23
BASIC ELECTRICAL

Electrical

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mesin

Citation preview

  • BASIC ELECTRICAL

  • DASAR-DASAR LISTRIK Unit alat berat Volvo dapat diibaratkan sebuah kota, bila kita bicara mengenai kelistrikan. Unit tersebut memiliki power supply ( alternator), stand by power ( baterai ) dan semua pengguna atau konsumen ( lampu-lampu, meter pengukur, wiper, komputer dll), namun dari mana asalnya semua itu ?

    Teori mengenai listrik Jika sebuah lampu dihubungkan pada baterai yang terisi penuh dengan dua utas kabel, lampu akan menyala. Suatu arus listrik mengalir pada kabel-kabel. Apa yang dimaksud arus listrik ?

    Tidak ada yang terlihat bergerak mengalir pada kabel, bahkan dengan menggunakan mikroskop sekalipun. Untuk memahami apa yang terjadi, kita perlu mengetahui sedikit mengenai partikel dasar, yang membentuk bumi ini atom ( dalam bahasa Yunani, atom berarti tidak dapat dibagi ). Suatu zat, yang mengandung hanya satu jenis atom, disebut unsur. Hidrogen merupakan atom paling sederhana dan hanya terdiri dari satu proton yang bermuatan positif (+) dan satu elektron yang bermuatan negatif (-). Sebuah atom ukurannya sangat kecil, jutaan atom dapat berukuran hanya seujung jarum. Diameternya kira-kira 0,00000002 mm. Semua unsur mengandung atom-atom sejenis yang sangat banyak.

  • Teori kelistrikan

    Sebuah atom terdiri dari nukleus yang dikelilingi oleh satu atau lebih orbit elektron pada jarak yang berbeda dari nukleus. Hal ini dapat diibaratkan matahari dan planet-planetnya. Nukleus bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif. Sebuah atom memiliki kecendrungan untuk netral. Yang artinya, ia mengandungg elektron yang sama banyaknya dengan muatan positif di nukleus. Muatan positif pada nukleus disebut proton.

    Perbandingan ukuran relatif dari sebuah atom hampir sama dengan perbandingan antara Amerika dengan bola baseball. Jika proton sebesar bola baseball, dan berada di kota Kansas, orbit elektron akan melalui New York dan San Fransisco.

  • Suatu atom tembaga, yang merupakan bahan kawat penghantar yang menghubungkan baterai ke lampu, memiliki struktur yang jauh lebih kompleks dibandingkan atom hidrogen. Pada kondisi netral, atom tembaga memiliki 29 proton dan 29 elektron.

    Elektron-elektron berada pada ring/cincin-cincin yang mengelilingi nukleus. Tiap ring / cincin memiliki sejumlah elektron, ring pertama 2 elektron, ring kedua 8 elektron, ring ketiga 18 elektron dan ring yang terluar memiliki 1 elektron. Elektron di ring terluar biasa disebut elektron bebas. Alasannya adalah, karena elektron ini mudah terlepas dari atom.

    Jumlah elektron di tiap ring adalah tetap. Saat suatu ring penuh, elektron berikutnya harus mengisi ke ring berikutnya. Jika suatu elektron dlepaskan dari atom oleh gaya dari luar, atom tersebut akan menjadi bermuatan positif. Atom ini disebut juga ion positif.

    Atom ini kemudian akan berusaha mengambil elektron bebas dari atom-atom di sekitarnya untuk mengisi

  • kekosongan karena lubang bekas elektron tersebut harus diisi. Jika atom mendapat tambahan elektron oleh elektron bebas dari atom lain, atom tersebut bermuatan negatif. Atom tersebut disebut ion negatif.

    Atom akan mencoba mendorong elektron tambahan ini ke atom di sekitarnya, yang mengalami kekurangan elektron (suatu muatan negatif atau sebuah lubang elektron).

