Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS REKRUTMEN DAN SELEKSI
TIM PEMANDU HAJI INDONESIA (TPHI)
PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA TANGERANG
TAHUN 2019
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
ALI ALATAS
NIM. 11150530000023
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2019 M
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ali Alatas
NIM : 1150530000023
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul “Efektivitas
Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)
Pada Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019”
adalah benar karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan
plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam
penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber kutipannya
dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila ternyata
skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya
orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, 19 Desember 2019
Ali Alatas
NIM. 11150530000023
ABSTRAK
Ali Alatas, 11150530000023, Efektivitas Rekrutmen dan
Seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Pada
Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019.
Dosen Pembimbing: Dra. H. Jundah Sulaiman, MA
Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang
diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu. Mampu secara
finansial atau biaya dan kesehatan yang sering disebut
istitho’ah maliah dan istitho’ah badaniah, disamping itu dalam
pelaksanaan haji diperlukan sebuah pengetahuan dan ilmu
tentang penyelenggaraan dan pelaksanaan ibadah Haji.
Kementerian Agama Kota Tangerang memiliki kewajiban
merekrut dan menyeleksi serta menyiapkan Petugas Haji
dengan maraknya panitia rekrutmen dan seleksi yang
melanggar standar operasional prosedur merupakan sebuah
problem yang terus dihadapi setiap tahunnya.
Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui
efektivitas pelaksanaan atau penyelenggaran dalam rekrutmen
dan seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) pada
Kementerian Agama Kota Tangerang pada tahun 2019.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif berupa data yang diperoleh dari wawancara dengan
responden, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian penulis tentang efektivitas rekrutmen
dan seleksi yang dilakukan pada Kementerian Agama Kota
Tangerang terkhusus pada Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI) bahwa telah diselenggarakan dengan efektif. Hal ini
terlihat dari bagaimana rekrutmen dan seleksi yang dilakukan
sudah memenuhi standar operasional yan telah ditentukan serta
penyelenggaraan rekrutmen dan seleksi yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku yakni berhasil guna, ekonomis,
pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, pembagian kerja,
rasionalitas wewenang dan pembagian kerja yang praktis
Sedangkan kendala dalam rekrutmen antara lain biaya
rekrutmen, budaya pekerja dan sosialisasi yang kurang masif.
Kata Kunci: Efektivitas, Rekrutmen, Seleksi dan Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufiq dan hidayahnya kepada kita semua semoga senantiasa
dilimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada manusia paripurna yang paling berpengaruh di
muka bumi yakni Nabi Muhamad saw atas misi profetik beliau kita
terlepas dari zaman kebodohan menuju zaman cerahnya ilmu
pengetahuan. Serta kepada keluarga, sahabat, dan kaum muslimin
yang senantiasa berjuang mengembangkan ajaran Islam.
Atas seizin Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Efektivitas Rekrutmen dan
Seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Pada
Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019”. Skripsi ini
diajukan guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar S.Sos
pada Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh, Program Studi
Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi banyak sekali pihak yang senantiasa
membantu dan berjuang menyumbangkan gagasan, waktu maupun
tenaga.
ii
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, yakni Bapak Drs.
Pujiono dan Ibu Wasonah dan Saudara/I yakni Maewas Miftahul
Fauzi SE. I, Umi Kulsum, S. Kom. I, Thaha Rizieq Ramadhan
dan Cahaya Halissa Fauzi yang senatiasa memberikan pengaruh
dalam mendidik, mendoakan dan melindungi penulis yang tak
pernah lelah dan putus asa dengan penuh kasih dan sayang. Penulis
mengucapkan terimakasih pula kepada:
1. Suparto M. Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Siti Napsiah, S.Ag. BSW. MSW Selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Sihabuddin Noor, M. Ag selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
5. Drs. Sugiharto, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iii
6. Amirudin, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Dra. Hj. Jundah Sulaiman selaku Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada
penulisndalam penyusunan skripsi
8. Kepada tim penguji skripsi dalam siding munaqasyah,
sehingga penulis mendapatkan masukan dan perubahan
dem pebaikan penulisan skripsi ini.
9. Seluruh Dosen Prodi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mencerahkan pemikiran dan khazanah
pengetahuan.
10. Seluruh staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11. Dra. Hj. Siti Umroh selaku Kasie Haji dan Umroh dan
Isbaher Ramsyah, MM, M.Si selaku Staff Kementerian
Agama Kota Tangerang yang telah bersedia mengizinkan
serta memberikan informasi kepada penulis.
12. Seluruh Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)
Periode 2018-2019 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13. Seluruh Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Manajemen Dakwah Periode 2016-2017 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
iv
14. Seluruh Pengurus HMI KOMFAKDA Cabang Ciputat
15. Seluruh kawan-kawan seperjuangan, Aisyah Putri
Ramadhani, S.Sos, Isnawati S.Sos, M. Yusril Amri,
Deden Nanu, Fadel Andhika, Feby Rahman, Burhanuddin
Hidayat, Faijar Mulia, Arif Indrianto, Barik Azka, Rifka
Hartono, Arif Rahman Hakim, Mustaqim, M. Naufal
Fahri, Andi Muhamad Muzakir, Muhamad Afandi dan
Fajar Ardiansyah, Umar Rafiqi yang telah rela dan ikhlas
memberikan dukungan, motivasi dan logistiknya selama
penulis menyelesaikan studi.
16. Seluruh Mahasiswa Jurusan Manejemen Dakwah
Angkatan 2015
17. Seluruh kenangan, kerinduan, hujatan, kebencian sampai
dengan kebahagiaan selama penulis menyelesaikan studi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini terdapat kesalahan. Maka, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan
skripsi ini.
Jakarta, 19 Desember 2019
Ali Alatas
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 8
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 9
D. Penelitian Terdahulu 11
E. Metodelogi Penelitian 12
1. Metode Penelitian 12
2. Subjek dan Objek Penelitian 13
3. Waktu dan Tempat Penelitian 14
4. Sumber Data 14
5. Teknik Pengumpulan Data 15
6. Teknik Pengolahan Data 17
F. Teknik Penulisan 17
G. Sistematika Penulisan 17
vi
BAB II
LANDASAN TEORI EFEKTIVITAS REKRUTMEN DAN
SELEKSI
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas 20
2. Standar Efektivitas 21
3. Pengukuran Efektivitas 23
B. Rekrutmen
1. Pengertian Rekrutmen 25
2. Tujuan Rekrutmen 27
3. Sistem Rekrutmen 28
4. Sumber-sumber Rekrutmen 29
5. Kendala Rekrutmen 32
C. Seleksi
1. Pengertian Seleksi 33
2. Tujuan Seleksi 34
3. Kualifikasi Seleksi 35
4. Langkah-langkah Seleksi 37
D. Tim Pemandu Haji Indonesia
1. Pengertian Tim Pemandu Haji Indonesia 39
2. Tugas dan Fungsi Tim Pemandu Haji
Indonesia 41
vii
BAB III
GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA
TANGERANG
A. Sejarah Berdirinya Kementerian Agama Kota Tangerang
45
B. Visi, Misi, dan Motto 46
C. Struktur Organisasi 47
D. Tugas dan Fungsi Organisasi 48
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Tujuan Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji Indoneia
55
B. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Rekrutmen Tim Pemandu
Haji Indonesia 56
C. Syarat Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia
60
D. Panitia Rekrutmen Petugas Haji Indonesia Pada Kementerian
Agama Kota Tangerang 65
E. Peserta Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia
66
viii
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia
69
B. Analisis Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu
Haji Indonesia 81
C. Faktor Pendukung dan Kndala Rekrutmen dan Seleksi Tim
Pemandu Haji Indonesia 90
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan 86
B. Saran 87
DAFTAR PUSTAKA 88
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Agama Kota
Tangerang 48
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Waktu dan kegiatan pelaksanaan rekrutmen petugas
Haji Indonesia 58
Tabel 4.2 Panitia pelaksana rekrutmen dan seleksi Petugas Haji
Indonesia pada Kementerian Agama Kota Tangerang 66
Tabel 4.3 Peserta yang mengikuti seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia 68
Tabel 5.1 Scoring Peserta yang mengikuti tes administrasi dan
tertulis Rekrutmen Tim Pemandu Haji Indonesia 74
Tabel 5.2 Hasil scoring peserta yang lolos dan berhak mengikuti
tes tahap selanjutnya 77
Tabel 5.3 Peserta yang berhak menjadi Tim Pemandu Haji
Indonesia 80
Tabel 5.4 Analisis rekrutmen dan seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia pada Kementerian Agama Kota Tangerang 82
Tabel 5.4 Analisis rekrutmen dan seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia pada Kementerian Agama Kota Tangerang 85
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian Skripsi
Lampiran 4 Transkip Wawancara
Lampiran 5 Scoring Peserta Rekrutmen dan Seleksi
Lampiran 6 Waktu dan Kegiatan Pelaksanaan Rekrutmen
Petugas Haji Indonesia
Lampiran 7 Daftar Nama Panitia Rekrutmen Petugas Haji
Indonesia Pada Kantor Kementerian Agama
Kota Tangerang Tahun 2019
Lampiran 8 Pedoman Rekrutmen Petugas Haji Indonesia
Lampiran 9 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang
diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu.1 Ibadah haji
merupakan rukun Islam yang kelima yang wajib dilaksanakan
sekali seumur hidup bagi setiap muslimin yang telah memiliki
kemampuan finansial atau biaya dan kesehatan yang sering
disebut istitho’ah maliah dan istitho’ah badaniah, serta danya
jaminan keamanan selama dalam perjalanan dan dalam
pelaksanaan ibadah haji.2
Karena haji merupakan kewajiban, maka apabila orang
yang mampu tidak melaksanakannya maka berdosa dan
apabila melaksanakannya mendapat pahala. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S Ali-Imron 3: 97 sebagai berikut:
1 Abdurrachman Rochimi, Segala Hal tentang Haji dan Umroh
(Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2010) hal. 9 2 Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik dalam Permasalahan
Ibadah Haji Menurut Empat Mazhab, (Jakarta: Pustaka Cendekia Muda, 2016)
hal. 1
2
Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di
antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.
(Q.S Ali-Imron; 97)3
Ayat diatas menunjukan hukum bahwa ibadah haji bersifat
wajib namun hukum wajib itu dikaitkan dengan kemampuan
karena ibadah ini merupakan sebuah perjalanan yang
membutuhkan kemampuan materi dan fisik. Bila sebuah
ibadah dikaitkan dengan kemampuan para hamba-Nya, maka
terdapat hikmah tertentu yang menunjukan kebijaksanaan dan
kasih sayang sebagaimana balasan dan imbalan yang hendak
diberikan Allah SWT.
Kepada kaum muslimin Allah SWT menjanjikan surga
kepada para haji mabrur. Sedangkan haji mabrur adalah
sebuah karunia yang tidak dapat dinilai jumlahnya dengan
materi karena karna hikmahnya yang luar biasa. Adapun kiat
meraih haji mabrur, yakni:
3 Departemen Agama RI, Fiqh Haji (Jakarta: Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2003), hal. 4
3
1. Luruskan niat sebelum berangkat haji dan
perbaharuilah niat selama dalam perjalanan. Pergi haji
harus dengan niat karena Allah SWT, bukan karena hal
lain.
2. Pendanaan haji dan bekal dalam perjalanan harus halal.
Artinya, pendanaan tersebut diperoleh dengan cara
yang halal.
3. Adanya komitmen yang kuat di dalam hati untuk selalu
taat dan patuh kepada Allah SWT dimana pun berada,
baik ketika berada di tanah suci maupun setelah pulang
ke tanah air.
4. Menyelesaikan manasik haji dengan benar dan
sempurna.4
Umat Islam Indonesia telah menunaikan ibadah haji
jauh sebelum kemerdekaan. Dalam menunaikan haji kala
itu membutuhkan waktu yang tidak singkat, butuh waktu
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Karena
terbatasnya sarana transportasi dan diharuskan membawa
perbekalan yang tidak sedikit karena harus menggunakan
transportasi kapal yang bersinggah dari satu negara ke
negara lain.
Perjalanan umat Islam Indonesia tidaklah mudah
dengan bertepatan dengan zaman penjajahan atau masa
4 Dien Madjid, Segala Hal Tentang Haji dan Umroh (Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama, 2008) hal. 30
4
kolonialisme maka, umat Islam Indonesia sangat diawasi
dan dibatasi dalam menunaikan ibadah haji. Karena,
dengan berangkatnya umat Islam Indonesia menuju tanah
suci adalah sebuah ancaman bagi penjajah karena tidak
hanya menunaikan ibadah haji namun mempelajari banyak
hal yang dapat menumbuhkan semangat kemerdekaan
dalam rangka mengusir penjajah dan merebut
kemerdekaan Indonesia.
Walaupun diselimuti ketakutan namun para umat
Islam Indonesia memiliki tekad yang besar sehingga tetap
melaksanakan haji dengan lillahi ta’ala. Mengingat
Indonesia adalah negara dengan mayoritas penganut
agama Islam terbesar yang memiliki potensi yang cukup
besar dalam menunaikan ibadah haji serta menjadi
tantangan dalam pegelolaan dan penyelenggaraannya.
Penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional karena
jumlah jemaah haji yang sangat besar melibatkan beberapa
instansi dan lembaga, baik dalam negeri maupun luar
negeri dan berkaitan dengan beberapa aspek antara lain,
administrasi, akomodasi, bimbingan ibadah, transportasi,
konsumsi, kesehatan dan keamanan. Proses
penyelenggaraan haji yang sangat unik dan rumit maka
5
itulah ibadah haji perlu koordinasi yang baik dibawah
tanggung jawab Kementerian Agama.5
Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan
pelayanan administrasi, bimbingan, akomodasi,
transportasi, dan pelayanan haji.
Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas
nasional yang menjadi tanggung-jawab pemerintah yang
diperlukan oleh warga negara yang menunaikan ibadah
haji. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999
tentang penyelenggaraan ibadah haji, bahwa
penyelenggaraan ibadah haji dilaksanakan oleh
pemerintah. Kegiatan-kegiatan dalam penyelenggaraan
ibadah urusan haji tersebut dilaksanakan oleh departemen-
departemen dan lembaga-lembaga lainnya yang ada
kaitannya dengan penyelenggaraan urusan haji dengan
berkoordinasi interdepartemental yang dalam ini, Menteri
Agama bertindak sebagai penanggung jawab. Dengan
demikian, ibadah haji merupakan kegiatan yang penting
dan memerlukan adanya pegelolaan khusus didalam
mengurusi masalah kegiatan haji.6
5 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji & Umroh. Haji dari Masa
ke Masa, (Jakarta: Dirjen PHU 2012) hal. 179. 6 Depag RI. Hikmah Ibadah Haji. (Jakarta:Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2003), hal.18
6
Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tanggung-
jawab pemerintah, yang mana kegiatan dalam ibadah haji
ini merupakan kegiatan yang amat beragam, melibatkan
banyak pihak, dan dilaksanakan dalam rentan waktu yang
cukup lama. Dari sinilah pemerintah wajib memiliki
peraturan dalam manajemen penyelenggaraan ibadah haji.
Undang-undang nomor 13 tahun 2008 ini
mengamanatkan bahwa pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan
haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan,
keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan jamaah haji.7
Kewajiban pemerintah ini adalah dalam rangka
memenuhi hak jamaah haji seperti yang diamanatkan
dalam undang-undang. Semua hal yang dipaparkan dalam
Undang-Undang yang bertujuan memberikan sebaik-
baiknya pelayanan dan kenyamanan bagi para jamaah,
sehingga para jamaah dapat menunaikan ibadah haji
dengan tenang dan sesuai dengan ketentuan ajaran Islam.
