Dim Kuhap PDF

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    1/205

    204 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    2/205

    DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM)RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    KOMITE PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA (KuHAP)

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER

    Komite Untuk Pembaharuan Hukum Acara Pidana (KuHAP)

    Jakarta, 2013

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    3/205

    2 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM)RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    KOMITE UNTUK PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA (KuHAP):

    KUHAP yang BerPERspektif HAM dan Berkeadilan gender

    Editor Siti Aminah

    Tim KecilRestaria F HutabaratMaruliArsilYura PratamaMiko Ginting

    Diterbitkan OlehKomite Untuk Pembaharuan Hukum Acara Pidana (KuHAP)

    Bekerjasama dengan Australian Indonesian Partnership for Justice (AIPJ)

    SekretariatThe Indonesian Legal Resource Center

    Jl.Tebet Timur I No.4, Tebet Jakarta Selatan INDONESIATelp : 62 21 9382 1173Fax : 62 21 8356 641Website - www.kuhap.or.id

    design lay-out PT Delapan Cahaya Indonesia - cantingpress

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    4/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 3

    KATA PENGANTAR

    Komite Untuk Reformasi Hukum Acara Pidana (KuHAP) adalah koalisi masyara-kat sipil yang dibentuk di kalangan NGO untuk mengkritisi RUU KUHAP dan mendoronghukum acara pidana yang berpersfektif HAM dan berkeadilan jender. Pengkritisan telahmulai dilakukan sejak draft RUU KUHAP tahun 2007, dan melakukan serangkaian akti-vitas untuk mendorong agar pemerintah segera membahas RUU KUHAP, dan disisi lainmendorong masyarakat sipil untuk melakukan advokasi yang sama yang terkait langsungdengan kerja-kerja masing-masing lembaga.

    Pilihan untuk mendorong agar RUU KUHAP segera dibahas, tidak dapat di-lep-askan dari perjalanan praktik penegakan hukum sendiri, khususnya UU No.8/1981 yangbelum memadai untuk memberikan perlindungan kepada tersangka/terdakwa, perkem-bangan sistem peradilan pidana dan proses hukum yang adil ( due proces of law ). Rati -kasi Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (Sipol) yang dilakukan Indonesia, membawa kon-sekuensi negara mempunyai kewajiban untuk melakukan sinkronisasi aturan hukum acarapidana dengan perkembangan aturan perlidungan hak-hak tersangka/terdakwa dan proseshukum yang adil sesuai dengan konvensi. Dan alasan ini pula yang juga disebutkan di dalam

    konsideran RUU KUHAP, yaitu untuk menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalamkonvenan. Namun, masih terdapat berbagai aturan di dalam RUU KUHAP dan UU KU-HAP yang bertentangan dengan ketentuan kovenan, khususnya pasal 14 yang mengaturhak-hak tersangka/terdakwa. Yaitu diantaranya masih memungkinkannya aparat penegakhukum melakukan penahanan lebih dari 300 hari, dan hal ini bertentangan dengan prinsipbahwa tersangka/terdakwa secepat-cepatnya untuk segera diadili, dan diputus oleh peng-adilan.

    Pembatasan kebebasan tersangka/terdakwa secara sewenang-wenang dan me-langgar hak-hak tersangka/terdakwa membawa konsekuensi pelanggaran HAM. Apa yangdikatakan oleh Martin Luther King Jr bahwa “ justice delayed is justice denied ” di dalam suratyang ditulisnya dan diselundupkan dari Penjara Birmingham, memberikan gambaran pem-

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    5/205

    4 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    batasan atas kebebasan tersangka/terdakwa yang sewenang-wenang membawa kon-sekuensi tidak sekedar pelanggaran HAM, tetapi juga ada masalah keadilan substantif.Di dalam konteks nasional, masalah pembatasan kebebasan tersangka/terdakwa secarasewenang-wenang sering kita jumpai. Oleh karena itu, RUU KUHAP perlu memberikanperlindungan terhadap hak-hak tersangka/terdakwa, dan menjamin proses hukum yangadil.

    Komite Untuk Reformasi Hukum Acara Pidana (KUHAP) telah menyelesaikanDIM RUU KUHAP. DIM ini diselesaikan setelah sebelumnya melakukan serangkaian ak-tivitas diskusi tematik terkait issue-issue didalam RUU KUHAP. Terdapat berbagai ma-salah krusial di dalam RUU KUHAP, yaitu issue Hakim Pemeriksa Pendahuluan (HPP),penyadapan, upaya hukum, alat bukti, hak tersangka/terdakwa dan perlindungan saksidan korban. Isu-isu tersebut seharusnya menyesuaikan dengan perkembangan perlind-ungan hak-hak tersangka dan terdakwa, dan proses hukum yang adil. Namun, DIM versi

    komite ini bersifat sebagai living documment yang dapat berubah dan berkembangsesuai dengan pengetahuan dan perkembangan yang ada. Karenanya, saatnya kita meng-kritisi pasal demi pasal RUU KUHAP, agar KUHAP yang dihasilkan memenuhi harapankita semua.

    Jakarta, 5 Desember 2013Uli Parulian SihombingDirektur Eksekutif Indonesian Legal Resource Center a.n Koalisi untuk Pembaharuan Hukum Acara Pidana

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    6/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 5

    DAFTAR ISI

    JudulMenimbangMengingatMenetapkan

    BAB I KETENTUAN UMUM BAB II PENYIDIK DAN PENYIDIKANBagian Kesatu : Penyidik Bagian Kedua : PenyidikanBagian Ketiga : Perlindungan Pelapor, Pengadu, Saksi, dan Korban BAB III PENUNTUT UMUM DAN PENUNTUTANBagian Kesatu : Penuntut UmumBagian Kedua : Penuntutan BAB IV PENANGKAPAN, PENAHANAN, PENGGELEDAHAN

    PENYITAAN, PENYADAPAN, DAN PEMERIKSAAN SURATBagian Kesatu : PenangkapanBagian Kedua : PenahananBagian Ketiga : PenggeledahanBagian Keempat : PenyitaanBagian Kelima : PenyadapanBagian Keenam : Pemeriksaan Surat BAB V HAK TERSANGKA DAN TERDAKWABAB VI BANTUAN HUKUMBAB VII BERITA ACARA BAB VIII SUMPAH ATAU JANJI

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    7/205

    6 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    BAB IX HAKIM PEMERIKSA PENDAHULUANBagian Kesatu : KewenanganBagian Kedua : AcaraBagian Ketiga : Syarat dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian BAB X WEWENANG PENGADILAN UNTUK MENGADILIBagian Kesatu : Pengadilan NegeriBagian Kedua : Pengadilan TinggiBagian Ketiga : Mahkamah Agung BAB XI GANTI KERUGIAN, REHABILITASI, DAN PUTUSAN PE-NGADILAN TENTANG GANTI KERUGIAN TERHADAP KORBANBagian Kesatu : Ganti KerugianBagian Kedua : Rehabilitasi

    Bagian Ketiga : Putusan Pengadilan Tentang Ganti Kerugian Terhadap Korban BAB XII PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILANBagian Kesatu : Panggilan dan DakwaanBagian Kedua : Memutus Sengketa mengenai Wewenang MengadiliBagian Ketiga : Acara Pemeriksaan BiasaBagian Keempat : Pembuktian dan PutusanBagian Kelima : Acara Pemeriksaan SingkatBagian Keenam : Jalur KhususBagian Ketujuh : Saksi MahkotaBagian Kedelapan: Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan BAB XIII UPAYA HUKUM BIASABagian Kesatu : Pemeriksaan Tingkat BandingBagian Kedua : Pemeriksaan Tingkat Kasasi BAB XIV UPAYA HUKUM LUAR BIASABagian kesatu : Pemeriksaan Tingkat Kasasi Demi Kepentingan HukumBagian Kedua : Peninjauan Kembali Putusan Pengadilan Yang Telah

    Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap BAB XV PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILANBAB XVI PENGAWASAN DAN PENGAMATAN PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILANBAB XVII KETENTUAN PERALIHANBAB XVIII KETENTUAN PENUTUP

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    8/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 7

    DAFTAR INVENTARISASI MASALAHRANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANAKomite Untuk Pembaharuan Hukum Acara Pidana (KuHAP), Jakarta, 2013

    NO

    DIMNASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    1 RANCANGANUNDANG-UNDANG REPUBLIKINDONESIANOMOR ... TAHUN …TENTANGHUKUM ACARA PIDANA

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    2 DENGAN RAHMAT TUHANYANG MAHA ESAPRESIDEN REPUBLIK INDONE-SIA

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    3 Menimbang :a. bahwa negara Republik Indonesia

    adalah negara hukum berdasar-kan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 yangmenjunjung tinggi hak asasi ma-nusia dan menjamin segala warganegara bersamaan kedudukannyadi dalam hukum dan pemerintah-

    an dan wajib menjunjung hukumdan pemerintahan itu dengantidak ada kecualinya;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    4 b. bahwa untuk mewujudkan tujuansebagaimana dimaksud dlm hurufa perlu diupayakan pembangunanhukum nasional dalam rangkamenciptakan supremasi hukumdengan mengadakan pembaruanhukum acara pidana menuju sistem peradilan pidana terpadu

    dengan menempatkan para penegak hukum pada fungsi, tugas, danwewenangnya;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    5 c. bahwa pembaruan hukum acarapidana juga dimaksudkan untuklebih memberikan kepastian hu-kum, penegakan hukum, ketert-iban hukum, keadilan masyarakat,dan perlindungan hukum sertahak asasi manusia, baik bagi ter-sangka, terdakwa, saksi, maupunkorban, demi terselenggaranyanegara hukum;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    9/205

    8 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    6 d. bahwa berhubung beberapakonvensi internasional yangberkaitan langsung dengan hu-

    kum acara pidana telah dirati -kasi, maka hukum acara pidanaperlu disesuaikan dengan materikonvensi tersebut;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    7 e. bahwa Undang-Undang Nomor8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana sudah tidak sesuaidengan kemajuan teknologi, pe-rubahan sistem ketatanegaraan,dan perkembangan hukum dalammasyarakat, sehingga perlu di-ganti dengan hukum acara pidanayang baru;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    8 f. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud dalamhuruf a, huruf b, huruf c, huruf d,dan e perlu membentuk Undang-Undang tentang Hukum AcaraPidana;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    9 Mengingat :1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan

    Pasal 27 ayat (1) Undang-UndangDasar Negara Republik Indone-sia Tahun 1945;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    10 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun2004 tentang Kekuasaan Kehaki-man (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 8,Tambahan Lembaran Negara Re-publik Indonesia Nomor 4358);

    MENJADI :2. Undang-Undang No.

    48 Tahun 2009 tentangKekuasaan Kehakiman(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Ta-hun 2009 Nomor 157,Tambahan LembaranNegara Republik Indo-nesia Nomor 5076);

    Telah terjadi perubahanundang-undang.

    11 Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIAdan PRESIDEN REPUBLIK INDO-NESIA

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    12 MEMUTUSKAN:Menetapkan :UNDANG-UNDANG TENTANG

    HUKUM ACARA PIDANA.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    13 BAB IKETENTUAN UMUM

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    10/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 9

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    14 Pasal 1Dalam Undang-Undang ini yangdimaksud dengan :

    1. Penyelidikan adalah se-rangkaian tindakan pe-nyelidik untuk mencari

    dan menemukan suatuperistiwa yang didugasebagai tindak pidanaserta guna menentukandapat atau tidaknyadilakukan penyidikanmenurut cara yangdiatur dalam undang-undang.

