25
Tugas Ekonomi Manajerial EKONOMI MANAJERIAL DAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Maulida Nurul Innayah C1B012011 Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 0

Ekonomi Manajerial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ekonomi Manajerial

Citation preview

Page 1: Ekonomi Manajerial

Tugas Ekonomi Manajerial

EKONOMI MANAJERIAL DAN TEORI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Maulida Nurul Innayah

C1B012011

Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

2015

0

Page 2: Ekonomi Manajerial

DAFTAR ISI

A. Pendahuluan ......................................................................................... 2

Tujuan pembelajaran.................................................................... 2

B. Pengertian ekonomi manajerial............................................................ 2

C. Teori perusahaan................................................................................... 4

Definisi dan fungsi perusahaan .................................................... 4

Tujuan dan nilai peusahaan .......................................................... 4

Kendala-kendala dalam operasi perusahaan ................................. 4

Keterbatasan teori perusahaan....................................................... 5

D. Sifat dan teori dari laba ........................................................................ 7Laba bisnis versus laba perusahaan............................................... 7

Teori laba....................................................................................... 7

Fungsi dari laba............................................................................. 7

Etika bisnis ........................................................................................... 9

E. Kerangka kerja internasional dari ekonomi manajeial......................... 10

F. Ekonomi manajerial dan internet.......................................................... 11

Latihan soal........................................................................................... 12

Indeks .................................................................................................. 14

1

Page 3: Ekonomi Manajerial

BAB I

EKONOMI MANAJERIAL DAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Pendahuluan

Pengambilan keputusan manajemen harus dilakukan dalam organisasi apa saja baik

dalam perusahaan, organisasi nirlaba atau badan pemerintah. Pengambilan keputusan

organisasi tersebut menjadi semakin rumit ketika berusaha untuk mencapai tujuannya dengan

menghadapi beberapa kendala. Misalnya pada saat perusahaan ingin memaksimumkan

labanya namun terbentur oleh keterbatasan input atau modal yang dimiliki sehingga ekonomi

manajerial dipakai sebagai solusi optimal untuk pengambilan keputusan tersebut. Ketika

menghadapi permasalahan semacam ini suatu organisasi dapat memecahkan masalah

keputusan manajemennya dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu

pengambilan keputusan.

Dalam bab ini, kita akan membahas konsep dasar dari ilmu ekonomi manajerial, teori

pengambilan keputusan dan keterkaitannya dengan ilmu ekonomi manajerial, serta akan

dibahas pula sekilas tentang teori perusahaan dan etika dalam bisnis.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu

ekonomi manajerial dan seluruh bidang ilmu yang terkait di dalamnya. Mengetahui

pengertian ekonomi manajerial dan keterkaitannya dengan berbagai bidang. Mengetahui

tentang teori perusahaan yang didalamnya terdapat kendala-kendala dalam opersi perusahaan dan

keterbatasan teori tersebut. Mengetahui sifat dan teori laba, etika bisnis, kerangka kerja

internasional dari ekonomi manajerial serta hubungan atau pengaruh antara internet dengan

ekonomi manajerial.

B. Pengertian Ekonomi Manajerial

Definisi :

Ekonomi manajerial (managerial economics) adalah penerapan teori ekonomi dan

perangkat analisis ilmu pengambil keputusan untuk menentukan bagaimana suatu

organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.

2

Page 4: Ekonomi Manajerial

Agar ekonomi manajerial bisa dipahami dengan lebih baik, pertama kita harus

memahami keterkaitan antara ekonomi manajerial dengan bidang bidang yang lain.

a. Keterkaitan dengan Teori Ekonomi

Teori ekonomi dibagi menjadi dua yaitu teori ekonomi mikro dan ekonomi

makro. Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi dengan cakupan analisis yang kecil,

sehingga dengan demikian ekonomi mikro merupakan ilmu ekonomi yang

mempelajari tingkah laku ekonomi secara individual sebagai unit pengambilan

keputusan. Sedangkan ekonomi makro adalah ilmu ekonomi dengan unit analisis yang

lebih besar atau luas, lazimnya membahas tentang output, pendapatan, konsumsi,

investasi dan harga secara total atau agregat pada perekonomian yang dilihat secara

keseluruhan.

