blangko observasi aktivitas siswa.

8) Menyaipkan blangko evaluasi.

9) Menyiapkan media pembelajaran dan sarana pendukung lainnya.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

1) Guru memberikan angket motivasi sebelum dilaksanakan

pembelajaran.

2) Guru menerapkan pembelajaran Matematika di kelas V sesuai

prosedur pengajaran remedial yang telah direncanakan dalam RPP

pada program pengajaran remedial operasi hitung pecahan.

3) Siswa melaksanakan proses pembelajaran Matematika sesuai dengan

RPP pada program pengajaran remedial operasi hitung pecahan.

4) Memberikan bantuan pada tiap siswa sesuai tingkat kesulitan

belajarnya.

c. Tahap observasi

1) Mengamati perilaku siswa terhadap penerapan pengajaran remedial

pada pembelajaran Matematika dan proses transfer informasi.

2) Guru memantau, membimbing, dan memberikan motivasi kepada

siswa dalam menyelesaikan tugas belajarnya.

3) Selama proses belajar berlangsung, guru melakukan observasi terhadap

keaktivan siswa sesuai lembar observasi yang telah dibuat.

4) Mengamati cacatan dan pemahaman masing-masing anak terhadap

penguasaan materi.

5) Memberikan soal evaluasi.

6) Melakukan wawancara.

d. Tahap refleksi

1) Mencatat hasil wawancara, hasil observasi, hail angket motivasi

sebelum dan sesudah diadakan pembelajaran dan mencatat hasil

pembelajaran.

2) Mengevaluasi hasil wawancara, hasil observasi, hasil angket motivasi,

dan hasil pembelajaran.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Menganalisis hasil wawancara, hasil observasi, hasil angket motivasi,

dan hasil pembelajaran.

4) Menyusun laporan.

Mekanisme penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat

digambarkan sebagai berikut pada gambar 4.

Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Apabila hasil evaluasi dan refleksi dari siklus I menunjukkan adanya

peningkatan prestasi dan motivasi belajar pada pembelajaran Matematika bagi

siswa berkesulitan belajar di kelas V SD Negeri Pungsari 1, maka tidak perlu

dilanjutkan dengan siklus II dan siklus III.

Apabila belum menunjukkan peningkatan prestasi dan motivasi belajar

pada pembelajaran Matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SD

Negeri Pungsari 1, maka dibuat dan dilaksanakan siklus II dan III yang setiap

siklusnya tercakup 4 kegiatan/tahap, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

observasi, dan (4) refleksi. Artinya bila ternyata program remedial ini belum

Masalah

Rencana I

Tindakan I

Observasi I

Refleksi I

Refleksi II

Refleksi II

Observasi II

Tindakan II

Rencana II Rencana III

Tindakan III

Observasi III

Refleksi III

Rekomendasi

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

baerhasil/belum baik, perlu dilakukan kembali siklus pengajaran remedial secara

berkesinambungan sesuai perbaikan pada siklus I dan kegiatan ini terus berulang

sampai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara baik atau

optimal.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian di suatu lembaga

pendidikan yaitu Sekolah Dasar Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten

Sragen. SD Negeri Pungsari 1 didirikan pada tahun 1968 berada di Dusun

Tanjungsari, Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Merupakan

salah satu Lembaga Pendidikan Dasar yang menyiapkan generasi muda bangsa

agar mempunyai landasan ilmu yang kokoh dan berbudi pekerti mulia, serta

membekali siswa dengan materi keilmuan di tingkat pendidikan dasar. SD Negeri

Pungsari 1 berusaha meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang belajar

siswa. Dari tahun ke tahun SD Negeri Pungsari 1 selalu mengalami peningkatan

baik kualitas maupun kuantitas. Diasuh oleh tenaga pengajar yang professional di

bidangnya dan rata – rata sudah lulus Sarjana ( S1 ).

SD Negeri Pungsari 1 dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan

jumlah tenaga pengajar seluruhnya ada 11 orang yaitu 3 guru kelas yang sudah

pegawai negeri dan 3 guru kelas wiyata bakti, 1 guru agama islam yang sudah

pagawai negeri, 1 guru olah raga yang sudah pegawai negeri, 1 guru bahasa

inggris wiyata bakti, 1 guru kesenian wiyata bakti, dan 1 karyawan.

Demi kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya

mutu pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola baik kepala

sekolah, komite sekolah, guru, karyawan senantiasa berusaha melaksanakan tugas

sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sebagaimana tertuang dalam

program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun pelajaran. Mekanisme

kerja segenap pengelola Sekolah Dasar Negeri Pungsari 1 tersebut berada di

bawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.

Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup memadai. Berbagai jenis alat

peraga dan media untuk berbagai mata pelajaran tersedia dengan lengkap, namun

semua tidak terawat dengan baik walaupun ada juga alat peraga dan media

pembelajaran yang tersedia di dalam kelas.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Karakter siswa-siswi kelas V tidak jauh berbeda dengan siswa kelas

lain dalam kegiatan belajar mata pelajaran matematika. Kebanyakan siswa

menganggap matematika sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan

menakutkan. Hal ini nampak pada prestasi belajar siswa yang belum mencapai

KKM yang telah ditetapkan dan masih rendahnya kemampuan siswa dalam

pelajaran matematika khususnya dalam pokok bahasan operasi hitung pecahan.

Pada operasi hitung pecahan ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

belajar, hal ini menjadi penyebab rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran matematika.

Untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa, maka diperlukan suatu

layanan bimbingan belajar yang bertujuan membantu individu (siswa) dalam

mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Salah satu bentuk layanan

bimbingan belajar diantaranya dengan menerapankan pembelajaran remedial guna

membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang lebih optimal. Pengajaran

remedial sendiri merupakan salah satu bentuk pengajaran khusus yang berfungsi

menyembuhkan, membetulkan, atau menjadikan lebih baik.

Latar belakang ini yang dijadikan pangkal dalam upaya meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika dengan

menerapkan pembelajaran remedial.

Dengan penelitian ini diharapkan siswa SD Negeri Pungsari 1 lebih

tertarik dan termotivasi untuk belajar matematika, sehingga prestasi belajar

matematika siswa dapat meningkat.

B. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian kondisi awal yang ada di

lapangan antara lain :

1. Masih banyak siswa di kelas V yang mengalami kesulitan belajar matematika.

Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran matematika, tepatnya pada pokok bahasan operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan pecahan. Berdasarkan hasil observasi terhadap

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 oleh peneliti pada tanggal 3

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Februari 2011 (peneliti juga sebagai guru kelas V di SD Negeri Pungsari 1),

diperoleh data bahwa dari 18 siswa yang mengikuti pembelajaran, terdapat 11

siswa yang memiliki nilai di bawah KKM yaitu 60, dengan nilai rata-rata yang

hanya sebesar 48,60, selengkapnya dapat diliihat pada lampiran 7.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan masih

banyaknya siswa yang kurang memperhatikan dan kurang berminat dalam

mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa pada tahap awal pembelajaran, siswa yang aktif terlibat

dalam proses pembelajaran baru mencapai 7 siswa atau 38,89%.

Berdasarkan hasil penyebaran angkat tentang motivasi belajar, dapat

diketahui bahwa rata-rata skor motivasi belajar yang diperoleh siswa baru

mencapai 64,59. Skor tersebut masih berada di bawah rerata ideal sebesar 90.

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Tindakan Siklus I

Tindakan Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 23 dan

25 Fabruari 2011. Masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. Adapun tahapan-

tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Pertemuan ke-1

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1,

diketahui bahwa dari 18 siswa terdapat 11 siswa yang memiliki prestasi belajar

rendah pada mata pelajaran matematika tepatnnya pada kompetensi dasar

menjumlah dan mengurangkan pecahan. Rendahnya prestasi belajar tersebut

menjadi petunjuk adanya kesulitan belajar atau “gagal” belajar, artinya siswa

mengalami kesulitan belajar. Selain observasi, peneliti juga melakukan

wawancara dan penyebaran angket motivasi belajar untuk mengetahui kesulitan-

kesulitan dan keinginan siswa dalam pembelajaran serta mengetahui besarnya

motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa.

Sebagai hasil evaluasi dan analisis dari data tersebut, peneliti

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengidentifikasi bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas V SD

Negeri Pungsari 1 adalah rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika yang dikarenakan siswa mengalami kesulitan kemampuan dalam

penjumlahan dan pengurangan pecahan. Dimana siswa diharuskan mampu untuk

mengubah bentuk pecahan dari pecahan campuran ke pecahan biasa ataupun

sebaliknya dan menyamakan penyebut dalam operasi hitung pecahan dengan

penyebut berbeda. Bertolak dari kenyataan tersebut, diadakan konsultasi dengan

kepala sekolah dan teman sejawat mengenai alternatif peningkatan prestasi dan

motivasi belajar matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SD Negeri

Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen yaitu dengan penerapan

pengajaran remedial.

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tentang operasi hitung pecahan, peneliti melakukan langkah-langkah untuk

merencanakan pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial antara lain:

1) Memilih kompetensi dasar tentang operasi hitung pecahan dan membuat

indikator serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru dalam

pengajaran remedial matematika. Alasan memilih kompetensi dasar indikator

tersebut adalah :

a. Kompetensi dasar tentang operasi hitung pecahan harus benar-benar dikuasi

oleh siswa, karena hal tersebut mempermudah penguasaan siswa terhadap

materi secara penuh atau tuntas belajar serta kemungkinan besar tidak akan

mengganggu pembelajaran di tingkat selanjutnya, khususnya di kelas VI

dan di tingkat selanjutnya.

b. Kompetensi dasar tentang operasi hitung pecahan nantinya dapat

dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pemilihan kompetensi dasar tentang operasi hitung pecahan didasarkan pada

kurikulum yang berlaku dan harapan masayarakat trehadap hasil belajar

sisiwa yang maksimal.

2) Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan tujuan program pengajaran

remedial. RPP disusun 2 kali pertemuan, setiap pertemuan dengan alokasi

waktu masing-masing 2 x 35 menit.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Mepersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.

4) Menyiapkan lembar kerja

5) Menyiapkan blangko wawancara

6) Menyiapkan blangko angket motivasi

7) Menyiapkan blangko observasi untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa

dalam pembelajan

8) Menyiapkan soal evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Februari 2011 dengan

menerapkan pengajaran remedial dengan pokok bahasan operasi penjumlahan

pecahan. Kegiatan diawali dengan guru memantau kebersihan ruangan kelas,

mengecek kerapian seragam sekolah para siswa, dan merapikan meja dan kursi

siswa. Kemudian guru mengajak para siswa untuk berdoa bersama, mengabsensi

siswa satu per satu. Setelah itu guru membagikan angket motivasi kepada para

siswa.

Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

“Aku Anak Kelas V”. kemudian guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan

memberikan soal yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran ini.

Guru mendiskripsikan materi tentang operasi penjumlahan pada pecahan,

kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok untuk mendiskusikan

beberapa soal yang telah disiapkan oleh guru. Kemudian guru minta perwakilan

kelompok untuk maju ke depan untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan

dalam kelompok. Setelah itu guru mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan

pemantapan dari materi yang telah dipelajari, kemudian guru mengadakan

evaluasi belajar. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para

siswa selalu rajin belajar dan memberikan pekerjaan rumah.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan

motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 1 siklus I dapat

dilihat pada lampiran 8 dan 9.

1. Aktivitas Siswa

a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran cukup.

b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar kurang.

c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal kurang.

d. Minat siswa untuk belajar cukup.

e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok cukup.

f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 2,11.

2. Aktivitas Guru

a. Guru mempersiapkan sumber belajar kurang.

b. Guru memulai pembelajaran cukup.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.

d. Pendekatan yang dilakukan guru kurang.

e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran cukup.

f. Guru menggunakan bahasa cukup.

g. Guru mengakhiri pelajaran baik.

h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 2,10.

Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-1 meliputi hasil tes

dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Hasil tes

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada akhir pertemuan ke-1 Siklus

I, diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh dari 11 siswa yang mengikuti

pembelajaran remedial adalah sebesar 15 dan nilai tertinggi sebesar 95. Nilai

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rata-rata untuk hasil tes pertemuan ke-1 ini adalah 50,90.

Berdasarkan hasil tes pada pertemuan ke-1, dapat diketahui bahwa dari

11 siswa yang mengikuti pembelajaran remedial baru 4 siswa atau 36,36%

yang mencapai ketuntasan belajar dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa

atau 63,64%. Hasil tes matematika pada pertemuan ke-1 ini dapat disajikan

pada tebel 1 berikut dan dapat dilihat pada lampiran 12.

Tabel 1 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 15 - 28 1 9,09%

2 29 - 42 6 54,55%

3 43 - 56 0 0%

4 57 - 70 2 18,18%

5 71 - 84 1 9,09%

6 85 - 100 1 9,09%

Jumlah 11 100%

Dari tabel data frekuensi nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-1

Siklus I di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 1 berikut.

Gambar 1 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-1 Siklus I

1

6

0

2

1 1

0

1

2

3

4

5

6

7

0 14.5 28.5 42.5 56.5 70.5 84.5 99.5

Frekuensi

Nilai

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel 1 dan gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa setelah

dilaksanakannya pertemuan ke-1 siklus I, siswa yang memperoleh nilai antara

15-28 sebanyak 1 siswa atau 9,09%, 29-42 sebanyak 6 siswa atau 54,55%, 43-

56 sebanyak 0 siswa atau 0%, 67-70 sebanyak 2 siswa atau 18,18%, 71-84

sebanyak 1 siswa atau 9,09% dan yang memperoleh nilai antara 85-100

sebanyak 1 siswa atau 9,09%.

2) Hasil Non Tes

Hasil non tes diperoleh dari penyebaran angket mengenai motivasi

belajar siswa yang terdiri dari 26 butir pertanyaan. Diketahui pada pertemuan

ke-1, motivasi belajar siswa dapat dikatakan masih rendah, hal ini berdasarkan

perolehan skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 76,18. Hasil

penyebaran angket motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel 2

berikut dan dapat dilihat pada lampiran 12.

Tabel 2 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Pertemuan ke-1 Siklus I

No Skor Berdasarkan Kategori Frekuensi Presentase 1 Rendah

(Skor antara 52-77) 5 45,46%

2 Sedang (Skor antara 78-102)

5 45,46%

3 Tinggi (Skor antar 103-130)

1 9,09%

Jumlah 11 100%

Dari tabel data motivasi belajar siswa di atas diketahui bahwa jumlah

siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah, yaitu

dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 5 Siswa atau 45,46%. jumlah

siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor

antara 78-103 sebanyak 5 siswa atau 45,46%. Sedangkan jumlah siswa

dengan skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara

104-130 sebanyak 1 siswa atau 9,09%. Data skor motivasi belajar siswa

tersebut selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 2 berikut ini.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2 Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Siklus I

d. Refleksi

Setelah dilakukan pembelajaran pada pertemuan ke-1 dihasilkan refleksi

sebagai berikut :

1) Meskipun sudah diterapkan pembelajaran remedial namun prestasi belajar

siswa belum menunjukkan hasil yang signifikan. Diketahui bahwa nilai rata-

rata hasil belajar siswa yang baru mencapai 50,90. Diakui bahwa mengajar

guru belum menggunakan media dan metode yang sesuai sehingga anak

terlihat kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini

terlihat dari hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Diketahui bahwa nilai rata-rata kektifan siswa

hanya 2,10.

2) Dari hasil wawancara guru dengan siswa, diketahui bahwa guru terlalu cepat

dalam menerangkan dan sebagian besar siswa masih kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan menentukan KPK pada operasi

hitung penjumlahan yang berpenyebut tidak sama. Dari hasil wawancara ini

guru melihat hasil pengamatan dari teman sejawat tentang proses pembelajaran

yang dilakukan, diketahui nilai untuk aktivitas guru selama proses

pembelajaran hanya…cukup.

5 5

1

0

1

2

3

4

5

6

Rendah Sedang Tinggi

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan dari hasil refleksi non tes dengan pengisian angket motivasi

diketahui masih banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang berkisar dari

sedang-rendah. Hal ini terlihat dari skor rata-rata motivasi belajar siswa yang baru

mencapai 64,59.

Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas maka perlu ada upaya

perbaikan guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD

Negeri Pungsari 1. Salah satu alternatif yang dapat diupayakan diantaranya adalah

dengan mencoba menggunakan media dan metode yang sesuai serta bervariasi

dalam pembelajaran. Misalnya dengan menggunakan media gambar pecahan dan

mengefektifkan metode diskusi kelompok yang dapat membuat siswa lebih aktif.

Pertemuan ke-2

a. Perencanaan Tindakan

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Februari 2011 dengan

pokok bahasan operasi pengurangan pecahan. Pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pertemuan ke-2, guru melakukan perbaikan yaitu dengan

menggunakan media gambar pecahan dan mengoptimalkan metode diskusi

kelompok.

Tindakan yang dilakukan dalam tahap persiapan ini meliputi : 1) guru

mempersiapkan RPP (Terlampir), 2) mempersiapkan alat peraga pecahan, 3)

menyiapkan instrument angket motivasi, 4) mempersiapkan instrument observasi,

5) mempersiapkan instrument wawancara, dan 6) mempersiapkan soal evaluasi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-2 ini, kegiatan diawali dengan guru memantau

kebersihan ruangan kelas, mengecek kerapian seragam sekolah para siswa, dan

merapikan meja dan kursi siswa. Kemudian guru mengajak para siswa untuk

berdoa bersama, mengabsensi siswa satu per satu. Setelah itu guru membagikan

angket motivasi kepada para siswa.

Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Aku Anak Kelas V”. Kemudian guru mengajak siswa untuk membahas

pekerjakan rumah siswa dan mengingat kembali materi sebelumnya, setelah itu

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran

ini.

Sebelum memulai presentasi, guru membagikan hasil pekerjaan siswa

pada pertemuan sebelumnya. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas KKM,

berhak mendapatkan reward dari guru. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk

berprestasi.

Kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3-4

siswa. Kemudian guru mempresentasikan materi yang akan disampaikan, yaitu

operasi hitung pengurangan pecahan dengan bantuan media gambar pecahan.

Sesudah guru mempresentasikan materi, guru membagikan gulungan

kertas yang berisi 1 soal untuk dikerjakan oleh setiap kelompok, bagi kelompok

yang sudah selesai dapat menukarkan soal tersebut dengan kelompok lain. Setelah

semua soal dikerjakan oleh semua kelompok, guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan ke depan, dan meminta

kelompok lain untuk memperhatikan pekerjaan teman mereka. Kemudian guru

mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok

yang paling baik dan merayakan pekerjaan mereka dengan tepuk tangan. Setelah

itu guru memberikan pemantapan dari materi yang telah dipelajari, dan

menanyakan kesulitan-kesulitan siswa. Setelah itu guru mengadakan evaluasi

belajar, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para siswa selalu

rajin belajar.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan

motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 2 siklus I dapat

dilihat pada lampiran 13 dan 14.

