Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
0
Jl. Kembang Kemuning No. 22, Randurejo RT 7 RW 14 Desa Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Telp./ Fax: 0271-822633 email: [email protected]
2018
DOKUMEN LAPORAN
AKHIR Survei Indeks Persepsi Korupsi dan Kepuasan Masyarakat
di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah
Kota Surakarta
CV. ARCHEN
1
KATA PENGANTAR
Laporan akhir ini di susun sebagai bagian tugas pekerjaan dari CV. ARCHEN untuk
melaporkan proses pelaksanaan kegiatan Survei Indeks Persepsi Korupsi dan Kepuasan
Masyarakat yang dilakukan di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Surakarta pada tahun 2018 sekaligus dimaksudkan untuk memberikan
informasi hasil akhir dari pelaksanaan survei sebagaimana yang telah tertera dalam
kontrak.
Laporan akhir ini merupakan atau sebagai alat bukti / bahan evaluasi bagi semua pihak
yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan Survei Indeks Persepsi Korupsi dan
Kepuasan Masyarakat yang dilakukan di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Surakarta.
Demikian laporan akhir ini kami susun, semoga dapat bermanfaat dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
CV. ARCHEN
Rosyid Nukha, S. Sos. Direktur
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….…………………… 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….………………… 2
BAB I PENDAHULUAN …………………….…………………………………………………………… 4
1.1. Latar belakang …………………………………….…………………………………………… 4
1.2. Maksud dan tujuan …………….…………………………………………………………….. 5
1.3. Landasan hukum …….………………………………………..……………………………... 5
1.4. Lingkup penyusunan ……………………………………….………………………………… 6
1.5. Organisasi pelaksana ………………………….……………………………...…………….. 7
1.6. Rencana kerja ………………………..…………………………………………………………. 8
BAB II METODOLOGI …………….……………………………………………………………………. 9
2.1. Metodologi penelitian …………………………………………..……………………………. 9
2.2. Populasi dan sampel ………………………………..………………………………………… 9
2.3. Unit analisis ………………………………….………………………………………………….. 10
2.4. Teknik pengumpulan data dan quality control ……….…………….………………. 10
2.5. Teknik analisis data ………………………………….…………………….…………………. 11
2.6. Tahapan pelaksanaan ………………….……………………………………………………. 11
BAB III INDEKS PERSEPSI KORUPSI …………………….………………………………….…… 21
3.1. Profil responden ………………………………………..…………………………………….. 21
3.2. Indeks persepsi korupsi per indikator .………………………………………………… 25
3.3. Indeks persepsi korupsi BPPKAD ………………..………..….……………………..…. 37
BAB IV INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.………………….…………………………….…… 38
4.1. Profil responden …………………………………………..………………………………….. 38
4.2. Indeks kepuasan masyarakat per indikator ………………….……………………… 42
4.3. Indeks kepuasan masyarakat BPPKAD …………………..…….……….……………. 51
4.4. Persepsi responden terhadap kualitas pelayanan BPPKAD ……………………. 52
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………………………….……. 55
5.1. Kesimpulan ………………….………………………………………………………………….. 55
5.2. Rekomendasi ….………………………………………………………………………………. 56
3
DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Lingkup penyusunan survei …………………….…………………………..……….. 6
Tabel 1.2. Rencana kerja ………………….………………………………………………………….. 8 Tabel 2.1. Ruang lingkup survei Indeks Persepsi Korupsi ………….…………………….. 17 Tabel 2.2. Nilai Persepsi ………………………………………………………………………………. 18
Tabel 2.3. Nilai Kepuasan Masyarakat……………………………………………………………. 20 Tabel 3.1. Jenis Layanan yang dipergunakan responden IPK …….……………………. 26 Tabel 3.2. Indeks Persepsi BPPKAD ………………………………………………………………. 38
Tabel 4.1. Jenis Layanan yang dipergunakan responden IKM……………………………. 43 Tabel 4.2. Indeks Kepuasan Masyarakat BPPKAD ……………………………………………. 52
Tabel 4.3. Masukan dan Pandangan Pengguna Layanan BPPKAD..……………………. 53
DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1. Model alur penyusunan Survei IPK menuju Zona Integritas ………..…. 13 Grafik 3.1. Rentang Usia responden …………………………………………………………….. 22
Grafik 3.2. Tingkat pendidikan responden …………………………………………………….. 23 Grafik 3.3. Jenis pekerjaan responden ………………………………………………………….. 24 Grafik 3.4. Alamat Domisili responden …………………..…………………………………….. 24
Grafik 4.1. Rentang Usia responden …………………………………………………………….. 39 Grafik 4.2. Tingkat pendidikan responden …………………………………………………….. 40 Grafik 4.3. Jenis pekerjaan responden ………………………………………………………….. 41
Grafik 4.4. Alamat Domisili responden ………………..……………………………………….. 41
DAFTAR BAGAN Bagan 3.1. Indeks pada indikator manipulasi peraturan ……………..……….…………. 26 Bagan 3.2. Indeks pada indikator penyalahgunaan jabatan ………………….…………. 27
Bagan 3.3. Indeks pada indikator menjual pengaruh ……………………………………… 28 Bagan 3.4. Indeks pada indikator transparansi biaya ………………………….………….. 29
Bagan 3.5. Indeks pada indikator transaksi rahasia …………….…………………………. 30 Bagan 3.6. Indeks pada indikator tambahan biaya ……………………….……………….. 31 Bagan 3.7. Indeks pada indikator hadiah …………………………………………….……….. 32
Bagan 3.8. Indeks pada indikator transparansi pembayaran ……………….………….. 33 Bagan 3.9. Indeks pada indikator percaloan ………………….……………………………… 34 Bagan 3.10. Indeks pada indikator perbuatan curang …………….…….……………….. 35
Bagan 3.11. Indeks pada indikator penyuapan ……….……..…......…………………….. 36 Bagan 3.12. Indeks pada indikator ketidaksesuaian prosedur ……………….………… 37 Bagan 3.13. Persepsi Korupsi BPPKAD …………………………….….……………..………… 38
Bagan 4.1. Indeks pada indikator Kemudahan Prosedur Pelayanan …………..……. 43 Bagan 4.2. Indeks pada indikator Kesesuaian Pelayanan yang diterima dengan Ketentuan yang ditetapkan ……………………………….………………………….…. 44
Bagan 4.3. Indeks pada indikator Ketepatan Waktu Pelayanan …….………………… 44 Bagan 4.4. Indeks pada indikator Kesungguhan Pelayanan Petugas ……………….. 45
4
Bagan 4.5. Indeks pada indikator Tanggung Jawab dan Kejelasan Pelayanan Petugas ………………………………………………………………………………………………….…. 46
Bagan 4.6. Indeks pada indikator Kemampuan Petugas dalam Pelayanan ...…….. 47 Bagan 4.7. Indeks pada indikator Kedisiplinan Petugas ………………………….……….. 47 Bagan 4.8. Indeks pada indikator Keadilan dalam Pelayanan ……………….………….. 48
Bagan 4.9. Indeks pada indikator Keramahan/Kesopanan Petugas …………..……… 48 Bagan 4.10. Indeks pada indikator Ketepatan Informasi Biaya ……….……………….. 49 Bagan 4.11. Indeks pada indikator Kesesuaian Biaya ……….…………………………….. 50
Bagan 4.12. Indeks pada indikator Kenyamanan Fasilitas Pelayanan …………..…… 50 Bagan 4.13. Indeks pada indicator Komitmen dan Kesanggupan Petugas.………… 51
Bagan 4.13. Kepuasan Masyarakat pengguna Layanan BPPKAD .……..….…..……… 52
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner IPK Lampiran 2. Skor jawaban responden (IPK)
Lampiran 3. Kuesioner IKM Lampiran 4. Skor jawaban responden (IKM) Lampiran 5. Dokumentasi pengumpulan data
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Sejak Tahun 2010 hingga tahun 2017, Pemerintah Kota Surakarta dalam
penyelenggaraan pemerintahan telah memperoleh Penilaian Wajar Tanpa
Pengecualian selama enam kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa
Keuangan. Prestasi tersebut membuktikan bahwa dengan adanya kerja
keras dan komitmen yang kuat sehingga Pemerintah Kota Surakarta
mampu mempertahankannya. Oleh karena itu sejalan dengan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona Integritas (ZI)
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani, Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
berkomitmen untuk terus menerus melakukan perbaikan berkelanjutan
dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik.
