7
DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering juga diartikan sebagai ruas DNA yang menghasilkan produk gen yang berupa enzim yang dikenal dengan teori satu gen satu enzim. Karena enzim dapat merupakan kombinasi polipeptida..maka teori tersebut diubah menjadi satu gen satu polipeptida. Konsep dasar menurunnya sifat secara molekuler adalah merupakan aliran informasi dari DNA ke RNA ke urutan asam amino. Konsep dasar ini disebut sebagai dogma genetik. Pada dogma genetik juga tercermin cara mempertahankan ciri khas supaya tetap sama melalui proses replikasi. Dogma genetik ini bersifat universal yang berlaku baik bagi prokariot maupun eukariot. Replikasi DNA Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus sel. Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan pembukaan utas ganda DNA, sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan basa untuk membentuk utas baru. Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai cetakan untuk membentuk DNA baru. Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anak akan

DNA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DNA

Citation preview

Page 1: DNA

DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri

khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan

menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering

juga diartikan sebagai ruas DNA yang menghasilkan produk gen yang berupa

enzim yang dikenal dengan teori satu gen satu enzim. Karena enzim dapat

merupakan kombinasi polipeptida..maka teori tersebut diubah menjadi satu

gen satu polipeptida.

Konsep dasar menurunnya sifat secara molekuler adalah merupakan

aliran informasi dari DNA ke RNA ke urutan asam amino. Konsep dasar ini

disebut sebagai dogma genetik. Pada dogma genetik juga tercermin cara

mempertahankan ciri khas supaya tetap sama melalui proses replikasi.

Dogma genetik ini bersifat universal yang berlaku baik bagi prokariot

maupun eukariot.

Replikasi DNA

Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus

sel. Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan

pembukaan utas ganda DNA, sehingga memungkinkan terjadinya

perpasangan basa untuk membentuk utas baru. Pembentukan utas

komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G

dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai

cetakan untuk membentuk DNA baru.

Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks

bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu

untai lama yang erasal dari satu molekul induk dan satu untai yang baru.

Model replikasi ini disebut model semikonservatif. Model lainnya adalah

model konservatif dimana molekul induk tetap dan molekul baru disintesis

sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa keempat untai

DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA

baru dan DNA lama.

Page 2: DNA

Pengujian yang dilakukan oleh Meselson dan Stahl menunjukkan

bahwa replikasi DNA terjadi secara semikonservatif. Daerah penggandaan

bergerak sepanjang DNA induk membentuk replication fork. Pada daerah ini,

kedua utas DNA yang baru, disintesis dengan bantuan sekelompok enzim,

salah satunya adalah DNA polimerase. Sintesis DNA tidaklah berjalan secara

kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini karena kedua utas DNA tersusun

sejajar berlawanan arah atau antiparalel. Maka utas DNA baru akan tumbuh

dari 5′ - 3′ sedang yang lainnya dari 3′ - 5′ pada cetakan. Sintesis dari 3′ - 5′

tidak mungkin dilakukan karena tidak ada DNA polymerase untuk arah 3′ - 5′.

Replikasi DNA pada cetakan 3′ - 5′ terjadi seutas demi seutas dengan

arah 5′ - 3′ yang berarti replikasi berjalan meninggalkan replication fork.

Utas-utas pendek tersebut kemudian dihubungkan oleh enzim ligase DNA.

Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu yang

terjadi pada cetakan 5′ - 3′. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini

disebut utas utama atau leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang

disintesis pendek-pendek seutas-demi seutas disebut utas lambat atau

lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang

terbentuk disebut fragmen Okazaki.

Sintesis pada leading strand memerlukan molekul primer pada

permulaan replikasi Setelah replication fork terbentuk, polymerase akan

bekerja secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada

sintesis lagging strand, diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas

DNA terbuka untuk melakukan replikasi, dan setelah terbuka pada lagging

strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam proses replikasi DNA

melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non-enzim yaitu :

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-

nukleotida

Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

Page 3: DNA

Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA

pada

lagging strand

Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks

Single strand DNA-binding protein : mestabilkan DNA induk yang terbuka

Transkripsi

Transkripsi DNA merupakan proses pembentukan RNA dari DNA

sebagai cetakan. Proses transkripsi menghasilkan mRNA, rRNA dan tRNA.

Pembentukan RNA dilakukan oleh enzim RNA polymerase. Proses transkripsi

terdiri dari 3 tahap yaitu :

1. Inisiasi : enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga pengikatan

RNA polymerase terjadi pada tempat tertentu yaitu tepat didepan gen

yang akan ditranskripsi. Tempat pertemuan antara gen (DNA) dengan

RNA polymerase disebut promoter. Kemudian RNA polymerase

membuka double heliks DNA. Salah satu utas DNA berfungsi sebagai

cetakan.

2. Elongasi : Enzim RNA polymerase bergerak sepanjang molekul DNA,

membuka double heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3′ dari

RNA yang sedang tumbuh.

