164
EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM MENGELOLA DANA ZAKAT DI INDONESIA (Studi Kasus : Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Yayasan Baitul Maal BRI (YBM BRI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan BAZIS DKI Jakarta Periode 2013-2015 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Nur Najmi Muthia 1113046000131 KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

  • Upload
    vandiep

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

1

EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM

MENGELOLA DANA ZAKAT DI INDONESIA

(Studi Kasus : Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Yayasan Baitul Maal BRI

(YBM BRI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS), dan BAZIS DKI Jakarta Periode 2013-2015

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Nur Najmi Muthia

1113046000131

KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

ii

Page 3: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

iii

Page 4: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Februari 2017

Nur Najmi Muthia

Page 5: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

v

ABSTRAKSI

Nur Najmi Muthia. Efisiensi Organisasi Pengelola Zakat dalam Mengelola

Dana Zakat di Indonesia. Skripsi Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf,

Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi Organisasi

Pengelola Zakat (OPZ) pada BMH, YBM BRI, ACT, BAZNAS dan BAZIS DKI

Jakarta pada periode 2013-3015 dengan menggunakan metode Data Envelopment

Analysis (DEA) dan Pendekatan Intermediasi.

Metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis

(DEA) dengan pendekatan Intermediasi. Variabel Input yang digunakan adalah

Penerimaan Dana Zakat, Biaya Operasional dan Gaji Karyawan. Variabel output

yang digunakan adalah Distribusi Zakat, Asset Tetap dan Asset Lancar.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)

dengan pendekatan intermediasi menunjukan bahwa pada BMH,ACT, dan BAZIS

DKI Jakarta secara berturut-turut pada tahun 2013 hingga 2015 mengalami efisiensi

100% yang artinya bahwa ketiga OPZ tersebut telah efisien pada tahun 2013-2015.

Sedangkan pada YBM BRI mengalami Inefisiensi pada tahun 2014 dan 2015

dengan nilai efisien 85,27% dan 90,95% dan BAZNAS mengalami inefisien pada

tahun 2013 dan 2015 dengan nilai efisien 91,32% dan 82,45%. Untuk

meningkatkan tingkat efisien terdapat tiga cara yaitu, pertama dengan cara

mengurangi nilai input dan mempertahankan tingkat outputnya, Kedua, mengacu

pada Efficient Reference Set, yaitu menggunakan angka pengganda (multiplier),

ketiga dengan mempertahankan tingkat input dan meningkatkan tingkat outputnya,

Keempat, dengan melihat table of target values dan tanpa menghitung

Kata Kunci : Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA), OPZ, Pendekatan

Intermediasi

Page 6: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EFISIENSI

ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM MENGELOLA DANA

ZAKAT DI INDONESIA (Studi Kasus : Baitul Maal Hidayatullah (BMH),

Yayasan Baitul Maal BRI (YBM BRI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS), dan BAZIS DKI Jakarta Periode 2013-2015” dengan

baik. Skripsi ini di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar

Sarjana Ekonomi.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA Selaku Dekan Fakultas Syariah dah Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dan Dr. M. Arief Mufraini,Lc, M.Si Selaku Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. AM Hasan Ali MA selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Yogi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Abdurrouf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Endra Kasni Laila Yuda, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

vii

7. Mohamad Mujibur Rohman, S.Ag., MA selaku pembimbing dan penasihat

akademik yang telah memberikan arahan selama menyelesaikan skripsi dan

perkuliahan.

8. Dr. Sofyan Rizal, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, masukan, saran, kritik dan motivasi selama menyelesaikan skripsi.

9. Kepada seluruh Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan Hukum

dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan pengetahuan dan bantuannya kepada penulis.

10. Kepada kedua orang tuaku, Ubaidillah dan Syamsiyah yang dengan sangat

tulus memberikan dukungannya baik berupa materil maupun nonmateril dan

telah sabar menunggu penulismeyelesaikan skripsi ini dan menjadi sarjana.

Semoga selalu di rahmati Allah SWT.

11. Sahabat-Sahabat Seperjuangan ZISWAF 2013 terima kasih telah memotivasi

penulis dan selalu memberikan senyuman untuk penulis terutama neng

rahma,ulfa, al, asma,ifa dan zaima.

12. Kepada Sahabat Tercinta Astiti Chandra, Naila Rizkia,Nisa Kusumawardhani

dan Gina Khoirunnisa yang telah menemani penulis dari awal hingga akhir

skripsi. Semoga kalian diberikan kemudahan juga untuk menyusun skripsi.

13. Kepada teman-teman Muamalat 2013 yang telah menemani penulis dari

semester awalhingga akhir.

14. Kepada seluruh Pengurus LDK Syahid 20 yang telah berjuang bersama penulis

dalam dakwah kampus.

Page 8: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

viii

15. Seluruh pihak yang terkait yang telah membantu dan memberikan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak

pihak. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

ini,sehingga dibutuhkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.

Penulis berharap penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian ini.

Penulis, April 2017

Nur Najmi Muthia

Page 9: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

ix

DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................................

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG...........................................................

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................

ABSTRAKSI...................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

DAFTAR TABEL...........................................................................................

BAB I...............................................................................................................

PENDAHULUAN...........................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................

B. Identifikasi Masalah...........................................................................

C. Pembatasan Masalah..........................................................................

D. Perumusan Masalah...........................................................................

E. Tujuan Penelitian...............................................................................

F. Manfaat Penelitian.............................................................................

G. Review Studi Terdahulu....................................................................

H. Kerangka Pemikiran..........................................................................

I. Metode Penelitian...............................................................................

J. Sistematika Penulisan.........................................................................

BAB II..............................................................................................................

LANDASAN TEORI......................................................................................

A. Zakat....................................................................................................

B. Pengelolaan Zakat..............................................................................

C. Organisasi Pengelolaan Zakat...........................................................

D. Laporan Keuangan.............................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

x

1

1

1

8

9

9

9

10

11

17

19

20

22

22

22

24

25

27

Page 10: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

x

E. Konsep Efisiensi..................................................................................

BAB III............................................................................................................

METODE PENELITIAN...............................................................................

A. Objek Penelitian.................................................................................

B. Jenis dan Sumber Data......................................................................

C. Populasi dan Sampel ..........................................................................

D. Metode Analisis Data..........................................................................

E. Pendekatan Pengukuran Efisiensi dengan DEA..............................

BAB IV.............................................................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................

A. Variabel Input dan Output OPZ.......................................................

B. Analisis Efisiensi OPZ........................................................................

BAB V..............................................................................................................

PENUTUP.......................................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................

B. Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................

31

36

36

36

41

42

43

43

45

45

45

47

65

65

65

66

68

71

Page 11: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Tabel 1.1 Data Zakat,Infaq, dan sedekah di Indonesia....................

Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu ...............................................................

Tabel 2.1. Organisasi Pengelola Zakat.........................................................

Tabel 3.1. Nama Lembaga Amil Zakat.........................................................

Tabel 4.1 Variabel Input dan Output 2013..................................................

Tabel 4.2 Variabel Input dan Output OPZ Periode 2014...........................

Tabel 4.3 Variabel Input dan Output Periode 2015....................................

Tabel 4.4 Efisiensi OPZ..................................................................................

Tabel 4.5 Hasil Pengurangan nilai efisiensi.................................................

Tabel 4.6 Target YBM BRI Periode 2014 Hasil DEAWIN........................

Tabel 4.7. Target YBM BRI Periode 2015 Hasil DEAWIN.......................

Tabel 4.8 Hasil Pengurangan nilai efisiensi..................................................

Tabel 4.9. Target BAZNAS Periode 2013 Hasil DEAWIN........................

Tabel 4.10. Target BAZNAS Periode 2015 Hasil DEAWIN......................

3

11

26

36

45

46

47

48

49

55

56

58

63

64

Page 12: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara berkembang berpenduduk

249,9 juta jiwa. Namun, hingga bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin

(penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis

Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen),

bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi September

2014 yang sebesar 27,73 juta orang (10,96 persen). Persentase penduduk

miskin di daerah perkotaan pada September 2014 sebesar 8,16 persen, naik

menjadi 8,29 persen pada Maret 2015. Sementara persentase penduduk

miskin di daerah perdesaan naik dari 13,76 persen pada September 2014

menjadi 14,21 persen pada Maret 2015.1

Pemerintah telah berupaya untuk mengentaskan kemiskinan ini

dengan menggelontorkan dana untuk program penanggulangan kemiskinan

sebesar Rp 136,5 Triliun pada tahun 2013 dan Rp 134,5 Triliun pada tahun

2014. Dengan sedikit penyederhanaan, kita bisa mengatakan bahwa

anggaran sekitar Rp 136,5 triliun hanya berhasil menurunkan angka

kemiskinan 0,19 persen.2

1 Data BPS http://bps.go.id/brs/view/1158/ di akses pada 04 Januari 2017 2 Eka Luthfy Pratiwi, Upaya Pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia, https://pratiwiekaluthfy.wordpress.com/2014/06/07/upaya-pemerintah-dalam-menangani-masalah-kemiskinan-di-indonesia/ di akses pada 04 Januari 2016.

Page 13: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

2

Salah satu Instrumen yang Islam tawarkan dalam pengentasan

kemiskinan adalah Zakat. Islam telah mengatur segala sisi kehidupan

manusia dengan sebaik-baiknya. Semua aturan itu telah tercantum dalam

kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an. Dari mulai hal ibadah maupun

muamalah, semua telah dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Sehingga

seharusnya terjadi keharmonisan dalam kehidupan manusia. Dan pada

akhirnya Islam bertujuan menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi

seluruh umat manusia.

Zakat merupakan merupakan kewajiban maliyah (materi) dan salah

satu rukun Islam yang hanif. Ia juga diperhitungkan sebagai salah satu

pondasi sistem keuangan ekonomi Islam, yang mana zakat

merepresentasikan diri sebagai sumber utama dalam pembiayaan adh-

dhaman al ijtima’i (jaminan sosial), jihad dalam jalan Allah, sebagaimana

ia juga ikut andil dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi dan keunggulan

politik. Ketika para pemimpin umat Islam menyingkirkan penerapan zakat

dan orang-orang kaya tidak mau membayarnya, Allah SWT memberi bala’

kepada mereka dengan menghapus barakah dan hidup yang sempit.

Sebagaimana Rasulullah SAW memberi peringatan terhadap orang yang

menolak membayar zakat.beliau bersabda :3

3 Husayn Syahatah. Akuntansi Zakat Panduan Praktis Penghitungan Zakat Kontemporer. Pustaka Progresif. 2004. h.3

Page 14: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

3

Artinya : “Dan mereka enggan membayar zakat kecuali daerah

tersebut dihalangi dari hujan. Kalaulah bukan karena binatang mereka

tidak akan diberi hujan” (HR Ibn Majah, al Bazzar dan al Baihaqi)

Sejak disahkannya UU No. 38 Tahun 1999 dan diperbaharui dengan

UU No. 32 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat meniupkan angin segar

dalam dunia perzakatan di Indonesia sebab zakat merupakan instrument

islam yang dapat mengentaskan kemiskinan yang selalu menjadi

permasalahan di setiap Negara, terutama Indonesia. Dalam lima tahun

terakhir penerimaan zakat melalui lembaga resmi zakat di Indonesia

menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Menurut Data BPS Pada Tahun 2015, Persentase Muslim di

Indonesia sekitar 85% yaitu sejumlah 216,66 juta penduduk. Fakta ini

menyiratkan bahwa zakat memiliki potensi besar dan dapat berkontribusi

dalam mengurangi kemiskinan. Data zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) di

Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kenaikan jumlah penghimpunan

zakat dari tahun 2002 hingga 2015 lihat Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Data Zakat,Infaq, dan sedekah di Indonesia

Tahun Rupiah

(Miliar)

USD (Juta) Pertumbuhan

(%)

Pertumbunan

(GDP)

2002 68.39 4.98 - 3.7

2003 85.28 6.21 24.70 4.1

2004 150.09 10.92 76.00 5.1

2005 295.52 21.51 96.90 5.7

2006 373.17 27.16 26.28 5.5

2007 740 53.86 98.30 6.3

2008 920 66.96 24.32 6.2

2009 1200 87.34 30.43 4.9

2010 1500 109.17 25.00 6.1

2011 1729 125.84 15.30 6.5

Page 15: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

4

2012 2200 160.12 27.24 6.23

2013 2700 196.51 22.73 5.78

2014 3300 240.17 22.22 5.02

2015 3700 269.29 21.21 4.79

Sumber : Badan Amil Zakat Nasional (2016)

