95
PEMERINTAH PROVINSI RIAU DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN JLN. HR SOEBRANTAS NO.4 TELP (0761) 61054, 61053, 65560, 65978 FAX. (0761) 61052 PEKANBARU KEPUTUSAN KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN , HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI RIAU NOMOR: ................... TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS TANAMAN PANGAN , HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI RIAU TAHUN 2017-2019 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU Menimbang: a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan bersifat indikatif; b. bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor Kpts.784/XI/2014 Tanggal 21 November Tahun 2014 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Riau Tahun 2014-2019, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah agar menetapkan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2017-2019 dan selanjutnya dijadikan pedoman dalam menyusun rancangan rencana kerja setiap tahunnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau tentang Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017-2019. Mengingat : 1. UU N0. 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 No.112);

DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN

JLN. HR SOEBRANTAS NO.4 TELP (0761) 61054, 61053, 65560, 65978 FAX. (0761)

61052

PEKANBARU

KEPUTUSAN KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN ,

HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN

PROVINSI RIAU

NOMOR: ...................

TENTANG

PENETAPAN RENCANA STRATEGIS

DINAS TANAMAN PANGAN , HORTIKULTURA

DAN PERKEBUNAN PROVINSI RIAU

TAHUN 2017-2019

KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU

Menimbang: a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan bersifat indikatif;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor Kpts.784/XI/2014 Tanggal 21 November Tahun 2014 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Riau Tahun 2014-2019, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah agar menetapkan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2017-2019 dan selanjutnya dijadikan pedoman dalam menyusun rancangan rencana kerja setiap tahunnya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau tentang Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017-2019.

Mengingat : 1. UU N0. 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 No.112);

Page 2: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

2. UU N0. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);

3. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 59, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4844);

4. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 126);

5. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Dearah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 82, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4737);

6. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 89, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4741);

7. Peraturan Pemerintah no 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah no 5 Tahun 2010 tentang Rencana Jangka Menengah

Nasional Tahun 2010-2014;

9. Permendagri No. 54/2010 tentang Pelaksanaan PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nomor 9 Tahun 2009);

11. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2014 tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi

Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2014);

12. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014);

13. Keputusan Gubernur Nomor 784/XI/2014 Tahun 2014 tentang Pengesahan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2014-2019

14. Peraturan Gubernur Riau No.86 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017-2019 sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini.

Page 3: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

KEDUA : Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Tanaman

Pangan, Hortikutura dan Perkebunan Provinsi Riau agar menjadikan Renstra ini sebagai pedoman dalam menyusun kegiatan untuk setiap tahunnya.

KELIMA: Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan dilakukan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di Pekanbaru Pada tanggal, ..................................... 2017

Tembusan:

1. Sekretaris Daerah Provinsi Riau

2. Kepala Inspektorat Provinsi Riau

3. Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Provinsi Riau

4. Sekretaris/Kepala Bidang/Kepala UPT di Lingkungan Dinas Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA

DAN PERKEBUNAN

PROVINSI RIAU,

Ir. FERRY HC ERNAPUTRA, M.Si.

PEMBINA UTAMA MUDA

NIP 19630224 199203 1 002

Page 4: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

Tahun 2017-2019(Revisi)

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN

JL. SOEBRANTAS NO. 4 - PEKANBARU

JANUARI 2018

Page 5: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

KATA PENGANTAR

Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi

Riau disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultu

ra dan Perkebunan, dokumen ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Provinsi Riau Tahun 2014 - 2019 yang memuat visi dan misi Kepala Daerah, ar

ah kebijakan, strategi dan program pembangunan Provinsi Riau.

Renstra Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau merupakan dokumen perenc

anaan yang dapat dijadikan acuan dan pegangan dalam rangka melaksanakan pembangunan pertanian t

anaman pangan dan hortikultura dan perkebunan dalam menentukan langkah kebijakan dan melaksan

akan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Provinsi Riau periode 2017 - 2019.

Pada kesempatan ini kami mengucapka

n terima kasih kepada berbagai pihak ya

ng telah mendukung dan membantu dal

am proses penyusunan Rencana Strate

gis (RENSTRA) Dinas Tanaman Panga

n, Hortikultura dan Perkebunan ini. Sem

oga dokumen ini bermanfaat untuk proses perencanaan kegiatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura da

n Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017 - 2019

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | i

Pekanbaru, 2018 KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA

DAN PERKEBUNANPROVINSI RIAU,

Ir. FERRY HC ERNAPUTRA, M.Si.PEMBINA UTAMA MUDA

NIP 19630224 199203 1 002

Page 6: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1.1 Latar Belakang .................................................................................. 11.2 Landasan Hukum .............................................................................. 51.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 51.4 Sistematika Penulisan........................................................................ 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH2.1 Tugas , Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ........... 82.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ...................................................... 142.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................................ 162.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

Daerah ..............................................................................................22

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH3.1 Identifikasi Permasalahan Bedasarkan Tugas dan Fungsi Pelayana

n Perangkat Daerah ......................................................26

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ...............................................................................

38

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra .................................................. 413.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wlayah dan Kajian KLHS .............. 483.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ........................................................... 54

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ............ 56

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN5.1 Strategi ........................................................................................... 625.2 Arah Kebijakan ................................................................................. 63

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ...............6.1 Program ........................................................................................... 686.2 Kegiatan ............................................................................................ 696.3 Indikator Kinerja ............................................................................... 756.4 Pendanaan Indikatif .......................................................................... 80

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ................................. 81

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | ii

Page 7: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB VIII PENUTUP ...................................................................................................... 83

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | iii

Page 8: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tabel 1 Data nama ibukota dan luas wilayah kabupaten / kota 2Tabel 2 Data pegawai DinasTPH-BUN tahun 2016 15Tabel 3 Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan 15Tabel 4 Pencapaian Kinerja Pelayanan DinasTPH-BUN 17Tabel 5 Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan DinasTPH-BUN 21Tabel 6 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Daerah

36

Tabel 7 Faktor penghambat dan pendorong pelayanan OPD terhadap

pencapaian visi ,misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

40

Tabel 8 Keterkaitan visi, misi , tujuan dan sasaran pembangunan pertanian 44Tabel 9 Permasalahan pelayanan DinasTPH-BUN berdasarkan telahaan

Renstra Kementerian Pertanian RI

45

Tabel 10 Tujuan dan sasaran jangka menengah DinasTPH-BUN 57Tabel 11 Tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan

misi ke 7 RPJMD

61

Tabel 12 Tujuan, sasaran, kebijakan dan strategi pembangunan DinasTPH-

BUN

65

Tabel 13 Indikator kinerja program DinasTPH-BUN 76Tabel 14 Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan

pendanaan indikatif DinasTPH-BUN

-

Tabel 15 Indikator kerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD

81

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | iv

Page 9: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 1

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Provinsi Riau secara geografis, geoekonomi dan geopolitik terletak pada jalur yang sangat strategis

baik masa kini maupun masa yang akan datang karena terletak pada wilayah jalur perdagangan

Regional maupun Internasional di kawasan ASEAN melalui kerjasama IMT-GT dan IMS-

GT.Keberadaan wilayah Provinsi Riau terletak antara 0105’00’’ Lintang Selatan sampai 0225’00”

Lintang Utara dan 10000’00” sampai 10505’00” Bujur Timur berbatasan langsung dengan 4

Provinsi lainnya yaitu Provinsi Sumatera Utara,Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Jambi dan Provinsi

Kepulauan Riau.

Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara.

Sebelah Selatan : Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat.

Sebelah Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka

Sebelah Barat : Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.

Provinsi Riau memiliki luas ± 90.128,76 Km2 dimana terdiri dari luas daratan 89.083,57 Km2 (98.8 %)

dan luas lautan/perairan 1.045,19 Km2 (1,2 %). Provinsi Riau terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota.

Kesepuluh Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir,

Pelalawan,Siak, Kampar, Rokan Hulu,Bengkalis, Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti. Dua Kota

adalah Kota Pekanbaru dan Dumai. Luas wilayah Kabupaten/Kota dan persentase terhadap total luas

Provinsi Riau serta letak masing-masingnya ditunjukkan pada Gambar I.1.

Page 10: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 2

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Gambar I.1. Peta Provinsi Riau

Wilayah daerah Provinsi Riau terbagi menjadi 12 wilayah kabupaten/kota yang secara terperinci nama ibu

kota dan luas wilayah per kabupaten/kota dapat dilihat pada data Tabel 1.

Tabel 1.

Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau

No Kabupaten/Kota Ibukota Luas (ha)

1. Kuantan Singingi Teluk Kuantan 527.273,74

2. Indragiri Hulu Rengat 797.816,84

3. Indragiri Hilir Tembilahan 1.346.589,47

4. Pelalawan Pangkalan Kerinci 1.302.018,65

5. Siak Siak Sri Indrapura 784.396,97

6. Kampar Bangkinang 1.089.721,66

7. Rokan Hulu Pasir Pangaraian 752.743,28

8. Bengkalis Bengkalis 852.043,63

9. Rokan Hilir Bagan Siapi-api 915.472,45

10 Kota Pekanbaru Pekanbaru 63.340,30

11 Kota Dumai Dumai 217.779,79

12 Kep. Meranti Selat Panjang 363.679,18

Total 9.012.875,96

Sumber: RPJMD Perubahan Provinsi Riau 2014-2019

Page 11: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 3

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Pembangunan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan merupakan bagian dari

pembangunan nasional dan daerah. Sejak dulu hingga sekarang sektor tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan memegang peran yang sangat strategis dalam perekonomian nasional

dan daerah. Peran strategis tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui penyediaan

bahan pangan, penyediaan bahan baku industri, penyerapan tenaga kerja, pencapaian PDRB

(Produk Domestik Regional Bruto), sumber devisa negara, sumber pendapatan bagi sebagian besar

masyarakat perdesaan, dan pelestarian lingkungan. Peran ini akan bertambah dimasa yang akan

datang dengan berkembangnya teknologi dan berkurangnya sumberdaya tak terbarukan, terutama

dalam hal penyediaan pangan. Disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah, jenis lahan dan

kesesuaian lahan serta sosial budaya, maka sebagian besar lahan non kawasan hutan khususnya

lahan budidaya, umumnya diusahakan untuk budidaya tanaman tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

Namun keadaan saat ini menunjukkan bahwa sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

masih belum mampu menopang semua peran tersebut dengan baik. Pendapatan petani sebagai

pelaku terdepan masih sangat rendah karena sebagian besar usaha mereka berskala kecil. Petani

mempunyai banyak keterbatasan modal, teknologi sederhana, akses pembiayaan dan gangguan iklim

yang semakin tidak menentu. Akibatnya produktivitas masih realtif rendah, kualitas komoditas belum

mampu bersaing, dan harga pokok produksi masih tinggi. Situasi yang demikian akan menyulitkan

mereka untuk bersaing dengan komoditas yang dihasilkan dari luar Provinsi Riau.

Dalam situasi dan kondisi seperti ini, pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

masih tetap penting untuk dilanjutkan secara berkesinambungan dalam rangka pembangunan

ekonomi secara keseluruhan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah: 1) potensi sumber

daya yang besar dan beragam, 2) banyaknya penduduk yang bergantung pada sektor ini, 3) peluang

pasar yang sangat terbuka, dan 4) berpotensi besar dalam memberikan kontribusi PDRB.

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas diperlukan perencanaan pembangunan sektor tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan yang terarah, terpadu, dan bersinergi antar sub sektor/ sektor

terkait, dengan tetap mempedomani dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional/Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/ Daerah, dan Rencana

Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015 - 2019 sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-

undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 (lima) tahun

yang memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, program , kegiatan dan pendanaan yang

Page 12: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 4

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya yang selaras dengan Visi, Misi, strategi dan kebijakan

daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Adapun bagan alir tahapan penyusunan Renstra Satuan Perangkat Daerah dapat dilihat pada bagan

I.1 berikut ini :

Bagan I.1 Bagan Alir Penyusunan Renstra OPD Provinsi

Penyusunan Restra dilakukan dengan memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan

dalam satu program maupun antar program yang ditetapkan, serta memperhatikan keselarasan

program pemerintah pusat melalui kementerian terkait dengan menghimpun usulan dari

kabupaten/kota di dalam proses perencanaan pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan. Untuk memperoleh keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanan program dan kegiatan

yang telah direncanakan, telah dilalui tahapan dan mekanisme perencanaan tingkat daerah seperti

Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Forum

SKPD Provinsi Riau, dan tahapan Musrenbang Daerah guna merumuskan perencanaan kedepan.

Rencana pembangunan tanaman pangan ,hortikultura dan perkebunan ke depan sebagaimana

dimaksudkan di atas, pelaksanaannya direncanakan selama 3 (tiga) tahun yang dituangkan dalam

bentuk Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun

2017 – 2019.

Page 13: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 5

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

I.2 LANDASAN HUKUM

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan Provinsi

Riau Tahun 2017 – 2019, peraturan perundang-undangan yang dijadikan landasan hukum sebagai

berikut:

1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN);

2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;

4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah;

5) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019 sebagaiana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun

2014 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2018 Nomor 1);

6) Peraturan Gubernur Riau Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019;

7) Peraturan Gubernur Riau No. 4 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat

daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau tahun 2016 No. 14)

8) Peraturan Gubernur Riau No. 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas

dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau.

9) Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana

Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019.

I.3 MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura

dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017 – 2019, yaitu:

a) Menjabarkan tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, dan program pada sektor tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan

Page 14: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 6

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

dan disesuaikan dengan perkembangan terbaru program dan target kegiatan;

b) Merupakan dokumen perencanaan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Provinsi Riau dalam mendukung Pembangunan Daerah Provinsi Riau;

c) Mempermudah pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan;

TUJUAN

Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tanaman

Pangan,`Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017 – 2019, yaitu:

a) Menentukan arah dan menjadi acuan dalam melaksanakan rencana pembangunan tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau

b) Mewujudkan visi dan misi Gubernur Provinsi Riau Tahun 2017 - 2019.

I.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017

– 2019 yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 20 dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan

tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Bab ini memuat informasi tentang peran tugas, fungsi, dan struktur organisasi Dinas

Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau dalam penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas mengenai sumber daya yang

dimiliki dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya, mengemukakan capaian-

capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra periode sebelumnya,

mengemukakan capaian program prioritas yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan

RPJMD periode sebelumnya, dan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan OPD

Page 15: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 7

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Pada bab ini diulas tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

pelayanan dinas, telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah terpilih, telaahan renstra Kementerian Tanaman pangan, hortikultura dan renstra

dinas, telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis, dan

penentuan isu-isu strategis.

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini memuat rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat

Daerah

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini memuat rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah

dalam tiga tahun mendatang

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bab ini dijelaskan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bab ini dikemukakan tentang indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan

kinerja yang akan dicapai dalam tiga tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau.

BAB VIII. PENUTUP

Page 16: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB IIGAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

TUGAS DAN FUNGSI

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau merupakan dinas yang baru

terbentuk pada tahun 2017, hasil peleburan Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perkebunan

dan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau. Pada kurun waktu pelaksanaan

Rencana Strategis (Renstra) periode sebelumnya (2014 - 2016), Pembangunan Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan dilaksanakan oleh dinas yang berbeda, yaitu Dinas Pertanian dan

Peternakan, Dinas Perkebunan dan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau yang ditetapkan pada tanggal 4 November 2016 dan

Peraturan Gubernur Riau Nomor 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi serta tata kerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau dipimpin oleh Kepala Dinas

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.

Unit kerja yang terdapat pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

memiliki 1 (satu) Sekretariat, 4 (empat) Bidang, dan ditunjang oleh 3 (Tiga) Unit Pelaksana Teknis

(UPT). Bidang-bidang dimaksud, yaitu:

1) Bidang Prasarana dan Sarana;

2) Bidang Tanaman Pangan;

3) Bidang Hortikultura ;

4) Bidang Perkebunan;

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor : 71 Tahun 2017 sebagai berikut :

1) UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

(Kelas A);

2) UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kelas A);

3) UPT Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian (Kelas A);

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |8

Page 17: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas

pembantuan bidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta dapat ditugaskan

melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada Gubernur

selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi.

