31
1 BHUMIPURA 2020 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020

Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

1BHUMIPURA 2020

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIDIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

M A J A L A H I N T E R N A L K E I M I G R A S I A N

Edisi 04 Oktober 2020

Page 2: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

2 BHUMIPURA 2020 3BHUMIPURA 2020

Daftar Isi

Bhumipura adalah media internal yang diterbitkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Menyajikan berita dan tulisan seputarkeimigrasian secara aktual, mendalam, dan informatif.

Kebijakan pembukaan pelayanan visa tinggal terbatas bagi pasangan perkawinan menuai pujian. Kebijakan ini telah diberlakukan di beberapa negara dan Indonesia menjadi negara yang turutmenerapkannya. Pemerintah dianggap peduli dan responsif atas permasalahan yang dihadapipara pasangan kawin campur yang terpisah beda negara.

Cover Story

Bhumipura saat ini dapat dilihat atau diunduh melalui:https://majalah.imigrasi.go.id/

UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIJUAL

Pelindung: Direktur Jenderal Imigrasi. Penanggung Jawab: Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi. Pemimpin Redaksi: Kepala Bagian Humas dan Umum. Sekretaris Redaksi: Kepala Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi dan Kepustakaan, Setditjenim. Anggota Redaksi: Muhammad Fijar Sullstyo, Yanos Okterano, Yolanda Rosylvia Ju-niar, Ade Irma Stefi Ulil Amri, Dini Triyama, Putrima Obara, Fipit Fatimah, Cut Aurora Anastasia, Raden Dimas Nugroho, Arif Rahman Suryaman, Dimas Zainuddin. Editor: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia. Desain Artist & Layout: Tim Cpxi Indonesia & Consumed Media. Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & Consumed Media. Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, dan Kepustakaan, Setditjenim. Alamat Redaksi: Lt 8, Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi. Jl HR Rasuna Said Kav. X6 No 8, Kuningan, Jakarta Selatan. Alamat Email: [email protected]

Dari RedaksiCover Illustration Arif Rahman

Kebijakan

Liputan Khusus

Liputan Utama

Opini

Kerja Kita

Solusi Visa dan Izin Tinggal Bagi Pasangan Kawin Campur

Percepatan PelayananIzin Tinggal Keimigrasiandi Masa Pandemi COVID-19

Pemerintah Izinkan Orang Asing Penyatuan Keluarga Masuk Wilayah Indonesia

Atase Imigrasi Berlin Sambut Kedatangan dan Pendampingan Kedatangan ABK WNI

Repatriasi 11 WNI oleh KJRI Davao City Menggunakan Pesawat Milliter PAF (Philippines Air Force) C-130

Kantor Imigrasi Pemalang Buka Pelayanan Paspor di Disdukcapil Tegal

Mengulik Layanan Eazy Passport di Seluruh Penjuru Negeri

Dari Kita - Oleh Kita - Untuk KitaIDC on Class HADIR!

Kelas Kehumasan KanimSemarang: OptimalisasiPenggunaan Media Sosial

Peningkatan Kompetensi Pegawai Sebagai ImplementasiKemenkumham CORPU:Program Tertiary Scholarship Scheme di Australia

Relokasi Web Satuan Kerja ke Data Center (DC) Kumham

Berkah Visa Onshore dan Offshore bagi Pasangan Kawin Campur

Imigrasi dan DJP Sepakati Kerja Sama Gakkum bagi Wajib Pajak

Melintas Ilegal, WN MalaysiaTerancam Sanksi PidanaKeimigrasian

Timpora Kota Bitung Kembali Bergerak di Era New Normal

675 Pegawai Ditjen ImigrasiJalani Swab Test

Strategi BKPM Menggaet Investor di Era Kenormalan Baru

Kebijakan Penempatan PMI di Masa New Normal, BP2MI Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat

Imigrasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Strategi PengawasanOrang Asing di Perbatasan

Kabar dari Seberang

Kegiatan Satker

Renjana

Infographic

Resensi

Kartun

Inovasi

Mata Lensa

04.

05.

07.

33.

36.

40.

42.

44.

48.

50.

54.

09.

13.

15.

16.

20.

23.

26.

28.

30.

Redaksi menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Bagi tulisan atau artikel yang dimuat akan mendapatkan imbalan sepantasnya.

Page 3: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

4 BHUMIPURA 2020 5BHUMIPURA 2020

Solusi Visa dan Izin Tinggal Bagi Pasangan Kawin Campur

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI mulai membuka pelayanan visa baik untuk orang asing yang

berada di dalam maupun luar wilayah Indonesia. Pelayanan ini dibuka seiring dengan kebijakan new normal dan juga mengakomodasi permintaan para WNI yang menikah resmi dengan orang asing.

Memahami kondisi masyarakat yang meminta diizinkan bertemu dengan pasangannya, negara akhirnya membuka pintu setelah sebelumnya ada regulasi pelarangan orang asing masuk wilayah Indonesia melalui Peraturan Menkumham Nomor 11 Tahun 2020. Dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, negara hadir menjadi solusi atas permasalahan dasar yang dialami oleh sebagian warganya yang ingin berkumpul dengan pasangan resminya.

Perlahan tapi pasti, terjadi peningkatan permintaan visa penyatuan keluarga setelah dibukanya pelayanan offshore visa pada Kamis (10/9) lalu. Warga masyarakat menyambut gembira pembukaan pelayanan ini, karena mereka telah menunggu lama dan berharap pemerintah mengizinkan bertemu pasangannya.

Akan tetapi, kebijakan ini tak serta merta mengizinkan orang asing bertemu pasangannya di Indonesia. Hanya pasangan resmi yang terdaftar di instansi berwenang yang diberikan visa sebagai izin masuk. Ditjen Imigrasi memberikan visa ini atas dasar kemanusiaan, karena masih berlakunya larangan orang asing masuk Indonesia.

Kebijakan yang mengizinkan pasangan kawin campur masuk ke negaranya telah lebih dahulu diterapkan di beberapa negara, seperti Denmark, Belanda, Islandia, Jerman, Prancis, dan beberapa negara di Eropa. Hampir mirip, namun ada yang berbeda,

karena Indonesia hanya mengizinkan pasangan yang menikah resmi yang bisa masuk wilayah Indonesia.

Di samping kebijakan offshore visa, terbitnya Surat Edaran Dirjen Imigrasi yang mengakomodasi orang asing, untuk tinggal lebih lama melalui onshore visa juga disambut positif oleh warga masyarakat. Mereka tidak perlu mengambil visa ke Perwakilan RI di luar negeri, namun cukup mengambil visa di kantor imigrasi. Sebuah inovasi yang cukup di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

Kita berharap kebijakan ini juga diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat baik di TPI dan kantor imigrasi, sehingga tingkat penyebaran COVID-19 dapat ditekan semaksimal mungkin.

DARI REDAKSI

4 BHUMIPURA 2020

DitJen ImigrasiDitjen Imigrasi Ditjen Imigrasi www.imigrasi.go.idDitjen Imigrasi

LAPORAN UTAMA

PERCEPATAN PELAYANANIZIN TINGGAL KEIMIGRASIANDI MASA PANDEMI COVID-19

Teks Yanos Okterano dan Muhammad Fijar Sulistyo

“Tidak lama lagi Direktorat Izin Tinggal Keimigrasian juga akan melakukan launching aplikasipersetujuan izintinggal secara elektronik. Manfaat yang dirasakannantinya adalah untukpercepatan pelayanan izin tinggal keimigrasian,” ungkap Ferry.

Saat pandemi melanda dunia, langkah pertama yang dilakukan oleh banyak negara adalah menutup perbatasan wilayahnya dengan mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali penerbangan masuk dan keluar. Tindakan drastis yang pada akhirnya menyebabkan sejumlah warga negara asing tertahan di negara orang tanpa kepastian

kapan mereka bisa kembali. Imbas dari ketiadaan transportasi untuk membawa warga negara asing tersebut pulang ke negaranya menjadi masalah keimigrasian yang harus direspon oleh pemerintah berbagai negara dengan segera, termasuk Pemerintah Indonesia.

Di Indonesia, izin tinggal keimigrasian orang asing merupakan salah satu isu yang harus dihadapi selama masa pandemi ini. Pemerintah RI mengeluarkan beberapa Peraturan Menteri Hukum dan HAM terkait orang asing yang akan masuk dan yang masih berada di Indonesia. Peraturan yang terbaru adalah Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia yang ditetapkan tanggal 31 Maret 2020.

Peraturan Menteri Hukum dan HAM tersebut menjadi dasar bagi terbitnya Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi yang mengatur izin tinggal keimigrasian dalam masa adaptasi kenormalan baru. Surat Edaran Nomor IMI-GR.01.01-1102 Tahun 2020 tentang Layanan Izin Tinggal Keimigrasian dalam Tatanan Kenormalan Baru merupakan landasan bagi penghentian masa berlaku Izin Tinggal Keadaan Terpaksa (ITKT). Izin Tinggal Keadaan Terpaksa sebelumnya diberikan kepada orang asing yang izin tinggalnya sudah berakhir dan tidak dapat diperpanjang.

“Sampai saat ini dalam hal penerapan pemberian izin tinggal di lapangan berjalan lancar. Awal ketika pemberlakuan SE Dirjen tersebut masih ada kendala kesisteman. Namun, sudah ditindaklanjuti dengan baik dan cepat oleh Direktorat SISTIK,” ujar Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Ferry Monang Sihite.

Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi terbitnya surat edaran tersebut antara lain, penyesuaian kebijakan adaptasi kebiasaan baru pemerintah pusat yang produktif sekaligus mendukung keberlangsungan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, kepastian hukum bagi orang asing untuk memenuhi hak dan kewajibannya selama berada di Indonesia, keterbatasan transportasi bagi orang asing yang hendak keluar wilayah Indonesia, dan penegakan hukum keimigrasian dalam rangka pengamanan negara dari berbagai ancaman yang dapat merugikan negara dan masyarakat.

Page 4: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

6 BHUMIPURA 2020 7BHUMIPURA 2020

Penghentian Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa

Dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 27 Tahun 2014 disebutkan bahwa Izin Tinggal Keadaan Terpaksa diberikan kepada orang asing yang jangka waktu Izin Tinggal kunjungan, Izin Tinggal Terbatas, atau Izin Tinggal Tetapnya berakhir, dan tidak dapat meninggalkan wilayah Indonesia, karena alasan kemanusiaan, terdampak oleh bencana alam, menunggu pelaksanaan deportasi, sementara berada di luar rumah detensi imigrasi, dalam proses hukum, atau dalam penanganan aparat penegak hukum yang tidak dilakukan penahanan atau pemenjaraan, atau dalam rangka melaksanakan putusan pengadilan berupa pidana bersyarat.

Selama masa pandemi COVID-19 dilakukan kebijakan pemberian ITKT yang bersifat soft policy berdasarkan adanya kejadian luar biasa atau extra ordinary. Menyusul berbagai evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi terkait pemberian ITKT, kebijakan pemberian izin tinggal kemudian diubah dan diputuskan saatnya dilakukan

pemulihan. Selanjutnya pemberian ITKT kepada orang asing dihentikan dan status izin tinggal yang dimiliki orang asing kembali kepada izin tinggal sebelum diberikan ITKT.

“Pelaksanaan pelayanan izin tinggal keimigrasian di UPT sudah sesuai dengan SOP yang berlaku dan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Ferry.

Pemegang Izin Tinggal Tetap, Izin Tinggal Terbatas, Izin Tinggal kunjungan yang berasal dari visa kunjungan sekali perjalanan, beberapa kali perjalanan, dan visa kunjungan saat kedatangan; Kartu Perjalanan Bisnis APEC; fasilitas Bebas Visa Kunjungan; dan kru alat angkut yang sudah habis masa berlakunya dan tidak dapat diperpanjang dapat mengajukan permohonan baru visa kunjungan atau Visa Tinggal Terbatas melalui aplikasi visa Online.

Selain itu, para pemegang izin tinggal di atas, kecuali pemegang fasilitas Bebas Visa Kunjungan dan Crew Visit juga diberikan pilihan untuk melakukan perpanjangan Izin Tinggal Kunjungan di kantor imigrasi yang membawahi wilayah tempat tinggal orang

asing tersebut.

Kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi terkait izin tinggal dalam Masa Adaptasi Kenormalan Baru merupakan salah satu bentuk upaya penegakan hukum di bidang keimigrasian agar orang asing yang tinggal di Indonesia dapat terlindungi hak-haknya untuk tinggal di Indonesia sekaligus mendapatkan kepastian hukum. Termasuk tujuan kebijakan tersebut adalah meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Keimigrasian yang hingga saat ini masih jauh dari target yang diharapkan.

“Tidak lama lagi Direktorat Izin Tinggal Keimigrasian juga akan melakukan launching aplikasi persetujuan izin tinggal secara elektronik. Manfaat yang dirasakan nantinya adalah untuk percepatan pelayanan izin tinggal keimigrasian,” ungkap Ferry.

Pemerintah Izinkan Orang Asing Penyatuan Keluarga Masuk

Wilayah IndonesiaTeks Ika Rahmawati dan Muhammad Fijar Sulistyo

Pemerintah Indonesia akhirnya mengizinkan orang asing dengan tujuan penyatuan keluarga untuk memasuki wilayah Indonesia. Hal ini dimulai dengan telah dibukanya

pelayanan visa bagi orang asing yang berada di luar negeri melalui aplikasi website visa online mulai Kamis (10/9).

Kepala Sub Direktorat Visa Ditjen Imigrasi Hajar Aswad mewakili Direktur Lalu Lintas Keimigrasian menjelaskan keputusan

pembukaan border bagi orang asing yang masuk Indonesia dalam rangka penyatuan keluarga diambil atas dasar kemanusiaan. Visa yang diberikan untuk pasangan kawin campur atau penyatuan keluarga hanya Visa Tinggal Terbatas dengan index C317.