3. Terminasi : terjadi pada tempat tertentu. Proses terminasi transkripsi

ditandai dengan terdisosiasinya enzim RNA polymerase dari DNA dan

RNA dilepaskan.

mRNA pada eukariota mengalami modifikasi sebelum ditranslasi,

sedangkan pada prokariota misalnya pada bakteri, mRNA merupakan

transkripsi akhir gen. mRNA yang baru ditranskrip ujung 5′nya adalah

pppNpN, dimana N adalah komponen basa-gula nukleotida, p adalah fosfat.

Page 4: DNA

mRNA yang masak memiliki struktur 7mGpppNpN, dimana 7mG adalah

nukleotida yang membawa 7 metil guanine yang ditambahkan setelah

transkripsi. Pada ujung 3′ terdapat pNpNpA(pA)npA. Ekor poli A ini

ditambahkan berkat bantuan polymerase poli (A). tetapi mRNA yang

menyandikan histon, tidak memiliki poli A.

Hasil transkripsi merupakan hasil yang memiliki intron (segmen DNA

yang tidak menyandikan informasi biologi) dan harus dihilangkan, serta

memiliki ekson yaitu ruas yang membawa informasi biologis. Intron

dihilangkan melalui proses yang disebut splicing. Proses splicing terjadi di

nukleus.

Splicing dimulai dengan terjadinya pemutusan pada ujung 5′,

selanjutnya ujung 5′ yang bebas menempelkan diri pada suatu tempat pada

intron dan membentuk struktur seperti laso yang terjadi karena ikatan 5′-

2′fosfodiester. Selanjutnya tempat pemotongan pada ujung 3 terputus

sehingga dua buah ekson menjadi bersatu.

tRNA adalah molekul adaptor yang membaca urutan nukleotida pada

mRNA dan mengubahnya menjadi asam amino. Struktur molekul tRNA

adalah seperti daun semanggi yang terdiri dari 5 komponen yaitu

1. Lengan aseptor: merupakan tempat menempelnya asam amino,

2. Lengan D atau DHU: terdapat dihidrourasil pirimidin,

3. Lengan antikodon: memiliki antikodon yang basanya komplementer

dengan basa pada mRNA

4. Lengan tambahan

5. Lengan TUU: mengandung T, U dan C

Translasi

Page 5: DNA

Pada prokariota yang terdiri dari satu ruang, proses transkripsi dan

translasi terjadi bersama-sama. Translasi merupakan proses penerjemahan

kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida. Dalam proses translasi, kode

genetic merupakan aturan yang penting. Dalam kode genetic, urutan

nukleotida mRNA dibawa dalam gugus tiga - tiga. Setiap gugus tiga disebut

kodon. Dalam translasi, kodon dikenali oleh lengan antikodon yang terdapat

pada tRNA.

Mekanisme translasi adalah:

1. Inisiasi. Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke

mRNA. Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5′-

AGGAGGU-3′, sedang pada eukariot terjadi pada struktur tudung

(7mGpppNpN). Selanjutnya ribosom bergeser ke arah 3′ sampai

bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal. Asam

amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin adalah

asam amino yang disandi oleh AUG. pada bakteri, metionin diubah

menjadi Nformil metionin. Struktur gabungan antara mRNA, ribosom

sub unit kecil dan tRNA-Nformil metionin disebut kompleks inisiasi.

Pada eukariot, kompleks inisiasi terbentuk dengan cara yang lebih

rumit yang melibatkan banyak protein initiation factor.

2. Elongation. Tahap selanjutnya adalah penempelan sub unit besar pada

sub unit kecil menghasilkan dua tempat yang terpisah . Tempat

pertama adalah tempat P (peptidil) yang ditempati oleh tRNA-Nformil

metionin. Tempat kedua adalah tempat A (aminoasil) yang terletak

pada kodon ke dua dan kosong. Proses elongasi terjadi saat tRNA

dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk ke tempat A.

Akibatnya kedua tempat di ribosom terisi, lalu terjadi ikatan peptide

antara kedua asam amino. Ikatan tRNA dengan Nformil metionin lalu

lepas, sehingga kedua asam amino yang berangkai berada pada

tempat A. Ribosom kemudian bergeser sehingga asam amino-asam

Page 6: DNA

amino-tRNA berada pada tempat P dan tempat A menjadi kosong.

Selanjutnya tRNA dengan antikodon yang tepat dengan kodon ketiga

akan masuk ke tempat A, dan proses berlanjut seperti sebelumnya.

3. Terminasi. Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon

akhir yaitu UAA, UAG, UGA. Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang

membawa antikodon yang sesuai. Selanjutnya masuklah release factor

(RF) ke tempat A dan melepaska rantai polipeptida yang terbentuk dari

tRNA yang terakhir. Kemudian ribosom berubah menjadi sub unit kecil

dan besar.