1. Aktivitas Siswa

a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran cukup.

b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar kurang.

c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal kurang.

d. Minat siswa untuk belajar cukup.

e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok cukup.

f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 2,18.

2. Aktivitas Guru

a. Guru mempersiapkan sumber belajar baik.

b. Guru memulai pembelajaran cukup.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.

d. Pendekatan yang dilakukan guru baik.

e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran

f. Guru menggunakan bahasa cukup.

g. Guru mengakhiri pelajaran baik.

h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 2,71.

Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-2 meliputi hasil tes

dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Hasil tes

Berdasarkan tes hasil belajar pertemuan ke-2 Siklus I yang

dilaksanakan diakhir pertemuan ke-2, diketahui bahwa nilai terendah yang

diperoleh siswa adalah sebesar 30 dan nilai tertinggi sebesar 85. Nilai rata-rata

untuk hasil tes pertemuan ke-2 siklus I adalah 48,2. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 21.

Berdasarkan hasil tes pada pertemuan ke-2 ini, ketahui bahwa dari 11

siswa yang mengikuti pembelajaran remedial baru 4 siswa atau 36,4% yang

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mencapai ketuntasan belajar, dan sisanya yaitu 7 siswa atau 63,6% belum

tuntas. Hasil tes matematika pada pertemuan ke-2 Siklus I ini dapat disajikan

pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 Data frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan ke-2 Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 29 – 42 5 45,46%

2 43 – 56 2 18,18%

3 57 – 70 4 36,36%

Jumlah 11 100%

Dari tabel 3 data frekuensi nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-

2 Siklus I di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 3 berikut ini.

Gambar 3 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-2 Siklus I

Dari tabel 3 dan gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa setelah

dilaksanakannya pertemuan ke-2 siklus I, siswa yang memperoleh nilai antara

15-28 sebanyak 1 siswa atau 9,09%, 29-42 sebanyak 6 siswa atau 54,55%, 43-

56 sebanyak 0 siswa atau 0%, 67-70 sebanyak 2 siswa atau 18,18%, 71-84

sebanyak 1 siswa atau 9,09% dan yang memperoleh nilai antara 85-100

5

2

4

0

1

2

3

4

5

6

0 14.5 28.5 42.5 56.5 70.5 84.5 99.5

Frekuensi

Nilai

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebanyak 1 siswa atau 9,09%.

2) Hasil Non Tes

Hasil non tes diperoleh dari penyebaran angket mengenai motivasi

belajar siswa yang terdiri dari 26 butir pertanyaan. Diketahui pada pertemuan

ke-2, diperoleh skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 76,18. Dari skor

rata-rata ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Hasil

penyebaran angket motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel 4

berikut dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

Tabel 4 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Pertemuan ke-2 Siklus I

No Skor Berdasarkan Kategori Frekuensi % 1 Rendah

(Skor antara 42-77) 5 45,5%

2 Sedang (Skor antara 78-102)

6 54,5%

3 Tinggi (Skor antar 103-130)

0 0%

Jumlah 11 100%

Dari tabel data tingkat motivasi belajar siswa tersebut, dapat diketahui

bahwa jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori

rendah, yaitu dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 5 Siswa atau 45,5%.

Jumlah siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan

rentang skor antara 78-103 sebanyak 6 siswa atau 54,5%. Jumlah siswa

dengan skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara

104-130 sebanyak 0 siswa atau 0%. Data skor motivasi belajar siswa di atas

selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 4 berikut ini.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4 Grafik Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-2 Siklus I

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

pertemuan ke-2 Siklus I, terlihat bahwa penerapan pengajaran remedial dengan

menggunakan media gambar pecahan dan mengoptimalkan metode diskusi

kelompok belum efektif. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya aktivitas belajar

siswa yang hanya sebesar 2,18. Sedangkan aktivitas yang dilakukan oleh guru

selama proses pembelajara sebesar 2,71. Selain itu jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar baru sebanyak 4 siswa atau 36,4%. Sedangkan hasil refleksi

non tes menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada pertemuan ke-2 siklus II

belum menunjukkan peningkatan yang berarti.

Hasil refleksi wawancara diketahui bahwa ternyata pada pokok bahasan

pengurangan pecahan ini para siswa merasa kesulitan untuk memahami materi,

karena guru masih terlalu cepat dalam menerangkan dan media yang digunakan

kurang jelas, selain itu mereka kesulitan untuk menentukan KPK dari kedua

penyebut pecahan apabila operasi hitung tersebut memiliki penyebut yang tidak

sama.

Secara ringkas hasil dari pertemuan ke-1 dan ke-2 Siklus I, dapat disajikan

pada tabel 5 berikut ini.

5

6

00

1

2

3

4

5

6

7

Rendah Sedang Tinggi

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

Siswa Pertemuan

1

Pertemuan

2

Jumlah Nilai

Rata-rata

Kriteria

B 70 70 140 70 Tuntas

C 40 60 100 50 Tdk Tuntas

D 40 40 80 40 Tdk Tuntas

E 15 45 70 35 Tdk Tuntas

G 35 30 65 32,5 Tdk Tuntas

H 70 60 130 65 Tuntas

L 95 60 145 72,5 Tuntas

N 40 35 75 37,5 Tdk Tuntas

O 80 55 135 67,5 Tuntas

P 35 40 75 37,5 Tdk Tuntas

Q 40 35 75 37,5 Tdk Tuntas

Jumlah 560 530 1090 545

Rata-rata 50,90 48,18 99,1 49,54

Persentase 36,4% 36,4% 36,4%

Bertolak dari hasil belajar siswa pada siklus I di atas, diketahui bahwa dari

11 siswa yang mengikuti pengajaran remedial baru 4 siswa atau 36,36% yang

tuntas dalam belajar, dan sisanya yaitu 7 siswa atau 63,64% belum tuntas. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum menunjukkan

perubahan yang berarti, diketahui dari nilai rata-rata siswa yang baru mencapai

49,54.

Hasil skor motivasi belajar siswa pada siklus I dapat ditampilkan pada

tabel 6 berikut ini.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 6 Data Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori pada Siklus I

Siswa Pertemuan

1

Pertemuan

2

Jumlah Nilai

Rata-rata

Kriteria

B 90 88 178 89 Sedang

C 62 62 126 62 Rendah

D 87 90 177 88,5 Sedang

E 52 52 104 52 Rendah

G 59 57 116 58 Rendah

H 92 91 183 91,5 Sedang

L 103 101 204 102 Sedang

N 89 85 174 87 Sedang

O 85 82 167 83,5 Sedang

P 59 61 120 60 Rendah

Q 62 69 131 65,5 Rendah

Jumlah 840 838 1678 839

Rata-rata 76,36 76,18 152,55 76,27

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada siklus

I belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Diketahui bahwa jumlah siswa

yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah sebanyak 5 siswa

atau 45,56%, sedangkan siswa yang memperoleh skor berkategori sedang

sebanyak 6 siswa atau 54,54%. Skor rata-rata motivasi belajar siswa adalah 76,27,

yang dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa tergolong rendah.

Dari acuan di atas maka peneliti memutuskan untuk melakukan tindak

lanjut dari Siklus I, yaitu dengan mengadakan Siklus II. Hal-hal yang dijadikan

acuan peneliti pada Siklus II nanti adalah guru akan mencoba mengajar dengan

lebih santai, menggunakan media gambar pecahan yang lebih menarik,

mengoptimalkan metode diskusi kelompok dengan mencoba menggabungkan

siswa-siswa yang memiliki kemampuan yang sama, dengan harapan siswa dapat

lebih aktif dalam kelompok, dan peneliti akan mencoba mengadakan pendekatan

pada siswa yang memang memiliki prestasi dan motivasi belajar yang rendah.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Fabruari 2011 untuk

pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 pada tanggal 2 Maret 2011. Masing-masing

pertemuan 2 x 35 menit. Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

Pertemuan Ke-1

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan hasil hasil evaluasi dari pelaksanaan

tindakan pada siklus I diketahui bahwa pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran remedial operasi hitung pecahan belum menunjukkan peningkatan

prestasi dan motivasi belajar bagi siswa berkesulitan matematika yang berarti.

Oleh karena itu disusun kembali rencana pembelajaran perbaikan, dimana peneliti

akan mencoba mengajar dengan lebih santai, menggunakan media gambar

pecahan yang lebih menarik, mengoptimalkan metode diskusi kelompok dengan

mencoba menggabungkan siswa-siswa yang memiliki kemampuan yang sama,

dengan harapan siswa dapat lebih aktif dalam kelompok, dan peneliti akan

mencoba mengadakan pendekatan kepada para siswa yang memang memiliki

prestasi dan motivasi belajar yanng rendah.

Pada pertemuan ke-1 materi matematika yang diajarkan adalah operasi

hitung penjumlahan pecahan. Yang dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Februari

2011.