Komitmen tersebut mengacu amanah Peraturan Presiden Nomor 55
Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun
2012-201 serta mengacu kepada Peraturan Menteri PAN & RB 52 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di
Lingkungan Instansi Pemerintah. Salah satu wujud komitment tersebut
yaitu dengan disusunnya indeks persepsi anti korupsi yang menjadi salah
satu parameter Pemerintahan yang bersih dan melayanani.
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta menjadi
lokasi Pilot menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih
6
melayani. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memperoleh masukan
dari masyarakat dalam memperoleh pelayanan dilingkungannya.
Dalam kajian menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi
bersih melayani akan menitikberatkan pada Integritas penyelenggara
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Integritas
Penyelenggara pelayanan publik akan diketahui diantaranya dapat dilihat
dari potensi suap dan kemungkinan penambahan biaya diluar tarif resmi
yang telah ditetapkan.
1.2. Maksud dan tujuan
Maksud Penyusunan Kajian menuju zona integritas wilayah bebas dari
korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani Kota Surakarta adalah
sebagai referensi pengambilan kebijakan untuk mencegah korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Tujuan Penyusunan Kajian menuju zona integritas wilayah bebas dari
korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani Kota Surakarta adalah
tersusunnya rekomendasi terkait kajian menuju zona integritas wilayah
bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani Kota Surakarta.
1.3. Landasan hukum
a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara
yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
b) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo UU no 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan tindak pidana korupsi.
c) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi
publik
d) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik.
7
e) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan zona
integritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan
melayani
f) Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 4
Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
g) Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;
1.4. Lingkup penyusunan
Tabel 1.1
Lingkup Penyusunan Survei
No. LINGKUP PENYUSUNAN
1. Survei Pendahuluan / Pengumpulan data
2. Penyusunan design survei
3. Penyusunan instrumen / Kuesioner
4. Pembahasan dan finalisasi kuesioner
5. Validasi instrument
6. Rekruitmen, Pembekalan surveior
7. Pengumpulan data / wawancara
8. Pengolahan data
9. Penyusunan draft laporan
10. Presentasi draft laporan akhir
11. Revisi dan penyempurnaan laporan
8
1.5. Organisasi Pelaksana
Survei Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) merupakan bagian dari kajian menuju zona integritas wilayah bebas
dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani Kota Surakarta adalah
sebagai referensi pengambilan kebijakan untuk mencegah korupsi, kolusi
dan nepotisme. Survei yang akan dilaksanakan di Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta ini dilaksanakan
oleh CV. ARCHEN. Saat ini CV. Archen didukung oleh tenaga ahli dari
berbagai bidang. Selain itu di internal manajemen terdiri struktur
kepengurusan direktur dan wakil direktur.
Personal Inti
A. Direktur : Rosyid Nukha, S. Sos.
B. Wakil Direktur : Addin Kurnia Putri, S.Sos., MA.
Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan : CV. Archen
2. Alamat Kantor : Jl. Kembang Kemuning No. 02, Randurejo RT 07 RW 14 Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten
Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah 3. No. NPWP : 21.005.655.2-526.000
Surat Keterangan Terdaftar dari Direktorat Jenderal Pajak-Departemen Keuangan Republik Indonesia Kanwil DJP Jawa Tengah II Kantor Pelayanan
Pajak Surakarta No. : PEM- 1470/ WPJ.32/KP.0603/2007
4. Akta Notaris : Nomor 2, Tanggal 19 April 2007.
Notaris : Se’un Sungkar,SH-SK.MEN-KEH I.NO C90.HT.03.01. TH.1999, TGL 11-01-1999
5. SIUP : 503/314/11.34/SIUP-PK/V/2007
Dikeluarkan oleh : Kepala Kantor Pelayanan
Terpadu Kabupaten Karanganyar.
6. Ijin Gangguan (HO) : 503.530/199 TAHUN 2007
Dikeluarkan oleh : Kepala Kantor Pelayanan
9
Terpadu Kabupaten Karanganyar.
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : 113437400569 Dikeluarkan oleh : Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Karanganyar.
8. Referensi Bank : Bank Jateng Cabang Surakarta
1.6. Rencana kerja
Jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian seluruh paket
Pekerjaan Penyusunan Dokumen Zona Bebas Korupsi, berlangsung
selama 30 (tiga puluh) hari kalender, terhitung dari diputuskannya
kesepakatan kontrak kerja dan disepakatinya uraian pekerjaan diatas,
berikut adalah jadwal pelaksanaanya :
Tabel 1.2
Tabel Rencana Kerja
No Kegiatan Minggu Ke
1 2 3 4 5
1. Survei Pendahuluan / Pengumpulan data
2. Penyusunan design survei
3. Penyusunan instrumen / kuesioner
4. Pembahasan dan finalisasi kuesioner
5. Validasi instrumen
6. Rekruitmen, Pembekalan surveior
7. Pengumpulan data / wawancara
8. Pengolahan data
9. Penyusunan draft laporan
10. Presentasi draft laporan akhir
11. Revisi dan penyempurnaan laporan
10
BAB II
METODOLOGI
2.1. Metode penelitian
Penelitian Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain yang digunakan dalam penetian tersebut (Sugiyono:2003).
Deskriptif kuantitatif bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan
menggunakan angka-angka untuk mencandarkan karakteristik individu atau
kelompok yang menjadi unit analisis dalam penelitian (Syamsudin & Damiyanti:
2011).
2.2. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan layanan di
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik accidental sampling. Accidental sampling adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2001: 60).
Menurut Margono (2004: 27) menyatakan bahwa dalam teknik ini pengambilan
sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari
unit sampling yang ditemui di lokasi yang menjadi titik pengambilan sampel.
Disamping itu penentuan smapel dalam survei ini menggunakan teknik purposive
sampling. Purposive sampling atau teknik pengambilan sampel di mana sampel
dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan
penelitian (Singarimbun & Effendi, 1991).
11
Roscoe dalam buku Research Methode For Business (1982) yang dikutip
Sugiyono (2012) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam sebuah
penelitian adalah antara 30-500. Sedangkan berdasarkan tabel sampel Isaac dan
Michael, apabila jumlah pengguna layanan BPPKAD setiap bulannya diperkirakan
sekitar 1000 orang, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini ditetapkan
sebanyak 270 sampel dengan taraf kesalahan sebesar 5%.
2.3. Unit analisis
Unit analisis dalam riset ini yaitu perusahaan atau intansi, namun wawancara
quesioner tetap ditujukan kepada satu orang yang ditunjuk sebagai responden
yang mewakili diri sendiri atau perusahaan yang menggunakan layanan di Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Unit analisis survei ini
adalah Pengguna layanan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah.
2.4. Teknik pengumpulan data dan quality control
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan
melalui instrumen kuesioner dengan wawancara tatap muka. Pengumpulan data
dilaksanakan dalam rentang waktu bulan September 2018. Data dikumpulkan
oleh enumerator yang telah dibekali dengan pelatihan.
Kerja enumerator akan diawasi oleh tim quality control (QC). QC akan mengecek
kerja enumerator saat mewawancarai responden, meneliti kuesioner, serta akan
me-recall atau mengubungi ulang beberapa responden yang jawabannya tidak
lengkap, sekaligus memastikan apakah responden benar-benar diwawancarai
enumerator.
12
2.5. Teknik analisis data
Analisis data untuk menentukan indeks korupsi dan indeks kepuasan
menggunakan teknik statistik deskriptif.