Hal ini dijelaskan tentang bagaimana peraturan haji dan
yang berkaitan dengan penyelenggaraan haji.
Aspek-aspek yang menjadi poin dalam UU No. 13
Tahun 2008 adalah pembinaan, pelayanan dan keamanan
7 Kementerian Agama RI, petunjuk Teknis Penyelenggaraan Ibadah
Haji2011 hal..3
7
yang mana ketiganya menjadi poros penting dalam
penyelenggaraan haji dan umrah Indonesia.
Kementerian Agama sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan ibadah haji, setiap tahunnya membentuk
panitia penyelenggaraan ibadah haji dalam memudahkan
proses berjalanannya haji. Sebagaimana dalam PMA RI
NO.20 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas PMA
RI NO. 14 Tahun 2012 BAB IV Pasal 23 yakni: “Petugas
yang menyertai Jemaah Haji terdiri dari”:8
1. Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)
2. Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI
3. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Rekrutmen petugas haji dilaksanakan guna menjaring
sumber daya manusia yang profesional karena begitu
rumitnya dan diperlukan kemampuan khusus dalam
menangani bermacam-macam kendala dan masalah pada
saat pelaksanaan musim haji yang dilaksanakan oleh umat
Islam Indonesia yang tidak sedikit jumlahnya.
Sebagaimana Keputusan Jenderal Penyelenggaran
Haji dan Umroh N0. 17 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Rekrutmen Petugas Haji Indonesia pada Bagian Ketiga
“Syarat Khusus Seleksi Petugas Haji Indonesia” (Jenderal
Penyelenggara Haji dan Umroh, 2019:13) yakni: memiliki
8 Peraturan Menteri Agama RI No. 20 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Agama RI No. 20 Tahun 2012, BAB 1V Pasal
23 tentang Petugas yang menyertai Jemaah Haji, hal. 6.
8
kemampuan manajerial, koordinasi dan kepemimpinan
dan mampu berbahasa Arab atau Inggris. Ibadah haji
senantiasa menjadi sorotan karena meliputi pelayanan atau
jasa. Maka, diperlukan Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI) yang berkompeten, profesional dan mampu
memiliki kreatifitas dalam menyelesaikan persoalan yang
ada dalam penyelenggaraan Haji Indonesia.
Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) pada setiap
tahunnya senantiasa mengalami evaluasi dan catatan yang
diperlukan perbaikan kedepannya, tercatat dalam Tahun
2019 bahwa pelayanan Haji khususnya yang dilaksanakan
oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) mengalami
penurunan. Karena, adanya para petugas Haji yang
dipulanhkan karena melanggar kode etik sebagai petugas
Haji Indonesia. Serta Tim Pemandu Haji Indonesia
dihadapkan pada problem penambahan kuota Jemaah
yakni sebanyak 10.000 jemaah, dan dihadapkan pada
mayoritas Jemaah haji yakni sebanyak 60% dari kuota
yang telah ditetapkan. Namun, hal ini diluar dari apa yang
telah dipersiapkan dan direncanakan dalam rapat persiapan
Haji Indonesia tahun 2019.
Hal ini sangat berpengaruh pada proses efektivitas
rekrutmen yang dilakukan oleh Kementerian Agama
Republik Indonesia yang diperbantukan oleh Kanwil
Kemenag Provinsi dan Kabupaten/Kota. Rekrutmen
9
petugas yang sudah terintegrasi dengan baik diharapkan
mampu mencetak para petugas Haji yang professional dan
kompeten dalam bidang penyelenggaraan Haji.
Berdasarkan uraian diatas bahwasanya Kementerian
Agama diperbantukan oleh Kementerian Agama Provinsi
dan Kabupaten/Kota sebagai rangka untuk membantu dan
memudahkan segala proses dan aktivitas penyelenggaraan
haji di daerah. Kementerian Agama Kota Tangerang
memiliki tugas melayani dan mengelola kegiatan
penyelenggaraan Haji. Guna menarik kepercayaan
masyarakat maka diperlukan sistem informasi yang baik,
petugas yang profesional dan berkompeten.
Maka, dengan latar belakang yang telah penulis susun
dan mempertimbangkan latar belakang masalah dan
persoalan yang akan dihadapi penulis membuat penelitian
yang berjudul “Ekektivitas Rekrutmen dan Seleksi Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Pada Kementerian
Agama Kota Tangerang Tahun 2019”
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
Batasan masalah ini dilakukan untuk mempermudah
penulisan dalam memutuskan perhatian pada masalah yang
akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah
yang akan dikaji oleh penelitian hanya memfokuskan pada
efektivitas rekrutmen dan seleksi Tim Pemandu Haji
10
Indonesia (TPHI) Kementerian Agama Kota Tangerang
Tahun 2019.
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dirumuskan
masalah-masalah yang sesuai dengan konsentrasi
penelitiandengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia (TPHI) Kementerian Agama Kota
Tangerang Tahun 2019?
2. Bagaimana Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Pada Kementerian
Agama Kota Tangerang Tahun 2019?
3. Apa Faktor Kendala Rekrutmen dan Seleksi Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Kementerian Agama
Kota Tangerang Tahun 2019?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Berdasarkan pembatasan dan perumusan di atas, Adapun
tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui Rekrutmen dan Seleksi (TPHI)
Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019.
2. Mengetahui Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi (TPHI)
Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019.
3. Mengetahui Faktor Kendala Rekrutmen Tim Pemandu
Haji Indonesia (TPHI) Pada Kementerian Agama Kota
Tangerang 2019.
11
Penelitian ini memilki manfaat baik untuk penulis
sendiri, untuk Kementerian Agama maupun akademisi dan
masayarakat. Adapun manfaat tersebut antara lain:
a. Penulis
Dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan
secara umum tentang penyelenggaraan haji, khususnya
adalah efektivitas rekrutmen dan mengplikasikan
keilmuan dalam ruang lingkup masyarakat.
b. Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
pengembangan pengetahuan ilmiah di bidang lembaga
penyelenggaraan Haji secara umumnya dan Efektivitas
Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI) pada khususnya.
c. Akademis
Penelitian ini diharapkan memberikan kajian yang
menarik dan menambah khazanah keilmuan bagi para
pembaca khususnya mahasiswa Manajemen Dakwah
dan dapat berguna bagi banyak pihak sebagai referensi
atau perbandingan bagi kajian ilmu masa mendatang.
d. Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
wawasan baru dan memberikan motivasi bagi para
praktisi terhadap pengembangan penyelenggaran
Ibadah Haji.
12
e. Lembaga Terkait
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi Kementerian Agama Kota
Tangerang secara umum dan menjadi bahan kajian
bagi pelaksana tugas mengenai masalah ini secara
khusus, agar mampu mempertahankan dan
memaksimalkan kinerja secara optimal dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan Haji.
f. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan ibadah Haji pada umumnya dan
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
fungsi Kementerian Agama Kota Tangerang seksi
Penyelenggaran Haji dan Umroh untuk meningkatkan
pengetahuan Haji bagi masyarakat Indonesia.
D. PENELITIAN TERDAHULU
Difla Karisha (2018) “Rekrutmen Tim Pemandu Haji
Indonesia Pada Kementerian Agama Jakarta Timur”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
sedangkan persamaan yang peneliti teliti adalah pada kajian
ilmunya yaitu pengeloaan dan pelaksanaan rekrutmen petugas
Haji Indonesia. Sedangkan perbedaannya pada objek
penelitian dan tempat penelitian yakni Kementerian Agama
Kota Tangerang.
13
Didin Muhidin (2016) “Efekivitas Bimbingan Menasik
Haji pada Kementerian Agama Kota Tangerang 2016”.
Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sedangkan persamaan diteliti adalah pada kajian keilmuannya
yaitu efektivitas dan pengukuran efektivitas dalam
penyelenggaraan rekrutmen petugas haji Indonesia.
Sedangkan perbedannya pada objek dan tempat penelitiannya.
E. METODELOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis metode deskriptif, yaitu
suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia,
suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran suatu
kelas peristiwa pada sekarang.9
Masalah yang memandu peneliti untuk
mengeksplorasi dan atau memotret situasi yang hendak
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.10
Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis
menggunakan metode deskriptif yang mana metode
deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau
hubungan, tidak menguji hipotesis atau produksi.11
9 Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:
Gramedia, 1998), hal. 12 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung:: Alfabeta, 2014), Cet ke-20, h. 205 11 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi
Contoh Analisis Statistik, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), hal. 24
14
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Kementerian Agama
yang terdapat pada bagian penyelengaraan Haji dan
Umroh, para staff dan pelaksana tugas penyeleksi Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI). Sedangkan objek dari
penelitian ini adalah Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi
Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI).
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kementerian Agama
Kota Tangerang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan II,
Cikokol, Kota Tangerang.
4. Sumber Data
Sumber data merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk digunakan dalam penelitian guna menjelaskan valid
atau tidaknya suatu penelitian tersebut. Terdapat dua jenis
sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh
dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau
sumber data pertama di mana sebuah data
dihasilkan.
Data primer yang akan penulis dapatkan melalui
wawancara dengan penelitian langsung melalui
pihak terkait yakni dalam ruang lingkup anggota
Kementerian Agama Kota Tangerang guna
15
memperoleh informasi, dan data-data mengenai
Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu
Haji Indonesia (TPHI).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang
kita butuhkan. Data sekunder diperoleh dari
dokumen-dokumen seperti buku, jurnal, surat
kabar, artikel atau data-data yang dikeluarkan.
Data sekunder yang diperoleh dari arsip data dalam
bentuk tabel, bagan, matriks, gambar dan lain
sebagainya.12
Selain itu, data sekunder diperoleh dari literatur-
literatur kepustakaan seperti buku-buku, jurnal dan
sumber lainnya yang berkaitan dengan materi
penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data.13
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan:
12 Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII
Yogyakarta, 1983), hal. 57 13 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet. Ke-9, h. 11
16
a. Observasi atau Pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, data-data penelitian
tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti
bahwa data tersebut di himpun melalui pengamatan
peneliti melalui penggunaan pancaindra,
menggunakan pengamatan bagi berbgai data yang
telah dimiliki.
Metode ini sebagai langkah awal untuk mengetahui
kondisi objektif mengenai objek penelitian.
b. Wawancara
Wawancara dalam hal ini adalah teknik tanya-
jawab secara lisan yang diarahkan pada masalah
tertentu untuk mendapatkan informasi yang
selengkap-lengkapnya tanpa unsur paksaan kepada
para informan yang mengetahui secara mendalam
masalah yang hendak dibahas pada Kementerian
Agama Kota Tangerang 2019.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen.14
14Husaini Husman, Metedologi Penelitian Untuk Public Relation,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010) hal.45
17
Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar atau
karya-karya monumental dari seseorang.15Pada
penulis ini peneliti mengumpulkan, membaca,
memperoleh, dan mempelajari berbagai macam
bentuk data melalui pengumpulan dokumen-
dokumen yang ada di Kementerian Agama Kota
Tangerang serta data-data lain di perpustakaan
yang dapat dijadikan bahan analisa untuk hasil
dalam penelitian ini.
6. Teknik Pengolahan Data
Proses analisis data yang penulis lakukan ialah
menelaah semua sumber data yang berhasil penulis ambil
dan penulis mencoba memaparkan semua data dan
informasi yang diperoleh kemudian menganalisa data
dengan berpedoman dengan sumber-sumber tertulis.
F. TEKNIK PENULISAN
Teknik penulisan skripsi ini penulis mengacu pada SK
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Nomor 507 Tahun
2017 tentang pedoman penulisan karya ilmiah, (Skripsi,
Thesis, dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
15Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh
Analisis Statistik,(Bandung: PT. Rosdakarya, 2002) hal.240
18
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan sebagian
gambaran umum tentang penulisan skripsi.
Pada bab ini diuraikan tentang latar
belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian teknik penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini memuat teori yang akan
diuraikan meliputi: pengertian, standar,
pengukuran efektivitas, pengertian, tujuan,
sistem sumber-sumber, kendala rekrutmen
dan pengertian, tujuan, kualifikasi dan
langkah-langkah seleksi serta pengertian
serta tugas dan fungsi Tim Pemandu Haji
Indonesia (TPHI).
BAB III GAMBARAN UMUM
KEMENTERIAN AGAMA KOTA
TANGERANG
Pada bab ini membahas profil Kementerian
Agama Kota Tangerang, meliputi sejarah
berdirinya, visi, misi, motto, struktur
19
organisasi serta tugas dan fungsi
Kementerian Agama Kota Tangerang.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini memuat data dan hasil temuan
penelitian tentang tujuan, tahapan, syarat,
panitia dan peserta pada Kementerian
Agama Kota Tangerang.
BAB V PEMBAHASAN
Pada bab ini memuat hasil dan analisis
terhadap proses efektivitas rekrutmen dan
seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI) dan kendala pada pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi pada Kementerian
Agama Kota Tangerang Tahun 2019.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini merupakan bagian akhir dari
seluruh rangkaian pembahasan dalam
penelitian ini. Bab ini berisi mengenai
kesimpulan dari pembahasan di bab-bab
sebelumnya beberapa saran untuk
pengembangan lebih lanjut
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Secara bahasa efektivitas berasal dari kata efektif yang
berarti ada efeknya, akibatnya, keadaan berpengaruh,
kesannya, dapat berhasil dan berhasil guna.1
Efektivitas juga menunjukan taraf tecapainya suatu
tujuan, suatu usaha dapat dikatakan efektif bila itu
mencapai tujuannya.2 Efektivitas pada dasarnya
menunjukan pada taraf tercapainya sebuah hasil, atau
sejauh mana sebuah rencana dapat tercapai. Semakin
banyak rencana yang dapat dicapai maka semakin efektif
pula kegiatan tersebut. Sehingga kata efektif seringkai
diartikan sebaga tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan atau maksud tertentu dengan baik.
The Oxford English Dictionary mengartikan
efektivitas sebagai The quality of being Effektivein various
sebse, effectivity the quality or state being effective and
power to be effective, diartikan sebagai sutu kualitas yang
dijadikan efektif dalam berbagai hal dan bidang.
1 Tim Penyusun Kamus Besar Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
(P3B) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet ke VII, Edisi ke-2, hal. 284
21
Efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat ketepatan
dalam meimilih cara atau metode untuk melakukan
sesuatu hal dalam mencapai sebuah tujuan. Efektivitas
sebagai tingkat pencapaian organisasi jangka pendek dan
jangka panjang.3
Hemat penulis, efektivitas meruapakan sebuah tujuan
yang telah direncanakan dan telah ditetapkan dengan
langkah dan metode yang tepat sehingga proses dan hasil
yang diharapkan menjadi optimal serta sesuai dengan apa
yang telah direncanakan.
2. Standar Efektivitas
Dengan melihat pengertian efektivitas di atas, maka
dalam pelaksanaan sebuah kegiatan dapat dikatakan
mencapai efektivitas apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa
kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam
arti target tercapai sesuai dengan waktu yang
ditetapkan.
b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa di
dalam usaha pencapaian efektif itu maka biaya,
tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan
dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-
3 Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan, (Jakarta, Bumi Aksara, 2005) Hal.129
22
tepatnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta
penyelewengan.
