Upload
radiahtahir
View
35
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi
dengan cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar
hidup bebas dan mengandung informasi genetik dan memiliki sistem
biosintetik dan penghasil – energi yang penting untuk pertumbuhan dan
reproduksinya. Sejumlah bakteri, bersifat parasit intraseluler obligat
contohnya Chlamydiae dan Rickettsiae.
Dalam beberapa hal bakteri berbeda dari eukariot. Bakteri tidak
memiliki ribosom 80S maupun organel bermembran, seperti nukleus,
mitokondria, lisosom, retikulum endoplasma maupun badan golgi, bakteri
tidak memiliki flagela fibril 9+2 atau struktur silia seperti pada sel eukariot.
Bakteri memiliki ribosom 70S dan kromosom sirkuler tunggal (nukleoid)
tanpa sampul yang disusun oleh asam deoksiribonukleat untai-ganda
(DNA) yang bereplikasi secara amitosis. Jika terjadi pergerakan sering
disebabkan adanya struktur flagela filamen-tunggal. Sejumlah bakteri
memiliki mikrofibril eksternal (pili atau fimbria) yang berfungsi untuk
menempel. Mycoplasma tidak memiliki dinding sel, sedangkan eubakteria
lainnya menghasilkan struktur sampul dengan susunan senyawa kimianya
mirip peptidoglikan dinding sel. Eubakteria yang berdinding sel dan
archaebakteria dapat berbentuk kokus (bola), basil (batang), batang
melengkung atau spiral. Struktur kimia sampul eubakteria sering
digunakan untuk membedakannya ke dalam kelompok bakteri Gram-
positif, Gram-negatif dan “acid-fast” (tahan-asam).
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis
spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang
Identifikasi Escherichia Coli 1
ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus
besar manusia. Kebanyakan E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa,
seperti E. coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan
yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang
dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara
menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga
menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah
daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.
E. coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan
memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam
usus.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa
digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang
diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya
sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa
sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E. coli ini, mereka
bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.
Bakteri E. coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar,
hidupnya komensal dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam
pembentukan vitamin K yang berperan penting untuk pembekuan darah.
Dari berbagai penelitian menunjukkan beberapa galur atau strain dari
bakteri E. coli juga dapat menyebabkan wabah diare atau muntaber,
terutama pada anak – anak.
Identifikasi Escherichia Coli 2
1.2. MAKSUD PRAKTIKUM
Maksud dilakukan praktikum ini adalah :
1) Mengetahui cara mengidentifikasi dan isolasi bakteri Escherichia
coli
2) Mengetahui prosedur pembuatan media pertumbuhan pada bakteri
khususnya Escherichia coli
3) Mengetahui cara penanaman koloni / biakan kuman Escherichia
coli
pada media pertumbuhan bakteri
4) Mengetahui berbagai macam spesies dan genus bakteri
Escherichia coli
1.3TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dilakukan praktikum adalah :
1) Untuk mengidentifikasi atau mengisolasi bakteri Escherichia coli
2) Untuk membuat media pertumbuhan pada bakteri khususnya
media yang digunakan untuk pertumbuhan Escherichia coli
3) Untuk melihat morfologi serta sifat bakteri Escherichia coli dengan
jalan isolasi bakteri dan pewarnaan gram
4) Untuk mengamati pertumbuhan bakteri / koloni Escherichia coli
pada media pertumbuhan bakteri.
Identifikasi Escherichia Coli 3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. TINJAUAN UMUM BAKTERI ESCHERICHIA COLIKlasifikasi :
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : E. coli
Escherichia coliatau biasa disingkat E. coliadalah salah satu jenis
spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang
ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar
manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E.
Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius
pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan
bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu
basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.
Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti
daging hamburger yang belum matang. E. Coli yang tidak berbahaya
dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau
dengan mencegah baketi lain di dalam usus.
Escherichia coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika.
Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang
diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya
sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa
sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka
bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.
Identifikasi Escherichia Coli 4
2.2. Morfologi dan Fisiologi
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang
pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-
0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang
bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Smith-Keary, 1988 ;
Jawetz et al., 1995). Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang
20-40 derajat C, optimum pada 37 derajat.