Hubungan antara ekonomi manajerial dengan ilmu ekonomi dapat dijelaskan

bahwa teori ekonomi berusaha untuk memprediksi dan menerangkan tingkah laku

ekonomi, biasanya dimulai dengan model sebagai abstraksi dari faktor-faktor yang

mengidentifikasi suatu kejadian dan dampak yang biasanya ditimbulkan. Dari penentu

dan dampak tersebut, organisasi dapat memprediksi rencana-rencana untuk

mempermudah pencapaian tujuan. Dengan demikian metodologi ekonomi dalam

ekonomi manajerial adalah untuk menerapkan teori atau model agar dapat memprediksi

secara tepat apabila prediksi tersebut secara logis mengikuti asumsi yang ditetapkan.

b. Keterkaitan dengan Ilmu Pengambil Keputusan

Ilmu pengambilan keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi

dan ekonometrika sebagai instrumen untuk membentuk dan mengestimasi model

keputusan dengan maksud untuk menentukan perikaku optimal perusahaan. Secara

spesifik, matematika ekonomi dipergunakan untuk menggambarkan model ekonomi

yang sudah ditetapkan pada teori ekonomi kedalam bentuk persamaan atau fungsi.

Ekonometrika merupakan statistik pada data dunia nyata yang digunakan untuk

mengestimasi model dalam teori ekonomi dan selanjutnya digunakan untuk peramalan.

c. Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional Dalam Bisnis

Aspek fungsionalnya dalam bisnis meliputi akuntansi, keuangan, pemasaran,

manajemen sumber daya manusia dan produksi/operasi. Ekonomi manajerial berusaha

menggabungkan teori ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan dalam berbagai area

fungsional yang saling berinteraksi untuk memperoleh hasil yang optimal.

3

Page 5: Ekonomi Manajerial

Interkorelasi antara ekonomi manajerial dengan tiga aspek yang sudah diuraikan

di atas secara garis besar dapat dijelaskan dalam gambar 1.1

Gambar 1.1 Interkorelasi ekonomi manajerial dengan aspek lain

Dengan demikian, ekonomi manajerial dapat ditafsirkan sebagai sebuah upaya

penggunaan teori ekonomi dan ilmu manajemen untuk memepelajari bagaimana suatu

perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien dalam lingkungan

bisnisnya.

C. Teori Perusahaan

a. Definisi dan Fungsi Perusahaan

Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

mengorganisir sumber daya yang bertujuan untuk memproduksi barang dan atau jasa

4

Masalah Keputusan Manajemen

SOLUSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL YANG OPTIMAL

EKONOMI MANAJERIAL:

Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu pengambil keputusan untuk memecahkan

masalah keputusan manajerial

Teori Ekonomi:Ekonomi MikroEkonomi Makro

Ilmu Keputusan:Matematika EkonomiEkonometrika

Page 6: Ekonomi Manajerial

untuk dijual. Fungsi dari perusahaan adalah untuk membeli sumber daya atau input

berupa tenaga kerja, modal dan bahan mentah untuk diubah menjadi barang dan jasa

untuk dijual.

b. Tujuan dan Nilai Perusahaan

Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan

semaksimal mungkin, atau dengan kata lain untuk memaksimumkan laba. Asumsi

bahwa maksud atau tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau

jangka pendek merupakan hasil dari sebuah pengamatan bahwa perusahaan seringkali

mengorbankan laba jangka pendek untuk meningkatkan laba masa depan atau jangka

panjang.

Beberapa contoh dalam hal ini adalah pengeluaran untuk penenelitian dan

pengembangan perangkat modal baru, dan meningkatkan kampanye promosi, karena

baik keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang sangat penting, teori

perusahaan sekarang mempostulatkan bahwa maksud dan tujuan perusahaan adalah

untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan. Hal ini dicerminkan dari nilai

sekarang dari semua keuntungan perusahaan yang diharapkan di masa yang akan

datang. Keuntungan perusahaan di masa depan tersebut harus didiskontokan ke masa

sekarang karena satu dolar keuntungan di masa depan harganya lebih sedikit daripada

satu dolar saat ini.

c. Kendala – kendala dalam Operasi Perusahaan

Dalam melakukan upaya memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan, pada

umumnya perusahaan tersebut akan menghadapi banyak kendala. Beberapa kendala ini

timbul dari terbatasnya ketersediaan input-input penting. Secara spesifik perusahaan

mungkin tidak akan mampu menyewa pekerja ahli sebanyak yang diinginkan, terutama

dalam jangka pendek. Hal serupa, perusahaan mungkin tidak mampu memperoleh

semua bahan mentah tertentu sebanyak yang diminta. Perusahaan juga mungkin

menghadapi keterbatasan ruang pabrik atau gudang dan jumlah dana modal yang

tersedia untuk suatu proyek atau keperluan tertentu.

