37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup bebas dan mengandung informasi genetik dan memiliki sistem biosintetik dan penghasil – energi yang penting untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Sejumlah bakteri, bersifat parasit intraseluler obligat contohnya Chlamydiae dan Rickettsiae. Dalam beberapa hal bakteri berbeda dari eukariot. Bakteri tidak memiliki ribosom 80S maupun organel bermembran, seperti nukleus, mitokondria, lisosom, retikulum endoplasma maupun badan golgi, bakteri tidak memiliki flagela fibril 9+2 atau struktur silia seperti pada sel eukariot. Bakteri memiliki ribosom 70S dan kromosom sirkuler tunggal (nukleoid) tanpa sampul yang disusun oleh asam deoksiribonukleat untai-ganda (DNA) yang bereplikasi secara amitosis. Jika terjadi pergerakan sering disebabkan adanya struktur flagela filamen-tunggal. Sejumlah bakteri memiliki mikrofibril eksternal (pili atau fimbria) yang berfungsi untuk Identifikasi Escherichia Coli 1

e coli

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.

Citation preview

Page 1: e coli

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi

dengan cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar

hidup bebas dan mengandung informasi genetik dan memiliki sistem

biosintetik dan penghasil – energi yang penting untuk pertumbuhan dan

reproduksinya. Sejumlah bakteri, bersifat parasit intraseluler obligat

contohnya Chlamydiae dan Rickettsiae.

Dalam beberapa hal bakteri berbeda dari eukariot. Bakteri tidak

memiliki ribosom 80S maupun organel bermembran, seperti nukleus,

mitokondria, lisosom, retikulum endoplasma maupun badan golgi, bakteri

tidak memiliki flagela fibril 9+2 atau struktur silia seperti pada sel eukariot.

Bakteri memiliki ribosom 70S dan kromosom sirkuler tunggal (nukleoid)

tanpa sampul yang disusun oleh asam deoksiribonukleat untai-ganda

(DNA) yang bereplikasi secara amitosis. Jika terjadi pergerakan sering

disebabkan adanya struktur flagela filamen-tunggal. Sejumlah bakteri

memiliki mikrofibril eksternal (pili atau fimbria) yang berfungsi untuk

menempel. Mycoplasma tidak memiliki dinding sel, sedangkan eubakteria

lainnya menghasilkan struktur sampul dengan susunan senyawa kimianya

mirip peptidoglikan dinding sel. Eubakteria yang berdinding sel dan

archaebakteria dapat berbentuk kokus (bola), basil (batang), batang

melengkung atau spiral. Struktur kimia sampul eubakteria sering

digunakan untuk membedakannya ke dalam kelompok bakteri Gram-

positif, Gram-negatif dan “acid-fast” (tahan-asam).

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis

spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang

Identifikasi Escherichia Coli 1

Page 2: e coli

ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus

besar manusia. Kebanyakan E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa,

seperti E. coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan

yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang

dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara

menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga

menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah

daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.

E. coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan

memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam

usus.

E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa

digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang

diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya

sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa

sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E. coli ini, mereka

bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.

Bakteri E. coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar,

hidupnya komensal dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam

pembentukan vitamin K yang berperan penting untuk pembekuan darah.

Dari berbagai penelitian menunjukkan beberapa galur atau strain dari

bakteri E. coli juga dapat menyebabkan wabah diare atau muntaber,

terutama pada anak – anak.

Identifikasi Escherichia Coli 2

Page 3: e coli

1.2. MAKSUD PRAKTIKUM

Maksud dilakukan praktikum ini adalah :

1) Mengetahui cara mengidentifikasi dan isolasi bakteri Escherichia

coli

2) Mengetahui prosedur pembuatan media pertumbuhan pada bakteri

khususnya Escherichia coli

3) Mengetahui cara penanaman koloni / biakan kuman Escherichia

coli

pada media pertumbuhan bakteri

4) Mengetahui berbagai macam spesies dan genus bakteri

Escherichia coli

1.3TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dilakukan praktikum adalah :

1) Untuk mengidentifikasi atau mengisolasi bakteri Escherichia coli

2) Untuk membuat media pertumbuhan pada bakteri khususnya

media yang digunakan untuk pertumbuhan Escherichia coli

3) Untuk melihat morfologi serta sifat bakteri Escherichia coli dengan

jalan isolasi bakteri dan pewarnaan gram

4) Untuk mengamati pertumbuhan bakteri / koloni Escherichia coli

pada media pertumbuhan bakteri.

