33
FARMAKOLOGI EFEK OBAT DAN PENAMAAN OBAT

EFEK OBAT

  • Upload
    rina-ms

  • View
    14

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Farmakologi

Citation preview

Page 1: EFEK OBAT

FARMAKOLOGI

EFEK OBAT DAN PENAMAAN OBAT

Page 2: EFEK OBAT

EFEK OBAT *

1. Efek terapi2. Efek samping 3. Efek Toksik4. Efek teratogen

Page 3: EFEK OBAT

Efek Terapi

Satu-satunya efek yang digunakan untuk terapi (pengobatan)

Contoh :- Parasetamol mempunyai efek utama menurunkan suhu demam

- CTM mempunyai efek antialergi

Page 4: EFEK OBAT

Efek Samping

Efek suatu obat yang tidak termasuk kegunaan terapi

Contoh : CTM (Chlor Tri Methonj) efek

terapinya untuk alergi dan efek sampingnya menidurkan (mengantuk)

Page 5: EFEK OBAT

Efek Toksik

Efek obat yang lebih kuat dari efek samping dan merupakan efek yang tidak diinginkan dan dapat membahayakan tubuh

Tergantung besarnya dosis yang diberikan, maka akan diperoleh efek terapi atau efek toksik.

Contoh : nausea (mual) adl efek samping tapi depresi sum-sum tulang belakang adl efek toksisitas

Page 6: EFEK OBAT

Efek Teratogen

Efek dari obat yang pada dosis terapi untuk ibu, tetapi mengakibatkan cacat pada janin.

Contoh : Thalidomid, mempunyai efek

teratogen yang menimbulkan cacat pada janin

Page 7: EFEK OBAT

PENAMAAN OBAT

1. Nama Kimia

2. Nama Generik *3. Nama Dagang/Nama Paten/Merek

Terdaftar *

Page 8: EFEK OBAT

1. NAMA KIMIA

Yaitu nama obat berdasarkan struktur kimia dari bahan baku obat tersebut.

Page 9: EFEK OBAT

2. NAMA GENERIK

Yaitu nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (international Non-propietary Names) WHO untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.

Nama generik ini ditempatkan sebagai judul dari monografi sediaan-sediaan obat yang mengandung nama generik tersebut sebagai zat tunggal

Page 10: EFEK OBAT

3. NAMA DAGANG

Yaitu nama sediaan obat yang diberikan oleh pabrik yang memproduksinya dan terdaftar pada Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM), biasa juga disebut sebagai Merek Terdaftar.

Page 11: EFEK OBAT

CONTOH PENAMAAN OBAT

Nama Kimia : 4’-Hidroksiasetianilida atau C8H9NO2Nama Generik : ParasetamolNama Dagang : Panadol Paracetol Calapol dll

Page 12: EFEK OBAT

REAKSI AKIBAT PENGULANGAN PEMAKAIAN

OBAT *

1. Reaksi hipersensitif2. Reaksi kumulasi * 3. Toleransi4. Takhifilaksis 5. Habituasi6. Adiksi *

Page 13: EFEK OBAT

Reaksi Hipersensitif

Merupakan suatu respon abnormal tubuh (alergi, pusing, mual, shok dll) terhadap obat dimana sebelumnya tidak terjadi reaksi serupa sewaktu pasien meng-gunakan obat tersebut

Page 14: EFEK OBAT

Reaksi Kumulasi

Suatu fenomena dimana terjadi kumulasi (penumpukkan) obat dalam tubuh sebagai hasil pengulangan obat, sementara ekskresi lebih lambat dari pada absorbsinya

Page 15: EFEK OBAT

Toleransi

Berkurangnya respon tubuh terhadap dosis yang sama dengan dosis sebelumnya. Dosis yang diberikan harus lebih besar agar didapat respon yang sama

Page 16: EFEK OBAT

Takhifilaksis

Berkurangnya kecepatan respon tubuh terhadap aksi obat dengan pengulangan penggunaan obat dalam dosis yang sama. Respon mula-mula tidak terulang, meskipun dengan dosis yang lebih besar.

Page 17: EFEK OBAT

Habituasi

Gejala ketergantungan secara psikologi terhadap suatu obat.

Ciri-ciri habituasi adalah sbb :1. Keinginan untuk selalu menggunakan suatu

obat tertentu2. Sedikit atau tidak ada kecenderungan

menaikkan dosis3. Menimbulkan ketergantungan psikis4. Memberikan efek yang merugikan terhadap

individu

Page 18: EFEK OBAT

A d i k s i

Gejala ketergantungan fisik maupun psikologis terhadap suatu obat.

