73
PERTAHANAN KEAMANAN

Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

PERTAHANAN KEAMANAN

Page 2: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan
Page 3: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

BAB XXIV

PERTAHANAN KEAMANAN

A. PENDAHULUAN

Pembangunan pertahanan keamanan negara (hankamneg) diarahkan pada pembangunan segenap komponen hankamneg sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) berdasarkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Pembangunan hankamneg ditujukan untuk me-melihara stabilitas nasional yang mantap dan dinamis, dengan senantiasa mewaspadai perkembangan lingkungan strategis. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam setiap upaya pembelaan negara seperti diamanatkan pada pasal 30 UUD 1945.

Sasaran pembangunan bidang hankam pada Repelita VI adalah mantapnya penataan kemampuan segenap komponen hankamneg dalam sishankamrata, dengan mulai penataan perangkat dan perwujudan rakyat terlatih (ratih) dan perlindungan masyarakat

XXIV/3

Page 4: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

(linmas) secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan; pembangunan ABRI yang lebih efisien, efektif, dan modern agar berkemampuan optimum, baik sebagai kekuatan hankam maupun sebagai kekuatan sosial politik (sospol), yang didukung oleh makin mantapnya kemanunggalan ABRI-rakyat; serta makin meningkat- nya keterpaduan pembinaan dan penyiapan komponen pendukung hankamneg.

Sasaran pembangunan ratih dan linmas meliputi terlak- sananya proyek perintisan pelatihan dan pengorganisasian ratih sekurang-kurangnya satu satuan setingkat kompi (ssk) masing-masing di dua kompartemen strategis di Jawa; tersusunnya sistem dan satuan linmas sebagai inti penanggulangan awal bencana di tingkat kecamatan dan lingkungan pekerjaan/proyek vital serta ter-bentuknya ruang data pusat pengendali operasional penang-gulangan bencana alam di tingkat pusat; terundangkannya undang-undang tentang ratih dan undang-undang tentang linmas; terpe-nuhinya kebutuhan perangkat lunak yang berkaitan dengan pelak-sanaan PPBN di lingkungan pendidikan, permukiman, dan pe-kerjaan; dimulainya perintisan PPBN di lingkungan pekerjaan; ter-laksananya administrasi veteran dan meningkatnya pembinaan penderita cacat dalam tugas hankamneg; serta pemasyarakatan doktrin hankamneg di lingkungan pendidikan, permukiman, dan pekerjaan.

Sasaran pembangunan ABRI sebagai inti kekuatan hankamneg adalah terbentuknya postur ABRI yang profesional, efektif, efisien, dan modern dengan kualitas dan mobilitas tinggi serta mampu dalam waktu relatif singkat ditugaskan ke seluruh penjuru tanah air dan dalam keadaan darurat kemampuan dan kekuatannya dapat cepat dikembangkan.

XXIV/4

Page 5: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Sasaran kemampuan ABRI mengacu pada enam kemampuan pokok ABRI yaitu : intelijen strategik, pertahanan, keamanan, pem- binaan teritorial, sosial-politik dan dukungan umum. Sasaran ke- mampuan intelijen strategik adalah meningkatnya kemampuan deteksi dini terhadap gejala dan perkembangan lingkungan strategik, lawan intelijen, lawan infiltrasi, dan lawan subversi. Sasaran kemampuan pertahanan adalah meningkatnya kemampuan pertahanan udara nasional, satuan pemukul strategik (darat, laut, dan udara), pertahanan wilayah, dan peperangan elektronika. Sasaran kemampuan keamanan adalah meningkatnya kemampuan pengamatan wilayah dan yurisdiksi nasional, serta mencegah dan menindak setiap gejala yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sasaran kemampuan pembinaan teritorial adalah meningkatnya kemampuan membina potensi teritorial darat, potensi maritim dan dirgantara secara lebih mantap; meningkatnya pemanfaatan ruang wilayah untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan; serta meningkatnya kemampuan mengerahkan potensi dan kekuatan wilayah untuk kepentingan hankamneg. Sasaran kemampuan sospol ABRI adalah meningkatnya kemampuan pembinaan dan pengerahan potensi dan kekuatan sospol; dan meningkatnya kemampuan peran sebagai dinamisator dan stabilisator. Sasaran kemampuan dukungan umum ABRI adalah terselenggaranya manajemen modern yang didukung oleh sistem komando, kendali, komunikasi, dan informasi (K3I) yang memadai; dan meningkatnya kemampuan survei dan peme- taan antara lain dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh.

Sasaran kekuatan personel ABRI yang direvisi pada akhir Repelita VI adalah sekitar 518 ribu, yang terdiri dari personel TNI-AD sekitar 248 ribu, TNI-AL sekitar 48 ribu, TNI-AU sekitar 23 ribu, dan personel Polri sekitar 198 ribu. Sasaran jumlah pegawai

XXIV/5

Page 6: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

negeri sipil ABRI pada akhir Repelita VI diharapkan mencapai sekitar 126 ribu. Sasaran kekuatan TNI-AD adalah makin mantapnya kekuatan Komando Cadangan Strategis TNI-AD (Kostrad) dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dan kekuatan kewilayahan yaitu Komando Daerah Militer (Kodam) yang didukung dengan kemampuan peralatan yang memadai. Sasaran kekuatan TNI-AL adalah pemantapan satuan yang berupa kapal-kapal yang beroperasi jumlahnya sama dengan yang dalam pemeliharan/perbaikan. Sasaran kekuatan TNI-AU adalah pemantapan satuan-satuan, berupa pesawat udara, radar, dan peluru kendali. Sasaran kekuatan Polri adalah meningkatnya beberapa Kepolisian Wilayah (Polwil) menjadi Kepolisian Daerah (Polda), Kepolisian Kota Besar (Poltabes) menjadi Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes), Kepolisian Sektor (Polsek) menjadi Kepolisian Resor (Polres). Disamping itu, dilaksanakan penambahan jumlah Polsek yang didukung dengan berbagai peralatan.

