Upload
doandung
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
62
EFEKTIVITAS INOVASI MEDIA CARTA BERBASIS LAMPU DIGITAL UNTUK
PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN PADA
PISCES
Rini Wulandari1, Aung Sumbono
1.2, Endang Gunaisah
1.3
1 P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong
2 Laboratorium Kimia MAN Model Kota Sorong
3 Akademi Perikanan Sorong
ABSTRAK
Efektivitas inovasi carta berbasis lampu digital diteliti di SMP N 11 Aimas, MTs Negeri Mariai dan Mts Al-
Ma‟arif 1 Aimas guna mengetahui efektivitas dalam pembelajaran biologi pokok bahasan pada sistem
pernapasan pada pisces. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan dilaksanakan pada bulan April –
Juni 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa 2 kelas di masing-masing sekolah, satu kelas diberlakukan
sebagai kontrol dan satu kelas diperlakukan sebagai eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah tes tulis, observasi, angket dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas dan Mann
Whitney menggunakan aplikasi SPSS V.17. Hasil uji validitas diperoleh nilai 0,030 < 0.300 sehingga intrumen
dinyatakan valid, uji normalitas MTs Negeri Mariai diperoleh angka yakni 0,060 < 0,050 menunjukkan data
berasal dari distribusi normal. uji normalitas SMP Negeri 11 Aimas diperoleh angka yakni 0,225 < 0,05
menunjukkan data berasal dari distribusi normal. MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas diperoleh angka yakni 0,067 < 0,050
menunjukkan data berasal dari distribusi tidak normal. Uji homogenitas di tiga Sekolah peroleh nilai 0,498,
0,313 dan 0,545 > 0,05 menunjukkan ke tiga data tersebut homogen. Pada Sekolah MTs Al-Ma‟arif 1 Uji Mann-
Whitney test diperoleh output SPSS asymp.sig = 0,000. Ternyata 0,000 < 0,05 maka bisa dikatakan H0 diterima
dan di MTs N Mariai uji Mann-Whitney test diperoleh output SPSS asymp.sig = 0,030. Ternyata 0,030 > 0,05
maka H0 diterima. Hasil penelitian disimpulkan bahwa uji hipotesis diterima untuk keseluruhan sekolah.
Kata kunci : carta, lampu, pernapasan, Sorong.
ABSTRACT
Effectiveness of light-based innovation carta digital studied in SMP N 11 Aimas, MTs Mariai and MTs Al-
Ma’arif 1 Aimas to determine the effectiveness of learning biology subject of the respiratory system in pisces.
This study uses quantitative methods and was conducted in April-June 2013. The samples used were 2 grade
students in each school, one class treated as a single class control and treated as experimental. The research
method used is quantitative research. The instrument used was a written test, observation, questionnaires and
documentation. The data obtained from the study were analyzed to test the validity, reliability, normality,
homogeneity and Mann Whitney using SPSS V.17. Validity of the test results obtained by the value 0.030 <0.300
so that the instrument is valid, the normality test Mariai MTs obtained figures which 0.060 <0.050 indicates
data comes from a normal distribution. normality test SMP Negeri 11 Aimas obtained figures which 0.225
<0.05 indicates the data come from a normal distribution. MTs Al-Maarif 1 Aimas obtained figures which 0.067
<0.050 indicates data comes from a normal distribution. Homogeneity test in three schools get 0,498 value,
0.313 and 0.545> 0.05 indicates the data into three homogeneous. At MTs Al-Maarif School 1 Test Mann-
Whitney test SPSS output obtained Asymp.Sig = 0.000. Turns 0.000 <0.05 then H0 is accepted and can be said
in MTs N Mariai Mann-Whitney test SPSS output obtained Asymp.Sig = 0.030. Turns 0.030> 0.05 then H0
diterima. The results concluded that the hypothesis test is accepted for the entire school.
Keywords: carta, lights, breathing, Sorong.
1. PENDAHULUAN
Pendidikan nasional yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis, serta
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
63
bertanggung jawab. Untuk pengembangan fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional
harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta
efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan
kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir,
olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi Sumber Daya Alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen
berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan (Permen No. 22 tahun 2006).
Untuk peserta didik sekolah menengah dalam kontek
melakukan penyelidikan/investigasi sederhana,
peserta didik harusnya sudah dilatih bagaimana ia
harus mengorganisasi data untuk menjawab
pertanyaan, atau bagaimana ia dapat mengorganisasi
kejadian-kejadian untuk dijadikan alasan pembenar
yang paling kuat. Upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan khususnya di bidang biologi adalah
mengoptimalkan peran atau fungsi seorang guru
sebagai organisator dan fasilitator untuk lebih
mengaktifkan siswa agar dapat mengembangkan
potensi kognitif, efektif dan psikomotor mereka
secara maksimal. Selain itu, proses pembelajaran
IPA juga mencakup kemampuan untuk
mengkomunikasikan baik secara tertulis berupa
pembuatan tulisan, karangan, pemberian label,
menggambar, melengkapi peta konsep,
mengembangkan/melengkapi petunjuk kerja,
membuat grafik dan mengkomunikasikan secara
lisan kepada orang lain.
Pendidikan tidak pernah terlepas dari
kegiatan belajar, keberhasilan pendidikan sangat
terpengaruh oleh proses belajar mengajar. Belajar
merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku,
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan (Slameto, 2003).
Pada kenyataannya, pendidikan tidak hanya
menyangkut invenstansi dan kondisi kehidupan di
masa yang akan datang tetapi menyangkut
kehidupan saat ini. Itulah sebabnya pendidikan
senantiasa memerlukan upaya perbaikan dalam
bentuk pembelajran dengan menggunakan carta.
Carta yang ada selama ini masih dalam bentuk klasik
ini sangat kurang menarik untuk pembelajaran
biologi, maka dibuatlah carta dalam bentuk yang
lebih menarik yaitu dengan menggunakan inovasi
carta berbasis lampu digital untuk pembelajaran
biologi pokok bahasan sistem pernapasan pada
pisces.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
media Carta Berbasis Lampu Digital hasil inovasi
pada pembelajaran biologi pokok bahasan sistem
pernapasan pada pisces.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Rancangan penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian
kuantitatif ilmiah yang sistematik dalam
menggunakan suatu masalah dan hasilnya dapat
digeneralisasikan, cara kerja penelitian ini adalah
menggunakan angka yang dianalisis untuk
menjelaskan pernyataan atau hipotesis penelitiannya
yang sifatnya spesifik melalui perhitungan ilmiah
berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang
survei untuk menentukan frekuensi dan presentase
tanggapan mereka agar melihat bahwa suatu variabel
mempengaruhi variabel yang lainnya.
