11
ه ت ركا ب ه و ل ل ا ه م ح م ور ك ي ل ع لام س ل اDokter Profesional Oleh: Danusiri

Dokter Profesional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dokter profesional

Citation preview

  • Dokter Profesional

    Oleh: Danusiri

  • Mari kuliah diakhiri dengan doa:

    . . .

  • Latar BelakangYang mampu bertahan dan bersaing, dia lah yang hidup dan surviveYang profesional, dia lah yang eksis dan marketable

    Nabi bersabda: ) . . . ( Artinya: Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih disukai Allah dari pada, Orang mukmin yang lemah . . . (HR. Muslim)

  • Landasan Tauhid baik dalam level keyakinan, aksi, maupun profesi. Inilah tipologi dokter Islam, bukan sekedar dokter yang beragama Islam dan dokter sekuler.

  • Komitmen (Kesanggupan)Kesanggupan menerima profesi tertentu, seperti dokter dihayati sebagai amanah dan disampaikan kepada yang berhak (relasi, mitra kerja, pasien, klien) dengan benar, adil, dan manusiawi. Allah berfirman: . . . ( : 58)

  • SikapMenyikapi amanah dengan penuh tanggungjawab. Nabi bersabda:

    . . . ( ) Ingat, kamu semua adalah penggembala dan akan dimintai pertanggunganjawaban akan gembalaannya. . . (Muttafaqun alaih). Arti gembala adalah apa saja yang ada dalam tanggungjawab kita. Tanggungjawab guru adalah murid dan tanggungjawab dokter adalah kesehatan manusia yang membutuhkannya).Berdisiplin tinggi. Allah bersumpah dalam keseluruhan waktu:

    , , , , , Atas sumpah-sumpah Allah itu tidak ada waktu sia-sia, waktu malas-malasan, dan yang sebangsanya.

  • Operasionalisasi Dalam Setiap Aksi dan Profesi

    Niat sebagai ibadah (tauhid uluhiyyah)Niat memberikan pertolongan kepada pasien, dengn disertai doa: As alullaahaladziim, Rabbularsyiladziim, an yasfiika (Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan yang Menguasai Arsy, semoga Dia menyembuhkanmu) Dokter sebagai ilmuwan dan teknokrat harus bekerja sepenuhnya di atas paradigma ilmiah (empirik, rasional, objektif, dan sistematis). Jadi tidak ada istilah terkun, tetapi bisa plus metode ilahiyah dalam memberikan tindakan kepada pasien.Menyapa relasi, pasien, mitra, klien dengan ramah dan santunSapaan dimulai dengan salam, yang berarti doa keselamatanMemulai memberi pelayanan dengan basmalah, dalam hal ini sebuah hadis menyebutkan :

    . . . ( )Segala sesuatu (yang memiliki nilai kebaikan) yang tidak dimulai dengan basmalah pasti terputus (hubungannya dengan Allah (al-hadis syarif).

  • Memberikan pelayanan sebagai ekspresi amal shalih, dan sebagai medan untuk melakukan tolong-menolong. Dalam hal ini Allah berfirman:

    . . . ( : 2)Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal kebaikan dan takwa, dan jangan kamu tolong-menolong dalam urusan dosa dan permusuhan . . . (QS. al-Maidah: 2).

    Memberi pelayanan dengan ramah dan santun, Allah berfirman:

    . . . . ( : 159)Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras, lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu . . . (QS. Ali Imran: 159).

  • Tentang honor, baik ditentukan secara sepihak, dalam batas tidak mencekik klien, maupun kesepakatan dihayati sebagai anugerah Allah yang dalam batas ditentukan (nishab) harus dizakati.Tertib administrasi dan dokumentasi, seperti rekam medik, karena melibatkan dua pihak. Allah berfirman:

    . . .Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah untuk waktu yanhg ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya, dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan adil (akurat), (QS. al-Baqarah: 282) Mengakhiri pelayanan mengucapkan hamdalah sebagai tanda syukur diberi kekuatan dan kesempatan untuk membantu orang lain, kemudian beristifgfar, sebagai kehati-hatiannya bahwa diagnosa tetap meiliki peluang salah, dan selanjutnya bertawakkal kepada Allah.

  • PenutupSemoga pesan ini menginternal dalam diri dan menjadi karakter dokter-dokter alumni FK. Unimus. Amin.