2.3. Media Perbenihan Escherichia Coli dan Tes Biokimia
Media yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1) Blood Agar Plate (BAP)
Biasanya koloni Escherichia Coli yang tumbuh pada media ini
berwarna abu-abu, berukuran sedang, smooth, keping, haemolytis atau
anhaemolytis.
2) Mac Conkey Agar ( MCA )
Koloni Escherichia Coli yang tumbuh pada media Mac Conkey
berukuran sedang, smooth, keping atau sedikit cembung., berwarna
merah bata atau merah tua metalik.
3) Eosin Methylen blue Agar ( EMBA )
Koloni yang tumbuh berukuran sedang, smooth, keping, dan berwarna
kehijau-hijauan hitam metalik.
4) Endo Agar ( EA )
Mengandung fuchsin sehingga membedakan E.Coli dari enterobakter
lainnya.
5) Triple Sugar Iron Agar ( TISA )
Identifikasi Escherichia Coli 5
Media ini terdiri dari 0,1% glukosa, 1% sukrosa, 1% laktosa. Ferri sulfat
untuk mendeteksi produksi H2S. Protein dan indikator phenol red.
Salmonella bersifat alkali acid, alkali berbentuk karena adanya proses
oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang bersifat alkali
dengan adanya phenol red maka berbentuk warna merah, Escherichia
Coli menfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang bersifat asam
sehingga terbentuk warna kuning pada dasar dan lereng dan
menghasilkan gas. (Gani A.2003)
6) Sulfur Indol Motility ( SIM )
Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk
mengetahui pembentukan H2S, indol dan motility dari bakteri. Escherichia
Coli membentuk indol dan motility positif. (Gani A. 2003)
SIM medium hasil penanamannya adalah :
- H2S : Negatif / Positif
- Indol : Positif
- Motility : Aktif / Brown
7) UREA
Bakteri tertentu menghidrolisis urea dan membentuk ammonia dengan
terbentuknya warna merah karena adanya indikator phenol red,
Escherichia Coli pada media urea memberi sifat negatif karena
Escherichia Coli tidak menhidrolisis urea dan tidak membentuk ammonia
(Gani A. 2003).
8) MR-VP
a Uji MR
Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah
ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam
campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang
terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran pada
Identifikasi Escherichia Coli 6
media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila
indikator metil ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH seredndah
itu maka indikator tersebut menjkadi merah. Hal ini menandakan bahwa
bakteri ini peragi asam campuran(Anonim, 2008)
b Uji VP
Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium
setelah ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi
bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin) (Anonim, 2008). Hasil
positif terbentuk warna merah apabila sudah ditambahkan α-napthol dan
KOH.
9) SCA
Hasil uji sitrat yang diperoleh positif, yang ditandai dengan terjadinya
perubahan warna indikator BTB dari hijau menjadi biru . Artinya bakteri ini
mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa
sitrat ke dalam sel.
Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan tidak
terjadinya perubahan warna. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim
sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam
sel(Anonim, 2008)
10)Uji gula-gula(Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol,maltosa)
Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu
memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi
perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna
kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada
media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang
diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi
berbentuk gas(Anonim, 2008)
2.4Manfaat dan Patogenitas
Identifikasi Escherichia Coli 7
E. coli adalah anggota flora normal usus. E. coli berperan penting
dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam - asam
empedu dan penyerapan zat-zat makanan. E. coli termasuk ke dalam
bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini
menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu
CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk
ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan
(Ganiswarna, 1995).
E. coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran
pencernaan meningkat atau berada di luar usus. E. coli menghasilkan
enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare. E. coli berasosiasi
dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel
(jawetz et al., 1995).