Masing-masing unit kerja tersebut di atas mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Kepala DinasKepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan otonomi daerah di bidang Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta melaksanakan tugas manajerial dan teknis pada

Sekretariat, Bidang Unit Pelaksana Teknis dan Jabatan Fungsional;

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi;

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada Sekretariat, Bidang, Unit

Pelaksana Teknis dan Jabatan Fungsional di lingkungan dinas;b. Penyelenggaraan tugas manajerial dan teknis pada Sekretariat, Bidang, Unit Pelaksana Teknis

dan Jabatan Fungsional di lingkungan dinas;c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada

Sekretariat, Bidang, Unit Pelaksana Teknis dan Jabatan Fungsional di lingkungan dinas;d. Penyelenggaraan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

2. SekretariatSekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, pelaksanaan

tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis lingkup

sekretariat yang meliputi Subbagian Perencanaan Program, Subbagian Keuangan, Perlengkapan

dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan Subbagian Kepegawaian dan Umum; dan membantu

kepala dinas dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada

bidang, unit pelaksana teknis dan jabatan fungsional.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian

Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, serta Subbagian Kepegawaian

dan Umum;b. Penyelenggaraan tugas manajerial dan teknis pada Subbagian Perencanaan Program,

Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, serta Subbagian

Kepegawaian dan Umum;

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |9

Page 18: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas teknis dan manajerial

pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan

Barang Milik Daerah, serta Subbagian Kepegawaian dan Umum;d. Penyelenggaraan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

3. Bidang Prasarana dan Sarana

Bidang Prasarana dan Sarana dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Kepala Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan

pelaporan tugas manajerial dan teknis meliputi Seksi Pengelolaan Lahan dan Air, Seksi Pupuk,

Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian, dan Seksi Pembiayaan Agribisnis.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan manajerial dan teknis lingkup Bidang Prasarana dan

Sarana yang meliputi Seksi Pengelolaan Lahan dan Air, Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin

Pertanian, dan Seksi Pembiayaan Agribisnis;b. Penyelenggaraan tugas dan fungsi manajerial dan teknis yang meliputi Seksi Pengelolaan

Lahan dan Air, Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian, dan Seksi Pembiayaan

Agribisnis;c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis yang meliputi

Seksi Pengelolaan Lahan dan Air, Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian, dan Seksi

Pembiayaan Agribisnis;d. Penyelenggaraan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya

4. Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Kepala Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan

pelaporan tugas manajerial dan teknis pada Seksi Serealia, Seksi Aneka Kacang-kacangan dan

Umbi-umbian, dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan pada Seksi Serealia, Seksi Aneka Kacang-kacangan

dan Umbi-umbian, dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan.b. Penyelenggaraan tugas manajerial dan teknis pada Seksi Serealia, Seksi Aneka Kacang-

kacangan dan Umbi-umbian, dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan.c. Penyelenggaraan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas manajerial dan teknis

pada Seksi Serealia, Seksi Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, dan Seksi Pengolahan

dan Pemasaran Tanaman Pangan;Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |

10

Page 19: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

d. Penyelenggaraan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

5. Bidang Hortikultura

Bidang Hortikultura dipimpin Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas. Kepala Bidang Hortikultura mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan

kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan

teknis meliputi Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias, Seksi Sayur-sayuran dan Tanaman Obat,

dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Hortikultura mempunyai fungsi :a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan pada Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias, Seksi

Sayur-sayuran dan Tanaman Obat, dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura;b. Penyelenggaraan tugas manajerial dan teknis pada Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias,

Seksi Sayur-sayuran dan Tanaman Obat, dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura;c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas manajerial dan teknis

pada Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias, Seksi Sayur-sayuran dan Tanaman Obat, dan

Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura;d. Penyelenggaraan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

6. Bidang PerkebunanBidang Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas. Kepala Bidang Perkebunan mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas

manajerial dan teknis meliputi Seksi Produksi Perkebunan, Seksi Pembinaan Usaha dan Seksi

Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Perkebunan mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan manajerial dan teknis lingkup Bidang Perkebunan yang

meliputi Seksi Produksi Perkebunan, Seksi Pembinaan Usaha, dan Seksi Pengolahan dan

Pemasaran Perkebunan;b. Penyelenggaraan tugas dan fungsi manajerial dan teknis yang meliputi Seksi Produksi

Perkebunan, Seksi Pembinaan Usaha, dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan;c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis yang meliputi

Seksi Produksi Perkebunan, Seksi Pembinaan Usaha, dan Seksi Pengolahan dan Pemasaran

Perkebunan;d. Penyelenggaraan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

7. UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan PerkebunanUPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis

penunjang Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan di bidang pembenihan dan

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |11

Page 20: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

sertifikasi benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Susunan organisasinya terdiri atas

Kepala UPT, Subbag Tata Usaha, Seksi Produksi Benih, Seksi Pengawasan dan Sertifikasi Benih

dan Kelompok Jabatan Fungsional.

UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai

fungsi :a. Penyelenggaraan perencanaan dan pelaksanaan tugas pada sub bagian tata usaha, seksi

produksi benih dan seksi pengawasan dan sertifikasi benih;b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi

pada sub bagian tata usaha, seksi produksi benih dan seksi pengawasan dan sertifikasi benih;c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka penyelenggaraan tugas

sub bagian tata usaha, seksi produksi benih dan seksi pengawasan dan sertifikasi benih;d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan kepala dinas terkait tugas dan fungsinya;

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai wilayah kerja yang meliputi kabupaten/kota se

Provinsi Riau.

8. UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas

Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan di bidang proteksi tanaman perkebunan, tanaman

pangan dan hortikultura. Susunan organisasinya terdiri atas Kepala UPT, Subbag Tata Usaha, Seksi

Pengendalian, Seksi Pengujian Pupuk Pestisida dan Organisme Pengganggu dan Kelompok Jabatan

Fungsional.

UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi:a. Penyelenggaraan perencanaan dan pelaksanaan tugas pada sub bagian tata usaha, Seksi

Pengendalian, Seksi Pengujian Pupuk Pestisida dan Organisme Pengganggu;b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada

sub bagian tata usaha, Seksi Pengendalian, Seksi Pengujian Pupuk Pestisida dan Organisme

Pengganggu;c. Penyelenggaraan kegiatan teknis proteksi atau perlindungan Tanaman Perkebunan, Tanaman

Pangan dan Hortikultura;d. Penyelenggaraan koordinasi dengan unit kerja pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan Provinsi Riaue. Penyelenggaraan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait dengan proteksi atau

perlindungan Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura;f. Penyelenggaraan tugas ketatausahaan;g. Penyelenggaraan pelayanan masyarakat terkait dengan proteksi atau perlindungan Tanaman

Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura;Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |

12

Page 21: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

h. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka penyelenggaraan tugas sub

bagian tata usaha, , Seksi Pengendalian, Seksi Pengujian Pupuk Pestisida dan Organisme

Pengganggu;i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan kepala dinas terkait tugas dan fungsinya;

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman

Pangan dan Hortikultura mempunyai wilayah kerja yang meliputi kabupaten/kota se Provinsi Riau.

9. UPT Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian

UPT Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan

teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan di bidang pelatihan penyuluh pertanian. Susunan organisasinya terdiri atas Kepala

UPT, Subbag Tata Usaha, Seksi Pelatihan, Seksi Penyuluhan dan Kelompok Jabatan Fungsional.

UPT Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan perencanaan dan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Tata Usaha, Seksi

Pelatihan dan Seksi Penyuluhan;b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi

pada Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pelatihan dan Seksi Penyuluhan;c. Penyelenggaraan penyediaan bantuan dibidang pelatihan di Pusat Pelatihan Pertanian dan

Pedesaan Swadaya (P4S);d. Penyelenggaraan pengelolaan system informasi manajemen pengembangan SDM tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan;e. Penyelenggaraan pengembangan standarisasi dan sertifikasi SDM tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan;f. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka penyelenggaraan tugas

sub bagian tata usaha, seksi produksi benih dan seksi pengawasan dan sertifikasi benih;g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan kepala dinas terkait tugas dan fungsinya;

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya UPT Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian

mempunyai wilayah kerja yang meliputi kabupaten/kota se Provinsi Riau.

10. KELOMPOK TENAGA AHLI/FUNGSIONAL

Penyuluh pertanian berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional penyuluhan pertanian

pada instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Adapun tugas pokok penyuluh

pertanian adalah melaksanakan penyuluhan yang meliputi menyiapkan, melaksanakan,

mengembangankan, mengevaluasi dan melaporkan semua kegiatan penyuluhan.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |13

Page 22: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

STRUKTUR ORGANISASIStruktur organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

sebagaimana yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.2 SUMBER DAYA OPD SUMBERDAYA APARATURDalam mendukung tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh masing-masing unit kerja pada Dinas

Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, maka telah ditempatkan para petugas

dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 2.Data Pegawai Lingkup Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau.

No Unit Kerja DinasJumlah Aparatur Jumlah

Struktur FungsionalUmum

FungsionalTertentu

Honorer

1 Kepala Dinas/Sekretariat/bidang 21 140 5 132 298

2

UPT Pembenihan danSertifikasi Benih TanamanPangan, Hortikultura danPerkebunan

4 59 17 99 179

3UPT Proteksi TanamanPerkebunan, TanamanPangan dan Hortikultura

4 37 26 22 89

4 UPT Balai PelatihanPenyuluh Pertanian

4 25 20 23 72

JUMLAH 33 261 68 276 638

Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2018

Tabel 3.Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Pegawai Honorer Jumlah Persentase

1 Strata 3 1 0 1 0,152 Strata 2 36 3 39 6,113 Strata 1 186 85 271 42,474 Diploma (1-4) 31 12 43 6,745 SMA/SMK/MA 99 111 210 32,916 SMP/MTs 0 35 35 5,487 SD 9 30 39 6,11

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |14

Page 23: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

TOTAL 362 276 638 100 Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2018

SUMBER DAYA ASET / MODALSelain dukungan sumber daya aparatur, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau juga harus didukung oleh sumber

daya aset/modal yang memadai. Kondisi aset/modal yang dimiliki saat ini disajikan sebagaimana

pada Lampiran

Berdasarkan aset yang dimiliki oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi

Riau secara umum telah dapat menunjang operasional kegiatan dinas, baik kegiatan fisik maupun

non fisik, namun demikian yang perlu menjadi perhatian dalam menunjang kelancaran operasional

kegiatan dinas adalah ketersediaan jumlah kendaraan dinas perlu ditambah, terutama kendaraan

roda empat double cabin for field (four wheel driver), mengingat medan yang sering ditempuh dalam

pembinaan kegiatan pertanian kebanyakan di pelosok-pelosok desa yang sulit ditempuh dengan

kendaraan biasa.

2.3 KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan memiliki peran yang strategis dalam

perekonomian Riau. Peran strategis tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui

pembentukan modal, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi ,

penyerap tenaga kerja, sumber devisa Negara, sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan

melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan.

Berbagai peran strategis dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian Riau yaitu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau, mempercepat pertumbuhan ekonomi; mengurangi

kemiskinan; menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan sumberdaya alam dan

lingkungan hidup. Dimana beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan dan perkembangan sektor

pertanian di Provinsi Riau berjalan dengan cukup pesat.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau dibentuk Tahun 2017 yang

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 Nomor 14)

adapun pencapaian kinerja pelayanan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Provinsi Riau sebelumnya yaitu periode Tahun 2009 – 2013 dapat disajikan pada tabel pencapaian

kinerja pelayanan perangkat daerah Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi

Riau (Tabel.T.23) sebagai berikut :

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |15

Page 24: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |16

Page 25: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

TABEL.T - C.23

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PEREKBUNAN

PROVINSI RIAU

No

IndikatorKinerjasesuai

Tugas danFungsi

PerangkatDaerah

Target

NSPK

TargetIKK

TargetIndikat

orlainnya

Kondisi

Kinerja

pada

Target

Renstra

Perangka

tDaerah

Tahun ke

-

Kondisi

Kinerja

pada

Realisasi

Capaian

TahunKe -

RasioCapai

anpadaTahunke -

200920102011201220132009

2008 2009 2010 2011 2012

PERTANIAN

1Luas Tanam(ha)

- Padi (ha)

- - -

138,602

169,259

176,501

189,232

177,132

177,828

138,602

158,233

159,804

140,291

134,495

124,777 93.49 90.54 74.14 75.93 70.17

- Jagung (ha) - - -

23,191

28,188

29,732

30,384

35,777

21,822

23,191

25,214

19,083

16,068

14,874

14,071 89.45 64.18 52.88 41.57 64.48

- Kedelai (ha) - - -

4,560 8,167

6,199

6,999

8,019

11,304

4,560

6,568

6,280

5,137

4,011

2,231 80.42 101.31 73.40 50.02 19.74

2Luas panen(ha)

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 17

Page 26: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

- Padi (ha) - - -

147,796

161,188

166,262

180,152

166,035

169,813

147,796

149,423

156,088

145,242

144,015

118,518 92.70 93.88 80.62 86.74 69.79

- Jagung (ha)

- - - 21,397

26,899

28,291

30,498

34,612

20,777

21,397

25,016

18,044

14,139

13,284

11,748 93.00 63.78 46.36 38.38 56.54

- Kedelai (ha)

- - - 4,319

7,829

5,972

6,517

8,093

6,390

4,319

4,906

5,252

6,425

3,686

1,949 62.66 87.94 98.59 45.55 30.50

3 Produksi

- Padi (ton GKG) - - -

494,260

610,446

562,342

694,899

629,636

658,847

494,260

531,429

574,864

535,788

512,152

434,144 87.06 102.23 77.10 81.34 65.89

- Jagung (ton)

- - - 47,959

70,145

76,994

85,053

93,117

54,820

47,959

56,521

41,862

33,197

31,433

28,052 80.58 54.37 39.03 33.76 51.17

- Kedelai (ton)

- - - 4,689

10,982

5,583

10,964

12,189

9,467

4,689

5,298

5,830

7,100

4,182

2,211 48.24 104.42 64.76 34.31 23.35

4Produktivitas (ku/ha)

- Padi Sawah (ku/ha) - - -

33.44

43.10

33.60

43.60

44.30

44.00

33.44

35.57

36.83

36.89

35.56

36.63 82.53 109.61 84.61 80.27 83.25

- Jagung (ku/ha)

- - - 22.41

250.00

300.00

326.00

333.00

301.00

22.41

22.59

23.20

23.48

23.66

23.88

9.04 7.73 7.20 7.11 7.93

- Kedelai (ku/ha)

- - - 11

130

120

192

144

143

11

10.80

11.10

11.05

11.35

11.34 8.31 9.25 5.76 7.88 7.93

PERKEBUNAN

5

Peningkatan produksi komoditi utama (ton)

- Kelapa Sawit (ton CPO)

- - - 5,119,269

-

-

5,932,308

6,419,413

8,000,000

5,119,269

5,764,201

5,932,308

6,293,542

7,047,221

7,343,498 0 0 106.09 109.78 91.79

- Kelapa (ton Kopra)

- - - 563,111

-

-

517,773

495,306

495,306

563,111

575,610

517,773

495,270

481,087

473,221 0 0 95.65 97.13 95.54

- Karet (ton KKK)

- - - 392,780

-

-

403,075

343,403

350,000

392,780

409,445

403,075

336,670

333,069

350,476 0 0 83.53 96.99 100.14

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 18

Page 27: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

6

Peningkatan produktivitas komoditi utama (kg/ha/th)

- Kelapa Sawit (ton CPO)

- - - 3,996

-

-

3,843

3,975

23,500

3,996

4,172

3,805

3,898

3,968

19,180 0 0 101.43 99.82 81.62

- Kelapa (ton Kopra)

- - - 1,442

-

-

1,440

1,439

1,375

1,442

1,489

1,430

1,346

1,492

1,278 0 0 93.47 103.68 92.95

- Karet (ton KKK)

- - - 1,353

-

-

1,360

1,165

1,350

1,353

1,398

1,366

1,143

1,091

1,048 0 0 84.04 93.65 77.63

7

Peningkatan volume ekspor (ton)

- Kelapa Sawit (ton CPO)

- - --

-

-

-

8,922,007

8,850,000

-

-

-

8,102,109

8,198,962 0 0 0 90.81 92.64

- Kelapa (ton Kopra)

- - - - -

-

-

-

50,500

-

-

-

-

54,446 0 0 0 0 107.81

- Karet (ton KKK)

- - - - -

-

-

14,247

28,750

-

-

-

28,235

23,507 0 0 0 198.18 81.76

8

Peningkatan jumlah kelompok tani pengguna teknologi (KT)

- - - -

-

-

-

40

50

-

-

-

40

50 0 0 0 100.00 100.00

9 Peningkatan pendapatanpetani /th/KK (US

- - - - -

-

2,000

2,100

2,105

-

-

2,066.00

2,561.00

2,766

0 0 103.30 121.95 131.40

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 19

Page 28: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

$)

10

Peningkatan produksi sagu (ton)

- - - 176,101

-

-

-

297,498

300,000

176,101

171,594

209,811

291,665

284,319

281,704 0 0 0 95.57 93.90

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 20

Page 29: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 21

Page 30: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dari Tabel.T.C.23, dapat diketahui bahwa ada kesenjangan/gap indikator kinerja pada Dinas Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau,yaitu :

Indikator pertanian pada luas panen dan produksi tanaman padi , jangung dan kedelai target belum

tercapai dan luas panen maupun produksinya cenderung menurun menurun hal ini disebabkan karena

tekanan terhadap alih fungsi lahan sangat besar, sedangkan cetak sawah baru tidak dapat

dilaksanakan karena terkendala ketersediaan lahan dan status lahan. Penurunan produksi padi

mempengaruhi produksi beras sehingga target produksi beras tidak tercapai dan kecenderungan

menurun setiap tahun

Indikator perkebunan pada produksi komoditi kelapa sawit, karet dan kelapa serta sagu target belum

tercapai dan produksi cenderung menurun. Permasalahan yang dihadapi pada komoditi kelapa sawit

antara lain karena penggunaan bibit palsu (bibit yang tidak bersertifkat dan tidak bermutu), perubahan

harga jual TBS dan perubahan iklim (kemarau) yang mengakibatkan kebakaran lahan perkebunan.

Pada tanaman karet dan kelapa permasalahan yang dihadapi yaitu tanaman tidak dipanen petani

dikarenakan harga jual yang rendah sehingga mempengaruhi jumlah produksi karet (ojol) dan kelapa

(kopra) dan alih fungsi ke komoditi lain dan dan alih fungsi lahan . Dan permasalahan tanaman sagu

dikarenakan belum adanya bibit yang bersertifikat / bibit unggul seperti tanaman kelapa sawit / karet

sehingga petani menanam tanaman sagu dari hasil anakan tanaman sagu disekitar kebun.

