Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
DIKTAT I
MATEMATIKA EKONOMI(Peranan Matematika Ekonomi, Himpunan Dan Sistem Bilangan)
OLEH:GEDE MEKSE KORRI ARISENA
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
2017
i
DIKTAT I
MATEMATIKA EKONOMI(Peranan Matematika Ekonomi, Himpunan Dan Sistem Bilangan)
OLEH:GEDE MEKSE KORRI ARISENA
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
2017
i
DIKTAT I
MATEMATIKA EKONOMI(Peranan Matematika Ekonomi, Himpunan Dan Sistem Bilangan)
OLEH:GEDE MEKSE KORRI ARISENA
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
2017
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hayang Widhi Wasa karena
dengan rahmat dan karunia, penulis dapat menyelesaikan Diktat Mata Kuliah
Matematika Ekonomi, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada semua penulis yang tulisannya menjadi bahan acuan kami untuk
memperkaya khasanah ilimu di dalam penulisan Diktat ini.
Diktat ini dibuat tidak untuk di perjual belikan, tetapi diharapkan mampu
menambah pengetanuan tentang ilmu Matematika Ekonomi di lingkungan Fakultas
Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu Matematika
Ekonomi.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Diktat ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan Diktat yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga Diktat sederhana ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
Gede Mekse Korri Arisena
iii
CURRICULUM VITAE
Dr.Gede Mekse Korri Arisena,SP.,M.Agb, lahir di Denpasar pada tanggal 11 Maret
1985, anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Drs. Gede Suarjana
M.si dan Ir. Made Susiawati.
Pada tahun 1996 menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 6 Ubung dan
SLTPN 10 Denpasar pada tahun 1999. Pada tahun 2002 lulus dari SMUN 1 Kuta dan
melanjutkan studi di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Udayana dan berhasil meraih gelar Sarjana tahun 2006. Berhasil meraih gelar Magister
Agribisnis pada tahun 2009 dan di tahun yang sama melanjutkan pendidikan pada
Program Doktor Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya.
Tahun 2014 diterima sebagai CPNS dosen di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Udayana dan di tahun yang sama menikah dengan Putu Eka Pujawati
SE,MM dan dikaruniai seorang anak pada maret 2015 yang bernama Putu Hira Adara
Korri.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
CURRICULUM VITAE.................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................ iv
BAB I. MATEMATIKA EKONOMI ................................................. 1
BAB II. HIMPUNAN ......................................................................... 28
BAB III. SISTEM BILANGAN.......................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 48
LAMPIRAN......................................................................................... 49
1
MATEMATIKA EKONOMI
MATEMATIKA
Ilmu matematika adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu logika. Ilmu
matematika menyediakan kepada kta kerangka kerja sistematis untuk mempelajari
segala hubungan kejadian yang bersifat kuantitatif.
Dalam perkembangannya lebih lanjut ilmu matematika banyak dipergunakan
pada berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan. Ilmu matematika dipelajari di
fakultas Teknik, Pertanian, Kedokteran, Ekonomi dan lain-lainnya yang masing-
masing memiliki warna penyampaian tersendiri dengan tidak pernah meninggalkan
konsep-konsep dasar yang melekat pada ilmu matematika itu sendiri. Dengan begitu
didalam pemakaian sehari-hari ilmu matematika tidak lagi sekedar diajarkan hanya
menggunakan konsep-konsep konkrit disesuaikan dengan bidang-bidang kajian
terapannya sendiri.
Ilmu matematika dibedakan antara ilmu matematika murni ( a pure
mathematics) dan ilmu matematika terapan (an applied mathematics). Pada ilmu
matematika murni segala definisi atau aksioma dan asumsi dinyatakan secara tepat
dengan menggunakan simbol-simbol, dan untuk memperoleh konklusi dideduksi
melalui proses analisis berdasarkan kepada definisi dan asumsi-asumsi yang sudah
dibuat sebelumnya. Simbol-simbol pada ilmu matematika murni adalah
menggambarkan konsep-konsep abstrak yang sifat-sifatnya ditentukan melaui
definisi-definisi yang telah ditentukan sebelumnya. Sebaliknya pada ilmu matematika
2
terapan segala simbol yang digunakan menggambarkan keadaan variabel-variabel
yang diamati pada kegiatan sehari-hari. Sifat-sifat yang melekat pada variabel-
variabel yang didefinisikan adalah ditentukan melalui observasi yang dilakukan. Pada
ilmu matematika terapan segala konklusi yang diperoleh adalah melalui deduksi yang
dilakukan didasarkan kepada definisi-definisi dan asumsi-asumsi hasil pengamatan
empiris. Dengan demikian, ketepatan konklusi yang diperoleh tergantung kepada
ketepatan empiris dari proses deduksi yang dikerjakan itu sendiri. Selanjutnya, pada
ilmu ekonomi segala konsep dinyatakan dengan menggunakan simbol-simbol.
Sebagai contoh harga barang dinyatakan dengan simbol P, kuantitas barang
dinyatakan dengan simbol Q, biaya produksi dinyatakan dengan simbol TC,
pendapatan dinyatakan dengan simbol Y, upah dinyatakan dengan simbol W, suku
bunga dinyatakan dengan simbol I, dan seterusnya. Bila variabel-variabel dinyatakan
dengan simbol-simbol dan angka-angka, maka ilmu matematika menyediakan teknik-
teknik bagi kita untuk melakukan analisis antar simbol-simbol dan angka tersebut
dari variabel-variabel ekonomi yang sedang diamati.
Simbol-simbol yang digunakan dalam ilmu matematika pada dasarnya tidaklah
bersifat mengikat. Ada simbo-simbol yang bersifat umum (common symbols), dan
ada pula simbol-simbol yang bersifat tidak umum (uncommon symbols). Simbol-
simbol yang bersifat umum adalah segala jenis simbol yang pada umumnya terdapat
dan digunakan pada teori-teori yang berlaku. Sebaliknya, simbol-simbol tak umum
adalah segala jenis simbol yang digunakan disesuaikan dengan kepentingan penulisan
simbol-simbol itu sendiri. Perbedaan penulisan simbol-simbol tersebut hanyalah
untuk memudahkan komunikasi dan pemahaman saja. Bila simbol-simbol yang
3
digunakan bersifat umum, tentunya proses komunikasi menjadi lebih dipermudah
karena maknanya sudah diketahui, sebaliknya bila simbol-simbol yang digunakan
bersifat tidak umum, maka diperlukan pendefinisian terlebih dahulu agar setiap orang
yang mempelajari pengetahuan-pengetahuan yang disampaikan dapat mengerti
maksud dari simbol-simbol yang digunakan.
Pada ilmu ekonomi segala konklusi dideduksi melalui proses analisis
matematika, ditafsirkan, dan dievaluasi melalui pengamatan empiris. Selanjutnya,
bila ternyata konklusi yang deduksi mengikuti definisi-definisi dan asumsi-asumsi
yang sudah di tentukan sebelumnya adalah tidak benar dengan bukti empiris yang
terjadi, maka ilmu matematika tidak bertanggung jawab atas kejadian-kejadian
tersebut, dan segala kesulitan yang terjadi adalah berasal dari definisi-definisi dan
asumsi-asumsi yang sudah dibuat oleh para pengguna alat itu sendiri. Ilmu
matematika tidak bisa mencegah terjadinya kelalaian-kelalaian, atau adanya ketidak
tepatan empiris dari definisi-definis variabel-variabel yang berhubungan, ataupun
adanya ketidaklengkapan dari pernyataan asumsi-asumsi yang sudah di buat. Ilmu
matematika memperlakukan segala hal tersebut sebagai sesuatu yang bersifat apa
adanya (given), dann segala keputusan yang muncul adalah mengikuti logika-logika
dari setiap definisi-definisi dan asumsi yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan
demikian, analisis mateematika hanya bertanggung jawab untuk segala keputusan,
atau konklusi yang hanya berhubungan dengan validitas dari definisi dan asumsi yang
sudah dibuat atau ditentukan sebelumnya.
4
MATEMATIKA DAN NONMATEMATIKA EKONOMI
Sejak matematika ekonomi hanya merupakan pendekatan dalam analisis
ekoonmi maka matematika ekonomi tidak berbeda daripada pendekatan
nonmatematis di dalam analisa ekonomi di dalam hal apapun. Tanpa melihat
pendekatannya kegunaan suatu analisa teoritis adalah menghasilkan berbagai
kesimpulan atau teori dari sekumpulan asumsi atau menerimanya sebagai dalil
melalui berbagai proses pembahasan. Perbedaan yang utama antara “matematika
ekonomi” dan kata ekonomi adalah bahwa yang pertama mempergunakan symbol
(tanda) matematis daridasa perkataan-perkataan, dan juga memakai persamaan
daripada kalimat; bahkan lebih sering dipergunakan teori matematik untuk
menghindari beban yang berat dalam suatu proses pembahasan. Sebenarnya symbol
(tanda) adalah sama saja, hanya tergantung kepada si pemakai apa yang akan
dipergunakan. Tetapi tak perlu diperbincangkan bahwa symbol (tanda) lebih mudah
dipergunakan dalam analisa deduktip dan tentu saja lebih baik dan ringkas hingga
pernyataan menjadi lebih tepat.
Pilihan antara logika sastera dan logika matematik tidak menjadi persoalan,
hanya matematika mempunyai keuntungan memaksa penganalisa menyatakan
asumsinya secara eksplisit pada tiap tingkat berfikir. Hal ini disebabkan teori
matematik biasanya dinyatakan dalam bentuk “jika-kemudian”, lalu dalam urutan
mendapatakan “kemudian” (hasil) bagi keuntungan teorinya, penganalisa harus yakin
bahwa bagian “jika” harus menunjang secara eksplisit asusmsi yang diambilnya.
Bagaimanakah mengenai metode ilmu ukur sebagai alat analisa? Ilmu ukur
adalah memang suatu cabang matematik sendiri, dan jika ia dipergunakan, secara
5
kategoris kita telah meninggalkan bahasa ekonomi. Satu keuntungan dari analisa ilmu
ukur adalah sifat penggambarannya, hingga secara relative lebih mudah ditangkap.
Dalam keuntungan ini terdapat suatu keterbatasan, mengimbangi keadaan
keterbatasan di dalam dimensi. Pembaca dapat mengingat kembali bahwa dalam
pembahasan grafis mengenai kurva indifference, misalnya, asumsi baku adalah hanya
ada dua barang untuk konsumen. Asumsi yang disederhanakan demikian sukar
diterima, tapi dipaksakan kepada kita, karena menggambar grafik yang tiga dimensi
adalah sangat sulit, dan menggambar grafik secara 4 dimensi merupakan hal yang
sama sekali tak mungkin. Jika mendapat kasus yang menangani 3,4 atau n barang,
kita toh harus kembali kepada persamaan yang begitu fleksibel. Sebab-sebab inilah
yang menyatakan lebih baik untuk mempergunakan metode matematik dibandingkan
dengan ilmu ukur.