Manifestasi klinik infeksi oleh E. coli bergantung pada tempat infeksi
dan tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi yang disebabkan oleh
bakteri lain (jawetz et al., 1995). Penyakit yang disebabkan oleh E. coli
yaitu :
a. Infeksi saluran kemih
E. coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih pada kira-kira 90 %
wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing,
disuria, hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang berhubungan dengan
infeksi saluran kemih bagian atas.
b. Diare
E. coli yang menyebabkan diare banyak ditemukan di seluruh dunia.
E. coli diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya, dan setiap
Identifikasi Escherichia Coli 8
kelompok menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda. Ada
lima kelompok galur E. coli yang patogen, yaitu:
E. coli Enteropatogenik (EPEC) : EPEC penyebab penting
diare pada bayi, khususnya di negara berkembang. EPEC
sebelumnya dikaitkan dengan wabah diare pada anak-anak di
negara maju. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil.
E. coli Enterotoksigenik (ETEC) : ETEC penyebab yang sering
dari “diare wisatawan” dan penyebab diare pada bayi di negara
berkembang. Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik untuk
manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel usus
kecil.
E. coli Enteroinvasif (EIEC) : EIEC menimbulkan penyakit yang
sangat mirip dengan shigelosis. Penyakit yang paling sering
pada anak-anak di negara berkembang dan para wisatawan
yang menuju negara tersebut. Galur EIEC bersifat non-laktosa
atau melakukan fermentasi laktosa dengan lambat serta
bersifat tidak dapat bergerak. EIEC menimbulkan penyakit
melalui invasinya ke sel epitel mukosa usus.
E. coli Enterohemoragik (EHEK) : EHEK menghasilkan
verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksisnya pada sel Vero,
suatu ginjal dari monyet hijau Afrika.
E. coli Enteroagregatif (EAEC) : EAEC menyebabkan diare
akut dan kronik pada masyarakat di negara berkembang.
c. Sepsis
Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, E. coli dapat
memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis.
d. Meningitis
Identifikasi Escherichia Coli 9
E. coli dan Streptokokus adalah penyebab utama meningitis pada bayi.
E. coli merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis neonatal
(Jawetz etal., 1996).
Identifikasi Escherichia Coli 10
BAB IIIMETODE PRAKTIKUM
3.1. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum bakteriologi mengenai identifikasi dan cara-cara identifikasi
bakteri Escherichia coli yang dilaksanakan hari Senin-Rabu, 21-23 oktober
2013 pukul 09.30-12.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi
Poltekkes kemenkes Makassar jurusan analis kesehatan.
3.2. ALAT
Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah sebagai berikut :
A. Pengambilan sampel
Pot/wadah sampel
Label Kecil
B. Isolasi/Penanaman
Centrifuge
Rak + tabung reaksi
Inkubator
Tabung centrifuge
Ose
Bunsen
Pipet tetes
Kertas pembungkus media
C. Identifikasi
Identifikasi Escherichia Coli 11
Mikroskop
Ose
Nall
Rak Tabung
Objek glass
Lampu Spiritus dan korek api
Bak pewarnaan
3.3. BAHAN
Bahan yang digunakan pada percobaan ini:
A. Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah air got
B. Isolasi
1) Media pemupuk
BHIB
2) Media Selektif
MCA ( Mac Conkey Agar)
EMBA (Eosin Methylen Blue Agar)
Endo Agar
C. Identifikasi
Media differensial
TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Untuk Uji biokimia pada:
a Deretan gula-gula :
Identifikasi Escherichia Coli 12
Glukosa
Laktosa
Sukrosa
Maltosa
Mannitol
b Media lain :
SIM (Sulfur Indol Motility)
MR (Methyl Red) dan VP (Voges Proskauer)
SCA (Simmon Citrat Agar)
Urea
Untuk Pewarnaan
CGV (Carbol Gentian Violet)
Lugol
Alcohol 96%
Safranin
3.4. Cara Isolasi Dan Identifikasi
A. Hari I
1) Penanaman pada Media Pemupuk
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Sampel air got terlebih dahulu dicentrifuge selama 15 menit
dengan 3000 rpm, kemudian ambil endapannya
menggunakan ose steril lalu ditanam pada media BHIB.
c. Inkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam di inkubator.