Secara umum, masyarakat mengenakan kendala-kendala tersebut perusahaan

dalam rangka mengubah perusahaan dan membuat perusahaan lebih konsisten dengan

tujuan kesejahteraan masyarakatsecara luas. Adanya kendala ini membatasi besarnya

kemungkinan atau kebeasan tindakan perusahaan dan membatasi nilai perusahaan

sampai ke tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan bila kendala ini tidak ada

5

Page 7: Ekonomi Manajerial

(optimisasi tanpa kendala). Akan tetapi, dengan kendala ini , perusahaan berusaha

memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan.

d. Keterbatasan Teori Perusahaan

Teori perusahaan, yang mempostulatkan bahwa maksud atau tujuan perusahaan

adalah memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan telah dikritik karena terlalu

sempit dan tidak realistis. Sebagai gantinya, beberapa teori yang lebih luas tentang

perusahaan telah dikemukakan. Yang paling menonjol adalah model yang

mempostulatkan bahwa tujuan utama perusahaan adalah maksimisasi penjualan,

maksimisasi utilitas manajemen, dan perilaku pemuasan.

Menurut model maksimisasi penjualan yang diperkenalkan oleh William Baumol,

para manajer dari perusahaan modern berusaha untuk memaksimumkan penjualan

setelah tingkat laba yang cukup berhasil dicapai untuk memuaskan pemegang saham.

Memang, beberapa penelitian empiris terdahulu telah menemukan hubungan erat antara

gaji eksekutif dan penjualan tetapi bukan antara gaji dan laba. Akan tetapi, penelitian

yang lebih baru menunjukkan hal yang sebaliknya.

Lebih lanjut, Oliver Williamson dkk. telah memperkenalkan model maksimisasi

utilitas manajemen, yang mempostulatkan bahwa dengan datangnya perusahaan

modern yang berdampak terhadap pemisahan antara manajemen dengan kepemilikan,

manajer akan cenderung lebih tertarik untuk memaksimumkan kepuasaan mereka, yang

diukur dengan kompensasi (gaji, tunjangan, opsi saham, dan lain-lain), jumlah staf,

tingkat kontrol, kantor yang mewah dan lain-lain, dari pada memaksimumkan

keuntungan perusahaan. Hal ini dinyatakan sebagai masalah pemilik-pengelola

(principal-agent problem) dimana pengelola (manajer) bisa saja lebih tertarik untuk

memaksimumkan keuntungannya dari pada memaksimumkan keinginan klien

(pemilik).

Masalah pemilik-pengelola ini dapat dipecahkan dengan mengaitkan penghargaan

bagi manajer dengan kinerja perusahaan dalam hubungannya dengan perusahaan lain

dalam industri yang sama. Manajer yang memaksimumkan keinginan pribadi mereka,

dari pada laba atau nilai perusahaan kemungkinan besar diganti, baik oleh pemegang

saham atau sebagai akibat perusahaan diambil alih (merger dengan) perusahaan lain

yang melihat potensi laba yang belum termanfaatkan di perusahaan pertama.