Secara singkat, pendekatan matematika mempunyai beberapa keuntungan yang
ditemui dalam matematika. Secara jujur, kita perlu juga meneliti keburukan dari
pendekatan matematis. Keburukan yang dasar dari pendekatan matematis adalah:
Pertama bahasa matematik tidak selalu merupakan bahasa yang mudah untuk ahli
ekonomi, hingga mengakibatkan suatu kesukaran dalam menghubungkan ahli
matematik dengan nonmatematik, ini berarti, di satu pihak ahli nonmatematik tidak
dapat menemukan keuntungan dari ahli ekonomi matematik. Yang lebih penting, di
pihak lain ahli ekonomi matematik tidak dapat mencari keuntungan dari reaksi kritis
ahli ekonomi nonmatematik. Berbicara secara tepat dan sempit, sebenarnya hal di atas
bukan merupakan kekurangan dari pendekatan matematis tetapi persoalan yang
dihadapi oleh kedua ahli ekonomi ini. Sama saja, bahwa seorang teori ekonomi
6
mempergunakan pendekatan matematis menghadapi kenyataan bahwa tidak banyak
yang dapat memahami hasil penelitian yang diadakannya.
Kedua, seorang ahli ekonomi yang mempunyai dasar matematis mempunyai
kecenderungan untuk (1) membatasi diri dengan hanya memecahkan persoalan
dengan secara matematis dan (2) mengambil beberapa asumsi yang kurang tepat demi
memudahkan pendekatan matematis. Walaupun dia itu berhati-hati dalam hal ini, ia
jadi mempergunakan teknik matematika adalah lebih banyak daripada prinsip
ekonomi. Dengan perkataan lain, matematik adalah lebih unggul daripada ekonomi.
Hal ini tidak mengakibatkan sebenarnya kegagalan dari kedua ahli ekonomi ini.
Pembaca dapat memperhatikan bahwa tidak ada sebuah daftar kritik terhadap
pendekatan matematis: hanya teori yang disajikan secara matematis adalah tidak
realistic. Alasan mengapa kita tidak mencantumkan hal ini adalah karena kritik ini
adalah tidak valid. Sebanarnya kata tambahan “tidak realistic” tidak dapat
dipergunakan oleh ahli ekonomi di dalam teori secara umum, apakah pendekatannya
matematis atau tidak. Teori adalah suatu abstraksi dari dunia nyata. Teori adalah
wasiat untuk memisahkan beberapa factor penting dan melihat hubungannya, hingga
kita dapat mempelajari isi dari suatu masalah – bebas dari segala persoalan yang ada
di dunia yang begitu menyulitkan. Jadi, pernyataan “teori adalah kurang realistic”
adalah hal yang benar yang tidak dapat diakui sebagai kritik yang valid. Kemudian
jika secara logis tidaklah ada artinya mempersoalkan pendapat bahwa teori adalah
tidak realistis. Misalnya, teori perusahaan yang mempunyai bentuk saingan sempurna
adalah tidak realistic, karena perusahaan itu dalam keadaan persaingan imperfek, dan
7
kemudianapakah hal in dibahas secara matematis atau tidak, adalah tidak relevan dan
immaterial.
Dalam keseluruhan dapat dikatakan bahwa pendekatan matematis adalah
“metode of transportation” yang dapat membawa pemikiran dari beberapa pokok
kepada kesimpulan dalam waktu yang singkat. Tidaklah mengherankan jika
seseorang akan menempuh jarak 2 mil dia akan naik mobil daripada jalan kaki,
kecuali jika waktunya banyak terluang atau melakukan olah raga. Seorang ahli
matematik akan mengadakan pemikiran secara cepat, bahwa orang tersebut harus
belajar dulu menyupir, sedangkan waktu untuk itu tidak mencukupi, dan unutk
mendapat pengendara mobil yang baik dia perlu pengetahuan matematik. Social
Research Council menyarankan agar harus mengerti matematik dalam bidang: teori
himpunan, fungsi, himpunan, kalkulus, probabilitas, teori matriks, persamaan
differensial, partial differentiation dan integrasi multiple. Dengan sendirinya tidak
mungkin untuk membahas topic ini satu persatu secara mendetail dalam buku ini,
tetapi pembaca dapat menemuinya dalam bentuk sederhana di halaman-halaman
berikutnya.
MATEMATIKA EKONOMI
Matematika ekonomi sebagai cabang ilmu ekonomi membahas masalah-
masalah ekonomi dengan menggunakan pendekatan dan lambang- lambang ekonomi.
Pembahasan pada matamatika ekonomi memanfaatkan konsep dan tehnik
perhitungan yang relevan untuk memecahkan masalah- masalah ekonomi. Dalam
mempelajari matematika ekonomi topic-topik matematika murni yang di gunakan,
8
misalnya fungsi, kalkulus, himpunan, deret dan matriks. Topik- topic ini lah yang di
pakai dalam penerapan ekonomi.
Berbeda halnya dengan matematika murni , yang menggunakan simbil-simbol
yang umum di gunakan , yaitu x, y, z, symbol- symbol dalam matematika ekonomi
sesuai dengan variable ekonominya, misalnya harga (P=price), kualitas (Q=quqntiti),
biaya (C=consumption), dan lain- lainnya. Pada matematika ekonomi nilai- nilai
variable harus bernilai positif. Matematika ekonomi tidak mengenal variable yang
nilainya negative. Dengan demikian secara grafis nilai- nilai variable ekonomi hanya
berlaku pada kwadran pertama.
Model ekonomi adalah abstraksi tentang hubungan ekonomi untuk
menyederhanakan penanganan masalah- masalah ekonomi yang kompleks. Model
ekonomi di bentuk untuk untuk mempelajari tingkah laku yunit-yunit ekonomi dalam
hubungannya dengan kegiatan- kegiatan ekonomi , misalnya kegiatan produksi ,
konsumsi, dan distribusi barang dan jasa. Bentuk model ekonomi antara lain:Fungsi
umum kualitatif, yaitu suatu model ekonomi atau persamaan yang menunjukkan
perubahan perilaku sebagai akibat perubahan lain yang ada hubungannya. Misalnya
perubahan perilaku konsumsi sebagai akibat dari pendapatan nasional, atau
perubahan permintaan barang sebagai akibat perubahan harga barang lain.
Model table atau grafik, yaitu untuk melengkapi bentuk fungsi umum yang
bersifat kualitatif seringkali di anggap tidak cukup. Ekonomi akan melengkapinya
dengan ilustrasi angka- angka dan di nyatakan dalam bentuk table yang kemudian di
gambarkan dalam grafik.Fungsi aljabar atau matematis , dalam membuat model-
model aljabar atau matematis yang penting di perlukan adalah bentuk persamaan
9
(equantion) dengan unsur- unsur utamanya : variable , konstanta, koefisien, dan
parameter. Variabel adalah suatu yang nilainya dapat berubah- ubah dalam suatu
masalah tertentu. Konstanta adalah sesuatu yang nilainya tetap atau tidak berubah.
Jika konstanta dengan variable digabungkan menjadi satu, maka angka konstanta
yang ada di depan variable di sebut koevisien dari variable tersebut.
Matematika ekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang tidak berbeda dengan
keuangan Negara atau perdagangan internasional. Matematika ekonomi dapat
digunakan dalam berbagai ilmu lain seperti ekonomi makro maupun ekonomi
mikro, keuangan Negara, ekonomi perkotaan, metode kuantitatif dan
sebagainya yang membutuhkan alat analisa dalam pendekatannya.
Matematika ekonomi adalah aplikasi matematika metode , untuk mewakili
teori ekonomi dan menganalisis masalah yang diajukan dalam ekenomi.
Matematika ekonomi sebenarnya mencakup pengertian-pengertian, berisi
dalil-dalil, dan rumus-rumus serta teknik-teknik penggunaan matematika
dalam pembahasan persoalan ekonomi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika ekonomi adalah
suatu pendekatan yang digunakan dalam ekonomi untuk menganalisis masalah
ekonomi dengan menggunakan simbol-simbol matematis yang disyaratkan dalam
suatu permasalahan ekonomi. Fungsi matematika dalam ekonomi adalah mewakili
teori ekonomi dan menganalisis masalah yang diajukan dalam ekonomi.
Sebelum matematika ekonomi diadopsi secara luas, teori ekonomi masih
mengandalkan analisis grafik, namun analisis ini terkendala oleh visualisasi yang
10
hanya terbatas pada dua dimensi karena visualisasi lebih dari dua dimensi tidak
mudah dipahami. Baru setelah tahun 1950, perkembangan matematika ekonomi
semakin pesat seiring berpindahnya para ahli matematika menjadi akademisi ekonomi
seperti Kenneth Arrow, Gerard Debrau, Frank Hahn dan Hidenbrandt. Dengan bahasa
matematika penggunaan ekspresi verbal digantikan dengan simbol-simbol
matematika sehingga penyampaian ide bisa lebih efisien, lebih akurat, dan lebih
sitematis.
Sifat-sifat matematika ekonomi
Bahasa yang dipergunakan ringkas dan tepat
Kaya akan dalil-dalil matematis sehingga mempermudah pemakaiannya
Mendorong mendorong kita untuk menyatakan asumsi-asumsi secara jelas
sebagai prasyarat mempergunakan dalil matematis
Memungkinkan untuk mempergunakan sebanyak n vaeiabel
Kegunaan matematika dalam ekonomi
Menyediakan dalil-dalil matematis sehingga mempermudah ekonomi dalam
menuangkan kenyataan dalam symbol-simbol.
Banyak menggunakan variable dalam menuangkan keadaan model
matematika.
Untuk menguji kebenaran teori ekonomi.
Meramalkan gerak perkembangan nilai variable ekonomi.
Membantu menghasilkan model ekonomi.
11
Merumuskan hubungan variabel ekonomi dalam bentuk matematis.
Penyajian masalah ekonomi dengan lebih sempurna.
Alat bantu untuk memprediksi fenomena ekonomi.
Menyederhanakan, menyajikan data yang komplek dalam bentuk yang
sederhana.
Menggambar konsep dengan lugas.
Matematika ekonomi bukanlah merupaan cabang ilmu ekonomi yang lain,
seperti ilmu keuangan negara atau ekonomi internasional. Juga merupakan
pendekatan untuk analisa ekonomi, di mana ahli mempergunakan simbol (tanda)
matematis dalam ungkapan yang hendak diberikan dan memberikan gamabaran
matematis dalam ungkapan yang hendak diberikan dan memberikan gambaran
matemtis dalam pembahasannya. Dalam hal ini matematika ekonomi dapat
dipergunakan dalam teori ekonomi makro dan mikro atau ilmu keuangan negara, atau
dalam pembangunan dan lain-lain.
Dalam arti yang luas matematika ekonomi hampir dipergunakan dalam semua
textbox ekonomi sejauh mungkin seperti penggunaan metode ilmu ukur untuk
mendapatkan hasil teoritis. Kegunaan seperti tersebut di atas ini terlalu umum.