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni
untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan
kerja sumber- sumber telah dimanfaatkan dengan
setepat-tepatnya haruslah dilaksakan dengan
bertanggung jawab sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan.
d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan
kerja dibagiberdasarkan beban kerja, ukuran
kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.
e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab,
artinya wewenang harus seimbang dengan
tanggung jawab. Harus dihindari adanya dominasi
oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.
f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk
menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah kegiatan
yang praktis, maka target efektif dan ekonomis,
pelaksanaan kerja yang dapat tanggung jawab serta
pelayanan kerja yang memuaskan tersebut
haruslah kegiatan operasional yang dapat
dilaksanakan dengan lancar.4
4 Sujadi FX, Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya
Proses Manajemen, (Jakarta: CV. Masagung, 1990), Cet. Ke-3, Hal. 36-39
23
3. Pengukuran Efektivitas
Mengukur efektivitas organisasi bukanlah suatu hal
yang sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari
berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang
menilai dan menginterperetasikannya. Tingkat efektivitas
juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana
yang telah ditetukan dengan hasi nyata yang telah
diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil tindakan yang
dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak
tecapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal tersebut
dikatakan tidak efektif.
Efektivitas program ini dapat dilihat dari variable
ketepatan sasaran program, sosialisasi, tujuan program,
dan pemantauan. Menghitung efektivitas program
menggunakan statistik sederhana.
Efektivitas program = R/T x 100%
Dimana: R: Realisasi kegiatan
T: Target kegiatan
Adapun kriteria atau ukuran pencapaian tujuan efektif
atau tidak, sebagaimana dikemukakan oleh S.P Siagian,
yaitu:5
5 Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2005) hal.36
24
a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini di
maksudkan supaya karyawan dalam pelaksanaan
tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan
organisasi dapat tercapai.
b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah
diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang
diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam
mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar
para implementer tidak tersesat dalam pencapaian
tujuan organisasi.
c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang
mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya
kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-
tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan
operasional.
d. Perencanaan yang matang, pada hakikatnya berarti
memutuskan perihal yang hendak dikerjakan oleh
perusahaan dan organisasi untuk masa mendatang.
e. Penyusunan program yang tepat suatu rencana
yang baik masih perlu dijabarkan dalam program-
program pelaksaan yang tepat sebab apabila tidak,
para pelaksanaakan kurang memiliki pedoman
bertindak dan bekerja.
25
f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu
indikator efektivitas organisasi adalah kemampuan
bekerja secara produktif. Dengan sarana dan
prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan
oleh organisasi.
g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien baiknya suatu
program apabila tidak dilaksanakan secara efektif
dan efisien maka organisasi tersebut tidak
mencapai sasarannya.
Menurut hemat penulis, secara umum efektivitas dapat
dinilai dengan perencanaan yang telah disiapkan
sebelumnya dapat dikatakan berjalan lancer dan sesuai
dengan rules organsasi atau tidak sehinggan hasil dan
penilaian akhir akan berdampak pada apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
B. Rekrutmen
1. Pengertian Rekrutmen
Menurut Melayu S.P Hasibuan, penarikan
(rekrutmen) adalah masalah penting dalam pengadaan
tenaga kerja atau seumber daya manusia jika penarikan
berhasil artinya banyak pelamar yang mengajukan
lamarannya, peluang untuk mendapatkan karyawan
yang baik terbuka lebar, karena perusahaan dapat
26
memilih karyawan terbaik dari yang baik.6 Handoko T.
Hani menyatakan bahwa, rekrutmen berkenaan dengan
pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial
yang akan di seleksi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan organisasi.7
Begitupun yang dikatakan Abdurrahman Fathoni,
manusia sebagai perencana, pengendali, dan
pengevaluasi suatu pembangunan dan menikmati hasil
evaluasi pengembangan, sangat mempengaruhi
keberhasilan pembanguan, karena manusia
mempunyai peran yang sangat menentukan.8
Sadili Samsudin menyatakan bahwa, rekrutmen
adalah proses mendapatkan tenaga kerja (karyawan)
yang kualifaid untuk menempati jabatan/pekerjaan
tertentu dalam suatu organisasi atau perusahaan.9
Atas dasar pengertian-pengertian diatas penulis
menyimpulkan bahwa rekrutmen adalah suatu
prosespenjaringan sumber daya manusia (SDM) yang
memililiki kualitas dan kompetensi dalambidang yang
dibutuhkan untuk menampati posisi atau sebuah
6 Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
PT. Bumi Aksa ra, 2005) Edisi Revisi Hal. 27 7 Hamdoko T. Hani, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2003), Edisi
ke-2, Hal. 240 8 Andurrachman Fathoni, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006) Cet. ke-1 Hal. 11 9 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung:
CV. Pustaka Setia, 2006) Hal. 81
27
jabatan yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan
kualitas kerja dan kinerja suatu perusahaan atau
organisasi.
2. Tujuan Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas atau
proses pencarian sumber daya manusia (SDM) untuk
menjaring karyawan atau employee guna memenuhi
jabatan atau posisi yang dibutuhkan dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Rekrutmen adalah hal
yang sangat penting dalam menjaga jalannya fungsi
dan kegiatan yang ada dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Dengan demikian tujuan rekrutmen sebuah
perusahaan atau organisasi adalah sebagai berikut:10
a. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/
karyawan yang memenuhi syarat.
b. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan
nilai perusahaan.
c. Untuk membantu mengurangi kemungkinan
keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
d. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan
dengan program seleksi dan pelatihan.
e. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan
dalam upaya menciptakan kesempatan kerja.
10 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010) Hal. 123
28
Mengacu pada tujuan tersebut, dengan demikian
tujuan rekrutmen adalah pembukaan lapangan dan
kesempatan kerja guna mengisi tempat atau jabatan
dalam suatu perusahaan atau organisasi.
3. Sistem Rekrutmen
Dalam penarikan sumber daya manusia untuk
sebuah perusahaan atau organisasi maka diperlukan
sebuah sistem yang digunakan untuk mencari dan
mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan.
Adapun beberapa sistem yang digunakan dalam
proses rekrutmen adalah antara lain sebagai berikut:11
a. System Petronage (Kawan) yakni sistem
penarikan sumber daya manusia baik secara
politik (Spoils System) yakni kepentingan
ataupun kedekatan emosional.
b. System Meryt (Kecakapan) yakni penarikan
sumber daya manusia berdasarkan kompetensi
dan kemampuan, pengalaman dan bakat.
c. System Carier (Meningkat) yakni sistem yang
digunakan untuk menarik dengan memberikan
kesempatan bagi sumber daya manusia atau
pegawai untuk mengembangkan wawasan
serta pengetahuannya.
11 Slamet Saksono, Administrasi Kepegawaian, (Yogyakarta:
Kanisius, 2005) hal.30
29
4. Sumber-sumber Rekrutmen
Sumber-sumber rekrutmen dapat memudahkan dalam
melakukan pembagian tugas dan kerja dengan upaya
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam suatu
pekerjaan:
a. Rekrutmen Internal
Rekrutmen internal adalah suatu kebijakan
karyawan dengan memberikan kesempatan
terlebih dahulu kepaa karyawan perusahaan sendiri
atau memberikan kesempatan yang lebih banyak
bagi karyawan yang sudah ada dalam perusahaan.
1) Promosi
Rekrutmen ini merupakan kegiatan yang
difokuskan untuk usaha mempersiapkan
pekerja untuk mengisi posisi yang lebih baik.
2) Transfer
Rekrutmen ini digunakan untuk memindahkan
karyawan dari divsisi satu divisi yang lainnya
bisa juga ke tempat kerja satu ke tempat kerja
lainnya yang masih dalam satu perusahaan.
3) Pengkaryaan Karyawan Kembali
Rekrutmen internal ini merupakan kegiatan
karyawan yang sudah bekerja untuk
menduduki suatu jabatan yang eksekutif.
30
4) Kelompok Pekerja Sementara
Rekrutmen ini merupakan kegiatan pencarian
karyawan yang diupah sesuai dengan jam
kebutuhan perusahaan.
b. Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen Eksternal adalah proses mendapatkan
dan menyaring tenaga kerja dari luar organsasi atau
perusahaan lain:
1) Lembaga Pendidikan
Universitas/Perguruan Tinggi merupakan
lembaga pendidikan yan bertuga menghasilkan
tenaga kerja sesuai dengan lapangan kerja yang
terdapat di masyarakat. Dengan demikian
berarti universitas merupakan sumber tenaga
jerha yang dapat dimanfaatkan oleh
organisasi/perusahaan untuk mengisi jabatan di
bidang bisnis dan jabatan penunjangnya.
2) Eksekutif/Mencari Penunjang
Sering terjadi sebuah perusahaan memerlukan
eksekutif senior untuk mengisi jabatan penting,
dan menawarkan upah/gaji yang kompetitif
dibandingkan dengan perusahaan sejenis
pesaingnya. Rekrutmen tersebut jika sulit
dipenuhi, sekurang-kurangnya perusahaan
31
dapat mengangkat konsultan ahli yang
diperolehnya dari berbagai lembaga.
3) Agen Tenaga Kerja
Rekrutmen eksternal yang lainnya dapat
dilakukan melalui agen tenaga kerja yang
memiliki calon berbagai kualifikasi dan
kualitasnya.
4) Rekrutmen dengan Advertensi
Rekrutmen eksternal dapat dilakukan dengan
cara mengadvertensikan tenaga kerja yang
diperlukan. Dapat digunakan surat kabar lokal,
termasuk majalah, radio dan televisi, bahkan
melalu surat yang disampaikan langsung
kepada calon karyawan tersebut. 12
5. Kendala Rekrutmen
Rekrutmen sering sekali mengalami kendala dan
kesulitan dalam proses penarikan karyawan baik karena
kendala internal maupun eksternal, kendala adalah salah
satu faktor yang dapat merubah efektivitas dan efiiensi
dalam penarikan karyawan.dengan demikian, kendala-
kendala dalam rekrutmen, yakni:13
12 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia,( Jakarta:
Bumi Aksara, 2004) Hal. 178 13 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Yogyakarta: STIE YKPN, 2004) Edisi III, Cet. Ke-1, Hal. 175
32
a. Kebijakan Organisasi
Berbagai kebijaksanaan organisasi merupakan
cermin utama dalam berhasil atau tidaknya suatu
penarikan calon pegawai. Kebijaksanaan
organisasi yang akan mempengaruhi penarikan
adalah kebijaksanaan mengenai kompensasi dan
kesejahteraan, promosi, status karyawan, dan
sumber tenaga kerja.
b. Persyaratan Jabatan
Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki
pelamar, maka pelamar akan semakin sedikit.
Sebaliknya jika persyaratannya semakin sedikit
maka pelamar semakin banyak.
c. Metode Pelaksanaan Penarikan
Semakin terbuka melalui surat kabar, radio, atau
televisi maka pelamatr akan semakin banyak.
Sebaliknya semakin tertutup penarikan. Maka
pelamar semakin sedikit.
C. Seleksi
1. Pengertian Seleksi
Seleksi adalah proses atau suatu usaha penyaringan
pelamar untuk menjadi karyawan dalam satu organisasi
atau perusahaan. Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan
dan penentuan pelamar yang diterima dan ditolak utuk
menjadi karyawan dalam suatu perusahaan atau
33
organiasasi. Proses seleksi juga merupakan upaya yang
sistematis untuk mengimplementasikan rencana sumber
daya manusia melalui pemilihan, evaluasi dan
penyaringan atas pegawai yang memenuhi syarat. Analisis
tugas, deskripsi tugas dan spesifikasi tugas merupakan alat
yang sangat penting dan sangat membantu di dalam
organsasi melakukan penerimaan pegawai.14
Dapat disimpulkan bahwa seleksi adalah serangkaian
proses kegiatan guna memnyaring dan menetapkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan memeiliki
kompetensi. Pegawai atau karyawan sebagai pelamar
dikatang penting karena beberapa posisi dalam manajemen
memerlukan sumber daya manusia untuk menciptakan
efisiensi dan efektivitas dalam kinerja organisasi atau
perusahaan
2. Tujuan Seleksi
Seleksi adalah proses pnyaringan yang di dalamnya
tidak dapat dipisahkan dengan standarisasi dan kriteria
pelamar yang telah ditetapkan untukmengisi bagian dalam
suatu organisasi atau perusahaan yang membtuhkan
kenerjanya. Adapun tujuan seleksi adalah antara lain;
a. Karyawan yang qualified dan potensial
b. Karyawan yang jujur dan disiplin
14 Siswandi, Aplikasi Manajemen Perusahaan, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2011) Hal. 73
34
c. Karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
d. Karyawan yang terampil dan bergairah bekerja
e. Karyawan yang dinamis dan kreatif
f. Karyawan yang inovatif dan bertanggung-jawab
sepenuhnya\
g. Karyawan yang loyal dan berdidikasi tinggi
h. Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa
depan
i. Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya
malu.
3. Kualifikasi Seleksi
Dalam proses seleksi dan penyaringan pegawai,
panitia seleksi atau penyeleksi perlu mengetahui
kualifikasi sebagai standar seleksi yang telah ditetapkan.
Adapun standar seleksi yang dimaksud antara lain:
a. Umur
Umur harus mendapat perhatian karena umur akan
mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan
kerja dan tanggung jawab seseorang.
b. Keahlian
Keahlian harus mendapat perhatian utama
kualifikasi seleksi, karena hal ini yang akan
menentukan mampu atau tidaknya seseorang
mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Keahlian ini mencakup keahlian
35
tangan, keahlian pikiran, keahlian bergaul dan lain
sebainya.
c. Jenis kelamin
Jenis kelamin sering diperhatikan sebagai dasar
dalam mengadakan seleksi, karena untuk jabatan
tertentu. Dewasa ini terbuka lowongan untuk kaum
wanitabukan saja untuk menjabat sebagai
sekretaris, tetapi untuk menjadi manajer, mandor
dan ada pula menjadi buruh.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang
mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar
belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan
mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
e. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik sangat penting untuk mendapat
suatu jabatan karena seseorangdapat bekerja
dengan baik apabila ditunjang oleh kesehatan fisik
yang baik.
f. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya
mendapat pertimbangan utama dalam proses
seleksi, karena orang yang berpengalaman
merupakan calon karyawan yang telah siap pakai.
36
Kedisiplinan Kedisiplinan perlu diperhatikan
dalam proses seleksi karena untuk dapat
menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus
disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada
peraturan-peraturan yang ada pada perusahaan
tersebut. Seseorang yang kurang disiplin akan sulit
mendapat hasil kerja yang baik pada dirinya.