Identifikasi Escherichia Coli 3

Page 4: e coli

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. TINJAUAN UMUM BAKTERI ESCHERICHIA COLIKlasifikasi :

Domain : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : E. coli

Escherichia coliatau biasa disingkat E. coliadalah salah satu jenis

spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang

ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar

manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E.

Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius

pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan

bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu

basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.

Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti

daging hamburger yang belum matang. E. Coli yang tidak berbahaya

dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau

dengan mencegah baketi lain di dalam usus.

Escherichia coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika.

Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang

diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya

sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa

sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka

bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.

Identifikasi Escherichia Coli 4

Page 5: e coli

2.2. Morfologi dan Fisiologi

Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang

pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-

0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang

bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Smith-Keary, 1988 ;

Jawetz et al., 1995). Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang

20-40 derajat C, optimum pada 37 derajat.

2.3. Media Perbenihan Escherichia Coli dan Tes Biokimia

Media yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

1) Blood Agar Plate (BAP)

Biasanya koloni Escherichia Coli yang tumbuh pada media ini

berwarna abu-abu, berukuran sedang, smooth, keping, haemolytis atau

anhaemolytis.

2) Mac Conkey Agar ( MCA )

Koloni Escherichia Coli yang tumbuh pada media Mac Conkey

berukuran sedang, smooth, keping atau sedikit cembung., berwarna

merah bata atau merah tua metalik.

3) Eosin Methylen blue Agar ( EMBA )

Koloni yang tumbuh berukuran sedang, smooth, keping, dan berwarna

kehijau-hijauan hitam metalik.

4) Endo Agar ( EA )

Mengandung fuchsin sehingga membedakan E.Coli dari enterobakter

lainnya.

5) Triple Sugar Iron Agar ( TISA )

Identifikasi Escherichia Coli 5

Page 6: e coli

Media ini terdiri dari 0,1% glukosa, 1% sukrosa, 1% laktosa. Ferri sulfat

untuk mendeteksi produksi H2S. Protein dan indikator phenol red.

Salmonella bersifat alkali acid, alkali berbentuk karena adanya proses

oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang bersifat alkali

dengan adanya phenol red maka berbentuk warna merah, Escherichia

Coli menfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang bersifat asam

sehingga terbentuk warna kuning pada dasar dan lereng dan

menghasilkan gas. (Gani A.2003)

6) Sulfur Indol Motility ( SIM )

Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk

mengetahui pembentukan H2S, indol dan motility dari bakteri. Escherichia

Coli membentuk indol dan motility positif. (Gani A. 2003)

SIM medium hasil penanamannya adalah :

- H2S : Negatif / Positif

- Indol : Positif

- Motility : Aktif / Brown

7) UREA

Bakteri tertentu menghidrolisis urea dan membentuk ammonia dengan

terbentuknya warna merah karena adanya indikator phenol red,

Escherichia Coli pada media urea memberi sifat negatif karena

Escherichia Coli tidak menhidrolisis urea dan tidak membentuk ammonia

(Gani A. 2003).

8) MR-VP

a Uji MR

Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah

ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam

campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang

terkandung  dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran pada

Identifikasi Escherichia Coli 6

Page 7: e coli

media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila

indikator metil ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH seredndah

itu maka indikator tersebut menjkadi merah. Hal ini menandakan bahwa

bakteri ini peragi asam campuran(Anonim, 2008)

b Uji VP

Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium

setelah ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi

bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin)  (Anonim, 2008). Hasil

positif terbentuk warna merah apabila sudah ditambahkan α-napthol dan

KOH.

9) SCA

Hasil uji sitrat yang diperoleh positif, yang ditandai dengan terjadinya

perubahan warna indikator BTB dari hijau menjadi biru . Artinya bakteri ini

mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa

sitrat ke dalam sel.

Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan tidak

terjadinya perubahan warna. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim

sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam

sel(Anonim, 2008)

10)Uji gula-gula(Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol,maltosa)

Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu

memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi

perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna

kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada

media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang

diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi

berbentuk gas(Anonim, 2008)

2.4Manfaat dan Patogenitas

Identifikasi Escherichia Coli 7

Page 8: e coli

E. coli adalah anggota flora normal usus. E. coli berperan penting

dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam - asam

empedu dan penyerapan zat-zat makanan. E. coli termasuk ke dalam

bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari

lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang

dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini

menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu

CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk

ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan

(Ganiswarna, 1995).

E. coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran

pencernaan meningkat atau berada di luar usus. E. coli menghasilkan

enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare. E. coli berasosiasi

dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel

(jawetz et al., 1995).

Manifestasi klinik infeksi oleh E. coli bergantung pada tempat infeksi

dan tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi yang disebabkan oleh

bakteri lain (jawetz et al., 1995). Penyakit yang disebabkan oleh E. coli

yaitu :

a. Infeksi saluran kemih

E. coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih pada kira-kira 90 %

wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing,

disuria, hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang berhubungan dengan

infeksi saluran kemih bagian atas.

b. Diare

E. coli yang menyebabkan diare banyak ditemukan di seluruh dunia.

E. coli diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya, dan setiap

Identifikasi Escherichia Coli 8

Page 9: e coli

kelompok menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda. Ada

lima kelompok galur E. coli yang patogen, yaitu:

E. coli Enteropatogenik (EPEC) : EPEC penyebab penting

diare pada bayi, khususnya di negara berkembang. EPEC

sebelumnya dikaitkan dengan wabah diare pada anak-anak di

negara maju. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil.

E. coli Enterotoksigenik (ETEC) : ETEC penyebab yang sering

dari “diare wisatawan” dan penyebab diare pada bayi di negara

berkembang. Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik untuk

manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel usus

kecil.

E. coli Enteroinvasif (EIEC) : EIEC menimbulkan penyakit yang

sangat mirip dengan shigelosis. Penyakit yang paling sering

pada anak-anak di negara berkembang dan para wisatawan

yang menuju negara tersebut. Galur EIEC bersifat non-laktosa

atau melakukan fermentasi laktosa dengan lambat serta

bersifat tidak dapat bergerak. EIEC menimbulkan penyakit

melalui invasinya ke sel epitel mukosa usus.

E. coli Enterohemoragik (EHEK) : EHEK menghasilkan

verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksisnya pada sel Vero,

suatu ginjal dari monyet hijau Afrika.

E. coli Enteroagregatif (EAEC) : EAEC menyebabkan diare

akut dan kronik pada masyarakat di negara berkembang.

c. Sepsis

Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, E. coli dapat

memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis.

d. Meningitis

Identifikasi Escherichia Coli 9

Page 10: e coli

E. coli dan Streptokokus adalah penyebab utama meningitis pada bayi.

E. coli merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis neonatal

(Jawetz etal., 1996).

Identifikasi Escherichia Coli 10

Page 11: e coli

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

3.1. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum bakteriologi mengenai identifikasi dan cara-cara identifikasi

bakteri Escherichia coli yang dilaksanakan hari Senin-Rabu, 21-23 oktober

2013 pukul 09.30-12.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi

Poltekkes kemenkes Makassar jurusan analis kesehatan.

3.2. ALAT

Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah sebagai berikut :

A. Pengambilan sampel

Pot/wadah sampel

Label Kecil

B. Isolasi/Penanaman

Centrifuge

Rak + tabung reaksi

Inkubator

Tabung centrifuge

Ose

Bunsen

Pipet tetes

Kertas pembungkus media

C. Identifikasi

Identifikasi Escherichia Coli 11

Page 12: e coli

Mikroskop

Ose

Nall

Rak Tabung

Objek glass

Lampu Spiritus dan korek api

Bak pewarnaan

3.3. BAHAN

Bahan yang digunakan pada percobaan ini:

A. Pengambilan sampel

Sampel yang digunakan adalah air got

B. Isolasi

1) Media pemupuk

BHIB

2) Media Selektif

MCA ( Mac Conkey Agar)

EMBA (Eosin Methylen Blue Agar)

Endo Agar

C. Identifikasi

Media differensial

TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Untuk Uji biokimia pada:

a Deretan gula-gula :

Identifikasi Escherichia Coli 12

Page 13: e coli

Glukosa

Laktosa

Sukrosa

Maltosa

Mannitol

b Media lain :

SIM (Sulfur Indol Motility)

MR (Methyl Red) dan VP (Voges Proskauer)

SCA (Simmon Citrat Agar)

Urea

Untuk Pewarnaan   

CGV (Carbol Gentian Violet)

Lugol

Alcohol 96%

Safranin

3.4. Cara Isolasi Dan Identifikasi

A. Hari I

1) Penanaman pada Media Pemupuk

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Sampel air got terlebih dahulu dicentrifuge selama 15 menit

dengan 3000 rpm, kemudian ambil endapannya

menggunakan ose steril lalu ditanam pada media BHIB.

c. Inkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam di inkubator.

