105
i EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM MENINKGKATKAN KESADARAN SHALAT LIMA WAKTU SISWA KELAS VIII DI MTS MUHAMMADIYAH SRUMBUNG MAGELANG JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun oleh: Novita Eka Wulandari NIM: 11410169 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

i

EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU

DALAM MENINKGKATKAN KESADARAN SHALAT LIMA WAKTU

SISWA KELAS VIII DI MTS MUHAMMADIYAH SRUMBUNG

MAGELANG JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana

Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun oleh:

Novita Eka Wulandari

NIM: 11410169

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

ii

Page 3: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

iii

Page 4: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

iv

Page 5: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

v

Page 6: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

vi

MOTTO

(رواه البحارى)صلوا كمارايتموني اصلي

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”.

(H.R. Bukhari)1

1 Abdurrahman Ar-Nahlawi, Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam: dalam Keluarga,

di Sekolah dan di Masyarakat (Bandung: CV. Diponegoro, 1989), Hal. 373.

Page 7: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada :

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 8: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

viii

KATA PENGANTAR

هلل ا ب ال ا اا هلل ل ا د ا ا ل ا د ا د ا د ا د ل د هلل , اال ا ل د هلل , ا ل ا د ا ل ا هللاا ا هلل هللا

لاي ااهلل هلل ا اصل ا بهلل هلل عا ا لهلل ل ا د رل ا انلبهلل ا ءهلل ا ال د فهلل لل را لاي ا ل مد عا ةد ا اس لا لا ا اص

. ا با ل , اجل ا هلل ل

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap

terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah menuntun manusia

menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang Efektivitas

Keteladanan Guru dalam Meningkatkan Kesadaran Shalat Lima Waktu Siswa

Kelas VIII di MTs Muhammadiyah Srumbung Magelang Jawa Tengah. Penulis

menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Tasman Hamami, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Suwadi, M. Ag, M.Pd., dan Bapak Drs. Radino, M. Ag., selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. H. Sarjono, M.Si. selaku Pembimbing skripsi.

4. Bapak Sukiman, S.Ag, M.Pd. selaku Penasehat Akademik.

Page 9: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

ix

5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

6. Bapak Endro Purwanto, S.Pd. selaku Kepala MTs Muhammadiyah Srumbung.

7. Bapak Sulistiyono, S.Pd.I. selaku guru Agama, serta seluruh Bapak dan Ibu

Guru MTs Muhammadiyah Srumbung.

8. Orang Tuaku tercinta, Bapak Tarmono dan Ibuk Harni yang selalu

memberikan semangat, motivasi dan doa yang tiada henti-hentinya.

9. Mas Ibnu Arif yang selalu memberikan semangat.

10. Teman-teman terbaikku, Aen, Yesi, Zizah, Zahra, Tika dan semua keluarga

besar E. Community yang selalu menghadirkan keceriaan.

11. Keluarga baruku kelompok 22 PPL-KKN Integratif 2014, Fila, Weny, Tika,

Rini, Fadhan, Pinda. Ainna, Owi, Mbak Min, Immah, Reza, dan Mas Rijal.

12. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penulisan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Yogyakarta, 23 Maret 2015

Penulis

Novita Eka Wulandari

NIM.11410169

Page 10: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

x

ABSTRAK

NOVITA EKA WULANDARI. Efektivitas Keteladanan Guru dalam

Meningkatkan Kesadaran Shalat Lima Waktu Siswa Kelas VIII di MTs

Muhammadiyah Srumbung Magelang Jawa Tengah. Skripsi. Yogyakarta: jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Latar belakang penelitian ini adalah shalat adalah dasar dari pendidikan islam.

Selain itu, masyarakat mengidentikkan keshalehan seseorang dari shalatnya. Ada

berbagai metode yang dilakukan untuk mendidik anak untuk melaksanakan shalat.

Salah satu yang efektif dan merupakan metode yang dipakai Rasulullah SAW

yaitu keteladanan. Selain Rasulullah, teladan bagi anak adalah orang tua dan guru.

Pembiasaan shalat dengan keteladanan Guru diterapkan di MTs Muhammadiyah

Srumbung. Karena guru adalah sosok ideal yang tingkah lakukanya akan ditiru

oleh siswa. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah kesadaran shalat

siswanya, efektivitas keteladanan guru dalam mengingkatkan kesadaran shalat,

dan faktor pendukung maupun penghambatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah

mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang efektivitas keteladanan

guru dalam meningkatkan kesadaran shalat lima waktu siswa kelas VIII di MTs

Muhammadiyah Srumbung dan kendala yang dihadapi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar

MTs Muhammadiyah Srumbung. Pengumpulan data dilakukan dengan

mengadakan pengamatan atau observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis

data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil

dikumpulkan, dan dari makna dengan mengadakan triangulasi dengan

menggunakan triangulasi sumber.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kesadaran shalat siswa kelas VIII

setelah diberi keteladanan adalah masih kurang. Dibuktikan dengan: ketika di

sekolah siswa yang tertinggal shalat berjamaah tetap melaksanakan shalat. Akan

tetapi shalatnya masih belum benar dan masih bercanda. Ketika dirumah, banyak

yang shalatnya harus diingatkan orang tua. Tetapi, dibandingkan dengan sebelum

diberi keteladanan hampir seluruh siswa kelas VIII mengalami peningkatan

kesadaran shalatnya walaupun secara umum masih kurang. (2) Keteladanan guru

adalah salah satu faktor yang efektif dalam peningkatan kesadaran shalat lima

waktu siswa kelas VIII. Dikatanan efektif karena hampir seluruh siswa kelas VIII

mengalami peningkatan kesadaran shalatnya walau tidak terlalu besar

dibandingkan dengan kesadaran shalat sebelum diberi keteladanan dan masih

tergolong kurang. (3) Faktor pendorong pembiasaan shalat diantaranya adalah

harapan guru untuk menjadikan siswa lebih baik, ketika di rumah shalatnya tidak

diawasi, pentingnya ibadah shalat, untuk menghasilkan lulusan yang berakhlak

mulia yang mampu melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim. Adapun faktor

penghambat pembiasaan shalat lima waktu adalah lemahnya kontrol dan figur

orang tua, keterpaksaan, bercanda ketika shalat, mencari-cari alasan untuk tidak

shalat, menghabiskan waktu bermain Playstation (PS), handphone, menononton

televisi, bermain dengan teman, malas, dan ketiduran.

Page 11: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAN .................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ viii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. x

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. xi

HALAMAN TRANSLITERASI ..................................................................... xiv

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xvi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xvii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 6

D. Kajian Pustaka ................................................................ 7

E. Landasan Teori................................................................ 9

F. Metode Penelitian ........................................................... 23

G. Sistematika Pembahasan ................................................. 30

Page 12: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xii

BAB II : GAMBARAN UMUM MTS MUHAMMADIYAH

SRUMBUNG ......................................................................... 32

A. Letak dan Keadaan Geografis ......................................... 32

B. Sejarah dan Proses Perkembangannya ............................ 33

C. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikannya ............................. 35

D. Struktur Organisasinya.................................................... 39

E. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa, ............................ 40

F. Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................... 45

BAB III : EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM

MENINGKATKAN KESADARAN SHALAT LIMA

WAKTU SISWA KELAS VIII DI MTS

MUHAMMADIYAH SRUMBUNG ..................................... 48

A. Kesadaran Shalat Lima Waktu Siswa Kelas

VIII di MTs Muhammadiyah Srumbung Setelah

diberi Keteladana ............................................................ 48

B. Efektivitas Keteladanan Guru dalam Meningkatkan

Kesadaran Shalat Lima Waktu Siswa Kelas VIII

di MTs Muhammadiyah Srumbung ................................ 65

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Pembiasaan Shalat

Lima Waktu Kelas VIII di MTs Muhammadiyah

Srumbung ........................................................................ 90

Page 13: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xiii

BAB IV : PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................... 100

B. Saran-saran ....................................................................... 101

C. Kata Penutup .................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 105

Page 14: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan

danKebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari

1988.

Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ba‟ B Be

ta‟ T Te ت

sa‟ S Es (dengan titik di atas) ث

jim J Je ج

ha‟ H Ha (dengan titik di bawah) ح

kha‟ Kh Ka dan Ha خ

dal D De د

zal Z Zet (dengan titik diatas) ذ

ra‟ T Er

zai Z Zet ز

sin S Es س

syin Sy Es dan Ye ش

sad S Es (dengan titik di bawah) ص

dad D De (dengan titik di bawah) ض

Page 15: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xv

ta‟ T Te (dengan titik di bawah) ط

za‟ Z Zet (dengan titik di bawah) ظ

ain - Koma terbalik di atas„ ع

gain G Ge غ

fa‟ F Ef ف

qaf Q Qi ق

kaf K Ka ك

lam L El

mim M Em م

nun N En

wawu W We

ha‟ H Ha ه

hamzah . Apostrof ء

ya‟ Y Ye ي

Untuk bacaan panjang ditambah:

ā ا =

= i هللي

ū = ا

Page 16: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xvi

DAFTAR TABEL

Table I : Struktur organisasi MTs Muhammadiyah Srumbung ............... 40

Tabel II : Keadaan siswa Tahun 2011/2012 ............................................. 41

Tabel III : Keadaan siswa Tahun 2012/2013 ............................................. 41

Tabel IV : Keadaan siswa Tahun 2013/2014 ............................................. 41

Table V : Keadaan siswa Tahun 2014/2015 ............................................. 42

Tabel VI : Keadaan Guru dan Karyawan ................................................... 42

Tabel VII : Guru-guru MTs Muhammadiyah Srumbung ............................ 43

Tabel VIII : Tenaga kependidikan MTs Muhammadiyah Srumbung ........... 45

Tabel IX : Sarana dan Prasarana ............................................................... 46

Tabel X : Jadwal Shalat Hari Senin .......................................................... 70

Tabel XI : Jadwal Shalat Hari Selasa, Rabu, Sabtu.................................... 70

Tabel XII : Jadwal Shalat Hari Jum‟at ........................................................ 71

Tabel XIII : Jadwal Shalat Ketika UCO ....................................................... 72

Tabel XIV : Jadwal Shalat Ketika UCO Siang ............................................. 72

Tabel XV : Perubahan Kesadaran Shalat Siswa kelas VIII ......................... 82

Page 17: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Pedoman Pengumpulan Data

Lampiran II : Catatan Lapangan

Lampiran III : Daftar Nara Sumber

Lampiran IV : Berita Acara Seminar Proposal

Lampiran V : Bukti Seminar Proposal

Lampiran VI : Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran VII : Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran VIII : Surat Keterangan Telah Melakukan Pra Penelitian di

MTs Muhammadiyah Srumbung

Lampiran IX : Surat Ijin Penelitian dari BAKESBANGLINMAS

Lampiran X : Surat Ijin Penelitian dari Badan Penanaman Modal

Daerah Jawa Tengah

Lampiran XI : Surat Ijin Penelitian dari KESBANGPOL

Lampiran XII : Surat Ijin Penelitian dari Badan Penanaman Modal

dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Lampiran XIII : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di

MTs Muhammadiyah Srumbung

Lampiran XIV : Dokumentasi Pelaksanaan Shalat

Lampiran XV : Sertifikat SOSPEM

Lampiran XVI : Sertifikat PPL I

Lampiran XVII : Sertifikat PPP-KKN

Page 18: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

xviii

Lampiran XVIII : Sertifikat Ujian Sertifikasi TIK

Lampiran XIX : Sertifikat TOEC

Lampiran XX : Sertifikat IKLA

Lampiran XXI : Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 19: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah komponen utama dalam pendidikan. Jika gurunya

memiliki kualitas yang baik, maka pendidikan akan menjadi baik pula.