Pembukaan pelayanan visa bagi orang asing untuk penyatuan keluarga mengakomodasi permintaan para WNI yang menikah dengan orang asing. Pemberian visa penyatuan keluarga dimaksudkan untuk membantu

mempertemukan pasangan kawin campur yang terpisah, karena aturan pelarangan sementara orang asing masuk wilayah Indonesia selama pandemi COVID-19.

“Sesuai Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020 kan bisa mengizinkan orang asing masuk Indonesia dengan alasan kemanusiaan, terutama para pasangan kawin campur yang terpisah karena pandemi ini,” kata Aswad.

Ditjen Imigrasi melalui rapat-rapat dengan Kementerian dan Lembaga terkait selalu

Pemohon mengakses Layanan Visa Online

FotoDok. HumasDitjen Imigrasi

Pengambilan data biometrik Warga Negara Asing

FotoDok. HumasImigrasi Jaksel

Page 5: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

8 BHUMIPURA 2020 9BHUMIPURA 2020

menyampaikan, agar memenuhi kepentingan para WNI yang melakukan perkawinan sah dengan orang asing. Melalui percakapan di forum resmi yang mengundang pejabat imigrasi sebagai narasumber, media sosial, dan media massa, para pasangan kawin campur meminta difasilitasi untuk bertemu di Indonesia.

Pembahasan regulasi hingga mekanisme pun berujung, hingga akhirnya dibukanya pelayanan visa untuk penyatuan keluarga. Terhitung mulai Kamis (10/9) website www.visa-online.imigrasi.go.id telah bisa diakses bagi orang asing pemohon visa yang berada di luar negeri.

Pembukaan pelayanan menandai berakhirnya masa penutupan pelayanan, karena terbitnya Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020 pada 13 Maret 2020. Meski demikian, sejak 3 Agustus 2020 Ditjen Imigrasi menerbitkan kebijakan pelayanan visa khusus bagi orang asing yang tidak bisa keluar wilayah Indonesia karena pandemi.

“Kalau sebelumnya selama pandemi ini kan pelayanan visa hanya untuk orang asing yang stranded di sini, ya. Nah, sekarang kita buka untuk yang berada di luar negeri dengan alasan kemanusiaan tadi,” ujar Aswad.

Tercatat 265 VITAS 317 penyatuan keluarga telah diterbitkan selama periode 14 s.d 21 September 2020. Mekanisme pengajuan permohonan visa bagi orang asing yang ada di luar negeri dilakukan sepenuhnya melalui

website visa online. Sebelumnya permohonan visa dengan alasan kemanusiaan diajukan melalui surat resmi kepada Dirjen Imigrasi untuk mendapatkan persetujuan.

Meski pelayanan visa bagi orang asing yang berada di luar negeri telah dibuka, Aswad menambahkan, bahwa Ditjen Imigrasi tetap membatasinya sesuai subjek yang ada di Permenkumham Nomor 11 Tahun 2011. Seluruh orang asing yang telah menerima visa dan akan masuk wilayah Indonesia tetap harus mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19.

Proses cap visa pada paspor

FotoDok. Kanim Soetta

LIPUTAN KHUSUS

Berkah Visa Onshore dan Offshore bagi Pasangan Kawin Campur

Teks Yolanda Rosylvia Juniar dan Muhammad Fijar Sulistyo

Penerbitan visa bagi orang asing yang ada di dalam negeri (onshore) dan di luar negeri (offshore) membawa berkah bagi para pasangan kawin campur. Rosalia Tanu Wijaya (39), seorang WNI yang menikah dengan WNA, mengapresiasi penerbitan visa secara onshore karena telah membantu

dirinya dan pasangan untuk tinggal lebih lama di Indonesia selama masa pandemi COVID-19.

Suaminya datang mengunjunginya pada Maret lalu dengan bebas visa kunjungan ketika awal pandemi baru memasuki fase awal. Dikarenakan kondisi makin memburuk dan jumlah penyebaran COVID-19 makin meningkat, suaminya tidak bisa kembali ke negara asalnya di Amerika Serikat. Rosa sempat tertekan, karena terpikirkan oleh permasalahan izin tinggal bagi suaminya di masa pandemi ini.

Ilustrasi pasangan mix married

FotoDok: Humas Ditjen Imigrasi

“Setelah lebih dari 2 (dua)bulan berpisah dengankeluarga akhirnya kami akan berkumpul kembali,”pungkas Yogi.

“Pemberian visa penyatuan keluarga dimaksudkan untuk membantumempertemukanpasangan kawin campur yangterpisah, karenaaturan pelarangan sementara orang asing masuk wilayah Indonesia selama pandemi COVID-19.”

9BHUMIPURA 2020

Page 6: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

10 BHUMIPURA 2020 11BHUMIPURA 2020

Beruntung suaminya mendapatkan fasilitas izin tinggal keadaan terpaksa yang diberikan oleh Ditjen Imigrasi. Dengan fasilitas tersebut, suaminya tidak perlu mengurus izin tinggal keimigrasian apapun karena telah diberikan secara otomatis.

“Ketika imigrasi membuka aplikasi visa onshore, pasangan saya membuat visa 211A. Bulan Agustus berhasil mendapatkan telex visa, di September sudah melakukan foto dan perpanjangan pertama. Kebetulan diberikan 30 hari untuk pertama kali,” jelas Rosa.

Senasib dengan Rosa, Diah Lestari (40) yang bersuamikan seorang WN Inggris telah mendapatkan visa bagi suaminya, sehingga bisa tinggal lebih lama di Indonesia. Diah yang tinggal di Magelang Jawa Tengah mengisahkan perjuangannya mendapatkan pelayanan visa onshore.

Suaminya datang pada bulan Maret sebelum pandemi mulai merebak di Indonesia. Biasanya suaminya datang dengan memanfaatkan bebas visa kunjungan, tapi kali ini suaminya datang menggunakan Visa On Arrival (VOA). Diah bersyukur suaminya bisa masuk sebelum ada aturan pelarangan orang asing masuk wilayah Indonesia.

Awalnya Diah khawatir karena VOA suaminya telah expired dan telah diperpanjang sekali. Suaminya tidak bisa kembali, karena berkali-kali mengalami pembatalan penerbangan ke Inggris. Tidak ada kepastian kapan suaminya bisa kembali ke negaranya.

“Sempat khawatir karena suami nggak bisa pulang terus takut overstay di sini kan, dan lagian nggak bisa ambil visa di KBRI terdekat,” ujar Diah.

Diah yang bergabung dengan Komunitas Perkawinan Campur (PerCa) Cabang Yogyakarta kemudian mengetahui adanya pembukaan pelayanan visa onshore Ditjen Imigrasi. Sehingga, suaminya bisa mengajukan visa tinggal terbatas dengan indeks 317 untuk penyatuan keluarga. Pengajuan bisa dilakukan orang asing tanpa meninggalkan wilayah Indonesia.

Hal ini menjadi angin segar bagi Diah dan suaminya, karena bisa tetap bersama dalam suasana pandemi COVID-19 seperti saat ini. Baginya, pelayanan visa onshore membawa berkah tersendiri, sehingga dirinya bisa melewati masa sulit seperti saat ini bersama suami.

“Long story with happy ending,” ungkapnya.

Menyatukan Keluarga

Sementara itu, pelayanan visa bagi orang asing di luar wilayah Indonesia juga baru saja dibuka dan orang asing bisa mengajukan permohonan visa mulai Jumat (11/9) lalu. Salah satu subjek yang diizinkan mengajukan permohonan visa, yaitu penyatuan keluarga. Berlaku bagi pasangan kawin campur WNI-WNA maupun WNA-WNA asalkan dengan tujuan penyatuan keluarga.

Kebijakan pembukaan pelayanan visa offshore disambut gembira oleh para pasangan kawin campur yang sering menumpahkan unek-uneknya melalui kolom komentar di media sosial Ditjen Imigrasi. Siti Fatahiya atau Tia (22) seorang warga Tangerang Selatan yang bersuamikan WN Belgia langsung bergegas mengajukan permohonan visa begitu ada pengumuman pembukaan visa offshore.

Keinginannya bertemu suami setelah 8 (delapan) bulan terpisah membuatnya selalu bertanya-tanya melalui media sosial Ditjen Imigrasi. Kebijakan penyatuan keluarga selama masa pandemi telah digaungkan banyak netizen termasuk Tia melalui tagar #LoveIsNotTourism yang berseliweran di lini masa. Secara aktif Tia mencari informasi baik di website maupun media sosial Ditjen Imigrasi karena pelayanan tatap muka ditiadakan selama masa pandemi ini.

“Sudah tanya ke pihak KBRI di Brussels, ke semua channel Ditjen Imigrasi dan sampai ke kantor imigrasi terdekat. Dengan harapan ada pencerahan kapan suami saya bisa masuk ke indonesia,” ungkap Tia.

Setiap hari Tia selalu melihat gawainya untuk membuka e-mail dan semua media sosial Ditjen imigrasi berharap ada kabar baik. Sampai akhirnya dia membaca-baca kolom komentar di akun Instagram Ditjen Imigrasi tentang pembukaan visa offshore.

Akhirnya pada Hari Jumat (11/9) Tia mendaftarkan permohonannya, walaupun dia tahu permohonannya akan tertunda hari libur pada Sabtu dan Minggu. Akan tetapi Tia berkeyakinan permohonannya akan disetujui.

“Alhamdulillah hari Senin malam saya sudah terima kode billing pembayaran kawat, hari Selasa saya membayar, hari rabu pemeriksaan cekal, hari kamis menunggu keputusan, dan alhamdulillah Jumat pagi saya terima telex visa suami saya,” ujarnya bahagia.

Tidak memungkiri bahwa aplikasi digital yang ada saat ini masih banyak kekurangan, namun Tia mengatakan pada proses tidak mengalami kesulitan sama sekali. Semua petunjuk dan arahan di aplikasi visa online sangat jelas. Yang terpenting menurutnya sebelum submit persyaratan, kita harus pastikan dan dicek lagi data-datanya.

Kisah lainnya kami dapatkan Yogi Kristianto Soebagio (29), seorang WNI yang tinggal di Ciputat Tangerang Selatan dan beristrikan seorang WN Jepang baru saja menikah hampir 2 (dua) tahun ini. Awalnya istri Yogi tinggal bersamanya sampai akhirnya pada bulan Juli 2020 istrinya harus meninggalkan Indonesia dikarenakan berakhirnya masa kerjanya di sini.

Yogi juga aktif berkonsultasi ke Ditjen Imigrasi melalui saluran percakapan online media sosial. Dia mencoba mengajukan VITAS 317 supaya istri dan anak (affidavit) bisa masuk kembali ke Indonesia. Dikarenakan situasi pandemi, aplikasi VITAS 317 belum dibuka, sehingga dia harus menunggu kebijakan dari Ditjen Imigrasi. Dirinya tak henti menyampaikan harapan supaya pengajuan visa offshore 317 dibuka kembali.

“Kami sempat mengajukan visa kemanusiaan, ternyata Ditjen Imigrasi mengumumkan dibukanya aplikasi VITAS 317 offshore. Saya langsung mengajukan permohonan dan mengikuti setiap langkah-langkah yang diperlukan,” ujarnya.

Ketika ditanya kesulitan dan kendala ketika mengajukan permohonan visa, Yogi menjawab alurnya sangat jelas dan juga dalam memberikan informasi termasuk biaya, jangka waktu pemrosesan, serta syarat-syarat pengajuan sudah cukup jelas. Saat ini Yogi masih menunggu istrinya yang segera bertolak ke Indonesia setelah visanya terbit.

“Setelah lebih dari 2 (dua) bulan berpisah dengan keluarga akhirnya kami akan berkumpul kembali,” pungkasnya.

Tingginya Permintaan

Pembukaan pelayanan visa baik onshore maupun offshore menjadi solusi atas permasalahan visa dan izin tinggal khususnya bagi para pasangan kawin campur maupun orang asing yang akan tinggal di Indonesia atas dasar penyatuan keluarga. Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang mengungkapkan selama Juli s.d Agustus ada sekitar 500 lebih percakapan, permintaan informasi, serta aspirasi yang diterima oleh Humas Ditjen Imigrasi. Warga masyarakat menyampaikannya melalui saluran media sosial, e-mail, dan e-lapor, dan terdapat 80 persennya menanyakan soal visa dan izin tinggal.

Hal ini mendapat perhatian tersendiri dan disampaikan secara khusus kepada Dirjen Imigrasi serta Direktur Lalu Lintas Keimigrasian. Dalam setiap rapat internal, seringkali dirinya menyisipkan isu ini untuk dibahas guna mendapat solusi yang tepat.

“Di setiap kesempatan kami selalu sampaikan aspirasi warga, utamanya yang kawin campur, sehingga yang di dalam bisa tetap tinggal, dan yang di luar bisa masuk,” ungkap Arvin. (END)

Ilustrasi kawin campur

FotoDok. Humas Ditjen Imigrasi

10 BHUMIPURA 2020 11BHUMIPURA 2020

Page 7: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

12 BHUMIPURA 2020 13BHUMIPURA 2020 12 BHUMIPURA 2020

KERJA KITA

Imigrasi dan DJP SepakatiKerja Sama Gakkum bagi Wajib PajakTeks Dini Triyama

Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Direktorat Kerja Sama Keimigrasian menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI perihal sinergisitas dalam pelaksanaan tugas Perpajakan dan Keimigrasian. Direktorat Jenderal Pajak merupakan pihak yang berinisiasi untuk menjalin kerja

sama ini.

