161
EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA) KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi: Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Amira Ahadiana 11160541000047 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1443 H / 2021 M

EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI

PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA

(PUSPAGA) KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi:

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Amira Ahadiana

11160541000047

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1443 H / 2021 M

Page 2: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

ii

EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI

PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA

(PUSPAGA) KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi:

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Amira Ahadiana

11160541000047

Pembimbing Skripsi

Wati Nilamsari, M.Si,

NIP.197105201999032002

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H / 2021 M

Page 3: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

i

Page 4: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

ii

ABSTRAK

Amira Ahadiana, 11160541000047 “Efektivitas Program

Parenting Di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota

Tangerang Selatan”

Program Parenting Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan adalah kegiatan yang dilakukan

untuk memberikan suatu edukasi kepada para Orang tua tentang

pengasuhan anak yang baik dan benar, terutama menangani

masalah yang di hadapi oleh para Orang tua kepada anak. Terdapat

empat tahapan kegiatan parenting yaitu; menjelaskan tentang

program parenting kepada para Orangtua, memberikan gambaran

masa kehamilan hingga persalinan dalam bentuk video, dan tahap

diskusi/sharing Orang tua.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan

jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara

observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik pemilihan

informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling,

yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh

peneliti dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas

program parenting dalam pemahaman Orang tua tentang pengasuhan

anak dengan menggunakan teori Cambel J.P yang mengemukakan bahwa

pengukuran efektivitas menggunakan empat indikator yaitu; keberhasilan

kegiatan/program, keberhasilan sasaran, kepuasan sasaran, dan

pencapaian tujuan menyeluruh.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa program parenting

sudah berjalan Efektif bagi para Orang tua, kerena penerima manfaat

sudah merasa mengerti dan paham dengan edukasi yang telah di berikan

oleh pemateri, bahkan para Orang tua sudah menerapkan secara langsung

pengasuhan yang baik dan benar kepada anak mereka. Maka dari itu,

sesuai dengan tujuan kegiatan/program parenting ini mampu memberikan

perubahan yang lebih baik kepada Orang tua yang sudah mengikuti

kegiatan tersebut.

Kata kunci: Pengasuhan Orang tua kepada Anak, edukasi Parenting,

Efektivitas Program.

Page 5: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

iii

KATA PENGANTAR

حيم حمن الره الره بسم الله

Alhamdulillah Puji Sukur atas kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Program

Parenting Di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan” shalawat serta salam tercurahkan kepada

Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta kwluarga, sahabat, dan

para pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini merupakan tugas akhir dibuat untuk diajukan

sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Jurusan Kesejahteraan

Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menyadari bahwa

masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

penelitian ini. Maka dari itu masukan serta saran sangat diperlukan

untuk menyempurnakan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan, dan keikhlasan hati, peneliti ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Yang

terhormat Bapak Dr. Suparto, S.Ag., M.Ed. Ibu Dr. Siti

Napsiyah, MSW. Selaku Wakil Dekan bidang Akademik,

Bapak Dr. Sihabudin Noor, MA. Selaku Wakil Dekan bidang

Administrasi Umum, dan Bapak Drs. Cecep Castrawijaya,

MA. Selaku Wkil Dekan bidang Kemahasiswaan.

Page 6: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

iv

2. Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial, Bapak Ahmad

Zaky, M.Si. Ibu Nunung Khoiriyah, M.Ag. Selaku sekretaris

Program Studi Kesejahteraan Sosial,

3. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

(UIN) Jakarta. Yang telah memberikan yang berharga untuk di

masa depan, dan seluruh para pegawai Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang secara langsung dan tidak langsung

telah membantu penulis selama perkulihan.

4. Ibu Wati Nilamsari, M.Si, selaku dosen pembimbing penulis

skripsi yang telah meluangkan segenap waktunya untuk

memberikan bimbingan serta memberikan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Hj. Khadijah, MA sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

6. Pihak Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang

Selatan, yang telah membantu memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian skripsi.

7. Kedua Orangtua yang tercinta Alm Ayah H. Abi Sindu Harto

dan Mamah Marlinah. Terimakasih telah membesarkan,

mendidik, mendoakan saya, serta tidak pernah henti

memberikan dukungan, kasih sayang dan rasa cinta yang tak

pernah padam, dan tak pernah bosan memberikan semangat

kepada penulis.

8. Serta tak lupa ucapan terimakasih juga kepada kakak Ines Putri

Karunia dan abang ipar Ibnu Hardi Sudiana yang telah

Page 7: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

v

memberikan motivasi- motivasi kepada penulis. Dan yang

terakhir

Page 8: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

vi

terakhir kepada adik saya Hania Syawalina, keponakan saya

Keanu dan kaylo yang telah menjadi penyemangat kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat- sahabat saya JHS, dan di InTeam yang telah menjadi

penyemangat dan acuan penulis untuk lulus dan menyelesaikan

skripsi ini.

10. Raffly Rizaldi Azami yang selalu ada di saat senang maupun

susah dan menjadi penyemangat penulis dalam Menyusun

skripsi ini.

11. Sahabat tercinta Uswatun Hasanah, terimakasih sudah

menemani saya disaat keadaan susah dan telah menjadi

penyemangat di masa perkulihan.

12. Serta teman- teman penulis yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu yang telah memberikan masukan, do’a, dan

semangat di setiap perbincangan. Semoga skripsi ini

bermanfaat dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap

langkah kita. Aamiin yaa Rabb al- alamin.

Jakarta, 5 Agustus 2021

Amira Ahadiana

Page 9: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................... xi

DAFTAR BAGAN ............................................................ xii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................... 7

C. Batasan Masalah ........................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................ 7

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .... 8

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................... 9

G. Metode Penelitian ....................................... 15

H. Sistematika Penulisan ................................. 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................ 26

A. Landasan Teori ........................................... 26

1. Efektivitas ................................................ 26

2. Definisi Tentang Parenting ................... 32

3. Orang Tua ... Error! Bookmark not defined.

4. Pola Asuh .... Error! Bookmark not defined.

B. Kerangka Berpikir ...................................... 35

BAB III GAMBARAN UMUM PUSAT

PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA)

TANGERANG SELATAN ............................. 39

A. Sajarah Pendirian Lembaga ........................ 39

B. Struktur Organisasi ..................................... 41

C. Visi dan Misi Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) ............................................... 42

1. Visi ........................................................... 42

2. Misi ........................................................... 42

Page 10: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

viii

D. Tujuan, Sasaran, dan Moto ......................... 43

1. Tujuan ...................................................... 43

2. Sasaran ..................................................... 43

3. Moto ......................................................... 44

E. Ruang Lingkup ........................................... 44

F. Dasar Pelaksanaan Kegiatan ....................... 45

G. Program dan Kegiatan Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA)................................ 45

H. Mekanisme Layanan ................................... 48

I. Struktur Kegiatan Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA)................................ 49

BAB IV TEMUAN DATA ............................................. 52

A. Keberhasilan kegiatan/program Parenting di

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan ...................................... 52

B. Keberhasilan sasaran kegiatan/program

parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan ................ 59

C. Kepuasan sasaran kegiatan/program

parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) ............................................... 64

D. Pencapaian tujuan menyeluruh

kegiatan/program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) ......... 67

BAB V PEMBAHASAN ............................................... 86

A. Keberhasilan kegiatan/program parenting di

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan ...................................... 87

B. Keberhasilan sasaran kegiatan/program

parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan ................ 88

Page 11: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

ix

C. Kepuasan sasaran kegiatan/program parenting

di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan ...................................... 90

D. Pencapaian Tujuan menyeluruh

kegiatan/program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan ...................................... 91

BAB VI PENUTUP ........................................................ 98

A. Kesimpulan ................................................. 98

B. Saran ........................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ..................................................... 101

LAMPIRAN .................................................................... 104

Page 12: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Kerangka Informan Penelitian ...................... 18

Tabel 4. 1 Kepuasan Penerima Manfaat ......................... 66

Tabel 4. 2 Indikator Pencapaian Tujuan ......................... 83

Page 13: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Gedung Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan .............. 40

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi ................................... 42

Gambar 4. 1 Poster Webinar Program Parenting.......... 54

Gambar 4. 2 Kegiatan Program Parenting Secara Online

.................................................................. 58

Gambar 4. 3 Kegiatan Sosialisasi Program Parenting di

Majelis Taklim.......................................... 61

Gambar 4. 4 Setelah Melakukan Kegiatan/Program

Parenting .................................................. 61

Gambar 4. 5 Kegiatan Sosialisasi Program Parenting di

TK ............................................................. 61

Gambar 4. 6 Setelah Melakukan Kegiatan/Program

Parenting .................................................. 62

Page 14: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir ....................................... 36

Bagan 3. 1 Mekanisme Pelayanan Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan . 48

Bagan 3. 2 Struktur kegiatan Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan . 51

Page 15: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga mempunyai peranan penting dalam

pembentukan kepribadian anak dalam hal praktek pengasuhan

orang tua terhadap anaknya. Orang tua sebagai pengasuh dan

pembimbing dalam keluarga sangat berperan dalam

meletakkan dasar-dasar perilaku anaknya. Sikap, perilaku dan

kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai dan ditiru oleh anak

yang kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak-anak.

Keluarga yang tentram, bahagia, dan sejahtera merupakan

dambaan setiap manusia.

Keluarga sebagai satuan unit sosial terkecil merupakan

lingkungan Pendidikan yang paling utama dan pertama.

Artinya, keluarga merupakan lingkungan yang paling

bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak. Mengasuh dan

membesarkan anak secara umum merupakan tanggung jawab

kedua orang tua. (Djamarah, 2014, p. 33). Sebagai firman

Allah SWT:

ارا ن م

هليك

وأ م

نفسك

أ ا وق

ءامنوا ذين

ٱل ها ي

أاس ي ٱلن ودها

وق

مرهم أ ما

ٱلل يعصون

ل شداد

ظ

غل

ةئك

مل يها

عل

حجارة

وٱل

ون ما يؤمرون ويفعل

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah

dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

Page 16: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

2

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-

Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan. (QS At- Tahrim:6)

Orang tua bertanggung jawab untuk mewariskan nilai-

nilai kepada anak-anaknya yaitu dengan cara memberikan

kasih sayang sepenuhnya pada anak. Pengasuhan Orang tua

merupakan cara yang di tempuh dalam mengasuh dan

menerapkan kemandirian kepada anaknya dalam membentuk

watak, kepribadian, dan memberikan nilai-nilai bagi anak agar

menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak Orang tua yang

masih mempunnyai pola pikir bahwa Pendidikan sepenuhnya

tanggung jawab Lembaga Pendidikan saja. Hal ini seharusnya

keliru, dalam membentuk kepribadian anak untuk menjadi

lebih baik, peran pertama yang dilakukan adalah di dalam

keluarga, terutama peran ayah dan ibu. Dengan kata lain

kepribadian anak sangat di pengaruhi oleh bagaimana orang

tua menanamkan tata nilai kepada anak-anaknya. Dan tidak

kalah pentingnya anak-anak yang di didik dalam keluarga yang

baik akan membentuk anak-anak yang berkarakter dan tidak

mudah di pengaruhi oleh perilaku ataupun budaya buruk dari

luar.

Di dalam Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (“UU Perlindungan

Anak”) sebagaimana yang telah diubah oleh Undang-Undang

Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Page 17: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

3

(“UU 35/2014”) yang menyatakan bahwa setiap anak selama

dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun

yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat

perlindungan dari perlakuan: diskriminasi; eksploitasi, baik

ekonomi maupun seksual; penelantaran; kekejaman,

kekerasan, dan penganiayaan; ketidakadilan; dan perlakuan

salah lainnya.

Pengasuhan yang baik dari Orang tua memiliki pengaruh

yang sangat besar terhadap perkembangan moral anak ketika

dewasa. Pada dasarnya orang tua merupakan lingkungan

pertama bagi anak untuk mendapatkan pengetahuan,

pemahaman tentang pola asuh yang diterima anak dalam

lingkungan keluarga sangat penting bagi masa depan anak.

Dalam keluargalah anak dipersiapkan untuk membangun

pengetahuan tentang perkembangan sebelum memasuki

tingkatan-tingkatan perkembangannya dunia lainnya seperti

dunia orang dewasa, bahasa, adat istiadat dan kebudayaan.

Dampak pengasuhan yang kurang baik pada anak, akan

timbul berbagai dampak negatif bagi anak seperti kesulitan

beradaptasi dengan lingkungan sosial, pada saat memasuki

bangku sekolah anak akan mengalami kesulitan untuk

menerima pelajaran karena kurangnya perhatian yang

diberikan oleh orangtua. Maka, Orang tua dituntut untuk

menyadari dalam memberikan pemahaman kepada anak sejak

dini. Saat anak mulai beradaptasi dengan dunia luar, anak tidak

akan mudah terbawa kedalam hal-hal negatif yang banyak

terjadi di lingkungan sosial, namun demikian masih banyak

Page 18: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

4

juga keluarga yang tidak terlalu memikirkan pemahaman akan

pengasuhan yang baik bagi anak-anaknya.

Di tahun 2020 Asisten Deputi Bidang Perlindungan

Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi, Valentina Gintings

menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang

terjadi selama pandemi. “Berdasarkan data SIMFONI PPA,

pada 1 Januari-19 Juni 2020 telah terjadi 3.087 kasus

kekerasan terhadap anak, diantaranya 852 kekerasan fisik, 768

psikis, dan 1.848 kasus kekerasan seksual, angka ini tergolong

tinggi (Indonesia, 2020).

Sedangkan tahun 2021 terdapat 5.463 kasus kekerasan

terhadap anak. Dari total kasus kekerasan pada perempuan dan

anak, sebanyak 5.198 kasus terjadi di lingkup rumah tangga.

Sementara, lainnya terjadi di tempat kerja, sekolah, fasilitas

umum dan lembaga pendidikan kilat. Jenis kekerasan yang

dialami anak pun beragam, mulai dari kekerasan seksual, fisik,

psikis, penelantaran, trafficing dan eksploitasi. (Saptoyo, 2021)

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana

(DPMP3AKB) Kota Tangsel, Khairati mengatakan, sebanyak

126 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi pada 2018,

diantaranya adalah penelantaran, kekerasan dalam rumah

tangga (KDRT), hingga pelecehan seksual. (Deniansyah,

2019)

Berdasarkan temuan data dari Lembaga Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) pada 2018 terdapat 21

kasus mengenai penanganan tentang pengasuhan Orang tua,

Page 19: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

5

serta terdapat 30 kunjungan orang tua untuk meminta

bimbingan konseling/ konsultasi pengasuhan yang baik pada

Anak, di susul pada tahun 2019 terdapat peningkatan jumlah

kasus sebanyak 27 kasus dan terdapat 41 kunjungan Orang tua

yang datang untuk meminta bimbingan konseling di Lembaga

PUSPAGA dimana pada tahun tersebut terjadi peningkatan

yang signifikan dalam penanganan kasus Anak yang terjadi di

Tangerang Selatan (Data. Puspaga 2019). Berdasarkan data di

atas terdapat masih banyaknya orang tua yang datang ke

Lembaga PUSPAGA untuk melakukan bimbingan konseling

mengenai permasalahan terhadap anak yang meminta bantuan

kepada Lembaga Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA),

oleh karena itu permasalahan terhadap anak pada tahun 2018

dan 2019 disebabkan terjadi oleh faktor kurangnya

keterampilan Orang tua dalam memberikan pengasuhan yang

baik terhadap Anak.

PUSPAGA menyediakan program parenting untuk

meningkatkan pemahaman dan keterampilan Orang tua tentang

pengasuhan, serta perlindungan anak program tersebut di

selenggarakan dengan cara menyampaikan materi- materi

penting tentang bagaimana cara menerapkan pola asuh yang

benar kepada anak-anak. Parenting memiliki berbagai macam

makna. Secara tirminologi dapat diidentfikasikan sebagai

proses mengasuh anak. Di dalam Bahasa Indonesia, kata

mengasuh mengandung makna metode atau cara orang tua

mencukupi kebutuhan fisiologis dan psikologis anak,

membesarkan anak berdasarkan dan standar kriteria yang

Page 20: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

6

orangtua terapkan, menanamkan dan memberlakukan tata nilai

kepada anak. (Surbakti, 2012, p. 3)

Alasan peneliti melakukan penelitian tentang kegiatan

program parenting yaitu, peneliti ingin mengetahui apakah

program parenting ini akan efektif terhadap meningkatnya

pemahaman dan kemampuan keterampilan dalam pengasuhan

yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan anak dan tuntunan

zaman.

Menurut Agung Kurniawan efektivitas merupakan

kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan

program atau misi) dari suatu organisasi atau sejenisnya yang

tidak adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksanaanya.

(Kurniawan, 2005, p. 109). Selain itu efektivitas merupakan

unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah

ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun

program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun

sasaran seperti yang telah ditentukan. Kegiatan dapat dikatakan

efektif apabila telah mencapai tujuan yang telah ditentukan,

sejauh mana keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang di

harapkan, dan sesuatu pekerjaan dapat di selesaikan sesuai

dengan rencana yang telah disusun.

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas peneliti

tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang efektivitas

kegiatan dari program parenting sehingga peneliti akan

memfokuskan dengan judul “Efektivitas Program Parenting

Di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota

Tangerang Selatan”

Page 21: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tertulis, penulis memberikan

informasi berikut tentang masalah yang akan digunakan

sebagai bahan penelitian yaitu:

1. Tingginya kasus kekerasan terhadap Anak di Tangerang

Selatan.

2. Kurangnya perhatian Orangtua terhadap Anak

3. Minimnya pengetahuan Orangtua dalam memberikan pola

pengasuhan yang baik kepada Anak.

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti memberikan batasan masalah

pada pembahasan dalam skripsi. Tujuan dari batasan masalah

agar terhindar dari terjadinya perluasan materi yang akan

dibahas, mengingat keterbatasan peneliti dalam hal ilmu

pengetahuan, waktu, biaya, dan tenaga serta pikiran. Maka

peneliti memberikan batasan dalam lingkup penelitian yang

akan dilakukan dan hanya memfokuskan pada bahasan

efektivitas program parenting di pusat pembelajaran keluarga

(PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah diatas,

maka di jelaskan melalui beberapa pertanyaan umum dan yang

menjadi permasalahan dalam rumusan masalah adalah tentang

Efektivitas program Parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

Page 22: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

8

(PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan. Adapun terdapat

pertanyaan-pertanyaannya yang meliputi rumusan masalah

penelitian ini, sebagai berikut:

Bagaimana efektivitas program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga Kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini saya memiliki tujuan dan manfaat

penelitian. Berikut adalah tujuan dan manfaat penelitian saya:

1. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui efektivitas program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga Kota Tangerang Selatan.

Adapun tujuan penelitian ini secara khusus yaitu:

a. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan program

parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui keberhasilan sasaran kegiatan

program parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan.

c. Untuk mengetahui kepuasan penerima manfaat terhadap

kegiatan program parenting di Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan.

Page 23: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

9

d. Untuk mengetahui pencapaian tujuan menyeluruh

kegiaran parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

1) Memberikan ilmu pengetahuan pada pembaca dan

khususnya bagi penulis yang berkaitan dengan

konsep dan metedeologinya.

2) Memberikan pengetahuan pada Mahasiswa

Kesejahteraan Sosial pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya mengenai dari efektvitas

program parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan.

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk

menambah pengetahuan mengenai upaya dalam

memberikan perlindungan anak. Dan juga dapat

menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis

dan pembacanya.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebelum mengadakan penelitian ini terlebih dahulu

dilakukan tinjauan kajian untuk mengetahui apakah penelitian

di bidang yang sama sudah dilakukan penelitian atau belum,

Page 24: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

10

sekaligus untuk menghindari penjiplakan dalam penelitian.

Setelah penulis melakukan tinjauan kajian, penulis

menemukan 10 skripsi dengan judul:

1. Efektivitas kegiatan parenting skill dalam

pemberdayaan keluarga anak jalanan di pusat

pengembangan pelayanan sosial anak atau Social

Development Center For Children (SDC) disusun oleh

Bani Fauziyyah Jehan (2015). Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan yang telah di teliti oleh penulis dapat

disimpulkan bahwa terdapat lima tahapan kegiatan yang

terstruktur dalam kegiatan parenting skill yaitu;

memberikan pemahaman tentang arti anak dalam kegiatan

orang tua, memberikan pemahaman tentang kewajiban

orang tua terhadap anak, memberikan gambaran perjalanan

hidup anak dari dalam kandungan sampai lahir ke dunia,

memberikan pemahaman dan berdiskusi tentang keahlian

yang harus dimiliki orang tua, memberikan gambaran kisah

nyata tentang kehidupan anak jalanan yang terpisah dan

menderita karena terpisah dari orang tuanya.

2. Evaluasi hasil program parenting skill Unit Pelayanan

Disabilitas (UPD) Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang

Provinsi Banten terhadap anak binaan Disusun oleh

Muhammad Norman Novian (2017). Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan yang telah di teliti oleh penulis

dapat di simpulkan bahwa Hasil dari penelitian ini

membuktikan bahwa konsep program parenting skill di

Page 25: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

11

UPD, (i) Memberikan informasi kepada wali anak binaan

atau keluarga anak binaan (sosialisasi) tentang pengasuhan

yang baik (good parenting) untuk anak disabilitas, (ii)

Meningkatkan kemampuan baik fisik, psikis maupun sosial

secara optimal, (iii) Mendukung pengasuhan dengan

keluarga anak dengan disabilitas atau wali anak binaan.