Usaha untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah produk masih berjalan secara maksimal

sehingga berdasarkan NTP, manfaat kegiatan budidaya pertanian belum memberikan porsi yang

sangat besar bagi pendapatan petani. Hal ini selain disebabkan karena produktifitas petani rendah,

juga dipengaruhi oleh faktor eksternal petani seperti fluktuasi harga, perubahan harga sarana produksi

pertanian dan mekanisme pemasaran

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |22

Page 31: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

TABEL. T - C . 24

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAHDINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN

PROVINSI RIAU

Uraian

Anggaran pada tahun Realisasi Anggaran pada tahunRasio antara realisasi dan

anggaran tahunRata-rata

pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009

2010

2011

2012

2013

Anggara

n

Realisasi

Belanja Tidak Langsung

42,411,390,539

41,919,656,980

46,246,841,468

61,896,936,155

51,910,230,440

37,862,140,712

40,029,288,169

42,965,852,683

51,918,048,957

48,520,659,432

89.27

95.49

92.91

83.88

93.47

5.18

6.40

Belanja Langsung

80,253,228,236

95,040,313,069

68,223,584,732

81,747,161,805

189,994,975,000

25,288,498,451

56,826,558,875

55,336,723,278

66,138,113,845

164,218,098,099

31.51

59.79

81.11

80.91

86.43

24.04

59.63

APBN Dekonsentrasi

15,686,283,000

11,691,673,000

14,360,508,000

24,905,008,000

17,074,980,000

10,883,276,150

10,357,475,598

11,685,609,475

21,040,349,150

13,596,814,430

69.38

88.59

81.37

84.48

79.63

2.14

5.72

APBN TP

765,172,000

7,800,482,000

66,142,667,000

130,152,579,000

61,862,499,000

242,568,000

6,894,417,000

56,335,038,950

56,335,038,950

57,457,561,100

31.70

88.38

85.17

43.28

92.88

199.86

292.31

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 23

Page 32: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dari Tabel.T.C.24, dapat diketahui bahwa realisasi dan anggara APBD dan APBN Dinas Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau periode tahun 2009 – 2013 sebagai berikut :

Rasio antara realisasi dan anggaran untuk belanja tidak langsung adalah baik dan terjadi

perubahan yang tidak signifikan dikarenakan adanya perubahan jumlah PNS .

Untuk rata-rata pertumbuhan belanja langsung cenderung meningkat, dan rasio target dan

realisasi anggaran cenderung meningkat setiap tahun karena adanya peningkatan belanja

langsung untuk pelaksanaan program / kegiatan

Rata-rata pertumbuhan anggaran dan realisasi APBN Dekonsentrasi meningkat , namun

untuk dana APBN Tugas Pembantuan terjadi kehilangan sebagian data baik jumlah

anggaran maupun realisasi sehingga data yang disajikan kurang valid

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Kinerja pembangunan tanaman pangan, hortikultura perkebunan secara nasional selama 3

tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Indikator ekonomi makro seperti

pendapatan domestik bruto, neraca perdagangan, dan penyerapan tenaga kerja rakyat

menunjukkan trend positif.

Rencana tata ruang wilayah merupakan produk perencanaan ruang yang digunakan sebagi

pedoman didalam melaksanaan kegiatan yang menggunakan ruang, sehingga segala bentuk

perencanaan pembangunan harus mengacu pada rencana tata ruang yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 1994 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Provinsi Riau yang disesuaikan dengan potensi wilayah maka arahan

pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan untuk pembangunan tahun ke

depan lebih difokuskan pada optimasi penggunaan lahan dan memanfaatkan inovasi

teknologi. Selain itu berdasarkan Dokumen perencanaan pembangunan masih perlu sinergi

terhadap kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) agar kebijakan pembangunan tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan menjadi salah satu ujung tombak penciptaan green

economy yang tentu selaras dengan isu-isu lingkungan hidup. Penerapan KLHS dalam

penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan

lainnya, menciptakan tata pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 24

Page 33: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

pemangku kepentingan yang strategis dan partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah

administrasi, serta memperkuat pendekatan kesatuan. Dalam KLHS terdapat 6 aspek kajian,

yaitu: 1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untk pembangunan2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup3. Kinerja layanan/jasa ekosistem 4. Efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam (SDA)5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim6. Tingkat ketahanan dan potensi keragaman hayati

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan terkait dengan 6 aspek tersebut, antara lain sebagai berikut:

1. Karekteristik lahan, kondisi fisik kimia tanah, ketersediaan dan suplai air, aspek

topografi, geomorfologi, pola hidrologi maupun aksesibilitas menjadi faktor yang perlu

diperhitungkan untuk merancang kawasan.2. Penanganan budidaya dan produksi serta tata kelola teknologi yang berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.3. Penanganan pasca panen dan aplikasi teknologi pasca panen yang ramah lingkungan

jika tidak diterapkan akan berdampak pada menurunnya mutu, rendahnya nilai jual,

turunnya nilai kompetitif4. Layanan pengaturan ekosistem melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan

pengaturan pola tanam5. Layanan kultural melalui aplikasi pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat dalam

mengelola SDA6. Penggunaan lahan sesuai dengan jenis peruntukan lahan, potensi SDA yang tersedia

dan SDM yang terlibat7. Efisiensi dalam pengadaan produk pendukung (pupuk, pestisida, benih), teknologi

infrastruktur pendukung (alat/mekanisasi), SDA pendukung (air, media tanah) yang

akan diterapkan8. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan perkebunan akan membentuk ekosistem buatan,

terjadinya perubahan ekosistem alami secara terus menerus berdampak pada

meningkatnya kerentanan ekosistem, dan kondisi ini mempengaruhi tingkat adaptasi

terhadap perubahan iklim.9. Pola budidaya monokultur ditinjau dari aspek keseimbangan ekosistem akan

mengancam keanekaragaman hayati.

Berdasarkan telaahan terhadap Renstra K/L , Renstra Perangkat Daerah Kabupaten/Kota,

telaahan terhadap RTRW dan hasil analisis terhadap KLHS , tidak semuanya dapat

dikerjakan dan hasilnya mencapai target yang telah ditetapkan, terutama dalam halDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi

Riau | 25

Page 34: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

pencapaian peningkatan luas tanam, luas panen , jumlah produksi dan produktifitas tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam

pelayanan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura berbagai tantangan dan peluang sebagai

berikut : Tantangan

a) Semakin tingginya alih fungsi lahanb) Menurunnya kesuburan tanah pertanianc) Kondisi jaringan irigasi tidak memadaid) Anomali Iklime) Mahalnya agro input (sarana produksi dan alat pertanian)f) Terbatasnya modal petanig) Penerapan teknologi terbatash) Daya saing produksi masih rendahi) Tingkat kehilangan hasil masih tinggij) Produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang masih rendahk) Kurangnya infrastruktur, sarana dan prasarana produksil) Isu lingkungan hidup dan globalisasim) Kesejahteraan petani/pekebun masih rendah (NTP < 100)

Peluanga) Tersedianya SDA (Sumber Daya Alam), SDM (Sumber Daya Manusia), SDB (Sumber

Daya Buatan) dalam pengembangan agribisnis tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunanb) Posisi wilayah Riau yang strategis dalam menjangkau daerah-daerah pemasaran baik

nasional dan internasionalc) Pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan terbuka luasd) Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dan membaik di Provinsi Riaue) Kebijakan pemerintah yang sangat mendukungf) Banyaknya sektor swasta tumbuh dan berkembang di Provinsi Riaug) Infrastruktur (jalan, jembatan, listrik, komunikasi) semakin baikh) Potensi sumberdaya perkebunan masih dapat ditingkatkan untuk pengembangan

industri hilir (bioindustri dan bioenergi)i) Meningkatnya permintaan pasar domestik dan luar negerij) Iklim investasi terhadap produk perkebunan kondusifk) Meningkatnya kebutuhan terhadap bahan panganl) Mitigasi dan antisipasi perubahan iklim sudah menjadi komitmen pemerintah

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 26

Page 35: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tabel T-B.35Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah(1) (2) (3) (4)1 Penyediaan data dan informasi Pertanian belum

optimal- Belum adanya Sinergitas antar Sektor /

stakeholders- Ketersediaan data dan informasi dari Instansi

terkait belum optimal

- Kapasitas Aparatur terbatas- SDM Petugas/aparatur bidang teknis

tertentu masih kurang- Ketersediaan data dan informasi yang

akurat dan mutakhir terbatas

2 Pemberdayaan terhadap masyarakat / petani belummaksimal

- Inovasi teknologi- Persaingan pasar global

- Metode Pemberdayaan belum diterapkansecara baik

- Terbatasnya penerapan alsintan- Terbatasnya ketersediaan infrastruktur serta

prasarana lahan dan air.- Belum optimalnya fungsi kelembagaan

3 Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksikomoditas tanaman pangan hortikultura danperkebunan 5 (lima) tahun terakhir berfluktatif namuncendrung menurun, dilain pihak kebutuhan akan panganterus meiningkat

- Dukungan anggaran (sharing budget) dankomitmen yang kuat baik pusat, provinsi dankabupaten kota dalam membangun tanamanpangan, hortikultura dan perkebunan masihterbatas

- Masih rendahnya minat investor untukmenanamkan investasi di Provinsi Riau di bidangtanaman pangan dan hortikultura

- Belum terjadinya akses jual/pemasaran dari produkolahan keluar dari Provinsi Riau

- Kapasitas SDM pertanian belum mantap- Lambannya peningkatan produkvitas- Lemahnya kemampuan Akses petani

terhadap teknologi, informasi, pasar danpermodalan serta perlindungan usahatani

- Belum optimalnya pelayanan pada sektorperbenihan dan pengawasan tanaman.

4 Dukungan terhadap upaya mencapai kedaulatanpangan dan kesejahteraan petani.

- Potensi lahan tdk mendukung.- Alih Fungsi lahan- SDM Petani- Sinergitas antar sektor dan stakeholder terkait

- Kapasitas SDM pertanian belum mantap- Lambannya peningkatan produkvitas- Penerapan teknologi kurang berkembang- Tingginya pertumbuhan penduduk

36

Page 36: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

- Masih relatif rendahnya keterlibatan sektor laindalam menetapkan angka produksi ketersediaanbenih dan pupuk oleh stake holder

- Sebagian besar wilayah rawan BencanaAlam

- Tingginya alih fungsi lahan- Sosial budaya Masyarakat- Perubahan iklim- Kemampuan aparatur dalam akses

data dan informasi kurang.- Satuan Biaya untuk pengembangan

produksi tanaman pangan, hortikultura danperkebunan tidak sama

5 Berdasarkan RTRW Provinsi Riau yang belumdisyahkan, indikasi arahan peraturan pemanfaatankawasan pertanian telah ditetapkan peruntukanpertanian budidaya tanaman pangan dan kawasanbudidaya hortikultura serta kawasan perkebunanterdapat di seluruh kabupaten dan kota. Disisi lainterjadi persaingan yang sangat tinggi terhadapkebutuhan lahan untuk berbagai kepentingan. AlihFungsi Lahan sawah ke sektor lain dalam 5 (lima)Tahun terakhir mencapai 71.604 Ha dengan ratio 1 :3,40.dari data yang ada lahan sawah di Riau hanyatinggal 96.912 Ha (sumber data BPS Prov. Riau)

- Tidak tersedianya data yang akurat dan validtentang lahan pangan existing dan cadang lahanpangan berkelanjutan

- Belum samanya persepsi tentang statuspenggunaan lahan antara DepartemenTerkait dengan Pemprov Riau.

6 Pelaksanaan pembangunan saat ini harus mengacukepada Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutandan terjaminnya kelestarian Lingkungan Hidup.Namundalam pelaksanaan usaha tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan saat ini masih banyak yangmenggunakan pestisida , mulai dari persiapan lahansampai pada perlakuan pasca panen. Kedepan harusdilakukan pengendalian secara baik, sehinggadihasilkan produk yang aman dan tercipta lingkunganyang aman dan serasi

- Sinergitas antar Sektor/stakeholders belumoptimal

- Ketersediaan data dan informasi dari Instansiterkait belum optimal

- Perlunya dukungan Komisi Pengawasan Pupukdan Pestisida

- Rendahnya pemahaman aparatur dalamhal pembangunan berkelanjutan,keamanan pangan, dll

- Masih terbatasnya upaya sosialisasi kpdmasyarakat.

- Belum mantapnya koordinasi lintasinstansi dalam memberikan pemahamankepada masyarakat tentang pentingnyabahan pangan yang aman, bermutu danseimbang.

37

Page 37: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 36 Tahun 2001 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2000 – 2025, RPJMD Provinsi Riau merupakan

tahap keempat pembangunan secara menyeluruh di segala bidang dengan menekankan

pertumbuhan perekonomian yang berdaya saing berdasarkan sumberdaya alam yang tersedia dan

sumberdaya manusia yang berkualitas didukung oleh sistem informasi yang handal. Upaya

pemantapan nilai-nilai budaya melayu sebagai ruh kehidupan masyarakat terwujud sebagai etika,

orientasi , dan sumber inspirasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Riau;

penyelenggaraan pembangunan; pelestarian lingkungan; asimilasi kukltural; dan menjaga dan

memelihara heterogenitas yang sejalan dengan Visi Pembangunan Provinsi Riau sesuai dengan

RPJMD Provinsi Riau yaitu Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan

Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Bathin

di Asia Tenggara Tahun 2020 (Perda No. 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah RPJMD Provinsi Riau Tahun 2005 – 2025)

Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan tahapan pembangunan jangka panjang daerah,

potensi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis,

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih telah merumuskan visi dan misi pembangunan jangka

menengah daerah (RPJMD) Tahun 2014 – 2019, yaitu “Terwujudnya Provinsi Riau yang maju,

masyarakat sejahtera, berbudaya melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan,

tersedianya lapangan kerja, serta pemantapan aparatur “

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah :

Maju : Tersedianya infrastruktur, sarana dan prasarana pelayanan

publik yang baik dan berkualitas serta berteknologi tinggi yang

dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sejahtera : Terciptanya kondisi masyarakat yang makmur, aman dan

nyaman serta merata dari segala aspek ekonomi, sosial, politik,

hukum dan keamanan

Berbudaya Melayu : Merupakan upaya terus menerus untuk menggali dan menerapkan

nilai – nilai budaya melayu sebagai jati diri dan menjadi roh bagi

perilaku masyarakat dan pemerintah dalam karsa dan karya

pembangunan dalam menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat

budaya melayu

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |38

Page 38: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Berdaya saing : Suatu kondisi pemerintah dan masyarakat yang tangguh,

unggul dan memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang

terhadap dinamika perubahan dengan tetap berpegang pada

nilai-nilai budaya, tatanan sosial yang agamis

Menurunnya kemiskinan : Suatu kondisi masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hak-

hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan

kehidupan yang layak dan bermartabat

Lapangan kerja : Tersedianya peluang dan kesempatan bagi angkatan kerja

melalui kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat

Pemantapan Aparatur : Meningkatkan profesionalisme dan etos kerja dalam memberikan

pelayanan prima menjalankan fugsi pemerintahan

Hasil identifikasi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan OPD yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi kelapa daerah dan wakil kepala daerah terpilih dapat lihat

pada table 7 berikut (Tabel I.IV.C.11) :

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |39

Page 39: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tabel 7 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi

dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Misi dan Program KDHdan Wakil KDH Terpilih

Permasalahan PelayananOPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 Misi 4 : Menurunkan Kemiskinan

Program1.1. Peningkatan

Kesejahteraan Petani

1.2. PeningkatanKetahanan Pangan

1.3.Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

1.4. PeningkatanProduksi Pertanian/Perkebunan

1. Kapasitas aparatur dinasbelum optimal.

2. Terbatasnya sarana danprasarana tanaman panganhortikultura dan perkebunan

3. Akses terhadap data daninformasi tanaman panganhortikultura dan perkebunanbelum optimal.

4. Peran dan fungsi lembaga unitpelaksana teknis dan unitpelayanan teknis lainnyabelum optimal.

6. Sinergitas Tupoksi antarbidang dan UPTD belum terjalin dengan baik.

7. Masih rendahnya SDMtanaman pangan hortikulturadan perkebunan ± 80% yangberusaha tani tamat SD kebawah.

1. Mahalnya agroinput (saranaproduksi dan alatmesin pertanian).

2. Kemampuan permodalan petani terbatas.

3.Penerapan teknologiterbatas.

1. KomitmenPimpinan.

2. Sudah adanya Program dan kebijakan yang tegas tentang upaya pengentasan kemiskinan.

3. Penyediaan tenagaaparatur yangberkompeten.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |40

Page 40: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |41

Page 41: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Program :2.1.Peningkatan

Kesejahteraan Petani

2.2. PeningkatanKetahanan Pangan

2.3.Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

2.4. PeningkatanPenerapanTeknologi Pertanian/Perkebunan

2.5. PeningkatanProduksi Pertanian/Perkebunan.

1. Kapasitas aparaturdinas belum optimal.

2. Jumlah petugasteknis tertentu masihkurang.

3. Terbatasnya saranadan prasaranatanaman pangan,hortikultura danperkebuan

9. Masihterbatasnyapenguasaanteknologi pertanian

10.Belum optimalnyafungsi kelembagaanpetani

1. Semakintingginya alih fungsi lahan. Menurunnya kesuburan tanah pertanian.

2. Kondisi jaringan irigasitidak memadai.

3. Anomali Iklim4. Mahalnya agro input

(sarana produksi dan alat mesin pertanian).

5. Kemampuan permodalan petani terbatas..

6. Penerapan teknologi terbatas..

7. Keterbatasan modal usaha

1. Komitmen Pimpinan.2. UU Nomor 41 Tahun

2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

3. Memfasilitasi petani dalam memperoleh modal usaha dari lembaga keuangan.

4. Memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis kepada petani dalam manajemen pemeliharaan.

5. Memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis kepada Petani dalam teknologi pemanfaatan lahan pertanian.

9. Meningkatkan frekuensi sosialisasi dan pelatihan terhadap penguasaanteknologi.

10.Menambah jumlah aparatur yang handal

3.3 Telaahan Renstra Kementerian K/L dan Renstra Provinsi

Visi Kementerian Pertanian

Sektor pertanian masih memegang peranan strategis dan berkontribusi besar dalam pembangunan

ekonomi nasional diantaranya sebagai penyedia bahan pangan dan bahan baku industri,

penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan

rumah tangga perdesaan, penyedia bahan pakan dan bioenergi serta berperan dalam upaya

penurunan emisi gas rumah kaca.