Pembahasan rencana perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Imigrasi dengan Direktorat Jenderal Pajak telah dilakukan sejak tahun 2017. Perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak akhirnya disepakati pada 15 Mei 2018 di Jakarta, kemudian ditandatangani oleh Ronny F. Sompie selaku Direktur Jenderal Imigrasi saat itu dan Robert Pakpahan saat menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak.

Kepala Subdirektorat Kerja Sama Antar Lembaga Junita Sitorus selaku Pejabat Penghubung dalam pelaksanaan kerja sama antara Direktorat Jenderal Imigrasi dan Direktorat Jenderal Pajak mengatakan bahwa, perjanjian kerja sama ini dibuat dengan maksud sebagai landasan para pihak dalam rangka membangun kerja sama yang sinergis berupa pemanfaatan data identitas wajib pajak dan keimigrasian, untuk kepentingan pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, harmonis, dan saling mendukung secara kesisteman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi para pihak menjadi tujuan perjanjian kerja sama ini. Selain itu, kerja sama ini dilakukan tentunya untuk meningkatkan hubungan kerja sama dalam hal teknis operasional para pihak.

Junita menjelaskan bahwa kerja sama ini melibatkan kegiatan intelijen serta pengawasan dan upaya penegakan hukum dalam lingkup para pihak. Para pihak melakukan kegiatan intelijen serta pengawasan untuk mengumpulkan data, serta informasi Warga Negara Asing (WNA) maupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki kewajiban membayar pajak. Kegiatan tersebut sangat didukung oleh kedua pihak dengan adanya bantuan personel, tenaga ahli, data dan informasi, serta sarana dan prasarana pendukung.

“Dalam hal intelijen, Direktur Intelijen Perpajakan dan Direktur Intelijen Keimigrasian merupakan penanggung jawab kegiatan intelijen masing-masing pihak,” kata Junita.

Setiap orang yang memiliki penghasilan, menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, dikenai Pajak Penghasilan. Tak terkecuali WNA/Eskpatriat yang bekerja dan/atau memperoleh penghasilan dari Indonesia, mereka dikenakan Pajak Penghasilan. Para wajib pajak tersebut merupakan subjek pengawasan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi

“Tujuan utamapelaksanaanperjanjian kerjasama ini adalahuntuk penegakanhukum di bidangperpajakan dankeimigrasian,”jelas Junita.

Page 8: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

14 BHUMIPURA 2020 15BHUMIPURA 2020

Suasana Rapat Evaluasi PKS Imirgasi-DJP pada Juli 2020 Foto Dok. Ditjen Imigrasi

maupun Direktorat Jenderal Pajak. Kegiatan pengawasan orang asing harus dilakukan mengingat banyaknya Ekspatriat yang berada di Indonesia.

Pertukaran data perlintasan sangat dibutuhkan untuk melacak keberadaan para wajib pajak. Bila para wajib pajak belum menuntaskan kewajibannya, mereka tidak diperbolehkan keluar/masuk wilayah Indonesia. Junita menambahkan, Pengawasan orang asing wajib pajak dilakukan melalui Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora). Keanggotaan Tim Pora melibatkan unsur dari Direktorat Jenderal Pajak pada tingkatan Pusat, Wilayah, serta Kabupaten/Kota. Selain hal tersebut, kedua belah pihak dapat menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan di bidang perpajakan maupun keimigrasian sebagai bentuk kerja sama untuk mendukung kegiatan tersebut.

“Tujuan utama pelaksanaan perjanjian kerja sama ini adalah untuk penegakan hukum di

bidang perpajakan dan keimigrasian,” jelas Junita.

Junita menjabarkan, pada tanggal 31 Mei 2019 bertempat di Jakarta, kedua belah pihak melakukan adendum perjanjian kerja sama dengan adanya penambahan Surat Keterangan Fiskal (SKF). Surat tersebut merupakan informasi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak mengenai kepatuhan wajib pajak selama periode tertentu untuk memenuhi persyaratan memperoleh pelayanan atau dalam rangka pelaksanaan kegiatan tertentu. SKF dibutuhkan dalam permohonan pengembalian dokumen keimigrasian. Adanya kebutuhan SKF, maka standar operasional prosedur terkait persyaratan SKF akan segera disusun oleh kedua belah pihak.

Untuk mengulas, melihat, dan mengetahui pelaksanaan perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Imigrasi dilakukan evaluasi terhadap

perjanjian kerja sama setiap setahun sekali. Pada tahun ini, jelas Junita, Direktorat Jenderal Imigrasi maupun Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan evaluasi dengan hasil di antaranya yaitu, para pihak sepakat agar pertukaran data dilaksanakan central to central melalui kesisteman. Direktorat Jenderal Pajak menjamin bahwa tidak ada lagi permohonan permintaan data dalam bentuk surat dari Kantor Pajak Pratama ke Kantor Wilayah Kemenkumham maupun Kantor Imigrasi.

“Ke depan tidak ada lagi permintaan data karena pada dasarnya Direktorat Jenderal Imigrasi hanya memberikan akses kepada Kanim untuk data per-regionalnya saja,” ujar Junita (END)

Melintas Ilegal, WN MalaysiaTerancam Sanksi Pidana Keimigrasian

Teks Achmad Nur Saleh

Seorang warga negara asing (WNA) asal Malaysia diperiksa oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singkawang, karena melintas

masuk ke wilayah Indonesia dengan cara ilegal melalui perlintasan darat di daerah Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Laki-laki berinisial JHAJ itu ditahan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) TNI AD Batalyon 641/Beruang.

“Saat ini WNA berinisial JHAJ itu diserahkan ke Kejaksaan Negeri Bengkayang, karena TKP berada di Kabupaten Bengkayang,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Singkawang, Tessar Bayu Aji, Selasa (1/9/2020).

Tessar menjelaskan, penangkapan warga negara jiran tersebut diawali dengan penangkapan yang dilakukan petugas Pamtas 641/Beruang pada tanggal 26 Juni 2020. JHAJ melintas masuk secara ilegal ke Indonesia tepatnya di daerah Jagoi Babang yang tak jauh

dari Pos Lintas Batas di Jagoi Babang.

Pada saat ditangkap oleh petugas Pamtas 641/Beruang, yang bersangkutan tidak membawa dokumen perjalanan baik itu paspor maupun surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas. Dalam pemeriksaan selanjutnya, WNA tersebut membawa identitas Malaysia. Namun, petugas tidak serta merta menerima identitas itu sebagai alat bukti, karena perlu melakukan verifikasi dan validasi dengan Konsulat Malaysia di Pontianak terkait status kewarganegaraan JHAJ.

Kemudian pada 29 Juni, PPNS Kantor Imigrasi Singkawang mulai melakukan penyelidikan dan pemeriksaan berdasarkan laporan dari Kasi Dokumen Perjalanan dan Izin Tinggal Keimigrasian atas nama Heri Martono, hingga akhirnya diberikan tindakan administrasi keimigrasian berupa pendetensian.

“Setelah cukup bukti dan keterangan pada akhirnya Kantor Imigrasi Singkawang menerbitkan surat perintah penyidikan dan

surat pemberitahuan dimulainya penyidikan,” ujarnya.

Selanjutnya pada 16 Juli dilakukan perpanjangan penahanan dan dilanjutkan pada 24 Juli penyidik melakukan penyerahan berkas perkara kepada Kejaksaan Negeri Bengkayang. Kejaksaan Negeri Bengkayang mengeluarkan surat hasil penyidikan berkas penyidikan JHAJ dan dinyatakan telah P21 pada 13 Agustus 2020.

Sementara tindak pidana keimigrasian yang disangkakan kepada JHAJ adalah Pasal 119 ayat 1 dan Pasal 13 UU Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian dengan ancaman pidana penjara paling lama satu tahun dan atau denda paling banyak Rp100 juta.

“Jangankan melalui jalur ilegal, melalui tempat pemeriksaan imigrasi tanpa melalui proses pemeriksaan petugas pun sudah masuk pelanggaran hukum,” pungkas Tessar.

Kakanim Singkawang Tesar Bayu Aji dalam Konferensi Pers Gakkum di Kantor setempat Foto Dok. Humas Kanim Singkawang

Page 9: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

16 BHUMIPURA 2020 17BHUMIPURA 2020

TIMPORA KOTA BITUNGKEMBALI BERGERAKDI ERA NEW NORMAL

Teks Valentinus Reynard Kaunang(Analis Keimigrasian Ahli Pertama, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bitung)

Operasi Gabungan (OpsGab) kembali dilakukan oleh Tim Pengawasan Orang Asing (TimPORA) Kota Bitung (15/7). Operasi ini merupakan agenda kerja yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali oleh Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bitung, untuk

melakukan pengawasan terhadap orang asing di wilayah kerja Imigrasi Bitung. Namun, dikarenakan adanya pandemi COVID-19, sehingga OpsGab TimPORA baru bisa dilaksanakan pada Rabu (15/7).

Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Reza Pahlevi mengatakan satu hari sebelum melakukan kegiatan operasi di lapangan, tim melakukan rapat koordinasi TimPORA. Dari hasil rapat tersebut tindak lanjutnya dilakukan ‘action’, yaitu operasi gabungan bersama Tim Pengawasan Orang Asing. Dalam rapat koordinasi, membahas terkait keberadaan dan kegiatan orang asing di Kota Bitung, isu-isu aktual terkait orang asing, serta focus/locus, untuk pelaksanaan operasi gabungan.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang bertemakan “Peran TimPORA dalam Pengawasan Keberadaan dan Kegiatan Orang Asing dalam Tatanan Normal Baru di Kota Bitung”, TimPORA Kota Bitung fokus melakukan pengawasan di perairan laut Bitung, khususnya pemeriksaan Dokumen Keimigrasian awak kapal asing. Hal ini karena di dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-GR.01.01-2325 Tahun 2020 Tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Indonesia.

“Berdasarkan SE tersebut maka awak alat angkut laut untuk tidak turun dari kapal, kecuali terdapat alasan yang bersifat darurat dan mendesak,” tegas Reza.

Kegiatan Operasi Gabungan Tim Pengawasan Orang Asing melibatkan Kesbangpol, Polres Bitung, Kodim 1310, BNN, BIN, Polairud, Dantim Lantamal VIII, PSDKP, KSOP, Bea Cukai, Disdukcapil, Disnaker, KPLP, Disperindag, dan Dinas Pariwista. Untuk operasi pengawasan di perairan laut Bitung, tim bekerja sama dengan Kantor Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Patroli Imigrasi dalam Operasi Timpora Bitung Foto Dok: Humas Kanim Bitung

(PSDKP) Kota Bitung, sehingga Kantor PSDKP memfasilitasi dengan menyiapkan dua kapal patroli untuk digunakan.

Reza juga menambahkan, bahwa dalam operasi tetap berpedoman dengan Protokol Kesehatan mengingat Kota Bitung semakin hari kasus corona semakin meningkat bahkan kita ketahui, bahwa Kota Bitung sudah memasuki zona merah. Sehingga, walaupun melakukan kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang, tetap mengacu dan mengedepankan Protokol Kesehatan.

Tim melakukan penyisiran di perairan laut Bitung dan mendapati sejumlah kapal yang sedang sandar di keramba ikan milik salah satu perusahaan di Kota Bitung. Tim langsung bergerak melakukan pengecekan terhadap dokumen awak kapal tersebut

“Didapati 3 (tiga) orang Warga Negara RRC memiliki Izin Tinggal Kemudahan Khusus

Keimigrasian (Dahsuskim) dan 1 (satu) orang Warga Negara Hongkong pemegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) Penanam Modal Asing (PMA),” ujar Reza.

Reza mengatakan, ada beberapa temuan yang didapati. Pertama, 2 (dua) orang Warga Negara RRC pemegang Dahsuskim telah berakhir masa berlakunya, Kedua, terdapat 1 (satu) orang Warga Negara Hongkong pemegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) berada di atas “alat angkut kapal”, sehingga tindak lanjut dari temuan ini.

Paspor yang bersangkutan ditahan dan memanggil agen kapal yang menjamin atau mensponsori orang asing tersebut, sehingga mengetahui maksud dan tujuan keberadaan orang asing yang mempunyai izin tinggal terbatas tersebut bisa berada di atas kapal.

Selain itu, dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) juga memperoleh

“Didapati 3 (tiga) orang Warga Negara RRCmemiliki IzinTinggal Kemudahan Khusus Keimigrasian (Dahsuskim) dan 1 (satu) orang Warga Negara Hongkong pemegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) Penanam Modal Asing (PMA),” ujar Reza.

temuan, yaitu salah satu awak kapal Warga Negara RRC pemegang Dahsuskim yang dicantumkan sebagai pengikut tidak disahkan oleh pihak syahbandar sebelum datang ke Kota Bitung. Hal ini tentunya diberikan wewenang kepada KPLP, untuk melakukan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, pungkas Reza.

16 BHUMIPURA 2020 17BHUMIPURA 2020

Page 10: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

18 BHUMIPURA 2020 19BHUMIPURA 2020

Page 11: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

20 BHUMIPURA 2020 21BHUMIPURA 2020

KEBIJAKAN

675 Pegawai DitjenImigrasi Jalani Swab Test

Teks Yolanda Rosylvia Juniar

Suasanapelaksanaan Swab TestDitjen Imigrasi

FotoDok. Humas Ditjen Imigrasi

Jakarta (24/8) – Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) mengadakan pemeriksaan medis

deteksi COVID-19 dengan metode PCR Swab Test pada Senin-Selasa (24-25/8) di Gedung Ditjen Imigrasi Kuningan, Jakarta.

Kepala Bagian Humas dan Umum Arvin Gumilang mengatakan, sebanyak 675 pegawai mengikuti tes swab untuk memastikan kondisi mereka bebas dari wabah COVID-19 setelah 5 (lima) pegawai Kantor Ditjen Imigrasi terinfeksi positif COVID-19. Sebelumnya, Gedung Ditjen Imigrasi telah di-lockdown selama 10 hari mulai 12-21 Agustus 2020 untuk disterilisasi.