Lazimnya, matematika ekonomi dipersiapkan untuk menjelaskan kasus-kasus yang
memakai teknik ekonomi selain geometri sederhana, seperti matriks diferensial dan
integral, persamaan diferensial, dan teori himpunan. Tujuan dari buku ini adalah
memperkenalkan pembaca kepada dasar-dasar metode matematika apa yang
dipergunakan sehari-hari dalam buku-buku ekonomi.
12
Seperti kita ketahui bahwa timbulnya ilmu ekonomi terutama karena adanya
masalah keterbatasan atau kelangkaan (scarcity). Ilmu ekonomi bertujuan untuk dapat
membantu pemecahan masalah yang timbul dalam usaha-usaha pengoptimalisasian
kemanfaatan atau kegunaan (utility) yang dilakukan dalam keterbatasan atau
kelangkaan. Masalah-masalah ini tentunya tidak dapat terlepas dari hubungan antara
satu variable ekonomi dengan variable ekonomi lain yang mempengaruhinya.
Pembahasan dalam ilmu ekonomi sering dilakukan dengan menggunakan dasar
anggapan atau asumsi bahwa keadaan atau variable ekonomi lainnya tetap (ceteris
paribus). Dengan demikian, dalam pembahasan tersebut selalu menekankan perhatian
pada hubungan satu variable dengan variable lain yang mempengaruhinya atau
hubungan antara variabel-variabel yang saling mempengaruhi (hubungan kausal). Hal
itu melalui pembatasan anggapan atau asumsi bahwa variabel-variabel yang tidak di
bahas atau diperhatikan adalah tetap/tidak berubah.
Dilihat dari pendekatan (approach) yang dilakukan dalam pembahasan masalah
ekonomi, masalah itu terutama berintikan hubungan suatu variabel dengan variabel
lain yang mempengaruhinya, atau hubungan antara variabel-variabel yang saling
mempengaruhi. Maka,pendekatan tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua macam
pendekatan. Pendekatan-pendekatan tersebut dapat dinyatakan sebagai pendekatan
yang bersifat kualitatif dan pendekatan yang bersifat kuantitatif/matematis.
Untuk dapat lebih menghayati usaha pendekatan yang dapat dilakukan dalam
pembahasan persoalan-persoalan masalah-masalah ekonomi. Maka, tulisan ini
sekedar membantu dengan memberikan peralatan yang dibutuhkan dan dapat
digunakan. Peralatan-peralatan tersebut dikenal dengan istilah “Matematika
13
Ekonomi”. Matematika ekonomi sebenarnya mencakup pengertian-pengertian ,dalil-
dalil dan rumus-rumus, serta teknik-teknik penggunaan matematika dalam
pembahasan persoalan-persoalan/masalah-masalah ekonomi.
Dalam tulisan Matematika Ekonomi ini akan diuraikan mengenai beberapa
peralatan matematika yang penting berserta aplikasinya dalam ekonomi, yaitu;
1. himpunan/kumpulan (set);
2. permutasi dan kombinasi;
3. fungsi dan aplikasinya dalam ekonom;
4. diferensial dan integral serta aplikasinya dalam ekonomi;
Sudah tentu bahwa peralatan matematika yang dapat digunakan dalam
pembahsan ilmu ekonomi tidak hanya apa yang dapat diuraikan dalam tulisan ini.
Tulisan ini hanya sekedar permulaan untuk dapat dilanjutkan dengan penguasaan
peralatan-peralatan matematika lainnya yang lebih rumit seperti aljabar linear, linear
programming dan ekonometer. Setiap pengetahuan pada dasarnya memiliki
kegunaan tersendiri. Begitu juga halnya dengan ilmu matematika ekonomi, ilmu ini
pun memiliki beberapa kelebihan. Melalui teknik-teknik matematika yang disediakan
memungkinkan para pengguna peralatan dapat :
a. Mendefinisikan variabel-variabel yang relevan secara lebih tepat.
b. Menyatakan asumsi-asumsi yang dibuat secara lebih jelas.
c. Menjadi lebih logis di dalam mengembangkan analisis
d. Menampung sejumlah besar variabel pengamatan daripada dinyatakan secara
kualitatif.
14
e. Lebih efisien dan efektif di dalam penyampaiannya.
Setiap simbol yang digunakan di dalam matematika hanyalah mewaili
penjelasan untuk satu variabel yang diamati saja sehingga dengan demikian hal ini
tidaklah memungkinkan akan terjadinya pengertian bersfat ganda. Sekali satu simbol
tersebut digunakan untuk menyatakan variabel yang diamati, maka untuk selanjutnya
simbol tersebut tetap memiliki pengertian yang sama pada jalur pengamatan yang
sama. Misalnya, biaya rata-rata (AC) didefinisikan sebagai perbandingan antara biaya
total (TC) dengan banyaknya output yang dihasilkan (Q). Secara aljabar definisi
biaya rata-rata rata dapat dinyatakan sebagai, AC = TC/Q. Begitupun halnya
keuntungan (P) yang didefinisika sebagai selisih antara penjualan (TR) dan total
biaya produksi untuk menghasilkan barang yang bersangkutan (TC), maka secara
aljabar definisi keuntungan dapat ditulis sebagai, P =TR-TC. Simbol-simbol tersebut
akan selalumemiliki arti yang sama selama proses analisis kejadian-kejadian tersebut
berlangsung.
Begitu juga halnya di dalam menyatakan asumsi-asumsi yang ditentukan, maka
segala pernyataan yang disampaikan dengan ilmu matematika akan semakin jelas.
Sebagai contoh, harga jual (P) adalah berhubungan positif dengan banyaknya barang
yang dipasok ke dalam pasar (Qs), secara matematikaasumsi ini dapat ditulis, Qs =
bP. Contoh lainnya, pengeluaran impor bergabung kepada pendapatan nasional (Y)
dan impor tidak terjadi bila tidak ada pendapatan, secara matematika asumsi ini
ditulis sebagai, M = mY. Atau variasi lainnya, pengeluaran konsumsi rumah tangga
(C) sebanyak-banyaknya sama dengan pendapatan rumah tangga setelah pengeluaran
pajak (Yd), secara matematika asumsi ini dapat ditulis sebagai, C ≤ Yd.
15
Hal yang sama bila kita ingin mengembangkan analisis tehadap persoalan-
persoalan ekonomi yang diamati, maka dengan menggunakan ilmu matematika, kita
akan memperoleh hasil yang lebih logis. Ilmu matematika seperti diketahui ia
menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif, dengan demikian kebenaran-
kebenaran ilmiahyang disampaikan pada analisis ekonomi yang sudah dikerjakan
menggunakan pendekatan matematika adalah benar menurut logika-logika kuantitatif
dari metode-metode yang digunakan. Segala teknik analisis yang disajikan pada ilmu
matematika telah dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan sejumlah defenisi
dan asumsi mengikuti logika-logika yang ditentukan sebelumnya.Berbagai persamaan
dan pertidaksamaan yang telah disusun tersebut mereka hanya tunduk kepada aturan-
aturan atas logika-logika ilmiah yang telah dikembangkan sebelumnya, dan logika-
logika tersebut tiaklah bermakna ganda.Dengan demikian, melalui cara-cara tersebut
sudah barang tentu adalah tidak mungkin satu persamaan ataupun pertidaksamaan
yang sudah dikembangkan sebelumnyaakan memiliki tafsiran-tafsiran yang
meragukan.Karena itu setiap analisis yang dikerjakan dengan ilmu matematika
menjadi masuk akal daripada analisis yang dikembangkan dengan menggunakan
pendekatan teknik kualintatif yang tidak menggunakan ukuran kuantitatif.
Kelebihan lainnya adalah metode matematika dapat menampung sejumlah besar
variabel yang diamati untuk dianalisis, dan dituliskan pada satu persamaan ataupun
pertidaksamaan yang ditentukan. Ilmu matematika menggunakan asumsi-asumsi di
dalam menyatakan hubungan-hubungan variabel yang diamati, dan menyederhanakan
proses analisis yang dikerjakan. Dengan demikian, tanpa ilmu matematika proses
analisis yang sudah dikerjakan sebelumnya kelihatan menjadi panjang lebar,
16
selanjutunya dengan menggunakan teknik-teknik matematika yang dikerjakan
sedemikian rupa memungkinkan penyampaian analisis persoalan menjadi lebih
sederhana. Data hasil-hasil pengamatan yang sebelumnya jumlahnya relative banyak,
berserakan, dan terlihat bertele-tele, kemudian setelah diproses dengan menggunakan
teknik matematika yang berlaku maka penampilannya menjadi sederhana dan tidak
perlu menggunakan ruang pembahasan yang lebih luas dan besar.
Terakhir, karena ilmu matematika dapat menghemat ruang untuk penyajiannya
maka deksripsi-deksripsiilmiah yang disampaikan dengan menggunakan pendekatan
ilmu matematika menjadi lebih efisien. Begitu pula halnya dengan logika-logika yang
dibangun dan dikembangkan pada analisis matematika, segala ukuran-ukuran yang
dimilikinya adalah bersifat pasti, dengan demikian segala kesimpulan, atau keputusan
yang dideduksi melalui asumsi dan definisi yang telah ditentukan sebelumnya
menjadi lebih masuk akal dan tepat.
Sejak matematika ekonomi hanya merupakan pendekatan dalam analisa
ekonomi maka matematika ekonomi tidak hanya berbeda daripada pendekatan
nonnmatematis di dalam analisa ekonomi di dalam hal apapun. Tanpa melihat
pendekatannya kegunaan suatu analisa teoritis adalah menghasilkan berbagai
kesimpulan atau teori dari sekumpulanasumsi atau menerimanya sebagai dalil melalui
berbagai proses pembahasan. Perbedaan yang utama antara “matematika ekonomi”
dan kata ekonomi adalah bahwa yang pertama menggunakan simbol (tanda)
matematis daripada perkataan-perkataan, dan juga memakai persamaan daripada
kalimat ; bahkan lebih sering dipergunakan teori matematika untuk menghindari
17
beban yang berat dalam suatu proses pembahasan. Sebenarya simbol (tanda) maupun
kata-kata adalah sama saja, hanyatergantung kepada si pemakai apa yang
dipergunakan. Tetapi tak perlu diperbincangkan bahwa simbol (tanda) lebih mudah
dipergunakan dalam analisa deduktip dan tentu saja lebih baik dan ringkas hingga
pernyataan menjadi lebih tepat.
Pilihan antara logika sastera dan logika matematik tidak menjadi persoalan,
hanya matematika mempunyai kauntungan memasa penganalisa menyataan
asumsinya secara ekspplisit pada tiap tingkat berfikir. Hal ini disebabkan teori
matematik biasanya dinyatakan dengan bentuk “jika-kemudian”, lalu dalam urutan
mendapatkan “kemudian” (hasil) bagi keuntungan teorinya, penganalisa harus yakin
bahwa bagian :jika: harus menunjang secara eksplisit asumsu yang diambilnya
Bagaimanakah mengenai metode ilmu ukur sebagai alat analisa? Ilmu Ukur
adalah memang suatu cabang matematik sendiri, dan jika ia dipergunakan, secara
kategori kita telah meninggalkan bahasa ekonomi. Satu keuntungan dari analisa ilmu
ukur adalah sifat penggambarannya, hingga secara relatif lebih mudah ditangkap.
