29
 1 | Page  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara yang majemuk dan memiliki berbagai macam adat dan budaya yang tersebar di seluruh antero nusantara dan memiliki berbagai macam ada t budaya dan hukum adat nya masing masing y ang tercermin dari tingkah pola masyarakat Sebagai mana diketahui adat di indonesia itu sangat beraneka ragam baik dari segi cakupan kebudayaan dan sampai di bidang hukum adat yang hidup di lingkungan masyarakat dari yang terkecil keluarga hingga ke suatu wilayah mempunyai hukum ad at yang berbeda an tar wilayah yang satu deng an yang lain Sebagai mahasiswa fakultas hukum mempelajari hukum adat merupakan hal yang penting karena hukum adat di indonesia sebagian masih di pegang kuat oleh golongan nya sehingga dalam kenyataan di kehidupan masyarakat sering di jumpai pertentangan antara hukum resmi dan hukum adat Sehingga timbul ke bimba ngan di kalanga n masyarakat oleh karena itu lah terbentuk mata kuliah hukum adat Makalah ini yang berjudul hukum adat Ambon kami susun dengan tujuan untuk sebagai tugas mata kuliah huk um adat kami yang k ami susun secara bersama dalam makalah ini kami be rupaya menjelaskan s emaksimal mungkin tentang hukum adat yang berada di daerah ambon secara sebaik mungkin tapi kami menyadari makalah ini tidak lah sempu rna masi h banyak kekurangan di berbagai bidang oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran 1.2 masalah dalam kehidupan masyarakat ambon di jumpai hukum adat yg hidup di masyarakat lalu bagai mana hukum adat ambon yang sebenarnya? Bagai mana struktur kemasarakatan ,hukum waris,hukum perkawinan ,sistemperekonomian dll menurut hukum adat ambon apakah hukum adat ambon condong kepada salah satu hukum ag ama? Di makalah inilah kami berup aya membahas pertanyaan pertanyaan tersebut

hukum adat ambon khaidir alatas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 1/29

1 | P a g e  

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia adalah negara yang majemuk dan memiliki berbagai macam

adat dan budaya yang tersebar di seluruh antero nusantara dan memiliki

berbagai macam adat budaya dan hukum adat nya masing masing yang

tercermin dari tingkah pola masyarakat

Sebagai mana diketahui adat di indonesia itu sangat beraneka ragam

baik dari segi cakupan kebudayaan dan sampai di bidang hukum adat yang

hidup di lingkungan masyarakat dari yang terkecil keluarga hingga ke suatu

wilayah mempunyai hukum adat yang berbeda antar wilayah yang satu denganyang lain

Sebagai mahasiswa fakultas hukum mempelajari hukum adat

merupakan hal yang penting karena hukum adat di indonesia sebagian masih di

pegang kuat oleh golongan nya sehingga dalam kenyataan di kehidupan

masyarakat sering di jumpai pertentangan antara hukum resmi dan hukum adat

Sehingga timbul ke bimbangan di kalangan masyarakat oleh karena itu lah

terbentuk mata kuliah hukum adat

Makalah ini yang berjudul hukum adat Ambon kami susun dengan

tujuan untuk sebagai tugas mata kuliah hukum adat kami yang kami susun

secara bersama dalam makalah ini kami berupaya menjelaskan semaksimal

mungkin tentang hukum adat yang berada di daerah ambon secara sebaik

mungkin tapi kami menyadari makalah ini tidak lah sempurna masih banyak

kekurangan di berbagai bidang oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran

1.2 masalah

dalam kehidupan masyarakat ambon di jumpai hukum adat yg hidup di

masyarakat lalu bagai mana hukum adat ambon yang sebenarnya? Bagai mana

struktur kemasarakatan ,hukum waris,hukum perkawinan ,sistemperekonomian

dll menurut hukum adat ambon apakah hukum adat ambon condong kepada

salah satu hukum agama? Di makalah inilah kami berupaya membahas

pertanyaan pertanyaan tersebut

Page 2: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 2/29

2 | P a g e  

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 SUSUNAN MASYARAKAT

2.2.1.RUMATAU

Kesatuan kelompok genealogis yang lebih besar sesudah keluarga adalah

rumatau atau lumatau . Kata pokoknya adalah “ruma” atau “rumah”. Sebutkan untuk

kata ruma ini berbeda di beberapa tempat, sesuai dengan dialek setempat. Menurut

dialek Saparua disebut lumal , dialek Nusalaut rumal , dialwk Haruku ruma, dialek

Hila dan assilulu luma. Sebutan luma juga dikemukakan oleh Streseman. Di dalam

bahasa daerah asli atau “bahasa tanah” huruf “r” dibaca “l”. Jadi rumatau dibaca

lumatau, ratu menjadi latu. Huruf “p” dan “b” jadi “h”. Pitu jadu hitu, barat jadi halat.

Negeri Latu-Halat berarti negeri Ratu barat. Sesuai dengan lokasinya negeri

Latuhalat ini terletak di ujung Barat jaziriah Leitimor yang dipimpin oleh seorang Raja

, seorang latu atau ratu. 

Kalau “tau”  bisa diartikan “isi” , maka rumatau berarti rumah yang didiami

bersama-sama oleh orang-orang yang seketurunan dan keanggotaannya tersusun

menurut garis bapak. Nama lain yang populer dikalangan rakyat untuk rumantau ini

adalah “mata- mata” . Mata berarti “asal” atau “induk” , jadi mataruma berarti rumah

induk atau rumah asal yang dapat disamakan dengan rumah gadang di

Minangkabau. Sebuah rumatau biasanya terdiri atas beberapa keluarga dengankepala keluarganya masing-masing. Rumatau merupakan sel induk bagi

terbentuknya masyarakat di daerah Ambon Lease. Setiap orang senantiasa

tergabung ke dalam salah satu rumatau. Mereka yang tidak tergabung ke dalam

saah satu rumatau sukar untuk dapat turut serta di dalam lalu lintas hukum dan

kurang mendapat perlindungan hukum, karena tidak masuk hitungan sebagai orang

asli dari negeri yang bersangkutan. Rumatau adalah kebanggan dari anggotanya,

dan berada di luarnya berarti kehilangan kebanggaan dan martabat serta lain-lain

Page 3: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 3/29

3 | P a g e  

hak yang dapat dibanggakan sebagai orang asal. Dari rumatau-rumatau inilah

berkembangnya susunan masyarakat,

selanjutnya dalam ruang lingkup yang lebih luas seperti aku taau soa . Untuk

mengatur urusan suatu rumatau, baik dalam hubungan ke dalam rumatau, maupun

terhadap pihak luar seperti rumatau lainnya, maka diangkatlah salah seorang dari

anggota rumatau yang bersangkutan menjadi pimpinan dengan gelar “upu”.

Biasanya dipilih yang tertua atau yang dituakan di antara anggota rumatau itu.

Senioritas generasi seseorang memegang peranan penting untuk dapat diankat

menjadi upu. Ini dimaksudkan supaya diperoleh seseorang pemimpin yang

berwibawa.

2.1.2. UKU

Karena pertambahan isi rumatau dengan lahirnya manusia-manusia baru di

dalam rumatau tersebut, maka lama kelamaan rumah besar yang didiami bersama

itu ruangannya tidak mencukupi lagi. Ruangan-ruangan seperti menjadi sempit.

Dengan semakin padatnya isi rumah, maka timbullah berbagai masalah intern

anggota-anggota rumatau itu, seperti mengenai ruangan untuk tidur, dapur tempat

memasak dan lain-lainnya yang bias menimbulkan pertengkaran-pertengkaran atau

ketidak leluasaan maupun ketidak tenangan, masalah-masalah mana tidak akan

mungkin hilang, selagi mereka berkumpul diruang-ruangan yang sudah sempit itu.

Karena itu timbullah keinginan dari penghuni-penghuni itu untuk keluar memisahkan

diri dari rumah besar itu dan membangun tempat tinggal sendiri diluar rumah

bersama itu dan tentu saja setelah mendapat persetujuan dari upunya. Biasanya

pada permulaannya rumah yang baru dibangun itu tidak jauh dari rumatau atau

rumah induk. Secara berangsuriangsur jejak itu diikuti oleh yang lain juga yang

merasa perlu berbuat demikian. Lambat laun semakin banyak orang yang

mendirikan rumah-rumah yang dibangun disekitar rumatau yang ditempati oleh

keluarga yang terdiri atas bapak, ibu dan anak-anaknya. Pada perkembangan yang

pertama segala urusan masih diatur oleh upu dari rumatau tua , tetapi lama

kelamaan dengan bertambah banyaknya anak-anak rumatau yang memencar dan

semakin banyaknya pula rumah tangga-rumah tangga yang baru serta semakin

banyaknya masalah yang timbul, maka upu dari rumatau tua tidak mampu lagi

mengurus semuanya itu secara terpusat ke rumatau tua. Mungkin juga rumah

tangga yang sudah terpencar itu tidak puas lagi dengan pimpinan upu rumatau tua

Page 4: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 4/29

4 | P a g e  

itu. Oleh karena itu timbullah pemikiran agar rumah tangga-rumah tangga yang tidak

memencar itu, sendiri-sendiri ataus ecara bergabung beberapa rumah tangga

membentuk rumatau sendiri terlepas dengan persetujuan upu rumatau tua.

