30

DM Gestasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi DM gestasional

Citation preview

Pengertian Diabetes Melitus Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit

metabolic sebagai akibat kurangnya insulin efektif baik karena adanya disfungsi sel beta pancreas atau ambilan glukosa di jaringan perifer yang menyebabkan hiperglikemi

DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak dijumpai. Yang paling sering terjadi yaitu: diabetes mellitus yang diketahui sewaktu hamil yang disebut DM gestasional dan DM yang telah terjadi sebelum hamil yang dinamankan DM pragestasi.

Diabetes pragestasi, artinya sudah diketahui diabetes mellitus kemudian hamil. Diabetes Pragestasi Adalah diabetes yang terjadi sebelum konsepsi dan terus berlanjut setelah masa hamil. Diabetes pragestasi dapat berupa diabetes tipe 1 (tergantung insulin) dan tipe II (tidak tergantung insulin

Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak.

Disebut diabetes gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan.

Kekurangan insulin kerusakan sel beta pankreas yg bekerja menghasilkan insulin

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin menyerupai kadar darah ibu.

HIPERGLIKEMI

Sering  kencing pada malam hari ( polyuria )  Selalu merasa haus ( polydipsia) Selalu merasa lapar ( polyfagia ) Selalu merasa lelah atau kekurangan energy  Penglihatan menjadi kabur Glukosauria ( glukosa dalam urine )  BB menurun Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.  Gula darah sewaktu > 200 mg/dl Gula darah puasa > 126 mg/dl.

Keguguran berulang Riwayat melahirkan bayi dengan cacat

bawaan atau anak mati tanpa sebab yang jelas

Pernah melahirkan bayi > 4000 gram Riwayat pre eklamsi Riwayat polihidramnion Usia ibu > 30 tahun Riwayat DM pada keluarga Pernah DMG sebelumnya Infeksi saluran kemih berulang selama

hamil.

Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan glukosa darah) diakibatkan karena produksi  insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara tidak efektif pada tingkat seluler.  Insulin– insulin yang diproduksi sel– sel beta pulau langerhans di pankreas bertanggung jawab mentranspor glukosa ke dalam sel

Hiperglikemia  menyebabkan hiperosmolaritas dalam darah yang menarik cairan intarsel ke dalam sisitem vaskular sehingga terjadi dehidrasi dan peningkatan volume darah. Akibatnya ginjal menyekresi urine dalam volume besar (poliuria) sebagai upaya untuk mengatur kelebihan volume darah  dan menyekresi glukosa yang tidak digunakan (gliousuria).

Dehidrasi seluler, menimbulkan rasa haus berlebihan (polidipsi). Penurunan berat badan akibat pemecahan lemak dan jaringan otot, pemecahan jaringan ini menimbulkan rasa lapar yang membuat individu makan secara berlebihan (polifalgia).

Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).

Diabetes dengan kehamilan, ada 2 kemungkinanyang dialami oleh si Ibu:

1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil

2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil

Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke:

Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.

Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.

Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati,nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.

Dalam kehamilanAbortus,partus prematurus, preeklamsi, hidramnion, kelainan letak, insufisiensi placenta

Dalam persalinanInertia uteri & atonia uteri,  distosia bahu karena bayi besar, lahir mati

Saat nifasInfeksi nifas, sepsis puerpuralis, menghambat penyembuhan luka jalan lahir.

Bagi bayiCacat bawaan, dismatur, makrosomia, IUFD ( Intra Uteri Fetal Death ), kematian neonatal, kelainan neurologi dan psikologi di kemudian hari.

TERHADAPKEHAMILAN

TERHADAPPERSALINAN

TERHADAPNIFAS

·      Hyperemesis gravidarum

·      Pemakaian glikogen bertambah

·      Meningkatnya metabolism basal

·      Sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim insulin dalam plasenta

kegiatan otot rahim dan usaha meneran mengakibatkan pemakaian glukosa lebih banyak , sehingga dapat terjadi hypoglikemia , apabila disertai dengan muntah – muntah.

Lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis yang menghambat luka jaln lahir , baik rupture perineum maupun lika episitiomi

MaternalInfeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi kronik, preeklamsi, kematian ibu.

FetalAbortus spontan, kelainan congenital, infusiensi plasenta, makrosomia, kematian intra uterin.

NeonatalPrematuritas, kematian intauterin, kematian neonatal, trauma lahir, hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hipebilirubinemia, syndrome gawat nafas, polisitemia.

KOMPLIKASIMATERNAL

KOMPLIKASIJANIN

•Hipertensi

• Hidraamnion

•Persalinan distosia

• Gangguan vaskuler sehingga menimbulkan : preeclampsia

•Dapat terjadi infertilitas

•Emesis dan hyperemesis berat

•Kematian perinatal tinggi

•Kelainan congenital

•Makrosomia

•Kematian intra uterin

•Abortus berulang / tanpa sebab•Respiratory distress syndrom

•Janin makrosomia cenderung menyebabkan pertolongan persalinan operatif transoabdominal•pertolongan persalina pervaginam yang paling berbahaya adalah distosia bahu.

1. DIETdiberi diet 1200 – 1800 kalori sehari selama kehamilan. Pola makan 3 kali makan besar diselingi 3 kali makanan kecil dianjurkan dalam sehari. Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah postprandial (2 jam setelah makan)

2. OlahragaBersepeda dan olah tubuh bagian atas direkomendasikan pada wanita dengan diabetes gestasional. Para wanita dianjurkan meraba sendiri rahimnya ketika berolahraga, apabila terjadi kontraksi maka olahraga segera dihentikan. Olahraga berguna untuk memperbaiki kadar glukosa darah

3. Pengobatan insulinPenderita yang sebelum kehamilan memerlukan insulin Terapi insulin direkomendasikan oleh The American Diabetes Association (1999) ketika terapi diet gagal untuk mempertahankan kadar gula darah puasa < 95 mg/dl atau 2 jam setelah makan kadar gula darah < 120 mg/dl

Pada penderita diabetes gestational yang tidak berat, dapat dikendalikan gula darah melalui diet saja,tidak memiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia, maka ibu dapat melahirkan secara normal dalam usia kehamilan 37 – 40 minggu selama tidak ada komplikasi lain.

Apabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan dengan insulin , maka sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini pada kehamilan 36 – 38 minggu

Wanita dengan diabetes gestasional memiliki risiko meningkat untuk mengalami diabetes tipe 2 setelah melahirkan. Kadar glukosa darah ibu harus diperiksa 6 minggu setelah melahirkan dan setiap 3 tahun ke depan.

DIABETES TIPE LAIN A. PENYAKIT EKSOKRIN PANKREAS

- Pankreatitis- Pankreatektomi

- Fibrokalkulus pankreas ( Pankreopati fibrokalkulus

B. KELAINAN ENDOKRIN - Akromegali - Sindroma Cushing - Feokromositoma - Hipertiroidisme

C. Lain-lain seperti obat-obatan : glukokortikoid, tiazid, dilantin,

interferon.

Meliputi pemahaman tentang : Penyakit DM Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM Penyulit DM Intervensi farmakologis dan non farmakologis Hipoglikemia Masalah khusus yang dihadapi Cara mengembangkan sistem pendukung dan

mengajarkan ketrampilan Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan

Sesuai dengan berat badan ideal (BBI) BBI = (TB – 100) – 10% (Rumus Broca) Jumlah kalori yang dibutuhkan dihitung

dari BBI dikalikan jumlah kebutuhan kalori basal (30 kkal/kgBB laki-laki ; 25 kkal/kgBB perempuan), kemudian ditambah dengan kebutuhan untuk aktivitas (10 – 30%)

3 – 4 kali dalam seminggu, selama kurang lebih 30 menit

Sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani

A. Pemicu sekresi insulin 1. Sulfonilurea

a. Glibenklamidb. Glipizidc. Gliclazidd. Glikuidone. Glimepirid

2. Glinid

B. Penambah sensitivitas terhadap insulin1. Biguanid

a. Metformin Glucophage2. Tiazololidindion