“Di samping melakukan lockdown gedung kantor dan juga swab test, Ditjen Imigrasi juga melakukan tracing untuk melacak

para petugas yang telah kontak erat dengan petugas yang terpapar positif COVID-19,” jelas Arvin.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H Laoly telah menginstruksikan kepada jajaran Ditjen Imigrasi untuk memperhatikan fasilitas pelayanan publik sesuai protokol kesehatan. Selain itu, menurut Arvin juga diadakan tes pemeriksaan kesehatan baik berupa rapid test maupun swab test secara rutin.

Keterbukaan informasi juga ditekankan untuk melacak petugas yang terpapar positif dan petugas yang kontak erat, agar bisa memutus rantai penularan COVID-19 di lingkungan Ditjen Imigrasi.

“Pak Menteri melalui Surat Edaran juga menginstruksikan agar gedung kantor di-lockdown jika ada petugas yang terpapar

COVID-19,” pungkas Arvin.

Ditjen Imigrasi juga menerapkan sistem kerja shift bagi seluruh pegawai dan kerja dari rumah (work from home) bagi pegawai usia di atas 50 tahun. Selain itu juga memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan keimigrasian. (**)

Koordinator Wilayah SubSatgas COVID19 BIN, Sony Arifi-anto

FotoDok. Humas Ditjen Imigrasi

Pemeriksaan suhu penting untuk dilakukan

FotoDok. Humas Ditjen Imigrasi

20 BHUMIPURA 2020 21BHUMIPURA 2020

Page 12: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

22 BHUMIPURA 2020 23BHUMIPURA 2020

Strategi BKPM Menggaet Investor di Era Kenormalan Baru

Teks Tim Humas Badan Koordinasi Penanaman Modal

Menghadapi kondisi pandemi COVID-19 ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjalankan strategi khusus untuk

menjaga iklim investasi Indonesia agar tetap kondusif. Strategi BKPM tersebut antara lain melakukan fasilitasi perusahaan existing yang telah beroperasi di Indonesia, kemudian memfasilitasi potensi perusahaan existing yang belum tereksekusi akibat adanya hambatan investasi. BKPM juga terus secara aktif melakukan promosi investasi untuk mendatangkan investasi baru masuk ke Indonesia, serta memberikan insentif bagi perusahaan existing yang melakukan perluasan usaha.

Tidak dapat dipungkiri lagi, kondisi pandemi COVID-19 yang tengah dihadapi oleh hampir

seluruh negara di dunia ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara global, termasuk pula di Indonesia. Dampak yang dirasakan pada perekonomian Indonesia antara lain terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 sampai dengan minus 5,32% dan meningkatnya angka pengangguran sebanyak 7 juta orang.

Berdasarkan data realisasi investasi yang dikeluarkan oleh BKPM pada akhir bulan Juli lalu, tercatat sepanjang periode Semester I Tahun 2020 realisasi investasi mencapai Rp402,6 triliun atau 49,3% dari target tahun 2020 yang telah disesuaikan yaitu Rp817,2 triliun. Pada periode ini, realisasi investasi PMDN mencapai Rp207,0 triliun (51,4%), berkontribusi lebih besar dibandingkan dengan PMA sebesar Rp195,6 triliun (48,6%). Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

menggarisbawahi jika nilai ini bukan berarti menunjukkan minat Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia yang menurun. Namun secara global, pandemi COVID-19 berdampak pada prospek Foreign Direct Investment (FDI) yang menurun 30-40% di tahun 2020-2021, sebagaimana disampaikan dalam analisis United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) bulan Maret 2020.

Relokasi Investasi

Hal yang menggembirakan di tengah kelesuan ekonomi akibat COVID-19 adalah bukti bahwa Indonesia masih terlihat menarik bagi investor. Hal ini terbukti dengan adanya perusahaan-perusahaan asing yang melakukan relokasi investasi ke Indonesia. Presiden Republik Indonesia

Ilustrasi Kesepa-katan investasi

FotoDok. Humas Ditjen Imigrasi

Page 13: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

24 BHUMIPURA 2020 25BHUMIPURA 2020

(RI) Joko Widodo mengumumkan 7 (tujuh) perusahaan asing yang berkomitmen merelokasi investasinya ke Indonesia. Bahkan, satu perusahaan asal Taiwan yaitu PT Meiloon Technology Indonesia (MTI) sudah melakukan groundbreaking di Subang, Jawa Barat pada 21 Juli 2020.

“Sekarang ini, bukan negara besar

mengalahkan negara kecil, tapi negara yang cepat mengalahkan negara yang lambat,” pesan Presiden Jokowi saat peresmian Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada 30 Juni 2020 lalu.

Ketujuh perusahaan yang merelokasi investasi adalah Alpan Lighting (PT CDS Asia) dari Amerika Serikat, bidang usaha industri lampu

dengan tenaga surya; Sagami Electric (PT. Sagami Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri komponen elektronika; Denso (PT. Denso Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri suku cadang kendaraan bermotor; Panasonic (PT. Panasonic Manufacturing Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri barang elektronika; Meiloon (PT. Meiloon Technology Indonesia) dari Taiwan, bidang

Ilustrasi WNA calon investor

FotoDok. Humas Ditjen Imigrasi

usaha industri speaker, audio dan video elektronik; Kenda Tire (PT. Kenda Rubber Indonesia) dari Taiwan, bidang usaha industri ban;  serta LG Electronics (PT. LG Electronics Indonesia) dari Korea Selatan, bidang usaha industri perlengkapan elektronika. 

Total keseluruhan nilai investasi dari 7 (tujuh) perusahaan tersebut mencapai USD850 juta (sekitar Rp11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang. Perusahaan-perusahaan ini memindahkan pabriknya dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan. 

Ibarat main bola, strategi BKPM untuk menggaet investasi di saat pandemi seperti ini adalah menyerang dan bertahan. Kepala BKPM telah membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) khusus di BKPM untuk memfasilitasi investor yang akan merelokasi investasinya ke Indonesia.

Satgas investasi tersebut langsung di bawah pimpinan Kepala BKPM dan diberikan 3 (tiga) tugas khusus, antara lain mendeteksi perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi investasi, kemudian mencari informasi terkait kemudahan-kemudahan yang diberikan negara-negara lain, dan yang terpenting yaitu memberi kewenangan langsung untuk membuat keputusan dalam bernegosiasi.

Eksekusi Investasi Mangkrak

Bahlil Lahadalia membeberkan adanya potensi realisasi investasi mangkrak di Indonesia senilai Rp708 triliun yang kini sedang ditangani oleh BKPM sejak Oktober 2019 lalu. Hingga saat ini, BKPM telah berhasil mengeksekusi 13 proyek investasi mangkrak yang tertunda realisasinya selama bertahun-tahun. Total nilai investasi yang berhasil dieksekusi mencapai Rp410 triliun (58%).

Investasi mangkrak ini terjadi karena adanya 3 (tiga) kendala utama, yaitu rumitnya birokrasi karena arogansi sektoral yang tinggi, permasalahan lahan, serta tingginya upah tenaga kerja di Indonesia. Bahlil pun mengaku kalau saat ini BKPM tengah berupaya keras untuk memfasilitasi investasi mangkrak tersebut. Ia pun meyakinkan, kalau BKPM tidak hanya akan membidik potensi investasi besar, tetapi juga akan menyentuh investasi menengah dan kecil.

Kepala BKPM bersama dengan Kementerian/Lembaga terkait, serta bantuan dari Pemerintah Daerah telah berkoordinasi dan berkolaborasi dengan baik sampai saat ini terus membantu memfasilitasi permasalahan investasi, tidak hanya investor besar saja, akan tetapi juga investor kecil atau UMKM yang menghadapi kendala investasi.

Omnibus Law Dorong Investasi

Pemerintah saat ini masih terus menggodok Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja agar dapat segera disahkan. Bahlil meyakini Omnibus Law merupakan pintu masuk utama dalam mendorong investasi.

Terdapat empat catatan penting dalam Omnibus Law. Pertama, terkait kewenangan. Menurut Bahlil, kewenangan perizinan tidak serta merta ditarik ke pusat. Namun, pemerintah daerah akan diberikan batas

waktu untuk menerbitkan izin kepada investor. Jika melebihi batas waktu, kewenangan ditarik ke Presiden RI. Kemudian, Presiden RI berhak mendelegasikannya kembali untuk membuat keputusan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kedua, adanya Omnibus Law untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemerintah berupaya meminimalkan persyaratan yang diperlukan pelaku UMKM untuk mendapatkan izin usahanya. Bahlil menyadari UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional dengan kontribusi kurang lebih 60%, dan penyerapan tenaga kerja hingga 120 juta orang. Namun, saat ini negara belum hadir secara maksimal lewat regulasi untuk mendesain mereka, agar bisa naik kelas atau izin-izinnya tidak dipersulit.

Ketiga, RUU Ciptaker akan memberikan landasan hukum atas kewajiban kemitraan dengan UMKM. Pelaku usaha besar diwajibkan untuk menggandeng UMKM agar meningkatkan kualitas UMKM.

Poin terakhir menyangkut lingkungan. Bahlil menyatakan Omnibus Law juga dapat menyelesaikan persoalan izin usaha dan investasi terutama terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Bahlil meyakini bahwa, solusi mendorong penciptaan lapangan kerja melalui investasi adalah melalui Omnibus Law RUU Cipta Kerja tersebut. Dengan pengimplementasian Omnibus Law, maka permasalahan perizinan baik di daerah maupun pusat yang prosesnya terkatung-katung, bisa segera diselesaikan melalui perintah khusus Presiden RI.

Perizinan daerah akan ditarik ke pusat dan didelegasikan kembali ke daerah beserta dengan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang terukur oleh Pemerintah Pusat. Selain itu, perizinan di Kementerian/ Lembaga (K/L) juga akan ditarik kepada Presiden dan didelegasikan kembali dengan Peraturan Pemerintah. Jadi jelas semua perizinan ada jangka waktunya. (**)

Page 14: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

26 BHUMIPURA 2020 27BHUMIPURA 2020

Kebijakan untuk membuka penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada masa adaptasi kebiasaan baru oleh Kementerian Ketenagakerjaan

melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 294 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, siap dikawal oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai pelaksana kebijakan seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.Melalui Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Kepala BP2MI Benny Rhamdani ingin memastikan setiap tahapan proses penempatan PMI menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Kebijakan untuk membuka kembali penempatan PMI ini tentunya sudah melalui kajian yang matang, dengan penuh kehati-hatian, dan negosiasi panjang dengan negara-negara penempatan. Untuk itu, pembukaan penempatan akan dilakukan secara bertahap, selektif, dan mempertimbangkan kesiapan dari negara-negara tujuan penempatan,” ujar Benny saat ditemui di kantornya pada Selasa (4/8).

Lebih lanjut Benny menjelaskan, Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Penempatan Pekerja

Kebijakan Penempatan PMI di Masa New Normal, BP2MI

Terapkan ProtokolKesehatan Secara Ketat

Teks Shesta Dwityana(Pranata Humas pada BP2MI)

Migran Indonesia pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini disusun sebagai upaya pelindungan bagi CPMI yang akan bekerja di negara tujuan penempatan pada masa adaptasi kebiasaan baru, dan sebagai petunjuk yang mengatur pelaksanaan pelayanan penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan PMI.

“Surat edaran ini memuat beberapa poin penting, yaitu memastikan aspek keselamatan jiwa para PMI diatas segala-galanya, sebagai wujud kehadiran negara untuk memberikan pelindungan menyeluruh bagi PMI, memastikan setiap tahapan proses penempatan mematuhi protokol kesehatan secara ketat, dan memastikan tidak adanya pembebanan biaya pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) kepada PMI,” papar Benny.

Penempatan PMI pada masa adaptasi baru ini merupakan bagian dari ikhtiar dan upaya pemerintah dalam membantu pemulihan ekonomi nasional, serta mengatasi pengangguran di dalam negeri akibat pandemi COVID-19 sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo. Seperti diketahui, sejak dihentikannya penempatan PMI melalui Kepmenaker Nomor 151 Tahun 2020 pada akhir Maret 2020 lalu, berdasarkan data SISKOP2MI (Sistem Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) sejumlah 88.973 orang calon PMI tertunda keberangkatannya ke luar negeri.

PMI yang baru tiba di Indonesia

FotoDok Humas Kanim Tanjung Pinang

Untuk itu dalam pembukaan kembali penempatan PMI ini, BP2MI akan memprioritaskan keberangkatan bagi calon PMI yang telah memiliki visa kerja, yang sudah terdaftar di SISKOP2MI atau memiliki ID, dan Calon PMI yang ditempatkan oleh P3MI yang telah memiliki Surat Izin Perekrutan Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI), serta pada negara tujuan penempatan tertentu berdasarkan rekomendasi Perwakilan Republik Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia.

Terkait negara-negara tujuan penempatan tertentu, lanjut Benny, disebutkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Nomor 3/20888/PK.02.02/VIII/2020, bahwa terdapat 12 negara yang sudah siap menerima tenaga kerja asing dengan menerapkan protokol Kesehatan, yakni Aljazair, Hongkong, Korea Selatan, Maladewa, Nigeria, Persatuan Emirat Arab, Polandia, Qatar, Taiwan, Turki, Zambia, dan Zimbabwe, dengan sektor pekerjaan dan skema penempatan tertentu. Serta semua negara

bendera kapal niaga dan kapal perikanan, kecuali kapal perikanan berbendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT), kapal perikanan berbendera Korea Selatan dan Taiwan yang berlayar diluar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) atau perairan internasional, dan kapal perikanan berbendera Taiwan yang tidak terdaftar pada Otoritas Berwenang yang ditunjuk Pemerintah Taiwan.

