DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    1/20

    Direktorat Jenderal Bea dan CukaiDirektorat Fasilitas Kepabeanan

    Homepage http://www.beacukai.go.id

    PROSEDUR FASILITAS KEPABEANAN

    PEMBEBASAN BEA MASUK

    Jakarta, Agustus 2010

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    2/20

    DASAR HUKUM

    UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN

    2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS

    UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN

    1995 TENTANG KEPABEANAN.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    3/20

    DASAR HUKUM

    PASAL 25 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

    NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

    PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG

    NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANGKEPABEANAN.

    PASAL 26 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

    NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

    PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANGNOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG

    KEPABEANAN.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    4/20

    FASILITAS KEPABEANAN UNTUKPROYEK PEMERINTAH

    FASILITAS PEMBEBASAN BEA

    MASUK, TIDAK DIPUNGUT PPN

    DAN PPNBM, SERTA PPH PASAL 22

    DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    5/20

    DASAR HUKUM

    Pasal 26 ayat (1) huruf j Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang BM, BMT, PPN

    dan PPnBM serta PPh Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek

    Pemerintah yang Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar

    Negeri sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

    Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001. Keputusan Menteri Keuangan 239/KMK.01/1996 tentang

    Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang

    BM, BMT, PPN dan PPnBM dan PPh Dalam Rangka Pelaksanaan

    Proyek Pemerintah yang dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman

    Luar Negeri sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganKeputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal 20

    November 2000.

    Surat Edaran Bersama Dirjen Anggaran, Dirjen Pajak dan Dirjen Bea

    dan Cukai Nomor SE-64/A/71/0596, No. SE-32/PJ/1996 dan No. SE-

    19/BC/1996 tanggal 13 Mei 1996.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    6/20

    Berdasarkan PP No. 42 :

    BM dan BMT atas impor dalam rangka pelaksanaan Proyek

    Pemerintah yang dibiayai dengan Hibah atau Dana Pinjaman

    Luar Negeri,dibebaskan.

    PPN dan PPnBM atas impor serta penyerahan Barang danJasa dalam rangka pelaksanaan Proyek Pemerintah yang

    dibiayai dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri,tidak

    dipungut.

    Pajak Penghasilan oleh kontraktor, konsultan, dan pemasok

    (supplier) atas penghasilan yang diterima atau diperolehkarena pekerjaan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan

    Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan Hibah atau Dana

    Pinjaman Luar Negeri,ditanggung oleh Pemerintah.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    7/20

    Sumber Dana Proyek Pemerintah :

    Seluruhnya berasal dari Hibah atau Dana

    Pinjaman Luar Negeri; Sebagian Berasal dari Hibah atau Dana

    Pinjaman Luar Negeri dan sebagian lagi

    dari APBN/GOI (dana pendamping);

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    8/20

    Pelaksanaan Lebih Lanjut dari

    Keputusan Menteri Keuangan Nomor

    239/KMK.01/1996 diatur dalam Surat

    Edaran Bersama Dirjen Anggaran

    Dirjen Pajak dan Dirjen Bea dan

    Cukai Nomor SE-64/A/71/0596, No.

    SE-32/PJ/1996 dan No. SE-

    19/BC/1996 tanggal 13 Mei 1996.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    9/20

    Istilah Umum dalam Keputusan Menteri

    Keuangan Nomor 239/KMK.01/1996 Proyek Pemerintahadalah proyek yang tercantum dalam DIP

    atau dokumen yang dipersamakan dengan DIP, termasukproyek yang dibiayai dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman(PPP)/Subsidiary Loan Agreement (SLA)

    Pinjaman Luar Negeriadalah setiap penerimaan negara baikdalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkanmaupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperolehdari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembalidengan persyaratan tertentu.

    Hibah luar negeriadalah setiap penerimaan negara baikdalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkanmaupun dalam bentuk barang dan/atau jasa termasuk tenagaahli dan pelatihan yang diperoleh dari pemberi hibah luarnegeri yang tidak perlu dibayar kembali;

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    10/20

    KMK Nomor 239/KMK.01/1996

    Subjek penerima fasilitas :

    Instansi Pemerintah

    Obyek fasilitas adalah Proyek Pemerintah yang

    dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar

    negeri

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    11/20

    KMK Nomor 239/KMK.01/1996

    DEFINISI

    Proyek pemerintah adalah proyek yang tercantum dalam daftar

    isian proyek (DIP)/ Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

    atau dokumen yang dipersamakan, termasuk proyek yang

    dibiayai dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman (PPP) /Subsidiary Loan Agreement (SLA)Kontrak adalah suatu perjanjian pengadaan barang dan

    jasa (KPBJ) atau naskah lainnya yang dapat disamakan,

    yang ditandatangani oleh Pemimpin Proyek atau pejabat

    yang berwenang dan Kontraktor Utama

    Master List adalah daftar jenis, jumlah, dan satuan barang

    yang akan diimpor dan merupakan pelaksanaan dari KPBJ

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    12/20

    KMK Nomor 239/KMK.01/1996

    Permohonan untuk mendapatkan fasilitas :

    Masterlist yang ditandatangani oleh pimpinan

    proyek dan disahkan oleh pejabat eselon I;

