10
DOPS PARTUS SPONTAN Penguji : dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K) Disusun oleh : Qorry Amanda 01.209.5986

DOPS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas dops

Citation preview

Page 1: DOPS

DOPS

PARTUS SPONTAN

Penguji : dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)

Disusun oleh :

Qorry Amanda

01.209.5986

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2014

Page 2: DOPS

Laporan Partus Spontan

Kala II

1. Melihat tanda dan gejala kala II

Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II

a. Ibu ingin mengejan

b. Vulva membuka

c. Perineum menonjol

d. Anus terbuka

2. Menyiapkan pertolongan persalinan

a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan.

Mematahkan ampul oksitosisn 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril

sekali pakai dalam partus set.

b. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih

c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai

d. Memakai sarung tangan steril

e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakannya

kembali di partus set

3. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik

a. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah

lengkap atau belum

Jika kulit ketuban belum pecah, sedangkan sudah pembukaan lengkap

lakukan amniotomi

b. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk

memastikan DJJ dalam batas normal

4. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan mengejan

a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik

b. Menunggu hingga ibu ingin mengejan

c. Melakukan pimpinan mengejan saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk

mengejan

Page 3: DOPS

5. Persiapan pertolongan bayi

a. Jika kepala bayi telah membuka vulva, meletakkan menyiapkan kain bersih

dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu

b. Membuka partus set

6. Menolong kelahiran bayi

LAHIRNYA KEPALA

a. Saat kepala bayi membuka vulva, lindungi perineum dengan satu tangan

dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan

tekanan lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala

keluar perlahan-lahan.

b. Menganjurkan ibu untuk mengejan perlahan-lahan atau bernafas cepat saat

kepala lahir

c. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau

kasa yang bersih

d. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika terjadi

dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi.

e. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

LAHIRNYA BAHU

a. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di

masing-masing sisi muka bayi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah

dan arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arcus pubis dan

kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk

melahirkan bahu posterior

LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI

a. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang

berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan

lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan

tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk

menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.

Page 4: DOPS

b. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas

(anterior) dari penggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat

punggung dan kaki lahir.

7. Penanganan bayi baru lahir

a. Menilai dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dnegan

posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya

b. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali

pusat

c. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.

Melakukan urutan tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang

klem pada kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)

d. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bari dari gunting dan

memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut

e. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk

bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendaki.

Kala III dan Kala IV

1. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III

a. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya

bayi kedua

b. Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik

c. Segera setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 Unit

IM atau IV.

2. Peregangan tali pusat terkendali

a. Memindahkan klem tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva

b. Meletakkan tangan kiri diatas kain yang ada di perut ibu, dan

menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan

menstabilkan uterus.

Memegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan

c. Menunggu uterus kontraksi dan kemuadian melakukan penegangan ke

arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan penekatan

Page 5: DOPS

berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus

ke arah atas dan belakang (dorso-kranial) dengan hati-hati untuk

membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir

setelah 30 – 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan

menunggu hingga kontraksi berikutnya mulai.

3. Mengeluarkan plasenta

a. Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian

ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan

berlawanan arah pada uterus.

Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga

berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva

Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat

selama 15 menit :

o Ulangi pemberian oksitosin

o Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan

menggunakan teknik aseptik jika perlu

o Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit

berikutnya

o Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta

tidak lahir sejak kelahiran bayi

b. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta

dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua

tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban

terpilin. Dengan lembut dan perlahan-lahan melahirkan selaput ketuban

tersebut.

4. Rangsangan taktil (Pemijatan) uterus

Segera setelah plasenta dan plasenta lahir, melakukan massage uterus

dengan meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan massage dengan

gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus

menjadi keras)

Page 6: DOPS

5. Menilai perdarahan

Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel pada ibu maupun janin

dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan

utuh.

6. Mengevaluasi adanya laserasi vagina dan perineum.

Jika ditemukan laserasi vagina dan perineum, lakukan penjahitan dengan

anastesi lokal.

7. Evaluasi

a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :

2 – 3 kali dalam 15 menit pertama persalinan

Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan

Setiap 20 – 30 menit pada jam kedua pasca persalinan

b. Mengevaluasi kehilangan darah

c. Memeriksa tekanan darah, nadi dan kandung kencing setiap 15 menit

selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam

kedua pasca persalinan

Page 7: DOPS

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini coass Ilmu Kandungan & Kebidanan periode 17

Februari 2014-19 April 2014

Nama : Qorry Amanda

NIM : 01.209.5986

Dengan ini, telah melakukan Tugas DOPS partus spontan pada hari Jumat, 14 Maret

2014 jam 22.00 WIB pada pasien:

Nama : Ny. Siti Zubaidah

Umur : 28 tahun

Alamat : Batu Karang Tengah, Demak.

Tanggal masuk : 14 Maret 2014

Diagnosa : G1 P0 A0 , ibu usia 28 tahun, hamil 40 minggu, janin

tunggal, hidup intra uterin, letak kepala, inpartu kala I fase laten.

Semarang, 15 Maret 2013

Mengetahui,

Coass Bidan

Aisyah Ratna Ningsih , Amd Keb

Pembimbing

dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)