Pelaksanaan program ini seharusnya dilaksanakan 7 kali

pertemuan atau selama 7 bulan. Karena pelaksanaannya

fleksibel, maka dilakukan 3 kali pada bulan Agustus,

Oktober dan Desember. Evaluasi hasil terhadap program

ini sudah berjalan sesuai dengan tujuannya, yaitu

memberikan informasi kepada wali anak binaan agar

anaknya mendapatkan pola pengasuhan yang lebih baik,

hal ini juga diperkuat dengan pemenuhan indikator dalam

pencapaian tujuan. Perubahan yang dihasilkan dalam

program parenting skill ini tidak jauh dari materi atau topik

bahasan dalam modul yang dipakai

3. Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Akhlak

Pada Anak Sejak Usia Dini (Studi Kasus TK Bakti Nusa

Indah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Banten)

disusun oleh Susylowati (2019). Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan yang telah di teliti oleh penulis

dapat disimpulkan bahwa adanya keragaman pola asuh

yang dilakukan oleh wali murid TK Bakti Nusa Indah

dalam menanamkan akhlak pada anak sejak usia dini,

diantara pola asuh tersebut adalah pola asuh demokratis,

Page 26: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

12

permisif dan otoriter. Pada pola asuh demokratis

menunjukkan tingkat penerimaan yang paling besar

dibandingkan dengan tipe permisif dan otoriter. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa dari data penelitian yang ada

orang tua memiliki kecenderungan dalam menanamkan

akhlak pada sejak usia dini dengan menggunakan pola asuh

demokratis.

4. Efektivitas Program Pelatihan Parenting Skill

Terhadap Peningkatan Pemahaman Orang Tua

Tentang Pola Asuh disusun oleh Yani Komariah (2015)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di

teliti oleh penulis dapat disimpulkan bahwa hasil program

pelatihan parenting skill efektif meningkatkan pemahaman

pola asuh orang tua siswa. Rekomendasi penelitian

ditujukan kepada pihak-pihak pertama kepala MI untuk

dapat mengimplementasikan program sebagai layanan

bimbingan bagi orang tua siswa, kedua jurusan PPB dan

Prodi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia, untuk

menjadikan program ini sebagai kajian pada matakuliah

yang relevan.

5. Peran Kegiatan Parenting Dalam Pola Asuh Orang Tua

Di Paud Cinta Kasih Amelia Di Desa Wunut,

Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo di susun

oleh Wahyu Mega Mustikaningrum (2014). Berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan kegiatan parenting di Paud

Page 27: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

13

Cinta Kasih dilakukan melalui proses perencanaan,

pelaksaan, dan evaluasi dengan dilibatkannya orang tua

sebagai pendukung untuk keberlangsungan kegiatan.

Dukungan orang tua dalam perencanaan kegiatan parenting

cukup memadai terlihat sebagian besar orang tua

mendukung secara aktif. Selain itu juga ada proses

pelaksaan kegiatan yaitu orang tua berpartisipasi aktif

secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan parenting

yang ditunjukkan melalui sumbangan saran dan

mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang terjadi

di dalam keluarga.

6. Pelaksanaan Program Parenting di Paud Uswatun

Khasanah Kec. Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah

disusun oleh Rafika Klaudia (2018). Di dalam skripsi ini

dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan program parenting

di Paud Khasanah dibagi menjadi 3 tahap. Pertama tahap

perencanaan, kedua tahap pelaksanaan program, ketiga

tahap evaluasi. Selain itu ada juga faktor pendukung dan

penghambst pelaksanaan program parenting di Paud

Uswatun Khasanah adalah faktor pendukung dalam

pelakasanaan program parenting yaitu adanya dukungan

dari pihak sekolah dan orang tua serta masyarakat desa

setempat. Serta penghambat kegiatan program parenting di

Paud Uswatun Khasanah yaitu kurangnya sarana yang

digunakan dalam pelaksaan program kegiatan.

Page 28: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

14

7. Pelaksanaan Program Parenting Bagi Orang Tua Siswa

Di Kuttab Al- Fatih Banda Aceh disusun oleh Yulmita

Sari, Nelliraharti, Herawati (2019). Di dalam jurnal ini

dapat di simpulkan bahwa proses pelaksanaan program

parenting dimulai dengan perencanaan, perencanaan dibuat

secara tertulis dengan pembukaan, acara inti, dan penutup.

Evaluasi program parenting meliputi seluruh kegiatan dari

awal sampai akhir berjalan sesuai dengan perencanaan. Hal

ini didukung dengan beberapa faktor antara lain semangat

kekompakan dan keseriusan dari seluruh pihak, materi

program yang sesuai dengan kebutuhan serta sarana dan

prasarana yang sangat mendukung. Namun ada beberapa

hal yang perlu di tingkatkan yaitu tingkat kesadaran orang

tua terhadap program parenting tersebut, serta kesiapan

acara yang kurang matang.

8. Efektivitas Komunikasi Orangtua Pada Anak Dalam

Membentuk Perilaku Positif (Studi Deskriptif di

Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai

Pinang) disusun oleh Neri Aprilia Inoq (2017). Hasil dari

penelitian dan pembahasan di dalam jurnal ini dapat

disimpulkan yaitu keterbukaan (openness), empati

(emphaty), sikap mendukung (supportiveness), sikap

positif (positiveness), dan keseteraan (equality). Maka dari

itu orang tua haruslah mempunnyai sikap-sikap yang di

sebutkan di atas agar anak mudah untuk terbuka dengan

Page 29: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

15

orang tuanya. Merasa dirinya nyaman berada di dekat

orang tua.

G. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah teknik atau cara

mengumpulkan data atau bukti yang dalam hal ini perencanaan

tindakan yang di lakukan serta langkah- langkah apa yang

harus ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran penelitian.

(Poerwandri, E. Kristi, 1998, p. 78)

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif, yaitu sebagai metode penelitian Ilmu- ilmu Sosial yang

mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan

maupun tulisan) dan perbuatan- perbuatan manusia serta peneliti

tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data

kualitatif yang telah di peroleh dan dengan demikian tidak

menganalisis angka-angka (Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif,

2015, p. 13).

Dengan pendekatan kualitatif ini, peneliti dapat menggali

lebih dalam mengenai data dan fakta yang ada di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), guna mendapatkan data

yang akurat mengenai efektivitas program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan.

Dalam penelitian kualitatif juga diusahakan pengumpulan data

secara deskriptif yang kemudian ditulis dalam bentuk laporan.

Data yang di peroleh dari penelitian ini berupa kata-kata, gambar,

Page 30: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

16

dan bukan angka, maka dari itu saya memilih metode penelitian

kualitatif. Penelitian ini berupaya bagaimana cara PUSPAGA

memberikan tentang pemahaman pola asuh yang baik kepada

orang tua melalui media MS. Power Point, Video, dan Sharing

2. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian data

deskriktif berupa kata-kata, analisis dalam menguji keabsahan data

maka peneliti menentukan data valid, akurat, dan signifikan untuk

mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Karena peneliti

menganggap bahwa metode penelitian ini dapat menggambarkan

tentang suatu peristiwa, kondisi, dan situasi terutama dalam

menganalisis efektivitas kegiatan program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan.

Kata deskriktif berasal dari Bahasa Inggris, descriptive, yang

berarti sifat menggambarkan atau melukiskan suatu hal.

Menggambarkan atau melukiskan hal ini dalam arti sebenarnya

(harfiah), yaitu berupa foto yang didapat dari data lapangan dengan

kata-kata. Penelitian deskriptif kualitatif dijelaskan dengan kata-

kata sesuai dengan data yang diperoleh dari responden, apa adanya

sesuai dengan pertanyaan penelitiannya., kemudian dianalisis

dengan kata-kata apa yang melatarbelakangi responden

berperilaku, berperasaan, dan bertindak. Lalu direduksi,

ditriangulasi, disimpulkan (diberi makna oleh peneliti), dan

diverivikasi (dikonsultasikan kembali kepada responden dan

teman sejawat). (Usman, 2009, p. 41)

Page 31: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

17

3. Sumber Data

Sumber data yang diambil oleh penulis ini terdapat dua data,

data primer (pokok), dan data sekunder (pendukung).

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung

dari para informan yang ada di Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) pada waktu penelitian. Data

primer ini diperoleh melalui observasi partisipasi

moderat dan wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan

oleh seorang peneliti secara tidak langsung. Seperti

data-data yang ada di perpustakaan, dokumen, data-

data perusahaan atau lembaga.

4. Teknik Pemilihan Informan

Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling (bertujuan). Purposive sampling teknik

purposive penentuan sample dengan pertimbangan

tertentu. Peneliti memilih 8 orang informan dari 50 peserta

yang berpartisipasi dalam kegiatan program parenting

tanpa melihat kriteria tertentu guna mengetahui

Efektivitas yang di rasakan oleh orangtua dalam kegiatan

Page 32: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

18

yang di laksanakan di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan.

Tabel 1. 1

Kerangka Informan Penelitian

No. Informasi

yang dicari

Informan Metode

pengumpulan data

Jumlah

1. Data dan

Profil.

1. Ketua PUSPAGA Wawancara,

Dokumentasi, dan

data sekunder.

1 orang

2. Pelaksanaan

program

parenting.

1. Koordinator

pelaksana kegiatan

program parenting

2. Staff pelaksanaan

3. Staff penerimaan

Wawancara,

Dokumentasi.

3 orang

3. - Manfaat

program

parenting

- Hasil

kegiatan

program

parenting

Orang tua yang

berpartisipasi dalam

kegiatan program

parenting

Wawancara,

dokumentasi.

8 orang

Sumber: Data Primer

5. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Pusat

Pembelajaran Keluarga Tangerang selatan

(PUSPAGA), Ruko Sentra Serua, Jl. Bukit Indah No.

3, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan,

Banten 15310. Disana peneliti melakukan penelitian

Page 33: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

19

untuk mendapat informasi dari beberapa staff yang

berada di PUSPAGA, sedangkan objeknya dalam

penelitian ini adalah peserta yang melakukan

bimbingan konseling pranikah di PUSPAGA. Dengan

melakukan wawancara secara langsung dan

melakukan observasi untuk mendapatkan data tertulis

seperti dokumentasi dan data-data lain untuk

mendukung dalam penelitian ini.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari

November 2020 hingga April 2021.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangatlah di perlukan

dalam data dan informasi untuk dapat menjawab dan

menjelaskan permasalahan ini. Ada beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu:

a. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua

orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh

informasi dari seseorang yang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan

tertentu (Mulyana, 2004, p. 180). Dalam hal ini,

peneliti melakukan tanya jawab kepada Koordinator

pelaksanaan program kegiatan parenting, serta 8 dari

50 orang tua wali murid TK AL-Falah yang

Page 34: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

20

berpartisipasi dalam kegiatan program parenting di

PUSPAGA untuk mengetahui seberapa efektif program

parenting yang di laksanakan oleh Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan.

Dapat dijelaskan melalui instrumen Wawancara

bahwa Orang tua yang mengikuti kegiatan Parenting di

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) 8 dari 50

Orang tua yang di wawancarai dapat disimpulkan oleh

peneliti yaitu: bertujuan ingin meningkatkan

keterampilan dalam mengasuh Anak,

Konseling/konsultasi keluh-kesah berbagai macam

permasalahan di Lingkungan Keluarga,

Mengintimidasi hubungan Orang tua dan Anak dengan

lebih baik.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang berupa informasi yang

berasal dari catatan penting baik dari Lembaga atau pun

organisasi maupun perorangan. Peneliti menggunakan

metode ini untuk berusaha mendapatkan data sekunder

sebagai pendukung dari data primer. Dokumentasi

dilakukan dengan cara pengumpulan foto-foto, profil

Lembaga, mempelajari arsip-arsip, serta berbagai

bentuk data tertulis lainnya di Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan

berkaitan dengan masalah yang di teliti.

Page 35: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

21

7. Teknik Analisa Data

Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu

analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban

terhadap permasalahan yang diteliti. Dalam menulis data

tersebut peneliti menggunakan analisis deskriptif, yaitu

mendeskripsikan hasil temuan penelitian secara sistematis,

faktual dan akurat yang disertai dengan petikan hasil

wawancara.

Analisa adalah aktivitas yang dilakukan secara terus-

menerus selama penelitian berlangsung, dilakukan mulai

dari mengumpulkan data sampai pada tahap penulisan

laporan (Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, 2015, p.

176).

Aktivitas dalam analisis data yaitu:

a. Reduksi Data

Merangkum atau memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dan dicari

tema beserta polanya.

b. Display Data (Penyajian Data)

Kegiatan memaparkan data yang telah

dianalisis dan dikaji terlebih dahulu dalam bentuk

diagram batang, diagram lingkaran, table, naratif atau

grafik. Pada umumnya peneliti mengkaji data dalam

bentuk naratif atau statistik.

Page 36: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

22

c. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah ketiga dari analisis kualitatif menurut

Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan

atau dapat dikatakan sebagai verifikasi data.

Verifikasi data dapat dilakukan apabila kesimpulan

awal masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

tidak dibarengi dengan bukti-bukti kuat untuk

mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Masalah yang timbul dalam penelitian

kualitatif biasanya terletak pada sifatnya yang masih

sementara dan dapat berkembang setelah peneliti

terjun ke lapangan. Harapan dalam penelitian

kualitatif adalah menemukan teori baru. Temuan itu

dapat berupa gambaran suatu objek yang dianggap

belum jelas, setelah ada penelitian gambaran yang

belum jelas itu bisa dijelaskan. (Sugiyono, 2007, pp.

247-252)

8. Teknik keabsahan Data

Dalam penelitian kali ini menggunakan teknik

triangulasi, merupakan teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data

untuk pengecekan atau perbandingan data tersebut

(Moleong, 2000, p. 178). Peneliti menggunakan

triangulasi sumber data karena untuk menggali kebenaran

Page 37: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

23

informasi tertentu melalui beberapa metode dan sumber

perolehan data. Yaitu:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara, misalnya untuk mengetahui efektivitas

kegiatan parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA).

b. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain, misalnya

dalam hal ini peneliti membandingkan jawaban yang

diberikan oleh penerima manfaat dengan jawaban yang

diberikan oleh pegawai atau instruktur di Pusat

Pembelajaran Keluaraga (PUSPAGA).

9. Pedoman Penulisan Skripsi

Penulisan penelitian kali ini mengacu pada Keputusan

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun 2017

tentang pedoman penulisan karja ilmiah (skripsi, tesis, dan

disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kali ini disajikan dalam enam bab,

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfat

penelitian, kajian terdahulu, metode penelitian

Page 38: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

24

(yang terdiri dari pendekatan penelitian, jenis

penelitian, sumber data, tempat dan waktu

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data, teknik kebasahan data, pedoman

penulisan skripsi, dan teknik pemlihan informan),

dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori apa yang digunakan

dalam membahas permasalahan yang berisikan

tentang efektivitas program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), kajian

pustaka, dan kerangka berpikir.

BAB III : GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

Peneliti menuliskan gambaran tempat penelitian

baik secara historis, struktur organisasi serta

efektivitas program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang

Selatan.

BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Berisi uraian penyajian dan data temuan

penelitian yang dilakukan di lapangan sesuai

dengan judul “Efektivitas Program Parenting Di

Pusat Pembelajaran Keluarga Kota Tangerang

Selatan”

Page 39: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

25

BAB V : PEMBAHASAN

Membahas tentang bagaimana efektivitas

program parenting di Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan,

dan manfaat apa saja yang di dapat oleh orang tua

setelah mengikutin kegiatan program parenting

di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan.

BAB VI : PENUTUP

Yang terdiri dari kesimpulan dan implikasi dari

penelitian tersebut serta saran untuk lembaga atau

untuk prodi Kesejahteraan Sosial kedepannya.

Page 40: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

26

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Pada dasarnya pengertian efektivitas yang umum

menunjukkan pada taraf tercapainya hasil. Senantiasa

dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun

sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya.

Efektifitas menekankan pada hal yang dicapai,

sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara

mencapai hasil yang dicapai itu dengan

membandingkan antara input dan outputnya. Istilah

efektif (effective) dan efisien (efficient) merupakan dua

istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam

upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Efektivitas adalah tingkat keberhasilan dalam

mencapai tujuan atau sasaran. Efektivitas ini

sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas

mencakup berbagai fator di dalam maupun di luar diri

seseorang. Dengan demikian efektivitas tidak hanya

dapat dilihat dari sisi produktvitas, tetapi juga dilihat

dari sisi persepsi atau sikap individu (M., 2008, p. 31)

Beberapa pengertian efektivitas menurut para ahli:

Page 41: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

27

1) Menurut Agung Kurniawan efektivitas merupakan

kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi

kegiatan program atau misi) dari suatu organisasi

atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau

ketegangan di antara pelaksanaanya. (Kurniawan,

2005, p. 109).

2) Menurut Supriyono efektivitas merupakan

hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung

jawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakin

besar kontribusi dari pada keluaran yang di hasilkan

terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka

dikatakan efektif pula unit tersebut. (Supriyono,

2000, p. 29)

3) Selain itu menurut pendapat H. Emerson yang

dikutip Soewarno Handayaningrat S. yang

menyatakan bahwa efektivitas adalah pengukuran

dalam arti tercapainya tujuan yang telah di tentukan

sebelumnya. Jadi apabila tujuan atau sasaran itu

tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

maka pekerjaan itu tidak efektif.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu

ukuran yang dapat menyatakan seberapa jauh target

berupa kuantitas, kualitas dan waktu yang telah

dicapai oleh dengan sebuah perencanaan dan

penerapan, yang dimana hal tersebut sudah

Page 42: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

28

ditentukan terlebih dahulu. Dengan bahasa

sederhana efektif berarti “mencapai tujuan”, dan

efektivitas adalah “proses mencapai tujuan”.

b. Pengukuran Efektivitas

Efeketivitas di ukur dari tercapainya karena

adanya proses kegiatan. Dengan fokus tujuan peneliti

pada program parenting di Lembaga (PUSPAGA)

dengan wawancara, studi dokumentasi dan Observasi

secara langsung. Peneliti dapat melihat keberhasilan

dari program tersebut. Dari Analisa yang di lakukan

oleh peneliti program Efektivitas pada pola asuh anak

dan perempuan sudah berjalan dengan baik di

karenakan program tersebut rutin di adakan khususnya

terhadap orang tua yang pola asuh serta kesadaran

kepada masa depan anak belum dilakukan dengan

Relevan. Dengan begitu metode kualitatif

menggunakan pendekatan deskriptif dapat di

pergunakan melalui hasil Analisa langsung peneliti

dengan informasi yang di dapat dari wawancara di

Lembaga (PUSPAGA) Tangerang Selatan.

Menurut Campbell (Mutiarin, 2014, p. 14)

pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling

menonjol adalah:

1) Keberhasilan kegiatan/program

Page 43: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

29

Suatu kegitatan dikatakan efektif apabila

kegiatan/program tersebut berhasil dilaksanakan

dari tahap pertama hingga terakhir dan dapat

menanggulangi hambatan yang ada.

2) Keberhasilan sasaran

Apabila tujuan tercapai dan tepat pada sasaran yang

dituju maka suatu kegiatan dinyatakan efektif.

3) Kepuasan terhadap kegiatan/program

Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran

dalam efektifitas ini bersifat kualitatif (berdasarkan

pada mutu). Jika kegiatan telah berhasil

dilaksanakan dan tepat sasaran maka kegiatan akan

dikatakan efektif bila pelaksana dan penerima

manfaat sama-sama merasakan keouasan atas

kegiatan tersebut.

4) Pencapaian tujuan menyeluruh

Ukuran dalam efektivitas ini bersifat kualitatif

(berdasarkan pada mutu). Jika kegiatan telah

berhasil dilaksanakan dan tepat sasaran makan

kegiatan akan dikatakatan efektif bila pelaksanaan

dan penerima manfaat sama-sama merasakan

kepuasan dalam kegiatan tersebut.

Budiani (2007:53) menyatakan bahwa untuk

mengukur efektvitas suatu program dapat dilakukan

Page 44: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

30

dengan menggunakan variable-variabel sebagai

berikut:

1) Ketetapan sasaran program

Yaitu sejauhmana peserta program tepat dengan

sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.

2) Sosialisasi program

Kemampuan penyelenggara program dalam

melakukan sosialisasi program sehingga informasi

mengenai pelaksanaan program dapat tersampaikan

kepada masyarakat pada umumnya dan sasaran

peserta program pada khususnya.

3) Pencapaian tujuan program

Sejauhmana kesesuaian dilakukan setelah

dilaksanakan antara hasil pelaksanaan program

dengan tujuan program yang telah di tetapkan

sebelumnya.

4) Pemantauan program

Kegiatan yang dilakukan setelah dilaksanakannya

program program sebagai bentuk perhatian kepada

peserta program.

Sedangkan menurut Subagyo ada beberapa

indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas

yaitu sebagai berikut:

1) Ketepatan sasaran program

Page 45: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

31

Ketepatan sasaran program yaitu sejauh mana

peserta program tepat dengan sasaran yang sudah di

tetapkan sebelumnya.

2) Sosialisasi program

Sosialisasi program yaitu kemampuan pelaksanaan

program dalam melakukan sosialisasi program

sehingga informasi mengenai pelaksanaan program

dapat tersampaikan kepada masyarakat pada

umumnya dan sasaran peserta program pada

umumnya.

3) Tujuan Program

Tujuan program adalah sejauh mana kesesuaian

antara hasil pelaksaan program dengan tujuan

program yang telah ditetapkan sebelumnya.

4) Pemantauan Program

Pemantauan program merupakan kegiatan yang

dilakukan setelah dilaksanakan program sebagai

bentuk perhatian kepada para peserta.

Berdasarkan pengukuran dari efektivitas diatas maka peneliti

menggunakan indikator-indikator untuk mengukur efektivitas

menurut Campbell karena peneliti ingin mengetahui ukuran

efektivitas program parenting di PUSPAGA Kota Tangerang

Selatan melalui keberhasilan kegiatan/program, kebersihasilan

Page 46: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

32

sasaran, kepuasan terhadap kegiatan/ program, pencapaian tujuan,

menyulruh.

Keberhasilan program dalam penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah, merupakan sebuah pencapaian tujuan

kegiatan/program yang ada dalam suatu lembaga. Selain itu

efektivitas program dari sebuah lembaga dapat dijalanakan dengan

kemampuan operasional dalam melaksanakan program-progran

tersebut secara terencana dan sistematis, dengan demikian

efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu

lembaga atau instansi untuk dapat melaksanakan seluruh tugas-

tugas pokoknya untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, ukuran dalam penelitian

ini mengenai efektivitas mencakup:

a. Orang tua/dewasa yang memiliki pengetahuan

pengasuhan dalam pola asuh anak yang dilakukan

melalui kegiatan parenting.

b. Orang tua yang telah mengikuti kegiatan program

parenting yang diselenggarakan oleh lembaga

PUSPAGA dapat menerapkan pengetahuannya itu

kepada anak-anak mereka sehingga orang tua memiliki

keterampilan pengasuhan yang telah di berikan oleh

PUSPAGA.

