164
EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA PEMBELAJARAN MATERI PEWARISAN SIFAT DI SMP N 2 TAMAN KAB. PEMALANG DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Teti Elina 4401405007 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/2373/1/4601.pdf · biologi khususnya pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman, masih menunjukkan pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA

PEMBELAJARAN MATERI PEWARISAN SIFAT

DI SMP N 2 TAMAN KAB. PEMALANG DENGAN

PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI,

VISUAL, INTELEKTUAL)

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh

Teti Elina

4401405007

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang

berjudul ”Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan

Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis,

Auditori, Visual, Intelektual)” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan

arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan

untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, Juni 2009

Teti Elina

4401405007

iii

ii

iv

ABSTRAK

Elina, Teti. 2009. Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. drh. R. Susanti, MP. dan Drs. Ibnul Mubarok

Hasil observasi di SMP N 2 Taman memberikan gambaran bahwa

pembelajaran biologi didominasi oleh guru, penggunaan media untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa belum efektif sehingga siswa cenderung pasif. Materi pewarisan sifat merupakan materi yang relatif sulit dipahami oleh siswa karena sebagian dari materi berupa hitungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pewarisan sifat adalah penggunaan comic strip sebagai media belajar yang dipadukan dengan pendekatan SAVI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2

Taman. Sampel yang digunakan adalah kelas IX A dan IX B sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain the one shot case study. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar, dan aktivitas siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa sudah

mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95 % siswa tuntas belajar dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05. Demikian pula keaktifan siswa secara klasikal mempunyai kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4 yaitu berturut – turut sebesar 95%, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75 %.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan pada pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008 / 2009.

Kata kunci : Comic strip, Pendekatan SAVI, Pewarisan sifat, Hasil belajar,

Aktivitas siswa

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

“Efektivitas Media Comic Strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di

SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori,

Visual, Intelektual)”.

Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa

terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan masukan

dan kontribusi dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, antara lain :

1. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah member ijin untuk

melaksanakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah

membantu dalam hal administrasi.

3. Dr. drh. R. Susanti, MP, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, dan mengarahkan penulis selama menyusun

skripsi.

4. Drs. Ibnul Mubarok, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan

skripsi.

5. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan serta mengarahkan penulis dalam penyempurnaan skripsi.

6. Kedua orang tua dan kakak-kakakku yang selalu mendoakan dan memberi

semangat demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Bapak Hernanto, S. Pd, M. Pd, selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Taman

yang sudah mengijinkan penelitian.

8. Bapak Prasojo, selaku guru Biologi SMP Negeri 2 Taman yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan kerjasama

selama penelitian.

vi

9. Teman – teman kost dan biologi angkatan 2005 serta orang – orang

terdekatku yang sudah menemani, membantu, dan memberikan semangat dan

doa demi terselesaikanya skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang menjadi

bagian dari setiap peristiwa yang penulis alami.

Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan kecuali

untaian doa, ”Semoga amal baik yang telah diberikan berbagai pihak kepada

penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT”. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, Juni 2009

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

ABSTRAK..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 3

C. Penegasan Istilah ................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian ................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ................................................................. 6

B. Hipotesis Penelitan .............................................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ........................................................... 15

B. Variabel Penelitian .............................................................. 15

C. Rancangan Penelitian .......................................................... 15

D. Prosedur penelitian .............................................................. 16

1. Persiapan ...................................................................... 16

2. Pelaksanaan Penelitian ................................................. 21

3. Analisis hasil penelitian ................................................ 22

E. Data dan Cara Pengumpulan Data ...................................... 22

F. Metode Analisis Data ......................................................... 23

viii

G. Indikator Kerja..................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................... 27

B. Pembahasan ......................................................................... 30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................. 38

B. Saran .................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 39

LAMPIRAN – LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ....................................18

2. Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen ……………19

3. Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Instrumen ..........................20

4. Soal Uji Coba Tes Evaluasi Akhir ……………………………………...21

5. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Pembelajaran ...27

6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran ……………….28

7. Hasil Observasi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran .................29

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Histogram Distribusi Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran.............28

2. Histogram Distribusi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran………….29

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus...... ............................................................................................ 42

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 49

3. Comic strip ........................................................................................... 57

4. Lembar Diskusi Siswa (LDS) .............................................................. 75

5. Lembar jawab LDS .............................................................................. 84

6. Lembar praktikum ................................................................................ 88

7. Lembar jawab praktikum ..................................................................... 92

8. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ............................................................ 93

9. Lembar jawab LKS .............................................................................. 97

10. Kisi – kisi soal tes evaluasi akhir ......................................................... 99

11. Soal tes evaluasi akhir .......................................................................... 102

12. Analisis validitas, Daya beda, Tingkat kesukaran, dan Reliabilitas

soal tes evaluasi akhir……………………………………………... 109

13. Daftar nama siswa kelas sampel .......................................................... 120

14. Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas sampel .........................................    122 

15. Rubrik lembar aktivitas siswa ..............................................................    124 

16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa …………………………………. 126

17. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa kelas sampel .................. 127 

18. Lembar observasi kinerja siswa............................................................    129 

19. Rekapitulasi hasil observasi kinerja siswa kelas sampel……………. 130

20. Lembar penilaian afektif……………………………………………. 132

21. Rekapitulasi penilaian afektif  kelas sampel …………………………   133

22. Lembar angket tanggapan siswa ……………………………………..   134

23. Rekapitulasi angket tanggapan siswa ...................................................    135 

24. Contoh lembar jawab soal yang diisi oleh siswa……………………... 136 

25. Contoh lembar observasi yang diisi oleh observer …………………... 140 

26. Contoh angket yang diisi oleh siswa ………………………………… 142 

27. Surat Keterangan Usulan Pembimbing ……………………………… 144 

xii

28. Surat Keterangan Permohonan Ijin Observasi dan Penelitian ………. 145 

29. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................................    146 

30. Foto – Foto Penelitian ……………………………………………….. 147 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam

rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Di dalam kegiatan pembelajaran, guru

harus berpegang pada prinsip-prinsip dasar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun prinsip dasar KBM pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain berpusat pada siswa,

mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan

menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai,

menyediakan pengalaman yang beragam, dan belajar melalui berbuat. Prinsip

KBM akan mencapai hasil maksimal jika memadukan berbagai metode dan

teknik serta pendekatan belajar yang melibatkan sebanyak mungkin indera.

Namun, secara umum pembelajaran biologi di sekolah-sekolah masih

menggunakan metode ceramah dan tingkat dominasi guru dalam interaksi

belajar mengajar juga relatif tinggi sehingga membuat siswa cenderung pasif

dalam proses pembelajaran. Biologi hanya diajarkan dengan hafalan dan

penguasaan produk lebih diutamakan daripada proses dan sikap ilmiah. Fakta-

fakta tersebut menunjukan bahwa proses pembelajaran biologi saat ini semata-

mata ditujukan pada Learning to Know, sedangkan Learning to learn belum

tersentuh dengan memadai.

Padahal esensi biologi adalah menekankan pada pemberian pengalaman

secara langsung, sehingga siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan proses yang dapat mengungkap proses-proses penemuan. Bagi

seorang siswa, untuk membuat penemuan-penemuan ia harus melakukan

proses ilmiah, contohnya mengamati dan menafsirkan pengamatan,

menggolong-golongkan, memprediksi, menggunakan peralatan dan mengukur,

mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan penyelidikan/

percobaan, menginterpretasikan/ membuat kesimpulan dan berkomunikasi.

Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara, pembelajaran

2

biologi khususnya pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman, masih

menunjukkan pembelajaran konvensional yaitu menggunakan model ceramah,

sehingga siswa merasa bosan, tidak menyenangkan (joyful) dan cenderung

pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa menganggap materi

pewarisan sifat adalah materi yang sulit dan membosankan karena banyak

materi hafalan dan hitungan sehingga perlu adanya suatu media yang bisa

membuat suasana proses pembelajaran tidak terasa membosankan.

Melihat kenyataan di lapangan yang tidak sejalan dengan prinsip

Kegiatan Belajar Mengajar dalam KTSP maka penulis mencoba memadukan

antara penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI (Somatis,

Auditori, Visual, Intelektual) pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2

Taman. Penggunaan media comic strip dalam pembelajaran materi pewarisan

sifat dirasa efektif karena media comic strip dapat menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan dan tidak membosankan, comic mampu menyampaikan

informasi secara populer dan mudah dimengerti. Hal ini terjadi karena comic

memadukan kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur

cerita bergambar. Teks pada comic dengan penggunaan bahasa yang sederhana

membuat informasi lebih mudah dimengerti, dan alur cerita membuat informasi

lebih mudah diikuti dan diingat.

Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru merupakan penyediaan

pengalaman belajar bagi siswa. Hal ini menuntut perlunya guru memahami

modus atau pola pengalaman belajar siswa dan kemungkinan hasil belajar yang

dicapainya, ada beberapa pola pengalaman belajar dan kemungkinan hasil

belajar yang dapat dicapai yaitu :

- Apabila kita belajar dengan cara membaca maka kita ingat 10% dari yang

kita baca.

- Apabila kita belajar dengan cara mendengar maka kita ingat 20% dari yang

kita dengar.

- Apabila kita belajar dengan cara melihat maka kita ingat 30% dari yang

kita lihat.

3

- Apabila kita belajar dengan cara melihat dan mendengar maka kita ingat

50% dari yang kita lihat dan dengar.

- Apabila kita belajar dengan cara mengatakan maka kita ingat 70% dari

yang kita katakan.

- Apabila kita belajar dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan

melakukan maka kita ingat 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan

dan lakukan, karena hal itu akan melibatkan lebih banyak alat indera dalam

proses belajar (Magnesen 1983 diacu dalam De porter et al. 2005).

Sejalan dengan beberapa pola pengalaman belajar di atas, pendekatan

SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dalam pembelajaran biologi

merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang memanfaatkan keterlibatan

indera sebanyak mungkin sehingga pembelajaran dapat berpusat pada siswa

dan mengembangkan kreativitas siswa. Pendekatan SAVI juga mampu untuk

menyediakan pengalaman belajar yang beragam sehingga siswa diharapkan

dapat mengungkap, dan menyelesaikan masalah serta dapat mengulang pada

kesempatan yang lain.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah media comic

strip pada pembelajaran materi pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI

efektif dilakukan pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman?”

C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari beragamnya penafsiran istilah yang digunakan dalam

penelitian perlu ditegaskan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Efektivitas

Menurut kamus besar bahasa indonesia (Balai pustaka 1990) efektivitas

berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya, dapat membawa hasil,

berhasil guna (tentang usaha, tindakan). Mengacu dari pengertian tersebut,

efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar mengajar

(Falentina 2008). Efektivitas dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu

4

keberhasilan dari suatu media comic strip pada pembelajaran biologi materi

pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI. Penggunaan media comic strip

dengan pendekatan SAVI disebut efektif apabila:

a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70

b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMP N 2 Taman.

c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar (Anni 2005). Yang dimaksud hasil belajar

dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif, dan afektif, yang

diperoleh siswa setelah belajar sesuai dengan indikator pada silabus.

3. Comic Strip

Istilah "comic strip" (komik strip) mengacu kepada gambar maupun

urutan gambar yang menuturkan sebuah cerita. Comic ini biasanya hanya

terdiri dari beberapa panel gambar. Terkadang cerita yang disampaikan selesai

dalam satu rangkaian, namun ada pula yang disajikan bersambung. Jadi media

comic strip adalah media comic yang berbentuk lembaran-lembaran bingkai

kolom (Kurnia 2008).

4. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

Pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas

intelektual dan lebih banyak melibatkan alat indera (Meier 2005).

5. Materi Pewarisan Sifat

Salah satu standard kompetensi pada silabus biologi SMP kelas IX

adalah memahami kelangsungan hidup makhluk hidup (standard kompetensi 2)

yang mempunyai 4 macam kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi

kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan

perkembangbiakan (kompetensi dasar 2.1), mendeskripsikan konsep pewarisan

sifat pada makhluk hidup (kompetensi dasar 2.2), mendeskripsikan proses

pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya (kompetensi

dasar 2.3), mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung

5

kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan (kompetensi dasar 2.4).

Sesuai dengan latar belakang di atas maka materi yang akan diteliti hanya

materi mengenai pewarisan sifat yang mempunyai 2 kompetensi dasar yaitu

mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup (kompetensi

dasar 2.2) dan mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat

beserta penerapanya (kompetensi dasar 2.3). Materi pewarisan sifat pada

silabus biologi SMP kelas IX terdiri dari sub konsep sifat beda dan penurunan

sifat yang meliputi gen dan kromosom, letak kromosom, jumlah kromosom,

istilah dalam penurunan sifat, serta menentukan rasio persilangan monohibrid

dan dihibrid ( Purwanto dan Nugroho 2008 ).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas

pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan

pendekatan SAVI di SMP Negeri 2 Taman.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi :

1. Siswa

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mempelajari materi

pewarisan sifat.

b. Mempermudah memahami materi pewarisan sifat.

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran yang

menyenangkan.

2. Guru

a. Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan

meningkatkan kemampuan guru membuat media belajar yang menarik.

b. Guru dapat mengetahui media belajar yang efektif digunakan untuk

proses pembelajaran pewarisan sifat.

c. Memberi alternatif penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran.

d. Memacu kreatifitas guru untuk mengembangkan media pembelajaran.

6

3. Sekolah

a. Hasil penelitian merupakan masukan berharga bagi sekolah dalam upaya

meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran biologi yang

lebih baik.

b. Sebagai bahan acuan penggunaan variasi media dan pendekatan

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas

kelulusan.

4. Peneliti

Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam memilih media dan

pendekatan belajar yang efektif.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Hasil Belajar

Belajar berperanan penting dalam perkembangan, perubahan

perilaku, kebiasaan, sikap, tujuan, kepribadian bahkan persepsi manusia

(Anni 2005). Belajar adalah proses perubahan perilaku, berkaitan dengan

pengalaman dan latihan.

Pengertian belajar menurut Sudjana (2008) adalah suatu proses

yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai

hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada

individu.

Menurut Hamalik (2007), belajar adalah suatu proses perubahan

tingkah laku individu melalui interaksi individu dengan lingkungan.

Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang di

dalamnya terjadi perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman

(Anni 2005).

Pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman

secara langsung. Dimana siswa dibekali dengan berbagai kemampuan

tentang cara “mengetahui” dan cara “mengerjakan” yang dapat membantu

siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam. Pemberian

pengalaman belajar secara langsung sangat ditekankan melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah

dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan

masalah.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 2008). Benyamin S. Bloom

serta Gagne & Berliner dalam Anni (2005) mengusulkan tiga taksonomi

8

yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik.

Sesuai dengan indikator yang terdapat pada silabus biologi SMP

kelas IX tentang materi pewarisan sifat maka dalam penelitian ini hanya

dilakukan penilaian pada 2 ranah yaitu ranah kognitif, dan afektif.

Penilaian ranah kognitif diambil dari hasil penjumlahan nilai LDS, nilai

tugas, dan dua kali nilai evaluasi akhir kemudian dibagi 4, sedangkan

penilaian ranah afektif dilakukan dengan pengisian angket tentang sikap

mereka setelah proses pembelajaran.

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,

kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup

kategori pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),

penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan

penilaian (evaluation). Ranah kognitif dapat dilatih dengan memberikan

tugas berupa : pendalaman teori yang berhubungan dengan tugas yang

akan dilakukan, menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh,

menerapakan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata.

Hasil pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan,

sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ranah afektif

meliputi penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian

(valuing), pengorganisasian (organization), dan pembentukan pola hidup

(organization by a value complex). Ranah afektif dapat dilatih dengan

cara: merencanakan kegiatan sendiri, bekerja sama dalam kelompok

kerja, disiplin dalam waktu dan perilaku, bersikap jujur dan terbuka,

menghargai ilmunya.

2. Comic Strip Sebagai Media Belajar

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990) media comic

adalah rangkaian gambar-gambar yang keseluruhanya merupakan

rentetan suatu cerita. Gambar-gambar tersebut dilengkapi balon-balon

ucapan dan disertai narasi sebagai penjelasan.

6

9

Istilah Comic awalnya digunakan untuk menyebut pertunjukan

komedi atau komedi panggung yang umumnya dilakukan secara monolog

di Amerika. Paralel dengan itu, di Inggris muncul istilah cartoon yang

berasal dari kata cartone, yang berarti karton/ kertas keras. Saat itu karton

digunakan untuk membuat sketsa lukisan istana yang banyak berisi

sindiran terselubung terhadap pejabat istana. Kemudian muncul istilah

cartoon strip untuk menyebut kartun yang dibuat dalam beberapa panel/

bingkai gambar. Di Amerika, karena cartoon strip isinya mirip dengan isi

monolog komedi, maka disebut comic strip. Comic Strip ini dimuat di

media massa secara berkala (Oyasujiwo 2007).

Comic merupakan media kartun, mirip cerita bergambar. Media

comic terdiri dari beberapa jenis yaitu :

2.1 Buku komik ( comic book )

Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk

sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku komik (comic book) ini

sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam

buku komik berisikan 32 halaman, ada juga yang 48 halaman dan 64

halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.

2.2 Komik potongan ( comic strip )

Comic strip artinya penggalan-penggalan gambar yang

disusun/dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi

ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga

dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3

hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini

biasanya disajikan dalam tampilan harian atau mingguan disebuah

surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga

dapat berupa humor atau cerita yang serius yang asyik untuk disimak

setiap periodenya hingga tamat. Istilah "comic strip" (komik strip)

mengacu kepada gambar maupun urutan gambar yang menuturkan

sebuah cerita. Salah satu contoh comic strip ini dapat kita lihat pada

harian "Kompas", seperti "Panji Koming", "Konpopilan", dan lain-

10

lain pada edisi Minggu yang mewakili comic strip Indonesia (Kurnia

2008).

Dalam penelitian ini digunakan media comic strip yang berbentuk

lembaran-lembaran yang terbagi menjadi kotak-kotak gambar yang

disesuaikan dengan ukuran kertas. Media comic dalam penelitian ini

bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami rumusan yang

abstrak dan sukar, merangsang terjadinya perubahan kognitif dengan

meningkatkan kemampuan menggambarkan hakekat suatu pesan dalam

bentuk yang menyerupai sesungguhnya. Media comic mempunyai

kelebihan adanya keterpaduan gambar yang mengandung pesan-pesan

pengetahuan sehingga diharapkan mampu mengatasi keterbatasan

berpikir visual pada peserta didik serta memperjelas sajian-sajian yang

abstrak. Adanya intruksi yang berupa kata-kata dalam visual

memungkinkan terjadinya perubahan pada aspek kognitif peserta didik.

Dengan rangsangan visual yang dipadukan dengan gambar-gambar

peserta didik diharapkan pula lebih mudah memahami materi pewarisan

sifat.

3. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

Pendekatan SAVI merupakan pembelajaran yang menggabungkan

gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaaan semua indera

(Meier 2005). Unsur-unsur belajar SAVI meliputi Somatis, Auditori,

Visual, Intelektual :

3.1 Somatis

Belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, praktis,

melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu

belajar untuk merangsang hubungan pikiran-tubuh. Unsur belajar

somatis dapat dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang

membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat duduk serta aktif

secara fisik. Menurut Meier 2005, seseorang dikatakan bergerak ketika

: Membuat model dalam suatu proses atau prosedur, Secara fisik

11

menggerakkan berbagai komponen dalam suatu proses atau sistem,

Memeragakan suatu proses, sistem atau seperangkat konsep,

Mendapatkan pengalaman, mendiskusikan, dan merefleksikannya,

Melengkapi suatu tugas dari guru yang memerlukan kegiatan,

Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar).