Kondisi pembangunan pertanian saat ini dihadapkan pada permasalahan dan tantangan yang

tidak ringan, di samping gerak dinamika lingkungan strategis internasional, regional dan lokal yang

semakin kompleks, untuk itu dibutuhkan kerjasama dan komitmen oleh para pelaku

pembangunan pertanian di berbagai jenjang pemerintahan yang disesuaikan dengan karakteristik

prospek dan potensi yang ada di masing-masing daerah maka visi Kementerian Pertanian adalah “

Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam

Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk

Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”, adapun makna visi Kementerian Pertanian

sebagai berikut :

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |42

Page 42: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Sistem pertanian bioindustri : Menyediakan bahan baku industri dengan meningkatkan

pemanfaatan biomassa sebagai bagian upaya meningkatkan manfaat dan diversifikasi

produk turunan

Berkelanjutan : Melanjutkan kebijakan, program dan kegiatan utama dari rencara strategis

sebelumnya, dengan memperhatikan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun

lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensi

Beragam : Mengoptimalkan pemanfaatan keanekaragaman sumberdaya, mengoptimalkan

peluang pasar, mengurangi potensi dampak resiko, memenuhi meningkatnya preferensi

konsumen akibat kenaikan pendapatan dan selera

Pangan Sehat : Menyediakan produk yang aman, sehat dan halal

Produk bernilai tambah tinggi : Menciptakan produk pertanian yang mensejahterakan

pelaku/petani, mendorong dihasilkannya aneka produk segar, produk olahan, produk

turunan, produk samping, produk ikutan dan limbah

Sumberdaya Lokal : Mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan kompetitif dan komparatif

wilayah dan komoditas, meningkatkan efisiensi mendorong dihasilkannya aneka produk

segar, produk olahan, produk turunan, produk samping, produk ikutan dan limbah

Kedaulatan Pangan : Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan

Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi

masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal

Kesejahteraan Petani : Petani dan keluarganya hidup layak dari lahan dan usaha yang

digelutinya

Misi Kementerian Pertanian

Dalam rangka mewujudkan visi ini maka misi Kementerian Pertanian adalah :

1. Mewujudkan kedaulatan pangan.

2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.

3. Mewujudkan kesejahteraan petani.

4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi.

Tujuan

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian, maka tujuan pembangunan pertanian

periode 2015-2019 yang ingin dicapai yaitu:

1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian.

3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |

43

Page 43: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan

profesional.

Sasaran Strategis Kementerian Pertanian

Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam periode 2015-2019 adalah :

1. Swasembada padi, jagung dan kedelai

2. Peningkatan diversifikasi pangan

3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan

substitusi impor

4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi

5. Peningkatan pendapatan keluarga petani

6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |44

Page 44: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tabel 8 Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran Pembangunan pertanian

Tahun 2015 - 2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN

Terwujudnya sistem pangan pertanian- bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggiberbasis sumberdayalokal untukkedaulatan pangandan kesejahteraanpetani”

1.Mewujudkan kedaulatan Pangan

1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan

1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dangula

2. Peningkatan diversifikasi pangan

2. Mewujudkan sistem pertanianbioindustri berkelanjutan

2. Meningkatkan nilaitambah dan dayasaingproduk pangan dan pertanian

3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdayasaing dalam memenuhi pasarekspor dan substitusi impor

3. Meningkatkan ketersediaan bahanbakubioindustri dan bioenergi

4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi

3. Mewujudkan kesejahteraanpetani

4. Meningkatkan pendapatandan kesejahteraanpetani

5. Peningkatan pendapatankeluarga petani

Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun

2015 – 2019, permasalahan pelayanan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan beserta

faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel

9........

..................................................................................

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |45

Page 45: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tabel 9Permasalahan Pelayanan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

Berdasarkan Telaahan Renstra Kementerian Pertanian RI

No.Sasaran Jangka

MenengahRenstra K/L

PermasalahanPelayanan

OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

1Swasembada padi, jagung dan kedele

Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangandan hortikultura

1Masih tingginya tingkat kehilangan hasil Pertanian 1 Penambahan luas lahan

sawah

2Tinggunya tingkat serangan OPT 2 Perluasan areal hortikultura

3Lemahnya kemampuan aksespetani terhadap teknologi,informasi, pasar danpermodalan sertaperlindungan

3Program pengembangan penangkar benih

4Masih rendahnya kesadaranpetani menggunakan bibit bermutu

4Pengembangan kelembagaan petani

5Maih rendahnya penggunaan alsintan 5

Peningkatan penggunaan pupuk organik

6Tingginya tingkat konversi lahan pertanian produktif 6

Penggunaan Pestisda dan obat - obat tanaman ramahlingkungan

7Belum cukup tersedianya benih/ bibit unggul bermutu, pupuk, pestisida/obat-obatanalat dan mesin

7 Lembaga perbenihan

8Terbatasnya ketersediaan infrastruktur serta pasarana lahan

8Tersedianya anggaran APBD dan APBN

2Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

Rendahnya daya saing produk pertanian terhadap produk impor

1Masih rendahnya penerapanGAP / SOP 1

Meningkatnya daya beli masyarakat

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 46

Page 46: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

3Peningkatan pendapatan keluarga petani

- Masih rendahnya posisi tawar petani dan pendapatan keluarga petani

- Diversifikasi usahatani yang rendah

- Belum tercapainya efisiensi yang lebihdari kegiatan usaha tani

- Rendahnya penimgkatan nilai tambah produk

- Lemahya permodalan petani

1

2

Masih lemahnya sdm petani

Rendahnya jam kerja efektif petani

1

2

Pemberdayaan penyuluh tanaman pangan, hortikulturadan perkebunan

Keinginan yang kuat dari petani untuk meningkatkan usaha taninya

4 Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintahan yang baik

Masih rendahnya kualitas SDM

1 Kurangnya keinginan aparatur untuk maju

1 Peningkatan pengetahuan dan wawasan aparatur

Belum kuatnya sistim penyuluhan

2 Kurangnya tenaga penyuluh yang professional

2 Peningkatan era teknologi

Lemahnya koordinasi antar lembaga terkait danbirokrasi

3 Masih adanya program dan kegiatan yang tidak berseinergi

3 Adanya Musrenbang tingkat kab/kota/provinsi dan Musrenbangnas

Sejalan dengan semangat reformasi dan penyelengaraan pemerintah yang baik (good

governance) oleh pemerintah yang bersih (clean goverment) maka selayaknya pula semangat

reformasi dijadikan sebagai ruh (semangat) di dalam pelaksanaan pembangunan oleh Dinas

Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan. Semangat penyelengaraan pemerintah yang

baik oleh sesuatu Pemerintah yang bersih di harapkan dapat menghasilkan pembangunan

khususnya Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan yang bermanfaat dan dipergunakan

sebesar besarnya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat (petani). Adapun kondisi yang

diinginkan adalah:

a. Meningkatnya produksi dan mutu hasil tanaman pangan hortikultura dan perkebunan

melalui pengembangan komoditi unggulan nasional dan unggulan daerah berbasis lokal

dan kawasan yang pada akhir mampu memenuhi permintaan dan persaingan pasar.

Peningkatan produksi dan produktivitas pangan, hortikultura dan perkebunan terus dilakukan

untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan dan bahan baku industry.

Meningkatnya penerapan budidaya tanaman yang baik (Good Agricultural Practices-

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 47

Page 47: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

GAP) untuk peningkatan produktivitas, jaminan mutu produk dan budidaya yang ramah

lingkungan dan berkelanjutan sesuai SOP (Standard Operational Procedure). Tuntutan masyarakat akan produk yang bermutu telah menjadi hal yang mutlak untuk

diperhatikan baik untuk produk jadi maupun produk bahan baku/setengah jadi. penerapan

Good Handling Practices (GHP) adalah salah satu persyaratan yang harus dilakukan

dalam penerapan system jaminan mutu dan keamanan pangan.

b. Dalam rangka upaya percepatan peningkatan produksi tanaman pangan (padi, jagung dan

kedele), Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah

meluncurkan Program/Kegiatan berupa upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung

dan kedelai (UPSUS PAJALE). Sedangkan untuk tanaman hortikultura melalui Direktorat

Jenderal Hortikultura juga ada upaya khusus untuk meningkatkan produksi tanaman

hortikulutra (bawang merah dan cabe). Khusus untuk mengurangi ketergantungan terhadap

impor gula maka melalui Dirjen Perkebunan telah dilakukan upaya peningkatan produksi

gula melalui perluasan areal tanaman tebu termasuk di Provinsi Riau.

c. Mantapnya sistem kelembagaan melalui pendekatan penyuluhan tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan dan pendampingan terhadap petani tanaman pangan

hortikultura dan perkebunan sehingga relevan dengan kebutuhan perbaikan kapasitas

rumah tangga petani dan daya saing produk tanaman pangan hortikultura dan perkebunan

memasuki pasar.

d. Terkondisinya kualitas/kemampuan SDM tanaman pangan hortikultura dan perkebunan

secara umum dan rumah tangga petani yang handal sebagai pelaku usaha tanaman

pangan hortikultura dan perkebunan sekaligus juga sebagai pelaku bisnis.

e. Meningkatnya Kesejahteraan Petani

f. Berdasarkan Permentan No. 50 tahun 2012 tentang Kewajiban Pemerintah Provinsi untuk

menyusun masterplan pengembangan pertanian dan pemerintah kabupaten/kota untuk

menyusun action plan dan disempurnakan melalui Permentan No. 56 Tahun 2016.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 48

Page 48: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mengandalkan

pembangunan ekonominya dari sektor pertanian, yaitu tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan . Dalam Pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Provinsi

Riau tidak bisa dilepaskan dari Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian lingkungan hidup

strategis suatu wilayah saat ini dan dimasa mendatang yang mengacu pada masterplan

yang telah disusun yaitu masterplan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura) dan

masterplan perkebunan Provinsi Riau. Didalam dokumen Masterplan yang telah disusun

terdapat potensi pengembangan, strategi pengembangan kawasan dan roadmap kawasan

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau.

Dalam rangka untuk mendukung visi pembangunan Provinsi Riau tersebut, salah satu misi

pembangunan Provinsi Riau 2015-2019 adalah “Memperkuat pembangunan pertanian dan

perkebunan”, dimana sasaran pembangunan pertanian Provinsi Riau 2015-2019 adalah (1)

Meningkatnya kontribusi sektor pertanian (tanaman pangan, perikanan, perkebunan,

peternakan dan kehutanan) dan (2) Meningkatnya kontribusi sektor industri berbasis

pertanian dan perkebunan.

Komoditas unggulan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Provinsi Riau ditentukan

dengan mempertimbangkan faktor tingkat kesesuaian lahan, pemusatan komoditas, tingkat

pertumbuhan luas tanam dan tingkat pertumbuhan produksi tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan. Dari kajian masterplan pertanian komoditas pertanian pangan dan

hortikultura yang layak untuk ditetapkan sebagai komoditas unggulan Provinsi Riau adalah

padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, jeruk, nenas, durian dan manggis serta

komoditas perkebunan unggulan Provinsi Riau adalah kelapa sawit, karet, kelapa dan sagu.

Sebaran komoditas unggulan tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan kabupaten/kota

dapat dilihat pada tabel berikut.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 49

Page 49: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Kabupaten/Kota

Komoditas Unggulan

Jum

lah

kom

od

itas

Pad

i

Jag

un

g

ked

ela

i

ubi ka

yu

cab

ai

baw

an

g m

era

h

jeru

k

Nen

as

du

rian

man

gg

is

1Kuantan Singingi 8

2 Indragiri Hulu 93 Indragiri Hilir 44 Pelalawan 35 Siak 56 Kampar 97 Rokan Hulu 98 Bengkalis 49 Rokan Hilir 210

Kepulauan Meranti 3

11 Pekanbaru 312 Dumai 5

Jumlah kab/kota

11 3 5 8 8 6 6 7 6 4

Ancaman krisis pangan saat ini dan ke depan di Indonesia dan bahkan di seluruh belahan

bumi akan semakin serius, baik sebagai akibat semakin berkurangnya lahan pertanian,

pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim global. Dampak perubahan iklim global sangat

dirasakan saat ini, dimana kekeringan dan banjir setiap tahun melanda wilayah Riau

dan Indonesia secara keseluruhan. Bagi perkembangan tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan tentunya sangat berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan produksi

komoditas ini. Kekeringan dan banjir akan berakibat gagalnya pertanaman, dan akan

munculnya gangguan hama dan penyakit pada tanaman. Oleh karena itu harus

dipersiapkan program-program khusus untuk mengantisipasi munculnya gejala ini dan

adanya tindakan preventif dan kuratif terhadap adanya kekeringan, kebanjiran, serangan

hama dan penyakit. Selain itu sampai dengan saat ini RTRW revisi Provinsi Riau ini belum

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 50

Page 50: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

tuntas. Hal ini menjadi faktor penghambat dalam melakukan pengembangan tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan.

Dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian dilakukan secara optimal dan sesuai dengan

daya dukung sehingga kelestariannya dapat tetap terjaga. Oleh karena itu dalam

pengembangan budidaya tanaman memanfaatkan teknologi ramah lingkungan seperti

pemanfatan pupuk organik dan pestisida nabati, penerapan sistem pertanian konservasi

pada wilayah perkebunan terutama pada lahan kritis, gambut, DAS hulu, pemanfaatan

limbah usaha perkebunan, penerapan pembukaan lahan tanpa bakar dan lain-lain.

Adapun perumusan rekomendasi Perubahan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019

dapat dilihat pada table berikut :

Tabel ….

Perumusan rekomendasi Perubahan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 51

Page 51: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 52

Page 52: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tabel ….Perumusan rekomendasi Perubahan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019

NoRumusan Program

PembangunanPengaruh Program

Rumusan Mitigasi / Adaptasi dan / atau Alternatif KLHSRenstraSKPD(Ya /

Tidak)

RekomendasiMitigasi / Adaptasi Alternatif

1 ProgramPeningkatanKetahananPangan Pertanian/Perkebunan (Kebun sagu diKab Inhil danKab Meranti

Menurunnyakeanekaragaman hayatidan kinerja layanan jasaekosistem

Memperhatikan dayadukung dan dayatampung lingkungan

Memperhatikan strukturdan pola ruang yang sudahdan sedangdirencanakan

Tidak memanfaatkankawasan hidrologisgambut dengan fungsilindung

Mengembangkan PaymentEnvironmental Services(PES) yaitu jasalingkungan

Rekayasa sosial denganoptimalisasi partisipasimasyarakat

Pengawasan danpenegakan hukumlingkungan

Memperhatikan tatakelola hidrologis (misalnyadengan sekat kanal)

Memanfaatkanrekayasa teknologiramah lingkungan,khususnya diekosistem gambut

Intensifikasi padalahan danperkebunan yangsudah ada

Ya Memperhatikan dayadukung dan dayatampung lingkungan

Memperhatikan struktur dan polaruang yang sudah dansedang direncanakan

Tidak memanfaatkankawasan hidrologisgambut dengan fungsilindung

Mengembangkan PaymentEnvironmental Services (PES)yaitu jasa lingkungan

Rekayasa social dengan optimalisasi partisipasi masyarakat

Pengawasan dan penegakanhokum lingkungan

Memperhatikan tata kelolahidrologis (misalnya dengansekat kanal)

Memanfaatkan rekayasa teknologiramah lingkungan,khususnya diekosistem gambut

Intensifikasi pada lahan danperkebunan yang sudah ada

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 53

Page 53: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Peningkatan intensitasdan wilayah bencanaserta kerentananterhadap perubahaniklim

Memperhatikan daya dukungdan daya tampung lingkungan

Memperhatikan struktur danpola ruang yang sudah dansedang direncanakan

Menghindari daerah rawanbencana

Melakukan kajian kerentanandan adaptasi perubahan iklimProvinsi Riau

Peningkatan kapasitasadaptasi terhadap bencana

Memperhatikan tata kelolahidrologis (misalnya dengansekat kanal)

Pengawasan dan penegakanhokum lingkungan

Intensifikasi pada lahan danperkebunan yang sudah ada

Memperhatikan daya dukung dandaya tampung lingkungan

Memperhatikan struktur dan polaruang yang sudah dan sedangdirencanakan

Menghindari daerah rawanbencana

Melakukan kajian kerentanan danadaptasi perubahan iklim ProvinsiRiau

Peningkatan kapasitas adaptasiterhadap bencana

Memperhatikan tata kelolahidrologis (misalnya dengansekat kanal)

Pengawasan dan penegakanhokum lingkungan

Intensifikasi pada lahan danperkebunan yang sudah ada

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 54

Page 54: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

2 Program PeningkatanProduksi Pertanian/Perkebunan(Penumbuhan danPengembangantanaman padi diKab. Bengkalis,Kab. Siak, Kab.Pelalawan, Kab.ROHIL,Kab. Kep.Meranti, Kab.ROHUL,Kab. INHU,Kab. Kampar,Penumbuhan danpengembangan tan.Kacang kacangan danumbi umbian, KotaDumai, kab.Pelalawan, KotaPekanbaru, Kab.ROHUL,

Penumbuhan danPengembanganKawasan Buah buahandan Tan. Hias Kota

Menurunnyakeanekaragaman hayatidan kinerja layanan jasaekosistem

Memperhatikan daya dukungdan daya tampung lingkungan

Memperhatikan struktur danpola ruang yang sudah dansedang direncanakan

Meminimalkan penggunaankawasan hutan

Tidak memanfaatkan kawasanhidrologis gambut denganfungsi lindung

Mengembangkan PaymentEnvironmental Services (PES)yaitu jasa lingkungan

Rekayasa sosial denganoptimalisasi partisipasimasyarakat

Melakukan pendampinganpenyuluhan dalampengelolaan lahan

Pengawasan danpenegakan hukumlingkungan

Memanfaatkan rekayasa teknologiramah lingkungan, khususnya diekosistem gambut

Intensifikasi pada lahan eksisting

Ya Memperhatikan daya dukung dandaya tampung lingkungan

Memperhatikan struktur dan polaruang yang sudah dansedang direncanakan

Meminimalkan penggunaankawasan hutan

Tidak memanfaatkan kawasanhidrologis gambut dengan fungsilindung

Mengembangkan PaymentEnvironmental Services (PES)yaitu jasa lingkungan

Rekayasa social denganoptimalisasi partisipasi masyarakat

Melakukan pendampinganpenyuluhan dalam pengelolaanlahan

Pengawasan dan penegakanhokum lingkungan

Memanfaatkan rekayasa teknologiramah lingkungan, khususnya diekosistem gambut •Intensifikasipada lahan eksisting

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 55

Page 55: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dumai, Kab. Siak, Kab.Kep. Meranti, KotaPekanbaru, Kab.ROHUL, Kab. INHU,Kab. Kampar,

Penumbuhan danPengembanganKawasan Jagung kab.Pelalawan,

Peremajaan KebunKaret Rakyat Kab.Kep. Meranti, Kab.ROHUL, kab. INHU,Kab. Kampar.