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa penghimpunan dana ZIS

mengalami peningkatan sebesar 5310,15 persen dalam kurun waktu 13

tahun. Pada tahun 2005 dan tahun 2007, terjadi kenaikan penghimpunan ZIS

hampir 100 persen yang diprediksi karena adanya bencana nasional di tanah

air (tsunami Aceh dan gempa bumi Yogyakarta). Jika dirata-ratakan dari

tahun 2002 sampai 2015,maka pertumbuhan penghimpunan ZIS mencapai

angka kenaikan sebesar 39.38 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

terdapat peningkatan kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk

berzakat melalui organisasi pengelola zakat (OPZ). Tren pertumbuhan ini

juga mengindikasikan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat

terhadap kinerja OPZ, baik BAZNAS maupun LAZ.4

Hal penting lainnya yang dapat ditunjukan oleh tabel 1.1 adalah

tingginya pertumbuhan penghimpunan ZIS jika dibandingkan dengan

pertumbuhan PDB sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi nasional. Pada

tahun 2009, terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1.3

persen sebagai konsekuensi dari krisis finansial global. Namun,

pertumbuhan zakat di tahun yang sama justru meningkat sebesar 6.11

persen. Jika dilihat dari rata-ratanya, kenaikan rata-rata pertumbuhan zakat

4 Outlook Zakat Indonesia 2017.Pusat Kajian Strategis BAZNAS.hal.2

Page 16: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

5

dari tahun 2002 sampai 2015 (39.28 persen) juga lebih besar dibandingkan

rata-rata pertumbuhan PDB yang hanya mencapai 5.42 persen. Hal ini

menunjukan bahwa pertumbuhan zakat tidak terlalu dipengaruhi oleh krisis

global sehingga kedepannya sangat berpotensi untuk berkontribusi dalam

pembangunan nasional.5

Potensi zakat nasional pada tahun 2015 menurut penelitian yang

diadakat oleh BAZNAS mencapai 286 triliun. Namun, potensi zakat

tersebut belum didukung oleh penghimpunan zakat di lapangan. Data terkini

menunjukan bahwa ada kesenjangan yang tinggi antara potensi zakat

dengan penghimpunan dana zakatnya. Hal ini dapat dilihat dari data aktual

penghimpunan zakat,infaq, dan sedekah nasional oleh OPZ resmi pada

tahun 2015 yang baru mencapai Rp 3.7 triliun atau kurang dari 1.3 persen

potensinya.6

Tabel 1.2 Pertumbuhan Penghimpunan Tahun 2010-2015

Tahun BAZNAS BAZNAS

Provinsi

BAZNAS

Kab/Kota

LAZ Nasional Pertumb

uhan

2010 33.125.920

.074

306.512.258.082 525.608.580.693 634.917.482.126 1.500.164.

240.975

2011 40.403.967

.865

204.482.157.749 824.014.964.426 659.963.269.358 1.728.864.

359.398

15.25%

2012 50.212.435

.875

253.252.821.349 1.179.716.104.080 729.217.590.043 2.212.398.

951.344

27.97%

2013 59.238.304

.066

1.645.482.867.203 281.687.974.612 653.194.923.848 2.639.604.

069.729

19.31%

2014 82.293.545

.780

415.451.020.092 1.422.364.285.476 1.379.891.148.652 3.300.000.

000.000

25.02%

2015 94.068.893

.820

642.797.514.841 885.309.169.850 2.028.193.434.453 3.650.369.

012.964

10.62%

Sumber : Dokumen Statistik BAZNAS (2016)

5 Outlook Zakat Indonesia 2017.Pusat Kajian Strategis BAZNAS.hal.2 6 Outlook Zakat Indonesia 2017.Pusat Kajian Strategis BAZNAS.hal.6

Page 17: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

6

Jumlah dana zakat yang terkumpul secra nasional tahun 2010 sampai

2015 mengalami peningkatan. Namun, pertumbuhan tersebut tidak selalu

meningkat di setiap tahunnya,seperti pada tahun 2013 dan 2015.

Peningkatan pada tahun2013 (19.31 persen) lebih rendah daripada

peningkatan di tahun 2012 (27.97 persen). Begitu pula pada tahun 2015

(10.62 persen) yang lebih rendah dari peningkatan di tahun 2014 (25.02

persen).7

Zakat sebagai salah satu instrumen dalam pengetasan kemiskinan

akan lebih efektif jika pengelolaanya dikelola oleh suatu lembaga yang ahli

dalam mengelola zakat8. Maka dari itu diperlukan alat untuk mengukur

tingkat efisiensi kinerja suatu Organisasi Pengelola Zakat.

Hingga saat ini, pertumbuhan Organisasi Pengelola Zakat dari tahun

ke tahun menunjukan kemajuan yang signifikan. Menurut FOZ (Forum

Zakat), ada 19 Organisasi Pengelola Zakat yang resmi dan dikukuhkan di

tingkat pusat, terdiri dari 1 BAZNAS milik pemerintah dan 18 Lembaga

Amil Zakat yang dikelola oleh swasta.9

Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) tersebut terbentuk melalui

berbagai macam, ada yang terbentuk melalui Perbankan, Pemerintah,

Swasta, Lembaga Kemanusiaan dan Organisasi Masyarakat (Ormas). Salah

7 Outlook Zakat Indonesia 2017.Pusat Kajian Strategis BAZNAS.hal.14 8 Nida Muslihah. ANALISIS DAMPAK PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT SEBAGAI

PENGURANG KEMISKINAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CIBEST(Kasus: LAZ PM Al

Bunyan Kota Bogor). Institut Pertanian Bogor.2016.hal. 4.

9 http://www.forumzakat.net, Artikel diakses pada 19 Juli 2016

Page 18: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

7

satu sampel OPZ yang terbentukdari perbankan yaitu YBM BRI, yang

terbentuk dari Pemerintah yaitu BAZIS untuk Badan Amil Zakat Wilayah

DKI Jakarta dan BAZNAS sebagai Badan Amil Zakat tingkat Nasionalnya,

OPZ bentukan Swasta sebagai sampel ada Baitul Maal Hidayatullah dan

OPZ bentukan Lembaga kemanusiaan sebagai sample yaitu Aksi Cepat

Tanggap (ACT).

Meskipun begitu, masih terdapat kendala dan kekurangan yang

harus diperbaiki. Suatu LAZ dan /BAZ dapat dikatakan efektif dan efisien

apabila program-program yang dirancang dapat berjalan dan berhasil

mencapai tujuan perubahan sosial, yaitu masyarakat miskin yang berdaya,

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi.10 Oleh karena itu, dibutuhkan

optimalisasi potensi zakat, salah satunya dengan efisiensi.

Efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan

sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya.11 Dalam ilmu

ekonomi, efisiensi digunakan untuk merujuk sebuah konsep yang terkait

pada pemanfaatan sumber daya untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Efisiensi merupakan salah satu instrument dalam mengukur kinerja

perusahaan atau lembaga yang memiliki laporan keuangan, dalam hal ini,

LAZ memiliki pedoman tersendiri, yaitu PSAK 109.

10 Achmad Subianto, Ringkasan dan Bagaimana Membayar Zakat, (Jakarta: Yayasan Bermula dari Kanan, 2009), h.40. 11 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.352.

Page 19: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

8

Lembaga zakat dapat dikatakan sehat, kredibel, efektif, dan efisien

apabila memenuhi berbagai indikator-indikator, diantaranya; pertama,

tujuan dan kegiatan lembaga sesuai dengan kebutuhan masyarakat; kedua,

program-program yang dilakukan sejalan dengan misi dan rencana strategis;

ketiga, mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk memastikan bahwa

setiap program bisa mencapai sasaran dan tujuannya.12

Berdasarkan keterangan yang telah diuraikan di atas, perlu

dilakukan penelitian untuk mengkaji lebih lanjut seberapa efisien Lembaga

Amil Zakat dalam mengalokasikan berbagai sumber input untuk

menghasilkanberbagai output. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah

“EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT NASIONAL

DALAM MENGELOLA DANA ZAKAT DI INDONESIA (Studi

Kasus Baitul Maal Hidayatullah, ACT, YBM BRI, BAZNAS dan

BAZIS DKI Jakarta)”.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi

permasalahannya sebagai berikut :

1. Belum sesuainya potensi zakat (286 triliun) dengan realisasi zakat (3.7

triliun) yang ada di Indonesia.

12 Devani Sukma, “Daftar Perencanaan Penilaian (Assesment) bagi Organisasi Nirlaba”, Artikel diakses pada tanggal 26 Oktobel 2012 dari http://www.keuanganIsm.com/../daftar-perencanaan.

Page 20: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

9

2. Lebih rendahnya penghimpunan dana zakat pada tahun 2013 dan 2015

dibandingkan tahun sebelumnya.

3. Perlu adanya pengukuran efisiensi kinerja Badan atau Lembaga Amil

Zakat.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna dan

mendalam mka penulis memandang perlunya pembatasan permasalahan.

Oleh sebab itu, penulis memberikan batasan-batasan penelitian yaitu :

1. Penelitian ini akan mengukur tingkat efisiensi BAZNAS, Baitul Maal

Hidayatullah, BAZIS DKI Jakarta, ACT dan YBM BRI pada periode

2013-2015.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada BAZNAS pusat, Baitul Maal

Hidayatullah, BAZIS DKI Jakarta, ACT dan YBM BRI.

3. Penelitian ini dilakukan dari periode 2013 sampai dengan 2015.

Pertimbangannya adalah periode tersebut masih relevan untuk diteliti

saat ini.

D. Perumusan Masalah

Dari permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat efisiensi BAZNAS, YBM BRI, Baitul Maal

Hidayatullah, ACT dan BAZIS DKI Jakarta pada periode 2013-2015?

Page 21: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

10

2. Bagaimana cara mengoptimalkan efisiensi Organisasi Pengelola Zakat

di BAZNAS, YBM BRI, Baitul Maal Hidayatullah, ACT dan BAZIS

DKI Jakarta pada periode 2013-2015?

E. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis tingkat efisiensi dari BAZNAS, YBM BRI, Baitul Maal

Hidayatullah, ACT dan BAZIS DKI Jakarta pada periode 2013-2015.

2. Mengetahui cara mengoptimalisasi efisiensi Kinerja Organisasi

Pengelola Zakat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan digunakan untuk :

1. Secara teoritis

a. Untuk Akademisi

Menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian efisiensi kinerja Organisasi Pengelola Zakat.

2. Secara Praktis

a. Untuk OPZ

Sebagai acuan dalam proses perencanaan dan pengambilan

keputusan OPZ di masa yang akan datang,sehingga ZIS dapat

dikelola dengan baik.

b. Untuk Pemerintah

Sebagai acuan dalam proses perencanaan dan pengambilan

keputusan pemerintah di masa yang akan datang, sehingga posisi

Page 22: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

11

OPZ yang jelas dapat memudahkan pengelolaan dana

masyarakat.

c. Untuk Masyarakat

d. Menjadi sumber informasi bagi para donatur maupun calon

donatur untuk mengetahui tingkat efisiensi OPZ, yang dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan donatur terhadap lembaga.

G. Review Studi Terdahulu

Beberapa hasil Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

terdahulu yang ada hubungannya dengan tema penulisan penelitian ini

diantaranya :

Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu

No. Sumber Deskripsi Penelitian Hasil Perbedaan

1. Lulu Meutia.

Analisis Pengukuran

Kinerja OPZ

Berdasarkan

Klasifikasinya: Studi

Kasus 3 LAZNAS.

Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi Universitas

Indonesia, Depok.

Tahun 2012

Skripsi ini membahas

pengukuran kinerja

dengan melakukan

analisis efektivitas dan

efisiensi 3 OPZ

berdasarkan

klasifikasi lembaga

pembentuknya, yaitu

BAMUIS BNI, BMH

dan DPU-DT pada

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa sebagian

besar kinerja

keuangan dan

non keuangan

OPZ ini sudah

baik dan efisien

namun harus

membenahi

Penulis

menggunakan

metode

kualitatif

deskriptif

dengan objek

3 LAZNAS

yaitu

BAMUIS

BNI, BMH

Page 23: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

12

periode 2009-2010.