Sasaran kemampuan pendukung hankamneg adalah terseleng-garanya manajemen modern dan meningkatnya pembinaan dan pendayagunaan wilayah negara untuk kepentingan hankam. Kegiatan ini antara lain meliputi kegiatan survei dan pemetaan; pembinaan dan pendayagunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana nasional, termasuk iptek dan industri strategis, serta kerja sama internasional bidang hankam.

Kebijaksanaan dalam upaya mencapai sasaran pembangunan bidang hankam dalam Repelita VI meliputi :

a. Ratih dan Linmas

Memantapkan konsepsi ratih, linmas, dan PPBN di lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan permukiman terutama bagi generasi muda melalui metode pembinaan tenaga rakyat.

XXIV/6

Page 7: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

b. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

1) Memantapkan konsepsi hankamneg dengan mem-bangun kemampuan dan kekuatan ABRI yang mampu menjamin tetap tegaknya kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.

2) Mewujudkan postur kekuatan ABRI yang profesional, efektif, efisien, dan modern yang mampu diproyeksikan dalam waktu relatif singkat ke segenap penjuru tanah air.

3) Meningkatkan kesejahteraan prajurit, seiring dengan peningkatan kualitas kejuangan dan profesionalisme prajurit ABRI dalam rangka melaksanakan fungsi hankam dan sospol.

4) Memantapkan pelatihan keprajuritan dalam rangka ratih yang secara selektif akan menjadi cadangan TNI yang harus dibina agar dapat diikutsertakan sebagai pengganda kekuatan ABRI sewaktu-waktu diperlukan.

5) Menempatkan peran sospol ABRI dalam penentuan kebijaksanaan nasional melalui peran serta aktif dalam mengembangkan dan membangun kehidupan demokrasi Pancasila berdasarkan UUD 1945.

6) Mengupayakan terselenggaranya gerakan disiplin nasional dan mendorong terselenggaranya penghayatan dan pengamalan Wawasan Nusantara serta Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar nasional.

7) Memantapkan kemanunggalan ABRI-rakyat melalui pengembangan kemitraan dan dialog, program AMD, operasi bhakti ABRI, serta meningkatkan keikutsertaan ABRI dalam penanggulangan kemiskinan.

8) Meningkatkan kemampuan kamtibmas swakarsa.

XXIV/7

Page 8: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

9) Memantapkan dan meningkatkan pembinaan kemam-puan hankamneg dan pendayagunaan sumber daya nasional untuk kepentingan hankamneg.

10) Meningkatkan kerja sama internasional baik di bidang hankam maupun bidang kepolisian.

c. Pendukung

11) Meningkatkan pembinaan sumber daya nasional untuk mendukung penyelenggaraan hankamneg melalui kerja sama dengan instansi terkait, mendorong berkem-bangnya penelitian dalam rangka meningkatkan pro-duktivitas nasional, serta menciptakan kondisi dan peluang kerja sama dalam bidang iptek dan industri hankam.

12) Melengkapi dan menata peraturan perundang-undangan berkaitan dengan penyelenggaraan hankamneg.

Program Pembangunan bidang hankam disusun dan dijabarkan berdasarkan kebijaksanaan tersebut di atas, terdiri dari :

a. Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat

Program Kesadaran Bela Negara meliputi penyempurnaan perangkat lunak dan penyelenggaraan PPBN di lingkungan pendidikan, pekerjaan dan permukiman bekerja sama dengan instansi terkait melalui paket-paket kegiatan P4 dan kurikulum pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Di samping itu dilaksanakan peningkatan kualitas dosen kewiraan dan pembentukan tenaga inti penatar PPBN.

XXIV/8

Page 9: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Program Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan daya tangkal bangsa dan negara. Pengorganisasian dan pelatihan ratih untuk mewujudkan fungsi ketertiban umum, perlindungan rakyat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat. Pembinaan linmas untuk mewujudkan kemampuan dan ketahanan masyarakat serta ke-mampuan lingkungan agar secara swadaya aktif menanggulangi akibat malapetaka yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam dan bencana lainnya. Disamping itu, dilaksanakan pembinaan administrasi veteran agar dapat dijadikan cadangan TNI. Untuk me-wujudkan terbentuknya ratih dan linmas diperlukan adanya undang-undang tentang ratih dan linmas.

b Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

Program Kewilayahan meliputi kegiatan penyempurnaan doktrin dan perangkat lunak sospol ABRI serta pemasyarakatan dwifungsi ABRI. Pelaksanaan fungsi sospol ABRI diarahkan agar senantiasa mengikuti dan menampung dinamika dan aspirasi masyarakat. Pembinaan kemampuan teritorial ditujukan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatan aparatur teritorial, khususnya Koramil dan bintara pembina desa (babinsa). Di samping itu, dilaksanakan peningkatan penyelenggaraan bakti ABRI dalam rangka menunjang pembangunan nasional terutama pembangunan daerah dan pengentasan kemiskinan. Penyeleng- garaan pembinaan potensi maritim dan dirgantara dilaksanakan secara lebih intensif bersama-sama dengan unsur teritorial darat. Sedangkan pembinaan kamtibmas dilaksanakan dengan meningkat- kan peran serta masyarakat dalam mewujudkan siskamtibmas swakarsa.

XXIV/9

Page 10: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Program pembangunan kekuatan ABRI mencakup pem- bangunan kekuatan : (1) intelijen strategik, (2) bala hankam terpusat (balahankampus), (3) bala hankam kewilayahan (balahankamwil), dan (4) bala cadangan TNI. Untuk itu, pelaksana- annya dalam bentuk pembangunan personel, materiil dan sarana lainnya.

TNI-AD menyelenggarakan pengadaan personel militer sekitar 54 ribu orang dan PNS sekitar 28 ribu orang. Pem- bangunan materiil TNI-AD mencakup pengadaan perlengkapan perseorangan dan lapangan (kaporlap), alat penindakan huru hara, serta penggantian/ pengadaan dan rehabilitasi peralatan senjata, sejumlah kendaraan tempur, radar, materiil artileri dan zeni, pesawat udara, alat angkut air, kendaraan bermotor, payung udara, peralatan komunikasi dan elektronika, dan peralatan optik.