“Calon PMI yang telah terdaftar dan memiliki visa kerja inilah yang akan diprioritaskan untuk diberangkatkan ke negara-negara tujuan penempatan yang telah ditetapkan Kemenaker. Upaya ini merupakan wujud jaminan negara bagi setiap warga negara untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Benny yang baru empat bulan menjabat sebagai Kepala BP2MI.

Benny menjelaskan, BP2MI juga telah berkoordinasi dengan Ketua Satuan Tugas Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang akan meminta arahan lebih lanjut kepada Menko Perekonomian selaku Ketua Komite

Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional terkait skema pembiayaan tes PCR bagi calon PMI. Lanjut Benny, BP2MI ingin memastikan, bahwa calon PMI tidak dibebankan biaya pemeriksaan PCR, baik dalam proses penempatan maupun saat tiba dan berada di negara tujuan penempatan.

“Ini yang paling penting, BP2MI menegaskan, bahwa PMI tidak boleh dibebankan biaya tambahan sebagai akibat penerapan protokol kesehatan dalam proses penempatan PMI di masa adaptasi kebiasaan baru maupun saat tiba di negara tujuan penempatan,” tutup Benny.

“Kebijakan untukmembuka kembalipenempatan PMIini tentunya sudahmelalui kajian yangmatang, denganpenuh kehati-hatian,dan negosiasipanjang dengannegara-negarapenempatan.”

Page 15: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

28 BHUMIPURA 2020 29BHUMIPURA 2020

OPINI

IMIGRASI DANPERTUMBUHANEKONOMI INDONESIATeks Farhataini Rizki(Analis Keimigrasian Pertama di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh)

“Peran imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat lebih menekankan pada kegiatan yang mendukung iklim investasi di Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.”

Sesuai dengan Undang-Undang Keimigrasian Nomor 6 Tahun 2011, dalam pasal 1 ayat 3 disebutkan, bahwa salah satu fungsi imigrasi ialah sebagai fasilitator

pembangunan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, fungsi tersebut belum terlalu familiar di kalangan masyarakat luas, mengingat imigrasi selama ini lebih dikenal dengan fungsi layanan keimigrasian, seperti penerbitan dokumen perjalanan (paspor), visa dan izin tinggal, serta fungsi penjaga keamanan negara dan penegakan hukum melalui pengawasan terhadap keberadaan orang asing di Indonesia.

Berbicara tentang fungsi imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat, sampai saat ini memang belum ada aturan spesifik yang menjelaskan bagaimana maksud dan pelaksanaan dari fungsi tersebut. Namun demikian, pada bagian penjelasan dalam Undang-Undang Keimigrasian Nomor 6 Tahun 2011 ada disebutkan, bahwa diperlukannya penyederhanaan prosedur keimigrasian bagi para investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia. Dari penjelasan tersebut, maka fungsi imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat kita kaitkan dengan investasi, karena investasi memiliki peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara.

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini banyak negara berlomba untuk mendapatkan investasi, agar dapat melakukan pembangunan di negaranya. Dengan terus melakukan pembangunan, maka tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara juga akan meningkat. Sebagaimana yang dijelaskan Irham Fahmi dalam bukunya Pengantar Politik Ekonomi (2010), bahwa ada keeratan yang kuat antara investasi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan Muchtar Mas’oed dalam bukunya Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan (2008), yang menyebutkan, bahwa untuk

membangun suatu negara-bangsa yang kuat maka juga diperlukan akumulasi kekayaan atau kapital.

APEC Business Travel Card (ABTC)

APEC Business Travel Card (ABTC) atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Kartu Perjalanan Pebisnis APEC (KPP APEC) merupakan sebuah kartu perjalanan yang dikeluarkan oleh pihak imigrasi untuk pebisnis yang sering melakukan perjalanan bisnis ke negara-negara APEC. Dengan memiliki ABTC, maka pebisnis tersebut tidak perlu lagi mengajukan visa dan izin tinggal ketika melakukan kunjungan ke negara-negara anggota APEC.

ABTC dibuat dalam rangka memberikan kemudahan bagi pebisnis dari masing-masing negara anggota APEC, ketika melakukan perjalanan keluar ataupun masuk ke negara APEC lainnya. Sebagaimana diketahui, bahwa APEC merupakan kerjasama negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara di kawasan tersebut, dengan terus meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi yang terbuka.

Di Indonesia sendiri, kebijakan tentang ABTC tersebut pertama kali diatur dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM Tahun 2003, yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 26 Tahun 2016 tentang Kartu Perjalanan Pebisnis Asia Pacific Economic Cooperation. Hal ini menunjukkan terlaksananya fungsi imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat, karena telah turut serta mendukung pertumbuhan ekonomi dengan adanya kebijakan khusus bagi para pebisnis dari anggota APEC tersebut.

Diterbitkannya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020

Hampir semua negara saat ini sedang disibukkan dengan mewabahnya Corona Virus Deases 2019 (COVID-19) yang telah menginfeksi jutaan penduduk dunia dan

mengakibatkan kematian lebih dari 450.000 jiwa. Akibatnya, banyak negara dunia yang melakukan lockdown sebagai suatu upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Indonesia merupakan salah satu negara yang melarang orang asing untuk masuk ke wilayanya untuk sementara waktu dan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran virus COVID-19 tersebut. Kebijakan tersebut langsung berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merosot jauh ke angka 2,97% dari sebelumnya 5,07%.

Akan tetapi, larangan bagi orang asing masuk ke Indonesia tersebut dikecualikan bagi orang-orang tertentu. Salah satunya ialah tenaga kerja asing yang bekerja di proyek strategis nasional, sebagaimana yang telah diatur dalam PERMENKUMHAM Nomor 11 Tahun 2020. Hal ini menunjukkan fungsi imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat, karena proyek strategis nasional tersebut tentu berkorelasi dengan perekonomian Indonesia.

Sebagaimana yang disampaikan oleh mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, bahwa Indonesia saat ini sangat membutuhkan tenaga kerja asing untuk kebutuhan investasi. Karena, para investor tersebut ingin menggunakan manajemennya sendiri untuk menjaga modal dan teknologi yang mereka bawa, ketika melakukan investasi di Indonesia.

Dari pembahasan di atas dapat dipahami, bahwa peran imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat lebih menekankan pada kegiatan yang mendukung iklim investasi di Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun demikian, fungsi tersebut tentu tidak boleh mengabaikan fungsi imigrasi yang lainnya.

Ilustrasi investor yang masuk ke indonesia

FotoDok. HumasDitjen Imigrasi

28 BHUMIPURA 2020 29BHUMIPURA 2020

Page 16: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

30 BHUMIPURA 2020 31BHUMIPURA 2020

Luasnya wilayah Indonesia mengakibatkan Indonesia berbatasan dengan banyak negara. Tercatat ada 13 negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, dengan sepuluh negara berbatasan laut, yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, India, Thailand, Vietnam, Republik Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini, serta

3 (tiga) lainnya berbatasan darat, yaitu Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Di era globalisasi yang ditopang dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan alat transportasi menjadikan ruang gerak manusia menjadi lebih cepat dan tanpa batas, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Globalisasi bisa menjadi peluang dan tantangan bagi Indonesia. Ada peluang di sisi positifnya, tetapi juga ada tantangan di sisi negatifnya. Sisi positifnya antara lain berkembangnya teknologi di bidang komunikasi dan transportasi. Sedangkan salah satu sisi negatifnya adalah maraknya kejahatan lintas negara (Transnational Crime) yang memanfaatkan

STRATEGI PENGAWASAN ORANG ASING DI PERBATASAN

Teks Muktar (Analisis Keimigrasian Ahli Pertama pada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan)

Para Pelintasdi PLBN Entikong

FotoDok. Humas Kanim Entikong

“Daerah perbatasanIndonesia adalah tempat yang ideal untuk masuknya berbagai macam kejahatan lintas negara.”

kemajuan teknologi dan transportasi.

Daerah perbatasan Indonesia adalah tempat yang ideal untuk masuknya berbagai macam kejahatan lintas negara. Karena, daerah perbatasan di Indonesia sebagian besar belum dapat mengoptimalkan perangkat penangkalan dan pengamanan yang memadai, serta kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dalam deteksi dini ancaman kejahatan lintas negara yang melibatkan orang asing.

Ancaman KejahatanLintas Negara

Ada beberapa jenis kejahatan lintas negara yang terbukti telah memanfaatkan jalur daerah perbatasan untuk melakukan kegiatannya baik itu melalui jalur darat, laut, dan udara, antara lain perdagangan orang dan penyelundupan manusia, penyelundupan senjata, terorisme, penyelundupan narkoba, penangkapan ikan ilegal, perdagangan kayu

Kegiatan Penga-wasan di wilayah kerja KantorImigrasi Nunukan

FotoDok. Humas Kanim Nunukan

ilegal, penyelundupan satwa liar, kejahatan korupsi, dan money laundering.

Menurut Profesor Yasonna H. Laoly dalam bukunya berjudul “Diplomasi Mengusut Kejahatan Lintas Negara”, bahwa kita harus memprioritaskan keamanan dan stabilitas dalam negeri. Kejahatan lintas negara tidak bisa dimungkiri berpotensi mengusik rasa aman masyarakat, merongrong kemanan negara, menimbulkan gangguan kedaulatan negara, dan menciptakan ketidakstabilan perekonomian negara atau kawasan secara umum.

Sebegitu rentannya daerah perbatasan, karena selain kejahatan lintas negara, orang asing juga dapat memanfaatkan daerah perbatasan untuk kegiatan intelijen yang dapat merongrong kepentingan nasional Indonesia.

Untuk mencegah orang asing memanfaatkan daerah perbatasan melaksanakan kegiatan ilegalnya, maka perlu dilakukan langkah strategis pengawasan orang asing di daerah

perbatasan dari perspektif keimigrasian. Demi tegaknya kedaulatan negara dan terciptanya kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan negara.

Orang asing pemegang paspor yang akan memasuki daerah perbatasan Indonesia dapat melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) dan Pos Lintas Batas Internasional. Sedangkan orang asing penduduk perbatasan pemegang Border Crossing Pass (BCP) atau Pas Lintas Batas, boleh melintas batas secara tradisional ke daerah perbatasan Indonesia, di Pos Lintas Batas Internasional atau Pos Lintas Batas Tradisional sesuai entry/exit point yang telah disepakati oleh kedua negara melalui perjanjian Lintas Batas. Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.GR.02.02 Tahun 2020, di Indonesia Terdapat 90 TPI Pelabuhan Laut, 37 TPI Bandar Udara, 11 Pos Lintas Batas Internasional, dan 44 Pos Lintas Batas Tradisional.

30 BHUMIPURA 2020

Page 17: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

32 BHUMIPURA 2020 33BHUMIPURA 2020

Penguatan Intelijen di Perbatasan

Ada beberapa strategi pengawasan orang asing yang dapat diimplementasikan di daerah perbatasan dengan tujuan memperkuat kegiatan pengawasan orang asing yang telah ada. Pertama, membangun jaringan intelijen dengan orang per orang atau kelompok masyarakat di perbatasan. Untuk mendukung kegiatan pengawasan orang asing, masyarakat dapat dilibatkan dalam kegiatan operasi intelijen keimigrasian.

Pada pasal 27 Permenkumham No. 30 Tahun 2016 tentang Intelijen Keimigrasian disebutkan, bahwa dalam mendukung operasi intelijen keimigrasian, pejabat imigrasi yang ditunjuk dapat melaksanakan kerja sama dengan perorangan atau kelompok masyarakat. Masyarakat yang menjadi subyek jaring intelijen dijadikan informan yang bertugas memberikan informasi secara terus menerus terkait gambaran dan situasi obyek sasaran sebagai bahan masukan ke pimpinan guna menentukan langkah kebijakan selanjutnya.

Informan sangat dibutuhkan sebagai perpanjangan mata dan telinga petugas Imigrasi. Mengingat kondisi geografis daerah perbatasan yang aksesnya masih sulit dijangkau dan memerlukan biaya yang besar.

Desa-desa yang menyebar di sepanjang garis perbatasan otomatis akan menambah jumlah informan. Untuk menjaga loyalitas dan semangat informan dalam memberikan infomasi, sebaiknya diberikan insentif per bulan sebanding dengan bobot informasi

yang diberikan. Biaya yang dikeluarkan untuk beberapa orang informan tidak ada nilainya dibanding dengan tetap tegaknya kedaulatan negara dan harga diri bangsa.

Kedua, pembekalan ilmu intelijen keimigrasian bagi semua pegawai imigrasi yang bertugas di daerah perbatasan. Setiap daerah perbatasan mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Ciri khas daerah tergantung dari struktur sosial budaya penduduk dan kondisi geografis daerah setempat.

Kedua faktor tersebut mempengaruhi kebiasaan hidup penduduk perbatasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mayoritas penduduk perbatasan masih dari rumpun suku yang sama dan memiliki hubungan kekerabatan dengan penduduk perbatasan negara lain yang berdekatan. Mereka sudah menyatu dan berinteraksi sejak lama dan akhirnya terpisah oleh garis imajiner perbatasan dari dua negara yang berbeda.

Kebiasaan hidup penduduk dan kondisi geografis daerah perbatasan di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara dengan wilayah perbatasan Sabah dan Serawak Malaysia tentu berbeda dengan kebiasaan hidup penduduk daerah perbatasan Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Negara Timor Leste. Begitu juga dengan kebiasaan hidup penduduk dan kondisi geografis daerah perbatasan di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dengan wilayah perbatasan negara Singapura. Tentu berbeda dengan kebiasaan hidup penduduk daerah Pulau Miangas di

KABAR DARI SEBERANG

ATASE IMIGRASI BERLIN SAMBUTKEDATANGAN DAN PENDAMPINGAN

KEDATANGAN ABK WNITeks Fipit Fatimah

Kondisi pandemi COVID-19 di Jerman saat ini terus mengalami penurunan dan dianggap berhasil dalam menekan perkembangan virus yang tengah mewabah di

dunia. Pemerintah Jerman secara bertahap membuka kembali roda perekonomian dan pariwisata dengan tetap memperketat protokol kesehatan.