2. Definisi Tentang Parenting

a. Pengertian Parenting

Page 47: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

33

Secara tirminologi dapat diidentifikasikan

sebagai proses mengasuh anak. Di dalam Bahasa

Indonesia, kata mengasuh mengandung makna metode

atau cara orang tua mencukupi kebutuhan fisiologis

dan psikologis anak, membesarkan anak berdasarkan

dan standar kriteria yang orangtua terapkan,

menanamkan dan memberlakukan tata nilai kepada

anak. (Surbakti, 2012, p. 3)

Selain itu parenting anak-anak dapat

digambarkan sebagai rangkaian Tindakan, perbuatan,

dan interaksi dari orang tua untuk mendorong

pertumbuhan dan perkembangan anak-anak agar

mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola

asuh yang baik dan benar. Parenting bukanlah

kegiatan satu pihak arah dari orangtua untuk

mengayomi, mengasuh, mendidik, melindungi atau

membesarkan mereka melainkan proses interaksi dua

belah pihak yakni antara sekolah dan rumah atau

antara guru dan orang tua.

Pada kamus Besar Indonesia, pengasuhan

berarti hal (cara, perbuatan, dan sebagainya)

mengasuh. Di dalam mengasuh terkandung makna

menjaga, merawat, mendidik, membimbing,

membantu, melatih, memimpin mengepalai, dan

menyelenggarakan.

b. Manfaat Parenting

Page 48: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

34

Manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan

program parenting khususnya bagi orang tua yaitu,

memiliki pengetahuan dan pengertian tentang tumbuh

kembang anak, cara mendidik anak dengan baik, dan

cara mengatasi permasalahan anak, dengan harapan

mereka mampu memberikan bimbingan yang tepat

bagi anak-anaknya.

1) Manfaat Parenting bagi orang tua

a) Meningkatkan perasaan orang tua untuk

mawas diri dalam memberikan pengaruh

pelayanan Pendidikan.

b) Membantu meningkatkan kepercayaan diri

orang tua dalam mendidik anak, sehingg

anggota keluarga lebih terlibat satu sama lain

dalam sebuah totalitas keluarga yang

harmonis.

c) Orang tua dapat belajar pentingnya Pendidikan

bagi anak dan membantu sekolah

memaksimalkan tujuan Pendidikan.

d) Orang tua menjadi pendukung dan penyokong

program-program sekolah

2) Manfaat Parenting bagi anak

Page 49: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

35

a) Perhatian orang tua lebih berkualitas dapat

meningkatkan peluang untuk meningkatkan

prestasi lebih baik pada anak.

b) Memberikan akibat yang positif dalam

menjalin program sosial.

c) Orang tua dapat membantu mengembangkan

program Pendidikan bagi anak yang

berkualitas.

Dari beberapa penjelasan di atas mengenai

parenting dan manfaatnya, penulis mengambil tema

ini dalam bentuk penelitian skripsi mengenai bentuk

kebermanfaatan program parenting serta efektivitas

atas audiens yang telah mengikuti kegiatan parenting

di Lembaga Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA).

B. Kerangka Berpikir

Keluarga mempunnyai peranan penting dalam

pembentukan kepribadian anak terutama Orang tua sebagai

pengasuh dan pembimbing dalam keluarga yang sama

berperan sangat penting dalam meletakan dasar-dasar perilaku

anak. Setiap orang tua mempunnyai pola pengasuhan yang

berbeda-beda, ada yang mengutamakan komunikasi sebagai

kunci pola pengasuhan terhadap anaknya, namun tidak sedikit

juga orang tua yang mengutamakan kekerasan dalam pola asuh

terhadap anaknya.

Page 50: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

36

Perbedaan pola pengasuhan pada tiap-tiap orang tua

berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

tingkat Pendidikan, jumlah anak, kondisi ekonomi, dan

lingkungan sekitar.

Bagan 2. 1

Kerangka Berpikir

Sumber: Data Primer

Menurut kerangka berpikir penulis, meningkatnya kasus

kekerasan terhadap anak dan minimnya pemahaman

pengasuhan menjadi faktor utama, dalam hal ini harusnya

orang tua dapat membantu mengembangkan ataupun mampu

membangkitkan emosional sosial anak. Seorang anak masih

membutuhkan dukungan penuh dari orang tuanya agar

terciptanya kasih sayang dari orang tua maka dari itu perlunya

Page 51: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

37

suasana keluarga yang terbuka, saling menghargai, saling

menerima dan mendengarkan pendapat-pendapat anggota

keluarganya, maka ia akan tumbuh menjadi generasi yang

terbuka, fleksibel, penuh inisiatif dan percaya diri. Perilaku

anak yang tidak dapat di pengaruhi oleh lingkungan luar

membawa dampak negatif pada anak.

Perilaku anak yang menyimpang dengan tidak adanya

dukungan ataupun penerapan yang baik di dalam

keluarga/orang tua. Maka mendorong seorang anak untuk

melakukan penyimpangan sosial secara berulang. Tidak

adanya kedisiplinan yang di buat oleh orang tua maka

memudahkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial,

menjadikan anak tidak betah berada di dalam rumah,

rendahnya pertemuan dengan orang tua karena lebih banyak

menghabiskan waktu di luar rumah menjadikan interaksi

untuk mengembangkan dan menerepakan kedisiplinan pada

anak menjadi sangat sulit. Oleh karena itu, seorang anak

menjadi tidak memiliki visi hidup kedepan dan tidak mampu

mengembangkan emosional sosialnya secara efektif dengan

demikian anak menjadi tidak ingin maju dan tumbuh.

Dimasa pandemi ini banyak sekali permasalahan pola

asuh pada anak terutama masalah bagaimana cara orangtua

mengajarkan anak dirumah, karena dengan adanya sekolah

online orangtua menjadi lebih ekstra untuk mengajarkan anak

terutama dalam belajar. Dan disinilah orangtua banyak sekali

yang kesulitan akan hal tersebut. Maka dari itu Pusat

Page 52: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

38

Pembelajaran Keluarga membentuk suatu kegiatan/program

parenting, tujuan dari program parenting ini untuk

mengedukasi para Orangtua untuk mendapatkan ilmu- ilmu

yang bermanfaat dalam pengasuhan anak. Program ini sudah

di jalankan dari pertama kali berdirinya Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) di tahun 2016 guna mencapai tujuan

dari visi dan misi yaitu untuk layanan pencegahan.

Page 53: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

39

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSAT PEMBELAJARAN

KELUARGA (PUSPAGA) TANGERANG SELATAN

A. Sajarah Pendirian Lembaga

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan

Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana

(DPMP3AKB) Tangerang selatan, tepatnya di bidang

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) telah menyajikan

program unggulan yaitu Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan di dirikan pada bulan

September tahun 2016, (PUSPAGA) hadir sebagai tempat

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan menuju

keluarga sejahtera melalui peningkatan kapasitas orang tua,

keluarga, atau setiap orang yang bertanggungjawab terhadap

anak dalam menjalankan tanggungjawab mengasuh dan

melindungi anak, agar tercipta kebutuhan akan kasih sayang,

kelekatan, keselamatan demi kepentingan terbaik bagi anak,

agar anak merasa terlindungi dan terhindar dari kekerasan,

eksploitasi, dan juga penelantaran.

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) adalah

bentuk layanan pencegahan di bawah koordinator bidang

Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Tangerang Selatan,

yang terdiri dari tenaga profesional seperti tenaga konselor,

baik psikolog atau sarjana profesional bidang psikologi.

Page 54: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

40

Kementrian Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak (PPPA) telah menginisiasi Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dengan jumlah mencapai

18, yaitu di 2 Provinsi dan 16 Kabupaten/ Kota minimal satu

Pusat Pembelajaran Keluarag (PUSPAGA). Maka dari itu

hadirlah Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) sebagai

perogram pemerintah dalam membantu atau memberdayaakan

keluarga untuk mengasuh dan melindungi anak, dikhwatirkan

akan menyebabkan anak berada dalam kondisi rentan beresiko

mengalami kekerasan, eksplorasi penelantaran, dan perlakuan

salah lainnya

Gambar 3. 1

Gedung Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan

Sumber: Data Primer

Page 55: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

41

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan:

Dalam struktur Organisasi pusat pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan dapat terlihat pada gambar di

bawah ini yang terdiri dari Ketua yang bertugas dalam

memimpin serta bertanggung jawab penuh dalam Organisasi

(PUSPAGA), setelah itu ada Divisi Pencegahan yang

pelayanannya memberikan seluruh rangkaian kegiatan di

Organisasi (PUSPAGA) contoh kegiatanya adalah program

Parenting, Ada juga bagian Divisi tenaga administrasi yang

pelayanannya adalah memberikan/mencatat setiap bentuk

laporan-laporan di Organisasi (PUSPAGA). Dan yang terakhir

adalah Divisi rujukan yang pelayanannya berfungsi

memberikan suatu pelayanan rujukan terhadap kasus berat

yang harus di tangani lebih lanjut ke Lembaga besar yang dapat

menangani dengan lebih signifikan. Adapun beberapa

Lembaga rujukan tersebut yaitu (P2TP2A), Lembaga hukum,

psikolog, dsb.

Page 56: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

42

Gambar 3. 2

Struktur Organisasi

Sumber: Data Sekunder Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

C. Visi dan Misi Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang

Selatan memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

Adapun visinya yaitu, terwujudnya keluarga yang

memiliki kemampuan dalam mengasuh dan melindungi

anak

2. Misi

Untuk mendukung misi berjalan dengan baik maka di

perlukan adanya misi, yaitu:

a. Melakukan pembelajaran fungsi keluarga

b. Memberikan informasi dan edukasi tentang pola asuh

dan perlindungan anak

c. Melakukan bimbingan kepada calon orang tua

d. Koordinasi dengan jejaring perlindungan keluarga dan

anak

e. Memberikan layanan konseling terkait permasalahan

keluarga.

Page 57: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

43

D. Tujuan, Sasaran, dan Moto

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) memiliki

tujuan, sasaran dan moto sebagai berikut:

1. Tujuan

Di bentuknya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

mempunnyai tujuan yaitu:

a. Tersedianya “one stop services” layanan satu pintu

keluarga, Holistik Integratif Berbasis Hak Anak

b. Tersedianya tempat belajar keluarga melalui

Pendidikan bagi orang tua

c. Tersedianya tempat penghubung rujukan sebagai solusi

bagi permasalahan anak dan keluarga

d. Menguatnya kemampuan keluarga dalam mengasuh

dan melindungi anak

e. Menguatnya senergitas Kerjasama antara pusat dan

daerah dalam pemenuhan hak anak terutama mengenai

pembelajaran keluarga.

2. Sasaran

Untuk dapat memenuhi tujuan dari Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) sasaran yang tepat yaitu:

a. Anak

b. Orang tua/wali

Page 58: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

44

c. Orang yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan

anak

d. Seluruh lapisan masyarakat yang berpartisipasi dalam

memberikan pencegahan terhadap kasus dalam

Keluarga

3. Moto

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) memiliki moto

yaitu:

a. Ceria

b. Empati

c. Respons

d. Inspiratif

e. Amanah

E. Ruang Lingkup

Pelaksanaan pelayanan Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) merupakan acuan bagi pemerintah Kota

Tangerang Selatan dalam membentuk atau mengembangkan

keluarga yang sejahtera dan pemenuhan konvensi hak anak.

Pusat Pembelajaran Keluarga berfungsi secara optimal dalam

melakukan pelayanan dalam ruang lingkup rumah tangga,

pengasuhan berbasis hak anak, edukasi calon pengantin, dan

edukasi calon orang tua dan lain-lainnya.

Page 59: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

45

F. Dasar Pelaksanaan Kegiatan

1. Undang- undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia

2. Undang- undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan

Atas Undang- undang No 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak

3. Undang- undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

4. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 03 Tahun 2011 tentang

Kebijakana Partisipasi Anak dalam Pembangunan

5. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

perlindungan Anak Nomor 13 Tahun 2011 tentang

Panduan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak

6. Keputusan Walikota Tangerang Selatan nomor: 188.

44/Kep. 11- Huk/2019 Tentang Pembentukan Pusat

Pembelajaran Keluarga Periode 2019-2022

G. Program dan Kegiatan Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA)

Penyusunan program dan kegiatan dalam mendukung

penguatan kelembagaan PUSPAGA perlu dilakukan oleh

Badan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten/Kota yang

disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah

setempat. Program/layanan yang ada di PUSPAGA Tangerang

Selatan diantaranya:

Page 60: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

46

1. Layanan konseling

a. Konseling perkawinan

b. Konseling tumbuh kembang

c. Konseling pengasuhan anak

2. Penyuluhan/ceramah/narasumber

Layanan ini bisa dilaksanakan setiap hari di sesuaikan

kebutuhan masyarakat

3. Edukasi khusus kelas parenting

Kegiatan parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) adalah program yang unggul dari berdirinya

PUSPAGA di tahun 2016. Kegiatan/program ini di bentuk

oleh divisi pencegahan yang sifatnya untuk mencegah dari

kasus-kasus kekerasan anak dan perempuan. Kegiatan

parenting sangat rutin di laksanakan sebelum pandemic

covid-19 setiap hari senin dan jum’at dengan cara

melakukan sosialisasi- sosialisasi ke majelis taklim hingga

tingkat sekolah-sekolah guna menyampaikan ilmu-ilmu

yang bermanfaat bagi Orangtua dan anak. Sedangkan

selama Covid-19 kegiatan/program parenting diadakan

secara online/webinar dengan cara menghubungi pihak

sekolah bahwa PUSPAGA akan melakukan kegiatan

parenting kepada para Orangtua. Dan seiring berjalannya

waktu bahwa banyak sekali sekolah-sekolah yang sudah

mengetahui kegiatan/program ini maka dari itu banyak

Page 61: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

47

kepala sekolah yang menghubungi PUSPAGA untuk

meminta pihak PUSPAGA mengadakan kegiatan/program

parenting kepada Orangtua wali murid.

Penyampaian kegiatan/program parenting yaitu

dengan cara memberikan materi kepada orang tua tentang

pola asuh agar orang tua memahami masing-masing

karakter pada anaknya, meningkatkan pemahaman orang

tua dalam pengasuhan anak secara baik dan benar,

mencegah dan melindungi anak dari tindak kekerasan,

penelantaran, dan perlakuan salah lainnya. Tahap kegiatan

parenting diantaranya:

a. Menjelaskan tentang program parenting kepada

orangtua, maksud dan tujuan dari program parenting.

b. Memberikan pemahaman tentang kewajiban orang tua

terhadap anak dengan cara mengedukasi orang tua

bahwa pentingnya wawasan mengenai kewajiban dan

tanggung jawab orang tua ketika telah mempunyai

anak.

c. Memberikan gambaran masa kehamilan hingga

persalinan ibu dalam bentuk video agar orang tua

menyentuh hati Nurani ketika mengingat kebahagiaan

saat mengandung.

d. Tahap diskusi/sharing orangtua, dimana tahap ini

sebagai acara akhir dari kegiatan parenting agar

orangtua bisa mencurahkan isi hatinya dengan masalah

Page 62: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

48

apa yang mereka alami, selain itu orangtua juga bisa

melakukan konseling dengan pihak PUSPAGA.

H. Mekanisme Layanan

Mekanisme layanan Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) yaitu:

Bagan 3. 1

Mekanisme Pelayanan Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan

Sumber: Data Sekunder Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan

Mekanisme pelayanan Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan terdapat tenaga profesi yang

berfungsi untuk melayani seluruh masyarakat dengan cara

Page 63: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

49

melakukan kunjungan lapangan, sosialisasi, edukasi ke tingkat

RW, Kelurahan/Desa, dan kecamatan. Penanganan Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) tertuju kepada anak,

orangtua/keluarga yang membutuhkan bantuan dari Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA).

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) memiliki

tenaga administrasi yang berfungsi untuk menerima

kunjungan dan mencatat bila ada klien yang datang ke

PUSPAGA, setelah tenaga administrasi mencatat klien

dirujuk ke divisi pencegahan dan dari situlah klien diberikan

pelayanan oleh PUSPAGA seperti layanan konseling, bila

kasus sudah di anggap berat klien akan dirujuk ke divisi

rujukan yaitu ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan

Perempuan dan Anak (P2TP2A). Klien yang sudah di rujuk ke

P2TP2A akan di berikan pelayanan secara maksimal sesuai

dengan beratnya kasus dan akan di rujuk kembali ke

Puskesmas, rumah aman, rumah sakit, Lembaga hukum atau

Lembaga lainnya, setelah klien di berikan pelayanan yang

maksimal barulah kasus bisa dinyatakan selesai.

I. Struktur Kegiatan Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA)

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) memiliki

struktur kelembagaan yaitu:

Page 64: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

50

Struktur kelembagaan pelayanan PUSPAGA di tingkat

provinsi dan kabupaten/kota yang dibentuk berdasarkan

Keputusan Gubernur/ 0Bupati/Walikota di bawah koordinasi

Kemen PPPA sebagai kementerian yang bertanggung jawab

atas urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

dengan susunan sebagai berikut:

1. Koordinator tingkat provinsi, kabupaten, kota adalah

Badan/Biro/ Dinas/Kantor Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak;

2. Divisi Pencegahan Divisi pencegahan dilaksanakan oleh

tenaga profesi yang mempunyai tugas memberikan layanan

konsultasi dan layanan informasi pengasuhan anak berbasis

hak anak terkait bidang kesehatan, pendidikan, sosial,

agama, iptek, dan hukum;

3. Divisi Rujukan Divisi rujukan dilaksanakan oleh tenaga

profesi yang mempunyai tugas memberikan layanan

konseling dan layanan rujukan untuk mendapatkan layanan

lebih lanjut dengan layanan kesehatan, sosial, pendidikan,

agama dan hukum:

4. Tenaga administrasi Tenaga administrasi mempunyai tugas

melakukan layanan administrasi pencatatan layanan dan

pendataan dalam kelembagaan PUSPAGA.

Page 65: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

51

Bagan 3. 2

Struktur kegiatan Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan

Sumber: Data Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan

Page 66: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

52

BAB IV

TEMUAN DATA

Berdasarkan hasil temun penulis, dapat di peroleh suatu

informasi mengenai efektivitas program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan.

Pada bab ini, hasil temuan penulis dijelaskan melalui teori Cambel

J.P yang mengemukakan bahwa pengukuran efektivitas dibagi

menjadi 4 yaitu: keberhasilan kegiatan/program, ketepatan

sasaran, kepuasan terhadap kegiatan/program, dan pencapaian

tujuan menyeluruh.

A. Keberhasilan kegiatan/program Parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan

Bentuk-bentuk keberhasilan kegiatan program paranting

dalam pengasuhan anak di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan terdapat empat tahapan yang

telah dilaksanakan oleh PUSPAGA, diataranya:

1. Menjelaskan tentang program parenting

Merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh PUSPAGA

Tangerang Selatan setiap seminggu dua kali di hari Senin

dan Jum’at untuk menjalankan visi dan misi PUSPAGA.

Kegiatan parenting ini bertujuan untuk mengedukasi

orangtua agar memahami pola pengasuhan yang baik agar

tidak ada terjadinya penelantaran anak maupun kekerasan

pada anak. Di kegiatan ini orangtua bisa sharing apa saja

yang orangtua rasakan kepada anaknya. Seperti yang

Page 67: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

53

diungkapkan oleh pemateri ibu Dewi S. B, M. Psi, Psikolog

sebagai berikut:

“Dengan mengikuti kegiatan ini banyak sekali nilai

positifnya yang bisa kita ambil, banyak ilmu-ilmu

yang bermanfaat untuk orangtua, selain itu

orangtua juga bisa menyampaikan keluh kesah

yang mereka rasakan, orangtua di bekali ilmu-ilmu

yang bermanfaat agar tidak adanya pola

pengasuhan yang salah. Dari kebanyakan

orangtua tidak memperhatikan hal seperti itu.

Maka dari itu saya sebagai pemateri harus jelas

dalam menyampaikan materi”. (Dewi S.B, M. Psi,

Psikolog, 27 Februari 2021).

Dan pemaparan dari koordinator program ibu E. Nuriyani,

S. Pd sebagai berikut:

“Program parenting ini dibentuk oleh divisi

pencegahan, yang setiap minggunya diadakan 2

kali dalam seminggu yaitu setiap hari Senin dan

Jum’at, kami melakukan sosialisasi-sosialisasi

ke tempat perkumpulan- perkumpulan seperti

majelis taklim, sekolah-sekolah dan lain

sebagainya. Dan Alhamdulillah sekali sudah

banyak orang yang mengetahui PUSPAGA

apalagi sekarang banyak kepala sekolah yang

menghubungi PUSPAGA untuk diminta mengisi

materi webinar program parenting terutama

tentang pola pengasuhan anak, maka dari itu

kegiatan ini sangat efektif karena para orangtua

sangat antusias mengikuti kegiatan ini “. (E.

Nuriyani, S. Pd, 3 Maret 2021).

Page 68: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

54

Berikut ini adalah poster kegiatan/program parenting di

masa pandemic Covid-19 yang diadakan secara

online/webinar kepada seluruh Orangtua yang di

laksanakan di TK Al- Faalah

Gambar 4. 1

Poster Webinar Program Parenting

Sumber: Data sekunder Pusat Pembelajaran Keluarga

Selama pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) untuk berbagi

ilmu kepada orangtua program parenting tetap berjalan

lancar secara daring online dengan cara mengadakan

webinar program parenting. Kegiatan ini berlangsung

dengan cara menggunakan mediasi MS. PowerPoint, video,

dan sharing untuk orang tua.