    Untuk menjawab pertanyaan apakah arus listrik itu ?. kita tinjau kembali lampu yang terhubung dengan baterai. Baterai memiliki terminal positif dan negatif. Pada sisi positif, terdapat sejumlah kecil elektron. Pada sisi negatif terdapat banyak elektron.

    Saat konduktor dihubungkan pada kedua terminal (konduktor yang baik seperti tembaga, perak dan aluminium), elektron akan bergerak dari termnal baterai negatif menuju terminal positif. Gerakan di dalam konduktor ini disebut ARUS LISTRIK. CATATAN : pada awal-awal penemuan listrik, terjadi kekeliruan asumsi, bahwa arus listrik mengalir dari positif ke negatif. Namun ketika memasuki era elektronik, dikatakan bahwa elektron mengalir dari negatif ke positif. Akan tetapi, lubang/hole mengalir dari positif ke negatif. Pada training ini kita akan menekankan bahwa arus listrik mengalir dari positif ke negatif.

    Terdapat persamaan antara sistem listrik dan sistem hidrolik :

    Pompa dan baterai meruapakn sumber aliran. Pipa-pipa dan konduktor/kabel-kabel sebagai

    tempat mengalirnya arus. Motor hidrolik dan listrik mengubah energi menjadi

    kerja mekanis. Kesimpulan :

    Semua benda di alam ini terdiri dari atom-atom Arus istrik merupakan aliran elektron. Pada sistem listrik, suatu sirkuit tertutup

    dibutuhkan untuk memungkinkan arus listrik mengalir.

  • Baterai

    Baterai merupakan media penyimpanan tenaga yang akan digunakan, untuk membuat suatu alat listrik bekerja. Baterai dalam sirkuit listrik dapat diibaratkan tangki hidrolik pada sirkuit hidrolik. Selama kita tidak memberikan fasilitas bagi arus untuk mengalir, tidak ada arus yang mengalir. Seperti tangki hidrolik, suatu aliran (arus, diukur dalam Ampere) yang keluar dari baterai, akan kembali ke baterai.

    Baterai memiliki sel-sel. Tiap-tiap sel bertegangan kurang lebih 2 volt. Maka baterai bertegangan 12 volt terdiri dari 6 sel. Sel-sel dipasangkan secara seri di dalam baterai. Pada Volvo Construction Equipment, kita menggunakan tegangan 24 volt. Dengan memasang dua buah baterai bertegangan 12 volt secara seri, kita dapatkan tegangan 24 volt.

    PERHATIAN ! Elektrolit baterai mengandung asam sulfur yang sangat korosif. Jika elektrolit mengenai kulit anda, siram dengan air dan sabun yang banyak segera. Jika elektrolit mengenai mata anda atau bagian sensitif lain dari tubuh anda, basuh dengan air dan hubungi dokter segera.

  • Keterangan gambar 1. Terminal baterai 2. Sumbat sel (cell plug) 3. Penghubung antar sel ( cell connector ) 4. Plat negatif 5. Plat pemisah ( separator ) 6. Plat positif 7. Sludge space 8. Rumah baterai ( baterai housing )

    Guna dari sludge space pada bagian bawah baterai adalah untuk menampung material, yang lepas atau meluruh di dalam baterai. Tanpa sludge space, material yang meluruh dapat menyebabkan hubungan singkat di dalam baterai, hingga baterai rusak. Baterai yang benar-benar heavy duty memiliki konektor yang lebih kuat, sludge space yang lebih besar, dan ruangan yang lebih luas untuk cairan diatas plat. Kebanyakan baterai otomotif dan baterai heavy duty saat ini merupakan baterai yang tidak membutuhkan perawatan (maintenance free) dimana level cairan baterai dan berat jenis elektrolitnya tidak dapat diperiksa.