Dalam keuntungan ini terdapat suatu keterbatasan, mengimbangi keadaan
keterbatasan di dalam dimensi. Pembaca dapat mengingat kembali bahwa dalam
pembahasan grafis mengenai kurva indifference, misalnya, asumsi bakku adalah
hanya ada dua barang untuk konsumen. Asumsi yang disederhanakan demikian sukar
diterima, tap dipaksakan kepada kita, karena menggambar grafis yang tiga dimensi
adalah sangat sulit, dan menggambar grafik secara 4 dimensi merupakan hal yang
sama sekali tak mungkin. Jika mendapat kasus menangani 3, 4 atau n barang, kita toh
harus kembali kepada persamaan yang begitu fleksible. Sebab-sebab inilah yang
18
menyatakan lebih baik untuk mempergunakan metode matematik dibandingkan
dengan ilmu ukur.
Secara singkat, pendekatan matematika mempunyai beberapa keuntungan :
1. Bahasa yang dipergunakan lebih ringkas dan tepat
2. Dalam teori matematika begitu kaya dalam pemakaiannya
3. Secara eksplisit semua asumsi dapat dibuat, menghindari asumsi implisit yang
sukar difahami
4. Dapat memamaki sebanyak n variabel secara umum.
Dari hal diatas ini tampak sebuah daftra dari keuntungan yang ditemui dalam
matematika. Secara jujur, kita perlu juga meneliti keburukan dari pendekatan
matematis. Keburukan yang dasar dari pendekatan matematis adalah : Pertama bahasa
matematika tidak selalu merupakan bahasa yang mudah untuk ahli ekonomi, hingga
mengakibatkan suatu kesukaran dalam menghubungkan ahli matematik dengan
nonmatematik. Ini berarti, di satu pihak ahli nonmatematik tidak dapat menemukan
keuntungan dari ahli ekonomi matematik. Yang lebih penting, di pihak lain ahli
ekonomi matematik tidak dapat menarik keuntungan dari reaksi kriti ahli ekonoi
nonmatematik. Berbicara secara tepat dan sempit tetapi persoalan yang dihadapi oleh
kedua ahli ekonomi ini. Sama saja, bahwa seorang teori ekonomi memeprgunakan
pendekatan matematis menghadapi kenyataan bahwa tidak banyak yang dapat
memahami hasil penelitian yang diadakannya.
Kedua, seorang ahli ekonommi yang mempunyai dasar matematis mempunyai
kecenderungan untuk
1. Membatasi diri dengan hanya memecahkan persoalan secara matematis
19
2. Mengambil beberapa asumsi yang kurang tepat demi memudahkan
pendekatan matematis.Walaupun dia itu berhati-hati dalam pemecahan hal
ini, ia jadi mempergunakan teknik matematika lebih banyak dariada
prinsip ekonomi. Dengan perkataan lain, matematik adalah lebih unggul
dari pada ekonomi. Hal ini tidak mengakibatkan sebenarnya kegagalan dai
kedua ahli ekonomi ini.
Pemabaca dapat memperhatikan bahwa tidak ada sebuah daftar kritik terhadap
pendekatan matematis : hanya teori yang disajikan secara matematis adalah tidak
realistik. Alssan mengapa kita tidak mencantumkan hal ini karena kritik ini adalah
tidak valid. Sebenarnya kata tambahan “tidak realistik” tidak dapat dipergunaka oleh
ahli ekonomi di dalam teori secara umum, apakah pendekatanya matematis atau tidak.
Teori adalah suatu abstraksi dari duni nyata . Teori adalah wasiat untuk memisahkan
beberapa faktor penting dan melihat hubungannya, hingga kita dapat mempelajari isi
dari suatu masalah-bebasa dari segala persoalan yang ada di dunia yang begitu
menyulitkan. Jadi pernyataan “teori adalah kurang realistik” adalah hal yang bear
yang tidak dapat diakui sebagai kritik yang valid. Kemudian jika secara logis tidaklah
ada artinya mempersoalkan pendapat bahwa teori adalah tidak realistis. Misalnya,
teori perusahaan yang mempunyai bentuk saingan sempurna adalah tidak realistik,
karena perusahaan itu dalam keadan persaigan imperfek, dan kemudin apakah hal ini
dibahsa secara mateatis atau tidak, adalah tidak relevan dan immaterial.
Dari keseluruhan dapat dikatakan bahwa pendekatan matematis adalah “mode
of transporation” yang dapat membawa pemikiran dari beberapa pokok kepada
kesimpulan dalam waktu yang singkat. Tidaklah mengherankan jika seseorang akan
20
menempuh jarak dua mil dia akan naik mobil daripada jalan kaki, kecuali jika
waktunya anyak terulang atau melakukan olah raga. Seorang ahli maematik akan
mengadakan pemikiran secara cepat, bahwa orang tersebut harus belajar dahulu
menyupir, sedangkan waktu untuk itu tidak mencukupi, dan unutk mendaoat
pegendara mobil yang baik dia perlu pengetahuan matematik. Social Sciences
Research Council)menyarankan agar harus mengerti matematik dalam bidang : teori
himpunan,fungsi,hubungan, kalkulus, probabilitas, teori matriks, persamaan
diffrence, persanaan differensial, partil differentiation dan intergrasi multiple. Dengan
sendirinya tidak mungkin untuk membahas topik ini satu persatu secara mendetail
dalam buku ini, tetapi pembaca dapat menemuinya dalam bentuk sederhaan di
halaman-halaman berikutnya.
MATEMATIKA EKONOMI DAN EKONOMETRIK
Banyak sekali perkataan dalam ekonomi dipergunakan dalam pengertian lain
oleh penulis yang berbeda, dan pada waktu dan tempat yang berlainan. Demikian
halnya dengan ekonoetrika adalah hal yang perlu dibicarakan. Menurut defenisi
ekonometrika adalah type istimewa dalam ekonomi analsisa yang dengan pendekatan
teoritis umum mempunyai ukuran empiris dalam phenomena ekonomi. Dalam hal ini,
ekonometrika adalah istilah umum memakai keduanya teoritika dan aspek statistika
dalam anlasisa ekonomi.
Sekarang keuangan bahkan kata ini memberikan pengertian yang lebih sempit,
dan dewasa ini dipakai untuk studi data empiris dalam metode statistik dalam
penaksiran dan pengujan hipotesa. Penerapan matematis dari aspke teortitis murni
21
dalam analisa ekonomi dapat dipandang sebgai matematika ekonomi. Akibatnta
ekonometrika dan matematika di dalam persoalan ekonomi.
Di dalam buku ini, kita akan membatasi diri sampai matematika ekonomi.
Berarti kita akan pusatkan pikiran pada peneterpan mataeatik dalam pembahsan
deduktip dari pda pengajaran bahwa empiria. Hal ini hanya menjadukan tujuan dari
buku ini demikian, dan sama sekali tidak mengnggap bahwa ekonometrika adalah
tidak penting.
Memang, pembahasan empiris dan analia teoritis seiring bersifat komplementer
dan saling menegisi. Di lain pihak, teori harus diuji terhadap data empiris untuk
memperoleh dan validitas sebelum dapat diterapkan dengan yakin. Di samping itu
pekerjaan statistik membetuhkan teori ekonomi sebagai pegangan, untuk mendapat
pekerjan staistik membutuhkan teori ekonomi sebagai pegngan. Di samping itu
pekerjaan statistik membutuhkan teori ekonomi sebaga pegangan, untuk mendapkan
hsil maksimal dar penelitian. Suatu gambaran yang baik adalah mengenai fungsi
konsumsi agregate yang mempunyai sifat komplementer anatara teori dan pembahsan
epiri. Teori Keynes mengenai konsumsi fungsi akan mengdakan penaksiraan kepada
propentisty to cunsume, tetapi hasil statistik menurut Kuzbets dan Goldsmith lebih
memteningakan tocunsume dalam log-run secara konstan (hal tersebut bertentangan
dengan pendapat Keynes), tetapi lemudian menyempurnkan teori konsumsi agreget
dari Duesenberry, Friedman, dan ahli ekonomi lain.
Dalam suatu hal, matematik ekonomi dapat dianggap lebih menjadi dara
daripada ekonometrika : karena untuk mendapatkan pengertian statistik dan
ekonometrik penelaahan suatu kerangka pikiran teoritis perlu dimiliki yang dalam hal
22
ini lebih diinginkan perumusan matematis. Walaupun demikian buku ini tidak saja
mencari latar belakang matematis, tetapi permasalahan ekonometri tak dapat
dilepaskan.
PERANAN MATEMATIKA DALAM PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
DAN BISNIS
Selama bertahun-tahun, peran matematika dan statistik telah menjadi semakin
penting dalam ilmu pengetahuan sosial, khususnya ilmu ekonomi. Penggunaan
matematika dalam ilmu ekonomi sebenarnya sudah lama dirintis, bahkan sebelum
publikasi buku Adam Smith yang terkenal pada tahun 1776, An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations. Di antaranya nama yang bias dicatat
adalah Daniel Bernoulli yang memformulasikan hipotesis diminishing utility of
wealth pada tahun 1738 (Beaud & Dostaler, 1997).
Hingga awal abad ke 20, kebanyakan teori dalam ilmu pengetahuan social
diformulasikan dalam bentuk kualitatif. Pada saat itu, metode kuantitatif dianggap
kurang tepat dalam memahami masalah sosial. Matematika dianggap menjadi metode
ilmu pengetahuan alam, yang terpisah dari ilmu pegetahuan sosial.
Pada awal 1930-an, tahun ekonomi makro mulai berkembang, masih sedikit
artikel ilmiah bidang ekonomi yang dipublikasikan pada jurnal ekonomi ternama
yang menggunakan matematika. Namun, sejak 1970-an hingga sekarang justru jarang
ditemui artikel ilmiah bidang ekonomi yang tidak menggunakan matematika.
Matematika dalam bidang ilmu ekonomi digunakan melalui dua cara. Pertama,
sebagai alat riset teoritis. Kedua, sebagai alat riset empiris. Kebanyakan matematika
yang digunakan adalah geometri , aljabar, dan kalkulus (Backhouse, 2002).
23
Penerapan matematika dalam ilmu ekonomi merupakan penerapan matematika
dalam ilmu sosial yang paling awal. Namun, penggunaan metode matematika dalam
ilmu ekonomi mulai menonjol pada pertengahan abad ke 20. Peran matematika
menjadi sangat penting dalam perkembangan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi
kontemporer didominasi oleh pendekatan matematika. Backhouse (1998), yang
membandingkan jurnal ekonomi akademik dalam 50 tahun menyatakan bahwa
penggunaan aljabar telah meningkat dari 10% pada tahun 1940 menjadi 80% pada
1990.