Karena di tangan guru yang baik keterbatasan apapun yang mempengaruhi

proses pendidikan dapat diatasi atau diminimalkan.

Sebagai komponen yang utama, keberhasilan dalam pendidikan

sebagian besar ditentukan oleh mutu profesionalisme seorang guru. Guru

yang professional bukanlah guru yang hanya dapat mengajar dengan baik

tetapi juga guru yang dapat mendidik. Untuk ini selain hanya menguasai ilmu

yang diajarkan dan cara mengajarkannya dengan baik sekaligus memiliki

akhlak yang mulia. Dengan demikian seorang guru tidak hanya menjadi

sumber informasi, ia juga dapat menjadi motivator, inspirator, dinamisator,

fasilitator, evaluator dan contoh hidup bagi peserta didik dan masyarakatnya.2

Guru dikatakan pendidik profesional, karena guru telah menerima dan

memikul beban dari orangtua untuk mendidik anak-anaknya. Dalam hal ini,

orangtua harus tetap sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-

anaknya, sedangkan guru adalah tenaga profesional yang membantu orang tua

untuk mendidik anak-anak pada jenjang pendidikan sekolah.

2Moh Roqib, & Nurfuadi, Kepribadian Guru: Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru

Yang Sehat di Masa Depan (Yogyakarta: Grafindo Letera Media, 2009) Hal. 3-4.

Page 20: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

2

Diantara faktor penyerahan tugas dan kewajiban orang tua dalam

mendidik anak kepada guru di sekolah adalah karena keterbatasan waktu

yang tersedia bagi orang tua, keterbatasan penguasaan ilmu dan teknologi

yang dimiliki, efisiensi biaya yang dibutuhkan dalam proses pendidikan anak,

dan efektivitas program kependidikan anak (karena pada umumnya anak

lebih konsentrasi dan serius apabila diajar oleh guru dari pada orang tuanya

sendiri meskipun orang tuanya mungkin lebih mempuni dalam penguasaan

ilmu).3

Dalam dunia pendidikan, guru memiliki berbagai peranan diantaranya

adalah sebagai pendidik (peran yang paling utama), sebagai model atau

teladan, sebagai pengajar dan pembimbing, sebagai pelajar, dan lain-lain.4

Sebagai seorang yang memiliki peran sebagai model atau teladan, guru harus

bisa menjaga diri dengan tetap mengedepankan profesionalismenya dengan

penuh amanah, arif, dan bijaksana sehingga siswa lebih mudah meneladani

guru yang berkepribadian baik.5

Keteladanan sendiri dalam pendidikan adalah metode paling ampuh dan

efektif dalam membentuk anak secara moral, spiritual dan sosial. Karena guru

adalah sosok contoh ideal dalam pandangan anak didiknya, yang tingkah

lakunya akan ditiru. Meskipun memiliki potensi untuk mendapatkan sifat-

sifat baik dan dasar-dasar pendidikan yang mulia, ia akan jauh dari kenyataan

3 Ibid., Hal. 10.

4 Yustista N, Hypnoteaching: Seni Ajar Mengeksplorasi Otak Peserta Didik (Yogyakarta:

Ar Ruzz Media, 2012), Hal. 36-37. 5 Moh Roqib, & Nurfuadi, Kepribadian Guru …, Hal. 13.

Page 21: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

3

positif atau perbuatan baik tersebut bila ia melihat langsung pendidikan yang

tidak bermoral.

Memang yang mudah bagi guru adalah mengajarkan berbagai teori

pendidikan kepada siswanya, sedangkan yang sulit bagi siswa adalah

mempraktekkan teori tersebut jika orang yang mendidiknya tidak pernah

melakukannya atau antara ucapan dan perbuatannya bertentangan.6 Oleh

karena itu dalam melaksanakan tugasnya, disamping mendidik dan mengajar,

guru juga harus melatih,7 sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan akan

dapat tercapai.

Dalam kaitannya dengan pendidikan agama (Islam), keteladanan

dikatakan sebagai metode yang paling efektif. Konsep keteladanan yang

dapat dijadikan sebagai cermin dan model dalam pembentukan kepribadian

seorang muslim sendiri adalah ketauladanan yang di contohkan oleh

Rasulullah. Rasulullah mampu mengekspresikan kebenaran, kebajikan,

kelurusan, dan ketinggian pada akhlaknya.8

Dasar Pendidikan keagamaan secara umum adalah pendidikan shalat.

Arah dan tujuan dari pendidikan agama ini tidak lain adalah al-akhlaq al-

karimah dalam hal keduniaan, dan taqarrub (kedekatan) dalam kaitan

hubungan dengan Allah. Dengan pendidikan shalat beserta penghayatannya,

seseorang diharapkan mampu dan dapat menerjemahkan dua dimensi

6Abdulloh Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam: Kaidah-Kaidah Dasar

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), Hal. 1-2. 7 Ngainun Naim, Mejadi Guru Inspiratif: Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup

Siswa (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Hal. 10. 8 Ahmad Umar Hasyim, Menjadi Muslim Kaffah: Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi

SAW (Yogjakarta: Mitra Pustaka, 2004), Hal. 29.

Page 22: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

4

kehidupan secara total, yaitu dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan

yang akan menjadikannya khalifah di muka bumi.9

Selain itu, orang tua juga menaruh perhatian lebih terhadap shalat

karena masyarakat awam mengidentikkan keshalehan seseorang dengan

shalatnya. Ketika melihat seseorang yang rajin melaksanakan shalat lima

waktu, masyarakat akan menilai bahwa dia adalah anak yang taat beragama.

Permasalahannya adalah bagaimana mendidik shalat yang benar-benar

mampu membuat anak untuk secara sadar tanpa ada pengaruh-pengaruh dari

pihak lain untuk melaksanakan shalat lima waktu. Karena sangat sulit untuk

membiasakan anak untuk tetap shalat dalam keadaan apapun.

Dalam lingkup pendidikan di sekolah berbasis sekolah Islam pun, tetap

dijumpai permasalahan mengenai pembiasaan shalat. Orang tua pasti lebih

menuntut kepada sekolah berbasis Islam dibandingkan dengan sekolah umum

mengenai bagaimana menjadikan anak lebih baik dalam bidang agama

khususnya mengenai shalat. Meskipun orang tua tetap menginginkan anaknya

menjadi lebih baik di sekolah manapun, tetapi ada yang lebih diharapkan

ketika disekolahkan di sekolah berbasis Islam. Mengingat disekolah umum

materi agama pun hanya secara umum, meski pendidikan atau pembentukan

budi pekerti tetap dilaksanakan di luar materi PAI.

Dari uraian diatas penulis ingin melakukan sebuah penelitian mengenai

dampak apa yang timbul ketika diterapkannya keteladanan guru dalam

peningkatan kesadaran shalat lima waktu siswa. Memberikan kontribusi

9Muhammad Sholikhin, The Power of Sabar (Solo: Tiga Serangkai, 2009), Hal. 198.

Page 23: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

5

terhadap kesadaran shalat atau tidak, sehingga akan diketahui apakah

keteladanan guru yang diterapkan efektif atau tidak dalam meningkatkan

kesadaran shalat lima waktu.

Untuk lokasi penelitian ini dilakukan di MTs Muhammadiyah

Srumbung. Alasannya adalah karena di sekolah ini menetapkan Shalat Dhuha

dan Shalat Dzuhur berjamaah sebagai kegiatan wajib. Untuk Shalat Dhuha

dilakukan pada istirahat pertama yaitu pada jam 09.40 dan Shalat Dzuhur

pada istirahat kedua sekitah jam 12.00. Dan untuk Shalat Dhuha ada kultum

yang dilakukan oleh siswa secara bergantian tiap harinya10

.

Ketika tiba waktu untuk melaksanakan shalat, semua siswa dan guru

bergegas menuju mushola. Tidak hanya guru yang bertugas sebagai imam

atau guru agama saja tetapi seluruh guru ikut melaksanakan shalat. Dan tidak

ada satupun siswa yang tidak melaksanakan shalat kecuali yang sedang

berhalangan.11

Berdasarkan dengan uraian diatas penulis ingin melakukan sebuah

penelitian yang berjudul “Efektivitas Keteladanan Guru Dalam Meningkatkan

Kesadaran Shalat Lima Waktu Siswa Kelas VIII Di Mts Muhammadiyah

Srumbung Magelang”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kesadaran shalat siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah

Srumbung setelah diberikan keteladanan guru?

10

Wawancara dengan Sulistiyono, selaku guru Fiqih MTs Muhammadiyah Srumbung

Magelang, 23 Oktober 2014. 11

Observasi di MTs Muhammadiyah Srumbung Magelang, 23 oktober 2014

Page 24: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

6

2. Bagaimana efektivitas keteladanan guru dalam meningkatkan kesadaran

shalat lima waktu siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah Srumbung?

3. Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

pembiasaan shalat lima waktu siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah

Srumbung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui kesadaran shalat siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah

Srumbung setelah diberikan keteladanan guru

b. Mengetahui efektivitas keteladanan guru dalam peningkatan kesadaran

shalat lima waktu siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Srumbung

c. Mengetahui Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

pembiasaan shalat lima waktu siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah

Srumbung

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Akademis

1) Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi semua pihak

mengenai efektivitas keteladanan guru dalam meningkatkan

kesadaran shalat lima waktu.

2) Untuk memperdalam dan menambah wawasan bagi peneliti pada

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Page 25: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

7

b. Kegunaan Praktis

1) Untuk menambah wawasan tentang peranan keteladanan guru

dalam meningkatkan kesadaran shalat lima waktu.

2) Sebagai pengetahuan dan masukan bagi guru, mahasiswa, dan

semua pihak dalam dunia pendidikan mengenai efektivitas

keteladanan guru dalam meningkatkan kesadaran shalat lima

waktu.

D. Kajian Pustaka

Penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama persis. Namun ada

beberapa yang memiliki sedikit kesamaan, diantaranya adalah:

Skripsi Salsiyah yang berjudul “Keteladanan Guru Dalam Pembinaan

Akhlak Dan Kepribadian Siswa (Studi Tentang Peran Guru PAI di SD

Keputren VIII Kraton Yogyakarta)”. Skripsi ini meneliti tentang kondisi

akhlak dan kepribadian siswa SD Keputren, peran keteladanan guru PAI

dalam pembinaan akhlak, dan faktor yang menjadi pendukung dan

penghambat.12

Skripsi Siti Umi Latifah yang berjudul “Pola-pola metode keteladanan

untuk penanaman akhlak Peserta didik di SD N Pengkol Godean”. Hasil

penelitiannya ini yaitu pola keteladanan untuk membentuk akhlak yang

12

Salsiyah, “Keteladanan Guru Dalam Pebinaan Akhlak Dan Kepribadian Siswa (Studi

Tentang Peran Guru PAI Di SD Keputren VIII Kraton Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah

Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2010.

Page 26: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

8

digunakan meliputi pola pembiasaan, pola pemantauan, dan pengawasan,

pola heteronomus moralitu, pola norma-norma interpersonal.13

Skripsi Sri Sumarni yang berjudul “Peningkatan Kesadaran Sholat

Lima Waktu Melalui Metode Pembiasaan Pada Siswa Kelas IV dan V Di SD

Negeri Nglahar Kabupaten Sleman”. Meneliti tentang bagaimana

meningkatkan kesadaran shalat dengan pembiasaan.14

Skripsi Dede Wulansari yang berjudul “ Upaya Guru PAI dalam

Meningkatkan Motivasi Peserta Didik untuk Melaksanakan Shalat di SMA

Islam Prambanan Sleman Yogyakarta”. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa

upaya yang dilakukan oleh guru PAI adalah dengan membiasakan peserta

didik untuk melaksanakan shalat, memberikan keteladanan menegakkan

disiplin, memberikan motivasi, memberikan hadiah, dan menghukum yang

bersifat mendidik serta menciptakan suasana yang kondusif, ternyata

menunjukkan hasil 70% dengan kriteria cukup.15

Skripsi Syahrul Imam yang berjudul “Upaya Guru Fiqih dalam

Meningkatkan Pelaksanaan Ibadah Sholat Siswa Kelas VIII di MTsN

Ngemplak Sleman Yogyakarta”. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa upaya

yang dilakukan guru fiqih dalam meningkatkan pelaksanaan sholat adalah

dengan menggunakan metode pembiasaan, metode keteladanan, dan metode

13

Siti Umi Latifah, “Pola-Pola Metode Keteladanan Untuk Penanaman Akhlak Peserta

Didik di SD N Pengkol Godean”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,

2010. 14

Sri Sumarni, “Peningkatan Sholat Lima Waktu Melalui Metode Pembiasaan Pada Siswa

Kelas IV dan V di SD Negeri Nglahar Kabupaten Sleman”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2011. 15

Dede Wulandari, “Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Peserta Didik Untuk

Melaksanakan Shalat DI SMA 1 Prambanan Sleman Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2011.

Page 27: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

9

motivasi serta menambahkan sarana dalam meningkatkan pelaksanaan ibadah

sholat. Secara kognitif dikategorikan cukup baik, secara afektif dikatakan

kurang atau belum berhasil dan secara psikomotor dikatakan cukup baik.16

Penelitian yang dilakukan oleh Salsiyah dan Umi Latifah

menghubungkan keteladanan guru dengan penanaman akhlak, sedangkan

pada penelitian ini dihubungkan dengan kesadaran shalat. Penelitian yang

dilakukan oleh Sri Sumarni memfokuskan peningkatan kesadaran shalat

dengan pembiasaan sedangkan penelitian ini memfokuskan pada keteladanan.

Penelitian yang dilakukan oleh Dede Wulandari dan Syahrul Imam

adalah mengemukakan bagaimana upaya guru meningkatkan kesadaran

shalat, dimana dilakukan dalam berbagai cara. Sedangkan dalam penelitian

ini cara meningkatkannya adalah memfokuskan pada keteladanan guru dan

menguji apakah keteladanan yang sudah ada tersebut efektif atau tidak.

Penulis berkesimpulan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan

oleh peneliti lain.

E. Landasan Teori

1. Kesadaran Shalat

a. Pengertian

Kesadaran berasal dari kata dasar sadar, yang berarti insaf,

merasa, tahu dan mengerti, siuman,17

ingat kepada keadaan yang

16

Syahrul Imam, “Upaya Guru Fiqih Dalam Meningkatkan Pelaksanaan Ibadah Sholat

Siswa Kelas VIII DI MTsN Ngemplak Sleman Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan

keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. 17

Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern

English Press, 1991), Hal. 1301

Page 28: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

10

sebenarnya, keadaan ingat (tahu akan dirinya), ingat kembali.18

Sedangkan kesadaran adalah keinsafan, keadaan mengerti, hal yang

dirasakan atau dialami oleh seseorang.19

Kesadaran adalah kemampuan individu mengadakan hubungan

dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca

indranya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta

terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).20

Sedangkan shalat secara bahasa berarti doa. Sedangkan secara

istilah shalat adalah sekumpulan ucapan yang diawali takbir dan

diakhiri dengan salam. Disebut shalat karena menghubungkan seorang

hamba kepada penciptanya.21

Menurut Imam al-Qasthalaani

sebagaimana dikutip oleh Sayyid Shaleh Al-Ja‟fari, shalat disebut shalat

karena:

1) Shalat dapat menyampaikan manusia ke surga

2) Shalat berasal dari kata shillah (koneksi). Artinya orang yang

shalat berarti sedang berinteraksi dengan Allah Swt

3) Shalat mempunyai arti at-tashliyyah. Artinya didalam shalat

seorang muslim itu harus mengevaluasi diri, akal, dan hatinya

4) Shalat adalah kasih sayang Allah Swt kepada hambanya

18

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesi (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),

Hal. 553. 19

Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer…, Hal. 1301 20

Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan (Jakarta:EGC, 2004), Hal. 77. 21

Abdul Aziz Muhammad Azam, Abul Wahab Sayyed Hawwas, Fiqih Ibadah ( Jakarta:

Amzah, 2010), Hal. 145.

Page 29: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

11

5) Shalat membawa orang yang meninggalkannya pada neraka22

Kata shalat memiliki akar hubungan makna dengan kata

“shilah” yang bermakna hubungan (contohnya, shilah al-rahim

bermakan silaturahmi). Dalam kaitannya dengan kata shilah ini, shalat

bermakna medium hubungan manusia dengan Allah Swt23

.

Kesadaran shalat berarti keadaan tahu dan paham, bahwa shalat

itu wajib dilaksanakan sebagai seorang muslim yang taat kepada Allah

SWT., sehingga timbul dorongan dari dirinya sendiri untuk

melaksanakannya tanpa paksaan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Shalat

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

kesadaran beragama seseorang adalah sebagai berikut:

1) Faktor Pembawaan (Internal)

Manusia memiliki fitrah untuk mempercayai suatu zat yang

mempunyai kekuatan (memberikan kebaikan atau mencelakakan.

Dalam perkembangannnya ada yang berjalan alamiah (pada

masyarakat primitif muncul kepercayaan terhadap roh-roh ghaib

yang bisa mendatangkan kebaikan dan malapetaka sehingga perlu

diberikan sesaji) dan ada juga yang mendapat bimbingan dari para

Rasul Allah sehingga fitrahnya berkembang sesuai kehendak

Allah.

22

Sayyid Shaleh Al-Ja‟fari, The Miracle of Shalat (Jakarta: Gema Insani, 2007), Hal. 79-81. 23

Haidar Bagir, Buat Apa Shalat: Kecuali Jika Anda Hendak Mendapatkan Kebahagian

dan Ketenangan Hidup (Bandung: Mizania, 2007), Hal. 23.

Page 30: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

12

2) Faktor Lingkungan (Eksternal)

a) Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi

anak-anak. Orangtua memiliki peranan yang sangat penting

dalam menumbuhkembangkan fitrah beragama anak.

b) Lingkungan Sekolah

Pengaruh sekolah terhadap perkembangan kepribadian

anak sangat besar. Dalam upaya mengembangkan kesadaran

beragama, sekolah terutama guru agama mempunyai peranan

yang sangat penting dalam mengembangkan wawasan

pemahaman, pembiasaan pengamalan ibadah atau akhlak

mulia. Agar dapat melaksanakan tugas tersebut maka guru

agama dituntut untuk memiliki karakteristik:

(1) Kepribadian mantap sehingga bisa menjadi teladan

(2) Menguasai ilmu tentang agama (shalat)

(3) Memahami ilmu lain yang menunjang kemampuannya

Faktor lain yang menunjang perkembangan fitrah

beragama:

(1) Kepedulian kepada sekolah, guru-guru dan staf sekolah

terhadap pelaksanaan pendidikan agama (shalat) di sekolah

melalui pemberian contoh

(2) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai

Page 31: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

13

c) Lingkungan Masyarakat

Yang dimaksud lingkungan masyarakat disini adalah

situasi atau kondisi sosial atau budaya sosial yang berpengaruh

terhadap perkembangan kesadaran beragama manusia.24

c. Upaya Peningkatan Kesadaran Shalat

Secara umum, untuk mewujudkan proses pembelajaran yang

kondusif serta hasil yang sesuai dengan harapan, ada beberapa hal

yang bisa dilakukan oleh seorang guru antara lain:

1) Keteladanan atau percontohan

Keteladanan merupakan upaya untuk memberikan contoh

yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pemberian

teladan harus dilakukan oleh seluruh pegawai yang terkait dengan

pelaksanaan pendidikan. Guru erupakan orang yang paling utama

dan orang pertama yang berhubungan dengan siswa. Baik buruknya

perilaku guru akan mempengaruhi perilaku siswanya.