Akhirnya, Richard Cyert dan James March, berdasarkan hasil studi Herbert Simon,

menunjukkan bahwa karena kerumitan yang sangat besar dalam menjalankan

perusahaan modern – suatu tugas seringkali dipersulit oleh ketdakpastian dan

6

Page 8: Ekonomi Manajerial

kurangnya data – manajer tidak mampu untuk memaksimumkan laba tetapi hanya dapat

berusaha untuk memuaskan beberapa tujuan dalam hal penjualan, pertumbuhan laba,

pangsa pasar dan sebagainya. Simon menyebut ini sebagai perilaku pemuasan

(satisficing behaviour). Artinya, perusahaan besar lebih bersifat memuaskan, ketimbang

memaksimumkan, organisasi. Namun, hal ini tidak selalu berarti tidak konsisten dengan

maksimisasi laba atau nilai; dengan data dan prosedur pencarian yang lebih banyak dan

lebih baik, perusahaan modern lebih memiliki kemungkinan mendekati maksimisasi

laba atau nilai perusahaan. Sementara berbagai alternatif teori perusahaan dan juga

teori-teori perusahaan yang lebih luas ini menekankan beberapa aspek yang relevan dari

operasi perusahaan modern, namun teori-teori tersebut tidak memberikan alternatif

yang memuaskan untuk teori perusahaan yang dipostulatkan Subbab 1-2.

Memang, persaingan keras yang terjadi pada sebagian besar pasar produk dan

sumber daya sebagaimana pula yang terjadi pada bakat manajerial dan kewirausahaan

saat ini memaksa manajer untuk memberikan perhatian yang lebih pada laba – agar

perusahaan tidak bangkrut atau mereka tersingkir. Karena itu, kita mempertahankan

teori perusahaan (dalam hubungannya dengan maksimisasi laba atau nilai) dalam buku

ini sebagai dasar untuk menganalisis berbagai keputusan manajerial, karena dari posisi

yang menguntungkan inilah tingkah laku perusahaan dapat dipelajari dengan cara yang

paling baik. Asumsi-asumsi dari teori ini mungkin beberapa di antaranya tidak realistis,

tetapi teori ini memprediksi tingkah laku perusahaan dengan lebih tepat dari berbagai

teori alternatifnya.

D. Sifat Dan Fungsi Dari Laba

a. Laba Bisnis versus Laba Ekonomi

Bagi masyarakat umum dan komunitas bisnis, laba atau laba bisnis (business

profit) mengacu kepada penerimaan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya

akuntansi perusahaan. Biaya eksplisit (explicit cost) adalah biaya yang benar-benar

dikeluarkan dari kantong-perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang

dibutuhkan dalam produksi. Namun bagi seorang ekonom, laba ekonomi (economic

profit) sama dengan penerimaan perusahaan dikurangi biaya eksplisit dan implisit.

Biaya implisit (implicit cost) mengacu kepada nilai input yang dimiliki dan

dipergunakan perusahaan untuk proses produksinya sendiri. Biaya implisit dari input

tersebut adalah hasil yang diperoleh bila input tersebut dipergunakan pada alternatif

yang terbaik di luar perusahaan.

7

Page 9: Ekonomi Manajerial

Berdasarkan hal tersebut, para ekonom memasukkan baik biaya eksplisit

maupun implisit ke dalam definisi biaya. Jadi, mereka memasukkan hasil normal

sumber daya yang dimilki sebagai bagian dari biaya, sehingga laba ekonomi adalah

penerimaan dikurangi biaya eksplisit dan implisit. Bila konsep laba bisnis dapat

berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, maka untuk mencapai keputusan investasi

yang benar konsep keuntungan ekonomilah yang harus dipergunakan.

b. Teori Laba (Theories of Profit)

Tingkat laba biasanya berbeda di antara perusahaan dalam industri yang sama dan

perbedaannya semakin besar pada industri yang berbeda. Perusahaan dalam idustri

seperti baja dan tekstil biasanya menghasilkan laba sangat rendah, baik secar absolut

maupun dalam hubungannya dengan laba perusahaan farmasi, perlengkapan kantor dan

industri teknologi tinggi yang lain. Beberapa teori mencoba menjelaskan perbedaan ini.

Teori Laba dalam Menghadapi Resiko (Risk-Bearing Theories of Profit)

Menurut teori ini, hasil diatas normal(yaitu laba ekonomi) dibutuhkan oleh

perusahaan untuk masuk dan bertahan di beberapa bidang seperti eksplorasi minyak

yang memiliki resiko diatas rata-rata. Hasil yang diharapkan dari saham harus lebih

tinggi dari pada obligasi karena saham memiliki resiko yang lebih besar.

Teori Laba karena Gesekan (Frictional Theory of Profit)

Teori ini menekankan bahwa laba timbul sebagai hasil gesekan atau gagguan

dari keseimbangan jangka panjang.

Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit)

Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan

mengenakan harga tinggi dibandingkan pada persaingan sempurna, oleh karena itu

menghasilkan laba. Karena ada halangan masuk ke industri, perusahaan-perusahaan

ini dapat terus menghasilkan laba meskipun dalam jangka panjang. Kekuatan

monopoli dapat timbul karena perusahaan mempunyai dan mengatur semua

persediaan bahan mentah yang dibutuhkan untk memproduksi komoditi, berproduksi

pada skala besar yang ekonomis, mempunyai kepemilikan hak paten, atau dari

hambatan pemerintah yang mencegah persaingan.

Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit)

Teori laba inovasi mempostulatkan bahwa laba (ekonomi) adalah ganjaran

dari pengenalan inovasi yang berhasil.

Teori Laba Efisiensi Manajerial (Manajerial Efficiency Theory of Profit)

8

Page 10: Ekonomi Manajerial

Teori ini didasarkan pada pengamatan bahwa bila rata-rata perusahaan

cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi jagka panjang, perusahaan

yang lebih efisien dari rata-rata perusahaan tersebut akan memperoleh hasil dan laba

(ekonomi) di atas normal.

Semua teori mengenai laba diatas memiliki beberapa hal yang benar, dan

masing-masing mungkin saja lebih berlaku di industri tertentu. Memang, laba

seringkali timbul dari kombinasi beberapa faktor, meliputi perbedaan resiko,

ketidakseimbangan pasar, kekuata monopoli, inovasi, dan efisiensi manajerial yang

diatas rata-rata.

c. Fungsi dari Laba

Keuntungan memberikan intensif bagi perusahaan adalah untuk meningkatkan

efisiensinya dan atau memproduksi komoditi lebih sedikit, dan untuk beberapa

perusahaan adalah untuk meninggalkan industri dan masuk ke industri lain yang lebih

menguntungkan. Oleh karena itu laba memberikan sinyal yang penting untuk

realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai cerminan perubahan dalam

selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu.

Meski demikian, keberlangsungan sistem laba tidaklah sempurna sebagaimana

yang diharapakan, dan pemerintah dalam ekonomi perdagangan bebas seringkali

turun tangan untuk membenahi jalannya sistem laba tersebut agar lebih konsisten

dengan tujuan sosial yang lebih luas. Meskipun tidak sempurna, sistem laba adalah

bentuk yang paling efisien dari alokasi sumber daya yyang tersedia.

Etika Bisnis

Merupakan norma atau peraturan tidak tertulis yang berusaha untuk melarang

pelaku bisnis, manajer, perusahaan, dan pekerja untuk melakukan hal yang

seharusanya tidak dilakukan. Etika adalah tuntutan di luar hukum yang ditegakkan.

Etika bisnis dan manajemen jauh melewati hukum dalam memberikan acuan

mengenai perilaku apa yang dapat diterima dalam transaksi maupun aktifitas bisnis

lainnya. Namun demikian, karena didasarkan pada nilai, seringkali tidak jelas

tindakan apakah yang etis dan tindakan apa yang tidak etis, karena setiap individu

memeliki sistem nilai yang berbeda-beda.

Etika bisnis tidak hanya mengatur mengenai transaksi, namun juga mengenai

hubungan sosial yang terjadi dalam kegiatan bisnis, baik antar relasi, antar karyawan,

antara atasan dan bawahan dan sebagainya. Kebijakan perusahaan juga senantiasa

9

Page 11: Ekonomi Manajerial

harus memperhatikan etika bisnis, baik itu kebijakan internal maupun kebijakan

eksternal perusahaan. Karena jika kebijakan perusahaan tidak sesuai dengan sistem

nilai atau kepatutan yang berlaku dalam masyarakat maka akan terjadi

ketidakcocokan dari masyarakat yang bisa saja berujung pada pemboikotan

perusahaan oleh masyarakat.

Kini sebagian besar perusahaan besar telah menetapkan pedoman tingkah laku

etis bagi personel perusahaan, bahkan membentuk petugas etika yang secara khusus

menjaga agar pekerja berbuat lebih baik, serta mengetahui terlebih dahulu suatu

tingkah laku yang tidak etis di perusahaan sebelum masalah tersebut menjadi masalah

hukum atau menjadi keluhan konsumen, karena hal tersebut bisa merusak citra

perusahaan.