TNI-AL menyelenggarakan pengadaan personel militer sekitar 23 ribu orang dan penyesuaian jumlah PNS menjadi sekitar 18 ribu orang. Pembangunan materiil TNI-AL meliputi pengadaan dan perbaikan/pemeliharaan berbagai jenis kapal, pesawat udara, dan peralatan lainnya, serta dilaksanakan pengembangan beberapa pangkalan TNI-AL.

TNI-AU menyelenggarakan pengadaan personel sekitar 6 ribu orang militer dan 5 ribu PNS. Pembangunan materiil mencakup pengadaan, penggantian dan pemeliharaan pesawat-pesawat, radar, serta peluru kendali. Untuk mendukung penggelaran kekuatan TNI-AU ke luar Jawa, dikembangkan sejumlah pangkalan dan fasilitas pemeliharaan pesawat.

Polri menyelenggarakan pengadaan personel Polri sekitar 50 ribu orang dan PNS sekitar 5 ribu. Pembangunan materiil Polri

XXIV/10

Page 11: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

mencakup pengadaan kendaraan umum dan kendaraan khusus, peralatan komunikasi dan peralatan khusus kepolisian, pesawat udara, senjata dan amunisi serta satwa. Untuk pengamanan di laut masih diperlukan pengadaan sejumlah kapal patroli. Di samping itu, ditingkatkan pembangunan beberapa pangkalan dalam rangka menunjang kegiatan operasional serta kesejahteraan prajurit.

Program dukungan umum ABRI meliputi pembangunan sumber daya manusia; pengadaan peralatan  sistem K3I; peningkatan fasilitas pendidikan dan pelatihan; pengembangan sistem manajemen meliputi administrasi personel dan logistik; peningkatan kesejahteraan prajurit, terutama menyangkut perumahan, perlengkapan perseorangan, serta sarana dan prasarana kesehatan.

c. Pendukung

Program Pembinaan Sumber Daya Alam, Buatan, dan Wilayah Negara. Berbagai kegiatan inventarisasi dan evaluasi sumber daya alam dan buatan dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya logistik wilayah dan bahan cadangan materiil strategis. Sementara itu, tata ruang wilayah pertahanan disiapkan dan disusun secara serasi sebagai bagian dari tata ruang wilayah nasional antara lain melalui survei dan pemetaan untuk penentuan batas-batas wilayah kedaulatan negara.

Program Pembinaan Sarana dan Prasarana Pendukung Hankamneg. Kemampuan iptek hankamneg ditingkatkan melalui kerjasama litbang dengan instansi lain dan industri strategis dalam rangka pembangunan sumber daya manusia, pembinaan terhadap sarana dan prasarana nasional untuk kepentingan hankamneg, serta penyusunan peraturan perundang-undangan antara lain RUU

XXIV/11

Page 12: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Keselamatan Nasional, RUU Ratih, RUU Linmas, RUU tentang Disiplin Prajurit ABRI, RUU tentang Mobilisasi dan Demobilisasi, RUU tentang Kepolisian RI, RUU tentang Peradilan Militer, RUU Survei dan Pemetaan Nasional, dan RUU Wilayah Negara. Di samping itu, juga dilaksanakan pembinaan aparatur hukum melalui pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan sarana dan prasarana hukum terutama yang berkaitan dengan peradilan militer. Kerja sama internasional dalam bidang hankam diselenggarakan untuk menciptakan stabilitas regional, ketertiban dunia, serta dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas satuan.

B. PELAKSANAAN DAN HASIL PEMBANGUNAN SAMPAI DENGAN TAHUN KEEMPAT REPELITA VI

1. Ratih dan Linmas

Sejak awal Repelita VI telah dirintis penyusunan perangkat lunak PPBN dalam bentuk materi P-4 dan mulai tahun 1995/96 telah masuk ke dalam kurikulum pendidikan sekolah. Sejak tahun 1996/97 telah dimulai pelaksanaan PPBN di lingkungan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa di luar negeri; penataran tenaga inti PPBN bagi guru-guru SD, SLTP, dan SLTA yang telah mencapai 3.300 orang; serta penataran khusus bagi pelajar di Timor Timur bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Lemhannas. Penataran PPBN di lingkungan pekerjaan telah mencapai lebih dari 1000 orang di berbagai instansi, orsospol, dan ormas. Disamping itu, telah dilakukan lomba karya tulis tentang bela negara di tingkat SD sampai SLTA dan Pramuka serta telah dilaksanakan PPBN di lingkungan permukiman melalui berbagai media massa.

XXIV/12

Page 13: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Ratih belum dapat diwujudkan sepenuhnya sebagaimana yang dimaksud oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982, demikian juga halnya pelatihan dan pengorganisasian ratih minimal satu SSK di dua kompartemen strategis di Jawa belum dapat terwujud. Namun demikian hansip/wanra termasuk menwa sebagai unsur calon ratih telah terbina cukup baik. Pada tahun 1996/97 mulai dilaksanakan pendataan calon ratih yang bersumber dari hansip/ wanra.

Beberapa aspek kemampuan linmas yang telah ada dan berfungsi dengan baik di masyarakat belum dikoordinasikan dalam satu sistem linmas yang utuh, karena undang-undangnya belum siap. Sejak tahun 1994/95 dilaksanakan asistensi oleh Dephankam/ ABRI kepada Depdagri dalam rangka linmas. Tahun 1995/96 telah selesai dilaksanakan pelatihan kemampuan linmas di lingkungan departemen/instansi. Dalam Repelita VI telah diupayakan pe-nyelesaian peraturan perundang-undangan tentang ratih dan linmas.