Dalam persiapan instrumen, hal-hal yang di
persiapkan adalah Silabus SMP/ MTs, RPP
(Rencana Pembelajaran Biologi) dan alat uji.
Penelitiannya menggunakan alat uji, yaitu media
carta berbasis lampu digital. RPP dibuat untuk dua
kelas yang berbeda, kelas A diberlakukan dengan
menggunakan metode ceramah, kelas B
menggunakan alat carta berbasis lampu digital.
2.2. Populasi dan Sempel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SMP Negeri 11 Aimas, MTs Negeri Mariai
dan MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas.
2. Sampel
Sampel yang akan diambil yaitu kelas VII
A dan VII B dengan jumlah 29 siswa dari kelas VII
A dan jumlah 29 dari VII Bsekolah SMP Negeri 11
Aimas. 25 Siswa dari VII A dan 24 siswa dari VII B
MTs Negeri Mariai. 19 siswa dari kelas VII A dan
19 siswa dari VII B sekolah MTs Al-Ma‟arif 1
Aimas.
2.3. Alat Dan Instrumen Penelitian
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
64
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar tes tertulis dan lembar angket
untuk mengetahui respon terhadap proses belajar
mengajar dengan menggunakan media carta berbasis
lampu digital oleh siswa dan lembar observasi teman
sejawat.
1. Tes Tertulis.
Tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang
diberikan, apakah materi yang dijabarkan dari
indikator penjabaran dari kompetensi dasar dapat
dicapai dengan baik.
2. Lembar observasi aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar.
Lembar observasi ini digunakan untuk
mengamati aktivitas siswa selama menggunakan
media carta berbasis lampu digital yang meliputi
kerja sama, keantusiasan dan keaktifan siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
3. Angket
Angket merupakan metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara menggunakan
pertanyaan yang harus dikerjakan atau dijawab oleh
siswa. Dalam penelitian ini, angket
digunakan untuk mengumpulkan data tentang
motivasi dan iklim komunikasi dalam proses belajar
mengajar.
2.4. Prosedur Penelitian
Rangkaian penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah penelitian tentang media carta
berbasis lampu digital dilakukan beberapa tahap
antara lain:
1. Tahap persiapan
Penyusun perangkat pembelajaran yang
berisi : silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
lembar kerja siswa dan tes sub sumatif. Rencana
pembelajaran pada pokok bahasan sistem pernapasan
pada pisces disusun untuk 2X pertemuan yang terdiri
dari beberapa komponen antara lain:
a) Menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator
antara lain menjelaskan sistem pernapasan pada
pisces.
b) Menyusun instrumen penelitian yang berupa soal,
lembar observasi aktivitas siswa.
2. Tahap pelaksanaan
a) Pada pertemuan I, dilaksanakan pada kelas
kontrol proses belajar dengan panduan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I, langkah-
langkah yang ditempuh dalam tahap ini adalah:
1) Memotivasi siswa dan menyampaikan sub
indikator. Guru (peneliti)
membagi soal Pret-Test kepada siswa
untuk dikerjakan.
2) Penyampaian materi Guru (peneliti)
menyampaikan materi sistem
pernapasan pada pisces menggunakan
model pembelajaran langsung.
3) Guru (peneliti) membagi Post-Test kepada
siswa untuk mengerjakan.
4) Memberi umpan balik kepada siswa dan
penguatan materi.
b) Pada pertemuan II, dilaksanakan pada kelas
eksperimen proses belajar mengajar dengan
panduan Rencana Pembelajaran 2. Adapun
tahap-tahapnya adalah:
1) Memotivasi siswa dalam menyampaikan sub
indikator.
2) Guru (peneliti) membagi soal pret-test
kepada siswa untuk dikerjakan.
3) Penyampaian materi Guru (peneliti)
menyampaikan materi sistem
pernapasan pada pisces dengan
menggunakan media carta berbasis lampu
digital.
4) Membimbing siswa dalam melakukan
peraktek terhadap media carta berbasis
lampu digital.
5) Guru membagikan soal post-test dan angket
kepada siswa untuk dikerjakan yang
bertujuan untuk mengetahui penguasaan
siswa terhadap materi yang diberikan dengan
menggunakan media carta berbasis lampu
digital.
2.5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan melalui teknik yaitu:
a. Metode Penelitian
Metode penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Tes
tertulis adalah tes yang diberikan kepada siswa
sebelum dan setelah siswa menerima materi
pelajaran dan sudah menggunakan media carta
berbasis lampu digital dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang telah diperoleh melalui
pembelajaran langsung dan kooperatif.
b. Metode Observasi
Metode observasi ini juga digunakan untuk
mengumpulkan data aktivitas siswa pada saat
melakukan percobaan pada alat peraga yang berupa
lembar observasi.
c. Metode Angket
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
65
Metode angket digunakan untuk
memperoleh data tentang respon siswa dan guru
terhadap pelaksanaan model pembelajaran yang baru
diberikan terhadap pembelajaran pada pokok
bahasan Sistem Pernapasan Pada Pisces.
2.6. Teknik Analisis Data
Setelah mendapat data yang diperlukan
terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis
data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh
agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang
meneliti, tapi juga oleh orang lain yang ingin
mengetahui hasil penelitian.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk
memerikasa apakah sampel yang diselidiki
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Shapiro-Wilk .
Berdasarkan analisis diatas data dengan bantuan
program computer yaitu SPSS 17.0 dapat diketahui
nilai signifikan yang menunjukan normalitas data.
2. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen ini dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang
hendak diungkap. Prosedur yang dilakukan dalam uji
validitas ini dengan cara mengkorelasikan skor-skor
pada butir soal dengan skor total. Adapun rumus
yang akan digunakan untuk menganalisis validitas
instrumen penelitian adalah rumus korelasi product
moment karl person. Secara teknik perhitungan ini
menggunakan bantuan komputer dengan aplikasi
SPSS 17.0
3. Uji Realibilitas Instrumen
Untuk uji realibilitas ini digunakan rumus
Koefisien Realibilitas Alpa. Semua skor yang valid
(7 butir soal) dikorelasikan satu dengan yang lainya
yang secara teknik perhitungannya dilakukan dengan
bantuan SPSS 17.0 dan dalam perhitungan untuk uji
realibilitas ini semua butir soal > 0.600. maka dapat
disimpulkan butir tersebut reliabil.
Hasil dari suatu penelitian dapat berpatokan
pada tingkat reliabilitas.
Tabel 3.1 Koefisien Korelasi dan Tingkat
Reliabilitas Koefisien
Koefisien Korelasi Tingkat Reliabilitas
0.00-0.20 Sangat rendah
0.21-0.50 Rendah
0.51-0.70 Sedang
0.71-0.90 Tinggi
0.91-1.00 Sangat tinggi
3. HASIL PENELITIAN
3.1. Deskripsi Data Penelitian
Data pada penelitian ini diambil dari nilai
awal (pretest), nilai akhir (postest) angket siswa dan
lembar observasi teman sejawat. Data yang sudah
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Selanjutnya dianalisis untuk mencari nilai rerata atau
mean, median, simpangan baku atau standar deviasi,
nilai tertinggi, nilai terendah dan diinterprestasikan
peneliti guna menjawab permasahan penelitian.
1. MTs Negeri Mariai
Hasil penelitian pada sekolah MTs Negeri
Mariai dengan menggunakan kelas kontrol diperoleh
data pretest ditunjukan pada Gambar 4.1. Grafik
pretest menggambarkan nilai terbagi tiga kelompok
yakni kelompok siswa yang mendapat nilai 1-4
sebanyak 6 siswa dan kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 5-6 sebanyak 18 siswa. Nilai
terendah yakni 1, sedangkan nilai teringgi yakni 7.
Hasil penelitian pada sekolah MTs Negeri Mariai
dengan menggunakan kelas kontrol diperoleh data
postest di tunjukan pada Gambar 4.1. Grafik postest
menggambarkan nilai terbagi dua kelompok yakni
kelompok siswa yang mendapat nilai 7-8 sebanyak
16 siswa, kelompok siswa yang mendapatkan nilai 8
sebanyak 9 siswa. Nilai tertinggi yakni 8, sedangkan
nilai terendah yakni 12.
Hasil penelitian pada sekolah MTs Negeri
Mariai dengan menggunakan kelas eksperimen
diperoleh data pretes ditunjukan pada Gambar 4.2.
grafik pretest menggambarkan nilai terbagi menjadi
dua kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat
nilai 3-4 sebanyak 5 siswa, kelompok siswa yang
mendapat nilai 5-6 sebanyak 9 siswa. Nilai terendah
yakni 3 dihasilkan 3 siswa sedangkan nilai tertinggi
yakni 7. Hasil penelitian pada kelas eksperimen
diperoleh data postest menggambarkan nilai terbagi
dua kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat
nilai 7 sebanyak 11 siswa, 8 sebanyak 7 siswa. Nilai
tertinggi yakni 9 dihasilkan oleh 4 siswa sedangkan
nilai terendah yakni 6 yang terdiri dari 2 siswa.
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
66
Gambar 4.1. Grafik pretes dan postes kelas kontrol
MTs Negeri Mayiai
Gambar.4.2. Grafik Pretes dan Postes Kelas
Eksperimen MTs N Mariai
Data Hasil Angket Sekolah MTs Negeri Mariai
Hasil penelitian pada sekolah MTs Negeri Mariai
dengan menggunakan kelas eksperimen diperoleh
data angket ditunjukan pada Gambar 4.3. Grafik
angket menggambarkan bahwa pernyataan yang
memperoleh skor terendah adalah pernyataan nomor
3 dengan jumlah nilai 108, sedangkan pernyataan
yang memperoleh skor tertinggi adalah nomor 1
dengan jumlah nilai 119. Jadi secara umum semua
skor di atas nilai 114 kecuali pernyataan nomor 5,8
dan 9.
Gambar . 4.3. Grafik Angket Siswa MTs Negeri
Mariai
Hasil Observasi Teman Sejawat Pada Sekolah
MTs Negeri Mariai
Grafik observasi teman sejawat di atas
untuk kelas kontrol menggambarkan bahwa
pernyataan yang memperoleh skor terendah adalah
pernyataan nomor 1,2,4,5,6 dan 7 dengan jumlah
nilai 3, sedangkan pernyataan yang memperoleh skor
tertinggi adalah nomor 3 dan 8 dengan jumlah nilai
4. Sedangkan untuk grafik observasi teman sejawat
kelas eksperimen menggambarkan bahwa nilai
terendah adalah pernyataan nomor 3 dengan jumlah
nilai 3, sedangkan pernyataan yang memperoleh
jumlah skor tertinggi adalah nomor 1,2,4,5,6,7 dan 8.
Jadi dapat dikatakan untuk perbandingan 1:7 dari
kelas kontrol dan eksperimen lebih unggul dari kelas
kontrol. Hasil obeservasi ditampilkan pada Gambar.
4.4.
Grafik 4.4. Hasil observaasi teman sejawat kelas
kontrol-eksperimen MTs Negeri Mariai.
2. SMP Negeri 11 Aimas
Peneliti mengambil 2 kelas yaitu pada kelas
VII B (kontrol/tanpa menggunakan alat peraga) dan
kelas VII A (eksperimen dengan menggunakan alat
peraga). Pada kelas VII B dengan jumlah 29 siswa,
peneliti memberi perlakuan dengan menggunakan
metode ceramah atau tanpa menggunakan alat
peraga. Setelah sisiwa diberi perlakuan tersebut,
peneliti membagi soal tes untuk siswa
mengerjkannya agar memperoleh nilai yang
diharapkan. Sedangkan pada kelas VIII A dengan
jumlah siswa 29 siswa, peneliti memberi perlakuan
dengan eksperimen dengan menggunakan alat
peraga. Setelah siswa diberi perlakuan tersebut,
peneliti membagi soal tes untuk mengerjakannya dan
lembar angket untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami materi sistem pernapasan pada pisces
dalam menggunakan alat peraga tersebut.