Identifikasi Escherichia Coli 13
B. Hari II
1. Mengamati hasil penanaman pada media pemupuk dengan
melakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram
yaitu :
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat
preparat pada objek glass yang bersih dan bebas lemak,
keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api
dengan melewatkan sebanyak 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan,
diamkan selama 2-3 menit.
d) Cuci air mengalir
e) Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
f) Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan
selama 20-30 detik.
g) Cuci air mengalir
h) Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar
2-3 menit. Lalu cuci air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil
imersi dan lakukan pemeriksaan dibawah mikroskop dengan
pembesaran lensa objektif 100x.
j) Amati dan catat hasil
Identifikasi Escherichia Coli 14
2. Setelah dilakukan pewarnaan, dan didapatkan hasil maka
dilanjutkan dengan isolasi pada media selektif yaitu media MC
Agar,EMB Agar, dan Endo Agar dengan metode gores kuadran.
3. Diambil 1 ose biakan kuman, ditanam pada media MC
Agar,EMB Agar, dan Endo Agar dengan menggoreskan dengan
metode kuadran.
4. Setelah digoreskan,media dibungkus kembali lalu di masukkan
ke inkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
C. Hari III
1. Pengamatan pada media selektif, diamati pertumbuhan
koloninya.
2. Dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram
yaitu :
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat
preparat pada objek glass yang bersih dan bebas lemak,
keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api
dengan melewatkan maksimal 3kali.
c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan,
diamkan selama 2-3 menit.
d) Cuci air mengalir
e) Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Identifikasi Escherichia Coli 15
f) Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan
selama 20-30 detik.
g) Cuci air mengalir
h) Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar
2-3 menit. Lalu cuci air mengalir
i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil
imersi dan lakukan pemeriksaan dibawah mikroskop dengan
pembesaran lensa objektif 100x.
3. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, maka koloni yang
dicurigai bakteri Escherichia Coli diambil 1 ose koloni ditanam
pada media differensial TSIA dan ditanam pada media gula-gula
( Glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa, Mannitol), SIM, MR-VP,
SCA, dan Urea.
4. Diinkubasi diinkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
D. Hari IV
1. Pengamatan hasil penanaman uji biokimia pada media
differensial TSIA, dan media gula-gula
2. Amati dan catat hasil, cocokkan dengan tabel reaksi uji biokimia
dan catat kesimpulan bakteri apa yang didapat.
Identifikasi Escherichia Coli 16
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1HASIL PENGAMATANA. HARI I :
1. Penanaman pada media pemupuk :
1) Media BHIB
Ket : Menjadi Keruh
2. Pemeriksaan Mikroskopik
Hasil Pemeriksaan :
Keterangan :
a. Bentuk : Basil
b. Sifat : gram negatif
c. Susunan :tunggal dan berpasangan
d. Tersangka : Escherichia Coli
Identifikasi Escherichia Coli 17
B. HARI II1) Pengamatan hasil isolasi :
No
Ciri Media MCA Media EMB Agar Media Endo Agar
1. Bentuk
Koloni :
Bulat, sedang-besar Bulat – Sedang Bulat, Besar-besar
2. Warna
Koloni :
Merah keruh Hijau metalik,
tengahnya berwarna
ungu tua
Merah metalik
3. Elevasi : Cembung Keping Cembung
4. Sifat : Smooth Smooth Smooth
2) Pengamatan hasil mikroskopik
MCA EMBA ENDO
Basil gram negative Basil gram negative Basil gram negative
Identifikasi Escherichia Coli 18
C. HARI III1) Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA
Hasil penanaman pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) adalah :
Sebelum ditanami bakteri Sesudah ditanami bakteri
Lereng : Acid (Kuning)
Dasar : Acid (Kuning)
Gas : (+)
H2S : (-)
2) Pada Uji Biokimiaa. Deretan gula-gula- Sebelum ditanami bakteri
- Setelah ditanami bakteri
Identifikasi Escherichia Coli 19
b. Media lain-lain
- SIM (Indol)
Sulfur : (-)
Indol : (+)
Motility : (+)
- Urea -SCA
Urea: (-) SCA: (-)
- MR dan VP
MR: (+) VP: (-)
Identifikasi Escherichia Coli 20
4.2PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan bakteri, digunakan sampel bakteri air got yang
dibuat suspensi. Bakteri isolat tersebut kemudian ditanamkan pada MCA,
EMB Agar, Endo Agar kemudian diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24
jam pada media tumbuh bakteri dengan ciri – ciri :
Media pemupuk
Media BHIB yang ditanami dengan sampel feces setelah diinkubasi
setelah 24 jam pada suhu 37 0 C terlihat keruh menandakan adanya
pertumbuhan bakteri pada media tersebut.