Data persepsi diukur dengan menggunakan skala penilaian antara 1 – 4. Dimana
nilai 1 merupakan skor persepsi paling rendah dan nilai 4 merupakan skor
persepsi paling tinggi dan mencerminkan kualitas birokrasi yang bersih dan baik
dalam melayani.
Data persepsi korupsi dan kepuasan masyarakat disajikan dalam bentuk skoring /
angka absolut agar diketahui peningkatan / penurunan indeks persepsi
korupsi dan kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan di setiap
tahunnya. Teknik analisis perhitungan Indeks Persepsi Korupsi dan Indeks
Kepuasan Masyarakat pada kuesioner dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pertama, menentukan bobot total dari masing-masing indikator yang digunakan
dalam penelitian ini. Kedua, mencari bobot rata-rata setiap indikator. Skala
indeks persepsi korupsi antara 1 – 4 yang artinya mendekati nilai 4 maka
persepsi korupsi makin baik semakin BERSIH DARI KORUPSI.
2.6. Tahapan pelaksanaan
Sebelum tim melakukan survei lapang, dilakukan beberapa tahapan agar
instrument yang dipergunakan dapat diplikasikan sesuai realitas lapangan.
Adapun alur penyusunan tools untuk survei persepsi korupsi ini dapat
digambarkan dalam bagan di bawah ini:
13
Grafik 2.1
Model alur penyusunan survei IPK menuju Zona Integritas
a. Studi Referensi Kajian Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia
Definisi Persepsi Korupsi
Definisi Konseptual Persepsi Korupsi
Korupsi berasal dari kata Corruption yang berarti kerusakan. Menurut
Kamus Istilah Hukum Latin Indonesia Corruption berarti penyogokan. Korupsi
secara harfiah berarti jahat atau busuk. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang Negara atau
perusahaan dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Korupsi juga dapat
diartikan sebagai suatu tindak pidana yang berhubungan dengan perbuatan
penyuapan dan manipulasi serta perbuatan-perbuatan lain yang
merugikan atau dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara,
merugikan kesejahteraan dan kepentingan rakyat.
PENILAIAN
Studi Referensi
Pelaksanaan Survei
Uji Coba Instrumen
Penyusunan Instrumen
14
Banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jika dilihat dari
struktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada
hakekatnya mempunyai makna yang sama. Kartono (1983) memberi batasan
korupsi sebagi tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan
jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum
dan negara.
Definisi paling sederhana dari korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan
untuk keuntungan pribadi atau kelompok (World Bank & IMF). Berdasar
pandangan hukum, dikatakan korupsi bila memenuhi unsur-unsur: perbuatan
melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana,
memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi, dan unsur terakhir adalah
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Sedangkan Alatas, S.H dalam Korupsi Musuh Bersama (2004) menyebutkan
“corruption is the abuse of trust in the interest of private gain”. Pengertian
menurut Alatas dapat diartikan bahwa korupsi adalah penyalahgunaan
kepercayaan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi. Dalam bukunya,
Danil, E (2011: 7) menyimpulkan bahwa tindakan korupsi merupakan
tindakan yang melanggar norma-norma tugas, kesejahteraan, dan
kerahasiaan serta mengabaikan dampak dari tindakan tersebut karena
menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum. Independent
Commission Against Corruption (ICAC) Hongkong mengatakan bahwa suatu
tindakan dikatakan sebagai tindakan korupsi jika seseorang atau individu
melakukan pelanggaran dengan menggunakan kekuasaannya untuk
memperoleh keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan orang
lain.
Dalam Kamus Lengkap Oxford (The Oxford Unabridged Dictionary)
korupsi didefinisikan sebagai penyimpangan atau perusakan integritas dalam
pelaksanaan tugas-tugas publik dengan penyuapan atau balas jasa.
Sedangkan pengertian ringkas yang dipergunakan World Bank, korupsi
15
adalah penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi (the abuse
of public office for private gain).
Definisi lengkap korupsi menurut Asian Development Bank (ADB) adalah
korupsi melibatkan perilaku oleh sebagian pegawai sektor publik dan swasta,
dimana mereka dengan tidak pantas dan melawan hukum memperkaya diri
mereka sendiri dan atau orang-orang yang dekat dengan mereka, atau
membujuk orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut, dengan
menyalahgunakan jabatan dimana mereka ditempatkan.
Dengan melihat beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa korupsi
secara implisit adalah menyalahgunakan kewenangan, jabatan atau amanah
secara melawan hukum untuk memperoleh keuntungan atau manfaat pribadi
dan atau kelompok tertentu yang dapat merugikan kepentingan umum.
Dari beberpa definisi tersebut juga terdapat beberapa unsur yang melekat
pada korupsi. Pertama, tindakan mengambil, menyembunyikan,
menggelapkan harta negara atau masyarakat. Kedua, melawan norma-norma
yang sah dan berlaku. Ketiga, penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang
atau amanah yang ada pada dirinya. Keempat, demi kepentingan diri sendiri,
keluarga, kerabat, korporasi atau lembaga instansi tertentu. Kelima,
merugikan pihak lain, baik masyarakat maupun negara.
Definisi Operasional Persepsi Korupsi
Jeremy Pope (2007: xxvi) mengutip dari Gerald E. Caiden dalam Toward a
General Theory of Official Corruption menguraikan secara rinci bentuk-bentuk
korupsi yang umum dikenal, yaitu:
1. Berkhianat, subversif, transaksi luar negeri ilegal, penyelundupan.
2. Penggelapan barang milik lembaga, swastanisasi anggaran
pemerintah, menipu dan mencuri.
16
3. Penggunaan uang yang tidak tepat, pemalsuan dokumen dan
penggelapan uang, mengalirkan uang lembaga ke rekening pribadi,
menggelapkan pajak, menyalahgunakan dana.
4. Penyalahgunaan wewenang, intimidasi, menyiksa, penganiayaan,
memberi ampun dan grasi tidak pada tempatnya.
5. Menipu dan mengecoh, memberi kesan yang salah, mencurangi dan
memperdaya, memeras.
6. Mengabaikan keadilan, melanggar hukum, memberikan kesaksian
palsu, menahan secara tidak sah, menjebak.
7. Tidak menjalankan tugas, desersi, hidup menempel pada orang lain
seperti benalu.
8. Penyuapan dan penyogokan, memeras, mengutip pungutan, meminta
komisi.
9. Menjegal pemilihan umum, memalsukan kartu suara, membagi-bagi
wilayah pemilihan umum agar bisa unggul.
10. Menggunakan informasi internal dan informasi rahasia untuk
kepentingan pribadi; membuat laporan palsu.
11. Menjual tanpa izin jabatan pemerintah, barang milik pemerintah, dan
surat izin pemrintah.
12. Manipulasi peraturan, pembelian barang persediaan, kontrak, dan
pinjaman uang.
13. Menghindari pajak, meraih laba berlebih-lebihan.
14. Menjual pengaruh, menawarkan jasa perantara, konflik kepentingan.
15. Menerima hadiah, uang jasa, uang pelicin dan hiburan, perjalanan
yang tidak pada tempatnya.
16. Berhubungan dengan organisasi kejahatan, operasi pasar gelap.
17
17. Perkoncoan, menutupi kejahatan.
18. Memata-matai secara tidak sah, menyalahgunakan telekomunikasi dan
pos.
19. Menyalahgunakan stempel dan kertas surat kantor, rumah jabatan,
dan hak istimewa jabatan.
Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara gamblang telah dijelaskan
dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo.UU No. 20 Tahun 2001.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan kedalam tiga puluh
bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang dapat dikelompokkan; kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan,
perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi. Pasal-
pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai perbuatan yang bisa
dikenakan pidana penjara karena korupsi (KPK, 2006: 19-20).
Dalam UU No. 20 Tahun 2001 terdapat pengertian bahwa korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang
lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
Ada sembilan tindakan kategori korupsi dalam UU tersebut, yaitu:
1. Penyalahgunaan jabatan
dan wewenang serta fasilitas
negara.