    2. Penyelidik adalah peja-bat Kepolisian Negara

    Republik Indonesia, pegawai negeri sipil ter-tentu, atau pejabat lainyang diberi wewenangoleh undang-undanguntuk melakukan pe-nyelidikan

    - Penambahan pengertian“penyelidikan” dan“penyelidik” sebelum

    pengertian penyidikandan penyidik.

    - Fungsi penyelidikantetap dimasukkan dalamundang-undang inidengan alasan :

    1. Penyelidikan dipandangsebagai tahapan untukmenyeleksi perkarayang layak untukdilanjutkan ke tahapan

    penyidikan; dan2. Untuk mengurangi

    rekayasa perkara dalambentuk penyidikan yangdipaksakan sehinggaharus ada tindakanpendahuluan sebelumpenyidikan dimulai danditentukan tersang-kanya.

    Ketentuan ini tidak me-

    niadakan ketentuan lainyang mengatur penyidikansepanjang dengan undang-undang

    15 1. Penyidikan adalah serangkaiantindakan penyidik untuk mencariserta mengumpulkan bukti yangdengan bukti itu membuat terangtindak pidana yang terjadi danmenentukan tersangkanya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    16 2. Penyidik adalah pejabat Kepoli-sian Negara Republik Indonesia,pegawai negeri sipil tertentu,atau pejabat lain yang diberiwewenang oleh undang-undanguntuk melakukan penyidikan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    17 3. Penuntutan adalah tindakanpenuntut umum untuk menentu-kan suatu perkara tindak pidanadapat dilakukan penuntutan atautidak, membuat surat dakwaan,

    dan melimpahkan perkara pidanake pengadilan yang berwenangdengan permintaaan supaya...

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    11/205

    10 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... diperiksa dan diputus oleh hakimdi sidang pengadilan.

    18 4. Penuntut Umum adalah jaksayang diberi wewenang olehundang-undang untuk melakukanpenuntutan dan melaksanakanputusan pengadilan atau peneta-pan hakim.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    19 5. Jaksa adalah pejabat fungsionalyang diberi wewenang untukbertindak sebagai penuntutumum dan pelaksana putusanpengadilan yang telah mem-

    peroleh kekuatan hukum tetapserta wewenang lain berdasarkanundang-undang.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    20 6. Hakim adalah pejabat pengadi-lan atau pejabat lain yang diberiwewenang oleh Undang-Undangini atau undang-undang lain un-tuk melakukan tugas kekuasaankehakiman.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    21 7. Hakim Pemeriksa Pendahu-luan adalah pejabat yang diberiwewenang menilai jalannyapenyidikan dan penuntutan, danwewenang lain yang ditentukandalam Undang-Undang ini.

    Hakim Pemeriksa Pen-dahuluan adalah pejabatyang diberi wewenangmenilai jalannya pe-nyelidikan, penyidikandan penuntutan, danwewenang lain yangditentukan dalam Undang-Undang ini.

    Penambahan Frasa “Peny-elidikan”

    22 8. Putusan Pengadilan adalah putu-san hakim yang diucapkan dalamsidang pengadilan terbuka untukumum yang berupa pemidanaanatau pembebasan atau pelepasandari segala tuntutan hukumsesuai dengan ketentuan dalamUndang-Undang ini.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    23 9. Upaya Hukum adalah usahauntuk melawan penetapan hakimatau putusan pengadilan berupaperlawanan, banding, kasasi,kasasi demi kepentingan hukum,dan peninjauan kembali

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    24 10. Penasihat Hukum adalahadvokat atau orang lain yangmemberi jasa hukum, baik di ..

    PENJELASAN :Yang dimaksud dengan“orang lain” adalah

    Karena penasehat hukumtidak hanya advokat.Pengertian ...

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    12/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 11

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... dalam maupun di luar pengadi-lan yang memenuhi persyaratanberdasarkan ketentuan undang-

    undang

    ... paralegal, dosen danmahasiswa hukum seb-agaimana diatur dalam

    UU Bantuan Hukum.

    .. Penasihat hukum harusmengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun

    2003 tentang Advokat danUndang-Undang Nomor16 Tahun 2011 tentangBantuan Hukum.

    25 11. Tersangka adalah seseorangyang karena bukti permu-laan yang cukup diduga kerasmelakukan tindak pidana.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    26 12. Terdakwa adalah seseorangyang dituntut, diperiksa, dan

    diadili di sidang pengadilan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    27 13. Terpidana adalah seseorangyang dijatuhi pidana berdasar-kan putusan pengadilan yangtelah memperoleh kekuatanhukum tetap.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    28 14. Korban adalah seseorang yangmengalami penderitaan sik,mental, kerugian nama baik,dan/atau kerugian ekonomiyang diakibatkan oleh suatutindak pidana.

    Korban adalah seseorangyang mengalami penderi-taan sik, mental, seksual,kerugian nama baik, dan/atau kerugian ekonomiyang diakibatkan olehsuatu tindak pidana.

    - Penambahan frasa ‘sek-sual’

    - Pemaknaan pend-eritaan (terutama padakelompok rentan) tidakhanya bersifat sik,mental, nama baik, dan/atau kerugian ekonomitetapi juga penderitaanseksual

    29 15. Penyitaan adalah serangkaiantindakan penyidik untuk meng-ambil alih penguasaan dan/ataupenyimpanan benda bergerakatau tidak bergerak dan bendaberwujud atau tidak berwujud,untuk kepentingan pembuktiandalam penyidikan, penuntutan,dan pemeriksaan di sidangpengadilan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    30 16. Penggeledahan Rumah adalahtindakan penyidik untuk melak-sanakan pemeriksaan, peny-itaan, atau penangkapan denganmemasuki rumah tempattinggal, tempat tertutup, atau

    tempat yang lain.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    31 17. Penggeledahan Badan adalahtindakan penyidik untuk ...

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    13/205

    12 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... melakukan pemeriksaan badanatau tubuh seseorang termasukrongga badan untuk mencari

    benda yang diduga keras adapada badan, tubuh, atau ronggabadan, atau yang dibawanyaserta.

    32 18. Penggeledahan Pakaian adalahtindakan penyidik untukmelakukan pemeriksaan pak-aian, baik pakaian yang sedangdipakai maupun pakaian yangdilepas, untuk mencari bendayang diduga keras berkaitandengan tindak pidana.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    33 19. Tertangkap Tangan adalahtertangkap sedang melakukan,atau segera sesudah melaku-kan tindak pidana atau sesaatkemudian diserukan olehkhalayak ramai sebagai orangyang melakukan tindak pidana,atau apabila padanya ditemukanbenda yang diduga keras telah

    dipergunakan untuk melakukantindak pidana atau hasil tindakpidana.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    34 20. Penangkapan adalah pengekan-gan sementara waktu kebe-basan tersangka atau terdakwaberdasarkan bukti permulaanyang cukup guna kepentinganpenyidikan, penuntutan, ataupemeriksaan di sidang pengadi-lan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    35 21 Penahanan adalah penempatantersangka atau terdakwa ditempat tertentu oleh pejabatyang berwenang melakukan pe-nahanan berdasarkan undang-undang ini.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    36 22. Ganti Kerugian adalah hakseseorang untuk mendapatkansejumlah uang karena ditangkap,ditahan, dituntut, atau diputustanpa alasan yang sah berdasar-kan undang-undang atau karenakekeliruan mengenai orangnya

    Kompensasi adalah hakkorban untuk mendapat-kan penggantian kerugianyang diberikan oleh neg-ara secara proporsionaldengan beratnya pelang-garan akibat ditangkap,

    - Pergantian istilah “gantikerugian” dengan “kom-pensasi”

    - Perubahan istilah ”gantirugi” menjadi ”konpen-sasi” karena mengacukepada UU Per...

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    14/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 13

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    atau hukum yang diterapkan ditahan, dituntut, dan/ataudiputus dengan cara yangtidak sah berdasarkan

    undang-undang.

    ... Perlindungan saksi dankorbanPasal 7, UU ten-tang Pengadilan HAM

    pasal 35, PP No.3 Tahun2002 pasal 1 ayat (4)yang tidak lagi meng-gunakan istilah ”gantirugi” tapi menggunakanistilah ”konpensasi”.

    - Penyesuaian terhadapBasic Principles andGuidelines on the Right toa Remedy and Repara-tion for Victims of Gross

    Violation of InternationalHuman Rights Law andSerious Violations of In-ternational HumanitarianLaw.

    - Penyesuaian terhadapPasal 7 Undang-UndangNomor 13 Tahun 2006tentang PerlindunganSaksi dan Korban men-genai hak atas kompen-

    sasi dan restitusi.- Penyesuaian terhadap

    Pasal 35 Undang-Un-dang Nomor 26 Tahun2000 tentang Pengadi-lan Hak Asasi Manusiamengenai hak ataskompensasi, restitusi,dan rehabilitasi.

    - Penyesuaian terhadapPeraturan Pemerintah

    Nomor 3 Tahun 2002tentang Kompensasi,Restitusi, dan Reha-bilitasi Terhadap KorbanPelanggaran Hak AsasiManusia yang Berat.

    37 23. Rehabilitasi adalah hak sese-orang untuk mendapatkanpemulihan hak-haknya dalamkemampuan, kedudukan, danharkat serta martabatnya yangdiberikan pada tingkat penyidi-kan, penuntutan, atau pemerik-saan di sidang pengadilan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    15/205

    14 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... karena ditangkap, ditahan, dituntut, atau diadili tanpa alasanyang sah berdasarkan undang-

    undang atau karena kekeliruanmengenai orangnya atau hukumyang diterapkan.

    38 24. Laporan adalah pemberita-huan yang disampaikan olehseseorang kepada pejabatyang berwenang tentang telahatau sedang atau diduga akanterjadinya tindak pidana yangdiberikan hak atau kewajibanberdasarkan undang-undang.

    Laporan adalah pemberi-tahuan yang disampaikanoleh seseorang kepadapejabat yang berwenangtentang telah atau sedangatau diduga akan terjadin-ya tindak pidana.

    PERBAIKAN REDAK-SIONALPenghapusan frase “yangdiberikan hak ataukewajiban berdasarkanundang-undang

    39 25. Pengaduan adalah pemberita-huan disertai permintaan olehpihak yang berkepentingankepada pejabat yang berwenanguntuk menuntut menurut hu-kum terhadap seseorang yangtelah melakukan tindak pidanaaduan yang merugikannya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    40 26. Saksi adalah orang yang dapatmemberikan keterangan

    guna kepentingan penyidikan,penuntutan, dan pemeriksaandi sidang pengadilan tentangsuatu tindak pidana yang dilihatsendiri, dialami sendiri, ataudidengar sendiri.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    41 27. Ahli adalah seseorang yangmempunyai keahlian di bidangtertentu yang diperlukan untukmembuat terang suatu perkarapidana guna kepentingan penyi-dikan, penuntutan, dan pemer-iksaan di sidang pengadilan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    42 28. Satu hari adalah 24 (dua puluhempat) jam.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    43 29. Satu bulan adalah 30 (tigapuluh) hari.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    PENAMBAHAN :30. Restitusi adalah

    hak korban atauahli warisnya untuk

    mendapatkan pengem-balian kepada keadaansemula baik secara

    Pengaturan mengenairestitusi dalam ketentuanumum pasal 1 huruf 30dimaksudkan untuk mem-

    pertegas jaminan hukumbagi korban yang mengal-ami kerugian materiil ..