  • Cara kerja baterai

    Saat baterai mengeluarkan arus listrik, energi kimia berubah menjadi energi listrik. Ion sulfat ( SO4) di dalam elektrolit berpindah ke plat-plat dan hidrogen (H) berkombinasi dengan oksigen (O), yang datang dari plat positif, hingga membentuk air ( H2O). Reaksi ini menunjukkan bahwa elektron-elektron dilepaskan dari plat negatif dan mengalir melalui perangkat

    pengguna arus listrik ( dalam hal ini, lampu ), menuju ke plat positif. Pengukuran kondisi baterai biasanya dengan mengukur berat jenis/specific grafity dari elektrolit dalam baterai. Elektrolit dari baterai yang benar-benar kosong hampir sepenuhnya menjadi air. Hal ini menunjukkan bahwa berat jenis (perbandingan antara berat cairan tertentu dengan air murni) telah mendekati 1,10. berat jenis air murni adalah 1,00.

  • Selama pengisian, baterai mengalami gerakan/reaksi mundur. Oksigen di dalam elektrolit kembali berkombinasi dengan timah pada plat positif , dan saat yang sama ion sulfat (SO4) dilepaskan dari plat-plat dan berkombinasi dengan hidrogen (H) pada elektrolit. Asam sulfat (H2SO4) terbentuk dan berat jenis elektrolit meningkat kembali. Baterai yang telah terisi penuh memiliki berat jenis elektrolit sebesar 1,26 (cairan elektrolitnya lebih berat dari air). Suhu dapat mempengaruhi berat jenis pula. Oksigen terbentuk pada plat positif dan hidrogen terbentuk pada plat negatif. Sebagian dari hidrogen (H2) lepas sebagai gas. Gas hidrogen di udara membentuk gas yang mudah meledak. Pastikan terdapat ventilasi yang baik, saat megisi baterai dan matikan terlebih dahulu battery charger sebelum melepas penjepit terminal baterai untuk meghindari percikan api. Jangan merokok !

  • Mengukur arus listrik

    Dalam banyak hal, penting mengetahui lebih banyak mengenai kelistrikan dibandingkan sekedar arus listrik. Berapa besar potensial ( Volt ) antara titik A dan B, yang menyebabkan aliran elektron-elektron ? Berapa banyak elektron yang mengalir melalui pada suatu bidang penghantar tiap detiknya ( arus ) ? Berapa hambatan yang dihadapi oleh elektron-elektron untuk dapat mengalir dari titi A ke titik B (resistansi/hambatan)?

    Potensial ( volt ) Perbedaan antara tekanan atmosfer dengan tekanan di dalam jalur hidrolik ( yaitu tekanan yang dibutuhkan untuk memompa air ke menara air ) diukur dengan meter tekanan hidrolik ( hydraulic pressure gauge ).

    Volt Perbedaan jumlah elektron diantara diantara terminal positif dan negatif (tegangan baterai) diukur menggunakan Voltmeter*. Tegangan dapat diibaratkan tekanan hidrolik. *peralatan yang digunakan saat ini dapat mengukur volt, ohm, dan ampere. Maka disebut multimeter.

  • Mengukur tegangan Terdapat kesamaan antara tekanan hidrolik dengan tegangan.

    1. Tekanan yang lebih tinggi memungkinkan cairan mengalir lebih banyak pada pipa yang sama. Tegangan yang lebih tinggi memungkinkan arus listrik yang lebih besar mengalir pada kabel yang sama.

    2. Tekanan yang terlalu tinggi akan merusak pipa. Tegangan yang terlalu tinggi akan merusak isolasi kabel, yang menyebabkan hubungan singkat atau kebakaran.

    Voltmeter selalu dihubungkan secara paralel dengan komponen yang akan diukur ( positif ke positif dan negatif ke negatif ).

    Mengukur tegangan pada lampu.

    Mengukur tegangan alternator.

    Mengukur tegangan jatuh ( voltage-drop) pada suatu

    hambatan.