Metode yang

digunakan adalah

kualitatif deskriptif.

pendokumentasi

an data

keuangan dan

non keuangan

sesuai PSAK

109

dan DPU-DT

dengan

periode 2009-

2010.

2. Annisa Rahmayanti.

Efisiensi Lembaga

Amil Zakat dalam

Mengelola Dana

Zakat di Indonesia

(Studi Kasus :

PKPU, Rumah Zakat

dan BAMUIS BNI).

Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,

2014.

Penelitian ini

ditujukan untuk

mengukur tingkat

efisiensi LAZ,

mengetahui apakah

LAZ yang diteliti

telah menjalankan

tugasnya dengan

benar, dan untuk

bahan evaluasi kinerja

LAZ yang

bersangkutan

penelitian ini

menggunakan metode

non parametrik DEA.

Dari hasil

penelitian ini

diketahui

bahwa LAZ

PKPU dan

BAMUIS BNI

telah mencapai

tingkat efisiensi

maksimal 100%

dan tidak terjadi

inefisiensi.

Sedangkan

Rumah Zakat

memiliki nilai

efisiensi rata-

rata tahunan

yang kurang

Penulis

menggunakan

objek

penelitian

PKPU,

BAMUIS

BNI dan

Rumah Zakat

dan

menganalisis

faktor-faktor

yang

menyebabkan

inefisiensi

lembaga.

Page 24: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

13

dari ketetapan,

yaitu 94,09%

dan inefisiensi

5,91%.

3. Nasher Akbar.

Analisis Efisiensi

Organisasi

Pengelola Zakat

Nasional dengan

Pendekatan Data

Envelopment

Analysis.

Jurnal Islamic

Finance $ Business

Review Vol.4, 2009.

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengetahui tingkat

efisiensi OPZ secara

relatif menggunaka

DEA.

Hasilnya

menunjukan

bahwa efisiensi

OPZ pada 2005

masih lebih

baik dari 2006

dan 2007 baik

secara teknis

(94,52%), skala

(75%), dan

overall

(71,27%).

Perhitungan

terhadap 9 OPZ

tahun 2007

dengan asumsi

CRS,

menunjukkan

hanya 2 OPZ

Penulis

menggunakan

sampel 9

OPZ dan juga

menganalisis

faktor-faktor

penyebab

inefisiensi

pada periode

2005-2006.

Page 25: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

14

yang efisien,

yakni BMM

dan Bamuis

BNI. Penyebab

utama

inefisiensi

adalah dana

tersalurkan dan

dana terhimpun,

yakni

menyumbang

43,1% dan

36%.

Sedangkan

pengukuran

dengan

orientasi input

menyatakan

bahwa sumber

inefisiensi

adalah biaya

operasional lain

sebesar 34,9%

Page 26: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

15

dan biaya

sosialisasi

sebesar 31,1%.

4. Ikka Nur Wahyuni.

Analisis Efisiensi

Organisasi

Pengelola Zakat

Nasional Dengan

Metode DEA (Studi

di BAZNAS, Dompet

Dhuafa, Lazis NU

Periode 2013)

Penelitian ini

bertujuan

untukmengetahui

tingkat efisiensi

Organisasi Pengelola

Zakat Nasional pada

periode 2013 dengan

menggunakan metode

DEA dan pendekatan

produksi serta

intermediasi.

Hasil penelitian

ini menunjukan

bahwa OPZ

Nasional

denganpendekat

an intermediasi

menunjukan

kinerja

BAZNAS,

Dompet

Dhuafa, dan

Lazis NU yang

efisien.

Sedangkan pada

pendekatan

produksi

terdapat

inefisiensi pada

Dompet Dhuafa

denga 0,51.

Penulis

menggunakan

metode

Efisiensi

intermediasi

dan produksi

pada 3 OPZ

Yaitu

BAZNAS,

Dompet

dhuafa dan

Lazis NU

Page 27: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

16

5. Arum Novia M.

Analisis Efisiensi

Lembaga Amil Zakat

di Indonesia

menggunakan DEA

Periode 2012-2013

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengetahui tingkat

efisiensi Lembaga

Amil Zakat di

Indonesia, baik dalam

kinerjanya

menyalurkan dana

maupun

mengumpulkan dana

zakat.

Objek penelitian

meliputi 3 lembaga

amil zakat yaitu

Rumah Zakat, Dompet

Dhuafa, dan Pos

Keadilan Peduli Umat

(PKPU) pada periode

2012-2013. Metode

yang digunakan

adalah Data

Envelopment Analysis

(DEA) yang

Berdasarkan

hasil

perhitungan

DEA, Lembaga

Amil Zakat

sebagai

lembaga

penyalur dana

pada tahun

2012-2013

terdapat 1

lembaga yang

tidak efisien

pada tahun

2013

yaitu Rumah

Zakat.

Sedangkan

lembaga

lainnya sudah

efisien. Dan

lembaga amil

zakat sebagai

Penulis

menggunaka

objek

penelitianPK

PU, Dompet

dhuafa dan

Rumah Zakat

periode 2012-

2013

Page 28: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

17

menganalisis tingkat

efisiensi antara

penggunaan input dan

output yang dihasilkan

dengan menggunakan

data sekunder yang

diperoleh dari laporan

keuangan yang telah

dipublikasikan di situs

resmi masing-masing

lembaga amil zakat.

lembaga

pengumpul

dana tahun

2012-2013

masih terdapat

lembaga yang

tidak efisien

yaitu

Rumah Zakat

dari tahun 2012

sampai 2013.

Sedangkan 2

lembaga

lainnya selalu

mengalami

efisien.

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir ini dibangun untuk mengukur tingkat efisiensi

Organisasi Pengelola Zakat seperti BAZNAS, YBM BRI, BAZIS DKI

Page 29: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

18

Jakarta, ACT dan Baitul Maal Hidayatullah pada periode 2013-2015.

Pengukuran efisiensi pada penelitian ini dilakukan pendekatan intermediasi.

Analisis ini menjelaskan interaksi input dan output yakni variabel

dana zakat yang diterima, biaya personalia, biaya operasional, dana zakat

yang disalurkan, aktiva tetap dan aktiva lancar. Seperti yang ditampilkan

pada Gambar di bawah ini

Gambar 1.1

Kerangka Berpikir

Organisasi Pengelola Zakat

Badan Amil Zakat (BAZ) Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Pendekatan Intermediasi :

Input

-Penerimaan Zakat

-Biaya Pegawai

Biaya Operasional

Output

-Penyaluran Zakat

-Aset Tetap

-Aset Lancar

EFISIENSI OPZ

Page 30: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

19

Pada Pendekatan Intermediasi, Input dibandingkan dengan Variabel

Output berupa jumlah dana ziswaf yang disalurkan, aktiva tetap dan aktiva

lancar.

I. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Laporan Keuangan dari BAZNAS,

Baitul Maal Hidayatullah, BAZIS DKI Jakarta, ACT dan YBM BRI

Periode 2013-2015

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan peelitian yang bersifat kuantitatif.

Kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-

teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan

melakukan analisis data prosedur statistik.

3. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yaitu data yang diperoleh dari informasi Laporan Keuangan

dipublikasikan oleh BAZNAS, Baitul Maal Hidayatullah, BAZIS DKI

Jakarta, ACT dan YBM BRI dariperiode 2013-2015 serta literatur-

literatur yang berkenaan dengan pengukuran efisiensi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Page 31: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

20

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi. dokumentasi ini adalah proses pengumpulan data dengan

mempelajari dan menganalisis dokumen-dokumen terkait seperti

Laporan Keuangan periode 2013 hingga 2015 dari Organisasi

Pengelola Zakat yang diteliti.

5. Metode Analisa Data

Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode non-parametrik

DEA (Data Enevlopment Analysis) yang merupakan metode yang telah

terstandarisasi sebagai alat pengukuran kinerja suatu aktifitas unit,

dimana proses pengolahannya menggunakan perankat lunak

DEAWIN. Selain itu peneliti juga menggunakan perangkat lunak

Microsoft Excel sebagai perangkat pendukung.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Teknik penulisan ini menggunakan buku “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2012” yang merupakan standar dari penulisan

karya ilmiah Fakultas Syariah dan Hukum.

J. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan, skripsi ini dibagi dalam lima bab

yang memuat ide-ide pokok dan kemudia dibagi lagi menjadi sub-sub bab

yang mempertajam ide-ide pokok, sehingga secara keseluruhan menjadi

kesatuan yang saling menjelaskan sebagai satu pemikiran.

Page 32: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

21

BAB I, merupakan bagian pendahuluan yang dijadikan sebagai

acuan pembahasan bab-bab berikutnya dan sekaligus mencerminkan isi

global skripsiyang berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II, merupakan Landasan teori. Bab ini berisi tentang konsep

zakat yang meliputi pengertian, dasar hukum serta teori pengelolaan zakat.

Gambaran umum Organisasi Pengelola Zakat dan laporan keuangan.

Konsep efisiensi meliputi pengertian, pehitungan dan pengukuran efisiensi

dengan DEA. Dan yang terakhir adalah efisiensi pengelolaan zakat.

BAB III, berisi tentang metode penelitian yang meliputi sumber

data input dan output yang digunakan dalam penulisan ini, serta metode

analisisnya untuk menjawab permasalahan yang ada dengan menggunakan

pendekatan Data Envlopment Analysisi (DEA).

BAB IV, menjabarkan analisis dan pembahasan yang berisi tentang

perhitungan dan data-data yang diperoleh dari penelitian hingga diketahui

hasilnya, yang kemudian dilakukan analisis terhadap hasil guna

mendapatkan kesimpulan.

BAB V, merupakan bab terakhir yang berisi tentang keimpulan yang

diperoleh dari penelitian dan saran-saran baik untuk lembaga dalam

mengoptimalkan penyaluran dana zakat agar hasilnya lebih efisien.

Berikutnya disebutkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 33: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

22

Page 34: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

23

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Zakat

1. Pengetian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar

(masdar) dari zaka yang berarti berkah, bersih, dan baik.13 Sesuatu itu

zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan seorang itu zaka. Berarti

orang itu baik.

Menurut Lisan al Arab arti dasar dari kata zakat, ditinjau dari

sudut bahasa adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Semuanya

digunakan di dalam Al-qur’an dan Hadits.

Zakat dari segi istilah fikih berarti “sejumlah harta tertentu yang

diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak” di

amping berarti “mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri.”14

Adapun persyaratan harta yang wajib dizakati itu adalah;

pertama, harta itu harus dikuasai secara penuh, dimiliki secara sah, dan

didapatkan dengan cara yang halal. Kedua, harta yang dapat

berkembang atau memiliki potensi untuk berkembang seperti

perdagangan, pertanian, peternakan, dan sebagainya. Ketiga, telah

melebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan

13 Mu’jam Wasith, juz 1 hal 398. 14 Zamakhsyari berkata dalam al-Fa’iq, jilid 1:536, cetakan pertama.

Page 35: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

24

seseorang dan keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk

kelansungan hidupnya. Keempat, telah mencapai nisab atau batas

ukuran tertentu yang membuat harta menjadi wajib dizakati. Kelima,

telh mencapai haul atau batas waktu tertentu yang membuat harta

menjadi wajib dizakati.15

2. Dasar Hukum Zakat

Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an menjadi dasar kewajiban

untuk menunaikan zakat.

a. QS. At-Taubah ayat 103

يهم بها وصل عليهم إن صلتك سكن لهم وللا س ي خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزك

عليم

Artinya : “ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat

itu kamu membersihkan diri dan mensucikan mereka dan

mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar Maha

Mengetahui”.

b. QS. Al-Baqarah ayat 43

اكعين كاة واركعوا م الر لة وآتوا الز وأقي وا الص

Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan ruku’lah

bersama orang-orang yang rukuk”.

15 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat Infak Sedekah, (Jakarta: Gema Insani, 2008). H.14.

Page 36: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

25

c. QS. Al-Hajj ayat 78

ين من حرج ملة أبيكم حق جهاده هو اجتباكم وما جعل عليكم في الد إبراهيم وجاهدوا في للا

اكم سول شهيدا عليكم وتكونوا شهداء على هو س ال سل ين من قبل وفي هذا ليكون الر

هو موالكم فنعم ال ولى ونعم النص كاة واعتص وا بالل لة وآتوا الز ير الناس فأقي وا الص

Artinya : “dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang

sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak

menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)

agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu

sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam

(Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan

supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka

dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu

pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik

pelindung dan sebaik-baik Penolong.