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    16/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 15

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... materil dan immaterilyang pemenuhannyadilakukan oleh

    pelaku tindak pidanaberdasarkan putu-san pengadilan yangberkekuatan hukumtetap.putusan pengadi-lan yang berkekuatanhukum tetap.

    ... maupun immate-riil seperti dalam kasusperkosaan, tra cking,

    ataupun korban porno-gra untuk mendapatkanganti rugi dari pelaku.Hal ini juga bertujuanuntuk mempermudah bagikorban untuk melakukanpenggabungan gugatanganti rugi dengan kasuspidananya.

    31. Pendamping kor-ban adalah advokat,paralegal, dan /ataupendamping sosiallainnya yang bertujuanuntuk memberikanrasa aman, dan kenya-manan bagi korbanuntuk menyampaikanketerangan pada se-tiap proses pemerik-saan mulai dari tingkatkepolisian hingga ketingkat pengadilan.

    PENJELASANYang dimaksud denganpendamping sosial, terma-suk diantaranya konselordan psikolog

    Praktek yang terjadi se-lama ini proses pendam-pingan korban di pengadilan seringkali ditolak olehhakim dengan alasan KUHAP tidak mengatur pendamping korban. Pedamping korban telah diaturdidalam undang-undangPerlindungan Anak pasal 1ayat (14), undang-undangPKDRT pasal 10, undang-undang Traf cking pasal35, dan diusulkan didalamBab Perlindungan Saksidan Korban (pasal 41RUU KUHAP), maka perlu dide nisikan secaranormatif dalam pasal 1Ketentuan Umum.

    44 Pasal 2Acara pidana dijalankan hanya berdasarkan tata cara yang diatur

    dalam undang-undang.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    45 Pasal 3(1) Ruang lingkup berlakunya Un

    dang-Undang ini adalah untukmelaksanakan tata cara peradi-lan dalam lingkungan peradilanumum pada semua tingkatperadilan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    46 (2) Ketentuan dalam Undang-Un-dang ini berlaku juga terhadaptindak pidana yang diatur dalamundang-undang di luar KitabUndang-Undang Hukum Pidana,kecuali undang-undang tersebutmenentukan lain.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    17/205

    16 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    47 Pasal 4Acara pidana yang diatur dalamUndang-Undang ini dilaksanakan

    secara wajar dan perpaduan antarasistem hakim aktif dan para pihakberlawanan secara berimbang.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    48 Pasal 5(1) Setiap korban harus diberikan

    penjelasan mengenai hak yangdiberikan berdasarkan per-aturan perundang-undanganpada semua tingkat peradilan.

    (1) Setiap pejabat yangmelakukan pemerik-saan di setiap tingkatpemeriksaan wajibmemberikan penjela-san kepada saksi dankorban mengenai hakyang diberikan ber-dasarkan peraturanperundang-undangan.

    - Perubahan frasa “harus”menjadi kata “wajib”.

    - Perubahan menjadiwajib untuk menekankankepada pejabat betapapentingnya hak-hak ko-rban diiformasikan padasetiap tingkat pemerik-saan.

    49 (2) Dalam keadaan tertentu,penjelasan sebagaimana di-maksud pada ayat (1) diberi-kan kepada keluarga atau ahliwarisnya.

    PENJELASAN :Yang dimaksud “keadaantertentu” seperti me-ninggal dunia, anak-anak,disabilitas, luka berat dll

    Penegasan

    50 BAB IIPENYIDIK DAN

    PENYIDIKAN

    BAB IIPENYELIDIKAN, PE-

    NYELIDIK, PENYIDIKAN,

    DAN PENYIDIK

    Perubahan denganmenambahkan frase “pe-nyelidikan dan penyelidik”

    Bagian KesatuPenyelidik

    UU No.8 Tahun 1981tentang KUHAP

    Pasal ....Penyelidik adalah setiappejabat polisi negaraRepublik Indonesia.1) Pejabat Kepolisian

    Negara RepublikIndonesia;

    2) Pejabat pegawai negerisipil tertentu, ataupejabat lain yangdiberi wewenang olehundang-undang untukmelakukan penyelidi-kan.

    3) Pejabat lain yangdiberi wewenang olehundang-undang untukmelakukan penyelidi-kan.

    Merujuk pada draft tahun2007 dan UU No.8 tahun1981 tentang KUHAP

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    18/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 17

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    Pasal …(1) Penyelidik sebagai-ma-

    na dimaksud dalam-

    Pasal … :a. karena kewajibannya

    mempunyai wewenang1. menerima laporan

    / pengaduan dariseseorang tentang ter-

    jadinya tindak pidana;2. melakukan tindakan

    pertama di tempatkejadian;

    3. menyuruh berhenti se-

    seorang dan memeriksasurat atau tanda penge-nal diri yang bersang-kutan;

    4. mengadakan tindakanlain menurut hukumyang bertanggungjawab

    Merujuk pada draft tahun2007 dan UU No.8 tahun1981 tentang KUHAP

    b. atas perintah penyidikdapat melakukan tinda-kan berupa:

    1. penangkapan, laranganmeninggalkan tempat,penggeledahan danpenahanan;

    2. pemeriksaan dan pe-nyitaan surat;

    3. mengambil sidikjari danmemotret seorang;

    4. membawa dan meng-hadapkan seorang padapenyidik

    Merujuk pada draft tahun2007 dan UU No.8 tahun1981 tentang KUHAP

    (2) Penyelidik membuat &menyampaikan lapo-ran hasil pelaksanaantindakan sebagaimanatersebut pada ayat (1)huruf a dan huruf bkepada penyidik.

    Merujuk pada draft tahun2007 dan UU No.8 tahun1981 tentang KUHAP

    51 Bagian KesatuPenyidik Pasal 6

    Penyidik adalah:

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    52 a. Pejabat Kepolisian Negara Re-publik Indonesia;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    19/205

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    20/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 19

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    TAMBAHANk. memberikan perlind-

    ungan sementara bagi

    perempuan dan anakkorban kekerasan

    ... untuk memberikan perlindungan sementara ke-pada perempuan dan anak

    khususnya korban KDRTyang merupakan tugasdan wewenang polisisebagaimana telah diaturdalam UU PKDRT pasal16 tentang perlindungansementara bagi korbanKDRT yang beradadibawah ancaman pelaku.

    Menurut Pasal 16

    Undang-Undang Nomor23 Tahun 2004 tentangPenghapusan KekerasanDalam Rumah Tanggamenyatakan bahwa dalam1 x 24 jam terhitung sejakmengetahui atau me-nerima laporan mengenaikekerasan rumah tangga,kepolisian wajib segeramemberikan perlindungan

    sementara pada korban66 (2) Penyidik sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 6 huruf b dan hurufc karena kewajibannya mem-punyai wewenang berdasarkanundang-undang yang menjadidasar hukumnya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    67 (3) Penyidik sebagaimana dimaksuddalam Pasal (6) huruf b dalammelaksanakan tugas dan wewe-

    nangnya berkoordinasi denganpenyidik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 huruf a.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    68 (4) Penyidik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 huruf b dan hurufc dalam melaksanakan upayapaksa dapat meminta bantuanpenyidik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 huruf a.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    69 (5) Ketentuan mengenai tata carapelaksanaan koordinasi danpermintaan bantuan seb-agaimana dimaksud pada ayat(3) dan ayat (4) diatur denganPeraturan Pemerintah.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    21/205

    20 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    70 Pasal 8(1) Dalam melakukan penyidikan,

    penyidik berkoordinasi dengan

    penuntut umum.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    71 (2) Penyidik membuat berita acaratentang pelaksanaan tindakanyang diperlukan dalam penye-lesaian perkara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 109sesuai dengan ketentuan dalamUndang-Undang ini.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    72 (3) Penyidik menyerahkan berkasperkara yang lengkap kepada

    penuntut umum.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    73 Pasal 9 Penyidik berwenang melaksanakantugas di seluruh wilayah negaraRepublik Indonesia sesuai denganketentuan undang-undang.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    74 Pasal 10 Ketentuan mengenai syarat dantata cara pengangkatan dan pem-berhentian penyidik sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 diaturdengan Peraturan Pemerintah.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    75 Bagian KeduaPenyidikan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    76 Pasal 11(1) Penyidik yang mengetahui,

    menerima laporan, atau pen-gaduan tentang terjadinya suatuperistiwa yang patut didugamerupakan tindak pidana dalamwaktu paling lama 2 (dua) hari

    terhitung sejak mengetahui,menerima laporan, atau pen-gaduan tersebut wajib melaku-kan tindakan penyidikan yangdiperlukan.

    (1) Penyidik yang menge-tahui, menerima lapor-an, atau pengaduantentang terjadinya suatu peristiwa yg patutdiduga merupakantindak pidana dalam

    waktu paling lama 2(dua) hari terhitungsejak mengetahui, me-nerima laporan, ataupengaduan tersebutwajib melakukan tin-dakan yang diperlukan

    Frasa “penyidikan yang di-perlukan” diganti dengan “wajib melakukan tindakanyang diperlukan”.

    77 (2) Untuk kepentingan penyidikan,penyidik dapat memanggil ataumendatangi seseorang untukmemperoleh keterangan tanpasebelumnya memberi statusorang tersebut sebagai ter-sangka atau saksi.

    (2) Untuk kepentinganpenyidikan, penyidikdapat memanggil ataumendatangi seseoranguntuk memperolehketerangan dengansebelumnya ...

    - Penggantian kata “tan-pa” menjadi “dengan”

    - Saat ini kerapkali pemanggilan terhadapwarganegara tanpastatus hukum yang jelas.Warga negara

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    22/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 21

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    77 ... memberi status orangtersebut sebagai ter-sangka atau saksi.

    ... pada awalnya dipanggildengan alasan klari kasi,sebagai saksi, namun

    selanjutnya men jaditersangka. Akibatnya,pemanggilan tanpastatus membangun ketakutan,karena dapatsaja dijadikan tersangka

    justru berdasarkaninformasi yang diberi-kannya;.

    - Jika pasal ini tetap diberakukan akan membuka

    peluang abuse of power karena polisi dapatmemanggil seseorangtanpa alasan jelas, me-lainkan hanya utk tujuanmenakut-nakuti

    - Pasal ini dampak darihilangnya penyelidikanyang menyebabkanfungsi2 penyelidikandilimpahkan ke tahap

    penyidikan, termasukmemanggil seseorangyang statusnya belum

    jelas. Pendapat Koalisi,penyelidikan tetap adashg tidak sulit menjadi-kan seseorang sebagaitersangka atau saksiberdasarkan bukti permulaan yang didapatdalam penyelidikan.

    78 Pasal 12(1) Setiap orang yang meng-alami,

    melihat, menyaksikan, ataumenjadi korban peristiwa yangmerupakan tindak pidana ber-hak mengajukan laporan ataupengaduan kepada penyidikbaik secara lisan maupun secaratertulis.

    (1) Setiap orang yangmengalami, melihat,menyaksikan, ataumenjadi korban tindakpidana berhak men-gajukan laporan ataupengaduan kepadapenyidik baik secaralisan maupun secaratertulis.