3.2 Auditori

Belajar auditori merupakan cara belajar standar secara umum. Semua

pembelajar (terutama yang memiliki kecenderungan auditori yang

kuat) belajar dari suara, dialog, membaca keras, menceritakan kepada

orang lain apa yang baru saja dialami, didengar, dipelajari, berbicara

dengan diri sendiri, mengingat bunyi dan irama, mendengarkan kaset

dan mengulang suara dalam hati (Meier 2005). Lebih lanjut disebutkan

bahwa cara-cara meningkatkan penggunaan sarana auditori dalam

belajar, adalah dengan : Menceritakan kisah-kisah yang mengandung

materi pembelajaran, Meminta pembelajar mempraktekkan suatu

keterampilan, dan kemampuan sambil mengucapkannya secara

terperinci, Mengajak pembelajar membuat hafalan, Meminta

pembelajar berkelompok dan berbicara tentang apa yang sedang

mereka pelajari.

3.3 Visual

Para pembelajar visual lebih mudah belajar melalui melihat sesuatu

yang sedang dibicarakan atau dibahas. Pada pembelajar visual, belajar

paling baik jika dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta

gagasan, gambar dan gambaran dari suatu konsep. pembelajaran lebih

visual jika melalui pengamatan dunia nyata, benda tiga dimensi seperti

diagram, video, grafik, peta, dan ikon alat bantu (Meier 2005).

3.4 Intelektual

Intelektual adalah sesuatu yang dilakukan pembelajar dalam pikiran

secara internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan

pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana dan nilai dari

pengalaman. Belajar bukan hanya menyimpan informasi, namun juga

12

menciptakan makna, pengetahuan dan nilai yang dapat dipraktikan

oleh pikiran pembelajar. Aspek intelektual akan dicapai jika pelaku

belajar diajak menganalisis dan memecahkan masalah, mencari dan

menyaring informasi, merumuskan pertanyaan dan melahirkan gagasan

kreatif (Meier 2005).

4. Materi Pewarisan Sifat

Materi tentang pewarisan sifat pada silabus Biologi SMP kelas IX

meliputi:

4.1 Materi genetik

4.1.1 Gen adalah segmen – segmen DNA. Gen juga bisa berarti bagian

kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromosom yang

mengendalikan ciri genetik suatu makhluk hidup. Gen berfungsi

mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada

keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi mengatur

perkembangan dan metabolisme individu (Campbell et al. 2002).

4.1.2 Kromosom adalah benang-benang halus berfungsi sebagai

pembawa informasi genetik kepada keturunanya. Kromosom hanya

terdapat di dalam nukleus dan hanya dapat diamati dengan

mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau

meiosis. Ketika sel sedang membelah, di dalam inti terdapat

benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna yang disebut

kromatin (chroma=berwarna, tin=benang). Pada tahap profase

benang-benang kromatin menebal dan memendek dan disebut

kromosom (chroma=berwarna, soma=badan). Di sepanjang

benang-benang kromatin terletak struktur yang disebut gen. Setiap

gen menempati tempat tertentu dalam kromosom yang disebut

lokus gen (Campbell et al. 2002).

4.1.3 Peranan mitosis dan meiosis dalam proses pewarisan sifat

Sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunanya melalui

sel kelamin yaitu sperma dan ovum atau serbuk sari dan putik.

13

Sperma memiliki inti sel yang di dalamnya mengandung kromosom

haploid. Ovum juga memiliki inti sel yang di dalamnya juga

mengandung kromosom haploid. Dengan cara berhubungan

seksual, sel sperma haploid dari bapak mencapai dan bersatu

dengan ovum haploid dari ibu. Penyatuan gamet ini dinamakan

fertilisasi. Hasil yang berupa telur yang dibuahi disebut zigot. Zigot

mengandung dua set haploid kromosom yang membawa gen-gen

yang mewakili garis keluarga ibu dan bapak (mengandung

kromosom dari sperma dan kromosom dari ovum sehingga disebut

diploid (2n) ). Bila terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Zigot

dan semua sel lain yang memiliki dua set kromosom dinamakan sel

diploid. Pada saat manusia berkembang dari zigot menjadi orang

dewasa yang telah matang secara seksual, gen dari zigot berpindah

secara tepat pada seluruh sel somatik tubuh melalui proses mitosis.

Satu – satunya sel tubuh manusia yang tidak dibuat melalui mitosis

adalah gamet, yang berkembang dalam gonad (indung telur pada

perempuan dan testis pada laki – laki). Sementara mitosis

mempertahankan jumlah kromosom, meiosis mengurangi jumlah

kromosom menjadi separuhnya. Sebagai hasilnya, sperma dan

indung telur manusia mempunyai set haploid yang terdiri dari 23

kromosom yang berbeda. Gametogenesis memulihkan kembali

kondisi haploid dan siklus hidup manusia berulang kembali dari

generasi ke generasi (Campbell et al. 2002).

4.2 Percobaan Mendel

Dalam suatu persilangan, akan ada sifat yang muncul atau sifat yang

tidak muncul pada keturunanya dari salah satu sifat induknya. Sifat

yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan

mengalahkan sifat pasanganya disebut sifat dominan. Sebaliknya,

sifat yang tidak muncul pada keturunan karena dikalahkan oleh sifat

pasanganya disebut resesif. Tetapi, dapat pula terjadi dalam suatu

persilangan bahwa sifat yang muncul pada keturunanya merupakan

14

campuran dari kedua induknya. Sifat yang demikian itu disebut sifat

intermediet (dominan parsial).

Mendel melakukan penyerbukan silang dengan satu sifat beda yang

disebut monohibrid. Penyerbukan silang dengan dua sifat beda disebut

dihibrid sedangkan penyerbukan silang dengan banyak sifat beda

disebut polihibrid. Dari hasil percobaanya Mendel menyusun hipotesis

untuk menjelaskan peristiwa persilangan. Hipotesis yang

dikemukakan Mendel adalah sebagai berikut :

4.2.1 Bentuk alternatif gen (alel-alel yang berbeda) menjelaskan terjadinya

variasi pada karakter yang diwarisi. Contohnya gen untuk warna

bunga hadir dalam 2 bentuk yaitu satu untuk bunga ungu dan yang

lain untuk bunga putih.

4.2.2 Organisme mewarisi dua alel untuk setiap karakter, alel tersebut

berasal dari masing-masing induk

4.2.3 Jika kedua alel berbeda, maka salah satunya alel dominan

(diekspresikan sepenuhnya dalam penampakan organisme) dan alel

yang satunya merupakan alel resesif.

4.2.4 Pada saat pembentukan sel kelamin, pasangan gen memisah. Setiap

gamet akan menerima salah satu gen dari pasangan itu. Pada proses

pembuahan (fertilisasi), gen-gen itu akan berpasang-pasangan secara

acak. Dari hipotesis tersebut, Mendel dapat mengemukakan beberapa

hukum, yaitu :

4.2.4.1 Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau hukum pemisahan alel –

alel dari suatu gen yang berpasangan). Dalam peristiwa

pembentukan sel kelamin (gamet), pasangan – pasangan alel

memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan

monohibrid.

4.2.4.2 Hukum II Mendel (Hukum pengelompokan gen secara bebas atau

asortasi ). Dalam peristiwa pembentukan gamet, alel mengadakan

kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam

keturunanya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk persilangan

15

dihibrid atau polihibrid (Campbell et al. 2002).

4.3 Teknologi reproduksi

Penerapan genetika telah banyak digunakan dalam bidang pertanian

dan peternakan untuk kesejahteraan manusia. Melalui genetika, para

ahli dapat memperoleh tanaman dan hewan ternak yang bersifat

unggul sehingga produksinya tinggi. Salah satu contoh teknologi

reproduksi yang telah dilakukan adalah :

4.3.1 Kloning yaitu upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang

secara genetik identik.

4.3.2 Inseminasi buatan yaitu suatu cara atau teknik untuk memasukan

sperma ternak jantan yang telah diproses ke dalam alat reproduksi

ternak betina dengan alat khusus.

4.3.3 Bayi tabung yaitu suatu cara yang dilakukan untuk mempertemukan

sperma suami dengan ovum istrinya diluar tubuh sehingga terjadi

pembuahan (Saktiyono 2007).

Dalam penelitian ini, media comic strip digunakan pada materi

pewarisan sifat yang dipadukan dengan pendekatan SAVI karena materi

pewarisan sifat terdiri dari hitungan dan hafalan sehingga diperlukan

pemahaman dan penalaran dalam berpikir. Oleh sebab itu, gambar-gambar

dalam media comic strip merupakan jembatan yang dapat mempermudah

siswa dalam memahami materi pewarisan sifat. Selain itu, penggunaan

bahasa yang sederhana pada teks comic strip akan membuat materi yang

dipelajari lebih mudah diingat oleh siswa. Agar kegiatan belajar mengajar

dapat mencapai hasil maksimal tidak hanya diperlukan media saja tetapi

juga diperlukan suatu pendekatan belajar yang tepat sehingga penulis

mencoba untuk memadukan antara penggunaan media comic strip dengan

pendekatan SAVI karena pendekatan SAVI merupakan suatu pendekatan

belajar yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual

dan lebih banyak melibatkan alat indera. Dengan penggunaan pendekatan

SAVI diharapkan tidak hanya aktivitas visual peserta didik saja yang

berpengaruh dominan dalam KBM tetapi juga melibatkan aktivitas fisik

16

lainnya sehingga dapat mengatasi keterbatasan berpikir visual pada peserta

didik.

B. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

“ Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI efektif

digunakan pada pembelajaran materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2

Taman”.

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester II

SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 8 kelas. Sampel

yang digunakan adalah dua buah kelas dari delapan kelas yang berasal

dari populasi penelitian. Kedua kelas tersebut dijadikan sebagai kelas

eksperimen semua tanpa menggunakan kelas kontrol. Sampel dalam

penelitian ini diambil dengan teknik Random Sampling.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas, dan

variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran

menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada

materi pewarisan sifat.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, dan

aktivitas, siswa pada pembelajaran materi pewarisan sifat.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain

the one shot case study. Pola penelitian yang diterapkan adalah dengan

membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, dan kemudian

diukur akibatnya. Menurut Arikunto (1998), pola yang digunakan adalah

sebagai berikut :

18

Keterangan :

X :kelas perlakuan (pembelajaran menggunakan media comic strip

dengan pendekatan SAVI).

O : hasil belajar siswa pada kelas perlakuan tersebut.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : tahap

persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil penelitian.

1. Persiapan Penelitian

Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

a. Observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan

analisis akar penyebab masalah melalui observasi langsung pada

proses belajar dan wawancara dengan guru bidang studi biologi.

b. penentuan tindakan solusi pemecahan masalah melalui penggunaan

media comic strip dengan pendekatan pembelajaran SAVI pada

materi pewarisan sifat.

c. Penyusunan instrumen pembelajaran berupa silabus, dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Pembuatan media comic strip dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

- pembuatan karakter tokoh genetika dan beberapa karakter lain pada

kertas HVS kemudian diberi warna.

- Gambar yang telah diwarnai kemudian discan dan diprint.

e. Penyusunan Lembar Diskusi Siswa (LDS), lembar praktikum, dan

Lembar Kerja Siswa (LKS), Penyusunan alat evaluasi (tes) berupa

soal-soal pilihan ganda untuk penilaian aspek kognitif.

f. Penyusunan rubrik untuk lembar observasi aktivitas, rubrik untuk

lembar observasi kinerja siswa, penyusunan rubrik untuk penilaian

X O

15

19

aspek afektif, serta kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran

yang diterapkan.

g. Uji coba alat evaluasi. Alat evaluasi ini berupa soal-soal pilihan

ganda yang terlebih dahulu diujicobakan di salah satu kelas di luar

sampel penelitian.

h. Analisis hasil uji coba instrumen. Analisis hasil uji instrumen adalah

sebagai berikut.

a) Analisis Validitas Soal

Valid artinya mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas

dihitung untuk mengetahui butir-butir soal yang tidak memenuhi syarat

alat evaluasi (Arikunto 2002). Analisis validitas soal dalam penelitian ini

dilakukan terhadap validitas substansi soal dan validitas butir soal.

1) Validitas substansi soal

Pada tahap awal disusun kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum yang

berlaku. Selanjutnya, kisi-kisi soal dikonsultasikan dengan guru

pengampu dan dosen pembimbing.

2) Validitas butir soal

Validitas tiap butir soal dihitung dengan rumus :

Keterangan :

Mp = rata – rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

Mt = rata – rata skor total

St = Standart deviasi skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

q = proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal

Harga rpbis yang diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r

tabel. Soal dikatakan valid Apabila rpbis ≥ r tabel.

Kriteria koefisien korelasi adalah :

0,000 – 0,200 : sangat rendah

qp

SMM

rt

tppbis

−=

20

0,201 – 0,400 : rendah

0,401 – 0,600 : cukup

0,601 – 0,800 : tinggi

0,801 – 1,000 : sangat tinggi

Berdasarkan perhitungan diperoleh r hitung, kemudian dikonsultasikan

dengan r tabel = 0,312. Item soal dikatakan valid jika r hitung > r tabel.

Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran12 hasil perhitungan

validitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba*

Uji

validitas

No. Soal Jumlah

soal

Valid 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20,

22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39,

41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 60

40

Tidak

valid

5, 6, 8, 11, 17, 21, 23, 26, 27, 33, 37, 40, 42, 44,

47, 48, 50, 56, 58, 59

20

Jumlah 60

*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12

b) Analisis Reliabilitas Soal

Teknik uji reliabilitas dihitung dengan rumus KR-21:

( )⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

⋅−

−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−=− Vtk

MkMk

kr 1111

Keterangan:

r1-1 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

M = rata-rata skor

Vt = varians skor total

Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment

dengan taraf signifikan 5% jika r11 > r tabel product moment maka soal

yang diujicobakan bersifat reliabel (Arikunto 2002).

21

Tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut :

Antara 0,801 – 1,00 : sangat tinggi

Antara 0,601 – 0,800 : tinggi

Antara 0,401 – 0,600 : cukup

Antara 0,201 – 0,400 : rendah

Antara 0,001 – 0,200 : sangat rendah

Berdasarkan perhitungan diperoleh r11= 0,846 (lampiran 12) dengan taraf

signifikan 5% dan n = 40 didapat r tabel = 0,312 karena r11 > r tabel

maka soal tes tersebut reliabel.

c) Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sulit. Tingkat kesukaran suatu soal dihitung dengan rumus:

P = JSB

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab benar

JS = jumlah seluruh peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:

P = 0,00 : terlalu sukar

0,00 < P ≤ 0,30 : sukar

0,30 < P ≤ 0,70 : sedang

0,70 < P ≤ 1,00 : mudah

P = 1,00 : terlalu mudah (Arikunto 2002)

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal maka soal yang

diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan

mudah. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada

lampiran 12 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada

tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba*

22

Tingkat

kesukaran

No. Soal Jumlah

soal

Mudah 6, 11, 13, 15, 17, 19, 23, 26, 29, 30, 31, 40,

48, 52, 53

15

Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 24,

28, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 43, 45, 47,

49, 51, 54, 55, 57, 58, 59

33

Sukar 1, 21, 22, 25, 27, 38, 41, 44, 46, 50, 56, 60 12

Jumlah 60

*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12

d) Daya Beda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk

membedakan murid pandai (kelompok upper) dengan murid tidak

pandai (kelompok lower). Kelompok upper dan lower ditentukan dengan

mengambil 27% sampel siswa pada kelompok upper dan 27% siswa dari

kelompok lower. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda

soal adalah sebagai berikut:

JaBbBaDB −

=

Keterangan:

DB = daya pembeda soal

Ba = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar

Bb = banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar

Ja = jumlah peserta kelompok atas/ bawah

Kriteria yang digunakan:

DB = 0,00 - 0,20 : daya beda soal jelek

DB = 0,20 – 0,40 : daya beda soal cukup

DB = 0,40 – 0,70 : daya beda soal baik

DB = 0,70 – 1,00 : daya beda soal baik sekali (Arikunto 2002).

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka soal yang diuji

cobakan ada yang termasuk dalam kategori jelek, cukup, baik, dan baik

23

sekali. Contoh perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada lampiran

12 Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3

berikut ini :

Tabel 3. Daya pembeda soal uji coba*

Daya pembeda No. Soal Jumlah soal

Jelek 3, 6, 8, 10, 11, 13, 17, 21, 23, 25, 26,

27, 31, 33, 37, 40, 42, 44, 47, 48, 50,

56, 58

23

Cukup 1, 2, 5, 7, 9, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 24,

28, 29, 30, 32, 34, 36, 38, 39, 41, 43,

45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60

32

Baik 4, 12, 18, 35, 55 5

Jumlah 60

*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12

Dari hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda

soal, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang

dinyatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda dengan kriteria cukup,

dan baik. Adapun untuk taraf kesukaran soal dilihat komposisinya antara

soal yang sukar, sedang, dan mudah. Soal yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel 4. Soal uji coba yang digunakan

Jenis soal

Nomor butir soal

Digunakan Tidak digunakan

Pilihan ganda 2, 4, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 18,

19, 22, 24, 28, 29, 30, 34,

35, 38, 39, 41, 43, 45, 46,

49, 51, 52, 53, 54, 55, 57,

1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 17,

20, 21, 23, 25, 26, 27, 31,

32, 33, 36, 37, 40, 42, 44,

47, 48, 50, 56, 58, 59, 60

Jumlah 30 30

Jumlah 60

24

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pembelajaran pada materi pewarisan sifat menggunakan

media comic strip dengan pendekatan SAVI. Adapun tahap – tahap

pembelajaranya adalah sebagai berikut :

- Pengenalan media dan pendekatan belajar yang akan digunakan

oleh guru selama proses pembelajaran materi pewarisan sifat

- Pembentukan kelompok belajar yang terdiri dari 5 siswa untuk tiap

kelompok

- Pembagian Comic strip dan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada

masing – masing kelompok

- Pelaksanaan diskusi kelompok

- Presentasi hasil diskusi kelompok

- Pembagian lembar praktikum pada masing – masing kelompok

- Pelaksanaan praktikum

- Pencatatan hasil praktikum dan analisis hasil praktikum yang

diperoleh

- Pemaparan hasil praktikum di depan kelas

- Pembagian Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Pengamatan terhadap aktivitas dan kinerja siswa selama proses

pembelajaran yang dilakukan oleh observer.

c. Pelaksanaan tes evaluasi akhir.

3. Analisis Hasil Penelitian

Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

a. Analisis terhadap data hasil belajar siswa, aktivitas dan kinerja siswa

selama proses pembelajaran, nilai afektif siswa, dan data tanggapan

siswa

b. Pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang

diperoleh.

25

E. Data dan Cara Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui peninggalan tertulis

seperti arsip-arsip, buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau

hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian

(Arikunto 1998). Dokumentasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah, nama siswa sampel penelitian, nama siswa responden dalam uji

coba instrumen dan data nilai biologi siswa kelas IX SMP Negeri 2

Taman tahun ajaran 2008/2009 pada semester gasal.

2. Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai belajar siswa

dalam pembelajaran materi pewarisan sifat kelas IX SMP Negeri 2

Taman sebagai penilaian aspek kognitif.

3. Observasi

Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas

dan kinerja siswa dalam proses pembelajaran.

4. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang data

diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto 1998). Metode

angket dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan penilaian

aspek afektif dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada

pembelajaran pewarisan sifat.