Jerman kembali membuka wisata kapal pesiar selama musim panas yang akan mulai beroperasi pada tanggal 25 Agustus 2020 dengan melakukan pembatasan jumlah penumpang dan awak kapal sebanyak 1/3 dari total kapasitas keseluruhan. Kapal pesiar hanya dapat beroperasi di pelabuhan yang ditunjuk yaitu Hamburg, Rostock, dan Kiehl.

Pembukaan wisata kapal pesiar telah membuka lowongan bagi para ABK dari luar Jerman, khususnya dari dari ABK WNI. Dimana hasil koordinasi KBRI Berlin kepada pihak Jerman, akhirnya ABK dari Indoensia yang dipilih lebih dulu untuk dipekerjakan Kembali.

ABK WNI yang dapat dipekerjakan kembali atau ABK baru sebanyak 474 orang datang ke Jerman dengan menggunakan pesawat charter. ABK yang akan bekerja tersebut merupakan ABK pertama yang didatangkan setelah pelonggaran protokol kesehatan COVID-19 di Jerman. Seluruh ABK menjalani sejumlah prosedur protokol kesehatan yang ketat.

ABK Indonesia yang ditunjuk untuk bekerja di kapal pesiar tersebut merupakan hasil koordinasi panjang KBRI berlin. Penempatan dan penunjukkan ABK WNI memberikan tantangan tersendiri bagi KBRI Berlin. KBRI Berlin berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah Jerman dalam upaya penempatan pekerja migran Indonesia di Jerman.

Atase Imigrasi KBRI Berlin yang merupakan anggota tim Satuan Tugas COVID-19 dan juga satgas perlindungan WNI ikut menangani ABK WNI sejak awal pandemi COVID-19 sejak proses pemulangan dan kedatangan kembali ke Jerman. Penjemputan ABK yang akan bekerja di kapal pesiar ini dilakukan oleh Duta besar LBBP, untuk

Atase Imigrasi bersama kepala bandaraInternasional Rostock Jerman

FotoDok. KBRI Berlin

Koordinasi dalam pengawasan perbatasan

FotoDok. KanimNunukan

Kabupaten Talaud Provinsi Sulawesi Utara dengan Negara Filipina.

Ciri khas masing-masing daerah perbatasan ini menimbulkan tantangan yang berbeda di setiap daerah dalam pelaksanaan pengawasan orang asing. Dalam menjawab tantangan itu perlu perkuatan SDM imigrasi yang bertugas di daerah perbatasan dalam bentuk pelatihan intelijen dasar bersertifikat guna deteksi dini ancaman pelanggaran keimigrasian oleh orang asing di daerah perbatasan.

Pegawai kantor imigrasi di wilayah perbatasan banyak yang diisi oleh penduduk daerah perbatasan, sehingga mempunyai kelebihan intuisi dalam memahami cara hidup dan kondisi geografis daerahnya yang sangat berguna dalam implementasi kegiatan pengawasan orang asing di pebatasan.

Beberapa strategi di atas dapat diimplementasikan untuk memperkuat strategi pengawasan orang asing yang telah ada. Selain itu, besar harapan kita agar segera terwujud aplikasi pengawasan orang asing berbasis smartphone yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM), sehingga memudahkan petugas imigrasi dalam melaksanakan tugas pengawasan orang asing mulai dari ibu kota sampai di daerah-daerah perbatasan Indonesia.

33BHUMIPURA 2020

Page 18: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

34 BHUMIPURA 2020 35BHUMIPURA 2020

Atase Imigrasi, Dudi Iskandar Memberikan arahan dan pen-jelasan kepada ABK WNI

FotoDok. KBRI Berlin

Jerman dengan didampingi Atase Imigrasi KBRI Berlin dan seorang Diplomat pada bagian Konsuler, serta 2 (dua) staf Atase Imigrasi pada tanggal 22 Juli 2020.

Sebelum tiba di Jerman ABK WNI tersebut melakukan karantina mandiri di hotel yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan dan perusahaan kapal pesiar. Setibanya di Jerman, kembali menjalani tes untuk memastikan para ABK tidak menunjukkan gejala COVID-19, lalu menjalani karantina lagi 14 hari di atas kapal untuk kemudian bisa bekerja.

Atase Imigrasi dan KBRI Berlin berkoordinasi perihal visa dengan pihak Imigrasi dan polisi setempat. Hal ini karena untuk pertama kalinya pemberian visa untuk ABK WNI tidak dilakukan Kedutaan Jerman di Jakarta, tapi dilakukan di bandara internasional Rostock oleh Imigrasi. Rencananya para ABK akan bekerja di kapal pesiar selama 8 (delapan) bulan.

Dubes RI untuk Jermanmemberikan sambutan dan arahan

FotoDok. KBRI Berlin

Atase Imigrasi bersama Duta Besar RI Staf Diplomat KBRI Berlin Polisi Jerman dan pihak perusahaan kapal pesiar AIDA serta pimpinan pengelola bandara internasional Rostock

FotoDok. KBRI Berlin

34 BHUMIPURA 2020 35BHUMIPURA 2020

Page 19: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

36 BHUMIPURA 2020 37BHUMIPURA 2020

REPATRIASI 11 WNI OLEH KJRI DAVAO CITY MENGGUNAKAN

PESAWAT MILITER PAF(PHILIPPINES AIR FORCE) C-130

Teks Fipit Fatimah

Pada Jumat, 17 Juli 2020 Tim Perlindungan WNI KJRI Davao City yang terdiri dari Fungsi Protokol dan Konsuler, Fungsi Imigrasi, Fungsi Kepolisian, Indonesian Liaison Officer, serta Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya dengan diketuai Konsul Jenderal RI Davao City telah berhasil

melaksanakan pemulangan/repatriasi 11 WNI terdampak berada di Community Quarantine oleh Pemerintah Filipina di Davao City. Repatriasi dilakukan bekerja sama dengan pihak militer Filipina-Eastern Mindanao Command dan menggunakan pesawat angkut militer C-130 dengan rute Davao City, Filipina-Manado, Indonesia-General Santos City, Filipina. Pada saat yang sama, Pemerintah Filipina juga melakukan repatriasi sejumlah 51 warga negaranya yang stranded berada di wilayah Manado dan sekitarnya.

Persiapan Repatriasi WNI Menggunakan Pesawat Militer Filipina C-130

FotoDok KJRI Davao

Adapun 11 WNI tersebut terdiri dari 8 (delapan) suster yang tengah melaksanakan study-nya di Davao City, 2 (dua) WNI asal Sulawesi Utara yang terdampar di perairan Filipina Selatan, dan 1 (satu) orang WNI subjek deportasi yang seharusnya telah dijadwalkan untuk deportasi beberapa waktu yang lalu.

Pembatalan penerbangan yang dilakukan Pemerintah Filipina sebagai salah satu konsekuensi penerapan Enhanced Community Quarantine (ECQ) mengakibatkan WNI yang

Repatriasi Satwa DilindungiIndonesia dari Mindanao

FotoDok KJRI Davao

Berkoordinasi dengan Police Provincial Director dalam Kaitannya dengan Pengaman-an Penjemputan WNI Stranded di Conflict Affected Area Mindanao

FotoDok KJRI Davao

berada di Filipina khususnya Davao City dan sekitarnya mengalami kendala untuk kembali ke Indonesia. Atas pertimbangan tersebut KJRI Davao City bekerja sama dengan Pemerinah Filipina untuk melakukan program repatriasi bersama.

Sebelum keberangkatan, para WNI telah melakukan PCR test sebagaimana diwajibkan oleh kedua pihak Pemerintah Indonesia dan Filipina. Pelaksanaan CIQ clearance juga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan guna menekan penyebaran

COVID-19.

Upacara pelepasan 11 WNI repatriasi dilaksanakan pada Jumat, 17 Juli 2020 pukul 14.00 WST bertempat di TOWEM International Air Port Davao City dengan melibatkan para pihak terkait.

Sumber: Staf Teknis Imigrasi KJRI Davao

“Adapun 11 WNI tersebut terdiri dari 8(delapan) suster yang tengah melaksanakanstudy-nya di Davao City, 2 (dua) WNI asal Sulawesi Utara yang terdampar di perairan Filipina Selatan, dan 1 (satu) orang WNIsubjek deportasi yang seharusnya telahdijadwalkan untuk deportasi beberapawaktu yang lalu.”

Page 20: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

38 BHUMIPURA 2020 39BHUMIPURA 2020

Page 21: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

40 BHUMIPURA 2020 41BHUMIPURA 2020

Kantor Imigrasi PemalangBuka Pelayanan Paspor

di Disdukcapil TegalTeks Achmad Nur Saleh

Kabupaten Tegal - Masyarakat di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah kini tak perlu lagi jauh-jauh ke Kabupaten Pemalang jika akan membuat paspor. Sebab pelayanan pembuat paspor sudah dibuka oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pemalang di Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat.

Dibukanya pelayanan itu merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pemalang sebagai Unit Layanan Paspor (ULP) keliling dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Kerja sama ini merupakan inisiasi dari Kantor Imigrasi Kelas II Pemalang dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat

Proses pengambi-lan foto paspor di Dukcapil Pemalang

FotoDok HumasDitjen Imigrasi

KEGIATAN SATKER

“Jadi setiap kabupaten tersebut, kami ada pelayanan keimigrasian, jarakpaling jauh 15km dari rumahmasyarakat di wilayah kerja kami dari Batang sampai Brebes sudah adapelayanan keimigrasian,” jelas Andy.

berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Tegal. Pelayanan Paspor tersebut setiap hari Rabu pada jam kerja dan akan menjadi cikal bakal pelayanan paspor yang segera dibuka di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Tegal. MPP yang sedianya akan dibuka pada Mei tahun 2020, namun karena pandemi COVID-19, pembukaan diundur tahun depan.

Bupati Tegal Umi Azizah menyambut baik dan mengapresiasi keberadaan pelayanan paspor di Kantor Disdukcapil, karena akan memudahkan masyarakat Kabupaten Tegal dalam membuat paspor.

“Jadi, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Kantor Imigrasi Pemalang, karena sudah bisa buat paspor di Kabupaten Tegal,” ujar Umi.

Secara terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Pemalang Andy C. Bayuadi mengatakan, bahwa pelayanan paspor yang mendekatkan diri kepada masyarakat adalah salah satu inovasi dari kantor yang dipimpinnya. Inovasi tersebut mengadakan pelayanan paspor di dalam 5 (lima) wilayah kerjanya, yaitu Batang, Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Brebes. Semua sudah memiliki pelayanan keimigrasian kecuali di Kota Tegal.

KegiatanPelayanan Paspor di DukcapilPemalang

FotoDok HumasDitjen Imigrasi

“Jadi setiap kabupaten tersebut, kami ada pelayanan keimigrasian, jarak paling jauh 15km dari rumah masyarakat di wilayah kerja kami dari Batang sampai Brebes sudah ada pelayanan keimigrasian,” jelas Andy.

40 BHUMIPURA 2020

Page 22: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

42 BHUMIPURA 2020 43BHUMIPURA 2020

Pandemi masih belum berakhir hingga saat ini, namun tidak mengurangi semangat Ditjen Imigrasi untuk terus berinovasi terutama di sektor layanan publik. Lahirnya layanan Eazy Passport merupakan sebuah terobosan dalam bidang penerbitan paspor, untuk memenuhi kebutuhan publik di

tengah masa adaptasi kebiasaan baru selama pandemi COVID-19.

Semenjak layanan Eazy Passport diluncurkan, telah banyak Kantor Imigrasi yang tersebar di segala penjuru Indonesia berhasil melaksanakan layanan paspor kolektif tersebut. Dari ujung barat Indonesia, Kantor Imigrasi Padang memulai layanan Eazy Passport dengan mengunjungi SMK SMTI yang terletak di kota Padang (23/07/2020).

MENGULIK LAYANAN EAZY PASSPORT DI SELURUH

PENJURU NEGERITeks Ade Irma Stefi

Kesehatan petugas dan pemohon tetap menjadi prioritas utama

FotoDok. Humas Kanim Batulicin

“Semenjak layanan Eazy Passportdiluncurkan, telah banyak KantorImigrasi yang tersebar di segalapenjuru Indonesia berhasilmelaksanakan layanan pasporkolektif tersebut.”

Tentunya layanan ini disambut dengan sukaria oleh kepala sekolah, guru, dan keluarga yang sudah menanti kesempatan tersebut. Sebelumnya, para pemohon telah melengkapi dokumen persyaratan. Sehingga, layanan dapat berjalan lancar tanpa kendala dengan jumlah pemohon sebanyak 24 orang.

Hal serupa juga disambut baik oleh masyarakat yang berada di Kota Batam, Kepulauan Riau. Bagi Kantor Imigrasi Batam, layanan Eazy Passport sudah tidak asing lagi, karena inovasi serupa telah berjalan semenjak tahun 2018. Ini terbukti dengan banyaknya permohonan pembuatan paspor kolektif yang dilayangkan ke Kantor Imigrasi Batam.