  • Arus

    Aliran listrik disebut arus dan diukur dalam Ampere *. Arus dapat diibaratkan dengan aliran air saat keran dbuka.*kata ampere diambil dari nama ahli fisika Perancis Andre Marie Ampere ( 1775 1836 ) Jumlah air diukur dengan flowmeter. Jumlah arus yang mengalir pada konduktor diukur dengan amperemeter. Besarnya arus merupakan suatu ukuran banyaknya elektron yang mengalir melalui suatu bidang penampang konduktor tiap detiknya. Terdapat kesamaan antara aliran air dengan arus listrik :

    1. Aliran air yang besar membutuhkan pipa yang besar. Arus listrik yang besar membutuhkan kabel yang besar.

    2. Aliran air selalu terjadi dari tempat yang bertekanan

    lebih tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Arus listrik mengalir dari tempat yang memiliki potensial yang lebih tinggi ke tempat dengan potensial lebih rendah.

    Penting !

    Baca terlebih dahulu petunjuk yang disediakan pada multimeter anda dalam kaitannya dengan kapasitas pengukuran arus yang dimiliki multimeter tersebut. Hampir kebanyakan multitester, dapat mengukur hingga 10 ampere.Untuk arus listrik yang lebih besar dari 10 ampere, anda harus menggunakan meter pengukur clamp-on (tipe jepit) yang menggunakan induksi atau shunt. Kesalahan mengikuti petunjuk dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan atau kecelakaan kerja.

  • Amperemeter selalu dihubungkan secara seri dengan komponen yang akan diukur. Terminal positif amperemeter dihubungkan ke bagian yang memiliki potensial positif yang lebih tinggi.

    Ampermeter digunakan untuk mengukur aliran listrik melalui resistor.

    Amperemeter digunakan untuk mengukur arus pengisian amperemeter. Untuk besar arus yang lebih tinggi, gunakan amperemeter tipe Clamp-on.

    Mengukur arus yang dikonsumsi starter motor

    Pada kebanyakan kasus, arus listrik yang dikonsumsi motor starter sangat besar, antara 100-400 ampere. Hampir semua peralatan pengukur akan rusak bila digunakan untuk mengukur arus sebesar itu secara langsung. Metode sederhana untuk melindungi instrumen pengukur adalah dengan menggunakan amperemeter tipe clamp-on atau shunt ( resistor seri). Shunt (1) memungkinkan sebagian besar arus mengalir melaluinya dan sebagian kecil masuk ke amperemeter. Hasil pembacaan amperemeter kemudian dikalikan dengan faktor ( x10, x100 ). Amperemeter tipe clamp-on saat ini banyak digunakan dibanding shunt.

  • Resistansi

    Resistansi listrik diukur dalam Ohm* yang dilambangkan dengan huruf Yunani Omega ( ) , dan dapat diibaratkan hambatan pada pipa. *kata Ohm diambil dari nama ahli fisika Jerman George Simon Ohm ( 1787- 1854 ). Tedapat kesamaan antara hambatan pada pipa air dengan resistor dalam sirkuit listrik :

    1. Saat aliran air terhambat, timbul panas pada penghambat ( restriction ) tersebut. Hal ini juga terjadi pada resistor.

    2. Tekanan jatuh (pressure drop) terjadi setelah air melalui penghambat. Tegangan jatuh (voltage drop) terjadi pada resistor di dalam rangkaian listrik.

    Saat mengukur resistansi, komponen yang akan diukur harus dilepas dari sistem terlebih dahulu. Jika arus listrik mengalir pada meter pengukur saat diset pada , fuse dari meter akan putus. Ohmmeter memiliki baterai di dalamnya; oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi ( peneraan ) pada alat sebelum digunakan, karena kondisi baterai berubah-ubah. Multimeter digital melakukan kalibrasi secara otomatis. Saat ohmmeter dihubungkan, arus listrik dari baterai di dalam ohmeter akan mengalir pada komponen yang diukur. Jika resistansinya tinggi, arus listrik yang mengalir akan sangat kecil, jika resistansinya kecil, arus listrik yang mengalir akan besar. Ohmmeter akan mengukur besar arus yang dapat mengalir pada komponen tersebut dan menampilkan pembacaan Ohm. Suatu multimeter analog ( menggunakan jarum ) harus disetel range-nya untuk mendekati harga resistansi yang diharapkan. Kebanyakan multimeter digital akan melakukan auto-range dan menyetel secara otomatis.