2) Pendisiplinan

Pendisiplinan sebagai salah satu upaya pendidikan pada

dasarnya merupakan upaya menciptakan keadaan yang dapat

mempengaruhi atau mengarahkan siswa untuk senantiasa menaati

peraturan yang ditetapkan oleh sekolah.

24

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), Hal. 136-141)

Page 32: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

14

3) Pembiasaan

Pembiasaan merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka

membiasakan siswa untuk berperilaku sesuai dengan tujuan

pembelajaran atau tujuan sekolah. 25

Dalam pendidikan islam

pembiasaan merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk

membiasakan anak berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan

tuntutan ajaran agama islam.26

Kebiasaan memainkan peran penting dalam perilaku remaja

secara khusus. Itu karena pengalaman-pengalaman remaja

bertambah dan perilakunya berbeda dari fase kanak-kanak. Juga

karena ruang lingkup interaksi remaja dengan lingkungan sosialnya

bertambah luas.

Dengan begitu muncul kumpulan dari perlaku sosial dan

mental semenjak permulaan fase ini. Remaja pun menemukan

kecenderungan kepada tipe-tipe tertentu. Kalau perilaku ini

berulang-ulang, dia menjadi kebiasaan yang diterapkannya

sepanjang hidupnya, atau dalam waktu panjang.27

Syarat-syarat

dalam menerapkan pembiasaan adalah:

a) Memulainya sebelum terlambat, yaitu sedini mungkin.

b) Dilaksanakan secara terus-menerus, teratur dan terprogram.

25

Ngainun Naim, Mejadi Guru Inspiratif…, Hal. 62-63. 26

Binti Maunah, Metode Pengajaran Agama Islam: Metode Penyusun dan Desain

Pembelajarannya (Yogyakarta: Sukses Offset, 2009), Hal. 107. 27

Muhammad Sayyid Muhammad Az-Za‟balawi, Pendidikan Remaja Antara Islam Dan

Ilmu Jiwa, penerjemah: Abdul Hayyie Al-Kattani, dkk. (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), Hal.

347-348.

Page 33: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

15

c) Diawasi secara ketat, konsisten dan tegas.28

4) Pengondisian lingkungan

Pengkondisian lingkungan pada dasarnya adalah upaya

merekayasa keadaan lingkungan sekolah sedemikian rupa sehingga

menjadi keadaan yang mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran.29

d. Perkembangan Kesadaran Beragama pada Remaja

Pada masa remaja awal (13-16 tahun) terjadi perubahan jasmani

yang cepat, sehingga memungkinkan terjadinya kegoncangan emosi.

Kepercayaan agama yang tumbuh pada masa sebelumnya mungkin

mengalami kegoncangan. Kepercayaan kepada Tuhan terkadang

sangat kuat dan terkadang berkurang yang terlihat pada ibadahnya

yang kadang-kadang rajin dan kadang-kadang malas.

Penghayatan rohaniahnya cenderung skeptis (was-was) sehingga

muncul kemalasan untuk melakukan ritual keagamaan (seperti ibadah

shalat). Kegoncangan ini muncul disebabkan oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal berkaitan dengan kematangan organ seks

yang mendorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut namun di sisi

lain ia tahu bahwa hal tersebut dilarang agama, sehingga timbul

konflik pada dirinya. Faktor internal lainnya adalah bersifat psikologis

yaitu keinginan untuk bebas.

28

Binti Maunah, Metode Pengajaran Agama Islam…, Hal. 98. 29

Ngainun Naim, Mejadi Guru Inspiratif…, Hal. 63.

Page 34: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

16

Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan budaya masyarakat

yang tidak jarang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Selain itu

mungkin remaja melihat orang di sekitarnya memiliki gaya hidup

yang kurang mempedulikan agama. Bila tidak mendapatkan

bimbingan keagamaan dalam keluarga maupun di sekolah akan

memicu perbuatan yang menentang.30

2. Keteladanan Guru

a. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif. Efektif yang berarti ada

efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), membawa hasil atau

berhasil guna (tentang usaha atau tindakan),31

memanfaatkan waktu

dengan cara sebaik-baiknya.32

Efektivitas bisa diartikan sama dengan

keefektivan, yaitu hal berkesan atau berpengaruh, jika dikaitkan

dengan usaha atau tindakan berarti keberhasilan.33

Dapat diartikan

pula sebagai suatu keadanaan atau sifat efektif.

Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan

yang ditetapkan. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dikatakan

efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang

ditetapkan.34

Efektivitas juga diartikan sebagai suatu keadaan yang

30

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan..., Hal. 204-205. 31

Heppy El Rias, Kamus Ilmiah Populer (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), Hal. 162. 32

J.S. Badudu & Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1994), Hal. 371. 33

Peter Salim, & Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern

English Press, 1991), Hal. 376. 34

I Gusti Agung Rai, Audit Kinerja pada Sektor Publik: Konsep, Praktik Studi Kasus

(Jakarta: Salemba Empat, 2008), Hal. 24

Page 35: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

17

menunjukkan tingkatan keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.35

Dapat diartikan pula sebagai azas yang memungkinkan

tercapainya tujuan secara optimal. Prinsip efektivitas akan tercapai

manakala seorang guru mampu menyusun, merencanakan, dan

melaksanakan pembelajaran secara cermat dan mengatasi berbagai

persoalan dengan baik.36

Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah usaha atau

tindakan yang memberikan hasil atau pengaruh sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Keteladanan guru dikatakan efektif

dalam meningkatkan kesadaran shalat apabila terjadi peningkatan

kesadaran shalat pada mayoritas siswa kelas VIII. Kriteria kesadaran

shalat yang dimaksud adalah dapat melaksanakan shalat lima waktu

dan atas kesadaran sendiri.

b. Keteladanan Guru

1) Pengertian

Secara etimologis keteladanan berasal dari kata teladan,

yaitu: perbuatan atau barang dan yang lainnya yang patut untuk

dicontoh. Sedangkan dalam bahasa arab berasal dari kata “uswah”

dan “qudwah”. Kata uswah termasuk dari huruf-huruf: hamzah,

as-sin, dan al-waw. Secara etimologis setiap kata bahasa arab yang

35

Komarudin, Ensiklopedia Manejemen (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) Hal. 269. 36

Ngainun Naim, Mejadi Guru Inspiratif …, Hal. 11.

Page 36: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

18

terbentuk dari ketiga huruf tersebut memiliki persamaan arti yaitu

“pengobatan dan perbaikan.37

Keteladanan (uswah) adalah metode pendidikan yang

diterapkan dengan cara memberi contoh-contoh (teladan) yang baik

berupa perilaku nyata, khususnya ibadah dan akhlak. Dalam Al-

Qur‟an teladan sama dengan uswah yang kemudian dilekatkan

dengan kata hasanah, sehingga menjadi padanan kata uswatun

hasanah yang berarti teladan yang baik. Dalam Al-Qur‟an kata

uswatuh hasanah dilekatkan kepada Rasulullah SAW juga sering

dilekatkan kepada Nabi Ibrahim a.s.38

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur‟an Surat al-Ahzab

ayat 21 yaitu:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut Allah.39

Uswatun hasanah adalah memberikan teladan yang baik, baik

di dalam kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

37

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), Hal. 117 38

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), hal.

95. 39

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahnya Edisi

Tahun 2002 (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2007), Hal. 421.

Page 37: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

19

begitu peserta didik dengan tanpa paksaan akan meniru dan

mencontohnya seperti shalat berjamaah, kerja keras, dan lain-lain.40

Sedangkan Istilah guru berasal dari India, yang bermakna orang

yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Dalam tradisi agama

Hindu, guru dikenal sebagai “maharesi guru”, yaitu para pengajar yang

bertugas untuk mendidik dan mengajar para calon biksu.41

“Dalam bahasa arab kata guru dikenal dengan beberapa

istilah seperti al-mu’min, al-muaddib, al-mudarris, al-

mursyid, dan al-ustadz; orang yang bertugas memberkan ilmu

dalam majlis taklim (lokasi proses pembelajaran ilmu). Sama

dengan pengertian dalam agama hindu, al-mu’min atau al

ustadz, juga mempunyai pengertian orang yang mempunyai

tugas untuk membangun aspek spiritualitas manusia”.

Pengertian guru kemudian menjadi semakin luas, tidak hanya

terbatas dalam kegiatan keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual

dan kecerdasan intelektual, tetapi juga menyangkut kecerdasan

kinestik jasmaniyah, seperti guru tari, guru olah raga, guru senam,

dan guru musik dan kecerdasan sosial-emosional seperti

kepemimpinan, manajemen.

Sementara guru dalam bahasa jawa adalah merujuk pada

seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua anak didinya.

Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya

senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua

40

Abdul mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2010), Hal. 197 41

Yustista N, Hypnoteaching: Seni Ajar…, Hal. 15.

Page 38: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

20

anak didiknya. Seorang guru harus ditiru artinya seorang guru

harus menjadi suri tauladan (panutan) bagi semua muridnya.42

Dalam Undang-Undang tentang guru dan dosen disebutkan

bahwa guru adalah

“pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah”.43

Pendidik atau guru dalam pendangan Islam adalah orang

dewasa yang bertanggungjawab memberi pertolongan pada peserta

didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar

mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri, mampu

mandiri dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah,

khalifah dan sebagai makhluk sosial dan individu.44

Dapat dikatakan bahwa guru yang efektif adalah bila dia

mampu mendayagunakan waktu dan tenaga yang sedikit, tetapi

dapat mencapai hasil yang banyak. Guru yang pandai

menggunakan strategi mengajar dan mampu menerapkan metode-

metode mengajar secara berdaya guna akan disebut guru yang

efektif.45

Sehingga dapat dikatakan bahwa keteladanan guru adalah

perilaku yang ditunjukkan oleh pendidik yang dapat dicontoh oleh

siswanya (teladan baik).

