Upload
dinda-hanifah-harahap
View
38
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
EFUSI PLEURA
SYLVIA CAHYADI 100100093
EDRIC CHANDRA100100095
MONIKA AYUNINGRUM100100239
WILLIAM PURBA100100354
DINDA HANIFAH100100182
SUCIANTY100100005
SHECIA VINKA100100088
TOMY KESUMA PUTR100100248
EKA PUTRA PRATAMA100100368
LEE MUN KIAT100100266
DOSEN PEMBIMBING:dr.
Marshal,Sp.B,Sp.BTKV(K)
DISUSUN OLEH:
Definisi
Efusi pleura adalah akumulasi cairan di rongga pleura melalui berbagai mekanisme.
Mekanisme: Peninkatan tekanan kapilar pulmonal
Penurunan tekanan onkotik
Peningkatan permeabilitas membran
Obstruksi aliran limfatik
McGrath, E.E. and Anderson, P.B. 2011. Diagnosis of: Pleural Effusion: A Systematic Approach. Am. J. of Critical Care, Vol.2, No.2. doi: 10.4037/ajcc2011685
Anatomi Pleura
Anatomi
Pleura adalah membran tipis yang melapisi permukaan dalam rongga thorax
Pleura visceral melapisi paru bagian luar dan pleura parietal melapisi dinding abdomen bagian dalam
Pleural Lymph
Drainase cairan pleura sebanyak 0,4 ml/kg/jam.
Anatomi
Pleura adalah membran tipis yang melapisi permukaan dalam rongga thorax
Pleura visceral melapisi paru bagian luar dan pleura parietal melapisi dinding abdomen bagian dalam
Pleural Lymph
Drainase cairan pleura sebanyak 0,4 ml/kg/jam.
Fisiologi Pleura
Mekanika Pernafasan
Udara mengalir masuk dan keluar paru selama tindakan bernafas karena berpindah mengikuti gradien tekanan antara alveolus dan atmosfer yang berbalik arah secara bergantian
Tiga tekanan yang berperan penting dalam ventilasi :
Tekanan atmosfer (barometrik) tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer pada benda di permukaan bumi. Pada ketinggian laut = 760 mmhg, dan berkurang seiring dengan dengan penambahan ketinggian di atas laut
tekanan intra-alveolus tekanan di dalam alveolus
tekanan intrapleura tekanan di dalam kantung pleura = tekanan intrathoraks, tekanan yang ditimbulkan di luar paru di dalam rongga thoraks.
biasanya lebih rendah daripada tekanan atmosfer, rerata 756 mm Hg saat istirahat
Tekanan intrapleura tidak menyeimbangkan diri dengan atmosfer atau intra alveolus karena tidak ada komunikasi langsung antara rongga pleura dan atmosfer atau paru.
Kantung pleura adalah suatu kantung tertutup tanpa lubang, maka udara tidak dapat keluar masuk meskipun terdapat gradien tekanan antara kantung pleura dan daerah sekitar
Daya kohesif (rekat) cairan intrapleura menahan dinding thoraks dan paru saling berdekatan, meregangkan paru untuk mengisi rongga thoraks yang lebih besar
Daya rekat yang terbentuk di cairan intrapleura cenderung menahan kedua permukaan pleura menyatu
Etiologi 1. Akibat perubahan permeabilitas membrane
Contoh : inflamasi, malignansi, emboli pulmonal
2. Penurunan tekanan onkotik intravascular
Contoh : hipoalbuminemia akibat sindroma nefrotik atau sirosis
3. Peningkatan permeabilitas kapiler atau gangguan vascular
Contoh : trauma, malignansi, inflamasi, infeksi, infark pulmonal, hipersensitivitas obat, uremia, pankreatitis
4. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler pada kapiler dan/atau sirkulasi pulmonal
Contoh : CHF, sindroma superior vena cava
5. Penurunan tekanan ruang pleural, mencegah ekspansi total patu
contoh : atelectasis, mesothelioma
6. Penurunan drainase limfatik atau sumbatan total
contoh : malignansi, trauma
7. Peningkatan cairan peritoneal, dengan migrasi melalui diafragma via defek limfatik atau structural
contoh : sirosis, peritoneal dialysis
8. Perpindahan cairan dari edema pulmonal melalui pleura visceral
Etiologi
Berdasarkan jenis cairan yang terbentuk :