B. Pengelolaan Zakat

1. Pengertian dan Tujuan Pengelolaan Zakat

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat, yang dimaksud pengelolaan zakat adalah

kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pendistribusian serta

Page 37: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

26

pendayagunaan zakat. Sedangkan tujuan dari pengelolaan zakat

adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan

dalam pengelolaan zakat serta meningkatkan manfaat zakat untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan

kemiskinan.16

C. Organisasi Pengelolaan Zakat

Saat ini keberadaan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di

Indonesia menurut Undang Undang Nomer 38 Tahun 1999, terdiri

dari Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang berkedudukan di

Ibukota Negara dibentuk oleh Presiden atas usulmenteri,sedangkan

Badan AmilZakat Daerah (BAZDA) berkedudukan di Ibu kota

Provinsi,Kabupaten dan Kecamatan dibentuk oleh Gubernur,

Bupati/Walikota dan Camat atas usul kepala kantor Departemen

Agama setempat.

Selain BAZ, pengelolaan zakat juga dilakukan oleh masyarakat

dalam bentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang didirikan oleh

masyarakat. Keberadaan LAZ dikukuhkan oleh pemerintah setelah

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Di Indonesia, berdasarkan keputusan Menteri Agama R.I Nomor 581

Tahun 1999, demi transparansi dan profesionalitas pengelolaan

zakat, LAZ harus memiliki persyaratan teknis antara lain:

16 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

Page 38: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

27

1. Berbadan hukum

2. Memiliki data muzaki dan mustahik

3. Memiliki program kerja yang jelas

4. Memiliki pembukuan yang baik

5. Melampirkan surat pernyataan bersedia diaudit.

Menurut Undang-Undang, OPZ yang Legalitasnya diakui

pemerintah, khususnya Ditjen Pajak ada 19, antara lain

Tabel 2.1. Organisasi Pengelola Zakat

No. Nama Badan/Lembaga

1. Badan Amil Zakat Nasional

2. Dompet Dhuafa

3. YBM BRI

4. Lazis Nahdlatul Ulama

5. Lazis Muhammadiyah

6. Baitul Maal Hidayatullah

7. LAZ Dewan Dakwah Islam

Indonesia

8. PKPU

9. LAZ Baitul MaalMuamalat

10. Rumah Zakat

11. Lazis Peramina

12 Laznas Bank Syariah Mandiri

Page 39: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

28

13. Lazis IPHI

14. Lazis Darut Tauhid

15. Yayasan Dana Sosial Al Falah

16. BAMUIS BNI

17. Lazis Takaful

18. LAZ Persis

19. BMT Ikatan Cendekiawan Muslim

Indonesia

Sumber : Data Forum Zakat

D. Laporan Keuangan

1. Pengertian

Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah:

laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat

ini atau dalam suatu periode tertentu.17

Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan

perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya

dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti :18

a. Neraca

Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang

terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan

diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk

17 Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta: Rajawali Pers, 2008). h. 7. 18 Opcit

Page 40: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

29

neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya satu

tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk

mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Biasanya hal

ini sering dilakukan pihak manajemen pada saat tertentu.

Menurut James C Van Horne, neraca adalah ringkasan posisi

keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukan total

aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik.19

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan

ringkasan laporan keuangan. Artinya, laporan keuangan disusun

secara garis besarnya saja dan tidak mendetail. Kemudian, neraca

juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta), kewajiban

(utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Artinya,

neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis)

harta, uang, dan modal perusahaan. Maksud pada tanggal tertentu

adalah neraca dibuat dalamwaktu tertentu setiap saat dibutuhkan,

namun biasanya neraca dibuat akhir tahun atau kuartal.20

Pada penelitian ini variabel yang ada pada neraca yaitu variabel

output yaitu asset tetap dan asset lancar pada OPZ.

b. Laporan perubahan dana

Laporan perubahan dana, adalah laporan keuangan yang

menyajikan informasi mengenai perubahan dana suatu perusahaan yang

19 Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).h. 30. 20 Ibid

Page 41: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

30

terjadi selama satu periode akuntansi, berfungsi untuk mengetahui

apakah dana perusahaan bertambah atau berkurang.21

Variabel yang ada Dalam laporan perubahan dana yaitu

penerimaan dana zakat,gaji karyawan dan biaya operasional pada

variabel input dan penyaluran dana zakar pada variabel output.

c. Laporan catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan, adalah laporan keuangan yang

dibuat berkaitan dengan laporan keuangan lain yang disajikan. Laporan

ini memberikan informasi atau penjelasan secara rinci atau detail yang

dianggap perlu terhadap laporan keuangan yang ada. Tujuannya agar

pengguna laporan keuangan menjadi jelas dengan data yang

disajikan. 22

2. Tujuan Laporan Keuangan

Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat

sudah pasti memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat

beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama bagi pemilik usaha

dalam manajemen perusahaan. Di samping itu, tujuan laporan keuangan

dususun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan.

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi

keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada

21 Pengertian jenis dan macam-macam laporan keuangan http://www.kuliah.info di akses pada 17Januari 2017 22 Ibid

Page 42: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

31

periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara

mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala.

Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi

keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki

kepentingan terhadap perusahaan.

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan

keuangan yaitu :23

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlh kewajiban dan

modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan

dalam suatu periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan

keuangan.

23 Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta: Rajawali Pers, 2008). h. 10

Page 43: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

32

h. Informasi keuangan lainnya.

E. Konsep Efisiensi

1. Pengertian

Efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan

sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya.24 Efisiensi

secara tradisional didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan output tertentu dengan menggunakan input dalam porsi

seminimun mungkin, sehingga efisiensi merupakan tingkat input dibagi

dengan tingkat outputnya.

2. Analisis Efisiensi Melalui Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA merupakan salah satu pemrograman linear matematika,

pendekatan ini berdasarkan konsep efisiensi teknis dimana pada

pendekatan ini dapat mengukur dan menganalisis TE (Technical

Efficiencies) pada entitas yang berbeda-beda: produktif dan non

produktif, publik dan swasta, perusahaan-perusahaan profit dan non

profit.

Pemrograman DEA merupakan salah satu pendekatan non-parametrik

yang menghitung tingkat efisiensi dengan menggunakan pemrograman

linear untuk setiap unit yang ada dalam sampel.25 DEA mengukur

efisiensi pada setiap Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) dengan

24 Departemen Pendidikan Nasional, h.352 25 Khalid Shahooth Khalaf Al Delaimi dan Ahmed Hussein Battall Al-Ani Using Data Envelopment Analysis to Measure Cost Efficiency With an Application on Islamic Bank. Scientific Journal of Adminitration Development, Vol. 4. (2006): h. 138

Page 44: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

33

membandingkan unit terbaik dalam sampel untuk mendapatkan hasil

efisiensi.

Alat analisis DEA dapat digunakan untuk mengukur

efisiensi, antara lain untuk penelitian kesehatan (healt care), pendidikan

(education), transportasi, pabrik (manufacturing), maupun perbankan.

DEA merupakan prosedur yang dirancang secara khusus untuk

mengukur efisiensi relatif suatu UKE yang menggunakan banyak input

dan banyak output, dimana penmggabungan input dan output tersebut

tidak mungkin dilakukan. DEA merupakan formulasi dari program

linier.26

Ada tiga manfaat yang diperoleh dari pengukuran efisiensi

dengan DEA :27

1. Sebagai tolok ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang

berguna untuk mempermudah perbandingan antara unit ekonomi yang

sama.

2. Kedua mengukur berbagai informasi efisiensi antar unit kegiatan

ekonomi untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya.

3. Menentukan implikasi kebijakan sehingga dapat meningkatkan

tingkat efisiensinya.

26 Susilowati, Indah, dkk.Modul Perkuliahan Pengukuran Efisiensi Melalui Data Envelopment

Analysis (DEA). (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro, 2004).h.2

27 Ibid

Page 45: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

34

Dasar pengukuran efisiensi dengan DEA adalah program

linier, transformasi program linier yang kita sebut dengan DEA adalah

sebagai berikut :28

maksimumkan

m

maxsimasi ht = ∑ vrt qrt

r=1

Dengan batasan atau kendala

m n

kendala ∑ vrt qrs - ∑ uit xit ≤ 0 , r = 1,2 …… m

r=1 i=1

n

∑ uik xik = 1 , dan Ui dan Vr ≥ 0, dimana:

i=1

qrt adalah jumlah output r pada bidang t

xit adalah jumlah input i pada bidang t

qrs adalah jumlah input r pada bidang s

xit adalah jumlah ouput i pada bidang t

m adalah jumlah sampel yang dianalisis

s Jumlah input yang digunakan

28 Susilowati, Indah, dkk.Modul Perkuliahan Pengukuran Efisiensi Melalui Data Envelopment

Analysis (DEA). (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro, 2004).h.2-3

Page 46: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

35

uik nilai terbesar input I pada bidang k

uit nilai tertimbang dari output r yang dihasilkan pada bidang t

ht adalah nilai yang dioptimalisasikan sebagai indikator efisiensi

Keterbatasan DEA :29

1. Mensyaratkan semua input dan output harus spesifik dan dapat

diukur

2. DEA berasumsi bahwa setiap unit input atau output identik dengan

unit lain dalam tipe yang sama.

3. Dalam bentuk dasarnya DEA berasumsi adanya CRS (constant

return to scale)

4. Bobot input dan output yang dihasilkan DEA sulit untuk ditafsirkan

dalam nilai ekonomi.

3. Pengukuran Efisiensi pada Lembaga Amil Zakat

Ukuran-ukuran efisiensi (kinerja) organisasi nirlaba seperti LAZ

dapat berupa :

a. Benefit, menyatakan ukuran keuangan dari nilai sosial yang

dilekatkan pada jasa organisasi. Penilaian keuangan dari benefit

mencangkup dua komponen yaitu, pengeluaran sosial dan peningkatan

29 Susilowati, Indah, dkk.Modul Perkuliahan Pengukuran Efisiensi Melalui Data Envelopment

Analysis (DEA). (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro, 2004).h.3

Page 47: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

36

pendapatan masyarakat (dalam lembaga amil zakat yang dimaksud

masyarakat adalah mustahik )

b. Outcome, menyatakan ukuran non keuangan dari manfaat sosial

yang diberikan organisasi. Contohnya jumlah mustahik yang

mengalami peningkatan pendapatan.

c. Output, menyatakan berbagai ukuran dari volume kegiatan tanpa

memperhatikan apakah output tersebut mengarahkan organisasi pada

outcome yang diharapkan. Contohnya jumlah mustahik

yangdiberdayakan.

d. Input, menunjukan ukuran non keuangan dari jenis-jenis sumber

daya yang digunakan organisasi.

e. Cost, menunjukan nilai keuangan dari semua sumber daya yang

digunakan oleh organisasi untuk meningkatkan pelayanan jasanya.30

30 Joelani, Pengukuran Kinerja Organisasi Lembaga, (Depok: FEUI, 1994), h.24.

Page 48: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Populasi dari Objek Penelitian adalah Organisasi Pengelola Zakat

Nasional yangmempunyai Laporan Keuangan yang di Publish ke khalayan

umum. Pemilihan sample dilakukan dengan teknik purposive sampling.

BAZNAS dipilih sebagai OPZ yang dikelola oleh pemerintah,

BAZIS DKI Jakarta dipilih sebagai OPZ yang dikelola oleh pemerintah

daerah dan mengelola dana terbesar dibanding BAZDA lain, YBM BRI

yang didirikan oleh perbankan dengan jumlah dana yang besar, ACT

lembaga kemanusiaan yang besar di Indonesia dan BMH yang merupakan

LAZ Swasta yang setiap tahun mengalami peningkatan penerimaan zakat

yang besar.

Tabel 3.1. Nama Lembaga Amil Zakat

No Nama Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)

1. Badan Amil Zakat Nasional Pusat

(BAZNAS)

2. Aksi Cepat Tanggap (ACT)

3. Yayasan Baitul Maal BRI (YBM BRI)

4. Baitul Maal Hidayatullah (BMH)

5. BAZIS DKI Jakarta

Page 49: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

38

Keterangan :

1. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

BAZNAS merupakan Badan Amil Zakat bentukan pemerintah,

BAZNAS juga sudah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Hingga saat

ini Baznas masih menjadi Lembaga yang dipercaya Masyarakat Seperti

visinya yang ingin menjadi Badan Zakat Nasional yang Amanah,

Transparan dan Profesional.31

Pada penelitian ini BAZNAS mewakili OPZ dari ranah Badan

bentukan Pemerintah.