Peningkatan intensitasdan wilayah bencanaserta kerentananterhadap perubahaniklim

Memperhatikan daya dukungdan daya tampung lingkungan

Memperhatikan struktur danpola ruang yang sudah dansedang direncanakan

Menghindari daerah rawanbencana

Melakukan kajian kerentanandan adaptasi perubahan iklimProvinsi Riau

Peningkatan kapasitasadaptasi terhadap bencana

Melakukan pendampinganpenyuluhan dalampengelolaan lahan

Pengawasan dan penegakanhokum lingkungan

Intensifikasi pada lahan eksisting Memperhatikan daya dukung dandaya tampung lingkungan

Memperhatikan struktur dan polaruang yang sudah dan sedangdirencanakan

Menghindari daerah rawanbencana

Melakukan kajian kerentanan danadaptasi perubahan iklim ProvinsiRiau

Peningkatan kapasitas adaptasiterhadap bencana

Melakukan pendampinganpenyuluhan dalam pengelolaanlahan

Pengawasan dan penegakanhokum lingkungan

Intensifikasi pada lahan eksisting

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 56

Page 56: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Sebuah isu dikategorikan isu strategis apabila merupakan suatu kekuatan, kelemahan,

peluang atau hambatan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran

pembangunan, berdampak luas terhadap daerah dan masyarakat, serta memiliki daya ungkit

signifikan terhadap pembangunan daerah. Isu tentang tanaman pangan,hortikultura dan

perkebunan meliputi luas lahan, irigasi/rawa/sumber daya air, pemberdayaan masyarakat

dan pangan alternatif. Isu-isu strategis pengembangan kawasan tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau telah diidentifikasi melalui studi lapangan dan

koordinasi dengan dinas terkait di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Isu-isu strategis

tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa aspek: Aspek Lingkungan; Aspek Teknis;

Aspek Prasarana dan Sarana; Aspek Pemasaran; Aspek Sumberdaya Manusia, serta;

Aspek Pembiayaan dan Peluang Investasi sebagai berikut :

1. Isu-isu strategis pada aspek lingkungan yang ditemui dalam pengembangan kawasan

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau adalah perubahan iklim

global dan tingginya alih fungsi lahan.

2. Isu-isu strategis pada aspek teknis budidaya yang ditemui dalam pengembangan

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau adalah defisit produksi

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, lambannya peningkatan produkvitas

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, masih tingginya tingkat susut hasil, serta

masih rendahnya penguasaan teknologi dan tidak berkembangnya industri hilir.

3. Isu-isu strategis pada aspek sarana dan prasarana yang ditemui dalam pengembangan

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau adalah rendahnya

ketersediaan sarana produksi, belum optimalnya penggunaan alat dan mesin pertanian,

kurang memadainya akses jalan ke lahan komoditas unggulan, belum memadainya

ketersediaan sumberdaya air, belum optimalnya sarana/fasilitas pengolahan produk

pertanian, terbatasnya media informasi pertanian, serta terbatasnya prasarana

pemasaran produk pertanian.

4. Isu strategis terkait pemasaran adalah terbatasnya jangkauan pemasaran produk

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, minimnya informasi pasar dan akses

pasar bagi petani, terbatasnya pelaku pemasaran dalam rantai pemasaran produk

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, belum maksimalnya kualitas produk

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 57

Page 57: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta berkembangnya produk olahan dan

usaha pasca panen tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

5. Isu strategis terkait aspek sumberdaya manusia diantaranya rendahnya minat usahatani

generasi muda, masih rendahnya kualitas SDM petani, perlu ditingkatkannya kualitas

sumberdaya manusia aparatur pertanian.

6. Isu strategis terkait pembiayaan, diantaranya minimnya akses petani terhadap lembaga

pembiayaan komersial dan tingginya peluang investasi di bidang pertanian.

Strategi pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau

disusun dengan mempertimbangkan isu-isu strategis yang disebutkan diatas. Isu-isu

strategis ini menjadi tugas dan fungsi Perangkat Daerah untuk diselesaikan dalam kurun

waktu perencanaan dan tercermin dalam prioritas program. Telah disusun 5 strategi

pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan untuk menjawab isu-isu

strategis yaitu :

1 Peningkatan produksi, ketersediaan dan pemanfaatan lahan pertanian

2 Peningkatan prasarana dan sarana pertanian

3 Penguatan jaringan pasar produk pertanian

4 Penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan serta SDM pertanian

5 Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian.

Selanjutnya 5 strategi tersebut diimplementasikan lebih lanjut dalam bentuk program dan

kegiatan sesuai dengan nomenklatur dari Kementrian Pertanian yang disandingkan dengan

nomenklatur program dan kegiatan dari Kementrian Dalam Negeri.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ProvinsiRiau | 58

Page 58: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB IIIPERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Pada Bab ini berisikan tentang isu-isu strategis yang diperoleh dari identifikasi permasalahan berdasarkan

tugas dan fungsi Dinas Tanaman Pagan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, telaahan terhadap

visi, misi dan program Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah terpilih, dan telaahan terhadap Renstra

Kementerian/Lembaga serta telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan

Identifikasi permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi pelayanan Dinas Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan Provinsi diperlukan dalam rangka pembangunan pertanian di Provinsi

Riau 3 (Tiga) tahun kedepan. Berdasarkan hasil analisis dari aspek gambaran pelayanan, maka

dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

Aspek Teknis

1) Luas Tanam dan Luas Panen yang semakin menurun

Dalam periode Renstra Tahun 2014 - 2019 pertumbuhan luas tanam dan luas panen

komoditas Tanaman Pangan terutama padi semakin menurun. Untuk komoditas padi sawah

dan padi ladang luas panen dan produksinya menurun dari tahun 2014 sampai dengan tahun

2017 . Hal yang sama terjadi pada semua komoditas tanaman pangan, yaitu kedelai, jagung, ubi

kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang hijau

Penurunan luas tanam dan luas panen ini terutama disebabkan karena alih fungsi lahan dari

tanaman pangan ke non tanaman pangan (perkebunan dan perikanan) dan bahkan ke non

pertanian (jalan, perumahan dan pertokoan, dll ) setiap tahun semakin meningkat, terbatasnya

jaringan irigasi karena rusak menyebabkan pada musim kemarau ketersediaan air tidak ada dan

pada musim penghujan terjadi kebanjiran . Sementara itu sub sektor perkebunan juga tidak jauh

berbeda. Luas areal dan produksi tanaman kelapa sawit dan kelapa di Provinsi Riau adalah yang

terluas di Indonesia. Pada tahun 2015, areal kelapa sawit Provinsi Riau 2,42 juta hektar mencakup

21,42% dari total luas kelapa sawit Indonesia 11,3 juta hektar. Sedangkan pada tanaman karet,

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |26

Page 59: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

areal tanaman karet Provinsi Riau tahun 2015 seluas 501.787 hektar berada ditempat kedua di

Sumatera setelah Sumatera Selatan. Namun beberapa periode hanya kelapa sawit pertumbuhan

meningkat sedangkan tanaman komoditi perkebunan lainya seperti kelapa, karet, pinang, kopi,

kakao, sagu terus mengalami penurunan akibat tanaman tua, alih komoditi dan alih fungsi lahan.

2) Rendahnya produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

Produktivitas tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai serta tanaman hortikultura dan

perkebunan di Provinsi Riau masih belum mencapai produktivitas optimal. Dari tahun 2014 sampai

tahun 2017 produktivitas tanaman padi berkisar 3,96 s/d 4,17 ton/ha/th. Produktivitas ini masih

jauh di bawah produktivitas padi nasional yang saat ini sudah mencapai 5,34 ton/ha/th.

Pada subsektor perkebunan produktivitasnya juga masih rendah, yaitu rata-rata sekitar 18 ton TBS

per hektar per tahun atau 3,5 Ton CPO per hektar per tahun, masih di bawah standar yang

diharapkan sesuai teoritisnya yaitu 25 ton TBS per hektar per tahun 5-6 ton CPO per hektar per

tahun. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal terkait dengan aspek budidaya, yaitu

penggunaan benih/bibit yang tidak unggul dan bermutu, cara penanaman yang belum sesuai

teknologi dan pemeliharaan tanaman yang belum intensif, serta belum adanya teknologi yang e fektif

jika terjadi anomali iklim. Permasalahan rendahnya produktivitas kebun kelapa sawit rakyat sebagai

akibat penggunaan bibit yang tidak unggul dan pemeliharaan tanaman yang tidak standar serta

tanaman yang sudah tua/rusak penting diatasi secara cepat dan berkelanjutan. Begitu juga dengan

permasalahan produktivitas kebun kelapa sebagai akibat semakin luasnya tanaman kelapa

tua/rusak dan kerusakan kebun kelapa akibat intrusi air laut perlu segera diatasi. Pada tanaman

karet permasalahan rendahnya produktivitas sebagai akibat semakin luasnya tanaman karet

tua/rusak sehingga perlu untuk menanam kembali dengan tanaman karet unggul dan pemeliharaan

yang sesuai standar. Menempatkan pengembangan perkebunan kelapa dan karet sebagai isu

strategis Provinsi Riau akan dapat mengembalikan kejayaan kelapa dan karet sebagai sumber

perekonomian masyarakat di Provinsi Riau.

3) Kondisi Sarana dan prasarana belum memadai

Kondisi sarana dan prasarana pertanian juga masih jauh dari yang diharapkan, baik Alsintan

maupun sarana pengairan dan jalan usahatani. Kondisi alat pengolahan tanah (traktor roda 2)

pada Tahun 2015 terdapat sebanyak 2.096 unit, dimana yang dapat digunakan hanya 1.773

unit atau hanya mampu melayani pengolahan lahan seluas 44.325 ha, kondisi yang sama

juga terjadi pada alsintan lainnya, seperti power thresher, sabit bergerigi dan sebagainya. KondisiDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |

27

Page 60: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

jaringan irigasi juga masih jauh dari yang diharapkan, disamping itu ketersediaan air irigasi pada

musim kemarau masih jauh dari harapan.

Pada sektor perkebunan, untuk peningkatan produksi sarana dan prasara yang dibutuhkan antara

lain jalan produksi, alat pengolah tanah, alat pemeliharaan tanaman, alat pengendali hama dan

penyakit. Sementara sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka peningkatan nilai tambah

antara lain alat panen dan alat pengolahan hasil. Sarana dan prasarana yang dimiliki petani saat ini

masih sangat kurang, sementara kemampuan petani untuk mengadakan secara swadaya masih

belum mampu sepenuhnya.

4) Penerapan teknologi pertanian masih rendah

Penguasaan teknologi baik teknologi budidaya maupun panen dan pasca panen juga masih

rendah, secara keseluruhan baru sekitar 60 % dari anjuran yang diterapkan. Penggunaan benih

bermutu, pola dan jarak tanam, pengendalian hama penyakit serta pemupukan juga masih rendah.

5) Industri hilir pertanian dan pemasarannya masih terbatas

Kondisi Industri hilir pertanian masih sangat terbatas, padahal sebagaimana kita ketahui bahwa

nilai tambah pada produk olahan ini sangatlah besar. Permasalahan lain adalah masih sulitnya

petani dalam memasarkan produk-produknya. Di beberapa daerah sudah banyak tumbuh kawasan

sentra produksi, seperti pada komoditas sayuran, namun petani dihadapkan kepada persoalan

sulitnya pemasaran dan bahkan ada dari hasil petani yang tidak dapat dipasarkan atau tidak laku

dijual. Upaya pemasaran sayur ekspor secara teknis budidaya tidak ada masalah lagi, namun

pelaksanaan ekspor sayur ke Singapura belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Beberapa

komoditi buah-buahan juga mengalami hal sulitnya pemasaran terutama pada saat musim besar.

Penyebab utamanya adalah kalah bersaing dengan produk buah impor.

Pertumbuhan sektor industri pengolahan hasil perkebunan di Provinsi Riau lambat dan Provinsi Riau

hanya memproduksi serta mengekspor hasil perkebunan yang bernilai tambah rendah. Hal ini dapat

ditunjukkan dari ekpor minyak sawit dalam bentuk CPO, kelapa dalam bentuk kopra, serta karet

dalam bentuk karet kering dan SIR. Apabila bahan baku hasil perkebunan yang tersedia dalam

jumlah besar ini diolah menjadi produk yang bernilai tambah tinggi oleh sektor industri maka diyakini

ekonomi Provinsi Riau akan semakin berkembang.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |28

Page 61: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

6) Masih tingginya tingkat susut hasil

Susut hasil pada komoditas pertanian baik karena adanya gangguan serangan hama dan

penyakit maupun saat panen dan pasca panen masih cukup tinggi. Pada Tahun 2015 serangan

OPT pada tanaman padi tercatat seluas 6.335,84 ha dengan 20 jenis OPT. Pada tanaman jagung

luas serangan komplek OPT (14 jenis OPT) seluas 586,43 ha dan kedele seluas 265,5 ha dengan 12

jenis OPT

7) Masih perlunya pendampingan dalam merubah sikap, perilaku dan keterampilan petani

Melalui pendampingan oleh penyuluh pertanian masyarakat tani baik sebagai pelaku utama maupun

pelaku usaha dibekali dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan

inovasi baru agar mereka tahu, mampu dan mau menerapkan informasi anjuran yang disampaikan

oleh penyuluh pertanian. Sesuai dengan dasar-dasar penyuluhan pertanian bahwa penyuluhan

pertanian itu adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau

dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar , teknologi,

permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi

usaha, pendapatan dan kesejahteraan petani serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian

fungsi lingkungan hidup.

Aspek Sosial Masyarakat

1) Ketahanan pangan masyarakat masih lemah

Definisi ketahanan pangan yang dikemukakan oleh FAO dalam konferensi pangan dunia Tahun

1996 adalah “ketahanan pangan baru terjadi ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fisik

dan ekonomis pada pangan yang cukup, aman dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan makanan

dan seleranya dalam rangka kehidupan yang sehat dan aktif “.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sebaran daerah produksi pangan di Provinsi Riau tidaklah

merata dan tidak semua masyarakat menghasilkan pangan untuk keluarganya dan belum semua

masyarakat memiliki pendapatan yang cukup untuk mampu mengakses pangan bagi keluarganya.

Dari data dapat diketahui rasio produksi beras terhadap konsumsi penduduk Riau baru mencapai

0.51 atau 51 %, Belum lagi ditinjau dari aspek distribusi, dimana masih ditemui adanya wilayah yang

sulit di akses pada saat tertentu, seperti musim hujan atau banjir, musim kemarau panjang dan

sebagainya, sehingga ada sebagian dari masyarakat Provinsi Riau yang rentan dari sisi ketahanan

pangan.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |29

Page 62: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

2) Akses petani terhadap permodalan masih terbatas

Lemahnya permodalan masih merupakan kendala yang dihadapi petani dalam memulai atau

mengembangkan usahanya sehingga harus meminjam ke pihak lain. Sulitnya mengakses

permodalan kepada perbankan atau lembaga keuangan resmi lainnya menyebabkan petani mencari

pinjaman modal kepada para pemilik modal dengan sistem ijon sehingga petani tidak leluasa menjual

hasil panennya.

Meskipun Pemerintah telah menyediakan kredit melalui skim kredit Program Kredit Pengembangan

Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RE), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-

E), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit komersial lainnya, namun fasilitas kredit tersebut pada

kenyataannya masih sulit diakses oleh petani. Hal ini disebabkan, antara lain:

a. Petani belum dapat memenuhi persyaratan administrasi perbankan;

b. Resiko agribisnis yang cukup tinggi;

b. Belum tersedianya lembaga keuangan dan perbankan yang khusus bergerak dibidang tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan;

c. Belum tersedianya lembaga penjamin resiko usaha tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

3) Budaya/ kebiasaan masyarakat

Teknologi budidaya sebenarnya sudah berkembang pesat, namun penerapan ditingkat masyarakat/

petani belum sebagaimana yang diharapkan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhinya

adalah budaya atau kebiasaan masyarakat. Budaya/kebiasaan ini mulai dari pengolahan

lahan, penanaman dan pemiliharaan, juga dalam hal waktu penanaman.

4) Pendapatan Petani Masih Rendah

Kesejahteraan petani merupakan sasaran akhir yang akan dicapai dari pembangunan pertanian. Hal

ini didasarkan fakta bahwa petani merupan pelaku utama dalam pembangunan pertanian, sudah

seharusnya mendapatkan hak yang sepadan dengan waktu, tenaga dan pikiran yang telah

dicurahkan untuk bekerja di bidang pertanian. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang

dilaksanakan dalam membagun pertanian merupakan sarana atau instrumen bagi para pengambil

kebijakan di bidang pertanian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |30

Page 63: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Upaya peningkatan pendapatan tidak selalu secara otomatis diikuti dengan peningkatan

kesejahteraan petani. Unsur penting yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani adalah

tingkat pendapatan petani dan nilai pengeluaran yang harus dibelanjakan keluarga petani serta

faktor-faktor non-finansial seperti faktor sosial budaya.