    (2) Dalam hal yangmenjadi korban seba-gaimana ayat (1)

    - Perubahan dengan menghapus frase “peristiwayang merupakan” danmenambah 1 (satu) ayat.

    - Perempuan dan anakyang menjadi korbankekerasan sering-kali mangalami kesulitanmelaporkan kasusnya

    jika mengacu ke KUHAPsesuai dengan tempatkejadian perkara (TKP).Hal ini menyulitkan...

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    23/205

    22 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... adalah perempuan dananak, maka korbanberhak melaporkan

    secara langsung ke-pada penyidik baik ditempat korban beradamaupun di tempatkejadian perkara.

    .. korban untuk secepat-nya mendapatkanperlindu-ngan dan akses

    terhadap keadilan.- Pengaturan ini menjadi

    penting sebagai bentukperlindungan dan penanganan secepatnya ter-hadap kasus perempuandan anak sebagai korban.

    - Ketentuan ini juga telahdiatur di dalam Pasal 26UU PKDRT, sehinggapengaturan dalam KU-

    HAP merupakan bentuksinkronisasi dengan UUPKDRT.

    79 (2) Setiap orang yang mengeta-hui permufakatan jahat untukmelakukan tindak pidana terha-dap ketentraman dan keamananumum, jiwa, atau hak milik, wa-

    jib seketika itu juga melaporkanhal tersebut kepada penyidik.

    (3) Setiap orang yang mendengar, melihat, ataumengetahui terjadinyatindak pidana terha-dap perempuan dananak wajib melakukanupaya-upaya sesuaidengan batas kemam-puannya, yaitu :

    a. mencegah berlangsung-nya tindak pidana;

    b. memberikan perlindun-gan kepada korban;

    c. memberikan pertolon-gan darurat; dan

    d. membantu prosespengajuan permohonanpenetapan perlindungan.

    - Salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalampenanganan kasus kekerasan terhadap perem-puan dan anak yang bertujuan untuk mencegahserta menghentikan ter

    jadinya kekerasan terha-dap perempuan.

    - Ketentuan ini telah diperkuat pengaturan-nya dalam Pasal 15UU PKDRT, sehinggapengaturan dalam KU-HAP merupakan bentuksinkronisasi dengan UUPKDRT.

    81 (3) Setiap pegawai negeri dalamrangka melaksanakan tugasnya,yang mengetahui tentang ter-

    jadinya peristiwa tindak pidana,wajib melaporkan peristiwatersebut kepada penyidik dalamwaktu paling lama 2 (dua) hariterhitung sejak mengetahuiterjadinya peristiwa tersebut.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    82 (4) Laporan atau pengaduan yangdiajukan secara tertulis kepada

    penyidik harus ditandatanganioleh pelapor atau pengadu.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    24/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 23

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    83 (5) Laporan atau pengaduan yangdiajukan secara lisan harusdicatat oleh penyidik dan di-

    tandatangani oleh pelapor ataupengadu dan penyidik.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    84 (6) Dalam hal pelapor atau pen-gadu tidak bisa baca tulis, halitu harus disebutkan sebagaicatatan dalam laporan ataupengaduan tersebut.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    85 (7) Setelah menerima laporan ataupengaduan, penyidik harusmemberikan surat tanda pe-

    nerimaan laporan atau pengad-uan kepada yang bersangkutan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    86 (8) Dalam hal penyidik tidak menanggapi laporan atau pengaduan dalam jangka waktu14 (empat belas) hari, makapelapor atau pengadu dapatmengajukan laporan ataupengaduan itu kepada penuntutumum setempat.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    87 (9) Penuntut umum wajib mempe-lajari laporan atau pengaduansebagaimana dimaksud padaayat (8) dan jika cukup alasandan bukti permulaan adanyatindak pidana, dalam jangkawaktu 14 (empat belas) hariPenuntut Umum wajib memintakepada penyidik untuk melaku-kan penyidikan dan menunjuk-kan tindak pidana apa yangdapat disangkakan dan pasaltertentu dalam undang-undang.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    88 (10) Jika penuntut umum ber-pendapat tidak ada alasan atauperbuatan yang dilaporkan ataudiadukan bukan tindak pidana,maka penuntut umum dapatmemberi saran kepada pelaporatau pengadu untuk menempuh

    jalur hukum lain.

    (10) Jika penuntut umumberpendapat tidak adaalasan atau perbuatanyang dilaporkan ataudiadukan bukan tindakpidana, maka penuntutumum memberi sarankepada pelapor ataupengadu untuk men-empuh jalur hukumlain.

    - Perubahan denganmenghapus kata “dapat”

    - Memastikan akseskeadilan melalui saranahukum non pidana dapatdilakukan warganegara

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    25/205

    24 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    89 (11)Jika penyidik dalam jangkawaktu 14 (empat belas) harisetelah menerima permintaan

    untuk mulai melakukan penyi-dikan dari penuntut umum se-bagaimana dimaksud pada ayat(9) tidak melakukan penyidikan,maka pelapor atau pengadudapat memohon kepada penun-tut umum untuk melakukanpemeriksaan dan penuntutan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    90 (12)Turunan hasil pemeriksaansebagaimana dimaksud padaayat (11) penuntut umum wajibmenyampaikan kepada penyidik.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    91 Pasal 13(1) Dalam hal penyidik telah mulaimelakukan penyidikan dan mene-mukan suatu peristiwa yang didugakeras merupakan tindak pidanaberdasarkan bukti permulaan yangcukup, penyidik memberitahukantentang dimulainya penyidikantersebut kepada penuntut umum

    dalam waktu paling lambat 2 (dua)hari.

    (1) Dalam hal penyidiktelah mulai melakukanpenyidikan suatu peris-tiwa yang diduga kerasmerupakan tindak pidanaberdasarkan bukti permu-laan yang cukup, penyidikwajib memberitahukantentang dimulainya pe-

    nyidikan tersebut kepadapenuntut umum dalamwaktu paling lambat 2(dua) hari terhitung sejakdimulainya penyidikan.

    PENAMBAHAN REDAK-SIONAL Menambah frasa“wajib memberitahukan “,

    92 (2) Dalam melaksanakan pe-nyidikan, penyidik berkoordi-nasi, berkonsultasi, dan memintapetunjuk kepada penuntut umumagar kelengkapan berkas perkaradapat segera dipenuhi baik formil

    maupun materiel

    (2) Dalam melaksanakanpenyidikan, penyidik wajibberkoordinasi, berkon-sultasi, dan memintapetunjuk kepada penuntutumum agar kelengkapan

    berkas perkara dapatsegera dipenuhi baikformil maupun materiel.PENAMBAHAN(3) Dalam hal penyidiklalai memberitahukantentang dimulainya pe-nyidikan kepada penuntutumum, maka penyidikyang bersangkutan dapatdikenai sanksi sesuai

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    PENAMBAHAN REDA-KSIONAL Menambahkanfrasa ‘wajib’

    Penambahan ayat yangmengtur sanksi atau aki-bat hukum atas keterlam-batan dalam pengirimanSPDP kepada PenuntutUmum, agar penyidikbekerja lebih profesionaldalam memberikan pelay-

    anan kepada warganegara.

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    26/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 25

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    93 Pasal 14(1) Penyidik berwenang meng-hentikan penyidikan karena:

    94 a) ne bis in idem; a)telah ada putusan berkekuatan hukum tetapterhadap perkara yangdisangkakan;

    95 b) apabila tersangka meninggaldunia;

    TETAP TIDAK BERUBAH

    96 c) sudah lewat waktu; TETAP TIDAK BERUBAH

    97 d) tidak ada pengaduan pada tindakpidana aduan;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    98 e) undang-undang atau pasal yangmenjadi dasar tuntutan sudahdicabut atau dinyatakan tidakmempunyai daya laku berdasar-kan putusan pengadilan; atau

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    99 f) bukan tindak pidana, atauterdakwa masih di bawah umur8 (delapan) tahun pada waktumelakukan tindak pidana.

    f) Tersangka masih di bawah umur 12 (dua be-las) tahun pada waktumelakukan tindakpidana

    g)kerbuatan yang disang-

    kakan bukan tindakpidana;

    h)tindak pidana yang di-lakukan bersifat ringan;

    i) tindak pidana tertentu; j) tindak pidana yang di-

    lakukan hanya diancamdengan pidana denda;

    k) umur tersangka padawaktu melakukan tin-dak pidana di atas 70

    (tujuh puluh tahun; dan/atau

    l) kerugian sudah diganti.

    Menyesuaikan denganUU No.11 TAhun 2012tentang Sistem PeradilanPidana Anak (SPPA)

    Sinkronisasi dengan draftrancangan Pasal… tentangMekanisme Penyelesaiandi Luar Pengadilan

    PENAMBAHAN AYATKetentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1)huruf h, huruf j, dan k han-ya berlaku untuk tindakpidana yang diancam den-gan pidana penjara palinglama 5 (lima) tahun danterlebih dahulu mendapatpersetujuan korban.

    MEKANISME KONTROL

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    27/205

    26 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    100 (2) Dalam hal penyidik menghen-tikan penyidikan, penyidik wajibmemberitahukan kepada penuntut

    umum, korban dan/atau tersangkapaling lama 2 (dua) hari terhitungsejak tanggal penghentian penyidi-kan.

    TETAP TIDAK ADA PERUBA-HAN

    PENAMBAHAN AYAT- Dalam hal penyidik

    menghentikan pe-nyidikan sebagaimanadimaksud pada ayat (3),pihak ketiga yang diru-gikan dapat mengajukankeberatan kepada HakimPemeriksa Pendahuluan.

    - Terhadap pemeriksaankeberatan sebagaimanadimaksud dalam ayat(5), Hakim Pemer-iksa Pendahuluan wajibmenghadirkan pihakketiga yang dirugikan,korban dan penuntutumum untuk didengarketerangannya.

    - Dalam hal HakimPemeriksa Pendahuluanmengabulkan keberatansebagaimana dimaksuddalam ayat (5) maka pe-nyidik wajib melanjutkanpenyidikan.

    Membangun mekanismekontrol terhadapkewenangan penyidik,dan memastikan bahwapenghentian penyidikantidak merugikan korbanatau pihak ketiga

    101 Pasal 15(1) Dalam hal penyidik telah

    selesai melakukan penyidikan,hasil penyidikan oleh penyidikdikonsultasikan kepada penun-tut umum kemudian dilakukanpemberkasan perkara.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    102 (2) Setelah berkas perkara seb-agaimana dimaksud pada ayat(1) dinyatakan lengkap olehpenuntut umum, penyidikmenyerahkan berkas perkarahasil penyidikan rangkap 2

    (dua) beserta tanggung jawabatas tersangka dan barang buktikepada penuntut umum.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    28/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 27

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    103 (3) Penyidik atas permintaanpenuntut umum dapat melak-sanakan tindakan hukum tertentu

    untuk memperlancar pelaksanaansidang di pengadilan atau melak-sanakan penetapan hakim.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    104 Pasal 16(1) Dalam hal tertangkap tangan:

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    105 a. setiap orang dapat menangkaptersangka guna diserahkanbeserta atau tanpa barang buktikepada penyidik; dan

    a. setiap orang dapatmengamankan ter-sangka guna diserahkanbeserta barang buktikepada penyidik; dan

    - Perubahan dengan mengganti kata “menangkap”menjadi “menga mankan”.Perubahan dengan meng-hapus frase “atau tanpa”.