Dalam waktu singkat, Kantor Imigrasi batam sudah melayani sebanyak 185 pemohon dari berbagai komunitas seperti perkantoran dan komplek perumahan di sekitar Kota Batam. Dengan tetap melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lokasi pelayanan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Petugas Kantor Imigrasi Batam dengan cekatan melayanipemohon

FotoDok. Humas Kanim Batam

Begitu pula dengan Kantor Imigrasi Batulicin yang berada di sebelah timur kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, telah melaksanakan layanan Eazy Passport di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru. Mengusung slogan “Eazy Passport, Easy Come, Easy Pay”

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut (22 Juli s.d 23 Juli 2020), mendapatkan antusiasme luar biasa. Ada sebanyak 63 pemohon yang berasal dari pegawai dan keluarga yang ingin membuat paspor namun berdomisili cukup jauh dari Kantor Imigrasi Batulicin. Petugas juga tak lupa untuk menerapkan prosedur pencegahan penularan COVID-19, dengan menggunakan alat pelindung diri dan menerapkan physical distancing.

Walau harus menempuh perjalanan antar pulau, petugas Kantor Imigrasi Kupang tetap bersemangat untuk melayani permohonan paspor kolektif yang berasal dari Pemerintah

Sumba Barat Daya dan Sumba Hospitality Foundation. Bertempat di Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, petugas melayani masyarakat yang ternyata terus bertambah, karena tertarik dengan program ‘jemput bola’ ini. Hingga petugas harus menambah waktu layanan, karena keterbatasan peralatan yang tersedia.

Namun, kerja keras petugas tidaklah sia-sia. Sebanyak 68 orang berhasil dilayani selama tiga hari dan mendapatkan apresiasi dari Kornelis Kodi Mete, Bupati Sumba Barat Daya. Kornelis berharap dalam waktu dekat pemerintah Sumba Barat Daya dapat membuat kerja sama terkait layanan paspor, demi meningkatkan kualitas layanan publik pada wilayah kerja Kantor Imigrasi Kupang. (end)

42 BHUMIPURA 2020 43BHUMIPURA 2020

Page 23: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

44 BHUMIPURA 2020 45BHUMIPURA 2020

DARI KITA - OLEH KITA - UNTUK KITAIDC on Class HADIR!

Teks Yolanda Rosylvia Juniar

TANJUNG PINANG (09/2020) – Sebagai sarana pembelajaran dan pembekalan pengetahuan serta pemahaman Keimigrasian kepada para pegawainya, Rumah Detensi

Imigrasi Pusat membangun komunitas belajar Keimigrasian practise Immigration Detention Centre (IDC) on Class.

Program ini juga merupakan kelanjutan strategi serta program kerja dalam pengembangan dan penguatan sumber daya manusia (SDM) pegawai Imigrasi Rumah Detensi Imigrasi Pusat, seiring dengan kebijakan Corporate University (Corpu) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Bermula sejak 23 November 2019, program IDC ini awalnya hanya ditujukan kepada Analis Keimigrasian Ahli Pertama dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), serta pegawai senior yang ada di Rumah Detensi Imigrasi Pusat.

“Program ini diinisiasi oleh minimnya pembekalan untuk membangun pemahaman

keimigrasian 19 ASN Analis Keimigrasian Ahli Pertama yang diterima tahun 2017 dan 25 CPNS Penjaga Deteni Rumah Detensi Imigrasi Pusat penerimaan akhir tahun 2018,” ujar Kepala Rumah Detensi Imigrasi Pusat, I. Ismoyo.

Dalam keterangannya, I. Ismoyo mengungkapkan, bahwa pasca penerimaan 19 Analis Keimigrasian Ahli Pertama dan 25 CPNS Penjaga Deteni, mereka dihadapkan pada penugasan langsung bekerja di lapangan. Satu-satunya pembekalan yang diterima oleh CPNS Penjaga Deteni adalah pembekalan pada saat latihan dasar (latsar), dimana informasi yang diberikan belum menyentuh bidang kerja yang dilaksanakan.

Hal tersebut senada “satu sisi mata uang” dengan 19 Analis Keimigrasian Ahli Pertama yang harus langsung bekerja dan mendapat tuntutan menjalankan fungsi analisnya, CPNS Penjaga Deteni pun harus langsung bekerja menjalankan tugas penjagaan Deteni tanpa mengetahui bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOPAP) dan pedoman

Dalam rangkapenerapan physicaldistancing danmeminimalisirterjadinyapenumpukanpemohon atau tamu, maka pembatasan juga diberlakukan pada layanankeimigrasian bagi WNA.

Tim penyusunIDC on Class

FotoDok. Humas Rudenim Pusat Tanjung Pinang

kerja manajemen Rumah Detensi Imigrasi Pusat secara mendasar, serta pengetahuan Keimigrasian banyak bidangnya. Mulai dari Visa, Dokumen Perjalanan, Tempat Pemeriksaan Imigrasi, Izin Tinggal, Kewarganegaraan, SIMKIM, organisasi dan tata kerja Kantor Imigrasi, dan Rumah Detensi Imigrasi.

Apalagi adanya harapan tinggi pada “orientasi kerja” langsung di lapangan dari pimpinan tertinggi Unit Pelaksana Teknis (UPT), atasan langsung, hingga pegawai senior lainnya terhadap mereka yang terkadang tidak didukung oleh pendampingan atau supervisi yang dapat mentransfer pengetahuan kerja (transfer of knowledge) secara benar dan tepat.

Oleh karena itu, I. Ismoyo bersama tim penyusun IDC on Class yang beranggotakan 4 (empat) orang, yaitu Nindya Nistrisia Antartika, Sarah Margaretha, Krestiana, dan Milla Hirma, mulailah menyusun materi ajar, kurikulum, metode pembelajaran klasikal, pengembangannya yang direncanakan akan ada dalam vlog Youtube, Podcast IDC on Topic, hingga mengembangkan kreasi seni musik dalam group IDC on Kustik.

“IDC on Class ini diadakan secara tatap muka, seminggu sekali di luar jam kerja, yaitu hari Sabtu dari jam 09.00 sampai jam 12.00 WIB. Diupayakan tidak mengganggu waktu kerja harian. Namun, tidak menutup

kemungkinan memberikan materi di hari kerja dengan catatan dimulai pada akhir jam kerja hingga waktu Maghrib,” I. Ismoyo menuturkan.

“Pola belajarnya happy and fun saja. Ini kan sifatnya suplemen, bukan inti (core). Yang penting pegawai imigrasi bisa memanfaatkan waktu secara positif dengan menambah ilmu keimigrasiannya. Mudah-mudahan bisa melahirkan kemampuan dan kompetensi terbaik, termasuk potensi masing-masing pegawai imigrasi,” lanjutnya.

Selain hal-hal yang bersifat substantif dan fasilitatif, dalam materi ajarnya juga ada dikembangan keterampilan seperti bahasa Inggris dan Mandarin, serta hal-hal khusus lainnya seperti pengetahuan seputar kehumasan, tips dan trick bekerja sebagai Analis Keimigrasian, dan masih banyak lagi.

Perkembangan IDC on Class

Dalam perkembangannya, ternyata komunitas belajar keimigrasian practise IDC on Class mandiri menarik minat tidak hanya dari kalangan pegawai Rumah Detensi Imigrasi Pusat saja. Dimulai dari bertambahnya minat dari sebagian besar pegawai imigrasi yang berdomisili di Tanjung Pinang dan sekitarnya, serta terdapat beberapa pegawai dari wilayah lain, yaitu di Batam.

Hingga saat pandemi COVID-19 ini, menjadi titik balik berkembangnya IDC on Class dari metode klasikal menjadi menjadi non klasikal-on job training melalui media daring (elektronik) yang mendorong akses semakin bertambahnya peserta yang berminat. Tidak hanya dari UPT di sekitar Kepulauan Riau, namun juga beberapa pegawai Imigrasi di Kantor Imigrasi, Rumah Detensi Imigrasi, dan Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum, serta HAM UPT yang ada dari Sabang sampai Papua, bahkan sampai ke beberapa perwakilan di luar negeri.

Hal tersebut karena semenjak adanya himbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), IDC on Class tidak lagi dilakukan secara tatap muka, namun secara virtual. Pemateri atau pengajar kini makin varian. Awalnya sepenuhnya oleh I. Ismoyo, berkembang kemudian oleh Pejabat Imigrasi berdasarkan kompetensinya atau berlatar belakang tusinya, seperti yang tengah menduduki/mengemban sebagai Kepala Kantor, Kepala Kantor Imigrasi, Analis Keimigrasian Ahli Madya, Kepala Seksi, dan lainnya.

Dalam komunitas pembelajaran ini tidak ada jarak, tidak ada batasan jabatan. Semua kedudukannya sama, karenanya disebut komunitas belajar praktis. ”Dari kita, oleh kita, untuk kita” semangat komunitas ini.

Suasana IDC on Class Rudenim Pusat 2

FotoDok. Humas Rudenim Pusat Tanjung Pinang

Page 24: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

46 BHUMIPURA 2020 47BHUMIPURA 2020

Berdasarkan data periodesasi 23 Januari s.d. 31 Agustus 2020 ini, telah dilaksanakan komunitas kelas keimigrasian practice mandiri IDC on Class sejumlah 26 kegiatan dengan 956 peserta dari unsur Kantor Imigrasi, Rumah Detensi Imigrasi, dan Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan sejumlah 91 Jam Pembelajaran (JP) dan internalisasi keimigrasian Rumah Detensi sejumlah 13 kegiatan diikuti 596 pegawai Rumah Detensi Imigrasi.

Observer reguler adalah Balai Diklat Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau secara reguler, dan lainnya secara insidentil antara lain Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM, Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM Bidang Sosial, dan Direktur Politeknik Imigrasi (Poltekim). Kehadiran observer ini memberikan spirit dan motivasi pengembangan komunitas kelas keimigrasian practice mandiri IDC on Class yang selaras dengan kebijakan Kementerian Hukum dan HAM mengenai Corporate

University (Corpu) dengan me-link and match antara pembelajaran, pengelolaan kompetensi, dan pencapaian sasaran kinerja organisasi. Sesuai visi Presiden RI untuk terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong

Kedepannya, IDC on Class ini diharapkan dapat lebih berkembang lagi, termasuk perencanaannya oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Kepulauan Riau, agar senantiasa menjadi program berkesinambungan dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM seiring dengan implementasi kebijakan Corpu Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, dan dikembangkan dalam bentuk vlog yang bisa diakses lebih luas.

“Tim pengelola langsung IDC on Class saat ini secara faktual 3 (tiga) orang yaitu Sdri. Nadya Restisari, Rinka Purnama Sari, dan Sdr. Dwi Febricho. Meski masih terkendala perangkat TI pengembangan vlog pembelajaran, serta membutuhkan dukungan

atensi perencanaan berbagai pihak, tidak menyurutkan semangat komunitas belajar ini,” I. Ismoyo menutup.

Pembelajaran yang dilaksanakan ini secara dokumentasinya sangat baik, terlaporkan secara resmi kepada Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Kepulauan Riau, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM, agar pembelajaran peserta sebagai komunitas praktis dapat terkonversi dalam JP dan membantu dukungan terpenuhinya 20 JP minimal bagi ASN dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN (*)

Pengelola IDCon Class

FotoDok. Humas Rudenim Pusat Tanjung Pinang

INFOGRAPHICINFOGRAPHIC

Page 25: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

48 BHUMIPURA 2020 49BHUMIPURA 2020

RENJANA

KELAS KEHUMASANKANIM SEMARANG:

OPTIMALISASI PENGUNAAN MEDIA SOSIAL

Teks Putrima Obara

Pada bulan Juli lalu, Subbagian Humas Ditjen Imigrasi kembali menyelenggarakan kelas kehumasan secara langsung di Kantor Imigrasi Kelas I

Semarang. Kelas kehumasan merupakan salah satu program penyebaran informasi sekaligus peningkatan skill oleh Subbagian Humas Ditjen Imigrasi kepada rekan-rekan pengampu tugas kehumasan di UPT Imigrasi. Pada kesempatan kali ini mengangkat topik terkait optimalisasi penggunaan media sosial.

Sederhananya, kelas kehumasan kali ini mengupas bagaimana cara pengelolaan media sosial di lingkungan humas pemerintah pada era saat ini. Data mengungkapkan,

bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 175,4 juta dan banyaknya organisasi pemerintah yang aktif menggunakan media sosial sebagai sebagai alat diseminasi informasi. Pada kelas kali ini, materi disampaikan oleh narasumber dari subbagian humas Ditjen Imigrasi, yaitu Arif Rahman.

Pada awalnya, Arif Rahman menyampaikan setidaknya ada 4 (empat) fungsi dari media sosial bagi humas imigrasi saat ini, yaitu sumber informasi dan publikasi informasi keimigrasian, branding instansi, pelayanan informasi dan saluran pengaduan, dan yang terakhir adalah intermezzo sebagai hiburan dan rekreasi.

“Media sosial adalah media interaktif yang harus dimanfaatkan oleh humas pemerin-tah, agar lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Arif.

Suasana Kelas Kehumasan di Kantor Imigrasi Kelas I Semarang

FotoDok. Humas Kanim Semarang

49BHUMIPURA 2020

Page 26: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

50 BHUMIPURA 2020 51BHUMIPURA 2020

“Media sosial adalah media interaktif yang harus dimanfaatkan oleh humas pemerintah, agar lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Arif.

Oleh karena itu, penting untuk rekan-rekan humas imigrasi cepat beradaptasi dengan tren baru yang ada di masing-masing kanal media sosial (Twitter, Facebook, Instagram). Selain itu, juga dapat mengemas tren tersebut menjadi sebuah informasi keimigrasian. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian audiens, agar informasi dapat tersampaikan dengan lebih mudah.

Misalnya pada bulan September 2019, ada video ibu-ibu yang sedang antri di kondangan dan berkelahi memperebutkan rendang yang viral di Twitter dan Instagram. Tim media sosial Ditjen Imigrasi memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membuat konten, yaitu ilustrasi ibu-ibu yang berkelahi beserta percakapan yang diganti menjadi penyampaian informasi antrian APAPO.