PENTINGNYA PENGETAHUAN FUNGSI MATEMATIKA EKONOMI
Kejadian-kejadian ekonomi saling berhubungan satu sama lain dan dengan
demikian saling mempengaruhi. Ini berarti kalau suatu kejadian tertentu terjadi, maka
kejadian lainnya akan terjadi juga atau akan dipengaruhi. Sebagai contoh kalau
pendapatan seseorang berubah (mengalami kenaikan),maka pengeluaran untuk
konsumsi juga akan berubah (mengalami kenaikan); kalau harga suatu jenis barang
naik dan pendapatan masyarakat tetap tak berubah, maka permintaan terhadap barang
tersebut akan menurun; kalau investasi nasional dinaikkan, maka pendapatan nasional
juga akan meningkat.
Kejadian-kejadian ekonomi tersebut dapat dinyatakan dengan perubahan nilai
variabel. Variabel ialah sesuatu yang nilainya berubah-ubah, misalnya produksi,
harga, pendapatan, penjualan, biaya, investasi. Suatu variabel biasanya diberi simbol
X, Y atau Z atau huruf latin lainnya. Variabel X yang mempengaruhi disebut variabel
bebas (independent variable) sedangkan variabel Y yang dipengaruhi disebut variabel
24
tak bebas (dependent variable). Dalam contoh diatas misalnya, X = pendapatan; Y =
konsumsi; X = harga; Y = barang yang diminta; X = investasi nasional; Y =
pendapatan nasional. Hubungan variabel X dan Y mengikuti bentuk fungsi tertentu,
biasanya dirulis y = f(x), dibaca y fungsi dari x, artinya kalau x berubah nilainya, y
juga akan berubah. Besarnya nilai y akan tergantung pada bentuk fungsinya.
Misalnya (1) y = 2 + 0,5 x
(2) y = 2 + 0,5 x
Kemudian diketahui x = 10, kalau fungsinya seperrti (1) y = 2 + 0,5 (10) = 2 +
5 = 7, sedangkan kalau fungsinya seperti (2) y = 2 + 0,5(10) = 2 + 0,5 (100) = 52.
Jadi suatu fungai berguna untuk mengetahui nilai y, kalau nilai x sudah di ketahui
terlebih dahulu. Nilai y tersebut di namakan nilai perkiraan atau ramalan, yang amat
berguna untuk dasar perencanaan. Di dalam perusahaan, ramalan penjualan berguna
untuk dasar pernecanaan produksi,tenaga kerja, bahan mentah dan keuangan.
Di samping untuk mengetahui nilai Y, fungsi juga berguna untuk mengukur
pengaruh dari perubahan X terhadap Y, kalau X naik 1 unit. Misalnya berapa
besarnya pengaruh biaya promosi (= X) terhadap hasil penjualan suatu perusahaan (=
Y) ; berapa besarnya pengaruh kenaikan invetasi nasional (=X), terhadap pendapatan
nasional. Dengan mengetahui besarnya pengaruh X terhadap Y kita dapat mengetahui
efektif tidaknya suatu kegiatan ekonomi (kenaikan biaya promosi, kenaikan investasi
nasional berdasarkan hasil penjualan dan pendapatan nasional). Tanpa mengetahui
matematika sebagai alat analisa, seorang ahli sebagai konsultan mungkin hanya
memberikan saran-saran atau nasihat yang sifatnya kualitatif, misalnya: jangan
25
naikan harga, nanti penjualan akan menurun atau naikan investasi nasional agar
pendapatan nasional meningkat! Saran dan nasihat tersebut memang baik, tetapi
kurang konkret, maksudnya berapa persen penjualan akan turun kalau seandainya
harga dinaikkan 10%. Berapa persen pendapatan nasional akan meningkat kalau
investasi dinaikkan 15% misalnya. Dengan menggunakan matematika sebagai alat
analisa dapat diperoleh hasil analisa yang konkret, mudah untuk dipergunakan
sebagai dasar perencanaan, alat kontrol dan dasar evaluasi.
1. Penggunaan dalam statistik matematika
a. Memahami rumus-rumus statistik, seperti rumus untuk menghitung
jumlah, rata-rata, persentase, angka indeks dan berbagai nilai koefisien
seperti koefisien variasi, koefisien regresi dan koefisien korelasi.
b. Memahami metode prakiraan, dalam hal ini diperlukan pengetahuan
mengenai “differential” yang berguna untuk membuat suatu fungsi
maksimum atau minimum.
c. Memahami teori pengujian hipotesis, dimana diperlukan pengetahuan
berbagai fungsi matematika untuk digunakan sebagai kriteria uji seperti F
test.
d. Memahami konsep nilai harapan (expected value) yang memerlukan
pengetahuan mengenai “integral” dalam rangka menghitung rata-rata
kerugian yang mungkin di derita atau rata-rata keuntungan.
e. Memahami analisa regresi, khususnya untuk menghitung besarnya
pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu kejadian (=X) terhadap
26
kejadian lainnya (=Y), kemudian untuk meramalkan Y kalau nilai X sudah
diketahui.
2. Penggunaan dalam linear programming
Di dalam linear programming, matematika sangat berguna untuk memahami
teori simpleks untuk mencari pemecahan yang optimal (maksimal atau
minimum), seperti keuntungan maksimum dengan harga minimum. Dalam hal
ini diperlukan pengetahuan tentang matriks dan determinan dan paling tidak
pengetahuan tentang pembuatan grafik guna memahami metode grafik.
3. Penggunaan dalam riset operasi
Di riset operasi matematika sangat berguna untuk mempelajari network
planning, quening theory dan inventory control khususnya pengetahuan
tentang diferensial untuk membuat suatu fungsi maksimum atau minimum.
4. Penggunaan dalam analisa input-output
Di dalam analisa input-output yang mempelajari hubungan antara sektor
ekonomi diperlukan pengetahuan matriks khususnya determinan dan inverse
matriks yang sangat diperlukan untuk membuat ramalan output untuk seluruh
sektor setelah permintaan terakhir diketahui. Hasil ramalan ini berguna untuk
dasar perencanaan produksi untuk berbagai sektor ekonomi.
5. Penggunaan dalam teori keputusan
Teori keputusan, khususnya yang mengandung unsur ketidakpastian seperti
teori permaian, teori keputusan statistik. Dalam hal ini diperlukan
pengetahuan tentang integral, diferensial dan matriks untuk menghitung nilai
27
permainan, atau fungsinya termasuk fungsi kontinyu dan pengetahuan grafik
kalau pemecahannya dipergunakan metode grafik.
6. Penggunaan dalam ekonomaterika
Ekonomaterika merupakan gabungan dari tiga disiplin yaitu ekonomi,
matematika dan statistika, berguna untuk menganalisa data ekonomi secara
kuantitatif.
Berbagai fungsi matematika diperlukan untuk mengidentifikasi fungsi
konsumsi, fungsi permintaan, fungsi penawaran, selain itu juga diperlukan
pengetahuan tentang diferensial, integral, matriks khususnya determinan dan inverse
untuk mengetahui apakah suatu model berupa persamaan simultan bisa dipecahkan
atau tidak.
28
HIMPUNAN
Kita telah mempergunakan kata “himpunan” beberapa kali. Karena konsep
himpunan mendasari setiap cabang matematika modren, maka amatlah peerlu untuk
membiasakan diri, paling tidak dengan aspek-aspek yang paling dasar dari suaatu
himpunan.
Suatu himpunan diartikan sebagai kumpulan atau kelompok suatu objek atau
unsur yang dirumuskan secara tegas dan dapat dibeda-bedakan. Objek himpunan
tersebut disebut elemen atau unsur. Notasi atau tanda dari suatu himpunan adalah
kurung kurawal. Elemen-elemen himpunan berada dalam kurung kurawal. Contoh :
suatu himpunan tiga kota besar di Jawa yaitu, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Jadi K
={Jakarta, Bandung, Surabaya}.
Teori himpunan merupakan teori yang paling dasar bagi cabang ilmu
matematika. Oleh karena itu, di bagian awal buku ini, teori mengenai himpunan
kembali dipelajari untuk menyegarkan pengetahuan dan ingatan kita tentang
himpunan yang telah dipelajari di SMU maupun di SMP dan bahkan di SD. Disadari
atau tidak, Dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya kita telah menegtahui dan
banyak menerapkan konsep himpunan. Di masyarakat kita,para dokter menghimpun
dirinya dalam sebuah wadah yang dinamakan IDI. Para sarjana ekonomi
menghimpun dirinya dalam sebuah wadah yang dinamakan ISEI. Para penggemar
motor besar menghimpun dirinya dalam sebuah wadah yang dinamakan IMBI. Para
ibu rumah tangga telah mengatur dan meletakkan alat-alat dapur dalam satu
wadah/tempat tertentu, demikian juga para siswa telah mengatur dan meletakkan alat
29
tulis-menulis dalam wadah tertentu.Bahkan seorang pedagang ayam yang buta huruf
pun telah mengelompokkan ayam dagangannya atas ayam betina dan ayam
jantan.Itulah beberapa contoh mengenai himpunan dan bagaimana konsep hmpunan
telah dilaksanakan tanpa disadari.
Dalam analisa matematika, teori himpunan sering digunakan, seperti himpunan
data observasi di lapangan, himpunan penyelesaian dari suatu model.Untuk
membentuk suatu model ekonomi dan bisnis diperlukan data observasi di
lapangan.Himpunan adalah sekumpulan obyek, yang diberikan batasan serta
dirumuskan secara tegas dan dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.Tiap obyek,
benda atau simbol yang secara kolektif membentuk suatu himpunan disebut
elemen/unsur atau anggota dari himpunan tersebut.
Suatu himpunan dengan tidak ada unsur/elemen di dalamnya disebut himpunan
kosong. Notasi dari himpunan kosong adalah Ø. Contoh : suatu kelompok terdiri dari
3 mahasiswa merokok. Maka, kita memiliki suatu himpunan yang terdiri dari 3
elemen. Jika kita ambil hanya satu mahasiswa yang merokok, maka terdapat satu
himpunandengan satu elemen. Sedangkan jika kita ambil 1 orang yang tidak
merokok, maka kita memperoleh satu himpunan kosong (Ø).
Himpunan adalah suatu kumpulan obyek yang berbeda.Obyek ini mungkin
merupaka suatu kelompok bilangan berbeda atau suatu lainnya(Chiang, 1994).
Contoh, mahasiswa pertanian yang berasal dari program studi agribisnis. Terdapat
dua cara untuk menyatakan bentuk himpunan. Pertama dengan menyebut satu persatu
anggota himpunan. Contoh S = {2, 3, 4, 5}. Kedua dengan gambaran.Hal ini
30
dilakukan karena anggota yang disebutkan terlalu banyak atau sulit disebut secara
satu persatu. Contoh, N = {x | 3 < x < 50, x bilangan prima}.