Tindakan yang dilakukan dalam tahap persiapan ini meliputi : 1) guru

mempersiapkan RPP (Terlampir), 2) mempersiapkan alat peraga pecahan, 3)

menyiapkan instrument angket motivasi, 4) mempersiapkan instrument observasi,

5) mempersiapkan instrument wawancara, dan 6) mempersiapkan soal evaluasi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-1 ini, kegiatan diawali dengan guru memantau

kebersihan ruangan kelas, mengecek kerapian seragam sekolah para siswa, dan

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merapikan meja dan kursi siswa. Kemudian guru mengajak para siswa untuk

berdoa bersama, mengabsensi siswa satu per satu. Setelah itu guru membagikan

angket motivasi kepada para siswa.

Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

“Aku Anak Kelas V”. Kemudian guru mengajak siswa untuk membahas

pekerjakan rumah siswa dan mengingat kembali materi sebelumnya, setelah itu

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran

ini.

Sebelum memulai presentasi, guru membagikan hasil pekerjaan siswa

pada pertemuan sebelumnya. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas KKM,

berhak mendapatkan reward dari guru. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk

berprestasi.

Kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3-4

siswa. Setelah siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing, guru mencoba

mengembalikan konsentrasi belajar siswa dengan mengajak siswa melakukan

“Tepuk The Best”. Kemudian guru mempresentasikan materi yang akan

disampaikan, yaitu operasi hitung penjumlahan pecahan dengan bantuan media

gambar pecahan.

Sesudah guru mempresentasikan materi, guru membagikan gulungan

kertas yang berisi 1 soal untuk dikerjakan oleh setiap kelompok, bagi kelompok

yang sudah selesai dapat menukarkan soal tersebut dengan kelompok lain. Setelah

semua soal dikerjakan oleh semua kelompok, guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan ke depan, dan meminta

kelompok lain untuk memperhatikan pekerjaan teman mereka. Kemudian guru

mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok

yang paling baik dan merayakan pekerjaan mereka dengan tepuk tangan. Setelah

itu guru memberikan pemantapan dari materi yang telah dipelajari, dan

menanyakan kesulitan-kesulitan siswa. Setelah itu guru mengadakan evaluasi

belajar, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para siswa selalu

rajin belajar.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan

motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 1 siklus II dapat

dilihat pada lampiran 17 dan 18.

1. Aktivitas Siswa

a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran cukup.

b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar cukup.

c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal cukup.

d. Minat siswa untuk belajar cukup.

e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok cukup.

f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 2,44.

2. Aktivitas Guru

a. Guru mempersiapkan sumber belajar baik.

b. Guru memulai pembelajaran baik.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.

d. Pendekatan yang dilakukan guru baik.

e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran baik.

f. Guru menggunakan bahasa baik.

g. Guru mengakhiri pelajaran baik.

h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 2,86.

Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-1 meliputi hasil tes

dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Hasil tes

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada akhir pertemuan ke-1 Siklus

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I, diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh dari 11 siswa yang mengikuti

pembelajaran remedial adalah sebesar 40 dan nilai tertinggi sebesar 85. Nilai

rata-rata untuk hasil tes pertemuan ke-1 ini adalah 65,45. Hasil selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 21.

Berdasarkan hasil tes, dapat diketahui bahwa dari 11 siswa yang

mengikuti pembelajaran remedial ada 7 siswa atau 63,6% yang mencapai

ketuntasan belajar dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 36,4%. Hasil

tes matematika pada pertemuan ke-1 ini dapat disajikan pada tebel 7 berikut

ini.

Tabel 7 Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Ketuntasan Belajar Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 29 - 42 1 9,09%

2 43 - 56 2 18,18%

3 57 - 70 4 36,36%

4 71 - 84 1 9,09%

5 85 - 100 3 27,27%

Jumlah 11 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakannya

pertemuan ke-2 siklus I, siswa yang memperoleh nilai antara 15-28 sebanyak

0 siswa atau 0%, 29-42 sebanyak 1 siswa atau 9,09%, 43-56 sebanyak 2 siswa

atau 18,18%, 57-70 sebanyak 4 siswa atau 36,36%, 71-84 sebanyak 1 siswa

atau 9,09%, dan yang memperoleh nilai antara 85-100 sebanyak 3 siswa atau

27,27%. Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-1

Siklus II di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 5 berikut ini.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 5 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-1 Siklus II

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada hasil

belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa

adalah 50,90, dan pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat menjadi 65,45.

2) Hasil Non Tes

Hasil non tes diperoleh dari penyebaran angket mengenai motivasi

belajar siswa yang terdiri dari 26 butir pertanyaan. Diketahui pada pertemuan

ke-2, diperoleh skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 91,82. Dari skor

rata-rata ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sedang. Hasil

penyebaran angket motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel 8

berikut dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

Tabel 8 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Siklus II pertemuan ke-1

No Kategori Jumlah % 1 Rendah

(Skor antara 42-77) 3 27,3%

2 Sedang (Skor antara 78-102)

5 45,4%

3 Tinggi (Skor antar 103-130)

3 27,3%

Jumlah 11 100%

1

2

4

1

3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

0 14.5 28.5 42.5 56.5 70.5 84.5 99.5

Frekuensi

Nilai

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel data motivasi belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa

jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah,

yaitu dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 3 Siswa atau 27,3%. jumlah

siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor

antara 78-103 sebanyak 5 siswa atau 45,5%. Sedangkan jumlah siswa dengan

skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara 104-

130 sebanyak 3 siswa atau 27,3%. Data skor motivasi belajar siswa di atas

selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 6 berikut ini.

Gambar 6 Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Siklus II

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada

motivasi belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I skor rata-rata motivasi

belajar siswa adalah 76,27, dan pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat

menjadi 91,82.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

pertemuan ke-1 Siklus II, terlihat bahwa penerapan pengajaran remedial dengan

menggunakan media gambar pecahan yang menarik, mengoptimalkan metode

diskusi kelompok, guru mencoba mengajar dengan lebih santai dan mengadakan

3

5

3

0

1

2

3

4

5

6

Rendah Sedang Tinggi

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pendekatan pada siswa yang mengalami kesulitan ternyata cukup efektif. Hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dan meningkatnya

jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan hasil refleksi non tes

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada pertemuan ke-1 siklus II

mengalami peningkatan dibandingkan pada pertemuan dan siklus I.

Hasil refleksi wawancara diketahui bahwa kesulitan yang masih dihadapi

siswa adalah ketika harus menentukan KPK dari kedua penyebut pecahan apabila

operasi hitung tersebut memiliki penyebut yang tidak sama.

Pertemuan ke-2

a. Perencanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-2 materi matematika yang diajarkan adalah operasi

hitung pengurangan pecahan, yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 2 Maret 2011.

Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan ke-2, guru melakukan

perbaikan yaitu dengan mencoba mengajar dengan lebih santai, menggunakan

media gambar pecahan yang lebih menarik, mengoptimalkan metode diskusi

kelompok dengan mencoba menggabungkan siswa-siswa yang memiliki

kemampuan yang sama, dengan harapan siswa dapat lebih aktif dalam kelompok,

dan peneliti akan mencoba mengadakan pendekatan kepada para siswa yang

memang memiliki prestasi dan motivasi belajar yang rendah.

Tindakan yang dilakukan dalam tahap persiapan ini meliputu : 1) guru

mempersiapkan RPP (Terlampir), 2) mempersiapkan alat peraga pecahan, 3)

menyiapkan instrument angket motivasi, 4) mempersiapkan instrument observasi,

5) mempersiapkan instrument wawancara, dan 6) mempersiapkan soal evaluasi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-2 ini, kegiatan diawali dengan guru memantau

kebersihan ruangan kelas, mengecek kerapian seragam sekolah para siswa, dan

merapikan meja dan kursi siswa. Kemudian guru mengajak para siswa untuk

berdoa bersama, mengabsensi siswa satu per satu. Setelah itu guru membagikan

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

angket motivasi kepada para siswa.

Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

“Aku Anak Kelas V”. Kemudian guru mengajak siswa untuk membahas

pekerjakan rumah siswa dan mengingat kembali materi sebelumnya, setelah itu

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran

ini.

Sebelum memulai presentasi, guru membagikan hasil pekerjaan siswa

pada pertemuan sebelumnya. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas KKM,

berhak mendapatkan reward dari guru. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk

berprestasi.

Kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3-4

siswa. Setelah siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing, guru mencoba

mengembalikan konsentrasi belajar siswa dengan mengajak siswa melakukan

“Tepuk The Best”. Kemudian guru mempresentasikan materi yang akan

disampaikan, yaitu operasi hitung pengurangan pecahan dengan bantuan media

gambar pecahan.

Sesudah guru mempresentasikan materi, guru membagikan gulungan

kertas yang berisi 1 soal untuk dikerjakan oleh setiap kelompok, bagi kelompok

yang sudah selesai dapat menukarkan soal tersebut dengan kelompok lain. Setelah

semua soal dikerjakan oleh semua kelompok, guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan ke depan, dan meminta

kelompok lain untuk memperhatikan pekerjaan teman mereka. Kemudian guru

mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok

yang paling baik dan merayakan pekerjaan mereka dengan tepuk tangan. Setelah

itu guru memberikan pemantapan dari materi yang telah dipelajari, dan

menanyakan kesulitan-kesulitan siswa. Setelah itu guru mengadakan evaluasi

belajar, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para siswa selalu

rajin belajar.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan

motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 2 siklus II dapat

dilihat pada lampiran 22 dan 23.

1. Aktivitas Siswa

a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran baik.

b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar kurang.

c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal kurang.

d. Minat siswa untuk belajar cukup.

e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok cukup.

f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 2,47.