42

Moh Roqib, Nurfuadi, Kepribadian Guru…, Hal. 20-22. 43

UU nomer 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Hal. 3. 44

Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam…, Hal. 87. 45

Ngainun Naim, Mejadi Guru Inspiratif…, Hal. 39.

Page 39: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

21

2) Bentuk Keteladanan

a) Pengaruh keteladanan yang tidak disengaja

Guru tampil sebagai figur yang dapat memberikan

contoh-contoh yang baik. Keberhasilan lebih banyak

tergantung pada kualitas kesungguhan realisasi karakteristik

guru yang diteladani, seperti kualitas kepemimpinannya,

kualitas kemuliaannya, kualitas keikhlasannya, dan

sebagainya. Setiap orang yang diharapkan menjadi teladan

hendaknya memelihara tingkah lakunya serta tanggungjawab

kepada Allah Swt.

b) Pengaruh keteladanan yang disengaja

Guru dengan sengaja memberikan contoh yang baik

kepada siswanya supaya mereka dapat menirunya. Contohnya

adalah guru sebagai iman ketika melaksanakan shalat

berjamaah disekolah, membaikkah shalatnya dalam

mengajarkan shalat yang sempurna kepada makmumnya atau

siswa.46

3) Metode Keteladanan dalam Pendidikan

Metode keteladanan memiliki peranan yang besar dalam

upaya untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Karena secara

psikologis anak didik banyak meniru dan mencontoh perilaku

sosok idolanya diantaranya adalah pendidik atau guru. Oleh karena

46

Syaihidin, Menelusuri Pendidikan dalam Al-Qur’an (Bandung: Alfabeta, 2009), Hal.

157-159.

Page 40: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

22

itu keteladanan banyak kaitannya dengan perilaku dan perilaku

yang baik adalah tolak ukur keberhasilan pendidikan.47

Dr. Abdullah Nashih Ulma sebagaimana yang dikutip oleh

Ahmad Yani mengemukakan bahwa:

“salah satu metode pendidikan terhadap anak yang harus

dilakukan adalah mendidik dengan keteladanan yang baik.

Bahkan oleh beliau hal itu ditetapkan dalam urutan pertama.

Itu artinya, kalau orang tua ingin punya anak yang saleh,

yang harus saleh duluan itu adalah orang tua”.48

Allah berfirman: Q.S. Al-Baqarah (2): 44

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,

sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal

kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu

berpikir?49

Q.S. Al-Shaff (61): 2-3

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu

mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?(2). Amat

besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-

apa yang tidak kamu kerjakan.50

Dari firman Allah di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa

seorang guru hendaknya tidak hanya mampu memberikan teori

kepada siswa, tetapi lebih dari itu ia harus mampu menjadi panutan

47

Binti Maunah, Metode Pengajaran Agama Islam…, Hal. 107. 48

Ahmad Yani, 53 Materi Khotbah Ber-angka (Jakarta: Gema Insani, 2008), Hal. 246. 49

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, Hal. 8. 50

Ibid., Hal. 552.

Page 41: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

23

bagi siswanya, sehingga siswa dapat mengikutinya tanpa

merasakan adanya unsur paksaan. Oleh karena itu keteladanan

merupakan faktor dominan dan sangat menentukan bagi

keberhasilan pendidikan.51

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu

penelitian yang langsung di lapangan untuk mendapatkan data-data yang

dibutuhkan.52

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah

kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang, perilaku yang

diamati, dan fenomena-fenomena yang muncul.53

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan psikologi

agama. Psikologis agama merupakan cabang psikologi yang meneliti dan

mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan pengaruh

keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dengan perkembangan

usianya.54

Menurut Zakiyah Daradjat sebagaimana dikutip oleh Abudin Nata,

perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi dikarenakan pengaruh

51

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan…, Hal. 122. 52

Burhan Bungin, Penelitian kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan ilmu

Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2010), Hal. 68. 53 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), Hal. 13. 54

Jalaludin, Psikologi Agama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Hal. 15

Page 42: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

24

keyakinan yang dianutnya. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh jiwanya,

di mana gejala-gejala kejiwaan yang berkaitan dengan agama itu dapat

dicontohkan dalam beberapa perilaku, seperti: sikap beriman dan

bertakwa kepada Allah, jujur dan selalu berbuat baik.55

3. Teknik Penentuan Subjek

Metode atau teknik penentuan subjek dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling

adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.56

Jadi nara sumber yang diambil yaitu orang-orang yang memiliki kriteria

sebagai berikut:

a) Mempunyai waktu untuk dimintai informasi

b) Mengetahui kondisi sekolah dengan baik (Kepala Sekolah)

c) Memiliki pengetahuan yang baik tentang shalat dan terlibat langsung

dalam kegiatan pembiasaan shalat (Guru Agama atau Fiqih)

d) Orang yang menjadi subjek pendidikan shalat (Siswa Kelas VIII)

Banyaknya nara sumber yang ditentukan berdasarkan

pertimbangan informasi. Ketika telah sampai pada taraf Redundancy

(datanya telah jenuh dan sudah tidak memberikan informasi baru), maka

jumlah nara sumber sudah cukup.57

Adapun subjek penelitian (nara

sumber) yang diambil yaitu:

55

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hal.50. 56

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2010), Hal. 300. 57

Ibid., Hal. 302.

Page 43: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

25

a. Siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Srumbung

Pembiasaan shalat lima waktu tidak bisa secara instan,

membutuhkan waktu dan proses yang bertahap. Dibandingkan dengan

Siswa kelas VII yang belum genap setahun mendapatkan pendidikan

tentang shalat dengan keteladanan guru, siswa kelas VIII jauh lebih

cocok dijadikan sebagai subjek penelitian karena telah mendapatkan

pendidikan pembiasaan shalat cukup lama.

Jika melihat dari lamanya mereka mendapatkan pendidikan

tentang pembiasaan shalat dengan keteladanan guru, siswa kelas IX

memang lebih tepat. Namun, waktu dan kondisinya yang tidak

memungkinkan (ditakutkan mengganggu fokus mereka dalam

mempersiapkan UN) serta kebanyakan sekolah tidak mengijinkan

penelitian yang subjeknya adalah kelas VI atau IX atau XII.

Oleh karena itu peneliti menentukan bahwa subjek penelitian

atau nara sumber yang dipakai adalah siswa kelas VIII MTs

Muhammadiyah Srumbung. Jumlah siswa kelas VIII yang menjadi

nara sumber adalah 24 siswa.

b. Kepala Sekolah

Orang yang paling tahu dan penentu kebijakan sekolah adalah

pemimpinnya atau Kepala Sekolah. Karenanya, untuk mendapatkan

informasi-informasi mengenai kebijakan-kebijakan serta situai dan

kondisi di MTs Muhammadiyah Srumbung perlu Kepala Sekolah

sebagai sumber informasi. Informasi dari Kepala Sekolah atau yang

Page 44: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

26

lebih dikenal sebagai Kepala Madrasah sangat membantu peneliti

dalam pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya.

c. Guru mata pelajaran fiqih

Penelitian ini sangat berhubungan dengan masalah Fiqih.

Untuk itu, peneliti mengambil guru mata pelajaran Fiqih sebagai

nara sumber atau sumber informasi yang akan diwawancarai

mengenai pemahaman agama siswa kelas VIII, kesadaran shalat

siswa kelas VIII, makna keteladanan, pembiasaan dengan

keteladanana guru dan factor pendorong dan penghambat

pembiasaan shalat siswa kelas VIII.

d. Orang tua/wali siswa kelas VIII

Penelitian ini adalah penelitian tentang pembiasaan shalat lima

waktu, sehingga melibatkan orang tua sebagai nara sumber. Dengan

bertanya secara langsung pada orang tua, akan semakin memperkuat

jawaban dari wawancara yang telah dilakukan kepada siswa kelas

VIII. Pada akhirnya nanti akan didapat kesimpulan yang benar

berdasarkan dari keterangan guru, siswa dan orang tua siswa.

Banyaknya orang tua/wali siswa kelas VIII yang menjadi nara

sumber adalah 24.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang mendukung penelitian yang

dilakukan dan dapat menjawab rumusan-rumusan masalah yang ada,

Page 45: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

27

maka penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Menurut Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono

menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.58

Observai-observasi yang dilakukan meliputi observasi awal

sebelum melakukan penelitian (pra penelitian), observasi tentang

kondisi kelas VIII ketika waktu pelaksanaan shalat, kondisi guru-guru

ketika waktu shalat tiba, serta pelaksanaan shalat berjamaah di MTs

Muhammadiyan Srumbung.

b. Wawancara/interview

Wawancara adalah perteman dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

suatu topik tertentu.59

Wawancara yang dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau

jawaban tentang tingkat kesadaran shalat lima waktu siswa kelas VIII,

efektivitas keteladanan guru dalam meningkatkan kesadaran shalat

lima waktu dan faktor-faktor yang mendorong serta menghambat

pembiasaah shalat di MTs Muhammadiyah Srumbung. Untuk subjek

58

Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan…, Hal. 310. 59

Ibid., Hal. 317.

Page 46: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

28

yang akan diwawancarai adalah Kepala sekolah, Guru mata pelajaran

Fiqih, Siswa kelas VIII sendiri, dan Orang tua siswa.

c. Dokumentasi

Metode dokumentaasi adalah mencari data mengenai hal-hal

yaitu berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda,

dll60

. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih

kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung data-data.

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan adalah untuk

mendapatkan data-data tentang gambaran umum kondisi sekolah, dan

hal-hal yang terkait dengan keteladanan guru dalam meningkatkan

kesadaran shalat lima waktu siswa kelas VIII (baik foto-foto

pelaksanaannya maupun dokumen-dokumen yang terkait).

5. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain61

. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam analisis data

ialah sebagai berikut:

60

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktis (Jakarta: Rineka

Pustaka, 1991), Hal. 91. 61

Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan…,., Hal. 335.

Page 47: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

29

a. Reduksi Data

Selama peneliti di lapangan, peneliti akan memperoleh data

yang cukup banyak dan semakin lama akan semakin rumit. Untuk itu

perlu dilakukan analisis data-data yang diperoleh tersebut melalui

reduksi data. Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang

yang tidak perlu.

b. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah

menyajikan data tersebut. Dalam hal ini, penyajian dilakukan dengan

bentuk teks yang bersifat naratif. Ini akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi.

c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Langkah terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan dan

verifikasi.

Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau pembanding terhadap data. Dalam penelitian ini

trianggulasi yang dipakai adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber

menguji keabsahan data dengan mengecek melalui berbagai sumber.62

62

Ibid., Hal. 373.

Page 48: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

30

Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan data yang diperoleh

mengenai Efektivitas Keteladanan Guru dalam Meningkatkan Kesadaran

Shalat Lima Waktu maka pengumpulan dan pengujian data yang telah

diperoleh dilakuan ke kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua. Dari

keempat sumber data tersebut kemudian dideskripsikan, dikategorikan,

dibandingkan dan mengecek ulang kesamaan dan perbedaan dari

beberapa sumber tersebut dengan metode yang sama.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memberi kejelasan pada pepembahasan skripsi ini, maka peneliti

akan menguraikan sistematika pembahasan, sebagai berikut:

Bagian :

formalitas

Pada bagian ini terdiri dari halaman judul, surat pernyataan

keaslian, persetujuan pembimbing, pengesahan, halaman

motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,

daftar tabel dan daftar lampiran.

BAB I : Pada Bab ini berisi gambaran umum penulisa skripsi atau

disebut dengan bagian pendahuluan, yang meliputi: latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode penelitian

(jenis penelitian, pendekatan penelitian, teknik penentuan

subyek, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data)

dan sistematika pembahasan.

Page 49: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

31

BAB II : Berisi tentang gambaran umum sekolah, yaitu sejarah

sekolah, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi,

guru dan karyawan, siswa, sarana dan prasarana.

BAB III : Bab III berisi tentang analisis mengenai efektivitas

keteladanan guru di MTs Muhammadiyah Srumbung. Pada

bagian ini peneliti memfokuskan untuk menemukan

jawaban tentang tingkat kesadaran shalat siswa kelas VIII,

efektivitas keteladanan guru dalam meningkatkan

kesadaran shalat lima waktu siswa kelas VIII dan faktor

pendukung serta faktor penghambat dalam pembiasaan

shalat di MTs Muhammadiyah Srumbung.

BAB IV : Penutup, pada bagian ini terdiri dari kesimpulan, saran-

saran, dan penutup. Bagian akhir dari skripsi ini juga

dicantumkan daftar pustaka dan berbagai lampiran dari

penelitian.

Page 50: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

99

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian tentang efektifitas keteladanan

guru dalam meningkatkan kesadaran shalat lima waktu siswa kelas VIII di

MTs Muhammadiyah Srumbung, maka penulis menyimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Kesadaran shalat siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah Srumbung

setelah diberi keteladanan adalah masih kurang. Hal ini dibuktikan

dengan: ketika di sekolah siswa yang tertinggal untuk melaksanakan

shalat berjamaah tetap melaksanakan shalat sendiri setelah shalat jamaah

berakhir. Akan tetapi shalatnya masih belum benar (terlihat dari

gerakannya yang sangat cepat). Selain itu banyak yang shalatnya masih

bercanda. Kemudian ketika dirumah, masih banyak yang shalatnya harus

diingatkan oleh orang tua. Akan tetapi, dibandingkan dengan sebelum

diberi keteladanan hampir seluruh siswa kelas VIII mengalami

peningkatan kesadaran shalatnya walaupun secara umum masih kurang.

2. Keteladanan yang ditunjukkan oleh guru MTs Muhammadiyah

Srumbung adalah salah satu faktor yang efektif dalam meningkatkan

kesadaran shalat lima waktu siswa kelas VIII. Dikatanan efektif karena

hampir seluruh siswa kelas VIII mengalami peningkatan kesadaran

Page 51: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

100

shalatnya walau tidak terlalu besar dibandingkan dengan kesadaran shalat

sebelum diberi keteladanan dan masih tergolong kurang.

3. Faktor pendorong pembiasaan shalat siswa kelas VIII di MTs

Muhammadiyah Srumbung diantaranya adalah harapan dari guru untuk

menjadikan siswa lebih baik dalam hal shalatnya, sebagian siswa ketika

di rumah shalatnya tidak diawasi oleh orang tuanya, pentingnya ibadah

shalat, basis sekolah islam mendorong untuk dapat menghasilkan lulusan

yang berakhlak mulia yang mampu melaksanakan kewajiban-

kewajibannya sebagai umat muslim, ada guru dan orang tua yang

mengingatkan, pemahaman mereka tentang kewajiban shalat, ingin selalu

dekat dengan Allah, untuk mendapatkan pahala, dan shalat sunnah juga

perlu untuk diajaran kepada siswa (shalat dhuha). Adapun faktor

penghambat pembiasaan shalat lima wakut siswa kelas VIII di MTs

Muhammadiyah Srumbung adalah lemahnya kontrol dan figur orang tua,

takut aturan sekolah, bercanda ketika shalat, mencari-cari alasan untuk

tidak shalat, lupa ketika sibuk, menghabiskan waktu bermain Playstation

(PS), asyik menonton televisi, bermain handphone (browsing atau sosial

media), bermain dengan teman, malas, tidak ada air untuk wudhu ketika

di sekolah, ketiduran, dan bangun kesiangan.

B. Saran-Saran

1. Bagi Guru

a. Perlu ada kerja sama antara guru dengan orang tua untuk pembiasaan

shalat.

Page 52: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

101

b. Perlu diadakan pertemuan rutin dengan orang tua/ wali siswa untuk

mengevaluasi pembiasaan shalat yang telah dilakukan.

c. Guru harus bisa lebih dekat dengan siswa, agar siswa lebih mudah

disuruh untuk melaksanakan shalat.

2. Bagi Orang tua/Wali Siswa

a. Orang tua harus berperan aktif untuk selalu mengontrol shalat putra-

putrinya.

b. Orang tua juga harus bisa menjadi teladan, seperti melaksanakan

shalat berjamaah ketika di rumah.

3. Bagi Siswa

a. Merubah pemahaman tentang shalat sebagai kewajiban menjadi

shalat sebagai kebutuhan.

b. Banyaklah membaca buku tentang manfaat shalat.

c. Menghentikan segala aktifitas ketika waktu shalat tiba.

C. Kata Penutup

Rasa syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala nikmat dan petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini tanpa ada halangan yang berarti. Namun demikian penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, para Guru Pendididikan Agama

Islam pada khususnya.

Page 53: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

102

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ja‟fari, Sayyid Shaleh, The Miracle of Shalat, Jakarta: Gema Insani, 2007.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:

Rineka Pustaka, 1991.

Ar-Nahlawi, Abdurrahman, Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam: dalam

Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung: CV. Diponegoro,

1989.

Azam, Abdul Aziz Muhammad & Abul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqih Ibadah,

Jakarta: Amzah, 2010.

Az-Za‟balawi, Muhammad Sayyid Muhammad, Pendidikan Remaja Antara Islam

dan Ilmu Jiwa, penerjemah: Abdul Hayyie Al-Kattani, dkk., Jakarta:

Gema Insani Press, 2007.

Bagir, Haidar, Buat Apa Shalat: Kecuali Jika Anda Hendak Mendapatkan

Kebahagiaan dan Ketenangan Hidup, Bandung: Mizania, 2007.

Badudu, J.S. & Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1994.

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik

dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2010.

Hasyim, Ahmad Umar, Menjadi Muslim Kaffar: Berdasarkan Al-Qur’an dan

Sunnah Nabi Saw, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004.

Imam, Syahrul, “Upaya Guru Fiqih dalam Meningkatkan Pelaksanaan Ibadah

Sholat Siswa Kelas VIII di MTsN Ngemplak Sleman Yogyakarta”,

Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2010.

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Komarudin, Ensiklopedia Manejemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Latifah, Siti Umi, “Pola-Pola Metode Keteladanan Untuk Penanaman Akhlak

Peserta Didik di SD N Pengkol Godean”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010.

Maunah, Binti, Metode Pengajaran Agama Islam: Metode Penyusun dan Desain

Pembelajarannya, Yogyakarta: Sukses Offset, 2009.

Page 54: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

103

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004.

Mujib, Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010.

N, Yustista, Hypnoteaching: Seni Ajar Mengeksplorasi Otak Peserta Didik,

Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012.

Naim, Ngainun, Mejadi Guru Inspiratif: Memberdayakan dan Mengubah Jalan

Hidup Siswa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001.

____________ Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1976, Hal. 266.

Rai, I Gusti Agung, Audit Kinerja pada Sektor Publik: Konsep, Praktik Studi

Kasus, Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Rias, Heppy El, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Roqib, Moh, & Nurfuadi, Kepribadian Guru: Upaya Mengembangkan

Kepribadian Guru Yang Sehat di Masa Depan, Yogyakarta: Grafindo

Letera Media, 2009.

Peter Salim & Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:

Modern English Press, 1991.

Salsiyah, “Keteladanan Guru Dalam Pembinaan Akhlak dan Kepribadian Siswa

(Studi Tentang Peran Guru PAI di SD Keputren VIII Kraton

Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga, 2010.

Sholikhin, Muhammad, The Power of Sabar, Solo: Tiga Serangkai, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sumarni, Sri, “Peningkatan Kesadaran Sholat Lima Waktu Melalui Metode

Pembiasaan Pada Siswa Kelas IV dan V di SD Negeri Nglahar Kabupaten

Sleman”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga, 2011.

Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta: EGC, 2004.

Syaihidin, Menelusuri Pendidikan dalam Al-Qur’an, Bandung: Alfabeta, 2009.

Ulwan, Abdulloh Nashih, Pendidikan Anak Menurut Islam : Kaidah-Kaidah

Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.