    - Kewenangan untukmelakukan penangkapanada di tangan aparaturnegara ( state apparatus )bukan di masyarakat. Apa-bila hal ini diberlakukanmaka ruang untuk mainhakim sendiri terbukalebar.

    106 b. setiap orang yang mempunyaiwewenang dalam tugas ket-

    ertiban, ketenteraman, dankeamanan umum wajib menang-kap tersangka guna diserahkanbeserta atau tanpa barang buktikepada penyidik.

    b. setiap orang yangberkewajiban dalam

    tugas ketertiban,ketenteraman, dankeamanan umum wajibmengamankan ter-sangka guna diserahkanbeserta barang buktikepada penyidik.

    PERBAIKAN REDAK-SIONAL

    Perubahan dengan mengubah “mempunyai we-wenang” menjadi “berke-wajiban”, menambahkankata “serta”, mengubahkata “menangkap” men-

    jadi “mengamankan”, danmenghapus “atau tanpa”

    107 (2) Setelah menerima penyerahan tersangka sebagaimana dimak-

    sud pada ayat (1) penyidikdalam waktu paling lambat1(satu) hari terhitung sejak diterimanya penyerahan tersangkawajib melakukan pemeriksaandan tindakan lain dalam rangkapenyidikan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    108 (3) Penyidik yg telah menerima laporan tersebut datang ke tempat kejadian dalam waktu palinglambat 1 (satu) hari terhitung

    sejak menerima laporan & dptmelarang setiap orang untukmeninggalkan tempat itu selamapemeriksaan belum selesai.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    29/205

    28 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    109 (4) Setiap orang yang melanggarketentuan untuk tidak mening-galkan tempat sebagaimana

    dimaksud pada ayat (3) dapatdipaksa tinggal di tempatkejadian sampai pemeriksaanselesai.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    110 Pasal 17(1) Penyidik berwenang memanggil

    tersangka dan/atau saksi untukdilakukan pemeriksaan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    111 (2) Pemanggilan sebagaimana di-maksud pada ayat (1) dilakukan

    dengan surat panggilan yangsah dengan memperhatikantenggang waktu yang wajar danmenyebutkan alasan pemang-gilan secara jelas.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    112 (3) Tersangka dan/atau saksi yangdipanggil wajib datang di hada-pan penyidik.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    113 (4) Dalam hal tersangka dan/atausaksi tidak datang, penyidikmemanggil sekali lagi denganmeminta bantuan kepadapejabat yang berwenang untukmembawa tersangka dan/atausaksi kepada penyidik.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    114 Pasal 18(1) Jika tersangka atau saksi yang

    dipanggil tidak datang denganmemberi alasan yang sah danpatut kepada penyidik yangmelakukan pemeriksaan, penyi-dik tersebut datang ke tempatkediamannya untuk melakukanpemeriksaan.

    DIHAPUS Bertentangan dengan asaspatut dalam pemanggilantersangka atau saksi. Patutseharusnya dimaknaimelalui prosedur pemang-gilan terlebih dahulu.

    115 (2) Jika dikhawatirkan tersangkadan/atau saksi menghindar daripemeriksaan, penyidik dapatlangsung mendatangi kedia-man tersangka dan/atau saksitanpa terlebih dahulu dilakukanpemanggilan.

    DIHAPUS Untuk saksi, hal ini berpo-tensi menimbulkan keta-kutan sehingga keteranganyang diberikan nantinyatidak bebas.

    116 Pasal 19 Sebelum dimulainya pemeriksaanoleh penyidik terhadap tersangkayang melakukan suatu tindak

    (1) Sebelum dimulainyapemeriksaan olehpenyidik terhadaptersangka, penyidik

    PERBAIKAN REDAK-SIONAL

    - Menjadi dua ayat- Perubahan dengan

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    30/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 29

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    pidana, penyidik wajib memberitahukan kepada tersangkatentang haknya untuk mendapat-kan bantuan hukum dan wajibdidampingi oleh penasihat hukumdalam perkara sebagaimana di-maksud dalam Pasal 93 ayat (1).

    ... wajib memberitahukan kepada tersangkatentang haknya untukdidampingi olehpenasehat hukum.

    (2) Tersangka wajibdidampingi penas-ehat hukum dalamperkara sebagaimanadimaksud dalamPasal 93 ayat (1).

    .. menghapus frase “yangmelakukan suatu tindakpidana”.

    - Terminologi tersangkasudah mencakupmaksud dan penger-tian bahwa tersangkaadalah orang disangkamelakukan suatu tindakpidana

    PENAMBAHAN AYAT(2) Sebelum dimulainya

    pemeriksaan terha-dap saksi dan korban,penyidik wajib untuk:

    a. Penginformasikan hak-hak saksi dan Korbanyang dijamin dalamperaturan perundang-undangan;

    b. Memberikan rujukanuntuk mendapatkanlayanan kesehatan dantempat aman.

    c. Menginformasikan hakuntuk didampingi danhak bantuan hukumpada setiap tingkatperadilan.

    d. Memberikan informasiperkembangan, kasuspada setiap tahappemeriksaan.

    e. Pemeriksaan terhadapsaksi, korban, ter-sangka atau terda-kwa perempuan danpenyandang disabilitasdilakukan di ruangpelayanan khusus.

    PENJELASANYang dimaksud layanankesehatan adalah layanan

    medis, psikis dan psiko-sosial

    Untuk menyeimbangkanhak tersangka dengan

    hak saksi dan korban,dan memberikan per-lindungan terhadao saksidan korban perempuan,anak-anak dan penyan-dang disabilitas

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    31/205

    30 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    117 Pasal 20Dalam hal penyidik sedangmelakukan pemeriksaan terhadaptersangka, penasihat hukum dapatmengikuti jalannya pemeriksaandengan melihat dan mendengarpemeriksaan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    118 Pasal 21(1) Penyidik memeriksa saksi

    dengan tidak disumpah, kecu-ali jika terdapat cukup alasanuntuk diduga bahwa saksitidak akan dapat hadir dalam

    pemeriksaan di pengadilan.

    PENJELASANYang dimaksud dengan“terdapat cukup alasan”diantaranya namun tidakterbatas pada adanyaancaman keselamatan

    terhadap saksi danberada di bawah per-lindungan lembaga yangmenangani perlindungansaksi dan korban.

    Mensinergikan perlin-dungan saksi dan korbandengan lembaga perlind-ungan saksi dan korban

    119 (2) Penyidik memeriksa saksi secara tersendiri, tetapi dapatdipertemukan yang satu dgnyang lain dan wajib memberi-kan keterangan yang sebena-

    rnya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    PENAMBAHAN AYAT(3) Ketentuan pasal 21

    ayat (2) tidak berlakupada saksi atau korbandalam kasus kekerasanterhadap perempuanyang mengalamitrauma psikologis.

    Perkecualian ini dimak-sudkan untuk melindungiperempuan sebagai kor-ban yang masih mengalamitrauma berat sehingga ti-dak mungkin dikonfrontirdengan pelaku/ tersangka.Karena akan semakinmenimbulkan ketakutandan trauma baru lagi bagikorban

    120 (3) Dalam pemeriksaan tersangkayang menghendaki didengarnyasaksi yang dapat menguntung-kan baginya maka hal tersebutdicatat dalam berita acarapemeriksaan.

    Penyidik wajib memeriksadan memanggil saksi yangdiajukan baik oleh ter-sangka, atau korban, dansetiap keterangan saksidicatat dalam berita acarapemeriksaan

    Untuk mengakomodirkepentingan kedua belahpihak. Baik tersangkadan atau pihak pelapor/korban.

    121 (4) Penyidik wajib memanggil danmemeriksa saksi yang dapat

    menguntungkan tersangkasebagaimana dimaksud padaayat (3).

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    32/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 31

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    122 Pasal 22(1) Dalam memberikan penjelasan

    atau keterangan pada tingkat

    penyidikan, tersangka diberi-tahukan haknya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 89 ayat(1)

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    123 (2) Keterangan saksi kepada pe-nyidik diberikan tanpa tekanandari siapapun atau dalam ben-tuk apapun.

    Keterangan saksi, korbandan tersangka kepadapenyidik diberikan tanpatekanan dari siapapunatau dalam bentuk apapun

    - Penambahan frasa ‘kor-ban dan tersangka’

    124 (3) Penyidik mencatat keterangantersangka secara teliti sesuaidengan yang dikatakannyadalam pemeriksaan dan dimuatdalam berita acara pemeriksaan.

    Penyidik mencatatketerangan, saksi, korbandan/ atau tersangkasecara teliti sesuai denganyang dikatakannya dalampemeriksaan dan dimuatdalam berita acara pemer-iksaan.

    - Penambahan frasa “saksi,korban”

    - Menyeimbangkan posisiantara saksi, korban dantersangka

    125 (4) Apabila keterangan tersangkatidak menggunakan bahasaIndonesia, keterangannya harusditerjemahkan.

    Apabila keterangan saksi,korban atau tersangka ti-dak menggunakan bahasaIndonesia, keterangannya

    harus diterjemahkan.PENJELASAN:Penerjemahan tidak ter-batas pada bahasa asing,namun juga bahasa lokalatau ibu dari saksi,korbanatau tersangka.

    - Penambahan frasa “saksi,korban”

    - Menyeimbangkan posisiantara saksi, korban dan

    tersangka

    126 (5) Keterangan sebagaimanadimaksud pada ayat (4) harusditandatangani oleh penter-

    jemah dan dilampirkan pada

    berkas perkara.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    PENAMBAHAN AYAT(6) Dalam hal tersangka,

    saksi atau korbanmemiliki kebutuhankhusus, penyidik wajibmenyediakan ahli yangdapat membantu.

    Untuk memenuhi prinsipaksebilitas bagi penyan-dang disabilatas

    127 Pasal 23(1) Keterangan tersangka dan/atau

    saksi dicatat dalam berita acarapemeriksaan yang ditandatan-gani oleh penyidik, tersangka,dan/atau saksi setelah membacadan mengerti isinya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    33/205

    32 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    128 (2) Dalam hal tersangka dan/atausaksi tidak bersedia mem-bubuhkan tanda tangannya,

    penyidik mencatat hal tersebutdalam berita acara pemeriksaandengan menyebut alasannya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    129 Pasal 24Dalam hal tersangka dan/atau saksiyang harus didengar keterangannyaberdiam atau bertempat tinggal diluar daerah hukum penyidik yangmelakukan penyidikan, pemeriksaanterhadap tersangka dan/atau saksidapat dilimpahkan kepada penyidikdi tempat kejadian atau tempattinggal tersangka dan/atau saksitersebut.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    130 Pasal 25(1) Dalam hal penyidik menganggap

    perlu, penyidik dapat memintapendapat ahli.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    131 (2) Sebelum memberikan keteran-gan, ahli mengangkat sumpahatau mengucapkan janji di muka

    penyidik untuk memberikanketerangan menurut pengeta-huannya dengan sebaik-baiknya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    132 (3) Jika ahli yang karena harkatdan martabat, pekerjaan, atau

    jabatan diwajibkan menyimpanrahasia, maka ahli dapat meno-lak untuk memberikan keteran-gan yang diminta.