Besarnya pendapatan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha tani tergantung dari beberapa faktor

yang mempengaruhinya seperti luas lahan, tingkat produksi dan efisiensi penggunaan tenaga kerja.

Nilai pendapatan petani dapat bersumber dari usaha pertanian dan usaha non pertanian. Nilai

pendapatan yang bersumber dari usaha pertanian akan diperoleh dari selisih nilai penjualan

komoditas usaha tani yang dihasilkan dengan biaya usaha tani yang dikeluarkan. Nilai penjualan hasil

usaha tani akan ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan serta harga jual. Pada tingkat harga

yang sama (konstan), maka semakin besar volume produksi yang dihasilkan makin besar pula nilai

penjualan usaha tani. Namun untuk meningkatkan volume produksi tersebut tentunya terkait dengan

produktivitas dan juga luas kepemilikan lahan petani. Untuk peningkatan produktivitas tentunya

terkait lagi dengan penerapan teknologi. Dalam hal kepemilikan lahan, sebagian besar petani

memiliki lahan yang sempit, atau biasa disebut petani gurem. Dengan lahan yang sempit tersebut

tentunya volume produksi juga rendah.

Aspek Sumberdaya Manusia

1) Kapasitas dan Profesionalisme SDM aparatur belum memadai

Aparatur Negara merupakan unsur utama sumberdaya manusia yang mempunyai peranan yang

menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Untuk

dapat membentuk sosok aparatur pemerintah yang baik, dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

pegawai, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan (diklat). Diklat adalah suatu kaharusan dari suatu organisasi birokrasi dan merupakan

bagian dari upaya pengembangan sumberdaya manusia sekaligus sebagai salah satu solusi untuk

memecahkan masalah yang terjadi dalam suatu organisasi .

Sampai saat ini patut diakui bahwa SDM aparatur dituntut memiliki kapasitas yang memadai dan

bahkan dituntut bekerja profesional sesuai dengan perkembangan zaman yang serba maju

dengan penuh dengan penerapan teknologi dalam pelaksanaann tugas pelayanan terhadap

masyarakat. Sementara kondisi yang ada, adalah bahwa kemampuan dan cara kerja aparatur belum

sebagaimana yang diharapkan, baik dari sisi ilmu teknis maupun dari sisi penguasaan teknologi

yang semakin berkembang.Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |

31

Page 64: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Dalam penempatan para pejabat pada jabatan struktural juga masih ditemui penempatan yang

belum megacu kepada aspek “the right man in the right place“ terutama ditinjau dari sisi latar

belakang pendidikan atau pengalaman bekerja selama ini.

2 ) Belum kuatnya sistem penyuluhan

Sistem penyuluham pertanian dibangun oleh subsistem sumberdaya personil, subsistem

kelembagaan, subsistem sarana dan subsistem metode penyuluhan. Disadari bahwa pada saat ini

sistem penyuluhan belum kuat, sehingga belum mampu secara optimal untuk melakukan

pemberdayaan petani dan kelembagaan petani. Faktor penyebab belum kuatnya sistem penyuluhan

adalah keterbatasan penyuluh baik dari segi jumlah maupun kompetensi, kelembagaan penyuluhan

yang belum mandiri dan inovatif, kurangnya sarana serta metode yang belum sesuai dengan

perkembangan sosial ekonomi masyarakat petani.

3) Kapasitas SDM petani masih rendah

Petani merupakan SDM penting dalam pembangunan pertanian sehingga dengan demikian

kemampuan SDM petani akan sangat mempengaruhi keberhasilan atau capaian hasil

pembangunan. Petani tanaman pangan secara umum didominasi oleh kaum tua dan dari kaum ibu-

ibu, juga dengan pendidikan formal yang sangat rendah, hal ini membuat sulitnya dalam

transformasi teknologi. Masih rendahnya SDM pertanian ± 80% yang berusaha tani tamat SD

ke bawah. Sebagai akibat dari hal tersebut adalah bahwa petani lebih banyak diposisikan sebagai

objek pembangunan ketimbang petani sebagai pelaksana pembangunan. Sehubungan dengan hal

tersebut maka kedepan peningkatan kapasitas petani sebagai unsur penting dalam pelaksanaan

pembangunan pertanian.

Aspek Geografi dan Demografi

1) Perubahan iklim global

Pemanasan global dan tingkat pencemaran lingkungan berdampak terhadap aktivitas dan kehidupan

manusia. Perubahan pola hujan ( el-Nino dan La-nina), sirkulasi angin, kenaikan muka air laut,

rusaknya terumbu karang merupakan wujud dari pada perubahan iklim. Demikian juga dengan

tingkat pencemaran lingkungan yang harus diwaspadai. Karena itu perlu dilakukan upaya-upaya

pencegahan dan adaptasi dari pemanasan global tersebut. Akhir-akhir ini Provinsi Riau diterpa

bencana kabut asap sebagai akibat kebakaran hutan dan lahan terutama lahan gambut. Dalam

jangka panjang kabut asap bukan saja berpengaruh terhadap kesehatan manusia, namun juga

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |32

Page 65: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

akan menggangu terhadap pertumbuhan tanaman dan pada akhirnya akan mempengaruhi

proses fotosintesa dan tentunya akan menurunkan produksi tanaman.

2) Tingginya Pertumbuhan penduduk

Laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau termasuk pada kategori yang tertingggi di Indonesia,

meskipun Provinsi Riau berhasil dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) yang

ditunjukkan dengan rata-rata jumlah penduduk per-rumah tanggga sebanyak 4 jiwa, tetapi laju

pertumbuhan penduduk tetap tinggi. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau

lebih disebabkan oleh tingginya migrasi dari luar provinsi yang datang dengan berbagai alasan

dan tujuan, antara lain migrasi karena bencana alam yang berasal dari Aceh, Sumatera Barat dan

Sumatera Utara

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Riau jumlah Penduduk Riau Tahun 2016

berjumlah 6.460.971 jiwa dan tahun Tahun 2015 berjumlah 6.344.402 jiwa. Selama periode

2015 – 2016, pertumbuhan penduduk Provinsi Riau meningkat sebesar 2,17 %, jauh lebih tinggi

dari pertumbuhan alami yang hanya 1,5% per Tahun.

Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ini memberikan dampak negatif seperti semakin

meningkatnya penduduk miskin, jumlah pengangguran, penyerobotan hutan dan lahan dan

berbagai permasalahan sosial, budaya, ekonomi, politik dan lainnya.

3) Sebagian besar daerah sentra produksi padi rawan banjir dan kekeringan

Sebagaimana kita maklumi bahwa areal persawahan di beberapa kabupaten tersebar mengikuti

aliran sungai baik sungai besar maupun sungai kecil, hanya sebagaian kecil yang tidak berada di

daerah bantaran sungai, sehingga hal ini menjadikan sebagian besar areal persawahan di

Provinsi Riau sebagai daerah yang rawan banjir.

Kondisi sebaliknya juga terjadi pada musim kemarau, dimana sebagian besar areal persawahan

merupakan sawah tadah hujan, sehingga selalu kekeringan. Pada sawah irigasi pun bila musim

kemarau, air irigasi tidak mampu mensuplai kebutuhan air pada tanaman. Kedepan perlu adanya

terobosan untuk penyelesaian masalah ini, antara lain dengan pengembangan sistem pompanisasi.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |33

Page 66: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Aspek Kebijakan Pemerintah dari Sektor Lain

Sedikitnya ada 2 (dua) kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat yang diinisiasi oleh

Kementerian dan/atau Lembaga Non Kementerian di luar Kementerian Pertanian yang berpotensi

menghambat pembangunan dan investasi di bidang pertanian, khususnya perkebunan.

1) Intruksi Presiden tentang Penundaan Izin Baru.

Pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 10 Tahun 2011, Inpres No. 6 Tahun 2013, Inpres No. 8

Tahun 2015 dan yang terakhir Inpres Republik Indonesia No. 6 Tahun 2017 tanggal 17 Juli 2017

tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pemberian Izin Baru Hutan Alam Primer

dan Lahan Gambut. Peraturan ini diterbitkan dalam rangka menyelesaikan berbagai upaya

penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut yang tengah berlangsung,

untuk penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Kementerian LHK dalam

melaksanakan Instruksi Presiden tersebut telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK. 351/MENLHK-SETJEN/PLA.1/7/2017 pada tanggal

31 Juli 2017 tentang "Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan

Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Areal

Penggunaan Lain (Revisi XII). Dengan terbitnya Surat Keputusan ini, maka kepada Gubernur

dan Bupati/ Walikota dalam menerbitkan rekomendasi dan penerbitan izin lokasi baru, wajib

berpedoman pada lampiran PIPPIB Revisi XII ini.

Keterkaitannya dengan masalah ini bahwa untuk perizinan baru dimoratorium atau diberhentikan

sementara. Sebagaimana diketahui bahwa perizinan perkebunan saat ini arealnya adalah berasal

dari Areal Penggunaan Lain (APL) dan/atau berasal dari kawasan hutan produksi yang dapat

dikonversi (HPK). Oleh karena adanya Inpres tersebut, maka belum diperkenankan adanya izin

baru di bidang perkebunan pada areal gambut, sampai dengan 16 Juli 2019. Hal ini diyakini

mengurangi investasi yang akan masuk di bidang perkebunan.

2) Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Gambut.

Telah dikeluarkan kebijakan berupa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2014

Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut, yang telah diperbaharu menjadi

Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor

71 Tahun 2014 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.

Dalam PP 57/2016 jo PP 71/2014, disebutkan, perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut

mempunyai pengertian sebagai upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikanDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |

34

Page 67: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

fungsi ekosistem gambut dan mencegah terjadinya kerusakan ekosistem gambut yang meliputi

perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Pada kenyataanya, terdapat beberapa substansi pengaturan yang dinilai kurang tepat, sulit atau

bahkan tidak mungkin untuk diimplemantasikan, dan tidak berbasis ilmlah. PP tersebut berpotensi

menimbulkan permasalahan ke depan dan berdampak besar bagi pelaku usaha perkebunan, hutan

tanaman, dan bahkan pertanian rakyat di lahan gambut. Substansi pengaturan yang dinilai

berpotensi menimbulkan multi-interpretasi di lapangan dan menimbulkan konsekuensi hukum bagi

pelaku usaha dan siapapun yang melakukan kegiatan budidaya di lahan gambut, adalah

permasalahan masih didominasi aturan-aturan kontroversial seperti pembatasan muka air 0,4 m (40

cm). Batasan ini merupakan ancaman serius karena aturan tersebut tidak bisa diaplikasikan di

lapangan. Tanaman perkebunan tidak dapat tumbuh dengan muka air 40 cm. Dampaknya usaha

pertanian dan perkebunan masyarakat serta perusahaan sudah pasti mati karena tidak mungkin

mengikuti aturan tersebut.

Pemerintah seharusnya melindungi kepentingan masyarakat dan dunia usaha dengan kebijakan-

kebijakan yang pro rakyat (pro-people) dan pro pertumbuhan (pro-growth), mudah dan bisa

diaplikasikan serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun kenyataannya berbeda, karena PP

tersebut justru berpotensi mematikan semua kegiatan masyarakat dan pelaku usaha di sektor

pertanian, perkebunan dan hutan tanaman. PP 57/2016 jo PP 71/2014, belum dapat menjadi

instrumen yang mendorong pelaku usaha di Sektor Pertanian, perkebunan dan kehutanan

mendukung pengelolaan lahan gambut secara lestari. Namun justru berpotensi mematikan

pendapatan masyarakat serta menurunkan daya saing industri unggulan di Indonesia. PP tersebut

tidak boleh dipaksakan implementasinya karena dampak sosialnya akan jauh lebih berat dibandingan

dengan dampak lingkungannya.

Berikut ini disajikan Tabel 6 (Tabel T.B.35) Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Daerah Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau :

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |35

Page 68: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB IVTUJUAN DAN SASARAN

Visi pembangunan Provinsi Riau yaitu “Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera,

berbudaya melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja,

serta Pemantapan Aparatur “, visi tersebut merupakan cita-cita untuk mewujudkan Provinsi Riau yang

mempunyai pemerintah dan masyarakat yang tangguh, unggul, menerapkan nilai-nilai budaya melayu, dan

memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, sarana prasarana yang baik, berkualitas dan

berteknologi tinggi, masyarakatnya makmur, tersedianya lapangan pekerjaan, terhapusnya kemiskinan

dan profesionalisme aparatur.

Dalam rangka mewujudkan visi Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah Wakil KDH) terpilih yang

dituangkan ke dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan dokumen

pembangunan daerah 5 lima) tahunan dan sesuai dengan tugas dan fungsinya, Dinas Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan akan mendukung terlaksananya Misi ke 7 (tujuh)

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH OPDSesuai dengan tugas pokok dan fungsi maka tujuan dan sasaran Dinas Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau yang dijadikan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

berikut :

Tujuan

Berdasarkan Visi dan Misi pembangunan Provinsi Riau serta tugas pokok dan fungsi maka

tujuan Dinas Tanaman Pangan, Hortikulutra dan Perkebunan Provinsi Riau adalah

meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan petani tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan.

Sasaran

Dengan mengacu tujuan maka sasaran Dinas Tanaman Pangan, Hortikulutra dan Perkebunan

Provinsi Riau adalah

1. Terwujudnya peningkatan produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

2. Terwujudnya peningkatan fasilitasi nilai tambah Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan

Dalam rangka mewujudkan visi melalui misi yang telah ditetapkan sebagaimana yang telah diuraikan,

maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |56

Page 69: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

dicapai. Maka tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Tanaman Pangan , Hortikultura dan

Perkebunan Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel 10 (T.IV.C.24) berikut :

Tabel 10 (T.IV.C.24)Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Provinsi Riau Tahun 2017 – 2019

Untuk mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan indikator kinerja sasaran dengan Formulasi

perhitungan sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Jumlah produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Formulasi perhitungan : Jumlah produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan tahun berkenaan

2. Terwujudnya peningkatan fasilitasi nilai tambah Tanaman Pangan, Hortikultura dan PerkebunanDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |

57

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOTORSASARAN

TARGET KINERJA SASARAN(TAHUN)

2017 2018 2019

NON URUSAN

1 Meningkatkanpendapatanpetani tanamanpangan,hortikultura danperkebunan

TerwujudnyapeningkatanproduksiTanamanPangan,Hortikultura danPerkebunan

Jumlah produksiKomoditas UtamaTanaman Pangan,Hortikultura danPerkebunan- Padi (Ton GKG) 373,537 375.000 400,046

- jagung (ton) 33,173 35.000 40,957

- kedelai (ton) 1,192 1.500 2.000

- jeruk (ton) 10,375 10,500 10,686

- Durian (ton) 69,193 70.000 71,269

- Nenas (ton) 94,129 95,953 96,953

- Manggis (ton) 3,861 3,977 4.000

- Cabai Merah (ton) 12,002 12,162 12,262

- Bawang Merah (ton)

302 305 311

- Sagu (ton) 326,755 333,093 343,093

- Kelapa Sawit (ton) 7,762,159 7.950,267 8,150,267

- Kelapa (ton) 416,212 427,023 437,023

- Karet (ton) 363,734 371,921 381,950

Terwujudnyapeningkatanfasillitasi nilaitambahTanamanPangan,Hortikultura danPerkebunan

Persentasefasilitasipeningkatan nilaitambah TanamanPangan,Hortikultura danPerkebunan

1,5 % 1,7 % 2 %

Page 70: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Persentase peningkatan fasilitasi nilai tambah Komoditas Utama Tanaman Pangan, Hortikultura

dan Perkebunan

Formulasi perhitungan : Jumlah kelompok tani yang menerapkan teknologi pertanian /

perkebunan (kelompok), ditambah Jumlah kelompok yang mendapatkan akses pemasaran

(kelompok), ditambah jumlah kelompok tani yang mendapat pembinaan dan jumlah promosi

yang dilaksanakan dibagi jumlah kelompok tani (SIMLUHTAN) dikali 100 (seratus)

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |58

Page 71: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tabel 12 ( Tabel TC.26)

Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Strategi Pembangunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

VISI :Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianyalapangan kerja, serta Pemantapan Aparatur

MISI 1 :Memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan1. Meningkatkan produksi pertanian/

perkebunanTerwujudnya peningkatan produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Peningkatan produksi yangberkelanjutan dan optimalisasipemanfaatan sumberdaya lahan

Memberikan bantuan peremajaan,perluasan, intensifikasi dandiversifikasi

Melaksanakan pembinaan danpenyediaan perbenihan.

Memfasilitasi penangananperlindungan tanaman(pengendalian OPT, pembinaanpetani dan petugas pengamathama)

Penyediaan dan pengembanganinfrastruktur, sarana prasarana(bantuan penyediaan pupuk,pestisida; alat dan mesin)

Rehabilitasi jalan usaha tani dannormalisasi saluran drainase

Memfasilitasi akses pembiayaanusaha tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 65

Page 72: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

2. Meningkatkan pemasaran hasilproduksi pertanian/perkebunan

Terwujudnya peningkatan pemasaranhasil produksi Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan

Peningkatkan nilai tambah produkdan akses informasi pasar yangberdaya saing dan berkelanjutan.

Pengembangan unit pengolahanproduk.

Mendorong terwujudnya klasterindustri hilir

Meningkatkan intensitas promosiproduk tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan

Memperkuat jaringan pemasaranhasil olahan.

Meningkatkan mutu hasil produkmelalui pembinaan petani danpelaku usaha agribisnis.

