Upload
peter-fer-nando
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Dk #
1/2
Contoh-contoh Penyakit Hipersensitivitas
Penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas dapat dibagi berdasarkan
mekanisme respon masing-masing tipe, yaitu sebagai berikut1:
1. Hipersensitivitas Tipe 1 : Asma Bronkial, dan Rinitis alergi.
. Hipersensitivitas Tipe : Anemia hemolitik, !iastenia gravis, "TP, #indrom $oodpasture,
Penyakit $rave, $oiter eutiroid, Anemia pernisiosa, penyakit Addison, "n%ertilitas, dan
!iksedema.
&. Hipersensitivitas Tipe & : 'upus eritematosus sistemik, Poliartritis nodosa, Penyakit serum,
Atritis Reumatoid, dan $lomerulone%ritis pas(a streptokokus.
). Hipersensitivitas Tipe ) : *iabetes insulin dependen +tipe 1, Artritis Reumatoid, #klerosis
multipel, euritis peri%er, !iokarditis eksperimental autoin%eksi, dan *ermatitis kontak.
Manifestasi Klinis Syok Anafilaktik
!ani%estasi klinis syok ana%ilaktik turut men(akup geala pada syok umumnya yang meliputi,
hipotensi, takikardi, akral dingin dan oliguria. #elain itu dapat uga disertai oleh geala klinis berikut.
1. Reaksi sistemik ringan : rasa gatal serta hangat, rasa penuh di mulut dan tenggorokan, hidung
tersumbat dan teradi edema di sekitar mata, kulit gatal, mata berair, bersin. Biasanya geala
teradi dua am setelah paparan antigen.
. Reaksi sistemik sedang : geala sistemik ringan ditambah spasme bronkus dan/atau edema
saluran napas sehingga mun(ul keluha sesak, batuk, atau mengi. *apat pula berupa urtikaria
menyeluruh, mual, muntah, gatal, gelisah. Biasanya a0itan mun(ul seperti reaksi ana%ilaktik
ringan.
&. Reaksi sistemik berat : geala sistemik ringan dan sedang yang lebih berat. #pasme bronkus,
edema laring, suara serak, stridor, sianosis, hingga teradi henti napas. dema dan
hipermotilitas saluran (erna sehingga nyeri menelan, spasme otot perut, diare, dan muntah.
*apat pula teradi spasme otot uterus, hingga keang umum. $angguan kardiovaskular,
aritmia hingga koma.
Reaksi alergi terhadap Paparan Berulang
Reaksi alergi merupakan salah satu respon imunitas dan berkaitan erat dengan komponen sistem
imun spesi%ik. Reaksi alergi diperantarai oleh antibodi "g yang dihasilkan oleh sel plasma setelah
sebelumnya #el B disensitisasi oleh alergen. Pembentukan antibodi oleh sistem imun spesi%ik pada
akhirnya uga disertai oleh pembentukan sel T dan sel B memori yang berperan dalam respon imun
ketika menghadapi paparan berulang antigen, termasuk paparan berulang alergen. Apabila seseorangyang sudah pernah tersensitisasi oleh paparan alergen dan telah membentuk reaksi hipersensitivitas,
maka sistem imun spesi%ik uga berperan dalam pembentukan antibodi "g dan uga sel T dan sel B
memori untuk menghadapi paparan alergen selanutnya. !ekanisme sistem imun dalam menghadapi
paparan berulang adalah dengan mengakti%kan se(ara (epat respon imunitas melalui sel T dan sel B
memori sehingga teradi pembentukan antibodi total yang lebih banyak dan (epat dibanding saat
paparan sebelumnya, dan hal ini yang kemudian menyebabkan respon imunitas ataupun reaksi
hipersensitivitas yang terbentuk akan tampak lebih kuat dari sebelumnya.
*apus :
7/25/2019 Dk #
2/2
1. Rengganis, "., 2 Barata0idaa, 3. $. 445. "munologi *asar. 637". 8akarta.
2. 3umar, 9., Abbas, A. 3., 2 Aster, 8. . 41&. Robbins Basi( Pathology, inth dition.
lsevier Health #(ien(es.