Anggota dalam suatu himpunan dinyatakan dengan simbol „∈‟ yang dibaca:
„suatu elemen dari‟. Jadi pada contoh kedua himpunan di atas, apabila termasuk
anggota dari himpunan S maupun N, maka untuk menyatakannya menggunakan
lambang ∈. Contoh, 4 ∈ S, 7 ∈ N dan sebagainya. Akan tetapi bila tidak termasuk
anggota maka notasi untuk menyatakan menggunakan lambang „∉‟
Suatu himpunan mungkin merupakan bagian dari suatu himpunan bagian dari
suatu himpunan lainnya. Sebagai contoh terdapat dua himpunan,
R = {2, 3, 4, 5} dan S = {2, 3}.
S dapat dikatakan sebagai himpunan bagian dari R karena setiap anggota
(elemen) S terdapat pada R (termasuk elemen R).Secara notasi dapat ditulis S ⊂ R.
Jika diperhatikan bahwa elemen yang terdapat pada himpunan S merupakan
himpunan bagian dari R.Ini berarti. Pada himpunan R terdiri dari beberapa elemen
yang dapat menjadi himpunan bagian seperti contoh berikut
R = {{2}, {3}, {4}, {5}, {2,3}, …{2,3,4}, …{2,3,4,5}}
Dari contoh di atas, himpunan R dengan keempat elemennya dapat dianggap
sebagai himpunan bagian dari himpunan R. Jadi himpunan R tersebut memenuhi
definisi dari suatu himpunan bagian.Pada ekstrem lainnya, himpunan bagian R yang
terkecil yaitu himpunan kososng „{ }‟.Secara umum, jika suatu himpunan memiliki n
elemen, dapat dibentuk himpunan bagian sebesar 2n dari elemen tersebut.
31
PENULISAN HIMPUNAN
Secara sederhana suatu himpunan adalah suatu kumpulan obyek yang berbeda.
Obyek ini mungkin merupakan suatu kelompok bilangan-bilangan (berbeda), atau
suatu lainnya. Contoh, sseluruh mahasiswa yang mengikuti pelajaran ekonomi
tertentu dapat dianggap sebagai suatu himpunan, seperti lainya bilangan bulat 2, 3,
dan 4, yang dapat membentuk suatu himpunan. Obyek-obyek dalam suatu himpunan
disebut elemen-elemen himpunan.
Ada dua alternatif cara untuk menulis himpunan: dengan menyebut satu
persatu dan dengan gambaran. Kalau kita misalkan S mewakili himpunan dari tiga
bilangan 2, 3, dan 4, kita dapat menulis dengan menyebut satu persatu dari himpunan
setiap elemen.
S= {2,3,4}
Tetapi bila kita misalkan I merupakan himpuanan untuk seluruh bilangan positif,
menyebut satu persatu jadi sulit, dan kita boleh menjelaskan elemen-elemen secara
sederhana dan menulis,
I= {x | x bilangan bulat positif }
Yang dibaca sebagai berikut : “ I adalah himpnan selutuh(bilanga-bilangan) x,
sedemikan rupa hingga x merupakan bilangan bulat positif .” Perhatikan, tanda
kurung digunakan untuk menutup himpunan kedua kasus tersebut. Pada pendekatan
deskriptif, garis vertikal ( atau dua titik ) selalu disisipkan untuk memisahkan simbol
unsur dari elemen-elemen dari gambaran elemen-elemen. Contoh lain, himpunan
seluruh bilangan nyata yang lebih dari 2 tetapi lebih kecil dari 5 (namakanlah J )
dapat dinyatakan dengan simbul berikut ini.
32
J = {x | 2 < x < 5 }
Di sini, pernyataan deskriptif ditunjukan dengan simbol. Suatu himpuan dengan
elemen-elemen bilanagan terbatas, ditunjukan oleh himpunan S diatas, disebut suatu
himpunan terbatas ( finite set ). Di lain pihak himpunan I dan himpunan J, masing-
masing dengan elemen-elemen bilangan tak terbatas, merupakan contoh untuk
ihimpunan tak terbatas ( infinite set ). Himpunan-himpunan terbatas umumnya dapat
dihitung, jadi elemen-elemennya dapat dihitung satu per satu dalam urutan 1, 2,
3,......... Tetapi, himpunan-himpunan tak terbatas ,mungkin dapat dihitung ( himpunan
I diatas ), atau tak dapat dihitung ( himpunan J diatas ). Pada kasus terakhir, tidak
ada cara menghubungkan elemen-elemen himpunan dengan bilangan-bilangan
penghitung 1, 2, 3,...., jadi himpunan adalah tidak dapat dihitung.
Anggota dalam suatu himmpunan dinyatakan dalam simbul ∈ ( berasal dari
huruf junanai‟ epsilon ∈ untuk “elemen” ), yang dibaca: “suatu elemen dari”. Jadi
untuk kedua himpunan S dan I diatas, bisa ditulis,
2 ∈ S 3 ∈ S 8 ∈ I 9 ∈ I (dst)
Tetapi jelas 8∉ S ( di baca “8 bukan elemen dari himpunan S” ). Kalau
digunakan simbul R untuk menunjukan himpnan dari seluruh bilangan nyata, maka
pernyataan “ x adalah suatu bilangan nyata “ dapat disederhanakan menjadi
x ∈ R
33
HUBUNGAN DI ANTARA HIMPUNAN
Bila dua himpunan dibandingkan satu dengan lainnya, beberapa macam
kemungkinan hubungan dapat diselediki. Bila himpunan S1dan S2berisi elemen-
elemen yang sama.
S1= { 2, 7, a, f } dan S𝟐= { 2, a, 7, f }
Maka S1 dan S2 dikatan sama ( S1 = S2 ). Catatan: Orede yang terlihat pada
elemn-elemen himpunan tidak penting. Tetapi, meskipun hanya satu elemen yang
berbeda, dua himpunan menjadi tidak sama.
Himpunan jenis adalah bahwa satu himpunan mungkin merupakan himpunan
bagian dari himpunan lainnya. Kalu kita mempunya dua himpunan,
S = { 1, 3, 5, 7, 9 } dan T = {3, 7}
Maka T adalah himpunan bagia dari S , karena setiap elemen T adalah juga
elemen S. Pernyataan yang lebih pasti mengenai hal ini adalah: T adalah himpunan
bagian dari S jika dan hanya jika “ x ∈ T “ memenuhi “ x ∈ S . dengan menggunakan
simbul himpunan ⊂ ( berada dalam ) dan ⊃ ( termasuk ), kita bisa menulis
T ⊂ S atau S ⊃ T
Mungkin terjadi bahwa dua himpunan tertentu merupakan himpunan dari
masing-masing himpunan. Bila hal ini terjadi, pasti bahwa kedua himpunan ini sama.
Jelasnya, kita memiliki S1 ⊂ S2dan S1 ⊃ S2jika dan ahnya jika S1 = S2.
Perhatikan bahwa simbol ∈ menghubungkan suatu elemen individu dengan
suatu himpuna ( set ), sedangkan simbol ⊂ menghubungkan suatu himpunan bagian
34
(subset) dengan suatu himpunan. Sebagai contoh penggunaan ide ini, kita bisa
menyatakan berdasarkan gambar 2.1, bahwa himpunan semua bilangan bulat adalah
himpunan dari bagian himpunan semua bilangan rasional. Demikian pula, himpunan
semua bilangan rasional adalah suatu himpunan bagian dari himpunan semua
bilangan nyata.
Berapa bnayak himpunan bagian dapat dibentuk dari lima elemen dalam
himpunan S= {1, 3, 5, 7, 9}? Pertama-tama, setiap elemen “individual” S dapat
merupakan suatu himpunan S yang tersendiri seperti {1}, {3} dan sebagainya.
Demikian pula untuk elemen berpasangan, bertiga, berempat, seperti {1, 3}, {1,
5},.....,{3, 7, 9}, dan sebagainya. Karena itu, himpunan S itu sendiri dengan kelima
elemennya, dapat dianggap himpunan bagian dari himpunan S – setiap elemen S
adalah elemen dari S itu sendiri, jadi himpunan S itu sendiri memenuhi definisi dari
suatu himpunan bagian. Tentusaja ini merupakan kasus yang sempit, karena dari
himpunan S dapat diperoleh himpunan bagaian S yang terbesar, yang juga disebut S.
Pada ekstrem lainnya, himpunan bagian S yang terkecil adalah suatu himpunan
yang tidak berisi elemen sama sekali. Himpunan seperti itu disebut himpunan nol
atau himpunan kosong, ditunjukan oleh simbol ∅ atau { }.alasan mengapa himpunan
nol dianggap himpunan dari S adalah sungguh menarik: jika himpunan nol bukan
suatu hipunan bagian S (∅ ⊄ S ), maka ∅harus berisi paling sedikit satu elemen x
sehingga x ∉ S . Tetapi karena menurut difinisi himpunan nol tidak mempunyai
elemen apapun, kita tidak dapat mengatakan bahwa ∅ ⊄ S; karena itu himpunan nol
adalah himpunan bagian S.
35
Dengan mengitung semua himpuanan bagian S, termasuk kedua S dan ∅, kita
temukan banyak 25 = 32 himpunan bagian. Secara umum, jika suatu himpunan
mempunyai n elemen, dapat dibentuk bagian sebesar 2n dua elemen dari bagian
tersebut*.
Sangat penting untuk mebedakan secara jelas ∅ atau { } dengan {0}; yang
pertama tanpa elemen, sedangkan yang terakhir berisi elemen nol. Himpunan nol
adalah istimewa, diseluruh dunia hanya ada satu himpunan seperti itu dan dianggap
sebagai suatu himpunan bagian dari setiap himpunan yang mungkin.
Hubungan tipe ketiga yang mungkin adalah dua himpunan yang elemennya
berbeda sama sekali. Dalam kasus ini, kedua himpunan tersebut dikatakan menjadi
terputus (disjoint). Sebagai contoh, himpunan seluruh bilangan bulat positif dan
himpuna seluruh bilangan bulat negatif adalah himpunan yang terputus. Hubungan
tipe keempat timbul bila dua himpunan mempunyai beberapa elemen yang tetapi
beberapa elemen masing-masing “peculiar”. Dalam peristiwa itu, kedua himpunan
tidak sama maupun terputus (disjoin), tetapi juga bukan bagian himpunan satu dengan
lainnya.
JENIS HIMPUNAN DAN DIAGRAM VENN
Himpunan berhingga dan tak berhingga
Himpunan berhingga ialah suatu himpunan yang jumlah anggotanya dapat
dihitung.Sedangkan himpunan yang jumlah anggotanya tidak dapat
dihitung disebut himpunan tak berhingga.
Contoh :
36
Himpunan berhingga,
B = { x | x Jurusan di FEB Unud}
B = {EP, Manajemen, Akuntansi}
Himpunan tak berhingga,
P = {x | x Bilangan Asli}
P = {1,2,3,4 ...}
Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidakmemiliki anggota.
Notasinya 𝜙 atau { }
Contoh:
A = {x | x Mahasiswa FEB Unud yang berumur 6 tahun}
B = {y | y Manusia yang berkepala tiga}
Himpunan Semesta dan Himpunan Bagian
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua obyek atau
elemen yang menjadi perhatian kita.