“Selain mengikuti tren yang ada, penting juga meraih engagement audiens di media sosial, seperti membangun keterikatan dengan audiens, rajin untuk merespon komentar

audiens, dan pesan dari audiens,” jelas Arif Rahman.

Di sisi lain, Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi Achmad Nur Saleh menjabarkan, pada era ini, dalam hal meraih engagement dan penyebaran suatu konten/informasi di media sosial, dibutuhkan kolaborasi antar lembaga pemerintahan, serta tokoh masyarakat, hingga influencer media sosial. Sesuai dengan karakteristik milenial, sebagai salah satu target audiens imigrasi dalam bermedia sosial, diseminasi informasi akun media sosial humas Ditjen Imigrasi, tidak dapat dimungkiri bahwa melakukan kolaborasi dengan influencer media sosial menjadi salah satu cara yang cukup efektif dalam hal memperluas penyebaran konten.

“Kolaborasi dengan akun media sosial instansi lain juga bisa dilakukan dengan misalnya akun media sosial pemerintah daerah, akun media sosial BUMN/BUMD, ataupun akun media sosial media massa,” ujar Achmad.

Di sesi pamungkas, Arif menjelaskan bahwa, seluruh langkah-langkah yang diambil untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial

di lingkup rekan-rekan humas imigrasi akan kurang maksimal, apabila tidak diiringi dengan dukungan dari pegawai-pegawai imigrasi itu sendiri yang diibaratkan sebagai pasukan media sosial untuk membangun citra baik imigrasi di media sosial.

“Para pegawai imigrasi juga diimbau untuk sekadar memberi like atau bahkan ikut men-share konten-konten yang ada, nggak ada susahnya kalo cuma kasih like kan,“ pungkas Arif.

Humas Kanim Semarang antusias belajar motret bersama Humas Ditjenim

FotoDok. Humas Kanim Semarang

Peningkatan KompetensiPegawai Sebagai Implementasi

Kemenkumham CORPU:Program Tertiary Scholarship

Scheme di AustraliaTeks Arum Apriliyana

Direktorat Jenderal Imigrasi telah bekerja sama dengan otoritas keimigrasian terkait dari luar negeri dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Program kerja sama ini merupakan salah satu wujud nyata implementasi kebijakan

Kementerian Hukum dan HAM Corporate University.

Kepala BPSDM Asep Kurnia dalam kanal Youtube “BPSDM_KUMHAM” menjelaskan, bahwa Corporate University merupakan strategi atau alat manajemen yang dapat membantu tujuan Kementerian Hukum dan HAM dalam pembelajaran.

“Diharapkan nantinya akan meningkatkan kompetensi dari sisi individu maupun organisasinya,” jelas Asep.

Program Capacity Building Direktorat Jenderal Imigrasi dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama yang diperoleh kedua belah pihak dalam forum pertemuan bilateral atau berdasarkan undangan secara tematik. Negara-negara yang telah dan sedang berkerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi antara lain Australia, Amerika Serikat, Kolombia, Korea Selatan, RRT, Singapura, dan Taiwan dengan jumlah peserta lebih dari seribu orang sejak tahun 2002.

Salah satu program yang berkelanjutan adalah Tertiary Scholarship Scheme yang merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Imigrasi dan Department of Home Affairs Australia (DHA). Setiap tahunnya terdapat 3 (tiga) orang yang akan mengikuti pendidikan S2 di Universitas Australia. Sejak dimulainya program ini pada tahun 2004 sampai dengan 2019, telah ada 45 orang yang mengikuti program yang menawarkan 4 (empat) program studi antara lain Master of Information Technology, Master of Arts (International Relations), Master of

“Program ini akan memberikanpengalaman unik bagi peserta dari Direktorat Jenderal Imigrasidalam mendapatkankualifikasi kualitas tinggibersama calon pemimpin dariAustralia dan seluruh Indonesia,”ujar Marwan.

51BHUMIPURA 2020

Page 27: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

52 BHUMIPURA 2020 53BHUMIPURA 2020

Public Administration (Management, Policy or Dissertation), dan Master of Public Policy and Management di The Flinders University of South Australia.

Tujuan program ini adalah meningkatkan pelayanan di bidang keimigrasian, hukum dan hak asasi manusia. Diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dengan cara peningkatan jenjang pendidikan. Dengan cara meningkatkan wawasan, ilmu dan pengetahuan pegawai secara teoretis, praktik, empiris, ilmiah, dan komprehensif untuk diimplementasikan dalam pekerjaan, serta bermanfaat di kehidupannya, meningkatkan jenjang akademik yang lebih tinggi, pangkat dan jabatan yang lebih terhormat, dan dihargai.

Pada tahun 2020 melalui skema yang sama, DHA menawarkan beasiswa S2 di Australia National University (ANU) dengan program studi Executive Masters of Public Policy. Dengan pergantian Universitas ini diharapkan hasil yang diterima Direktorat Jenderal Imigrasi dan alumni TSS akan lebih baik lagi.

“Program ini sama seperti program beasiswa yang dulu di Flinders University. Hanya saja kemudian ada kebijakan dari Pemerintah Australia untuk memindahkan ke ANU,” jelas Marwan Wardhana, Kasubag Pengembangan dan Pemberhentian, pada Bagian Kepegawaian Ditjen Imigrasi.

ANU merupakan institusi pendidikan yang unggul di Australia dan Universitas terkemuka di dunia dalam peringkat internasional (peringkat pertama di Australia dan ke 24 di dunia pada 2019 berdasarkan QS Peringkat Universitas Dunia). ANU Crawford School adalah salah satu kampus dengan program kebijakan publik paling dinamis di dunia yang menawarkan dosen-dosen yang beragam dan terkemuka dan course yang khusus.

Lokasi Australia National University yang terletak di Canberra memungkinkan peserta TSS untuk berinterasi lebih mudah dengan staf Department of Home Affairs dan tidak terbatas pada berakhirnya study tour. Hal ini juga akan memaksimalkan waktu mereka di Australia dengan keterlibatan yang lebih besar dengan Kementerian Dalam Negeri.

“Program ini akan memberikan pengalaman unik bagi peserta dari Direktorat Jenderal Imigrasi dalam mendapatkan kualifikasi kualitas tinggi bersama calon pemimpin dari Australia dan seluruh Indonesia,” ujar Marwan.

Sama halnya dengan program Tertiary Scholarship Scheme, capacity building hasil kerja sama dengan otoritas keimigrasian asing dirancang, agar baik individu pegawai maupun institusi sama-sama dapat menarik manfaat besar dan secara terus menerus untuk meningkatkan performa para pegawai yang berada dalam ekosistem organisasi yang

merupakan desain Kemenkumham Corporate University.

Diyakini dengan terwujudnya Kemenkumham Corporate University, para pegawai akan lebih terarah dalam proses pengembangan kompetensi. Karena, dengan strategi CORPU banyak pilihan model pembelajaran yang tidak hanya berdampak pada kuantitas, namun lebih kepada kualitas yang dapat meningkatkan kinerja organisasi Kemenkumham. (END)

Peserta Program Beasiswa DHA berbaur dengan mahasiswa asing

FotoDok. Ridwan Arifin

52 BHUMIPURA 2020

Page 28: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

54 BHUMIPURA 2020 55BHUMIPURA 2020

INOVASI

Relokasi Web Satuan Kerjake Data Center (DC) Kumham

Teks Cut Aurora Anastasia

P erkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan sebagai sarana dalam percepatan reformasi birokrasi dalam upaya

menciptakan pemerintahan yang bersih (good governance) dan kepemerintahan yang baik (clean governance).

Sebagaimana diamanatkan dalam konsiderans Menimbang pada huruf b, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam E-Government akan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelengaraan pemerintahan.

Salah satu upaya meningkatkan transparansi adalah dengan penyediaan informasi yang dapat diakses dengan mudah, seperti contohnya keberadaan laman (website). Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, laman adalah halaman utama dari suatu situs web yang diakses oleh pengguna pada awal masuk ke situs tersebut. Laman dapat berfungsi menjadi media komunikasi dan informasi yang menjembatani antara pemerintah dan masyarakat luas. Sehingga, untuk mendorong peningkatan pelayanan publik, keberadaan laman resmi menjadi salah satu faktor integral yang tidak dapat dipisahkan.

Saat ini pengelolaan laman di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia baik di Unit Pusat, Kantor

Salah satu upaya meningkatkantransparansi adalah dengan penyediaan informasi yang dapat diakses denganmudah, seperticontohnyakeberadaan laman (website)

Tampilan laman surakarta.imigrasi.go.id

FotoDok. Tangkapanlayar website kanim setempat

Wilayah, maupun satuan kerja belum dilakukan penyeragaman. Perlu adanya pedoman bagi seluruh satuan kerja dalam melaksanakan standarisasi laman di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manuasia.

Standarisasi pada penamaan domain di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah kemenkumham.go.id. dan subdomain satuan kerja harus

Tampilan laman kemenkumham.go.id

Tampilan laman jakartaselatan.go.id

Foto Dok. Tangkapan layar website kanim setempat

Foto Dok. Tangkapan layar website kanim setempat

merupakan nama (akronim/singkatan) yang dapat mengidentifikasikan satuan kerja yang dimaksud. Dengan ketentuan bahwa penggunaan nama subdomain diletakkan di depan nama domain. kemenkumham.go.id, contoh: kanimbandung.kemenkumham.go.id. Setiap satuan kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hanya memiliki 1 buah laman.

Diharapkan dengan dilaksanakannya standarisasi laman ini, pelayanan publik berjalan dengan lebih optimal, berdasarkan prinsip dan tata nilai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yakni profesional, akuntable, sinergi, transparan, dan inovatif.

Page 29: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

56 BHUMIPURA 2020 57BHUMIPURA 2020

MATA LENSA

Nampak Petugas Imigrasi mem-bantu merapikan penampilanpemohon sebe-lum melakukan proses foto paspor

FotoDok. Humas KanimPalangka Raya

Selalu menerap-kan protokolkesehatandengan ketatdimanapun layanan Eazy Passportdilaksanakan

FotoDok. Humas Kanim Karawang

Suasana kegiatan PCR Swab test yang dilak-sanakan Direk-torat Jenderal Imigrasi untuk menanggulangi penyebaran virus COVID-19”

FotoDok. Humas Ditjenim

Salah satu pega-wai Direktorat Jenderal Imigrasi dan petugas den-gan APD lengkap yang sedang melakukan Swab test

FotoDok. Humas Ditjenim

Page 30: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

58 BHUMIPURA 2020 59BHUMIPURA 2020

JudulThe Amazing Writing

PenulisTubagus Salim

PenerbitEdwrite Publishing

Tahun Terbit2020

Jumlah HalamanIV + 154 halaman

BahasaIndonesia

“Saat menulis buku pada dasarnya bukan untuk Anda, untuk generasi selanjutnya, untuk orang yang bahkan tidak mengenal Anda.”

SINOPSIS BUKU

58 BHUMIPURA 2020

RESENSI

Teks Fipit Fatimah

Buku karya Tubagus Salim ini merupakan koleksi baru tahun 2020 di Perpustakaan Direktorat Jenderal Imigrasi,. Seorang penulis buku yang juga entrepreneur ini telah mendirikan komunitas menulis. Hingga tahun 2020, komunitas menulisnya melahirkan 700 orang yang sudah berhasil

menulis buku dan menerbitkannya.

Trend media sosial dan berbagi informasi telah luar biasa menginspirasi banyak orang, begitu juga dengan aktivitas karya tulis. Saat ini, kemampuan dan kesadaran orang menulis buku sangat meningkat. Karena, informasi dan inspirasi tersebar dengan mudahnya.

“Saat menulis buku pada dasarnya bukan untuk Anda, untuk generasi selanjutnya, untuk orang yang bahkan tidak mengenal Anda. Lalu, mereka membaca pesan kebaikan dari Anda. Menulis buku sama seperti kita sedang menulis sejarah hidup kita sendiri.”

Beberapa profesi, bahkan hampir semua profesi memaksa kita untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Namun, menulis tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala yang dihadapi saat harus menuangkan ide-ide kreatif di kepala menjadi sebuah tulisan yang sistematis dan runut dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

Buku ini mengupas bagaimana cara menghasilkan buku dengan mengatasi hambatan-hambatan yang biasa dialami oleh seorang penulis. Baik itu penulis pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Pengalaman penulis dalam membimbing banyak orang menghasilkan tulisan, sangat terasa dalam kalimat-kalimat di buku ini. Pembaca akan diajak berkontemplasi sejenak di awal buku mengenai motivasi. Dengan bahasa-bahasa sederhana dan pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul, jika seseorang mulai membuat tulisan.

Penulis memberikan tips dan teknik menulis sebuah buku sampai melakukan self editing. Jadi, siapa pun yang ingin menghasilkan sebuah buku, sebaiknya membaca buku ini.

Kelebihan buku:• Buku ini terasa ringan saat digenggam untuk dibaca.

• Sistematika penulisan buku mudah dipahami dengan bahasa yang mudah dicerna

• Tips dan trik menulis buku dengan contoh dan penjelasan yang diberikan seakan mengajak pembaca untuk segera mempraktekkannya.

Kekurangan buku:

• Kesalahan atau kekurangan dalam menulis beberapa kata terasa sangat mengganggu pada beberapa bagian buku ini.

PAKAI MASKER YANG BENER!Oleh: N. Widiyatmoko

KARTUN

Page 31: Edisi 04 Oktober 2020 MAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIANMAJALAH INTERNAL KEIMIGRASIAN Edisi 04 Oktober 2020 2 BHUMIPURA 2020 BHUMIPURA 2020 3 Daftar Isi Bhumipura adalah media internal

60 BHUMIPURA 2020