Selanjutnya akan terbentuk lagi beberapa rumatau-rumatau yang baru. Walaupun

terjadi pemisahan diri, namun rumatau tua tetap diakui sebagai induk dan rumatau-

rumatau yang baru sebagai anak atau cabangnya. Rumatau ini dapat disamakan

dengan parnik di masyarakat Minangkabau dengan perbedaan, bahwa di sini

keturunan dihitung menurut garis ibu. Arti harafiah dari paruik adalah perut, yang

dimaksudkan adalah orang-orang yang berasal dari satu moyang perempuan.

Pimpinan sebuah parui adalah tungganai atau tuo rumah. Paruik-paruik ini kemudian

membentuk kampuang atau kampong di bawah seorang “oenghulu suku”. Begitu

pula rumatau-rumatau yang sudah banyak itu menmepati wilayah yang lebih luas

merupakan pula sebuah kampong yang disebut aku atau huku dengan seorang

pimpinan bergelar Tamaela. Dahulu disebut juga Tamataela. Lazimnya rumatau tua

dengan upunya secara organisatoris bertindak sebagai pemimpin, dan rumatau-

rumatau bentukan baru itu bernaung di bawahnya. Jabatan Tamaela dijabat oleh

yang tertua atau yang dituakan dari rumatau tua dan orang-orang dari rumatau-

rumatau pecahnya tidak berani melangkahinya, takut ketulahan dan murkanya para

moyang, karena itu walaupun pada dasarnya pengangkatannya melalui pemilihan

namun prioritas pilihan harus dijatuhkan kepada yang tertua atau yang dituakan dari

rumatau-tua. Secara moral, psychologis dan magis rumatau tua berada di atas

rumatau-rumatau pecahan-pecahannya itu. 

2.1.3. SOA

Soa adalah suatu persekutuan territorial genealogis. Di dalam administrasi

pemerintahan, sekaranf ini soa merupakan suatu wilayah yang menjadi bagian dari

suatu pertuanan atau negeri. Di bawah soa ini bernaung beberapa rumatau. Di

dalam kenyataannya rumatau-rumatau dalam soa-soa tersebut tidak seketurunan.

Mereka berasal dari keturunan yang berbeda berbeda yang secara kebetulan

menempati wilayah yang sama. Unsur territoriallah yang menyebabkan mereka

sampagi bergabung, bukan unsure genealogis. Oleh karena itu yang dominan

sebagai pembentuk kesatuan mereka adalah unsure teori-teori. Kebalikan dengan

uku di mana unsure genealogislah yang dominan. Itulah perbedaan pokok antara

Page 5: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 5/29

5 | P a g e  

soa dengan uku. Soa yang sekarang ada yang merupakan penjelmaan dari sebuah

uku dan adakalanya juga dari hena.

Terjadinya perubahan ini terutama disebabkan oleh deportasi pendukun oleh

Gubernur Gerrit Demmer dan Arnold de Vlamingh van Oudshoorn pada medio abad

17. Hena-hena yang menjadi soa dapat dilihat pada hena-hena yang tergabung ke

dalam sebuah uli di jazirah Hitu di mana setiap uli menjadi negeri dan hena-hena

yang bernaung di bawahnya menjadi soa. Karena soa bukanlah suatu kesatuan

genealogis, maka dia tidak mempunyai primus inter pares dank arena itu seorang

kepala soa tidak berwenang demi hokum bertindak untuk dan atas nama dari

rumatau-rumatau yang tergabung di aalam soanya. Sebaliknya rumatau mempunyai

seorang primes inter pares. Ada juga dari soa-soa itu hanya mempunyai sebuah

rumatau , dengan lain perkataan rumatau itu sekalian juga menjadi sebuah soa.

Contoh ini dapat dilihat di negeri Tulehu pulau Ambon dimana terdapat lebih dari

sepuluh soa. Pemerintah Belanda memberikan status kepada soa sebagai sepuluh

wijk atau lingkungan dan kepala soanya menurut reglement S.1824 No. 19a

diangkat oleh Asisten Residen, tetapi kemudian dalam praktek pemerintahan hanya

diangkat oleh Controleur atau kepala pemerintah setempat setempat dan sekarang

hanya oleh camat. Karena mereka diangkat dengan sebuah akte, kepalasoa itu jugadisebut “kepala soa akteng ( akte ).” Di antara rumatau-rumatau yang tergabung di

dalam suatu soa ada yang dianggap rumatau asal atau asli dan yang pendatang.

Kepala soa biasanya diangkat dari orang keturunan rumatau asli. 

2.1.4. Hena dan Aman

Henna atau fenna berarti “daerah” atau “wilayah” atau daerah suatu suku.

Dalam arti terbatas bias berarti “kampung”. Jadi hena adalah suatu kesatuan

masyarakat yang berunsurkan territorial. Di Ambon Lease hena aslinya adalah

sebuah persekutuan yang lebih besar dari uku. Sebuah hena bias terdiri atas

beberapa uku. Pada mulanya mungkin saja suatu hena terbentuk oleh uku-uku dan

uku-uku ini adalah kesatuan-kesatuan genealogis, namun sudah harus

diperhitungkan unsure teritorialnya oleh uku-uku yang bersangkutan karena sudah

menempati daerah yang luas. Oleh karena itu sukarlah untuk mengatakan, bahwa

hena itu hanyalah persekutuan genealogis. Kiranya lebih tepat heni itu disebut

sebagai suatu persekutuan “genealogis territorial” yang lebih menitik beratkan

Page 6: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 6/29

6 | P a g e  

kepada unsure genealogisnya atau di mana unsure genealogislah yang dominan.

Hena atau aman ini adalah bentuk kuno dari kesatuan atau persekutuan yang

bersifat territorial dan sekarang tidak dipakai lagi. Pada umunya hena ini berubah

menjadi soa, kecuali pada Uli Hatuhaha dipulau Haruku, di mana hena-hena yang

tergabung di dalamnya sesudah deportasi berubah menjadi negeri atau petuanan

yang berdiri sendiri-sendiri, yaitu negeri-negeri Pelauw Rohomoni, Hulaliu, Kailolo

dan Kabao.

2.1.5. Negeri

Istilah negeri bukanlah berasal dari bahasa asli daerah ini atau “bahasa

tanah”. Suatu negeri adalah persekutuan territorial yang terdiri atas beberapa soa

yang pada umumnya berjumlah paling sedikir tiga buah. Di jazirah Hitu terutama di

pantai Utara dan Timur, negeri-negeri disana adalah penjelmaan dari uli-uli. Sebuah

negeri dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang disebut Pamerentah dan sehari-

hari dipanggil “raja”.

2.1.6. Uli

Uli adalah suatu persekutuan yang terbentuk atau tersusun atas beberapa

hene atau aman. Uli adalah lembaga masyarakat yang khusus terdapat di daerah

Ambon Lease. Walaupun di daerah sekitarnya terdapat lembaga yang sama dengan

uli ini, tetapi tidaklah serupa, misalnya pata di pulau Seram. Menurut Holleman uli

adalah “volk”. Melihat kepada terbentuknya uli ini, maka volk disini bukan berarti

bangsa atau nation, tetapi sebagai kelompok rakyat yang terikat satu sama lainnya

karena mempunyai bahasa, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan dan wilayah

pemukiman yang sama. Cara berpikir dan berbuat serta pengelompokan masyarakat

banyak dipengaruhi oleh uli ini yang membagi rakyatnya ke dalam kelompok-

kelompok ulisiwa dan ulilima. Tidak seorang pun rakyat Ambon Lease yang bukan

anggota dari salah satu macam uli itu dan tidak satu pun negeri yang berada di luar

salah satu uli. Kalau tidak ulisiwa tentu ulilima dan sebaliknya. Di pulau Seram untuk

uli dikenal istilah pata, patasiwa untuk ulisiwa, dan patalima untuk ulilima. Walaupun

antara uli dan pata terdapat kesamaan, namun juga ada perbedaannya, yaitu uli

lebih cenderung kepada yang bersifat genealogis, sedangkan pata lebih cenderung

kepada pengertian territorial. Uli sebagai persekutuan yang murni atau secara

menyeluruh genealogis dapat dikatakan tidak ada. Kalau disebut cenderung

Page 7: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 7/29

7 | P a g e  

genealogis bukanlah berarti, bahwa seluruh anggota atau rakyat yang tergabung di

dalam uli itu berasal dari satu moyang atau satu leluhur. Yang ada ialah bahwa uli

dibentuk oleh beberapa kelompok orang dimana masing-masing kelompok

merupakan kesatuan yang berdiri sendiri dan berasal dari leluhur yang berbeda. Uli

adalah tempat mereka bergabung di bawah satu pimpinan. Unsur territorial juga

terdapat di dalamnya, karena wilayah pemukiman mereka bertetangga. Contoh yang

kuat tentang ini adalah Uli Helawan sendiri yang kelompok-kelompok anggotanya

bukan saja tidak seketurunan, tetapi jugha berasal dari daerah yang berbeda-beda

sebagaimana telah diuraikan di muka.