Page 69: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

55

2. Memberikan pemahaman tentang kewajiban orang tua

terhadap anak dengan cara mengedukasi orangtua

PUSPAGA memberikan pemahaman tentang kewajiban orang

tua terhadap anak dengan cara menjelaskan berapa pentingkah

kewajiban orang tua ketika sudah mempunnyai anak. Di dalam

kegiatan parenting ini ada beberapa materi yang di sampaikan oleh

pemateri diantaranya:

a. Meningkatkan peran orangtua dalam proses

mendidik/mengasuh anak, dikarenakan peran orangtua

sebagai faktor utama dalam pembentukan kepribadian

seorang anak.

b. Memahami orangtua bahwa tidak hanya peran ibu saja

yang wajib dalam pengasuhan anak tetapi peran

seorang ayah juga sangat penting. Dari kebanyakan

orangtua tidak menyadari hal seperti, karena

menganggap peran ayah hanyalah bekerja.

c. Memberi pemahaman kepada orang tua bahwa

orangtua harus mengajarkan akhlak kepada anak,

merawat sisi jasmani anak, dsb.

d. Selain itu mengedukasi orang tua mengenai hak-hak

anak yang harus diketahui yaitu; hak hidup, hak

tumbuh kembang, hak untuk berpartisipasi, hak untuk

mendapatkan perlindungan, hak untuk mendapatkan

identitas, dsb.

Page 70: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

56

e. Dan orang tua juga di bekali dengan ilmu-ilmu agar

orangtua bisa dekat dengan anaknya, dan bisa

mengambil hati anaknya. Seperti yang di ungkapkan

ibu Dewi S. B,M. Psi, Psikolog sebagai pemateri:

“Dalam tahap penyampaian materi orangtua

diberi pemahaman/mengedukasi orangtua agar

menerapkan pola pengasuhan yang baik, karena dari

kebanyakan orangtua tidak memahami dalam

pengasuhan anak. Yang saya sampaikan kepada

orangtua yaitu meningkatkan peran orangtua dalam

mendidik anak, karena orangtua faktor utama dalam

pembentukan karakter anak-anaknya, seperti seorang

anak di ajarkan agar di lingkungan sosialnya di nilai

baik oleh orang-orang, dsb. Selain itu yang saya

sampaikan kepada orang tua yaitu tidak hanya seorang

ibu yang berperan dalam pengurusan anak tetapi

seorang ayah juga ikut serta dalam pengurusan anak,

kebanyakan orang tua tidak memahami hal seperti itu.

Dan sebagai orangtua harus memperhatikan tumbuh

kembang mereka seperti memberikan makanan yang

sehat dan bergizi. Kita sebagai orangtua tidak bisa

mengganggap harus seorang anaklah yang terlebih

dahulu dekat dengan kita, tetapi kita harus bisa juga

mendekatkan anak agar anak bisa terbuka dengan kita,

karena orang tua adalah tempat curahan hati seorang

anak maka dari itu jadilah orang tua yang mampu

dijadikan sandaran yang baik bagi anak”. (Dewi S. B,

M. Psi, Psikolog, 27 Februari 2021).

Ditahap ini pemateri menggunakan bahasa yang jelas agar

para orangtua yang mengikuti kegiatan mudah mengerti, dan dapat

menerapkannya langsung kepada anak mereka.

Page 71: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

57

3. Memberikan gambaran masa kehamilan hingga persalinan

ibu dalam bentuk video agar orang tua menyentuh hati

Nurani ketika mengingat kebahagiaan saat mengandung.

Diuangkapkan oleh ibu Dewi S. B, M. Psi, Psikolog selaku

pemateri:

“Tujuan kami memberikan video masa kehamilan

untuk ibu-ibu agar mengingat kebahagiaan saat

mengandung, menanti kehadiran seorang anak,

agar orangtua bisa lebih menyayangi anaknya, dan

mengingat perjuangan mereka untuk menanti

kehadiran anak itu tidak mudah”. (Dewi S. B, M.

Psi, Psikolog, 27 Februari 2021).

Tujuan dari tahap ini agar orangtua yang mengikuti kegiatan

parenting tidak merasa bosan, tidak hanya mendengarkan

ceramahan dari pemateri saja, tetapi bisa mendapat pelajaran juga

dari penyampaian media video.

4. Diskusi/Sharing orangtua

Setelah orangtua diberi pemahaman tentang pola

pengasuhan, orangtua melakukan sesi diskusi atau sharing bersama

pihak PUSPAGA, orangtua bisa mencurahkan isi hatinya apa saja

yang terjadi pada dirinya dan anaknya. PUSPAGA juga membuka

sesi untuk konseling langsung bila orangtua ingin lebih terbuka

lagi, seperti yang di ungkapkan oleh ibu E. Nuriyani, S. Pd selaku

koordinator acara:

“Tidak hanya materi saja yang kami sampaikan,

tetapi orangtua bisa melakukan sesi sharing

bersama pihak PUSPAGA, banyak permasalahan-

Page 72: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

58

permasalahan yang orangtua alami, dan untuk

para orangtua juga jangan merasa malu untuk

mengungkapkan permasalahannya, dan jika

orangtua ingin lebih intens lagi bisa datang ke kami

atau menghubungi pihak PUSPAGA untuk

melakukan konseling”. (E. Nuriyani, S. Pd, 3 Maret

2021).

Berikut ini adalah data dokumentasi kegiatan/program

parenting berlangsung secara online:

Gambar 4. 2

Kegiatan Program Parenting Secara Online

Sumber: Data primer

Dari hasil wawancara dan temuan peneliti dapat di

simpulkan dalam sesi ini banyak sekali orangtua yang sangat

antusias untuk melakukan sharing, seperti yang di ungkapkan oleh

peserta orangtua ibu DD:

“Saya senang sekali mengikuti kegiatan ini, saya

tertarik sekali dengan pembahasan yang ibu Dewi

sampaikan, apa lagi pas sesi sharing saya bisa

Page 73: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

59

menyampaikan keluhan yang saya rasakan”. (DD,

2 Maret 2021).

Dan bersependapat dengan peserta orangtua ibu IP:

“Senang ya mengikuti kegiatan ini bisa melakukan

sharing bersama ke ibu-ibu yang lain, dan

permasalahan yang ibu-ibu alami juga unik-unik”.

(IP, 17 Maret 2021).

Di sesi diskusi/sharing ini sangat mendapatkan antusias

dari orangtua yang mengikuti, karena para orangtua bisa

mencurahkan permasalahan apa saja yang mereka rasakan. Sesi

diskusi ini berlangsung selama 30 menit banyak sekali orangtua

secara bergantian mencurahkan permasalahan yang mereka alami

pada anaknya.

B. Keberhasilan sasaran kegiatan/program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan

Sasaran kegiatan/program merupakan target dari Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) yang hendak dijadikan

sebagai proses program parenting dengan maksud agar

program ini memiliki nilai kebermanfaatan yang lebih tinggi

bagi orangtua. Dalam pemberian kegiatan parenting, Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) memilih orangtua dari

mulai tingkat TK, SD, SMP, dan SMA, selain itu PUSPAGA

juga melakukan sosialisasi ke majelis taklim atau tempat-

tempat perkumpulan lainnya untuk menyampaikan suatu ilmu

yang bermafaat terutama masalah pengasuhan, agar tetap pada

sasaran. Seperti yang di ungkapkan oleh ibu E Nuriyani, S. Pd:

Page 74: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

60

“Menurut saya, program ini sudah berhasil/tepat pada

sasaran karena tujuan dari PUSPAGA itu sendiri yaitu

untuk pencegahan tindak kekerasan dan penlantaran

pada anak, maka dari itu yang perlu kita edukasi

terlebih dahulu ya dari orangtuanya, mengapa

demikian karena orangtua itu individu sebagai

pembentukan karakter anak. Saya bersama tim

melakukan sosialisasi atau semacam blusukan

bahasanya ke kampung-kampung atau tempat

perkumpulan para ibu-ibu hingga ke sekolah dari

tingkat Paud, TK, SD, SMP, SMA melalukan

sosialisasi untuk mengedukasi para orangtua. Kalau

ke tempat perkumpulan cara kita menyampaikan yaitu

mensurvey dulu izin ke ketua pengajian misalnya

bahwa kita akan mengadakan kegiatan parenting,

sedangkan kalau ke sekolah kita menghubungi kepala

sekola bahwa kita akan mengadakan kegiatan

parenting dan Alhamdulillah semua merespon dengan

baik”. (E. nuriyani. S, Pd, 3 Maret 2021)

Dan ketua Pusat Pembelajaran Keluarga ibu Hj listya W,

S.Sos MKM mengungkapkan:

“Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) yang di

bentuk dengan naungan dari dinas PMP3AKB

khususnya di bidang PPPA tujuannya di dirikannya

PUSPAGA yaitu untuk layanan pencegahan masyarakat

dan di dalamnya juga ada beberapa kegiatan yaitu

konseling, dan untuk pembelajarannya kita mendirikan

program edukasi parenting, banyak sekali permasalahan

yang dialami oleh masyarakat Tangerang Selatan

khususnya yaitu tentang pola asuh anak maka dari itu

PUSPAGA selalu mengadakan kegiatan/program

parenting dengan tujuan utama yaitu sasarannya

orangtua terlebih dahulu. Selama saya menjadi ketua

disini kegiatan/program disini berjalan dengan tepat

sasaran yah mba, karena banyak sekali orang yang

berdatangan ke PUSPAGA untuk meminta diadakanya

kegiatan parenting orangtua”. (Hj listya W, S.Sos MKM,

12 Februari 2021).

Page 75: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

61

Berikut ini adalah foto hasil data dokumentasi

kegiatan/program parenting sebelum pandemic Covid -19

Pusat Pembelajaran Keluarga ke para ibu-ibu majelis

taklim.

Gambar 4. 3

Kegiatan Sosialisasi Program Parenting di Majelis Taklim

Sumber: Data Sekunder Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Gambar 4. 4

Setelah Melakukan Kegiatan/Program Parenting

Sumber: Data Sekunder Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Gambar 4. 5

Kegiatan Sosialisasi Program Parenting di TK

Page 76: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

62

Sumber: Data Sekunder Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Gambar 4. 6

Setelah Melakukan Kegiatan/Program Parenting

Sumber: Data sekunder Pusat Pembelajaran Keluarga

Dari hasil wawancara dan temuan data dokumentasi

kegiatan di PUSPAGA sebelum masa pandemi covid-19

diatas, peneliti menyimpulkan, bahwa keberhasilan sasaran

kegiatan/program parenting sudah berjalan dengan tepat

sasaran kepada Orangtua untuk terlebih dahulu di edukasi

agar bisa menerapkan pola pengasuhan yang baik dan

benar kepada anak. Dengan cara mengadakan sosialisasi

guna menyampaikan kegiatan/program parenting.

Seperti yang di ungkapkan oleh kedelapan informan

Orangtua wali murid yang mengikuti kegiatan Program

Parenting secara online yang penelti wawancarai:

Ibu IP, FM, A menurut mereka;

Page 77: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

63

“Program ini menurut mereka sudah berhasil atau

tepat pada sasaran karena mereka mengungkapkan

sebagai Orangtua perlu di edukasi kembali atau

diberi pembelajaran lagi untuk mengasuh anak agar

tidak asal-asalan karena yang mereka terapkan

selama ini hanya cara mereka sendiri saja ternyata

setelah mereka mengikuti kegiatan ini banyak yang

mereka tidak tau dan baru paham”. (Ibu IP, 17 Maret

2021, Ibu FM, 4 Maret 2021, dan Ibu A, 3 Maret

2021).

Dan bersependapat dengan ibu AA, H, AD, dan D

menurut mereka;

“Menurut mereka program/kegiatan ini sudah

berhasil pada sasaran karena ada nya kegiatan ini

mereka bisa lebih mengintropeksi diri apa yang

kurang dari mereka dalam pengasuhan anak, mereka

jadi berfikir kembali kalau mengurus anak tuh

ternyata tidak mudah dan banyak cara sama

pelajaran yang mereka dapat”. (Ibu AA, 5 Maret

2021, Ibu H, 2 Maret 2021, dan Ibu D, 10 Maret

2021).

Dari hasil wawancara diatas dari kedelapan informan

Orangtua dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sasaran

kegiatan/program sudah berjalan dengan tepat sasaran,

yaitu ke Orangtua karena dengan mengikuti kegiatan

parenting Orangtua dapat menerapkanya kepada anak

mereka tentang ilmu apa saja yang mereka dapat setelah

mengikuti kegiatan/program parenting. Serta bisa

menjadikan mereka Orangtua yang tauladan bagi anak-

anaknya.

Page 78: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

64

C. Kepuasan sasaran kegiatan/program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Kepuasan pelayanan kegiatan parenting yang dirasakan

oleh orang tua merupakan salah satu hal yang penting untuk

menentukan keberhasilan kegiatan tersebut. Hal ini dapat

diukur melalui perasaan orang tua yang di lihat dari pelayanan

yang di berikan oleh PUSPAGA. Dari beberapa orang tua yang

peneliti wawancarai, mereka mengungkapkan perasaan mereka

setelah mengikuti kegiatan parenting. Sebagaimana yang telah

diungkapkan oleh ibu IP dan Ibu Dan ibu A:

“Menurut mereka kegiatan ini sangat bagus untuk

diikuti, karena mereka bisa tau bagaimana cara

mendidik anak yang baik dan benar. Banyak ilmu-ilmu

yang di dapat setelah mengikuti kegiatan parenting”.

(Ibu IP, 17 Maret 2021, 3 Maret 2021).

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh ibu DD yang

mengikuti kegiatan parenting:

“Saya mengikuti kegiatan ini sangat senang sekali

karna banyak manfaatnya, banyak hal yang tadinya

saya tidak tau menjadi tau tentang mendidik anak

yang benar, penyampaiannya juga sangat jelas tidak

bikin bosan materi-materi yang di sampaikan, ya

semoga aja PUSPAGA bisa mengadakan kegiatan ini

kembali dengan tema yang berbeda”. (Ibu DD, 2

Maret 2021).

Dan ibu H mengungkapkan:

“Yaaa menurut saya bermanfaat sekali bisa sharing

dengan ibu-ibu yang lain masalah apa aja yang ibu-ibu

alami pada anaknya”. (Ibu H, 2 Maret 2021).

Selain itu ibu FM juga mengungkapkan:

Page 79: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

65

“Walaupun ini secara online yaa menurut saya

penyampaiannya cukup jelas dan tidak bikin saya

bosen. Ini pertama kali saya ikut kegiatan parenting

yang awalnya saya berfikir kalau di tengah-tengah

acara saya akan keluar gitu, eh ternyata engga malah

pas akhir ada sharing tentang masalah anak, ya

semoga aja PUSPAGA bisa mengadakan kegiatan ini

Kembali”. (Ibu FM, 4 Maret 2021).

Selain itu ibu AA mengungkapkan:

“Banyak sekali yang di dapat dari kegiatan ini, bukan

hanya mendengarkan pemateri saja tetapi orang tua

bisa saling curhat dengan orang lembaganya”. (Ibu AA,

5 Maret 2021).

Dan juga dengan ibu AD mengatakan:

“Menurut saya kegiatan ini sangat bagus untuk

orangtua karena sama saja mendapatkan siraman

rohani mendengarkan nasihat-nasihat, dan menaikan

motivasi orangtua agar lebih jauh lagi mendidik dan

mengurus anak”. (Ibu AD, 10 Maret 2021).

Dari beberapa wawancara narasumber diatas dapat

disimpulkan bahawa orangtua yang mengikuti kegiatan

parenting yang di adakan oleh PUSPAGA merasa puas atas

pelayanan yang di berikan, karena para orang tua bisa saling

sharing dengan pihak PUSPGA dan berkeluh- kesah masalah

apa saja yang mereka alami pada anaknya. Selain itu juga

materi yang di sampaikan sangatlah menarik dan membantu

orang tua untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagaimana

cara mendidik/mengasuh anak dengan cara yang benar dan

baik. Tetapi ada salah satu orang tua yang tidak merasa puas

dengan waktu kegiatan seperti yang diungkapkan oleh ibu D:

“Saya senang mba ikut acara-acara seperti ini apa lagi

tadi materi yang di sampaikan tidak bikin bosan, dan

Page 80: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

66

juga ada waktu sharing dengan orang PUSPAGA tapi

sayang sekali yaa mba waktunya terbatas untuk

sharingnya coba di tambah gitu 30-40 menit lagi”. (Ibu

D, 6 Maret 2021).

Menurut pemaparan salah satu orang tua diatas

ketidakpuasan kegiatan parenting ini didapatkan dari

kurangnya waktu pelaksanaan pada saat sharing bersama

orangtua yang mengikuti kegiatan.

Tabel 4. 1

Kepuasan Penerima Manfaat

No Nama Puas Tidak

Puas

Alasan

1 IP

Merasa puas dengan

kegiatan parenting, karena

banyak ilmu-ilmu yang di

dapat untuk mendidik anak.

2 DD

Merasa senang sekali

mengikuti kegiatan

parenting karena banyak

manfaatnya, materi yang di

sampaikan oleh pemateri

juga tidak bikin bosan,

berharap PUSPAGA bisa

mengadakan kegiatian ini

Kembali.

3 A

Kegiatanyan sangat

bermanfaat sekali untuk ibu-

ibu yang baru mempunnyai

anak, dan materi yang di

sampaikan juga menarik.

4 H

Cukup puas dengan kegiatan

parenting karena bisa

sharing masalah anak juga.

5 FM √ Walaupun kegiatan ini

secara online tidak membuat

bosan, dan berharap juga

PUSPAGA bisa

Page 81: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

67

mengadakan kegiatan ini

Kembali.

6 AA

Banyak sekali manfaat yang

di dapat apa lagi orang tua

bisa curhat dengan orang

lembaganya.

7 AD √

Kegiatan ini sangat bagus

untuk orang tua karena bisa

menaikan motivasi orang

tua agar menjadi orangtua

yang baik.

8 D √

Sudah cukup dengan materi

yang di sampaikan, tetapi

tidak merasa puas dengan

waktu pelaksanaan saat

sharing masalah anak. Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel kepuasan penerima manfaat

diatas, menunjukkan tujuh diantara delapan informan

salah satu orangtua tidak merasa puas dengan waktu

pelaksaan kegiatan/program parenting yang diadakan

oleh Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan di karenakan kurangnya waktu dalam

sesi sharing orangtua. Maka dari itu salah satu orangtua

meminta PUSPAGA menambahkan waktu pada saat

sharing agar semua orangtua dapat menyampaikan keluh-

kesah mereka.

D. Pencapaian tujuan menyeluruh kegiatan/program

parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Merujuk pada teori yang dikemukakan Cambel J.P

tentang efektivitas, disebutkan bahwa untuk mencapai tujuan

Page 82: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

68

menyeluruh dalam suatu kegiatan harus melewati tiga tahap

yakni keberhasilan kegiatan/program, ketepatan sasaran, dan

kepuasan sasaran kegiatan/program. Dilihat dari keberhasilan

kegiatan program parenting, semua tahap pelaksanaan

kegiatan berjalan dengan lancar dan dipahami oleh orangtua

serta mendapatkan antusias yang baik dari para orangtua yang

mengikuti kegiatan ini. PUSPAGA melakukan penyeleksian

yang selektif dalam memilih calon penerima manfaat sehingga

sasaran yang dituju tepat dengan kriteria yang telah di

tentukan. Sedangkan bila dilihat dari kepuasan sasaran

kegiatan program parenting para orang tua merasa puas dengan

mengikuti kegiatan ini. Tujuan menyeluruh kegiatan parenting

dapat terwujud apabila ketiga tahapan tersebut telah terlaksana.

Seperti yang diungkapakan oleh ibu Dewi S.B,M. Psi, Psikolog

selaku pemateri:

“Keberhasilan program parenting dapat dilihat dari

berapa jumlah peserta orangtua yang telah mengikuti

kegiatan parenting, sejauh ini sih banyak sekali orangtua

yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini mbak.

Bahkan pernah PUSPAGA mengadakan webinar di awal

pandemic pesertanya hampir 60 orang”. (27 Februari

2021).

Selain itu menurut ibu E Nuriyani. S. Pd. selaku koordinator

kegiatan yaitu:

“Sasaran utama kegiatan parenting yaitu para orangtua

yang bersedia mengikuti kegiatan parenting di

PUSPAGA, sedangkan kepuasan sasaran orang tua

sangat antusias mengkuti kegiatan ini menanggapi

dengan positif dan saat melakukan sharing orang tua

Page 83: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

69

tidak merasa malu bahkan sangat terbuka sekali untuk

menceritakan masalah apa saja yang mereka alami pada

anaknya”. (E Nuriyani. S. Pd, 3 Maret 2021).

Berdasarkan pemaparan dari dua narasumber diatas,

dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan kegiatan program

parenting telah terlaksana dengan baik, banyak sekali respon

dari Orangtua yang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan

parenting, dan ketetapan sasaran kegiatan yaitu orangtua yang

bersedia untuk mengikuti kegiatan parenting, selain itu dilihat

dari kepuasan sasaran orangtua sangat berantusias mengikuti

program ini karena orangtua bisa mencurahkan isi hati nya

terkait dengan masalah apa saja yang mereka alami pada

anaknya.

Berdasarkan temuan dilapangan dari kedelapan

responden orangtua yang mengikuti program/kegiatan

parenting dapat dijelaskan dengan dua kategorisasi/klasifikasi

konsep keberhasilan para orangtua setelah mengikuti

kegiatan/program parenting yaitu:

1. Keberhasilan kegiatan/program parenting bagi Orangtua

a. Meningkatkan perasaan orang tua untuk mawas diri

dalam memberikan pengaruh pelayanan Pendidikan.

Sebagai orangtua yang menjadi tauladan bagi anak-

anaknya harus memberikan hal yang positif terutama

dalam hal pengasuhan. Orangtua yang sudah mengikuti

kegiatan/program parenting di Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) dibekali ilmu-ilmu yang

Page 84: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

70

bermanfaat, berdasarkan pengalaman dari delapan

informan setelah mendapatkan program parenting dari

puspaga dapat dijelaskan:

1) Pra sebelum mendapatkan program parenting

Sebelum mendapatkan program parenting

dari Pusat Pembelajaran Kelaurga (PUSPAGA)

para orangtua tidak paham betul tentang pola

pengasuhan, dari ke delapan informan dapat di

ketauhi empat diantaranya orangtua mengalami

permasalahan yaitu tidak merasa dekat dengan

anaknya sehingga orangtua kebingungan jika

anaknya menangis meminta sesuatu mereka tidak

paham apa yang anaknya inginkan, dan juga ketika

anak mengalami permasalahan pada dirinya tidak

mau bercerita dengan orangtuanya. Seperti yang di

katakan oleh ibu D:

“Permasalahan yang saya alami dengan

anak saya yaitu saya tidak bisa mendekatkan

diri ke anak saya, memang sih saya sangat

cuek dengan anak saya, apa lagi yang saya

sedih tuh anak saya perempuan ya mbak,

harusnya kalau apa-apa tuh cerita ke

mamahnya tapi ini di simpan aja kadang dia

suka murung dan saya tanya kenapa dia tidak

menjawab, saya bingung supaya saya dekat

dengan anak tuh gimana biar anak saya

terbuka dengan saya”. (Ibu D, 6 Maret 2021).

