edukasi pemberhentian merokok

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 edukasi pemberhentian merokok

    1/2

    I. Pendekatan 5Rs

    Jika seorang perokok tidak ingin berhenti merokok maka dibutuhkan suatu intervensi

    yang di desain agar perokok tersebut dapat berhenti merokok dengan keinginan sendiri.

    Harapan ini dapat dicapai melalui pendekatan yang disebut dengan 5 R (relevance, risk,

    reward, roadbloc, repetition).

    1.Relevance

    Kaitkan merokok dengan dampak negatifnya terhadap kesehatan dan manfaat

    ekonomi apa yang diperoleh jika kita berhenti. Selain itu kaitkan juga terhadap orang

    disekitar kita, misalnya asma anak kita akan semakin sering kambuh apabila kita tidak

    menghentikan kebiasaan kita.

    2.

    Risk

    Minta pasien untuk menjabarkan sendiri bahaya yang muncul dari mengkonsumsi

    rokok.

    a. Resiko akut misalnya nafas pendek, asma, kemandulan, impotensi.

    b. Resiko jangka panjang misalnya serangan jantung, stroke, tumor dan kanker akibat

    adanya ppok.

    c. Resiko terhadap lingkungan misalnya tingginya kemungkinan kanker pada anak-

    anak, tingginya kasus anak perokok, meningkatnya SID, resiko asma, infeksi

    saluran napas, dan gangguan pada telinga tengah.

    3.Reward

    Coba bersama pasien identifikasi apakah ada manfaat yang diperoleh dari

    mengkonsumsi merokok selama ini. Kemudian coba juga mengidentifikasi mengenai

    keuntungan apa saja dari berhenti merokok misalnya keuntungan kesehatan,

    meningkatnya citarasa indra penciuman dan perasa, menghemat uang, manfaat kepada

    lingkungan, manfaat kesehatan kepada anak dan bebas dari kecanduan.

    4.

    Roadblock

    Tanyakan kepada pasien mengenai kemungkinan hambatan yang dapat muncul dari

    upaya berhenti dari mengkonsumsi merokok. Misalnya, teman-teman yang masih

    mengonsumsi rokok atau keinginan kuat untuk merokok kembali. Hambatan yang biasa

    muncul adalah withdrawal sindrome, ketakutan akan gagal, berat badan meingkat, kurang

  • 8/10/2019 edukasi pemberhentian merokok

    2/2

    dukungan, depresi, berada disekitar perokok, hasrat berlebih karena menikmati rokok,

    pengetahuan yang kurang dengan pilihan program.

    5.Repetition

    Ulangi langkah-langkah yang dilakukan secara terus-menerus pada saat pasien

    melakukan kontrol. Dalam menghadapi pasien yang pernah gagal dalam upayanya

    berhenti merokok, maka pasien harus diberikan suatu motivasi misalnya orang-orang

    yang sekarang berhasil berhenti merokok, itu dulu pun merupakan orang yang gagal

    berulang-ulang, maka pasien harus diberitahu hal-ahal apa saja yang harus dilakukan

    agar bisa seperti mereka.

    II. Terapi farmakologi

    A. NRT

    Terapi pengganti nikotin merupakan jenis terapi yang telah didokumentasi

    dengan baik secara farmakologi dalam upaya berhenti merokok.

    B. Bupropion SR

    Pertama kali diteliti dan dipasarkan sebgai anti depresan. Pada tahun 1986

    sempat ditarik karena insiden seizure, diperkenalkan kembali pada tahun 1989

    dengan dosis baru. Pada tahun 1997, disetujui oleh FDA untuk terapi farmakologi

    berhenti merokok.

    C. Varenecline

    Merupakan obat baru untuk berhenti merokok yang mempunyai struktur mirip

    dengan senyawa cystine. Di eropa senyawa cystine sudah sejak lama digunakan

    untuk terapi berhenti meroko, namun karena mempunyai sifat ketersediaan hayati

    yang rendah dan uji klinis yang sedikit, penggunaannya tidak berkembang.

    Varenicline memppunyai strktur yang mirip dengan sifat ketersediaan hayati yang

    lebih besar.