Page 8: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 8/29

8 | P a g e  

HUKUM KEKERABATAN

2.2.1 SUSUNAN KEKERABATAN

Hubungan kekerabatan di masyarakat Ambon Lease didasarkan atas ikatangenealogis yang tersusun menurut garis kebapakan atau paternal. Keturunannya

diatur menurut garis kebapakan atau patrilineal. Anak-anak yang lahir selama

berlangsungnya perkawinan, demi hukum ikut atau masuk ke dalam kerabat si

bapak. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban si anak ditentukan oleh si bapak dan

kerabat si bapak itu. Masing-masing kelompok yang seketurunan membentuk clan

atau kesatuan kelompok genealogis yang “berhukum kebapakan” dengan nama

nama kelompoknya atau nama keturunan masing-masing yang di daerah ini

dinamakan fam. Hubungan antara anak-anak dengan kerabat orang tuanya berlaku

secara sepihak atau unilateral dimana yang diutamakan hubungan dengan kerabat

pihak bapaknya. Peranan kerabat pihak ibu tidak begitu berarti. Oleh karena anak

laki-laki menjadi pelacak dan penentu kelanjutan keturunan atau generasi, maka

kehadiran anak laki-laki sangat didambakan, sedangkan anak perempuan dianggap

untuk orang lain guna pelanjut keturunan pihak lain itu. Ketiadaan anak laki-laki

dirasakan sebagai kurang beruntung. Jikalau kebetulan beberapa orang anak yang

telah dilahirkan oleh seorang ibu anak-anak perempuan saja, maka diusahakan

supaya si ibu sampai melahirkan anak laki-laki, suatu tugas yang amat berat yang

harus dijalankan oleh seorang istridan dia harus menerimanya karena begitulah

yang telah diadatkan. Dalam keadaan ketiadaan keturunan laki-laki berarti suatu

kerabat berada di ambang kepunahan yang di daerah ini disebut linyap  atau “sunyi”.

Pada umumnya bagi setiap kerabat yang tersusun secara unilateral ketiadaan

pelanjut keturunan mendatangkan kegelisahan, karena kalau sampai lenyap, maka

akan tamatlah riwayat kerabat itu dengan segala kebesaran dan kebanggaan yang

dimiliki selama ini. Di daerah Ambon Lease yang patriarchal ini, maka dari kerabat

pihak bapak itulah ditentukan dan diatur tentang segala apa yang dibolehkan dan

yang dilarang bagi si anak, diantaranya mengenai perkawinan, warisan dan lain-

lainnya menurut ketentuan-ketentuan yang telah diadatkan.

Page 9: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 9/29

9 | P a g e  

2.2.2.ANAK SAH

Seorang anak dapat dinyatakan sebagai anak sah kalau ia dilahirkan selama

berlangsungnya perkawinan antara ibu dan bapaknya. Anak sah ini dinamakan juga

“anak kawin”. Ibunya adalah perempuan yang melahirkannya, sedangkan bapaknya

adalah pria yang menjadi suami dari ibunya itu. Mungkin saja si anak sudah

dibenihkan sebelum beralngsungnya perkawinan orang tuanya dan lahirnya sesudah

ibu bapaknya menjadi suami istri yang sah atau si anak lahir beberapa waktu

sesudah si bapaknya meninggal dunia atau sesudahnya suami istri itu putus

perkawinannya karena perceraian. Dalam keadaan demikian bias timbul masalah

atau kesulitan untuk menentukan siapa yang sebenarnya bapak anak itu, jika orang

yang dianggap bapaknya itu memungkiri kalau dia yang telah membenihkannya,

misalnya anak itu dibenihkan pada waktu-waktu di mana si suami berada di dalam

keadaan atau sedang berada di suatu tempat yang tidak memungkinkan dia itu

mengadakan hubungan kelamin dengan istri atau jandanya itu. Protes juga bias

dating dari kerabat si bapak, jikalau mereka meragukan, apakah anak itu benar-

benar anak dari pria anggota kerabat mereka yang sudah almarhum itu. Seberapa

 jauhkan seorang anak yang lahir beberapa waktu sesudah si bapak meninggal dunia

untuk diakui sebagai anak dari pria itu, tidak ada ketentuan yang mengaturnyadengan jelas. Ajan tetapi pada umumnya orang memakai ukuran tenggang waktu

setidak-tidaknya enam bulan sesudah perkawinan suami istri itu. Di dalam suatu

keputusan Landraad Amboina No.8/1917 anak yang lahir pada hari ke-290

sesudahnya si bapak meninggal dunia masih dinyatakan sebagai sah dari suami

ibunya itu. Mengenai anak-anak yang terlahir di luar perkawinan, bagi mereka yang

memeluk agama Kristen tidaklah menjadi persoalan besar. Aapakah si pria yang

membenihkannya mengakuinya atau tidak, bukanlah suatu yang mendongkolkan

atau yang menyakitkan hati, baik bagi si wanita itu sendiri maupun kerabatnya.

Dalam percakapan sehari hari anak yang terlahir diluar perkawinan yang sah itu

disebut “anak luar nikah”, suatu istilah yang sudah popular di kalangan rakyat.

Kadang-kadang dinamakan juga “anak dalam rumah” karena lahirnya di rumah

ibunya atau kerabat ibunya, sedangkan anak sah dilahirkan di luar rumah ibunya

atau kerabat ibunya, yaitu dirumah bapak atau kerabat bapaknya. Anak luar nikah,

 jika dia tidak diakui oleh pria yang membenihkannya hanya mempunyai hubungan

hokum dengan ibu dan kerabat ibunya, dank arena itu dia hanya memakai fam

Page 10: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 10/29

10 | P a g e  

kerabat ibunya. Walaupun anak itu anak luar nikah, namun hak-hak sama dengan

anak-anak pamannya yang terlahir dari perkawinan yang sah, malah kedudukan

hukumnya di dalam kekerabatan ibunya lebih kuat dari anak-anaak perempuan yang

sudah kawin keluar. Dia mempunyai hak waris yang sama dengan anak-anak laki-

laki lainnya di lingkungan kerabat ibunya, jika dia seorang laki-laki. Di dalam

keputusan Pengadilan Negeri Ambon No.107/1966 Prdt, beberapa orang pria yang

asalnya adalah dari keturunan luar nikah dari seorang pewaris menggugat seorang

perempuan yang malah keturunan sah dari kerabat itu tetapi telah kawin keluar.

Dasar gugatannya adalah, walaupun para penguggat terlahir dari seorang ibu yang

tidak di kawin sah, akan tetapi mereka adalah laki-laki dan menurut ketentuan

hokum adat yang berlaku mengenai “tanah dati”, mereka itu lebih baik mewarisi

tanah dari sengekta dari pada tergugat yang adalah anak perempuan yang telah

kawin keluar. Berbeda dengan perlakuan yang umum terdapat di daerah lainnya

terhadap anak-anak yang terlahir diluar perkawinan yang sah, maka di daerah ini

anak-anak ini mendapat perlakuan yang cukup baik, maka di masyarakat orang

Kristen mereka hampur tidak membedakannya lagi dengan anak-anak sah. Mereka

pun tidak merasa minder di dalam pergaulan sehari-hari

2.2.3. ANAK HARTA

Di daerah Ambon Lease ini dikenal lagi semacam status anak yang khas,

tidak dikenal di daerah lain dan hanya dikenal di daerah Ambon Lease yang disebut

“anak harta”. Anak ini lahir dari perkawinan yang sah alias anak sah, tetapi dia

memakai nama keluarga atau fam dari kerabat ibunya, bukan fam bapaknya

sebagaimana yang seharusnya berlaku di daerah ini yang hubungan

kekerabatannya berhukum kebapakan. Maksud diadakannya anak harta ini adalah

 juga untuk mencegah harta kerabat jangan sampai jatuh kepada orang lain. Caranya

ialah, pada waktu anak dilangsungkannya perkawinan dibuatlah persetujuan antara

orang tua si wanita dengan calon menantunya dan kerabatnya, bahwa anak laki-laki

pertama atau yang tertua yang akan dilahirkan nanti dimasukkan ke dalam kerabat

pihak si ibu dan memakai fam kerabat ibunya itu. Persetujuan dari kerabat pihak

prianya diperlukan, karena mungkin mereka juga membutuhkan ketrunan laki-laki

untuk kelangsungan hidup kerabat mereka sendiri. Sebagai imbangannya si calon

menantu laki-laki dibebaskan dari kewajiban untuk membayar uang lamaran yang

disebut “harta”. Jika anak laki-laki yang pertama lahir meninggal, maka digantikan

Page 11: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 11/29

11 | P a g e  

oeh anak laki-laki berikutnya. Untuk keperluan anak harta ini prakarsa datangnya

dari pihak yang membutuhkan, yaitu pihak perempuan. Anak harta ini adalah suatu

cirri khas dari kebudayaan Ambon Lease. Mengenai anak harta ini adalah juga

disinggung dalam pasal 49 HCC dan pasal 39 dari peraturan tentang catatan sipil

bagi orang Indonesia yang beragama Kristen S.1936 No.607 walaupun tidak dengan

tegas disebutkan. Pasal 49 HOCI menyebutkan, bahwa dikaresidenan Maluku calon

suami istri yang akan melangsungkan perkawinan boleh membuat perjanjian, bahwa

semua atau beberapa orang anak mereka laki-laki atau perempuan yang akan

ditentukan menurut urutan lahirnya tidak akan melanjutkan silsiah dari si auami,

tetapi silsilah dari bapak si istri sesuai dengan ketentuan hokum adat dan disebutkan

di dalam akte nikah.