Hasil penelitian pada sekolah SMP Negeri 11 Aimas
dengan menggunakan kelas eksperimen diperoleh
data pretest ditunjukan pada Gambar 4.6. Grafik
pretest menggambarkan nilai terbagi menjadi tiga
kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
NIL
AI
Siswa
Pretes Kelas Kontrol
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324
NIL
AI
SISWA
Pretes Kelas Eksperimen MTs Negeri Mariai
Postes Kelas Eksperimen MTs Negeri Mariai
102
104
106
108
110
112
114
116
118
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JU
ML
AH
SK
OR
PERNYATAAN
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
1 2 3 4 5 6 7 8
JU
ML
AH
SK
OR
PERNYATAAN
Observasi Teman Sejawat Kelas Kontrol MTs Negeri Mariai
Observasi Teman Sejawat Kelas Eksperimen MTs Negeri Mariai
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
67
nilai 1-3 sebanyak 9 siswa, kelompok siswa yang
mendapat nilai 4-5 sebanyak 11 siswa dan nilai 6-7
sebanyak 6 siswa. Nilai terendah yakni 1 dihasilkan
1 siswa. Hasil penelitian pada sekolah SMP Negeri
11 Aimas dengan menggunakan kelas eksperimen
diperoleh data postest menggambarkan nilai terbagi
3 kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat
nilai 6 sebanyak 6 siswa, 7 sebanyak 17 siswa,
sedangkan nilai 8 sebanyak 3 siswa. Nilai tertinggi
yakni 9 dihasilkan oleh 3 siswa.
Gambar: 4.5. Pretest dan Postest Kelas Kontrol
Hasil penelitian pada sekolah SMP Negeri
11 Aimas dengan menggunakan kelas kontrol
diperoleh data pretest ditunjukan pada Gambar 4.5.
Grafik pretest menggambarkan nilai terbagi menjadi
tiga kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat
nilai 2-3 sebanyak 13 siswa, kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 4-5 sebanyak 12 siswa dan
kelompok siswa yang mendapat nilai 6 sebanyak 3
siswa. Nilai tertinggi yakni 7 yang terdiri dari 1
siswa. Hasil penelitian pada sekolah SMP Negeri 11
Aimas dengan menggunakan kelas kontrol diperoleh
data postest ditunjukan pada Gambar 4.5. Grafik
postest menggambarkan nilai terbagi tiga kelompok
yakni kelompok siswa yang mendapat nilai 5-6
sebanyak 15 siswa, kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 7 sebanyak 9 siswa, sedangkan
nilai tertinggi yakni 8 sebanyak 4 siswa.
Gambar: 4.6. Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Angket Siswa SMP Negeri 11 Aimas
Gambar. 4.7. Grafik Angket Siswa SMP Negri 11
Aimas
Hasil penelitian pada sekolah SMP
Negeri 11 Aimas dengan menggunakan kelas
eksperimen diperoleh data angket ditunjukan pada
Gambar 4.7. Grafik angket menggambarkan bahwa
pernyataan yang memperoleh skor terendah adalah
pernyataan nomor 4 dengan jumlah nilai 134,
sedangkan pernyataan nomor 8,7,2 dan 10 dengan
jumlah nilai 136-140 dan pernyataan nomor 1, 6 dan
9 dengan jumlah nilai 141. Sedangkan pernyataan
yang memperoleh skor tertinggi adalah nomor 3 dan
5 dengan jumlah nilai 143. Jadi secara umum semua
skor di atas nilai 136 dan 141, kecuali pernyataan
nomor 4.
Data Observasi Sekolah SMPN Negeri 11 Aimas
Gambar. 4.8. Hasil observaasi teman sejawat kelas
kontrol-eksperimen SMP Negeri 11 Aimas.
Grafik observasi teman sejawat di Gambar. 4.8.
untuk kelas kontrol menggambarkan bahwa
pernyataan yang memperoleh skor terendah adalah
pernyataan nomor 7 dengan jumlah nilai 2,
sedangkan pernyataan yang memperoleh skor tinggi
adalah nomor 1,2,3,4,5 dan 6 dengan jumlah nilai 3
dan nilai pernyataan yang paling tinggi adalah
pernyataan nomor 8. Sedangkan untuk grafik
observasi teman sejawat kelas eksperimen
menggambarkan bahwa nilai terendah adalah
pernyataan nomor 2 dan 3 dengan jumlah nilai 3,
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526272829
NIL
AI
Jumlah Siswa
Pretes kelas kontrol SMP Negeri 11 Aimas
Postes kelas Eksperimen SMP Negeri 11 Aimas
0123456789
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526272829
NIL
AI
SISWA
Pretes Kelas Eksperimen SMP Negeri 11 Aimas
128
130
132
134
136
138
140
142
144
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JU
ML
AH
SK
OR
PERNYATAAN
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
1 2 3 4 5 6 7 8
JU
ML
AH
SK
OR
PERNYATAANObservasi Teman Sejawat Kelas Kontrol SMP Negeri 11 Aimas
Observasi Teman Sejawat Kelas Eksperimen SMP Negeri 11 Aimas
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
68
sedangkan pernyataan yang memperoleh jumlah skor
tertinggi adalah nomor 1,4,5,6,7 dan 8. Jadi dapat
dikatakan untuk perbandingan dari kelas kontrol dan
eksperimen adalah 8:1 dimana kelas kontrol lebih
rendah dari kelas eksperimen.
3. MTs Al-Ma’arif 1 Aimas
Peneliti mengambil 2 kelas yaitu pada kelas
VII B (kontrol/tanpa menggunakan alat peraga) dan
kelas VII A (eksperimen dengan menggunakan alat
peraga). Pada kelas VII A dengan jumlah 18 siswa,
peneliti memberi perlakuan dengan menggunakan
metode ceramah atau tanpa menggunakan alat
peraga. Setelah sisiwa diberi perlakuan tersebut,
peneliti membagi soal test untuk siswa
mengerjkannya agar memperoleh nilai yang
diharapkan. Sedangkan pada kelas VIII B dengan
jumlah siswa 19 siswa, peneliti memeberi perlakuan
dengan eksperimen dengan menggunakan alat
peraga. Setelah siswa diberi perlakuan tersebut,
peneliti membagi soal test untuk mengerjakannya
dan lembar angket untuk mengetahui sejauh mana
siswa memahami materi sistem pernapasan pada
pisces dalam menggunakan alat peraga tersebut.
