23
Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Biometrik Finger Print Bagi Karyawan Oleh: Yudo Nugroho (07.1.02.03544)

Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Disiplin Kerja Dengan Menggunakan

Biometrik Finger Print Bagi Karyawan

Oleh:

Yudo Nugroho (07.1.02.03544)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

SURABAYA

2010

Page 2: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Biometrik Finger Print

Bagi Karyawan

A. Latar Belakang

Teknologi Informasi (TI) bukalah hal yang tabu pada zaman sekarang

ini, banyak orang yang pernah atau tidak penah sama sekali mengenyam

pendidikan di Sekolah atau Kampus sudah mengenal dengan Teknologi

Informasi. Seyogyanya kelebihan yang ada dibidang TI sudah digunakan di

seluruh aspek kehidupan mulai dari Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya,

Pertahanan dan Keamanan sehingga segala sesuatunya dapat dikerjakan

dengan seefektif dan efisien mungkin.

Perjalanan TI memang diakui sangat pesat di Dunia ini padahal

perkenalannya pertama kali bukan berapa abad yang lalu atau masih baru, oleh

karena itu kita dituntut untuk dapat mengikutinya karena TI dapat mendukung

seluruh aktifitas hidup kita, dapat dibayangkan jika kita berada di Dunia tanpa

TI maka tidak ada mobil untuk pergi ke kantor, tidak ada Handphone untuk

komunikasi di jalan dan tidak ada hal lainnya yang tadinya tidak mungkin

menjadi mungkin. TI sendiri di Negara Indonesia sudah menjadi bagian hidup

yang kental, sekarang seluruh Perusahaan yang ada di Indonesia sudah

bersaing dalam menggunakan TI karena manfaatnya yang tidak dapat

digantikan oleh uang. Dunia pendidikan sudah terinfeksi pula oleh TI

sehingga mata pelajaran dan bahkan sistem yang ada di Tata Usaha sudah

berprinsip TI.

Efektivitas dan Efisiensi

Efisiensi dan efektifitas sekarang bukanlah hal yang tabu untuk

dibicarakan karena sebuah perusahaan baik nasional atau multi nasional sudah

berbicara tentang efisien dan efektifitas, karena dua hal ini dapat berpengaruh

kepada kinerja perusahaan. Efektifitas perusahaan dapat diartikan Tingkat

keberhasilan perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya.

Page 3: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Penggunaan Teknologi pada Efektifitas Kerja

Penggunaan teknologi untuk perusahaan sebagai acuan efektifitas

kinerja adalah adanya pengadaan sistem terkomputerisasi dalam aktifitas kerja

salah satunya adalah sistem absensi karyawan menggunakan sistem

komputerisasi yang baik yaitu Sistem Biometrik, dengan sistem ini kinerja

karyawan akan lebih cepat karena tidak harus antri absen terlalu lama dan

membuang waktu atau kertas.

Perusahaan bisa menghemat waktu dan uang ketika sistem

komputerisasi dijalankan menggunakan Biometrik karena tidak perlu ada

kartu atau kertas guna mendukung sistem absensi, sehingga bagian SDM atau

penggajian hanya perlu melihat laporan hasil absensi tanpa harus memantau

sistem absensi karyawannya.

B. Teknologi Biometrik Untuk Absensi

Biometrik adalah suatu keadaan fisik tertentu ataupun suatu perilaku

tertentu yang unik pada diri seseorang. Biometrik merupakan suatu teknologi

baru yang memiliki fungsi utama untuk mengenali seseorang melalui sidik

jari, wajah, mata atau bagian tubuh yang lain. Keunggulan sistem biometrik

antara lain :

1. Biometrik sulit hilang (fisik) atau terlupa (perilaku) kecuali karena faktor-

faktor tertentu, misalkan rusaknya sidik jari karena terluka.

2. Biometrik sulit untuk ditiru atau disalin.

3. Biometrik mengharuskan pemilik bersangkutan untuk hadir di tempat

identifikasi dilakukan.

Pada dasarnya ada dua macam proses pengamanan menggunakan

sistem biometrik, yaitu:

1. Verifikasi Untuk Keperluan Otentifikasi

Pada proses ini, orang harus memasukkan user-id (misalkan no.id)

kemudian diikuti pengamannya (misalkan password, sidik jari, wajah,

Page 4: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

mata dan lain-lain). Apabila terdapat kesesuaian antara keduanya, maka

akses dapat diberikan. Proses seperti ini disebut 1:1 (one to one).