Page 55: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

104

UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Wulandari, Dede, “Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Peserta Didik

Untuk Melaksanakan Shalat di SMA 1 Prambanan Sleman Yogyakarta”,

Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2011.

Yani, Ahmad, 53 Materi Khotbah Ber-angka, Jakarta: Gema Insani, 2008.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahnya

Edisi Tahun 2002, Jakarta: CV Darus Sunnah, 2007.

Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004.

Page 56: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

105

Pedoman Observasi

i. Observasi

Page 57: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

106

Pedoman Wawancara

Kepala MTs Muhammadiyah Srumbung Magelang

1. Bagaimanakah pemahaman agama siswa MTs Muhammdiyah srumbung?

2. Bagaimanakah kesadaran shalat siswa MTs Muhammadiyah Srumbung?

3. Sejak kapan pelaksanaan shalat di MTs Muhammadiyah srumbung ini

ditetapkan?

4. Apakah tujuan diterapkannya shalat dhuha dan dzhuhur sebagai kegiatan

wajib?

5. Apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai?

6. Apakah semua guru ikut melaksanakan shalat bersama dengan siswa?

7. Apakah ada peraturan yang mengharuskan semua guru ikut melaksanakan

shalat?

8. Apakah ada reward atau penghargaan bagi guru yang tertib dalam

melaksanakan shalat?

9. Apakah ada hukuman apabila ada guru yang ketika tiba waktu shalat tidak

melaksanakan shalat tanpa alasan yang tepat?

10. Bagaimana tanggapan orang tua tentang peraturan ini?

11. Faktor apa sajakah yang menghambat dan mendorong pembiasaan shalat

di MTs muhammadiyah srumbung?

Page 58: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

107

Pedoman wawancara

Guru Mata Pelajaran Fiqih MTs Muhammadiyah Srumbung

A. Tingkat kesadaran Shalat

1. Apakah sejak pertama kali masuk atau terdaftar sebagai siswa di MTs

Muhammadiyah Srumbung siswa kelas VIII rata-rata sudah memiliki

bekal pengetahuan agama yang baik?

2. Bagaimanakah pemahaman mereka tentang ibadah shalat?

3. Apakah semua siswa kelas VIII melaksanakan shalat ketika di

sekolah?

4. Seperti apakah kondisis siswa kelas VIII ketika tiba waktu shalat?

5. Apa sajakah kesulitan-kesulitan yang dihadapi para guru dalam

membiasakah shalat siswa kelas VIII?

6. Berapa persen siswa kelas VIII yang sudah melaksanakan shalat lima

waktu dalam sehari?

B. Efektivitas Keteladanan Guru

1. Menurut pendapat Bapak, apakah makna keteladanan dalam

pendidikan islam?

2. Siapakah sosok yang seharusnya menjadi teladan dalam pendidikan

islam (terutama pembiasaan shalat?

3. Seberapa pentingkah keteladanan guru dalam pendidikan islam,

terutama dalam pembiasaan shalat?

4. Sejak kapan pelaksanaan pembiasaan shalat di MTs Muhammadiyah

Srumbung diterapkan?

5. Apakah yang melatarbelakangi pembiasaan shalat di MTs

Muhammadiyah Srumbung?

6. Apakah yang menjadi tujuan dari pelaksanaan shalat secara berjamaah

di MTs Muhammadiyah Srumbung?

7. Apakah ketika dalam pembelajaran di kelas penyampaian materi

disertai dengan keteladanan?

Page 59: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

108

8. Seperti apakah wujud keteladanan yang ditunjukkan oleh guru saat

pembelajaran di kelas?

9. Kalau untuk shalat, wujud keteladanan yang ditunjukkan guru di dalam

kelas seperti apa?

10. Apakah ada peraturan yang mengharuskan semua guru ikut

melaksanakan shalat berjamaah di sekolah?

11. apakah semua guru telah melaksanakah shalat berjamaah di sekolah

bersama dengan siswa?

12. Apakah ada reward bagi guru yang rajin dalam melaksanakan shalat?

13. Apa sajakah yang menjadi alasan bagi guru untuk melaksanakan shalat

berjamaah di sekolah bersama dengan siswa?

14. Apakah keteladanan yang ditunjukkan oleh guru sebagai upaya untuk

meningkatkan kesadaran shalat siswa?

15. Apakah ketika para guru memberikan teladan untuk melaksanakan

shalat, ada peningkatan terhadap kesadaran shalat siswa kelas VIII?

16. Apakah keteladanan dari guru merupakan metode yang efektif dalam

meningkatkan kesadaran shalat siswa?

C. Faktor Pendorong dan Penghambat

1. Faktor apa sajakah yang mendorong pembiasaan shalat 5 waktu siswa

kelas VIII di MTs Muhammadiyah Srumbung?

2. Faktor apa sajakah yang menghambat pembiasaan shalat 5 Waktu

Siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah Srumbung?

Page 60: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

109

Pedoman Wawancara

Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Srumbung

A. Tingkat Kesadaran Shalat

1. Dimana anda mendapatkan pendidikan tentang shalat pertama kali

(misal: TPA, Keluarga, Sekolah Dasar, MTs)?

2. Menurut anda apakah makna shalat itu?

3. Apakah anda wajib melaksanakan shalat?

4. Berapa kali anda shalat dalam sehari? Sebutkan!

5. Jika anda melaksanakan shalat 5 waktu dalam sehari, apa yang

menjadi alasan anda untuk melaksanakannya?

6. Jika anda belum melaksanakan shalat 5 waktu dalam sehari, jelaskan

alasannya!

7. Menurut anda apakah yang menyebabkan seseorang tidak perlu

melaksanakan shalat?

8. Ketika anda dalam situasi yang menguras waktu anda, apakah anda

tetap melaksanakan shalat tepat waktu?

9. Selain mendapat pahala dari Allah SWT, apakah manfaat shalat

menurut anda?

10. Apakah anda melaksanakan shalat dengan terpaksa karena tuntutan

maupun paksaan dari orang lain atau melaksanakannya atas kesadaran

anda sendiri?

B. Efektivitas Keteladanan Guru

1. Apakah di sekolah ini ada kegiatan shalat berjamaah? Shalat apa saja?

2. Apakah ketika waktu shalat tiba, semua guru juga melaksanakan

shalat?

3. Jika anda tidak melaksanakan shalat di sekolah, apakah Bapak/Ibu

Guru mengingatkan anda untuk segera shalat?

Page 61: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

110

4. Bersemangatkah anda Ketika melihat guru juga melaksanakan shalat

bersama anda?Sebutkan alasannya!

5. Apakah keteladanan yang ditunjukkan oleh guru-guru dalam

melaksanakan shalat berpengaruh pada diri anda? Jelaskan!

6. Apakah ada reward atau hadiah ketika anda rajin melaksanakan shalat

ketika di sekolah?

7. Apakah ada hukuman ketika anda tidak melaksanakan shalat ketika di

sekolah?

8. Bagaimanakah tanggapan anda ketika anda diharuskan shalat

berjamaah setiap hari ketika di sekolah dengan hukuman bila tidak

melaksanakannya, absentsi, tetapi para guru tidak pernah ikut

mengerjakan shalat seperti anda?

9. Apakah dampak atau perubahan yang anda alami ketika di sekolah ini

setiap hari anda diajarkan shalat oleh Bapak dan Ibu guru?

10. Faktor apa saja yang mendorong dan menghambat anda untuk

melaksanakan shalat lima waktu?

Page 62: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

111

PEDOMAN WAWANCARA

ORANG TUA/WALI SISWA KELAS VIII

1. Bagaimanakah shalat putra/putri anda ketika dirumah? (Rajin atau jarang)

2. Sebutkan shalat apa saja yang selalu dikerjaakan putra/putri anda ketika

dirumah!

3. Bagaimanakah shalat putra/putri anda setelah masuk MTs Muhammadiyah

Srumbung?

4. Apakah Bapak/Ibu selalu mengingatkan putra/putri anda untuk

melaksanakan shalat?

5. Apakah Putra/putri anda sulit untuk disuruh melaksanakan shalat?

Page 63: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

112

Dokumentasi

1. Dokumen terkait gambaran umum MTs Muhammadiyah Srumbung

2. Dokumentasi tentang keadaan siswa dan keadaan ekonomi orang tua siswa

3. Dokumen terkait jadwal pelaksanaan shalat

4. Dokumen yang terkait dengan keteladanan guru dalam meningkatkan

kesadaran shalat siswa kelas VIII

Page 64: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

113

Catatan lapangan 1

Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2014

Jam : 09.00 WIB

Lokasi : MTs Muhammadiyah Srumbung Magelang

Sumber Data : Bapak Endro Purwanto, S.Pd., Bapak Sulistiyono, S.Pd.I.

Deskripsi Data:

Bapak Endro Purwanto S.Pd. adalah Kepala Madrasah MTs

Muhammadiyah Srumbung. Yang pertama dilakukan penulis sebelum

melaksanakan penelitian adalah menemui Bapak Kepala untuk meminta izin

untuk melaksanakan penelitian. Setelah mendapatkan izin, kemudian penulis

menemui Bapak Sulistiyono, S.Pd.I. selaku guru Fiqih untuk melakukan

wawancara awal. Dari hasil wawancara dengan Bapak Sulis diketahui tentang

Bagaimana kegiatan Shalat berjamaah di MTs Muhammadiyah dilaksanakan.

Selain wawancara, penulis juga melakukan observasi langsung menegnai

bagaimana keadaan guru ketika tiba waktu shalat.

Interpretasi:

Dari hasil wawancara diketahui bahwa di MTs Muhammadiyah ada

kegiatan rutin yaitu shalat Dhuha dan Dhuhur berjamaah. Setelah shalat dhuha ada

doa bersama dan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh siswa secara

bergantian setiap harinya. Dari hasil observasi diketahui bahwa semua guru

melaksanakan shalat ketika tiba waktu shalat, bersama dengan siswa.

Page 65: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

114

Catatan lapangan 2

Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi

Hari/Tanggal : Jum‟at, 19 Desember 2014

Jam : 08.05

Lokasi : MTs Muhamadiyah Srumbung

Sumber Data : Bapak Endro Purwanto, S.Pd.