2.2.4. ANAK TIRI

Anak tiri tidak bias demi hokum masuk kedalam kerabat bapak tirinya,

walaupun dia tinggal bersama bapak tirinya karena mengikuti ibunya, dia tetap

terhitung sebagai anggota kerabat bapak kandungnya dan tidak bias memakai fam

bapak tirinya. Si bapak tiri hanya wajib member biaya hidup selama anak tirinya itu

mengikuti dia. Ikutnya seorang anak dengan bapak tirinya biasanya apabila bapak

kandungnya tidak ada lagi dan kerabat si bapak tidak keberatan anak itu mengikuti

ibunya dengan suaminya yang baru. Kedudukan anak tiri di rumah bapak tirinya

sebagai “orang menumpang”. Sebaliknya anak tiri dari seorang ibu tiri lebih kukuh

posisinya dari ibu tiri sendiri terhadap kerabat suaminya. Jika si istri kemudian

melahirkan anak, maka anak-anaknya itu sama haknya dengan anak-anak dari istri

yang terdahulu. Anak turu tetap asing terhadap bapak tiri atau ibu tirinya dalam

hubungan kekerabatan

2.2.5. ANAK ANGKAT

Motif pengangkatan anak di daerah ini, pertama adalah untuk mengusahakan

kelangsungan keturunan, untuk mempertahankan kesinambungan nama kerabat

dan harta kerabat, dan kedua hanya sekedar yang bersifat pribadi terlepas

hubungannya dengan kerabat. Pengangkatan anak yang dimaksudkan untuk

mempertahankan kesinambungan nama atau martabat dan harta kerabat, biasanya

terjadi kalau tidak ada lagi keturunan laki-laki yang akan melanjutkan generasi.

Mereka sudah berada diambang kepunahan menurut hokum walaupun masih ada

Page 12: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 12/29

12 | P a g e  

keturunan perempuan. Untuk keperluan ini maka anak yang akan diangkat atau

diadopsi atau haruslah anak laki-laki. Dengan persetujuan kerabat si anak, maka

anak ini secara resmi dilepaskan hubungan kekerabatannya dengan kerabat bapak

kandungnya. Fam bapak kandungnya ditanggalkannya dan berganti dengan fam

bapak angkatnya. Hak dan kewajibannya di tempat bapak angkatnya sama dengan

anak kandung atau seakan-akan bapak angkatnya itulah sekarang yang menjadi

bapak kandungnya. Kalau kebetulan anak itu anak luar nikah, maka fam yang

dilepaskannya adalah fam kerabat ibunya. Status hukumnya terhadap bapak

angkatnya sama dengan anak kandung terhadap bapak kandungnya. Syarat

pengangkatannya selain daripada harus ada persetujuan antara calon bapak angklat

dengan orang tua si anak, juga harus diketahui oleh Saniri Negeri yang kemudian

diumumkan. Perlunya negeri mengetahui adalah untuk menjamin hak-hak si anak

dan keturunanya nantinya bukan saja atas harta pribadi dari bapak angkatnya saja,

tetapi lebih-lebih lagi atas harta yang terhitung harta kerabat bapak angkatnta

terutama tanah-tanah atau dusun-dusun dati di mana Saniri negeri mempunyai

peranan yang menentukan. Anak yang akan diadopsi itu bisa anak dari kerabat

sendiri atau juga orang lain, bahkan juga bias anak tiri sendiri. Tentang kemungkinan

dicabut atau dibatalkannya keblai suatu adopsi yang sudah terlaksana sampai

sejauh ini belum ada larangan, tetapi juga belum pernah kedengaran, namun kalau

hak waris anakkandung saja karena suatu kesalahan yang berat bias dicabut, maka

terhadap anak angkat tentu lebih dimungkinkan lagi. Pengangkatan anak yang

dimaksudkan sebagai umpan atau pancingan agar mendapat anak bagis suami istri

yang tidak dianugerahi anak tidak dikenal di sini. Walaupun masyarakat di sini

berhukum kebapakan, namun ada juga terjadi pengangakatan anak perempuan,

tetapi biasanya hanya untuk senang-sengangan, tidak untuk melanjutkan keturunan.

Memperhatikan kebiasaan pada adopsi dan anak harta ini terlihatlah, bahwa untuk

kebutuhan kelangsungan suatu kerabat hubungan hokum kekerabatan itu bias

berubah menjadi berhukum keibuan karena si bapak melepaskan hak hokum nya

atas anak kandungnya sendiri.

Page 13: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 13/29

13 | P a g e  

2.2.6. ANAK PIARA

 Akhirnya kita kenal lagi apa yang disebut “anak piara” dan orang tua yang

memeliharanya disebut “ bapak piara “. Hak anak piara tidak sama dengan anak

kandung atau anak angkat. Anak piara hanya berhak atas biaya hidup dari bapak

piaranya selama dia mengikuti bapak piaranya, tetapi tidak mempunyai hak waris.

Hak warisnya tetap pada orang tua kandgugnya. Di dalam praktek anak piara ini

sering terjadi karena anak-anak yang sedang bersekolah terpisah tempat dari orang

tua mereka yang tidak mampu membiayai sekolah mereka. Anak tersebut

melanjutkan sekolahnya atas bantuan orang tua piaraannya, dan sebagai

kompensasi dia membantu pekerjaan-pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan-

pekerjaan lainnya dirumah tangga orang tua piaranya. Adakalanya suami istri

mengambil anak piara dengan maksud supaya dihari tuanya dipelihara oleh anak

piara itu. Sebagai imbangannya orang tua piara menjanjikan akan memberikan

bagian tertentu dari hartanya, misalnya rumah atau dusun milik pribadinya untuk

anak piaranya yang baru bisa dihaki oleh anak piara itu sesudah orang tua piaranya

itu meninggal dunia.

2.2.7. PEMELIHARAAN ANAK YATIM

Jika si bapak meninggal dunia mendahului ibu si anak, maka anak itu berada di

bawah perlindungan kerabat dari pihak bapaknya. Lazimnya berdasarkan

persetujuan intern dari kerabat si bapak salah seorang dari anggota kerabat si bapak

 – pada umunya pria – ditunjuk sebagai wakil dari anak itu. Namun tidaklah tertutup

kemungkinan pemeliharaan dan asuhan anak-anak yatim itu diserahkan kepada ibu

mereka sendiri. Keadaan ini sering dijumpai di dalam kehidupan kota dan belum

pernah terdengar protes dari kerabat pihak si bapak. Di desa-desa, karena si istri

menurut hokum sudah terhitung anggota dari kerabat suaminya dan tinggal bersama

anak-anaknya di dalam lingkungan kerabat suaminya, maka mengenai anak-anak

hamper tidak ada persoalan, karena anak dan ibu itu berhak hidup dari harta kerabat

dan berhak terus menguasai ekkayaan pribadi dari mendiang bapak anak-anak itu.

Orang yang ditunjuk menjadi wali bukan saja harus bertanggung jawab atas

kehidupan anak yatim itu, tetapi juga harus memelihara hak-hak si anak atas hak-

hak almarhum bapaknya yang telah menjadi hak mereka. Di dalam keputusan

landraad Saparua No. 12/1919 disebutkan, bahwa anak-anak yang lahir selama

Page 14: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 14/29

14 | P a g e  

perkawinan, sesudah si bapak meninggal dunia masuk ke dalam kerabat si suami.

Saudara-saudara laki-laki dari si suami menanggung pendidikan anak itu. Di dakam

beberapa hal ternyata si ibu diperkenankan juga bertindak selaku wali dari anak-

anaknya yang masih dibawah umur. Di dalam keputusan landraad Amboina No.

18/1916 mengenai pusaka, seorang janda boleh bertindak untuk diri sendiri dan juga

selaku wali dari anak-anaknya yang belum dewasa. Ketentuan yang sama juga

disebutkan di dalam keputusan landraad Amboina No. 95/1920.