F. Metode Analisis Data

1. Analisis data hasil belajar

Data hasil belajar siswa (nilai kognitif) dianalisis dengan cara :

26

a. Menghitung skor evaluasi harian yang diperoleh dari pengerjaan

LDS pada 4 kali pertemuan. Kemudian menghitung rata-rata nilai

jawaban LDS dengan rumus :

)(SMIIdealumSkorMaksimDiperolehYangSkorJumlahLDSjawabanSkor = X 100

4evaluasiSkorJumlahLDSjawabannilairataRata =−

b. Menghitung skor perolehan dari pengerjaan penugasan (studi

literatur dan observasi, laporan praktikum). Kemudian menghitung

tingkat penguasaan penugasan dengan rumus :

)(SMIIdealMaksimumSkorperolehanskorJumlahpenugasanSkor = X 100

tugasJumlahpenugasanskorJumlahpenugasannilairataRata =−

c. Menghitung skor evaluasi akhir yang diperoleh kemudian

menghitung tingkat penguasaan evaluasi akhir dengan rumus :

)(SMIIdealMaksimumSkorevaluasiskorJumlahakhirevaluasiNilai = x 100

d. Menghitung nilai akhir belajar siswa dengan rumus :

42CBANA ++

=

Keterangan : NA = Nilai akhir hasil belajar siswa

A = Rata-rata nilai jawaban LDS

B = Rata-rata nilai jawaban penugasan

C = Nilai tes evaluasi akhir

e. Menentukan batas kelulusan individual siswa sesuai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) di SMP N 2 Taman yaitu untuk hasil belajar ≥

70.

f. Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal

Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal

ditentukan dengan rumus :

27

%100Xnni

P∑∑=

Keterangan :

P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal

∑ni = jumlah siswa tuntas belajar individual

∑n = jumlah total siswa

Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75% siswa mencapai

ketuntasan belajar secara individu.

2. Analisis data aktivitas dan kinerja siswa dalam pembelajaran

Lembar observasi aktivitas siswa berupa rating scale dengan skala

penilaian 1-5, jika ada 8 pernyataan yang dipakai untuk mengukur

aktivitas siswa, maka skor terendah 8 dan skor tertinggi 40. Apabila

dibagi menjadi 5 kategori maka :

Skor 33-40 = sangat tinggi

Skor 25-32 = tinggi

Skor 17-24 = cukup

Skor 9-16 = rendah

Skor 1-8 = sangat rendah

Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan

dengan rumus :

aktivitas siswa secara klasikal = %100XN

STT∑ ∑+

keterangan :

∑ T = jumlah siswa yang memperoleh kriteria tinggi

∑ ST = jumlah siswa yang memperoleh kriteria sangat tinggi

N = jumlah siswa kelas sampel

Kriteria penilaian :

85%-100% = sangat tinggi

70%- 84 % = tinggi

60%- 69 % = cukup

50%- 59 % = kurang

28

0 %- 50 % = jelek (Ridlo & Rudyatmi, 2005)

Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan

pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang

digunakan sebagai data pendukung. Data kinerja siswa selama proses

pembelajaran diberi nilai 1 untuk kegiatan yang dilakukan siswa dan 0

untuk kegiatan yang tidak dilakukan, kemudian menghitung jumlah

kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran

kemudian dikali 10. Rumus yang digunakan :

Skor = jumlah kegiatan yang dilakukan x 10

Kriteria penilaian :

Skor 70 – 90 = Sangat terampil ( ST )

Skor 40 – 60 = Cukup terampil ( CT )

Skor 10 – 30 = Kurang terampil ( KT )

3. Analisis data penilaian afektif

Untuk penilaian afektif digunakan rumus sebagai berikut :

% 100 x maksimalskor jumlah

setuju menjawab yangskor jumlah Nilai =

Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :

85%-100% = sangat tinggi

70%- 84 % = tinggi

60%- 69 % = cukup

50%- 59 % = kurang

0 %- 50 % = jelek

4. Analisis data angket tanggapan siswa

Hasil jawaban angket dianalisis menggunakan skala Likert untuk

mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang

digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut :

% 100 x maksimalskor jumlah

ya menjawab yangskor jumlah Nilai =

29

Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :

85%-100% = sangat tinggi

70%- 84 % = tinggi

60%- 69 % = cukup

50%- 59 % = kurang

0 %- 50 % = jelek

G. Indikator Kinerja

Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI dikatakan

efektif apabila :

a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70

b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh

SMP N 2 Taman.

c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi.

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengujian efektivitas pembelajaran menggunakan media comic strip dan

pendekatan SAVI pada materi pokok pewarisan sifat diukur berdasarkan nilai

hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi kinerja siswa,

hasil angket untuk menilai aspek afektif siswa, dan hasil angket tanggapan siswa.

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil analisis nilai akhir siswa ( Tabel 5 ) menunjukan bahwa 95% siswa

telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini sekaligus juga menunjukan bahwa hasil

belajar siswa pada materi pewarisan sifat telah memenuhi indikator kinerja yaitu

minimal 75% siswa mencapai KKM yaitu ≥ 70. Nilai akhir siswa diperoleh dari

rata – rata nilai LDS (A), rata – rata nilai penugasan (B), dan rata – rata nilai tes

evaluasi akhir (C) yang dijumlahkan kemudian dibagi 4.

Tabel 5. Hasil analisis data hasil belajar siswa*

Data Kelas sampel

Nilai tertinggi 92,5

Nilai terendah 68

Rata – rata nilai akhir siswa 80,05

Jumlah siswa yang tuntas belajar 76

Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 4

Ketuntasan klasikal (%) 95%

Kualitas hasil belajar sangat baik

*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14

2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran

Hasil observasi keaktifan siswa selama pembelajaran menggunakan media

comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat terlihat pada Tabel

31

6.

Tabel 6. Hasil observasi keaktifan siswa selama pembelajaran*

Kategori

keaktifan siswa

Jumlah siswa pada

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Sangat tinggi ( ST ) 18 47 52 57

Tinggi ( T ) 58 32 27 22

Cukup ( C ) 4 1 1 1

Keaktifan klasikal 95% 98,75% 98,75% 98,75%

Kriteria keaktifan sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi

*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 17

Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1,

2, 3, dan 4 dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui

bahwa jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi secara gradual mengalami

kenaikan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, sementara jumlah siswa

yang mempunyai aktivitas tinggi dan cukup mengalami penurunan dari satu

pertemuan ke pertemuan berikutnya.

Gambar 1. Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran

27

32

Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan

pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang

digunakan sebagai data pendukung. Hasil observasi kinerja siswa diperoleh

pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada

teman sekelas (pertemuan 1), simulasi persilangan monohibrid (pertemuan 2),

simulasi persilangan dihibrid (pertemuan 3), dan macam – macam teknologi

reproduksi (pertemuan 4). Hasil observasi kinerja siswa selama pembelajaran

menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan

sifat terlihat pada Tabel 7. 

Tabel 7. Hasil observasi kinerja siswa selama proses pembelajaran*

Kategori kinerja

Siswa

Jumlah siswa pada

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Sangat terampil ( ST ) 59 56 66 68

Cukup terampil ( CT ) 16 22 14 12

Kurang terampil ( KT ) 5 2 - -

*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 19

Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1,

2, 3, dan 4 (Gambar 2) menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai

kinerja sangat terampil. Jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil

pada pertemuan 2 mengalami penurunan dibandingkan pertemuan 1, 3, dan 4.

Gambar 2. Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran

33

3. Hasil Penilaian Afektif

Berdasarkan hasil rekapitulasi data penilaian afektif yang terdapat pada

lampiran 21 terlihat bahwa sebanyak 93,38 % siswa menjawab setuju atas

pertanyaan yang terdapat pada lembar angket penilaian afektif.

4. Hasil Analisis Tanggapan Siswa

Berdasarkan hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa terlihat bahwa

sebanyak 88,37% siswa menyatakan sangat senang dan tertarik mengikuti

pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi

pewarisan sifat.

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan Tabel 5 diketahui sebanyak 95% siswa mencapai ketuntasan

belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini dihitung dari rata-rata nilai LDS (A),

rata-rata nilai penugasan (B), dan 2 x nilai tes evaluasi akhir (2C) kemudian

dijumlahkan dan dibagi 4. Sebanyak 5% siswa (4 siswa) belum mencapai KKM

disebabkan nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh rendah. Meskipun rata – rata

nilai tugas dan rata – rata nilai LDS yang diperoleh ke empat siswa tersebut tinggi

namun nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh hanya 50 sehingga siswa tersebut

tidak dapat mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil pengolahan data hasil belajar

siswa terlihat bahwa nilai tertinggi sebesar 92,5 sedangkan untuk nilai terendah

berturut-turut adalah 68.

Pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI

dilaksanakan secara berkelompok. Hal ini didasarkan pada pernyataan Anni

(2005) yang mengemukakan bahwa banyak penelitian menemukan siswa yang

belajar kelompok akan belajar dan mengingat secara lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang belajar sendiri. Namun pembelajaran berkelompok dalam

penelitian ini juga memberikan beberapa kelemahan antara lain ada beberapa

34

siswa yang kurang berperan aktif dalam diskusi dan praktikum, siswa yang lebih

banyak berperan adalah siswa yang termasuk kategori pandai di dalam kelompok

tersebut sehingga perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap

pertemuanya agar proses pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh siswa yang

pandai saja. Pembelajaran berkelompok juga membuat nilai tugas dan nilai LDS

yang diperoleh siswa sangat tinggi sehingga nilai tugas dan nilai LDS mempunyai

kontribusi paling tinggi pada nilai akhir siswa jika dibandingkan dengan nilai tes

evaluasi akhir.

Ketuntasan klasikal pada kelas sampel sebesar 95% dan tergolong dalam

kualitas belajar yang sangat baik. Kriteria ketuntasan belajar yang tergolong

sangat baik tersebut dikarenakan guru menggunakan media comic strip dan

pendekatan SAVI dalam pembelajaran. Pemakaian media yang menarik dapat

memotivasi siswa untuk belajar sehingga meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi yang diajarkan. Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran

akan menimbulkan ketertarikan dan motivasi yang besar untuk menggali

pengetahuan yang ada sehingga mereka mempunyai kesan yang mendalam

terhadap materi yang disajikan. Penggunaan media comic strip dalam

pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,

gambar – gambar yang menarik pada comic strip membuat siswa antusias untuk

membaca informasi yang terdapat didalamnya. Teks yang terdapat pada comic

strip menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mempermudah siswa dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat

Handayani (2008) yang menyatakan bahwa kesan seorang siswa terhadap

pembelajaran akan selalu diingat oleh siswa karena masuk dalam memori jangka

panjang yang setiap saat dapat diingat kembali, misalnya pada saat tes hasil

belajar.

Pola pengalaman belajar yang dikemukakan oleh Magnesen (1983) diacu

dalam De porter et al (2005) memberikan gambaran bahwa apabila kita belajar

dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan melakukan maka kita ingat

90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan lakukan, karena hal itu akan

melibatkan lebih banyak alat indera dalam proses belajar. Hal tersebut sangat

35

sesuai jika pembelajaran dilakukan dengan pendekatan SAVI, karena pendekatan

SAVI merupakan suatu pendekatan belajar yang menggabungkan aktivitas fisik,

dan aktivitas intelektual serta lebih banyak melibatkan alat indera sehingga

pengalaman belajar dapat diperoleh melalui pemecahan masalah dengan

berdiskusi dengan teman sekelompok, dan melalui pengalaman langsung dengan

praktikum.

Hasil belajar dan ketuntasan belajar aspek kognitif yang diperoleh

menunjukan bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI efektif digunakan

pada pembelajaran materi pewarisan sifat. Hal ini terbukti dari ketuntasan klasikal

pada kelas sampel dapat memenuhi indikator kinerja yaitu sebesar minimal 75%

siswa memenuhi KKM untuk materi pewarisan sifat yaitu ≥ 70. Hal ini sesuai

dengan penelitian Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa

penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan

aktivitas, hasil belajar, dan ketuntasan belajar siswa. Namun ada beberapa

kelemahan dalam penelitian ini antara lain penilaian yang dilakukan oleh guru

sebagian besar adalah penilaian kelompok kecuali penilaian pada saat tes evaluasi

akhir. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa

secara klasikal, berdasarkan Tabel 5, ketuntasan klasikal yang dicapai sangat

tinggi yaitu sebesar 95% hal ini tidak hanya disebabkan oleh penggunaan media

comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga dipengaruhi oleh cara penilaian

yang dilakukan oleh guru. Dari hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar

siswa mendapatkan nilai tugas dan nilai LDS yang sangat tinggi hal ini

disebabkan karena tugas dan LDS dikerjakan secara berkelompok, penggunaan

bahasa yang sederhana pada soal LDS dan tugas membuat siswa lebih mudah

untuk memahami dan mengisi soal yang terdapat di dalamnya, selain itu soal –

soal pada LDS dan LKS juga perlu ditambahkan soal dalam bentuk studi kasus.

2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran

Analisis data aktivitas siswa yang disajikan dalam Tabel 6 menunjukan

bahwa aktivitas siswa pada pertemuan I memiliki persentase (%) keaktifan

36

klasikal sebesar 95% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, sedangkan pada

pertemuan II memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan

kriteria keaktifan sangat tinggi, pada pertemuan III memiliki persentase (%)

keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, dan

pada pertemuan IV memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75%

dengan kriteria keaktifan sangat tinggi. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian

Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa pembelajaran

menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan

keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan

minat dan motivasi belajar yang tinggi dan pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap peningkatan aktivitas belajar dan berdampak pada peningkatan hasil

belajar.

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa pada pertemuan I jumlah

siswa yang mempunyai keaktifan sangat tinggi relatif lebih sedikit dibanding

jumlah siswa yang mempunyai keaktifan tinggi. Hal ini dikarenakan siswa masih

belum terbiasa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan praktikum di depan

kelas. Keberanian dan kesadaran siswa untuk maju ke depan tanpa harus ditunjuk

oleh guru masih rendah sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok

terlebih dahulu untuk melaporkan hasil diskusi dan praktikum di depan kelas.

Namun pada pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mempresentasikan

hasil diskusi dan praktikum sehingga jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi

mengalami peningkatan.

Dari hasil pengamatan oleh observer selama proses pembelajaran diketahui

bahwa aktivitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah

aktivitas bertanya namun karena kurangnya efisiensi waktu maka tidak semua

siswa mendapat kesempatan untuk bertanya. Waktu yang tersedia banyak

terbuang sia – sia pada saat pembentukan kelompok. Sedangkan aktivitas yang

kurang menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah aktivitas mencatat. Hal ini

dikarenakan siswa mempunyai buku penunjang mata pelajaran biologi yang diberi

oleh pemerintah kabupaten pemalang sehingga siswa merasa tidak perlu mencatat.

Namun guru sering mengingatkan dan menyuruh siswa untuk mencatat setiap kali

37

ada konsep – konsep penting yang tidak tercantum pada buku biologi milik

pemerintah.

Sugandi (2004) menyatakan bahwa proses pembelajaran adalah proses

aktif, karena pengetahuan terbentuk dari pengalaman subjek belajar. Untuk

membantu perkembangan kognitif siswa, kepadanya perlu diciptakan kondisi

belajar yang memungkinkan siswa belajar sendiri. Hal tersebut terintegrasi dalam

penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dimana siswa sangat

berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran pada materi pewarisan sifat yang menggunakan

media comic strip dan pendekatan SAVI memungkinkan siswa untuk

mendiskusikan informasi pada media tersebut berkaitan dengan materi pelajaran

yang disampaikan dengan teman sekelompoknya, selain itu siswa secara langsung

dapat mengamati perbedaan ciri genetik pada teman sekelas, serta dapat

melakukan simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid melalui kegiatan

praktikum. Minat siswa yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran juga

disebabkan karena tampilan gambar yang menarik pada media comic strip, serta

penggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami.

Penggunaan media dan pendekatan belajar yang menarik dapat memotivasi

siswa untuk belajar sehingga aktivitas pembelajaran akan meningkat yang akan

mengakibatkan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran akan menimbulkan ketertarikan

dan motivasi yang besar untuk mencapai hasil belajar yang baik. Dari hasil

analisis diketahui bahwa keaktifan klasikal siswa pada 4 kali pertemuan termasuk

dalam kategori keaktifan yang sangat tinggi hal ini tidak hanya disebabkan oleh

adanya penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga

disebabkan oleh adanya kalimat yang rancu pada rubrik no. 6, 7, dan 8 (Lampiran

15) sehingga membuat observer lebih banyak memberi skor 5 (skor maksimal)

pada saat mereka melakukan pengamatan untuk rubrik no. 6, 7, dan 8. Hal ini

menjadi salah satu faktor yang menyebabkan skor keaktifan yang diperoleh siswa

menjadi sangat tinggi.

Selain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa observer juga

38

melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang

digunakan sebagai data pendukung. Pengamatan terhadap aktivitas siswa

dilakukan pada saat siswa berdiskusi tentang materi pelajaran yang terdapat di

dalam comic strip dan berdiskusi tentang soal – soal pada LDS. sedangkan

pengamatan terhadap kinerja siswa dilakukan pada saat siswa sedang melakukan

praktikum dan berdiskusi tentang hasil praktikum. Berdasarkan observasi secara

umum kinerja siswa dalam proses pembelajaran menunjukan kategori sangat

terampil, baik pada saat siswa melakukan diskusi maupun pada saat praktikum.

Hal ini dikarenakan kegiatan praktikum yang dilakukan tidak terlalu sulit untuk

dilakukan oleh siswa. Praktikum yang dilakukan siswa meliputi praktikum

mengenai keanekaragaman ciri pada manusia, praktikum simulasi persilangan

monohibrid, dan praktikum simulasi persilangan dihibrid. Berdasarkan gambar 2

tentang distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran tampak bahwa pada

pertemuan 2 jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil lebih sedikit

jika dibandingkan dengan pertemuan berikutnya, hal ini dikarenakan pada saat

melakukan praktikum simulasi persilangan monohibrid banyak siswa yang kurang

tertib dalam memakai alat praktikum yang telah dibuat guru sehingga ada

beberapa alat yang tercecer dan berpengaruh terhadap kinerja siswa selama

melakukan kegiatan praktikum persilangan monohibrid. Namun pada saat

pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk tertib baik pada saat diskusi

maupun praktikum. Meskipun masih ada beberapa siswa yang belum bisa tertib

dalam mengikuti pelajaran namun secara keseluruhan kinerja siswa mengalami

peningkatan pada pertemuan 3, dan 4.

3. Hasil analisis penilaian afektif siswa

Data penilaian afektif diambil dengan menggunakan angket. Berdasarkan

hasil analisis terhadap angket dapat diketahui bahwa nilai afektif secara klasikal

berada pada kriteria yang sangat baik dengan persentase sebesar 93,38 % siswa

menyatakan setuju terhadap pernyataan yang terdapat pada angket.