Identifikasi Escherichia Coli 13

Page 14: e coli

B. Hari II

1. Mengamati hasil penanaman pada media pemupuk dengan

melakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram

yaitu :

a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat

preparat pada objek glass yang bersih dan bebas lemak,

keringkan.

b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api

dengan melewatkan sebanyak 3kali.

c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan,

diamkan selama 2-3 menit.

d) Cuci air mengalir

e) Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.

f) Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan

selama 20-30 detik.

g) Cuci air mengalir

h) Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar

2-3 menit. Lalu cuci air mengalir

i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil

imersi dan lakukan pemeriksaan dibawah mikroskop dengan

pembesaran lensa objektif 100x.

j) Amati dan catat hasil

Identifikasi Escherichia Coli 14

Page 15: e coli

2. Setelah dilakukan pewarnaan, dan didapatkan hasil maka

dilanjutkan dengan isolasi pada media selektif yaitu media MC

Agar,EMB Agar, dan Endo Agar dengan metode gores kuadran.

3. Diambil 1 ose biakan kuman, ditanam pada media MC

Agar,EMB Agar, dan Endo Agar dengan menggoreskan dengan

metode kuadran.

4. Setelah digoreskan,media dibungkus kembali lalu di masukkan

ke inkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.

C. Hari III

1. Pengamatan pada media selektif, diamati pertumbuhan

koloninya.

2. Dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram

yaitu :

a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat

preparat pada objek glass yang bersih dan bebas lemak,

keringkan.

b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi diatas nyala api

dengan melewatkan maksimal 3kali.

c) Lalu tetesi dengan zat warna CGV pada bagian apusan,

diamkan selama 2-3 menit.

d) Cuci air mengalir

e) Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.

Identifikasi Escherichia Coli 15

Page 16: e coli

f) Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan

selama 20-30 detik.

g) Cuci air mengalir

h) Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar

2-3 menit. Lalu cuci air mengalir

i) Keringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar 1 tetes oil

imersi dan lakukan pemeriksaan dibawah mikroskop dengan

pembesaran lensa objektif 100x.

3. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, maka koloni yang

dicurigai bakteri Escherichia Coli diambil 1 ose koloni ditanam

pada media differensial TSIA dan ditanam pada media gula-gula

( Glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa, Mannitol), SIM, MR-VP,

SCA, dan Urea.

4. Diinkubasi diinkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.

D. Hari IV

1. Pengamatan hasil penanaman uji biokimia pada media

differensial TSIA, dan media gula-gula

2. Amati dan catat hasil, cocokkan dengan tabel reaksi uji biokimia

dan catat kesimpulan bakteri apa yang didapat.

Identifikasi Escherichia Coli 16

Page 17: e coli

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1HASIL PENGAMATANA. HARI I :

1. Penanaman pada media pemupuk :

1) Media BHIB

Ket : Menjadi Keruh

2. Pemeriksaan Mikroskopik

Hasil Pemeriksaan :

Keterangan :

a. Bentuk : Basil

b. Sifat : gram negatif

c. Susunan :tunggal dan berpasangan

d. Tersangka : Escherichia Coli

Identifikasi Escherichia Coli 17

Page 18: e coli

B. HARI II1) Pengamatan hasil isolasi :

No

Ciri Media MCA Media EMB Agar Media Endo Agar

1. Bentuk

Koloni :

Bulat, sedang-besar Bulat – Sedang Bulat, Besar-besar

2. Warna

Koloni :

Merah keruh Hijau metalik,

tengahnya berwarna

ungu tua

Merah metalik

3. Elevasi : Cembung Keping Cembung

4. Sifat : Smooth Smooth Smooth

2) Pengamatan hasil mikroskopik

MCA EMBA ENDO

Basil gram negative Basil gram negative Basil gram negative

Identifikasi Escherichia Coli 18

Page 19: e coli

C. HARI III1) Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA

Hasil penanaman pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) adalah :

Sebelum ditanami bakteri Sesudah ditanami bakteri

Lereng : Acid (Kuning)

Dasar : Acid (Kuning)

Gas : (+)

H2S : (-)

2) Pada Uji Biokimiaa. Deretan gula-gula- Sebelum ditanami bakteri

- Setelah ditanami bakteri

Identifikasi Escherichia Coli 19

Page 20: e coli

b. Media lain-lain

- SIM (Indol)