Pembinaan administrasi veteran dilaksanakan antara lain melalui kegiatan pendataan dan komputerisasi. Disamping itu, telah dilaksanakan penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan peraturan-peraturan lain sebagai jabaran dari UU Nomor 27 Tahun 1997 tentang Mobilisasi dan Demobilisasi. Upaya ini sebagai penyempurnaan lebih lanjut terhadap UU Nomor 7 Tahun 1967 dan PP Nomor 34 Tahun 1985 tentang Pemberian Tunjangan Veteran. Sejak tahun 1995/96 telah dilaksanakan penelitian dan penyaringan administrasi veteran serta pemberian gelar dan tanda penghargaan kepada mantan anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR) di pusat dan daerah. Pemberian gelar kehormatan veteran RI kepada pejuang perintis integrasi Timor Timur dan peningkatan fasilitas perawatan bagi para penyandang cacat veteran di-

XXIV/13

Page 14: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

laksanakan secara bertahap. Kegiatan tersebut akan terus dilanjut-kan pada tahun 1998/99.

Dalam rangka meningkatkan disiplin nasional, sejak dua tahun terakhir telah dilaksanakan gerakan disiplin nasional yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat

2. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

a. Program Kewilayahan

Program kewilayahan dilaksanakan melalui dua kegiatan yaitu sospol ABRI dan teritorial. Dalam pelaksanaan kegiatan sospol ABRI tetap berpijak pada upaya peningkatan peran dinamisator dan pelopor dalam pembangunan dengan tetap mempertahankan peran stabilisator. Beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas peran sospol ABRI dilaksanakan antara lain dengan pemantapan konsep sospol ABRI, peningkatan kualitas SDM, penciptaan kondisi yang mendukung melalui keterbukaan dan mekanisme dialog ABRI-masyarakat. Disamping itu, dilaksanakan pengkajian tentang peran ABRI dalam tatanan politik nasional, serta penyempurnaan kurikulum pendidikan di bidang sosial, politik, dan budaya pada setiap jenis pendidikan di lingkungan ABRI.

Untuk mengantisipasi perkembangan situasi dan tuntutan pembangunan politik, telah dilakukan penyesuaian jumlah anggota fraksi ABRI DPR-RI dari 100 orang menjadi 75 orang. Sampai tahun keempat Repelita VI jumlah karyawan ABRI mencapai jumlah sekitar 12.600 orang (Tabel XXIV-1). Jumlah tersebut diperkirakan tidak akan mengalami banyak perubahan sampai akhir Repelita VI.

XXIV/14

Page 15: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Pelaksanaan program teritorial terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya diantaranya pembimbingan terhadap masyarakat perdesaan dalam program pengentasan kemiskinan dan berbagai operasi bhakti dalam rangka kemanunggalan ABRI-rakyat. Sampai dengan tahun keempat Repelita VI telah dilaksanakan 75 kali kegiatan ABRI Manunggal dari rencana 92 kali atau mencapai 81,5 persen (Tabel XXIV-2). Untuk tahun 1998/99 direncanakan akan dilaksanakan: AMD skala besar di 9 Dati I, AMD skala kecil di 10 Kodam, dan 6 kali operasi Surya Baskara Jaya. Dalam upaya ikut menanggulangi masalah kerawanan pangan dan penciptaan lapangan pekerjaan, dilakukan operasi Manunggal Pertanian.

Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan operasi teritorial secara lebih intensif di beberapa daerah rawan terutama di daerah Timor- Timur, Irian Jaya, dan Aceh, yang juga dimaksudkan dalam rangka percepatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta upaya pengentasan kemiskinan.

Pada tahun 1995 telah dilaksanakan kegiatan Arung Samudera dalam rangka pembinaan potensi maritim dan pada tahun 1996 telah dilaksanakan kegiatan Pelangi Nusantara, lomba keterampilan bidang kedirgantaraan dalam rangka pembinaan potensi dirgantara, serta ikut serta dalam pameran kedirgantaraan (Indonesia Airshow 1996).

b. Program Kekuatan

1) Pembangunan Kekuatan Intelejen Strategis

Kemampuan intelijen strategik dititikberatkan pada kegiatan pencegahan dan deteksi dini terhadap kemungkinan ancaman. Sejak

XXIV/15

Page 16: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

awal Repelita VI dilakukan penataan organisasi intelijen ABRI termasuk kelengkapannya.

Gejolak ekonomi dan moneter yang terjadi menjelang berakhirnya tahun keempat Repelita VI, mengakibatkan perlu dilakukan berbagai penyesuaian dalam pengadaan peralatan utama ABRI seperti kapal selam, pesawat terbang, kendaraan tempur, kendaraan taktis, senjata, dan peralatan lainnya. Namun demikian, kesiapan operasional tetap diupayakan semaksimal mungkin. Sejalan dengan itu, sejak tahun 1997/98 dilakukan berbagai penghematan anggaran dengan mengurangi kegiatan yang kurang perlu. Mulai tahun 1998/99 akan dilakukan upaya optimasi dalam kegiatan intelijen khususnya menyangkut pengurangan pos-pos Atase Pertahanan di luar negeri.

2) Pembangunan Kekuatan Balahankampus

Pembangunan balahankampus oleh Mabes ABRI dilak-sanakan dengan menyempurnakan sistem pembinaan kemampuan pertahanan udara nasional, penyempurnaan sistem pembinaan dan penggunaan kekuatan pemukul strategis, peperangan elektronika, dan pembangunan sistem K31 yang dapat menjangkau pusat dan komando-komando utama operasional.

Pembangunan balahankampus TNI-AD terutama ditujukan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan Kopassus dan Kostrad. Dalam Repelita VI telah dilakukan pengembangan organisasi untuk 5 grup Kopassus. Dalam upaya untuk me-ningkatkan kemampuan satuan-satuan Kostrad, telah dilaksanakan pengadaan kendaraan-kendaraan tempur seperti jenis Scorpion dari Inggris, Panhard dari Perancis, kendaraan taktis dari Jerman, dan berbagai peralatan khusus lainnya. Pada tahun 1998/99 kegiatan

XXIV/16

Page 17: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

tersebut akan dilanjutkan terutama dengan melengkapi peralatan perseorangan untuk keperluan operasi dan latihan.