Berdasarkan hasil rekapitulasi angket penilaian afektif siswa menunjukan

39

bahwa pernyataan yang paling menojol adalah pernyataan nomor 4 (saya akan

menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya

keanekaragaman ciri genetik pada manusia) yaitu sebanyak 100% siswa

menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 4. Hal ini menunjukan bahwa guru

telah berhasil mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan permasalahan yang

ada dalam kehidupan sehari – hari. Guru juga telah berhasil menanamkan salah

satu sifat positif berkaitan dengan materi pewarisan sifat yaitu sifat menghargai

adanya perbedaan fisik setiap orang sebagai salah satu bentuk adanya

keanekaragaman ciri genetik pada manusia. Sedangkan pernyataan yang kurang

menonjol adalah pernyataan nomor 5 (saya selalu aktif dalam mengajukan /

menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat) hal ini dikarenakan

siswa kurang percaya diri dengan jawaban yang mereka miliki sehingga mereka

merasa takut salah untuk menjawab pertanyaan dari guru. Namun untuk aktivitas

bertanya pada awal pertemuan mereka masih merasa malu untuk mengajukan

pertanyaan tetapi guru selalu memotivasi siswa untuk bertanya sehingga pada

pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mengajukan pertanyaan, hal ini

sesuai dengan hasil observasi keaktifan siswa yang menunjukan bahwa aktifitas

bertanya adalah aktifitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran.

Menurut Haryati (2007) aspek afektif memiliki karakteristik yang penting

diantaranya sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Aspek afektif menentukan

keberhasilan belajar seseorang. Artinya aspek afektif sangat menentukan

keberhasilan seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses

pembelajaran. Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat atau karakter

terhadap mata ajar, maka hal ini akan sangat membantu untuk mencapai

ketuntasan pembelajaran secara maksimal. Oleh karena itu seorang guru selain

membantu peserta didik belajar, juga harus mampu membangkitkan minat atau

karakter peserta didik untuk belajar.

4. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa

Penelitian ini selain mengamati hal-hal seperti yang telah disebutkan di

40

atas juga mengamati tanggapan siswa sebagai pelaku proses pembelajaran.

Tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan media comic

strip dan pendekatan SAVI diambil dengan menggunakan angket. Dari análisis

terhadap angket yang diberikan kepada siswa diperoleh adanya respon positif

terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari analisis

angket siswa yang menunjukan rata-rata prosentase sebesar 88,37 %.

Dari hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa dapat diketahui bahwa

pernyataan yang paling banyak mendapat respon positif dari siswa adalah

pernyataan nomor 1 (suasana pembelajaran menyenangkan) yaitu sebanyak 92,5%

siswa menyatakan bahwa suasana pembelajaran yang dilakukan menyenangkan.

Hal ini terjadi karena media comic strip dan pendekatan SAVI mampu

menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat melibatkan

siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sedangkan pernyataan yang paling sedikit

mendapat respon positif adalah pernyataan nomor 10 (apakah anda menyukai

pendekatan pembelajaran yang dilakukan saat ini) yaitu sebanyak 85% siswa

menyatakan suka dengan pendekatan belajar yang digunakan oleh guru dan

sebanyak 15% siswa menyatakan tidak suka terhadap pendekatan belajar yang

digunakan oleh guru. Pernyataan nomor 10 mendapatkan persentase yang paling

sedikit dibanding pernyataan yang lain. Hal ini dikarenakan kelompok yang dibuat

pada pertemuan I berlaku untuk pertemuan berikutnya sehingga siswa merasa

bosan untuk bekerjasama dengan orang yang sama pada setiap pertemuanya.

Seharusnya guru melakukan pembentukan kelompok baru pada setiap kali

pertemuan sehingga siswa tidak merasa bosan.

Dari hasil tanggapan yang diberikan siswa menunjukan bahwa penggunaan

media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat mendapat

respon positif dari siswa karena materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk

comic strip lebih menarik untuk dibaca dan dipahami sehingga siswa merasa

senang dalam proses pembelajaran, selain itu penggunaan pendekatan SAVI

dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih banyak berperan aktif dalam

pembelajaran.

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan

pada pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2

Taman tahun ajaran 2008 / 2009. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian

yang telah mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95% siswa

tuntas belajar dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05 serta keaktifan

siswa secara klasikal termasuk kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2,

3, dan 4 yaitu berturut – turut sebesar 95 %, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75

% .

B. Saran

Ada beberapa saran yang dapat penulis ajukan berdasarkan hasil

penelitian ini, meliputi :

1. Guru biologi diharapkan dapat menerapkan penggunaan media comic

strip dan pendekatan SAVI ini pada materi pembelajaran yang lain

dengan memodifikasi sesuai materi yang diajarkan.

2. Sebaiknya perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap

pertemuanya agar siswa tidak merasa bosan dan proses pembelajaran

tidak hanya di dominasi oleh siswa yang pandai saja.

3. Sebaiknya soal – soal pada LDS dan LKS juga dibuat dalam bentuk

studi kasus agar soal lebih bervariasi.

42

DAFTAR PUSTAKA

Aleixo P & Norris C. 2007. Comics, reading, and primary aged children. Education and health 25 (4):70-73

Anni TC. 2005. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES

Arikunto S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta : Bumi Aksara

1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta Arsyad A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers Beard C & Rhodes T. 2002. Experential learning : using comic strip as

reflective tools in adult learning. Australian journal of outdoor education 6 (2):58-65

Campbell NA, Reece JB & Mitchell LG. 2000. Biologi Jilid 1. Terjemahan

Rahayu lestari, 2002. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga De porter B, Reardon M, & Nourie S. 2005. Quantum teaching. Bandung:

Kaifa Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Depdikbud Falentina AR. 2008. Efektivitas Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal

Teaching) pada Pembelajaran Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP N 28 Semarang. (skripsi). Semarang : Biologi UNNES

Gonick L dan Wheelis M. 2007. Kartun Biologi Genetika. Jakarta :

Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Gonzales JW. 2003. Integrating physical science and the graphic arts with

scientifically accurate comic strips : rationale, description, and implementation. Revista electronica de ensenanza de las encenancias 2 (1):1-10

Hamalik O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Handayani R. 2008. Penerapan metode eksplorasi lingkungan dan penayangan media visual pada materi keanekaragaman mikroorganisme dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS). (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang

43

Haryati M. 2007. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press

Jagoan comic. 2007. Bentuk Rupa Jenis-Jenis Komik. Jakarta. On line at

http://www.jagoancomic.com/tulisan_tutorial_jenis_rupa_komik. html (accessed 25 januari 2009)

Kurnia RS. 2008. Charles schulz, Charlie brown, dan Snoopy. Jakarta. On

line at http://pelitaku.sabda.org/editorial_sekadar_pengantar (accessed 25 januari 2009)

Marisa A. 2008. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Penurunan Sifat Menggunakan Media Kartun di SMP Teuku Umar Semarang Kelas IX-1. (Skripsi). Semarang: Biologi UNNES

Meier D. 2005. The Accelerated Learning. Bandung : Kaifa, PT.Mizan

Pustaka Muslich M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Oyasujiwo. 2007. Komik Indonesia. Jakarta. On line at. http://komikindonesia.com/index.php?Itemid=2&id=116&option=com_content&task=view (accessed 25 januari 2009)

Purwanto B & Nugroho A. 2008. Eksplorasi ilmu alam 3 untuk kelas IX

SMP dan MTS. Solo. On line at http://www.tiga serangkai. commiges file Eks. Alam% 20 SMP %20(Platinum)Eksplorasi % 20 Ilmu % 20 Alam %203.pdf.102.pdfl (accessed 25 januari 2009)

Ramendra DP & Ratminingsih NM. 2007. Pemanfaatan audio visual aids

(ava) dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa inggris di sekolah dasar. JPPP Lemlit Undiksha 1 (2):78-95

Ridlo, S. & Rudiyatmi, E. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang:

Biologi FMIPA UNNES Saktiyono. 2007. IPA Biologi 3 SMP dan MTS Kelas IX. Jakarta : Erlangga Sanjaya WN. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta : Erlangga Sudibyo E, Widodo, Wasis, Suhartanti. 2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk

SLTP/MTS Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

44

Sudjana N. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Sudjana .1991. Metode Statistik. Bandung : Transito

Sugandi A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES

Syamsuri I, Sulisetijono, Ibrohim, Rahayu SE. 2007. IPA Biologi Jilid 3 Untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Waluyanto HD. 2005. Komik sebagai media komunikasi visual

pembelajaran. Nirmana 7 (1):45-55 Yunita SP. 2008. Efektivitas Penerapan Pendekatan SAVI pada Pembelajaran

Biologi Materi Sistem Pernapasan Manusia di SMP Negeri 11 Kaliwungu Kab. Semarang. (Skripsi). Semarang : Biologi UNNES

SILABUS Sekolah : SMP N 2 Taman Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran: IPA Biologi

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

instrumen Contoh Instrumen

2.1Mengidentifikasikelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

Mencari informasi melalui studi pustaka tentang peran adaptasi dan hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup. Melihat peristiwa mekanisme seleksi alam dan hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup melalui video atau film. Mencari informasi melalui studi pustaka tentang hubungan interspesifik (antar populasi) dengan seleksi alam.

1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya dengan kelangsungan hidup.

2. Memprediksikan punahnya beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam hubungannya dengan kemampuan yang dimiliki.

3. Mendeskripsikan hubungan

Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis

Tes PG Tes uraian Tes uraian

Cacing tanah adalah jenis hewan yang dapat mudah ditemukan di .... a. tempat teduh dan berairb. tanah liat berongga c. tanah berhumus d. tanah kering berongga Berikan suatu contoh terbentuknya spesies baru dari suatu organisme. Apakah yang dimaksud dengan seleksi alam? Jelaskan dan berikan contohnya.

4 × 40’

Buku IPA Biologi 3 Esis, buku referensi yang relevan, dan lingkungan.

42

Lampiran 1

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

instrumen Contoh Instrumen

2.2Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup

Kromosom dan gen

Mencari informasi melalui studi pustaka tentang peran perkembangbiakan dan hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup. Mencari informasi melalui studi pustaka dan merumuskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan sebagai mekanisme untuk mendukung kelangsungan hidup. Mencari informasi melalui studi pustaka dan media comic strip tentang deskripsi dari materi genetik baik gen maupun kromosom dilihat dari sifat-sifatnya.

interspesifik (antar populasi) dengan seleksi alam.

4. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup.

5. Mendiskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan.

1. Menjelaskan

pengertian genetika dan pewarisan sifat

2. Menjelaskan peran mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida

3. Menjelaskan materi genetik

Tes tertulis Penugasan Tes tertulis Tes tertulis

Tes isian Tugas rumah Tes PG Tes uraian

Untuk melestarikan jenisnya makhluk hidup memiliki kemampuan untuk .... Buatlah tabel cara perkembangbiakan pada beberapa jenis tumbuhan dan hewan. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat adalah…. a. Nukleus c. nukleolusb. Kromosom d. lisosom Apakah perbedaan antara sifat dominan, sifat resesif, dan sifat intermediet ?

2 x 40’

Buku IPA Biologi 3 Esis, comic strip, buku referensi lain yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum

43

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

instrumen Contoh Instrumen

yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom dan gen)

4. Mengetahui letak gen dan kromosom

5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks

6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks pada laki-laki dan perempuan

7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n).

8. Menjelaskan pengertian

Performance test Observasi / pengamatan

LDS LKS / Lembar observasi

Aktivitas dalam diskusi Portofolio

44

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

instrumen Contoh Instrumen

2.3Mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya.

Pewarisan Sifat dan Teknologi Reproduksi

Mencari informasi melalui studi pustaka dan media comic strip tentang deskripsi proses pewarisan sifat pada makhluk hidup. Melakukan kegiatan praktikum / simulasi tentang persilangan monohibrid dan dihibrid Mencari informasi melalui studi pustaka tentang aplikasi teknologi reproduksi dalam kehidupan sehari-hari.

dominan, dan resesif

9. Mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia melalui proses pengamatan

1. Membedakan sifat

genotip dan fenotip

2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot

3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial

4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk.

5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid

Tes tertulis Tes tertulis Performance test

Tes PG Tes uraian LDS

Persilangan antara genotip AABB x aabb menghasilkan F1 dengan genotip .... a. AABB c. Abab b. AaBb d. AAaa Jika suatu individu bergenotip BbKk disilangkan dengan sesamanya (BbKk), berapa hasil persilangan yang memiliki genotip bbkk. Jelaskan dengan bagan Aktivitas dalam diskusi

6 x 40’

Buku IPA Biologi 3 Esis, comic strip, buku referensi lain yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum

45

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

instrumen Contoh Instrumen

6. Menyebutkan contoh-contoh sifat fenotipe makhluk hidup berdasarkan hasil

pengamatan 7. Terampil

melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan

8. Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid

9. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid

10. Merancang suatu persilangan monohibrid dan

Praktikum Penugasan

LKS / lembar praktikum Tugas rumah

Portofolio Buatlah artikel tentang contoh teknologi reproduksi dalam kehidupan sehari-hari. Materi dapat diperoleh dari buku atau internet. Artikel yang paling menarik dapat ditempel di mading sekolah.

46

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

instrumen Contoh Instrumen

2.4Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.

Bioteknologi

Mencari informasi melalui studi pustaka tentang pengertian, macam, dan manfaat bioteknologi. Mencari informasi melalui studi pustaka tentang contoh-contoh penerapan bioteknologi dalam produksi pangan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.

dihibrid 11. Memprediksi

hasil suatu persilangan monohibrid dan dihibrid

12.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi

1. Mendefinisikan

pengertian bioteknologi.

2. Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan.

3. Mendata produk-produk bioteknologi konvensional dan

Tes tertulis Penugasan Tes tertulis

Tes uraian Proyek Tes PG

Apakah yang kalian ketahui tentang bioteknologi? Carilah informasi mengenai penemuan bioteknologi terkini. Buatlah dalam bentuk artikel dan beri pendapat kalian mengenai manfaat dan kerugian pada setiap hasil bioteknologi yang kalian temukan.

4 × 40’

Buku IPA Biologi 3 Esis, buku referensi yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum.

47

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

instrumen Contoh Instrumen

Mencari informasi melalui studi pustaka tentang contoh produk bioteknologi baik yang konvensional maupun yang modern yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Melakukan observasi untuk mendata produk bioteknologi yang sederhana dan yang modern yang dipakai di lingkungan rumah tangga.

modern di lingkungan sekitarnya.

4. Membuat produk bioteknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tes unjuk kerja

Unjuk kerja

Produk bioteknologi modern antara lain .... a. tempe, kecap, dan asam amino b. kecap, vaksin, dan enzim c. enzim, vaksin, dan antibiotik d. tempe, cuka, dan antibiotik Eksperimen mengetahui cara pembuatan tempe (Kegiatan 6.1).

48

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I (RPP) I

Sekolah : SMP Negeri 2 Taman Mata Pelajaran : IPA (Biologi) Kelas/Semester : IX / Genap Bab : Pewarisan Sifat Materi Pokok : Kromosom dan Gen Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi: 2. Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup B. Kompetensi Dasar: 2.2 Mendiskripsikan konsep pewarisan sifat pada makluk hidup. C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat 2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida 3. Menjelaskan materi genetik yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom

dan gen) 4. Mengetahui letak gen dan kromosom 5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks 6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks

pada laki-laki dan perempuan 7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n). 8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif 9. Mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia melalui proses pengamatan

D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat :

Pemahaman dan penerapan konsep 1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat 2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida 3. Menjelaskan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom

dan gen) 4. Mengetahui letak gen dan kromosom 5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks 6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks

pada laki-laki dan perempuan 7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n). 8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif

49 Lampiran 2

Kinerja Ilmiah 1. Terampil menganalisis hasil pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada manusia 2. Terampil melakukan pencatatan data hasil pengamatan ke dalam tabel 3. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar 4. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman 5. Aktif dalam kegiatan pengamatan 6. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok 7. Membuat laporan pengamatan 8. Tepat waktu mengumpulkan tugas 9. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik 10. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi

E. Metode Pembelajaran 1. Model : - Direct Instruction (DI)

- Cooperative learning 2. Metode : - Diskusi kelompok - Pengamatan - Ceramah 3. Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) F. Sumber Pembelajaran 1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga 2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas 3. Buku IPA Biologi 3 Esis

G. Media Pembelajaran Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS

H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit) 1. Guru memberi salam pembuka 2. Guru menggali pengetahuan awal siswa, dengan mengingatkan kembali pengetahuan

terdahulu dengan menunjukkan bahwa sifat diturunkan dari orang tua/induk ke anaknya 3. Guru memberi motivasi 4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar

Kegiatan Inti (± 60 menit)

1 .Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa 2. Guru menginformasikan tentang tujuan dan ciri pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan

3. Guru membagikan media comic strip (komik 1 sampai komik 8), dan Lembar

50

Diskusi Siswa (LDS 1 sampai LDS 8) yang berbeda-beda untuk masing - masing kelompok, serta lembar praktikum 1 untuk tiap kelompok 4. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS

5. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan pengamatan terhadap teman sekelas untuk mengetahui macam keanekaragaman genetik pada manusia

7. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil pengamatan.

8. Guru meminta siswa lain untuk memperhatikan dan merangkum hasil diskusi yang telah dipresentasikan

9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi hasil diskusi dan pengamatan yang telah dipresentasikan

10.Guru menanggapi hasil diskusi dan hasil pengamatan yang telah dipresentasikan. Kegiatan Penutup (± 10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan

Pembelajaran 2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 1) 3. Guru memberi salam penutup

I. Penilaian 1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test 2. Kinerja Ilmiah

a. Kinerja : Lembar praktikum b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS c. kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman

51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II

(RPP) II

Sekolah : SMP Negeri 2 Taman

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester : IX / Genap

Bab : Pewarisan Sifat

Materi Pokok : Persilangan Monohibrid, Dihibrid, Teknologi

Reproduksi

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi : 2.Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup

B.Kompetensi Dasar :2.3Mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat

beserta penerapannya

C. Indikator

1. Membedakan sifat genotip dan fenotip

2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot

3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial

4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk.

5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid

6. Menyebutkan contoh-contoh sifat fenotipe makhluk hidup berdasarkan hasil

pengamatan

7. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan

9. Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid

9. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid

10. Merancang suatu persilangan monohibrid dan dihibrid

11. Memprediksi hasil suatu persilangan monohibrid dan dihibrid

12.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat :

Pemahaman dan penerapan konsep

1. Membedakan sifat genotip dan fenotip

2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot

3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial

52

4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk

5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid

6. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid

7.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi

Kinerja Ilmiah

1. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan

2. Terampil melakukan praktikum atau simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid

3. Menggunakan matematika dalam genetika

4. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar

5. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman

6. Aktif dalam kegiatan praktikum

7. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok

8. Membuat laporan praktikum

9. Tepat waktu mengumpulkan tugas

10. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik

11. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi

E. Metode Pembelajaran

1. Model : - Direct Instruction (DI)

- Cooperative learning

2. Metode : - Diskusi kelompok

- Pengamatan, praktikum

- Ceramah

3. Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

F. Sumber Pembelajaran

1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga

2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas

3. Buku IPA Biologi 3 Esis

G. Media Pembelajaran

Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (Persilangan Monohibrid)

Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

1. Guru memberi salam pembuka

2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.

53

3. Guru memberi motivasi dan mengingatkan siswa bahwa seolah mereka sedang melakukan

kegiatan sebagaimana yang dilakukan oleh Mendel

4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar

Kegiatan Inti (± 60 menit)

1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa

2. Guru membagikan media comic strip (komik 9) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 9), serta

lembar praktikum 2 untuk tiap kelompok

3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan meminta

siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS

4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan praktikum simulasi persilangan monohibrid

5.Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi dan kesimpulan kegiatan praktikum yang telah dilakukan.

6.Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan kesimpulan kegiatan

praktikum yang telah dipresentasikan.

7. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan

tanggapan/pendapat.

8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum

Kegiatan Penutup (± 10 menit)

1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan

pembelajaran

2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 2)

3. Guru memberi salam penutup

Pertemuan II (Persilangan Dihibrid)

Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

1. Guru memberi salam pembuka

2. Guru memberikan pre test untuk mengingatkan kembali tentang materi pada pertemuan

sebelumnya.

3. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.

4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar

Kegiatan Inti (± 60 menit)

1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa

54

2. Guru membagikan media comic strip (komik 10) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 10),

serta lembar praktikum 3 kepada masing-masing kelompok

3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan

dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS

4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan praktikum

persilangan dihibrid

5. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi dan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan.

6. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan hasil praktikum

7.Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan

tanggapan/pendapat.

8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum

Kegiatan Penutup (± 10 menit)

1.Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan

pembelajaran

2.Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 3)

3. Guru memberi salam penutup

Pertemuan III (Teknologi Reproduksi)

Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

1. Guru memberi salam pembuka

2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.

3. Guru memberi motivasi dan apersepsi dengan cara bercerita sekilas tentang domba dolly

4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar

Kegiatan Inti (± 60 menit)

1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa

2. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa 11 (LDS 11) kepada masing-masing kelompok

3. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS

4. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi.

5. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi.

6. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan/pendapat. Guru diharapkan

langsung dapat merespon dari jawaban yang muncul dan memberikan umpan balik. Bila

waktu tidak mencukupi, guru dapat meminta siswa untuk membaca kembali bukunya

55

Kegiatan Penutup (± 10 menit)

1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan

pembelajaran

2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa 4 (LKS 4)

3. Guru memberi salam penutup

I. Penilaian

1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test

2. Kinerja Ilmiah

a. Kinerja : Lembar praktikum

b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS

c. Kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman

56

COMIC STRIP Menjelaskan Pengertian Genetika dan Pewarisan Sifat (komik 1)

Mama…mama kenapa

rambutku keriting seperti mama ???

Itu karena kamu mewarisi sifat rambut keriting yang ada pada mama.

Pewarisan sifat ???

apa itu mam ?? Mau tahu ?? ayo mama kenalkan sama pak Mendel.

57 Lampiran 3

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

GREGOR JOHANN MENDEL

(1822 - 1884) adalah

biarawan ordo agustinus

Dari Brunn, Austria.

Pada waktu senggang

Mendel mengurus

tanaman ercis (Pisum sativum)

Di kebun biara untuk keperluan percobaan.

Perkenalkan saya adalah bapak genetika dunia

Apakah genetika

itu pak Mendel ??

genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bagaimana cara pewarisan sifat terjadi pada makhluk hidup

58

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Pewarisan sifat ?? Contohnya seperti apa?

Contohnya seorang anak yang mewarisi sifat bentuk muka bulat dari orang tuanya, seorang anak yang mempunyai golongan darah sama dengan orang tuanya

Apakah pewarisan sifat hanya bisa terjadi pada manusia saja?

Tentu tidak, pewarisan sifat juga bisa terjadi pada hewan dan tumbuhan

59

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Menjelaskan Peran Mendel Dalam Genetika (komik 2)

Wah, pak mendel hebat ya berkat ketekunanya dibidang genetika sekarang bapak dianggap sebagai peletak prinsip-prinsip hereditas

Ya .jadilah anak rajin supaya bisa seperti bapak

Pak, bagaimana sih cara membuat hibrida?

Baiklah, akan saya jelaskan

60

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Cara Mendel Membuat Hibrida• Pertama ia potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah “kawin sendiri”

• Lalu putik disebari serbuk sari dari “bapak” yang di inginkan.

• Terakhir , diikatnya kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain.

• Dengan cara ini Mendel bisa mengontrol asal-usul setiap

generasi.

Lalu kenapa pak mendel lebih memilih ercis untuk penelitian ?? kayak ga ada tanaman lain aja.

Karena ercis punya banyak kelebihan.

61

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Memilih ercis sungguh suatu kemujuran . tanaman ini sangat cocok untuk riset genetika karena : Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan. Setiap bunga ercis memiliki organ jantan dan betina, sehingga mereka dapat melakukan

penyerbukan sendiri.

Ercis juga mudah untuk melakukan penyerbukan silang lho !!!

Ercis juga memiliki sejumlah varietas stabil yang bisa membentuk Hibrida. Memiliki pasangan sifat beda yang menonjol, yaitu : • Ada varietas tinggi dan pendek.

• Satu jenis berisi biji bulat dan mulus, jenis lain benjol dan keriput

• Beberapa polong gemuk rata dan polong yang lain bergelombang

• Ada buncis hijau dan ada yang kuning, selaput biji ada yang berwarna abu-abu dan ada

yang putih, bunga ercis ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna ungu, ada perbedaan warna pada buncis yang belum tua, warna biji, dan posisi bunga.

62

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Menjelaskan Materi Genetik Yang Bertanggung Jawab Dalam Pewarisan Sifat (komik 3)

Jika hibrida membuahi setelah melanjutkan pembuahan Sendiri, sekitar ¼ sendiri, Mendel menemukan Keturunanya pendek. Bahwa sekitar 1/3 ercis tinggi menghasilkan keturunan yang semuanya tinggi, sedang 2/3 lainya menghasilkan ercis tinggi dan rendah dengan rasio 3:1 hibrida pendek hanya menghasilkan ercis tinggi dan rendah dengan rasio 3:1. hibrida pendek hanya menghasilkan ercis pendek.

Sifat resesif muncul kembali

Tafsiran Mendel : Ada sesuatu di Dalam serbuk sari Dan telur yang menentukan tinggi ercis.”sesuatu” ini kemudian kita sebut GEN

beginilah rumus matematikanya

Tanpa pernah melihat gen, Mendel menyimpulkan bahwa hereditas dikendalikan oleh “atom keturunan” ini. Atom-atom tersebut tidak pernah terpisah atau melebur, tetapi selalu menjaga karakter masing-masing dari generasi ke generasi.

Tuhan tahu mereka harus kecil

63

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Menjelaskan Letak Gen Dan Kromosom (komik 4) ,

Pak guru, Lalu dimana kita bisa melihat gen?

Gen bisa kita temukan di dalam kromosom

Kromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunanya

Apakah kromosom itu pak ??

64

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Apakah kromosom terletak di dalam inti sel ??

Ya benar sekali, baiklah aku akan menjelaskanya untukmu anak pintar.

Dengan berkembangnya Mikroskop, struktur dalam sel Pun, jadi terlihat…. Pertama-tama, ada Nukleus- dan didalamnya Ada sesuatu yang aneh… Tepat sebelum pembelahan sel, Beberapa benda berambut Tiba-tiba muncul, Menggandakan diri, lalu Menghilang! Benda berambut ini lalu dinamai Kromosom

nukleus

kromosom

65

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Menjelaskan Tentang Alel (komik 5)

Gen dapat berupa satu dari Dua jenis yang berbeda, Disebut ALEL Satu alel A untuk sifat Tinggi, satu lagi a, untuk Sifat pendek.

A a

Satu tanaman bisa memiliki pasangan alel sama atau berbeda. Alel A dominan terhadap a.

Jadi, tanaman dengan kombinasi Aa Akan tinggi. Pasangan alel tidak

“melebur” AA aa Aa

Gen pembuat pendek

Tutup mulutmu

Mendel juga menyilangkan ercis biji mulus dengan keriput, bunga ungu dengan putih, dst dst. Dalam setiap percobaan dia menemukan bahwa sifat diatur oleh satu gen beralel 2. satu alel dominan terhadap yang lain. Serbuk sari dan telur agaknya penuh dengan “sesuatu” yang kecil Ini. Masing –masing membawa setiap sifat keturunan organisme tersebut.

66

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Membedakan Antara Kromosom Tubuh Dan Kromosom Seks

Ada 2 macam kromosom yang ada pada makhluk hidup yaitu autosom dan gonosom

Apa itu autosom dan apa pula itu gonosom??

Ya, dan Autosom adalah kromosom yang membawa sifat-sifat tubuh

Lalu, apakah gonosom itu adalah kromosom penentu jenis kelamin?

67

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Mengetahui Jumlah Kromosom Pada Manusia (komik 6)

Lantas, ada berapa jumlah kromosom pada manusia?

Manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang gonosom jadi jumlah seluruh kromosom manusia ada 46 buah

Manusia = 46

Nyamuk = 6

Anjing = 78

Kucing = 34 Kubis = 18

68

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Membedakan Antara Kromosom Seks Pada Laki-Laki Dan Perempuan

Apakah laki-laki mempunyai kromosom yang sama dengan perempuan??

Ada perbedaan antara kromosom pada laki-laki dan perempuan.

XX XY

Aku berbeda dengan kamu karena Aku punya 2 kromosom x

Aku punya satu kromosom x dan satu kromosom y

69

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Membedakan Kromosom Haploid dan Diploid (komik 7)

Kamu mungkin sudah mengamati,

Angka diatas selalu genap,

Ada penjelasan

yang cukup bagus

Untuk ini yang menunjukan bahwa

Kromosom adalah materi hereditas

Itu. Cobalah kalian cari penjelasanya !

Kami adalah bahan pembuat benda seperti gen….

Karena satu hal, tidak semua

Organisme memiliki kromosom

Ganda. Banyak spesies sederhana

Seperti jamur hanya memiliki

Kromosom tunggal.

Sel dengan kromosom tunggal

Disebut haploid (n). dan yang

Berkromosom ganda disebut

Diploid (2n).

Sel tubuh kita diploid sedangkan

Sel gamet (seks) kita haploid.

Organisme diploid mencakup semua mamalia,

Burung, dan berbagai tanaman. Yang termasuk

Haploid adalah lebah madu, berbagai jenis jamur, dan

Makhluk aseksual bersel tunggal.

diploidhaploid

Lebih rendah dari siapa?

70

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Menjelaskan Pengertian Dominan, Dan Resesif (komik 8)  

 

Karenaya Mendel menyatakan bahwa tinggi dominan ter hadap pendek (untuk ercis). Sifat pendek ini Lalu disebut resesif. Dalam semua pembuahan Selalu ada sifat yang dominan.

Temuan penting Mendel yang pertama adalah dominasi. Apa yang terjadi bila buncis tinggi dikawinkan dengan buncis pendek ? menurut perkiraan umum hasilnya adalah buncis dengan tinggi sedang, tetapi

kenyataanya semua hibrida tinggi X

Biji bulat dominan terhadap keriput, polong gembung rata dominan terhadap polong bergelombang, selaput biji abu-abu dominan

Contoh dominan dan resesif

71

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

PERSILANGAN MONOHIBRID (komik 9) Membedakan Sifat Genotip Dan Sifat Fenotip

Sekarang sebelum Kita Mempelajari persilangan monohibrid Inilah beberapa jargon genetik,Seandainya kamu ingin menguping Pembicaraan ahli genetika modern

Ehm..bukan jargon seperti itu mestinya symbol dan istilah dalam persilangan

Ahli genetika membedakan Fenotip organisme (sifat menurun yang tampak dari luar) Dengan Genotip (sifat menurun yang tidak tampak dari luar) AA Aa

Fenotip sama, genotip berbeda

Organisme disebutHomozigot bila gennya Memiliki alel sama, dan Heterozigot bila gennya BB Bb Memiliki alel berbeda homozigot heterozigot

• Istilah-istilah lainya dalam persilangan : Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya,

contoh : genotip Aa gametnya A dan a. Pariental artinya induk atau orang tua. Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi :

- filial 1(keturunan pertama) anak - filial 2 (keturunan kedua) cucu

72

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Contoh persilangan monohybridApa yang terjadi bila AA dikawinkan dengan AA? Setiap serbuk sari dan putik Mendapat satu salinan gen AA AA aa aa Karena dalam kasus ini semua Alel sama-A- maka keturunanya A A a a Akan kembali AA, atau tinggi. Begitu juga aa hanya dapat Menurunkan aa. Keduanya Adalah varietas tinggi dan aa pendek yang stabil. AA hibrida pertama Mendel adalah silangan AA dan aa, serbuk sari atau telur dari AA hanya berisi A sementara telur atau serbuk sari aa hanya berisi a hasilnya Aa yang tinggi.

AA aa A a Aa

Ketika hibrida membuahi sendiri, alel A dan a tersebar secara acak diantara butir serbuk sari dan telur. Baik A maupun a muncul, kurang lebih dengan perbandingan sama. Ketika telur dan serbuk sari bersatu, ada empat kemungkinan kombinasi :

Serbuk sari pendek, telur pendek (aa) Serbuk sari tinggi, telur pendek (Aa) Serbuk sari pendek, telur tinggi (Aa) Serbuk sari tinggi, telur tinggi (AA)

73

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

Bagan ini menunjukan peluang setiap keturunan yang mungkin dihasilkan

Kembali ke Keturunan hibrida Yang diamati Mendel. Generasi Pertama sesuai Aa Dengan bagan ¼ keturunan tinggi murni (AA)

½ tinggi dengan pembawa sifat pendek (Aa) ½ keturunan pendek murni (aa)

aa Aa Aa AA

aa aa aa Aa Aa AA AA AA

74

(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )

LEMBAR DISKUSI SISWA 1 (LDS 1)

Kelompok :

Nama anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK

Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari

media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN

1.  

 

2.

3.

Bisakah kamu menceritakan siapakah aku?dan segala hal tentang aku?

Setelah kamu membaca dialog antara aku dengan mendel, bisakah kamu menjelaskan lagi kepadaku apakah genetika itu?

Coba sebutkan sifat-sifat orangtuamu yang diwariskan kepadamu!!

75

Lampiran 4

Lembar Diskusi Siswa 2 (LDS 2) Kelompok : Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5.

PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN 

1.  

 

2.  

3. Tulislah macam sifat beda yang dimiliki ercis berdasarkan gambar pada tabel berikut: Warna bunga Bentuk biji Bentuk buah Panjang batang

 

   

Dapatkah kamu menjelaskan kepada teman-temanmu cara membuat hibrida seperti yang telah pak mendel lakukan?

Tanaman apa yang digunakan mendel untuk penelitian genetika? Mengapa mendel memilih tanaman tersebut?

76

Lembar Diskusi Siswa 3 (LDS 3)

Kelompok :

Nama anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK

Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari

media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN

1.

2.

3.

Apakah yang dimaksud dengan gen ?

Sebutkan fungsi gen bagi makhluk hidup ?

Tempat gen di dalam kromosom disebut……

77

Lembar Diskusi Siswa 4 (LDS 4)

Kelompok :

Nama anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK

Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari

media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN

1.

2.

3.  

Kata pak guru kita punya banyak gen, tapi dimanakah letak gen kita??

Selain mempunyai gen, kita juga punya kromosom. Tetapi sebenarnya apakah kromosom itu?

Dapatkah kau tunjukan padaku dimana letak kromosom?

78

Lembar Diskusi Siswa 5 (LDS 5)

Kelompok :

Nama anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK

Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari

media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN

1.  

  

2.            

3.

Aku mempunyai bunga berwarna merah muda dengan gen Mm, terdiri dari alel apakah bunga tersebut?

Apakah yang dimaksud dengan autosom?

Apakah yang dimaksud dengan gonosom?

79

Lembar Diskusi Siswa 6 (LDS 6)

Kelompok :

Nama anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK

Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari

media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN 

1.  

 

2.  

3.  

 

   

Ada berapakah jumlah kromosom pada manusia? Jelaskan!

Bisakah kamu menyebutkan perbedaan antara kromosom pada bapakmu dengan kromosom ibumu ?

Berapakah jumlah kromosom yang aku miliki? Sebutkan jumlah kromosom hewan lainya!

80

Lembar Diskusi Siswa 7 (LDS 7)

Kelompok :

Nama anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK

Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari

media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN

1.  

2.  

3.  

Selain mempunyai kromosom diploid manusia juga punya kromosom haploid, apakah perbedaan antara kromosom haploid dengan diploid?

Aku mempunyai kromosom yang haploid, coba kalian sebutkan contoh organisme yang mempunyai kromosom haploid seperti aku! Dan sebutkan pula contoh organism yang kromosomnya diploid !

Mengapa sebagian besar kromosom tubuh selalu berjumlah genap (diploid) ??

81

Lembar Diskusi Siswa 8 (LDS 8)

Kelompok :

Nama anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK

Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari

media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN

Perhatikan dan cermatilah data pada tabel berikut ini :

Biji bulat Biji keriput Jumlah total

Percobaan 1

5,474

1,850

7,324

Polong rata Polong berlekuk

Percobaan 2

6,022

2,001

7,324

1. Hitunglah berapa perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput,

hitung pula berapa perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong

berlekuk !

2. Dari tabel diatas manakah yang termasuk sifat dominan dan manakah yang resesif?

3. Apakah yang dimaksud dengan sifat dominan dan sifat resesif ?

82

Lembar Diskusi Siswa 9 (LDS 9) Kelompok : Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5.

PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari !

PERTANYAAN 1.

2. Lengkapilah bagan persilangan monohybrid dominan penuh berikut ini :  

P1  :             X       

       biji bulat (BB)                       biji keriput(bb) 

Gamet1 : ................. ? ..................?

F1 : .................?

P2 : ...................? X ..................?

Gamet2 : B dan b B dan b

F2

3. Sebutkan macam fenotip dan genotip yang terbentuk pada F2 dari persilangan diatas!

Sebutkan pula mana yang termasuk genotip homozigot dominan, homozigot resesif, dan

genotip heterozigot!

B b

B

b

Sebutkan beberapa istilah yang sering digunakan dalam persilangan !

83

LEMBAR JAWAB LDS LDS 1 1. Gregor johann mendel adalah seorang biarawan ordo agustinus dari Brunn, Austria. Lahir

pada tahun 1822 dan meninggal pada tahun 1884. Pada waktu senggang mendel melakukan percobaan terhadap tanaman ercis (Pisum sativum). Berkat jasanya dalam melakukan persilangan terhadap berbagai jenis ercis sekarang mendel dikenal sebagai bapak genetika dunia dan dianggap sebagai peletak dasar-dasar ilmu genetika.

2. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bagaimana cara pewarisan sifat terjadi pada makhluk hidup.