Sulfur : (-)

Indol : (+)

Motility : (+)

- Urea -SCA

Urea: (-) SCA: (-)

- MR dan VP

MR: (+) VP: (-)

Identifikasi Escherichia Coli 20

Page 21: e coli

4.2PEMBAHASAN

Pada pemeriksaan bakteri, digunakan sampel bakteri air got yang

dibuat suspensi. Bakteri isolat tersebut kemudian ditanamkan pada MCA,

EMB Agar, Endo Agar kemudian diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24

jam pada media tumbuh bakteri dengan ciri – ciri :

Media pemupuk

Media BHIB yang ditanami dengan sampel feces setelah diinkubasi

setelah 24 jam pada suhu 37 0 C terlihat keruh menandakan adanya

pertumbuhan bakteri pada media tersebut.

Pewarnaan

Pada hasil pewarnaan sampel feces yang diamati dari media BHIB

terlihat pada dibawah mikroskop bakteri basil gram negatif ( warna merah)

artinya bakteri tersebut mengikat zat warna kedua (safranin). Begitupula

halnya pada hasil pewarnaan pada media perbenihan (mac.conkey, Endo,

Na). Bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang tipis yang

membedakan dengan gram positif (dinding sel yang tebal) sehingga pada

saat didekolorisasi dengan alkohol maka zat warna pertama akan luntur

dan akhirnya menyerap zat warna kedua yaitu safranin berwarna merah.

Media-media perbenihan

- Media Mac. Conkey

Koloni terlihat berwarna merah keruh dan merah muda, smooth,

cembung

- Media EMBA

Koloni terlihat berwarna hijau metalik, sedang, smooth,

cembung

- Media Endo

Identifikasi Escherichia Coli 21

Page 22: e coli

Koloni terlihat berwarna merah dan hijau metalik, sedang –

kecil, smooth, cembung.

Media uji biokimia

- Deret Gula-gula

Pada deret gula-gula digunakan media glukosa, mannitol,

laktosa, sukrosa, fruktosa dan semuanya posif dan positif gas.

Artinya media tersebut berubah warna dari warna biru menjadi

kuning, hal ini disebabkan karena bakteri tersebut dapat

memfermentasikan karbohidrat. Media tersebut positif gas

karena terdapat gelembung udara pada tabung durham.

- TSIA

Pada media TSIA terlihat pada lereng berwarna kuning

(asid) dan dasar berwarna kuning (asid), positif gas dan sulfur

(-). Reaksi asid-asid pada media TSIA tersebut menandakan

bahwa glukosa difermentasikan. Media TSIA digunakan

terutama untuk mengidentifikasi bakteri gram-negatif. Media

TSIA terdiri dari glukosa, Laktosa, sukrosa, indikator fenolred,

FeSO4 . Perubahan warna yang terjadi disabebkan keranan

adanya indikator yang terdapat dalam media tersebut. Untuk

media TSIA digunakan agar miring dan tabung harus ditutup

sedikit longgar supaya terdapat pertukaran udara bebas.

Konsentrasi dalam medium pembiakan TSIA adalah 1/10 dari

konsentrasi laktosa dan sakarosa. Konsentrasi yang kecil ini

dimaksudkan untuk mengetahui bila hanya glukosa saja yang

difermentasi, maka hasil fermentasi di bagian slant karena

sedikit , segera teroksidasi sehingga warna indikator tidak

berubah. Dibagian butt tegangan oksidasi lebih rendah,

sehingga reaksi asam tetap dipertahankan. Itulahsebabnya

Identifikasi Escherichia Coli 22

Page 23: e coli

tutup tabung tidak boleh terlalu rapat untuk memungkinkan

pertukaran udara secara bebas. Sehingga keadaan alkalis

dibagian slant dapat dipertahankan. Bila tabung ditutup terlalu

rapat, dan bila hanya glukosa yang difermentasi, bagian slant

pun akan berwarna kuning, yang mengakibatkan salah tafsir.

Pada pemeriksaan dengan TSIA, medium harus diperiksa

dalam waktu 18-24 jam dan tidak dapat ditafsirkan secara

sempurna bila medium pembiakan telah di eramkan lebih dari

48 jam.

- SIM

Pada media SIM, Sulfur untuk melihat adanya sulfur yaitu

adanya warna hitam.