Pembangunan balahankampus TNI-AL terutama ditujukan untuk meningkatkan kemampuan Marinir, kapal-kapal perang, dan pesawat udara. Dalam Repelita VI dilaksanakan pengadaan 39 kapal dari Jerman dan kapal-kapal patroli hasil produksi PT PAL Indonesia. Upaya untuk meningkatkan kemampuan kapal bawah air, dilaksanakan overhaul KRI Cakra dan KRI Nanggala. Untuk meningkatkan kemampuan angkutan logistik, patroli maritim, dan intai taktis, pada tahun 1997/98 telah diterima 2 unit pesawat Casa C-212 produksi PT IPTN dan dilanjutkan proses pengadaan 6 unit pesawat patroli maritim jenis Casa C-212 MPA dan 3 unit BO-105 dari PT IPTN, serta pengadaan 20 pesawat Nomad eks Australia. Pada tahun 1998/99 TNI-AL menitikberatkan pada upaya per-baikan/pemeliharaan kapal dan pesawat terbang untuk mening-katkan kesiapan operasional dengan kemampuan yang ada.

Pembangunan balahankampus TNI-AU ditujukan untuk peningkatan kemampuan satuan-satuan operasi , satuan pertahanan udara dan Pasukan Khas TNI-AU. Dalam rangka itu, dilakukan peningkatkan skadron-skadron udara antara lain pesawat C-130 Hercules, A-4 Skyhawk, F-5 Tiger II, Fokker F-27, helikopter, satuan pemeliharaan, dan satuan radar Pertahanan udara. Pada tahun 1997/98 telah diterima 24 pesawat Hawk 100/200 dari Inggris yang ditempatkan di Pakanbaru. Disamping itu, dilak- sanakan kegiatan perpanjangan usia pakai, peningkatan, dan sejenisnya untuk : F-5E/F Tiger II, A-4 Sky Hawk, dan C-130 Hercules. Pada tahun 1998/99 mulai diproses program perbaikan (Falcon Up) terhadap 10 pesawat tempur F-16 dan helikopter Puma SA-330 dalam rangka meningkatkan kemampuan dan mencegah terjadinya kerusakan yang fatal. Pada tahun 1998/99 dan 1999/2000

XXIV/17

Page 18: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

sebanyak 16 pesawat Hawk 100/200 (tahap II) akan masuk jajaran TNI-AU dan akan ditempatkan di Pontianak. Sedangkan proses pengadaan pesawat-pesawat hasil produksi dalam negeri seperti CN-235 MPA dan Super Puma AS-332 dilanjutkan dalam upaya mewujudkan kemandirian di bidang hankam.

Pembangunan balahankampus Polri mencakup peningkatan kemampuan satuan-satuan Brimob, Korps Reserse, Satuan Polisi Air dan Udara. Untuk meningkatkan kemampuan Brimob, telah dilaksanakan pemekaran satuan Brimob dan melengkapinya dengan berbagai peralatan. Untuk meningkatkan kemampuan reserse, telah dilaksanakan penambahan berbagai peralatan antara lain laboratorium kriminal dan “crime detection devices”. Kemampuan Satuan Polisi Air juga ditingkatkan dengan pengadaan kapal-kapal patroli cepat jenis baru. Disamping itu, telah pula dilaksanakan pengadaan beberapa pesawat jenis : BO-105 dan Casa C-212 dari PT IPTN dalam rangka meningkatkan kemampuan satuan Polisi Udara.

3) Pembangunan Kekuatan Balahankamwil

Pembangunan balahankamwil oleh Mabes ABRI disesuaikan dengan pemantapan pola-pola operasi keamanan.

Pembangunan balahankamwil TNI-AD mencakup pem- bangunan satuan-satuan kewilayahan di 10 Kodam. Sampai dengan tahun keempat Repelita VI telah dilaksanakan pengadaan berbagai peralatan antara lain kendaraan bermotor berbagai jenis, alat angkut air, dan peralatan lainnya. Berbagai fasilitas pangkalan dibangun antara lain mencakup berbagai tipe perumahan/kantor seluas lebih dari 100 ribu meter persegi dan telah dilanjutkan kegiatan per-

XXIV/18

Page 19: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

baikan rumah tidak layak huni, termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosialnya.

Pembangunan balahankamwil TNI-AL dilaksanakan dengan melengkapi dan memantapkan penyelenggaraan hankam wilayah laut. Sejak tahun 1992/93 TNI-AL telah berhasil menangkap kapal-kapal nelayan asing sebanyak 487 buah (Tabel XXIV-3). Dalam tahun keempat Repelita VI telah diadakan penambahan kendaraan air dan kapal motor untuk patroli dan ditempatkan di berbagai pangkalan TNI-AL. Disamping itu telah dilakukan rehabilitasi berbagai fasilitas pangkalan untuk menampung kapal-kapal eks Jerman. Pembangunan lanal Teluk Ratai yang dimulai sejak tahun 1982 dilanjutkan dengan pembangunan kawasan inti sehingga pada akhir Repelita VI dapat menampung kapal-kapal jenis fregat dan kapal-kapal patroli lainnya. Dalam rangka meningkatkan ke-sejahteraan prajurit, telah dilaksanakan kegiatan rehabilitasi perumahan yang tidak layak huni yang akan dilanjutkan pada tahun 1998/99.

Pembangunan balahankamwil TNI-AU meliputi Komando Operasi TNI-AU I dan II, sampai tahun keempat Repelita VI telah dilaksanakan berbagai kegiatan pemantapan satuan. Kegiatan per-baikan dan rehabilitasi 15 lanud termasuk penataan Lanud Husein Sastranegara yang dimulai sejak tahun 1995/96 untuk mendukung kepentingan pengembangan fasilitas produksi PT.IPTN. Pada tahun 1997/98 dilaksanakan pemantapan 15 Skadron Udara, 6 Skadron Fasharkan, 4 Skadron Pendidikan, 16 Satuan Radar, 14 Sathar, dan peningkatan 2 Skadron Avionik menjadi 1 Depo. Sampai dengan tahun keempat Repelita VI telah dilaksanakan kegiatan rehabilitasi perumahan dinas dan asrama yang kurang layak huni dalam rangka meningkatkan kesejahteraan prajurit, yang akan dilanjutkan pada tahun 1998/99.