2. Aksi Cepat Tanggap (ACT)

ACT merupakan lembaga yang bergerak pada bidang kemanusiaan.

Dengan visi Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional

berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk

mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.ACT resmi didirikan

pada tanggal 25 April 2005. ACT didukung oleh donatur publik dari

masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan

kemanusiaan dan juga partisipasi perusahaan melalui program

kemitraan dan Corporate Social Responsibility (CSR).32

31 Profil BAZNAS www.baznas.go.id diakses pada 17 Januari 2017 32 Profil ACT www.ACT.id diakses pada 17 Januari 2017

Page 50: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

39

Pada penelitian ini ACT mewakili OPZ dari ranah Lembaga

Kemanusiaan.

3. YBM BRI

Akta pendirian Yayasan BaitulMaal Bank Rakyat Indonesia No. 52

dari notaris agus madjid, SH. Tanggal 10 Agustus 2001. Surat

keputusan Menteri Agama No. 445 tahun 2002 tentang pengukuhan

Yayasan Baitul Maal BRI sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Visi

dari YBM BRI menjadi pengelola ZIS terkemuka di Indonesia yang

amanah, profesional dan sesuai dengan Yariat Islam.33

Pada penelitian ini BAZNAS mewakili OPZ dari ranah Lembaga

Amil Zakat bentukan perbankan.

4. Baitul Maal Hidayatullah

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah merupakan

lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat,

infaq, sedekah, kemanusiaan, dan CSR perusahaan, dan melakukan

distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial dan ekonomi

secara nasional.

Kantor layanan LAZNAS BMH hadir di 27 Propinsi dengan 69 unit

pembantu penghimpunan (UPP) zakat, infak dan sedekah. Kami

wujudkan semua sebagai komitmen untuk menjadi perantara kebaikan,

33 Profil YBM BRI www.ybmbri.org diakses pada 17 Januari 2017

Page 51: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

40

memberi kemudahan bagi masyarakat dalam menunaikan ZISWAF agar

Indonesia yang lebih berartabat.

Kiprah program BMH dari hasil pengelolaan zakat telah melintasi

berbagai daerah di Indonesia, setidaknya 287 Pesantren telah eksis dan

berkiprah, 5213 Dai Tangguh telah meyebar seantero nusantara, ribuan

keluarga dhuafa telah terberdayakan dan mandiri, ribuan anak usia

sekolah mendapatkan pendidikan yang layak. Semua adalah wujud

nyata dari pengelolaan ZISWAF yang dikelola. Tak heran jika

Desember 2015, BMH resmi dikukuhkan kembali sebagai LAZNAS

oleh Kementrian Agama RI dengan SK No 425 Tahun 2015 dan sesuai

ketentuan UU Zakat No 23/2011.34

Visi BMH Menjadi lembaga amil zakat yang terdepan dan

terpercaya dalam memberikan pelayanan kepada ummat

5. BAZIS DKI Jakarta

Secara langsung menjadi latar belakang berdirinya BAZIS Provinsi

DKI Jakarta, yaitu : pertama, Saran sebelas tokoh ulama nasional yang

berkumpul di Jakarta pada 24 September 1968, untuk membahas

beberapa persoalan umat, khususnya pelaksanaan zakat di Indonesia. Di

antara rekomendasi hasil musyawarah tersebut adalah:

34 Profil BM www.BMH.or.id diakses pada 17 Januari 2017

Page 52: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

41

1.) Perlunya pengelola zakat dengan sistem administrasi dan tata

usaha yang baik sehingga bisa dipertanggungjawabkan

pengumpulan dan pendayagunaanya kepada masyarakat.

2.) Bahwa zakat merupakan potensi umat yang sangat besar yang

belum dilaksanakan secara maksimal. Karenanya, diperlukan

efektivitas pengumpulan zakat, sehingga dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan pembangunan.

Saran sebelas ulama itu ditanggapi secara serius oleh Presiden RI

yang kemudian memberikan seruan dan edaran kepada para pejabat dan

instansi terkait untuk menyebarluaskan dan membantu terlaksananya

pengumpulan zakat secara nasional.

Seruan Presiden Republik Indonesia pada peringatan Isra Mi’raj

Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, pada tanggal 26 Oktober 1968

tentang perlunya intensifikasi pengumpulan zakat sebagai potensi yang

besar untuk menunjang pembangunan.

Dua hal inilah yang melatar belakangi pendirian BAZIS Provinsi

DKI Jakarta. Selanjutnya, secara resmi, Gubernur Provinsi DKI Jakarta,

Ali Sadikin mengeluarkan Surat Keputusan No. Cb. 14/8/18/68

tertanggal 5 Desember 1968 tentang Pembentukan BadanAmil Zakat,

berdasarkan syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta.

Page 53: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

42

Berdasarkan keputusan tersebut, maka susunan organisasi BAZ

dibentuk mulai tingkat Provinsi DKI Jakarta hingga tingkat kelurahan,

tugas utamanya adalah mengumpulkan zakat di wilayah DKI Jakarta

dan penyalurannya terutama ditujukan kepada fakir miskin.

Sejak berdiri dan tahun 1968 hingga tahun 1973, Badan Amil Zakat

(BAZ) DKI Jakarta telah berjalan dengan cukup baik. Hanya saja pada

aspek penghimpunan zakat yang tertihat belum optimal. Jumlah dana

zakat yang terhimpun masih jauh dan potensi ZIS yang dapat digali dari

masyarakat. Hal ini disebabkan lembaga ini membatasi diri pada

penghimpunan dana zakat saja.

Oleh sebab itu, untuk memperluas sasaran operasional dan karena

semakin kompleknya permasalahan zakat di Provinsi DKI Jakarta maka

Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada 1973 melalui keputusan No.

D.III/B/14/6/73 tertanggal 22 Desember 1973, menyempurnakan BAZ

ini menjadi Badan Amil Zakat dan infaq/shadaqah yang selanjutnya

disingkat menjadi BAZIS. Dengan demikian, pengelolaan dan

pengumpulan harta masyarakat menjadi lebih luas, karena tidak hanya

mencakup zakat, akan tetapi lebih dan itu, mengelola dan

mengumpulkan infaq/shadaqah serta amal sosial masyarakat yang

lain. 35

B. Jenis dan Sumber Data

35 Profil Bazis DKI Jakarta www.bazisdki.id diakses pada 17 Januari 2017

Page 54: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

43

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data skunder

yang berupa laporan keuangan Organisasi Pengelola Zakat yang

dipublikasikan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan efisiensi

pengelolaan dana zakat.

Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari 5 OPZ sebagai

Organisasi Pengelola Zakat yang mempublikasikan laporan keuangannya

sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola dana zakat

yang diperolehnya.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh OPZ (Organisasi

Pengelola Zakat) yang beroperasi di Indonesia. Di Indonesia, pengelolaan

zakat dilakukan oleh dua institusi, yaitu pemerintah dan swasta, bentukan

pemerintah adalah BAZ (Badan Amil Zakat) dengan BAZNAS sebagai

pusat koordinator, sedangkan swasta adalah Lembaga AmilZakat (LAZ)

yang dibentuk baik sebelum adanya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat maupun setelah adanya Undang-Undang.36

Lembaga-lembaga Amil Zakat tersebut memiliki klasifikasi

lembaga pembentuk yang bervariasi, ada yang dibentuk oleh Lembaga

Bisnis (Perbankan), ORMAS (Organisasi Masyarakat), LSM (Lembaga

Masyarakat), dan Komunitas.37

36 Annisa Rahmayanti. Efisiensi LAZ dalam Mengelola Dana Zakat (Studi Kasus PKPU, Rumah Zakat dan BAMUIS BNI). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 2014. h.36. 37 Ibid

Page 55: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

44

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah OPZ yang dikelola oleh

swasta atau disebut juga LAZ. LAZ yang diteliti adalah Baitul Maal

Hidayatullah, OPZ yang dikelola oleh Perbankan yaitu YBM BRI, Dan OPZ

yang dikelola oleh Pemerinta yaitu BAZNAS, yang dkelola oleh Pemerintah

daerah yaitu BAZIS DKI Jakarta, dan yang dikelola oleh lembaga kemanusiaan

yaitu ACT.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian iniaksi cepat tanggap menggunakan analisis

kuantitatif. Dalam analisis kuantitatif ini, untuk menghitung tingkat efisiensi

peneliti menggunaka Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan

metode yang telah terstandarisasi sebagai alat untuk mengukur kinerja aktivitas

unit, dimana prosesnya menggunakan aplikasi DEAWIN.

E. Pendekatan Pengukuran Efisiensi dengan DEA

Pengukuran efisiensi pada lembaga keuangan, termasuk lembaga nirlaba

mempunyai banyak pendekatan, pendekatan yang digunakan, antara lain :

1. Pendekatan Produksi

Pendekatan ini menganggap institusi keuangan sebagai produsen dari

simpanan dan kredit pinjaman. Input adalah jumlah tenaga kerja, asset tetap,

dan material lainnya. Sedangkan output adalah jumlah simpanan, pinjaman

serta transaksi terkait.

2. Pendekatan intermediasi

Page 56: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

45

Lembaga keuangan dianggap sebagai lembaga perantara dalam jasa

keuangan, yang mengubah dan meyalurkan aset-aset keuangan dari unit-unit

surplus kepada unit-unit defisit. Dalam hal ini, input yang digunakan adalah

biaya tenaga kerja, modal dan pembayaran modal deposito. Outputnya kredit

pinjaman dan investasi keuangan

3. Pendekata asset

Pendekatan ini melihat institusi keuangan sebagai penyalur kredit

pinjaman yang outputnya diukur dengan aset-aset yang dimiliki.38

Dalam hal ini penulis memilih menggunakan pendekatan intermediasi,

karena Lembaga Nirlaba, dalam hal ini Organisasi Pengelola Zakat adalah

lembaga perantara antara donatur (muzzaki) yang memiliki dana kepada

penerima manfaat (mustahik) yang membutuhkan bantuan. Pendekatan aset

tidak dapat digunakan karena OPZ tidak melakukan penanaman dana dalam

bentuk kredit, surat-surat bnerharga dan alternatif aset lainnya. Sementara,

penulis tidak memakai pendekatan produksi karena penulis berfokus pada

institusi keuangan sebagai lembaga perantara dalam jasa keuangan bukan

sebagai produsen dari akun deposit dan kredit pinjaman.

38 Akbar Nasher Analisis Efisiensi Organisasi Pengelola Zakat Nasional Dengan

Pendekatan Data Envlopment Analysis(. TAZKIA.Islamic Finance & Business

Review,2009).h.277

Page 57: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

46

Page 58: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Variabel Input dan Output OPZ

Berikut ini merupakan tabel Input dan Output dari OPZ Periode

2013-2015 yang terdiri dari 5 OPZ yang mewakili OPZ dari bidang

Perbankan, bentukan swasta, Lembaga Kemanusiaan dan Bentukan

Pemerintah (Pusat dan Daerah) :

Sumber : Data Sekunder diolah

INPUT OUTPUT

OPZ Penerimaan

dana zakat

Biaya

Operasional

Gaji

Karyawan

Distribusi

Zakat

Aktiva tetap aktiva lancar

BMH 17,795,633,377 6,937,223,680 8,021,275,637 13,953,389,955 14,818,838,955 10,914,248,953

YBM

BRI

62,139,981,420 1,156,684,870 1,398,038,551 60,045,530,633 1,258,654,632 32,820,090,669

ACT 900,924,979 2,374,486,498 8,328,778,267 1,423,638,148 2,728,320,600 5,695,586,043

BAZNAS 50,741,735,215 2,541,515,665 5,963,097,807 45,068,566,496 1,483,247,860 26,497,920,430

BAZIS

DKI

Jakarta

60,697,678,071 849,813,246 2,426,382,853 53,336,750,021 1,133,454,308 115,069,699,342

Tabel 4.1 Variabel Input dan Output Periode 2013

Page 59: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

48

Tabel 4.2 Variabel Input dan Output OPZ Periode 2014

INPUT OUTPUT

OPZ Penerimaan

dana zakat

Biaya

Operasional

Gaji Karyawan Distribusi

Zakat

Aktiva tetap aktiva lancar

BMH 22,052,492,137 10,715,916,033 9,967,928,235 20,457,236,501 6,090,582,240 10,483,741,026

YBM

BRI

73,171,790,223 2,467,783,534 3,861,040,930 56,862,847,850 1,941,322,650 51,059,760,498

ACT 3,412,266,873 10,788,639,358 10,788,639,358 3,218,393,399 5,047,847,366 17,779,782,264

BAZNAS 69,865,506,671 4,010,808,034 7,075,455,021 64,265,141,159 1,216,478,088 38,644,739,487

BAZIS

DKI

Jakarta

69,435,346,674 1,539,910,944 1,813,176,960 63,138,463,452 2,127,233,568 126,027,087,580

Sumber : Data Sekunder diolah

Tabel 4.3 Variabel Input dan Output Periode 2015

Page 60: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

49

Sumber: Data Sekunder diolah

B. Analisis Efisiensi OPZ

Berikut adalah hasil tingkat efisiensi 5 OPZ selama periode 2013

hingga 2015 melalui metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

DEAWIN. Berikut hasil efisiensi biaya dengan metode DEA pada lima

OPZ.