2. Aktivitas Guru

a. Guru mempersiapkan sumber belajar baik.

b. Guru memulai pembelajaran baik.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.

d. Pendekatan yang dilakukan guru amat baik.

e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran baik.

f. Guru menggunakan bahasa baik.

g. Guru mengakhiri pelajaran baik.

h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 3,05..

Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-2 meliputi hasil tes

dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Hasil tes

Berdasarkan hasil tes belajar pertemuan ke-2 Siklus II, diketahui bahwa

nilai terendah yang diperoleh siswa adalah sebesar 50 dan nilai tertinggi

sebesar 80, dengan nilai rata-rata untuk sebesar 63,2. Hasil selengkapnya dapat

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilihat pada lampiran 21. Diketahui dari 11 siswa yang mengikuti pembelajaran

remedial ada 7 siswa atau 63,6% yang mencapai ketuntasan belajar, dan

sisanya yaitu 4 siswa atau 36,4% belum tuntas. Hasil tes matematika pada

Siklus I pertemuan ke-2 ini dapat disajikan pada tabel 9 berikut ini.

Tabel 9 Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Ketuntasan Belajar Siswa pada Pertemuan ke-2 Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 43 – 56 4 36,36%

2 57 – 70 4 36,36%

3 71 – 84 3 27,27%

Jumlah 11 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakannya

pertemuan ke-2 siklus II, siswa yang memperoleh nilai antara 15-28 sebanyak

0 siswa atau 0%, 29-42 sebanyak 0 siswa atau 0%, 43-56 sebanyak 4 siswa

atau 27,27%, 57-70 sebanyak 4 siswa atau 36,36%, 71-84 sebanyak 3 siswa

atau 27,27%, dan yang memperoleh nilai antara 85-100 sebanyak 0 siswa atau

0%. Selanjutnya data nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-1 Siklus II di

atas dapat disajikan ke dalam gambar 7 berikut.

Gambar 7 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-2 Siklus II Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada hasil

4 4

3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

0 14.5 28.5 42.5 56.5 70.5 84.5 99.5

Frekuensi

Nilai

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar siswa. Pada pertemuan ke-2 Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa

adalah 48,18, dan pada pertemuan ke-2 Siklus II meningkat menjadi 63,18.

2) Hasil Non Tes

Dari hasil penyebaran angket motivasi belajar siswa yang terdiri dari 26

butir pertanyaan. Diperoleh skor rata-rata sebesar 90,90. Dari skor rata-rata ini

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sedang. Hasil penyebaran angket

motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel berikut dan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

Tabel 10 Data Tabel Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori

Pertemuan ke-2 Siklus II

No Kategori Jumlah Persentase 1 Rendah

(Skor antara 42-77) 3 27,27%

2 Sedang (Skor antara 78-102)

5 45,46%

3 Tinggi (Skor antar 103-130)

3 27,27%

Jumlah 11 100%

Dari tabel data motivasi belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa

sebanyak 3 Siswa atau 27,27%. Jumlah siswa dengan skor motivasi belajar

kategori sedang, yaitu dengan rentang skor antara 78-103 sebanyak 5 siswa

atau 45,46%. Jumlah siswa dengan skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu

dengan rentang skor antara 104-130 sebanyak 3 siswa atau 27,27%.

Selanjutnya Data skor motivasi belajar siswa di atas selanjutnya dapat

digambarkan ke dalam gambar 8 berikut ini.

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 8 Grafik Motivasi Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-2 Siklus II

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada

motivasi belajar siswa. Pada pertemuan ke-2 Siklus I skor rata-rata motivasi

belajar siswa adalah 91,82, dan pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat

menjadi 90,90.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

pertemuan ke-2 Siklus II, terlihat bahwa penerapan pengajaran remedial dengan

menggunakan media gambar pecahan yang menarik, mengoptimalkan metode

diskusi kelompok, guru mencoba mengajar dengan lebih santai dan mengadakan

pendekatan pada siswa yang mengalami kesulitan ternyata cukup efektif. Hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa sebesar…dan aktivitas

guru sebesar…. Selain itu meningkat pula jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

belajar. Sedangkan hasil refleksi non tes menunjukkan bahwa motivasi belajar

siswa pada pertemuan ke-2 siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada

pertemuan dan siklus I.

Hasil refleksi wawancara diketahui bahwa kesulitan yang masih dihadapi

siswa adalah ketika harus menentukan KPK dari kedua penyebut pecahan apabila

3

5

3

0

1

2

3

4

5

6

Rendah Sedang Tinggi

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

operasi hitung tersebut memiliki penyebut yang tidak sama.

Secara ringkas hasil dari pertemuan ke-1 dan ke-2 Siklus II, dapat

disajikan pada tabel 11 berikut ini.

Tabel 11 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Siswa Pertemuan

1

Pertemuan

2

Jumlah Nilai

Rata-rata

Kriteria

B 85 80 165 82,5 Tuntas

C 65 65 130 65 Tuntas

D 60 55 115 57,5 Blm Tuntas

E 50 50 100 50 Blm Tuntas

G 40 50 90 45 Blm Tuntas

H 80 80 160 80 Tuntas

L 90 70 160 80 Tuntas

N 55 60 115 57,5 Blm Tuntas

O 85 75 160 80 Tuntas

P 50 60 110 55 Blm Tuntas

Q 60 50 110 55 Blm Tuntas

Jumlah 720 695 1415 707,5

Rata-rata 65,45 63,18 128,64 64,31

Prosentase 63,6% 63,6% 45,5%

Bertolak dari hasil belajar siswa pada siklus II di atas, diketahui bahwa

dari 11 siswa yang mengikuti pengajaran remedial sebanyak 5 siswa atau 45,5%

tuntas dalam belajar, dan sisanya yaitu 6 siswa atau 54,5% belum tuntas. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II telah menunjukkan

perubahan yang cukup berarti dibandingkan siklus I dengan nilai rata-rata 64,31.

Sedangkan skor motivasi belajar siswa pada siklus II dapat ditampilkan

pada tabel 12 berikut ini.

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 12 Data Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori pada Siklus II

Siswa Pertemuan

1

Pertemuan

2

Jumlah Nilai

Rata-rata

Kriteria

B 103 103 103 103 Sedang

C 90 89 179 89,5 Sedang

D 100 99 199 99,5 Sedang

E 75 70 145 72,5 Rendah

G 75 75 150 75 Rendah

H 104 103 207 103,5 Tinggi

L 106 103 209 104,5 Tinggi

N 98 97 195 97,5 Sedang

O 95 94 189 94,5 Sedang

P 75 77 152 76 Rendah

Q 89 90 179 89,5 Sedang

Jumlah 1010 1000 2010 1005

Rata-rata 91,82 90,90 182,73 91,36

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada siklus

II telah menunjukkan peningkatan yang cukup berarti dibandingkan dengan siklsu

I. Diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan

kategori rendah sebanyak 3 siswa atau 27,3%, sedangkan siswa yang memperoleh

skor berkategori sedang sebanyak 6 siswa atau 54,5%, dan siswa yang

memperoleh skor berkategori tinggi sebanyak 2 siswa atau 18,2%. Skor rata-rata

motivasi belajar siswa adalah 91,36 yang dapat dikategorikan sedang.

Walaupun pada Siklus II ini sudah terlihat adanya peningkatan prestasi dan

motivasi belajar para siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 pada mata pelajaran

matematika pokok bahasan operasi hitung pecahan, namun hasil yang diperoleh

belum sesuai dengan apa yang menjadi target dari peneliti. Maka peneliti

memutuskan untuk mengadakan tindak lanjut terhadap Siklus II ini, guna

mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Langkah yang diambil oleh peneliti

adalah sama dengan langkah yang ditempuh oleh peneliti pada Siklus II, dan yang

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjadi titik berat pada siklus III nantinya adalah pendekatan yang lebih intensif

lagi terhadap para siswa yang memang sangat memerlukan bimbingan lebih atau

siswa yang memiliki prestasi belajar paling rendah dari tiap siklusnya.

3. Tindakan Siklus III

Sebenarnya dalam penelitian ini hanya direncanakan sampai pada siklus II,

namun dikarenakan ada beberapa siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran di

Siklus II, maka guru sekaligus peneliti memutuskan untuk mengadakan 1 Siklus

lagi, agar hasil yang dicapai dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan

ditargetkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Mengenai Tindakan Siklus III ini

dilaksanakan selama 2 kali, pada pertemuan ke-1 dilaksanakan pada tanggal 7

Maret 2011 dan 9 Maret 2011 untuk pertemuan ke-2. Masing-masing pertemuan 2

x 35 menit. Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Pertemuan ke-1

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan hasil hasil evaluasi dari pelaksanaan

tindakan pada siklus II diketahui bahwa pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran remedial pada operasi hitung pecahan sudah dapat dilaksanakan

denagn cukup efektif, namun demikian hasil yang diperoleh belum sesuai dengan

apa yang diharapkan dan ditargetkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Oleh

karena itu peneliti menyusun kembali rencana pembelajaran perbaikan, dimana

peneliti akan tetap menerapkan langakah-langkah pada siklus II, yaitu peneliti

mencoba mengajar dengan lebih santai, menggunakan media gambar pecahan

yang lebih menarik, mengoptimalkan metode diskusi kelompok dengan mencoba

menggabungkan siswa-siswa yang memiliki kemampuan yang sama, dengan

harapan siswa dapat lebih aktif dalam kelompok, dan peneliti akan mencoba

mengadakan pendekatan kepada para siswa yang memang memiliki prestasi dan

motivasi belajar yang rendah. Dalam hal ini peneliti akan mengadakan pendekatan

yang lebih intensif lagi terhadap para siswa yang memang sangat memerlukan

bimbingan lebih atau siswa yang memiliki prestasi belajar paling rendah dari tiap

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siklus nya.pertemuan ke-1 ini dilaksanakan pada hari Rabu, 07 Maret 2011.