Page 85: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

71

Dan bersependapat dengan ibu FM:

“Iya mba, permasalahan saya sama anak

saya ya itu saya tidak merasa dekat dengan

anak karena saya bekerja, jadi anak saya

istilahnya apa-apa ke mba nya deh, kadang

sedih gitu saya di cuekin sama anak sendiri,

kalau dia nangis nih saya berusaha untuk

menenangkan gitu tapi diemnya malah ke

mbaknya, makanya saya senang banget

adanya kegiatan ini mba”. (Ibu FM,4 maret

2021).

Ibu DD mengungkapkan:

“Permasalahan saya yaitu mba merasa cuek

sama anak sih, dan gak ngerti keinginan dia

tuh apa kalau lagi nangis dan anak saya juga

tipe anak yang pendiam, suka murung… saya

ga ngerti gitu maksudnya apa, maklum aja

saya sibuk berjualan, nah saya bingung

caranya agar anak saya bisa dekat dengan

saya”. (Ibu DD, 2 Maret 2021).

Sedangkan Ibu AA mengungkapkan:

“Kalau saya kan punya 3 anak ya mba, jadi

saya merasa saya kurang perhatian ke anak

saya bingung gitu mba cara bagi waktunya,

habis adenya masih bayi terus kakak-

kakaknya juga kalau lagi belajar jarang saya

dampingin jadi anak saya yang 2 ini kurang

dekat dengan saya apa apa ke neneknya,

bahkan kadang jadi ngelawan gitu sama

saya” (Ibu AA, 5 Maret 2021)

Dapat disimpulkan dari ke empat informan

Orangtua mereka tidak merasa dekat dengan

Page 86: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

72

anaknya, Orangtua merasa sedih karena tidak bisa

menjadi orangtua yang baik. Maka dari itu mereka

sangat untuk mengikuti kegiatan/program

parenting.

Sedangkan tiga informan dari orangtua

mengalami permasalahan kalau mereka tidak bisa

mengontrol emosi kepada anaknya, selalu berbicara

dengan nada yang tinggi. Seperti yang di

ungkapkan oleh ibu IP:

“Kalau saya tidak sabaran mba sama anak

kadang emosian apa lagi kalau dia nangis ga

berenti- berenti udah deh bentak-bentak aja

abis nya pusing kalau ngadepin anak yang

kaya gitu, tapi ujung- ujungnya saya kasihan

si mba udah saya bentak- bentak saya merasa

bersalah gitu, kadang suka sedih sendiri

gabisa jadi orangtua yang baik”. (Ibu IP, 17

Maret 2021).

Dan ibu AD mengungkapkan;

“Ya gini ya mba, saya menyadari kalau saya

suka emosian sama anak kadang tuh kalau

anak saya melakukan kesalahan ya udah saya

pake nada yang tinggi ngebentak dia, kadang

saya cubit aja abis gasabaran gitu mba, apa

lagi kalau susah di bilanginnya”. (Ibu AD, 10

Maret 2021).

Sedangkan ibu H mengungkapan:

“Permasalahan saya gasabaran sama anak

saya kalau lagi ngedampingin dia belajar

mba, kadang saya cubit aja pipinya kalau dia

ga konsen udah berulang-ulang saya ajarin

ga paham-paham jadi gemes sendiri gitu, tapi

Page 87: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

73

saya merasa salah si mba kalau seperti itu

terus-terusan kadang suka bingung

ngehadapin anak saya, dan saya tidak tau

caranya mba”. (Ibu H, 2 Maret 2021).

Dari ke tiga informan orangtua dapat disimpulkan

bahwa mereka tidak sabaran dalam mengurus anaknya,

selalu membentak-bentak anaknya, dan tidak bisa

mengontrol emosi. Orangtua tidak mengerti bagaimana

cara menghadapi anaknya, sehingga orangtua merasa

sedih karena tidak bisa menjadi ibu yang baik bagi

anaknya.

Dan permasalahan yang berbeda dari ke 7

informan lainnya, dari ibu A mengatakan:

“Permasalahan saya anak saya gabisa berenti

main handphone mba, sebel banget gitu kalau dia

udah megang handphone apa lagi nonton youtube

ya di panggil juga ga jawab-jawab jadi kaya autis

handphone, kadang sudah saya alihin gitu tetep aja

yang di cari handphone, jadi tuh lupa makan, ga

tidur siang, kalau saya ambil malah ngamuk-

ngamuk makanya saya suka pusing sendiri

ngadepin anak saya. Kalau kuota abis nih dia

nangis-nangis dah udah saya umpetin padahal

tetep aja yang di cari handphone, makanya saya

bingung gitu caranya biar anak saya engga

kecanduan handphone”, (Ibu A, 3 Maret 2021).

Dari ibu A merasa bingung dengan anaknya

karena kecanduan gadget, tidak bisa

memberhentikan ketika anaknya memainkan

handphone sehingga anaknya tidak tidur siang, dan

lupa untuk makan. Dapat disimpulkan bahwa

delapan dari informan orangtua yaitu empat

Page 88: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

74

orangtua mengalami permasalahan tidak bisa

mengontrol emosi kepada anaknya, dan selalu

bernada tinggi saat berbicara kepada anak. Ke tiga

informan orangtua mengalami permasalahan tidak

bisa dekat dengan anaknya sehingga anak tidak

dekat dengan ibunya. Dan satu dari informan

orangtua mengalami permasalahan yaitu tidak bisa

memberhentikan anaknya ketika sudah memainkan

gadget sehingga orangtua merasa pusing sendiri

dan tidak tau bagaimana mencari solusinya agar

anak tidak memainkan gadget.

2) Pasca mendapatkan program parenting.

Pasca mendapatkan program parenting

Orang tua mengalami perubahan yang signifikan

yaitu orang tua sudah mengetahui bagaimana cara

mendidik dan mengasuh anak yang baik dan benar

seperti yang di katakan oleh ibu D yang tadinya

tidak merasa dekat dengan anaknya, setelah ibu D

mengikuti kegiatan/program parenting ini ibu D

bisa mengetahui keinginan anaknya dan sudah tau

bagaimana cara mendekatkan diri ke anaknya. Ibu

D mengatakan:

“Iya mba, sangat bermanfaat sekali kegiatan

ini jarang-jarang juga kan saya mendapatkan

edukasi jadi saya seperti belajar gitu dan

mengintropeksi diri apa yang kurang dari diri saya,

dan mencari cara bagaimana anak bisa dekat

dengan saya, yaitu mencari tahu ke senangan anak

Page 89: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

75

saya dan saya ikutin, dan sekarang kalau ada apa-

apa langsung saya tanyakan ke anak saya misalnya

hari ini mau ngapain aja mau berkegiatan apa,

yaitu lah kan itu hal sepele ya tapi itu penting sekali

sih mba saya baru sadar aja gitu”. (Ibu D, 6 Maret

2021).

Dan bersependapat dengan ibu AD, IP:

“Alhamdulillah banget ya mba banyak sekali

pelajaran yang saya dapat dengan mengikuti

kegiatan ini, jujur aja ya mba saya sangat emosian

sama anak saya apa lagi kalau anak saya nakal

gabisa di bilangin gitu udah deh saya kesel banget

bentak-bentak terus kalau anak saya nangis juga

malah makin-makin saya emosi. Dan setelah

mengikuti kegiatan ini saya tau bagaimana cara

menghadapi anak yang seperti itu dan istilahnya

saya banyak bilang “owhh jadi gini ya, terus gini

yaaa… gitu loh mba “lebih bisa sabar sih

sekarang”. (10 Maret 2021).

Sedangkan ibu IP mengungkapkan:

“Saya mulai sekarang sudah bisa

menerapkan pola asuh yang baik kepada anak

saya, sudah bisa mengontrol emosi saya. Kalau

anak saya susah di bilangin ya udah saya cari cara

gitu biar ga bentak-bentak dia”. (17 Maret 2021).

Dan ibu FM mengungkapkan:

“Saya sibuk kerja ya mba dari pagi sampai

malam bakhan saya pulang kerja aja anak saya

sudah tidur, pagi saya berangkat kerja anak saya

masih tidur juga. Jadi kalau hari libur saya sudah

capek sendiri gitu… tapi saya merasa sedih aja jadi

kalau ada apa-apa anak saya ya ke mbaknya dan

yang saya sedih lagi dia manggil mbaknya jadi

sebutan mamah kadang makanya setelah saya

mengikuti kegitan itu saya sudah bisa mengatur

waktu sih untuk anak saya saya luangkan waktu

gitu di hari libur dan menyibukan diri ke anak saya,

kaya bikin sesuatu kaya misalnya masak pudding,

Page 90: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

76

buat kue yang simple-simple aja gitu”. (Ibu FM, 4

Maret 2021).

Ibu H mengungkapkan:

“Saya tidak sabaran saat mengajarkan anak

saya apa lagi kalau anak saya sudah ga fokus ya

mba, tapi setelah saya mengikuti kegiatan ini saya

mencari cara agar anak saya fokus dalam belajar

gitu, yaudah jadi saya ikutin dulu kemauan dia apa

tapi saya kasih waktu misalnya 20 menit anak saya

ingin menonton tv tapi setelah itu saya bilang udah

ya 20 menit aja abis itu belajar, dan anak saya

nurut gitu mba, dan ternyata ketika anak sudah

tidak fokus belajar itu harus di kasih waktu dulu

untuk beristirahat lalu nanti di lanjut lagi, banyak

sih mba pelajaran yang saya ambil sehabis

mengikuti kegiatan ini”. (Ibu H, 2 Maret 2021).

Ibu AA mengungkapkan perasaannya:

“Setelah saya mengikuti kegiatan ini, saya

lebih perhatian kepada masing-masing anak saya.

Lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan

anak saya, tidak hanya adiknya saja tetapi kepada

kedua anak saya” (Ibu AA, 5 Maret 2021).

Ibu A mengungkapkan:

“Saya mencari cara gitu mba agar anak saya

lupa sama handphone dengan cara menyibukkan

anak saya bikin kegiatan kecil seperti memasak

barang dia, menyiapkan mainan yang dia suka,

kalau dia inget gitu sama handphone saya alihkan

gitu mba”. (Ibu A, 3 Maret 2021).

AA juga mengungkapkan:

“Setelah saya mengikuti kegiatan ini, saya

lebih perhatian kepada masing-masing anak saya.

Lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan

anak saya, tidak hanya adiknya saja tetapi kepada

kedua anak saya”. (AA 5 Maret 2021).

Dan yang terakhir ibu DD mengungkapkan:

Page 91: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

77

“Sekarang saya bisa mendekatkan diri sama

anak saya dengan cara menemaninya dia saat

bermain, mengerti kemauan dia apa mbak,

menanyakan kegiatan apa yang ingin dia lakukan

gitu aja sih mba itu caranya setelah saya mengikuti

kegiatan ini”. (2 Maret 2021).

Dapat disimpulkan dari beberapa informan yang sudah

mengikuti kegiatan/program parenting banyak

perubahan yang signifikan dari orangtua pasca

mengikuti parenting. Banyak sekali perubahan yang

mereka alami yang sebelumnya para orangtua tidak

bisa mengontol emosi ke anaknya sekarang mereka

bisa lebih bersabar lagi menghadapi anaknya, tidak

mengeluarkan nada yang tinggi lagi, bisa mengatur

waktu untuk anaknya. Dan dari keberhasilan sasaran

sasaran kegiatan/program parenting ini sudah tepat

sasaran yaitu kepara orangtua yang memerlukan

pembelajaran/edukasi dalam mendidik dan mengasuh

anak sehingga menjadikan orangtua tauladan bagi

anak-anaknya.

b. Membantu meningkatkan kepercayaan diri orang tua

dalam mendidik anak, sehingga anggota keluarga lebih

terlibat satu sama lain dalam sebuah totalitas keluarga

yang harmonis.

Dalam kegiatan/program parenting orangtua

dibantu untuk percaya diri dalam proses mendidik anak

karena faktor utama pembentukan karakter anak yaitu

orangtua (Ayah, dan Ibu), sehingga dapat terciptanya

Page 92: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

78

sebuah keluarga yang harmonis. Maka dari itu setelah

orangtua mengikuti kegiatan/program parenting sekali

pembelajaran yang orangtua ambil seperti yang di

ungkapkan oleh ibu AD dan ibu A mengungkapkan:

“Menjadi orangtua itu tidak mudah karena tidak

boleh sembarangan gitu loh cara mendidik anak.

Tetapi mereka mengatakan kalau tidak

mengetahui basic nya cara mendidik anak, hanya

dari cara mereka sendiri saja, dan padahal itu

masih salah, makanya mereka tidak mengerti

kemauan anak mereka kalau lagi nangis untuk

meminta sesuatu”. (Ibu AD, 10 Maret 2021, Ibu

A, 3 Maret 2021).

Dan ibu E. Nuriyani, S. Pd selaku koordinator

acara mengungkapkan:

“Di kegiatan/program parenting ini tujuannya

kan ke orangtua karena yang harus kita edukasi

itu orangtuanya dulu karena faktor pembentukan

seorang anak ya dari keluarganya atau orang

tuanya, maka dari itu orangtua di bekali dengan

kepercayaan diri agar menjadi orangtua yang

bisa mendidik anak dengan baik, karena itu salah

satu dari keharmonisan keluarga, kadang ada

orangtua yang asal-asalan aja gitu ngedidik

anaknya dan mereka anggap itu sudah benar,

dan juga dari PUSPAGA tidak terjadinya tindak

kekerasan dalam mendidik anak, karena

kebanyakan orangtua juga berfikir anaknya bisa

di didik dari sekolahnya itu yang sangat salah

yahh.., karena faktor utama dalam mendidik anak

yaitu tadi orangtua Ayah dan terutama banget

Ibu”.(E. Nuriyani, S. Pd, 3 Maret 2021).

Dan pendapat dari ibu Dewi S. B, M. Psi,

Psikolog:

Page 93: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

79

“Saya selaku pemateri harus bisa menyampaikan

materi dengan jelas kepada para orangtua yang

mengikutinya, karena orangtua tidak hanya

mengikuti saja kegiatan ini tetapi juga harus

menerapkannya dengan anak mereka. Jadi

orangtua harus di bekali dengan ilmu kepercayaan

dirinya agar bisa mendidik anak agar anak juga

nurut dengan ayah dan ibunya. Yang saya

tanamkan dari orangtua disini, yaitu orangtua

harus meyakini dirinya kalau dia itu orang yang

sangat penting untuk proses pendidikan atau

mendidik anak, dari kebanyakan orangtua

menganggap hal ini yaaa sepele aja gitu padahal

ini sangat penting agar orangtua dapat di hargai

oleh anak dan menjadikan anaknya yang baik”.

(Dewi S. B, M. Psi, Psikolog, 27 Februari 2021)

Dapat disimpulkan untuk meningkatkan

kepercayaan diri orangtua dalam mendidik anak harus

meyakini dirinya terlebih dahulu kalau mereka sangat

penting untuk anaknya, dan menjadi orangtua yang di

banggakan oleh anaknya. Maka dari itu menjadi

orangtua tidaklah mudah perlu pengetahuan atau ilmu-

ilmu dalam pengasuhan agar tidak terjadinya pola

pengasuhan yang salah, dan terciptanya keluarga yang

harmonis. Menjadikan anak untuk membanggakan

orangtuanya di kemudian hari.

1. Manfaat Parenting bagi anak

a. Perhatian orang tua lebih berkualitas dapat

meningkatkan peluang untuk meningkatkan

prestasi lebih baik pada anak.

Page 94: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

80

Setelah mengikuti kegiatan/program

parenting tidak hanya orangtua saja yang

mengalami perubahan yang signifikan tetapi

kepada anak juga mengalami perubahan seperti

yang diungkapkan oleh ibu A:

“Iya mba sekarang perubahan yang saya

rasakan ke anak saya perlahan sudah

udah bisa lupa sama handphone karena

saya kasih kegiatan yang bermanfaat gitu

mba, terus saya juga ga mainin

handphone di depan dia kalau dia liat

pasti minta lagi. Terus saya belikan

mainan yang dia sukai gitu mba”. (Ibu A,

3 Maret 2021).

Bersependapat dengan ibu D dan ibu AD:

“Perubahan anak saya selama saya

menerapkan pola asuh yang baik kan

saya coba dekatkan diri dan mencari

kesukaan anak saya apa dan

Alhamdulillah mba sekarang anak saya

jadi dekat sekali dengan saya, dan kalau

ada apa-apa sekarang cerita ke saya gak

di pendam sendiri lagi”. (Ibu D. 6 Maret

2021).

Dan ibu AD:

“Anak saya sekarang jadi nurut ke saya

ya mba apa lagi kalau lagi nangis gitu

biasanya saya bentak-bentak tapi ini

engga saya pakai nada yang halus lembut

sambil nanya keinginanya apa ternyata

Page 95: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

81

kalau semakin kita bentak semakin dia

menjadi- jadi ya nangisnya mba”. (Ibu

AD, 10 Maret 2021).

Sedangkan ibu H mengungkapkan:

“Anak saya jadi lebih senang mba kalau

belajar sama saya, karena saya waktu-

waktuin gitu mba misalnya 20 menit kamu

boleh istirahat dulu boleh nonton TV tapi

setelah itu kamu belajar lagi yah. Dan

malah dia bilang gini “kok mamah ga

marah- marahin aku kalau aku gabisa-

bisa” saya jadi ketawa sendiri mba

hehe”. (Ibu H, 2 Maret 2021).

Ibu FM juga mengungkapkan;

“Perubahan ke anak saya jadi lebih dekat

sih mba sekarang, soalnya saya sudah

bisa mengatur waktu saya di saat saya

lagi libur kerja saya sempatkan waktu

buat anak kaya menemani dia main, terus

pas saya pulang kerja saya tanyakan hari

ini ngapain aja coba ceritakan sama

bunda, terus dia kaya senang gitu mba,

malah jadi apa-apa ngadunya ke saya

mba”. (Ibu FM, 4 Maret 2021).

Ibu IP juga mengungkapkan bahwa dia

senang sekali mengikuti kegiatan/ program

parenting ini karena setalah Ibu IP

menerepakan pola asuh yang di dapat dari

mengikuti kegiatan Parenting berjalan dengan

Efektif, perubahan yang dimaksud berpengaruh

langsung kepada pola asuh yang baik dan benar

Page 96: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

82

kepada Anaknya dengan demikian Ibu IP

sebagai penerima manfaat merasakan langsung

Edukasi yang diberikan dari kegiatan

Parenting di PUSPAGA Tangerang Selatan

Ibu IP mengungkapkan;

“Anak saya jadi nurut mba ke saya, dan

ternyata dengan saya membentak-bentak

anak jadi tuh anak saya malah ngelawan

gitu y amba. Dan sekarang udah engga

sih misalnya dia nakal gitu ga saya

bentak pakai nada yang halus dia jadi

nurut gitu di bilanginnya” (Ibu IP, 17

Maret 2021).

Ibu DD juga mengungkapkan perasaanya:

“Anak saya jadi dekat dengan saya mba,

dan setelah saya cari tau kesukaan anak

saya tuh banyak. Gitu aja sih mba

perubahan dari anak saya”. (Ibu DD, 2

Maret 2021).

Dan yang terakhir ibu AA juga

mengungkapkan;

“Anak saya yang tadinya ga dekat

dengan saya jadinya dekat, dan biasanya

apa-apa minta ke neneknya ini jadi engga

lagi mba hehe, dan sekarang juga anak

saya apa-apa cerita ke saya”. (Ibu AA, 5

Maret 2021).

Dapat disimpulkan dari kedelapan

informan mengungkapkan bahwa ada

perubahan yang signifikan dari anaknya yaitu

Page 97: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

83

anaknya menjadi nurut dengan orangtuanya,

menjadi dekat dan tidak lagi mengandalkan

pengasuhnya. Dari situlah keberhasilan sasaran

kegiatan/program tepat pada sasaran yang

dimana mengutamakan orangtua terlebih

dahulu untuk di berikan ilmu pengetahuan agar

dapat menerapkannya langsung ke anak-anak

mereka.

Untuk melihat gambaran pencapaian

tujuan yang dirasakan oleh orangtua dari

kegiatan program parenting terlihat dari tabel

dibawah ini:

Tabel 4. 2

Indikator Pencapaian Tujuan

No NAMA Indikator Pencapaian Tujuan

Sebelum Sesudah

1. IP Tidak bisa mengontrol

emosi saat anaknya

menangis, selalu

membentak-bentak

anaknya.

Lebih mengerti pola

asuh yang baik dan

benar, dan lebih

mengontrol emosi.

2. DD Merasa cuek terhadap

anaknya, dan tidak

mengerti keinginan

anaknya jsaat menangis

jika meminta sesuatu.

Lebih bisa

mendekatkan diri

kepada anaknya dan

perlahan juga bisa

mengerti keinginan

anaknya.

3. A Anak kecanduan

kecanduan bermain

gadget, sehingga ibu A

sulit untuk

memberhentikanya.

lebih bisa mencari cara

agar anak tidak

kecanduan gadget, dan

perlahan bisa

mengatur waktu pada

Page 98: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

84

anaknya untuk boleh

memainkan gadget.

4. H Merasa tidak bisa

sabaran saat

mendampingi anaknya

dalam belajar.

Lebih bisa Manahan

kesabaran, dan

menerapkan pola asuh

yang baik.

5. FM Tidak bisa

mendekatkan diri

kepada anaknya,

sehingga sang anak

lebih dekat dengan

pengasuhnya karena

ibu FM bekerja.