Page 15: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 15/29

15 | P a g e  

Hukum perkawinan

2.3.1.pengaruh lingkungan

Sebagaimana yang lazim terjadi di dalam suatu perkawinan dan pihak pihak yang

berkepentingan dengan perkawinan itu diluar kedua calon pengantin itu .pihak pihak itu

adalah orang tua ,sanak saudara dan para kerabat yng lain nya selain dari itu bisa juga

negari ,jika yang akan kawin itu belainan negerinya walaupun hubungan kekerabatan nya di

daerah ini masih kuat ,namun sudah lama ketentuan ketentuan adat mengenai perkawinan

ini telah diterobos oleh para jejaka dan gadis yang akan kawin ,peneorobosan yang klasik

adalah dengan jalan kawin lari dimana pada umumnya pihak kerabat atau keluarga yang

semula tidak menyetujui itu akhirnya menyerah kepada kehendak dua sejoli itu ,sanksi sanki

adat bukan lagi merupakan penghalang untuk penerobosan itu karena mereka mauvdan

berani memikul resiko nya

2.3.2 bentuk bentuk perkawinan

a. kawin minta bini 

kawin minta bini adalah istilah khas daerah ini yang dapat disamakan kawin meminang

.bentuk kawin dengan meminang ini adalah bentuk khas dari masyarakat yang hubungan

hukum kekerabatan nya berkuhum ke bapak kan yang berlaku di ambon lease .pada umum

nya kontak pertama terjadi tidak langsung antara pribadi calon suami dengan bakal mertua

.biasanya dikirim utusan ,sebenarnya sebelum pihak jejaka dan pihak gadis sudah berjanji

untuk kawin ,sehinga apa yg dilakukan oleh kedua org tua mereka hanyalah sekedar

memenuhi kehendak kedua sejoli itu hanya karena hanya harus memetuhi ketentuan hukum

adat sajalah pihak pria harus mengirim utusan mendatanggi pihak perempuan meminta atau

melamar anak perempuan bekal istri nya itu .dahulu pada waktu kunjungan yang pertama ini

walaupun masih dalam penjajakan pihak yang melamar sudah memebawa sesuatau

bawaan sebagai oleh oleh untuk membuka pembicaraan tetapi sekarang hanya terjadi

pembicaraan saja dan karena itu kunjungan pertama itu disebut buang bicara sudah

menjadi kebiasaan pula bahwa utusan pihak pria ini tidak segera menerima jawaban tetapi

di ijinkan kemudian hari sesudah di musyawarahkan dengan keluarga istri .seandainya

diperoleh kesepakatan untuk menerima lamaran itu pihak pria lalu diberitahu dan diadakan

lah rundingan lanjutan dimana diputuskan tentang besarnya mas kawin dari pihak pria yang

disebut harta dan waktu kapan akan dilangsungkan perkawinan

b kawin lari bini 

kawin lari bini adalah kawin lari .di dalam bahasa asli aatu bahasa tanah disebut enkei atau

lao mahina .kata lao atau lawa adalah bahasa tanah yang artinya lari .kedua sejoli lari

bersama sama si gadis lah yang meninggalkan rumah orang tuanya .tidak ada paksaan atau

ancaman dari si jejaka mereka melakukan atas dasar suka sama suka dan sepakat bersama

. dan ada kala nya si gadis yang meprakarsai suapaya dibawa lari . dalam praktek larinya

mereka itu bukan lah lari habis yaitu tampa menghiraukan lagi orang tua mereka dan begitu

saja kawin atas kehendak bebas dari mereka berdua .pada pokok nya lari disini lebih tepat

di artikan ,bahwa kedua sejoli itu bersama sama pergi menuju suatau tempat yang mereka

rencankan sebelumnya ,pada lazim nya si gadis pergi meningggalkan rumah orang tua nya

menuju suatu tempat yang telah direncanakannya dengan pemuda kekasihnya tatapi waktu

Page 16: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 16/29

16 | P a g e  

mau berangkat ia mengingggalkan sepucuk surat di tempat tidurnya atau tempat tidur orang

tuanya ,surat mana menerangkan dengan siapakah dia pergi dan ke tempat mana ,hal mana

berarti pula sang gadis mohon supaya keinginannya untuk kawin dengan kekasihnya itu

dapat diterima dan dilaksanakan .suatu fait a compaliteable yang merupakan tekanan

kepada orang tua si gadis supaya mengabulkan keinginan anaknya itu .Dengan demikian

orang tua si gadis tidak perlu bingung lagi kemana anak itu pergi dan pergi dengan siapaserta tujuan apa.sekarang tinggal mencari penyelsaian yang sebaik baik nya

c. kawin ambil anak 

sesuai dengan prinsipnya kwin ambil anak dimana si menantu dijadikan seperti anak sendiri

,maka dengan perkawinan nya itu si suami masuk kedalam kerabat si istri .dikenal juga

dengan nama inliffhuwelijk .Si suami melepaskan fam asalnya dan berganti memakai fam

kerabat istrinya sehingga fam suami isitri itu menjadi sama .anak anak yang terlahir dari

perkawinan mereka memakai fam ibunya .didalam keadaan ini si suami seperti di adopsi

masuk kedalam kerabat istrinya ,suatu adopsi yang tidak murni karena pada umumnya

adopsi adalah mengangkat anak orang lain menjadi anak sendiri ,sedangkan pada kawin

ambil anak yang di angkat itu statusnya adalah menantu .dengan perkawinan ambil anak ini

si suami mengasimilasikan dan meleburkan dirinya ke dalam kerabat istrinya biasanya si

suami adalah orang asing atau pendatang di negeri si istri

d.kawin tampa harta kawin 

kawin tampa harta kawin adalah khas ambon lease yang dimaksud tampa harta ialah si

calon suami tidak perlu membayar uang jujur yang disebut harta ,tetapi di tidak lebur ke

dalam kerabat pihak istrinya ,hubungan si pria dan wanita di jalin melalui perkawinan yang

sah jadi mereka adalah suami istri yang sah dan anak anak mereka adalah anak anak yangsah pula .si suami hanya di bebaskan dari kewajiban untuk membayar harta kawin yang

seharusnya dia bayar dengan tunai sesuai dengan hukum perkawinan didalam masyarakat

yang berhukum ke bapakan ,tetapi sebagai imbalan nya dia harus menyerahkan seorang

anaknya yang laki laki kepada mertua dan memakai fam mertuanya itu

e.kawin ambil piara 

kawin ambil piara ini yang juga disebut ambil baku piara adalaj juga suatu cara kawin khas

ambon . sebetulnya pasangan itu belum lagi kawin sah pada waktu mereka kumpul hidup

bersama ,tetapi melihat mereka hidup sehari hari seakan akan mereka sudah seperti suami

istri keadaan yang demikian tidaklah di pandang sumbang oleh masyarakat karena hal itumerupakan sesuatu yang lumrah dan diperkenankan oleh adat si pria .si priaatas kehendak

dari orang tua si perempuan masuk tinggal si rumah orang tua si perempuan .tinnggal dan

hidup di sana seperti suami istri walaupun si pria masuk dan tinggal dan hidup di rumah

mertua tidak resminya itu namun dia tidaklah lebur ke keluarga si perempuan seperti halnya

kawin ambil anak .atas kesepakatan antara orang tua pria dan wanita tersebut ,maka si pria

itu diperkenakan kumpul serumah dengan si wanita di rumah orang tua si wanita sampai

mereka menghasilkan anak susudah maksud orang tua si wanita terpenuhi dapatlah

menyusul perkawinan yang resmi .pada waktu pengakuan anak anak yang telah lahri

sebelum itu dengan sengaja seorang atau lebih dari anak anak yaitu yang laki laki tidak

diakui agar dia dapat berfungksi sebagai pelanjut generasi dari pihak ibunya dan jugamenjadi dari harta kekayaan serta martabat kakeknya itu

Page 17: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 17/29

17 | P a g e  

2.3.3.hadiah perkawinan

Yang dimaksud dengan hadiah perkawinan ialah pemberiam kepada pengantin perempuan

secara pribadi ,bukan yang diberikapan kepada kerabatnya yang diharuskan oleh hukumseperti harta kawin .mas kawin adalah salah sauu dari hadiah pedrkawinan itu selain dari

pada itu perlengkapan rumah tangga itu kerumah tanggnya dengan suaminya adalah juga

sebuah hadiah perkawinan dari orang tuanya

2.3.4 akibat perceraian terhadap keluarga

a. terhadap istri sendiri 

semenjak saat putus perkawinan ,maka masing masing bekas pasangan hidup itu bebas

menentukan jalan hidupnya sendiri dan bebas pula mencari pasangan hidup yang baru

menurut bahasa tanah janda disebut mahina baru kalau selama perkawinan dalammenuliskan atau menyebutkan namanya saja ,si istri menonjolkan fam suaminya

,sedangkan famnya sendiri hanya ditulis huruf awal nya saja di belakang dari fam suaminya

dan dalam pergaulan sehari hari nama pangilan hanyalah fam suaminya ,sehingga orang

baru bisa kenal nama kecilnya dan fam nya sendiri sesudah cukup bergaul cukup lama

dengan dia tetapi sesudah perceraain si janda boleh melepaskan fam suami nya

b. terhadap anak anak 

berkenaan denga anak anak dengan adanya perceraaian ,pada prinsipnya sesuai dengan

sususnan kekerabatana yang berhukum kebapakan maka anak anak adalah kepunyaan si

bapaka dan ikut dengan bapak nya tidak ada pilihan atau pembagian .hal ini adalah akibatyang logis dari sistim kekerabatan yang berhukum kebapakan di mana fungsi anaka adalah

untuk meneruskan generasi bapak atau kerabat si bapak .hanya yang masih menyusu atau

masih sukar dipisahkan dengan ibunya untuk kemudia bila sudah datang waktunya

diserahkan kepada bapak nya

Page 18: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 18/29

18 | P a g e  

Hukum waris

2.4.1 harta pusaka dan harta dati

Di daerah ambon lease terdapat dua golongan harta peninggalan yaitu harta pusaka dan

harta dati harta pusaka disini adalah semua harta yang pada mulanya adalah hak milik

seseorang ,asal dari usaha pribadi dan sesudah pemilik itu meninggal dunia diwarisi oleh

para ahli warisnya .dengan pewarisan itu,maka harta pribadi itu berubah menjadi harta atau

harta pusaka milik bersama para ahli warisnya pada dasarnya harta pusaka bisa mengarah

kepada hak pribadi tetapi harta dati ini merupakan milik bersama yaitu harta yang tidak bisa

dibagikan kepada ahli waris namun bisa dimiliki bersama

2.4.2. macam macam harta peninggalan

A. harta pembujangan 

yang dimaksud harta pembujangan ialah harta dari orang yang tidak dalam keadaan kawin