1. Transudat
Gagal jantung kongestif, sindroma nefrotik, asiters, sindroma vena cava superior, tumor , meigh syndrome
2. Eksudat
Infeksi, TB, pneumonia, tumor
3. Efusi hemoragis
tumor, trauma, infark paru, tuberculosis
Patofisiologi
Menifestasi Klinis
• asymptomatic pada awal.• tanda-tanda dan gejala akan muncul
pada efusipleura sedang dan berat contoh tanda dan gejala yang sering pada
pasien adalah : - sesak napas - batuk - nyeri pada dada (sewaktu tarik nafas
dalam) - demam
DIAGNOSIS
Anamnesa dan gejala klinis
Nyeri dada pergerakan rongga dada dengan bernapas pendek / tidur miring ke sisi yang sakit
Sesak napas berbaring ke sisi yang sehat
Pemeriksaan fisis
Dada yang terkena cembung selain melebar dan kurang bergerak pada pernapasan
Fremitus vokal melemah, redup sampai pekak pada perkusi
Pemeriksaan penunjang
Foto thoraks PA adanya efusi pleura masif, pada sisi yang sakit tampak perselubungan masif denga pendorongan jantung dan mediastinum ke sisi yang sehat
Torakosentensis
Mengambil cairan dari rongga thoraks
Biopsi Pleura
Cairan yang terdapat di dalam rongga pleura efusi pleura
Cairan berupa nanah empiema
Cairan berupa darah hemotoraks/hematotoraks
Cairan seperti susu kilotoraks
Penatalaksanaan Efusi Pleura
Tujuan : menghilangkan gejala simptomatis dengan mengeluarkan cairan dari rongga pleura dan memberikan pengobatan terhadap penyakit dasarnya.
Penatalaksanaan utamanya yaitu bergantung terhadap etiologi dasar yang dapat menyebabkan efusi pleura.
Terapi tambahan
1. Thoracentesis
2. Tube thoracostomy
3. Pleurodesis
ThoracentesisPROSEDUR DASAR UNTUK MENDAPATKAN SAMPEL CAIRAN (MEMBEDAKAN TRANSUDAT DARI EKSUDAT
UNTUK MENGELUARKAN CAIRAN PADA PASIEN DENGAN VOLUME BESAR UNTUK MEREDAKAN GEJALA SIMPTOMATIS.
SECARA UMUM, JUMLAH CAIRAN YANG DIREKOMENDASIKAN PADA SEKALI THORACENTESIS ADALAH <1500ML, HAL INI UNTUK MENCEGAH RESIKO REEKSPANSI EDEMA PULMONAL.
Tube thoracostomy (drainase catheter placement)
Pada efusi parapneumoni yang jumlahnya sedikit dapat didraniase dengan thoracentesis, namun efusi parapneumoni complicated atau empyema memerlukan drainase dengan tube thoracostomy.
Pleurodesis sklerosis pleural bekerja dengan
memberikan bahan iritan pada rongga pleura yang menyebabkan perubahan inflamasi sehingga menghasilkan fibrosis antara permukaan pleura viscera dan parietal.
sering dilakukan pada efusi rekuren akibat malignansi, seperti pada pasien dengan kanker paru – paru atau metastase payudara atau kanker ovarium.
Pasien dengan status klinis yang buruk (skor karnofsky < 70) dan kemungkinan usia hidup kurang dari 3 bulan tidak boleh dilakukan pleurodesis, dapat dilakukan thoracentesis untuk meringankan gejala klinis
Bab 3Laporan Kasus
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : SP Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 70
tahun MR :
00.64.77.04 Tanggal masuk : 04 Juli 2015
Keluhan Utama : Sesak Napas
Hal ini dialami pasien sejak ± 1 minggu ini dan membearat dalam 1 hari ini. Sesak dapat timbul apabila pasien melakukan aktifitas sehari hari. Terbangun pada malam hari karena sesak nafas (-).
Riwayat nyeri dada (+), dialami pasien sejak 1 minggu ini, nyeri bersifat hilang timbul, nyeri seperti diremas. Nyeri dada berkurang apabila pasien istirahat. Nyeri dada dirasakan pasien < 5 menit.
Riwayat hipertensi (+) sejak 10 tahun dengan riwayat minum obat teratur tidak jelas, tensi tertinggi ˃ 170mmHg.
Riwayat DM (+) sejak 10 tahun dengan Kadar Gula Darah tertinggi ˃ 180g/dL. Selama ini pasien mengonsumsi obat Glucodex.
Batuk berdahak (+), dahak sulit dikeluarkan.