4. Langkah-langkah Seleksi
Langkah-langkah seleksi adalah sebuah rangkaian atau
tahapan seeksi yang telah disusun secara sistematis oleh
suatu organisasi atau perusahaan. Langkah-langkah
seleksi yang terdapat dalam suatu organisasi atau
perusahaan tentunya sudah dtitetapkan, adapun langkah-
langkah dalam seleksi antara lain:15
a. Penerimaan surat lamaran
Langkah awal dalamseleksi adalah penerimaan
lamaran dari pihak pelamar kepada pihak yang
dilamar. Hal ini adalah kesan pertama yang
memerlukan kehati-hatian dalam pelaksanaannya.
b. Penyelenggaraan Ujian
Penyelenggaraan ujian dilaksanakan guna
menyaring dan mengetahui terhadap informasi
kemampuan dan kompetensi dari pelamar, hal ini
15 Sjapri Mangkuprawira. Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategik, (Jakarta: Ghalia Indoneia, 2003) Hal. 108
37
dilakukan auntuk memetakan dan melihat kondisi
pelamar dapat ditempatkan dalam satu bagian yang
dibutuhkan dalam organiasasi atau perusahaan atau
tidak. Langkah seleksi ini adalah syarat guna
melanjutkan tahapan seleksi yang telah ditetapkan
berdasrkan pedoman seleksi sebuah organisasi atau
perusahaan.
c. Wawancara seleksi
Wawancara adalah serangkai pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan oleh pihak yang
membutuhkan tenaga kerja kepada pelamar dengan
pembicaraan yang sifatnya adalah formal.
d. Pengecekan latar belakang pelamar
Seleksi ini diperuntukan untuk mengetahui
informasi pelamar secara detail tentang tipikal dan
karakter seorang pelamar, maka suatu organisasi
atau perusahaan mendatkan penilaian baik dalam
proses seleksi yang dilakukan
e. Evaluasi kesehatan
Suatu organiasasi atau perusahaan membutuhkan
karyawan dan pekerja yang sehat jasmani dan
rohani. Permeriksaan ini dilakukan oleh
perusahaan dengan bekerjasama dengan rumah
sakit tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
38
tuntutan biaya apabila calon pekerja mengalami
sakit yang cukup serius.
D. Tim Pemandu Haji Indonesia
1. Pengertian Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)
Pemandu merupakan seseorang yang memberikan
bantuan kepada orang lain dalam tujuan untuk membantu
dan mempermudah dalam mendapatkankan informasi,
aturan maupun ketika terjadi suatu permasalahan dalam
setiap pelaksanaan kegiatan.
Pemandu yang senantiasa menjaga kemanan,
ketertiban serta kenyamanan seseorang. Merupakan
seseorang pelayanan khususnya dalam pelaksanaan Haji
dibawah naungan Kementerian Agama yang memiliki
tanggung-jawab penuh dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan Haji Republik Indonesia, dimana
Kementerian Agama membentuk pertugas haji Indonesia.
Antara lain, yakni: jenis petugas yang menyertai jemaah
(TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD, dan TKHD) serta panitia
penyelenggara ibadah haji (Pusat, Arab Saudi dan
Embarkasi).
Tim Pemandu Haji Indonesia adalah bagian dari
Petugas Haji Idonesia yang akan ditugaskan untuk
melayani jemaah Haji Indonesia yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh
Kementerian Agama RI sebagai petugas operasional yang
39
menyertai jemaah dari Indonesia, Arab Saudi, dan
Indonesia. 16
Penyelenggaraan ibadah haji yang oleh ini
Kementerian Agama RI bertanggung-jawab dan
membentuk petugas haji yang akan membantu
pengelolaan dan penyelenggaraan Haji pada setiap
tahunnya. Adapun antara lain adalah senagai berikut:
a. Unit Permanen Sistem
Unit Permanen Sistem adalah Kementerian Agama
Pusat (Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan
Umroh). Kanwil Lementerian Agama,
Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan
Kecamatan.
b. Unit Non Permanen Sistem
Unit Non Permanen Sistem terdiri dari Panitia
penyelenggara Ibadah Haji Pusat (PPIH), PPIH
Embarkasi, PPIH Arab Saudi, dan petugas yang
menyertai jemaah (TPHI, PTPIHI, TKHI,
TPHD/TKHD).
c. Petugas Haji harus memiliki komitmen,
kompetensi, dan integritas serta tanggung jawab
terhadap letertiban, keamanan dan kelancaran serta
keabsahan dalam melaksanakan haji.
16 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh tentang Unit
Penyelenggara Haji dan Umroh Tahun 2012, Hal. 3
40
2. Tugas dan Fungsi Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI)
Tugas dan Fungsi sebaga petugas kloter, memandu,
melayani, serta embina jemaah ibadah haji Indonesia.
Petugas kloter adalah petugas operasional haji yang
menyertai jemaah dalam kelompok terbang (Kloter)
adalah pengelompokan jemaah ibadah haji berdasarkan
jadwal keberangkatan penerbangan ke Arab Saudi.
Sedangkan Fungsi petugas yang menyertai jemaah
sangat menentukan kelancaran proses dan aktivotas
pelaksanaan haji.
Uraian Petugas Haji Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI) antara lain adalah sebagai berikut:17
a. Di Asrama Embarkasi
1) Melapor kepada TPHI Ebarkasi dalam hal ini
seksi pendayagunaan peetugas dan meminta
penjelasan seperlunya.
2) Membantu TPHI dalam melancarkan proses
penerimaan jemaah Haji oleh TPHI
b. Di Pesawat
1) Membantu dan menertibkan jemaah haji saat
naik pesawat
17 Kementerian Agama Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan
Umroh, Uraian Tugas Petugas yang Menyertai Kloter Tahun 2019, Hal. 2
41
2) Membantu jemaah haji untuk mendapatkan
tempat duduk dan penempatan barang bawaan
3) Memperkenalkan diri kepada awak pesawat
bersama-sama petugas kloter lainnya
4) Memberitahukan waktu shalat dan tata cara
tayamum
c. Di Bandara King Abdul Aziz Jeddah
1) Memberikan penjelasan tentang waktu shalat,
tempat wudhu, tempat shalat, dan arh kiblat.
2) Memandu tentang cara brpakaian ihram, salat
Sunnah ihram dan umroh/haji bagi jemaah
gelombang 2.
3) Mengecek kembali jemaah haji yang belum
melakukan niat umroh/haji
4) Mengatur jemaah haji naik bus bersama-sama
petugas kloter lainnya.
d. Tiba di Madinah
1) Melapor kepada petugas sektor terminal Hijrah
2) Membantu kelancaran penempatan jemaah haji
di pemondokan
e. Selama di Madinah
1) Membantu mengurus jemaah haji yang sesat di
jalan, sakit, dan wafat.
2) Memberikan penjelasan kepada jemaah haji
tentang pelaksanaan shalat arba’in
42
3) Membimbing pelaksanaan salat arba’in dan
kegiatan ziarah
4) Mengadakan kegiatan ceramah
f. Pada saat di Bir Ali
1) Mengingatkan kembali kepada jemaah haji
tentang niat umroh/haji
2) Menyampaikan pesan kepada Karom agar
selama dalam perjalanan:
3) Memimpin doa sewaktu berangkat
4) Memimpin talbiah
g. Di Mekkah sebelum Wukuf
1) Mengatur jemaah haji aga tidak terburu-buru
dalam melakukan Thawaf
2) Memandu Thawaf, Sa’I dan menyukur rambut
h. Di Arafah
1) Pada saat datang tanggal 8 Dzulhijjah
2) Mencari lokasi mushola saat erkemahan di
makhtab
3) Memberian dan mengatur petugas yang
membimbing pelakasaan wukuf dan shalat
berjamaah selama berada di Arafah.
i. Persiapan berangkat ke Mina
1) Memimpin doa sewaktu berangkat ke Mina
2) Memimpin talbiah selama perjalanan arafah,
mina hingga selesai melontar jumrah
43
j. Di Muzdalifah
1) Memberikan bimbingan tentang cara mabit di
muzdalifah
2) Memberikan bimbingan tentang pengambilan
kerikil
3) Memimpin doa dan Masy’aril Haram dan sat
akan memasuki Mina
k. Di Mina
1) Memberikan bimbingan langsung tata cara
melontar jumroh, aktu dan cara yang benar dan
sah
2) Mengatur pelaksanaan lonyar jumrah secara
rombongan setiap harinya
3) Memimpin elaksanaan melontar jumroh secara
rombongan.
55
BAB III
GAMBARAN UMUM
KEMENTERIAN AGAMA KOTA TANGERANG
A. Sejarah Singkat dan Perkembangannya Kementerian
Agama Kota Tangerang
Kementerian Agama Kantor Kota Tangerang dibentuk
berdasarkan KMA No. 250/IX/1994 dan keberadaannya
diresmikan oleh Walikotamadya Tangerang Drs. H. Zakaria
Machmud pada bulan September 1994. Selanjutnya, atas nama
Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa
Barat,Walikota Tangerang melantik Kepala Kantor
Departemen Agama Kotamadya Tangerang yang pertama,
yaitu Drs. H. M. Suroh, M. Si.
Pada awal berdirinya, Kementerian Agama Kantor Kota
Tangerang berkantor (sementara) di rumah dinas Kepala
Kantor Departemen Agama Kabupaten Tangerang, yang
beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 8 Kota Tangerang selama
kurang lebih satu tahun. Karena mengalami renovasi, maka
Departemen Agama Kota Tangerang pada tahun 1995
menempati kantor (sementara) di Jalan Sukasari. Setelah
selesai renovasi , maka pindah kembali ke Jalan A. Yani No.
8. Pada tahun 2005 Kantor di Jalan A. Yani mengalami rehab
total sehingga aktivitas kantor pindah ke Rumah Dinas Sekda
Kota Tangerang Jl. Nyimas Melati, Kota Tangerang.
56
Adapun dalam pelaksanaan tugasnya Kementerian Agama
Kota Tangerang telah mengalami beberapa kali perubahan
kepemimpinan. Berikut nama-nama Kepala Kantor
Departemen Agama/Kementerian Agama Kota Tangerang
dari masa ke masa:
1. Drs. H. M. Suroh, M. Si. (1994 – 1998)
2. Drs. H. M. Atoullah Ahmad, MA. (1998 – 1999)
3. Drs. H. Babun Abdullah. (1999 – 2002)
4. Drs. KH. Saeful Millah,MM, M.BA (2002 – 2003)
5. Drs. H. Iskandar Bunyamin, (2003 – 2006)
6. Drs. H. Zaenal Arifin, MM. (2006 – 2013)
7. Drs. H. A. Nawawi, M. Si. (2013 – 2015)
8. Drs. H. Dedi Mahfudin, M. Si. (2015 – Sekarang).
Selanjutnya pada tahun 2013 Kementerian Agama Kantor
Kota Tangerang berpindah ke Jl .Perintis Kemerdekaan II
Cikokol menempati Kantor lama Kementerian Agama Kantor
Kabupaten Tangerang yang telah berpindah ke Tigaraksa.1
B. Visi, Misi dan Motto
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kementerian
Agama Kota Tangerang mengacu kepada visi, misi dan motto
yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni:
1 http://tangerangkota.kemenag.go.id diakses pada 13 November
2019 Pukul 17.25 WIB
57
1. Visi : Terwujudnya Masyarakat Kota Tangerang
yang Taat Beragama Berakhlakul Karimah, Rukun,
Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Bathin.
2. Misi :
a. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang
Bersih dan Berwibawa
b. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama dan
Keagamaan pada Madrasah, Sekolah Umum,
Ponpes, TPQ/TPKQ, MQT dan Majlis Taklim.
c. Mewujudkan Keluarga Sakinah
d. Meningkatkan Pelayanan Ibadah Haji
e. Memberdayakan Lembaga Keagamaan
f. Memperkokoh Kehidupan Beragama dengan
Mengedepankan Asas Kerukunan antar Umat
Beragama, Intern Umat Beragama.
3. Motto : Melayani dengan Pesono dan Senyum dalam
Kerangka Lima Nilai Budaya Kerja, yaitu: Integritas,
Profesionalitas, Inovasi, Tanggung-jawab, dan
Keteladanan.2
2 http://tangerangkota.kemenag.go.id diakses pada 13 November
2019 Pukul 17.25 WIB
58
C. Struktur Organisasi
Dalam rangka melaksanakan dan menjalankan tugas dan
fungsi organisasi yang didukung oleh struktur organisasi yang
telah diatur dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor
13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama , digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Agama
Kota Tangerang
Sumber: Data diperoleh dari Kementerian Agama Kota
Tangerang
59
D. Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas dan fungsi yang terdapat dalam Kementerian
Agama Kota Tangerang tercantum dalam Peraturan Menteri
Agama (PMA) Nomor 13 Tahun 2012 pada Pasal 500 ayat (2)
terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha
1) Tugas
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan koordinasi perumusan kebijakan teknis
dan perencanaan, pelaksanaan pelayanan dan
pembinaan administrasi, keuangan dan barang
milik negara di lingkungan Kantor Kementerian
Agama.
2) Fungsi
a) Koordinasi penyusunan rencana, evaluasi
program dan anggaran serta membuat laporan.
b) Pelaksanaan urusan keuangan
c) Pelaksanaan urusan kepegawaian
d) Penyusunan peraturan perundang-undangan
dan bantuan hokum
e) Pelaksanaan bmbingan kerukunan umat
beragama
f) Pelayanan informasi dan hubungan
masyarakat, dan
g) Pelaksnaan urusan ke tata usahaan, rumah
60
tangga, perlengkapan dan pengelolaan barang
milik/kekayaan negara pada Kantor
Kementerian Agama
b. Seksi Pendidikan Madrasah
1) Tugas
Seksi Pendidikan Madrasah mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, bimbingan, pengelolaan
dan sistem informasi di bidang pendidikan
masdrasah berdarkan kebijakan teknis yang di
tetapkan oleh Kantor Kementerian Agama
2) Fungsi
a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
perencanaan bidang pendidikan madrasah
b) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan
pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarama
prasarana, pengembangan potensi siswa,
kelembagaan kerjasama, dan pengelolaan
sistem informasi pendidikan diniyah dan
pondok pesantren
c) Evaluasi dan penyusunan laporan bidang
pendidikan diniyyah dan pondok pesantren.
61
c. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
1) Tugas
Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem
informasi di bidang pendidikan diniyah dan
pondok pesantren berdasarkan kebijakan teknis
yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Kementerian
Agama
2) Fungsi
a) Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan
di bidang pendidikan diniyah dan pondok
pesantren
b) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan
pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, pengembangan potensi siswa,
kelembagaan, kerjasama, dan pengelolaan
sistem informasi pendidikan diniyah dan
pondok pesantren.
d. Seksi Pendidikan Islam
1) Tugas
Seksi Pendidikan Islam mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan
dan pengelolaan sistem informasi di bidang
62
pendidikan agama Islam pada PAUD, SD/ SDLB,
SMP/ SMPLB, SMA/ SMALB/ SMK berdasarkan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Kantor Kementerian Agama .
2) Fungsi
a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
perencanaan di bidang pendidikan agama Islam
pada PAUD, SD/ SDLB, SMP/ SMPLB, SMA/
SMALB/ SMK
b) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan
pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, pengembangan potensi siswa,
kelembagaan, kerjasama, dan pengelolaan
sistem informasi pendidikan Islam pada
PAUD, SD/ SDLB, SMP/ SMPLB, SMA/
SMALB/ SMK
c) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang
pendidikan agam Islam pada PAUD, SD/
SDLB, SMP/ SMPLB, SMA/ SMALB/ SMK.
e. Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh
1) Tugas
Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh memiliki
tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan dan pengelolaan sistem informasi
63
di bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
2) Tugas
a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
perencanaan di bidang penyelenggaraan
Haji dan Umroh
b) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan
pembinaan di bidang pendaftaran,
dokumen, akomodasi, transportas,
perlengkapan haji dan umroh, serta
pengelolaan sistem informasi haji dan
umroh.
c) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang
penyelenggaraan haji dan umroh
f. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
1) Tugas
Seksi Bimbingan Masyarakat Islam mempunyai
tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di
bidang Bimbingan Masyarakat Islam berdasarkan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Kantor Kementerian Agama
64
2) Fungsi
a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
perencanaan di bidang bimbingan masyarakat
Islam
b) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan
pembinaan di bidang penerangan agama Islam,
pemberdayaan zakat dan wakaf.
c) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang
bimbingan masyarakat Islam.
g. Penyelenggara Syariah
1) Tugas
Penyelenggara Syariah mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan,
dan pengelolaan sistem informasi di bidang
pendidikan urusan agama berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan oleh Kepala Kementerian Agama
2) Fungsi
a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
perencanaan di bidang urusan agama Islam dan
pembinaan syariah
b) Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
pembinaan di bidang urusan agama Islam,
pembinaan syariah dan kepenghuluan
c) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang
urusan agama dan pembinaan syariah.