Tabel 4.4 Efisiensi OPZ

INPUT OUTPUT

OPZ Penerimaan

dana zakat

Biaya

Operasional

Gaji Karyawan Distribusi

Zakat

Aktiva tetap aktiva lancar

BMH 25,418,329,582 10,109,567,453 10,345,236,564 23,580,558,835 10,703,610,950 10,968,305,371

YBM

BRI

86,372,309,424 2,771,506,316 4,929,490,379 77,328,812,831 3,275,258,198 59,017,273,454

ACT 2,594,266,277 15,022,922,560 2,398,932,645 2,675,289,026 11,310,269,172 5,675,812,785

BAZNAS 82,272,643,293 6,801,296,097 6,114,012,359 66,766,033,369 492,456,155 691,797,634

BAZIS

DKI

Jakarta

82,001,385,224 2,332,763,518 1,547,951,242, 80,688,907,158 3,888,858,060 130,297,763,221

Page 61: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

50

Periode BMH YBM BRI ACT BAZNAS BAZIS

2013 100% 100% 100% 91,32% 100%

2014 100% 85,27% 100% 100% 100%

2015 100% 90,98% 100% 82,43% 100%

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Dari hasil DEA diketahui bahwa BMH, ACT dan Bazis DKI Jakarta

memiliki tingkat efisiensi yang maksimal atau tertinggi yaitu sebesar 100%,

selanjutnya YBM BRI dengan tingkat efisiensi sebesar 85,27% dan 90,98%

dan BAZNAS dengan tingkat efisiensi sebesar 91,32%, dan 82,43%.

Selanjutnya, akan dibahas lebih mendalam tingkat efisiensi dari

kelima OPZ berdasarkan metode DEA.

a. BMH

Berdasarkan hasil DEA diketahui bahwa BMH telah mencapai tingkat

efisiensi yang maksimal, yaitu sebesar 100%. Dengan demikian, BMH harus

mempertahankan tingkat efisiensinya agar selalu optimal.

b. YBM BRI

Berdasarkan hasil DEA diketahui bahwa YBM BRI memiliki tingkat

efisiensi sebesar 85,27% pada tahun 2014 dan 90,98% pada tahun 2015.

Untuk itu, perlu adanya upaya bagi YBM BRI agar tingkat efisiensi optimal.

Agar YBM BRI efisien secara optimal, maka perlu melihat Efficient

Reference Set yaitu pada hal ini BMH, BAZNAS dan BAZIS dengan

memiliki shadow price 0,032, 0,158 dan 0,729 pada periode 2014 dan ACT

dan BAZIS dengan shadow price 0,019 dan 0,958 pada periode 2015. Shadow

Page 62: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

51

price tersebut berfungsi sebagai angka pengganda (multiplier) yang

digunakan sebagai dasar untuk menyesuaikan input dan output YBM BRI

agar menjadi efisien. Sedangkan BMH, BAZNAS dan BAZIS pada periode

2014 dan ACT dan BAZIS pada periode 2015 merupakan acuan efisiensi

bagiYBM BRI, dimana YBM BRI dapat melakukan bencmarking.

Ada berbagai cara untuk dapat mengoptimalkan tingkat efisiensi pada

YBM BRI. Menurut Indah Sulistyowati, dkk dalam modul perkuliahan

pengukuran efisiensi melalui Data Envelopment Analysis ada empat cara

untuk mengoptimalkan tingkat efisiensi; mengurangi setiap inputnya,

Mengacu Efficient Reference Set, Mempertahankan tingkat input dan

meningkatkan tingkat outputnya, Melihat table of target values. Pertama,

karena YBM BRI memiliki tingkat efisiensi sebesar 85,27% pada tahun 2014

dan 90,98% pada tahun 2015 maka YBM BRI dapat meningkatkan

efisiensinya (100%) dengan mengurangi setiap inputnya, seperti pada tabel

berikut :

Tabel 4.5 Hasil Pengurangan nilai efisiensi

Periode Pengurangan Hasil

2014 100% - 85,27% 14,73%

2015 100% - 90,98% 9,02%

Sumber : Data diolah

dan mempertahankan tingkat outputnya. Sehingga YBM BRI akan

menjadi efisien jika tingkat outputnya tetap dan tingkat inputnya menjadi:

Page 63: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

52

Periode 2014

PDZ dari 73,171,790,223 menjadi 73,171,790,208

BO dari 2,467,783,534 menjadi 2,467,783,519

GK dari 3,861,040,930 menjadi 3,861,040,915

DZ, AT dan AL tetap.

Periode 2015

PDZ dari 86,372,309,424 menjadi 86,372,309,414

BO dari 2,771,506,316 menjadi 2,771,506,306

GK dari 4,929,490,379 menjadi 4,929,490,369

DZ, AT dan AL tetap.

Pada cara pertama ini input dikurangi dari nilai efisiensi dari YBM BRI pada

tahun 2014 dan tahun 2015. Yaitu input Pendistribusian dana zakat, Biaya

Operasional dan Gaji Karyawan. maka input yang dapat dikurangi agar mencapai

efisiensi maksimal yaitu variabel pendistribusian dana zakat, variabel Biaya

Operasional dan Gaji Karyawan. Pendistribusian Dana zakat dari 73,171,790,223

menjadi 73,171,790,208 pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 Pendistribusian dana

zakat dari 86,372,309,424 menjadi 86,372,309,414, Biaya Operasional dari

2,467,783,534 menjadi 2,467,783,519 pada tahun 2014 dan 2,771,506,316

menjadi 2,771,506,306 pada tahun 2015. Sementara untuk gaji karyawan pada

tahun 2014 dari 3,861,040,930 setelah dikurangi menjadi 3,861,040,915 dan pada

tahun 2015 gaji karyawan dari 4,929,379 menjadi 4,929,490,369.

Kedua, mengacu pada Efficient Reference Set, yaitu menggunakan angka

pengganda (multiplier) dalam hal ini adalah BMH, BAZNAS dan BAZIS pada

Page 64: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

53

periode 2014 sementara ACT dan BAZIS pada periode 2015 yang menjadi acuan

efisiensi. Maka, input dan output menjadi:

Periode 2014 (Acuan BMH)

PDZ = 73,171,790,223 x 0,032 = 2,341,497,287

BO = 2,467,783,534 x 0,032 = 78,969,073

GK = 3,861,040,930 x 0,032 = 123,553,309

DZ = 56,862,847,850 x 0,032 = 1,819,611,131

AT = 1,941,322,650 x 0,032 = 62,122,324

AL = 51,059,760,498 x 0,032 = 1,633,912,335

Pada tahun 2014 acuan pertama adalah baitul maal hidayatullah

dengan score 0,032 hal ini berarti semua variabel input dan output pada actual di

kali dengan score dari acuan bmh. Sehingga variabel input pendistribusian dana

zakat menjadi 2,341,497,287, variabel biaya operasional menjadi 78,969,073,

variabel gaji karyawan menjadi 123,553,309, sementara untuk variabel output

distribusi zakat menjadi 1,819,611,131, aset tetap menjadi 62,122,324 dan aset

lancar menjadi 1,633,912,335.

Periode 2014 (Acuan BAZNAS)

PDZ = 73,171,790,223 x 0,158 = 11,561,142,855

BO = 2,467,783,534 x 0,158 = 389,909,798

GK = 3,861,040,930 x 0,158 = 610,044,466

DZ = 56,862,847,850 x 0,158 = 8,984,329,960

AT = 1,941,322,650 x 0,158 = 306,728,978

AL = 51,059,760,498 x 0,158 = 8,067,442,158

Page 65: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

54

Pada tahun 2014, acuan kedua dari YBM BRI yaitu BAZNAS dengan nilai

score 0,158. Sehingga seluruh input dan output dari YBMBRI tahun 2014 di kali

acuan BAZNAS (0,158). Sehingga didapatkan nilai efisiensi untuk variabel

Penghimpunan dana zakat 11,561,142,855, biaya operasional 389,909,798, gaji

karyawan 610,044,466, distribusi zakat 8,984,329,960, aset tetap 306,728,978 dan

aset lancar 8,067,442,158

Periode 2014 (Acuan BAZIS)

PDZ = 73,171,790,223 x 0,729 = 43,342,235,072

BO = 2,467,783,534 x 0,729 = 1,799,014,196

GK = 3,861,040,930 x 0,729 = 2,814,698,837

DZ = 56,862,847,850 x 0,729 = 41,453,016,082

AT = 1,941,322,650 x 0,729 = 1,415,224,211

AL = 51,059,760,498 x 0,729 = 37,222,565,403

Pada tahun 2014, acuan ketiga YBM BRI yaitu BAZIS DKI Jakarta yang

memiliki score 0,729. Sehingga actual dari semua variabel dikali dengan 0,729

sehingga di dapatkan nilai untuk variabel penghimpunan dana zakat

43,342,235,072, biaya operasional 1,799,014,196, gaji karyawan 2,814,698,837,

distribusi zakat 41,453,016,082, aset tetap 1,415,224,211 dan aset lancar

37,222,565,403.

Periode 2015 (Acuan ACT)

PDZ = 86,372,309,424 x 0,019 = 1,641,073,879

BO = 2,771,506,316 x 0,019 = 52,658,620

GK = 4,929,490,379x 0,019 = 93,660,317

Page 66: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

55

DZ = 773,328,812,831x 0,019 = 14,693,247,443

AT = 3,275,258,198 x 0,019 = 62,229,905

AL = 59,017,273,454 x 0,019 = 1,121,328,195

Sementara untuk tahun 2015 acuan yang pertama adalah ACT dengan score

0,019, hal ini berarti angka actual semua variabel harus dikalikan dengan 0,019.

Sehingga didapatkan nilai 1,641,073,879 untuk penghimpunan dana zakat,

52,658,620 untuk biaya operasional, 93,660,317 untuk gaji karyawan,

14,693,247,443 untuk distribusi zakat, 62,229,905 untuk aset tetap dan

1,121,328,195 untuk aset lancar.

Periode 2015 (Acuan BAZIS)

PDZ = 86,372,309,424 x 0,958 = 82,744,672,428

BO = 2,771,506,316 x 0,958 = 2,655,103,050

GK = 4,929,490,379 x 0,958 = 4,722,451,783

DZ = 773,328,812,831 x 0,958= 740,849,002,692

AT = 3,275,258,198 x 0,958 = 3,137,697,353

AL = 59,017,273,454 x 0,958 = 56,538,547,968

Untuk tahun 2015 acuan yang kedua adalah BAZIS DKI Jakarta dengan

score 0,958. Hal ini berarti meng-kali-kan nilai actual dengan 0958 sehingga

didapatkan hasil 82,744,672,428 untuk penghimpunan dana zakat, 2,655,103,050

untuk biaya operasional, 4,722,451,783untuk gaji karyawan, 740,849,002,692

untuk distribusi zakat, 3,137,697,353 untuk aset tetap dan 56,538,547,968 untuk

aset lancar.