Bisa mencari cara agar

anak dekat dengan ibu

FM, meluangkan

waktu saat ibu FM

libur untuk mengajak

anaknya jalan-jalan,

maupun berkegiatan

lainnya.

6. AA Kurangnya perhatian

kepada anak karena

memiliki tiga anak,

sehingga anak lebih

dekat dengan neneknya.

Lebih merhatikan

kebuhuhan anak, dan

keinginan masing-

masing anaknya.

7. AD Tidak bisa mengontrol

emosi saat anaknya

meminta sesuatu, selalu

berbicara dengan nada

yang tinggi.

Lebih bisa mengontrol

emosi, dan bisa

memberitahu anak

dengan nada yang

lembut.

8. D Tidak merasa dekat

dengan anaknya,

sehingga saat anak

mengalami sesuatu

tidak bercerita dengan

ibu D

Lebih bisa mengetahui

keinginan anak dan

mendekatkan diri

kepada anaknya, dan

lebih mengontrol

perkembangan anak di

lingkungannya. Sumber: Data Primer

Dapat disimpulkan dari table indikator pencapaian tujuan

yaitu dari ke delapan informan mengalami perubahan yang

signifikan dilihat dari sebelum dan sesudah orangtua mengikuti

kegiatan/program parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA), yang sebelumnya dari ke empat informan

Page 99: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

85

mengalami permasalahan kurangnya perhatian kepada anaknya,

dan setelah mengikuti kegiatan/program parenting orangtua lebih

mengintropeksi diri lagi dan melakukan cara agar mereka

memperhatikan anaknya, dan menerapkan pola pengasuhan yang

baik dan benar. Dan tiga dari informan orangtua yaitu mengalami

permasalahan tidak bisa mengontrol emosi mereka maka dari itu

orangtua bertindak kasar kepada anaknya seperti; membentak

anaknya, mencubit anaknya ketika tidak paham apa yang orangtua

perintahkan, dan berbicara dengan nada yang tinggi. Setelah

orangtua mendapatkan edukasi dari kegiatan/program parenting

tentang pola pengasuhan orangtua lebih mengontrol emosi mereka,

tidak membentak-bentak anaknya bahkan mencubit anaknya.

Sedangkan satu dari tujuh informan mengalami

permasalahan tidak bisa memberhentikan anaknya ketika

memainkan gadget setelah mengikutin kegiatan/program ini

orangtua bisa mengatur waktu kapan saja anaknya di perbolehkan

untuk memainkan gadget, dan memberikan kegiatan yang

bermanfaat untuk anaknya. Dari table inilah dapat dilihat

perubahan yang signifikan dari pencapaian tujuan menyeluruh

kegiatan/program parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) Tangerang Selatan.

Page 100: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

86

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas dan menganalisis

data dan temuan lapangan dari hasil wawancara dan observasi yang

tertera di dalam bab IV tentang efektivitas program parenting di

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang

selatan, dengan mengaitkan teori-teori yang ada di dalam bab II

mengenai efektivitas sesuai dengan pendapat Campbell J.P yang

dikutip oleh Mutiarin (2014) yaitu keberhasilan kegiatan/program,

keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap kegiatan/program, dan

pencapaian tujuan menyeluruh.

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan oleh peneliti hanya

berfokus pada efektivitas program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang Selatan.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mejalankan visi dan misi dari

PUSPAGA. Agar tidak terjadinya tindak kekerasan maupun

penelantaran pada anak, maka dari itu sasaran utama dalam

program/kegiatan ini yaitu para orangtua.

Dalam kegiatan program ini terdapat kegiatan-kegiatan

yang sangat berpengaruh positif untuk orangtua karena para

orangtua di berikan pembelajaran tentang cara mendidik anak yang

baik, selain itu orang tua juga di bekali ilmu bahwa seorang anak

mempunnyai hak-hak untuk mendapatkan perlindungan, hak untuk

berpartisipasi, hak untuk mendapatkan identitas, dsb. Selain orang

tua dibekali ilmu pengetahuan orangtua juga bisa melakukan

sharing bersama pihak PUSPAGA menyampaikan keluh-kesah

Page 101: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

87

yang mereka alami, dan bila ingin lebih lanjut orangtua juga bisa

melakukan konseling langsung.

A. Keberhasilan kegiatan/program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan

Keberhasilan program/kegiatan adalah suatu kegiatan

dikatakan efektif apabila kegiatan/program tersebut berhasil

dilaksanakan dari tahap pertama hingga terakhir dan dapat

menanggulangi hambatan yang ada. Pada hasil temuan dalam

bab 4 peneliti telah menjelaskan bahwa, efektivitas program

parenting di Pusat Pembelaran Keluarga (PUSPAGA) Kota

Tangerang Selatan merupakan suatu kegiatan/program yang

diberikan kepada penerima manfaat khususnya para orangtua

agar menerapkan pengasuhan yang baik kepada anaknya

sehingga tidak adanya kasus-kasus kekerasan dan penelantara

pada anak dan itulah tujuan utama dari PUSPAGA.

Program parenting yang dibentuk oleh divisi pencegahan

guna mencegah kasus-kasus kekerasan terutama pada anak dan

perempuan, kegiatan ini sangat efektiv dilaksanakan setiap

seminggu dua kali yaitu di hari Senin dan Jum’at dengan cara

melakukan sosialisasi ke majelis taklim, tempat-tempat

perkumpulan hingga tingkat sekolah dari mulai PAUD, TK,

SD, SMP, SMA. Dan dimasa pandemi seperti ini banyak

sekolah- sekolah meminta Pusat Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) untuk mengisi materi dalam kegiatan webinar

parenting.

Dalam berlangsungnya kegiatan ada koordinator acara

dan pemateri untuk menyampaikan materi apa saja yang di

Page 102: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

88

sampaikan, selain itu penerima manfaatnya para orangtua.

Materi yang disampaikan yaitu menjelaskan tentang program

parenting, memberikan pemahaman tentang kewajiban

orangtua terhadap anak/mengedukasi orangtua, agar orangtua

tidak merasa bosan pemateri memberikan video gambaran

masa kehamilan sampai melahirkan dan yang terakhir kegiatan

sharing para orangtua. Selama kegiatan berlangsung para

orangtua sangat antusias mengikutinya karena menurut dari

delapan informan yang sudah di wawancarai kegiatan ini

sangatlah positif banyak ilmu-ilmu yang berfmanfaat untuk

mereka.

Kegiatan ini disampaikan dengan pemateri dengan

penyampaian pembimbingan dangan menggunakan metode

penyampaian dan Bahasa-bahasa yang jelas agar orangtua

yang mengikuti kegiatan ini mudah memahami, dengan hal ini

penerima manfaat (orangtua) dapat mengikuti kegiatan dengan

baik, tidak merasa bosan, dan efektif seperti apa yang

diharapkan bersama. Dalam hal ini, para orangtua dituntut

untuk memahami atau mengerti apa yang telah disampaikan

oleh pemateri, dan dapat menerapkannya langsung kepada

anak-anak mereka.

B. Keberhasilan sasaran kegiatan/program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan

Apabila tujuan telah tercapai dan tepat pada sasaran yang

dituju maka suatu kegiatan dinyatakan efektif. Seperti yang

sudah di jelaskan di bab sebelumnya bahwa program/ kegiatan

Page 103: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

89

parenting dituju kepada orangtua Paud, TK, SD, SMP, SMA,

dan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) juga

melakukan sosialisasi ke majelis taklim, atau tempat-tempat

perkumpulan lainnya. Dimasa pandemi ini PUSPAGA

menjalankan kegiatan dengan secara online/ mengadakan

webinar.

Seperti yang di jelaskan di bab II manfaat yang diperoleh

di dalam melaksanakan program parenting khususnya bagi

orang tua memiliki pengetahuan dan pengertian tentang

tumbuh kembang anak, cara mendidik anak dengan baik, dan

cara mengatasi permasalahan pada anak, dengan harapan

mereka mampu memberikan bimbingan yang tepat bagi anak-

anaknya. Dalam berlangsungnya kegiatan/program parenting

PUSPAGA menuju kepada orangtua, menurut Ny, Singgih D.

Gunarsa bahwa orangtua adalah dua individu yang berbeda

memasuki hidup bersama dengan membawa pandangan,

pendapat, dan kebiasaan sehari-hari. (N. S. Gunarsa 2005, 25).

Maka dari itu Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

memilih Orangtua untuk dilakukannya edukasi agar tidak

adanya pola pengasuhan yang salah pada anak, dan tercapainya

tujuan dari visi dan misi lembaga yaitu pelayanan untuk

pencegahan dari tindak kekerasan anak dan perempuan.

Keberhasilan sasaran kegiatan/program parenting ini

memang sudah tepat yaitu kepada para Orangtua yang

mengikuti kegiatan, dari kegiatan yang telah Orangtua ikuti

sangat berpengaruh sekali oleh mereka. Karena banyak

perubahan pada pola pengasuhan dari Orangtua setelah

Page 104: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

90

mengikuti kegiatan parenting yaitu, Orangtua berintropeksi

diri apa yang salah dari dirinya dalam mendidik anak,

mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang pola pengasuhan,

Orangtua bisa lebih perhatian lagi kepada anak, dan masih

banyak lagi manfat setelah mengikuti kegiatan/program

parenting.

C. Kepuasan sasaran kegiatan/program parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan

Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam

efektivitas ini bersifat kualitatif (berdasarkan pada mutu). Jika

kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan dan tepat pada sasaran

maka kegiatan akan dikatakan efektif bila pelaksanaan dan

penerima manfaat sama-sama merasakan kepuasan atas

kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan ini kepuasan pelayanan

kegiatan/program parenting yang dirasakan oleh orangtua

merupakan salah satu hal yang utama untuk menentukan

keberhasilan kegiatan. Hal ini diungkapkan oleh perasaan

orang tua setelah mengikuti kegiatan parenting dan dapat di

lihat dari tabel kepuasan penerima manfaat di dalam bab IV,

yaitu dari kedelapan informan penerima manfaat program

parenting memiliki kepuasan yang cukup tinggi dengan

berbagai alasan diantaranya; Para Orangtua merasa puas

dengan apa yang telah mereka rasakan setelah mengikuti

kegiatan parenting, banyak manfaat dengan adanya

kegiatan/program parenting, materi yang disampaikan oleh

Page 105: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

91

pemateri sangat jelas sehingga Orangtua yang mengikuti

kegiatan ini dapat mudah memahami, Orangtua tidak merasa

bosan saat sedang mengikuti kegiatan ini dikarenakan tidak

hanya penyampaian materi saja tetapi, dari penyajian video

masa kehamilan orangtua juga dapat belajar dan mengingat

kembali masa- masa saat itu, dan dari sesi sharing sangat di

nantikan oleh orangtua karena mereka bisa sharing bersama

dengan Orangtua lainnya dan mendapatkan solusi dari pihak

PUSPAGA. Sehingga salah satu dari kedelapan informan tidak

merasa puas dengan waktu pelaksaan saat sesi sharing

dikarenakan banyaknya Orangtua yang antusias

menyampaikan keluhan mereka maka dari itu beberapa

Orangtua tidak bisa menyampaikan keluhannya.

D. Pencapaian Tujuan menyeluruh kegiatan/program

parenting di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

Tangerang Selatan

Ukuran dalam efektivitas ini bersifat kualitatif

(berdasarkan pada mutu). Jika kegiatan telah berhasil

dilaksanakan dan tepat pada sasaran maka kegiatan akan

dikatakan efektif bila pelaksanaan dan penerima manfaat

sama-sama merasakan kepuasan dalam kegiatan. Pada di bab

IV bahwa pencapaian tujuan menyeluruh dalam suatu kegiatan

harus melewati tiga tahap diantaranya; keberhasilan

program/kegiatan, keberhasilan sasaran/program, dan

kepuasan sasaran/program. Pelaksanaan kegiatan /program

yang di buat oleh Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

memiliki tujuan utama agar Orangtua menerapkan pola

Page 106: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

92

pengasuhan yang baik dan benar kepada anak-anaknya agar

terhindarnya tindak kekerasan/penelantaran anak, dan pola

pengasuhan yang salah. Tujuan dari kegiatan/program

parenting sudah cukup tercapai dikarenakan banyak sekali

respon positif dan antusias Orangtua yang mengikuti kegiatan

ini. Dari penjelasan di atas maka teori yang di gunakan oleh

Ny, Singgih D. Gunarsa merumuskan bahwa manfaat yang di

peroleh ditemukan dalam beberapa permasalahan terlebih

dahulu, yang dilakukan dalam wawancara Bersama kedelapan

informan dari keempat informan tersebut peneliti menemukan

permasalahan yang muncul seperti:

1. Orang tua sulit untuk berinteraksi secara emosional kepada

seoarang Anak.

2. Orang tua merasa sedih akibat Anak merasa lebih dekat

dan nyaman jika berada dalam asuhan dari pengasuh di

bandingkan bersama dengan Orang tuanya.

3. Orang tua yang sulit memahami kemauan dari seorang

Anak

4. Orang tua tidak mengetahui permasalahan yang ada pada

seorang Anak oleh karena itu para Orangtua sulit

memahami kemauan seorang Anak yang mengakibatkan

Anak memendam permasalahanya sendiri serta tidak mau

menceritakan penyebab dari permasalahan seorang Anak.

Kemudian dari ketiga informan lain peneliti

menemukan beberapa permasalahan yang tidak bisa di

Page 107: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

93

selesaikan langsung oleh para Orangtua terhadap Anak, 2

yaitu:

1. Orang tua tidak bisa mengontrol emosi dalam memberikan

pengasuhan yang baik dan pengawasan kepada seoarang

Anak

2. Orang tua mudah marah dalam mendidik seoarang Anak

ketika sedang dalam proses belajar sehingga anak menjadi

mudah murung dan malas untuk belajar.

3. Para Orang tua masih menggunakan nada tinggi dalam

berbicara kepada seoarang Anak dan hal tersebut masih

sulit dihindarkan dari para Orangtua dalam berinteraksi

secara sabar dan lemah lembut kepada Anak.

Setelah itu yang terakhir ada satu informan yang

memiliki permasalahan yang sulit di selesaikan oleh informan

tersebut yaitu:

Masalah utama dari satu informan ini adalah Orang tua

sulit dalam mengatasi memberhentikan dan menghindarkan

seoarang Anak dari Gadged jika sudah dimainakan oleh

seorang Anak oleh karena itu Orang tua tersebut sering

bertengkar dengan Anak akibat dari Anaknya yang kecanduan

bermain Gadged. Selanjutnya dari permasalahan-

permasalahan yang di temukan tersebut mengacu pada teori

Ny, Singgih D. Gunarsa bahwa Efektivitas dari program

parenting yang terlihat jelas adalah perubahan dan manfaat

penerapan pengasuhan yang baik dari para informan yang

Page 108: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

94

mengikuti kegiatan parenting di Pusat Pembelejaran Keluarga

(PUSPAGA), yaitu:

1. Orang tua sudah mengetahui cara mendidik dan mengasuh

anak yang baik dan benar dari webinar atau kegiatan

parenting yang memberikan Edukasi terhadap para

Orangtua sehingga penerapannya dengan mudah dapat

dilakukan oleh para Orangtua

2. Orang tua dapat menimbulkan rasa percaya dirinya dalam

memberikan pola pengasuhan terhadap seorang Anak dan

pemahaman akan bahanya melakukan pola asuh yang tidak

baik memberikan suatu wawasan lebih para Orangua dari

kegiatan parenting di Lembaga PUSPAGA

3. Orang tua memahami bahwa waktu Bersama Anak juga

lebih di prioritaskan agar Anak merasa dekat dan nyaman

kepada Orang tua serta lebih banyak menyibukan waktu

ersama seorang Anak agar anak selalu dalam pengawasan

yang lebih baik dari para orang tua.

4. Setelah perubahan lebih terlihat lagi Orang tua dalam

menangani Anak yang salah satunya kecanduan Gadged,

Orang tua lebih bersabar dalam mendidik dan mengasuh

seorang Anak sehingga emosi dan rasa amarah kepada

Anak dapat berkurang maupun dikendalikan dengan efektif

dengan cara mengikuti kemauan seoarang Anak

contohnya” memberikan keluasaan Anak dalam menonton

telivisi namun membatasi waktunya sehingga Anak dan

Orang tua berinterkasi secara maksimal dan fokus anak

Page 109: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

95

dalam belajarpun menjadi tidak terganggu akibat

keinginannya yang sudah terpenuhi”. Orang tua membujuk

seoarang Anak untuk lebih banyak menghabiskan waktu

kegiatan sehari-hari berdua dengan Anak hal tersebut

menjadikan keeratan dalam pengasuhan terhadap seoarang

Anak sehingga Anak dengan mudah melupakan

menghabiskan waktu dengan Gadged.

Program kegiatan parenting ini memang bertujuan

kepada Orang tua dan berfokus pada pola pengasuhan Orang

tua dalam menjaga, mendidik, mengasuh dan memberikan

segala apapun yang di butuhkan untuk tumbuh kembang dan

masa depan Anak. Namun program parenting ini juga

berpengaruh besar dan bermanfaat langsung bagi seorang

Anak, Adapun manfaat bagi Anak tersebut yaitu:

1. Manfaat pertama yang dirasakan langsung oleh Anak

adalah Orang tua lebih berkualitas dalam memberikan

pola pengasuhan terhadap seorang Anak sehingga dapat

meningkatkan prestasi seorang Anak dengan lebih baik

dan maksimal dalam mencapai prestasi tersebut.

2. Kedua Anak lebih banyak menghabiskan waktu Bersama

dengan Orang tua dengan pengawasan yang lebih lama

Anak menjadi terbiasa dalam melakukan kegiatan-

kegiatan positif seperti membantu Orang tua memasak,

membersihkan Rumah dan kegiatan yang menimbulkan

reaksi baik dari seoarang Anak sehingga terhindar dari

kegiatan-kegiatan negative seperti kecanduan penggunaan

Gadged.

Page 110: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

96

3. Ketiga Anak menjadi lebih senang dan merasa gembira

belajar Bersama dengan kedua Orang tua di rumah dan

mengurangi waktu bermainya, dengan nada bicara yang

baik terhadap seorang Anak menjadikan Anak nyaman

belajar Bersama dengan Orang tuanya sehingga tidak

menimbulkan hal negatif seperti membentak-bentak

seoarang Anak dan emosi berlebihan dalam mendidik

seoarang Anak.

4. Keempat Anak menjadi lebih menurut kepada para

Orangthua dengan pola asuh yang baik dan benar serta

keeratan hubungan emosional ke keluargaan Orang tua

dan Anak terlihat sangat efektif.

5. Kelima dapat disimpulkan dengan jelas dan bahwa

perubahan pola pengasuhan tersebut menjadikan Anak

menimbulkan percaya diri, terhindar dari diskriminasi

pengasuhan Orang tua yang salah, tumbuh kembang Anak

menjadi maksimal dan pengaruh besar untuk mencapai

masa depannya dapat terpenuhi dengan baik akibat adanya

kegiatan parenting di Lembaga Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA).

Di dalam keluarga juga terdapat peran ayah sebagai

penopang ekonomi keluarga, dan tanggung jawab terhadap

kesejahteraan keluarga, sebagai contoh atau tauladan bagi

anak-anaknya, selain itu ayah berperan sebagai tumpuan

harapan bagi anak dalam mengatasi atau memecahkan

masalah yang dihadapi. Seorang ayah juga sebagai

pembimbing anak untuk merasa lebih yakin dan percaya diri

Page 111: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

97

dalam menghadapi masalah dalam sehari-hari, baik yang

berhubungan dengan kesulitan belajar maupun permasalahan

lainnya.

Sedangkan dalam perkembangan anak ada juga peran

ibu yaitu, mengasuh membimbing, dan mendidik, serta

mengembangkan kepribadian anak sangat dibutuhkan seorang

ibu dituntut untuk berperan secara aktif dalam menanamkan

nilai, norma dan tanggung jawab sedini mungkin, diantaranya

membuat suasana aman, tentram di rumah perlu dijaga,

sehingga tercipta suatu kondisi yang menyenangkan bagi anak

untuk belajar. Dengan penuh kasih saying, perhatian,

bimbingan, serta tanggung jawab dari ibu menuruti segala

aturan yang di terapkan.

Adanya program/kegiatan parenting yaitu terfokus

kepada pola pengasuhan orang tua pada anak yang dimana

menurut Gunarsa Singgih dalam bukunya psikologi remaja,

pola asuh orangtua adalah sikap dan cara orangtua dalam

mempersiapkan anggota keluarga yang lebih muda termasuk

anak supaya dapat mengambil keputusan sendiri dan bertindak

sendiri sehingga mengalami perubahan dari keadaan

bergantung kepada orangtua menjadi berdiri sendiri dan

bertanggung jawab sendiri (Gunarsa 2007, 109)

Page 112: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

98

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bab ini, peneliti anak memberikan kesimpulan

terkait skripsi dengan judul efektivitas Program Parenting di

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Tangerang

selatan. Maka dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil peneliti

yaitu, Kegiatan parenting yang dilakukan oleh Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan dapat

di katakana efektiv yaitu sebagai berikut:

1. Keberhasilan program/kegiatan parenting yang dilakukan

oleh Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang

Selatan dengan menjalankan empat tahap diantaranya;

menjelaskan tentang program parenting, memberikan

pemahaman tentang kewajiban orangtua terhadap

anak/mengedukasi orangtua, memberikan gambaran masa

kehamilan hingga persalinan ibu dalam bentuk video, dan

yang terakhir kegiatan sharing para orangtua. Selama

kegiatan berlangsung semuanya berjalan dengan baik.

2. Ketepatan sasaran program/kegiatan ini sesuai dengan

sasaran yang dituju yaitu para orang tua seperti tingkat;

Paud, TK, SD, SMP, SMA, dan PUSPAGA juga

melakukan sosialisasi ke majelis taklim, atau tempat-

tempat perkumpulan lainnya.

Page 113: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

99

3. Kepuasan sasaran program/kegiatan Parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan

dilihat dari tabel kepuasan penerima manfaat menyatakan

puas dengan pelayanan kegiatan program parenting.