65
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Tujuan Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia
Tujuan rekrutmen dan seleksi sangat berpengaruh pada
efektivitas dalam mendapatkan sumber daya manusia yang
dibutuhkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun tujuan rekrutmen dan seleksi yang
dilakukan oleh Kementerian Agama Kota Tangerang adalah
sebagai berikut:
1. Penyeleksian sumber daya manusia sebagai petugas
haji pada tingkat Kab/Kota khususnya pada
Kementerian Agama Kota Tangerang
2. Terselenggaranya proses rekrutmen haji yang objektif
dan transparan sesuai dengan prosedural yang berlaku
dan telah ditetapkan
3. Menjaring petugas haji yang kompeten dan
profesional.3
“Tujuan rekrutmen dan seleksi ini adalah kewajiban yang
dilaksanakan oleh pemerintah dibawah Dirjen
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama
Republik Indonesia yang diperbantukan oleh Kantor Wilayah
3 Hasil wawancara dengan Isbaher Ramsyah, M.Pd.I, M.M Ketua
Pania Rekrutmen dan Seleksi Petugas Haji Indonesia Tahun 2019 di
Kementerian Agama Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul 09.15
WIB.
66
samapai kepada tingkat Kota/Kabupaten. Terkhusus untuk
Kementerian Agama Kota Tangerang mengadakan tes dan
seleksi untuk mengisi beberapa posisi yang memang sudah
disiapkan untuk membantu terlaksananya proses
pemberangkatan, bahkan sampai pemulangan jemaah Haji
Indonesia. Rekrutmen yang dimaksudkan adalah rekrutmen
bagi Tim Petugas Haji Indonesia dengan ini, TPHI, TPIHI, dan
PPIH Arab Saudi. Selain itu, saya selaku kasi
Penyelenggaraan Haji dan Umroh hanya menjalankan
rekrutmen dan seleksi berdasarkan apa yang telah tertera
dalam pedoman dalam perekrutan dan membuat tim
penyelenggara (panitia) dengan objektif untuk membantu
proses rekrutmen dan seleksi tersebut”.4
B. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Rekrutmen Petugas
Haji Indonesia
Tahapan rekrutmen Tim Pemandu Haji Indonesia
sebagaimana terlampir dalam Pasal 15 Keputusan Dirjen
Penyelenggara Haji dan Umroh Nomor 17 Tahun 2019
sebagai berikut:
4 Hasil wawancara dengan Hj. Umroh selaku Kasie Haji dan Umroh
Kementerian Agama Kota Tangerang di Kementerian Agama Kota Tangerang
pada 28 November 2019 Pukul 15.15 WIB.
67
1. Seleksi PPIH Arab Saudi, TPHI dan TPIHI dimulai
dari tingkat Kota/Kabupaten meliputi
a. Seleksi Administrasi; dan
b. Seleksi tertulis
2. Hasil seleksi di tingkat Kota/Kabupaten selanjunya
diaporkan ke Kantor Wilayah Provinsi untuk
dilakukan seleksi lanjutan dengan jumlah sebanyak 2
(dua) kali lipat kuota petugas setiap provinsi yang
meliputi:
a. Seleksi kompetensi tertulis dengan pola CAT; dan
b. Seleksi wawancara
3. Hasil seleksi PPIH Arab Saudi, TPHI dan TPIHI di
laporkan oleh Kepala Kantor Wilayah Provinsi ke
Direktur Jenderal untuk ditetapkan.
Adapun waktu pelaksanaan rekrutmen tim petugas haji
Indonesia yang telah ditetapkan oleh panitia seleksi
rekrutmen petugas haji adalah sebagai berikut.
68
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Rekrutmen Tim Petugas Haji
Indonesia
No Tanggal Kegiatan
1. 14 – 20 Februari
2019
Penerimaan pendaftaran tes tingkat
Kementerian Agama Kabupaten/Kota
2. 22 Februari 2019
Pengumuman peserta yang berhak
mengikuti tes kompetensi tingkat
Kemenag Kabupaten/Kota
3. 25 Februari 2019
Tes kompetensi tingkat Kemenag
Kabupaten/Kota secara Online CAT
(Computes Assisted Test) dan koeksi
serta rekapitulasi hasil tes Panitia
tingkat Kementerian Agama
Kabupaten/Kota
4. 26 – 27 Februari
2019
Hasil koreksi/rekap hasil tes
(administrasi dan tertulis) diserahkan
oleh kepada Panitia tingkat Kantor
Wilayah
5. 26 -27 Februari
2019
Panitia tingkat Kantor Wilayah
melakukan verifikasi data yang telah di
upload calon petugas yang telah lolos
seleksi di Kab/Kota
6. 28 Februari 2019
Pengumuman peserta yang berhak
mengikuti tes tingkat Kantor Wilayah
Provinsi
7. 05 Maret 2019
Tes kompetensi administrasi secara
Online CAT (Computer Assisted Test)
dan wawancara tingkat Provinsi. Dan
Panitia tingkat Provinsi mengoreksi
hasil tes petugas TPHI dan TPIHI
(Petugas Kloter)
8. 11 – 12 Maret 2019
Panitia tingkat Provinsi menyerahkan
hasil penetapan Kakanwil untuk petugas
TPHI dan TPIHI ke Pusat
untukditetapkan dengan SK dirjen PHU
9. 13 Maret 2019 Pengumuman calon petugas yang
berhak mengikuti pelatihan
Sumber: Data diperoleh dari Kementerian Agama Kota
Tangerang
69
Agenda dan kegiatan rekrutmen petugas haji Indonesia
dilakukan di Aula Kementerian Agama Kota Tangerang jalan
Perintis Kemerdekaan 2 Babakan Kota Tangerang. Rekrutmen
dilakukan dengan proses seleksi yang telah diatur dalam
Pedoman Rekrutmen Petugas Haji Indonesia Tahun 2019
dengan terdapatnya beberapa tahapan, untuk seleksi tahap
awal yakni seleksi administrative dilakukan secara serempak
pada tanggal 25 Februari 2019 dan akan diumumkan
kelulusannya atau yang berhak mengikuti tahapan tes
selanjutnya yakni kompetensi baik secara tertulis maupun
secara CAT (Computer Assisted Test) diumumkan pada
tanggal 28 Februari 2019.5
Sementara dalam pengumuman betul-betul dilakukan
secara objektif, beberapa hal yang telah menjadi persyaratan
administratif dikaji dan diperiksa sedetail mungkin. Supaya
tidak timbul kekeliruan dan kesalahan dalam proses
seleksinya. Dengan sebelumnya dibentuk kepanitian oleh
Kementerian Agama untuk membantu proses seleksi dengan
tugas antara lain menyiapkan administrasi dan sampai dengan
laporan pelaksanaan hasil rekrutmen yang dilaksanakan
kepada Kementerian Agama Kota Tangerang.6
5 Hasil wawancara dengan Isbaher Ramsyah, M.Pd.I, M.M di
Kementerian Agama Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul
09.39WIB.
6 Hasil wawancara dengan Hj. Siti Umroh, MM selaku Kasie Haji an
Umroh Kementerian Agama Kota Tangerang di Kementerian Agama Kota
Tangerang pada 28 November 2019 Pukul 15.15 WIB.
70
Untuk tahapan dan waktu pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi berjalan sebagaimana mestinya, tidak ada kendala
hanya mungkin untuk informasi dan pengumuman saja, untuk
setiap proses berjalan dengan baik. Dan diawasi oleh
pengawas dan verifikator pada setiap seleksinya.7
C. Syarat Rekrutmen Petugas Haji Indonesia Kementerian
Agama Kota Tangerang
Tim Pemandu Haji Indonesia haruslah melengkapi dan
menyelesaikan persyaratan yang terdapat dalam aturan yang
berlaku, baik persyaratan secara umum maupun secara khusus
sebagaimana terlampir dalam Peraturan Menteri Agama
(PMA) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pedoman Rekrutmen
Petugas Haji Indonesia Tahun 2019 sebagai berkut:
1. Persyaratan Umum
a. Warga Negara Indonesia
b. Beragama Islam
c. ASN Kementerian Agama , dan
d. Laki-laki
2. Persyaratan Khusus
a. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan
surat keterangan sehat dari dokter
7 Hasil wawancara dengan H. Abdul Rahman selaku Tim Pemandu
Haji Indonesia (TPHI) Kota Tangerang Tahun 2019 di Kementerian Agama
Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul 15. 20 WIB.
71
b. Berusia minimal 30 tahun dan maksimal 58 tahun
pada saat mendaftar di tahun berjalan
c. Pendidikan S1 bidang agama dan/ataupendidikan
lainnya yang sesuai
d. Diutamakan sudah menunaikan ibadah haji
e. Memiliki kemampuan manajerial, koordinasi, dan
kepemimpinan, dan
f. Diutamakan mampu berbahasa Arab dan/atau
Inggris.
Kelengkapan administrasi calon petugas yang
menyertai jemaah haji yaitu;
1) Surat usulan dadri pimpinan Instansi atau
organisasi/lembaga;
2) Fotokopi KTP yang masih berlaku
3) Fotokopi kartu pegawai
4) Fotokopi ijazah terakhir
5) Fotokopi SK pertama dan terakhir bagi ASN atau
SK pimpinan karyawan/ pengurus non ASN yang
dilegalisir oleh pimpinan organisasi
6) Surat keterangan sudah menunaikan ibadah haji di
kankemenag setempat atau keterangan lainnya,
(misalnya sertifikat penerbangan)
7) Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah
72
8) Fotokopi sertifikat kemampuan bahasa Inggris
dan/atau Arab serta keahlian lain yang dilegalisir
lembaga resmi; dan
9) Sertifikat pembimbing ibadah haji bagi yang
memiliki.
Prosedur seleksi calon petugas yang menyertai
jemaah haji di tingkat daerah yaitu:
a) Panitia seleksi petugas haji Kementerian
Agama Kabupaten/Kota melakukan seleksi
administrasi
b) Hasil seleksi administrasi dituangkan dalam
berita acara yang ditanda tangani oleh Ketua
dan Sekretaris Panitia
c) Calon petugas mengikuti seleksi CAT dan
wawancara di Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi
d) Hasil seleksi CAT dituangkan dalam berita
acara yang di tandatangani oleh Sekretaris dan
Ketua Panitia
e) Calon petugas haji yang dinyatakan lolos
seleksi di tingkat Kabupaten/Kota dilaporkan
kepada Kepala Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dan calon petugas haji yang
dinyatakan lolos seleksi CAT di tingkat Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
73
f) Kepala Kementerian Agama Kabupaten/Kota
dan kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi mengumumkan hasil seleksi
yang dinyatakan lolos sekurang-kurangnya di
papan pengumuman
g) Peserta yang lolos seleksi pada Kementerian
Agama Kabupaten/ Kota yang akan diikutkan
dalam seleksi CAT di tingkat Provinsi
sebanyak 2 kali lipat dari alokasi yang
ditetapkan
h) Panitia seleksi petugas haji Provinsi
melaksaakan seleksi administrasi, seleksi CAT
dan wawancara bagi calon petugas yang
berasal dari Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi
i) Panitia seleksi petugas haji Provinsi
melaksanakan CAT dan waeancara bagi calon
petugas yang berasal dari Kementerian Agama
Kabupaten/Kota
j) Hasil seleksi dituangkan dalam berita acara dan
di tanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris
Panitia.
k) Panitia melaporkan hasil seleksi calon petugas
yang dinyatakan lolos kepada Kanwil dan
selanjutnya diumumkan di papan pengumuman
74
l) Kepala Kantor Wilayah Provinsi menetapkan
calon petugas yang menyertai jemaah haji yang
dinyatakan lolos selanjutnya menyampaikan
kepada Direktur Jenderal
m) Calon petugas haji yang menyertai jemaah jaki
sebagaimana dimaksud diberikan pelatihan dan
orientasi di embarkasi
Syarat untuk peserta yang mengikuti seleksi telah kami
lakukan sesuai dengan prosdural yang berlangsung, mulai
dengan penerimaan berkas secara administratif sampai dengan
pengumuman yang telah dinyatkan berhak untuk mengikuti te
selanjutnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi hal-hal yang
tidak diinginkan. Maka, diakukan dengan hati-hati dan
terbuka.
Berdasarkan syarat yang telah ditetapkan tidak semua
melampirkan dan inilah yang menjadi penilaian dari kami
selaku penyeleksi. Perbedaan jenjang pendidikan, pengalaman
dan kompetensi menjadi salah satu catatan yang
diperhitungkan dalam rekrutmen dan seleksi ini kemampuan
dasar tetap harus dimiliki dan yang pasti adalah laki-laki
karena ini adalah ibadah fisik yang membutuhkan tenaga
ekstra pada setiap aktivitas ibadahnya8
8 Hasil wawancara dengan Isbaher Ramsyah, M.Pd.I, M.M selaku
ketua panitia rekrutmen dan seleksi Petugas Haji Indonesia Tahun 2019 di
Kementerian Agama Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul 09. 37
WIB.
75
Perihal persyaratan sudah bisa kita lihat di pedoman yang
dapat diunduh di website namun dalam tahap ini ada kendala
dalam bagian persyaratan terutama tentang sertifikasi bagi
petugas yang saya tidak melampirkan, itu hanya untuk
penilaian lebih dalam seleksi, untuk yang lain dilampirkan
sesuai dengan yang tertera dalam persyaratan dan hasil
diumumkan pada mading Kementerian Agama Kota
Tangerang dan data akan dikirimkan melalui grup.9
D. Panitia Rekrutmen Petugas Haji Indonesia Pada
Kementerian Agama Kota Tangerang
Dalam pelaksanaan Rekrutmen Petugas Haji Indonesia
untuk Kementerian Agama Kota Tangerang dilaksanakan oleh
panitia rekrutmen yang dalam hal ini dibentuk oleh kepala
bagian Haji dan Umroh, dan mengesahkan nama yang
terdaftar dalam surat keputusan tentang panitia pelaksana
rekrutmen petugas Haji Indonesia Tahun 2019.
Adapun nama-nama yang dinyatakan sebagai panitia
pelaksana rekrutmen dan seleksi adalah sebagai berikut:
9 Hasil wawancara dengan H. Abdul Rahman selaku Tim Pemandu
Haji Indonesia (TPHI) Kota Tangerang Tahun 2019 di Kementerian Agama
Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul 15. 20 WIB.