,tatapi bukan berarti pernah kawin ,selain tidak dalam keadan kawin juga tidak mempunyai

keturunan ,pengertian ini juga mencakup kaum wanita dalam keadaan status yang sama

B.harta perkawinan 

Harta perkawinan adalah harta yang digunakan selama berlangsungnya perkawinan guna

memenuhi hajat hidup kerumah tanggan suami dan istri tersebut dengan anak anaknya dan

semua orang yang menjadi tangungan mereka dalam kehidupan sehari hari tampa

mempersoalkan siapakah diantara suami istri itu yang memiliki atau memperolehnya

b.1 barang asal 

mengenai barang asal atau gawan milik masing masing suami atau istri ,kalau salah

seorang meninggal dunia dan tidak mempunyai anak barang asal tersebut kembali pada

pemiliknya masing masing,kepunyaan yang meninggal dunia jatuh kepada saudara saudara

atau kerabat lain nya

b.2 harta bersama suami isitri 

terhadap harta bersama atau pencarian bersama dari suami istri yang menjadi persoalan

ilaha apabila yang hidup lebih lama itu adalah istri karena dengan bentuk perkawinan ,yaitu

kawin jujur si istri hanya orang menumpang di kerabat suaminya .posisi istri lemah .pihak sisuami jarang dipersoalkan karena sesuai dengan susuan kekerabatan berhukum ke

bapakan memang dia atau kerabatan nya yang menguasai harta perkawinan dan di dalam

rumahnya sendiri

2.4.3 Hak waris janda

A.hak waris janda tampa anak atas harta bersama 

Seorang istri yang di tinggal mati oleh suaminya dan selama perkawinan tidak di anugrahi

anak.maka pertama tama si janda dapat menguasai sepenuhnya barang barang atau harta

bawaan nya dan terhadapa harta janda ahli waris bersama dengan para ahli waris dari pihaksuaminya

Page 19: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 19/29

19 | P a g e  

B. Hak waris janda bersama anak atas harta bersama 

Jika suami meninggal dunia dan meninggalkan janda bersama anak anak nya maka janda

dan anak anak menjadi ahli waris bersama atas harta pencarian dari suami istri itu hartapencarian dari suami istri menjadi hareta pusaka yang tidak di bagi bai untuk si janda dan

anak anak nya

C hak waris janda tampa anak atas dusun dati suami 

Tentang hak waris seorang anda tampa anak terhadapa dusun dusun dati dari mendiang

suaminya hukum tidakmemperkenakan nya ,karena dusun dusun dati adalah milik bersama

dari anggota anggota dati dari persekutuan suaminya

D.hak waris janda bersama anak anak atas dusun dati suami nya 

Jika anak anak belum dewasa maka janda dapat tinggal bersama anak anaknya di dalamlingkungan kerabat suaminya atau selama dia belum kawin kembali .dia bersama anak

anaknya menikmatihasil dusun datidari yang menjadi bagian dari mendiang suaminya dan

sekarang ini jatuh ke ank anak nya

2.4.4.hak waris anak

a.hukum waris anak kandung

a.1 hak waris anak kandung atas harta pusaka 

anak anak berhak mewarisi semua harta peninggalan orang tuanya mereka yang berupaharta pusaka tampa mebeda bedakan apakah itu barang asal ataukah harta pencarian

bersama dari orang tua mereka anak adalah tempat berpadunya semua harta orang tua

mereka anak anak perempaun sama haknya dengan anak laki laki karena itu dia berhak

atas bagian dan jumlah sama banyak nya

a.2 hak waris anak kandung atas harta dati 

mengenai dusun dusun dati dan hasilnya anak perempuan selama belum kawin boleh turut

makan bersama anak laki laki karena selama belum kawin dia itu berada di bawah

perlindungan dan kalau anak perempuan kawin maka hak datinya hilang

b.hak waris anak tiri 

menurut garis keturunan atau hubungan kerabat sebagaimana telah disinggung anak tiri

adalah orang luar terhadap bapak tirinya dan saudara sudara tirinya walaupun mereka lahir

dari bu yang sama mungkin saja karena sesuatu kebutuhan si anak tinggal bersama bapak

tirinya mengikuti ibunya namun keadaan ini tidak bisa menyebabkan hak warisnya beralih

kepada bapak tirinya itu anak tiri posisinya sebagai menumpang bapaktirinya tersebut

dengan kata lain hanya sebagai anak piara

c hak waris anak angkat 

anak angkat mempunyai hak waris yang sama dengan anak kandung asal saja

pengangkatan nya menurut prosedur yang sah yang diperlukan persetujuan dari anak anak

Page 20: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 20/29

20 | P a g e  

pusakanya atau anak anak dan tulung tulung dati dari kerabat persekutuan yang

berekpentingan mengenai ini tampa persetujuan anak anak pusaka atau anak anak dan

tulung tulung dati serta saniri negeri maka pengangkatan anak itu tidak sah.

D hak waris anak di luar nikah 

Sebagaimana telah disinggung anak luar nikah ini harus dibedakan antar anak diakui

dengan yang tidak di akui sebagai anak nya oleh pria yang membenihkan nya itu .mereka

yang tidak diakui menyandang fam ibunya dan berhak mendapat warisan dari dan kerabat

ibu mereka

E. Hak waris anak piara 

Anak piara hanya berhak atas biaya pemeliharaan dari bapak atau orang tua piaranya itu

pun selama dia ikut atau di tanggung oleh bapak itu atau orangtua piaranya itu .karena

menurut hukum dia tetap orang luar di dalam lungkungan rang tua piaranya dan karena itu

tidak berhak mewarisi harta peninggalan orang tua piaranya itu

2.4.5 .pewarisan pada polygami

a. atas barang asal 

barang asal dari si bapak di waris oleh semua anaknya yang lahir dari istri istrinya itu tampa

membedakan antara anak dari istri yang satu dengan yang lain

b. atas harta bersama 

bahwa istri pertama dengan anak anak nya hanya berhak atas harta pencarian bersama

yang diperoleh suaminya dengan istrinya yang kedua atau yang lain dan sebaliknya istri ke

dua dengan anak anak nya tidak berhak pula atas hasil pencarian istri pertama dengan si

suami

Page 21: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 21/29

21 | P a g e  

SISTEM PEREKONOMIAN

HUKUM TANAH

2.5.1.KEKUASAAN HAK PETUANAN

Pada umumnya tanah-tanah di daerah Ambon Lease adalah tanah adat yang tunduk

kepada dan juga dikuasai oleh hak petuanan dari desa atau negeri yang

bersangkutan. Tanah-tanah adat ini dapat disebut juga tanah ulayat dan digolongkan

kepada tanah negara yang tidak bias bebas.Hak petuanan dari suatu negeri bagian

daratan tidak hanya mengenai tanahnya saja, tetapi juga meliputi hutan, sungai dan

segala hasilnya. Karena daerah Ambon Lease suatu daerah kepulauan, maka

wilayah petuanan juga meliputi perairan sepanjang pantai yang di depannya sampai

kebatas air putih di mana kita masih bias melihat dasar lautnya. Dalam

perkembangan kemudian sebagian dari tanah petuanan itu lepas dari kekuasaan

dan pengaturan langsung dari hak petuanan negeri-negeri yang bersangkutan,

karena pada tanah-tanah tersebut telah muncul hak-hak yang bersifat perorangan

atau hak-hak lainnya yang lebih kuat dari hak petuanan itu. Penguasaan atas tanah-

tanah adat itu oleh hak petuanan bukanlah sekedar untuk dikuasai saja, tetapi juga

supaya pemanfaatannya berjalan dengan tertib, karena tanah, hutan, laut dan

segala isinya adalah semacam lumbung dan sumber nafkah utama bagi rakyat.

Karena itu harus digunakan untuk sebesar mungkin kemakmuran rakyatnya.