4. Pencapai tujuan menyeluruh kegiatan parenting di Pusat

Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang selatan

dilihat dari tabel indikator pencapaian tujuan terlihat

perbedaan yang signifikan apabila dilihat dari sebelum dan

sesudah kegiatan parenting.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti, terdapat saran yang diberikan peneliti untuk pihak-

pihak yang terkait, diantaranya;

1. Saran yang diajukan kepada pihak Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan yaitu tidak

adanya seorang Pekerja Sosial tetapi hanya seorang

Psikolog saja yang menangani saat sesi konseling.

2. Saran bagi Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

dalam mengukur tingkat kepuasan atau keberhasilan

program parenting. Sebaiknya Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) perlu melakukan resech ulang

dalam menanggulangi para responden yang mengikuti

kegiatan/program dari parenting PUSPAGA, hal tersebut

utamanya bertujuan untuk menganalisa kembali perubahan

yang terjadi dari para responden yang mengikuti kegiatan

Page 114: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

100

program parenting di PUSPAGA dengan cara mensurvey

dan mendata langsung para responden yang mengikuti

kegiatan parenting pada waktu yang di tentukan, serta

memberikan analisis terhadap instusi Lembaga PUSPAGA

bahwa perubahan dan pemahaman dari para

responden/masyarakat berjalan dengan signifikan.

3. Saran untuk peneliti selanjutnya bahwa temuan peneliti ini

masih menemukan kekurangan misalnya; peneliti perlu

melakukan resech dengan pendekatan kuantitatif yakni,

melihat sejauh mana pengaruh keberhasilan program

parenting terhadap kepuasan, pengetahuan, dan partisipasi

orangtua terkait pentingnya parenting bagi anak.

Page 115: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

101

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Afrizal. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. In Afrizal, Metode

Penelitian Kualitatif (p. 13). Jakarta: Rajawali Pers.

_____. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. In Afrizal, Metode

Penelitian Kualitatif (p.176). Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, S. B. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi

dalam Keluarga . Jakarta: Rineka Cipta.

Elfira, I. d. (2015). PENGARUH KONSELING PRANIKAH

SOLUTION FOCUSED TERHADAP PENINGKATAN

KONSEP KELUARGA SAKINAH CALON

PENGANTIN. 136-137.

Gunarsa, N. s. (2005). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung

Mulia.

___________. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Hurlock, E. B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu

Pendekatan Speanjang Masa Edisi Ke V. Jakarta:

Erlangga.

Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Keraf, G. (2004). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran

Bahasa. In G. Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar

Kemahiran Bahasa (p. 162). Flores: Nusa Indah .

Kurniawan, A. (2005). Transformasi Pelayanan Publik.

Yogyakarta: Pembaruan.

M., N. R. (2008). Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

MD, U. I. (2004). Akutansi Sektor Publik. Malang: UMM Press.

Page 116: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

102

Moleong, l. J. (2000). Metodelogi Penelitian Kualitatif . In l. J.

Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (p. 178).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya .

Mutiarin, D. (2014). Manajemen Birokrasi dan Kebijakan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Poerwandri, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian

Psikologi . In E. K. Poerwandri, Pendekatan Kualitatif

dalam Penelitian Psikologi (p. 78). Jakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia .

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyono. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Surbakti, E. B. (2012). Parenting Anak- Anak. Jakarta: PT Elex

Media.

Usman, A. (2009). Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi

Aksara.

Sumber Website

Deniansyah, R. (2019, februari 15). Kekerasan Seksual Terhadap

Anak di Tangsel Meningkat. Retrieved from

https://tangerangnews.com/tangsel/read/26172/Kekerasan

-Seksual-Terhadap-Anak-di-Tangsel-Meningkat

Adminkicau. (2017, Mei 20). Meningkatnya kasus kekerasan pada

Anak, ini Pernyataan P2TP2A Tangsel. Retrieved from

https://kicaunews.com/2017/05/20/meningkatnya-kasus-

kekerasan-pada-anak-ini-pernyataan-p2tp2a-kota-tangsel/

Page 117: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

103

Redaksi. (2020, 21 Jumat). Perceraian di Tangsel Banyak di

Sebabkan Medsos. Retrieved from

https://www.bantennews.co.id/perceraian-di-tangsel-

banyak-disebabkan-medsos/

Page 118: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

104

LAMPIRAN

Page 119: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

105

LAMPIRAN

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA NARASUMBER

Informan: Hj. Listya W.S. SOS, MKM (Ketua Pusat Pembelajaran

Keluarga Tangerang Selatan)

Hari, Tanggal:

Pukul:

No Pertanyaan Jawaban

1. Sejak kapan ibu menjadi ketua

di PUSPAGA?

2. Bagaimana Sejarah PUSPAGA

berdiri?

3. Bagaimana tahap pelayanan

sosial yang ada di PUSPAGA?

4. Apa saja program yang

dilaksanakan di PUSPAGA?

5. Siapa saja sasaran penerima

manfaat di PUSPAGA?

Page 120: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

106

PEDOMAN WAWANCARA NARASUMBER

Informan: Dewi S.B, M.PSI, Psikolog (Narasumber)

Hari, Tanggal:

Pukul:

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana langkah-langkah dan upaya

(PUSPAGA) untuk mencapai

keberhasilan Program Parenting?

2. Apakah pelaksanaan kegiatan sudah

berjalan dengan baik?

3. Bagaimana cara agar orangtua tidak

merasa malu untuk menyampaikan

permasalahannya pada sesi sharing?

4. Apa saja hambatan dari kegiatan

parenting?

5. Apa cara yang efektif untuk mengatasi

hambatan tersebut?

6. Materi apa saja yang disampaikan?

7. Apa point penting yang di sampaikan

melalui kegiatan parenting?

8. Bagaimana cara agar orangtua yang

mengikuti kegiatan parenting tidak

merasa bosan?

Page 121: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

107

PEDOMAN WAWANCARA NARASUMBER

Informan: E. Nuriyani, S.Pd (Koordinator program

parenting/divisi pencegahan)

Hari, Tanggal:

Pukul:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang di maksud dengan

program/kegiatan parenting?

2. Bagaimana cara mengajak orangtua

untuk mengikuti kegiatan

parenting?

3. Dimana kegiatan program parenting

di laksanakan?

4. Apa tujuan dari kegiatan/ program

parenting diadakan?

5. Apakah program parenting ini sudah

tepat sasaran?

6. Apakah program parenting selama

ini berjalan dengan efektif?

7. Apakah pemahaman orangtua sudah

tercapai dan di wujudkan setelah

mengikuti kegiatan parenting?

8. Melalui media apa penyampaian

materi di berikan? Mengapa

memilih media tersebut?

Page 122: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

108

PEDOMAN WAWANCARA NARASUMBER

TRANSKIP WAWANCARA

Informan: Penerima Manfaat (Orangtua)

Hari, Tanggal:

Pukul:

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti

kegiatan parenting sebelumnya?

2. Apakah materi yang disampaikan cukup

jelas?

3. Apakah kegiatan parenting sudah membantu

bapak/ibu dalam mendapatkan ilmu tentang

pola asuh?

4. Masalah apa yang ibu/bapak alami kepada

anak?

5. Bagaimana bapak/ibu mengetahui kegiatan

parenting ini?

6. Apa yang ibu/bapak rasakan setelah

menonton video masa-masa kehamilan?

7. Apa yang di terapkan oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan parenting?

8. Menurut ibu/bapak apakah metode yang di

sampaikan dapat membantu dalam

mengasuh anak?

9. Apa yang diharapkan oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

10. Apakah bapak/ibu merasa puas dengan

pelayanan kegiatan parenting yang di

berikan oleh PUSPAGA?

Page 123: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

109

Lampiran 2

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

Informan: Hj. Listya W.S. SOS, MKM (Ketua Pusat Pembelajaran

Keluarga Tangerang Selatan)

Hari, Tanggal: 12 Februari 2021

Pukul: 12.00- 13.30 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Sejak kapan ibu menjadi

ketua di PUSPAGA?

Sejak PUSPAGA berdiri tahun 2016

2. Bagaimana Sejarah

PUSPAGA berdiri?

Sejarah berdirinya Pusat

Pembelajaran Keluarga

(PUSPAGA) yaitu dari Dina

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak Dan Keluarga

Berencana (DPMP3AKB)

Tangerang selatan tepatnya di

bidang PPPA sebagai program

unggungal. Bidang PPPA membuat

program atau Lembaga ini bertujuan

untuk layanan pencegahan atas

kasus kekerasan terhadap anak dan

perempuan, tidak hanya itu

pelayanan PUSPAGA ini juga ada

layanan bimbingan pra nikah,

konseling dan lain sebagainya.

PUSPAGA ini terbentuk di bulan

September 2016.

3. Bagaimana tahap

pelayanan sosial yang

ada di PUSPAGA?

Pelayanan sosial dari PUSPAGA

yaitu kami sebagai tenaga profesi

melakukan sosialisasi- sosialisasi ke

tempat- tempat perkumpulan seperti

Page 124: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

110

majels taklim, hingga tingat

sekolah, dan kami memiliki tenaga

administrasi yang berfungsi untuk

menerima kunjungan dan mencatat

bila ada klien yang datang ke

PUSPAGA, setelah tenaga

administrasi mencatat klien dirujuk

ke divisi pencegahan dan dari

situlah klien diberikan pelayanan

oleh PUSPAGA seperti layanan

konseling, bila kasus sudah di

anggap berat klien akan dirujuk ke

divisi rujukan yaitu ke Pusat

Pelayanan Terpadu Pemberdayaan

Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Klien yang sudah di rujuk ke

P2TP2A akan di berikan pelayanan

secara maksimal sesuai dengan

beratnya kasus dan akan di rujuk

kembali ke Puskesmas, rumah

aman, rumah sakit, Lembaga hukum

atau Lembaga lainnya, setelah klien

di berikan pelayanan yang maksimal

barulah kasus bisa dinyatakan

selesai.

4. Apa saja program yang

dilaksanakan di

PUSPAGA?

Program yang dilaksanakan

PUSPAGA yaitu ada layanan

konseling berupa konseling

perkawinan, tumbuh kembang, dan

pengasuhan anak, serta ada

penyuluhan/ceramah, dan juga ada

layanan edukasi kegiatan parenting

yang diadakan setiap seminggu 2

kali.

5. Siapa saja sasaran

penerima manfaat di

PUSPAGA?

Sasaran penerima manfaat puspaga

yaitu terutama anak, orangtua, dan

seluruh lapisan masayarakat yang

perlu kita bantu.

Page 125: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

111

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

Informan : Dewi S.B, M.PSI, Psikolog (Narasumber)

Hari, Tanggal : 27 Februari 2021

Pukul : 13.09-14.30 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana langkah-

langkah dan upaya

(PUSPAGA) untuk

mencapai keberhasilan

Program Parenting?

Langkah-langkah untuk mencapai

keberhasilan program yaitu pertama

kita harus menjelaskan program

parenting itu, fungsinya apa agar

Orangtua dapat tertarik mengikuti

kegiatan ini, dengan sosialisasi yang

kita adakan, setelah itu baru kita

mengedukasi Orangtua dengan cara

pemberian materi yang sudah kita

siapkan, tidak hanya materi yang kita

sampaikan para Orangtua kita sajikan

Video gambaran masa kehamilan.

Dan terakhir ada sesi sharing, kalau

Orangtua tidak merasa puas dengan

sesi sharing Orangtua bisa

menghubungi pihak PUSPAGA

untuk melakukan konseling.

2. Apakah pelaksanaan

kegiatan sudah berjalan

dengan baik?

Kalau menurut saya sudah berjalan

dengan baik ya mba, dari sebelum

pandemi covid-19 ini

kegiatan/program parenting berjalan

dengan setiap seminggu 2 kali secara

rutin, sedangkan selama pandemi-19

kita memang tidak melakukan

sosialisasi lagi tetapi

mengadakannya secara webinar. Dan

Alhamdulillah nya sekali sudah

banyak yang tau dengan kegiatan ini

apa lagi sekolah-sekolah jadi pihak

sekolah menguhubungi PUSPAGA

Page 126: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

112

untuk diadakannya kegiatan/program

parenting.

3. Bagaimana cara agar

orangtua tidak merasa

malu untuk

menyampaikan

permasalahannya pada

sesi sharing?

Yaaaa itu, kita harus bersifat terbuka

dengan para Orangtua,

menganggapnya tidak hanya klien

atau para peserta saja tetapi

menganggap seperti kekeluargaan.

4. Apa saja hambatan dari

kegiatan parenting?

Hambatannya ke para ibu-ibu kaya

majelis taklim ya menganggap hal

sepele dengan kegiatan ini jadi kita

harus benar-benar meyakini mereka

gitu, kalau kegiatan ini sangat

bermanfaat untuk para Orangtua, dan

kalau sekarang ya karna Covid jadi

terhenti deh untuk kegiatan

sosialisasinya.

5. Apa cara yang efektif

untuk mengatasi

hambatan tersebut?

Ya itu tadi kita harus benar-benar

bisa meyakini orangtua agar

mengikuti kegiatan ini, dan

mengadakan sesi sharing orangtua

agar orangtua dapat menyampaikan

keluhan mereka gimana.

6. Materi apa saja yang

disampaikan?

Materi nya ya seputar pola asuh anak,

dari mulai cara mendidik anak yang

benar, hak- hak anak seperti; hak

tumbuh kembang hak untuk

berpartisipasi, hak untuk

mendapatkan perlindungan, hak

untuk mendapatkan identitas,

penyampaian video agar orangtua

tidak merasa bosan, meningkatkan

peran orangtua dalam proses

mendidik/ mengasuh, memahami

orangtua harus mengajarkan akhlak

kepada anak dan merawat sisi

jasmani anak,

7. Apa point penting yang

di sampaikan melalui

kegiatan parenting?

Point penting yang di sampaikan

yaitu tadi tentang pengasuhan

anaknya mba, bagaimana cara

Page 127: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

113

mendidik anak yang baik dan benar,

terus saya sebagai pemateri juga

harus dapat menyampaikan

penjelasan yang mudah di pengerti

para Orangtua

8. Bagaimana cara agar

orangtua yang

mengikuti kegiatan

parenting tidak merasa

bosan?

Yaitu tidak hanya materi- materi saja

atau saya tidak ceramahin orangtua

saja tetapi dari pemberian video

tentang masa kehamilan agar

orangtua bisa keingat kembali di

masa-masa mereka menantikan

kehadiran buah hat, dan terakhir sesi

sharing itu sangat di nantikan oleh

orangtua karena mereka dengan

bebas bertanya dan mencurahkan isi

hatinya.

'

Page 128: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

114

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

Informan : E. Nuriyani, S.Pd (Koordinator program

parenting/divisipencegahan)

Hari, Tanggal : 3 Maret 2021

Pukul : 11.07-12.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang di maksud

dengan program/kegiatan

parenting?

Program parenting ini adalah

kegiatan pembelajaran atau

edukasi kepada orangtua agar

memahami pola asuh yang baik

dan benar kepada anaknya.

2. Bagaimana cara

mengajak orangtua untuk

mengikuti kegiatan

parenting?

Kalau di sekolah pertama kita

mendatangi kepala sekolah

kalau kita ingin ada kegiatan ini,

dari situ kepala sekolah

menyampaikan ke orangtua wali

murid, sedangkan kalau di

majelis taklim atau tempat

lainnya kita meminta izin

kepada pihak RT.

3. Dimana kegiatan

program parenting di

laksanakan?

Sebelum pandemi ini kegiatan

berlangsung di sekolah-sekolah,

kami pihak PUSPAGA

mendatangi sekolah- sekolah,

dan selain itu kami melakukan

sosialisasi ke kampung-

kampung atau tempat lainnya

untuk melakukan kegiatan ini.

4. Apa tujuan dari kegiatan/

program parenting

diadakan?

Tujuan dari kegiatan ini yaitu

untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan orang tua dan

keterampilan dalam

melaksanakan pengasuhan,

perawatan, dan Pendidikan anak

dalam keluarga agar tidak

terjadinya penelantaran atau

kekerasan pada anak.

Page 129: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

115

5. Apakah program

parenting ini sudah tepat

sasaran?

Ya, sudah tepat pada sasaran

karena program ini sudah tertuju

jelas kepada orangtua-orangtua.

6. Apakah program

parenting selama ini

berjalan dengan efektif?

Sangat berjalan efektif, karena

ini adalah salah satu dari visi dan

misi PUSPAGA, untuk

mencegah dari kasus- kasus

yang tidak di inginkan.

7. Melalui media apa

penyampaian materi di

berikan? Mengapa

memilih media tersebut?

Melalu media Ms PowerPoint,

dan video karena menurut kami

itu sangat efektif agar orangtua

merasa seperti sekolah Kembali,

dan memberikan video masa

kehamilan tujuan utamanya agar

orangtua bisa mengingat

Kembali perjuangan mereka

untuk menanti kehadiran anak

dan yang kedua tidak hanya

materi saja yang dapat kita

sampaikan dari video juga bisa

agar orangtua tidak merasa

bosan.

Page 130: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

116

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

INFORMAN 1

Informan : Ibu IP (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 17 Maret 2021

Pukul : 12.30-15.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu pernah

mengikuti kegiatan

parenting sebelumnya?

Yaa, saya belum pernah

mengikuti kegiatan ini dan ini

baru pertama kali.

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup jelas?

Cukup jelas ya, dan menarik

sekali.

3. Apakah kegiatan parenting

sudah membantu

bapak/ibu dalam

mendapatkan ilmu tentang

pola asuh?

Sangat membantu karena

banyak sekali ilmu yang

bermanfaat untuk saya

mengurus anak, karena hal

yang tadinya saya belum

ketahui dari sinilah saya

menjadi tau.

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami kepada

anak?

Kalau saya tidak sabaran mba

sama anak kadang emosian apa

lagi kalau dia nangis ga

berenti- berenti udah deh

bentak-bentak aja abisnya

pusing kalau ngadepin anak

yang kaya gitu, tapi ujung-

ujungnya saya merasa bersalah

gitu kadang suka sedih sendiri

gabisa jadi orangtua yang baik.

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah anak saya.

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah menonton

Saya merasa sedih, karena

perjuangan untuk menanti

Page 131: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

117

video masa-masa

kehamilan?

kehadiran anak tuh memang

tidak mudah.

7. Apa yang di terapkan oleh

bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan

parenting?

Saya mulai sekarang sudah

bisa menerapkan pola asuh

yang baik kepada anak saya,

sudah bisa mengontrol emosi

saya. Kalau anak saya susah di

bilangin ya udah saya cari cara

gitu biar ga bentak- bentak dia.

8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan setelah

menerapkan pola asuh

yang benar ke anak?

Anak saya jadi nurut mba ke

saya, dan ternyata dengan saya

membentak-bentak anak jadi

tuh anak saya malah ngelawan

gitu ya mba. Dan sekarang

udah engga sih misalnya dia

nakal gitu ga saya bentak pakai

nada yang halus dia jadi nurut

gitu di bilanginnya

9. Menurut ibu/bapak apakah

metode yang di sampaikan

dapat membantu dalam

mengasuh anak?

Sangat membantu karena

banyak sekali materi yang di

sampaikan yang belum saya

ketahui tentang pola

pengasuhan

10. Apa yang diharapkan oleh

bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

Yang saya harapkan semoga

PUSPAGA bisa melaksanakan

kegiatan ini Kembali dengan

tema yang berbeda.

11. Apakah bapak/ibu merasa

puas dengan pelayanan

kegiatan parenting yang di

berikan oleh PUSPAGA?

Sangat puas sih mba dengan

kegiatan ini karena banyak

ilmu-ilmu yang di dapat untuk

mendidik anak saya.

Page 132: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

118

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

INFORMAN 2

Informan : AD (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 10 Maret 2021

Pukul : 13.00- 14.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu pernah

mengikuti kegiatan

parenting sebelumnya?

Belum pernah mbak

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup jelas?

Cukup jelas kok

3. Apakah kegiatan

parenting sudah

membantu bapak/ibu

dalam mendapatkan ilmu

tentang pola asuh?

Sangat membantu kok

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami kepada

anak?

Ya gini mba, saya menyadari

kalau saya suka emosian sama

anak kadang tuh kalau anak saya

melakukan kesalahan ya udah

saya pake nada yang tinggi

ngebentak dia, kadang saya cubit

aja abis gasabaran gitu mba apa

lagi kalau susah dibilanginya.

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah

menonton video masa-

masa kehamilan?

Merasa sedih, dan mengingat

Kembali di moment itu.

7. Apa yang di terapkan

oleh bapak/ibu setelah

Alhamdulillah banget ya mba

banyak sekali pelajaran yang

saya dapat dengan mengikuti

Page 133: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

119

mengikuti kegiatan

parenting?

kegiatan ini, jujur aja ya mba

saya sangat emosian sama anak

saya apa lagi kalau anak saya

nakal gabisa di bilangin gitu udah

deh saya kesel banget bentak-

bentak terus kalau anak saya

nangis juga malah makin- makin

saya emosi. Dan setelah

mengikuti kegiatan ini saya tau

bagaimana cara menghadapi

anak yang seperti itu dan

istilahnya saya banyak bilang

“owhh jadi gini ya, terus gini

yaaa… gitu loh mba “lebih bisa

sabar sih sekarang

8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan setelah

menerapkan pola asuh

yang benar ke anak?

Anak saya sekarang jadi nurut ke

saya ya mba apa lagi kalau lagi

nangis gitu biasanya saya bentak-

bentak tapi ini engga saya pakai

nada yang halus lembut sambil

nanya keinginanya apa ternyata

kalau semakin kita bentak

semakin dia menjadi- jadi ya

nangisnya mba

9. Menurut ibu/bapak

apakah metode yang di

sampaikan dapat

membantu dalam

mengasuh anak?

Sangat membantu, karena

sebelumnya kan banyak yang

tidak saya ketahui.

10. Apa yang diharapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

Saya berharap bisa dapat

pengetahuan lebih yaa tentang

cara mengasuh anak.

11. Apakah bapak/ibu

merasa puas dengan

pelayanan kegiatan

parenting yang di

berikan oleh PUSPAGA?

Sangat puas dengan kegiatan ini

sih mba karena sangat bagus

untuk orangtua karena bisa

menaikkan motivasi orangtua

agar menjadi orangtua yang baik

dan benar.