  • Resistansi pada rangkaian kabel diukur dengan cara seperti pada gambar. Hal ini biasa disebut pemeriksaan kontinyuitas.

    Jika hasil pembacaan adalah 0 ohm ( atau hampir 0 ), maka rangkaian kabel ( wire harness ) tersebut dalam kondisi baik. Tiap-tiap kabel yang kemungkinan bermasalah harus diperiksa. Jika terdapat diode atau kabel putus di bagian dalam, ohmmeter akan menunnjukkan harga tak terhingga ( ). Harga tersebut menunjukan buruknya kontak, karat atau terdapatnya resistor di dalam harness. Ingatlah bahwa saat probe ( ujung kabel ohmmeter ) ditusukkan pada sisi kabel dari konektor, akan menyebabkan kerusakan atau kendornya terminal pada housing konektor yang terbuat dari plastik. Kebanyakan relay memiliki suatu pengaman dari percikan ( spark-quenching function ) dalam bentuk diode, yang dihubungkan secara paralel dengan kumparannya.

    Prosedur pengukurannya adalah sebagai berikut :

    1. Gunakan analog ohmmeter ( dengan jarum ) dan set pada skala 1X . Digital ohmmeter tidak dapat memeriksa diode saat masih terpasang secara paralel dengan kumparan!

    2. Ukurlah harga resistansi dan kemudian pertukarkan probe untuk mengukur pada arah kebalikan.

    3. Harga yang terbaca harus berbeda ( misalnya : 8 pada satu arah dan 13 pada arah yang lain ). Bandingkan hasil tersebut dengan relay baru dengan tipe yang sama.

    Resistansi tidak pernah mencapai 0 pada satu arah dan bernilai tak terhingga pada arah yang lain, karena diode terpasang secara paralel dengan kumparan - tidak seri. Jika resistansi sama di kedua arah, menunjukkan diode dalam keadaan rusak. Relay dengan diode pengaman harus dihubungkan dengan benar. Kerusakan pada diode akan menyebabkan terjadinya percikan pada kontak relay hingga terbakar, dan induksi listrik yang terbangkit dapat merusak komponen elektronik.

  • Penggunaan hukum Ohm

    Hukum Ohm Berdasarkan rumus, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan tegangan satu volt untuk mengalirkan arus satu ampere melalui resistor sebesar satu Ohm.

    V = R x I V = potensial / tegangan ( volt ) R = resistansi ( ohm ) I = arus listrik ( ampere) CONTOH : V = 24 volt R = 6 ohm Berapa arus yang mengalir pada sistem ? V 24 I = -------- = -------- = 4 ohm () R 6

  • KESIMPULAN Dengan mengkombinasikan hukum Ohm ( V = R x I ) dan hukum Daya ( P = V x I ), kita dapatkan 12 persamaan. Persamaaan-persamaan tersebut digunakan bila dua harga lainnya diketahui. Rumus-rumus tersebut diperlihatkan pada roda kelistrikan dibawah ini.

    Tiap-tiap harga dapat dicari P, V, R dan I -- dan telah tertera pada roda tersebut. Ingatlah, sebelum memasukkan harga-harga pada rumus tertentu, akhiran di belakang harga harus diubah/disesuaikan dulu, seperti kW ( kilowatt ) menjadi W (Watt). P = daya ( watt ) V = potensial/tegangan ( volt ) I = arus listrik ( ampere) R = resistansi (ohm)

  • HUBUNGAN RESISTOR SECARA SERI DAN PARALEL

    Hubungan seri Pada hubungan seri, besarnya arus listrik yang mengalir pada tiap-tiap resistor adalah sama. Resistansi total (Rtot) merupakan jumlah dari harga resistansi resistor yang terpasang seri tersebut dan dapat dihitung dengan rumus: Rtot = R1 + R2 + R3 Hubungan paralel Tegangan (V) yang terbaca adalah sama di semua kaki resistor yang disusun secara paralel.