Tindakan yang dilakukan dalam tahap persiapan ini meliputu : 1) guru

mempersiapkan RPP (Terlampir), 2) mempersiapkan alat peraga pecahan, 3)

menyiapkan instrument angket motivasi, 4) mempersiapkan instrument observasi,

5) mempersiapkan instrument wawancara, dan 6) mempersiapkan soal evaluasi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-1 ini, kegiatan diawali dengan guru memantau

kebersihan ruangan kelas, mengecek kerapian seragam sekolah para siswa, dan

merapikan meja dan kursi siswa. Kemudian guru mengajak para siswa untuk

berdoa bersama, mengabsensi siswa satu per satu. Setelah itu guru membagikan

angket motivasi kepada para siswa.

Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

“Aku Anak Kelas V”. Kemudian guru mengajak siswa untuk membahas

pekerjakan rumah siswa dan mengingat kembali materi sebelumnya, setelah itu

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran

ini.

Sebelum memulai presentasi, guru membagikan hasil pekerjaan siswa

pada pertemuan sebelumnya. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas KKM,

berhak mendapatkan reward dari guru. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk

berprestasi.

Kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3-4

siswa. Setelah siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing, guru mencoba

mengembalikan konsentrasi belajar siswa dengan mengajak siswa melakukan

“Tepuk The Best”. Kemudian guru mempresentasikan materi yang akan

disampaikan, yaitu operasi hitung pengurangan pecahan dengan bantuan media

gambar pecahan.

Sesudah guru mempresentasikan materi, guru membagikan gulungan

kertas yang berisi 1 soal untuk dikerjakan oleh setiap kelompok, bagi kelompok

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang sudah selesai dapat menukarkan soal tersebut dengan kelompok lain. Setelah

semua soal dikerjakan oleh semua kelompok, guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan ke depan, dan meminta

kelompok lain untuk memperhatikan pekerjaan teman mereka. Kemudian guru

mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok

yang paling baik dan merayakan pekerjaan mereka dengan tepuk tangan. Setelah

itu guru memberikan pemantapan dari materi yang telah dipelajari, dan

menanyakan kesulitan-kesulitan siswa. Setelah itu guru mengadakan evaluasi

belajar, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para siswa selalu

rajin belajar.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan

motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 1 siklus I dapat

dilihat pada lampiran 26 dan 27.

1. Aktivitas Siswa

a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran baik.

b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar cukup.

c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal cukup.

d. Minat siswa untuk belajar baik.

e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok baik.

f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 3,04.

2. Aktivitas Guru

a. Guru mempersiapkan sumber belajar amat baik.

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Guru memulai pembelajaran baik.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru amat baik.

d. Pendekatan yang dilakukan guru amat baik.

e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran baik.

f. Guru menggunakan bahasa baik.

g. Guru mengakhiri pelajaran baik.

h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 3,29.

Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-1 meliputi hasil tes

dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Hasil tes

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada akhir pertemuan ke-1 Siklus

I, diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh dari 11 siswa yang mengikuti

pembelajaran remedial adalah sebesar 55 dan nilai tertinggi sebesar 90. Nilai

rata-rata untuk hasil tes pertemuan ke-1 ini adalah 71,8. Hasil selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 31. Diketahui bahwa dari 11 siswa yang mengikuti

pembelajaran remedial ada 9 siswa atau 81,8% yang mencapai ketuntasan

belajar dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 18,2%. Kemudian dapat

disajikan pada tabel 13 berikut ini.

Tabel 13 Data Frekensi Nilai Hasil Tes Ketuntasan Belajar Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus III

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 43 – 56 2 18,18%

2 57 – 70 5 45,46%

3 71 – 84 0 0%

4 85 – 100 4 36,36%

Jumlah 11 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakannya

pertemuan ke-2 siklus I, siswa yang memperoleh nilai antara 15-28 sebanyak

0 siswa atau 0%, 29-42 sebanyak 0 siswa atau 0%, 43-56 sebanyak 2 siswa

atau 18,18%, 57-70 sebanyak 5 siswa atau 45,46%, 71-84 sebanyak 0 siswa

atau 0%, dan yang memperoleh nilai antara 85-100 sebanyak 4 siswa atau

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36,36%. Selanjutnya data nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-1 Siklus

II di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 9 berikut ini.

Gambar 9 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-1 Siklus III

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada hasil

belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa

adalah 50,90, nilai ini pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat menjadi

65,45, dan pada Siklus III mencapai 71,82.

2) Hasil Non Tes

Dari penyebaran angket motivasi belajar siswa diperoleh skor rata-rata

sebesar 103,36. Dari skor rata-rata ini menunjukkan bahwa motivasi belajar

siswa tinggi. Hasil penyebaran angket motivasi belajar selanjutnya disajikan

ke dalam tabel 13 berikut ini dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31.

Tabel 14 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Siklus III pertemuan ke-1

No Kategori Jumlah % 1 Rendah

(Skor antara 42-77) 0 0%

2 Sedang (Skor antara 78-102)

4 36,36%

3 Tinggi (Skor antar 103-130)

7 63,64%

Jumlah 11 100%

2

5

4

0

1

2

3

4

5

6

0 14.5 28.5 42.5 56.5 70.5 84.5 99.5

Frekuensi

Nilai

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari data tabel motivasi belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa

jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah,

yaitu dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 0 Siswa atau 0%. jumlah

siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor

antara 78-103 sebanyak 4 siswa atau 36,36%. Sedangkan jumlah siswa

dengan skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara

104-130 sebanyak 7 siswa atau 63,64%. Data skor motivasi belajar siswa di

atas selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 10 berikut :

Gambar 10 Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Siklus III

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada

motivasi belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I skor rata-rata motivasi

belajar siswa adalah 2,93, pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat menjadi

3,53, dan skor rata-rata ini mencapai 3,87 pada siklus III.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

pertemuan ke-1 Siklus III, terlihat bahwa penerapan pengajaran remedial dengan

menggunakan media gambar pecahan yang menarik, mengoptimalkan metode

diskusi kelompok, guru mengajar dengan lebih santai dan mengadakan

pendekatan insentif pada siswa yang mengalami kesulitan ternyata sangat efektif.

0

4

7

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Rendah Sedang Tinggi

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa sebesar…dan

aktifitas guru sebesar…. Selain itu meningkat pula jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar. Sedangkan hasil refleksi non tes menunjukkan bahwa motivasi

belajar siswa pada pertemuan ke-1 siklus III mengalami peningkatan

dibandingkan pada pertemuan dan siklus II.

Hasil refleksi wawancara diketahui bahwa kesulitan yang dihadapi siswa

sudah dapat di atasi oleh masing-masing siswa. Walaupun pada pertemuan ini

masih ada 2 siswa yang belum tuntas. Setelah diadakan pembicaraan lebih lanjut,

diketahui ternyata kedua siswa tersebut memang belum bisa berhitung dengan

lancar.

Pertemuan ke-2

a. Perencanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-2 materi matematika yang diajarkan adalah

pengurangan pecahan yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 9 Maret 2011. Pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan ke-2, guru melakukan

perbaikan yaitu dengan mencoba mengajar dengan lebih santai, menggunakan

media gambar pecahan yang lebih menarik, mengoptimalkan metode diskusi

kelompok dengan mencoba menggabungkan siswa-siswa yang memiliki

kemampuan yang sama, dengan harapan siswa dapat lebih aktif dalam kelompok,

dan peneliti akan mencoba mengadakan pendekatan kepada para siswa yang

memang memiliki prestasi dan motivasi belajar yang rendah.

Tindakan yang dilakukan dalam tahap persiapan ini meliputu : 1) guru

mempersiapkan RPP (Terlampir), 2) mempersiapkan alat peraga pecahan, 3)

menyiapkan instrument angket motivasi, 4) mempersiapkan instrument observasi,

5) mempersiapkan instrument wawancara, dan 6) mempersiapkan soal evaluasi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-2 ini, kegiatan diawali dengan guru memantau

kebersihan ruangan kelas, mengecek kerapian seragam sekolah para siswa, dan

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merapikan meja dan kursi siswa. Kemudian guru mengajak para siswa untuk

berdoa bersama, mengabsensi siswa satu per satu. Setelah itu guru membagikan

angket motivasi kepada para siswa.

Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

“Aku Anak Kelas V”. Kemudian guru mengajak siswa untuk membahas

pekerjakan rumah siswa dan mengingat kembali materi sebelumnya, setelah itu

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran

ini.

Sebelum memulai presentasi, guru membagikan hasil pekerjaan siswa

pada pertemuan sebelumnya. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas KKM,

berhak mendapatkan reward dari guru. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk

berprestasi.

Kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3-4

siswa. Setelah siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing, guru mencoba

mengembalikan konsentrasi belajar siswa dengan mengajak siswa melakukan

“Tepuk The Best”. Kemudian guru mempresentasikan materi yang akan

disampaikan, yaitu operasi hitung pengurangan pecahan dengan bantuan media

gambar pecahan.