Pewarnaan
Pada hasil pewarnaan sampel feces yang diamati dari media BHIB
terlihat pada dibawah mikroskop bakteri basil gram negatif ( warna merah)
artinya bakteri tersebut mengikat zat warna kedua (safranin). Begitupula
halnya pada hasil pewarnaan pada media perbenihan (mac.conkey, Endo,
Na). Bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang tipis yang
membedakan dengan gram positif (dinding sel yang tebal) sehingga pada
saat didekolorisasi dengan alkohol maka zat warna pertama akan luntur
dan akhirnya menyerap zat warna kedua yaitu safranin berwarna merah.
Media-media perbenihan
- Media Mac. Conkey
Koloni terlihat berwarna merah keruh dan merah muda, smooth,
cembung
- Media EMBA
Koloni terlihat berwarna hijau metalik, sedang, smooth,
cembung
- Media Endo
Identifikasi Escherichia Coli 21
Koloni terlihat berwarna merah dan hijau metalik, sedang –
kecil, smooth, cembung.
Media uji biokimia
- Deret Gula-gula
Pada deret gula-gula digunakan media glukosa, mannitol,
laktosa, sukrosa, fruktosa dan semuanya posif dan positif gas.
Artinya media tersebut berubah warna dari warna biru menjadi
kuning, hal ini disebabkan karena bakteri tersebut dapat
memfermentasikan karbohidrat. Media tersebut positif gas
karena terdapat gelembung udara pada tabung durham.
- TSIA
Pada media TSIA terlihat pada lereng berwarna kuning
(asid) dan dasar berwarna kuning (asid), positif gas dan sulfur
(-). Reaksi asid-asid pada media TSIA tersebut menandakan
bahwa glukosa difermentasikan. Media TSIA digunakan
terutama untuk mengidentifikasi bakteri gram-negatif. Media
TSIA terdiri dari glukosa, Laktosa, sukrosa, indikator fenolred,
FeSO4 . Perubahan warna yang terjadi disabebkan keranan
adanya indikator yang terdapat dalam media tersebut. Untuk
media TSIA digunakan agar miring dan tabung harus ditutup
sedikit longgar supaya terdapat pertukaran udara bebas.
Konsentrasi dalam medium pembiakan TSIA adalah 1/10 dari
konsentrasi laktosa dan sakarosa. Konsentrasi yang kecil ini
dimaksudkan untuk mengetahui bila hanya glukosa saja yang
difermentasi, maka hasil fermentasi di bagian slant karena
sedikit , segera teroksidasi sehingga warna indikator tidak
berubah. Dibagian butt tegangan oksidasi lebih rendah,
sehingga reaksi asam tetap dipertahankan. Itulahsebabnya
Identifikasi Escherichia Coli 22
tutup tabung tidak boleh terlalu rapat untuk memungkinkan
pertukaran udara secara bebas. Sehingga keadaan alkalis
dibagian slant dapat dipertahankan. Bila tabung ditutup terlalu
rapat, dan bila hanya glukosa yang difermentasi, bagian slant
pun akan berwarna kuning, yang mengakibatkan salah tafsir.
Pada pemeriksaan dengan TSIA, medium harus diperiksa
dalam waktu 18-24 jam dan tidak dapat ditafsirkan secara
sempurna bila medium pembiakan telah di eramkan lebih dari
48 jam.
- SIM
Pada media SIM, Sulfur untuk melihat adanya sulfur yaitu
adanya warna hitam.
