3
A. Identitas buku : Judul : Akhwat vs Cewek Apa Sih Bedanya? Pengarang : Qonita Salsabila Penerbit : Samudera Tahun terbit : 2008 Kota terbit : Sukoharjo Tebal buku : 140 halaman Cetakan : Pertama Jenis buku : Non-Fiksi B. Sinopsis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cewek merupakan sebutan wanita atau perempuan yang masih muda (gadis). Kaum wanita yang termasuk cewek merupakan seseorang yang berada pada rentang usia tiga belas tahun sampai dua puluh tahun. Dengan keadaannya yang masih muda ini, cewek memiliki karakteristik yang berbeda dengan perempuan dewasa baik dalam segi biologis, kognitif, maupun sosial. Seiring kemajuan zaman, cewek mulai terpengaruh adanya goncangan luar yang silih berganti. Contohnya, mampu kita lihat di dunia nyata seperti cewek yang konsumtif, memiliki mobilitas tinggi, anti terhadap status jomblo, senang merokok, bebas dalam busana, bergaul, dan berkarir. Lain halnya dengan akhwat, secara bahas akhwat berarti saudara perempuan yang merupakan bentuk jamak dari ukhtun. Dalam arti luas, akhwat diartikan sebagai seorang perempuan yang berkerudung lebar dan paham akan agama Islam dengan baik. Mereka dapat dijadikan teladan karena semangatnya untuk terus mengibarkan kebenaran Islam. Akhwat sendiri identik dengan seseorang yang seseorang berjilbab dan berpakaian syar’i, tidak mengenal budaya pacaran, tidak sembarangan bergaul, berusaha untuk membina orang lain, dan menaati aturan-aturan Islam. Dalam kamus akhwat, dikenal istilah hijab. Hijab menurut Islam adalah menutup seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan sampai pergelangan tangan. Hijab yang baik tidak berparfum, tipis dan menampakkan bentuk tubuh, tidak berbentuk aneh, tidak menampakkan rambut dan leher meskipun hanya sedikit, dan tidak menyerupai pakaian laki-laki dan pakaian

Editu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uuu

Citation preview

A. Identitas buku :

Judul

: Akhwat vs Cewek Apa Sih Bedanya?Pengarang: Qonita SalsabilaPenerbit : SamuderaTahun terbit : 2008Kota terbit: SukoharjoTebal buku : 140 halaman

Cetakan: Pertama

Jenis buku: Non-Fiksi

B. SinopsisMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cewek merupakan sebutan wanita atau perempuan yang masih muda (gadis). Kaum wanita yang termasuk cewek merupakan seseorang yang berada pada rentang usia tiga belas tahun sampai dua puluh tahun. Dengan keadaannya yang masih muda ini, cewek memiliki karakteristik yang berbeda dengan perempuan dewasa baik dalam segi biologis, kognitif, maupun sosial. Seiring kemajuan zaman, cewek mulai terpengaruh adanya goncangan luar yang silih berganti. Contohnya, mampu kita lihat di dunia nyata seperti cewek yang konsumtif, memiliki mobilitas tinggi, anti terhadap status jomblo, senang merokok, bebas dalam busana, bergaul, dan berkarir.

Lain halnya dengan akhwat, secara bahas akhwat berarti saudara perempuan yang merupakan bentuk jamak dari ukhtun. Dalam arti luas, akhwat diartikan sebagai seorang perempuan yang berkerudung lebar dan paham akan agama Islam dengan baik. Mereka dapat dijadikan teladan karena semangatnya untuk terus mengibarkan kebenaran Islam. Akhwat sendiri identik dengan seseorang yang seseorang berjilbab dan berpakaian syari, tidak mengenal budaya pacaran, tidak sembarangan bergaul, berusaha untuk membina orang lain, dan menaati aturan-aturan Islam.

Dalam kamus akhwat, dikenal istilah hijab. Hijab menurut Islam adalah menutup seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan sampai pergelangan tangan. Hijab yang baik tidak berparfum, tipis dan menampakkan bentuk tubuh, tidak berbentuk aneh, tidak menampakkan rambut dan leher meskipun hanya sedikit, dan tidak menyerupai pakaian laki-laki dan pakaian wanita yang tidak Islami. Selain itu, hijab tidak digunakan untuk perhiasan kecantikan untuk menarik perhatian. Jika hal ini diterapkan, akan menimbulkan ketenangan jiwa, mempererat hubungan kekeluargaan, menjadikan masyarakat yang kokoh, meninggikan harga diri dan kemuliaan seseorang, dan melindunginya dari hal-hal yang dapat mendatangnya bahaya, seperti tangan-tangan jail.

Seiring perkembangan zaman, hijab tidak syari mulai muncul di sana-sini. Salah satunya adalah kerudung gaul, kerudung yang tidak menutupi dada. Kerudung gaul ini muncul melalui berbagai faktor, baik televisi, pengetahuan yang minimal mengenai nilai-nilai islam, perancang busana yang tidak paham dengan prinsip Islami, maupun usia remaja yang belum matang sehingga membuatnya labil dalam menentukan sikap. Cewek-cewek yang tidak begitu paham akan agama Islam, hanya mengikuti arus tanpa pertimbangan yang matang. Padahal, keadaan ini jelas tidak sesuai dengan aturan Islam, seperti firman Allah SWT berikut ini :

Hai Nabi! Katakanlah pada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikanal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Q.S. Al-Ahzab 33:59)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dari sikap dan perilaku muslimah, antara lain takut kepada Allah, bersyukur, mengenakan hijab, ikhlas, sabar, dan menjaga kesucian diri. Di lain hal, ada hal-hal yang dilarang untuk dilakukan bagi seorang muslimah, yaitu merubah bentuk tubuh yang telah diciptakan oleh Allah, menyambung rambut, percaya terhadap ramalan bintang, menggunakan narkotika dan alkohol, melakukan free sex dan aborsi, pergi ke dukun, memakai jimat, berpacaran, memprtontonkan aurat, dan the 7F, yakni food (makanan), film, fashion of life style (gaya berpakainan), free thinkers (berpikir tanpa pegangan agama), financial (keuangan), faith (sekularisme yang diagung-agungkan oleh orang jahil), dan friction (perpecahan karena pola pikir yang berbeda dengan agama). Hal ini selain tidak sesuai dengan nilai-nilai Islami, juga kedepannya akan menimbulkan kerugian tersendiri bagi kaum wanita.

Beikut ini adalah tahapan-tahapan untuk berubah menjadi lebih baik, manusia sebaiknya tidak memandang masa lalu, karena hal tersebut malah akan menysahkan dirinya untuk bergerak menjadi pribadi lebih baik. Kemudian, keinginan untuk belajar yang tinggi dengan mempersiapkan mental dan pikiran. Perubahan memang tidak ada yang instan, butuh proses yang rumit, tetapi jika berhasil akan memberikan kepuasan batin tersendiri.