Untuk Indol hasilnya positif (+) ditandai dengan pengamatan

setelah penambahan dengan reagen kovecs dan membentuk

cincin merah. Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui

apakah dalam proses pertumbuhannya. Bakteri dapat

membentuk indol dari triptofan. Indol adalah zat yang dapat

menguapkan dan dapat diperiksa adanya dengan penambahan

paradimetilaminobanzaldehid atau dengan sepotong yang

diimpregasi dengan adanya asam oksalat, kemudian diselipkan

antara mulut mulut dan tutup kapas. Penggunaan eter

dimaksudkan untuk mengekstraksi indol dari medium, karena

indol dapat larut dalam eter/silol. Sehingga bila jumlah indol

sedikit dapat dikumpulkan ke permukaan medium dan bereaksi

dengan reagen di permukaan medium berupa cincin merah.

- SCA

Hasil uji citrat tidak terjadi perubahan warna, tetap

berwarna hijau. Perubahan warna tersebut karena adanya

indikator dalam media tersebut. Uji citrat digunakan untuk

Identifikasi Escherichia Coli 23

Page 24: e coli

melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan citrat

sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Na.citrat satu-

satunya sumber karbon, NH4+ sebagai satu-satunya sumber N

dan BTB sebagai indikator pH. Pada Escherichia coli tidak

memanfaatkan sitrat, sehingga pada penanaman media sitrat

hasilnya negatif. (Gani A.2003)

- VP

Hasil dari pengamatan diperoleh VP (-), tidak terjadi

perubahan warna pada media tersebut. Pengujian ini untuk

mengetahui apakah dalam proses pertumnuhan organisme

terbentuk asetil metilkarbinol dalam lingkungan yang

mengandung potassium hidroksida dan udara teroksidasi

menjadi senyawa diasetil. Senyawa ini dengan alfa naftol dan

inti guanidin dari asam – aminoorganina (dari pepton)

menghasilkan warna merah. Reaksi ini harus dilihat dalam

waktu lebih dari empat jam setelah ditambah reagen.

- MR

Hasil dari pengamatan menghasilkan warna merah.

Pengujian dengan MR dilakukan untuk mengetahui apakah

bakteri dapat membentuk asam sedemikian banyaknya

sehingga dapat mengubah indikator MR menjadi merah.

Pengujian seharusnya dilakukan sebelum biakan berumur 2 hari

pada suhu 37 0 C atau tiga hari pada suhu 30 0 C. Reaksi ini

tidak dapat dipercepat dengna meningkatkan kadar glukosa

dalam medium.

Identifikasi Escherichia Coli 24

Page 25: e coli

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Dari hasil praktikum, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada praktikum

ini untuk identifikasi Escherichia Coli dari bahan pemeriksaan air got

didapatkan bakteri Escherichia Coli karena pada pemeriksaan

mikroskopiknya didapatkan hasil bakteri bentuk basil gram negatif, dan

setelah dilakukan beberapa uji pemeriksaan dan uji biokimia sesuai

dengan uji biokimia untuk bakteri Escherichia Coli. Dan sesuai dengan

IMVIC ( Indol, Metil Red, Voges Proskauer, Simon citrat) dengan hasil +

+--.

5.2SARAN

Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah

sebagai berikut :

1. Diharapkan  didalam praktikum, praktikan harus menggunakan

APD lengkap.

2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.

3. Memperhatikan reagen yang akan digunakan,masih dapat

digunakan atau sudah rusak.

4. Menghindari terjadinya kontaminasi.

5. Mengikuti aturan praktikum.

6. Diharapkan  didalam praktikum,praktikan harus menggunakan

APD lengkap.

7. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.

Identifikasi Escherichia Coli 25

Page 26: e coli

DAFTAR PUSTAKA

http://analiskesehatan-pontianak.blogspot.com/2011/02/

pengukuran-coliform-dengan-mpn.html

www.wikipedia.com

www.google.com

http://sutikno.blog.uns.ac.id/2009/06/21/cara-menghitung-nilai-mpn-

uji-coliform/

http://kenzhi17.blogspot.com/2012/11/identifikasi-bakteri-escherichia-

coli.html

Gibson, J.M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk

Perawat. EGC. Jakarta

http://yalun.wordpress.com/2008/10/07/mengenal-bakteri-

escherichia-coli/

Bonang Enggar S, Gerard. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk

Laboratorium Klinik. PT. Gramedia. Jakarta

Anonim, 2007, Escherichia Coli, http://www.wikipedia.com

Identifikasi Escherichia Coli 26