3. Meningkatnya penerapanteknologi pertanian/ perkebunan

Terwujudnya peningkatan penerapantanaman pangan, hortikultura danperkebunan

Peningkatan penerapan teknologitanaman pangan, hortikultura danperkebunan

Meningkatkan adopsi teknologipada tingkat petani denganpenyediaan alat dan mesin

Meningkatkan nilai tambah, ataulebih efisien dalam melakukanusaha

4. Meningkatnya kesejahteraan petani melalui pengembangan SDM dan kelembagaan petani

Meningkatnya pembinaan kelompok tani

Peningkatan pengembangansumberdaya manusia dankelembagaan tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan

Meningkatkan kemampuan,ketrampilan, pengetahuan dankemandirian petani sertapetugas/aparatur melalui pelatihan

Memperkuat pemberdayaankelembagaan petani baik ekonomi(koperasi) maupun sosial(asosiasi)

5. Meningkatkan ketahanan pangan melalui pengembangan tanaman penghasil bahan pangan.

Meningkatnya produksi komoditiperkebunan penghasil pangan

Peningkatan produksi tanamanperkebunan penghasil pangan

Mengembangkan komoditiperkebunan sebagai sumberbahan pangan.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 66

Page 73: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

6. Meningkatkan pemberdayaan penyuluhan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

Meningkatnya pemberdayaanpenyuluhan tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan

Meningkatkan penyuluh tanamanpangan, hortikultura dan perkebunanyang maju dan berkelanjutan

Meningkatkan kemampuansumberdaya manusia penyuluhmelalui peyelenggaraanpenyuluhan yang maju danberkelanjutan;

Mendorong dan memfasilitasikelembagaan penyuluhankabupaten/Kota, Kelembagaanpelaku utama, pelaku usaha danlembaga swadaya masyarakat

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau | 67

Page 74: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB VSTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam mengimplementasikan visi, misi diperlukan strategi dan arah kebijakan yang merupakan langkah-

langkah untuk merumuskan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2014 - 2019 akan menjadi pedoman bagi penyusunan

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau untuk

itu sesuai dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun

2014 - 2019 adalah: “Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya

melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja, serta

Pemantapan Aparatur”, maka ditetapkan Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau

Tahun 2014 - 2019, sebagai berikut:

1. Meningkatkan pembangunan infrasturktur2. Meningkatkan mutu pendidikan3. Meningkatkan pelayanan kesehatan4. Memberantas kemiskinan5. Mewujudkan pemerintah yang handal dan terpecaya serta pemantapan kehidupan politik6. Pembangunan masyarakat yang berdaya melayu, beriman dan bertaqwa7. Memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan8. Meningkatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pariwisata9. Meningkatkan peran swasta dalam pembangunan

Dari 9 Misi RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019 (Revisi) , Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan Provinsi Riau terutama untuk mendukung pencapaian misi ke-7, yaitu memperkuat

pembangunan pertanian dan perkebunan. Tujuan misi ke-7 dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah terpilih ini adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman,

bermutu dan bergizi seimbang;2. Meningkatkan nilai tambah produksi pertanian dan perkebunan;3. Meningkatkan kesejahteraan petani;

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari misi ke-7 ini adalah:

1. Optimalisasi lahan dan diversifikasi;2. Meningkatnya jumlah industri olahan produk pertanian dan perkebunan;

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |59

Page 75: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

3. Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP).

Sasaran pembangunan pertanian Provinsi Riau 2014-2019 adalah:

Arah kebijakan pembangunan tahun pertama (2014) untuk kebijakan pembangunan pertanian di

Provinsi Riau adalah untuk memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan adalah:

Meningkatkan ketersediaan dan keaneragaman pangan yang berkualitas; Meningkatkan daya saing

sektor pertanian dan perkebunan; Meningkatkan Nilai Tukar Petani; Menguatkan sistem dan data

informasi pertanian dan perkebunan

Arah kebijakan dalam memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan tahun ke dua (2015)

adalah: Meningkatkan ketersediaan dan keaneragaman pangan yang berkualitas; Meningkatkan daya

saing sektor pertanian dan perkebunan; Meningkatkan Nilai Tukar Petani; Menguatkan sistem dan

data informasi pertanian dan perkebunan.

Arah kebijakan dalam memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan tahun ke tiga (2016)

adalah: Meningkatkan ketersediaan dan keaneragaman pangan yang berkualitas; Meningkatkan daya

saing sektor pertanian dan perkebunan; Meningkatkan Nilai Tukar Petani; Menguatkan sistem dan

data informasi pertanian dan perkebunan.

Arah kebijakan dalam memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan tahun ke empat (2017)

adalah: Meningkatkan ketersediaan dan keaneragaman pangan yang berkualitas; Meningkatkan daya

saing sektor pertanian dan perkebunan; Meningkatkan Nilai Tukar Petani; Menguatkan sistem dan

data informasi pertanian dan perkebunan.

Arah kebijakan dalam memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan tahun ke lima (2018)

adalah: Meningkatkan ketersediaan dan keaneragaman pangan yang berkualitas; Meningkatkan daya

saing sektor pertanian dan perkebunan; Meningkatkan Nilai Tukar Petani; Menguatkan sistem dan

data informasi pertanian dan perkebunan.

Arah kebijakan dalam memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan transisi (2019) adalah:

Meningkatkan ketersediaan dan keaneragaman pangan yang berkualitas; Meningkatkan daya saing

sektor pertanian dan perkebunan; Meningkatkan Nilai Tukar Petani; Menguatkan sistem dan data

informasi pertanian dan perkebunan

Pada Tabel 11 berikut diuraikan keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi , Arah Kebijakan dan Program

Pembangunan Misi ke-7.

Tabel 11

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |60

Page 76: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Tujuan, Sasaran, Strategi , Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Misi ke-7 RPJMD.

Misi ke-7 RPJMD : Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan

No Tujuan Sasaran Strategi Arah KebijakanProgram

PembangunanDaerah

7.1

Memperkuat pembangunan Pertanian dan Perkebunan

Meningkatnya kontribusi sector pertanian (tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan)

1. Peningkatanketersediaankeanekaragamanpangan yangberkualitas

2. Peningkatanintensitaspenggunaan lahandan teknologi input

3. Peningkatan NilaiTukar Petani

4. Penguatan systemdan data informasipertanian danperkebunan

5. Peningkatan peranswasta danasosiasi dalampeningkatankualitas danproduktivitaspertanian danperkebunan

6. Peningkatankualitaspembangunanjaringan irigasi /rawa, drainase,turap, tebing sungaidan pantai

1. Meningkatkanketersediaankeanekaragamanpangan yangberkualitas

2. Meningkatkandaya saing sectorpertanian danperkebunan

3. MeningkatkanNilai Tukar Petani

4. Menguatkansystem dan datainformasipertanian danperkebunan

5. Mendorong peranswasta danasosiasi dalampeningkatankualitas danproduktivitaspertanian danperkebunan

6. Meningkatkankualitaspembangunanjaringan irigasi /rawa, drainase,turap, tebingsungai dan pantai

1. Program peningkatan ketahanan pangan

2. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan

3. Peningkatan kesejahteraan petani

4. Program pemberdayaan Penyuluhan Pertanian / Perkebunan Lapangan

5. Program peningkatan pemasaran hasil pertanian / perkebunan

6. Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan

5.1 STRATEGIDalam menentukan strategi dilakukan dengan evaluasi faktor-faktor lingkungan strategi yang

mempengaruhi dengan menggunakan metode SWOT (kekuatan/strengths, kelemahan/weakness,

peluang/opportunities, dan tantangan/threats). Berdasarkan analisis SWOT dan pembobotan faktor-

faktor internal dan eksternal maka dirumuskan strategi sebagai berikut :1. Pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |61

Page 77: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Strategi diarahkan pada upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan, yaitu penerapan teknologi budidaya yang baik, optimasi

pemanfaatan sumberdaya lahan (intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi),

penyediaan benih unggul bermutu, penanganan perlindungan tanaman dan gangguan usaha ,

pembinaan, menyediakan dan memperbaiki infrastruktur (jalan produksi, jaringan tata air) pada

sentra produksi komoditas pertanian / perkebunan, penyediaan sarana produksi (pupuk dan

pestisida).

2. Peningkatkan nilai tambah produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dan

akses terhadap informasi pasar yang berdaya saing dan berkelanjutan.Dalam rangka meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan berkelanjutan, maka strategi difokuskan pada pengembangan unit

pengolahan produk, mendorong terwujudnya klaster industri hilir, meningkatkan intensitas promosi

produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, memperkuat jaringan pemasaran hasil

olahan , meningkatkan mutu hasil produk melalui pembinaan pengolahan mutu produk petani dan

pelaku usaha agribisnis. 3. Fasilitasi dan pemanfaatan teknologi untuk peningkatan penerapan teknologi tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan berwawasan lingkungan Strategi untuk meningkatkan penerapan teknologi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

(alat-alat pertanian, benih unggul, teknik budidaya dan lain-lain) adalah dengan meningkatkan

adopsi teknologi pada tingkat petani dan penyediaan alat dan mesin pertanian, agar dapat

memberikan hasil yang lebih baik dan lebih banyak, meningkatkan nilai tambah, atau lebih efisien

dalam melakukan usaha.

4. Peningkatan kesejahteraan petaniDalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani diperlukan sistem dan usaha agribisnis yang

bertumpu kepada kemampuan dan kemandirian pelaku usaha serta meningkatkan kemampuan

dan kemandirian kelembagaan agribisnis tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dalam

memanfaatkan peluang usaha yang ada. Strategi yang akan ditempuh meliputi :a. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan, pengetahuan dan kemandirian petani serta

petugas/aparatur melalui pelatihanb. Memperkuat pemberdayaan kelembagaan petani baik ekonomi (koperasi) maupun sosial

(asosiasi)

5. Peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan tanaman penghasil bahan pangan

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |62

Page 78: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga

yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya. Untuk

mendukung ketersediaan pangan yang berasal dari perkebunan, maka strateginya adalah

mengembangkan komoditi perkebunan sebagai sumber bahan pangan yaitu salah satunya

dengan melakukan pengembangan tanaman sagu

6. Peningkatan penyuluh tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang maju dan

berkelanjutan

Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia penyuluh melalui penyelenggaraan penyuluhan

yang maju dan berkelanjutan; mendorong dan memfasilitasi kelembagaan penyuluhan

kabupaten/Kota, kelembagaan pelaku utama, pelaku usaha dan lembaga swadaya masyarakat

5.2 ARAH KEBIJAKAN Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan serta kebijakan pembangunan di Provinsi Riau, maka dirumuskan arah kebijakan

yang akan menjadi kerangka pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan periode

2017-2019 adalah:1. Kebijakan Umum : - Mewujudkan usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang berkelanjutan dengan

cara memanfaatkan sumberdaya lahan secara optimal.- Memperkuat tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dengan cara meningkatkan daya

saing, nilai tambah, produktivitas dan mutu produk , meningkatkan kualitas SDM serta akses

ke sentra-sentra produksi.- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, mengoptimalkan pelayanan publik dan

partisipasi masyarakat

2. Kebijakan Teknis : - Meningkatkan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan berkelanjutan dengan:

memberikan bantuan peremajaan, perluasan, intensifikasi dan diversifikasi; melaksanakan

pembinaan dan penyediaan perbenihan; memfasilitasi penanganan perlindungan tanaman

(pengendalian OPT, pembinaan petani dan petugas pengamat hama); penyediaan dan

pengembangan infrastruktur, sarana prasarana (bantuan penyediaan pupuk, pestisida; alat dan

mesin ; rehabilitasi jalan usaha tani dan normalisasi saluran drainase; memfasilitasi akses

pembiayaan usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan)

- Meningkatkan nilai tambah, daya saing, industri hilir, pemasaran dan ekspor hasil tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan dengan: membantu penyediaan unit pengolahan;

mendorong, merekomendasi dan memfasilitasi perusahaan yang berinvestasi; memfasilitasi

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |63

Page 79: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

promosi produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan; mengembangkan pelayanan

informasi pasar; melaksanakan pembinaan/standarisasi mutu produk.- Meningkatkan penerapan teknologi melalui adopsi teknologi kepada petani- Meningkatkan kesejahteraan petani dengan pengembangan SDM tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan melalui pelatihan petani serta memfasilitasi pembentukan dan

pembinaan kelompok tani (kelembagaan petani).- Mendukung ketahanan pangan dengan pengembangan tanaman perkebunan sumber bahan

pangan.- Meningkatkan peran penyuluh tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan melalui

pengembangan SDM penyuluh agar dapat mewujudkan penyuluh yang maju dan berkelanjutan

dengan mendorong dan memfasilitasi kelembagaan penyuluhan kabupaten/Kota,

Kelembagaan pelaku utama, pelaku usaha dan lembaga swadaya masyarakat.

Selengkapnya tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan diuraikan pada Tabel 12 (T.IV.C.26)

berikut :

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |64

Page 80: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan, Hortikulutra dan Perkebunan Provinsi

Riau maka tujuan utama program pembangunan tanaman pangan, hortikul tura dan perkebunan adalah

meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan petani tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran DinasTanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau

maka disusun program , kegiatan, indikator sasaran serta pendanaan indikatif periode tahun 2017 –2019

sebagai berikut :

6.1 PROGRAM Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan dan

sesuai hasil analisa terhadap potensi, permasalahan, peluang dan tantangan dalam pembangunan

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Provinsi Riau serta memperhatikan RPJPD dan

RPJMD Provinsi Riau, maka ditetapkan rencana program dan kegiatan pembangunan tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017 – 2019 adalah sebagai berikut:

a. Program Utama:1. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan4. Program Peningkatan Kesejahteraan Pertanian5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan6. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian / Perkebunan Lapangan

b. Program Pendukung:Untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan pelayanan organisasi, maka ditetapkan program

sebagai berikut :1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |68

Page 81: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6.2 KEGIATANSebagai penjabaran dari program dan disesuaikan dengan tugas dan fungsi DinasTanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, maka implementasi dari program tersebut berupa

kegiatan pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sebagai berikut:I. PROGRAM UTAMA (URUSAN)

1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dilaksanakan melalui kegiatan : Monitoring, evaluasi dan pelaporan Peremajaan kebun karet rakyat Peremajaan kebun kelapa rakyat Diversifikasi tanaman kakao pada perkebunan rakyat Penyediaan bibit kelapa sawit, karet dan kakao Pembinaan usaha perkebunan Penerbitan izin usaha perkebunan Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan Sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SL-PHT) perkebunan Pemantauan dan pengendalian kebakaran lahan dan kebun Pembinaan petugas hama penyakit dan cadangan pestisida untuk penanganan darurat Pengolahan dan pemutakhiran data statistik serta penyusunan profil perkebunan Rehabilitasi jalan produksi Normalisasi saluran drainase pada areal perkebunan rakyat Penumbuhan dan pengembangan kawasan produksi padi Penumbuhan dan pengembangan kawasan produksi jagung Penumbuhan dan pengembangan kawasan produksi aneka kacang dan umbi-umbian Penumbuhan dan pengembangan kawasan produksi buah-buahan dan tanaman hias Penumbuhan dan pengembangan kawasan produksi sayur-sayuran dan obat – obatan Peningkatan kapasitas brigade proteksi tanaman, cadangan pestisida dan pembinaan

kelembagaan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura Pembinaan, pengawasan, monitoring serta pengendalian serangan hama dan penyakit

TPH Pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura Pengembangan dan perbaikan jaringan irigasi tanaman pangan dan hortikultura Perluasan areal dan pengelolaan lahan tanaman pangan dan hortikultura Penyusunan data base potensi produksi tanaman pangan dan hortikultura Pembangunan water management di kawasan perkebunan Intensifikasi tanaman perkebunan Penyediaan alat mekanisasi perkebunan

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |69

Page 82: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Pengembangan komoditas potensial perkebunan Pengujian dan pengawasan pupuk, pestisida dan hama penyakit tanaman pangan dan

hortikultura Pembinaan dan pemantauan pupuk dan pestisida tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan Pembinaan penangkar benih dan sosialisasi bibit unggul palsu Koordinasi pembangunan perkebunan antara Provinsi Riau dengan Kabupaten/Kota Inventarisasi dan identifikasi potensi lahan pengembangan perkebunan melalui

pemanfaatan GIS Penyebaran informasi pertanian dan peternakan

2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dilaksanakan melalui

kegiatan : Pemasaran dan promosi hasil produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Pembinaan dan fasilitasi sarana pengolahan hasil pertanian dan perkebunan Penyediaan alat pengolahan hasil perkebunan Pembinaan sistem pembiayaan, manajemen usaha dan kemitraan usaha Pembinaan dan fasilitasi usaha pengolahan produk perkebunan Pembinaan pasca panen produk perkebunan Pembinaan mutu hasil produk perkebunan Fasilitasi sarana dan prasarana kelembagaan Pasar Fasilitasi sarana pengolahan hasil Fasilitasi sarana pengolahan hasil tanaman pangan Fasilitasi sarana pengolahan hasil hortikultura Pemasaran dan Promosi Hasil Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Promosi Produk Perkebunan

3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan dilaksanakan melalui: Demfarm pengembangan komoditi lada/pemeliharaan Demfarm pengendalian kebakaran lahan dan kebun Pengawasan peredaran dan sertifikasi benih perkebunan Pembinaan dan pengadaan alat pasca panen tanaman pangan Peningkatan sarana dan prasarana UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura Peningkatan sarana dan prasarana UPT Pembenihan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan Pengadaan sarana dan prasarana alat mesin pertanian serta pembinaan kelembagaan UPJA

Tanaman Pangan dan Hortikultura

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |70

Page 83: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Pemeliharaan kultivar dan pengujian benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Pengembangan perbenihan tanaman pangan Pengembangan perbenihan tanaman hortikultura Peningkatan sarana dan prasarana UPT Mekanisasi Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan Peningkatan sarana dan prasarana UPT Pelatihan Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan Peningkatan sarana dan prasarana UPT Balai Pelatihan Penyuluhan Pertanian Peningkatan sarana dan prasarana UPT Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan Pengadaan sarana dan prasarana UPT Proteksi Tanaman Perkebunan, Tanaman Pangan dan