Faktor lain yang mendorong perusahaan untuk membuat panduan perilaku

pegawai adalah petunjuk pengenaan sanksi yang ditetapkan pengadilan tahun 1991

yang mengurangi denda untuk kejahatan kerah putih yang dilakukan pegawai yang

bekerja pada perusahaan yang telah menerapkan program etika yang sempurna.

Karena tidak mungkin membuat daftar semua tingkah laku hipotetis yang akan

dianggap tidak etis, setelah membuat beberapa daftar beberapa contoh tingkah laku

yang tidak etis, beberapa perusahaan membuat tuntunan yang lebih luas, seperti

“jangan melakukannya bila menurut anda hal itu tidak benar atau bila anda akan malu

jika anda membacanya di surat kabar, atau mendengar tentang hal tersebut dalam

berita.”

Namun demikian, daripada mengubah tingkah laku pegawai, maka lebih baik

menngubah struktur perusahaan untuk mendorong pegawai bertingkah laku etis. Hal

ini dapat berupa memberikan bonus pada tenaga penjual karena mempunyai

pelanggan yang puas dan tidak hanya memaksimumkan penjualan, atau member

penghargaan ketimbang hukuman bagi pegawai yang membongkar tingkah laku yang

tidak legal di perusahaan, atau bisa juga dengan hal-hal lainnya.

Banyak kelompok konsumen akan menyukai perusahaan yang memiliki

kesadaran sosial serta mempergunakan sumber daya nya untuk membenahi

kebobrokan sosial. Tindakan pembenahan kondisi sosial ini dapat secara langsung

menguntungkan perusahaan. Misalnya perusahaan menolong sekolah yang bertempat

di sekitar perusahaan, maka perusahaan akan lebih mudah memperoleh tenaga kerja

terlatih(mengurangi biaya pelatihan), atau perusahaan dapat diuntungkan secara tidak

langsung karena reputasi perusahaan yang ikut membantu dala bidang sosial akan

10

Page 12: Ekonomi Manajerial

lebih terangkat dan menimbulkan simpati dari konsumen, dan akhirnya berdampak

pada penjualan yang semakin meningkat. Namun strategi ini juga harus

dipertimbangkan secara matang oleh pihak perusahaan, karena jika berlebih akan

menimbulkan beban ekonomi perusahaan dan hanya akan mengurangi nilai

perusahaan.

E. Kerangka Kerja Internasional Dari Ekonomi Manajerial

Banyak dari komoditi yang kita konsumsi sekarang ini diimpor, sehingga

menyebabkan perusahaan domestik menghadapi persaingan yang semakin besar dari

perusahaan luar negeri. Aliran modal internasional, teknologi, dan tenaga kerja ahli juga

telah mencapai dimensi yang belum pernah ada sebelumnya. Singkatnya, terjadi

pergerakan yang cepat ke arah globalisasi produksi, konsumsi, dan persaingan. Jadi sangat

penting untuk memperkenalkan dimensi global dalam mempelajari ekonomi manajerial

untuk menggambarkan kenyataan ini.

F. Ekonomi Manajerial Dan Internet

Internet atau secara singkat DISEBUT “Net” merupakan kumpulan jaringan

komputer di seluruh dunia yang terhubung bersama dalam suatu layanan yang disebut

World Wide Web (WWW). Setengah dari komunitas online sekarang berada di luar

Amerika Serikat. Seluruh dunia secara cepat akan menjadi kesatuan jalur informasi super

cepat (information superhighway) lewat intenet. Hal ini berarti individu, peneliti,

perusahaan dan konsumen dapat berhubungan dengan perpustakaan, sumber data, dan

informasi pemasaran serta mendapatkan informasi yang luas yang tidak pernah mereka

dapatkan sebelumnya hanya dengan seujung jari mereka. Teknologi informasi sudah

diterapkan pada bidang-bidang yang beragam seperti penelitian, manufaktur, keuangan

dan pemasaran, dan merevolusi pada bagaimana cara bisnis dilakukan.