XXIV/19

Page 20: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Pembangunan balahankamwil Polri ditujukan untuk peman- tapan tugas-tugas operasional Polri dalam rangka menghadapi ber-bagai tantangan di bidang kamtibmas. Angka-angka kejahatan, pelanggaran, dan gangguan sejak tahun 1993/94 menunjukkan kenaikan rata-rata pertahun 13,5 persen sampai tahun 1996/97, dan cenderung menurun pada tahun 1997/98 (Tabel XXIV-4). Pada tahun 1996/97 telah dilaksanakan pengembangan satuan-satuan kewilayahan Polri, yaitu dari 19 Polda menjadi 27 Polda serta peningkatan status satuan kewilayahannya. Selain itu dilanjutkan pemantapan 27 Polda, 2 Polwiltabes, 20 Polwil, 4 Poltabes, 292 Polres/Ta/Metro, 3.415 Polsek/Ta/Metro dan 123 kompi Brimob dan dilengkapi dengan berbagai peralatan antara lain kendaraan bermotor, kendaraan air, serta peralatan komunikasi. Sampai tahun keempat Repelita VI telah dilakukan rehabilitasi beberapa fasilitas yang termasuk didalamnya perbaikan rumah/asrama tidak layak huni serta berbagai fasilitas pendidikan.

4) Pembangunan Kekuatan Balacadangan

Pembangunan bala cadangan TNI dititikberatkan pada kegiatan evaluasi lanjutan mengenai komponen sistem cadangan TNI dan pemantapan rancangan organisasi kesatuan cadangan TNI (prajurit cadangan sukarela) sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1988 jo Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988. Proyek perintisan pembentukan 2 kompi cadangan TNI-AD dilanjutkan dengan penyem-purnaan buku petunjuk tentang sistem latihan dan organisasi tugas kompi cadangan. Diharapkan pada tahun 1998/99 dapat dimulai proses rekrutmen pembentukan kompi-kompi cadangan tersebut.

XXIV/20

Page 21: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

a. Program Dukungan Umum

Pengembangan sumber daya manusia ABRI dilaksanakan antara lain melalui kegiatan pengadaan personel terutama untuk Perwira yang berasal dari Akademi ABRI (AKABRI). Kebutuhan terhadap personel yang karena sifat profesinya tidak bisa dipenuhi dari AKABRI, pemenuhannya dilakukan melalui rekrutmen dari perguruan tinggi sesuai profesinya. Masukan Perwira dari AKABRI sampai tahun keempat Repelita VI jumlahnya mencapai 3.679 orang, sedangkan dari perguruan tinggi sebanyak 4.443 orang (Tabel XXIV-5). Sementara itu, upaya pengembangan sumber daya manusia ABRI juga ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam mendukung upaya menciptakan kemitrasejajaran pria-wanita, maka ABRI mulai tahun 1998/99 AKABRI mulai menerima calon taruna wanita. Sampai dengan tahun keempat Repelita VI, kekuatan personel ABRI secara keseluruhan mencapai 491.170 orang militer dari sasaran Repelita VI sebanyak 518.323 orang atau 94,76 persen (Tabel XXIV-6). Pada tahun 1998/99 direncanakan pengadaan personel ABRI dilanjutkan untuk memenuhi sasaran Repelita VI.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi para prajurit, dilaksanakan peningkatan beberapa rumah sakit ABRI antara lain : RS Gatot Subroto, RS DR Mintohardjo, RS DR Ramelan, RS Halim P., RS Kramatjati, Lakespra Saryanto, Ladokgi, dan Lakesla melalui pemenuhan sarana kesehatan dan peralatan khusus kesehatan yang sangat diperlukan. Khusus untuk peningkatan RS Polri mulai tahun 1998/99 direncanakan peningkatan 6 rumah sakit dengan memanfaatkan bantuan luar negeri. Berbagai kegiatan pengadaan senjata dan amunisi dalam skala yang lebih besar dilaksanakan secara terpusat.

XXIV/21

Page 22: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Pembangunan telekomunikasi untuk hankam dalam Repelita VI diutamakan pada peningkatan dan pemantapan sistem komunikasi satuan yang mencakup 5 stasiun bumi, melanjutkan pembangunan sistem K3I ABRI untuk keperluan komunikasi data dan pusat komando dan pengendalian; dan pemantapan sistem K3I Kohanudnas yang mencakup pembangunan jaring komunikasi antar Pusat Operasi Sektor serta Pusat Operasi Komando Pertahanan Udara Nasional. Disamping itu, telah dibangun beberapa fasiltas pendukung yang meliputi sistem komunikasi untuk keperluan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), pemantauan daerah perbatasan, pengamanan kota, pasukan pengamanan Presiden (Paspampres), serta untuk keperluan Angkatan dan Polri.

Pembangunan dukungan umum TNI-AD dalam Repelita VI dilaksanakan dengan penyusunan berbagai perangkat lunak, pengadaan berbagai senjata, kendaraan, serta peralatan lainnya seperti alat komunikasi, helm, dan payung udara. Dalam rangka memperpanjang usia pakai peralatan TNI-AD, telah dilaksanakan peremajaan kendaraan tempur jenis BTR-40 sebanyak 40 unit dari rencana 119 unit. Pembangunan perumahan dinas untuk satuan-satuan Koramil, Kodim, dan batalyon yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 1998/99 dilanjutkan dalam upaya memenuhi kebutuhan prajurit. Sampai tahun keempat Repelita VI jumlah personel TNI-AD mencapai sekitar 235.895 orang militer dan sekitar 65,745 orang PNS, sehingga secara keseluruhan telah mencapai sebesar 95,0 persen untuk personel militer (dari rencana 248.205 orang) dan 86,5 persen untuk PNS (dari rencana 76.015 orang). Direncanakan pada akhir Repelita VI sasaran personel TNI-AD akan dapat tercapai.