    133 Pasal 26Penyidik atas kekuatan sumpah

    jabatannya dalam waktu palinglama 7 (tujuh) hari membuat beritaacara pemeriksaan yang diberitanggal dan memuat tindak pidanadengan menyebut waktu, tempat,dan keadaan pada waktu tindakpidana dilakukan, nama dan tempattinggal tersangka dan/atau saksi,keterangan, catatan mengenai aktaatau benda, serta segala sesuatuyang dianggap perlu untuk kepent-ingan penyelesaian perkara.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    34/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 33

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    134 Pasal 27Dalam hal tersangka ditahan, dalamwaktu 1 (satu) hari setelah perin-

    tah penahanan tersebut dijalankan,tersangka harus mulai diperiksaoleh penyidik.

    (1) Dalam hal tersangkaditahan, dalam waktu1 (satu) hari setelah

    perintah penahanantersebut dijalankan,tersangka harusmulai diperiksa olehpenyidik.

    - Perubahan dengan me-nambahkan 1 (satu) ayat

    (2) Pemeriksaan olehpenyidik sebagaimanaayat (1) dilakukandengan didampingipenasihat hukumtersangka.

    - Sebelum diperiksaTersangka berhak untukberkonsultasi denganpenasehat hukum

    135 Pasal 28(1) Tersangka, keluarga, atau pena-

    sihat hukum dapat mengajukankeberatan atas penahanantersangka kepada penyidik yangmelakukan penahanan.

    Tersangka, keluarga, ataupenasihat hukum dapatmengajukan keberatanatas penahanan tersangkakepada Hakim PemeriksaPendahuluan.

    - Perubahan denganmengganti “kepadapenyidik yang melakukanpenahanan” menjadi “ke-pada Hakim PemeriksaPendahuluan”.

    - Karena keberatanpenahanan diajukan ke-pada Hakim PemeriksaPendahuluan pada saat

    proses penilaian danpenetapan HPP apakahtersangka perlu ditahanatau tidak.

    136 (2) Penyidik dapat mengabulkanpermintaan pengajuan ke-beratan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dengan memper-timba70ngkan tentang perluatau tidaknya tersangka tetapditahan atau tetap ada dalam

    tahanan.

    DIHAPUS Keberatan penahanandiberikan oleh Tersangkakepada Hakim PemeriksaPendahuluan pada saatproses penentuan apakahTersangka Perlu ditahanatau tidak

    137 (3) Apabila dalam waktu 3 (tiga)hari permintaan tersebut belumdikabulkan oleh penyidik, tersangka,keluarga, atau penasihat hukumdapat mengajukan hal itu kepadaatasan penyidik.

    DIHAPUS Ketentuan ini dalamprakteknya merupakanpeluang dipergunakanuntuk melakukan jual belikewenangan oleh atasanpenyidik

    138 (4) Atasan penyidik dapat mengab-ulkan permintaan pengajuan ke-beratan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dengan memper-timbangkan perlu atau tidaktersangka tetap ditahan atautetap berada dalam tahanan.

    DIHAPUS Membuka kewenangantanpa kontrol yang jelaskepada atasan penyidikuntuk menentukan penah-anan atau tidak

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    35/205

    34 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    139 (5) Penyidik atau atasan penyidiksebagaimana dimaksud pada ayat(2) dan ayat (4) dapat mengabul-

    kan permintaan dengan atau tanpasyarat.

    DIHAPUS Penetuan permintaan pen-angguhan dan pengalihanpenahanan yang diajukan

    tersangka/terdakwa diten-tukan pada proses sidangpendahuluaan denganhadirnya tersangka danpenyidik/penuntut umum

    140 Pasal 29(1) Dalam hal penyidik melaku-

    kan penggeledahan rumah,bangunan tertutup, atau kapal,maka penyidik terlebih dahulumenunjukkan tanda pengenal-nya dan surat izin penggele-dahan dari Hakim PemeriksaPendahuluan kepada tersangkaatau salah satu keluarganyadengan tetap memperhatikanketentuan sebagaimana dimak-sud dalam Pasal 69, Pasal 70,dan Pasal 72.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    141 (2) Dalam keadaan yang san-gat mendesak sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 69 ayat(3), penyidik dapat melakukanpenggeledahan tanpa suratizin penggeledahan dari HakimPemeriksa Pendahuluan.

    DIHAPUS Seluruh upaya paksa,termasuk penggeledahan

    harus seijin hakim.

    142 (3) Penggeledahan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ha-rus dilaporkan kepada HakimPemeriksa Pendahuluan dalamwaktu paling lama 24 (duapuluh empat) jam setelah

    dilakukan penggeledahan.

    DIHAPUS Seluruh upaya paksa,termasuk penggeledahanharus seijin hakim.

    143 Pasal 30(1) Penyidik membuat berita acara

    tentang jalannya hasil peng-geledahan rumah, bangunantertutup, atau kapal sebagaima-na dimaksud dalam Pasal 69ayat (1).

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    144 (2) Penyidik lebih dahulu memba-cakan berita acara penggeleda-han rumah, bangunan tertutup,atau kapal kepada tersangka,kemudian diberi tanggal dan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    36/205

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    37/205

    36 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    151 Pasal 33(1) Penyidik menjelaskan barang

    yang akan disita kepada pemilik

    atau pihak yang menguasaibenda tersebut dan dapatmeminta keterangan tentangbenda yang akan disita tersebutdengan disaksikan oleh kepaladesa atau nama lainnya, atauketua rukun tetangga dengan 2(dua) orang saksi.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    152 (2) Penyidik membuat beritaacara penyitaan yang kemudiandibacakan kepada pemilik ataupihak yang menguasai bendaatau keluarganya dengan diberitanggal dan ditandatangani olehpenyidik, pemilik atau pihakyang menguasai benda, dankepala desa atau nama lain-nya atau ketua rukun tetanggadengan 2 (dua) orang saksi.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    153 (3) Dalam hal pemilik atau pihakyang menguasai benda tidak

    bersedia membubuhkan tan-datangannya, maka hal tersebutdicatat dalam berita acarapenyitaan dengan menyebutalasannya

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    154 (4) Turunan atau salinan beritaacara sebagaimana dimaksudpada ayat (3) disampaikan olehpenyidik kepada atasannya,Hakim pemeriksaan pendahu-luan, pemilik, atau pihak yang

    menguasai benda sitaan dankepada kepala desa atau namalainnya atau ketua lingkungan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    155 Pasal 34(1) Benda sitaan sebelum dibung-

    kus, dicatat mengenai beratdan/atau jumlah menurut jenismasing-masing, ciri atau sifatkhas, tempat, hari dan tanggalpenyitaan, dan identitas pemilikatau pihak yang menguasai ben-da yang disita, yang kemudiandiberi lak dan cap jabatan yangditandatangani oleh penyidik.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    38/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 37

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    156 (2) Dalam hal benda sitaan tidakmungkin dibungkus, penyidikmemberi catatan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1), yang di-tulis di atas label dan ditempel-kan atau dikaitkan pada bendasitaan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    157 Pasal 35(1) Dalam hal terdapat dugaan yang

    kuat bahwa untuk pengung-kapan suatu tindak pidana,data yang diperlukan dapatdiperoleh dari surat, buku, ataudata tertulis yang lain yang be-lum disita, penyidik melakukanpenggeledahan, dan jika perludapat melakukan penyitaan atassurat, buku, atau data tertulisyang lain tersebut.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    158 (2) Penyitaan sebagaimana dimak-sud pada ayat (1) dilaksanakanmenurut ketentuan sebagaima-na dimaksud dalam Pasal 34.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    159 Pasal 36

    (1) Apabila berdasarkan pengaduanyang diterima terdapat suratatau tulisan palsu atau dipalsukan atau diduga palsu olehpenyidik, untuk kepentinganpenyidikan, penyidik dapatmeminta keterangan mengenaihal itu kepada ahli.

    Apabila berdasarkan

    pengaduan yang diterimaterdapat surat atau tulisanpalsu atau dipalsukanatau diduga palsu, untukkepentingan penyidikan,penyidik dapat memintaketerangan mengenai halitu kepada ahli.

    Perubahan dengan meng-

    hapus frase “oleh penyi-dik” sehingga menjadi :

    160 (2) Dalam hal timbul dugaan kuatterdapat surat atau tulisanpalsu atau dipalsukan, pe-nyidik dengan surat izin ketuapengadilan negeri setempatdapat datang atau dapat me-minta pejabat penyimpan umumuntuk mengirimkan surat asliyang disimpannya sebagai bahanperbandingan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    161 (3) Pejabat penyimpan umum seb-agaimana dimaksud pada ayat(2) wajib memenuhi permintaanpenyidik.

    Pejabat penyimpan umumsebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapatmemenuhi permintaanpenyidik.

    - Perubahan dengan mengganti frasa “wajib” men-

    jadi “dapat”.- Tidak semua infor masi

    yang diminta dalamrangka penegakan

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    39/205

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    40/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 39

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... pidana, penyidik berwenangmengajukan permintaan kete-rangan kepada ahli kedokteran

    kehakiman atau dokter dan/atau ahli lainnya.

    166 (2) Permintaan keterangan ahlisebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan secaratertulis dengan menyebutkansecara tegas untuk pemeriksaanluka, keracunan, mayat, dan/ataubedah mayat.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    167 (3) Dalam hal korban mati, mayat

    dikirim kepada ahli kedokterankehakiman dan/atau dokterpada rumah sakit denganmemperlakukan mayat tersebutsecara baik dengan penuhpenghormatan dan diberilabel yang dilak dan diberi cap

    jabatan yang memuat identitasmayat dan dilekatkan pada ibu

    jari kaki atau bagian lain badanmayat.

    TETAP TIDAK ADA

    PERUBAHAN

    168 Pasal 38(1) Dalam hal untuk keperluan

    pembuktian sangat diperlu-kan pembedahan mayat yangtidak mungkin lagi dihindari,penyidik wajib terlebih dahulumemberitahukan pembedahanmayat tersebut kepada keluargakorban.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    169 (2) Dalam hal keluarga korbankeberatan, penyidik wajibmenerangkan dengan sejelas-

    jelasnya tentang maksud dantujuan perlu dilakukannya pem-bedahan mayat tersebut.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    170 (3) Apabila dalam waktu 2 (dua)hari tidak ada tanggapan apapundari keluarga, atau pihak yangperlu diberitahukan tidakditemukan, penyidik dalamwaktu paling lambat 1 (satu)hari melaksanakan ketentuansebagaimana dimaksud padaPasal 37 ayat (3).

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    41/205

    40 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    171 (4) Dalam hal keluarga korbankeberatan terhadap pembe-dahan mayat, penyidik dapat

    meminta wewenang dariHakim Pemeriksa Pendahuluanuntuk melaksanakan pembeda-han mayat.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    172 Pasal 39Dalam hal untuk kepentinganperadilan penyidik perlu melaku-kan penggalian mayat, kepentin-gan tersebut dilaksanakan sesuaidengan ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 37 ayat (2)dan Pasal 38 ayat (1).

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    173 Bagian KetigaPerlindungan Pelapor, Pen-

    gadu, Saksi, dan KorbanPasal 40

    (1) Setiap pelapor atau pengadusebagaimana dimaksud dalamPasal 12 ayat (1), setiap orangatau korban sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 ayat

    (2), dan setiap pegawai negerisebagaimana dimaksud dalamPasal 12 ayat (3) berhak mem-peroleh perlindungan hukum,perlindungan sik dan perlind-ungan non sik.