2. Rekognisi Untuk Keperluan Identifikasi

Dalam proses ini, orang langsung memasukkan atau menunjukkan

kode pengamannya misalkan password, sidik jari, wajah, mata). Setelah

itu mesin biometrik (misal fingerprint reader) akan melacak data yang

telah disimpan di memory dan mencari yang sesuai dengan kode

pengaman. Bila ditemukan data yang sesuai, maka identitas pemilik kode

pengaman tersebut akan ditampilkan. Proses seperti ini disebut 1:N (one to

many) karena pada dasarnya terjadi proses pencocokan seseorang dengan

banyak daftar data yang telah disimpan di memory atau database.

C. Jenis-Jenis Biometrik

Terdapat beberapa organ dan perilaku unik pada setiap orang. Sangat

sulit sekali ditemukan kesamaan bagian tubuh pada orang yang berbeda

bahkan kembar sekalipun. Untuk itulah sistem biometrik dikembangkan

sebagai pengenal yang unik, contoh sebagai absensi sidik jari, akses kontrol

dan lain-lain. Beberapa hal yang dikembangkan menjadi alat biometrik adalah:

1. Sidik Jari (Fingerprint)

Gambar guratan pada jari yang berupa tonjolan (ridge) dan lembah

(valley) yang digunakan sebagai alat identifikasi.

2. Wajah (Face Recognition)

Pola fitur wajah yang digunakan sebagai alat identifikasi.

3. Iris Mata

Pola iris mata yang digunakan sebagai alat identifikasi.

4. Retina Mata

Alur pembulu darah pada retina yang dipakai sebagai alat identifikasi.

5. Ukuran Tangan (Hand Geometry)

Yang dijadikan alat identifikasi adalah ukuran 3 dimensi dari tangan,

antara lain panjang jari atau lebar telapak tangan.

6. DNA

Page 5: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

7. Suara (Voice Recognition)

Identifikasi menggunakan analisa spectrum suara.

8. Tanda Tangan (Signature Recognition)

Pola dan tekanan tanda tangan seseorang yang dipakai alat identifikasi.

Sebenarnya masih ada jenis biometrik yang lain, tetapi yang banyak

dipakai adalah seperti yang tersebut di atas. Pada saat sekarang ini yang

banyak dipakai adalah sidik jari baik digunakan untuk absensi sidik jari, akses

kontrol maupun untuk pengukuran kecerdasan anak dan fungsi yang lain. Hal

ini dikarenakan teknologi sidik jari mempunyai akurasi yang baik, keandalan

sistem yang baik, biaya operasional murah, mudah dalam penggunaan dan

ukuran fisik alat yang relatif kecil.

D. Biometrik Finger Print

Finger print adalah mesin absensi dengan kontrol sidik jari yang

canggih sekarang ini (terutama di Indonesia), hampir semua perusahaan

memakainya karena sangat akurat.

Finger print ini hanyalah sebagai tools untuk melakukan penertiban

absensi pada karyawan. Cara kerja finger print ini adalah, scanning sidik jadi

masing-masing pekerja, simpan hasil scan dalam suatu memori tertentu dalam

mesin finger print. Apabila pekerja memasuki kantor, pekerja tersebut wajib

menempelkan jari mereka dalam suatu sensor tertentu yang ada di dalam

mesin finger print ini, kemudian mesin mendeteksi sidik jari dari pekerja

tersebut, dan langsung diintegrasikan pada bagian tertentu.

Selain digunakan untuk ketertiban absen, alat yang canggih ini juga

bisa digunakan untuk akses kontrol pintu, sehingga alat ini bisa digunakan

sebagai alarm apabila terdapat pintu yang tidak tertutup rapat. Di negara-

negara maju dan negara berkembang, alat ini merupakan kebutuhan yang

mutlak bagi perusahaan.

Page 6: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

E. Teknik Pengukuran Biometrik Finger Print

Untuk mengukur kehandalan suatu alat biometrik dapat menggunakan

beberapa parameter berikut:

1. False Accept Rate (FRR) atau False Match Rate ((FMR)

FAR atau FMR adalah Tingkat kesalahan menerima terhadap data

yang tidak benar. Jadi, alat menyatakan benar terhadap data yang baru saja

discan ketika dibandingkan dengan data yang sudah tersimpan padahal

data yang baru saja discan sebenarnya tidak sesuai atau tidak cocok

dengan sample data yang tersimpan. Dalam kasus ini, orang yang tidak sah

diterima masuk sebagai orang yang sah. Dalam contoh absensi sidik jari,

maka mesin absensi sidik jari menyatakan menerima scan seseorang yang

belum terdaftar di alat absen sidik jari tersebut.