3. Contoh pewarisan sifat dalam suatu keluarga : - Seorang anak yang mewarisi sifat rambut keriting dari orang tuanya - Seorang anak yang mempunyai golongan darah yang sama dengan orang tuanya - Seorang anak yang mempunyai bentuk wajah yang sama dengan orang tuanya

LDS 2

1. Cara membuat hibrida : - Potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah penyerbukan sendiri - Putik disebari dengan serbuk sari yang diinginkan - Ikat kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain

2. Tanaman ercis Alasan mendel memilih ercis : - Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan - Setiap bunga memiliki organ jantan dan betina sehingga dapat melakukan penyerbukan

sendiri - Mudah dilakukan penyerbukan silang - Menghasilkan keturunan yang banyak - Memiliki pasangan yang sifatnya kontras (mencolok)

3. Macam sifat beda yang dimiliki ercis : Sifat Sifat dominan Sifat resesif

Bentuk biji Bulat Keriput

Warna biji Kuning Hijau

Warna buah Hijau Kuning

Bentuk buah Rata Berlekuk

84Lampiran 5

LDS 3 1. Gen adalah sepenggal DNA yang terdapat di dalam kromosom 2. Fungsi gen : mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunanya,

mengatur perkembangan dan metabolism individu 3. Lokus gen

LDS 4

1. Gen terletak di dalam kromosom 2. Kromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen

pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunanya 3. Kromosom terlatak di dalam nucleus, kromosom hanya tampak dibawah mikroskop pada

saat sel membelah diri. Pada saat sel tidak membelah diri, kromosom tampak berupa benang-benang halus

LDS 5 1. Gen Mm terdiri dari alel M dan alel m 2. Autosom adalah kromosom yang membawa sifat-sifat tubuh 3. Gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin

LDS 6

1. Jumlah kromosom pada manusia ada 46 buah atau 23 pasang yang terdiri dari 22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom

2. Perbedaan kromosom pada laki-laki dan perempuan : Kromosom pada perempuan hanya terdiri dari kromosom x saja (yaitu kromosom xx) sedangkan kromosm pada laki-laki terdiri dari kromosom x dan kromosom y (kromosom xy)

3. Jumlah kromosom anjing sebanyak 78 buah, kromosom nyamuk ada 6 buah, kromosom kucing ada 34 buah

LDS 7 1. Perbedaan antara kromosom haploid dan diploid :

Kromosom haploid hanya memiliki satu set kromosom (berjumlah tunggal) sedangkan kromosom diploid mempunyai dua set kromosom (berjumlah ganda)

2. Contoh organisme yang mempunyai kromosom haploid: lebah madu, berbagai jenis jamur, makhluk aseksual bersel tunggal (amuba, bakteri) Contoh organisme yang mempunyai kromosom diploid : semua mamalia, burung, dan berbagai tanaman (seperti tomat, bawang, jagung, buncis)

85

3. Sebagian besar kromosom tubuh selalu berjumlah genap (diploid) karena sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunanya melalui sel kelamin yaitu sperma dan ovum (pada manusia dan hewan) atau benang sari dan putik (pada tumbuhan), sperma memiliki inti sel yang didalamnya mengandung kromosom haploid dan ovum juga memiliki inti sel yang didalamnya juga mengandung kromosom haploid. Bila terjadi pembuahan akan terbentuk zigot yang mengadung kromosom dari sperma (n) dan kromosom dari ovum (n) sehingga disebut diploid (2n)

LDS 8 1. Dari tabel dapat diketahui bahwa :

perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput adalah = 5 : 1 perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong berlekuk adalah = 3 : 1

2. Yang termasuk sifat dominan adalah ercis biji bulat dan ercis polong rata karena keduanya mempunyai jumlah yang lebih banyak (sifat yang paling sering muncul)

3. Sifat dominan adalah sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasanganya Sifat resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya

LDS 9 1. Istilah – istilah dalam persilangan :

- Fenotip adalah sifat menurun yang tampak dari luar, contoh : sifat biji bulat dan keriput

- Genotip adalah sifat menurun yang tidak tampak dari luar, contoh : BB, Bb, bb

- Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya, contoh : genotip Aa gametnya A dan a.

- Pariental artinya induk atau orang tua.

- Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi :

filial 1(keturunan pertama) anak filial 2 (keturunan kedua) cucu

- Homozigot adalah genotip yang memiliki pasangan kedua alel yang sama, contoh : MM (homozigot dominan), mm (homozigot resesif)

- Heterozigot adalah genotip yang memiliki pasangan alel yang berbeda, contoh : Mm

86

2. P1 : X

biji bulat (BB) biji keriput(bb) Gamet1 : B b F1 : Bb P2 : Bb X .Bb Gamet2 : B dan b B dan b

F2

3. Macam fenotip pada F2 : bulat dan keriput Macam genotip pada F2 : BB, Bb, bb Genotip homozigot dominan : BB Genotip homozigot resesif : bb Genotip heterozigot : Bb

Rubrik penilaian

Jawaban benar dan lengkap skor 10 Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10 Jawaban salah 1 Nilai = jumlah skor : jumlah soal

B b

B BB Bb b Bb bb

87

LEMBAR PRAKTIKUM 1 Keanekaragaman ciri pada manusia

I. Tujuan   II. Alat dan Bahan 

Bob, rambutmu lurus ya enggak kayak rambutku keriting

Ya setiap orang kan pasti punya cirri khusus yang membedakan dengan orang lain

Aku puny aide bagus, gimana kalo kita amati cirri-ciri teman sekelas kita

Oke, tapi kita lihat petunjuknya dulu yuk.

Tujuan praktikum kita kali ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia

Kita butuh alat tulis untuk mencatat hasilnya

88 Lampiran 6

III. Cara Kerja 

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 siswa 

2. Amatilah ciri‐ciri teman sekelas kalian yang meliputi : 

- Ujung daun telinga yang bebas dan melekat 

- Ibu jari dapat dibengkokan dan tidak dapat dibengkokan 

- Rambut mata panjang dan pendek 

- Rambut lurus dan tidak lurus 

- Adanya rambut pada ruas tengah jari tangan dan tidak ada rambut 

3. Catatlah hasil kegiatan kalian kedalam tabel hasil pengamatan berikut ini, dengan member tanda cek ( ) pada kolom yang 

sesuai dengan hasil pengamatan kalian.  

Tabel : keanekaragaman cirri pada manusia No Nama siswa Ciri yang diamati

Ujung daun telinga

Ibu jari Rambut mata Rambut Rambut pada ruas tengah jari

tangan Bebas Melekat Dapat

dibengkokan Tidak dapat dibengkokan

Panjang Pendek Lurus Tidak lurus

Ada Tidak ada

IV. Kesimpulan 

1. 2.

Yuk kita lihat cara kerjanya

89

Lembar Praktikum 2

Persilangan monohibrid

I. Tujuan 

II. Alat dan Bahan 

III. Cara Kerja 

Hari ini aku akan melakukan persilangan monohybrid seperti yang pernah dilakukan mendel, adakah yang mau membantuku

Tujuan praktikum kali ini : 1. Memahami pertemuan sifat dari kelamin jantan

dan betina yang berlangsung secara acak 2. Menyelidiki perbandingan genotip dan fenotip

pada keturunan kedua dengan satu sifat beda

Untuk melakukan praktikum ini kita membutuhkan : Wadah dari kaleng bekas atau kotak karton 2 buah Kancing merah 100 buah Kancing putih 100 buah

mari kita ikuti cara kerjanya agar bisa berhasil seperti mendel

90

a. Berilah tanda dengan spidol pada kedua wadah karton yang telah kalian siapkan, yang satu diberi tanda jantan dan yang satunya lagi diberi tanda betina

b. Masukan 50 buah kancing merah dan 50 buah kancing putih kedalam tiap wadah tersebut. Dengan demikian di dalam tiap wadah terdapat 100 buah kancing, terdiri dari 50 kancing merah dan 50 kancing putih

c. Kocoklah tiap wadah sehingga antara kancing merah dengan kancing putih bercampur d.Tutuplah mata salah satu teman kalian dengan sapu tangan. Dalam waktu yang bersamaan

mintalah ia mengambil satu per satu kancing dari wadah jantan dan satu per satu kancing dari wadah betina. Setiap mengambil kancing dari wadah jantan dan kancing dari wadah betina langsung dipasang-pasangkan. Kemudian amati setiap warna pasangan kancing yang muncul tersebut. Misalnya apakah merah-merah, merah-putih, ataukah putih-putih. Demikian seterusnya hingga semua kancing mendapatkan pasangan.

e. Lakukan kegiatan tersebut sampai kancing dalam wadah habis. f. Catatlah hasil kegiatan kalian ke dalam tabel hasil pengamatan berikut ini.

Tabel : jumlah pasangan yang terbentuk secara acak No Macam pasangan Jumlah pasangan 1. Merah-merah (MM) 2. Merah-putih (Mm) 3. Putih-putih (mm)

IV. Pertanyaan 

1. Bagaimana perbandingan MM : Mm : mm ? 

2. Misalkan merah  dominan  terhadap  putih, maka  sifat warna  apakah  yang  tampak 

pada MM, Mm, dan mm ?  

3. Dari tabel diatas berapakah perbandingan antara merah dan putih ? 

4. Jika warna merah dan putih tidak dominan dan tidak resesif, warna apa yang muncul 

pada MM, Mm, mm ? 

5. Bagaimana perbandingan  fenotip dari persilangan  tersebut  jika warna merah dan 

putih tidak dominan dan tidak resesif ? 

V. Kesimpulan

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

Setelah kita menghitung jumlah pasangan yang terbentuk bantulah aku untuk menjawab pertanyaan berikut ini :

91

LEMBAR JAWAB PRAKTIKUM

PRAKTIKUM 1

Kesimpulan praktikum 1 :

Praktikum tersebut membuktikan bahwa :

1. Setiap organisme / individu mempunyai ciri yang berbeda-beda

2. Ciri yang dimiliki oleh suatu organisme / individu diperoleh dari induknya

PRAKTIKUM 2

1. Perbandingan MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

2. Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah, mm = putih

3. Perbandingan merah : putih = 3 : 1

4. Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah muda, mm = putih

5. Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah merah : merah

muda : putih = 1 : 2 : 1

Kesimpulan :

Praktikum tersebut membuktikan bahwa : 1. Pertemuan sifat antara gamet jantan dan gamet betina berlangsung secara acak

2. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 1 : 2 : 1 sedangkan perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 3 : 1

3. Perbandingan fenotip dan genotip pada persilangan monohibrid yang bersifat intermediet adalah 1 : 2 : 1

Rubrik penilaian

Jawaban benar dan lengkap skor 10

Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10

Jawaban salah 1

Nilai = jumlah skor : jumlah soal

92Lampiran 7

LEMBAR KEGIATAN SISWA 1 (LKS 1) Seperti apa sifat fenotip itu………???

I. Pendahuluan

II. Tujuan  

III. Alat dan Bahan

IV. Kegiatan a. bekerjalah dalam kelompok (4-5 anak) b. tentukan satu jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan, termasuk manusia) yang akan diamati sifat fenotipnya. c. tentukan 10 sifat fenotip dari jenis makhluk hidup yang telah ditetapkan oleh kelompokmu (misalnya : warna bunga, bentuk biji, warna kulit) d. laporkan hasil pengamatanmu kepada guru, kedalam bentuk tabel pengamatan.

Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu

individu disebut genotip. Kemudian genotip akan

memunculkan sifat-sifat fenotip. Genotip adalah

sifat makhluk hidup yang tidak tampak sedangkan

fenotip adalah sifat makhluk hidup yang tampak.

Menyebutkan contoh – contoh sifat

fenotip makhluk hidup

Sebelum melakukan pengamatan kita

membutuhkan alat tulis untuk mencatat

hasil pengamatan

Sifat fenotip tumbuhan ini :

bunganya berwarna merah

93 Lampiran 8

V. Tabel Hasil Pengamatan Jenis makhluk hidup Contoh sifat fenotip Macam sifat fenotip Tumbuhan mawar Warna bunga Merah, putih, kuning

VI. Pertanyaan 1. apakah sifat fenotip itu ?

2. apakah perbedaan antara genotip dengan fenotip?

3. sebutkan contoh sifat fenotip beserta genotipnya?

VII. Kesimpulan 1. ……………………………………………………………………………………

2.…………………………………………………………………………………….

3……………………………………………………………………………………..

94

Lembar Kegiatan Siswa 2 (LKS 2)

Persilangan Monohibrid I. Pendahuluan

Gambar diagram punnet :

A a

A AA Aa

a Aa aa

II. Tujuan

III. Alat dan Bahan

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu

sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Misalnya

persilangan antara persilangan antara ayam yang berbulu putih

dengan ayam berbulu hitam, dsb. Persilangan antara sesamanya

dapat digambar dalam bentuk diagram. Diagram tersebut dikenal

sebagai diagram punnet. Tahukah kamu bentuk dari diagram

punnet? Diagram punnet berbentuk belah ketupat atau dapat

juga horizontal seperti gambar berikut :

Menulis persilangan monohybrid yang dilengkapi

dengan symbol genotip : satu sifat beda tidak dominan

penuh terhadap pasanganya

Untuk menyelesaikan kegiatan ini kita

hanya membutuhkan alat tulis saja

95

IV. Kegiatan

a. bekerjalah secara individu b. baca dan pahami informasi persilangan berikut :

bunga pukul empat berbunga merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat berbunga putih (mm), sifat beda warna merah tidak dominan penuh terhadap sifat beda warna putih. Turunan pertama berbunga merah muda. Persilangan diteruskan hingga menghasilkan keturunan kedua.

V. Pertanyaan

1. Tulislah bagan persilangannya lengkap dengan simbol-simbol genotipnya. 2. Bagaimana perbandingan jumlah sifat-sifat beda pada turunan kedua ?

VI. Kesimpulan

1. …………………………………………………………………………………… 2.……………………………………………………………………………………. 3……………………………………………………………………………………..

96

LEMBAR JAWAB LKS 1 Tabel hasil pengamatan :

1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati contoh : batang tinggi, warna

bunga merah, rambut keriting, rasa buah manis, dsb

2. Fenotip : sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati

Genotip : susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu

3.

Kesimpulan :

1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati, contoh : warna bunga,

panjang batang, warna bulu

2. Genotip adalah susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu,

contoh : MM, Mm, mm

Rubrik penilaian

Jawaban benar dan lengkap skor 10

Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10

Jawaban salah 1

Nilai = jumlah skor : jumlah soal

Jenis makhluk hidup Contoh sifat fenotip Macam sifat fenotip

Tumbuhan mawar Warna bunga Merah, putih, kuning

Tumbuhan mawar Panjang batang Panjang, pendek

Manusia Bentuk hidung Mancung, pesek

Manusia Bentuk rambut Lurus, keriting

Kucing Warna bulu Hitam, putih, kuning

Fenotip Genotip

tumbuhan berbatang tinggi TT, Tt

tumbuhan berbatang pendek tt

97Lampiran 9

LEMBAR JAWAB LKS 2

1. P1 : MM X mm

(merah) (putih)

Gamet1 : M m

F1 : Mm

(merah muda)

P2 : Mm X Mm

(merah muda) (merah muda)

Gamet2 : M , m M , m

F2 :

2. Perbandingan fenotip pada F2 = merah : merah muda : putih

= 1 : 2 : 1

Perbandingan genotip pada F2 = MM : Mm : mm

= 1 : 2 : 1

Kesimpulan :

1. Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1

2. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1

Rubrik penilaian

Jawaban benar dan lengkap skor 10

Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10

Jawaban salah 1

Nilai = jumlah skor : jumlah soal

M M

M MM (merah) Mm (merah muda)

m Mm (merah muda) mm (putih)

98

KISI –KISI SOAL

Kompetensi dasar Indikator Materi No. Soal Ranah Kunci

2.2Mendiskripsikan

konsep pewarisan

sifat pada makluk

hidup.

1. Menjelaskan pengertian

genetika, dan pewarisan

sifat.

1. Istilah dalam

pewarisan sifat

6

C1

D

2. Menjelaskan peran Mendel

dalam genetika dan cara

Mendel membuat hibrida.

2. Percobaan

mendel dalam

genetika

47

48

C1

C1

C

B

3. Menjelaskan materi genetik

yang bertanggung jawab

dalam pewarisan sifat

(kromosom dan gen)

1. Kromosom

dan gen

4

19

C1

C2

C

C

2. Mengetahui letak gen

dan kromosom

3. Kromosom

dan gen

1

42

C1

C1

B

B

3. Menjelaskan tentang alel,

dan membedakan antara

autosom dan gonosom.

3. Kromosom

dan gen

7

16

35

49

C1

C2

C2

C1

A

D

B

B

4. Mengetahui jumlah

kromosom pada manusia

dan membedakan antara

kromosom pada laki-laki

dan perempuan

3. Kromosom

dan gen

13

41

50

51

C1

C1

C1

C2

A

C

C

C

5. Membedakan kromosom

haploid (n) dan kromosom

diploid (2n).

3. Kromosom

dan gen

14 C1 C

6. Menjelaskan pengertian

dominan, resesif, dan

intermediet

3. Kromosom

dan gen

9

26

28

C2

C1

C2

A

C

B

2.3 Mendeskripsikan

proses pewarisan

1. Membedakan sifat genotip

dan fenotip

4. Persilangan

monohibrid

2

8

C1

C2

C

A

99Lampiran 10

sifat dan hasil

pewarisan sifat

beserta

penerapanya

dan dihibrid

29

32

44

C3

C3

C3

A

C

C

2. Menjelaskan sifat beda

homozigot dan heterozigot

4.Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

3

5

46

C1

C2

C3

B

C

C

3. Menjelaskan pengertian

gamet, pariental, filial

4.Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

43 C1 C

4. Menentukan gamet dari

genotip tetua atau induk.

4.Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

27

30

45

C2

C2

C2

B

C

B

5.Menjelaskan pengertian

monohibrid dan dihibrid

4.Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

22

15

C3

C1

D

A

6.Menyebutkan contoh sifat

fenotip makhluk hidup

4.Persilangan

monohirid dan

dihibrid

36 C3 C

7. Terampil melakukan

persilangan monohibrid dan

dihibrid

4.Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

10

11

12

20

21

33

34

37

40

C2

C2

C2

C2

C2

C3

C3

C2

C3

A

D

B

B

B

C

A

B

A

8.Menentukan rasio hasil

persilangan monohibrid dan

4.Persilangan

monohibrid dan

17

18

C2

C2

C

A

100

Keterangan:

C1: pengetahuan

C2: pemahaman

C3: penerapan

dihibrid

dihibrid 39 C2 B

9.Menjelaskan suatu

persilangan monohibrid dan

dihibrid

4. Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

23

31

C2

C2

B

A

10.Merancang suatu

persilangan monohibrid dan

dihibrid

4.Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

38 C2 A

11. Memprediksi hasil suatu

persilangan monohibrid dan

dihibrid

4. Persilangan

monohibrid dan

dihibrid

24

25

C3

C3

B

C

12. Memberikan contoh

pemanfaatan dan dampak

teknologi reproduksi dalam

kehidupan sehari-hari

5. Teknologi

reproduksi

52

53

54

55

56

57

58

59

60

C3

C1

C2

C1

C1

C2

C1

C2

C1

D

D

B

B

B

C

B

A

B

101

SOAL Mata Pelajaran : Biologi Pokok Materi : Pewarisan Sifat Kelas/Semester : IX/II Waktu : 80 menit

PETUNJUK PENGISIAN 1. Tulislah identitas saudara dengan jelas pada lembar jawaban 2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban 3. Periksalah jawaban saudara sebelum diserahkan kepada pengawas. 4. Selamat mengerjakan.

Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang tersedia! 1. Bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah….

a. inti sel dan ribosom c. kromosom dan gen b. nukleus dan nukleolus d. kromosom dan genetik

2. Sifat-sifat yang tampak dari luar setiap individu disebut…. a. genotip c. fenotip b. diploid d. kromosom

3. Genotip yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa) disebut…. a. heterozigot c. dominan b. homozigot d. resesif

4. Bagian kromosom yang menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup disebut…. a. diploid c. gen b. haploid d. genotip

5. Genotip heterozigot yang benar adalah…. a. AA c. Aa b. aa d. Ab

6. Penggabungan sifat dari dua makhluk hidup disebut…. a. genotip c. galur murni b. fenotip d. persilangan

7. Kromosom yang terdapat dalam sel tubuh disebut…. a. autosom c. somatik b. genotip d. fenotip

8. Perpaduan antara genotip dan faktor lingkungan menimbulkan…. a. fenotip c. gen b. diploid d. haploid

102

Lampiran 11

9. Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) merah disilangkan dengan bunga pukul empat putih menghasilkan keturunan semuanya berbunga merah. Keadaan demikian kita sebut…. a. merah dominan terhadap putih c. merah resesif terhadap putih b. putih dominan terhadap merah d. intermediet

10. Tanaman rasa manis homozigot dominan disilangkan dengan tanaman rasa masam homozigot resesif. Jika A= rasa manis, a= rasa masam, berapa jumlah F2 rasa masam? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4

11. Bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih menghasilkan keturunan 25% berwarna merah, 50% berwarna merah muda, dan 25% berwarna putih. Adanya bunga berwarna merah muda kita sebut…. a. merah dominan terhadap putih c. merah resesif terhadap putih b. putih dominan terhadap merah d. intermediet

12. Bunga warna merah (MM) disilangkan dengan bunga warna putih (mm) bersifat intermediet. Warna turunan yang akan dihasilkan adalah…. a. merah muda 100% c. putih 100% b. merah muda 50% d. putih 50%

13. Makhluk hidup yang mempunyai satu kromosom adalah…. a. bakteri c. ular b. katak d. kucing

14. Sel haploid adalah sel yang memiliki…. a. sebuah kromosom c. satu set kromosom b. beberapa kromosom d. dua set kromosom

15. Penyerbukan silang dengan banyak sifat beda disebut… a. polihibrid c. dihibrid b. trihibrid d. monohibrid

16. Kalau jumlah kromosom setiap sel tubuh jagung adalah 20 buah maka setiap sel putik jagung mengandung kromosom sebanyak… a. 40 c. 30 b. 20 d. 10

17. Persilangan antara tanaman bergenotip AABB dengan aabb akan menghasilkan F2 dengan perbandingan fenotip …. a. 6:4:3:3 c. 9:3:3:1 b. 9:3:2;2 d. 9:1:3:3

103

18. Hasil persilangan bunga pukul empat merah dengan putih yang memiliki sifat intermediet, maka perbandingan fenotip pada F2-nya…. a. 1:2:1 c. 9:3:3:1 b. 3:1 d. 9:1

19. Genotip dari suatu individu ditentukan oleh komposisi…. a. protein c. gen b. ribosom d. nucleus

20. Persilangan kacang berkulit biji cokelat (CC) dengan kacang berkulit putih (cc), menghasilkan F2 dengan perbandingan… a. 50% cokelat dan 50% putih c. 25% cokelat dan 75% putih b. 75% cokelat dan 25% putih d. 100% cokelat

21. Persilangan buah mangga berbatang tinggi (Tt) dengan buah mangga berbatang pendek (tt) menghasilkan keturunan dengan perbandingan…. a. 25% berbatang tinggi dan 75% berbatang pendek b. 50% berbatang tinggi dan 50% berbatang pendek c. 75% berbatang tinggi dan 25% berbatang pendek d. 100% berbatang tinggi

22. Bila kita menanam biji-biji kacang yang besar maka kita akan mendapatkan kacang yang…. a. kecil dan besar sama banyak c. lebih kecil dari induknya b. lebih besar dari induknya d. besar dan kecil bervariasi

23. Persilangan antara genotip AABB X aabb menghasilkan F1 dengan genotip…. a. AABB c. Abab b. AaBb d. AAaaBBbb

24. Padi dengan rasa enak berumur panjang (EEPP) disilangkan dengan padi keras berumur pendek (eepp). Gen E dan P dominan. Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan padi enak berumur pendek yang ditandai dengan genotip…. a. EEPP c. EePp b. EEpp d. EePP

25. Buah jeruk dengan rasa manis berakar kuat (MMKk) disilangkan dengan jeruk rasa asam berakar pendek (mmkk). Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan jeruk manis berakar pendek yang ditandai dengan genotip…. a. MMKK c. Mmkk b. MmKk d. mmkk

26. Pengertian intermediet adalah…. a. Sifat yang diturunkan dari induk jantan c. Sifat perpaduan kedua induknya

104

b. Sifat yang diturunkan dari induk betina d. Sifat yang menutupi 27. Jika suatu induk bergenotip AaBbCc maka jumlah macam gamet yang dihasilkan adalah….

a. 6 macam c. 12 macam b. 8 macam d. 16 macam

28. Dalam suatu persilangan, sifat resesif tidak tampak (muncul) pada fenotip keturunanya. Hal ini disebabkan…. a. Sifat resesif berpasangan dengan sifat dominan b. Sifat dominan mematikan sifat resesif c. Jumlah sifat dominan bertambah d. Sifat resesif itu hilang

29. (A) gen untuk rambut keriting, (a) gen untuk rambut lurus, (B) gen untuk kulit hitam, dan (b) gen untuk kulit putih. Orang yang mewarisi gen AaBb akan memiliki sifat fenotip…. a. Berambut keriting dan berkulit hitam c. berambut lurus dan berkulit hitam b. Berambut keriting dan berkulit putih d. berambut lurus dan berkulit putih

30. Suatu hewan bergenotip PPQqRR akan membentuk macam gamet…. a. PqR dan PQr c. PQR dan PqR b. PQR dan pqr d. Pqr dan PqR

31. Pada persilangan marmot berambut hitam berekor panjang dominan dengan marmot berambut cokelat berekor pendek resesif, genotip pada persilangannya ditulis…. a. HHPP >< hhpp c. hhpp >< hhpp b. hhPP >< hhpp d. HHpp ><hhpp

32. Lidah dapat menggulung adalah sifat dominan. Ravi dapat menggulung lidahnya, tapi adiknya sita tidak dapat. Ayah ravi dapat menggulung lidahnya sedangkan ibunya tidak. Jika T adalah alel dominan untuk sifat ini dan t adalah alel resesif, maka genotip keluarga ravi ialah…. Ayah Ibu Ravi Sita a. TT Tt TT Tt b. Tt tt Tt Tt c. Tt tt Tt tt d. TT tt Tt tt

33. Pada bunga pukul empat, R adalah alel untuk bunga merah dan r adalah alel untuk bunga putih. Heterozigotnya merupakan intermediet, yaitu bunga merah muda. Genotip kedua tanaman induk jika keturunanya memiliki rasio fenotip = 1 (merah muda) : 1 (putih) ialah…. a. Rr >< Rr c. Rr >< rr b. RR >< Rr d. RR >< rr

105

34. Ayam jantan berbulu hitam dominan, disilangkan dengan ayam betina berbulu putih. Jika sesama F1 disilangkan dan menghasilkan 12 ekor anak ayam kemungkinan jumlah anak ayam yang berbulu hitam adalah…. a. 9 ekor c. 6 ekor b. 4 ekor d. 8 ekor

35. Jika inti sel kelamin kucing mengandung 16 kromosom, maka jumlah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuhnya adalah…. a. 8 kromosom c. 30 kromosom b. 32 kromosom d. 4 kromosom

36. Buah banyak, besar, rasanya manis, bijinya sedikit, merupakan sifat unggul pada tanaman buah. Dalam persilangan, sifat-sifat tersebut merupakan…. a. Sifat genotip c. Sifat fenotip b. Sifat dominan d. Sifat resesif

37. Kelinci berbulu kasar (KK) dominan disilangkan dengan kelinci berbulu halus (kk) resesif. Pada F2-nya muncul kelinci berbulu kasar heterozigot dengan genotip…. a. KK c. KK dan kk b. Kk d. KK dan Kk

38. Mendel memperoleh data bahwa penyilangan kacang kapri bentuk biji bulat dengan sesamanya menghasilkan keturunan 561 biji bulat dan 187 biji keriput. Jika gen B (bulat) dominan terhadap gen b (keriput), maka gen kedua induknya adalah…. a. Bb >< Bb c. BB >< BB b. BB >< bb d. BB >< Bb

39. Jika bunga berwarna merah dengan genotip MM dibastarkan dengan bunga putih genotip mm, maka perbandingan sifat genotip pada F2-nya adalah…. a. 3 MM : 1 mm c. 2 Mm : 1 mm b. 1 MM : 2 Mm : 1 mm d. 2 MM : 2 Mm

40. Seekor kambing berbulu cokelat (CC) disilangkan dengan kambing berbulu putih (cc). jika sifat bulu cokelat dominan terhadap sifat bulu putih, maka genotip dan fenotip pada F1 seluruhnya adalah…. a. Cc, cokelat c. cc, putih b. CC, cokelat d. Cc, putih

41. Sel diploid pada manusia berjumlah…. a. 46 pasang c. 23 pasang b. 26 pasang d. 32 pasang

42. Tempat khusus kedudukan gen dalam kromosom disebut…. a. Alela c. Nukleus

106

b. Lokus d. Rongga sel 43. Hasil perkawinan antara dua individu yang berbeda disebut….

a. Filius c. Hibrid b. Parental d. Gamet

44. Agar diperoleh keturunan dengan perbandingan fenotip 50 % merah dan 50 % putih, maka genotip kedua induknya adalah…. a. MM >< mm c. Mm >< mm b. Mm >< Mm d. mm >< mm

45. Individu yang bergenotip MMKk akan menghasilkan gamet…. a. MKk dan MkK c. Kk dan MM b. MK dan Mk d. Mk dan mk

46. Seorang wanita bergolongan darah B heterozigot menikah dengan pria bergolongan darah A heterozigot, maka kemungkinan golongan darah pada anak-anaknya adalah…. a. A dan B c. A, B, AB, dan O b. AB d. AB dan O

47. Penemuan bibit unggul pada hewan dan tumbuhan dilakukan melalui…. a. Seleksi alam c. Hibridisasi b. Adaptasi d. Sterilisasi

48. Tokoh yang disebut sebagai bapak genetika adalah…. a. Watson dan Crick c. Aristoteles b. Mendel d. Hardy Weinberg

49. Kromosom yang menentukan jenis kelamin disebut…. a. Autosom c. Haploid b. Gonosom d. Diploid

50. Perbedaan antara kromosom pada laki-laki dan perempuan adalah…. a. Laki-laki punya 2 kromosom x sedangkan perempuan punya 1 kromosom x b. Laki-laki punya 1 kromosom y sedangkan perempuan punya 2 kromosom y c. Laki-laki punya kromosom x dan y sedangkan perempuan hanya mempunyai kromosom x saja d. Laki-laki hanya mempunyai kromosom x saja sedangkan perempuan mempunyai kromosom x dan y

51. Terbentuknya jenis kelamin pria dan wanita dipengaruhi oleh…. a. Kromosom c. Kromosom seks b. Inti sel d. Membran inti

52. Berikut ini merupakan salah satu contoh teknologi reproduksi yang modern pada tanaman, yaitu…. a. Setek c. Merunduk b. Cangkok d. Kloning

107

53. Inseminasi buatan (kawin suntik) yang telah dilakukan pada ternak sapi bertujuan sebagai berikut, kecuali…. a. Produksi daging dan susu berkualitas tinggi b. Kualitas ternak yang lebih baik c. Untuk efisiensi pembiakan d. Agar ternak jinak sehingga mudah dipelihara

54. Suatu makhluk hidup dapat berubah sifatnya, bila diubah…. a. Tempat hidupnya c. Media kulturnya b. Materi genetiknya d. Cara reproduksinya

55. Dampak negatif teknologi reproduksi pada tanaman yaitu…. a. Menghasilkan tanaman baru c. Tanaman resisten penyakit b. Menurunkan keanekaragaman tanaman d. Memperbaiki kualitas tanaman

56. Melalui teknologi cloning pada tumbuhan dapat memberikan manfaat sebagai berikut, kecuali…. a. Sebagai upaya konservasi tumbuhan langka b. Menghasilkan buah yang lebih cepat c. Dihasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu singkat d. Semua tanaman baru memiliki sifat seperti induknya

57. Yang dimaksud dengan makhluk hidup satu klon itu adalah…. a. Makhluk hidup hasil perkawinan silang b. Makhluk hidup hasil reproduksi seksual c. Makhluk hidup hasil reproduksi aseksual d. Makhluk hidup hasil reproduksi generatif

58. Cloning sebenarnya merupakan perkembangan secara…. a. Seksual c. Generatif b. Aseksual d. Konjugasi

59. Ciri khas dari hasil cloning adalah bahwa…. a. Sel-sel memiliki sifat identik dengan induknya b. Sel-sel cepat membelah c. Sel-sel meiliki sifat genetik yang berbeda d. Sel-sel cepat berdiferensiasi

60. Percobaan cloning yang telah dilakukan pada katak adalah…. a. Ovum yang mengandung inti spermatozoa b. Ovum yang mengandung sel tubuh c. Ovum yang mengandung inti sel generatif d. Ovum yang tidak mengandung inti

☺GOOD LUCK☺ 

108

109Lampiran 12

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

No Nama Siswa Kode Siswa 1 Ahmad wahyu ghozali A1 2 Alfia ningrum A2 3 Ambar wulan A3 4 Apri widiyanto A4 5 Candra hadi A5 6 Dariwen A6 7 Dea bastiangga A7 8 Dedi arief mulyawan A8 9 Dian mardiati A9

10 Dina shofiana fani A10 11 Fitria sari A11 12 Fungky afni andini A12 13 Hamidum mahmud A13 14 Iman faizal A14 15 Jaitun A15 16 Khaeun fitriyah A16 17 Kiki astrida A17 18 Kris amalia A18 19 Kris susanto A19 20 Maulidya rahmawati A20 21 Muhamad mukti fatowi A21 22 Muhamad miftakhudin A22 23 Nazilatul ardhiyah A23 24 Nok asih A24 25 Priyo usnandar A25 26 Pujianto A26 27 Rahmat fauzan tangga A27 28 Resmanto A28 29 Reza ahmad kurniawan A29 30 Rhoqi nofianti A30 31 Rino rusdi arifin A31 32 Rudi hartoto A32 33 Salis huda fadhilla A33 34 Siti ro'mah A34 35 Sri mujianah A35 36 Sugeng susanto A36 37 Susi setyaningrum A37 38 Tyas ayu prafitri A38 39 Warniti A39 40 Yuliani A40

DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN 120Lampiran 13

No Nama Siswa Kode Siswa 41 Adul mughni B1 42 Agus priyadi B2 43 Agus setiawan B3 44 Ahmad bastomi B4 45 Asyafaro ainun fatmala B5 46 Bagus priyanto B6 47 Citra resmi B7 48 Darwati B8 49 Darwinto B9 50 Destryana putri B10 51 Dwi heru B11 52 Eli irawati B12 53 Harto maryanto B13 54 Herman B14 55 Iis solikhah B15 56 Lia esti kuswanda B16 57 Mahnur yiyai kusumo B17 58 Malina B18 59 Marhatus solihah B19 60 Moh. Jeni B20 61 M. firmansyah B21 62 Nafisah fitri B22 63 Nur asriyani B23 64 Nur solehudin B24 65 Nur aeni B25 66 Priyo setyo budi B26 67 Ridlo baiq pundiarto B27 68 Sam aji purwocaroko B28 69 Septi mardiana B29 70 Shinta apriliani B30 71 Siti khomsatun B31 72 Sukron rosidi B32 73 Susi indah arti B33 74 Syarif hidayat B34 75 Tusmi alintati B35 76 Tutut lina wijayanti B36 77 Wanti andriani B37 78 Yulin kano'ah B38 79 Yuni nurwati B39 80 Yuni retnoningrum B40

121

REKAPITULASI NILAI AKHIR SISWA KELAS SAMPEL

No Kode Nilai Nilai Akhir

Ketuntasan Belajar A (LDS)

B (Tugas)

C (Ev.akhir) (A+B+2C):4

1 A1 97 92 66 80.3 TUNTAS 2 A2 95 85 63 76.5 TUNTAS 3 A3 97 92 66 80.3 TUNTAS 4 A4 95 85 70 80 TUNTAS 5 A5 97 92 76 85.3 TUNTAS 6 A6 95 85 63 76.5 TUNTAS 7 A7 97 92 86 90.3 TUNTAS 8 A8 95 85 86 88 TUNTAS 9 A9 97 92 63 78.8 TUNTAS 10 A10 95 85 76 83 TUNTAS 11 A11 95 89 63 77.5 TUNTAS 12 A12 95 81 70 79 TUNTAS 13 A13 95 89 86 89 TUNTAS 14 A14 95 81 50 69 TIDAK TUNTAS 15 A15 95 89 70 81 TUNTAS 16 A16 95 81 73 80.5 TUNTAS 17 A17 95 89 70 81 TUNTAS 18 A18 95 81 66 77 TUNTAS 19 A19 95 89 76 84 TUNTAS 20 A20 95 81 50 69 TIDAK TUNTAS 21 A21 99 91 63 79 TUNTAS 22 A22 96 91 70 81.8 TUNTAS 23 A23 99 91 90 92.5 TUNTAS 24 A24 96 91 66 79.8 TUNTAS 25 A25 99 91 83 89 TUNTAS 26 A26 96 91 70 81.8 TUNTAS 27 A27 99 91 66 80.5 TUNTAS 28 A28 96 91 86 89.8 TUNTAS 29 A29 99 91 70 82.5 TUNTAS 30 A30 96 91 70 81.8 TUNTAS 31 A31 90 88 70 79.5 TUNTAS 32 A32 93 88 80 85.3 TUNTAS 33 A33 90 88 70 79.5 TUNTAS 34 A34 93 88 63 76.8 TUNTAS 35 A35 90 88 70 79.5 TUNTAS 36 A36 93 88 70 80.3 TUNTAS 37 A37 90 88 70 79.5 TUNTAS 38 A38 93 88 70 80.3 TUNTAS 39 A39 90 88 76 82.5 TUNTAS 40 A40 93 88 70 80.3 TUNTAS

122Lampiran 14

No Kode Nilai Nilai akhir

(A+B+2C) : 4 Ketuntasan belajar A (LDS) B (Tugas) C (Ev. Akhir)41 B1 91 85 70 79 TUNTAS 42 B2 98 80 60 74.5 TUNTAS 43 B3 91 85 76 82 TUNTAS 44 B4 98 80 70 79.5 TUNTAS 45 B5 91 85 73 80.5 TUNTAS 46 B6 98 80 70 79.5 TUNTAS 47 B7 91 85 66 77 TUNTAS 48 B8 98 80 70 79.5 TUNTAS 49 B9 91 85 76 82 TUNTAS 50 B10 98 80 80 84.5 TUNTAS 51 B11 86 80 76 79.5 TUNTAS 52 B12 90 83 63 74.8 TUNTAS 53 B13 86 80 60 71.5 TUNTAS 54 B14 90 83 73 79.8 TUNTAS 55 B15 86 80 83 83 TUNTAS 56 B16 90 83 50 68.3 TIDAK TUNTAS 57 B17 86 80 76 79.5 TUNTAS 58 B18 90 83 60 73.3 TUNTAS 59 B19 86 80 60 71.5 TUNTAS 60 B20 90 83 76 81.3 TUNTAS 61 B21 81 67 76 75 TUNTAS 62 B22 94 89 80 85.8 TUNTAS 63 B23 81 67 70 72 TUNTAS 64 B24 94 89 76 83.8 TUNTAS 65 B25 81 67 76 75 TUNTAS 66 B26 94 89 70 80.8 TUNTAS 67 B27 81 67 76 75 TUNTAS 68 B28 94 89 76 83.8 TUNTAS 69 B29 81 67 76 75 TUNTAS 70 B30 94 89 83 87.3 TUNTAS 71 B31 94 90 63 77.5 TUNTAS 72 B32 94 78 63 74.5 TUNTAS 73 B33 94 90 76 84 TUNTAS 74 B34 94 78 50 68 TIDAK TUNTAS 75 B35 94 90 83 87.5 TUNTAS 76 B36 94 78 83 84.5 TUNTAS 77 B37 94 90 73 82.5 TUNTAS 78 B38 94 78 80 83 TUNTAS 79 B39 94 90 83 87.5 TUNTAS 80 B40 94 78 60 73 TUNTAS

rata-rata nilai akhir siswa 80.05 % siswa yang memenuhi KKM (ketuntasan klasikal) 95% % siswa yang tidak memenuhi KKM 5%