Ciri-ciri adiksi adalah sbb :1. Ada dorongan untuk selalu

menggunakan suatu obat tertentu2. Ada kecenderungan untuk

menaikkan dosis3. Menimbulkan ketergantungan psikis

dan diikuti ketergantungan fisik4. Merugikan terhadap individu maupun

masyarakat

Page 19: EFEK OBAT

PENGGUNAAN OBAT KOMBINASI

Adisi. Potensiasi. Antagonis Interaksi.

Page 20: EFEK OBAT

A D I S I

Efek bersifat adisi, dimana efek yang ditimbulkan merupakan jumlah dari masing-masing efek obat

Contoh : Parasetamol dengan Asetosal

Page 21: EFEK OBAT

POTENSIASI

Terjadi bila campuran obat atau beberapa obat yang diberikan, menimbulkan efek lebih besar daripada jumlah efek masing-masing obat

Page 22: EFEK OBAT

ANTAGONIS

Kerja obat yang berlawanan ( antagonis ) terjadi jika obat yang satu dikurangi atau ditiadakan oleh kerja obat yang lain yang memiliki khasiat farmakologis berlawanan.

Contoh : Barbital (hipnotik) dikombinasi dengan Strichnin (merangsang SSP)

Page 23: EFEK OBAT

INTERAKSI

Adalah suatu fenomena yang terjadi bila efek suatu obat dimodifikasi oleh obat lain yang tidak sama efeknya, yang diberikan sebelum atau bersamaan

Contoh : Ca++, Mg++, Al+++ (antasida) menghambat absorbsi Tetrasiklin

Page 24: EFEK OBAT

HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI DAYA

KERJA OBAT *1. Usia 2. Massa tubuh 3. Jenis kelamin 4. Lingkungan 5. Waktu pemberian obat, 6. Penyakit 7. Faktor genetik 8. Keadaan psikologis

Page 25: EFEK OBAT

USIA

Usia berpengaruh terhadap daya kerja obat. Orang usia lanjut dan bayi sangat responsif

terhadap obat. Orang usia lanjut dapat mengalami

perubahan terhadap respon obat karena adanya gangguan lever, hati atau kardiovaskuler.

Bayi sangat responsif terhadap obat karena mekanisme metabolik dan ekskresi yang belum sempurna akibat dari ginjal dan lever yang belum matang

Page 26: EFEK OBAT

MASSA TUBUH

Massa tubuh berkaitan dengan jumlah obat yang diberikan. Dosis harus disesuaikan dengan massa tubuh, sehingga makin besar massa tubuh semakin besar dosis yang diberikan.

Page 27: EFEK OBAT

JENIS KELAMIN Jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap

efek obat karena perbedaan fisik antara pria dan wanita.

Pria biasanya mempunyai postur tubuh lebih

besar dari pada wanita, sehingga bila suatu dosis yang sama diberikan, tubuh pria akan lebih lambat melakukan metabolisme/aksi obat.

Tubuh pria lebih banyak mengandung air, sedangkan tubuh wanita lebih banyak mengandung lemak, sehingga obat tertentu dapat lebih cepat bereaksi dalam air atau dalam lemak.

Page 28: EFEK OBAT

LINGKUNGAN Lingkungan berpengaruh terhadap

daya kerja obat, terutama keadaan lingkungan yang dapat merubah obat (misalnya cahaya dan kelembaban).

Lingkungan fisik dapat pula mempengaruhi daya kerja obat, misalnya suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan pembuluh darah perifer melebar, sehingga dapat meningkatkan daya kerja vasodilator.

Page 29: EFEK OBAT

WAKTU PEMBERIAN OBAT

Waktu pemberian obat, pada pemberian obat yang mempunyai efek menidurkan, daya kerja obat yang diberikan pada malam hari akan lebih cepat reaksinya dibandingkann jika diberikan pagi hari setelah dia bangun tidur

Page 30: EFEK OBAT

PENYAKIT

Penyakit merupakan salah satu pertimbangan dalam pemberian obat. Obat dapat bereaksi secara efektif pada keadaan sakit, misalnya Parasetamol akan menurunkan suhu tubuh pada orang yang lagi demam, tetapi tidak menurunkan suhu tubuh pada orang yang tidak demam.

Page 31: EFEK OBAT

FAKTOR GENETIK

Faktor genetik mempengaruhi respon seseorang terhadap pemberian obat. Faktor ini secara genetik menentukan sistem metabolisme tubuh dan ketahanan seseorang terhadap obat.

Page 32: EFEK OBAT

KEADAAN PSIKOLOGIS

Keadaan psikologis pasien berkaitan dengan keefektivittasan obat.

Orang yang mempercayai bahwa obat yang mereka gunakan dapat mengatasi gangguan kesehatannya akan lebih efektif daya kerja obat yang dia minum dibanding dengan orang yang tidak percaya.

Page 33: EFEK OBAT

SEKIAN

SAMPAI MINGGU DEPANASSALMU’ALAIKUM WR WB