Demam (+) dialami pasien sejak 1 minngu ini RPT : Hipertensi, DM RPO : Glucodex
STATUS PRESENS Sensorium : Compos Mentis
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 110x/i
Pernafasan : 28x/i
Temperature : 36,8 oC
PEMERIKSAAN FISIK A. Status Generalisata :
Kepala
Mata : refleks cahaya (+/+), pupil isokor, konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterus (-/-)
T/H/M : DBN
Leher : Trakea medial, pembesaran KGB (-)
Toraks Inspeksi : simetris fusiformis, retraksi dada (-) Palpasi : SF kanan = kiri, kesan mengeras Perkusi : sonor memendek pada lap. atas dan
tengah paru kanan dan kiri Auskultasi : SP: bronkial, ST: ronki basah
pada lap. atas dan tengah paru kanan dan kiri
Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba di ICR VI
sinistra Auskultasi : S1 S2 reguler, gallop (-)
AbdomenInspeksi : simetrisPalpasi : soepelPerkusi : timpaniAuskultasi : Normoperistaltik EkstremitasSuperior : oedem (-), Tidak Ada Kelainan,Inferior : oedem (-)
Genitalia : perempuan, tidak ada kelainan
Hasil LaboratoriumJenis pemeriksaan Hasil Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin (HGB) 9,7 g% 11,7-16,1
Eritrosit 2,96 106/mm3 4,20-4,87. 106
Leukosit (WBC) 51,82.103/mm3 4,5-11,0.103
Hematokrit 26,6% 38-44%
Trombosit (PLT) 596 X 103/mm3 150-450.103
GINJAL
Ureum 124,6 mg/dL <71 mg/dL
Asam Urat 13,8 mg/dL < 5,7mg/dL
Kreatinin 2,97 mg/dL 0,50-0,90 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 136 mEq/L 135-155 mEq/L
Kalium (K) 3,6 mEq/L 3,6-5,5 mEq/L
ALBUMIN 2,2 g/dl 3,8-5,4 g/dl
Glukosa darah Puasa 278 mg/dL 70-120 mg/dL
Kesimpulan : Pleuropneumonia kanan + bronkopneumonia kiriAorta dilatasi klasifikasi Chest tube terpasang
Foto Thorax
DIAGNOSIS
DM tipe 2 + Effusi Pleura dextra ec. Pneumonia
VII. TERAPI Bed Rest IVFD RL 20gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Furosemid 1x 40 Valsartan 1x 40 Ambroxol syr 3 x c1 Metformin 3x500 mg
05/07/2015 –
07/07/2015
S : sesak napas (+), batuk (+)
O : Compos Mentis. HR: 100 x/i, RR: 24 x/i , Temp:
36,90C Thorax: I : simetris fusiformis, retraksi dada (-) P : SF kanan = kiri, kesan mengeras P : sonor memendek pada lap. atas dan tengah paru kanan dan kiri A : SP: bronkial, ST: ronki basah pada lap. atas dan tengah paru kanan dan kiri
A : DM tipe 2 + Effusi Pleura dextra ec. PneumoniaP : Bed Rest IVFD RL 20gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Furosemid 1x 40 Valsartan 1x 40 Ambroxol syr 3 x c1 Metformin 3x500 mg
FOLLOW UP
08/07/2015 S : sesak napas (+)↓, batuk (-)
O : Compos Mentis. HR: 92 x/i RR: 20 x/i
Temp: 36,7 0C
Chest tube: undulasi (+),
produksi 150 cc/24 jam
A : DM tipe 2 + Effusi Pleura dextra ec.
PneumoniaP : Bed Rest IVFD RL 20gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Valsartan 1x 40 Metformin 3x500 mg Konsul endokrinologi
09/07/2015
–
10/07/2015
S : sesak napas (+)↓, batuk (-)
O : Compos Mentis. HR: 92 x/i RR: 20 x/i
Temp: 36,7 0C
Chest tube: undulasi (+),
produksi 150 cc/24 jam
A : DM tipe 2 + Effusi Pleura dextra ec.
PneumoniaP : Bed Rest IVFD RL 20gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Valsartan 1x 40 Novorapid 8-8-8
11/07/2015
–
12/072015
S : sesak napas (+)↓, batuk (-)
O : Compos Mentis. HR: 92 x/i RR: 20 x/i
Temp: 36,7 0C
Chest tube: undulasi (+), produksi 200
cc/24 jam
A : DM tipe 2 + Effusi Pleura dextra ec.
PneumoniaP : Bed Rest IVFD RL 20gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Valsartan 1x 40 Novorapid 8-8-8 Chest physiotherapy
13/07/2015
–
14/07/2015
S : sesak napas (-), batuk (-)
O : Compos Mentis. HR: 88x/i RR: 20 x/i Temp:
36,50C
Chest tube: undulasi (+), produksi 200
cc/24 jam
A : DM tipe 2 + Effusi Pleura dextra ec.
PneumoniaP : Bed Rest IVFD RL 20gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Valsartan 1x 40 Novorapid 8-8-8