76
Tabel 4.2 Panitia Pelaksana Rekrutmen dan Seleksi Petugas
Haji Indonesia Pada Kementerian Agama Kota Tangerang
Tahun 2019
NO NAMA KET
1 Isbaher Ramsyah Ketua
2 H. Yahya Sekretaris
3 Yuyun Rismianto Bendahara 1
4 Iis Khairunnisa Bendahara 2
5 H. Anshori Pengawas
6 Hj. Tutun Pengawas
7 H. Mutori Korektor
8 H. Arsyad Korektor
Sumber: Data diperoleh dari Kementerian Agama Kota
Tangerang
E. Peserta Rekrutmen Tim Pemandu Haji Indonesia Pada
Kementerian Agama Kota Tangerang
Peserta yang terdaftar sebagai calon petugas haji pada
Kementerian Agama Kota Tangerang berjumlah sebanyak 23
ASN dengan rincian untuk Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI) sebanyak 12 peserta, sedangkan untuk Tim
Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebanyak 9
peserta dan PPIH Arab Saudi sebanyak 2 peserta berdasarkan
penetapan kuota petugas haji yang diberikan untuk Kota
Tangerang 4 untuk TPHI dan 4 untuk TPIHI ini berdasarkan
77
kuota yang telah diberikan oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Banten kepada Kementerian Agama Kota
Tangerang untuk tahun 2019.10 Ada kenaikan jumlah
pendaftar untuk Petugas Haji Indonesia dari tahun
sebelumnya, peserta yang mendaftar tidak lain adalah mereka
yang terdaftar sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan
beberapa unsur lainnya.11 Untuk pelaksanaan rekrutmen
seluruh peserta yang telah diikuti oleh 12 peserta dari berbagai
unsur yang kami semua mengikutinya sesuai dengan time
schedule yang telah ditetapkan oleh pihak Kementerian
Agama 12
Peserta yang mengikuti rekrutmen dan seleksi tentunya
mengikuti berbagai macam tahap yang telah disiapkan oleh
panitia rekrutmen dan seleksi Petugas Haji Indonesia. Panitia
penyelenggara menyeleksi dengan mekanisme dan format
penilaian yang telah di tetapkan sebelumnya, peserta yang
telah mengikuti seleksi dibuatkan berita acara oleh panitia
untuk nantinya diserahkan kepada panitia pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi pada tingkat Kantor Wilayah
10 http://tangerangkota.kemenag.go.id diakses pada tanggal 13
November 2019 Pukul 17.25 WIB. 11 Hasil wawancara dengan Isbaher Ramsyah, M.Pd.I, M.M selaku
ketua panitia rekrutmen dan seleksi Tim Petugas Haji Indonesia Tahun 2019
di Kementerian Agama Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul 09. 40
WIB. 12 Hasil wawancara dengan H. Abdul Rahman selaku Tim Pemandu
Haji Indonesia (TPHI) Kota Tangerang Tahun 2019 di Kementerian Agama
Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul 15. 20 WIB.
78
Kementerian Agama Provinsi yang selanjutnya akan
mengikuti tes tahap selanjutnya sampai ditetapkan sebagai
petugas Haji Indonesia.13
Tabel 4.2 Peserta yang mengikuti seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia
NO NAMA FORMASI
1 Drs. H. Faizal Sisworo, M.Si TPHI
2 Khotibul Umam Mauludy TPHI
3 Drs. Marsudin TPHI
4 Yana Karyana, SH. MH TPHI
5 H. Abdul Razak, SE TPHI
6 Jamaluddin, S.Psi, M.Si TPHI
7 H. Abdul Rahman TPHI
8 Hasanuddin, SE TPHI
9 M. Asep Syaefuddin, S.Ag TPHI
10 Muhamad Zaqi, S.Ag TPHI
11 H. Barojih, S.Ag TPHI
12 Hasby Ashshidiqi, S.Hi TPHI
Sumber: Data diperoleh dari Kementerian Agama Kota
Tangerang
13 Hasil wawancara dengan Isbaher Ramsyah, M.Pd.I, M.M selaku
ketua panitia rekrutmen dan seleksi Petugas Haji Indonesia Tahun 2019 di
Kementerian Agama Kota Tangerang pada 29 November 2019 Pukul 09. 40
WIB.
70
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia (TPHI) Pada Kementerian Agama Kota
Tangerang Tahun 2019
Rekrutmen dan seleksi petugas Haji Indonesia yang
menyertai jemaah dilakukan secara serentak, proses rekrutmen
dan seleksi dimulai pada tanggal 14 Februari 2019 dengan
diperbantukan oleh Kementerian Agama setempat.
Rekrutmen yang dilakukan serempak ini dipublikasikan
oleh Kementerian Agama Republik Indonesia khususnya pada
website Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama
Republik Indonesia.
Rekrutmen yang dilaksanakan setiap tahunnya guna
menjaring para pelayan tamu Allah untuk melaksanakan
ibadah Haji yang degan ini Kementerian Agama adalah
penanggung jawab secara penuh dan akan diperbantukan oleh
Kantor Wilayah Provinsi dan Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
Dalam pelaksanaan rekrutmen Tim Pemandu Haji
Indonesia dilakukan dengan berpedoman pada prosedur dan
syarat yang telah diatur dan ditetapkan oleh Kementerian
Agama Pusat, berbagai sistem yang telah direncanakan guna
menyaring para peserta dan sumber daya manusia yang
berkompeten dalam wawasan dan pengetahuan dalam
penyelenggaraan Haji diterapkan untuk menghasilkan petugas
71
yang memiliki kompetensi dalam bidang penyelenggaran
Haji. Adapun sistem yang digunakan oleh Kementerian
Agama Kota Tangerang untuk Tim Pemandu Haji Indonesia
adalah antara lain sebagai berikut:
a. System Petronage (Kawan) yakni sistem penarikan
sumber daya manusia dalam hal ini Tim Pemandu Haji
Indonesia yang didasarkan atas beberapa hal, baik
secara politik (Spoils System) yakni kepentingan
ataupun kedekatan emosional (Nepotisme System)
dalam hal ini adalah keluarga. Hal inilah yang tidak
dapat luput dari poses rekrutmen yang dilakukan oleh
Kementerian Agama Kota Tangerang. Terlihat dari
beberapa peserta yang memrupakan bagian dari
sesuatu yang berupa kepentingan.
Sistem inilah yang sangat riskan dalam proses
rekrutmen dengan adanya kedekatan dan perang
kepentingan, maka panitia penyelenggara yang telah
dibentuk harus mampu memiliki independensi sebagai
pelaksana tugas seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia.
b. System Meryt (Kecakapan) yakni penarikan Tim
Pemandu Haji Indonesia berdasarkan kompetensi dan
kemampuan dalam penyelenggaraan sampai dengan
pemahaman ibadah Haji. Proses ini adalah proses
objektif dalam rekrutmen peserta yang digerakan
berdasarkan kompetensi dan profesionalisme.
72
c. System Carier (Meningkat) yakni sistem yang
digunakan untuk menarik dengan memberikan
kesempatan bagi para pegawai Kementerian Agama
Kota Tangerang untuk mengembangkan wawasan
serta pengetahuan dalam menjalankan tugas sebagai
Tim Pemandu Haji Indonesia yang diharapkan sebagai
bekal dalam meningkatkan kemampuan menjadi Tim
Pemandu Haji Indonesia yang berkompeten.
Pelaksanaan rekrutmen yang dilakukan Kementerian
Agama Kota Tangerang dapat dikatakan menggunakan
segala sistem diatas, namun sistem rekrutmen yang dipakai
dengan diimbangi penguatan terhadap panitia pelaksana
rekrutmen dan seleksi yang telah ditetapkan berdasarkan
objektivitas, profesional dan bertanggung-jawab.
Sehingga apa yang menjadi kendala dan kekhawatiarn
dalam proses rekrutmen Tim Pemandu Haji Indonesia
pada Kantor Kemenerian Agama Kota Tangerang dengan
didukung oleh langkah-langkah dan proses seleksi yang
ketat sehingga tidak terjadi berbagai macam kendala yang
berarti dan berjalan secara optimal tanpa adanya
kecurangan yang berlangsung.
Proses rekrutmen memiliki beberapa tahapan yang
tentunya telah disosialisasikan telebih dahulu, pada tahun
2019 terdapat 23 peserta yang mengikuti rekrutmen dan
seleksi petugas Haji Indonesia. Terkhusus untuk Tim
73
Pemandu Haji Indonesia (TPHI) jumlah pendaftar adalah
12 peserta pada Kementerian Agama Kota Tangerang.
Kementerian Agama Kota Tangerang menjalankan
tugas dalam merekrut dan menyeleksi dengan membentuk
kepanitiaan yang di sebut panitia penyelenggara rekrutmen
petugas Haji Indonesia yang berjumlah 8 orang, dengan
tugas sebagai pengawas dan korektor atau verifikator.
Berdasarkan dengan jumlah penilaian dengan
kalkulasi antara administrasi dan tertulis dan dinyatakan
dapat mengikuti tes tahap selanjutnya yakni tes seleksi
CAT (Computer Asissted Test) pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Banten.
Adapun daftar scoring peserta hasil seleksi pada
Kantor Kementeran Agama Kota Tangerang anara lain
adalah sebagai berikut:
74
Tabel 5.1 Scoring peserta yang mengikuti tes administrasi
dan tes tertulis
NO NAMA TOTAL
1 Drs. H. Faizal Sisworo, M.Si 76.5
2 Khotibul Umam Mauludy 64
3 Drs. Marsudin 76
4 Yana Karyana, SH. MH 54.5
5 H. Abdul Razak, SE 88.5
6 Jamaluddin, S.Psi, M.Si 55
7 H. Abdul Rahman 80
8 Hasanuddin, SE 76
9 M. Asep Syaefuddin, S.Ag 60
10 Muhamad Zaqi, S.Ag 54.5
11 H. Barojih, S.Ag 54.5
12 Hasby Ashshidiqi, S.Hi 55
Sumber: Data diperoleh dari Kementerian Agama Kota
Tangerang
Dengan berbagai macam tahapan yang dilalui, tahapan
pertama adalah seleksi administrasi yakni seleksi berkas
yang diajukan oleh peserta. Yakni tahapan yang telah
dibentuk oleh panitia penyelenggara yang telah dibentuk
dan ditetapkan baik dalam tingkat Kota/Kabupaten atau
Kementerian Agama Wilayah Provinsi yang lainnya
adalah sebagai berikut:
75
a. Seleksi Administratif dan Tertulis
Seleksi administratif berupa seleksi berkas yang
betujuan untuk memverifikasi dan mencari
kebenaran dan kejalasan data diri pendaftar.
Dengan pertimbangan jenjang pendidikan,
pengalaman dan sertifikasi bagi yang memiliki.
Sedangkan seleksi tertulis merupakan seleksi awal
untuk mengetahui terhadap kemampuan dan
pengetahuan peserta baik penyelenggaraan dan
peribadahan tentang Haji. Tes ini dilakukan secara
bersamaan di tingkat Kementerian Agama Kota
Tangerang, untuk hasil dan proses penyeleksian ini
jumlah nilai atau scoring akan diakumulasikan
diantara keduanya.
Tes tertulis dilaksanakan pada tanggal 25 Februari
2019 dengan mekanisme panitia penyelenggara
menyiapkan name tag peserta dan fasilitas ujian
berupa ruangan, meja dan papan ujian selanjutnya
memberikan lembar soal dan memastikan masih
tersegel dengan rapih dengan maksud keterbukaan
tanpa adanya kecurangan dalam proses seleksi,
waktu pelakasanaan seleksi adalah 90 menit dan
panitia penyelenggara seleksi memonitoring dan
mengawasi seleksi tertulis apakah sesuai dengan
kehadiran peserta dan jumlah lembar soal yang
76
diberikan. Setelahnya lembar soal yang diberikan
harus dikumpulkan kembali untuk dimusnahkan
dan disaksikan oleh tim monitoring.Dalam seleksi
tahap awal yakni administrasi dan tertulis diikuti
oleh 12 peserta yang terdaftar sebagai calon peserta
Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI).
Proses seleksi inilah yang akan menentukan berhak
atau tidaknya peserta mengikuti tes selanjutnya di
tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Banten dengan tahapan tes CAT atau Computer
Asissted Test. Sedangkan dalam seleksi
adminstratif dan tertulis yang dilakukan
Kementerian Agama Kota Tangerang yang
dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tes tahap
selanjutnya yakni 7 peserta dan akan diumumkan
pada papan pengumuman Kementerian Agama
Kota Tangerang. 7 peserta yang dinyatakan lolos
dan berhak adalah peserta yang melebihi standar
nilai yang telah ditetapkan oleh panitia
penyelenggara. Adapun daftar peserta yang berhak
mengikuti tes tahap selanjutnya di tingkat Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Banten adalah
sebagai berikut:
77
Tabel 5.2 Hasil scoring dan peserta yang lolos dan
berhak mengikuti tes selanjutnya
NO NAMA SCORE
1 Drs. H. Faizal Sisworo, M.Si 76.5
2 Khotibul Umam Mauludy 64
3 Drs. Marsudin 76
4 H. Abdul Razak, SE 88.5
5 H. Abdul Rahman 80
6 Hasanuddin, SE 76
7 M. Asep Syaefuddin, S.Ag 60
Sumber: Data diperoleh dari Kementerian Agama
Kota Tangerang
b. Seleksi CAT (Computer Assisted Test)
Seleksi berbasis CAT (Computer Assisted Test)
dilakukan untuk meminimalisir banyaknya waktu
yang dihabiskan dan anggaran. Seleksi berbasis
online tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 05
Maret 2019 dengan mengunduh aplikasi yang
terdapat dalam website Kementerian Agama
Dengan login menggunakan user name dan
password yang telah diberikan pada saat
mendaftar.
78
Adapun sarana yang harus dimiliki oleh peserta tes
adalah handphone android yang sudah lollypop,
memiliki RAM sebanyak 1 GB dan free space
storage sebanyak 200 MB.
Seleksi berbasis online atau CAT (Computer
Assisted Test) dilakukan guna mengurangi
kecurangan dan efisiensi terhadap waktu. Karena
hasil scoring yang dilakukan dalam tes adminitrasi
dan tertulis masih memiliki celah untuk diatur oleh
panitia penyelenggara dengan dasar kedekatan
ataupun dalam bahasa lain disebut nepotisme.
Karena, scoring akan muncul dan data disajikan
dengan sangat cepat tanpa ada kekhawatiran akan
adanya manipulasi pada setiap prosesnya.
Selanjutnya adalah di tingkat Kanwil Kementerian
Agama Provinsi melakukan wawancara guna
mengetahui secara dekat dengan peserta dan
penilaian terhadap individu peserta. Serta kesiapan
dalam menjalankan tugas sebagai Tim Pemandu
Haji Indonesia (TPHI).
Pada tes tahap ini Kanwil Kementerian Agama
Provinsi akan memverifikasi hasil tes dan
menentukan nama yang berhak lolos dan menjadi
Tim Pemandu Haji Indonesia yang selanjutnya
akan diserahkan ke pusat atau Kementerian Agama
79
Republik Indonesia untuk di ditetapkan
berdasarkan SK Dirjen Penyelenggara Haji dan
Umroh pada tanggal 13 Maret 2019 dan
selanjutnya akan mengikuti pelatihan secara
khusus bagi yang telah dinyatakan lolos dan berhak
menjadi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI).
Adapun yang berhak menjadi Tim Pemandu Haji
Indonesia (TPHI) adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3 Daftar peserta yang berhak menjadi Tim
Pemandu Haji Indonesia
NO NAMA KET
1 Drs. H. Faizal Sisworo, M.Si TPHI
2 Drs. Marsudin TPHI
3 H. Abdul Rahman TPHI
4 Hasanuddin, SE TPHI
Sumber: Data diperoleh dari Kementerian Agama
Kota Tangerang
Dalam proses rekrutmen dan seleksi pastilah ada
nya sebuah penyaringan guna menentukan
sesorang yang benar memiliki kompetensi,
profesional dan bertanggung jawab. Hanya
terdapat 4 peserta yang berhak menjadi Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI). Efektivitas
merupakan sebuah kemampuan dalam menentukan
80
metode dan cara yang tepat dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dengan
ini suatu hal dapat dikatakan efektif apabila sesuai
dengan perencanaan dan realisasi yang terlaksana
dengan optimal. Berdasarkan yang telah penulis
paparkan bahwa dalam setiap proses dan aktivitas
rekrutmen dan seleksi di tahap Kementerian
Agama Kota Tangerang tahun 2019 berjalan
dengan efektif sesuai dengan tujuan, pedoman dan
langkah dalam rekrutmen dan seleksi. Hal ini
dilakukan dengan penuh perencanaan yang matang
dan optimal.
