1
Des’20 Jan’21 DORONG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL, OJK TERBITKAN KEBIJAKAN STIMULUS LANJUTAN Otoritas Jasa Keuangan menilai stabilitas sistem keuangan masih dalam kondisi terjaga di tengah upaya pemulihan perekonomian nasional dari dampak pandemi Covid-19. OJK mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam aspek makroprudensial melalui sektor jasa keuangan. Relaksasi kebijakan ini juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan kredit lebih cepat. Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan masih sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional. Dana Pihak Ketiga (DPK) masih tumbuh double digit. Penghimpunan dana di pasar modal dan NAB Reksa Dana meningkat diiringi pertumbuhan jumlah investor domestik. Pertumbuhan pembiayaan terjadi pada penyaluran pembiayaan melalui peer to peer lending (P2P Lending). Profil risiko lembaga jasa keuangan pada Januari 2021 terjaga pada level yang terkendali. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai. Alat likuid yang dimiliki perbankan terus mengalami peningkatan yang ditandai dengan pertumbuhan DPK. Rasio Solvabilitas Sektor Jasa Keuangan cukup solid. CAR perbankan, gearing ratio PP, dan RBC asuransi terjaga di atas threshold. Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 - 2025 Dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi, OJK akan mengupayakan suku bunga kredit perbankan untuk terus turun secara selektif dan berhati-hati agar tidak menimbulkan persoalan baru di industri perbankan. OJK berhasil mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit produktif yang terus turun sejak tahun 2016 menjadi di bawah 10% pada Januari 2021. Peran restrukturisasi sangat besar dalam menekan tingkat NPL dan permodalan Bank sehingga stabilitas sektor jasa keuangan dapat terjaga dengan baik. OJK akan melanjutkan relaksasi restrukturisasi seiring dan sinergis dengan kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia. Penurunan bobot risiko ATMR kredit/pembiayaan beragun rumah tinggal tergantung pada rasio Loan to Value (LTV) dengan tetap melakukan asesmen risiko serta menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko Kebijakan Kredit/Pembiayaan Beragun Rumah Tinggal Perpanjangan restrukturisasi kredit dan pembiayaan sampai Maret 2022 dan dapat berulang (jika prospek usaha baik) Tidak dikenakan biaya yang berlebihan Kebijakan Restrukturisasi Kredit dan Pembiayaan Penurunan bobot risiko kredit untuk sektor kesehatan dari sebelumnya 100% menjadi sebesar 50% Kebijakan Kredit Sektor Kesehatan Kebijakan Kredit Kendaraan Bermotor Uang Muka 0-30% (LTV ≥70%) ATMR 35% Uang Muka 30-50% (LTV 50-70%) ATMR 25% Uang Muka ≥ 50% (LTV ≤ 50%) ATMR 20% Memperluas ekosistem digitalisasi UMKM dari hulu hingga hilir dengan platform UMKMMU dan BWM Mobile Digitalisasi UMKM Penyediaan dana dari Lembaga Jasa Keuangan kepada LPI/SWF dikenakan bobot risiko 0% dalam perhitungan ATMR untuk risiko Kredit Dukungan pada Lembaga Pengelola Investasi (LPI)/ Sovereign Wealth Fund (SWF) IKNB Kredit Perbankan Dana Pihak Ketiga -1,92% (yoy) 10,57% (yoy) Penghimpunan Dana di Pasar Modal NAB Reksa Dana Emiten Baru Piutang Pembiayaan Kredit Fintech P2P Pasar Modal 369,75T 365,72T -18,6% (yoy) Profil Risiko Lembaga Jasa Keuangan Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor Permodalan Sektor Jasa Keuangan Trend Suku Bunga Kredit Perbankan 24,5% 23,78% CAR Perbankan RBC Asuransi Umum Gearing Ratio Perusahaan Pembiayaan 2,11 2,19 RBC Asuransi Jiwa Kredit Modal Kerja Risiko Kredit & Likuiditas 329% 354% 535% 540% Rp5.481,6T Transportasi Pertanian Konstruksi Rp5.391,7T Rp BANK Rp 2,03T 11,01T 571,21T 580,33T 3,17% NPL Gross Perbankan AL/NCD (Per 17 Februari 2021) AL/DPK (Per 17 Februari 2021) NPF Gross Perusahaan Pembiayaan 33,85% 157,14% Des’20 Jan’21 Des’20 Jan’21 Des’20 11,74% 9,27% Jan’21 Des’20 Jan’21 Des’20 Jan’21 Rp6.665T Rp6,569,7T Perbankan 15,32T 15,34T 13,48% (yoy) Jan’21 23 Feb’21 Jan’21 19 Feb’21 Jan’21 23 Feb’21 Perbankan Perusahaan Pembiayaan Rp987,48T Rp193,5T 5,04 juta kontrak restrukturisasi UMKM 7,94 juta debitur Rp388,33T 6,15 juta debitur per 8 Feb’21 per 8 Feb’21 3,9% Kredit Investasi Kredit Konsumsi 7,30% 4,09% 3,29% 4 4 Mei’16 Jan’21 11,42% 8,83% Mei’16 Jan’21 13,74% 10,95% Mei’16 Jan’21 ASESMEN SEKTOR JASA KEUANGAN ROADMAP/MASTERPLAN YANG TELAH DITERBITKAN OJK KEBIJAKAN STIMULUS LANJUTAN DUKUNG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL Realisasi Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2020 - 2025 Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020 - 2025 Roadmap Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Indonesia (TPAKD) 2021 - 2025 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II 2021 - 2025 Bagi pembelian kendaraan bermotor yang mendapatkan fasilitas relaksasi PPnBM dan terdapat asuransi kendaraan bermotor, penetapan tarif premi/kontribusi diberikan relaksasi yaitu perusahaan asuransi dapat menetapkan tarif premi/kontribusi untuk asuransi kendaraan bermotor lebih rendah dari batas bawah sebagaimana diatur dalam SEOJK 6/2017 dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko Kebijakan Asuransi Terhadap Kendaraan Bermotor Pelarangan Short Selling Penurunan bobot risiko kredit (ATMR) bagi Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang mendapatkan fasilitas relaksasi PPnBM dari sebelumnya 100% menjadi 50%. Perbankan yang memenuhi kriteria profil risiko 1 dan 2 dapat memberikan uang muka KKB sebesar 0% dengan tetap melakukan asesmen risiko serta menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko. Penilaian ATMR untuk kredit/pembiayaan kepada produsen Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) diturunkan dari 75% menjadi 50%. Rp Penurunan bobot risiko pembiayaan (ATMR) untuk pembiayaan multiguna atas kendaraan bermotor yang mendapatkan fasilitas relaksasi PPnBM dari 37,5%-75% menjadi 25%-50%. ATMR 0% untuk KKB bagi perusahaan yang memiliki Car Ownership Program (COP). Perusahaan pembiayaan yang memenuhi kriteria tingkat kesehatan tertentu dimungkinkan untuk memberikan uang muka pembiayaan kendaraan bermotor sebesar 0% dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko. Rp Trading Halt Penyesuaian Auto Rejection Limit (Asymetric) Buyback Saham tanpa RUPS Melanjutkan Stabilisasi Pasar Modal Perbankan Perusahaan Pembiayaan

DORONG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL, OJK TERBITKAN …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DORONG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL, OJK TERBITKAN …

Des’20 Jan’21

DORONG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL,OJK TERBITKAN KEBIJAKAN STIMULUS LANJUTAN

Otoritas Jasa Keuangan menilai stabilitas sistem keuangan masih dalam kondisi terjaga di tengah upaya pemulihan perekonomian nasional dari dampak pandemi Covid-19. OJK mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam aspek makroprudensial melalui sektor jasa keuangan.

Relaksasi kebijakan ini juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan kredit lebih cepat.

Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan masih sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional. Dana Pihak Ketiga (DPK) masih tumbuh double digit. Penghimpunan dana di pasar modal dan NAB Reksa Dana meningkat diiringi pertumbuhan jumlah investor domestik. Pertumbuhan pembiayaan terjadi pada penyaluran pembiayaan melalui peer to peer lending (P2P Lending).

Profil risiko lembaga jasa keuangan pada Januari 2021 terjaga pada level yang terkendali. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai. Alat likuid yang dimiliki perbankan terus mengalami peningkatan yang ditandai dengan pertumbuhan DPK. Rasio Solvabilitas Sektor Jasa Keuangan cukup solid. CAR perbankan, gearing ratio PP, dan RBC asuransi terjaga di atas threshold.

Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 - 2025

Dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi, OJK akan mengupayakan suku bunga kredit perbankan untuk terus turun secara selektif dan berhati-hati agar tidak menimbulkan persoalan baru di industri perbankan. OJK berhasil mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit produktif yang terus turun sejak tahun 2016 menjadi di bawah 10% pada Januari 2021.

Peran restrukturisasi sangat besar dalam menekan tingkat NPL dan permodalan Bank sehingga stabilitas sektor jasa keuangan dapat terjaga dengan baik. OJK akan melanjutkan relaksasi restrukturisasi seiring dan sinergis dengan kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia.

Penurunan bobot risiko ATMR kredit/pembiayaan beragun rumah tinggal tergantung pada rasio Loan to Value (LTV) dengan tetap melakukan asesmen risiko serta

menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko

Kebijakan Kredit/Pembiayaan BeragunRumah Tinggal

Perpanjangan restrukturisasi kredit dan pembiayaan sampai Maret 2022 dan dapat berulang (jika prospek usaha baik)

Tidak dikenakan biaya yang berlebihan

Kebijakan Restrukturisasi Kreditdan Pembiayaan

Penurunan bobot risiko kredit untuk sektor kesehatan dari sebelumnya 100% menjadi sebesar 50%

Kebijakan Kredit Sektor Kesehatan Kebijakan Kredit Kendaraan Bermotor

Uang Muka 0-30%(LTV ≥70%)

ATMR 35%

Uang Muka 30-50%(LTV 50-70%)

ATMR 25%

Uang Muka ≥ 50%(LTV ≤ 50%)

ATMR 20%

Memperluas ekosistem digitalisasi UMKM dari hulu hingga hilir dengan platform UMKMMU dan BWM Mobile

Digitalisasi UMKM

Penyediaan dana dari Lembaga Jasa Keuangan kepada LPI/SWF dikenakan bobot risiko 0% dalam perhitungan

ATMR untuk risiko Kredit

Dukungan padaLembaga Pengelola Investasi (LPI)/

Sovereign Wealth Fund (SWF)

IKNB

Kredit Perbankan Dana Pihak Ketiga

-1,92%(yoy)

10,57%(yoy)

PenghimpunanDana di Pasar Modal

NAB Reksa Dana

Emiten Baru

Piutang Pembiayaan

Kredit Fintech P2P

Pasar Modal

369,

75T

365,

72T -18,6%

(yoy)

Profil Risiko Lembaga Jasa Keuangan

Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor

Permodalan Sektor Jasa Keuangan Trend Suku Bunga Kredit Perbankan

24,5%

23,78%

CAR Perbankan

RBC Asuransi Umum

Gearing RatioPerusahaan Pembiayaan

2,11

2,19

RBC Asuransi Jiwa

Kredit Modal Kerja

Risiko Kredit & Likuiditas

329%

354%

535%

540%

Rp5

.481

,6T

Transportasi Pertanian Konstruksi

Rp5

.391

,7T

Rp

BANK

Rp

2,03

T

11,0

1T

571,

21T

580,

33T

3,17%

NPL Gross Perbankan

AL/NCD(Per 17 Februari 2021)

AL/DPK(Per 17 Februari 2021)

NPF Gross PerusahaanPembiayaan

33,85%157,14%

Des’20 Jan’21 Des’20 Jan’21

Des’20

11,74%9,27%

Jan’21

Des’20Jan’21

Des’20Jan’21

Rp6

.665

T

Rp6

,569

,7T

Perbankan

15,32T

15,34T

13,48%(yoy)

Jan’21

23 Feb’21

Jan’21 19 Feb’21Jan’21 23 Feb’21

Perbankan Perusahaan Pembiayaan

Rp987,48T Rp193,5T 5,04 juta kontrakrestrukturisasi

UMKM

7,94 jutadebitur

Rp388,33T6,15 jutadebiturper 8 Feb’21 per 8 Feb’21

3,9%

Kredit Investasi Kredit Konsumsi

7,30% 4,09% 3,29%

4

4

Mei’16 Jan’21

11,42%8,83%

Mei’16 Jan’21

13,74%10,95%

Mei’16 Jan’21

ASESMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

ROADMAP/MASTERPLAN YANG TELAH DITERBITKAN OJK

KEBIJAKAN STIMULUS LANJUTAN DUKUNG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Realisasi Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan

Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2020 - 2025

Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020 - 2025

Roadmap Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Indonesia (TPAKD) 2021 - 2025

Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II 2021 - 2025

Bagi pembelian kendaraan bermotor yang mendapatkan fasilitas relaksasi PPnBM dan terdapat asuransi kendaraan bermotor, penetapan tarif premi/kontribusi diberikan relaksasi yaitu perusahaan asuransi dapat menetapkan tarif premi/kontribusi untuk asuransi kendaraan bermotor lebih rendah dari batas bawah sebagaimana diatur dalam SEOJK 6/2017 dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko

Kebijakan Asuransi TerhadapKendaraan Bermotor

Pelarangan Short Selling

Penurunan bobot risiko kredit (ATMR) bagi Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang mendapatkan fasilitas relaksasi PPnBM dari sebelumnya 100% menjadi 50%.

Perbankan yang memenuhi kriteria profil risiko 1 dan 2 dapat memberikan uang muka KKB sebesar 0% dengan tetap melakukan asesmen risiko serta menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

Penilaian ATMR untuk kredit/pembiayaan kepada produsen Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) diturunkan dari 75% menjadi 50%.

Rp

Penurunan bobot risiko pembiayaan (ATMR) untuk pembiayaan multiguna atas kendaraan bermotor yang mendapatkan fasilitas relaksasi PPnBM dari 37,5%-75% menjadi 25%-50%.

ATMR 0% untuk KKB bagi perusahaan yang memiliki Car Ownership Program (COP).

Perusahaan pembiayaan yang memenuhi kriteria tingkat kesehatan tertentu dimungkinkan untuk memberikan uang muka pembiayaan kendaraan bermotor sebesar 0% dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

Rp

Trading HaltPenyesuaian Auto Rejection Limit (Asymetric)

Buyback Saham tanpa RUPS

Melanjutkan Stabilisasi Pasar Modal

Perbankan

Perusahaan Pembiayaan