Deskripsi Data:

Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu mengurus surat

dinas dari kampus yang ditujukan untuk BAKESBANGPOL DIY, kemudian surat

yang diperoleh dari BAKESBANGPOL DIY diantarkan ke BAPEDA Semarang,

kemudian ke KESBANGPOL Kabupaten Magelang kemudian melanjutkan ke

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Magelang.

Izin yang telah didapat kemudian diserahkan kepada Bapak Endro

Purwanto selaku kepala MTs Muhammadiyah Srumbung. Kemudian penulis

menjelaskan proses penelitian yang akan dilaksanakan dan meminta data tentang

profil MTs Muhammadiyah Srumbung untuk penyusunnan Bab II.

Interpretasi:

Data yang diperoleh tentang gambaran umum MTs Muhammadiyah

Srumbung adalah tentang sejarah berdirinya, visi, misi dan tujuan, keadaaan

siswa, guru dan karyawan, serta sarana prasarana di MTs Muhammadiyah

Srumbung.

Page 66: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

115

Catatan lapangan 3

Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi

Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Desember 2014

Jam : 08.00

Lokasi : MTs Muhammadiyah Srumbung

Sumber Data : Bapak Endro Purwanto, S.Pd.

Deskripsi Data:

Data yang penulis dapat mengenai profil MTs Muhammadiyah Srumbung

tidak didapat data mengenai struktur organisasinya. Kemudian penulis menemui

Bapak Endro Purwwanto untuk menanyakannya. Dikarenanakan hari libur

pegawai TU tidak datang, sehingga tidak didapat soft filenya. Untuk itu, penulis

mengambil gambar struktur organisasi yang terpasang di ruang Kepala Sekolah

dengan izin Bapak Endro Purwanto.

Interpretasi:

Struktur Organisasi di MTs Muhammadiyah adalah Kepala Madrasah,

WAKA Sarana Prasarana, WAKA Kesiswaan, WAKA Kurikulum, Bendahara,

Sekretaris, Ketua TU, Kepala Lab. IPA dan Komputer, serta Kepala Perpustakaan.

Page 67: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

116

Catatan lapangan 4

Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi

Hari/Tanggal : Sabtu, 03 Januari 2015

Jam : 09.30

Lokasi : MTs Muhammadiyah Srumbung

Sumber Data : Dokumentasi Jadwal Pelajaran

Deskripsi Data:

Untuk melengkapi data tentang gambaran umum MTs Muhammadiyah

Srumbung, penulis melakukan dokumentasi jadwal pelajaran di MTs

Muhammadiyah Srumbung. Jadwal pelajaran yang didapat juga berisi nama-nama

guru dan tugas mengajarnya.

Interpretasi:

Dari data yang diperoleh diketahui bahwa ada perbedaan jadwal shalat di

hari Senin (ada upacara di pagi hari), hari biasa, dan Hari Jum‟at.

Page 68: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

117

Catatan lapangan 5

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Januari 2015

Jam : 07.30

Lokasi : MTs Muhammadiyah Srumbung

Sumber Data : Bapak Endro Purwanto, S.Pd., Siswa Kelas VIII

Deskripsi Data:

Penulis menemui Bapak Endro selaku Kepala Sekolah, kumudian meminta

izin untuk wawancara dengan beliau dan wawancara dengan siswa kelas VIII.

Setelah mendapatkan izin penulis melakukan wawancara dengan siswa kelas VIII

yang sudah diperbolehkan untuk masuk pada jam Aqidah Akhlak. Dari hasil

wawancara dengan siswa penulis mendapatkan data yang cukup mengenai

kesadaran shalatnya, efektivitas keteladanan guru, dan hal-hal yang mendorong

mereka untuk melaksanakan shalat dan hal-hal yang membuat mereka malas

melaksanakan shalat.

Kemudian dari wawancara dengan Bapak Endro Purwanto didapat

informasi mengenai keadaan siswa MTs Muhammadiyah Srumbung secara

umum, bagaimana keagamaannya, pelaksanaan shalat di MTs Muhammadiyah

Srumbung dan faktor pendorong dan penghambat pembiasaan shalat di MTs

Muhammadiyah Srumbung.

Interpretasi:

Siswa kelas VIII memiliki kesadaran shalat yang cukup bagus, lebih dari

setengahnya sudah melaksanakan shalat lima waktu. keteladanan guru juga

Page 69: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

118

mempengaruhi kesadaran shalat mereka. Untuk guru tidak ada peraturan yang

mengharuskan melaksanakan shalat bersama dengan siswa, tetapi mereka tetap

melaksanakan shalat atas kesadaran dan untuk upaya pembiasaan.

Page 70: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

119

Catatan lapangan 6

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Januari 2015

Jam : 14.00

Lokasi : Dermo II, Sudimoro, Kemukus

Sumber Data : Orang tua/Wali Siswa Kelas VIII

Deskripsi Data:

Setelah mendapatkan keterangan dari siswa tentang data orang tua, penulis

kemudian menemui orang tua siswa kelas VIII dan melakukan wawancara tentang

bagaimana shalat putra-putrinya ketika di rumah. Pada hari pertama ini penulis

mendatangi tujuh rumah, yang berlokasi di Dusun Dermo II, Sudimoro dan

Kemukus. Yang jaraknya tidak begitu jauh.

Interpretasi:

Diperoleh data bahwa empat siswa rajin melaksanakan shalat dan tiga

jarang melakanakan shalat. Dan beberapa shalatnya masih harus diingatkan oleh

orang tua.

Page 71: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

120

Catatan lapangan 7

Metode Pengumpulan Data: Wawancara dan Observasi

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2015

Jam : 09.00

Lokasi : MTs Muhammadiyah Srumbung

Sumber Data : Bapak Sulistiyono, S.Pd.I

Deskripsi Data:

Setelah melakukan wawancara dengan kepala Madrasah, penulis

kemudian melakukan wawancara dengan salah satu guru agama yaitu guru fiqih,

sekaligus pencetus pelaksanaan pembiasaan shalat di MTs Muhammadiyah

Srumbung. Wawancara yang dilakukan mengenai kesadaran shalat siswa kelas

VIII, bagaimana keteladanan guru dilaksanakan, efektivitas keteladanan guru,

serta faktor pendorong dan penghambat pembiasaan shalat. Selain itu juga penulis

melakukan observasi bagaimana pelaksanaan shalat.

Interpretasi:

Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa kesadaran shalat siswa

kelas VIII sedang. Keteladanan guru merupakan metode yang efektif dalam

pendidikan islam.

Page 72: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

121

Catatan lapangan 8

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2015

Jam : 10.00

Lokasi : Dusun kronggahan, Kedung sari, dan Babadan

Sumber Data : Orang tua siswa

Deskripsi Data:

Untuk wawancara orang tua tahap kedua, penulis mendatangi tujuh rumah

orang tua siswa di Dusun Kronggahan, Kedung sari dan Babadan yang jaraknya

tidak begitu jauh. Pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan pertanyaan yang

diberikan pada wawancara pertama, yaitu tentang bagaimana shalat siswa kelas

VIII ketika di Rumah.

Interpretasi:

Data yang diperoleh adalah empat orang belum melaksanakan shalat lima

waktu, dan tiga orang sudah melaksanakan shalat lima waktu

Page 73: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

122

Catatan lapangan 9

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Kamis, 30 Januari 2015

Jam : 09.00

Lokasi : Dusun Karanglo, Mandungan, Bringin Kulon, Trasan,

Bringin wetan, Tompangan, Ngresap.

Sumber Data : Orang tua/Wali Siswa Kelas VIII

Deskripsi Data:

Pada wawancara terakhir ini, penulis mendatangi sepuluh rumah orang tua

atau wali siswa kelas VIII. Wawancara yang dilakukan adalah mengenai

bagaimana shalat siswa kelas VIII ketika di rumah.

Interpretasi:

Data yang diperoleh adalah tiga siswa sudah melaksanakan shalat lima

waktu dalam sehari, dan tujuh orang masih belum. Kebanyakan siswa masih harus

diingatkan untuk melaksanakan shalat lima waktu.

Page 74: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

123

Catatan lapangan 10

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 02 Januari 2015

Jam : 15.00 WIB

Lokasi : MTs Muhammadiyah Srumbung

Sumber Data : Bapak Sulistiyono, S.Pd.I

Deskripsi Data:

Penulis melakukan wawancara yang kedua kalinya kepada Bapak Sulis

untuk memperolah informasi tentang keteladanan guru yang dilakukan di dalam

kelas.

Interpretasi:

Dalam pembelajaran di dalam kelas, banyak wujud keteladanan yang

ditunjukkan oleh para guru. diantaranya adalah tentang adab berdoa, memberi

salam ketika masuk ruang dan sebagainya.

Page 75: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

124

Page 76: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

125

Page 77: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

126

Page 78: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

127

Page 79: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

128

Page 80: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

129

Page 81: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

130

Page 82: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

131

Page 83: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

132

Page 84: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

133

Page 85: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

134

Page 86: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

135

Page 87: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

136

Page 88: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

137

Page 89: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

138

Page 90: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

139

Page 91: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

140

Page 92: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

141

Page 93: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

142

Page 94: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

143

Page 95: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

144

Page 96: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

145

Page 97: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

146

Page 98: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

147

Page 99: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

148

Page 100: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

149

Page 101: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

150

Page 102: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

151

Page 103: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

152

Page 104: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

153

Page 105: EFEKTIVITAS KETELADANAN GURU DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/16398/2/11410169_bab-i_iv-atau-v_daftar... · SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan . ... shalat,

154

CURICULUM VITAE

Nama Lengkap : Novita Eka Wulandari

Tempat/ Tanggal

Lahir

: Magelang, 09 November 1993

Alamat

: Dermo II, Rt. 055 Rw. 023, Bringin,

Srumbung 56483, Magelang, Jawa

Tengah.

Status

Pekerjaan

Pendidikan Formal

:

:

:

Belum Menikah

Mahasiswa

1. Bustanul Atfal Aisyiyah Dermo,

tahun 1998/ 1999

2. Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif

Bringin, tahun 2004/ 2005

3. Madrasah Tsanawiyah

Muhammadiyah Srumbung, tahun

2007/ 2008

4. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri

1 Tempel Sleman, tahun 2010/ 2011

Nama Ayah : Tarmono

Nama Ibu : Harni

No. Telp/ HP : 085742323121