Kekuasaan hak petuanan ini dalam berlakunya ke dalam dapat dilihat pada

tindakan-tindakannya di mana negeri bias melakukan pembatasan dan pengawasan

terhadap kebebasan dari perorangan atau kelompok berkenaan pemanfaatan tanah,

sungai, pantai dan segala hasilnya, dan juga memberikan keputusan-keputusan

serta mengadili jika diantara pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok itu terjadi

perselisihan. Selain dari pada itu hak petuanan dapat pula membebani anggota-

anggota persekutuan dengan kewajiban-kewajiban untuk kepentingan bersama

seperti keharusan melakukan pekerjaa-pekerjaan tertentu untuk kepentingan umum

atau membayar semacam pajak dalam bentuk natura atau uang dan memelihara

sumber kebutuhan hidup supaya senantiasa baik dan lestari. Kekuasaan hak

petuanan keluar ialah supaya hak menikmati dan memanfaatkan segala sumber-

sumber nafkah dan kemakmuran diutamakan bagi anak negeri sendiri atau anggota-

anggota persekutuan dari petuanan yang bersangkutan. Orang luar baru bias

diperkenankan turut menikmatinya, jika terlebih dahulu sudah mendapat izin dari

penguasa negeri dan membayar sesuatu sebagai recognitie atau pengakuan hak

Page 22: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 22/29

22 | P a g e  

kepada negeri penguasa tanahnya, sesuai dengan bunyi peribahasa adat diisi 

lembaga dituang dan pula izin itu tidak boleh sampai hanya merugikan rakuat

sendiri. Izin itu pun terbatas pula, misalnya hanya boleh menanam tanaman-

tanaman umur pendek dan untuk beberapa kali musim saja. Pembatasan-pembatasan lainnya ialah, bahwa izin itu bersifat pribadi dank arena itu hak tersebut

tidak bias diwariskan kepada ahli warisnya atau mengalihkannya kepada orang lain

kecuali ada persetujuan dari petuanan. Di daerah Ambon Lease sebagai pemegang

dan pelaksana hak petuanan ini adalah badan Saniri Negeri.

2.5.2. HUBUNGAN ANTARA HAK PETUANAN DENGAN HAK-HAK YANG

BERSIFAT PERORANGAN

Tetntang kekuatan berlakunya hak petianan atas tanah yang menjadi wilayah

petuanan itu berhadapan dengan tanah-tanah yang telah dikuasai oleh orang-orang

atau pribadi-pribadi maupun kerabat atau persekutuan tidak selamanya tetap. Dia

senantiasa berubah dan berkembang menurut proses atau perkembangan

kehidupan masyarakat di dalam wilayah petuanan itu sendiri, mulur 

mengkret menurut istilah di Jawa. Di mana atau bilamana hak perorangan atau

kelompok melemah atau mengabur, maka di situ hak petuanan menguat dan tampak

kembali. Sebaliknya makin berakarnya hubungan perorangan dengan tanah yang

diusahakan atau yang ditempatinya itu maka makin kukuhlah tertanamnya haknyaatas tanah itu. Mengenai perubahan melemah dan menguatnya hubungan hak

petuanan dengan tanah yang menjadi wilayahnya itu berhadapan dengan hak-hak

perorangan itu terhadap tiga macam fase atau tingkatan. Pertama, keadaan di mana

kekuasaan hak petuanan kuat sekali. Rakyat yang menggarapnya hanyalah

mempunyai hak usaha saja. Kalau tanahnya ditinggalkan atau diterlantarkan oleh

penggarapnya ataupun melanggar ketentuan-ketentuan menurut adat, maka

tanahnya dapat diraik kembali oleh petuanan. Kedua, tanah yang diberuka kepada

penduduk inti atau penduduk asal dari suatu negeri. Haka atas tanahnya dapat

diwarisi oleh keturunan dari pemegang hak, walaupun di sini hak yang bersifat

pribadi sudah mulai memegang peranan, namun petuanan masih mempunyai hak

mengawasi atas tanah yang diberikan itu berkenaan dengan pemanfaatan dan

pemeliharaannya serta peralihan atau pergantian dari para pemegang hak.

Tanahnya masih tetap milik petuanan dan tidak boleh dialihkan atau dipindahkan

kepada orang lain tanpa persetujuan petuanan. Di Ambon Lease pengalihan atau

pemindahan itu haru seizing pemerintah negeri. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang ditetapkan bias berakibat hak atas tanah dapat dicabut kembali.

Page 23: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 23/29

23 | P a g e  

Tanah semacam ini yang terdapat di daerah ini diantaranya adalah tanah dati yang

dapat di samakan dengan tanah gogol di pulau Jawa, walaupun tidak serupa dalam

eksistensinya, karena di samping mendapat hak atas tanah para dati itu dibebani

pula kewajiban atau tugas-tugas umum yang harus dia jalankan tanpa menerimaupah. Pada tanah dati ini mulai ada perimbangan antara dua kekuatan yang selalu

dalam keadaan tarik menarik, yaitu antara hak perorangan dengan hak petuanan.

Ketiga, adalah keadaan di mana hak perorangan ataupun kelompok sudah demikian

kuatnya, sehingga hak petuanan seakan-akan sudah hilang kekuasaannya atas

tanah itu. Hak mengaturnya sudah terlepas dari hak petuanan dan sepenuhnya jatuh

di bawah kekuasaan dari pemegang haknya. Petuanan hanya menyaksikan saja dan

baru campur tangan jika hak atas tanah itu hendak dialihkan oleh pemegang haknya

kepada orang lain. Tanah semacam ini di Ambon Lease disebut tanah pusaka. Di

dalam prakteknya tanah-tanah dengan hak pakai itu karena perjalanan waktu yang

cukup lama secara diam-diam bias berubah statusnya menjadi hak miliknya bagi

penggarapnya. Proses semacam inilah yang umum terjadi di desa-desa sampai

terjadi hak milik di zaman dulu atas tanah.

2.5.3. TANAH, EWANG, DAN DUSUN

Mengenai pengertian tanah daratan haruslah dibedakan antara tanahnya sendiri

dengan yang disebut ewang dan dusun. Ewang adalah tanah yang belumdiusahakan atau digarao pleh tangan manusia, di perusah menurut istikah setempat.

Masih merupakan tanah liar. Sebaliknya dudun adalah tanah-tanah yang telah

digarap atau diperusah oleh manusia. Dusun-dusun itu dapat dibedakan pula antara

dusun dati dan dusun perusahan. Termasuk dusun perusahan adalah dunu

tetanaman. Dusun dati adalah dusun yang diberikan oleh negeri kepada suatu

persekutuan dati sebagai kompensasi atas pelaksanaan tugas-tugas dati yang

dijalankan tanpa upah. Dusun perusahan atau dusun tetanaman adalah dusun yang

dibuka atau diperusah sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh anak negeri di

atas tanah petuanan , biasanya tanah yang berupa ewang.

Sebeleumnya juga sudah ada bagian-bagian dari tanah-tanah petuanan beberapa

negeri di sepanjang pantai Teluk Dalam dari Teluk Ambon untuk diberikan sebafai

tempat pemukiman bagi golongan penduduk yang tergolong Burger. Tanah yang

didiami oleh orang-orang Burger ini menjadi lingkungan-lingkungan atau wijk- 

wijk dengan kepala-kepala lingkungannya sendiri-sendiri terlepas dari kekuasaan

dan pengaturan dari negeri yang semula menguasai daerah lingkungan itu.Umumnya tanah-tanah pemukiman orang-orang Burger ini kemudia menjadi tanah

Page 24: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 24/29

24 | P a g e  

dengan hak eigendom. Tempat-tempat tersebut antara lainadalah di Galala, Haturu,

Hunut, Lata, Lateri, Nipa, Poka dan Waheru di Teluk Ambon dan di negeri Hila di

pantai Hitu Utara serta kota Saparua di pulau Saparua: Bahwa kalau tanah

pemukiman Burger itu tidaklah termasuk wilayah petuanan negeri di mana orangBurger itu bermukim sendiri di dalam keputusan landraad Ambon No. 45/1916 di

mana seorang Burger menggugat negeri Hative Besar yang telah mengambil tanah

miliknya. Gugatan dikabulkan dan Pemerintah Negeri Hative Besar harus

menyerahkan tanah sengketa itu kepada orang Burger itu.

Berdasarkan tingkatan hubungan antara hak petuanan atas tanahnya berhadapan

dengan hak perorangan sebagaimana diuraikan di muka, maka di Ambon Lease

terdapat tiga macam golongan tanah. Jika dusun perusahan ini kemudian diwarisi

oleh ahli warisnya, maka statusnya berubah menjadidusun pusaka 

tetanaman atau dusun pusaka perusahan . Dusun pusaka perusahan ini bias

dialihkan kepada orang lain melalui penjualan atau gadai, tetapi dengan catatan,

bahwa yang boleh dipindahkan atau dialihkan hanyalah tanaman-tanaman saja,

sedangkan tanahnya tidaj boleh, karena masih milik petuanan tinggal senantiasa 

kepada kepungan negeri. Jika tanah sudah diperjual-belikan, dan kemudian sampai

diwarisi oleh ahli waris dari si pembeli itu, maka statusnya atas tanahnya lalu

menjadi dusun pusaka. Karena itu kalau kita membicarakan tanah, maka haruslahdibedakan antara tanah itu an sich dan dusun . Kalau menyebut tanah, maka yang

dimaksud adalah tanahnya itu sendiri terlepas dari segala sesuatu yang ada di atas

tanah itu, atau terlepas dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia di atas

tanah itu. Adapun dusun adalah tanah dengan segala tanaman yang tumbuh di

atasnya. Di daerah ini sebutan tanah hamper tidak kedengaran lagi dan yang

menonjol adalah sebutan dusun, yaitu tanah dengan segala tanaman-tanaman yang

ada di atasnya.