Sesudah guru mempresentasikan materi, guru membagikan gulungan

kertas yang berisi 1 soal untuk dikerjakan oleh setiap kelompok, bagi kelompok

yang sudah selesai dapat menukarkan soal tersebut dengan kelompok lain. Setelah

semua soal dikerjakan oleh semua kelompok, guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan ke depan, dan meminta

kelompok lain untuk memperhatikan pekerjaan teman mereka. Kemudian guru

mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok

yang paling baik dan merayakan pekerjaan mereka dengan tepuk tangan. Setelah

itu guru memberikan pemantapan dari materi yang telah dipelajari, dan

menanyakan kesulitan-kesulitan siswa. Setelah itu guru mengadakan evaluasi

belajar, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para siswa selalu

rajin belajar.

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan

motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 2 siklus III dapat

dilihat pada lampiran 32 dan 33.

1. Aktivitas Siswa

a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran cbaik.

b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar cukup.

c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal cukup.

d. Minat siswa untuk belajar baik.

e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok baik.

f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 3,07.

2. Aktivitas Guru

a. Guru mempersiapkan sumber belajar amat baik.

b. Guru memulai pembelajaran baik.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru amat baik.

d. Pendekatan yang dilakukan guru amat baik.

e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran baik.

f. Guru menggunakan bahasa amat baik.

g. Guru mengakhiri pelajaran amat baik.

h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 3,52.

Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-2 meliputi hasil tes

dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Hasil tes

Berdasarkan tes hasil belajar pertemuan ke-2 Siklus III yang

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilaksanakan diakhir pertemuan ke-2, diketahui bahwa nilai terendah yang

diperoleh siswa adalah sebesar 55 dan nilai tertinggi sebesar 90. Nilai rata-rata

untuk hasil tes pertemuan ke-2 siklus II adalah 70,5. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 31.

Berdasarkan hasil tes pada pertemuan ke-2 ini, ketahui bahwa dari 11

siswa yang mengikuti pembelajaran remedial ada 9 siswa atau 81,8% yang

mencapai ketuntasan belajar, dan sisanya yaitu 2 siswa atau 18,2% belum

tuntas. Hasil tes matematika pada Siklus I pertemuan ke-2 ini dapat disajikan

pada tabel berikut ini :

Tabel 15 Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Ketuntasan Belajar Siswa pada Pertemuan ke-2 Siklus III

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 43 - 56 1 9,09%

2 57 - 70 7 63,64%

3 71 - 84 1 9,09%

4 85 - 100 2 18,18%

Jumlah 11 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakannya

pertemuan ke-2 siklus III, siswa yang memperoleh nilai antara 15-28 sebanyak

0 siswa atau 0%, 29-42 sebanyak 0 siswa atau 0%, 43-56 sebanyak 1 siswa

atau 9,09%, 57-70 sebanyak 7 siswa atau 63,64%, 71-84 sebanyak 1 siswa

atau 9,09%, dan yang memperoleh nilai antara 85-100 sebanyak 2 siswa atau

18,18%. siswa yang memperoleh nilai antara 20-40 sebanyak 0 siswa atau 0%,

41-60. Selanjutnya data nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-2 Siklus

III di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 11 berikut.

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 11 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-2 Siklus III

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada hasil

belajar siswa. Pada pertemuan ke-2 Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa

adalah 48,18, nilai ini meningkat menjadi 63,18 pada siklus II, dan pada

Siklus III mencapai 70,45.

2) Hasil Non Tes

Hasil non tes diperoleh dari penyebaran angket mengenai motivasi

belajar siswa yang terdiri dari 26 butir pertanyaan. Skor rata-rata motivasi

belajar pada pertemuan ke-2 ini adalah sebesar 103,18. Dari skor rata-rata ini

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa tinggi. Hasil penyebaran angket

motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel 16 berikut ini dan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31.

Tabel 16 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Siklus III Pertemuan ke-2

No Kategori Jumlah % 1 Rendah

(Skor antara 42-77) 0 0%

2 Sedang (Skor antara 78-102)

4 36,36%

3 Tinggi (Skor antar 103-130)

7 63,64%

Jumlah 11 100%

1

7

1

2

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0 14.5 28.5 42.5 56.5 70.5 84.5 99.5

Frekuensi

Nilai

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel data motivasi belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa

jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah,

yaitu dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 0 Siswa atau 0%. Jumlah

siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor

antara 78-103 sebanyak 4 siswa atau 36,36%. Jumlah siswa dengan skor

motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara 104-130

sebanyak 7 siswa atau 63,64%. Data skor motivasi belajar siswa di atas

selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 12 berikut.

Gambar 12 Grafik Motivasi Belajar Siswa Siklus III Pertemuan ke-2

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada

motivasi belajar siswa. Pada pertemuan ke-2 Siklus I skor rata-rata motivasi

belajar siswa adalah 2,93, pada pertemuan ke-2 Siklus II meningkat menjadi

3,50, dan skor rata-rata ini mencapai 3,88 pada siklus III.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

pertemuan ke-2 Siklus III, terlihat bahwa penerapan pengajaran remedial dengan

menggunakan media gambar pecahan yang menarik, mengoptimalkan metode

diskusi kelompok, guru mengajar dengan lebih santai dan mengadakan

0

4

7

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Rendah Sedang Tinggi

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pendekatan insentif pada siswa yang mengalami kesulitan ternyata sangat efektif.

Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa sebesar …dan

aktivitas guru sebesar…. Selain itu terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang

mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan hasil refleksi non tes menunjukkan

bahwa motivasi belajar siswa pada pertemuan ke-2 siklus III mengalami

peningkatan dibandingkan pada pertemuan dan siklus II.

Hasil refleksi wawancara diketahui bahwa kesulitan yang dihadapi siswa

sudah dapat di atasi oleh masing-masing siswa. Walaupun pada pertemuan ini

masih ada 1 siswa yang belum tuntas. Setelah diadakan pembicaraan lebih lanjut,

diketahui ternyata kedua siswa tersebut memang belum bisa berhitung dengan

lancar.

Secara ringkas hasil dari pertemuan ke-1 dan ke-2 Siklus III, dapat

disajikan pada tabel 17 berikut ini.

Tabel 17 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III

Siswa Pertemuan 1

Pertemuan 2

Jumlah Nilai Rata-rata

Kriteria

B 85 85 170 85 Tuntas C 70 70 140 70 Tuntas D 70 60 130 65 Tuntas E 55 60 115 57,5 Blm Tuntas G 55 55 110 55 Blm Tuntas H 85 90 175 87,5 Tuntas L 90 70 160 80 Tuntas N 65 70 135 67,5 Tuntas O 85 80 165 82,5 Tuntas P 60 65 125 62,5 Tuntas Q 70 70 140 70 Tuntas

Jumlah 790 775 1555 782,5 Rata-rata 71,81 70,45 141,36 71,13 Persentase 81,8% 90,9% 81,8%

Bertolak dari hasil belajar siswa pada siklus III di atas, diketahui bahwa

dari 11 siswa yang mengikuti pengajaran remedial sebanyak 9 siswa atau 81,8%

tuntas dalam belajar, dan sisanya yaitu 2 siswa atau 18,2% belum tuntas. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus III telah menunjukkan

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perubahan yang sangat berarti dibandingkan siklus II dengan nilai rata-rata 71,13.

Sedangkan skor motivasi belajar siswa pada siklus II dapat ditampilkan

pada tabel 18 berikut ini.

Tabel 18 Data Skor Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori pada Siklus III

Siswa Pertemuan

1

Pertemuan

2

Jumlah Nilai

Rata-rata

Kriteria

B 109 108 217 108,5 Tinggi

C 107 106 213 106,5 Tinggi

D 108 107 215 107,5 Tinggi

E 95 93 188 94 Sedang

G 90 92 182 91 Sedang

H 110 109 219 109,5 Tinggi

L 113 112 225 112,5 Tinggi

N 106 103 209 104,5 Tinggi

O 104 104 208 104 Tinggi

P 96 99 195 97,5 Sedang

Q 99 102 201 100,5 Sedang

Jumlah 1137 1135 2272 1136

Rata-rata 103,36 103,18 206,55 103,27

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada siklus

III telah menunjukkan peningkatan yang sangat berarti dibandingkan dengan

siklus II. Diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar

dengan kategori rendah sebanyak 0 siswa atau 0%, sedangkan siswa yang

memperoleh skor berkategori sedang sebanyak 4 siswa atau 36,4%, dan siswa

yang memperoleh skor berkategori tinggi sebanyak 7 siswa atau 63,6%. Skor

rata-rata motivasi belajar siswa adalah 103,27 yang dapat dikategorikan tinggi.

Dari hasil pada siklus III disimpulkan bahwa siswa telah mencapai

ketuntasan belajar sesuai yang ditargetkan. Maka peneliti memutuskan untuk

mencukupkan tindakan perbaikan pada penelitian ini. Namun masih ada 2 siswa

yang belum mencapai ketuntasan, maka peneliti memutuskan untuk memberikan

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengayahan dan pendalaman materi kepada kedua siswa tersebut.

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil angket motivasi, dan

hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran

metematika, dapat dilihat adanya peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran,

peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa. Peningkatan aktifitas siswa

dalam pembelajaran, diaantaranya :

a. Siswa lebih aktif memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru.

b. Siswa lebih aktif dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan guru.

c. Rasa ingin tahu, minat dan semangat siswa untuk belajar menjadi bertambah.

d. Rasa percaya diri, kemandirian dan keberanian siswa dalam pembelajaran

menjadi bertambah.

e. Siswa lebih aktif dalam mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V Sekolah dasar Negeri

Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun pelajaran 2010/2011.