Pembangunan dukungan umum TNI-AL antara lain mencakup upaya pengembangan kemampuan dalam pengolahan

XXIV/22

Page 23: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

data dan informasi, penyediaan berbagai sarana olah raga, dan pengembangan pendidikan S-1 hankam. Sampai tahun keempat Repelita VI jumlah personel TNI-AL adalah sebanyak 45.572 orang personel militer dan 15.429 orang PNS, sehingga secara keseluruhan mencapai 94,8 persen untuk personel militer (dari rencana 48.033 orang) dan 84,6 persen untuk PNS (dari rencana 18.235 orang). Direncanakan pada akhir Repelita VI sasaran personel TNI-AL akan dapat tercapai.

Pembangunan dukungan umum TNI-AU dalam Repelita VI meliputi kegiatan pemantapan satuan pendidikan dan satuan pemeliharaan, ujicoba teknologi peralatan, pengembangan S-1 Hankam, pengembangan sistem pengolahan data, perbaikan landasan, rehabilitasi dan renovasi asrama prajurit, dan kegiatan sertifikasi peralatan sistem senjata udara. Untuk meningkatkan kemampuan SDM khususnya awak pesawat dilaksanakan pengadaan beberapa jenis simulator. Sampai tahun keempat Repelita VI jumlah personel TNI-AU mencapai sebanyak 21.087 orang personel militer dan sebanyak 7.997 orang PNS, sehingga secara keseluruhan telah mencapai sebesar 89,1 persen untuk personel militer (dari rencana 23.663 orang) dan 92,3 persen untuk PNS (dari rencana 8.664 orang). Direncanakan pada akhir Repelita VI sasaran personel TNI-AU akan dapat tercapai.

Pembangunan dukungan umum Polri dilaksanakan antara lain dengan melanjutkan kegiatan penelitian/kajian dan penyusunan berbagai perangkat lunak, pengembangan sistem informasi, pe-ningkatan sarana kesehatan, pembangunan dan rehabilitasi berbagai sarana perkantoran, dan pengkajian SDM Polri dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi. Jumlah prajurit Polri sampai tahun keempat Repelita VI mencapai sebanyak 188.616 orang prajurit Polri dan 22.207 orang PNS, sehingga secara keseluruhan tercapai

XXIV/23

Page 24: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

95,0 persen untuk prajurit Polri (dari rencana 198.422 orang) dan 95,5 persen untuk PNS (dari rencana 23.239 orang). Sasaran ideal jumlah personel Polri yaitu perbandingan jumlah personel Polri terhadap jumlah penduduk Indonesia adalah 1:500. Sampai tahun keempat Repelita VI perbandingan tersebut baru mencapai sekitar 1: 1.200 disebabkan keterbatasan dana dan belum terpenuhinya kualitas input. Direncanakan pada akhir Repelita VI sasaran personel Polri akan dapat tercapai.

Kegiatan survei dan pemetaan Dephankam/ABRI dilanjutkan dengan pembangunan pusat informasi geografi nusantara (PIGN) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. TNI-AD melanjutkan kegiatan pemetaan kawasan sekitar Pulau Batam. TNI-AL melaksanakan kegiatan surta laut/hidrooseanografi. TNI-AU melanjutkan kegiatan pemantapan dengan pemenuhan pengadaan alat pemotretan dan pemetaan udara. Pada tahun 1998/99 direncanakan berbagai kegiatan survei dan pemetaan termasuk untuk daerah perbatasan antara RI-Malaysia dan RI-Papua Nugini.

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar prajurit ABRI, telah dilaksanakan pembangunan/rehabilitasi rumah dan asrama tidak layak huni yang secara keseluruhan mencapai 27.613 KK atau 88,0 persen dari sasaran (31.213 KK) dengan luas bangunan 1.294.672 m2

atau 90,0 persen dari sasaran yaitu 1.438.959 m2 (Tabel XXIV-7). Pada tahun 1998/99 direncanakan akan dilaksanakan 8.091 KK dengan luas bangunan 230.000 m2. Pelaksanaan sampai akhir Repelita VI diperkirakan dapat melampaui sasaran yang ditetapkan sebelumnya yaitu lebih dari 35.000 KK (114,0 persen dari sasaran) dan luas bangunan sekitar 1.500.000 m2 (106,0 persen dari sasaran).

XXIV/24

Page 25: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

3. Pendukung

Pembangunan pendukung hankamneg dalam Repelita VI dilaksanakan melalui dua program, yaitu: (1) program sumber daya alam, sumber daya buatan, dan wilayah negara; dan (2) program pembinaan sarana dan prasarana pendukung hankamneg.

Dalam Repelita VI dilaksanakan berbagai kegiatan pen- dataan, inventarisasi, dan evaluasi potensi sumber daya alam dan buatan termasuk sarana dan prasarana nasional yang bersifat strategis sebagai upaya mewujudkan logistik wilayah. Pembinaan wilneg mencakup antara lain kegiatan pengkajian penyusunan pola dasar pembinaan segenap potensi nasional dan penyusunan rencana umum tata ruang wilayah pertahanan darat, laut, dan dirgantara.

Program pembinaan iptek dan industri strategis dilaksanakan antara lain meliputi kegiatan: pengkajian tentang iptek melalui kerjasama litbang dengan departemen, lembaga pemerintah non departemen dan industri strategis. Dalam upaya penjabaran lebih lanjut UU No.20 Tahun 1982, beberapa perangkat hukum dan perundang-undangan sedang disusun. Sampai dengan TA 1997/98 telah diselesaikan Undang-Undang : Nomor 26 Tahun 1997 (Hukum Disiplin Prajurit ABRI), Nomor 27 Tahun 1997 (Mobilisasi dan Demobilisasi), Nomor 28 Tahun 1997 (Kepolisian RI), Nomor 31 Tahun 19971 (Peradilan Militer), serta PP Nomor 32 Tahun 1997 tentang Administrasi Prajurit ABRI. Penyusunan UU Ratih diharapkan dapat dituntaskan pada tahun 1998/99 atau akhir Repelita VI, sedangkan kegiatan penyusunan UU Linmas akan berlanjut pada Repelita VII karena adanya perkembangan selama Repelita VI sehingga terjadi perubahan prioritas penyusunan undang-undang berkaitan dengan penyelenggaraan hankamneg.