2.5.4. AONG

Aong ini pada mulanya adalah hutan belukar yang dibukja atau diperusah oleh

seorang anak negeri dengan izin membabat hutan itu dan kemudian menanaminya.

Biasanya yang di tanam adalah tanam-tanaman umur pendek seperti jagung, kaspe,

sayur-mayur, umbi-umbian, dan lain-lain, tanaman umur pendek atau tanaman

musiman. Walaupun mungkin ada ditanam beberapa pohon, namun titik beratnya

adalah tanaman umur pendek. Pohon-pohonan itu biasanya dimaksudkan untuk

tanda dalam jangka panjang atau sebagai tanda-tanda batas dari tanah-tanahgarapan. Sesudah luas tanah yang dikehendaki terpenuhi, maka diberilah pagar

Page 25: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 25/29

25 | P a g e  

yang gunanya selain untuk keamanan juga sekalian sebagai tanda-tanda batas, dan

biasanya terbuat dari pagar kayu atau bamboo, batu-batu bersusun, tanam-tanaman

pagar dan lain-lainnya. Sesudah beberapa kali panen tanah ini ditinggalkan dan

pindah lagi mencari tanah garapan baru. Kebun yang lama sengaja ditinggalkanuntuk itu mereka member kesempatan kepada tanahnya untuk subur kembali,

sesudah itu mereka kembali lagi memperusahnya.

Cara bertani semacam ini sama dengan disebur “berhuma”, suatu bentukj bertani

cara kuno. Ladang yang telah ditinggalkan itu dinamakan Aong. Jika titik berat

tanaman adalah tanaman umur panjang, maka namanya bukan lagi aong, tetapi . Di

Maluku Utara tanah sejenis aong ini dinamakan jurame atau jurami . Hak dari

pembuka pertama dari tanah aong ini tetap melekat pada pembukanya selama

masih bias dijajaki bekas-bekas garapannya dan selama itu pula dia belum bisa

digantikan oleh orang lain. Haknya itu baru bisa dinyatakan hapus, jika tanah itu

telah diterlantarkan begitu rupa, sehingga keadaannya sudah sama dengan keadaan

hutan disekitarnya.

2.5.5. DUSUN NEGERI

Sesuai dengan namanya, yaitu dusun negeri, maka dusun-dusun negeri ini bukan

lagi hutan liar atau woeste gronden, tetapi hutan dipelihara dan dijaga. Rakyat tidak

bebas lagi mengambil hasilnya, karena segala hasilnya adalah untuk kas negeri.Dusun negeri biasanya mempunyai tanam-tanaman yang menghasilkan, seperti

bamboo, rotan, dammar, kelapa, dan pohon-pohonan lainnya yang menghasilkan

buah atau pohon mayang yang dapat disadap airnya. Setidak-tidaknya dusun negeri

merupakan tanah kosong yang siap untuk diperusah atau digarap dan disewakan

kepada orang-orang yang berminat. Pemungutan hasil dusun negeri ini biasanya

melalui lelang negeri atau pak negeri dengan lebih dahulu mengutamakan anak

negeri sendiri. Agar pohon-pohonnya memberikan haisl yang optimal, maka selama

waktu tertentu atas dusun negeri ini diletakkan . Jika saat yang paling

menguntungkan sudah tiba diadakanlah buka sasi disusul dengan lelangnya. Yang

memberikan penawaran tertinggi berhak mengambil hasilnya selama satu musim itu.

2.5.6. DATI RAJA

Dati raja adalah tanah atau dusun yang diberikan kepada seseorang pamerentah

selama ia memangku jabatan. Pamerentah dari negerinya. Kalau dia sampai diganti,

maka haknya atas dusun dati raja ini dengan sendirinya terhapus. Mengenai

penggarapan dusun dati raja ini sampai pada pengambilan hasilnya dilakukan oleh

Page 26: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 26/29

26 | P a g e  

anak negeri yang terkena tugas wajib tanpa upah yang disebut kwarto salah satu

dari tugas dati.

7. DUSUN PUSAKA

Dusun pusaka adalah dusun yang merupakan milik bersama suatu kelompok ahliwaris yang mereka peroleh melalui pewarisan. Pada mulanya dusun pusaka itu

adalah milik seseorang secara pribadi yang bisa diperolehnya melalui beberapa

cara. Pertama: dengan menggarap atau memperusah sepotong tanah negeri yang

masih merupakan hutan atau ewang dengan izin Pemerintah Negeri.

Perusahan ini bernama “kebun” jika yang ditanam itu hanya tanaman-tanaman umur

pendek atau musiman, tetapi jika sampai menanam tanaman umur panjang seperti :

kelapa, coklat, kenari, pala, cengkeh atau lain-lain tanaman umur panjang, maka

tanah perusahan itu dinamakan “dusun perusahan” atau “dusun tetanaman”. Karena

itu sebuah dusun baru dapat ditanam jenis tanaman umur panjang, tanaman mana

menjadi milik pribadi dari orang yang menggarapnya. Di dalam keputusan landraad

Ambonia tanggal 17 Januari 1920 No. 87/1919 Prdt ditetapkan bahwa tanam-

tanaman perusahan adalah milik orang yang menanamnya. Jika pemiliknya itu

kemudian meninggal dan ada ahli warisnya yang bisa mewarisinya, maka dusun

perusahan ini menjadi “dusun pusaka perusahan” atau “ dusun pusaka tetanaman”.

Pada umumnya disebut “ dusun pusaka”. Bunyi dari kaedah yang sama terdapatpula didalam keputusan landraad Ambonia No. 111/1919. Selanjutnya disebutkan,

bahwa tanam-tanaman di dalam dusun-dusun dati diwarisi sebagai barang pusaka

oleh para ahli warisnya. Cara kedua: untuk mendapatkan dusun pusaka bisa juga

melalui pembelian oleh seseora g yang dinamakan “ dusun babalian”. Jika dusun

babalian ini kemudian sampai diwarisi oleh keturunannya, maka statusnya berubah

menjadi dusun pusaka.

Demikianlah didalikan dalam posita gugatan perkara No. 46/1917 di landraan

Ambonia. Cara ketiga: dusun pusaka bisa juga berasal dari suatu pemberian,

misalnya seorang perempuan yang akan kawin dihadiahi oleh bapaknya sepotong

dusun yang disebut dusun atitin atau dusun lelepelo. Jika kemudia hari sampai

diwarisi oleh anak-anaknya, maka dusun atitin ini menjadi dudun pusaka turun-

temurun bagi anak-anaknya itu. Jelaslah, bahwa pada pokoknya suatu dusun baru

bisa menjadi dusun pusaka sesudah melalui proses pewarisan dan mereka yang

berhak mewarisi itu disebut “ anak-anak pusaka” atau “ anak-anak waris “. Kalau

dusun pusaka diusahakan terus, maka hak perseorangan yang melekat kepada

Page 27: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 27/29

27 | P a g e  

tanahnya lambat laun menjadi lebih kuat dan berakat, sebaliknya hak petuanan

menjadi semakin lemah dan kabur.

Page 28: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 28/29

28 | P a g e  

DELIK

Aliran pikiran Indonesia adalah berlainan. Di beberapa daerah di kepulauanIndonesia, misalnya di Tanah Gayo, di daerah daerah Batak, di pulau Nias, diMinangkabau, Sumatera Sela tan, Kalimantan (antara suku-suku bangsa Dayak),

Gorontalo, Ambon, Bali, Lombok, dan Timor Seringkali terjadi bahwa kampung sipenjahat atau kampung tempat terjadinya suatu pembunuhan atau pencurianterhadap orang asing, diwajibkan mem bayar denda atau kerugian kepada golonganfamili orang yang dibunuh atau yang kecurian. Begitupun famili si penjahatdiharuskan menanggung hukuman yang dijatuhkan atas kejahatan yang dilakukanoleh salah seorang warganya.

Di ambon sendiri Delik yang paling berat, ialah segala pelanggaran yangmemperkosa penimbangan antara dunia lahir dan dunia gaib, serta segalapelanggaran yang memperkosa dasar susunan masyarakat. Misalnya perbuatanpengkhianat adalah memperkosa keselamatan masyarakat seluruhnya, menentangdasar hidup bersama, sehingga perbuatan mi merupakan delik yang paling berat.Di Ambon rang yang bersumbang dengan anaknya sendiri selalu dihukum mati,yaitu dibunuh rakyat dengan diam-diam

Page 29: hukum adat ambon khaidir alatas

5/14/2018 hukum adat ambon khaidir alatas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-adat-ambon-khaidir-alatas 29/29

29 | P a g e  

BAB 3

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Dalam hukum adat ambon menganut sistem patrilineal yaitu sistem ke bapak an

namun ada beberapa hukum adat yang mengalami penyimpangan seperti dalam

bentuk perkawinan “kawin ambil anak” marga si bapak melebur ke dalam marga si

istri “ yang berarti secara tidak langsung menganut sistim matrilineal ,dan dalam hal

ke warisan walapun mengunakan sistem patrilineal bagian waris antara anak

perempuan dan laki laki sama besar artinya bagian laki laki tidak lebih besar dari

perempuan dan untuk perekomonian dalam hal nya tanah pada umumya tanah di

hukum adat ambon adalah tanah ulayat atau tanah ada