2. Suap
3. Illegal profit
4. Secret transaction
5. Hadiah
6. Hibah (pemberian)
7. Penggelapan
8. Kolusi
9. Nepotisme
18
Tabel 2.1
Ruang lingkup survei Indeks Presepsi Korupsi
No Ruang lingkup
1 Manipulasi Peraturan
2 Penyalahgunaan Jabatan
3 Menjual Pengaruh
4 Transparansi Biaya
5 Transaksi Rahasia
6 Biaya Tambahan
7 Hadiah
8 Transparansi Pembayaran
9 Percaloan
10 Perbuatan Curang
Pengukuran Persepsi korupsi
Metode pengukuran persepsi korupsi dilakukan secara kuantitatif dengan
memformulasi skor jawaban responden pada skala 1-4, selanjutnya
dikonversi pada nilai 0-100. Hasil akhir akan memunculkan Indeks
persepsi korupsi dengan mengacu kepada Tebel Nilai Persepsi berikut :
Tabel 2.2.
Nilai Persepsi
19
b. Studi Referensi Kajian Indeks Kepuasan Masyarakat
Definisi Operasional Kepuasan Masyarakat
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dilakukan dengan
menggunakan 14 unsur pelayanan yang telah disesuaikan dengan kondisi
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta. Keempat belas unsur tersebut mencakup:
1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
pelayanan;
2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administrative
yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanannya;
3. Keberadaan petugas pelayanan, yaitu ada atau tidaknya petugas di
lokasi pelayanan yang tersedia pada masing-masing tahapan
pelayanan pada saat jam pelayanan berlangsung;
4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberi pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai
ketentuan yang berlaku;
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu rasa tanggung jawab dan
kejelasan wewenang petugas dalam menjalankan pekerjaannya;
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan
pelayanan kepada masyarakat;
7. Ketepatan waktu penyelesaian pelayanan, yaitu target waktu
pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh
unit penyelenggara pelayanan;
8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani;
9. Kesopanan petugas pelayanan, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan serta saling
menghargai dan menghormati;
10. Keramahan petugas pelayanan, yaitu sikap dan perilaku petugas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara ramah
20
11. Kesesuaian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
12. Kesesuaian jam buka dan jam tutup pelayanan, yaitu pelaksanaan
waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
13. Kenyamanan pelayanan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan
yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa
nyaman kepada penerima pelayanan;
14. Maklumat Pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan dan
kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai
standar pelayanan.
Selain variabel-variabel di atas, terdapat pertanyaan terbuka yaitu
mengenai:
1. Keluhan/pengaduan pelanggan
2. Rekomendasi
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
Metode pengukuran indeks kepuasan masyarakat dilakukan secara
kuantitatif dengan memformulasi skor jawaban responden pada skala 1-4,
selanjutnya dikonversi pada nilai 0-100. Hasil akhir akan memunculkan
indeks kepuasan masyarakat dengan mengacu kepada Tebel Nilai Persepsi
berikut :
Tabel 2.3.
Nilai Kepuasan Masyarakat
Nilai Kepuasan
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 1,00-1,75 25-43,75 D Tidak Memuaskan
2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang Memuaskan
3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Cukup Memuaskan
4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat Memuaskan
21
c. Penyusunan Instrumen Survei Persepsi korupsi menuju Zona
Integritas dan Survei Kepuasan Masyarakat
Penyusunan instrumen dillakukan oleh Tenaga ahli yang di pimpin oleh
Team Leader. Pada kajian persepsi korupsi, ada beberapa kriteria
informasi yang harus diperoleh dari responden yaitu korupsi, kolusi,
nepotisme, gratifikasi, penyalahgunaan kekuasaan pada penyelenggaraan
pelayanan.
d. Uji Coba Instrumen Survei Persepsi Korupsi menuju Zona
Integritas dan Survei Kepuasan Masyarakat
Uji coba intrsumen perlu dilakukan agar setiap pertanyaan bisa dipahami
oleh responden. Uji coba instrumen survei Persepsi Korupsi dan Survei
Kepuasan Masyarakat diujikan kepada pengguna layanan di Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Uji coba instrsumen
dilakukan pada September 2018.
e. Survei Persepsi Korupsi menuju Zona Integritas dan Survei
Kepuasan Masyarakat
Pelaksanaan survei semula dilakukan pada tanggal 3-17 September 2018,
dengan mengambil tempat di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Surakarta dengan serta di lokasi domisili responden
dengan jumlah responden sebesar 270 (IPK=135 responden & IKM=135
responden).
22
BAB III INDEKS PERSEPSI KORUPSI
3.1. PROFIL RESPONDEN
3.1.1. Rentang Usia
Hasil survey persepsi korupsi pada pengakses layanan di Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta, menunjukkan bahwa
responden berada pada rentang usia 15-25 tahun sebesar 16,30%; usia 26-
35 tahun sebesar 21,50%; usia 36-45 tahun sebesar 22,20%; usia 46-55
tahun sebesar 25,90%; usia 56-66 tahun sebesar 10,40%; dan usia 66-80
sebesar 3,70%. Gambaran tentang prosentase jumlah responden berdasarkan
rentang usia dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.1. Rentang Usia Responden
16.30%
21.50%22.20%
25.90%
10.40%
3.70%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
15 - 25 26 - 35 36 - 45 46 - 55 56 - 65 66-80
Rentang Usia
Rentang Usia
23
3.1.2. Tingkat Pendidikan
Dari hasil survey yang telah dilakukan memperoleh gambaran bahwa dari
latar belakang pendidikan pengakses layanan di Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta, menunjukkan bahwa
pengguna layanan dengan latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas
dan Diploma/S1 menjadi pengakses paling banyak.
Grafik 3.2 Tingkat pendidikan responden
3.1.3. Pekerjaan responden
Untuk jenis pekerjaan responden, menunjukkan bahwa sebesar 61,8%
responden pengguna layanan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Surakarta mememiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta.
SD SMP SMA/SMK Diploma/S1
1.50%8.10%
42.20%48.10%
Pendidikan Terakhir
24
Grafik 3.3 Jenis pekerjaan responden
3.1.4. Alamat Domisili Responden
Alamat domisili responden paling besar yang mengakses layanan Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta adalah
Kecamatan Banjarsari (32,4%). Kemudian diikuti dengan wilayah luar Kota
Solo seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri dll sebnayak
31,6%. Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon
dan Serengan.
Grafik 3.4 Alamat Domisili responden
61.80%
0.70% 2.10%
14.70%
2.90% 3.70%8.10% 6.00%
Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
Laweyan, 8.80%
Jebres, 12.50%
Banjarsari, 32.40%
Pasar Kliwon, 8.10%
Serengan, 6.60%
Luar Solo, 31.60%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
0 1 2 3 4 5 6 7
Asal Responden
Asal Responden
25
3.1.5. Layanan yang digunakan
Layanan pembayaran PBB menjadi jenis pelayanan yang paling banyak
digunakan oleh responden di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Surakarta, yaitu sebesar 65,8%. Selanjutnya layanan yang
banyak digunakan adalah.
Tabel 3.1
Jenis layanan yang dipergunakan responden IPK
jenis layanan yang diminta Percent
Pajak PBB 65,8%
BPHTB 13,8%
Pajak Restoran 2,2%
Pajak Reklame 9,5%
Pajak Parkir 2,2%
Pajak Hiburan 1,4%
PPAT 0,7%
Lainnya 4,4%
Total 100,0%
26
3.2. INDEKS PERSEPSI KORUPSI PER INDIKATOR
3.2.1. Indikator Manipulasi Peraturan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Manipulasi
Peraturan ini menunjukkan index 3,90.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta bersih dari tindakan manipulasi
peraturan.
Bagan 3.1.
Indeks pada indikator manipulasi peraturan
3.9
indikator manipulasi peraturan
indikator manipulasi peraturan
27
3.2.2. Indikator Penyalahgunaan Jabatan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Penyalahgunaan
Jabatan ini menunjukkan index 3,98. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
bersih dari tindakan penyalahgunaan jabatan.