2. False Reject Rate (FRR) atau False NonMatch Rate (FNMR)

FRR atau FNMR adalah tingkat kesalahan menolak terhadap data

yang benar. Jadi, alat menyatakan salah terhadap data yang baru saja

discan ketika dibandingkan dengan data yang sudah tersimpan padahal

data yang baru saja discan sebenarnya cocok dengan sampel data yang

tersimpan. Dalam kasus ini, orang yang sah ditolak masuk dan dianggap

sebagai orang yang tidak sah. Dalam contoh absensi sidik jari, maka mesin

absensi sidik jari menolak scan seseorang yang sudah terdaftar di alat

absen sidik jari tersebut.

3. Receiver Operating Chracteristic (ROC)

ROC merupakan tingkat kepekaan alat. Kepekaan alat biometrik

dapat diatur tingkat ambang batas atau threshold-nya. Pengaturan ini akan

mempengaruhi FAR dan FRR. Contoh pengaturan threshold pada salah

satu mesin absensi sidik jari seperti di bawah ini :

Recommend matching threshold setting:

FRR      FAR Matching threshold

Page 7: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

1:N                     1:1

High    Low                  45                       25

Middle  Middle            35                       15

Low    High                 25                       10

4. Equal Error Rate (EER)

EER merupakan tingkat presentasi yang menunjukkan bahwa nilai

FAR dan FRR dari suatu alat biometik sama. Untuk membandingkan 2

alat biometrik (misalkan alat absent sidik jari), maka alat yang mempunya

EER lebih rendah dianggap lebih akurat dalam pembacaannya.

5. Failure to Enroll Rate (FER)

FER adalah tingkat kesalahan menolak pendaftaran atau registrasi

pada alat biometrik. Kondisi ini diukur pada saat kondisi mesin dalam

keadaan normal. Jika mesin sudah dalam kondisi kurang normal, maka

nilai FER akan semakin tinggi. Sebagai contoh pada mesin absensi sidik

jari, jika permukaan sensor sudah tidak bagus, maka kegagalan registrasi

akan semakin tinggi.

6. Failure to Capture Rate (FCR)

FCR adalah tingkat kegagalan untuk mendeteksi obyek yang

melakukan scanning pada alat biometrik. Berbeda dengan FAR dan FRR

yang sebenarnya masih terdeteksi, pada FCR, obyek benar-benar gagal

dideteksi.

7. Template Capacity

Template capacity merujuk pada jumlah maksimal sampel data

bisa tersimpan pada memori mesin. Hal ini bisa juga menjadi

pertimbangan ketika membeli absensi sidik jari, agar sesuai dengan jumlah

karyawan yang ada.

Page 8: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

F. Tehnik Penyimpanan Finger Print

Setelah proses registrasi atau pendaftaran sidik jari pada mesin absensi

sidik jari atau mesin sidik jari yang difungsikan untuk fungsi lain, maka citra

atau pola sidik jari akan disimpan. Dalam proses penyimpanan citra atau pola

sidik jari, terdapat beberapa tehnik penyimpanan, antara lain:

1. Data sidik jari disimpan di dalam perangkat alat absensi sidik jari

Cara ini disebut sebagai pendekatan desentralisasi. Biasanya terjadi

pada mesin sidik jari tipe standalone, yakni mesin sidik jari yang dalam

pengoperasiannya bisa berjalan tanpa harus terhubung dengan komputer.

Data akan disimpan pada memori yang ada pada mesin.

Keuntungan metode ini adalah adanya kecepatan dalam proses

pencocokan serta mesin absensi sidik jari bisa diletakkan di tempat yang

jauh dari komputer. Kelemahannya adalah kapasitas yang terbatas sesuai

dengan besar memori yang disediakan oleh mesin. Saat ini sudah tersedia

mesin absent sidik jari yang mampu menampung sampai 50000 sidik jari

atau lebih.

2. Data sidik jari disimpan pada database di komputer

Cara ini disebut sentralisasi. Biasanya digunakan pada alat sidik

jari tipe online atau yang harus terhubung dengan komputer. Data sidik jari

yang diregistrasi akan langsung disimpan pada database yang ada pada

harddisk komputer.