Data Pretes dan Postest Sekolah MTs Al-Ma’arif
1 Aimas.
Grafik Pretest dan postest kelas kontrol
MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas. Hasil penelitian pada
sekolah MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas dengan
menggunakan kelas kontrol diperoleh data pretest di
tunjukan pada Gambar 4.9. Grafik pretest
menggambarkan nilai terbagi tiga kelompok yakni
kelompok siswa yang mendapat nilai 3-4 sebanyak 7
siswa, kelompok siswa yang mendapatkan nilai 5-6
sebanyak 11 siswa dan kelompok siswa yang
mendapat nilai 7 sebanyak 1 siswa. Nilai tertinggi
yakni 8. Hasil penelitian pada sekolah MTs Negeri
Mariai dengan menggunakan kelas kontrol
diperoleh data postest ditunjukan pada Gambar 4.9.
Grafik postest menggambarkan nilai terbagi tiga
kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat
nilai 5 sebanyak 3 siswa, kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 6 sebanyak 7 siswa, sedangkan
nilai terendah yakni 5.
Gambar.Grafik. 4.9. Pretest dan Postest Kelas
Kontrol
Hasil penelitian pada sekolah MTs Al-
Ma‟arif 1 Aimas dengan menggunakan kelas
eksperimen diperoleh data pretest ditunjukan pada
Gambar 4.9. grafik pretest menggambarkan nilai
terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok
siswa yang mendapat nilai 3-4 sebanyak 5 siswa,
kelompok siswa yang mendapat nilai 5- 6 sebanyak
12 siswa. Nilai terendah yakni 3 dihasilkan 2 siswa
sedangkan nilai tertinggi yakni 7 yang di hasilkan
oleh 2 siswa. Hasil penelitian pada sekolah MTs A-
Ma‟arif 1 Aimas dengan menggunakan kelas
eksperimen diperoleh data postest menggambarkan
nilai terbagi 3 kelompok yakni kelompok siswa yang
mendapat nilai 7 sebanyak 7 siswa, 8 sebanyak 8
siswa. Nilai tertinggi yakni 9 dihasilkan oleh 3 siswa
sedangkan nilai terendah yakni 6 yang terdiri dari 1
siswa.
Gambar. 4.10. Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Sekolah MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas
Gambar. 4.11.Grafik Angket Siswa MTs Al-Ma‟arif
1 Aimas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
SK
OR
NIL
AI
SISWA
Prites Kelas Kntrol MTs Al-Ma'arif 1 Aimas
Postes Kelas Kontrol MTs Al-Ma'arif 1 Aimas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NIL
AI
SISWA
Pretes Kelas Eksperimen MTs Al-Ma'arif 1 AimasPostes Kelas Eksperimen MTs Al-Ma'arif1 Aimas
82
84
86
88
90
92
94
96
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JUM
LAH
SK
OR
PERNYATAAN
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
69
Hasil penelitian pada sekolah MTs Al-
Ma‟arif 1 Aimas dengan menggunakan kelas
eksperimen diperoleh data angket ditunjukan pada
gambar 4.14. Grafik angket menggambarkan bahwa
pernyataan yang memperoleh skor terendah adalah
pernyataan nomor 3 dengan jumlah nilai 87 dan
pernyataan nomor 2,5,7,8 dan 9 dengan jumlah nilai
88, nomor 4, 6 dan 10 dengan jumlah nilai 91.
Sedangkan pernyataan yang memperoleh skor
tertinggi adalah nomor 1 dengan jumlah nilai 94.
Jadi secara umum semua skor di atas nilai 88 dan 91,
kecuali pernyataan nomor 3.
Sekolah MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas
Gambar 4.11. Grafik. Hasil observasi teman sejawat
kelas kontrol-eksperimen MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas.
Hasil grafik observasi teman sejawat di
atas untuk kelas kontrol menggambarkan bahwa
pernyataan yang memperoleh skor terendah adalah
pernyataan nomor 2,3,4,5,6 dan 7 dengan jumlah
nilai 3, sedangkan pernyataan yang memperoleh skor
tertinggi adalah nomor 1 dan 8 dengan jumlah nilai
4. Sedangkan untuk grafik observasi teman sejawat
kelas eksperimen menggambarkan bahwa semua
nilai mencapai nilai 4. Jadi dapat dikatakan untuk
hasil pernyataan dari kelas kontrol dan eksperimen
lebih unggul dari kelas kontrol.
3.2. Pengujian Dasar Analisis
3.2.1. Uji Prasyarat
Sebuah pengkajian statistik berlaku jika
memenuhi asumsi-ansumsi landasan teori yang
mendasar. Apabila asumsi tersebut tidak dapat
terpenuhi, maka kesimpulan dari hasil perhitungan
tidak berlaku karena menyimpang dari apa yang
seharusnya dilakukan. Penggunaan uji “t” dapat
dilakukan apabila memenuhi syarat berdistribusi
normal dan homogen. Maka persyaratan uji “t”
adalah:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Shapiro-Wilk. Berdasarkan
analisis data dengan bantuan program komputer
yaitu SPSS 17.00 dapat diketahui nilai signifikan
yang menunjukan normalitas data.
Tabel 4.12. Uji Normalitas MTs Negeri Mariai
Berdasarkan hasil uji normalitas, pada
sekolah MTs Negeri Mariai, pada kelas kontrol
diperoleh nilai postes pada uji normalitas dengan
nilai Shapiro-Wilk adalah 0.060, nilai postest pada
kelas eksperimen diperoleh Shapiro-Wilk adalah
0.174 lebih kecil dari 0.05, maka data berdistribusi
normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas, pada
sekolah SMP Negeri 11 Aimas pada kelas kontrol
diperoleh nilai postes pada uji normalitas dengan
nilai Shapiro-Wilk adalah 0.225 dan untuk nilai
postes kelas eksperimen mendapat out put sig : 0,019
maka data berdistribusi tidak normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas, pada
sekolah MTs Negeri Mariai, pada kelas kontrol
diperoleh nilai postes pada uji normalitas dengan
nilai Shapiro-Wilk adalah 0.067, nilai postest pada
kelas eksperimen diperoleh Shapiro-Wilk adalah
0.221 lebih besar dari 0.05, maka data berdistribusi
normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Levene Statistik. Berdasarkan
analisis data uji homogenitas penghitungannya
dibantu dengan bantuan program komputer dengan
aplikasi SPSS 17.00.