Bagan 3.2
Indeks pada penyalahgunaan jabatan
3.98
Indeks Penyalahgunaan Jabatan
Indeks Penyalahgunaan Jabatan
28
3.2.3. Indikator Menjual Pengaruh
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Menjual
Pengaruh ini menunjukkan index 3,95.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta bersih dari tindakan menjual
pengaruh.
Bagan 3.3.
Indeks pada indikator menjual pengaruh
3.95
Indikator Menjual Pengaruh
Indikator Menjual Pengaruh
29
3.2.4. Indikator Transparansi Biaya
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Transparansi
Biaya ini menunjukkan index 3,72.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta cukup bersih dalam tindakan
Transparansi Biaya.
Bagan 3.4
Indeks pada indikator transparansi biaya
3.72
Indikator Transparansi Biaya
Indikator Transparansi Biaya
30
3.2.5. Indikator Transaksi Rahasia
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Transaksi
Rahasia ini menunjukkan index 3,96.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta sangat bersih dari tindakan
transaksi rahasia.
Bagan 3.5
Indeks pada indikator transaksi rahasia
3.96
Indikator Transaksi Rahasia
31
3.2.6. Indikator Biaya Tambahan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Biaya Tambahan
ini menunjukkan index 3,99. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta bersih
dari Biaya Tambahan.
Bagan 3.6
Indeks pada indikator tambahan biaya
3.99
Indikator Biaya Tambahan
32
3.2.7. Indikator Hadiah
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Hadiah ini
menunjukkan index 4. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta bersih
menyangkut pemberian/hadiah.
Bagan 3.7
Indeks pada indikator hadiah
4
Indikator Hadiah
33
3.2.8. Indikator Transparansi Pembayaran
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Transparasi
Pembayaran ini menunjukkan index 3,84. Indeks dapat diartikan bahwa
kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta bersih dalam hal transparansi biaya.
Bagan 3.8
Indeks pada indikator transparansi pembayaran
3.84
Indikator Transparansi Pembayaran
Indikator Transparansi Pembayaran
34
3.2.9. Indikator Percaloan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Percaloan ini
menunjukkan index 3,93. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta bersih
dari tindakan percaloan.
Bagan 3.9
Indeks pada indikator percaloan
3.93
Indikator Percaloan
Indikator Percaloan
35
3.2.10. Indikator Perbuatan Curang
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Perbuatan
Curang ini menunjukkan index 3,96. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
bersih dari tindakan curang.
Bagan 3.10
Indeks pada indikator perbuatan curang
3.96
Indikator Perbuatan Curang
Indikator Perbuatan Curang
36
3.2.11. Indikator Penyuapan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Penyuapan ini
menunjukkan index 3,98. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta bersih
dari penyuapan.
Bagan 3.11
Indeks pada indikator penyuapan
3.98
Indikator Penyuapan
Indikator Penyuapan
37
3.2.12. Indikator Ketidaksesuaian Prosedur
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Ketidaksesuaian
Prosedur ini menunjukkan index 3,99. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
bersih dari Ketidaksesuaian Prosedur.
Bagan 3.12
Indeks pada Indikator Ketidaksesuaian Prosedur
3.99
Indikator Ketidaksesuaian Prosedur
Indikator Ketidaksesuaian Prosedur
38
3.3 INDEKS PERSEPSI KORUPSI BADAN PENDAPATAN, PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SURAKARTA
Dari indeks 12 indikator tersebut di atas, maka diperoleh Indeks Persepsi
Korupsi Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta sebesar 3,93.
Bagan 3.13.
Indeks Persepsi Korupsi
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
Indeks 3,93 tersebut jika diaplikasikan dalam tabel persepsi di bawah ini, maka skor
indeks tersebut masuk pada persepsi kinerja unit pelayanan BERSIH DARI KORUPSI.
Tabel 3.2. Indeks Persepsi Korupsi
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
3.93
IPK BPPKAD
IPK BPPKAD
39
BAB IV INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
4.1 PROFIL RESPONDEN
4.1.1 Rentang Usia
Hasil survey persepsi korupsi pada pengakses layanan di Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta, menunjukkan bahwa
responden berada pada rentang usia 15-25 tahun sebesar 17,00%; usia 26-
35 tahun sebesar 21,50%; usia 36-45 tahun sebesar 22,20%; usia 46-55
tahun sebesar 25,90%; usia 56-66 tahun sebesar 10,40%; dan usia 66-80
sebesar 3,00%. Gambaran tentang prosentase jumlah responden berdasarkan
rentang usia dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.1.
Rentang Usia Responden
17.00%
21.50%22.20%
25.90%
10.40%
3.00%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
15 - 25 26 - 35 36 - 45 46 - 55 56 - 65 66-80
Rentang Usia
Rentang Usia
40
4.1.2. Tingkat Pendidikan
Dari hasil survey yang telah dilakukan memperoleh gambaran bahwa dari
latar belakang pendidikan pengakses layanan di Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta, menunjukkan bahwa
pengguna layanan dengan latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas
dan Diploma/S1 menjadi pengakses paling banyak kemudian diikuti oleh
lulusan SMA/SMK.
Grafik 3.2
Tingkat pendidikan responden
4.1.3. Pekerjaan responden
Untuk jenis pekerjaan responden, menunjukkan bahwa sebesar 61,8%
responden pengguna layanan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Surakarta mememiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta.
SD SMP SMA/SMK Diploma/S1
1.50%7.40%
44.40% 46.70%
Pendidikan Terakhir
41
Grafik 3.3 Jenis pekerjaan responden
4.1.4. Alamat Domisili Responden
Alamat domisili responden paling besar yang mengakses layanan Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta adalah
Kecamatan Banjarsari (35,7%). Kemudian diikuti dengan wilayah luar Kota
Solo seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri dll sebnayak
33,4%. Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon
dan Serengan.
Grafik 3.4 Alamat Domisili responden
61.00%
1.50% 2.90%
14.70%
1.50% 2.90%9.60%
5.90%
Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
Laweyan, 6.60%
Jebres, 12.50%
Banjarsari, 35.70%
Pasar Kliwon, 8.10%
Serengan, 3.70%
Luar Solo, 33.40%
-5.00%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
0 1 2 3 4 5 6 7
Asal Responden
Asal Responden
42
4.1.5. Layanan yang digunakan
Layanan pembayaran PBB menjadi jenis pelayanan yang paling banyak
digunakan oleh responden di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Surakarta, yaitu sebesar 65,8%. Selanjutnya layanan yang
banyak digunakan adalah.
Tabel 4.1
Jenis layanan yang dipergunakan responden IKM
jenis layanan yang diminta Percent
Pajak PBB 65,8%
BPHTB 13,8%
Pajak Restoran 2,2%
Pajak Reklame 9,5%
Pajak Parkir 2,2%
Pajak Hiburan 1,4%
PPAT 0,7%
Lainnya 4,4%
Total 100,0%
43
4.2 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PER INDIKATOR
4.2.1. Indikator Kemudahan Prosedur Pelayanan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Kemudahan
Prosedur Pelayanan ini menunjukkan indeks 3,23. Indeks dapat diartikan
bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Surakarta cukup memuaskan dalam kemudahan prosedur pelayanan.
Bagan 4.1.
Indeks pada indikator Kemudahan Prosedur Pelayanan
4.2.2.Indikator Kesesuaian Pelayanan yang diterima dengan Ketentuan yang
ditetapkan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Kesesuaian
Pelayanan yang diterima dengan Ketentuan yang ditetapkan ini menunjukkan
index 3,24. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta cukup memuaskan
dalam Kesesuaian Pelayanan yang diterima dengan Ketentuan yang
ditetapkan.
3.23
44
Bagan 4.2 Indeks pada indikator
Kesesuaian Pelayanan yang diterima dengan Ketentuan yang ditetapkan
4.2.3. Indikator Ketepatan Waktu Pelayanan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Ketepatan Waktu
Pelayanan ini menunjukkan index 3,24.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta cukup memuaskan dalam
Ketepatan Waktu Pelayanan.
Bagan 4.3 Tabel indeks pada indikator Ketepatan Waktu Pelayanan
3.24
3.24
45
4.2.4. Indikator Kesungguhan Pelayanan Petugas
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Kesungguhan
Pelayanan Petugas ini menunjukkan index 3,41.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta sangat memuaskan terkait
Kesungguhan Pelayanan Petugas
Bagan 4.4. Indeks pada indikator Kesungguhan Pelayanan Petugas
4.2.5. Indikator Tanggung Jawab dan Kejelasan Pelayanan Petugas
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Tanggung Jawab
dan Kejelasan Pelayanan Petugas ini menunjukkan index 3,38.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta sangat memuaskan terkait
Kejelasan Pelayanan Petugas.
3.41
46
Bagan 4.5. Indeks pada indikator Tanggung Jawab dan Kejelasan Pelayanan Petugas
4.2.6. Indikator Kemampuan Petugas dalam Pelayanan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Kemampuan
Petugas dalam Pelayanan ini menunjukkan index 3,31. Indeks dapat diartikan
bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Surakarta sangat memuaskan terkait Kemampuan Petugas dalam
Pelayanan.
Bagan 4.6
Indeks pada Kemampuan Petugas dalam Pelayanan
3.38
3.31
47
4.2.7. Indikator Kedisiplinan Petugas
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Kedisiplinan
Petugas ini menunjukkan index 3,18. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
cukup memuaskan dalam Kedisiplinan Petugas.
Bagan 4.7
Indeks pada indikator Kedisiplinan Petugas
4.2.8. Indikator Keadilan dalam Pelayanan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Keadilan dalam
Pelayanan ini menunjukkan index 3,38.
Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta sangat memuaskan dalam
Keadilan dalam Pelayanan.
3.18
48
Bagan 4.8 Tabel indeks pada indikator Keadilan dalam Pelayanan
4.2.9. Indikator Keramahan/Kesopanan Petugas
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator
Keramahan/Kesopanan Petugas ini menunjukkan indeks 3,49. Indeks dapat
diartikan bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Surakarta sangat memuaskan dalam Keramahan/Kesopanan
Petugas.
Bagan 4.9.
Indeks pada indikator Keramahan/Kesopanan Petugas
3.38
3.49
49
4.2.10. Indikator Ketepatan Informasi Biaya
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Ketepatan
Informasi Biaya ini menunjukkan index 3,19. Indeks dapat diartikan bahwa
kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta cukup memuaskan dalam hal Ketepatan Informasi Biaya.
Bagan 4.10
Indeks pada indikator Ketepatan Informasi Biaya
4.2.11. Indikator Kesesuaian Biaya
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Kesesuaian Biaya
ini menunjukkan index 3,41. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta sangat
memuaskan dalam hal Kesesuaian Biaya.
3.19
50
Bagan 4.11
Indeks pada indikator Kesesuaian Biaya
4.2.12. Indikator Kenyamanan Fasilitas Pelayanan
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Kenyamanan
Fasilitas Pelayanan ini menunjukkan index 3,44. Indeks dapat diartikan bahwa
kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta sangat Kenyamanan Fasilitas Pelayanan.
Bagan 4.12 Indeks pada indikator Kenyamanan Fasilitas Pelayanan
3.41
3.44
51
4.2.13. Indikator Komitmen dan Kesanggupan Petugas
Dari skala 1 sampai 4, responden mempersepsikan indikator Komitmen dan
Kesanggupan Petugas ini menunjukkan index 3,44. Indeks dapat diartikan
bahwa kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Surakarta sangat memuaskan Kenyamanan Fasilitas.
Bagan 4.13
Indeks pada indikator Komitmen dan Kesanggupan Petugas
3.44
52
3.3 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BADAN PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SURAKARTA
Dari indeks 13 indikator tersebut di atas, maka diperoleh Indeks Kepuasan
Masyarakat Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta sebesar 3,33.
Bagan 4.13.
Indeks Kepuasan Masyarakat
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
Indeks 3,33 jika diaplikasikan dalam tabel persepsi di bawah ini, maka skor indeks
tersebut masuk pada persepsi kinerja unit pelayanan SANGAT MEMUASKAN (A).
Tabel 4.2.
Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Layanan Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
Nilai
Kepuasan
Nilai Interval
IKM
Nilai Interval
Konversi IKM
Mutu
Pelayanan
Kinerja Unit
Pelayanan
1 1,00-1,75 25-43,75 D Tidak Memuaskan
2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang Memuaskan
3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Cukup Memuaskan
4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat Memuaskan
3.33
53
4.4 PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BADAN
PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA
SURAKARTA
Selain memberikan output skor Indeks Persepsi Korupsi, survei yang
dilakukan ini juga menjaring masukan dari responden berkaitan dengan
upaya untuk meningkatkan pelayanan dan meminimalisir celah Korupsi dan
pelayanan di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Surakarta.
Adapun masukan dari responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3.
Masukan dan pandangan pengguna layanan Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
Masukan dan pandangan pengguna layanan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
Administrasi jangan berbelit-belit
Administrasi pelayanan pengurangan PBB baiknya dibuat fleksible
Dalam pelayanan sebaiknya lebih diperhatikan peraturannya/ sesuai prosedur
Data terkadang tidak masuk, mohon ditingkatkan lagi layanannya
Diperbaiki untuk urusan harga reklame
Dipercepat pelayanannya, pajak diturunkan
Dipertahankan dan ditingkatkan lagi
Ditingkatkan lagi pelayanan, pajak terlalu mahal
Ada yang memandu untuk mengambil nomor antrian
Ditingkatkan lagi, antri dipercepat
Harusnya paperless, tapi belum maksimal
Istirahatnya kadang molor, jangan molor sampai jam 2
Jam istirahat tidak ada back up
Kadang petugas melayani sambil berbicara dengan petugas lain sehingga pelayanan
54
lama
Kemudahan dalam mengurus keringanan pajak
Kenapa PBB hanya bayar di bank Jateng
Kenapa tanya-tanya saja harus mengantri
Kisaran pajak disbanding kabupaten lain mahal
Kurang cepat
Kurang fasilitas online
Kurang jelas
Lebih diperjelas lagi prosedurnya
Lebih ditingkatkan pelayanan bagi orang tua
Lebih tepat waktu soal berkas jadi
Lebih tertib lagi
Mempercepat validasi
Mohon ada petugas yang mengarahkan agar tidak salah ambil layanan
Mohon menepati jadwal penyelesaian pelayanan sesuai yang dijanjikan
Pajak jangan sering naik (2x lipat). Pelayanan harus jalan meski istirahat
Pelayanan perlu ditingkatkan agar masyarakat percaya
Pelayanan nomor antrian sering eror jadi perlu dikontrol, internetnya dan layanan online bermasalah.
Pelayanan online diperbaiki
Petugas lebih disiplin datang ke kantor jadi bisa ditemui untuk konsultasi
Pilih kasih kalau melayani (notaris dilayani nanti-nanti)
Ruangan kurang strategis
Saat istirahat petugas ditambah
Sistem pembayaran diperbaiki karena kadang tidak sinkron
Sosialisasi kurang, perlu sosialisasi terkait pelayanan online
55
Transparansi harga dengan memasang daftar harga
Validasi lelet, SDM kurang
Website harus diupdate, berikan informasi dengan detail
Perlu disediakan air untuk menunggu
Mohon PBB kenaikannya tidak terlalu tinggi
BPHTB harusnya lebih cepat, online malah lama
Perlu ditambah banyak computer
Informasi harus lebih banyak, harus bisa sampai ke warga
Jangan ada yang menitipkan antrian ke orang lain
Jangan mempersulit layanan dan sesuai prosedur
Ketepatan waktu petugas setelah istirahat kurang cepat
Koneksi internet diperbaiki lagi supaya tidak eror
Kurang karyawan untuk input data
Supaya lebih memperketat keamanan administrasi
Validasi pajak dan berkas harus dibedakan
56
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil survey Persepsi Korupsi yang telah dilakukan dapat diperoleh
informasi bahwa Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Surakarta memiliki Indeks Persepsi Korupsi 3,93 atau masuk
pada kategori BERSIH DARI KORUPSI.