    DIP/DIPA atau dokumen yang dipersamakan,

    termasuk proyek yang dibiayai dengan Perjanjian

    Penerusan Pinjaman (PPP) / Subsidiary Loan

    Agreement (SLA);

    Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang tidak

    meliputi bea masuk dan pajak dalam rangka impor Dokumen lain seperti Surat Perintah Mulai Kerja

    (SPMK) dan Surat Kuasa Pembebanan (SKP)

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    13/20

    KMK Nomor 239/KMK.01/1996

    Prosedur:

    Permohonan diajukan kepada Direktorat Jenderal Bea dan

    Cukai sesuai dengan format permohonan di dalam lampiran I

    Surat Edaran Bersama Nomor SE-19/BC/1996 dengan dilampiri:

    3 (tiga) set ASLI Masterlist dengan format sesuai denganlampiran II Surat Edaran Bersama Nomor SE-19/BC/1996;

    1 (satu) set Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa;

    DIP/DIPA, ataudokumen yang dipersamakan, termasuk

    proyek yang dibiayai dengan Perjanjian PenerusanPinjaman (PPP) / Subsidiary Loan Agreement (SLA),tahun berjalan;

    Surat Kuasa Pembebanan (SKP) untuk yang pembayaran

    melalui L/C;

    Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / notice to proceed

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    14/20

    Meneliti kelengkapan permohonan dan kesesuaian data yangtercantum dalam permohonan;

    Menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan dan mengesahkan

    masterlist dengan membubuhkan cap pada seluruh lembar

    masterlist;

    Masterlist yang telah ditandasahkan merupakan lampiran

    Keputusan Menteri Keuangan dan merupakan satu kesatuan

    yang tidak terpisahkan yang digunakan sebagai bahan acuan

    pelaksanaan pengawasan secara administrasi maupun fisik

    dalam proses pengurusan barang di pelabuhan maupun audit; Pengesahan masterlist dilakukan oleh Dirjen BC u.b. Dir Fasilitas

    Kepabeanan untuk dan atas nama Menteri Keuangan;

    Subdit Pembebasan melakukan penatausahaan Keputusan

    Menteri Keuangan dan melaksanakan pemantauan administratif

    atas realisasi impor berdasarkan laporan bulanan KPBC.

    Direktorat Fasilitas Kepabeanan

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    15/20

    CAP

    PROYEK PEMERINTAH HIBAH/PINJAMAN LUAR NEGERI

    BEBAS BM/BMT, TIDAK DIPUNGUT PPN/PPnBM,DAN PPh DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH

    PP 42/1995

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    16/20

    Mekanisme Importasi Barang FasilitasSesuai tata laksana importasi umum berdasarkan KEP-

    07/BC/2003 tanggal 31 Januari 2003 (PIB, Invoice, Packing

    List, Dokumen Pelengkap, Bukti Pembayaran)

    Mencantumkan No & Tgl SK Fasilitas pada kolom 19 PIB

    serta melampirkan SK asli Fasilitas

    Kepala Kantor BC dapat memberikan fasilitas pengeluaran

    barang impor terlebih dahulu dengan penangguhanpembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka

    impor (v o o r u i t s l a a g ) dengan jaminan pada saat SK

    Fasilitas sedang diproses.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    17/20

    KEWAJIBAN PENERIMA FASILITAS

    Menyelenggarakan pembukuan

    pengimporan barang-barang untuk

    keperluan audit di bidang Kepabeanan

    Menyimpan dan memelihara untuk sekurang-

    kurangnya 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak

    realisasi impor pada tempat usahanya, dokumen,catatan-catatan, dan pembukuan sehubungan

    dengan fasilitas BM

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    18/20

    Lain-LainAtas barang yang telah mendapat fasilitas BM, apabilapada saat pengimporannya t id ak m em en u h i ketentuan

    tentang jumlah, jenis, spesifikasi barang yang tercantum

    dalam daftar barang, dipungut BM dan pungutan impor

    lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

    Barang-barang impor yang telah mendapat fasilitas, hanya

    dapat digunakan untuk kegiatan/proyek yang

    bersangkutan.

    Penyalahgunaan barang-barang sebagaimana dimaksud di

    atas mengakibatkan batalnya fasilitas BM yang diberikan

    dan BM terhutang harus dibayar serta dikenakan sanksi

    administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    19/20

    Lain-Lain

    Untuk pengamanan hak keuangan negara dan menjamindipenuhinya ketentuan-ketentuan kepabeanan dan cukai

    yang berlaku, DJBC melakukan audit atas pembukuan,

    catatan, dan dokumen yang berkaitan dengan

    pemasukan dan penggunaan barang fasilitas.

    Berdasarkan hasil audit sebagaimana dimaksud di atas,

    yang bersangkutan bertanggung jawab atas pelunasan

    BM dan Cukai yang terhutang dan sanksi administrasi

    berupa denda.

    Terhadap impor barang-barang dalam keadaan bukan

    baru, harus disertai dengan sertifikat dari surveyor yang

    menyatakan bahwa barang tersebut masih baik dan

    bukan s c r a p atau besi tua.

  • 7/24/2019 DITJEN BEACUKAI-Presentasi Proyek Pemerintah Bappenas Aug10

    20/20

    TERIMA KASIH

    Ph.4890308 ext.326/327