Tabel 4.15. Hasil Uji Homogenitas MTs Negeri
Mariai
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.466 1 47 .498
Berdasarkan Tabel 4.15. hasil uji
homogenitas pada sekolah MTs Negeri Mariai
diperoleh nilai p-valum kelas kontrol untuk nilai
pretes pada kelas kontrol dan eksperimen sebesar
0,498 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
homogen.
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
1 2 3 4 5 6 7 8
JU
MA
H S
KO
R
PERNYATAANObservasi Teman Sejawat Kelas Kontrol MTs Al-Ma'arif 1 Aimas
Obsevasi Teman Sejawat Kelas Eksperimen MTs Al-Ma'arif 1 Aimas
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
70
Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas SMP Negeri 11
Aimas
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.659 1 56 .109
Berdasarkan Tabel. 4.16. hasil uji
homogenitas pada sekolah SMP Negeri 11 Aimas
diperoleh nilai p-valum kelas kontrol untuk nilai
pretes pada kelas kontrol dan eksperimen sebesar
0,109 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
homogen. Sekolah MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas
diperoleh nilai p-valum untuk nilai postes pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen 0,095. Karena ketiga
sekolah memiliki nilai p-valum > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut homogen
3. Uji Validitas
Instrumen yang berupa tes tertulis dengan
soal pilihan ganda yang berjumlah 10 butir soal
harus valid. Soal divaliditasi secara logis harus diuji
kevalidannya, agar bisa digunakan untuk mengukur
sampel. Poin soal yang berjumlah 10 butir diuji
dengan uji Produk Momen yang menggunakan
aplikasi SPSS 17.00.
Tabel. 4.17. Hasil Uji Homogenitas MTs Al-Ma‟arif
1 Aimas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.943 1 36 .095
Berdasarkan tabel poin soal yang diuji
kevaliditasanya dapat diketahui intem soal yang
dinyatakan valid adalah intem soal nomor : 2, 3, 4, 5,
6, 7 dan 10. Pada intem soal nomor 1,8 dan 9
dinyatakan tidak valid. Hasil uji Validitas dapat
dilihat pada Tabel 4.18.
4. Uji Reabilitas
Uji realibilitas ini digunakan rumus
Koefisien Realibilitas Alpa. Semua skor yang valid
dikorelasikan satu dengan yang lainya yang secara
teknik perhitungannya dilakukan dengan bantuan
SPSS 17.00 dan dalam perhitungan untuk uji
realibilitas ini semua butir soal > 0.6. maka dapat
disimpulkan butiran soal tersebut realiable. Nilai
koefisen reliabilitas pada instrumen test pilihan
ganda adalah 0.233. Sesuai dengan kriteria, nilai ini
sudah lebih besar dari 0.6, maka hasil dari soal
memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, atau dengan
kata lain data hasil soal dapat dipercaya.
Hasil data tes tertulis pada penelitian
dilakukan analisis menggunakan aplikasi statistic
sederhana anastase untuk memperoleh nilai rata-rata
(mean), simpangan baku, korelasi, median dan
realibitas test. Selain itu data dianalisis
menggunakan aplikasi spss 17.00 untuk memperoleh
nilai median dan variance. Data yang telah dianalisis
dengan Anastase secara rangkuman hasilnya pada
postest, walaupun tingkat kenaikannya berbeda-beda
pada kelas eksperimen maupun pada kelas
kontrol.Tabel 4.19. Secara sederhana dari nilai
pretest dan
Tabel 4.18. Hasil Uji Validitas Instrumen
No
Soal
R
hitung
Syarat yang
ditentukan
Tingkat
Validitas
1. 0.059 >0.3 Tidak Valid
2. 0.349 >0.3 Valid
3. 0.339 >0.3 Valid
4. 0.403 >0.3 Valid
5. 0.457 >0.3 Valid
6. 0.522 >0.3 Valid
7. 0.362 >0.3 Valid
8. 0.021 >0.3 Tidak Valid
9. 0.119 >0.3 Tidak Valid
10. 0.346 >0.3 Valid
.
Tabel 4.19. Data Uji Realibitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alphaa N of Items
.233 10
3.2.2. Uji Analisis Data
Hasil data tes tertulis pada penelitian
dilakukan analisis menggunakan aplikasi statistic
sederhana anastase untuk memperoleh nilai rata-rata
(mean), simpangan baku, korelasi, median dan
realibitas test. Selain itu data di analisis
menggunakan aplikasi SPSS 17.00 untuk
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
71
memperoleh nilai median dan variance. Data yang
telah dianalisis dengan anastase ditampilakan
rangkuman hasilnya pada Tabel 4.20. secara
sederhana dari nilai pretest dan postest, walaupun
tingkat kenaikannya berbeda-beda pada kelas
eksperimen maupun pada kelas kontrol.
3.3. Pengujian Hipotesis
Ada tidaknya efektivitas inovasi carta
berbasis lampu digital terhadap hasil belajar siswa
pada pelajaran biologi pokok bahasan sistem
pernapasan pada pisces di tiga sekolah dapat
diketahui, maka penulis melakukan analisis data
secara kuantitatif yaitu dengan mengambil data dari
hasil postes kelas kontrol dan postes kelas
eksperimen di masing – masing sekolah. Penulis
menggunakan sofwer SPSS 17.00 untuk
mempermudah dalam pengolahan data. Teknik
analisis yang digunakan adalah statistik parametrik
dan non parametrik. Bila data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal, maka menggunakan
analisis statistik parametrik dan bila data berasal dari
populasi yang berdistribusi tidak normal maka
menggunakan analisis statistik non parametrik.
1) SMP Negeri 11 Aimas
Hasil uji normalitas untuk data SMP N 11
Aimas ternyata ada yang berdistribusi normal dan
berdistribusi tidak normal dan homogen, maka
teknik analisis menggunakan analisis non parametrik
yaitu menggunakan uji Mann-Whitney Test. Setelah
entri data nilai postes kontrol dan ekspermen,
analisis, non parametrik test, 2 independent sampel,
mendapat output SPSS asymp.sig = 0,010.