Untuk Indol hasilnya positif (+) ditandai dengan pengamatan
setelah penambahan dengan reagen kovecs dan membentuk
cincin merah. Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui
apakah dalam proses pertumbuhannya. Bakteri dapat
membentuk indol dari triptofan. Indol adalah zat yang dapat
menguapkan dan dapat diperiksa adanya dengan penambahan
paradimetilaminobanzaldehid atau dengan sepotong yang
diimpregasi dengan adanya asam oksalat, kemudian diselipkan
antara mulut mulut dan tutup kapas. Penggunaan eter
dimaksudkan untuk mengekstraksi indol dari medium, karena
indol dapat larut dalam eter/silol. Sehingga bila jumlah indol
sedikit dapat dikumpulkan ke permukaan medium dan bereaksi
dengan reagen di permukaan medium berupa cincin merah.
- SCA
Hasil uji citrat tidak terjadi perubahan warna, tetap
berwarna hijau. Perubahan warna tersebut karena adanya
indikator dalam media tersebut. Uji citrat digunakan untuk
Identifikasi Escherichia Coli 23
melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan citrat
sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Na.citrat satu-
satunya sumber karbon, NH4+ sebagai satu-satunya sumber N
dan BTB sebagai indikator pH. Pada Escherichia coli tidak
memanfaatkan sitrat, sehingga pada penanaman media sitrat
hasilnya negatif. (Gani A.2003)
- VP
Hasil dari pengamatan diperoleh VP (-), tidak terjadi
perubahan warna pada media tersebut. Pengujian ini untuk
mengetahui apakah dalam proses pertumnuhan organisme
terbentuk asetil metilkarbinol dalam lingkungan yang
mengandung potassium hidroksida dan udara teroksidasi
menjadi senyawa diasetil. Senyawa ini dengan alfa naftol dan
inti guanidin dari asam – aminoorganina (dari pepton)
menghasilkan warna merah. Reaksi ini harus dilihat dalam
waktu lebih dari empat jam setelah ditambah reagen.
- MR
Hasil dari pengamatan menghasilkan warna merah.
Pengujian dengan MR dilakukan untuk mengetahui apakah
bakteri dapat membentuk asam sedemikian banyaknya
sehingga dapat mengubah indikator MR menjadi merah.
Pengujian seharusnya dilakukan sebelum biakan berumur 2 hari
pada suhu 37 0 C atau tiga hari pada suhu 30 0 C. Reaksi ini
tidak dapat dipercepat dengna meningkatkan kadar glukosa
dalam medium.
Identifikasi Escherichia Coli 24
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada praktikum
ini untuk identifikasi Escherichia Coli dari bahan pemeriksaan air got
didapatkan bakteri Escherichia Coli karena pada pemeriksaan
mikroskopiknya didapatkan hasil bakteri bentuk basil gram negatif, dan
setelah dilakukan beberapa uji pemeriksaan dan uji biokimia sesuai
dengan uji biokimia untuk bakteri Escherichia Coli. Dan sesuai dengan
IMVIC ( Indol, Metil Red, Voges Proskauer, Simon citrat) dengan hasil +
+--.
5.2SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah
sebagai berikut :
1. Diharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan
APD lengkap.
2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
3. Memperhatikan reagen yang akan digunakan,masih dapat
digunakan atau sudah rusak.
4. Menghindari terjadinya kontaminasi.
5. Mengikuti aturan praktikum.
6. Diharapkan didalam praktikum,praktikan harus menggunakan
APD lengkap.
7. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
Identifikasi Escherichia Coli 25
DAFTAR PUSTAKA
http://analiskesehatan-pontianak.blogspot.com/2011/02/
pengukuran-coliform-dengan-mpn.html
www.wikipedia.com
www.google.com
http://sutikno.blog.uns.ac.id/2009/06/21/cara-menghitung-nilai-mpn-
uji-coliform/
http://kenzhi17.blogspot.com/2012/11/identifikasi-bakteri-escherichia-
coli.html
Gibson, J.M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk
Perawat. EGC. Jakarta
http://yalun.wordpress.com/2008/10/07/mengenal-bakteri-
escherichia-coli/
Bonang Enggar S, Gerard. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk
Laboratorium Klinik. PT. Gramedia. Jakarta
Anonim, 2007, Escherichia Coli, http://www.wikipedia.com
Identifikasi Escherichia Coli 26