    Setiap pelapor atau pengadu sebagaimana dimak-sud dalam Pasal 12 ayat(1), dan setiap pegawainegeri sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12ayat (3) berhak mem-peroleh perlindunganhukum, perlindungan sik

    dan perlindungan non

    sik.

    Menghapus pasal 12 ayat(2) dikarenakan ketentuanpasal tersebut merupakanketentuan hukum materildan tidak semestinya dia-tur dalam hukum formil(R-KUHAP)

    174 (2) Perlindungan hukum seb-agaimana dimaksud pada ayat(1) berlaku juga dalam prosespenuntutan dan proses pemer-iksaan di sidang pengadilan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    175 (3) Jika diperlukan, perlindunganhukum dapat dilakukan secarakhusus dan tanpa batas waktu.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    PENAMBAHAN AYAT :(4) Perempuan, anak, dan

    kelompok rentanyang berstatus sebagaisaksi dan/atau korbanberhak :

    a. mendapatkan bantuanhukum;

    b. mendapatkan pendamp-ingan sejak tahap penyi

    Penyesuaian denganUU PKDRTUU Perlindungan Saksidan KorbanUU TPPOUU 7 tahun 1984 tentangRatufukasi CEDAW

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    42/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 41

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    .. dikan, penuntutan, dan-pemeriksaan pengadilan;

    c. memberikan keteran-

    gan tanpa tekanan dankekerasan;

    d. bebas dari pertanyaanyang menjerat, melece-hkan, dan/atau meren-dahkan martabat;

    e. mendapatkan informasimengenai perkemban-gan kasusnya;

    f. mendapatkan pener- jemah;

    g. mendapatkan infor-masi mengenai putusanpengadilan;

    h. memperoleh biayaganti rugi (restitusi)dari pelaku berdasarkanpenetapan pengadilan.

    i. mendapatkan per-lindungan dari pihakkeluarga, kepolisian,kejaksaan, pengadilan,

    advokat, lembaga sosial,atau pihak lainnya baiksementara maupunberdasarkan penetapanperintah perlindungandari pengadilan;

    j. mendapatkan pelayanankesehatan sesuai den-gan kebutuhan medis;

    k. mendapatkan perlind-ungan sementara dari

    kepolisian;l. mengajukan ahli

    176 (5) Tata cara pemberian perlindu-ngan hukum dilaksanakan berdasarkan ketentuan undang-undang.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    177 Pasal 41Semua biaya yang dikeluarkanuntuk kepentingan penyidikan danperlindungan pelapor, pengadu,

    saksi, atau korban sebagaimanadimaksud dalam Bab II dibebankanpada negara.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    43/205

    42 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    178 BAB IIIPENUNTUT UMUM DAN

    PENUNTUTAN

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    179 Bagian KesatuPenuntut Umum

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    181 Pasal 42(1) Penuntut umum mempunyai

    tugas dan wewenang :

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    182 a. melakukan koordinasi dan mem-berikan konsultasi pelaksanaanpenyidikan yang dilakukan olehpenyidik;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    183 b. mengajukan surat permohonankepada Hakim PemeriksaanPendahuluan untuk melakukanpenggeledahan, penyadapan, danlangkah-langkah yang lain;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    184 c. menerima dan memeriksaberkas perkara penyidikan daripenyidik;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    185 d. memperpanjang penahanan se-lama 5 (lima) hari yang dilakukanoleh penyidik dengan 5 (lima)

    hari berikutnya.

    DIHAPUS Kewenangan penuntutumum untuk melakukanpenahanan sama seperti

    kewenangan penyidik un-tuk melakukan penahananyakni harus mendapatkanizin dari hakim pemerik-saan pendahuluan denganmenggunakan metodesidang pemeriksaan pen-dahuluan

    186 e. meminta penandatanganan suratperintah penahanan kepada Ha-kim Pemeriksa Pendahuluan;

    MENJADImengajukan permohonanpenahanan kepada hakimpemeriksaan pendahuluan

    187 f. meminta penandatanganan suratperintah penahanan kepada hakimpengadilan negeri yang ditunjukoleh ketua pengadilan negeri;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    188 g. mengajukan permintaan penang-guhan penahanan kepada HakimPemeriksa Pendahuluan ataukepada hakim pengadilan negeri;

    Mengajukan permintaanpenangguhan penahanankepada Hakim PemeriksaPendahuluan

    Perubahan dengan meng-hapus frase “atau kepadahakim pengadilan negeri.”

    189 h. membuat surat dakwaan dan

    mem-bacakannya kepada ter-dakwa;

    TETAP TIDAK ADA

    PERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    44/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 43

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    190 i. melimpahkan perkara danmelakukan penuntutan kepengadilan;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    191 j. menyampaikan pemberitahuankepada terdakwa tentang keten-tuan waktu dan tempat perkaradisidangkan dan disertai suratpanggilan kepada terdakwa dankepada saksi, untuk datang padasidang yang telah ditentukan;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    192 k. melaksanakan penetapan dan/atau putusan Hakim PemeriksaPendahuluan, hakim pengadilan

    negeri, hakim pengadilan tinggi,atau hakim Mahkamah Agung;dan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    193 l. melakukan tindakan lain sesuaidengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

    DIHAPUS Terlampau luas

    194 (2) Penuntut umum juga ber-wenang menghentikanpenuntutan demi kepentinganumum dan/atau dengan alasantertentu.

    Penuntut umum jugaberwenang menghentikanpenuntutan dengan alasantertentu.

    Perubahan dengan meng-hapus frase “demi kepent-ingan umum dan/atau”

    195 (3) Kewenangan penuntut umumsebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat dilaksanakan jika:

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    196 a. tindak pidana yang dilakukanbersifat ringan;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    197 b. tindak pidana yang dilakukandiancam dengan pidana penjarapaling lama 4 (empat tahun);

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    198 c. Tindak pidana yang dilakukanhanya diancam dengan pidanadenda;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    199 d. umur tersangka pada waktumelakukan tindak pidana di atas70 (tujuh puluh) tahun; dan/atau

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    200 e. kerugian sudah diganti. TETAP TIDAK BERUBAH

    Penambahanf. Tindak Pidana Tertentu

    201 (4) Ketentuan sebagaimana dimak-sud pada ayat (3) huruf d dan

    huruf e hanya berlaku untuktindak pidana yang diancam

    (4) Ketentuan sebagaima-na dimaksud pada

    ayat (3) huruf b, d danhuruf e hanya berlaku

    - Pada ayat (4) ditambah-kan “huruf b” dan

    “mendapatkan persetu- juan Hakim PemeriksaPendahuluan”.

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    45/205

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    46/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 45

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    ... tindak pidana di luar daerahhukum sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

    205 Pasal 44(1) Penuntut umum dapat men-

    gajukan suatu perkara kepadaHakim Pemeriksa Pendahuluanuntuk diputus layak atau tidaklayak untuk dilakukan penuntu-tan ke pengadilan

    Penuntut umum sebelummelakukan penuntutan,wajib mengajukan suatuperkara kepada HakimPemeriksa Pendahuluanuntuk diputus layak atautidak layak untuk di-lakukan penuntutan kepengadilan.

    - Perubahan frasa ‘dapat’menjadi ‘wajib’

    - Untuk menghindari pen-umpukan beban perkaradi Pengadilan karenaperkara-perkara yang ti-dak layak sidang, sepertipetty crimes, perkarayang kurang bukti, dst.Hal ini juga akan men-dorong penuntut umumuntuk meningkatkanprofesionalitasnya dalammenyiapkan penuntutan.

    206 (2) Sebelum memberi putusan ten-tang layak atau tidak layak suatuperkara dilakukan penuntutanke pengadilan, Hakim Pemerik-sa Pendahuluan dapat memer-iksa tersangka dan saksi sertamendengar konklusi penuntut

    umum.

    Sebelum memberi pu-tusan tentang layak atautidak layak suatu perkaradilakukan penuntutanke pengadilan, HakimPemeriksa Pendahuluanwajib memeriksa tersang-

    ka dan saksi.

    - Perubahan frasa ‘dapat’menjadi ‘wajib’

    - Dalam tahap ini HakimPemeriksa Pendahuluanhanya menguji kelayakanperkara dan alat buktiyang tersedia memadai

    untuk dilakukannyapersidangan.

    207 (3) Putusan Hakim PemeriksaPendahuluan tentang layakatau tidak layak suatu perkaradilakukan penuntutan ke pen-gadilan adalah putusan pertamadan terakhir.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    208 (4) Apabila Hakim PemeriksaPendahuluan memutus suatuperkara tidak layak dilakukanpenuntutan ke pengadilan, makapenuntut umum mengeluarkansurat perintah penghentianpenuntutan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    209 (5) Apabila penuntut umummenemukan bukti baru atasperkara tersebut, penuntutumum meminta kepada HakimPemeriksa Pendahuluan agardiputuskan penuntutan dapatdilanjutkan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    210 Bagian KeduaPenuntutan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    47/205

    46 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    211 Pasal 45Penuntut umum berwenangmelakukan penuntutan terhadap

    terdakwa dalam daerah hukum-nya dan melimpahkan perkara kepengadilan negeri yang berwenangmengadili.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    212 Pasal 46(1) Apabila berkas perkara hasil

    penyidikan dinilai telah lengkap,penuntut umum mengeluarkansurat keterangan bahwa berkasperkara telah lengkap.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    213 (2) Berkas perkara yang dinyatakantelah lengkap sebagaimanadimaksud pada ayat (2) besertatersangka dan barang bukti dis-erahkan oleh penyidik kepadapenuntut umum.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    214 (3) Apabila penuntut umum masihmenemukan kekurangan dalamberkas perkara, penuntutumum dapat meminta penyidikuntuk melakukan penyidikan

    tambahan dengan memberi-kan petunjuk langsung ataudapat melakukan pemeriksaantambahan sebelum dilimpahkanke pengadilan yang dalam pelak-sanaan dikoordinasikan denganpenyidik.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    215 (4) Dalam pemeriksaan perkaraselanjutnya, apabila diperlukantindakan hukum tertentu untukmemperlancar pelaksanaan si-dang di pengadilan atau melak-sanakan penetapan hakim,penuntut umum dapat melaku-kan tindakan hukum sendiriatau meminta bantuan penyidikuntuk melaksanakannya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    216 Pasal 47Setelah penuntut umum menerimaberkas perkara hasil penyidikan yglengkap dari penyidik, dalam waktupaling lama 14 (empat belas) hariterhitung sejak tanggal menerimaberkas perkara hasil penyidikan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    48/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 47

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    216 ... penuntut umum menentukanberkas perkara tersebut sudahmemenuhi persyaratan untuk dapat

    dilimpahkan atau tidak dilimpahkanke pengadilan.

    217 Pasal 48(1) Dalam hal penuntut umum

    berpendapat bahwa dari hasilpenyidikan dapat dilakukanpenuntutan, dalam waktu palinglama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal menerimaberkas hasil penyidikan, penuntut umum membuat surat dakwaan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    218 (2) Dalam hal penuntut umummemutuskan untuk menghen-tikan penuntutan karena tidakterdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut ternyata bukanmerupakan tindak pidana atauperkara ditutup demi hukum,penuntut umum menuang-kan hal tersebut dalam surat

    ketetapan.