Hipotesis :
H0 : inovasi carta berbasis lampu digital efektiv
terhadap pelajaran biologi pokok bahasan
sistem pernapasan pada pisces.
H1 : inovasi carta berbasis lampu digital tidak
efektiv terhadap pelajaran biologi pokok
bahasan sistem pernapasan pada pisces.
Kreteria pengujian hipotesis :
H0 diterima jika sig. < 0,05
H1 ditolak jika sig. > 0,05
Ternyata 0,010 < 0,05 maka bisa dikatakan H0
diterima.
2) MTs Negeri Mariai
Hasil uji normalitas untuk data
MTs N Mariai ternyata ada yang berdistribusi
normal dan berdistribusi tidak normal dan homogen,
maka teknik analisis menggunakan analisis non
parametrik yaitu menggunakan uji Mann-Whitney
Test. Setelah entri data nilai postes kontrol dan
ekspermen, analisis, non parametrik test, 2
independent sampel, mendapat output SPSS
asymp.sig = 0,030.
Hipotesis :
H0 : inovasi carta berbasis lampu digital efektiv
terhadap pelajaran biologi pokok bahasan
sistem pernapasan pada pisces.
H1 : inovasi carta berbasis lampu digital tidak
efektif terhadap pelajaran biologi pokok
bahasan sistem pernapasan pada pisces.
Kreteria pengujian hipotesis :
H0 diterima jika sig. < 0,05
H1 ditolak jika sig. > 0,05
Ternyata 0,030 < 0,05 maka bisa dikatakan H0
diterima.
3) MTs Al-Ma‟arif 1 Aimas
Hasil uji normalitas untuk data MTs Al-
Ma‟arif 1 Aimas ternyata ada yang berdistribusi
normal dan berdistribusi tidak normal dan homogen,
maka teknik analisis menggunakan analisis non
parametrik yaitu menggunakan uji Mann-Whitney
Test. Setelah entri data nilai postes kontrol dan
ekspermen, analisis, non parametrik test, 2
independent sampel, mendapat output SPSS
asymp.sig = 0,000.
Hipotesis :
H0 : inovasi carta berbasis lampu digital efektiv
terhadap pelajaran biologi pokok bahasan
sistem pernapasan pada pisces.
H1 : inovasi carta berbasis lampu digital tidak
efektif terhadap pelajaran biologi pokok
bahasan sistem pernapasan pada pisces.
Kreteria pengujian hipotesis :
H0 diterima jika sig. < 0,05
H1 ditolak jika sig. > 0,05
Ternyata 0,000 < 0,05 maka bisa dikatakan H0
diterima.
3.3.1. MTs Negeri Mariai
Hasil penelitian di sekolah MTs N Mariai
diperoleh bahwa hasil tes tertulis terdapat perbedaan
antara kelas kontrol terhadap kelas eksperimen.
Perbedaan itu adalah nilai postes kelas kontrol lebih
besar dibanding kelas eksperimen. Perbedaan itu
menunjukkan bahwa penggunaan media efektif
dilakukan pada pembelajaran biologi pada materi
pokok bahasan sistem pernapasan pada pisces,
sedangkan hasil analisis angket diperoleh fakta
bahwa media efektif digunakan dalam pembelajaran
biologi pokok bahasan sistem pernapasan pada
pisces dengan bukti perolehan skor yang tinggi pada
pernyataan 1, 4-7, 9 dan 10. Pernyataan-pernyatan
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
72
tersebut merupakan pernyataan yang berkaitan
dengan motivasi siswa. Hasil observasi diperoleh
skor tinggi pada pernyataan-pernyatan 1, 2, 4 dan 8.
Pernyataan-pernyataan yang mendapat skor tinggi
pada observasi berkaitan dengan efektivitas proses
belajar mengajar. Hasil mann widney diperoleh t
hitung yakni 0,030 > atau < dari 0,05. Nilai t hitung
membuktikan bahwa media efektiv digunakan dalam
pembelajaran biologi pokok bahasan sistem
pernapasan pada pisces. Hasil analisis parametrik
menggunakan uji Mann-Whitney test diperoleh
output SPSS asymp.sig = 0,000. Ternyata 0,030 <
0,05 maka bisa dikatakan H0 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penerepan media inovasi carta
berbasis lampu digital diterapkan pada pembelajaran
biologi pokok bahasan sistem pernapasan pada
pisces.
3.3.2. SMP Negeri 11 Aimas
Hasil penelitian di sekolah SMP N 11
Aimas diperoleh bahwa hasil tes tertulis terdapat
perbedaan antara kelas kontrol terhadap kelas
eksperimen. Perbedaan itu adalah nilai postes kelas
kontrol lebih besar dibanding kelas eksperimen.
Perbedaan itu menunjukkan bahwa penggunaan
media efektiv dilakukan pada pembelajaran biologi
pokok bahasan sistem pernapasan pada pisces,
sedangkan hasil analisis angket diperoleh fakta
bahwa media efektiv digunakan dalam pembelajaran
biologi pada materi pokok bahasan sistem
pernapasan pada pisces dengan bukti perolehan skor
yang tinggi pada pernyataan 1, 3, 5, 6, 9 dan 10.
Pernyataan-pernyatan tersebut merupakan
pernyataan yang berkaitan dengan motivasi siswa.
Hasil observasi diperoleh skor tinggi pada
pernyataan-pernyatan 1, 4, 5, 6, 7 dan 8. Pernyataan-
pernyataan yang mendapat skor tinggi pada
observasi berkaitan dengan efektivitas proses belajar
mengajar. Hasil mann widney diperoleh t hitung
yakni 0,010 > atau < dari 0,05. Nilai t hitung
membuktikan bahwa media efektif digunakan dalam
pembelajaran biologi pokok bahasan sistem
pernapasan pada pisces. Hasil analisis parametrik
menggunakan uji Mann-Whitney test diperoleh
output SPSS asymp.sig = 0,000. Ternyata 0,010 <
0,05 maka bisa dikatakan H0 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penerepan media inovasi carta
berbasis lampu digital diterapkan pada pembelajaran
biologi pokok bahasan sistem pernapasan pada
pisces.