Notasinya : U atau S
Himpunan bagian
Himpunan A merupakan himpunan bagian dari B jika dipenuhi dua syarat
yaitu:
1. Setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B
2. Paling tidak ada sebuah anggota himpunan B yang bukan merupa-kan
anggota himpunan A
37
Notasi :
Contoh :
S = {x | x mahasiswa Unud}
A = {x | x mahasiswa FEB Unud}
B = {x | x mahasiswa jurusan akuntansi FEB Unud}
Himpunan S merupakan himpunan semesta, sedangkan himpunan A dan
himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan S.Demikian juga
himpunan A merupakan himpunan semesta bagi himpunan B.Yang dapat
dinyatakan dengan :
A S B A
B S B A S
Komplemen Suatu Himpunan
Jika S himpunan semesta dan A suatu himpunan yang terkandung dalam S,
maka yang dimaksud dengan komplemen A adalah anggota himpunan S
yang bukan anggota himpunan A.
Notasi komplemen A adalah AC
atau A‟.
Contoh :
A = {1, 2, 3}
S = {1, 2, 3, 4,5, 6,7,8, 9, 10}
Maka, AC = {4, ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 ,10}
Himpunan Yang Sama
38
Dua himpunan A dan B disebut sama, jika setiap anggota A adalah juga
anggota B dan sebaliknya setiap anggota B juga merupakan anggota dari
A.
Notasinya A = B
Contoh :
A = {1, 2, 3,} dan B = {4, 3, 2, 1}
Maka, A = B
Himpunan Ekivalen ( Setara )
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B, jika jumlah anggota
himpunan A sama dengan jumlah anggota himpunan B.
Notasi : A ~ B , jika n(A) = n(B)
Contoh :
A = {a, b, c}
B = {kol, buncis, terung}
C = {1, 3, 5}
maka
n(A) = 3
n(B) = 3 Jadi A ~ B ~ C
n(C) = 3
Jumlah Himpunan Bagian Suatu Himpunan
Jika himpunan A memiliki anggota sebanyak n atau n(A) = n, maka
banyaknya himpunan bagian dari A adalah 2n.
39
Contoh :
Perhatikan himpunan A = {a, b, c} n = 3, maka humpunan A akan
memiliki himpunan bagian sebanyak 23 = 8, yang dapat dirinci sebagai
berikut :
(1) 𝜙 𝜖 A (3) {b} 𝜖 A (5) {a, b} 𝜖 A (7) {b, c} 𝜖 A
(2) {a} 𝜖 A (4) {c} 𝜖 A (6) {a, c} 𝜖 A (8) {a, b, c} 𝜖 A
Diagram Venn
Diagram Venn adalah diagram yang menunjukkan gambaran suatu
himpunan atau gambaran himpunan dalam hubungannya dengan himpunan
yang lain.
A. Operasi Himpunan
Operasi Gabungan (Union)
Gabungan dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan yang
anggota-anggotanya merupakan anggota A atau B.
Notasinya : A B = { x | x 𝜖 A atau x 𝜖 B}
Contoh 1 :
A = {3, 4, 6, 7}
B = {4, 6, 8, 9}
maka A B = {3, 4, 6, 7, 8, 9}
Diagram Venn-nya, dapat dinyatakan sebagai berikut :
40
Contoh 2 :
C = { a,b,c }
D = { 1,2,3 }
Maka C D = { 1,2,3,a,b,c }
Dengan diagram Venn-nya sebagai berikut :
Contoh 3 :
C = { 1,2,3,4,5,6 }
D = { 1,2,3 }
Maka A B = { 1,2,3,4,5,6 }
Diagram Venn-nya sebagai berikut :
41
Operasi irisan (Interaksi)
Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
merupakan anggota A dan sekaligus juga anggota B.
Notasinya A B = { x|x A dan x B }. Jika A B = ɸ, dikatakan A dan
B saling lepas.
Contoh 1 :
A = { a,b,c }
B = { a,b,d }
Maka A B = { a,b }
Diagram Venn-nya sebnagai berikut :
Contoh 2 :
P = { 1,2,3 }
Q = { 1,2,3,4,5 }
Maka P Q = { 1,2,3 }
Diagram Venn-nya sebagai berikut :
42
43
SISTEM BILANGAN
Variabel-variabel dan persamaan-persamaan merupakan bahan-bahan penting
untuk model matematika. Tetapi karena nilai-nilai variabel yang akan di gunakan
merukan angka, perlu kita bahas sedikit mengenai sistem bilangan. Di sini kita hanya
berhubungan dengan “bilangan nyata.”
Seluruh bagian seperti 1, 2, 3..... di sebut bilangan bulat positif; ini adalah
bilangan yang paling sring di gunakan dalam menghitung. Lawannya bilangan negatif
- 1, - 2, - 3,..... di sebut bilangan bulat negatif; ini dapat dipergunakan misalnya untuk
menunjukan temperatur di bawah nol (dalam derajat). Di lain pihak, bilangan 0 (nol)
bukan positih dan bukan negatif serta mempunyai arti sendiri (unik). Kita gabungkan
seluruh bilangan bulat positif, negatif dan nol kedalam satu golongan yaitu himpunan
seluruh bilangan bulat (set off all integers).
Tentu saja, bilangan bulat tidak menampung semua kemungkinan bilangan,
misalnya untuk pecahan seperti 2
3,
5
4, dan
7
3 yang apabila di letakan pada penggaris,
akan terletak pada bilangan bulat. Kita juga memiliki bilangan-bilangan pecahan
negatif seperti −1
2dan −
2
3. Bilangan ini bersama- sama di kelompokan menjadi
himpunan seluruh bilangan pecahan (set off all integers).
Semua bilangan pecahan ditunjuk sebagai perbandiangan antara dua bilangan
irrasional, yakni bilamngan-bilangan yang ditunjuk sebagai perbandingan dua
bilangan bulat; jadi pecahan memenuhi untuk penandaan bilangan rasional. Tetapi
bilngan bulat, adalah juga bilngan rasional, karena setiap bilangan bulat n dapat
44
ditunjukan sebagai perbandingan n 1 . Himpunan seluruh bilangan bulat dan seluruh
himpunan bilngan pecahan, bersama-sama membentuk seluruh bilangan rasional (
“rasional” di sini berarti ratio-nal ).
Sekali konsep bilangan rasional digunakan, jelas akan timbul bilangan
irrasional, yakni bilangan-bilangan yang digunakan sebagai perbandingan dua
bilangan bulat. Satu contoh, misalnya 2 = 1,4142........ adalah bilangan desimal yang
tidak berulang dan tidak berakhir. Lainya adalah konstanta istimewa 𝜋 = 3,1415..... (
menunjukan perbandingan keliling setiap lingkaran terhadap diameternya ), yang juga
desimal tidak berulang dan tidak berakhir, sebagai ciri seluruh bilangan irrasional.
Seperti halnya angka pecahan mengisi kekosongan di antara bilangan-bilangan
bulat pada penggaris, bilangan-bilangan irrasional dan mengisi kekosongan diantara
bilangan-bilangan rasional, sehingga bila bilangan irrasional di letakan pada
penggaris, akan terletak pada dua bilangan rasional. Hasil dari proses pengisiian ini
adalah suatu kesatuan rangkaian bilangan-bilangan, yang seluruhnya disebut
bilangan-bilangan nyata. Rangkaian kesatuan ini merukana himpunan seluruh
bilangan nyata yang biasanya ditunjukan tanda R. Bila himpunan R digambarkan
pada satu garis lurus, kita sebut garis ini sebagai garis nyata.
Pada gambar 2.1 ditunjukan seluruh himpunan bilngan yang disusun dalam
hubungan satu dan lainnya.Bila kita membaca ini dari bawah keatas, kita menemukan
suatu skema kasifikasi di mana himpunan bilangan-bilangan nyata di pecah ke dalam
kompenen dan sub-kompenen himpunan-himpunan bilangan.Jadi gambar ini merukan
ringkasan dari struktur sistem bilangan nyata.
45
GAMBAR 2.1
System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik. Sistem bilanan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah
system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam
symbol untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia
mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan
komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off
(tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan
binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.
Dahulu perhitungan dengan bilangan dimulai dengan perbandingan, misalnya
"milik si ini lebih sedikit dari milik si itu" atau "milik si itu lebih banyak dari milik si
ini" kemudian seiring waktu cara perhitungan bilangan berkembang lagi, manusia
tidak lagi menggunakan cara perbandingan untuk menentukan jumlah sesuatu, tetapi
mereka menggunakan kerikil, simpul pada tali, jari-jemari atau menggunakan ranting
untuk menentukan jumlah sesuatu dengan tepat, misalnya jumlah ternak atau jumlah
Bilangan
Bulat
Bilangan
Pecahan
Bilangan
Rasional
Bilangan
Irrasional
Bilangan
Nyata
46
anggota keluarga yang tinggal bersamanya. Inilah dasar pemahaman tentang konsep
bilangan dan ketika seseorang berpikir tentang bilangan dua maka dalam benaknya
sudah tertanam pengertian terdapat benda sebanyak dua buah. Misalnya "dua buah
kelapa" atau "dua ekor sapi".
BILANGAN KOMPLEKS
Bilangan kompleks muncul pertama kali dalam mencoba untuk upaya
memahami pengertian formula CARDAN-TARTAGLIA untuk memecahkan
masalah isi (volume) dalam kubik. Sebagai contoh, CARDAN (1501-1576) untuk
mengetahui (untuk alasan lain) bahwa hanya satu jawaban positif untuk persamaan x3
= 15 x + 4 dan bahwa 4 ini dikerjakan dengan secara langsung mensubsitusikan [64 =
64 atau 43 = 15.(4) + 4]. Bagaimanapun, formula itu dikerjakan dengan baik untuk
mendapatkan banyak persamaan, didapatkan x = sebagai satu jawaban positif.
Sejarahnya, Greeks kuno memberikan ingkarannya (menyangkal = negasi) dari
bilangan negatif (negative number) secara eksistensi. Oleh Cardan‟s pada waktu itu,
bilangan negatif itu tidak cukup kuat alasannya, lebih masuk akal dibuat lebih dahulu
dengan garis bilangan. Cardan‟s menggunakan bilangan negatif yang dinyatakan oleh
mereka dengan “numeri ficti = bilangan khayal/imaginer)”. Akar dari bilangan
negatif merupakan satuan imaginer atau “unimaginable”. Beberapa tahun
kemudian, ahli aljabar dari Italia yaitu RAFAEL BOMBELLI (1526 – 1573)
menyebutnya “wild idea = idea yang gila” dan menuliskan jawaban adalah , dan
kemudian dia dapat memperlihatkan bahwa 2 + √–1 + 2 – √–1 = 4. Bagaimanapun,
√–1 merupakan bentuk anggapan sebagai imaginer untuk dua abad selanjutnya. Pada
tahun 1797, CASPAR WESSEL (1745 – 1818) menciptakan / menemukan
47
rancangan bidang kompleks (Complex plane). Ini berjalan tanpa notasi sampai 30
tahun terakhir di mana penggunaan secara ekstensif dengan CARL FRIEDRICH
GAUSS (1777 – 1855). Dalam interprestasi geometri memberikan rancangan tentang
akar dari suatu bilangan negatif, tapi digunakan kata yang cocok adalah “Imaginary
= Imaginer”.