Proses berjalan dengan terbuka dan akuntabel
selaras dengan maksud terciptanya kualitas dan
kompetensi Tim Pemandu Haji Indonesia guna
memuaskan jemaah Haji Indonesia tahun 2019.
Karena, tugas dan tanggung jawab sebagai
pemandu haji tidaklah mudah, pemandu haji harus
memiliki sifat dan jiwa kepemimpinan dan
komunikasi yang baik.
Apapun yang menyangkut perhajian selain
peribadahan adalah menjadi tanggung jawab tim
pemandu Haji Indonesia, maka dengan rekrutmen
dan seleksi yang telah dilakukan maka sesuai
dengan tujuan dan standarisasi yang telah
81
ditetapkan dalam perencanaan organisasi
sebelumnya.Pada proses dan sistem yang telah
digunakan untuk menerik sumber daya manusia
atau peserta dicegah dengan proses seleksi yang
telah direncanakan dengan matang.
Adapun analisa dalam proses rekrutmen dan
seleksi dalam table berikut antara lain adalah:
Tabel 5.4 Analisa rekrutmen dan seleksi Tim
Pemandu Haji pada Kementerian Agama Kota
Tangerang
Teori
Rekrutmen Hasil Analisis
System
Petronage
(Kawan)
Sistem rekrutmen yang
digunakan dalam menyaring
TimPemandu Haji Indonesia
(TPHI) diinimalisir dengan
adanya proses seleksi yang
ketat dan berbasis online atau
CAT (Computer Asissted Test)
sehingga proses pelaksanaan
seleksi yang telah ditetapkan
oleh panitia penyelenggara
tanpa adanya nepotisme dan
kecurangan dalam pelaksanaan
rekrutmen dan seleksinya.
82
System
Meryt
(Kecakapan)
Beberapa peserta dapat terlihat
yang memiliki kompetensi dan
pengalaman dalam pengelolaan
dan penyelenggaraan Haji yang
dibuktikan dengan persyaratan
atau administrasi dan hasi tes
kompetensi. Tanpa adanya
kedekatan sebagaimana diatas
sebelumnya telah dijelaskan.
Bakat dan kompetensi yang
dimiliki menunjang dalam
tercapainya Tim Pemandu Haji
Indonesia yang dapat melayani
jemaah Haji dengan profesional
pada setiap
penyelenggaraannya.
System
Carier
(Meningkat)
Sistem rekrutmen yang menitik
beratkan pada kesempatan
pegawai yakni terutama
pegawai Kementerian Agama
Kota Tangerang adalah hal
yang baik pula selama peserta
tersebut dibekali dengan
wawasan dan kemampuan
dalam penyelenggaraan Haji,
83
dan pada pelaksanaan
rekrutmen tahun ini peserta
yang merupakan pegawai
Kementerian Agama
dinyatakan dan ditetapkan
sebagai Tim Pemandu Haji
Indonesia. Serta hal ini mampu
menjadi bahan evaluasi untuk
proses rekrutmen dan seleksi
pada tahun yang akan datang
B. Analisis Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu
Haji Indonesia (TPHI) Pada Kementerian Agama Kota
Tangerang Tahun 2019
Rekrutmen dan seleksi yang telah dilakukan oleh
Kementerian Agama Kota Tagerang pada Tahun 2019 adalah
bagian dari tanggung jawab guna menyiapkan para perugas
haji yang akan dipersiapkan pada penyelenggaraan Haji setiap
tahunnya. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang dimulai
pada tanggal 14 Februari 2019 – 14 Maret 2019 dilasanakan
dengan baik berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dengan jumlah Tim Pemandu
Haji (TPHI) yang berhak dan ditugaskan sebagai petugas Haji
Indonesia pada Tahun 2019 adalah sebanyak 4 petugas Haji
Indonesia.
84
Efektivitas rekrutmen dan seleksi yang dilakuan
Kementerian Agama Kota Tangerang dapat terlihat dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dan realisasi target yang
dijalankan. Efektivitas yang dilakukan Kementerian Agama
Kota Tangerang dalam rekrutmen dan seleksi dapat terlihat
antara lain sebagai berikut:
a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa
kegiatan rekutmen dan seleksi Tim Pemandu Haji
Indonesia (TPHI) telah dilaksanakan dengan tepat
dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari apa yang telah
dilaksanakan tanpa terjadi suatu permasalahan.
Artinya pelaksanaan rekrutmen dijakankan dengan
optimal sesuai dengan rencana dan target yang telah
ditetapkan.
b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa di dalam
usaha pencapaian efektif itu maka diperlukan beberapa
hal antara lain:
1) Biaya, bahwa dalam menunjang efektivitas biaya
yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kota
Tangerang tidak banyak. Hal ini terlhat dari
berbagai macam pengeluaran yang sudah
ditetapkan dalam perencanaan sebelumnya yang
dialokasikan dalam proses rekrutmen dan seleksi
85
Tim Pemandu Haji Indoneia (TPHI) pada Tahun
2019.
2) Tenaga kerja, bahwa Sumber Daya Manusia yang
ditetapkan adalah sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi dan profesional
dalamidangnya. Dengan ini dibuktikan bahwa
Kementerian Agama Kota Tangerang membentuk
unsur kepanitiaan dalam rekrutmen dan seleksi
petugas Haji.
3) Peralatan, peralatan dalam pelaksanaan rekrutmen
dan seleksi dijalankan dengan memenuhi standar
operasional sebagaimana yang telah ditetapkan
oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
4) Waktu, dalam proses rekrutmen dan seleksi waktu
dan time schedule mengikuti intruksi yang telah
diberikan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia, dengan kata lain Kementerian Agama
Kota Tangerang hanya menjalankan saja. Terlihat
dalam proses pelaksanaan bahwa waktu
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pada
Kementerian Agama Kota Tangerang sesuai dan
tidak adanya kemoloran dalam setiap kegiatannya.
5) Ruangan, ruangan menjadi hal yang penting untuk
keberlangsunga rekrutmen dan seleksi,
Kementerian Agama Kota Tangerang
86
menggunakan salah satu ruangan yang ada di
Kementerian Agama sebagai ruang pendaftaran,
sedangkan untuk pelaksanaan ujian tertulis pihak
Kementerian Agama bekerja sama dengan instansi
lain. Karena, keterbatasan tempat dan untuk
menunjang efektivitas pelaksanaan seleksi.
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab,
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan menjadi acuan dalam mencapai target,
terbukti dari berbagai perencanaan yang telah
ditetapkan Kementerian Agama Kota Tangerang
mampu melaksanakannya dengan optimal dan
profesional. Adanya berbagai unsur dari Sumver Daya
Manusia yang terdapat pada Kementerian Agama Kota
Tangerang untuk bersama mengawal dan membantu
dalam terlaksananya rekrutmen dan seleksi yang baik.
d. Pembagian kerja yang nyata, dalam hal ini
Kementerian Agama Kota Tangerang memiliki
standar operasional dalam menjalankan tugasnya
terutama tentang rekrutmen dan seleksi dimana sudah
ada pembagian kerja atau job description yang telah
dibebenkan. Dengan rangka membantu Kementerian
Agama membentuk kepanitiaan yang di dalamnya
terdapat Ketua, Sekretaris, Bendahara, Verifikator dan
87
Korektor. Inilah kepanitian yang dibentuk agar tidak
ada tumpeng tindih dalam pembagian kerja.
e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab,
Kementerian Agama memberikan wewenang tanpa
adanya pandang bulu satu sama lainnya. Tidak ada
kecenderungan dalam tahap proses rekrutmen dan
seleksi semua berdasarkan kompetensi dan
profesionalisme. Sebagaimana tujuan yang akan
dicapai, wewenang dan aturan yang perlu dipegang
teguh supaya proses rekrutmen dan seleki yag
dilaksanaan oleh Kementerian Agama Kota Tangerang
memiliki kualitas.
f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk menegaskan
bahwa kegiatan kerja adalah kegiatan yang praktis
perihal penyelenggaraan dan persiapan dalam
penyelenggaraan Haji. Karena, senantiasa dilakukan
secara terus menerus pada setiap tahunnya. Pada setiap
tahunnya Kementerian Agama Kota Tangerang
membentuk panitia rekrutmen dan seleksi dimana
terlebih dahulu dibekali dan diberikan pengarahan,
selain itu adanya sistem operasional prosedur yang
adapat menunjang kinerja setiap petugas maupun
panita dalam proses rekrutmen dan seleksi
88
Dalam analisis efektifitas yang telah penulis kaji,
Kementerian Agama Kota Tangerang menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya dalam rekrutmen dan seleksi Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Tahun 2019 berjalan
dengan efektif. Semua prinsip yang telah penulis jabarkan
berjalan sebagaimana mestinya
Bahwa rencana yang telah ditetapkan berjalan
sebagaimana mestinya, tidak ada perubahan waktu atau
kurang teliti dan persiapannya panitia dalam menyiapkan
segala hal terkait konsep maupun teknis dalam
penyelenggaraan rekrutmen dan seleksi. Sehingga hasil
atau output dari rekrutmen dan seleksi petugas Haji pada
Kementerian Agama Kota Tangerang memiliki Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, berintegritas dan
profesional untuk membantu berjalannya proses
penyelenggaraan Haji Republik Indonesia untuk Jemaah
Haji wilayah Kota Tangerang pada Tahun 2019.
Karena proses rekrutmen ini berjalan secara masif dan
serempak mengikuti intruksi yang dibuat oleh Kementerian
Agama Republik Indonesia, Kementerian Agama Kota
Tangerang dalam proses seleksinya sesuai dan hanya
sedikit catatan yang perlu diperbaiki dalam proses
rekrutmen dan seleksi pada tahun-tahun yang akan datang.
89
Tabel 5.5 Analisa Efektivitas rekrutmen dan seleksi Tim
Pemandu Haji pada Kementerian Agama Kota Tangerang
Teori Efektivitas Hasil Analisis
Berhasil Guna
Dalam rangka mencapai pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi yang efektif,
maka Kementerian Agama Kota
Tangerang telah membuat
perencanaan yang sudah ditetapkan
dan sesuai dengan target dan capaian
apa yang diharapkan dalam proses
rekrutmen dan seleksi untuk Tim
Pemandu Haji Indonesia (TPHI)
untuk penyelenggaraan dan
pengelolaan Haji pada Tahun 2019.
Pengambilan tujuan dan hasil harus
sesuai dan hal inilah yang menjadi
ketentuan dalam mencapai target
secara optimal.
Ekonomis
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
dibebankan kepada Kementerin
Agama Republik Indonesia sebagai
penanggung jawab. Adapun dalam
proses rekrutmen dan seleksi yang
dilakukan oleh Kementerian Agama
berjalan dengan baik dalam
90
pengorganisasian anggaran yang
telah diberikan oleh Kementerian
Agama Republik Indonesia yang
bermula pada penetapan DPR dalam
rancangan APBN untuk
penyelenggaraan Haji. Tidak adanya
kesalahan dan melesetnya anggaran
yang tidak dierlukan. Baikdalam
proses pelaksanaan, peralatan, waktu
sampai dengan biaya yang
dikeluarkan.
Pelaksanaan Kerja
Sistem rekrutmen yang menitik
beratkan pada kesempatan pegawai
yakni terutama pegawai Kementerian
Agama Kota Tangerang adalah hal
yang baik pula selama peserta
tersebut dibekali dengan wawasan
dan kemampuan dalam
penyelenggaraan Haji, dan pada
pelaksanaan rekrutmen tahun ini
peserta yang merupakan pegawai
Kementerian Agama dinyatakan dan
ditetapkan sebagai Tim Pemandu
Haji Indonesia. Serta hal ini mampu
menjadi bahan evaluasi untuk proses
91
rekrutmen dan seleksi pada tahun
yang akan datang
Pembagian Kerja
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
ini melibatkan banyak unsur dengan
pembagian kerja, atautugas pokok
dan fungsi masing-masing yang
berbeda. Dalam rekrutmen ini
terdapat kepanitiaan rekrutmen dan
seleksi selain itu pula adanya
pengawas dan dewan penasihat yang
langsung bertanggung jawab pada
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi.
Rasionalitas
Wewenang
Dalam pelaksanaan ini Kementerian
Agama Kota Tangerang harus
senantiasa menjaga integritasnya.
Tidak melakukan kecurangan atau
kelalaian dalam pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi. Kementerian
Agama Kota Tangerang menyeleksi
dengan betul-betul objektif sesuai
dengan kompetensi para calon
petugas.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang sudah ditetapkan
menjadi dasar dan acuan dalam
melaksanakan rekrutmen dan seleksi.
92
Kantor Kemeneterian Agama Kota
Tangerang dalam melaksanakan
persiapan penyelenggaraan Haji
dilakukan setiap tahunnya untuk
lebih baik di masa yang akan datang
C. Faktor Kendala Rekrutmen dan Seleksi Tim Pemandu
Haji Indonesia Pada Kementerian Agama Kota
Tangerang
Dalam pelaksanaan rekrutmen terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi, Faktor-faktor tersebut adalah faktor
yang harus dipelajari dan diamati dengan baik oleh setiap
instansi penyelenggara dalam rekrutmen dan seleksi. Adapun
beberapa faktor yang menjadi penghambat atau kendala dalam
rekrutmen dan seleksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya rekrutmen
Biaya rekrutmen dan seleksi yang memerlukan waktu
berhari-hari menhabiskan anggaran dan dana yang
tidak sedikit, karena banyaknya pemberkasan dan
proses seleksi yang perlu diikuti menjadikannya
menghabiskan anggaran rekrutmen dan seleksi yang
cukup besar adapun untuk tahap pelaksanaan seleksi
petugas Haji Indonesia dapat dilaksanakan di
Kementerian Agama Kota Tangerang.
93
2. Budaya Pekerja
Budaya dan kebiasaan yang selalu dilakukan secara
berulang kali adalah kurangnya simpati sehingga
menganggap biasa pelaksanaan rekrutmen dan
seleksinya.
3. Peserta yang lalai melampirkan Administrasi
Banyaknya peserta yang tidak melampirkan
persyaratan yang telah tertera merupakan kendala yang
di alami ketika proses adminitrasi, dimana penilaian
yang didapatkan atas hasil admnistrasi belum cukup
maksimal.
4. Sosialisasi yang kurang masif
Sosialisasi rekrutmen dan seleksi yang kurang masif
dan menyeluruh saat dipublikasikan kepada peserta
atau calon petugas Haji Indonesia.
94
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan pada efektivitas
rekrutmen Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Pada
Kementerian Agama Kota Tangerang sebagai berikut:
Efektivitas dalam rekrutmen dan seleksi terlihat dari yang
telah direncakanakan sesuai dengan yang telah direalisasikan.
Efektivitas adalah proses yang bertujuan mencapai tujuan
bersama yang sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Perencanaan dan proses pelaksanaan yang
dilakukan oleh Kementerian Agama Kota Tangerang pada
tahun 2019 telah dilakukan sesuai dengan Pedoman
Rekrutmen Petugas Haji Indonesia Tahun 2019 yang telah
ditetapkan oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh.