Hortikultura Rekayasa teknologi mekanisasi pertanian Pemeliharaan kebun koleksi tanaman perkebunan Penyediaan sarana pengolahan hasil hortikultura Penyediaan agensia pengendali hayati untuk pengendalian OPT perkebunan Pengembangan Pusat Inkubator Agribisnis (PIA) pertanian Peningkatan sarana dan prasarana UPT Benih TPH, BBI dan labor kultur jaringan Rekayasa teknologi mekanisasi alsintan tanaman pangan dan hortikultura Pembangunan kebun koleksi tanaman perkebunan Pengembangan kawasan BBI hortikultura

4. Program Peningkatan Kesejahteraan Pertanian dilaksanakan melalui kegiatan : Peningkatan SDM Petani, Petugas dan Pelaku Agribisnis tanaman pangan dan hortikultura Pemberdayaan Masyarakat pertanian tanaman pangan dan hortikultura provinsi Riau Pembinaan kelembagaan mekanisasi tanaman pangan dan hortikultura Pembinaan kelembagaan diklat Pelatihan petani dan aparatur tanaman pangan, hortiultura dan perkebunan Pembinaan dan pengawalan program pembiayaan usaha perkebunan untuk program

peremajaan Pengawalan pengembalian kredit petani Pengembangan inkubator usaha tani Pembinaan kelembagaan petani perkebunan Penilaian kelompok tani perkebunan

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan dilaksanakan melalui : Pembangunan kebun sagu rakyat

6. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan dilaksanakan melalui :

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |71

Page 84: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Mimbar sarasehan KTNA se Provinsi Riau Penilaian tenaga penyuluh pertanian Penyusunan program penyuluhan tingkat provinsi Penyelenggaraan denfarm padi sawah Rapat koordinasi antara provinsi , kab / kota dan pusat Pelatihan teknis teknologi perkebunan bagi penyuluh pertanian/perkebunan Bimtek penyusunan angka kredit bagi penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan se

Provinsi Riau Temu tugas penyuluh se Provinsi Riau Penyusunan dan penyebaran bahan informasi penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan Pelatihan teknis teknologi padi Pekan Nasional Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan penyuluh Pekan Daerah KTNA dan penyuluh swakarsa

II. PROGRAM PENDUKUNG ( NON URUSAN)Untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan pelayanan organisasi, maka ditetapkan program

sebagai berikut :1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Pelayanan jasa surat menyurat

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Penyediaan alat tulis kantor

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |72

Page 85: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Penyediaan peralatan rumah tangga

Penyediaan makanana dan minuman

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Penyediaan jasa keamanan kantor

Penyediaan jasa sosialisasi, informasi, publikasi dan kehumasan SKPD

Penyediaan administrasi kepegawaian

Honorium pegawai honorer / tidak tetap (K2)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas

Pengadaan perlengkapan gedung/kantor

Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas

Pengadaan peralatan gedung/kantor

Pengadaan meubeleir

Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan/dinas

Pemeliharaan rutin/berkala gedung/kantor

Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Dinas / operasional

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Penyediaan sarana kearsipan

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Pengadaan pakaian KORPRI

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |73

Page 86: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Pangadaan pakaian batik

Pembinaan fisik dan mental aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Pendidikan dan pelatihan formal

Sosialisasi peraturan perundang-undangan

Penilaian angka kredit pejabat fungsional

Pendidikan dan pelatihan non formal

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhitisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Penyusunan rencana kerja SKPD Rapat koordinasi pada setiap SKPD

6.3 INDIKATOR KINERJAUntuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan, maka perlu ditetapkan indikator

kinerja. Berdasarkan tujuan dan sasaran pembangunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan Provinsi Riau 2017-2019, indikator kinerja program sesuai dengan sasaran yang akan

dicapai dapat dilihat pada tabel 13, sebagai berikut :

Tabel 13Indikator Kinerja Program Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOTORSASARAN

TARGET KINERJA SASARAN(TAHUN)

2017 2018 2019

NON URUSAN1

Meningkatkankelancaranpelayanan

Terwujudnyakelancaranpelayanan

Persentaselayananadministrasi

90 100 100

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |74

Page 87: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

administrasiperkantoran

administrasiperkantoran

perkantoran yangbaik (%)

2

Meningkatnyakecukupan saranadan prasaranakerja aparaturyang sesuaidengan standartkerja

Terwujudnyakecukupansarana danprasarana kerjaaparatur yangsesuai denganstandart kerja

Persentasekecukupan saranadan prasaranakerja aparaturyang sesuaidengan standartkerja %)

88 100 100

3

Meningkatkankualitas dandisiplin aparatur

Terwujudnyapeningkatankualitas dandisiplin aparatur

Persentasemeningkatnyakualitas dandisiplin aparatur

96 100 100

4

Meningkatnyapengembangansystem pelaporandan capaiankinerja

TerwijudnyapeningkatanNilaiAkuntabilitasKinerja OPD

Nilai AkuntabilitasKinerja OPD

B BB BB

5

Meningkatnyakapasitas sumberdaya aparatur

Terwijudnyapeningkatankapasitassumber dayaaparatur

Persentasemeningkatnyakualitassumberdayaaparatur sipilnegara

93 100 100

URUSAN

1.

Meningkatkan produksi pertanian/perkebunan

Terwujudnya peningkatan produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Jumlah produksipertanian (ton) - Padi

(GKG/ha/th)504.551 526.151 578.766

- Buah-buahan(ton/th)

189.129 191.957 211.153

- Sayuran(ton/th)

24.517 26.704 29.374

Produktifitasproduksiperkebunan(ton/ha/th)- K. Sawit 3.762 3.765 3.768- Karet 1.130 1.135 1.137- Kelapa 1.187 1.191 1.196

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |75

Page 88: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

2.

Meningkatkanpemasaran hasilproduksipertanian/perkebunan

Terwujudnyapeningkatanpemasaran hasilproduksiTanamanPangan,Hortikultura danPerkebunan

Jumlah kelompokyangmendapatkanakses pemasaran(kelompok)

30 40 44

Jumlah unit usahapengolahan hasilperkebunan (unit)

50 59 65

3.

Meningkatkanpenerapan teknologipertanian /Perkebunan

Terwujudnyapeningkatanpenerapantanaman pangan,hortikultura danperkebunan

Persentase petaniyang menerapkanteknologipertanian /perkebunan

62 62,5 63

Jumlah kelompoktani yangmenerapkanteknologipertanian /perkebunan(kelompok)

149 200 220

4.

Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengembangan SDM dan kelembagaan petani

Meningkatnya NTP tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

NTP Pertanian 103,95 105,55 107,86NTP TanamanPangan 117 117 129

NTP Hortikultura 122 122 134Tingkatpendapatan petaniperkebunan(Rp/th)

30,88 32,42 34,03

5.

Meningkatkan ketahanan pangan melalui pengembangan tanaman perkebunan penghasil bahan pangan.

Meningkatnyaproduksi komoditiperkebunanpenghasil pangan

Jumlah produksikomoditiperkebunanpenghasil pangan(sagu) (ton)

340.632 345.741 351

6.

Meningkatkanpemberdayaanpenyuluhanpertanian/perkebunan

Meningkatnyakapasitaspenyuluhpertanian/perkebunan

Jumlah BP3K /UPTD / BPPberstatus madya

50 100 116

Jumlah kelompokberstatus madya 816 970 1.000

Untuk mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan indikator kinerja sasaran dengan Formulasi

perhitungan sebagai berikut :

I. NON URUSAN

1. Persentase layanan administrasi perkantoran yang baik (%)

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |76

Page 89: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Formulasi perhitungan : Persentase jumlah pelayanan administrasi yang terlaksana dengan

jumlah seluruh pelayanan administrasi

2. Persentase kecukupan sarana dan prasarana kerja aparatur yang sesuai dengan standart kerja

%)

Formulasi perhitungan : Persentase sarana prasarana kerja yang ada dengan kebutuhan

sarana prasarana yang sesuai dengan standar kerja

3. Persentase meningkatnya kualitas dan disiplin aparatur

Formulasi perhitungan : Persentase pegawai yang mendapat teguran/sanksi dengan jumlah

seluruh pegawai

4. Nilai Akuntabilitas Kinerja OPD

Formulasi perhitungan : Nilai Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja OPD

5. Persentase meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur sipil negara

Formulasi perhitungan : Persentasi jumlah pegawai yang diusulkan diklat/pelatihan dengan

pegawai yang mengikuti diklat

II. URUSAN

1. Jumlah produksi pertanian (ton),

Formulasi perhitungan : Perkalian luas panen (ha) dengan produktivitas (ton/ha)

Produktifitas produksi perkebunan

Formulasi perhitungan : Perbandingan jumlah produksi komoditas perkebunan dalam satu

tahun (kg) dengan luas lahan produktif (TM) (ha)

2. Jumlah kelompok yang mendapatkan akses pemasaran (kelompok)

Formulasi perhitungan : Jumlah kelompok yang mendapatkan akses pemasaran (kelompok)

Jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan (unit)

Formulasi perhitungan : Jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan (unit)

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |77

Page 90: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

3. Persentase petani yang menerapkan teknologi pertanian / perkebunan (%)

Formulasi perhitungan : Jumlah bantuan alsintan yang telah diberikan dibagi dengan jumlah

kelompok tani (SIMLUHTAN) dikali seratus persen

Jumlah kelompok tani yang menerapkan teknologi pertanian / perkebunan (kelompok)

Formulasi perhitungan : Persentase petani yang menerapkan teknologi pertanian / perkebunan

dibagi persentase target dikali target kelompok

4. NTP Pertanian

Formulasi perhitungan : Data BPS

NTP Tanaman Pangan

Formulasi perhitungan : Data BPS

NTP Hortikultura

Formulasi perhitungan : Data BPS

Tingkat pendapatan petani perkebunan (Rp/th)

Formulasi perhitungan : Rata-rata harga komoditi perkebunan tahun berkenaan (kelapa

sawit/karet/kelapa) dikali jumlah produksi dibagi 12 (dua belas) bulan

5. Jumlah produksi komoditi perkebunan penghasil pangan (sagu) (ton)

Formulasi perhitungan : Jumlah produksi komoditi penghasil pangan (sagu) ton dalam tahun

berkenaan

6. Jumlah BP3K / UPTD/ BPP berstatus madya

Formulasi perhitungan : Jumlah BP3K / UPTD/ BPP berstatus madya di provinsi Riau

Jumlah kelompok berstatus madya

Formulasi perhitungan : Jumlah kelompok berstatus madya di provinsi Riau

6.4 PENDANAAN INDIKATIFFaktor pendukung keberhasilan pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di

Provinsi Riau adalah sumberdaya alam,sumber daya manusia, dan dukungan anggaran

pembangunan. Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Provinsi Riau sangat mendukung

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |78

Page 91: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

terhadap pengembangan pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan Perkebunan. Akan

tetapi potensi tersebut akan memberikan dampak yang optimal apabila dikelola oleh sumber daya

manusia yang memiliki kompetensi yang baik. Untuk itu sangat diperlukan program dan kegiatan

yang mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pelaku pembangunan tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan. Pendanaan untuk mencapai sasaran tersebut berasal dari

APBD Provinsi Riau, dengan alokasi dana indikatif untuk belanja tidak langsung dan belanja

langsung selama periode 2017-2019 dapat dilihat pada Tabel 14 (T.IV.C.3.2) sebagai berikut :

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |79

Page 92: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Berdasarkan uraian di atas, maka indikator kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau diuraikan pada Tabel 15 (T.C.28)

sebagai berikut :

Tabel 15 (Tabel T.C.28)Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

No Indikator

KondisiKinerjapd awalperiodeRPJMD(2014)

Target Capaian Setiap Tahun KondisiKinerja pd

akhirperide

RPJMD

Tahun1

(2015)

Tahun2

(2016)

Tahun3

(2017)

Tahun4

(2018)

Tahun5

(2019)

1 2 3 4 5 6 7 8 92.2.11

PertanianTnm Pangana. Luas Panen (ha)

- Padi sawah(ha)

85.062 105.357 103.720 102.082 100.445 98.808 98.808

- Padi ladang(ha)

20.975 23.541 23.613 23.685 23.757 23.829 23.829

- Jagung (ha) 12.057 13.878 13.449 13.021 12.592 13.251 13.251

b. Produksi- Padi sawah

(ton GKG)337.233 387.819 451.971 473.427 525.898 574.151 574.151

- Padi ladang(ton GKG)

48.242 52.436 52.580 52.724 52.868 54.632 54.632

- Jagung (ton) 28.651 24.697 30.933 30.026 29.120 30.565 30.565

c. Produktivitas- Padi sawah

(ton GKG/ha/t)3,96 3,68 4,01 4.05 4,06 4,12 4,12

- Padi ladang(ton GKG/ha/t)

2,30 2,23 2,31 2.29 2,30 2,31 2,31

- Jagung(ton/ha/th)

2,38 1,78 2,34 2.33 2,33 2,37 2,37

d. Produksi Beras(ton beras/th)

245.625 256.970 293.781 307.728 341.834 373.198 373.198

e. Produksi sayur-sayuran (ton /th)

171.189 152.315 189.129 191.957 211.153 219.020 219.020

f. Produksi buah-buahn (ton /th)

224.749 223.797 193.306 193.401 193.497 193.593 193.593

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |81

Page 93: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

2.2.3 Perkebunan

1 a. Luas Panen (ha)- Kelapa Sawit

(ha)2.399.172 2.424.544 2.424.544 2.424.544 2.424.544 2.424.544 2.424.544

- Kelapa (ha) 520.260 515.167 512.347 509.800 507.253 504.706 504.706- Karet (ha) 505.264 501.787 499.842 498.104 496.365 494.627 494.627

b. Produksi- Kelapa Sawit

(ton CPO)7.570.854 7.841.947 7.923.608 7.972.386 8.017.641 8.096.315 8.096.315

- Kelapa (tonkopra)

427.079 421.465 417.784 414.977 412.169 409.362 409.362

- Karet (tonKKK)

354.257 374.900 386.115 396.437 406.758 417.080 417.080

c. Produktivitas- Kelapa Sawit

(kg/ha/th)3.857 3.752 3.268 3.762 3.765 3.768 3.768

- Kelapa(kg/ha/th)

1.203 1.291 815 1.130 1.135 1.137 1.137

- Karet (kg/ha/th) 1.100 1.122 772 1.187 1.191 1.196 1.196

Nilai Tukar Petani 95 95,03 102,23 103,95 105,55 107,86 107,86a. Tnm Pangan 116,01 107,27 112,73 116,96 121,00 126,00 126,00b. Hortikultura 120,36 96,05 97,59 98,83 99,81 100,98 100,98c. Perkebunan 91,64 89,92 90,10 93,77 96,11 100,67 100,67

Sumber : RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019 (Revisi)

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |82

Page 94: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

BAB VIIIPENUTUP

Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau tahun 2017 –

2019 merupakan aplikasi dari semangat dan tekad kinerja yang mengacu pada visi dan misi Gubernur

Provinsi Riau yang tertuang dalam RPJMD Perubahan Provinsi Riau dan tujuan dan sasaran

pembangunan tanaman pangan hortikultura dan perkebunan yang mendukung pembangunan ekonomi

di Provinsi Riau.

Rencana strategis yang telah disusun ini merupakan pedoman bagi Sekretariat, Bidang dan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Dinas Tanaman Pangan, Hortikutura dan Perkebunan Provinsi Riau

dalam menyusun rencana kerja, rencana anggaran yang dibutuhkan sebagai pendukung terlaksananya

Renstra tahun 2017 – 2019. Selanjutnya merupakan pedoman pula bagi Kabupaten/Kota dalam

menyusun Rencana Strategis masing–masing daerah. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan

seperti yang tertuang dalam Renstra ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh stakeholder dengan

mempertimbangkan optimalisasi potensi sumber daya serta karakteristik permasalahan yang

dihadapi di lapangan.

Dalam pelaksanaan renstra ini perlu diperhatikan kaidah–kaidah sebagai berikut:

1) Bidang, Bagian, Seksi dan UPT serta Dinas Pertanian/Perkebunan Kabupaten/Kota termasuk

dunia usaha dapat melaksanakan program, dan kegiatan pokok yang tertuang dalam Renstra Dinas

Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2017–2019 dan mampu

memfasilitasinya kepada seluruh masyarakat dengan sebaik–baiknya.

2) Bidang, Bagian, Seksi dan UPT berkewajiban untuk menyusun rencana kerja sesuai dengan

tugas pokoknya, sehingga dapat dijabarkan dalam bentuk program, kegiatan pokok dan rencana

anggaran tahunan dan petunjuk pelaksanaan di setiap kegiatan yang pelaksanaan di setiap kegiatan

telah disepakati pada awal tahun.

3) Setiap awal tahun, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau akan

menyusun Rencana Kerja (RENJA) dinas, dan pada akhir tahun harus menyusun pula laporan

tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang selanjutnya akan

dijadikan sebagai bahan laporan kepada Gubernur Riau.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |83

Page 95: DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN ...distanbun.riau.go.id/wp-content/uploads/2020/02/FULL...Data Nama Ibu Kota dan Luas Wilayah Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau No Kabupaten/Kota

RENSTRA TAHUN 2017 - 2019

Keberhasilan pelaksanaan Renstra ini dapat direalisasikan bila ada kesepahaman dan komitmen bersama

untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program/Kegiatan yang telah

direncanakan tiga tahun kedepan melalui penajaman pada indikator sasaran, outcome, kegiatan dan

output dalam mewujudkan perencanaan

pembangunan tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan yang

berkualitas dan profesional

Akhirnya dengan dibuatnya Rencana

Strategis Dinas Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan ini

diharapkan pada tahun berikutnya dapat dijadikan pedoman yang sekaligus merupakan suatu acuan dan

komitmen yang lebih rinci bagi para pelaksananya.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau |84