2
Dosen Teknik Akan Bahas Isu Pengelolaan Air Bersih di Amerika Serikat Dikirim oleh Oky_dian pada 14 April 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 1831 Dosen PWK Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., M.Eng., Ph.D akan menjadi dosen tamu di Cornell University Ketersediaan air bersih yang tidak merata menjadi permasalahan tersendiri di suatu negara. Bahkan beberapa negara menganggap Indonesia masih belum bisa menangani permasalahan air bersih yang terjadi di masyarakat. Dosen Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., M.Eng., Ph.D mengungkapkan bahwa selama ini yang terekspos di dunia internasional adalah sisi negatif dari permasalahan air bersih. Padahal jika melihat kondisi di lapangan, masyarakat Indonesia melakukan swadaya pengadaan akses air bersih perpipaan untuk desanya. "Salah satu yang sudah dilakukan adalah di desa Sumber Maron. Meskipun mata air berada di bawah pemukiman penduduk namun penduduk berupaya untuk membentuk saluran air hingga bisa sampai ke masing masing rumah," kata Ismu. Ismu juga menjelaskan bahwa hubungan yang solid dan erat antar masyarakat menjadi modal sosial masyarakat untuk mengelola potensi lokal demi memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. "Di masa depan diharapkan ikatan antar masyarakat akan lebih kuat jaringannya sehingga memampukan mereka untuk memenuhi kebutuhan terhadap kualitas dan kuantitas air bersih," katanya. Ismu akan diundang menjadi dosen tamu di Cornell University. Dia akan berbicara pada forum South East Asia Program (SEAP) yang akan dilaksanakan 20 April mendatang di George McT. Kahin Center for Advanced Research In South East Asia di Ithaca, New York, USA. Pada kuliah yang akan disampaikan di Kampus peringkat 5 Dunia versi 4icu ini, Ismu akan membahas isu keberlanjutan pengelolaan air bersih perpipaan yang dalam "Universal Declaration Of Human Right" dicantumkan sebagai hak dasar penentu harkat martabat individu dalam masyarakat. Yang membuat penelitiannya dilirik oleh Kaja M. Mc. Gowan, Associate Professor dan Direktur dari SEAP, adalah bahasan mengenai pendekatan partisipatif dalam pengelolaan air bersih berbasis komunitas di daerah perdesaan. Penelitian ini sendiri mengambil tempat di desa Toyomarto Singosari Kabupaten Malang. Ismu berharap dengan diundangnya dia di Cornell University bisa menambah jaringan modal dan informasi untuk peningkatan kualitas air bersih yang ada di Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, Ismu juga akan didampingi oleh dosen PWK FT UB, Rizal Fauzul Sutikno yang saat ini sedang mengambil pendidikan S3 di Cornell University. Rizal Fauzul Sutikno merupakan inisiator yang mengundang Ismu ke SEAP Gatty Lecture Series. [oky dian/Humas UB]

Dosen Teknik Akan Bahas Isu Pengelolaan Air Bersih di ... · PDF filepermasalahan air bersih. Padahal jika melihat kondisi di lapangan, ... partisipatif dalam pengelolaan air bersih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dosen Teknik Akan Bahas Isu Pengelolaan Air Bersih di ... · PDF filepermasalahan air bersih. Padahal jika melihat kondisi di lapangan, ... partisipatif dalam pengelolaan air bersih

Dosen Teknik Akan Bahas Isu Pengelolaan Air Bersih di Amerika Serikat

Dikirim oleh Oky_dian pada 14 April 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 1831

Dosen PWK Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., M.Eng., Ph.D akan

menjadi dosen tamu di Cornell University

Ketersediaan air bersih yang tidak merata menjadi permasalahan tersendiri di suatu negara. Bahkan beberapa negara menganggap Indonesia masih belum bisa menangani permasalahan air bersih yang terjadi di masyarakat. Dosen Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., M.Eng., Ph.D mengungkapkan bahwa selama ini yang terekspos di dunia internasional adalah sisi negatif dari permasalahan air bersih. Padahal jika melihat kondisi di lapangan, masyarakat Indonesia melakukan swadaya pengadaan akses air bersih perpipaan untuk desanya.

"Salah satu yang sudah dilakukan adalah di desa Sumber Maron. Meskipun mata air berada di bawah pemukiman penduduk namun penduduk berupaya untuk membentuk saluran air hingga bisa sampai ke masing masing rumah," kata Ismu.

Ismu juga menjelaskan bahwa hubungan yang solid dan erat antar masyarakat menjadi modal sosial masyarakat untuk mengelola potensi lokal demi memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. "Di masa depan diharapkan ikatan antar masyarakat akan lebih kuat jaringannya sehingga memampukan mereka untuk memenuhi kebutuhan terhadap kualitas dan kuantitas air bersih," katanya. Ismu akan diundang menjadi dosen tamu di Cornell University. Dia akan berbicara pada forum South East Asia Program (SEAP) yang akan dilaksanakan 20 April mendatang di George McT.  Kahin Center for Advanced Research In South East Asia di Ithaca, New York,  USA.

Pada kuliah yang akan disampaikan di Kampus peringkat 5 Dunia versi 4icu ini, Ismu akan membahas isu keberlanjutan pengelolaan air bersih perpipaan yang dalam "Universal Declaration Of Human Right" dicantumkan sebagai hak dasar penentu harkat martabat individu dalam masyarakat. Yang membuat penelitiannya dilirik oleh Kaja M. Mc. Gowan, Associate Professor dan Direktur dari SEAP, adalah bahasan mengenai pendekatan partisipatif dalam pengelolaan air bersih berbasis komunitas di daerah perdesaan. Penelitian ini sendiri mengambil tempat di desa Toyomarto Singosari Kabupaten Malang. Ismu berharap dengan diundangnya dia di Cornell University bisa menambah jaringan modal dan informasi untuk peningkatan kualitas air bersih yang ada di Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, Ismu juga akan didampingi oleh dosen PWK FT UB, Rizal Fauzul Sutikno yang saat ini sedang mengambil pendidikan S3 di Cornell University. Rizal Fauzul Sutikno merupakan inisiator yang mengundang Ismu ke SEAP Gatty Lecture Series. [oky dian/Humas UB]