Keuntungan cara ini adalah kapasitas penyimpanan yang sangat

besar, sesuai dengan kapasitas harddisk komputer. Kelemahannya adalah

proses identifikasi yang agak sedikit lambat dan wajib adanya komputer

dalam pengoperasiannya.

3. Data sidik jari disimpan pada kartu pemilik

Cara ini juga disebut desentralisasi. Data sidik jari akan disimpan

pada kartu sang pemilik. Petama kali sidik jari harus diregistrasikan ke

mesin, kemudian data sidik jari tersebut akan ditulis oleh mesin sidik jari

Page 9: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

ke kartu tertentu, misalnya Mifare card. Proses verifikasi dilakukan

menggunakan kartu yang telah ada data sidik jari tersebut.

Dalam kondisi banyaknya sidik jari yang tersimpan, maka proses

verifikasi akan memakan waktu yang lama. Untuk mengurangi waktu

pencarian, maka tersedia beberapa cara mengurangi waktu verifikasi tersebut,

antara lain :

1. Menggunakan  Metode One to One (1:1)

Metode ini mengharuskan si pemilik atau karyawan mengetikan

no.id terlebih dahulu baru kemudian meletakkan sidik jarinya di alat absen

sidik jari. Dengan cara ini mesin absensi sidik jari akan hanya mengecek

citra sidik jari milik no.id tersebut.

2. Mengelompokkannya ke dalam Grup

Pengguna atau karyawan yang terdaftar pada alat atau mesin sidik

jari dikelompokkan berdasarkan kelompok-kelompok. dengan cara ini

mesin absensi sidik jari hanya akan mencari sidik jari yang ada dalam

kelompok karyawan yang bersangkutan.

3. Sidik jari dikelompokkan ke dalam tipe sidik jari

Dalam hal ini mesin absensi sidik jari akan mengelompokkan sidik

jari ke dalam kelompok menurut tipenya, yaitu whorl, right loop, arch,

tented arch dll. Selain itu juga dilakukan pemisahan berdasarkan

banyaknya ridge yang muncul dalam 4 arah dari nol derajat, 45 derajat, 90

derajat dan 135 derajat.

G. Cara Kerja Biometrik Finger Print

Sistem sidik jari (finger print) saat ini sudah banyak digunakan, baik

sebagai Attendance System (sistem absensi) maupun sebagai Access Control

(sistem pengontrol akses ke dalam suatu ruangan, tempat, atau ke dalam

sebuah sistem)

1. Patern

Page 10: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Secara umum, sidik jari dapat dibedakan menjadi beberapa tipe

menurut Henry Classification System, yaitu:

Perlu diketahui bahwa hampir 2/3 manusia memiliki sidik jari

dengan Loop Pattern, hampir 1/3 lainnya memiliki sidik jari dengan Whorl

Pattern, dan hanya 5-10% yang memiliki sidik jari dengan Arch Pattern.

Pola-pola seperti ini digunakan untuk membedakan sidik jari

secara umum, namun untuk mesin sidik jari, pembedaan seperti ini

tidaklah cukup. Karena itulah mesin sidik jari diperlengkapi dengan

metode pengenalan Minutiae.

2. Minutiae

Minutiae berasal dari bahasa inggris yang bisa berarti “barang yang

tidak berarti” atau “rincian tidak penting”, dan terkadang diartikan sebagai

“detail”.

Seperti arti katanya, minutiae sebenarnya merupakan rincian sidik

jari yang tidak penting bagi kita, tetapi bagi sebuah mesin sidik jari itu

adalah detail yang sangat diperhatikan.

Page 11: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Gambar Minutiae

Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang

mengacu kepada:

a. Crossover, yaitu persilangan dua garis

b. Core, yaitu putar-balikan (U turn) sebuah garis

c. Bifurcation, yaitu percabangan sebuah garis

d. Ridge Ending, yaitu berhentinya sebuah garis

e. Island, yaitu sebuah garis yang sangat pendek

f. Delta, yaitu pertemuan dari tiga buah garis yang membentuk sudut

g. Pore, yaitu percabangan sebuah garis yang langsung diikuti dengan

menyatunya kembali percabangan tersebut sehingga membentuk

sebuah lingkaran kecil

Mesin sidik jari akan mencari titik-titik ini dan membuat pola

dengan menghubung-hubungkan titik-tik ini. Pola yang didapat dengan

menghubungkan titik-titik inilah yang nantinya akan digunakan untuk

melakukan pencocokan bila ada jari yang menempel pada mesin sidik jari.