Dengan menerapkan pengajaran remedial pada mata pelajaran matematika

ternyata dapat berfungsi untuk mengatasi kesulitan dan hambatan siswa dalam

belajar matematika. Untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini, maka dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Peningkatan hasil dari sebelum tindakan hingga siklus III menunjukkan

grafik yang meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah

siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar pada setiap siklus. Sebelum

tindakan tidak ada satu siswa pun yang tuntas dalam belajar matematika. Pada

siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat menjadi 4

siswa atau 36,36%. Jumlah ini mengalami peningkatan pada siklus II hingga

mencapai 5 siswa tau 45,46%. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus III

mengalami peningkatan lagi hingga 9 siswa atau 81,82%. Sisanya sebanyak 2

siswa atau 18,18% yang belum mencapai ketuntasan pada siklus III diberi

pengayaan berupa pendalaman materi. Hasil perbandingan tingkat ketuntasan

belajar siswa pada sebelum siklus hingga siklus III dapat disajikan ke dalam

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

gambar 13 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran ….

Gambar 13 Grafik Perbandingan Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa

Peningkatan Ketuntasan belajar siswa juga diimbangi dengan

meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata siswa

sebelum tindakan hanya 31,15. Nilai rata-rata ini pada siklus I menjadi 49,54.

Nilai ini meningkat pada siklus II menjadi 64,32 dan selanjutnya meningkat lagi

pada siklus III hingga mencapai 71,13. Perbandingan nilai rata-rata yang

diperoleh siswa pada sitiap siklus dapat disajikan ke dalam grafik gambar 14.

Gambar 14 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Refleksi hasil tindakan berdasarkan hasil non tes menunjukkan motivasi

0

45

9

11

76

2

0

2

4

6

8

10

12

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

tuntas tidak tuntas

31.15

49.54

64.3271.13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I Siklus I Siklus II

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Plupuh Sragen tahun pelajaran

2010/2011 secara umum mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan

meningkatnya jumlah siswa yang mempunyai skor belajar dengan kategori tinggi

mengalami peningkatan pada setiap siklus tindakan.

Jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar berkategori rendah,

yaitu dengan rentang skor antara 52-77, sebelum tindakan adalah 8 siswa atau

72,7%. Pada siklus I jumlah ini menurun menjadi sebanyak 5 siswa atau 45,46%.

Jumlah ini mengalami penurunan menjadi sebanyak 3 siswa atau 27,27% pada

siklus II. Kemudian pada tindakan siklus III, jumlah siswa dengan skor motivasi

berkategori rendah menurun menjadi 0 siswa atau 0% dari seluruh siswa.

Jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar berkategori sedang,

yaitu dengan rentang skor antara 78-103, sebelum tindakan adalah 3 siswa atau

27,27%. Pada siklus I jumlah ini menurun menjadi sebanyak 6 siswa atau 54,54%.

Jumlah ini tetap menjadi sebanyak 6 siswa atau 54,54% pada siklus II. Kemudian

pada tindakan siklus III, jumlah siswa dengan skor motivasi berkategori sedang

menurun menjadi 4 siswa atau 36,36% dari seluruh siswa.

Jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar berkategori tinggi,

yaitu dengan rentang skor antara 104-130, sebelum tindakan adalah 0 siswa atau

0%. Pada siklus I jumlah ini masih sama yaitu sebanyak 0 siswa atau 0%. Jumlah

ini mengalami peningkatan menjadi sebanyak 2 siswa atau 18,18% pada siklus II.

Kemudian pada tindakan siklus III, jumlah siswa dengan skor motivasi

berkategori tinggi meningkat menjadi 7 siswa atau 63,6% dari seluruh siswa. Data

tersebut selanjutnya dapat disajikan ke dalam tabel 19 berikut ini.

Tabel 19 Skor Motivasi Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I hingga Siklus III

No Kategori Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II

Siklus III

1 Rendah (Skor antara 42-77)

8 5 3 0

2 Sedang (Skor antara 78-102)

3 6 6 4

3 Tinggi (Skor antar 103-130)

0 0 2 7

Jumlah 11 11 11 11

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Data peningkatan tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri

Pungsari 1, Plupuh, Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat digambarkan ke

dalam gambar 15, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran….

Gambar 15 Grafik Perbandingan Skor Motivasi Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I hingga Siklus III

Peningkatan skor motivasi belajar siswa juga diimbangi dengan

meningkatnya skor rata-rata siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata siswa

sebelum tindakan hanya 64,59. Skor rata-rata ini pada siklus I menjadi 76,18.

Nilai ini meningkat pada siklus II menjadi 91,36 dan selanjutnya meningkat lagi

pada siklus III hingga mencapai 103,27. Perbandingan skor rata-rata yang

diperoleh siswa pada setiap siklus dapat disajikan ke dalam grafik gambar 16.

8

3

0

5

6

0

3

6

2

0

4

7

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Rendah Sedang Tinggi

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 16 Grafik Perbandingan Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siswa

Dari keseluruhan tindakan atau Siklus yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran remedial dapat meningkatan prestasi

dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 pada mata pelajaran

matematika. Hal ini tampak jelas dengan adanya peningkatan prestasi dan

motivasi belajar siswa pada setiap Siklusnya, sebagaimana yang ditampilkan pada

tabel dan gambar grafik.

Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa penerapan

pembelajaran remedail dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1, Kecamatan Plupuh, Kabupaten

Sragen Tahun pelajaran 2010/211.

64.59

76.18

91.36

103.27

0

20

40

60

80

100

120

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada

pembelajaran matematika dengan menerapkan pengajaran remedial pada siswa

kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011 selama tiga siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan motivasi belajar

matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan

meningkatnya skor rata-rata motivasi belajar siswa pada pra siklus maupun

disetiap siklusnya. Pada pra siklus, diperoleh skor rata-rata motivasi belajar

siswa adalah sebesar 64,59. Setelah diadakan tindakan siklus I skor rata-rata

motivasi belajar siswa menjadi 76,18. Kemudian skor ini meningkat pada

siklus II menjadi 91,36 dan selanjutnya meningkat lagi pada siklus III hingga

mencapai 103,27.

2. Dengan penerapan pengajaran remedial dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya peningkatan yang sangat berarti pada nilai rata-rata belajar siswa pada

pra siklus maupun disetiap siklusnya. Pada pra siklus, diperoleh nilai rata-rata

kelas adalah sebesar 31,15. Kemudian setelah diadakan tindakan siklus I nilai

rata-rata kelas menjadi 49,54. Nilai ini meningkat pada siklus II menjadi 64,32

dan selanjutnya meningkat lagi pada siklus III hingga mencapai 71,13.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pengajaran

remedial pada mata pelajaran matematika yang dilakukan selama tiga siklus

terbukti dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD

Negeri Pungsari 1 Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial dalam

pembelajaran matematika ternyata dapat digunakan untuk membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Bantuan tersebut berupaya untuk

mengatasi dan menyembuhkan masalah-masalah siswa dalam belajar matematika.

Dengan demikian siswa dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas

belajarnya setelah siswa mampu mengatasi masalah-masalah yang menjadi

penyebab dan penghambat kesulitan belajarnya dan dapat mengembangkan sikap

serta kebiasaan yang baru dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa dapat

menjadi lebih baik.

Keberhasilan penelitian ini dimungkinkan karena dalam penerapan

pengajaran remedial, guru dapat memahami kondisi dan karakteristik setiap siswa,

sehingga guru dapat menyusun pembelajaran yang tepat sehingga dapat

merangsang minat dan motivasi belajar siswa secara optimal.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, maka peneliti dapat

mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Hendaknya siswa dapat memahami keadaan dirinya sendiri. Sehingga

siswa dapat mengetahui hal-hal saja yang menjadi penghambat/penyebab

kesulitan belajarnya.

b. Hendaknya dengan diterapkan pengajaran remedial dapat menyelesaikan

kesulitan-kesulitan belajar siswa sehingga prestasi belajaranya meningkat.

c. Hendaknya dengan teratasinya kesulitan siswa dalam belajar dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa untuk berprestasi.

2. Bagi guru

a. Sebagai guru yang berperan sebagai pemberi layanan bimbingan belajar

hendaknya dapat merancang suatu layanan bimbingan yang sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan siswa, sehingga setiap siswa dapat

memperoleh layanan yang tepat.

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ... · diberikan pengayaan berupa pendalam materi. ... Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... Pengajaran Remedial Dalam Konteks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Sebagai guru hendaknya dapat menciptakan pembelajaran yang efektif,

seperti mengoptimalkan penggunaan multi metode, media, dan

penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat

meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar, sehingga prestasi

belajar siswa dapat meningkat dan mencapai target yang diharapkan, baik

dari segi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan

bimbingan/layanaan pada siswa yang mengalami hambatan dan kesulitan

dalam belajar, khususnya dalam belajar matematika untuk menerapkan

pengajaraan remedial, sehingga kesulitan dan hambatan siswa dalam belajar

dapat segera disembuhkan dan diatasi dan siswa dapat belajar dengan lebih

baik dan lebih optimal.

4. Bagi orang tua siswa

Hendaknya orang tua ikut berperan serta dalam membimbing dan

mengarahkan anak selama di rumah guna menunjang keberhasilan pendidikan

anak.