Indeks persepsi tersebut merupakan komposit dari indeks 12 indikator
yang masing-masing memiliki indeks sebagai berikut:
a) Indikator Manipulasi Peraturan, mendapat indeks 3,90
b) Indikator Penyalahgunaan Jabatan, mendapat indeks 3,98
c) Indikator Menjual Pengaruh, mendapat indeks 3,95
d) Indikator Transparansi Biaya, mendapat indeks 3,72
e) Indikator Transaksi Rahasia, mendapat indeks 3,96
f) Indikator Biaya Tambahan, mendapat indeks 3,99
g) Indikator Hadiah, mendapat indeks 4
h) Indikator Transparansi Pembayaran, mendapat indeks 3,84
i) Indikator Percaloan, mendapat indeks 3,93
j) Indikator Perbuatan Curang, mendapat indeks 3,96
k) Indikator Suap, mendapat indeks 3,98
l) Indikator Ketidaksesuaian Prosedur, mendapat indeks 3,99
2. Sedangkan dari hasil survey Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta memiliki indeks kepuasa Masyarakat sebesar 3,33 atau masuk
pada katergori SANGAT MEMUASKAN.
Indeks kepuasan masyarakat tersebut merupakan komposit dari indeks 13
indikator yang masing-masing memiliki indeks sebagai berikut:
a) Indikator Kemudahan Prosedur Layanan, mendapat indeks 3,23
57
b) Indikator Kesesuaian Pelayanan yang diterima dengan Ketentuan
yang ditetapkan, mendapat indeks 3,24
c) Indikator Ketepatan Waktu Pelayanan, mendapat indeks 3,24
d) Indikator Kesungguhan Petugas, mendapat indeks 3,41
e) Indikator Tanggung Jawab Petugas, mendapat indeks 3,38
f) Indikator Kemampuan Petugas, mendapat indeks 3,31
g) Indikator Kedisiplinan Petugas, mendapat indeks 3,18
h) Indikator Keadilan Petugas Layanan, mendapat indeks 3,38
i) Indikator Keramahan dan Kesopanan Petugas, mendapat indeks 3,49
j) Indikator Ketepatan Informasi Biaya, mendapat indeks 3,19
k) Indikator Kesesuaian Biaya, mendapat indeks 3,41
l) Indikator Kenyamanan Fasilitas Layanan, mendapat indeks 3,44
m) Indikator Komitmen dan Kesanggupan Petugas, mendapat indeks
3,44
Dari akumulasi keseluruhan hasil, didapatkan indeks kepuasan
masyarakat kategori terendah (indeks: 3,18) yaitu indikator kedisiplinan
petugas. Indikator ini perlu mendapatkan perhatian untuk lebih
ditingkatkan lagi. Sedangkan indeks dengan kategori tertinggi (indeks:
3,49) yaitu Keramahan dan Kesopanan Petugas perlu mendapat apresiasi
agar terus dipertahankan.
5.2. Rekomendasi
Merujuk pada hasil indeks persepsi pada setiap indikator terhadap pelayanan
di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta
Tahun 2018 tersebut diatas, menunjukkan bahwa mayoritas indikator
memiliki indek di atas 3,9 atau masuk pada persepsi Bersih dari Korupsi. Hal
tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan indeks persepsi korupsi di
BPPKAD sudah sangat baik. Akan tetapi, untuk mempertahankan pencapaian
tersebut tentu tidak mudah. Oleh karena itu, guna mempertahankan indeks
tersebut, perlu dilakukan beberapa hal seperti: meningkatkan indeks pada
58
indikator transparansi pembayaran (indeks: 3,72) yang memiliki indeks paling
rendah dari 12 indikator. Untuk itu, diperlukan peningkatan kualitas kinerja
menyangkut Transparansi Biaya, yaitu diantaranya sebagai berikut:
Sebagaimana masukan yang terjaring dari responden, peningkatan kualitas
kinerja dapat dilakukan dalam hal:
1. Peningkatan kuantitas informasi berkaitan dengan biaya yang harus
dikeluarkan pengguna layanan.
2. Kontrol terhadap standar informasi yang diberikan oleh petugas
pelayanan kepada pengguna layanan agar pengguna tidak mendapatkan
informasi yang berbeda-beda dari satu petugas dengan petugas lainnya.
Indeks Kepuasan Masyarakat meski sudah sangat memuaskan, akan tetapi
nilai indeks tersebut masih cukup jauh dibanding dengan indeks Persepsi
Korupsi yaitu 3,33 (IKM) : 3,93 (IPK). Kepuasan masyarakat pengguna
layanan di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta meskipun berada pada kategori A (sangat memuaskan), tetapi
rentang nilai tersebut (3,33) cukup dekat pada kategori B dengan indeks
maksimal di angka 3,26. Oleh karena itu, perlunya meningkatkan pelayanan
pada Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Surakarta. Salah satunya dengan meningkatkan indeks pada indikator-
indikator yang rendah seperti kedisiplinan petugas, ketepatan informasi
biaya, dan kemudahan prosedur layanan.
59
Lampiran 1. Kuesioner IPK
SURVEI PERSEPSI KORUPSI Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
(BPPKAD) Kota Surakarta
2018 Pengantar dari Tim Survei IPK Assalamu’alaikum, Wr. Wb. Selamat pagi/siang/sore. Kami adalah tim survei yang ditugasi oleh Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta untuk melakukan survei Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Survei ini menayakan pendapat masyarakat mengenai persepsi korupsi dan pengalaman memperoleh pelayanan di BPPKAD. Untuk kepentingan tersebut kami menyampaikan kuesioner untuk diisi sesuai apa yang dirasakan dan dialami Bapak/Ibu/Saudara/Saudari selama menggunakana layanan di BPPKAD. Tidak ada jawaban yang benar atau salah sehingga apapun jawaban
yang dipilih tidak akan mempengaruhi pelayanan terhadap
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Karena Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
merupakan responden terpilih, kami mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari meluangkan waktu untuk menjawab
beberapa pertanyaan kami. untuk meluangkan waktu bapak/ibu/sdr
dalam mengisi kuesioner kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Tim Survei
60
Screening Question (SC):
SC 1. Apakah Saudara/i pernah menggunakan layanan di Badan Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta?
a. Ya b. Tidak (STOP, ganti responden lain)
SC 2. Pada saat menggunakan layanan di Badan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta, apakah Anda mengurus
sendiri?
a. Ya b. Tidak (STOP, ganti responden lain)
SC 3. Layanan apa yang Anda minta di kantor Badan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta ?
a. pembayaran pajak PBB Pedesaan dan Perkotaan
b. pajak hotel
c. pajak restoran
d. pajak hiburan
e. pajak parkir
f. pajak penerangan jalan
g. pajak air tanah
h. BPHTB
i. pajak sarang burung wallet
j. pajak reklame
k. layanan lainnya ( sebutkan :………………………………… )
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Alamat rumah :
No Telp/Hp :
61
KUESIONER SURVEI
PERSEPSI KORUPSI
No. Pertanyaan
Respon
Tidak pernah
Kadang-kadang
Sering Selalu
1. Apakah Saudara/i pernah mengalami
pelayanan yang dipersulit (tidak
sesuai prosedur) oleh petugas
dengan maksud tertentu?
2. Apakah Saudara/i pernah ditawari
untuk memperoleh pelayanan yang
lebih cepat/mudah dengan meminta
imbalan tertentu?
3. Apakah Saudara/i pernah dihubungi
oleh seseorang (karyawan BPPKAD)
yang akan membantu dalam
pembayaran pajak?
4. Apakah Saudara/I memperoleh
informasi mengenai tarif resmi dari
petugas di BPPKAD?