Internet adalah tempat yang bagus untuk memulai mencari informasi tentang

ekonomi manajerial. Kita dapat menemukan informasi tentang kecenderungan ekonomi

makro dalam hal inflasi, pertumbuhan, dan pengangguran, sebagaimana pula informasi

ekonomi mikro tentang sektor tertentu, industri dan perusahaan. Sejumlah petunjuk

menyeluruh dan juga spesifik atau berbagai indeks informasi ekonomi tersedia di Internet.

11

Page 13: Ekonomi Manajerial

SOAL LATIHAN

1. Apa pengertian dari ekonomi manajerial ?

2. Bagaimana keterkaitan antara ekonomi manajerial dengan beberapa disiplin ilmu

berikut ini.

a. teori ekonomi mikro dan makro

b. Dengan matematika ekonomi dan ekonometrika

c. Dengan bidang akuntansi, keuangan, pemasaran, personel dan produksi

3. Mengapa dimensi internasional sangat penting untuk dikaitkan ke dalam ekonomi

manajerial?

4. Apa kegunaan internet dalam ekonomi manajerial?

5. Apa yang anda ketahui tentang konsep Bench Marking dan TQM ?

6. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Mengapa demikian?

7. Apa saja kendala – kendala dalam operasi perusahaan?

8. Sebut dan jelaskan Sifat Dan Fungsi Dari Laba!

9. Apa yang dimaksud etika bisnis?

10. Jelaskan pentingnya etika bisnis!

11. Apa yang dimaksud perusahaan dan apa fungsinya?

12. Sebut dan jelaskan macam-macam teori laba.

12

Page 14: Ekonomi Manajerial

INDEKS

Bench Marking adalah adalah proses membandingkan seperangkat tolok ukur produk,

proses atau layanan dengan yang sejenis dari organisasi lain.Tujuan benchmarking

adalah untuk menetapkan metrik kualitas yang tepat dan handal berdasarkan metrik

proses serupa di perusahaan lain.

TQM atau Total Quality Management (Bahasa Indonesia: manajemen kualitas total)

adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas

pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah

"suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas,

berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka

panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota

dalam organisasi serta masyarakat."

Postulat adalah asumsi yg menjadi pangkal dalil yg dianggap benar tanpa perlu

membuktikannya; anggapan dasar; aksioma

Diskonto adalah potongan atau bunga yg harus dibayar oleh orang yg menjual wesel

atau surat dagang yg diuangkan sebelum waktunya;

Utilitas adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai.

Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, dan

kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha untuk meningkatkan

kepuasan seseorang. Unit teoritikal untuk penjumlahan utilitas adalah util.

penelitian empiris merupakan penelitian hukum yang memakai sumber data primer.

Data yang diperoleh berasal dari eksperimen dan observasi.

Opsi saham (stock options) adalah sebuah kontrak yang memberikan hak

penerimanya untuk membeli saham di masa mendatang pada harga eksekusi tetap,

umumnya sama dengan harga saham pada tanggal pemberian.

Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di

antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan

segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.

Perilaku pemuasan (satisficing behaviour) adalah berusaha untuk memuaskan

beberapa tujuan dalam hal penjualan, pertumbuhan laba, pangsa pasar dan

sebagainya, perusahaan besar lebih bersifat memuaskan, ketimbang

memaksimumkan, organisasi.

13

Page 15: Ekonomi Manajerial

Hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil

penemuannya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan

sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk

melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1)

jalur informasi super cepat (information superhighway)

World Wide Web (WWW) World Wide Web adalah suatu ruang informasi yang dipakai

oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal

pasti sumber daya berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara

keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripada Internet.

Ekonomi manajerial (managerial economics) adalah penerapan teori ekonomi dan

perangkat analisis ilmu pengambil keputusan untuk menentukan bagaimana suatu

organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.

Biaya eksplisit (explicit cost) adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dari

kantong-perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam

produksi.

Laba bisnis (business profit) mengacu kepada penerimaan perusahaan dikurangi biaya

eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan.

laba ekonomi (economic profit) sama dengan penerimaan perusahaan dikurangi biaya

eksplisit dan implisit.

Biaya implisit (implicit cost) mengacu kepada nilai input yang dimiliki dan

dipergunakan perusahaan untuk proses produksinya sendiri.

14