Jadi, sebenarnya mesin sidik jari tidak mencocokkan gambar, tetapi

mencocokkan pola yang di dapat dari minutiae-minutiae ini.

Untuk lebih jelasnya, lihatlah ilustrasi di bawah ini:

Gambar Searching Minutiae

Page 12: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Gambar di sebelah kiri adalah gambar sidik jari yang telah

tersimpan pada mesin sidik jari, sedangkan gambar di kanan adalah hasil

scan jari yang akan dicocokkan. Pertama-tama sistem akan mencari titik-

titik minutiae pada keduanya.

Gambar Before Match

Setelah itu, mesin sidik jari akan mengumpulkan titi-titik minutiae

tersebut untuk dicocokkan

Gambar Match Minutiae

Langkah berikutnya, mesin sidik jari akan mencari kecocokan pola

pada minutiae-minutiae yang telah terkumpul tersebut (perhatikan bahwa

tidak semua minutiae harus digunakan atau memiliki kesamaan baik pada

gambar kiri maupun kanan)

Page 13: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

Gambar Matched Result

Jika mesin sidik jari mendapatkan pola yang sama (dalam contoh

di atas terdapat kesamaan), maka proses identifikasi sudah berhasil

(perhatikan bahwa letak pola tersebut tidak harus sama)

Dari ilustrasi di atas, kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai bagaimana mesin sidik jari bekerja. Karena tidak semua minutiae

harus digunakan dan juga karena letak pola yang ditemukan tidak harus sama,

maka kita dapat menyimpulkan bahwa posisi jari kita pada saat identifikasi

pada mesin sidik jari tidak harus persis sama dengan pada saat kita

menyimpan data sidik jari kita pertama kali pada mesin tersebut. Dan fakta

bahwa mesin sidik jari menggunakan minutiae-minutiae dalam melakukan

proses identifikasi dapat memberikan kesimpulan kepada kita bahwa goresan

pada jari kita dapat menyebabkan sulitnya jari kita teridentifikasi, karena tu

berarti akan merubah minutiae-minutiae yang ada, misalnya membuat

beberapa crossover baru, dan lain-lain.

H. Keuntungan dan Keunggulan Menggunakan Biometrik Finger Print

Keuntungan dan keunggulan menggunakan Biometrik Finger Print

jika dibandingkan dengan mesin absensi kartu maupun jenis mesin absensi

lainnya diantaranya sebagai berikut:

1. Absensi Sidik Jari membuat karyawan tidak bisa titip absen.

Page 14: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

2. Absensi Sidik Jari membuat karyawan tidak bisa memanipulasi jam kerja.

3. Laporan absensi dapat dibuat lebih cepat dan akurat karena menggunakan

software serta tidak perlu rekap manual.

4. Absen Sidik Jari lebih hemat biaya karena tidak memerlukan karyawan

banyak untuk pengoperasiannya.

5. Data absen lebih akurat dan lebih aman karena sulit diakali.

6. Absensi Sidik Jari lebih nyaman, mudah dan cepat dalam

pengoperasiannya.

7. Harga mesin absen sidik jari relatif terjangkau baik dibandingkan dengan

mesin absen manual maupun absensi biometrik lainnya.

I. Kesimpulan

Dengan adanya penggunaan alat Biometrik Finger Print diharapkan

mampu untuk mendisiplinkan para karyawan dalam hal absensi. Kita hidup dalam

lingkungan global yang penuh persaingan, apabila kita susah untuk berubah, maka

kita akan ketinggalan terutama oleh negara-negara maju lainnya. Bahkan di

beberapa negara, Finger Print ini digunakan pada sekolah-sekolah. Hal ini

mencerminkan bahwa sesungguhnya kedisiplinan tentang waktu, diterapkan mulai

dari usia dini.

Page 15: Disiplin Kerja Dengan Menggunakan Alat Biometrik Jenis Finger Print Bagi Para Pekerja

DAFTAR PUSTAKA

http://drmgroup.wordpress.com/2010/07/23/cara-kerja-mesin-scanner-fingerprint/

http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/tehnik-penyimpanan-citra-absensi-sidik-jari/

http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/pengukuran-alat-biometrik/

http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/sekelumit-tentang-biometrik/

http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/08/jenis-jenis-biometrik-sidik-jari/

http://sidikjariabsensi.co.cc/2010/09/keuntungan-dan-keunggulan-menggunakan-

absensi-sidik-jari/