    Resistansi total ( Rtot ) dari semua resistor dapat dihitung dengan rumus berikut ( untuk 3 buah resistor atau lebih ). 1 Rtot = ------------------------------ 1 1 1 ------ + ------- + ------- R1 R2 R3 Contoh : tiga buah resistor dengan harga 6 , 8 , dan 4 dihubungkan secara paralel, berapa besar resistansi totalnya ? 1 1 1 1 Rtot = -------------------- = -------------------------- = ------------ = -------- = 1,8 1/6 + 1/8 + 1/4 4/24 + 3/24 + 6/24 13/24 0,541 Langkah-langkahnya :

    Masukkan harga-harga resistor ke dalam rumus Cari nilai persekutuan terkecil dari ketiga bilangan

    penyebut, dalam hal ini 24. Jumlahkan angka pembilang ( 4 + 3 + 6 = 13 ) Bagi 13 dengan 24 dan menghasilkan 0,541 1 dibagi 0,541 menghasilkan 1,8

  • Kasus khusus : jika dua atau lebih resistor dengan harga sama dihubungkan secara paralel, resistansi totalnya dapat diperoleh dengan membagi harga salah satu resistor dengan banyaknya resistor. Contoh : Tiga buah resistor, masing-masng 30 , dihubungkan secara paralel, berapa resistansi totalnya ? 30 Rtot = ------- = 10 3 Kapasitor Kapasitor merupakan komponen pada sistem listrik yang dapat menyimpan muatan lsitrik dan menyerap variasi tegangan.

    Fungsi dari kapasitor sama seperti fungsi akumulator pada sistem hidrolik. Pada prinsipnya, kapasitor terdiri dari dua bidang logam yang ditempatkan berdekatan satu dengan lainnya, namun dipisahkan oleh lapisan isolasi yang tipis. Keterangan gambar :

    1. Isolasi (insulation) 2. Lembaran logam ( metal foil ) 3. simbol kapasitor

    makin luas bidang permukaan logam dan makin kecil jarak antaranya, akan makin memperbesar kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik. Kemampuan ini disebut kapasitansi dan diukur dalam satuan Farad (F). Nama tersebut diambil dari nama ahli kimia Inggris Michael Faraday (1791 1867 ). Satuan Farad sangat besar, sehingga awalan ditambahkan di depannya. Kapasitor pada umumnya memiliki kapasitansi antara 1 milifarad (mF) dan 1 picofarad (pF) atau sebesar 0,001 Farad dan 0,000000000001 Farad.

  • Kapasitor dengan kapasitansi yang besar biasa disebut kondensor elektroit ( electrolytic condenser ). Kapasitor seperti ini memuat lembaran logam berlapis oksida yang terendam dalam elektrolit. Lapisan oksida bertindak sebagai lapisan isolasi. Kondensor elektrolit biasanya memiiki polaritas ( kutub-kutub ). Lembaran logam sebgai positifnya. Kapasitor dalam rangkaian

    Saat switch (SW1) pada rangkaian ( gambar 1 ) dihubungkan, lampu akan menyala dengan lambat (sekitar 0,1 detik), saat kapasitor sedang mengisi. Saat muatan kapasitor meningkat, makin besar arus yang mengalir pada lampu hingga menyala lebih terang. Dengan pemasangan kapasitor seperti pada gambar, kapasitor dapat meredam kejutan saat lampu tiba-tiba dinyalakan. Kapasitor tersebut juga dapat melindungi

    lampu dari naik-turunnya tegangan dan lonjakan tegangan.