5. Apakah Saudara/i pernah
mengetahui adanya tarif layanan
yang disembunyikan atau sengaja
ditutup-tutupi oleh petugas layanan?
6. Apakah Saudara/i masih dimintakan
tambahan biaya yang tidak
berdasarkan tarif resmi dalam
pengurusan layanan perizinan di
BPPKAD?
7. Apakah Saudara/i pernah diminta
bertemu dengan petugas di luar
kantor BPPKAD saat proses
pengurusan layanan atau setelah
pengurusan?
8. Apakah Saudara/i memberikan uang
tip atau imbalan sebagai tanda
terima kasih atas pelayanan yang
62
Saudara/i terima (meskipun tidak
diminta)?
9. Apakah Saudara/i memberikan
hadiah atau souvenir sebagai tanda
terima kasih atas pelayanan yang
Saudara/i terima (meskipun tidak
diminta)?
10. Apakah Saudara/i menerima bukti
transaksi keuangan/pembayaran
yang sah setelah proses
pembayaran dilakukan?
11. Apakah Saudara/i pernah
mengetahui ada praktek percaloan
dalam pengurusan layanan perizinan
di BPPKAD?
12. Apakah Saudara/i pernah melihat
dan/atau mendengar masih terjadi
praktek KKN di BPPKAD?
Kritik dan saran untuk BPPKAD: ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
63
Lampiran 2. Skor jawaban responden (IPK)
No Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
22 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
38 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
48 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
66
61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
71 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
85 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
90 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
99 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
102 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
68
103 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
104 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
105 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
106 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
107 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
108 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
110 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
112 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
113 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
114 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
115 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
116 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
117 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
118 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
119 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
120 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
121 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
122 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
123 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
69
124 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
125 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
126 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4
127 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
128 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
129 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
130 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
131 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
132 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
133 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
134 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
135 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
70
Lampiran 3. Kuesioner IKM
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
(BPPKAD)
Kota Surakarta
2018
Pengantar dari Tim Survei IKM Assalamu’alaikum, Wr. Wb. Selamat pagi/siang/sore. Kami adalah tim survei yang ditugasi oleh
Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPPKAD)
Kota Surakarta untuk melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Survei ini menanyakan pendapat masyarakat mengenai persepsi
kepuasan masyarakat dan pengalaman memperoleh pelayanan di
BPPKAD. Untuk kepentingan tersebut kami menyampaikan kuesioner
untuk diisi sesuai apa yang dirasakan dan dialami
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari selama menggunakana layanan di
BPPKAD.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah sehingga apapun jawaban
yang dipilih tidak akan mempengaruhi pelayanan terhadap
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Karena Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
merupakan responden terpilih, kami mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari meluangkan waktu untuk menjawab
beberapa pertanyaan kami. untuk meluangkan waktu bapak/ibu/sdr
dalam mengisi kuesioner kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tim Survei
71
Screening Question (SC):
SC 1. Apakah Anda pernah menggunakan layanan di Badan Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta?
a. Ya b. Tidak (STOP, ganti responden lain)
SC 2. Pada saat menggunakan layanan di Badan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta, apakah Anda mengurus
sendiri?
a. Ya b. Tidak (STOP, ganti responden lain)
SC 3. Layanan apa yang Anda minta di kantor Badan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta ?
a. pembayaran pajak PBB Pedesaan dan Perkotaan
b. pajak hotel
c. pajak restoran
d. pajak hiburan
e. pajak parkir
f. pajak penerangan jalan
g. pajak air tanah
h. BPHTB
i. pajak sarang burung wallet
j. pajak reklame
k. layanan lainnya ( sebutkan :………………………………… )
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan : Alamat rumah :
No Telp/Hp :
72
KUESIONER SURVEI
KEPUASAN MASYARAKAT
No Pertanyaan
Respon
Sangat
Baik Baik
Kurang
Baik
Tidak
Baik
1 Apakah prosedur pelayanan yang
diminta sudah sederhana
2 Apakah persyaratan teknis dan
administratif yang diperlukan untuk
mengurus pelayanan sudah sesuai
dengan jenis pelayanannya
3 Apakah keberadaan petugas di lokasi
pelayanan yang tersedia sudah
sesuai dengan jam pelayanan
berlangsung
4 Apakah petugas bersungguh sungguh
dalam memberi pelayanan
5 Apakah petugas memiliki rasa
tanggung jawab dan kejelasan
wewenang dalam menjalankan
pekerjaannya
6 Apakah petugas memiliki keahlian
dan ketrampilan yang sesuai dalam
memberikan/menyelesaikan
pelayanan kepada masyarakat
7 Apakah petugas telah menyelesaikan
pelayanan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan oleh BPPKAD
73
8 Apakah petugas bertindak adil (tidak
membedakan suku,ras, golongan)
dalam memberi pelayanan
9 Apakah petugas bersikap ramah dan
berperilaku sopan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
10 Apakah petugas memberikan
informasi biaya pelayanan yang telah
ditetapkan
11 Apakah petugas menarik biaya
pelayanan sesuai dengan biaya
pelayanan yang telah ditetapkan
12 Apakah kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi dan
teratur sehingga dapat memberikan
rasa nyaman kepada masyarakat
13 Apakah petugas berkomitmen dan
memiliki kesanggupan untuk
melaksanakan pelayanan sesuai
standar pelayanan
Kritik dan saran untuk BPPKAD: ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lampiran 4. Skor Jawaban Responden (IKM)
No
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
9 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4
12 3 3 3 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4
13 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Laporan Pendahuluan Survei Indeks Presepsi Korupsi & Kepuasan Masyarakat
1 Jl. Kembang Kemuning No. 22, Randurejo RT 7 RW 14 Desa Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Telp./ Fax: 0271-822633 email: [email protected]
18 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4
25 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
35 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
36 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4
37 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3
Laporan Pendahuluan Survei Indeks Presepsi Korupsi & Kepuasan Masyarakat
2 Jl. Kembang Kemuning No. 22, Randurejo RT 7 RW 14 Desa Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Telp./ Fax: 0271-822633 email: [email protected]
38 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3
39 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
40 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4
41 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
42 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
43 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 3 3
44 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
47 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4
48 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4
49 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
50 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
51 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
52 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
53 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
54 3 3 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3
55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
56 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3
57 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3
Laporan Pendahuluan Survei Indeks Presepsi Korupsi & Kepuasan Masyarakat
3 Jl. Kembang Kemuning No. 22, Randurejo RT 7 RW 14 Desa Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Telp./ Fax: 0271-822633 email: [email protected]
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3
60 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4
61 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
62 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
63 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
65 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
66 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
70 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Laporan Pendahuluan Survei Indeks Presepsi Korupsi & Kepuasan Masyarakat
4 Jl. Kembang Kemuning No. 22, Randurejo RT 7 RW 14 Desa Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Telp./ Fax: 0271-822633 email: [email protected]
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
81 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
86 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
87 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
88 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
89 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
90 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
91 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
93 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3
94 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3
95 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3
96 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
97 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
Laporan Pendahuluan Survei Indeks Presepsi Korupsi & Kepuasan Masyarakat
5 Jl. Kembang Kemuning No. 22, Randurejo RT 7 RW 14 Desa Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Telp./ Fax: 0271-822633 email: [email protected]
98 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
99 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
101 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
102 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
103 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
104 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
105 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
106 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
107 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3
108 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
109 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
110 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
111 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
112 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4
113 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
114 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3
115 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
116 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
117 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3
Laporan Pendahuluan Survei Indeks Presepsi Korupsi & Kepuasan Masyarakat
6 Jl. Kembang Kemuning No. 22, Randurejo RT 7 RW 14 Desa Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah Telp./ Fax: 0271-822633 email: [email protected]
118 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3
119 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
120 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
121 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
122 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3
123 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
124 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
125 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
126 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
128 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
129 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
130 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
131 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
132 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
133 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
134 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
135 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Lampiran 5. Dokumentasi pengumpulan data