Analisis rekrutmen dan seleksi pada Kementerian Agama
Kota Tangerang berjalan dengansesuai ketentuan yang
berlaku, dengan menggunakan system patronage, sistem merit
dan system carier. Serta adanya tahapan seleksi yang
dilakukan berdasarkan intruksi Kementerian Agama Republik
Indonesia dengan diawali oleh Seleksi Administrasi, Seleksi
Tertulis, CAT (Computer Asissted Test), Wawancara dan Tes
Kesehatan.
95
Adapun analisis efektivitas rekrutmen dan seleksi Tim
Pemandu Haji Indonesia dengan berbaga tahapan berjelan
dengan baik, dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dan
direncanakan sebelumnya.
Terlihat dari berbagai seleksi tidak terdapat banyak
permasalahan dan persoalan dalam aktivitas seleksi,
mengingat seleksi yang dilakukan secara bertahap dan sangat
sedikit apabila terjadinya kecurangan dan adanya pelanggaran
yang dilakukan oleh panitia penyelenggara ataupun oleh
peserta seleksi karena mekanisme yang telah dijalankan sesuai
dengan prosedur yang telah terencana.
Dalam hal ini diperlukan adanya pedoman rekrutmen yang
telah disusun dapat dipublikasian secara masif, sarana dan
prasarana yang memadai, dan sumber daya manusia yang telah
banyak sekali memiliki pengetahuan dan ilmu tentang
penyelenggaraan dan peribadatan dalam Haji, serta sistem
seleksi yang telah terintegrasi meminimalisir segala
kecurangan yang akan terjadi pada setiap seleksinya. Sehingga
kendala seperti budaya pencari kerja yang masih meremehkan
dan menganggap mudah setiap proses rekrutmen dan seleksi
dapat diminimalisir.
96
D. Saran
Dalam kesimpulan yang telah dipaparkan, aka penulis
memberikan saran yang perlu disampaikan terhadap setiap
proses rekrutmen dan seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia
(TPHI) yang dilakuan oleh Kementerian Agama Kota
Tangerang yakni:
1. Saran Akademik
a. Proses rekrutmen dan seleksi sehendak lebih tetuju
pada persyaratan yang telah diberlakukan sesuai
aturan baru, yakni dengan adanya sertifikasi bagi
Petugas Haji Indonesia.
b. Mengukur efektivitas pada pola seleksi dengan
CAT (Computer Assisted Test) karena baru
berjalan 2 Tahun, dan masih banyak mengalami
kendala dalam hal teknis di lapangan.
2. Saran Praktis
a. Melakukan proses rekrutmen berdasarkan hasil
yang objektif, lebih melihat kecakapan,
kemampuan dan pengalaman untuk calon peserta
sebagai Tim Pemandu Haji Indonesia yang
profesioal guna melayani jemaah Haji Indonesia.
b. Hendaknya untuk menjaga transparansi dan
profesionalitas hasil rekrutmen dan seleksi dapat
dicantumkan dalam website yang telah tersedia.
97
c. Proses rekrutmen dan seleksi harus dilakukan
dengan cermat dan komperhensif, komunikasi
yang dibangun harus terjalin dengan baik oleh
berbagai intansi yang meyelenggaraan proses
rekrutmen dan seleksi untuk meminimalisir
terjadinya mist koordinasi satu sama dengan
lainnya.
d. Data hasil tes dan skoring seharusnya dipaparkan
dalam papan pengumuman yang telah tesedia baik
dalam tahap administrasi, kompetensi secara
tertulis dan berbasis online atau CAT (Computer
Asissted Test) dengan menginput nomor user yang
telah diberikan pada saat mendaftara sebagai
petugas Haji Indonesia.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Bulan Bintang.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Departemen Agama Republik Indonesia. 2003. Hikmah Ibadah
Haji. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam dan Penyelenggaraan Haji.
_________________________________. 2003. Fiqh Haji.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
dan Penyelenggaraan Haji.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji & Umroh. 2012. Haji
Dari Masa ke Masa. Jakarta: Dirjen Penyelenggara Haji &
Umroh.
Fathoni, Abdurrachman. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hani, Handoko T. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Melayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Husman, Husaini. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Public
Relation. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Kartono, Ahmad. 2016. Solusi Hukum Manasik dalam
Permasalahan Ibadah Haji Menurut Empat Mazhab.
Jakarta: Pustaka Cendekia Muda.
Koentjoroningrat. 1998. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.
Madjid, Dien. 2008. Segala Hal Tentang Haji dan Umroh. Jakarta:
PT Gelora Aksara Pratama.
Mangkuprawira, Sjapri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia.
99
Marzuki. 2003. Metodologi Riset. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
UII Yogyakarta.
Nawawi, Hadari. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Rahmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi
Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT
Rosdakarya.
Rochimi, Abdurrachman. 2010. Segala Hal tentang Haji dan
Umroh. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: STIE YKPN.
Sirait, Justine T. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Organisasi Internasional. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Siswandi. 2011. Aplikasi Manjemen Perusahaan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujadi. 1990. Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya
Proses Manajemen. Jakarta: CV Masagung.
Tika, Pabundu. 2005. Budaya Organisasi dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.
100
SUMBER INTERNET
Kementerian Agama Republik Indonesia. "Uraian Tugas Petugas
yang Menyertai Kloter Tahun 2019". Diakses dari
www.kemenagri.com pada 17 Oktober 2019 Pukul 09.24
_________________________________. "Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Ibadah Haji". Diakses dari
www.kemenagri.com pada 11 Oktober 2019 Pukul 21.30
_________________________________. "Peraturan Menteri
Agama RI No. 20 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Agama RI No. 20 Tahun 2012, Bab
IV Pasal 23 Tentang Petugas yang Menyertai Jemaah Haji".
Diakses dari www.kemenagri.com pada
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA
A. Identitas Diri
Nama : Isbaher Ramsyah, M.Pd, M.M
Jabatan : Ketua Pelaksana Rekrutmen dan Seleksi
Petugas Haji Indonesia.
Waktu : Jum’at, 29 November 2019
Tempat : Kementerian Agama Kota
Tangerang
B. Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi
1. Apa tujuan rekrutmen dan seleksi?
Rekrutmen merupakan usaha yang dilakukan guna
menyaring tenaga kerja yang siap ditempatkan dalam
beberapa tempat dengan proses seleksi yang ketat untuk
membantu kinerja dalam hal ini Kementerian Agama
Kota Tangerang.
2. Siapa yang bertanggung jawab atas rekrutmen?
Pelaksanaan rekrutmen petugas haji dibawah tanggung
jawab Kementerian Agama Kota Tangerang, membentuk
panitia seleksi yang berjumlah 6 orang.
3. Berapa lama penyelenggaraan rekrutmen dan seleksi?
Rerutmen dan seleksi dilaksanakan dengan penuh
perencanaan tentunya, dengan ini rekrutmen telah
diinformasikan oleh Kementerian Agama RI, dan
menunjuk Kementerian Agama Kab/Kota yang akan
membantu proses rekrutmen dan seleksi. Sedngkan
seleksi yang dilakukan Kementerian Agama Kota
Tangerang selama 2 minggu, yakni untuk seleksi
administrasi dan seleksi tertulis.
4. Berapa jumlah pendaftar dalam rekrutmen dan seleksi?
Jumlah pendaftar untuk Petugas Haji Kloter adalah 23
peserta dengan rincian, 12 peserta sebagai calon TPHI, 9
peserta sebagai calon TPIHI dan 2 peserta sebagai calon
PPIH Arab Saudi. Sedangkan yang terseleksi seluruhnya
adalah 4 peserta TPHI, 4 peserta TPIHI.
5. Apakah faktor pendukung dan kendala yang terjadi saat
proses rekrutmen dan seleksi?
Tentunya Kementerian Agama Republik Indonesia telah
mempersiapk
an proses rekrutmen dan seleksi dengan matang, dengan
adanya pedoman rekrutmen dan koordinasi yang
terintegrasi dengan baik, sedangnkan untuk kendala yang
terjadi lebih kepada faktor individu pendaftar, yakni
dengan budaya para peserta.
Tangerang, 19 November 2019
Isbaher Ramsyah, M.Pd, M.M
HASIL WAWANCARA
A. Identitas Diri
Nama : Dra. Hj. Siti Umroh
Jabatan : Kasie Haji dan Umroh
Kementerian Agama Kota Tangerang
Waktu : Jum’at, 29 November 2019
Tempat : Kementerian Agama Kota
Tangerang
B. Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi
1. Apa Tujuan Rekrutmen dan Seleksi?
Rekrutmen dan seleksi bertujuan sebagai penambahan
jumlah pegawa yang memang kaan diperbantukan untuk
pelaksanaan Haji, sbagai pelayan proses ini dilakukan
guna meningkatkan pelayanan kepada tamu Allah
2. Bagaimana proses rekrutmen dan seleksi?
Kementerian Agama bertanggung jawab dengan
membentuk dan membuat SK atas kepanitiaan rekrutmen
dan seleksi
3. Apakah proses seleksi mengalami kendala?
Berdasarkan hasil dan laporan panitia pelaksana
rekrutmen dan seleksi pada tahun ini tidak terjadi kendala
apapun. Karena sudah dipersiapkan dengan baik dan
dengan perencanaan yang matang.
4. Apakah peserta yang telah terseleksi dapat bekerja sesuai
dengan harapan?
Pasca pelaksanaan kami mengadakan evaluasi terkait
penyelenggaraan haji pada tahun ini. Sejauh ini, para
peserta yang telah bekerja tidakmengalami kendala.
Karena sudah mengikuti pelatihan yang sangat baik yang
telah diselenggarakan di Embarkasi Pondok Gede.
Tangerang, 19 November 2019
Dra. Hj. Siti Umroh
HASIL WAWANCARA
A. Identitas Diri
Nama : H. Abdul Rahman
Jabatan : Staff Tata Usaha Kementerian Agama
Kota Tangerang (Tim Pemandu Haji
Indonesia)
Waktu : Jum’at, 29 November 2019
Tempat : Kementerian Agama Kota
Tangerang
B. Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi
1. Ada berapa tahapan untuk dinyatakan menjadi Tim
Pemandu Haji Indonesia?
Tahapan dalam rekrutmen meliputi beberaapa tahapan
baik dalam hal adinistratif maupun dalam hal tes
kompetensi sampai nanti adalah wawancara.
2. Bagaimana proses seleksi yang dilakukan Kementerian
Agama Kota Tangerang?
Proses seleksi dilakukan dengan sangat hati-hati, dalam
berbagai macam pertanyaan dan soal yang diberikan oleh
panitia pelaksana dapat dipastikan tidak ada kebocoran
soal di dalamnya.
3. Apakah dalam proses seleksi mengalami kendala?
Dalam pelaksanaan seleksi berjalan lanacar dan tertib
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
4. Apakah Bapak melampirkan segala persyaratan
administasi?
Persyaratan administrasi yang telah ditetapkan oleh
panitia alhamdulillah saya melampirkan secara
keseluruhan. Dengan penambahan sertifikat Pembimbing
Haji yang akan meningkatkan penilaian dalam tes awal
yakni administratif.
5. Bagaimana soal yang telah dibuat oleh Kementerian
Agama Pusat?
Perihal soal yang telah disiapkan ada beberapa sub
pembahasan yang menjadi acuan terutama tentang
penyelenggaraan Haji, Fiqih Haji dan Wawasan
Kebangsaan.
Tangerang, 19 November 2019
H. Abdul Rahman
SCORING PESERTA REKRUTMEN TIM PEMANDU
HAJI INDONESIA KOTA TANGERANG TAHUN 2019
NO NAMA PERIN
GKAT
NIAI
BERK
AS
NILAI
TES TOTAL
1 Drs. H. Faizal
Sisworo, M.Si 3 90 63 76.5
2 Khotibul Umam
Mauludy 6 60 68 64
3 Drs. Marsudin 4 55 97 76
4 Yana Karyana, SH.
MH 11 60 49 54.5
5 H. Abdul
Razak, SE 1 85 92 88.5
6 Jamaluddin, S.Psi,
M.Si 9 60 50 55
7 H. Abdul Rahman 2 65 95 80
8 Hasanuddin, SE 5 55 97 76
9 M. Asep Syaefuddin,
S.Ag 7 60 60 60
10 Muhamad Zaqi,
S.Ag 12 55 54 54.5
11 H. Barojih, S.Ag 8 60 57 58.5
12 Hasby Ashshidiqi,
S.Hi 10 55 55 55
WAKTU DAN KEGIATAN PELAKSANAAN
REKRUTMEN PETUGAS HAJI INDONESIA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA TANGERANG 2019
No Tanggal Kegiatan
1.
14 – 20
Februari
2019
Penerimaan pendaftaran tes tingkat Kementerian
Agama Kabupaten/Kota
2. 22 Februari
2019
Pengumuman peserta yang berhak mengikuti tes
kompetensi tingkat Kemenag Kabupaten/Kota
3. 25 Februari
2019
Tes kompetensi tingkat Kemenag Kabupaten/Kota
secara Online CAT (Computes Assisted Test) dan
koeksi serta rekapitulasi hasil tes Panitia tingkat
Kementerian Agama Kabupaten/Kota
4.
26 – 27
Februari
2019
Hasil koreksi/rekap hasil tes (administrasi dan
tertulis) diserahkan oleh kepada Panitia tingkat
Kantor Wilayah
5.
26 -27
Februari
2019
Panitia tingkat Kantor Wilayah melakukan verifikasi
data yang telah di upload calon petugas yang telah
lolos seleksi di Kab/Kota
6. 28 Februari
2019
Pengumuman peserta yang berhak mengikuti tes
tingkat Kantor Wilayah Provinsi
7. 05 Maret
2019
Tes kompetensi administrasi secara Online CAT
(Computer Assisted Test) dan wawancara tingkat
Provinsi. Dan Panitia tingkat Provinsi mengoreksi
hasil tes petugas TPHI dan TPIHI (Petugas Kloter)
8. 11 – 12
Maret 2019
Panitia tingkat Provinsi menyerahkan hasil
penetapan Kakanwil untuk petugas TPHI dan TPIHI
ke Pusat untukditetapkan dengan SK dirjen PHU
9. 13 Maret
2019
Pengumuman calon petugas yang berhak mengikuti
pelatihan
DAFTAR NAMA PANITIA REKRUTMEN PETUGAS
HAJI INDONESIA PADA KEMENTERIAN AGAMA
KOTA TANGERANG TAHUN 2019
NO NAMA KET
1 Isbaher Ramsyah Ketua
2 H. Yahya Sekretaris
3 Yuyun Rismianto Bendahara 1
4 Iis Khairunnisa Bendahara 2
5 H. Anshori Pengawas
6 Hj. Tutun Pengawas
7 H. Mutori Korektor
8 H. Arsyad Korektor
DOKUMENTASI
Gambar 1. Pembukaan Rekrutmen Petugas Haji Pada
Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019
Gambar 2. Pelaksanaan Rekrutmen Petugas Haji Pada
Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019
Gambar 3. Foto Pantia Rekrutmen Petugas Haji Pasca Seleksi
Pada Kementerian Agama Kota Tangerang Tahun 2019
Gambar 4. Pelaksanaan wawancara penulis dengan Bapak Isbaher
Ramsyah, M.Pd.I, M.M
Gambar 5. Pelaksanaan Wawancara Penulis dengan Bapak H.
Andul Rohman selaku Pemandu Haji Indonesia Tahun 2019