7
Konsep E-Learning Apa itu e-learning? E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain (Darin E. Hartley, 2001:1)

E Learning

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pdk

Citation preview

Page 1: E Learning

Konsep E-Learning

Apa itu e-learning?

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain (Darin E. Hartley, 2001:1)

Page 2: E Learning

LANJUTAN

Secara utuh e-learning (pembelajaran elektronik) dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajaran (peserta didik) dengan sumber belajarnya (data base, pakar/instruktur, perpustakaan) secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat berkomunikasi, berinteraksi, berkolaborasi secara langsung (symchronous) maupun secara tidak langsung (asymchrounus) E- lerning merupakan bentuk pembelajaran aatu pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, video atau audio broadcasting serta CD–ROOM (secara langsung dan tidak langsung) kegiatan e-learning termasuk dalam pembelajaran individual ..

Page 3: E Learning

Menurut siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan

dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau

ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun

menyampaikan pendapat atau tanggapan karena tidak ada peserta didik lainnya yang

secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan atau mencemooh pertanyaan

dan pernyataannya.

Page 4: E Learning

Karakteristik E-LearningKarakteristik e-learning, antara lain:

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik (informasi dan komunikasi). Dimana dosen dan mahasiswa, mahasiswa dan sesama siswa, atau dosen dan sesama dosen dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. 

2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).

3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

Page 5: E Learning

4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo(2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang e-learning, yaitu: sederhana, personal, dan cepat.

Page 6: E Learning

Lanjutan……Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta

didik dalam memanfaarkan teknologi dan menu yang ada dengan kemudahan pada panel yang disediakan, sehingga dapar mengurangi kesulitan dalam pengenalan sistem e-learning itu sendiri. Sehingga waktu belajar peserta dapat diefisiensikan untuk proses belajar itu sendiri, bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.

Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang dosen yang berkomunikasi dengan murid didepan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik lebih diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah belama-lama didepan layar komputernya.

Page 7: E Learning

Lanjutan……

Selanjutnya layanan ini juga harus ditunjang dengan kecepatan serta respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian, perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola. Menurut Allen (2007) memotivasi peserta didik dalam e-learning dapat dilakukan melalui konteks, tantangan, aktivitas yang bervariasi, dan umpan balik yang  membangun.