Page 67: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

56

Ketiga, dengan mempertahankan tingkat input dan meningkatkan tingkat

outputnya, sehingga YBM BRI akan manjadi efisien jika nilai output menjadi:

Periode 2014

DZ = 56,862,847,850/ 0,8527 = 66.685.643.307

AT = 1,941,322,650/ 0,8527 = 2.276.677.201

AL= 51,059,760,498/ 0,8527 = 59.880.099.094

PDZ, BO dan GK tetap.

Periode 2015

DZ = 773,328,812,831 / 0,9098 = 849.998.695.131

AT = 3,275,258,198 / 0,9098 = 3.599.976.036

AL= 59,017,273,454 / 0,9098 = 64.868.403.444

PDZ, BO dan GK tetap.

Untuk tahun 2014 nilai actual setiap output di bagi dengan hasil 85,27 / 100

yang didapatkan dari hasil pengurangan nilai maksimal efisiensi dikurang nilai

efisiensi lembaga. sehingga jika OPZ ingin mengoptimalkan tingkat efisiensinya

menggunakan cara keempat ini, maka akan di dapatkan hasil untuk variabel

Distribusi Zakat 66.685.643.307, untuk variabel aset tetap 2.276.677.201

dan aset lancar 59.880.099.094 sementara untuk Penghimpunan dana zakat, Biaya

Operasional dan Gaji Karyawan Tetap.

Untuk tahun 2015 setiap nilai actual di bagi dengan hasil 90,98 /100. sehingga

jika OPZ ingin mengoptimalkan tingkat efisiensinya menggunakan cara keempat

ini, maka akan di dapatkan hasil untuk variabel Distribusi Zakat 849.998.695.131,

Page 68: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

57

untuk variabel aset tetap 3.599.976.036 dan aset lancar 64.868.403.444 sementara

untuk Penghimpunan dana zakat, Biaya Operasional dan Gaji Karyawan Tetap.

Keempat, dengan melihat table of target values dan tanpa menghitung, dari

tabel tersebut dapat diperoleh bila YBM BRI akan efisien, maka target variabel

input output harus diubah dan disesuaikan.

Tabel 4.6 Target YBM BRI Periode 2014 Hasil DEAWIN

Targets for Unit YBM BRI Efficiency 85,27% Radial

VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN AVHIEVED

-PDZ 73,171,790,223 62,391,708,744 14,7% 85,3%

-BO 2,467,783,534 2,104,215,723 14,7% 85,3%

-GK 3,861,040,930 2,763,098,251 28,4% 71,6%

+DZ 56,862,847,850 56,862,847,850 0,0% 100,0%

+AT 1,941,322,650 1,941,322,650 0,0% 100,0%

+AL 51,059,760,498 98,364,852,590 92,6% 51,9%

Sumber : Data Sekunder diolah

Maka, dari tabel di atas agar YBM BRI efisien, variabel input dan

outputnya diubah menjadi:

PDZ dari 73,171,790,223 menjadi 62,391,708,744

BO dari 2,467,783,534 menjadi 2,104,215,723

GK dari 3,861,040,930 menjadi 2,763,098,251

DZ dari 56,862,847,850 menjadi 56,862,847,850

AT dari 1,941,322,650 menjadi 1,941,322,650

AL dari 51,059,760,498 menjadi 98,364,852,590

Page 69: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

58

Tabel 4.7. Target YBM BRI Periode 2015 Hasil DEAWIN

Targets for Unit YBM BRI Efficiency 90,98% Radial

VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN AVHIEVED

-PDZ 86,372,309,424 78,584,252,882 9,0% 91,0%

-BO 2,771,506,316 2,521,603,967 9,0% 91,0%

-GK 4,929,490,379 1,528,411,922 69,0% 31,0%

+DZ 77,328,812,831 77,328,812,831 0,0% 100,0%

+AT 3,275,258,198 3,940,870,084 20,3% 83,1%

+AL 59,017,273,454 124,897,769,580 111,6% 47,3%

Sumber : Data Sekunder diolah

Maka, dari tabel di atas agar YBM BRI efisien, variabel input dan

outputnya diubah menjadi:

PDZ dari 86,372,309,424 menjadi 78,584,252,882

BO dari 2,771,506,316 menjadi 2,521,603,967

GK dari 4,929,490,379 menjadi 1,528,411,922

DZ dari 77,328,812,831 menjadi 77,328,812,831

AT dari 3,275,258,198 menjadi 3,940,870,084

AL dari 59,017,273,454 menjadi 124,897,769,580

c. ACT

Berdasarkan hasil DEA diketahui bahwa ACT telah mencapai tingkat

efisiensi yang maksimal, yaitu sebesar 100%. Dengan demikian, ACT harus

mempertahankan tingkat efisiensinya agar selalu optimal.

d. BAZNAS

Page 70: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

59

Berdasarkan hasil DEA diketahui bahwa BAZNAS memiliki tingkat

efisiensi sebesar 91.32% pada tahun 2013 dan 82.43% pada tahun 2015.

Untuk itu, perlu adanya upaya bagi BAZNAS agar tingkat efisiensi optimal.

Agar BAZNAS efisien secara optimal, maka perlu melihat Efficient

Reference Set yaitu pada hal ini YBM BRI dan ACT dengan memiliki shadow

price 0,738 dan 0,530 Periode 2013 dan ACT dan BAZIS yang memiliki

Shadow Price 0,249 dan 0,819 pada periode 2015 . Shadow price tersebut

berfungsi sebagai angka pengganda (multiplier) yang digunakan sebagai

dasar untuk menyesuaikan input dan output BAZNAS agar menjadi efisien.

Sedangkan YBM BRI dan ACT merupakan acuan efisiensi bagi BAZNAS,

dimana BAZNAS dapat melakukan bencmarking.

Ada berbagai cara untuk dapat mengoptimalkan tingkat efisiensi pada

BAZNAS. Pertama, karena BAZNAS memiliki tingkat efisiensi sebesar

91.32% pada tahun 2013 dan 82.43% pada tahun 2015 maka BAZNAS dapat

meningkatkan efisiensinya (100%) dengan mengurangi setiap inputnya,

seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Hasil Pengurangan nilai efisiensi

Periode Pengurangan Hasil

Page 71: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

60

2013 100% - 91.32% 8.68%

2015 100% - 82.43% 17.57%

Sumber : Data diolah

dan mempertahankan tingkat outputnya. Sehingga BAZNAS akan

menjadi efisien jika tingkat outputnya tetap dan tingkat inputnya menjadi:

Periode 2013

PDZ dari 50,741,735,215 menjadi 50,741,735,206

BO dari 2,541,515,665 menjadi 2,541,515,656

GK dari 5,963,097,807 menjadi 5,963,097,798

DZ, AT dan AL tetap.

Periode 2015

PDZ dari 82,272,643,293 menjadi 82,272,643,275

BO dari 6,801,296,097 menjadi 6,801,296,079

GK dari 6,114,012,359 menjadi 6,114,012,323

DZ, AT dan AL tetap.

Pada cara pertama ini variabel input yaitu penghimpunan dana zakat, biaya

operasional dan gaji karyawan. Angka actual dari variabel input ini lalu dikurangi

dari hasil nilai efisiensi maksimal dikurang niali efisiensi BAZNAS, pada

BAZNAS tahun 2013 dan tahun 2014. Pada tahun 2013 didapati hasil nilai efisiensi

sebesar 8.68% dan 17.57%.

Page 72: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

61

Kedua, mengacu pada Efficient Reference Set, yaitu menggunakan angka

pengganda (multiplier) dalam hal ini adalah ACT dan YBM BRI yang menjadi

acuan efisiensi. Maka, input dan output menjadi:

Periode 2013 (Acuan YBM BRI)

PDZ = 50,741,735,215 x 0,738 = 37,447,400,558

BO = 2,451,515,665 x 0,738 = 1,809,218,560

GK = 5,963,097,807 x 0,738 = 4,400,766,181

DZ = 1,483,247,860 x 0,738 = 1,094,636,920

AT = 724,021,933 x 0,738 = 981,059,529

AL = 621,310,134 x 0,738 = 841,883,650

Pada tahun 2013 acuan pertama adalah YBM BRI dengan score 0,738 hal ini

berarti semua variabel input dan output pada actual di kali dengan score dari acuan

ybm bri. Sehingga variabel input pendistribusian dana zakat menjadi

37,447,400,558, variabel biaya operasional menjadi 1,809,218,560, variabel gaji

karyawan menjadi 4,400,766,181, sementara untuk variabel output distribusi zakat

menjadi 1,094,636,920, aset tetap menjadi 981,059,529 dan aset lancar menjadi

841,883,650

Periode 2013 (Acuan ACT)

PDZ = 50,741,735,215 x 0,530 = 26,893,119,663

BO = 2,451,515,665 x 0,530 = 1,299,303,302

GK = 5,963,097,807 x 0,530 = 3,160,441,837

DZ = 1,483,247,860 x 0,530 = 786,121,365

AT = 724,021,933 x 0,530 = 1,366,079,118

Page 73: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

62

AL = 621,310,134 x 0,530 = 1,172,283,271

Pada tahun 2013 acuan kedua adalah ACT dengan score 0,530 hal ini berarti

semua variabel input dan output pada actual di kali dengan score dari acuan ybm

bri. Sehingga variabel input pendistribusian dana zakat menjadi 26,893,119,663,

variabel biaya operasional menjadi 1,299,303,302, variabel gaji karyawan menjadi

3,160,441,837, sementara untuk variabel output distribusi zakat menjadi

786,121,365, aset tetap menjadi 1,366,079,118 dan aset lancar menjadi

1,172,283,271.

Periode 2015 (Acuan ACT)

PDZ = 82,272,643,293 x 0,249 = 20,485,888,179

BO = 6,801,296,097 x 0,249 = 1,693,522,728

GK = 6,114,012,359 x 0,249 = 1,522,389,077

DZ = 66,766,033,369 x 0,249 = 16,624,742,308

AT = 492,456,155 x 0,249 = 122,621,582

AL = 691,797,634 x 0,249= 172,257,610

Pada tahun 2015 acuan pertama adalah ACT dengan score 0,249 hal ini berarti

semua variabel input dan output pada actual di kali dengan score dari acuan

BAZNAS. Sehingga variabel input pendistribusian dana zakat menjadi

20,485,888,179 variabel biaya operasional menjadi1,693,522,728, variabel gaji

karyawan menjadi 1,522,389,077, sementara untuk variabel output distribusi zakat

menjadi 16,624,742,308, aset tetap menjadi 122,621,582 dan aset lancar menjadi

172,257,610

Page 74: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

63

Periode 2015 (Acuan BAZIS)

PDZ = 82,272,643,293 x 0,819 = 67,381,294,856

BO = 6,801,296,097 x 0,819 = 5,570,261,503

GK = 6,114,012,359 x 0,819 = 5,007,376,122

DZ = 66,766,033,369 x 0,819 = 54,681,381,329

AT = 492,456,155 x 0,819 = 403,321,590

AL = 691,797,634 x 0,819 = 566,582,262

Pada tahun 2015 acuan kedua adalah BAZIS dengan score 0,819 hal ini

berarti semua variabel input dan output pada actual di kali dengan score dari acuan

BAZNAS. Sehingga variabel input pendistribusian dana zakat menjadi

67,381,294,856variabel biaya operasional menjadi1 5,570,261,503, variabel gaji

karyawan menjadi 5,007,376,122, sementara untuk variabel output distribusi zakat

menjadi 54,681,381,329, aset tetap menjadi 403,321,590 dan aset lancar menjadi

566,582,262

Ketiga, dengan mempertahankan tingkat input dan meningkatkan

tingkat outputnya, sehingga BAZNAS akan manjadi efisien jika nilai output

menjadi:

Periode 2013

DZ =1,483,247,860 / 0,9132 = 1.624.231.121

AT = 724,021,933 / 0,9132 = 792.840.487

AL= 621,310,134 / 0,9132 = 680.365.893

PDZ, BO dan GK tetap.

Page 75: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

64

Periode 2015

DZ = 66,766,033,369 / 0,8243 = 80.997.250.235

AT = 492,456,155 / 0,8243 = 597.423.456

AL= 691,797,634 / 0,8243 = 839.254.681

PDZ, BO dan GK tetap.