3.3.3. MTs Al-Ma’arif 1 Aimas
Hasil penelitian di sekolah SMP N 11
Aimas diperoleh bahwa hasil tes tertulis terdapat
perbedaan antara kelas kontrol terhadap kelas
eksperimen. Perbedaan itu adalah nilai postes kelas
kontrol lebih besar dibanding kelas eksperimen.
Perbedaan itu menunjukkan bahwa penggunaan
media efektif dilakukan pada pembelajaran biologi
pokok bahasan sistem pernapasan pada pisces,
sedangkan hasil analisis angket diperoleh fakta
bahwa media efektif digunakan dalam pembelajaran
biologi pada materi pokok bahasan sistem
pernapasan pada pisces dengan bukti perolehan skor
yang tinggi pada pernyataan 1, 4, 6, 9 dan 10.
Pernyataan-pernyatan tersebut merupakan
pernyataan yang berkaitan dengan motivasi siswa.
Hasil observasi diperoleh skor tinggi pada
pernyataan-pernyatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8.
Pernyataan-pernyataan yang mendapat skor tinggi
pada observasi berkaitan dengan efektifitas proses
belajar mengajar. Hasil mann- whitney diperoleh t
hitung yakni 0,000 > atau < dari 0,05. Nilai t hitung
membuktikan bahwa media efektif digunakan dalam
pembelajaran biologi pokok bahasan sistem
pernapasan pada pisces.Hasil analisis parametrik
menggunakan uji Mann-Whitney test diperoleh
output SPSS asymp.sig = 0,000. Ternyata 0,000 <
0,05 maka bisa dikatakan H0 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penerepan media inovasi carta
berbasis lampu digital diterapkan pada pembelajaran
biologi pokok bahasan sistem pernapasan pada
pisces.
Hasil penelitian yang dilakukan pada tiga
sekolah diperoleh hasil yakni media inovasi carta
berbasis lampu digital diterapkan pada pembelajaran
biologi pokok bahasan sistem pernapasan pada
pisces, hal serupa juga dilaporkan oleh penelti
terdahulu yakni Dhanik Yan Setiadi dengan judul
Pengembangan Media Belajar Mata Pelajaran Kimia
Materi Pokok Sistem Koloid Untuk Siswa SMA/MA
Berbasis Multimedia.
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
73
Tabel 4.20. Hasil Data Penelitian
N
o
Sekolah
Kelas
Jen
is T
es
Hasil Anlisis Data
Mea
n
Ko
rela
si
Sim
pan
gan
bak
u
Med
ian
Var
ian
ce
1
MT
s
Neg
eri
Mar
iai
Kontrol Pretest 4.8800 0.07 1.57 5.0000 1.527
Postes 7.3600 -0.37 0.50 7.0000 240
Eksperimen Pretes 5.3750 -0.45 1.11 6.0000 1.642
Postes 7.5417 -0.13 0.88 7.0000 781
2
SM
P
Neg
eri
11
Aim
as Kontrol Pretes 3.8966 0.14 1.43 4.0000 1.667
Postes 6.4828 0.05 1,42 6.0000 759
Eksperimen Pretes 4.2069 0.04 1.30 4.0000 2.027
Postes 7.1034 -0.53 0.90 7.0000 739
3
MT
s
Al-
Ma‟
arif
1 A
imas
Kontrol Pretes 4.9474 0.17 1.33 5.0000 1.830
Postes 6.3158 -0.37 1.05 6.0000 561
Eksperimen Pretes 5.0000 -0,17 1.05 5.0000 1.222
Postes 7.6842 -0,05 0.96 8.0000 673
4. KESIMPULAN
Hasil penelitian dapat disimpulkan:
1. Hasil penelitian pada sekolah SMP N 11
menunjukkan media inovasi carta berbasis
lampu digital efektif digunakan pada
pembelajaran biologi pada materi pokok
bahasan sistetem pernapasan pada pisces
dengan bukti hasil uji Mann-Whitney test d
peroleh output SPSS asymp.sig = 0,010 < 0,05
dan didukung pula oleh skor tinggi yang
diperoleh dari angket dan observasi.
2. Hasil penelitian pada sekolah MTs Negeri
Mariai menunjukkan media inovasi carta
berbasis lampu digital efektif digunakan pada
pembelajaran biologi pada materi pokok
bahasan sistem pernapasan pada pisces dengan
bukti hasil uji Mann-Whitney test di peroleh
output SPSS asymp.sig = 0,030 < 0,05 dan
didukung pula oleh skor tinggi yang diperoleh
dari angket dan observasi.
3. Hasil penelitian pada sekolah MTs Al-Ma‟arif
1 Aimas menunjukkan media inovasi carta
berbasis lampu digital efektif digunakan pada
pembelajaran biologi pada materi pokok
bahasan sistem pernapasan pada pisces dengan
bukti hasil uji Mann-Whitney test d peroleh
output SPSS asymp.sig = 0,000 < 0,05 dan
didukung pula oleh skor tinggi yang diperoleh
dari angket dan observasi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad (1997). Media Pengajaran. Jakarta.
Pt Raja Grafindo
Persada.Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, Dan
Sulistiono 1992). Digital Principles And
Application, Leach-Malvino (1992) Cide
(Commission International De L‟eclairage)
And Ies (Illuminating Engineers Society)
Designing With Light- A Lighting Handbook -
Anil Walia-International Lighting Academy
Handbook Of Functional Requirements On
Industrial Buildings-Sp-32- Bureau Of Indian
Standards. Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Nomor 22,23,24 Tahun. (2006).
Hamzah B. Uno. (1995). Teori Motivasi dan
Pengukurannya ; Analisis di Bidang
Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara)
Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja Laboratorium.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat
Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian
Bogor.
Muhibbin Syah. (1995). Psikologi Pendidikan ; Suatu
Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja
Rosdakarya)
Nuryani Y Rustaman. (2005). Strategi Belajar
Mengajar Biologi ( Malang : Penerbit
Universitas Malang)
Sadiman Arif S. (1996). Media Pendidikan. (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada)
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
74
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta)
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendekatan,
kwantitatif (Bandung : Alfa Beta)
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian;
Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka
Cipta)
Sumadi Suryabrata (2006) Metodelogi Penelitian,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997).
Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka
Cipta.
Udin S. Winatapura. (1992). Strategi Belajar Belajar
Mengajar IPA, (Jakarta: Depdibud)