    Waktu pengisian kapasitor bergantung pada tegangan, dan kapasitansi ( atau kapasitas ) dari kapasitor yang bersangkutan. Jika terdapat switch tambahan (SW2) seperti pada gambar 2, kapasitor dapat berfungsi ganda. Saat SW1 dan SW2 terhubung, kapasitor mengisi dan lampu menyala. Jika SW1 dan SW2 diputus pada saat yang sama, kapasitor akan melepaskan energi listrik yang disimpannya sehingga lampu masih menyala dalam waktu yang singkat ( terjadi delay/penundaan ). Kapasitansi pengganti untuk kapasitor-kapasitor yang dirangkai seri dihitung dengan cara yang sama dengan cara menghitung resistor yang dirangkai paralel. Kapasitor yang dirangkai paralel dapat dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung resistor yang dirangkai seri.

  • Semikonduktor

    Semikonduktor dibentuk dari dua unsur dasar, yang memiliki empat elektron pada orbit terluar atom-atom penyusunnya. Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat konduktor maupun isolator tergantung pengaruh luar yang diterimanya. Semikonduktor yang paling umum terdiri dari silikon dan germanium.

    Pembuatan semikonduktor didasarkan pada silikon atau germanium murni yang ditambahkan sejumlah kecil unsur lain, yang disebut pencemar ( kontaminant ). Hal ini disebut doping pada bahan semikonduktor. Bahan kontaminant ini mengubah sepenuhnya karakteristik dari silikon dan germanium murni tadi. Terdapat dua jenis kontaminant, zat P dan zat N. Bahan semikonduktor yang telah didoping disebut P-doped dan N-doped.

    Keterangan : E = Emitter B = Base C = Collector

  • Sebuah diode dapat mengalirkan arus listrik pada arah panah dalam gambar. Namun arus tidak dapat mengalir pada arah kebalikan. Pada sirkuit hidrolik, diode diibaratkan check valve satu arah.

    Gambar 1 : Arus mengalir pada arah maju dan lampu akan menyala.

    Gambar 2 : Saat kutub-kutub baterai dipertukarkan, arus listrik idak dapat mengalir pada arah tersebut dan lampu padam. Diode digunakan untuk beberapa fungsi :

    1. Mengubah arus AC menjadi arus DC. 2. Meredam kejutan listrik saat arus listrik diputus

    pada suatu kumparan. 3. Mencegah aliran balik pada rangkaian. 4. Mencegah gangguan pada gelombang radio.

    Zener diode Cara kerja zener diode sama dengan diode pada umumnya, namun dapat mengalirkan arus listrik pada arah yang berlawanan saat tegangan kerjanya mencapai harga tertentu. Zener diode banyak digunakan pada alternator.

  • Diode pancar cahaya / light-emitting diode ( LED)

    LED merupakan diode yang memancarkan cahaya, saat arus listrik mengalir padanya pada arah maju. Kebanyakan LED digunakan sebagai lampu indikator dan tersedia dalam beberapa warna. LED dapat tahan lam lebih dari 10.000 jam operasi.

    Kerja transistor Transistor NPN emngalirkan arus listrik dari C ke E. Hal ini terjadi, saat tegangan pada kaki base lebih tinggi dari tegangan collector, pada gambar atas. Jika tegangan pada base lebih rendah dari tegangan pada kaki collector, arus tidak dapat mengalir dari colector ke Emitter. Transistor PNP mengalirkan arus listrik dari kaki Emitter ke kaki collector. Hal ini terjadi bila tegangan pada kaki base lebih rendah dibandingkan pada emitter.

    Keuntungan rangkaian menggunakan transistor adalah bahwa rangkaian tersebut dapat dibuat lebih kecil, dan hanya membutuhkan arus listrik yang relatif lebih sedikit pada base yang dapat mengontrol arus yang relatif jauh lebih besar di antara collector dan emitter. Sistem hidrolik menggunakan pilot atau servo valve dengan alran yang sangat kecil untuk mengendalikan aliran oli yang besar pada sirkuit utama.

    volvotrTUTUP FILE INI