Untuk tahun 2014 nilai actual setiap output di bagi dengan hasil 91.32 / 100

yang didapatkan dari hasil pengurangan nilai maksimal efisiensi dikurang nilai

efisiensi lembaga. sehingga jika OPZ ingin mengoptimalkan tingkat efisiensinya

menggunakan cara keempat ini, maka akan di dapatkan hasil untuk variabel

Distribusi Zakat 1.624.231.121, untuk variabel aset tetap 792.840.487 dan aset

lancar 680.365.893 sementara untuk Penghimpunan dana zakat, Biaya Operasional

dan Gaji Karyawan Tetap.

Untuk tahun 2015 nilai actual setiap output di bagi dengan hasil 82.43 / 100

yang didapatkan dari hasil pengurangan nilai maksimal efisiensi dikurang nilai

efisiensi lembaga. sehingga jika OPZ ingin mengoptimalkan tingkat efisiensinya

menggunakan cara keempat ini, maka akan di dapatkan hasil untuk variabel

Distribusi Zakat 80.997.250.235, untuk variabel aset tetap 597.423.456 dan aset

lancar 839.254.681 sementara untuk Penghimpunan dana zakat, Biaya Operasional

dan Gaji Karyawan Tetap.

Keempat, dengan melihat table of target values dan tanpa menghitung, dari

tabel tersebut dapat diperoleh bila BAZNAS akan efisien, maka target variabel

input output harus diubah dan disesuaikan.

Page 76: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

65

Tabel 4.9. Target BAZNAS Periode 2013 Hasil DEAWIN

Targets for Unit BAZNAS Efficiency 91,3% Radial

VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN AVHIEVED

-PDZ 50,741,735,215 46,337,284,458 8,7% 91,3%

-BO 2,451,515,665 2,111,971,948 16,9% 83,1%

-GK 5,963,097,807 5,445,492,910 8,7% 91,3%

+DZ 45,068,566,496 45,068,566,496 0,0 100,0%

+AT 492,456,155 2,374,736,327 60.1% 62,5%

+AL 691,797,634 27,239,816,655 2,8% 97,3%

Sumber : Data Sekunder diolah

Maka, dari tabel di atas agar BAZNAS efisien, variabel input dan

outputnya diubah menjadi:

PDZ dari 50,741,735,215 menjadi 46,337,284,458

BO dari 2,451,515,665 menjadi 2,111,971,948

GK dari 5,963,097,807 menjadi 5,445,492,910

DZ dari 45,068,566,496 menjadi 45,068,566,496

AT dari 492,456,155 menjadi 2,374,736,327

AL dari 691,797,634 menjadi 27,239,816,655.

Page 77: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

66

Tabel 4.10. Target BAZNAS Periode 2015 Hasil DEAWIN

Sumber : Data Sekunder diolah

Maka, dari tabel di atas agar BAZNAS efisien, variabel input dan

outputnya diubah menjadi:

PDZ dari 82,272,643,293 menjadi 67,821,408,539

BO dari 6,801,296,097 menjadi 5,606,644,643

GK dari 6,114,012,359 menjadi 1,858,330,696

DZ dari 66,766,033,369 menjadi 66,766,033,369

AT dari 492,456,155menjadi 5,968,288,924

AL dari 691,797,634 menjadi 108,148,365,520

VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN AVHIEVED

-PDZ 82,272,643,293 67,821,408,539 17,6% 82,4%

-BO 6,801,296,097 5,606,644,643 17,6% 82,4%

-GK 6,114,012,359 1,858,330,696 69,6% 30,4%

+DZ 66,766,033,369 66,766,033,369 0,0% 100,0%

+AT 492,456,155 5,968,288,924 1111,9% 8,3%

+AL 691,797,634 108,148,365,520 15532,9% 0,6%

Page 78: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan deskripsi data yang telah di bahas

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada periode 2013 hingga 2015, Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)

yang konsisten mencapai tingkat efisiensi 100% yaitu Baitul Maal

Hidayatullah (BMH), Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan BAZIS DKI

Jakarta. Sementara untuk Yayasan Baitul Maal BRI (YBM BRI)

mengalami inefisiensi sebesar 85,27% pada tahun 2014 dan 90,98%

pada tahun 2015 dan BAZNAS mengalami inefisiensi sebesar

91,32% pada tahun 2013 dan 82,43% pada tahun 2015. Sementara

untuk YBM BRI efisiensi pada tahun 2013 dan BAZNAS efisiensi

pada tahun 2014 yaitu mencapai 100%.

2. Untuk setiap Organisasi Pengelola Zakat) OPZ yang telah konsisten

mencapai tingkat efisiensi 100% dari tahun 2013-2015 diharapkan

dapat mempertahankan tingkat efisiensinya dan untuk (Organisasi

Pengelola Zakat OPZ) yang masih inefisiensi, setidaknya Ada

empat cara untuk mengatasi inefisiensi pada Organisasi Pengelola

Zakat (OPZ), pertama dengan cara mengurangi nilai input dan

mempertahankan tingkat outputnya, Kedua, mengacu pada Efficient

Reference Set, yaitu menggunakan angka pengganda (multiplier),

ketiga dengan mempertahankan tingkat input dan meningkatkan

Page 79: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

68

tingkat outputnya, Keempat, dengan melihat table of target values

dan tanpa menghitung.

3. bagi penulis yang paling tepat digunakan adalah cara yang ketiga,

yaitu dengan mempertahankan tingkat input dan menaikkan tingkat

outputnya. Karena mengingat tidak mungkin jika suatu Organisasi

Lembaga Zakat harus mengurangi tingkat Inputnya, dimana salah

satu variabel input merupakan Penghimpunan Dana Zakat. Jadi,

menaikkan tingkat output merupakan cara tepat, karena salah satu

variabel output yaitu Distribusi Zakat juga harus di distribusikan

dengan maksimal. Sesuai dengan karakter dari lembaga nirlaba

(OPZ).

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, berikut adalah saran-saran yang penulis berikan :

1. Bagi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)

Bagi organisasi Pengelola Zakat yang sudah efisien diharapkan dapat

mempertahankan tingkat efisiensinya pada tahun-tahun yang akan

datang, sementara untuk OPZ yang masih inefisien diharapkan dapat

memperbaiki tingkat efisiensinya pada tahun-tahun yang akan datang.

Organisasi Pengelola Zakat diharapkan untuk Transparan dalam

mempublish Laporan Keuangannya untuk meningkatkan kepercayaan

muzzaki dan untuk penelitian yang akan dilakukan.

2. Kepada akademisi diharapkan untuk menyempurnakan penelitian ini,

dengan cara :

Page 80: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

69

a. Memperbanyak data serta menggunakan pendekatan lain untuk

mengukur efisiensi

b. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Organisasi

Pengelola Zakat.

3. Untuk Praktisi Zakat

Hendaknya memperhatikan variabel yang menyebabkan inefisiensi

suatu Organisasi Pengelola Zakat. Dengan mengevaluasi tingkat

efisiensi Organisasi Pengelola Zakat diharapkan Organisasi Pengelola

Zakat di Indonesia dapat mengalami perkembangan kualitas yang

signifikan.

Page 81: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

70

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Nasher. Analisis Efisiensi Organisasi Pengelola Zakat Nasional

Dengan Pendekatan Data Envlopment Analysis. TAZKIA.Islamic

Finance & Business Review. 2009.

Al Delaimi, Khalid Shahooth Khalaf dan Ahmed Hussein Battall al ani.

Using Data Envelopment Analysis to Measure Cost Efficiency With

an Application on Islamic Bank. Scientific Journal of Administrative

Development, Vol. 4.(2006).

Departemen Pendidikan Naional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Hafidhuddin, Didin. Panduan Praktis Tentang Zakat Infaq Sedekah.

Jakarta: Gema Insani. 2008.

Joelani. Pengukuran Kinerja Organisasi Lembaga, (Depok: FEUI, 1994)

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. 2008.

Mawaryani, Arum Novia. Analisis Efisiensi Lembaga Amil Zakat (LAZ) di

Indonesia Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)Periode

2012-2013.Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2016.

Rahmayanti,Annisa. Efisiensi Lembaga Amil Zakat Dalam Mengelola Dana

Zakat di Indonesia (StudiKasus: PKPU. Rumah Zakat, dan BAMUIS

BNI).Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2014.

Page 82: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

71

Syahatah, Husayn. Akuntansi Zakat Panduan Praktis Penghitungan Zakat

Kontemporer. Pustaka Progresif.2004

Subianto, Achmad. Ringkasan dan Bagaimana Membayar Zakat. Jakarta:

Yayasan Bermula dari Kanan, 2009.

Susilowati, Indah, dkk.Modul Perkuliahan Pengukuran Efisiensi Melalui

Data Envelopment Analysis (DEA).Fakultas Ekonomi Universitas

Diponogoro. Semarang. 2004.

Subramanyan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba empat. 2010.

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

Wahyuny,Ikka Nur. Analisis Efisiensi Organisasi Pengelola Zakat Nasional

dengan metode Data Envlopment Analysis ((Studi di Badan Amil

Zakat Nasionl, Dompet Dhuafa dan Lazis Nahddlatul Ulama

Periode 2013). Universitas Negeri Yogyakarta. 2015.

Internet

Data BPS http://bps.go.id/brs/view/1158/ di akses pada 04 Januari 2017.

Data OPZ http://www.forumzakat.net, Artikel diakses pada 19 Juli 2016.

Pratiwi , Eka Luthfy, Upaya Pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di

Indonesia,

https://pratiwiekaluthfy.wordpress.com/2014/06/07/upaya-

pemerintah-dalam-menangani-masalah-kemiskinan-di-indonesia/ di

akses pada 04 Januari 2016.

Profil BAZNAS www.baznas.or.id di akses pada 16 Januari 2017

Profil ACT www.ACT.id di akses pada 16 Januari 2017

Page 83: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

72

Profil YBM BRI www.ybmbri.org di akses pada 16 Januari 2017

Profil Baitul Maal Hidayatullah www.BMH.or.id di akses pada 16 Januari

2017

Profil BAZIS DKI Jakarta www.bazisdki.id di akses pada 16 Januari 2017

Ramadhan.antaranews.com, Zakat di Indoneia antara poteni dan

realisasi,Jumat,1Juli2016http://ramadhan.antaranews.com/berita/57

0966/zakat-di-indonesia-antara-potensi-dan-realisasi

Page 84: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

73

LAMPIRAN

Page 85: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

74

1. Laporan Keuangan ACT (2013)

Page 86: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

75

Page 87: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

76

Page 88: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

77

Page 89: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

78

Page 90: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

79

Page 91: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

80

Page 92: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

81

Page 93: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

82

Page 94: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

83

Page 95: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

84

Page 96: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

85

Page 97: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

86

Page 98: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

87

2. Laporan Keuangan ACT (2014)

Page 99: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

88

Page 100: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

89

Page 101: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

90

Page 102: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

91

Page 103: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

92

Page 104: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

93

Page 105: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

94

Page 106: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

95

Page 107: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

96

Page 108: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

97

Page 109: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

98

3. Laporan Keuangan ACT (2015)

Page 110: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

99

Page 111: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

100

Page 112: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

101

Page 113: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

102

Page 114: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

103

Page 115: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

104

Page 116: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

105

Page 117: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

106

4. Laporan Keuangan YBM – BRI

Page 118: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

107

5. Laporan Keuangan BAZNAS (2013)

Page 119: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

108

Page 120: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

109

Page 121: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

110

Page 122: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

111

Page 123: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

112

6. Laporan Keuangan BAZNAS (2014)

Page 124: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

113

Page 125: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

114

Page 126: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

115

Page 127: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

116

Page 128: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

117

Page 129: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

118

Page 130: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

119

Page 131: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

120

Page 132: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

121

Page 133: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

122

Page 134: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

123

Page 135: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

124

Page 136: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

125

Page 137: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

126

Page 138: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

127

Page 139: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

128

Page 140: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

129

Page 141: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

130

Page 142: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

131

Page 143: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

132

Page 144: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

133

Page 145: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

134

Page 146: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

135

Page 147: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

136

7. Laporan Keuangan Baznas (2015)

Page 148: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

137

8. OUTPUT DEA

Page 149: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

138

9.

Page 150: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

139

10.

Page 151: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

140

11.

Page 152: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

141

12.

Page 153: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

142

13.

Page 154: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

143

14.

Page 155: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

144

15.

Page 156: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

145

16.

Page 157: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

146

17.

Page 158: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

147

18.

Page 159: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

148

19.

Page 160: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

149

20.

Page 161: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

150

21.

Page 162: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

151

22.

Page 163: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

152

23.

Page 164: EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35459/2/NUR... · Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

153