XXIV/25

Page 26: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

Berbagai kerja sama bilateral, regional, dan internasional telah dilakukan di bidang hankam. Indonesia juga aktif ikut dalam misi-misi perdamaian yang diprakarsai oleh PBB (Tabel XXIV-8). Pada tahun 1997/98 telah dilaksanakan tindak lanjut kerja sama keamanan antara Indonesia dengan Australia sebagai upaya untuk mewujudkan stabilitas keamanan regional dalam bentuk latihan militer bersama, kerja sama di bidang pendidikan, dan kerja sama dalam rangka pengamanan daerah perbatasan.

Sampai dengan tahun keempat Repelita VI kekuatan sumber daya manusia hankamneg diperkirakan akan mencapai lebih dari 66 juta orang (Tabel XXIV-9). Sementara itu, perkembangan kemampuan dukungan anggaran hankam sejak Repelita I (1973/74) sampai Repelita V (1993/94) dapat dilihat pada Tabel XXIV-10. Kenaikan PDB cenderung lebih tinggi bila dibanding dengan kenaikan anggaran untuk kepentingan hankam. Perkembangan prosentase anggaran hankam terhadap APBN untuk empat tahun pertama Repelita VI ditunjukkan pada Tabel XXIV-11. Pada tahun 1998/99 sebagian anggaran pembangunan terutama diperuntukkan meningkatkan kesejahteraan prajurit, pendidikan dan pelatihan, dan pengadaan berbagai peralatan utama dan peralatan lain yang sangat diperlukan.

Sebagai akibat dari adanya krisis moneter dewasa ini pada pembangunan bidang hankam dilakukan penjadwalan dan perencanaan ulang terhadap pengadaan berbagai peralatan ABRI serta dilakukan berbagai upaya penghematan. Diharapkan setelah situasi ekonomi pulih, rencana tersebut dapat dilanjutkan sehingga ABRI benar-benar dapat tetap mewujudkan ABRI profesional, efektif, efisien dan modern. Untuk tahun-tahun mendatang, sebagai antisipasi kondisi ekonomi yang masih sulit, kesiagaan ABRI harus ditingkatkan, yang berarti pula peningkatan kualitas SDM dan peralatannya.

XXIV/26

Page 27: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 1JUMLAH ANGGOTA TUGAS KARYA

SAMPAI DENGAN TAHUN KE-4 REPELITA VI 1)

(orang)

1) Data terbaruCatatan :1. Yawan Pusat TNI-AU Mayoritas di PT Angkasa Pura (Sat Pam Bandara), IPTN dan PT Dahana2. Yawan Pusat TNI-AD Mayoritas di PT Angkasa Pura (Sat Pam Bandara), Pindad, IPTN dan Sat Pam Pertamina3. Yawan Pusat TNI-AL Mayoritas di PT PAL O = OrganikN = Non- Organik

XXIV/27

Page 28: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 2PELAKSANAAN KEGIATAN ABRI MANUNGGAL

DAN SURYA BHASKARA JAYA 1)

TAHUN 1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Data terbaru

XXIV/28

Page 29: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 3PENANGKAPAN KAPAL-KAPAL ASING YANG MELAKUKAN PELANGGARAN

DI PERAIRAN INDONESIA1)

TAHUN 1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Data terbaru

XXIV/29

Page 30: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 4ANGKA TINGKAT KEJAHATAN DI INDONESIA

TAHUN 1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Data terbaru

XXIV/30

Page 31: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 5MASUKAN PERWIRA ABRI DARI AKADEMI ABRI

DAN PERGURUAN TINGGI1)

TAHUN 1993/94, 1994/95 – 1997/98(orang)

1) Data terbaru

XXIV/31

Page 32: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 6KEKUATAN PERSONIL ABRI (KUMULATIF) 1)

TAHUN 1993/94 – 1998/99(orang)

XXIV/32

Page 33: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 7REHABILITASI RUMAH LAYAK HUNI DI LINGKUNGAN ABRI

TAHUN 1994/95 – 1998/99

Catatan : - Untuk Polri berupa pembangunan baru- Untuk TNI-AD, TNI- AL, TNI-AU berupa rehabilitasi

XXIV/33

Page 34: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 8PENUGASAN KONTINGEN GARUDA INDONESIA

KE LUAR NEGERI PADA AKHIR REPELITA V DSAMPAI REPELITA VI 1)

XXIV/34

Page 35: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

1) Data terbaru dari Dephankam/ABRI

XXIV/35

Page 36: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 9KEKUATAN SUMBER DAYA MANUSIA HANKAMNEG

S/D TAHUN KE-4 REPELITA VI

Keterangan :*) Terdiri dari cadangan militer wajib dan cadangan militer sukarela yang merupakan

Proyek perintisan 2 kompi cadangan**) Pegawai Negeri Sipil yang mendapat pelatihan PPBN

XXIV/36

Page 37: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 10PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR HANKAM 1)

TAHUN 1973/74 (Akhir Rep.I) – 1993/94 (akhir Rep V)(Triliun Rp.)

1) Data terbaru2) Pengeluaran Pemerintah3) Anggaran Rutin + Pembangunan4) Patokan harga konstan 1983

XXIV/37

Page 38: Draft III … · Web viewProgram Penyiapan Kekuatan Rakyat meliputi pembinaan kemampuan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa dan satpam dengan menititikberatkan pada pengembangan

TABEL XXIV – 11PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR HANKAM 1)

TAHUN 1993/94 – 1998/99 (Miliar Rp.)

1) Data terbaru2) Anggaran Rutin + Pembangunan3) Kurs 1 USD = Rp. 5.000,-4) Angka diperbaiki5) RAPBN 1998/99

XXIV/38