123

RUBRIK UNTUK LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

No Kegiatan Skor Kriteria 1 Praktikum dan

Diskusi 5 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan serta

mencatat semua praktikum dan diskusi 4 memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan,

namun hanya mencatat sebagian praktikum dan diskusi 3 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan,

namun tidak melakukan kegiatan pencatatan 2 Tidak melakukan kegiatan praktikum namun melakukan kegiatan

diskusi 1 Tidak melakukan kegiatan praktikum dan diskusi

2 Mencatat 5 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar dan lengkap

4 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar namun kurang lengkap

3 Catatan salah meskipun kalimat jelas dan lengkap 2 Catatan kurang lengkap dan salah 1 Tidak mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi sama sekali

3 Bertanya 5 Pertanyaan sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pertanyaan jelas dan susunan kalimatnya benar

4 Pertanyaan berbobot namun susunan kalimatnya kurang baik sehingga pertanyaanya kurang jelas

3 Pertanyaan kurang berbobot meskipun pertanyaanya jelas dan susunan kalimatnya benar

2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan mengemukakan pertanyaan

1 Tidak pernah mengajukan pertanyaan ataupun tunjuk jari 4 Menjawab 5 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pernyataanya

jelas dan susunan kalimat benar 4 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran namun susunan

kalimatnya kurang baik sehingga jawaban kurang jelas 3 Berani menjawab meskipun jawabanya salah 2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan

menjawab pertanyaan 1 Tidak pernah menjawab/tunjuk jari

5 Bekerjasama 5 a. Mampu menjadi pemimpin kelompok yang baik b. Memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok c. Menghargai pendapat orang lain

4 a. Memberikan sumbangan yang baik untuk kelompok b. Menghargai pendapat orang lain

3 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok

b. Tidak menghargai pendapat orang lain 2 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk

kelompok b. Mengerjakan tugas kelompok untuk individu hanya dengan

mencontek milik teman 1 a. Hanya berdiam diri (pasif) tanpa memberikan sumbangan pemikiran

untuk kelompok b. Tidak mengerjakan tugas kelompok untuk individu

124Lampiran 15

6 Melamun / mengantuk

5 Tidak pernah melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran 4 Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan berusaha mengikuti

pembelajaran 3 Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan tidak memperhatikan

pembelajaran 2 Melamun, tapi tidak mengantuk 1 Melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran

7 Mengganggu teman

5 Tidak pernah mengganggu teman selama kegiatan pembelajaran 4 Men gganggu teman selama kurang dari 5 menit selama kegiatan

pembelajaran 3 Mengganggu teman antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran 2 Mengganggu teman antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran 1 Mengganggu teman lebih dari 60 menit selama kegiatan pembelajaran

8 Bermain-main 5 Tidak pernah bermain-main selama kegiatan pembelajaran 4 Bermain-main selama kurang dari 5 menit selama kegiatan

pembelajaran 3 Bermain-main antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran 2 Bermain-main antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran 1 Bermain-main lebih dari 60 menit

125

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Kelompok :

Materi :

Tanggal pengamatan :

No Kode siswa Jenis aktivitas Jumlah skor

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Keterangan : Aktivitas positif 1. Praktikum dan Diskusi 2. Mencatat 3. Bertanya 4. Menjawab 5. Kerjasama Aktivitas negatif 6. Melamun / mengantuk 7. mengganggu teman 8. bermain-main

126Lampiran 16

No Kode siswa

Pertemuan 1 2 3 4

Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 A1 34 ST 34 ST 35 ST 38 ST 2 A2 33 ST 38 ST 33 ST 31 T 3 A3 28 T 31 T 35 ST 34 ST 4 A4 36 ST 39 ST 39 ST 39 ST 5 A5 28 T 30 T 35 ST 33 ST 6 A6 34 ST 38 ST 35 ST 34 ST 7 A7 35 ST 37 ST 38 ST 39 ST 8 A8 31 T 36 ST 31 T 31 T 9 A9 28 T 34 ST 34 ST 33 ST

10 A10 33 ST 39 ST 32 T 36 ST 11 A11 36 ST 32 T 32 T 39 ST 12 A12 34 ST 38 ST 38 ST 34 ST 13 A13 30 T 33 ST 30 T 32 T 14 A14 30 T 29 T 24 C 28 T 15 A15 36 ST 33 ST 33 ST 38 ST 16 A16 28 T 38 ST 37 ST 33 ST 17 A17 30 T 31 T 29 T 34 ST 18 A18 34 ST 38 ST 36 ST 38 ST

19 A19 31 T 31 T 34 ST 36 ST

20 A20 30 T 38 ST 38 ST 31 T

21 A21 31 T 39 ST 39 ST 40 ST

22 A22 32 T 31 T 36 ST 35 ST

23 A23 33 ST 37 ST 36 ST 38 ST

24 A24 31 T 33 ST 32 T 38 ST

25 A25 38 ST 32 T 37 ST 32 T

26 A26 28 T 24 C 29 T 27 T

27 A27 29 T 31 T 35 ST 32 T

28 A28 32 T 32 T 32 T 35 ST

29 A29 29 T 32 T 35 ST 34 ST

30 A30 30 T 36 ST 34 ST 31 T

31 A31 30 T 33 ST 32 T 36 ST

32 A32 32 T 30 T 35 ST 37 ST

33 A33 34 ST 36 ST 32 T 38 ST

34 A34 32 T 31 T 33 ST 31 T

35 A35 32 T 32 T 34 ST 38 ST

36 A36 29 T 31 T 32 T 29 T

37 A37 34 ST 35 ST 33 ST 34 ST

38 A38 34 ST 34 ST 32 T 34 ST

39 A39 31 T 32 T 33 ST 34 ST

40 A40 30 T 33 ST 32 T 34 ST

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS SAMPEL

Keterangan ST : Sangat tinggi C: Cukup T : Tinggi

127

Lampiran 17

No Kode siswa

Pertemuan 1 2 3 4

Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 41 B1 27 T 33 ST 33 ST 32 T 42 B2 28 T 27 T 31 T 31 T 43 B3 27 T 33 ST 34 ST 29 T 44 B4 28 T 28 T 31 T 29 T 45 B5 29 T 39 ST 39 ST 39 ST 46 B6 31 T 28 T 32 T 31 T 47 B7 31 T 40 ST 37 ST 37 ST 48 B8 28 T 28 T 38 ST 33 ST 49 B9 27 T 33 ST 31 T 32 T

50 B10 34 ST 32 T 38 ST 37 ST 51 B11 28 T 28 T 30 T 30 T 52 B12 31 T 32 T 34 ST 31 T 53 B13 28 T 28 T 34 ST 32 T 54 B14 31 T 38 ST 38 ST 39 ST 55 B15 31 T 34 ST 34 ST 38 ST 56 B16 28 T 31 T 29 T 30 T 57 B17 28 T 28 T 35 ST 36 ST 58 B18 28 T 30 T 31 T 33 ST 59 B19 34 ST 37 ST 40 ST 40 ST 60 B20 28 T 38 ST 39 ST 40 ST 61 B21 25 T 36 ST 32 T 23 C 62 B22 27 T 36 ST 36 ST 39 ST 63 B23 32 T 31 T 35 ST 35 ST 64 B24 26 T 29 T 32 T 37 ST 65 B25 29 T 33 ST 31 T 33 ST 66 B26 22 C 30 T 28 T 33 ST 67 B27 23 C 35 ST 31 T 32 T 68 B28 22 C 30 T 32 T 35 ST 69 B29 31 T 31 T 35 ST 38 ST 70 B30 30 T 34 ST 34 ST 33 ST 71 B31 26 T 38 ST 34 ST 34 ST 72 B32 26 T 37 ST 36 ST 35 ST 73 B33 25 T 37 ST 35 ST 35 ST 74 B34 24 C 35 ST 30 T 33 ST 75 B35 30 T 37 ST 37 ST 36 ST 76 B36 36 ST 40 ST 40 ST 40 ST 77 B37 30 T 37 ST 38 ST 37 ST 78 B38 30 T 34 ST 33 ST 38 ST 79 B39 36 ST 39 ST 37 ST 40 ST 80 B40 31 T 35 ST 35 ST 35 ST

∑. ST 18 ∑. ST 47 ∑. ST 52 ∑. ST 57 ∑. T 58 ∑. T 32 ∑. T 27 ∑. T 22 ∑. C 4 ∑. C 1 ∑. C 1 ∑. C 1

Keaktifan klasikal 95% 98,75% 98,75% 98,75% Kriteria keaktifan ST ST ST ST

Keterangan ST : Sangat tinggi C: Cukup T : Tinggi

128

LEMBAR OBSERVASI KINERJA SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN

Pertemuan :

Materi : No

Kinerja yang diamati Nomor absen siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk praktikum atau diskusi

secara teratur dan tidak gaduh

2 Menggunakan peralatan praktikum atau diskusi dengan baik dan benar

3 Terampil melakukan kegiatan praktikum atau diskusi sesuai dengan petunjuk

4 Mendeskripsikan hasil praktikum atau diskusi dalam bentuk tabel dan tulisan

5 Mempresentasikan hasil praktikum atau diskusi di depan kelas

6 Menyimpulkan hasil praktikum atau diskusi dengan benar

7 Mengumpulkan hasil praktikum atau diskusi secara teratur dan tidak gaduh

8 Merapikan dan mengembalikan peralatan praktikum atau diskusi kepada guru

9 Mampu bekerjasama dalam kelompok

Jumlah

Tanda chek ( ) bila siswa melakukan aktivitas yang diamati, dan tanda strip (-) bila siswa tidak melakukan aktivitas yang diamati.

Skor = jumlah kegiatan x 10

Kriteria penilaian :

Skor 70 – 90 = sangat terampil (ST)

Skor 40 – 60 = cukup terampil (CT)

Skor 10 – 30 = kurang terampil (KT)

129

Lampiran 18

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA KELAS SAMPEL

No Kode siswa

Pertemuan 1 2 3 4

Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 A1 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST 2 A2 80 ST 60 CT 90 ST 80 ST 3 A3 70 ST 60 CT 90 ST 70 ST 4 A4 70 ST 70 ST 80 ST 80 ST5 A5 70 ST 50 CT 80 ST 80 ST 6 A6 70 ST 60 CT 90 ST 70 ST 7 A7 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST 8 A8 60 CT 40 CT 80 ST 80 ST 9 A9 70 ST 60 CT 80 ST 80 ST

10 A10 80 ST 60 CT 80 ST 70 ST 11 A11 70 ST 70 ST 70 ST 80 ST 12 A12 80 ST 70 ST 80 ST 70 ST 13 A13 60 CT 80 ST 60 CT 70 ST 14 A14 50 CT 20 KT 30 KT 70 ST 15 A15 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST 16 A16 70 ST 70 ST 90 ST 80 ST 17 A17 60 CT 60 CT 60 CT 80 ST 18 A18 80 ST 70 ST 80 ST 80 ST

19 A19 60 CT 60 CT 80 ST 70 ST

20 A20 70 ST 70 ST 80 ST 70 ST

21 A21 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST

22 A22 80 ST 60 CT 80 ST 70 ST

23 A23 80 ST 90 ST 80 ST 70 ST

24 A24 60 CT 80 ST 70 ST 60 CT

25 A25 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST

26 A26 60 CT 40 CT 80 ST 60 CT

27 A27 70 ST 80 ST 90 ST 70 ST

28 A28 80 ST 80 ST 80 ST 80 ST

29 A29 70 ST 80 ST 90 ST 80 ST

30 A30 70 ST 80 ST 90 ST 60 CT

31 A31 70 ST 80 ST 80 ST 80 ST

32 A32 70 ST 60 CT 90 ST 60 CT

33 A33 80 ST 80 ST 80 ST 60 CT

34 A34 80 ST 70 ST 90 ST 60 CT

35 A35 60 CT 60 CT 70 ST 70 ST

36 A36 70 ST 60 CT 80 ST 60 CT

37 A37 80 ST 80 ST 90 ST 60 CT

38 A38 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST

39 A39 60 CT 60 CT 80 ST 60 CT

40 A40 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST

Keterangan ST = Sangat terampil KT = Kurang terampil CT = Cukup terampil

130Lampiran 19

No Kode siswa

Pertemuan 1 2 3 4

Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 41 B1 50 CT 90 ST 60 CT 60 CT 42 B2 30 KT 60 CT 70 ST 70 ST 43 B3 50 CT 70 ST 90 ST 70 ST 44 B4 60 CT 80 ST 60 CT 70 ST 45 B5 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST 46 B6 80 ST 90 ST 70 ST 70 ST 47 B7 80 ST 70 ST 80 ST 70 ST 48 B8 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST 49 B9 50 CT 50 CT 50 CT 60 CT 50 B10 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST 51 B11 50 CT 60 CT 40 CT 70 ST 52 B12 80 ST 90 ST 70 ST 80 ST 53 B13 80 ST 80 ST 60 CT 70 ST 54 B14 80 ST 80 ST 80 ST 60 CT 55 B15 70 ST 90 ST 80 ST 70 ST 56 B16 50 CT 60 CT 60 CT 50 CT 57 B17 80 ST 70 ST 80 ST 80 ST 58 B18 50 CT 90 ST 60 CT 80 ST

59 B19 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST

60 B20 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST

61 B21 70 ST 90 ST 70 ST 20 KT

62 B22 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST

63 B23 80 ST 70 ST 90 ST 70 ST

64 B24 70 ST 40 CT 70 ST 80 ST

65 B25 70 ST 70 ST 80 ST 80 ST

66 B26 30 KT 60 CT 60 CT 70 ST

67 B27 20 KT 90 ST 50 CT 70 ST

68 B28 30 KT 40 CT 60 CT 70 ST

69 B29 80 ST 60 CT 90 ST 80 ST

70 B30 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST

71 B31 70 ST 90 ST 80 ST 70 ST

72 B32 70 ST 90 ST 70 ST 70 ST

73 B33 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST

74 B34 30 KT 70 ST 60 CT 50 CT

75 B35 70 ST 80 ST 90 ST 70 ST

76 B36 80 ST 90 ST 80 ST 60 CT

77 B37 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST

78 B38 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST

79 B39 80 ST 90 ST 80 ST 80 ST

80 B40 70 ST 70 ST 90 ST 80 ST

∑. ST 59 ∑. ST 56 ∑. ST 66 ∑. ST 68

∑. CT 16 ∑. CT 22 ∑. CT 14 ∑. CT 12

∑. KT 5 ∑. KT 2 ∑. KT - ∑. KT -

Keterangan ST = Sangat terampil KT = Kurang terampil CT = Cukup terampil

131

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF

Petunjuk pengisian :

1. Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan, isilah angket ini dengan sebenar-benarnya 2. Bila ada pertanyaan yang kurang jelas, tanyakanlah pada guru biologi Anda! 3. Pilih salah satu jawaban pertanyaan dengan cara memberikan tanda check pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda!

% 100 x maksimalskor jumlah

setuju menjawab yangskor jumlah Nilai =

Kriteria penilaian:

85%-100% = sangat tinggi

70%- 84 % = tinggi

60%- 69 % = cukup

50%- 59 % = kurang

0 %- 50 % = jelek

No Pernyataan Jumlah S TS

1 Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya berusaha memahami setiap materinya

2 Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis, dan buku penunjang lain diatas meja

3 Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi khususnya materi tentang pewarisan sifat

4 Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri genetik pada manusia

5 Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat

6 Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam mengerjakan tugas

7 Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran berlangsung

8 Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak ramai sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain

9 Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif dalam melaksanakan tugas

10 Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam kehidupan sehari-hari

132Lampiran 20

REKAPITULASI ANGKET PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS SAMPEL

No Pernyataan Jumlah Persentase (%)

S TS S TS

1 Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya

berusaha memahami setiap materinya

79 1 98,75 1,25

2 Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis,

dan buku penunjang lain diatas meja

74 6 92,5 7,5

3 Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi

khususnya materi tentang pewarisan sifat

77 3 96,25 3,75

4 Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain

sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri

genetik pada manusia

80 0 100 0

5 Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab

pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat

68 12 85 15

6 Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau

dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam

mengerjakan tugas

75 5 93,75 6,25

7 Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran

berlangsung

76 4 95 5

8 Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak

ramai sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain

74 6 92,5 7,5

9 Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif

dalam melaksanakan tugas

70 10 87,5 12,5

10 Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam

kehidupan sehari-hari

74 6 92,5 7,5

Rata-rata kelas 93,38 6,63

kriteria Sangat tinggi

133Lampiran 21

LEMBAR ANGKET TANGGAPAN SISWA

Petunjuk :

Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan proses pembelajaran di

kelas. Isilah dengan keadaan anda yang sebenarnya !

Berilah tanda cek ( ) pada kotak yang sesuai dengan pilihan anda untuk setiap nomor.

No Pernyataan Pilihan

Ya Tidak

1 Suasana pembelajaran menyenangkan

2 Proses pembelajaran berlangsung efektif

3 Guru selalu meningkatkan minat dan motivasi dalam mengikuti

pelajaran serta memicu rasa ingin tahu siswa

4 Guru menghubungkan materi dengan peristiwa kehidupan yang

terkait

5 Guru sudah melibatkan saya secara fisik (somatis) dalam

pembelajaran

6 Guru sudah melibatkan aspek visual – auditori (pendengaran-

penglihatan) saya dalam pembelajaran

7 Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya dalam

pembelajaran

8 Saya senang dengan media dan metode yang digunakan guru

9 Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan

10 Apakah anda menyukai pendekatan pembelajaran yang

digunakan saat ini

% 100 x maksimalskor jumlah

ya menjawab yangskor jumlah Nilai =

Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :

85%-100% = sangat tinggi

70%- 84 % = tinggi

60%- 69 % = cukup

50%- 59 % = kurang

0 %- 50 % = jelek

134Lampiran 22

REKAPITULASI ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS SAMPEL

No Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Ya Tidak Ya Tidak

1 Suasana pembelajaran menyenangkan 74 6 92,5 7,5

2 Proses pembelajaran berlangsung efektif 73 7 91,25 8,75

3 Guru selalu meningkatkan minat dan

motivasi dalam mengikuti pelajaran serta

memicu rasa ingin tahu siswa

69 11 86,25 13,75

4 Guru menghubungkan materi dengan

peristiwa kehidupan yang terkait

69 11 86,25 13,75

5 Guru sudah melibatkan saya secara fisik

(somatis) dalam pembelajaran

70 10 87,5 12,5

6 Guru sudah melibatkan aspek visual –

auditori (pendengaran-penglihatan) saya

dalam pembelajaran

69 11 86,25 13,75

7 Guru sudah melibatkan aspek intelektual

saya dalam pembelajaran

72 8 90 10

8 Saya senang dengan media dan metode yang

digunakan guru

71 9 88,75 11,25

9 Saya dapat dengan mudah menerima

pelajaran yang diajarkan

72 8 90 10

10 Apakah anda menyukai pendekatan

pembelajaran yang digunakan saat ini

68 12 85 15

Rata-rata kelas 88,37 11,63

Kriteria Sangat tinggi

135Lampiran 23

\

136

Lampiran 24

137

138

139

140Lampiran 25

141

142

Lampiran 26

143

144

Lampiran 27

145Lampiran 28

146Lampiran 29

FOTO – FOTO PENELITIAN

Gambar 1. Siswa sedang Berdiskusi

Gambar 2. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi

Gambar 3. Siswa sedang Memperhatikan Penjelasan dari Guru

Lampiran. 30 147

Gambar 4. Siswa sedang Melakukan Praktikum Persilangan Monohibrid

Gambar 5. Siswa sedang Diamati oleh Observer

Gambar 6. Siswa sedang Mengamati Comic strip

148

Gambar 7. Siswa sedang Melakukan Praktikum Persilangan Dihibrid

Gambar 8. Siswa sedang Mempresentasikan Hasil Praktikum

Gambar 9. Siswa sedang Memperhatikan Kelompok yang sedang Presentasi

149