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

Page 134: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

120

INFORMAN 3

Informan : DD (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 2 Maret 2021

Pukul : 10.00-11.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu

pernah mengikuti

kegiatan parenting

sebelumnya?

Pernah sebelumnya, tapi bukan

tentang pola pengasuhan.

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup

jelas?

Cukup jelas

3. Apakah kegiatan

parenting sudah

membantu bapak/ibu

dalam mendapatkan

ilmu tentang pola

asuh?

Sangat membantu sekali

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami

kepada anak?

Permasalahan yang saya alami

dengan anak saya yaitu saya tidak

bisa mendekatkan diri ke anak

saya, memang sih saya sangat

cuek dengan anak saya, apa lagi

yang saya sedih tuh anak saya

perempuan ya mbak, harusnya

kalau apa-apa tuh cerita ke

mamahnya tapi ini di simpan aja

kadang dia suka murung dan saya

tanya kenapa dia tidak menjawab,

saya bingung supaya saya dekat

dengan anak tuh gimana biar anak

saya terbuka dengan saya

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah di umumkan lewat

whatsapp grup

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah

Merasa sedih dan rasanya gamau

kehilangan anak.

Page 135: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

121

menonton video

masa-masa

kehamilan?

7. Apa yang di terapkan

oleh bapak/ibu

setelah mengikuti

kegiatan parenting?

Sekarang saya bisa mendekatkan

diri sama anak saya dengan cara

menemaninya dia saat bermain,

mengerti kemauan dia apa mbak,

menanyakan kegiatan apa yang

ingin dia lakukan gitu aja sih mba

itu caranya setelah saya

mengikuti kegiatan ini

8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan

setelah menerapkan

pola asuh yang benar

ke anak?

Anak saya jadi dekat dengan saya

mba, dan setelah saya cari tau

kesukaan anak saya tuh banyak.

Gitu aja sih mba perubahan dari

anak saya

9. Menurut ibu/bapak

apakah metode yang

di sampaikan dapat

membantu dalam

mengasuh anak?

Sangat membantu sekali.

10. Apa yang diharapkan

oleh bapak/ibu

setelah mengikuti

kegiatan?

Saya berharap agar bisa

mendapatkan ilmu-ilmu lagi agar

menjadi orangtua yang baik.

11. Apakah bapak/ibu

merasa puas dengan

pelayanan kegiatan

parenting yang di

berikan oleh

PUSPAGA?

Saya merasa puas dan senang

sekali mengikuti kegiatan

parenting ini karena banyak

manfaatnya, materi yang

disampaikan oleh pemateri juga

tidak bikin bosan. Berharap

supaya Puspaga mengadakan

kegiatan ini lagi ya mbak.

Page 136: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

122

TRANSKIP WAWANCARA NARASUBMER

INFORMAN 4

Informan : A (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 3 Maret 2021

Pukul : 15.00-16.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu

pernah mengikuti

kegiatan parenting

sebelumnya?

Belum pernah.

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup

jelas?

Cukup jelas dan menarik dengan

tema yang di sampaikan.

3. Apakah kegiatan

parenting sudah

membantu bapak/ibu

dalam mendapatkan

ilmu tentang pola asuh?

Membantu sekali

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami

kepada anak?

Permasalahan saya ke anak

gabisa berentiin anak saya main

handphone mba, sebel banget

gitu kalau dia udah megang

handphone apa lagi kalo lagi

nonton youtube di panggil juga

ga jawab- jawab jadi kaya autis

handphone. Kadang sudah saya

alihin gitu tetep aja yang di cari

handphone, jadi tuh lupa makan

ga tidur siang kalau saya ambil

malah ngamuk- ngamuk

makannya saya suka pusing

sendiri ngadepin anak saya.

Kalau kuota habis saya umpetin

padahal tetep aja yang di cari

Page 137: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

123

handphone makanya saya

bingung gitu caranya biar anak

saya engga kecanduan

handphone.

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah

menonton video masa-

masa kehamilan?

Sedih sih mba jadi keingat

Kembali masa- masa kehamilan

sampai melahirkan.

7. Apa yang di terapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan

parenting?

Saya mencari cara gitu mba

agar anak saya lupa sama

handphone dengan cara

menyibukkan anak saya bikin

kegiatan kecil seperti memasak

barang dia, menyiapkan mainan

yang dia suka, kalau dia inget

gitu sama handphone saya

alihkan gitu mba 8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan

setelah menerapkan

pola asuh yang benar

ke anak?

Iya mba sekarang perubahan

yang saya rasakan ke anak saya

perlahan sudah udah bisa lupa

sama handphone karena saya

kasih kegiatan yang bermanfaat

gitu mba, terus saya juga ga

mainin handphone di depan dia

kalau dia liat pasti minta lagi.

Terus saya belikan mainan

yang dia sukai gitu mba

9. Menurut ibu/bapak

apakah metode yang di

sampaikan dapat

membantu dalam

mengasuh anak?

Sangat membantu ya mba

10. Apa yang diharapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

Saya mengharapkan agar bisa

mengikuti kegiatan lagi

11. Apakah bapak/ibu

merasa puas dengan

Sangat puas mba karena

kegiatanya sangat bermanfaat

Page 138: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

124

pelayanan kegiatan

parenting yang di

berikan oleh

PUSPAGA?

sekali untuk ibu-ibu yang baru

mempunnyai anak dan materi

yang di sampaikan juga

menarik. Dan juga bisa sharing

dengan orangtua lainnya

mengenai masalah anak.

Page 139: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

125

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

INFORMAN 5

Informan : Ibu H (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 2 Maret 2021

Pukul : 13.00-14.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu

pernah mengikuti

kegiatan parenting

sebelumnya?

Belum pernah mba ini baru

pertama kali

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup

jelas?

Cukup jelas ya, dan menarik

sekali.

3. Apakah kegiatan

parenting sudah

membantu bapak/ibu

dalam mendapatkan

ilmu tentang pola asuh?

Sangat membantu karena banyak

sekali ilmu yang bermanfaat

untuk saya mengurus anak, karena

hal yang tadinya saya belum

ketahui dari sinilah saya menjadi

tau.

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami kepada

anak?

Permasalah saya gak sabaran

sama anak saya kalau lagi

ngedampingin dia belajar mba,

kadang saya cubit aja pipinya

kalau dia ga konsen udah

berulang-ulang saya ajarin ga

paham- paham jadi gemes sendiri

gitu. Tapi saya merasa salah si

mba kalau seperti itu ngehadapin

anak saya dan saya tidak tau

caranya mba.

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah anak saya.

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah

Saya merasa sedih, karena

perjuangan untuk menanti

Page 140: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

126

menonton video masa-

masa kehamilan?

kehadiran anak tuh memang tidak

mudah.

7. Apa yang di terapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan

parenting?

Saya tidak sabaran saat

mengajarkan anak saya apa lagi

kalau anak saya sudah ga fokus ya

mba, tapi setelah saya mengikuti

kegiatan ini saya mencari cara

agar anak saya fokus dalam

belajar gitu, yaudah jadi saya

ikutin dulu kemauan dia apa tapi

saya kasih waktu misalnya 20

menit anak saya ingin menonton

tv tapi setelah itu saya bilang udah

ya 20 menit aja abis itu belajar,

dan anak saya nurut gitu mba, dan

ternyata ketika anak sudah tidak

fokus belajar itu harus di kasih

waktu dulu untuk beristirahat lalu

nanti di lanjut lagi, banyak sih

mba pelajaran yang saya ambil

sehabis mengikuti kegiatan ini.

8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan

setelah menerapkan

pola asuh yang benar ke

anak?

Anak saya jadi lebih senang mba

kalau belajar sama saya, karena

saya waktu- waktuin gitu mba

misalnya 20 menit kamu boleh

istirahat dulu boleh nonton TV

tapi setelah itu kamu belajar lagi

yah. Dan malah dia bilang gini

“kok mamah ga marah- marahin

aku kalau aku gabisa-bisa” saya

jadi ketawa sendiri mba hehe

9. Menurut ibu/bapak

apakah metode yang di

sampaikan dapat

membantu dalam

mengasuh anak?

Ohh tentu sangat membantu sekali

ya mba

10. Apa yang diharapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

Yang saya harapkan semoga

PUSPAGA bisa melaksanakan

kegiatan ini Kembali dengan tema

yang berbeda.

Page 141: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

127

11. Apakah bapak/ibu

merasa puas dengan

pelayanan kegiatan

parenting yang di

berikan oleh

PUSPAGA?

Yaa, cukup puas dengan kegiatan

ini karena bisa sharing juga

masalah anak.

Page 142: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

128

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

INFORMAN 6

Informan : Ibu FM (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 4 Maret 2021

Pukul : 09.00-11.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu pernah

mengikuti kegiatan

parenting sebelumnya?

Yaa, saya belum pernah

mengikuti kegiatan ini dan ini

baru pertama kali.

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup jelas?

Cukup jelas ya, dan menarik

sekali.

3. Apakah kegiatan

parenting sudah

membantu bapak/ibu

dalam mendapatkan ilmu

tentang pola asuh?

Sangat membantu karena banyak

sekali ilmu yang bermanfaat

untuk saya mengurus anak,

karena hal yang tadinya saya

belum ketahui dari sinilah saya

menjadi tau.

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami kepada

anak?

Iya mba, permasalahan saya

sama anak saya tidak merasa

dekat dengan anak karena saya

bekerja, jadi anak saya istilahnya

apa-apa ke mba nya deh, kadang

sedih gitu saya di cuekin sama

anak sendiri kalau dia nangis nih

saya berusaha untuk

menenangkan gitu tapi diemnya

malah ke mbaknya makanya saya

senang banget adanya kegiatan

ini mba.

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah anak saya.

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah

menonton video masa-

masa kehamilan?

Saya merasa sedih, karena

perjuangan untuk menanti

kehadiran anak tuh memang

tidak mudah.

Page 143: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

129

7. Apa yang di terapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan

parenting?

Saya sibuk kerja ya mba dari pagi

sampai malam bakhan saya

pulang kerja aja anak saya sudah

tidur, pagi saya berangkat kerja

anak saya masih tidur juga. Jadi

kalau hari libur saya sudah capek

sendiri gitu… tapi saya merasa

sedih aja jadi kalau ada apa-apa

anak saya ya ke mbaknya dan

yang saya sedih lagi dia manggil

mbaknya jadi sebutan mamah

kadang makanya setelah saya

mengikuti kegitan itu saya sudah

bisa mengatur waktu sih untuk

anak saya saya luangkan waktu

gitu di hari libur dan menyibukan

diri ke anak saya, kaya bikin

sesuatu kaya misalnya masak

pudding, buat kue yang simple-

simple aja gitu 8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan setelah

menerapkan pola asuh

yang benar ke anak?

Perubahan ke anak saya jadi lebih

dekat sih mba sekarang, soalnya

saya sudah bisa mengatur waktu

saya di saat saya lagi libur kerja

saya sempatkan waktu buat anak

kaya menemani dia main, terus

pas saya pulang kerja saya

tanyakan hari ini ngapain aja

coba ceritakan sama bunda, terus

dia kaya senang gitu mba, malah

jadi apa-apa ngadunya ke saya

mba

9. Menurut ibu/bapak

apakah metode yang di

sampaikan dapat

membantu dalam

mengasuh anak?

Sangat membantu

10. Apa yang diharapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

Yang saya harapkan semoga

PUSPAGA bisa melaksanakan

Page 144: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

130

kegiatan ini Kembali dengan

tema yang berbeda.

11. Apakah bapak/ibu

merasa puas dengan

pelayanan kegiatan

parenting yang di

berikan oleh PUSPAGA?

Yaa, saya merasa sangat puas

dengan kegiatan ini, walaupun

secara online saya tidak merasa

bosan dan berharap Puspaga

mengadakannya lagi.

Page 145: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

131

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

INFORMAN 7

Informan : Ibu AA (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 5 Maret 2021

Pukul : 10.00-11.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu

pernah mengikuti

kegiatan parenting

sebelumnya?

Baru pertama kali mba saya ikut

kegiatan ini.

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup

jelas?

Jelas si mba dan banyak yang

saya kepoin hehe.

3. Apakah kegiatan

parenting sudah

membantu bapak/ibu

dalam mendapatkan

ilmu tentang pola

asuh?

Sangat membantu sekali ya apa

lagi ini tentang masalah pola

asuh anak jadi bermanfaat sekali

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami

kepada anak?

Kalau saya kan punya 3 anak

mba jadi saya merasa saya

kurang perhatian ke anak saya

bingung gitu mb acara bagi

waktunya habis adenya masih

bayi terus kakak-kakaknya juga

kalau lagi belajar kurang saya

dampingin jadi anak saya yang 2

ini kurang dekat dengan saya

apa-apa ke neneknya, bahkan

kadang jadi ngelawan gitu sama

saya.

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah anak saya mbak.

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah

Merasa sedih mba keinget

Kembali apa lagi perjuangan

Page 146: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

132

menonton video masa-

masa kehamilan?

saya mendapatkan anak itu sulit

ya jadi keinget lagi gitu

moment-moment itu.

7. Apa yang di terapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan

parenting?

Setelah saya mengikuti kegiatan

ini, saya lebih perhatian kepada

masing-masing anak saya. Lebih

memperhatikan kebutuhan dan

keinginan anak saya, tidak

hanya adiknya saja tetapi kepada

kedua anak saya

8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan

setelah menerapkan

pola asuh yang benar

ke anak?

Anak saya yang tadinya ga dekat

dengan saya jadinya dekat, dan

biasanya apa-apa minta ke

neneknya ini jadi engga lagi mba

hehe, dan sekarang juga anak

saya apa-apa cerita ke saya

9. Menurut ibu/bapak

apakah metode yang di

sampaikan dapat

membantu dalam

mengasuh anak?

Sangat membantu kok untuk

para ibu-ibu

10. Apa yang diharapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

Yang saya harapkan semoga

saya bisa mengikuti kegiatan ini

Kembali dengan tema yang

berbeda.

11. Apakah bapak/ibu

merasa puas dengan

pelayanan kegiatan

parenting yang di

berikan oleh

PUSPAGA?

Sangat puas yaa mba, banyak

sekali manfaatnya yang di dapat

apa lagi orangtua bisa curhat ke

pada pihak lembaganya.

Page 147: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

133

TRANSKIP WAWANCARA NARASUMBER

INFORMAN 8

Informan : Ibu D (Orangtua/penerima manfaat)

Hari, Tanggal : 6 Maret 2021

Pukul : 14.00-15.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah bapak/ibu

pernah mengikuti

kegiatan parenting

sebelumnya?

Yaa, saya belum pernah

mengikuti kegiatan ini dan ini

baru pertama kali.

2. Apakah materi yang

disampaikan cukup

jelas?

Cukup jelas ya, dan menarik

sekali.

3. Apakah kegiatan

parenting sudah

membantu bapak/ibu

dalam mendapatkan

ilmu tentang pola asuh?

Sangat membantu karena

banyak sekali ilmu yang

bermanfaat untuk saya

mengurus anak, karena hal

yang tadinya saya belum

ketahui dari sinilah saya

menjadi tau.

4. Masalah apa yang

ibu/bapak alami kepada

anak?

Iya mba, permasalahan saya

sama anak saya tidak merasa

dekat dengan anak karena saya

bekerja, jadi anak saya

istilahnya apa-apa ke mba nya

deh, kadang sedih gitu saya di

cuekin sama anak sendiri kalau

dia nangis nih saya berusaha

untuk menenangkan gitu tapi

diemnya malah ke mbaknya

makanya saya senang banget

adanya kegiatan ini mba.

5. Bagaimana bapak/ibu

mengetahui kegiatan

parenting ini?

Dari sekolah anak saya.

Page 148: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

134

6. Apa yang ibu/bapak

rasakan setelah

menonton video masa-

masa kehamilan?

Saya merasa sedih, karena

perjuangan untuk menanti

kehadiran anak tuh memang

tidak mudah.

7. Apa yang di terapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan

parenting?

Iya mba, sangat bermanfaat

sekali kegiatan ini jarang-

jarang juga kan saya

mendapatkan edukasi jadi saya

seperti belajar gitu dan

mengintropeksi diri apa yang

kurang dari diri saya, dan

mencari cara bagaimana anak

bisa dekat dengan saya, yaitu

mencari tahu ke senangan anak

saya dan saya ikutin, dan

sekarang kalau ada apa-apa

langsung saya tanyakan ke

anak saya misalnya hari ini

mau ngapain aja mau

berkegiatan apa, yaitu lah kan

itu hal sepele ya tapi itu

penting sekali sih mba saya

baru sadar aja gitu. 8. Perubahan apa yang

bapak/ibu rasakan

setelah menerapkan pola

asuh yang benar ke

anak?

Perubahan anak saya selama

saya menerapkan pola asuh

yang baik kan saya coba

dekatkan diri dan mencari

kesukaan anak saya apa dan

Alhamdulillah mba sekarang

anak saya jadi dekat sekali

dengan saya, dan kalau ada

apa-apa sekarang cerita ke saya

gak di pendam sendiri lagi

9. Menurut ibu/bapak

apakah metode yang di

sampaikan dapat

membantu dalam

mengasuh anak?

Sangat membantu kok mba

Page 149: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

135

10. Apa yang diharapkan

oleh bapak/ibu setelah

mengikuti kegiatan?

Yang saya harapkan semoga

PUSPAGA bisa melaksanakan

kegiatan ini Kembali dengan

tema yang berbeda.

11. Apakah bapak/ibu

merasa puas dengan

pelayanan kegiatan

parenting yang di

berikan oleh

PUSPAGA?

Ya saya merasa puas

mengikuti kegiatan ini cumin

pas lagi sharing saja ya saya

gak puas dengan waktunya

hanya 30 menit jadi say aga

kedapatan deh mba.

Page 150: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

136

Lampiran 3

CATATAN OBSERVASI PENELITIAN

Waktu Observasi: 22 November 2020

Tempat Observasi: Posyandu Nusa Indah, Pondok Arens

Waktu Deskripsi

09.00-12.00 WIB Pihak Puspaga melakukan sosialisasi

ke daerah Nusa Indah Pondok Aren,

yang sebelumnya telah bekerja sama

dengan stickholder setempat untuk

mendatangi lokasi secara langsung.

Dengan bantuan stickholder Orangtua

berdatangan secara langsung, agar

para Orangtua dapat di edukasi tentang

pola pengasuhan yang baik dan benar.

Pihak Puspaga yaitu administrasi

mendata para Orangtua yang

mengikuti kegiatan/program parenting

ini. Dan barulah di mulai dengan

mengedukasi para Orangtua yaitu

mejelaskan tentang bagaimana cara

menerapkan pola pengasuhan yang

baik dan benar, menyampaikan hak-

hak pada anak. Dan yang terakhir

adalah sesi sharing pada Orangtua agar

Orangtua dapat menyampaikan keluh-

kesah mereka, dan menyampaikan

bahwa di Puspaga bisa melakukan

konseling.

Page 151: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

137

CATATAN OBSERVASI PENELITIAN

Hari/Tanggal Waktu Deskripsi

27 Februari

2021

09.00

WIB

Pembukaan acara/sambutan yang di

pimpin oleh kepala sekolah TK Al-

Falaah dengan kegiatan melalui via

zoom.

09.00-

09.20

WIB

Sambutan dari ketua atau

koordinator acara program

parenting yang berupa tentang

penjelasan dari program parenting

itu apa

09.20-

10.30

WIB

Penyampaian materi kepada

seluruh Orang tua wali murid TK

Al- Falah yang berupa materi yaitu

memberikan pemahaman tentang

kewajiban Orangtua terhadap anak

dengan cara mengedukasi

Orangtua, dengan cara

meningkatkan peran Orangtua

dalam proses mendidik/mengasuh

anak, memberikan pemahaman

kepada seluruh Orangtua bahwa

tidak hanya peran ibu saja yang ikut

serta dalam pengasuhan anak tetapi

peran seorang ayah juga ikut dalam

pengasuhan anak, memberi

pemahaman kepada orangtua harus

mengajarkan akhlak kepada anak,

merawat sisi jasmani dsb,

mengedukasi Orangtua tentang

hak-hak pada anak yaitu hak untuk

hidup; berpartisipasi, hak tumbuh

kembang; hak untuk mendapatkan

perlindungan; hak untuk

mendapatkan identitas, dan

mengedukasi orangtua bahwa

Orangtua lah yang terlebih dahulu

harus bisa mendekatkan diri kepada

anak, dan yang terakhir adalah

Page 152: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

138

Orangtua di putarkan video tentang

perjuangan seorang ibu yang

berjuang untuk mendapatkan anak

yaitu video melahirkan agar

Orangtua bisa tersentuh hati

nuraninya bahwa perjuangan untuk

mendapatkan seorang anak tidaklah

mudah.

10.30-

11.00

WIB

Sesi sharing Orangtua, dimana

Orangtua bisa menyampaikan

keluhan mereka dalam pola

pengasuhan anak, banyak sekali

para Orangtua yang menyampaikan

keluh-kesah mereka kepada

pemateri dan dari situlah mereka

mendapatkan solusi dari pemateri

dalam mendidik anak yang baik dan

benar itu seperti apa. Dan yang

terakhir pemateri menyampaikan

bahwa kalau Orangtua

membutuhkan Pusat Pembelajaran

Keluarga untuk lebih lanjut bisa

menghubungi pihak PUSPAGA,

dan melakukan konseling Bersama

psikolog.

11.00-

11.05

WIB

Penutupan dan doa bersama.

Page 153: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

139

Lampiran 4

LAMPIRAN FOTO-FOTO WAWANCARA

Foto wawancara pihak Puspaga

Page 154: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

140

Foto Wawancara Informan Orangtua (Penerima Manfaat)

Page 155: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

141

Page 156: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

142

Foto kegiatan Sosialisasi kegiatan Parenting

Page 157: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

143

Materi kegiatan Parenting

Page 158: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

144

Foto izin penelitian

Page 159: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

145

Lampiran 5

Surat Izin Penelitian

Page 160: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

146

Surat izin bimbingan Skripsi

Page 161: EFEKTIVITAS PROGRAM PARENTING DI PUSAT PEMBELAJARAN

147