    Dlm hal penuntut umummemutuskan untuk meng-hentikan penuntutankarena tidak terdapat cu-kup bukti atau peristiwatersebut ternyata bukanmerupakan tindak pidanaatau gugurnya hak menun-tut atau alasan lain yang

    sah untuk menghentikanpenututan sesuai denganundang-undang yang berlaku, penuntut umummenuangkan hal tersebutdalam surat ketetapan.

    - Penambahan frasa“gugurnya hak menuntutatau alasan lain yang sahuntuk menghentikanpenututan sesuai denganundang-undang yangberlaku”

    - Alasan penuntut umumuntuk menghentikan

    penuntutan harus diten-tukan secara limitatif

    219 (3) Isi surat ketetapan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diberitahu-kan kepada tersangka dan apabilatersangka ditahan, tersangka harusdibebaskan dalam waktu paling

    lambat 1 (satu) hari terhitung sejakpemberitahuan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    220 (4) Turunan atau salinan surat ketetapan tersebut wajib disampai-kan kepada tersangka ataukeluarga atau penasihat hukum,pejabat rumah tahanan negara,penyidik, hakim, dan pihakketiga yang berkepentingan.

    Turunan atau salinan suratketetapan tersebut wajibdisampaikan kepada ter-sangka atau keluarga ataupenasihat hukum, pejabatrumah tahanan negara,penyidik, hakim, dan pi-hak ketiga yg berkepent-ingan dalam waktu 1 harisejak dikeluarkannya suratketetapan.

    - Penambahan frasa “da-lam waktu 1 hari sejakdikeluarkannya suratketetapan”.

    - Penentuan batas waktu,agar tersangka tidak kehilangan hak-haknya, seperti pengajuan banding,bebas bersyarat dll

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    49/205

    48 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    221 (5) Dalam hal penghentian penun-tutan karena tidak terdapat cukupbukti atau peristiwa tersebut ter

    nyata bukan merupakan tindakpidana atau perkara ditutup demihukum sebagaimana dimaksud padaayat (2) di kemudian hari ternyataterdapat alasan baru, penuntutumum dapat melakukan penuntu-tan kembali terhadap tersangka.

    Dalam hal dilakukannyapenghentian penuntutandan di kemudian hari

    ternyata terdapat keadaanbaru, penuntut umumdapat melakukan penun-tutan kembali terhadaptersangka.

    alasan penghentian penun-tutan harus sesuai denganayat (2) yaitu menghenti-

    kan penuntutan karenatidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebutternyata bukan merupak-an tindak pidana atau gu-gurnya hak menuntut ataualasan lain yang sah untukmenghentikan penututansesuai dengan undang-undang yang berlaku

    222 Pasal 49(1) Apabila pada waktu yang sama

    atau hampir bersamaan penun-tut umum menerima beberapaperkara, penuntut umum dptmelakukan penggabungan perkara dan membuatnya dalamsatu surat dakwaan, dalam hal :

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    223 a. beberapa tindak pidana dilaku-kan oleh seorang yang sama dankepentingan pemeriksaan tidak

    menjadikan halangan terhadappenggabungannya;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    224 b. beberapa tindak pidana bersang-kut paut satu dengan yang lain;atau

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    225 c. beberapa tindak pidana ada hubungannya satu dengan yanglain dan penggabungan tersebutdiperlukan untuk kepentinganpemeriksaan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    226 (2) Beberapa tindak pidana dapatdituntut dalam satu surat dakwaan tanpa memperhatikanapakah merupakan suatu gabungan dari pidana umum ataukhusus atau ditetapkan olehundang-undang khusus sepan-

    jang memenuhi ketentuan ayat(1), kecuali dalam kompetensipengadilan khusus.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    227 (3) Penuntut umum dapat menun

    ut dua atau lebih Terdakwa dalamsatu surat dakwaan apabila Terdakwa melakukan tindak pidana pe-nyertaan.

    TETAP TIDAK ADA

    PERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    50/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 49

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    228 Pasal 50(1) Penuntut umum melimpahkan

    perkara ke pengadilan negeri

    dengan permintaan agar segeramengadili perkara tersebutdisertai dengan surat dakwaan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    229 (2) Penuntut umum membuat suratdakwaan yang berisi :

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    230 a. tanggal penandatanganan, namalengkap, tempat lahir, umur dantanggal lahir, jenis kelamin, ke-bangsaan, tempat tinggal, agama,dan pekerjaan tersangka

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    231 b. uraian secara cermat, jelas, danlengkap mengenai tindak pidanayang didakwakan dengan menye-butkan waktu dan tempat tindakpidana dilakukan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    232 c. pasal peraturan perundang-undangan yang dilanggar; dan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    233 d. tanda tangan penuntut umum. TETAP

    234 (3) Apabila surat dakwaan tidakmemenuhi ketentuan seb-

    agaimana dimaksud pada ayat(2) berkas perkara dikemba-likan kepada penuntut umumuntuk diperbaiki.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    235 (4) Surat dakwaan yang tidak me-menuhi ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf bbatal demi hukum.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    236 (5) Turunan atau salinan suratpelimpahan perkara besertasurat dakwaan disampaikan ke-pada tersangka atau kuasanya,penasihat hukum, dan penyi-dik, pada saat yang bersamaandengan penyampaian suratpelimpahan perkara tersebut kepengadilan negeri.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    237 Pasal 51(1) Penuntut umum dapat mengu

    bah surat dakwaan sebelumpengadilan menetapkan hari si

    dang, dengan tujuan untuk me-nyempurnakan atau untuk tidakmelanjutkan penuntutannya.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    51/205

    50 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    238 (2) Pengubahan untuk menyempur-nakan surat dakwaan sebagai-mana dimaksud pada ayat (1)

    dapat dilakukan hanya 1 (satu)kali dan dalam waktu palinglama 7 (tujuh) hari sebelumtanggal sidang dimulai.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    239 (3) Dalam hal penuntut umummengubah surat dakwaan, makapenuntut umum menyampaikanturunan atau salinannya kepadaterdakwa atau kuasanya, penasi-hat hukum, dan penyidik.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    240 Pasal 52Tuntutan penuntut umum tidakdapat diterima jika tindak pidanayang dituntut memenuhi salah satualasan sebagai berikut:

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    241 a. ne bis in idem; TETAP TIDAK BERUBAH

    242 b. apabila terdakwa meninggaldunia;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    243 c. sudah lewat waktu; TETAP

    244 d. tidak ada pengaduan pada tindak

    pidana aduan;

    TETAP TIDAK ADA

    PERUBAHAN245 e. undang-undang atau pasal yang

    menjadi dasar tuntutan sudahdicabut atau dinyatakan tidakmempunyai daya laku berdasar-kan putusan pengadilan;

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    246 f. bukan tindak pidana; atau TETAP TIDAK BERUBAH

    247 g. terdakwa masih di bawah umur12 (dua belas) tahun pada waktumelakukan tindak pidana.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    h. Penyidikan atau penuntutan telahdihentikan sesuai dengan keten-tuan dalam Pasal 42 dan Pasal 48undang-undang ini

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    248 Pasal 53Semua biaya yang dikeluarkanuntuk kepentingan penuntutansebagaimana dimaksud dalam BabIII dibebankan pada negara.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    249 BAB IVPENANGKAPAN, PENAHANAN,PENGGELEDAHAN PENYITAAN,PENYADAPAN, DAN PEMERIK-

    SAAN SURAT

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    52/205

    KUHAP YANG BERPERSPEKTIF HAM DAN BERKEADILAN GENDER 51

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    250 Bagian KesatuPenangkapan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    251 Pasal 54Untuk kepentingan penyidikan,penyidik berwenang melakukanpenangkapan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    252 Pasal 55Perintah penangkapan dilakukanterhadap seseorang yang didugakeras melakukan tindak pidanaberdasarkan bukti permulaan yangcukup.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    253 Pasal 56

    (1) Pelaksanaan penangkapandilakukan oleh penyidik denganmemperlihatkan surat tugaskepada tersangka.

    TETAP TIDAK ADA

    PERUBAHAN

    254 (2) Selain memperlihatkan surat tu-gas sebagaimana dimaksud padaayat (1), penyidik memberikansurat perintah penangkapan kepada tersangka yang mencan-tumkan:

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    255 a. identitas tersangka; TETAP TIDAK BERUBAH

    256 b. alasan penangkapan; TETAP TIDAK BERUBAH

    257 c. uraian singkat perkara tindakpidana yang dipersangkakan; dan

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    258 d. tempat tersangka diperiksa. TETAP

    259 (3) Apabila tersangka tertangkaptangan, penangkapan dapatdilakukan tanpa surat perintahpenangkapan.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    260 (4) Dalam waktu paling lama

    1 (satu) hari tehitung sejakpenangkapan, tersangka seb-agaimana dimaksud pada ayat(3) berikut barang bukti harusdiserahkan kepada penyidik.

    TETAP TIDAK ADA

    PERUBAHAN

    261 (5) Dalam waktu paling lama 1(satu) hari terhitung sejakpenangkapan, penyidik harusmemberikan tembusan suratperintah penangkapan seb-agaimana dimaksud pada ayat(2) kepada keluarga tersangkaatau walinya atau orang yangditunjuk oleh tersangka.

    Dalam waktu paling lama1 (satu) hari terhitungsejak penangkapan, pe-nyidik harus memberikantembusan surat perintahpenangkapan sebagaimanadimaksud pada ayat (2)kepada keluarga tersangkaatau walinya atau orang

    - Penambahan frasa “ter-sangka berkewarganega-raan asing makatembusan surat perintahpenangkapan diberikankepada perwakilannegaranya”

  • 8/15/2019 Dim Kuhap PDF

    53/205

    52 DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

    NODIM

    NASKAH RUU USULAN KOMITE KETERANGAN

    yang ditunjuk oleh ter-sangka atau dalam hal ter-sangka berkewarganega-

    raan asing maka tembusansurat perintah penang-kapan diberikan kepadaperwakilan negaranya.

    - Sinkronisasi dengan haktersangka yang berke-warganegaraan asing

    262 Pasal 57(1) Penangkapan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 54,dilakukan untuk paling lama 1(satu) hari.

    TETAP TIDAK ADAPERUBAHAN

    263 (2) Tersangka tindak pidana yang

    diancam dengan pidana dendatidak dikenakan penangka-pan, kecuali tersangka telahdipanggil secara sah 2 (dua) kaliberturut-turut tidak memenuhipanggilan tanpa alasan yang sah.

    (2) Tersangka tindak

    pidana yang hanya di-ancam dengan pidanadenda tidak dikenakanpenangkapan, ke-cuali tersangka telahdipanggil secara sah2 (dua) kali berturut-turut tidak memenuhipanggilan tanpa alasanyang sah.

    PERUBAHAN REDAK-

    SIONAL- Penambahan frasa “yanghanya”

    264 Bagian Kedua

    Penahanan

    TETAP TIDAK ADA

    PERUBAHAN265 Pasal 58

    (1) Untuk kepentingan pemerik-saan pada tahap penyidikan,penyidik berwenang melakukanpenahanan terhadap tersangka.

    TETAPPenjelasan :

    Dalam hal tersangka atauterdakwa mengalamiketergantungan narkotika,penahanan dilakukan ditempat tertentu yangsekaligus merupakantempat perawatan ataupemulihan ketergantungannarkotika.

    PENAMBAHAN AYATDalam hal penyidik melakukan penahanan sebagaimana ayat (1),