BILANGAN REAL ATAU RILL
Bilangan real adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan
bilangan irasional. bilangan riil atau bilangan real menyatakan angka yang bisa
dituliskan dalam bentuk desimal.
Menyatakan bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal, seperti
2,4871773339… atau 3.25678. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42
dan −23/129, dan bilangan irasional, seperti π dan sqrt2. Bilangan rasional
direpresentasikan dalam bentuk desimal berakhir, sedangkan bilangan irasional
memiliki representasi desimal tidak berakhir namun berulang. Bilangan riil juga dapat
direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis bilangan. Definisi popular dari
bilangan real meliputi klas ekivalen dari deret Cauchy rasional, irisan Dedekind, dan
deret Archimides. Bilangan riil ini berbeda dengan bilangan kompleks yang termasuk
di dalamnya adalah bilangan imajiner.
48
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan.1989.Matematika Ekonomi.Rajawali.Jakarta Utara
Assauri,Sofjan. 2013. MatematikaEkonomi. Rajawali Pers. Jakarta
Chiang, Alpha C. 1983. Dasar-Dasar Matematika Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Mulyono, Sri. 2017. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana
Media
Supranto,J. 1987. Matematika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: FE UI
Sessu A. 2014. Pengantar Matematika Ekonomi. PT Bumi Aksara. Jakarta
Teguh, Muhamad. 2016. Matematika Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Tjokroprajitno,vSoeheroe. 1994. Matematika Ekonomi. Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Indonesia. Jakarta-Indonesia
Wijaya, Andi. 2014. Matematika Ekonomi I.Mitra Wacana Media.Jakarta
Wirawan, Nata.2003. Cara Mudah Memahami Matematika Ekonomi Edisi Keempat.
Denpasar: Keraras Emas
Wirawan, Nata. 2014. Matematika Ekonomi Edisi Kelima. Denpasar: Keraras Emas
Wismantara, Dasi Astawa.2013. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Denpasar:
Universitas Pendidikan Nasional
49
LAMPIRAN
50
Lampiran 1 PPT Matematika Ekonomi
MATEMATIKA
EKONOMI
Dr. Gede Mekse Korri Arisena, SP.,
M.Agb.
Teguh, Muhamad. 2016. Matematika Ekonomi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Matematika ekonomi adalah cabang dari ilmu matematika terapan
untuk mempemudah kita dalam memecahkan masalah ekonomi dan
membantu kita dalam mempelajari segala hal yang bersifat
kuantitatif secara lebih tepat.
Wijaya, Andi dkk. 2014. Matematika
Ekonomi I. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Matematika ekonomi (mathematical economics) merupakan aplikasi
metode matematika yang digunakan untuk mengembangkan teori
ekonomi maupun analisis ekonomi. Dengan demikian, matematika
ekonomi merupakan suatu pendekatan terhadap analisis ekonomi.
Assauri,Sofjan. 2002. Matematika ekonomi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Matematika Ekonomi sebenarnya mencakup pengertian-pengertian,
dalil-dalil, dan rumus-rumus serta teknik-teknik penggunaan
matematika dalam pembahasan persoalan-persoalan ekonomi.
Chiang, A.C.1994. Dasar-Dasar Matematika
Ekonomi Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Matematika ekonomi adalah suatu pendekatan yang digunakan
dalam ekonomi untuk menganalisis masalah ekonomi dengan
menggunakan simbol-simbol matematis yang disyaratkan dalam
suatu permasalahan ekonomi.
Teguh, Muhamad. 2016. Matematika Ekonomi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Matematika Ekonomi adalah terapan dari matematika murni yang
membahas seputar masalah ekonomi yang dapat mempermudah kita
mempelajari segala hubungan yang bersifat kuantitatif. Pada
matematika ekonomi segala konsepnya digambarkan dengan
menggunakan simbol. Matematika ekonomi dapat mendefinisikan
variabel-variabel yang relevan secara tepat.
Assauri, Sofjan. 2013. Matematika Ekonomi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Matematika Ekonomi adalah peralatan-peralatan matematika yang
dibutuhkan untuk membantu dalam persoalan-persoalan masalah-
masalah ekonomi.
Lampiran 2 PPT Himpunan & Sistem Bilangan
HIMPUNAN
DAN SISTEM
BILANGAN
Dr. Gede Mekse Korri Arisena
HIMPUNAN ?
Himpunan adalah sekumpulan obyek, yang diberikan batasan serta
dirumuskan secara tegas dan dapat dibedakan satu dengan lainnya. Tiap
obyek, benda atau simbol yang secara kolektif membentuk suatu himpunan
disebut elemen/unsur atau anggota dari himpunan tersebut.
PENULISANNYA
Himpunan dituliskanatau dinyatakan dengan notasi { } dan anggota-
anggotanya ditulis didalam kurung kurawal tersebut. Nama suatu himpunan
ditulis dengan huruf kapital.
Cara untuk menuliskan suatu
himpunan
Pertama : Cara tabulasi (Roster Mathod)
Cara tabulasi adalah suatu caradengan mencantumkan seluruh objekyang menjadi anggota himpunan
Kedua : Cara pencirian (Rule method)
Cara pencirian adalah suatu caradengan menyebutkan karakteristiktertentu dari obyek yang menjadianggota himpunan tersebut.
CONTOH 1-1
A adalah himpunan semua jurusan di FEB UnudHimpunan diatas dapat dinyatakan sebagai berikut :
Kedua : A = {x|x jurusan di FEB Unud}
Pertama:A = {EP,Manajemen,Akuntansi}
Suatu elemen yang merupakan anggota/elemen dari suatu himpunan
dinyatakan dengan notasi (epsilon). Sedangkan untuk menyatakan
bukan anggota dari suatu himpunan dinyatakan dengan notasi .
A = {x|x komoditi non-migas}
Maka,
1 Kopi A 3 Panili A
2 Ikan tuna A 4 Solar A
B = {a, b, c, d}
Maka,
1 a B 3 c B
2 b B 4 f B
Himpunan berhingga dan tak berhinggaHimpunan berhimgga ialah suatu himpunan yang jumlah anggotanyadapat dihitung. Sedangkan himpunan yang jumlah anggotanya tidakdapat dihitung disebut himpunan tak berhingga.
Contoh 1-3Himpunan berhingga,
B = { x|x Jurusan di FEB Unud}B = { Ep, Manajemen, Akuntansi}
Himpunan tak berhinggaP = {x|x Bilangan Asli}P = {1,2,3,4….}
Himpunan ekivalen (Setara)Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B, jika jumlah anggota
himpunan A sama dengan jumlah anggota himpunan B. Notasinya : A ~ B, jika n(A) = n(B).
Contoh 1-9A = {a, b, c}B = {kol, buncis, terung}C = {1, 3, 5}
Maka
n(A) = 3n(B) = 3 Jadi A ~ B ~ Cn(C) = 3
Jumlah himpunan bagian suatu himpunanJika himpunan A memiliki anggota sebanyak n atau n(A) = n, maka
banyakanya himpunan bagian dari A adalah 2n
Contoh
Perhatikan himpunan A = {a, b, c} n = 3, maka himpunan A akan memilikihimpunan bagian sebanyak 23 = 8, yang dapat dirinci sebagai berikut :(1)ᶲ ∈ A (3) {b} ∈ A (5) {a, b} ∈ A (7) {b, c} ∈ A(2){a} ∈ A (4) {c} ∈ A (6) {a, c} ∈ A (8) {a, b, c} ∈ A
Contoh
A = { 5,6,7,8}
B = {1,3,5,7,}
Maka, A – B = {6,8}
Contoh
A = {a,b,c,d,e}
B = {d,e,f,g}
1.6 Hukum-hukum Operasi
Himpunan
1.6 Hukum-hukum Operasi
Himpunan
Pengelompokkan bilangan
Pembagian bilangan atau
hubungan antara macam-macam
bilangan dapat dijelaskan dengan
diagram cabang dan diagramVenn
berikut :
Bil.Komplek
Bil. Real
Bil. Rasional
Bil. Pecahan Bil. Bulat
Bil. Bulat negatif
Bil. cacah
Bil. Asli
Bil. Genap Bil.Ganjil Bil. Prima
Bil. Nol
Bil. Irrasional
Bil. IIrrasional
Pengertian bilangan dan Himpunan bilangan
Dibawah ini akan diberikan pengertian beberapa
bilangan beserta himpunannya.
1. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah hasil bagi antaradua bilangan yang hasilnya bulattermasuk nol. Jika himpunan bilanganbulat dilambangkan B,maka :
B = {. . . -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, . . . .}
2. Bilangan Asli
Bilangan Asli adalah bilangan-bilanganbulat positif.
Jika himpunan bilangan aslidilambangkan A, maka :
A = { 1, 2, 3, 4, 5, . . .}
3. Bilangan Cacah
Bilangan Cacah adalah bilangan asli dannol (0)
Jika himpunan bialangan cacahdilambangkan C, maka :
C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, . . .}
Dibawah ini akan diberikan pengertian
beberapa bilangan beserta himpunannya.
4. Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan asli yang
besarnya tidak sama dengan 1, dan
hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri
dan hanya habis dibagi oleh 1.
Jika himpunan bilangan prima
dilambangkan dengan P, maka :
P = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, . . .}
Dibawah ini akan diberikan pengertian
beberapa bilangan beserta himpunannya.
Dr.Gede Mekse Korri Arisena
DEFINISI HIMPUNAN
PENULISAN HIMPUNAN
SISTEM DAN
HIMPUNAN BILANGAN
JENIS HIMPUNAN &
DIAGRAM VENN
HUKUM-HUKUM
OPERASI HIMPUNAN
OPERASI HIMPUNAN
Adalah sekumpulan obyek, yang diberikan batasan serta
dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
CARA TABULASI CARA PENCIRIAN
HIMPUNAN BERHINGGA DAN TAK
BERHINGGA
HIMPUNAN YANG SAMA
HIMPUNAN EKIVALEN
HIMPUNAN SEMESTA DAN HIMPUNAN
BAGIAN
DIAGRAM
YANG
MENUNJUKKAN
GAMBARAN
DAN
HUBUNGAN
SUATU
HIMPUNAN
OPERASI
GABUNGAN
OPERASI
SELISIH
OPERASI
TAMBAH
OPERASI
IRISAN
HUKUM
KOMUTATIF
HUKUM
IDEMPOTEN
HUKUM
DE MORGAN
HUKUM
ASOSIATIF
HUKUM
DISTRIBUTIF
BILANGAN
BULAT
BILANGAN
CACAH
BILANGAN
ASLI
BILANGAN
IRRASIONAL
BILANGAN
RASIONAL
BILANGAN
KOMPLEK
BILANGAN
PRIMA